ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUNGA POTONG PADA PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERT ANIAN DAN HASIL HUT AN RA'¥ ABELONG
LULU HOLILAH
JURUSAN SOS EK PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEilliOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1426 H/2005 M
ANALISIS KELAY AKAN USAHA BUN{;A POTONG PADA PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERT ANIAN DAN HASIL HUT AN RA WABELONG
LULU HOLILAH 100092020270
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Jmusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSEK PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1426 H/2005 M
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat
Promosi Dan Pemasaran Basil Pertanian Dan Basil Butan Rawabelong. Telah
diuji dan dinyatakan lulus sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari sabtu, 9 Juli 2005.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satn syarat untnk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satn (S 1) pada Jurnsan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.
Pengujill
~~ht:4{u_-(Tr. Setyo Adhie, MM)
Tim Penguji,
Penguji I
;,A~~ (_)'/ft~,,_
(Ir. Lilis L Ichdayati, MSi) NIP. 131 861 314
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains an Teknologi
Jakarta, Juli 2005
Penguji III
_ _sii;~vfs (Ors. Acep Muhib, MMA)
NIP.150317959
1,(Dr. Syopians h Jaya Putra, M.Sis) 'r NIP. 150 317 956
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN.
Jakarta, Juli 2005
Lulu Holilah 100092020270
RINGKASAN
LULU HOLILAH. Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong, Jakarta Barat. Di bawah bimbingan Setyo Adhie dan Acep Muhib.
Pertanian dalam Program Pembang1man Nasional diarahkan pada swasembada pangan dan pembangunan tanaman hortikultura. Pengembangan komoditi hortikultura dilakukan melalui pendekatan agribisnis dan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk hortikultura.Bunga potong merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang memilild bentuk dan warna yang inda11. Komoditi bunga potong lebih diutamakan dalam program pengembangan tanaman hias Indonesia karena industri bunga potong memberikan peluang ekonomi yang tinggi.
Dengan pertumbuhan sebesar 15-25% per tahun, pada tahun 2005 permintaan dtmia untulc florikultura diperkirakan bemilai US$ 129 juta (Ismet dalam Trisnoherlambang, 2001 ). Hal ini memberikan peluang pasar yang baik bagi masyarakat untuk mengusahakannya. Pasar bunga Rawabelong yang terletak di kawasan Jakarta Barat merupakan pasar bunga grosir terbesar, banyaknya pedagang yang ditampung di PusP2HPHH membuat tempat yang disediakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakaiia tidak mencukupi.
Para pengusaha bunga potong di PusP2HPHH Rawabelong sudah banyak yang menguasai konsumen dari berbagai kota di Pulau Jawa khususnya Jakarta, karena mereka telah mengetahui selera atau keinginan dari para konsumen. Masalah yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha bunga potong saat ini berkaitan dengan pengalokasian keuangan yang belum diterapkan secara sempurna. Hal ini akan membuat perencanaan investasi yang telah direncanakan secara matang mengalami kesalahan yang mengakibatkan kerugian.
Untak menghindari ha! tersebut maka perlu dilakakan analisis kelayakan yang berfokus pada analisis kelayakan finansial dari segi cash flow yang bertujuan : (1) Menganalisis layak atau tidaknya usaha bunga po tong baik di kios maupun di los pada PusP2HPHH. (2) Menganalisis perubahan biaya dan manfaat yang sewaktuwaktu terjadi dengan menggunakan analisis sensitivitas.
Penelitian ini dilakukan di Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong, Jakarta Barat. Pemilihan lokasi ini dilalrukan secara sengaja (pusposive ), hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi yang dipilih merupakan pasar bw1ga terbesar di wilayah DKI Jakarta.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pemilihan responden pedagang bunga potong dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dari jwnlah pedagang bw1ga potong yang ada di tempat penelitian. Kenyataan dilapangan menunjukkan responden terbagi menjadi dua golongan berdasarkan tempat penjualan, yaitu yang berada di kios dan los. Jumlah pedagang bunga potong yang dijadikan responden sebanyak 26 pedagang yang terdiri
dari 11 pedagang yang menjual bunga potong di kios dan 15 pedagang yang menjual bunga potongnya di Jos. Kios maupun los di tempat penelitian menjual bunga potong yang relatif homogen sehingga pengambilan sampel sebanyak 11 di kios dari 2 I pedagang bunga potong dan I 5 di los dari 30 pedagang bunga potong gunung dianggap telah mewakili usaha bunga potong lainnya.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer Excel. Data kualitatif mengenai analisis aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen disajikan dalam bentuk uraian deskliptif. Sedangkan analisis aspek finansial digunakan alat ukur atau kliteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit/Cost (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period.
Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji kepekaan usaha bunga potong terhadap kemungkinan perubahan-perubahan dari sisi harga output, harga input, dan tingkat suku bunga. Perubahan dari sisi harga output iurun sebesar 5% dan harga input naik sebesar 5%, sedangkan tingkat suku bunga yang diujikan tetap 15%.
Hasil analisis aspek pasar menunjukkan bahwa pangsa pasar bunga potong cukup luas yaitu konsumen yang berada di Jabodetabek, seperti hotel-hotel, restoran, stasiun televisi, tempat peribadatan, dekorator-dekorator, sampai pengusaha sejenis, dan konsumen perorangan.
Hasil analisis aspek teknis, terdiri dari sortasi, pengemasan, dan pemeliharaan telah dilakukan dengan baik sehingga kualitas bunga potong yang diperdagangkan memberikan kepuasan terhadap konsumennya. Seda11gkan lay out bangnnan yang tersusun dengan rapi memudahkan konsumen untuk mencari jenis bunga yang diinginkannya serta lokasi yang dapat dilalui oleh kendaraan.
Hasil analisis aspek manajemen, terlihat bahwa manajemen yang diterapkan atau dijalankan pedagang perlu dilakukan evaluasi kembali baik dari sistem pembukuan atau pun pembagian tugas tenaga kerja.
Hasil analisis aspek finansial baik di kios maupun di los layak untuk dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPV yang bernilai positif yaitu Rp 4.383.996 di kios dan di los Rp 1.125.508, Net B/C yang lebih dari satu 2,25 di kios dan 2, 11 di los, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suk:t1 bunga yang ditetapkan sehingga didapat nilai IRR di kios 22,93% dan 22,97% di los, dan payback period atau masa pengembalian investasi yang kurang dari umur proyek yaitu di kios selama 1 tahun 3 bulan 14 hari dan di los 1 tahun 2 bulan 28 hari sehingga kriteria kelayakan investasi dapat dipenuhi.
Hasil analisis sensitivitas dengan tingkat suku bunga sebesar 15% menunjukkan bahwa pada saat kenaikan harga input 5% di kios diperoleh NPV -Rp 5.882.933, IRR 8,02%, Net B/C 0,40 dan di los diperoleh NPV - Rp 625.141, IRR 11,14%, Net B/C 0,58. Sedangkan pada penurunan harga output sebesar 5% diperoleh NPV - Rp 8.698.345, Net B/C 0,27 di kios dan di los diperoleh NPV - Rp 1.833.357, Net B/C 0,27. Karena NPV di kios dan di los bernilai negatif sehingga tidak didapat nilai IRR, maka usaha bunga potong tersebut tidak layak dijalankan. Hal ini menunjukkan bahwa kesensitifan usaha bunga potong terhadap perubahan yang akan terjadi sangat besar.
Kata Pengantar
Puja dan puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan slaipsi ini. Skripsi yang penulis beli judul "Analisis
Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian
dan Hasil Rutan Rawabelong" merupakan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar
Sai:jana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas !slain Negeri SyalifHidayatullah Jakarta.
Selama menyusun skripsi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besamya kepada :
1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ir. Mudatsir Najainuddin, MM selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian/ Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ir. Setyo Adhie, MM dan Drs. Acep Muhib, MMA selaku dosen pembimbing
skripsi atas bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si selaku dosen penguji atas rnasukan yang berguna demi
kesempurnaan skripsi ini.
5. Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DIG Jakarta dan Staff Pusat Promosi
dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong yang telah memberi
izin penulis untuk melakukan penelitian.
6. Pedagang bunga potong baik di kios maupun di los yang telah berkenan untuk
diwawancarai dan memberikan data-data yang penulis butuhkan.
7. Kedua orang tua ku tercinta yang telah memberikan do' a dan kasih sayang serta
dukungan baik moril maupun materil.
8. Kakak-kakak dan adikku tercinta terima kasih atas do' a dan dukungannya.
9. Keponakanku yang cantik dan lucu terima kasih telah memberikan senyuman
yang menentramkan hati.
10. My Friends: Amel, Imah, Lia, dan Naty terima kasih atas kebersamaan baik suka
maupun duka, do'a dan dukungannya selama kuliah sampai saat ini semoga
persahabatan ini akan tetap abadi.
1 L Dini Ardani terima kasih telah setia menemani lulu selama penelitian dan Firda
terima kasih telah mempercayai lulu sebagai teman curhat semoga persahabatan
yang baru kita jalin akan tetap abadi.
12. Anak-anak KKN : Pite, Citra, Yulis, Ratna, Wahyu, Lubena, Ronggo, Anwar,
Syahril, Renal, Deni, Nova!, Bahrul, Dhani, dan David.
13. Teman-teman Agri angkatan 2000 : Yusuf, Gewe, Acak, Ina, Tanti, Mila, Dewi,
Gofur, Papau, Arman, Jeri, Afifah, dan lain-lain.
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... .
DAFTARISI ······································································································ IV
DAFTARTABEL ····························································································· VII
DAFT AR GAMBAR ......................................................................................... VIII
DAFTARLAMPmAN ..................................................................................... IX
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. La tar Belakang....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .. . ... . . . .. .. . . .. .. . ... . .. . ... . .. . . ... ..... ..... .. 5
1.3. l. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
1.3 .2. Kegunaan Penelitian . .. . .. . . .. .. . . . . . . . .. ... . . . ... .. . ... .. . . .. .... .. ..... ... . . .. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori . . ........ .. . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . .. . ...... .. ... ... . .. . . . ... ..... ..... .. 7
2.1. l. Bunga Potong ....................................................................... 7
2.1.2. Studi Kelayakan Proyek .............................. ......................... 15
2.1.3. AnalisisBiayadanManfaat ................................................. 16
2.1.4. Aspek-aspek dalam Penilaian Usaha ................................... 17
2.1.4.1. Aspek Pasar ............................................................. 17
2. l.4.2. Aspek Teknis .......................................................... 19
2.1.4.3. AspekManajemen .................................................. 21
2.1. 4 .4. Aspek Finansial . .. . ... . .. .. . ... .. . . . .... ... . .. .. ... ............ ..... .. 21
2.1. 5. Kriteria Kelayakan Investasi . . . . . . .. . .. . ... .. . .. . ... ... .. .... ...... .. .... ... 22
2.1.5.1. Net Present Value (NPV) ........................................ 22
2.1.5.2. NetB/C ................................................................... 23
2.1.5.3. Internal Rate ofReturn (IRR) ................................. 23
2.1.5.4. Payback Period........................................................ 23
2.1.6. Analisis Sensitivitas ............................................................. 24
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu .................................... ......................... 24
2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................... 27
BAB Ill. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 30
3.2. Jenis dan Sumber Data.................................................................... 30
3.3 Metode Pengumpulan Data ................. ........................................... 30
3 .4 Metode Pengolahan dan Analisis Data............................................ 3 l
3. 4 .1. Analisis Kelayakan Investasi . .. ... .. . . ... .. . ..... .. ........... ... ... ........ 32
3.4.1.1. Net Present Value (NPV) ....................................... 32
3.4.1.2. NetB/C ................................................................... 33
3.4.1.3. Internal Rate of Return (IRR) ................................. 34
3.4.1.4. Payback Period ....................................................... 35
3.4.2. Analisis Sensitivitas ............................................................. 35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum ........................................................................... 38
4.1.1. Sejarah Singkat PusP2HPHH .............................................. 38
4.1.2. Fasilitas Sarana dan Prasarana PusP2HPHH ....................... 39
4.2 Pedagang Bunga ............... .............................................................. 41
4.2.1.Kios ...................................................................................... 41
4 .2.2. Los ... _ ............................... __ .... __ .... ... .. . .. ... . . ........ ... ............ .... . 42
4.3 Analisis Kelayakan Usaha ............................................................. 43
4.3.1. Aspek Pasar .......................................................................... 43
4.3. 1. 1. Pangsa Pasar .... ... .. .... .. ..... . ... ... ... .... ... .......... ..... .. ...... 43
4.3. 1.2. Strategi Pasar .......................................................... 43
4.3.2. Aspek Teknis ....................................................................... 46
4.3.2.1. Kegiatan Usaha ....................................................... 46
4.3.2.2. Pemilihan Lokasi Usaha ......................................... 48
4.3.2.3. Layout Bangunan .................................................... 50
4.3.3. Aspek Manajemen ............................................................... 50
4.3.4. Aspek Finansial .................................................................... 51
4.3.4.1.Biaya ....................................................................... 51
4.3.4.2. Manfaat ................................................................... 58
4.4. Kriteria Kelayakan Investasi ......................................................... 59
4 .4 .1. Net Presen Value (NPV). .. ....... .. .. .. .. ... ... .... .. ..... .... ...... ...... .. .. 59
4.4.2. Net B/C ................................................................................ 60
4.4.3. Internal Rate of Return (IRR) .............................................. 61
4 .4 .4. Payback Period .. .... .. .... ... .... .. ...... .. .. .. ...... ... .. ... . ... ... ...... ....... .. 61
4.5. Analisis Sensitivitas ....................................................................... 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5 .1. Kesimpulan .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. . ......... ... . . . .. ... ... .... ... .. . .. . . . . 65
5 .2. Saran ... . .. . . . .. . . ... . .. . .. . . . . .. .. . ... . . . .. ....... .. . ... .. . ... ....... .. . . . ....... ........ ... . .. . .. 66
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 67
LAMP IRAN .. ... . .. . . . .. . . . . . . . .. . ... ... . .. . . . ... . ... . . . .. . .. . .. ... . .. . .. . .. . . . ... ... . . . . . . ... ... . . .. ... ... . . ... ... 69
DAFTAR TABEL
No. Teks Hal
1. Perkembangan Produksi Tanaman Hias Tahun 1996-2002 ........................ 2 2. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di Kios Berdasarkan Lan1anya
Pengalaman Menjual Bunga Potong ··············································--·-···-·-······ 42 3. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di Los Berdasarkan Lamanya
Pengalaman Menjual Bunga Potong .............................................................. 43 4. Harga Jual Bunga Potong ............................................................................... 45 5. Biaya Peralatan Kios ...................................................................................... 53 6. Biaya Peralatan Los . . . . . . . . ... ... .. . .. . .. . .. . .. ... . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. .. . .. . . . . . .. ... ...... .. 53 7. Biaya Pengemasan Kios ................................................................................. 56 8. Biaya Pengemasan Los ...................................... ............................................ 56 9. Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Input ......................................... 63 10. Hasil Analisis Sensitivitas Penurunan Output ............................................... 63
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Hal
1. Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong di PusP2HPHH... .. . ... .. . .. ... . ... .. . .. . .. . .. ... ... . .. . . . . . ..... .. . .. . .. . ..... ... . .. . .. . . . . .. ... ...... ....... 29
2. Jalur Pemasaran Bunga Potong pada PusP2HPHH ....................................... 45 3. Jenis Bunga Potong yang Diteliti . . .. . . . .. . . . . . . . . . .. .. . . . ... . .. . .. ... ... . . . . . . .. . ... ...... ...... ... 70
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Hal
1. Jenis Bunga Potong yang di Teliti ................................................................. 70 2. Omzet Penjualan Bunga di PusP2HPHH dari tahun 1999-2003 ................... 74 3. Biaya Rata-rata Penjualan dan Pendapatan Bunga Potong pada Kios Selama
Dua Tahun ...................................................................................................... 75 4. Biaya Rata-rata Penjualan dan Pendapatan Bunga Potong pada Los Selama
Dua Tahun ...................................................................................................... 77 5. Analisis Cash Flow Usaha Bunga Potong pada Kios .................................... 79 6. Analisis Cash Flow Usaha Bunga Potong pada Los ...................................... 81 7. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Kios dengan Kenaikan
Input5% ......................................................................................................... 83 8. Anaiisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Los dengan Kenaikan
lnpnt 5% ......................................................................................................... 85 9. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Kios dengan Penurunan
Output 5% .. . . . . . . . .. . .. . ... .. ... ... .. .. .. . ... .. . . . .. . . .. . . . . .. . . .. . .. . . . ... ...... .. . ... .. . ... ...... ... ......... 87 10. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Los dengan Penurunan
Output 5% .. . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . ... . .. .. . .. ... . . . . .. . .. . .. . ... .. . .. . ... . . . .. ....... ... .. ... . .. ...... ... ..... 89
1.l. Latar Belakang
BABI
PENDAHULUAN
Pe1tanian dalam Program Pembangunan Nasional diarahkan pada
swasembada pangan dan pembangnnan tanaman hortikultura. Pengembangan
komoditi hortikultura dilakukan melalui pendekatan agribisnis dan agroindustri
untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk hortikultura. Di Indonesia berbagai
jenis tanaman tumbuh dengan baik termasuk tanan1an bunga dan tanaman hias yang
mempunyai keunikan tertentu, sehingga Indonesia dikenal sebagai pusat
keanekaragaman tanaman hias tropis. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebaik
baiknya untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat melalui pembangnnan
industri florikultura.
Perkembangan produksi tanaman hortikultura khususnya tanaman hias bunga
dalam kurun waktu 1996 - 2002 mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh
perubahan pola pennintaan konsumen terhadap komoditi tanaman hias tersebut. Hal
ini dapat dilihat pada Tabel l, sebagai berikut :
Tabel 1. Perkembangan Produksi Tanaman Hias Tahun 1996 - 2002 (Tangkai)
No. Komoditi Tahun 1996 1997 1998 1999
1 Anaarek 9.367.866 6.502.669 7.780.202 3.206.992
2 Anthurium 2.671.249 4.282.433 1.670.465 404.127
3 Gladiol 13.334.922 12.504.879 6.471.772 2.532.171
4 Heliconia 864.259 1.027.474 929.683 483.89
5 Krisan 1.479.006 10.062.753 4.445.770 1.468.213
6 Mawar 173.111.552 17.270.984 35.582.398 33.594.352
7 Sedap Malam 25.720.657 10.473.043 10.476.367 9.360.298
Jumlah 226.549.511 62.124.235 67.356.657 51.030.043
8 Melati *) 114.885.730 7.584.660 25.052.464 13.450.881
9 Palem **) 2.191.458 3.051.940 2.401.066 3.002.643
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Praduksi Hortikultura Keterangan : *} dalam satuan Kg **} dalam satuan Pohon
2000 2001 2002
3.260.858 4.450.787 4.995.735
583.728 773.299 1.006.075
4.843.188 4.448.199 10.876.948
384.464 448.338 797.139
2.281.125 7.387.737 25.804.630
78.147.515 84.951.741 55.708.137
13,2i'3.441 11.482.190 19.666.425
102.774.319 113.942.291 118.855.08E
15.134.842 19.524.815 18.233.644
7!>4.067 426.964 1.189.617
2
Berdasarkan Tabel I di atas, dapat dilihat bahwa perkembangan produksi
tanaman hias yang paling banyak diprodnksi setiap tahunnya adalah mawar yaitu
pada tahun 1996 sebanyak 173.111.552 dan volume terkecil pada tahun 1997 yaitu
sebesar 17.270.984 tetapi masih unggul bila dibandingkan dengan jenis bunga yang
lainnya.
Tanaman hortikultura khususnya tanaman hias yang di dalamnya termasuk
bunga potong mendapat perhatian luas karena permintaannya yang semakin
meningkat. Bunga potong merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang
memiliki bentuk dan wama yang indah. Komoditi bunga potong lebih diutamakan
dalam program pengembangan tanaman hias Indonesia karena industri bunga potong
memberikan peluang ekonomi yang tinggi.
Menurut Ismet dalam Trisnoherlambang (2001), permintaan bunga potong di
kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Malang, dan
3
Denpasar terus meningkat. Konsurnen bunga potong untuk kota-kota tersebut
didominasi oleh Jakarta sebesar 70% dari produksi bunga Nasional. Nilai produksi
florikultura Indonesia pada tahun 1996 adalah sekitar US$ 25 Juta. Dengan
pertumbuhan sebesar 15-25% per tahun, pada tahun 2005 permintaan dunia untuk
florikultura diperkirakan bernilai US$ 129 Juta.
Melihat besarnya prospek pengembangan permintaan komoditi tanarnan hias
dan bunga potong akan membawa dampak peluang pasar yang baik bagi para pelaku
bisnis bunga potong. Jurnlah produsen bunga potong yang selalu bertambah setiap
waktunya, menunjukkan bahwa keadaan pangsa pasar masih relatif terbuka. Di
samping itu pula dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan
kegunaan bunga potong yang didukung oleh meningkatnya penghasilan, maka
perkernbangan industri bunga potong pun ikut meningkat terutarna di kota-kota besar.
Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan
(PusP2HPHH) Rawa Belong, merupakan salah satu pusat grosir tananlan hias dan
bunga terbesar di wilayah DKI Jakarta bahkan di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan
bunga diwilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dipasok rnelalui Pasar Bunga
Rawabelong yang didatangkan dari daerah produsen seperti dari wilayah DKI Jakarta,
Jawa Barat (Cipanas, Lembang, Sukaburni, Bandung, dan Garut), Jawa Tengah
(Bandungan, Magelang, dan Tega!), Jawa Timur (Surabaya dan Pasuruan), dan
Ba tam.
4
l.2. Perumusan Masalah
Potensi alam yang mendukung pertumbuhan tanaman hias, pengembangan
pennintaan bunga potong Indonesia yang semakin cerah dan pennintaan btmga
potong luar negeri, memberi peluang besar bagi perkembangan bunga potong di
Indonesia. Kenyataannya prodnksi rata-rata setiap tabun belum mampu memenuhi
kebutuhan konsumen, terutama pada saat kebutuhan konsumen akan bunga potong
meningkat sampai tiga kali lipat. Konsekuensi dari ha! tersebut Indonesia hams
mengimport bunga potong w1tuk memenuhi permintaan dalam negeri.
Konsumen bunga potong beranekaragam, mulai dari yang memiliki tingkat
pendapatan yang tinggi, sampai hotel-hotel, restoran sert'l kantor-kantor yang
menginginkan kenyamanan tempat ketika mereka sedang bekerja atau sebagai salah
satu alat untuk menarik konsumen Jebih banyak lagi. Hal tersebut membuat tingkat
pennintaan bunga potong mengalami peningkatan.
Pasar bunga Rawabelong yang terletak di kawasan Jakarta Barat disebut
sebagai pasar bunga terbesar di Indonesia. Di tempat tersebut setiap hari terjadi
transaksi bunga potong oleh pedagang pengumpul atau petani produsen bunga dengan
para tengkulak, floris, dekorator, jasa boga (catering) dan lain-lain.
Banyaknya para pengusaha bunga potong yang ditampung di PusP2HPHH,
membuat tempat yang disediakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI
Jakarta tidak mencukupi, baik di kios maupun di Jos. Banyak dari mereka yang
memanfaatkan tempat-tempat parkir untuk menjual bunga.
5
Para pengusaha bunga potong di PusP2HPHH Rawabelong sudah banyak
yang menguasai konsumen dari berbagai kota di Pulau Jawa khususnya Jakarta,
karena mereka telah mengetahui selera atau keinginan dari para konsumen. Masalah
yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha bunga potong saat ini berkaitan dengan
pengalokasian keuangan yang belwn diterapkan secara sempurna. Hal ini akan
membuat perencanaan investasi yang telah direncanakan secara matang mengalami
kesalahan yang mengakibatkan kerugian.
Untuk menghindari ha! tersebut maka perlu dilakukan analisis kelayakan yang
berfokus pada analisis kelayakan finansial dari segi cash jlow agar dapat diketahui
apakah usaha bunga potong ini layak dijalankan atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas, maka pemmusan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut :
l. Bagaimana kriteria kelayakan finansial usaha bunga potong di kios dan di los ?
2. Bagaimana sensitivitas kelayakan usaha bunga potong terhadap pembahan biaya
dan manfaat yang sewaktu-waktu terjadi ?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
I. Menganalisis layak atau tidak layaknya usaha bunga potong baik di kios maupun
di los pada PusP2HPHH.
6
2. Menganalisis pernbahan biaya clan manfaat yang sewaktu-waktu terjadi dengan
menggunakan analisis sensitivitas.
1.3.2. Kegunaan Peuelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi pengusaha bunga potong yang telah menjalakan
usahanya di PusP2HPHH dalam upaya pengembangan atau perluasan usahanya.
2. Sebagai bahan informasi bagi pengusaha bunga potong pemula untuk menyusun
kelayakan usaha.
3. Sebagai bahan infom1asi bagi instansi lainnya yang ingin meneliti kelayakan
usaha bunga potong.
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Bunga Potoug
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga adalah bagian dari tumbuhan berbiji yang berfungsi sebagai alat
reproduksi yang mempunyai empat bagian utama, yaitu sepal (da1m kelopak), petal
(daun mahkota), pistil (putik), dan stamen (benang sari). Dann kelopak merupakan
bagian bunga yang terletak pada lingkaran terluar dan berwarna hijau. Sedangkan
daun mahkota merupakan bagian bunga yang biasanya mempunyai wama-warni yang
cerah. Warna-warni bunga ini untuk menarik serangga atau binatang lain guna
membantu penyerbukan. Benang sari dan putik merupakan organ reproduksi yang
biasanya bergabung dengan daun mahkota dan daun kelopak (Widyawan dan
Prahastuti, 1994).
Bunga potong adalah bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian
bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia : mulai dari kelahiran,
perkawinan, dan kematian. Oleh karena itu, wajarlah jika btmga mempunyai nilai
ekonomi (Widyawan dan Prahastnti, 1994).
Telah ribuan tahun bunga dimanfaatkan sebagai simbol keagamaan dan sosial,
serta sebagai motif dalam arsitektur, tekstil, lukisan, dan keramik. Sudah menjadi
kesepakatan unrnm bahwa bunga dipakai sebagai pengejawantahan pemuliaan pribadi
dan di atas segalanya sebagai simbol penyambung, pemelihara, dan pemutus
8
hubungan antara seseorang, dengan yang mati rnaupun yang hidup, dengan Tuhan
maupun dengan sesama manusia (Widyawan dan Prahastuti, 1994 ).
Bunga potong di samping sebagai bahan untuk merangkai bw1ga juga
mernpakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan, dan keperluan
ritual lainnya. Bahkan dibutuhkan puJa w1tuk berbagai keperluan industri makanan,
minuman, obat maupun kosmetika atau minyak wangi (\Vidyawan dan Prahastuti,
1994).
Endah (2002) menyatakan bahwa komoditi bunga potong rnemiliki cm
khusus, antara lain :
1. Diperdagangkan dalan1 keadaan segar
2. Sifatnya bervolume besar tapi nilainya kecil (bulky)
3. Tidak dapat disimpan dalam waktu yang relatiflama
4. Diusahakan pada daerah khusus
5. Memerlukan biaya yang relatiftinggi
Jenis bw1ga potong yang diperdagangkan di PusP2HP.HH Rawabelong
dikategorikan menjadi dua macam yaitu bunga potong anggrek dan bunga potong non
anggrek (bunga gunung). Dalam penelitian ini bunga potong yang diteliti adalah jenis
bunga potong non anggrek (bunga gunung), ha! ini dikarenakan bunga gunung
memberikan omzet yang relatif lebih besar. Dari segi harga bunga gWlung memiliki
harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan bunga anggrek sehingga dengan
harga tersebut dapat dijangkau oleh konsW11en bunga potong.
9
Bunga gunung adalah bunga potong yang berasal dari daerah dataran tinggi
yang berhawa sejuk seperti Cipanas, Sukabumi, Garut, dan Puncak; seperti Anyelir
(Carnation), Gerbera, Gladiol, Krisan, Sedap Malam, Lily, dan Mawar. Berikut ini
adalah penjelasan singkat tentangjenis bunga potong yang diteliti:
Anyelir (Carnation)
Anyelir dengan nama latin Dianthus sp., termasuk dalam famili
Caryophyllaceae sebenamya tanaman asal daerah Mediterania dan tipe aslinya
berbunga satu dengan 5 petal dan berbunga hanya pada rnusim semi (Dokumentasi
Trubus, 1993). Sekarang dengan telah berkembangnya anyelir "tipe Sim" yang
memiliki 4 - 5 tangkai bunga, berwarna aneka merah, putih, pink, kuning, orange
sampai kombinasi dari wama-warna tersebut diketahui dapat berbunga terns menerus
sepanjang tahun. Tangkai bunganya terdiri atas 15 - 18 buku dengan masing-masing
buku terdapat dua pasang daun (Suryowinoto, 1997).
Anyelir atau sering disebut Carnation merupakan salah satu bunga potong
yang paling banyak digandrungi di dunia karena keserasian dan kecantikan bentuk
dan warna bunganya, hingga dibanyak negara sering digunakan sebagai lambang
suatu persembahan, layakuya bunga Rose sebagai lambang cinta.
Gerbera
Gerbera (Gerberajamesonii Bolus) sudah dikenal lama di Indonesia dan saat
ini merupakan salah satu bunga potong yang cukup mahal harganya. Bunganya wama
I 0
wami, seperti rnerah, kuning, dan orange. Gerbera berasal dmi daerah tropis dtm
subtropis Afrika Selatan.
Tanarnan berbenluk herba yang renc!ah, membentuk rumpun, clan berurnur
panjt.ng. Batang p0koknya lc:rlana111 di c!alam lanah se11a membentuk cabang (stolon)
di c!alam ianah. Helaian c!aunnya par\iang, bercelah tidak merata, membentuk roset.
Bunganya soliter berbentuk cakram, terletak pada ujung tangkai bunga yang panjang.
Bunga terdiri atas c!ua bagian, yang pertarna terletak c!ipinggir cakrarn yang disebut
bunga pita dan yang kedua terlclak di tcngah lingk·1ran dengan bunga pembuluh
sernpurna, berhelai pendek (Rismunandar, 1991).
Menurut Rahrnat Rukmana ( l "95) terdapat tiga jenis Gerbera berdasarkan
strnktur helai 111ahkota bunganya, yaitu :
1. Gerbern berbunga Selapis (tunggal, single), helai kunturn (mahkota) bunganya
tersusun nan .;a selapis, dan umumnya berwarna tunggal misalkan merah dan
kuning.
2. Gerbera !3erbunga Dua Lapis (double). helai mahkota bunganya tersusun dua
lapis dan variasi wamanya lebih clari satu macam, misalkan helai mahkota bunga
bagian luar berwarna mcrah i<•rnbu dan helai mahkota bunga bagian dalam
(tengah) berwarna kuning. Lapisan helai mahkota bagian luar nampak sekali
perbeclaan susunannya dengan lapisan rnahkota bunga berikutrnya, karena makin
ke bagian tengah ukurannya makin pendck.
3. Gerbera 13erbunga Tiga Lapis (triple), helai mahkota berbunga tiga lapis dan
variasi warnanya lcbih dari dua macam.
l l
Gla<liol
Gladin! (Gladio/11s .1p) 111erupakan salah satu tanaman hias yang disukai oleh
konsumen. Sclain scbagai tanaman hias di kcbun atau taman, gladiol juga
diperjualbelikan sebagai bunga potong. Warna bunganya bervariasi, yaitu putih,
merah, merah rnuda, krem, orange, kuning, ung'.l, serta kombinasinya.
Gladiol merupakan tai,am<:n herba berbatang tunggal, mempunyai subang
umbi yang bersi:,ik. Tinggi tanaman d'1pat mencapai 0,8 - l ,5 meter. Daun berbentuk
lanset dan meruncing. Setiap tanarnan tercliri clari 6 he1ai daun ata11 lebih. Bunganya
membcntuk bulir bt:rbaris, rnen1buka kesatu arnh, ada yangjarang ada pula yang rapal
letaknya. B-.1ng•mya tercliri dari 8 16 kunttm1 clan tidak berbau. Tanarnan ini
mernbentuk subang barn di ams subang yang Jama, sedangkan anak subang y<.ng
kecil-kel:il t111nbuh dari induk s.ibang yang baru (Rismunanclar, J 99 J ).
Krisan
Krisan (C/11ysa111hc1m1m .1p) scnng pula discbut bunga scrunai yang
merupakan salah satu komoditi tanamr.n bias yr.ng dibudidayakan secara kornersil.
Mcnurut Budirahardjo (2003 ), rncnyatakan bahwa sl!liap tahun, pasar dalam negcri
membutuhkan kbih dari 2 juta tangkai krisan clan akan bcrtarnbah tcrus sckitilr 11)
% per tahun. Bila dilihat dari jenis bunganya, dikenal jenis krisan yang berbunga
tunggal besar, dan krisan yang bcrbunga banyak tctapi kccil-kccil pada satu tangkai.
Dari perbedaan warna mahkota kad<'ng dapat dijumpai gradasi warna bun1oa krisan
yang begitu lengkap sehingga sulit untuk menyebutkan 1ems warnanya. Namun
12
dernikian, pada u111u111nya wnnrn dasar yang dikenal adalah putih, ktming, merah,
oranye, rnerah jam bu, dan unpt.
Di sarnping rncnghasilkan bunga krisan yang berbatang tunggal berbunga
satu, dikernbangkan pula krisan bcrbatang tunggal yang berbunga dua sarnpai tiga
buah. Bunga krisan sclain bentuknya cukup bcsar, juga tersusun dengan bunga
pitanya. Sifatnyr. beragc1111 scrla warnanya pun beragam, sebingga dikenal lima tipe
bunga yang hingga saat ini rnasih dibudidayakan, yaitu (I) belaian bunganya
melengkung keluar (recurved), (2) hclaian bunganya rnelengkung ke dalam
(incurved), (3) he!aian bunganya bc;rbcntuk pita atau cornng, (4) helaian bunganya
berbulu, dan (5) helaian bunganya bcrgig1 (Soekartawi, l 995).
Sedap Malam
Bung.i sedap malam dcngan nama botani Folia11rhes tuherosa termasuk
tana1nan beru1nbi keJuarga !{~U\'(ICCt'fC dari keJuarga beSDf f_,j/jaceoe. rfanai11311
tahunan ini berasal dari negara Mcksiko yang dapat tumbuh pada kctinggian tanah
antara 5 - l.350 meter dari permukaan laut. Curah lll~jan yang dikehendaki sekitar
1.700 mm per !ahun, sedangkan tanah yang dipilih sebaiknya yang kaya,akan humus
d~ngan pH antara 5,5 - 5,9. Pencahayaan matahari menghendaki langstmg dan penuh
sepanjang hari.
Tanarnan ini mcmbcntuk rumpun, daun kccil rnemanjang agak scdikit tcbal
menyerupai daun bawang putih. Di tengah-tengah rurnpun muncuJ tangkai bunga
lengkap dengan kuncup bunganya pada setiap ruas. Tanaman yang sudah berumur 7 -
13
8 bulan setelah tanam biasanya sudah siap dipetik. Ciri-cirinva clalam tiap tandan
bunga terdapat 2 - 3 kuntum liunga sudah mekar (Suryowinoto, 1997).
Kelebihall bunga potong •;cdap malam adalah aromanya yang harum sekali,
terularna di1nalam hari. Warna bunga putih bersih, tahan hingga 5 - HJ hari.
Lily
Lily (Lilium sp) tennasuk famili Liliaceae merupakan tanaman herba yang
berasal claii Cina atau Jepang (Suryowinoto, 1997). Bunga li.!y memiliki umbi sejati
(bulb), bentuk cawan yang dikelilingi oleh sisik yang menyernpai lembaran berdaging
clan dapat dipisahkan dengan mudah yang kemudian dapat ditumbuhkan menjadi
tunas baru.
Tanaman lily uikclornpokkan rncnjadi tiga kelompok, yaitu :
I. Lily usiotik, 111en1iliki ukuran lingkar u111bi 10 - 14 cm, batang tanaman tegar
dengan panjang berkisar an'ara 50 - I 00 cm. Daunnya melekat pada batang dan
tumbuh berselang-scling, bcntuk daunnya lansct mcruncing dan tidak bertangkai
daun. Tandan bunga berada di uj ung batang terdiri dari 4 ··· 15 kuntum bunga per
batang. Bunga lily asiatik bennacam-macam warnanay sesuai denganjeuisnya.
1. Lily o."iental, memiliki ukuran lingkar umbi 14 - 18 cm, tinggi tanaman bisa
mencapai ~O - 85 cm. Daun lily oriental lebih hesar l:ari lily asiatik, setiap batang
bunga mcmptmyai 2 - 6 kuntum bung1. Bunganya bcrbentuk scperti mangkuk,
dan bila sudah mekar baunya harurn.
14
3. Lily /011gif/on11', mempunyr.i ukuran lingkar umbi 12 - 14 cm dan 14 - 16 cm,
batang tanaman tegar, tingginya anatara 50 - 100 crn. Daunnya tnelengkung,
lebih panjang dan lebih besar dari riada daun lily asiatik. Bunganya berbentuk
seperti terompel, dengan jumlah bunga 2 - 5 kuntum per tangkai.
Lvla,var
Mawar (!?osa .1p) merupakan "Ratu dari scgala jenis bunga", selain bentuk
dan warnanya indah, bunga ma war juga mcnycbarkan bau harwn. Bahkan bebcrapa
jenis mawar mengandung minyak atsiri yang harum sehingga dapat disuling untuk
dijadikan n1inyak n1a\var. 15unga 111a\var herhentuk sen1ak,_ tetapi ada juga yang
bersi fat memanjat. Warna bunganya bervariasi dari putih, kuning, orange, merah,
merah muda, dan ungu muda. Helaian mahkola bunganya ada yang satu lapis, ada
:mla yang bersusun (Rismunandar, 1991 ).
Ditinjau dari penampilan sifatnya, mawar dapat dibagi rne11jadi lima
kelompok, yaitu :
1. Hybrid Tea; tanaman berbentuk perdu, bunganya tunggal berukuran besar dengan
susunan bunga kompak dan padat, dan l<1ngkai bunga pailiang. Contoh: Varietas
Crimsom Glory, Peace, Mr. Lincoln, Tiffany, clan Charlotte Amstrong.
2. I'olya111ha; dikenal sebagai baby rose, tanaman berbentuk semak, biasa digunakan
sebagai tanaman tr.man. Ukurnn bunganya kccil (diameter± 4,5 cm). Contoh :
lrian Mcrah clan Orange Pcrkction
15
3. Floribunda, merupakan gabungan sifat-sifnt yang baik dari Hybnd Tea dan
Polyantlw. Tanarnan berbcntuk perdu dan semak atau menampilkap bentuk antara
Hybrid Tea dan Polva111ha, biasa digunakan sebagai tanaman taman a'au bunga
tabur.
4. Ulandi/loru, gabungan silitl-siiitl yang baik Jari !Iyhrid Fea dan Vioribwll/u.
Penampilannya antara [Jvbml Tea dan "irmbunda.
5. Climbing Rose; lanaman 111cra111in1l atau mcmanjal, ukuran bunga bcnnacam
macam dengan bunga tunggal atau rangkap.
2.1.2. Studi Kelayalrnn Proyek
Proyek adalah sualu kcsel uruhan aktivitas yang rnenggunakan surnber-sumber
untuk me:1dapal.ka11 kernanliutlan (hrne/il) alau sualu aklivilas dimana dikeluarkan
uang dengan harapan untuk mcndapatkan hasil (relum) di waktu yang akan datang,
dan dapat dircncw1akan, dibiavai dan dilakoanak<n1 sebagai satu unit (Kadariah, 1999).
Mcnurut Husnan dan Suwarsono (2000), Studi kclayakan proyck adalah pcnc'itian
tentang dapat tidaknya suatu investasi dilaksanakan dengan berhasil. Sama halnya
dengan ll1rahi111 (1998), yang menyalakan bahwa studi kdayakan proyek merupakan
bahan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan, apakah 111eneri111a a:au
111enolak dari sua~u gagasan usaha atau proyek yang direncanakan.
Proyck invcstasi mcrupakan gabungan suatu aktivitas yang mcmerlukan
penggunnn sumber daya dan modal dengan harapan memperoleh manfaat atau
b'Onefit. Studi kelayakan proyek memerlukan biaya, tetapi biaya yang dibutuhkan
16
relatif lebih kecil apabila clibandingkan dengan kegagalan suatu proyek yang
menyangkut investasi dalam jumlah bcsar.
Tujuan dilakukannya analisis proyck r.dalah untuk rnenghindari keterlanjuran
penanarnan 111odal yang terlalu bcsar untuk kegiatan yang ternyata tidak
menguntungkan (Husnan clan Suwnrsono, 2000). Sedangkan menurut Kadariah
(1999), tujuan analisis proyck adalah untuk mcmperbaiki pcnilaian invcstasi, karcna
suml>er-surnber yang tcrsedia bagi petnbangunan terbatas tnaka perlu diadakan
pemilihan antara berbagai 111acam proyck.
2.1.3. Analisb Biaya dan Manfaat
Dalam an.ilisa suatu proyek, tujuan-tuju:m analisa hams discrtai dengan
definisi-definisi mengenai rnanfoat-manfoat dan biaya-biaya. Secara sederhana :;uatu
biaya adalnh segala sesuatu yang mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat adalah
segala sesuatu yang rnernbantu suatu tujuan (Gittinger, 1986). Dalam suatu analisis
finansial, biaya yang urnurnnya digunakan adalah biaya invcstasi, biaya opcrasional,
dan biaya lainnya, sedangkan 111anfaatnya berupa nilai produksi total, pinjaman, nilai
sisa, dan pendaµatan.
Scbagai dasar persctt(iuan atau penolakan suatu proyek yang di!aksanakan,
digunakan suatu kriteria investasi. Dasar penilaian investasi adalah perbandingan
antara jumla:1 nilai yang ditcr;1.ia scbagai manfaat dari investasi tcrsebut dcngan
r:mnfaat-mar1faat dalarn situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya adalah berupa
17
tambahan rnanfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek
(Gittinger, 1986).
2.1.4. Aspek-aspck dalam Pcnilaian llsaha
' Perencanaan dan penilaian terhaclap suatu proyek agar efektif perlu
rnempcrti;11bangkan bcbcrapa aspek yang sc:cara bersarna-sarna mcnentukan
keuntungan y:rng akan cliperoleh dari suatu penanarnan modal tertentu. Husnan clan
Suwarsono (2000), rnenyatakan babwa ll'ltuk rnelakukan studi kelayakan terlebih
clahulu clitentukan aspek··aspek apa yang akan dipelf\iari. dan cliteliti dari empat <cspek
yaitu aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum da11 ekcmomi negara tergantung
pacla be;,ar - keciln~1a dana yang tertanam dalam investasi t~rsebut. Sedangkan
Gittinger (1986) rnembagi aspek-aspek clalarn penilaian proyek mencakup teknis,
manajemen, sosial ekonomi, finansial dan komersial. Semua aspek tersebut hams
dipertimbangkrn secara bersama-sama untuk menentukan manfaat-manfaat yang
diperoleh dari suatu investasi. Sccara umum aspck-aspck tcrsebut adalah:
2.1.4.L Aspck Pasar
Banyak d;jumpai kegagalan proyek karenu tidak tersedianya pasar potensial.
Oleh karena itu, aspek pasar rnenernpati prioritas pertama dari suatu studi kelayakan
investasi. Beberapa ha! yang pcrlu cliperhatikan clalam aspek pasar menurut Husnan
dan Suwarsouo (2000 ), yaJtu :
18
l. Pangsa Pasar
Pangsa pasar adalah bagian yang dapat cliserap oleh proyek tersebut dari
keseluruhan pasar potensial clan bagaimana pcrkcmbangannya di masa yang akan
clatang. Pcrusahaan cliharapkan rnemili~; pangsa pasar yang besar.
2. Stratcgi l'crnasaran
Strategi pemasaran yang cligunakan untuk mencapai pangsa pasar yang telah
ditetapkan. Strategi pemasaran dapat ditentukan oleh marketing mix. Afarketing mi.x
mernpakan ha! penting untuk ciiteliti, d.imana mencakup seju.mlah variabel pemasaran
yang terkontrol oleh perusahaan clan cligunakan oleh perusahaan un,tuk mencapai
target pasar yan3 telah clitetapkan clan memberikan kepuasan kepada konswnen.
/vfnrketing mix yaitu seperangkat alal pemasaran yang digunakan perusailaan
untuk mencapa1 sasaran dalam pasar sasaran. lv!arketing mix dapat digolongkan
mcnjadi emp<~l, yaitu :
a Produk
Prociuk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan dan dikonsumsi dalam rangka
memenuhi suatu keinginan dan kebutuhan. Prociuk merupakan faktor yang penting
dalam bauran pemasaran yang juga menjadi elemen kunci dalam penawaran dengan
pcnilaian dari kualitas produknya.
19
b. HargP
Harga adalah jum'.ah nilai yar;g dikcluarkan oleh konsumen untuk
rnemperoleh suatc1 manfaat dcngan 111e111;Jiki dan menggunakan produk tersebut.
Setiap perusahaan bcrusaha untuk rnenggunakan lu.rga yang dapat bersaing dengan
perusa11aan Jain.
c. Distribusi
Distribusi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menjadikan produk menjadi tersedia dan mudah dicapai konsumen melalui
pcng1dentifikasiaan saluran pemasaran yang efisien. Setiap perusahaan diharapkan
rncmiliki saluran distribusi yang efektif dan efisien.
d. Promosi
Promosi meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
rnengkomunikasikari produk kc pa;;ar sasaran. Elemen ini dapat dilakukan dengan
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan secara
pribadi serta pemasarnn langsung.
2.1.4.2. Aspek Teknis
Aspek teknis 111erupakan switu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan proyek s,:cara tclrnis dan operasi setelah proyek tersebut selesai
dibangun (Husnan dan SuwarsonG, 2000). Aspck tcknis bcsar pengaruhnya terhadap
kelancaran ja la1wya usaha. Eva! uasi aspek teknis mernpelajari kebutuhan-kebutuhan
20
teknis proyek, seperti lokasi di 1~1ana proyek akan didirikan diln prasarana
pendukungnya; serta lay-0111 I 1angunan yang di pilih (Husnan dan Suwarsono, 2000).
1. Lokasi Usaha
Pernilihan lokasi usaha harus hisa mernberikan keuntungan bai:,>i kemajuan
usal11 untuk masa yang akan datang. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam
pc'milihan lokasi, seperti sumher input perusahaan, tenaga listiik dan air, pasar yang
d1tuju, supply tcnaga kcrja, dan fasilitas transportasi (J-lusnan dan Suwarsono, 2000).
2. Lay-out Bangunan
Lay-0111 merupakan kesduruhan proses pencntuan "bentuk" dan penempatan
fasilitas-fasilitas yang dirniliki suatu perusahaan (Husnan dan Suwarsono, 2000).
Menurut Lewinson dan DeLo7.icr i}_g/am Pribudi (2002), apabila dilihat dari fungsi
atau kegunaannya, lay-out bangunan toko umumnya terbagi atas dua bagian atau area,
yaitu bagian 1e111!'1t untuk bukan pen_;ualan (11011-sc/ing areas) dan bagian tempat
untuk penjualan (selling areas). No11-se!/i11g areas adalah ternpat yang ditujukan
untuk kepent:ngan pe!ayanan konsurnen, pemro~esan produk, dan tempat untuk para
manajer dan stafnya melakukan kegiatannya. Sedangkan selling areas adalah tempat
yang ditujukan untuk memajang atau rnencrnpatkan produk yang ditawarkan
perusahaao dnn merupakan te111fial tc1:jadinya intcraksi antara konsumen dcngan para
personil toko.
21
2.1.4.3. Aspek Mannjemcn
Menurut Kadariah, ( 1999), anal is is terhadap aspek mam\jemen dilakukar.
untuk mengetahui kemampuan staff dari pada proyek untuk menjalankan adrninistrasi
aktivita> dalam ukuran besar. Kea hi ian manajemen hanya clapat clieva\uasikan secara
suJyektif, m~ski1:un demikian kalau ha! ini tidak mendapatkan perhatian yang khusus
maku banyak kemungkinan terjadi pengambilan keputusan yang kurang realistis
clalam proyek yang clirencanakan. Dalam aspek ini, struktur organisasi menclapat
perhatian pcnuh, karena dcng1rn susunan organisasi yang baik clan spesifikasi jabatan
yangjelas, kegiatan opcrasional dimungkinkan dapal berjalan lancar.
2.1.4.4. Aspel, Finansial
i\spek 11nansial rncnyangkut te1 utama perba11di1:gan antara pengeluaran uang
dengan re1'e1111e earning proyek, apakah prnyek itu akan te1jamin dananya yang
diperlukan, apakah proyek akan mampu membayar kembali clana tersebut clan apakah
proyek tersebut <'kan bcrkembang >edemikian rupa sehingga secara flnansial clapat
berdiri sendiri (Kadariah, 1999).
i\da beberapa unsur dalam analisis finansial yang membedakan dengan
analisis ekonomi, yaitu: ( l) Harga yang digunakan adalah harga pasar, (2)
Pembayaran transfer yang terdiri dari pajak, subsidi, clan bunga. Pajak dimasukkan
dalam manfaat proyek yaitu sebagai pengurang laba. Subsidi mengurangi biaya
proyek. Seclangkan bunga dibe(h\kan menjadi dua yaitu bunga yang dibayarkan
kepada orang-orang dari luar yang meminjamkan uangnya kepada proyek yang
22
ci;anggap sebagai biaya, sedang pembayaran kembali hutang dari luar proyek
dikurangkan dari hasil bruto sebclum c'idapatkan arus manfaat; dan hunga alas modal
pcoyek yang tidak dianggap sebagai biaya, karena merupakan bagian dari financial
return yang ditc'rima oleh modal proyek.
2.1.5. Kritcria Kclayakan lnvcstasi
Kriteria penilaian kcl<.yaLan investasi terdiri alas dua, yakni kriteria diskonto
(discounted criteria) dan kriteria non cliskonto (undiscounted criteria). Dalam kriteria
non diskonto tidak menyertakan konsep t1111e value of money sedangkm1 pada kriteria
diskonto menggunakan kon:;ep tersebut. l(elemahan clalam kTitetia non cliskonto
adalah tidak me1.ipersoalkan apa yang akan diperoleh dikemudian hari (in thefilture),
berapa nilainyn sekarang (prc:sent vuhie) diukur dengan nilai sekarang.
Bebe:·apa kriteria yang digunakan dalam mengevnluasi keputusan investasi
terhadap pendirian proyek adalah Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C
Ratio), lnrernal Rate of Return (!RR), da,1 Pay Back Period (PBP).
2.1.5.1. Net P1·cscnt Value (NP\')
Net Present Value (NPV) aclalah jumlah nilai arus tunai pada waktu sckarang
setelah dikurangi dengan modal investasi yang dianggap sebagai ongkos investasi
selama waktu tertentu. lnvestt1si dapat c.lilaksanakan apabila NPV lcbih besar dari nol
(NPV > 0), begitu juga sebaliknya apabila NPV lebih kecil dari nol (NPV < 0)
investasi tidak layak dilaksanak<ln (Kadarsan, 1995).
23
2.1.5.2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Menurut Kadariah ( 1999), Net B/C rnerupakan perbandingan antara present
value total dari benefit bcrsih dalam tahun-tahun di mana benefit bersih itu bemilai
positii' dengan present vu!ue to tr I dari bi a ya bersih clalam tahun-tahun di mana benefit
bersifat negatif, y1itu biaya kotor kbiil bcsar clari pada benelit kotor. Jadi Net B/C >
I rnerupakan tanda "go" untuk suatu proyck, sedangkan Net B/C < l rnerupakan
tanda "no-go''.
2.1.5.3. Internal Rate of Return (IRR)
TRR dari suatu proyek adalah suatu tingkat pcngurangan atau potongan
(Discount Rate) basil yang suclah dipoton0 pajak, yang menjadikan jumlah nilai
sekarang per tahun atau per periode clari arus tunai sama dengan jumlah investasi
awal yang dianggap scbagai ongkos pelaksanaan proyek (Kadarsan, 1995). Menurut
Kadariah ( 1999), IRR adalah nilai /)1sco11111 Rate i yang dapat membuat NPV dari
proyek sama dcngan nol. fRR clapat j uga clianggap scbagai tingkat kcuntungan atas
investasi bersih dalarn suatu proyek, asal sctiap benefit bcrsih yang diwujudkan
secara otomatis, ditarwm kembali dalam tahun berikutnya dan menclapatkan tingkat
keuntungan i yang sama yang diberi bunga selama sisa umur proyek.
2.1.5.4. Pay Back Period (PBP)
l'ay back period (PB!') adalah jangb waktu tertentu yang menunjukkan
terjadinya arus penerimaan (cush 111 jlows) secara kumulatif sarna dengan jumlah
invcstasi dalam bcntuk NPV. Analisis PBP juga untuk mcngctahui bcrapa lama usaha
24
atau proyek yang diker:jakan baru dapat mcngembalikan investasi, semakin cepat
dalam pengembalian biaya investasi sdrnah proyek, semakin baik proyek tersebut
karena semakin lancar pcrputaran modal I Ibrahim, 1998).
Analisis sensitivitas di!a!.Lrkan untuk melihat kembali suatu analisis agar dapat
melihat pe::igaruh-pengaruh yan1; te1jadi akibat keadaan yang benrbah-ubah. Analisis
sensitivitas mencoba melihat kembali rcalitas analisis suatu proyek, didasarkan pada
kenyataan bahwa proyeksi atau rencmia suatu proyek sangat dipengaruhi oleh unsur
unsur ketidakpastian mengen<i apa yang terjadi. Di bidang pertanian, proyeksi
proye1<si sensitif berubah-ubah akibat empat masalah utarna. Keernpat rnasalah
tersebut yaitu : harga, kett,rlambatan pclaksanaan, kenaikan biaya dan h,,1sil
!Gittinger, 1986). Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung nilai proyek
sekali lagi dengan menggunakan pcrkiraan taru pada salah satu unsur biaya atau
manfaat.
2.2. llasil Pcnclitian Tcrdahulu
Penelitian Trisnoherlambang (200 I) tentang analisis kelayakan investasi dan
sistem tataniaga bunga potong krisan pacla PT. Kebun Ciputri Molek, Desa Ciputri,
Cianjur, Jawa Barnt menyatakan bahw:t investasi menguntungkan pada tingkat suku
bunga 18 % dan tingkat harga Rp 6.250/ikat. Hal ini juga dituitjukkan oleh NPV yang
lebih besar d:iri n,ll (Rp 169.035.693,16), TRR sebesar 38,5 % yang ]ebih besar dari
tingkat cliskonto yang berlaku (18 ')'O), nilai Net B/C lcbih besar clari satu (5,17), scrta
25
masa pengembalian invcstasi (MP!) yang lebih kccil dari umur proyek. Hasil analisis
sensitivitas kontri;1usi pcrmodalan mcnu1tjukkan kcmungkinan pinjaman modal yang
diperoleh dari bank cfisien d:111 bcrmanfaat secara signifikan pada tingb1t
kepemilikan ntodal pribadi yang besar, sedangkan hasil analisis sensitivitas kenaikan
harga penjualnn sebesar 20 'Yo menyebabkan tingginya nilai NPV, IRR, dan Net B/C
yang berarti investasi layak diusahakan, berbeda dengan analisis sensitivitas
penurunan penjualan sebesar S % yang diperoleh IRR sebasar 1 % dan Net B/C
kurang dari satu yaitu 0,97 berarti inveslasi tidak Jayak diusahakan_
Penelitian Candra ( 1998), lcnlang analisis kelayakan finansial pengusahaan
anggrek potong De11drobiu111 Sp pada berbagai alternatif teknologi_ Penelitian
dilaksanakan di tiga lokasi yaitu: Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP), Jakarta;
PT Tinggal Orchid, Ciputat, Tangerang; clan PT Wijaya Orchid, Desa
Kedungmangu, Citcurcup, Bugor. i\nalisis kclayakan finansial menggunakan kriteria
NPV, IRR, Net B/C, MP! clan scnsitivitas dengan metodc swztclzing value. Teknologi
pengusahaan anggrek potong diklasifikasikan menjadi 6 jenis teknologi, terdiri dari 5
_1enis tekncllogi pengusahaan anggrek potong dan I jenis tcknologi pengusahaan
anggrek pot Teknologi l (T J) adalah teknologi anggrek potong di PT Wijaya
Orchid, T2 2dala:1 teknologi anggrek potong Ci PT Tinggal Orchid, T6 adalah
teknologi pembibitan anggrek di TAIP. T3 merupakan perpaduan teknologi Tl dan
T6, T4 merupakan perpaduan tcknologi T2 clan T6 sedangkan T5 adalah teknologi
pembibitan anggrek can anggrek clan anggrek pot di TAIP. Pf'.rbedaan teknologi
26
didasarkan pa:la perbedaan input procluksi, tingkat procluk1ivitas tanaman clan jumlah
produksi.
Hasil analisis pacla tingkat su:,u bunga !6 % dan 24 % menunjukkan keenam
teknologi menghasilkan nilai-nilai NPV>O, IRR> lirgkat cliskonto yang berlaku, Net
B/C > 1, dan MP! < umur proyek, ha! ini berarti keenam teknologi tersebut layau
untuk dijalankan. Nilai NPV terbesar dihasilkan oleh T3 sebesar Rp 895,23 juta/ha
(Df 16 %) clan Rp 643,28 jutaiha (IA 24 %), nilai IRR lerbesar dihasilkan oleb T6
yaitu sebesar 74,74 % yang berarti investasi pada T6 akan menghasilkan tingkat
pengembalian internal atau itnestasi bersib yang terbesar dibandingkan ckngan
kelima teknologi yang lain. Nilai Net B/C terbcsar dihasilkan oleh T6 sebesar 3,21
(Df 16 %), sedangkan pada tingkat suku bunga 24 % nilai Net B/C terbcsar juga
clihasilkan oleh T6 dengan nilai Net B/C scbcsm 2,70.
Berdasarkan kriteria Nel 13/C clan IRR maka investasi untuk tcknologi
anggrek potong yang paling mcnguntungkan adalah T6. Jika nilai-nilai IRR clan Net
B/C pada T6 dibandingkan dcngan nilai-nilai lRR dan Net B/C pada T5 yaitu dengan
nilai IRR sebesar 72,51 % dan nilai Net B/C sebesar 2,89%(Of16 %) dan 2,4? (Df
24 %), maka investasi pada teknologi angf,>rek potong lebih menguntungkan dari pada
investasi pada teknologi anggrek pot. Hal ini terlihat dari nilai-nilai IRR aan Net B/C
pacla T6 yang lebih besar clari nilai IRR clan nilai Nt:t B/C pada T5.
27
2.3. Kerangka Pemildran Konseptual
Kebutuhan bunga potong per tahun di pasar ibukota cukup tinggi. Hal ini
dikarenakaiJ selera rnasyarakat terhadap tanaman hias bunga semakin rneningkat.
Peningkatan kebutuhan bunga potong tersebut tidak diimbangi dengan produksinya,
sehingga Jika tidak mendapat penanganan lebih lanjut hal tersebut dapat berdampak
neg&tif terhadap industri florikuitura di Indonesia.
Pengembangan usaha bunga potong di PusP2HPHH Rawabelong ini dimulai
dengan mengidentifikasi usaha bunga potong di kios maupun di los, sehingga
sebelum menginvcstasikan modal pada usaha ini perlu dilakukan studi kelayakan
proyek. Hal ini be111ijua11 untuk melil1at apakah usaha ini layak atau tidak untuk
diusahakan atl:u dikernbangkan di mnsa yang a;,;an clatang terlebih untuk usaha
komersil.
Penelitian 1111 di!Jkulwn dengan rnelakukan penilaian terhadap aspek-a;pek
agar dapat r!iketahui kelayakan usaha tersebut. Aspek-aspek yang dinilai antara Jain
adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen d:m aspek finansial.
Aspck finansial rnerupakan salah satu alat pengukur kclayakan investasi yang
terdiri dari beberapa kriteria kelayakan, diantaranya adalah NPV, IRR, NN BIC dan
Payback Period. Selain itu, penting juga dilakukan suatu analisis sensitivitas untuk
rnenguji pengaruh suatu perubahan terhadap kelayakan suatu usaha. Analisis
pengganti tidak kalah pentingnya dalam melihat sejaub mana perubahan yang teijadi
ma.;ih dapat memenuhi tingkat mi11imu111 diterimanya proyek.
28
Hasil analisis tersebut diharnpkan dapat menjadi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan mengenai kelangsungan proyek. Jika usaha ini dinilai layak
untuk dijalankan, rnaka difokuskan pada pengembangan atau perluasan 11saha,
sedangkan jika dinilai tidak layak, tnaka perlu dilakukan •ovaluasi untuk rnenentukan
faktor-foktor yang menycbalikan usaha tcrscbut tidak layak. . - . .
US AHA BUNGJ\ POTONG
~-~---I ,<\N~\Ll~IS KELA YA KAN L----+---
29
r ----
i i ~ Pasar Aspek Teknis As~ Aspek
__ Manajemen Finansial Aspek
i Analisis Sen!>itivitas Kriteria Kelayakan Finansial :
L NPV 2. B/C Ratio 3. IRR 4. Payback Period
I
~-Pen ge mb an g an a~
Perluarnn Usah~ I ~-------·-___J
~dak Laya~
[Evalua_s_i -~
Gambar I. Kcrnngka l'cmikiran Analisis Kdayakan l/saha Hunga l'otong di l'nsP2Hl'Hll
BAB ill
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pe1ianian dan
Hasil Hutan (PusP2HPHH) Rawabelong, Jakarta Barat. Pemilihan lokasi ini
dilakukan secara sengaja (purposive), ha! ini didasarkan pada pertimbangan bahwa
lokasi yang dipilih merupakan pasar bunga terbesar di wilayah DKI Jakarta.
Penelitian ini mulai dilakukan bulan September 2004.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari basil wawancara yang dilakukan dengan berbagai pihak yang terkait
dalam topik penelitian, seperti pengusaha bunga potong dan para staff PusP2HPHH.
Sedangkan data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur dari data-data
perusahaan, buku, skripsi, internet dan pedoman-pedoman lainnya.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pnmer dan data
sekunder. Data primer yang digunakan berupa data volume pembelian dan penjualan,
harga pembelian dan penjualan, komponen biaya tetap dan biaya variabel. Data ini
diperoleh dari para responden di lapangan yaitu pedagang bunga potong baik yang
berada di kios maupun Jos.
3l
Pemilihan responden pedagang bunga potong dalam penelitian ini dilakukan
secara sengaja (purposive sampling) dari jumlah pedagang bunga potong yang ada di
tempat penelitian. Kc:nyataan dilapangan menunjukkan responden terbagi menjadi
dua golongan berdasarkan kmpal penjualan, yaitu yang berada di kios dan Jos.
Jumlah pedagang bunga potong yang d;jadikan responden sebanyak 26 pedagr:ng
yang terdiri dari 1 1 pedagang yang menj ual bunga po tong di kios dan 15 pedagang
yang menjual bunga potongnya di los. Kios maupun los di 1empat penelitian menj:ial
bunga potong yang relatif homogen sehingga pengambilan sarnpel sebanyak 11 di
t.ios dari 21 pedagang bunga polong dan 15 di los dari 30 pedagang bunga potong
subtrnpik dianggap telah 111ewakili usa!ia bunga potong lainnya.
3.4. Meto<le Peng11lahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan rnenggunakan program komputer Excel.
Analisis data digunakan dala111 penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitati f (~ilakukan untuk mcngctahui gambaran pcngusahaan
bunga potong, sedangkan analisis kuantitatif untuk 111engetahui kelayakan usaha
bunga potong secara finansial.
Data kualitatif disajikan dalam bentuk uraian deskriptit: tabel, bagan atau
garnbar untuk r.1empennudah pemahaman. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk
tabulasi yang mcngclompokkan dnn 111cngklasifikasikan data agar mcmpcrrnudah
dalam mela'.rnkan analisis data. Adapun rnetode analisis yang digunakan dalam
32
penelitian ini adalah analisis kelayakan investasi, analisis tingkat pengembahan
investasi, analisis sensitivitas, clan analisis nilai pengganti.
3.4.1. Analisis Kebyalrnn l nvestasi
fmplementasi analisis kelayakan investasi clilakukan dengan membandingkan
antara besarnya biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan diterima dalam
suatu kegiatan irr·estasi untuk jangka waktu tertentu. Analisis ini clilakukan clengan
terleuih dahulu menyusun discounted cas/1f/ow atau aliran tunai yang didiskontokan.
Hal ini dilakukan karena adanya pengaruh waktu terhadap nilai mng atau semua
biaya clan manfaat yang akan datang harus diperhitungkan saat ini.
Pengujian kelayakan invcstasi 111engenai pengusahaan bunga polong
d.igunakan alat ukur atau kriteria inveslasi sebagai berikut: Net Present Vi.due (NPV),
ln!ernal Rate o/Re1111·11 (IRR), Nd lfrw(i1Cost (Net HfC), clan Pavback Period.
3.4.1.1. Net Present Value (NP\')
Net Pre.ve•1t Valw: (NPV) atau nilai bcrs1h sekarang merupakan selisih antara
PY (Prese111 /'alu.:) arus manfaat dcngan PV (Present Value) arus biaya (Husnan dan
Suwarsono, 2000). Rumus perhitungan NPV adalah :
n
NPV= L t"" I (l + i)'
Dimana : n = Umur teknis proyek t = Tahun proyek
B, = Penerimaan yang diperoleh pada taLun t C, ~. Biaya yang dikeluarkan pada tahun t
33
= Discount rate
1lilai NPV memiliki tiga arti penting yaitu:
l. NPV > 0, maka proyek layak dar: dapat dilaksanakan.
2. 1''.PV 00 0, mab proyek impas antara biaya dan rnanfaat, jadi tergantung kepada
penilaian subjel:tifpengarnbil keputusan.
3. NPV < 0, maka proyek tidak layak karena manfaat lebih kecil dari biaya, jadi
proyek tidak dapat di laksanakan.
3.4.1.2. Net Benefit Cost Ihdo (Net B/C)
Perbandingan Net BIC dilakukan untuk melihat berapa manfaat yang diterirna
oleh proyek untuk setiap satu rupiah pcngcluaran proyek. Net RC rncrupakan angka
perbandingan antara nilai se\.;arang arus manfaat d;bagi dengan nilai sekarang arus
biaya. Kriteria y:111g digunakan 11•1tuk pcrnilihan ukurnn Net lJ C dari rnanfaat proyek
adalah mernilih sernua proyck yang nilai Net HC sebesar satu atau lebih jika arus
biaya dan manfaat didiskontokan pada tingkat biaya oportunitas kapital (Gittinger,
1986).
Rumus yang digunakan t.lalam perhitungan Net 13/C adalah:
t ""'1 (l+i)' Net B/C Ratio
n C, 2:: -----
'" 1 (I I i)1
Dimana: B, = Penerirnaan (Benefit) pada tahun ke-t C, = Biaya (Cost) pada tahun ke-t n Umur proyek (tahun) t Tahun proyek
Discount Rate
Nilai Ne! B/C Uuliu rnengandung liga arti penting yaitu:
1. Ne! B!C > I, rnaka proyek layak atau dapat dilaksanakan.
34
2. Ne! BC = J, maka pro yd imoas antara biaya dan manfaat sehingga terserah
kcpada pcng<~mbil kcputusan unluk dilaksanaknn atau tidak.
3. Net B1C < I, maka proyck tidak layak alau tidak dapat dila.;sanakan.
3.4.1.3. Internala Rate of Return (IRR)
IRR adal.1h nilai discount rule yang mcrnbuat NPV dari suatu proyek sarna
dengan no!. !RR adalah tingkal rata-rala keuntungan intern tahunan bagi perusahan
yang melaknkan investasi dan clinyatakan dalam satuan persen (Gittinger, 1986).
Suatu usaha dikatakan layak apabila nihi IRR-nya lebih besar dari tingkat disco11111
rale yang ditentukan. Scbaliknya jika 11ilai IRR lebih kecil dari tingkat discount rate,
maka usaha tidak Jayak untuk clijalankan. Cara mengukur IRR adalah dengan
melakukan pcrcobaan yang terus-lllencrus menggunakan metode interpolasi diantara
bunga yang menghasilkan NPV positif terkecil dengan tingkat bunga yang
menghasilkan NP\/ ncgatif terkecil.
Nilai percobaan pertama dan kedua untuk di.1·co11111 rate dilambangkan dengan
11 dan Ii. Nilai pcrcobaan pertama untuk NPV dilambangkan dengan NPV 1, dm1 yang
kedua dengan NPV2. Asalkan salah satu dari kedua perkiraan NPV tidak jauh dari
35
nol, maka perkiraan IRR yang dekat dapat diperoleh dengan memecahkan persamaan
berikut:
NPV1 IRR=l1+ (h-I1)x.
Dimana: NPV1 =
NPV2 11 !2
NPV1 -· NPV2
Net Pres·:111 Vuiue yang bernilai positifterkecil Net !'resent J'a/11.: yang bcrnilai ncgatifterkecil Di,1co11111 l101e yang menghasilkan NPV rositif terkecil /)1sco11nt Rote yang menghasilkan NPV negatifterkecil
3.4.1.4. Ma~a pengcmbalian lnvcslasi (Payback Period)
Masa pengembalian investasi adalah umur dimana pada tingkat diskonto
tertentu, manfaat bersih kumulatif 5ama dengan no! dan menunjukkan pada umur
proyek berapa investasi dapat kembali. Masa pengemba1ian investasi tereapai pada
saat nilai NPV kumulatif berubah dari ncgatif menjadi positif, Payback Period dalam
pen(!Jitian ini dihitung dengan terlebih dahulu mendiskontokan nilai pendapatan
bersih, kemudian pcrhitungan nilai pendapatan bersih dilakukan sccara kumulatif dari
talmn ke tahun. P8da saat pcndapatan bcrsih bcrnilai positif, maka pada saat itulah
inve~:tasi sudah kembali (Husnan dan Suwarsono, 2000),
3.4.2. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis)
Menurut Gittinger ( 1986), analisis ser.sitivitas adalah suatu teknik analisis
untuk menguji sccara sistematis a pa yang akan terjadi pada kapasitas penerimaan
suatu proyek apabila terdapat kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang
dibuat dalam perencanaan. Jika suatu proyek sudah diputuskan untuk dilaksanakan
36
dengan didasarka,1 pada analisis serta hasil evaluasi NPV, Net BIC. dan IRR pada
kenyataannya tidak tertutup kemungkinan terjadi kcsalahan dalarn perhitungan
disebabkan liarga pada saat proyek mulai dikerjakan maupun pada saat proyek mulai
berjalan. Dcngc.n adanya kernungkinan tersebut harus diadakan analisis kernbali
untuk rnengetahui sampai se;auh mana dapat diadakan penyesuaian karena
perubahan-pcrubahan tersebut.
Dalam penelitian ini, analisis sensitivitas dilihat terhadap kemungkinan
perubahan-perubahan baik dari sisi ~1arga output, dan harga input sebesar 5% dengan
rnenggunakan swiching vafue.
Secara rinci, ada beberapa kasus yang digunakan dalam analisis sensitivitas
pada penelitian ini, yaitu :
l. Harga output tetap, harga input naik .5% dan suku bunga 15%.
2. Harga output turun 5%, harga input tetap dan suku bunga 15%.
Ada beberapa asumsi yr_ng menjadi dasar bagi ana!isis data kuantitatif,) aitu :
1. Biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama (bulan kc-0) dalam
penelitian ini, yaitu tahun ?.004. Selanjutnya ada biaya invcstasi yang dikcluarkan
setiap tahun berjkutnya untuk pergantian pcralatan.
2. Sumber modal selurulrnya adalah modal sendiri.
3. Harga yang digunakan adalah harga input dan harga output. Barga input adalah
harga yang bi"rlaku pada tahun 2004 dan harga output adalah harga rata-rata
responden dan merupakan harga rata-rata pasar.
37
4. Jenis bunga yang diteliti adalah bunga potong yang tingkat penjualannya kontinuc
setiap bula:rnya.
5. Tingkat suku bunga yang digunakan ad'llah 15%, yaitu tingkat suku bunga rata
rata investasi sclama Januari - November 2004.
BAB IV
BASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Sejarah Singkat PusP2HPHH
Para pedagang di Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil
Hutan Instalasi Pasar Bunga Rawabelong pada awalnya mernpakan pedagang kaki
lima bunga dan tanaman hias yang berusaha di sepanjang jalan Rawabelong dan jalan
Palmerah Selatan. Kondisi saat itu, sungguh sangat memprihatinkan sebab selain
mengganggu aktivitas jaJan rayajuga kepastian berusaha tidak ada.
Pada awal tahun 1988 Pemerintah Propinsi DKI Jakarta melalui Dinas
Pertanian Propinsi DKI Jakarta, berupaya menyediakan sarana dan prasarana pasar
yang lebih memadai seluas 1,4 ha di Jalan Sulaiman No. 50 Sukabumi Utara, Kebon
Jeruk selanjutnya melokaJisir para pedagang tersebut. Pada mulanya para pedagang
itu, sangat enggan untuk berusaha berdagang di lokasi yang telah disediakan, namun
berkat usaha keras dan sosiaJisasi secara terus menerus seluruh jajaran Dinas
Pertanian Propinsi DKI Jakarta pada akhimya para pedagang menyadari keuntungan
berdagang di lokasi yang baru.
Keberadaan Pasar Bunga Rawabelong di JaJan Sulaiman ini, semakin
berkembang setelah diresmikan oleh Gubernur Propinsi DKI Jakarta pada tanggal 25
Juli 1989 dengan nama "Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga dan Tanaman
39
Bias Rawabelong" yang merupakan salah satu instalasi teknis Dinas Pertanian
Propinsi DKI Jakarta.
Seiring dengan perkembangannya, Instalasi Pusat Promosi dan Pemasaran
Bunga dan Tanaman Hias Rawabelong ditetapkan menjadi salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKl Jakarta No. 113 tahun
2002 dengan nama "Pnsat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil
Hntan".
4.1.2. Fasilitas Sarana dan Prasarana PnsP2HPHH
Pada awal berdirinya, fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia di Pnsat
Pemasa.ran Hasil Pertanian dan Hasil Hutm1 (PusP2HPHB) Rawabelong hanya
diperuntukan untuk bunga potong dengan 111e111anfaatkan lahan seluas 0,9 ha dari l,4
ha yang terdiri dari :
l. Kios Bunga Florist (5 1112) 76 Unit
2. Los Bunga Potong (26 x 6m2) 3 Unit
3. Kantor 1 Unit
4. Musholla I Unit
5. Kantin I Unit
6. Pos jaga 2 Unit
7. Gudang 1 Unit
8. Area Parkir seluas 3000 1112
40
Dalam perkembangannya pada tahtm 1998 telah dibangtm sarana dan
prasarana berupa lcios dan kavling bunga dan tanaman hias serta bunga kering dan
asesoris di atas tanah seluas 5000 1112 secara swadaya dengan perincian sebagai
berikut:
l. Kios Florist (I 0 m2) 40 Unit
2. Kavling Tanaman Hias (200 1112) 9 Unit
3. Graha Promosi dan Pemasaran (100 1112) I Unit
4. Kantor dan ruang informasi 1 Unit
5. Area Taman seluas 250 1112
6. Area Parkir seluas 500m2
7. WC Umum 1 Unit
8. Gudang I Unit
9. Pagar dan Pintu Besi sepanjang 25 m
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan bunga atau tanaman hias di Wilayah
Propinsi DKI Jakarta dan dalam rangka menjaga stabilitas harga bunga clan tanaman
hias, maka tahun 2004 dibangtm gedtmg pelelangan btmga clan tanarnan hias seluas
200 m2 yang menempati areal tanah seluas 1.232 m2• Dengan adanya bangunan
gedung lelang bunga dan tanaman hias ini selain mampu meningkatkan volume
transaksi bunga dan tanaman hias, stabilitas harga, sehingga btmga potong yang
ditransaksikan dalam kondisi yang masih sangat segar (fresh).
41
4.2. Pedagang Bunga
Berdasarkan tempat mengusahakan atau memperdagangkan bunga potong
mal<a pemilihan responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu responden yang
berada di kios dan responden yang berada di los. Kios maupun los mempakan
fasilitas yang disediakan oleh Dinas Pertaniru1 dan Kehutanan Propinsi DIG Jakarta.
Para pedagang yang berada di PusP2HPHH tidak hanya warga sekitar tetapi juga
pedagang yang berasal dari Jawa Barnt. Berikut ini penjelasan singkat mengenai
karakteristik masing-masing responden :
4.2.1. Kios
Para pedagang bunga potong yang berada di kios sebagian besar merupakan
usaha keluarga yang pada awalnya dimiliki oleh orang tua atau kerabat mereka,
karena sudah lanjut usia maka usaha tersebut mereka wariskan ke aJJak-a11ak atau
saudara mereka.
Bunga potong yang mereka perdagangkaJJ bermacaJ11-macrun yaitu terdiri dari
bunga Mawar, Gerbera, Gladiol, Krisan, Carnation, Sedap malam, dan Lily. Bunga
bunga tersebut mereka peroleh dari para petani di sekitar pulau Jawa, dari para
pengusaha atau dari kebun mereka sendiri.
Berdasarkan atas pengalaman menjalaJJkan usaha menjual bunga potong,
sebanyak 5 orang pedagang (45,4%) sudah berpengalaman selama 5 - 10 talmn. Ada
juga pedagaJJg yaJJg barn berpengalaJ11an selaJlla kuraJJg dari 5 tahun sebanyak 3
42
orang (27,3%) dan lebih dari 10 tahtm sebanyak 3 orang (27,3%). Pada Tabel 2 dapat
dilihat jumlah pedagang berdasarkan lamanya pengalaman meajual bunga potong.
Tempat usaha yang mereka gunakan (kios) memiliki luas yang berbeda-beda,
ha! ini dikarenakan bunga potong yang mereka perdagangkan pun berbeda-beda
dalam ha! jenis dan jumlahnya. Luas kios untuk masing-masing pedagang rata-rata
lebih dari 10 m2•
Tabel 2. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di K.ios Berdasarkan Lamanya Pengalaman Menjual Sunga potong di PusP2HPHH
Lamanva Pengalaman (Tahun) Jumlah Resnonden Persentase (%) <5 3 27,3
5 - IO 5 45,4 > 10 3 27,3
Total I 11 100
4.2.2. Los
Berbeda dengan kios, los menjual bunga potong jauh lebih sedikit baik jenis
dan jumlahnya. Bm1ga potong yang mereka perdagangkan yaitu bunga Mawar,
Krisan, Gerbera dan Sedap malam. Setiap los ada yang menjual semua jenis bunga
potong tersebut dan ada pula yang hanya menjual salah satu jenis bunga potong saja,
misalkan hanya menjual sedap malam saja. Terdapat tiga buah bangunan los sehingga
pedagang bunga potong tersebar disekitar los-los tersebut. Luas masing-masing
petakan los yang mereka tempati sekitar 5 m2 yang hanya diberi atap saja.
Sama halnya dengan kios, pengalaman pedagang di los lebih banyak
pedagang yang menjual bunga potong kurang dari 5 tahun (53,3%) sebanyak 8 orang
43
pedagang. Ada juga pedagang yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun (13,3%)
yaitu sebanyak 2 orang pedagang dan pedagang yang memiliki pengalaman antara 5
- 10 tahun (33,3%) sebanyak 5 orang. Pada Tabel 3 dapat dilihat lebihjelas.
Tabel 3. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di Los Berdasarkan Lamanya Pengalaman Menjual Bunga potong di PusP2HPHH
Lamanva Pengalaman (Tahun) J wnlah Responden Persentase ( % ) <5 8 53,3
5 - 10 5 33,3 > 10 2 l3,3
Total 15 100
4.3. Analisis Kelayakan Usaha
4.3.1. Aspek Pasar
4.3.1.1. Pangsa Pasar
Karena PusP2HPHH berada di kawasan Jakarta, maka pangsa pasar yang
dapat diserap oleh pedagang yaitu konsumen yang bennukim di sekitar Jakarta dan
sekitamya, separti pengusaha sejenis (florist), hotel-hotel, stasiun televisi, tempat
peribadatan, dekorator, dan konswnen perorangan.
4.3.1.2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang clilakukan oleh para pedagang baik cli kios maupun
di los adalah dengan menggunakan marketing mix yaitu meliputi produk, harga,
distribusi, dan promosi.
44
1. Produk
Produk memiliki pcram,n yang sangat penting karena salah satu item yang
diperdagangkan o«.lam usaha ini. Prodt•k usaha ini adalah jenis bunga potong gunung
atau non anggrek. Produk yang dipasarkan di kios lebih beraneka ragam yaitu
rneliputi bunga gladiol, mawar, lily, krisan, C<~rnation, gerbera, dan scdap 111ala111.
Sedangkan b~mgn yang dipasarkan di los mcliputi bunga gerbera, mawar, krisan, dan
sedap malam. Setiap pedagang di kios menjual bunga potong rata-rata 5 jenis bunha,
ada juga yant:; menjmd lebih da,i 5 jenis bunga. Scdangkan pcdagang di los menjual
bunga potong Jda yang lebi:1 dari 3 jcnis bunga, ada juga yang hanya mcnjual bunga
sedap malam saja. Bunga potong :ni diperoleh cari wilayah Jawa ya11g memang
rnembudidayakdn beraneka jenis bunga po tong.
2. Harga
Barga bunga potong yang ditawarkan tiap-tiap pedagang berbeda-beda, hal ini
dik&rcnakan sebagian bcsar pcdagang bunga potong yang bcrada di kios mcrupakan
petani bunga potong itu sendiri atau mercka langsung membeli bunga potong dari
para petani produsen. Sehingga harga hunga po tong yang diperdagangkan rela.if lebih
murah bila dibandingkan dengan los yang sebagian besar rncmbeli bunga potong dari
para tengkulak.
Pada Tabel 4 berikut ini adalah harga jllal bunga potong di kios aan di los
yaitu:
45
Tabel 4. Harga Jual Bunga Potong
--Kios Los --! Harg;_i (Rp) __ Jenis Bunga ~~nis B_ung_'!____~- Har_ga ~Rp) _
Gladiol 19.000 / 20 tang_kai_ Gerbcra 8.000 I J_Q_tangkai __ Ma war : 25.000 120 tangkai Ma war 25.000120 1a_12g_l<ai I Lily 5.000 I kuntum Krisan Standart 10.000 I 20 ta_12gkai --- ----Knsan Standaii 10.000 120 tangkai Aster 8.500 I 20 tangls_<'!_[_ Aster 8.000 120 tangkai Sedap Malam !5.000120 tangkai Carnation 21.000 120 tangkai --Gerbera 7.500 / 10 tangkPi
---------f-· Sedap Malam 20.000 / 20 tanglai
3. Distribusi
Proses pcndistribusian bunga potong dari petani produsen, tengkulak 2tau
pengusaha ke pedagang di Pus1'211Pl ll J dilakukan sctiap 4 kali dalam scminggu dan
hari11ya disesuaikan olch kcscpakatan mcrc\:a. Scdangkan pendistribusian bunga dari
pedagang ke konsumen dilakukan setiap hari. Berikut ini adalah skema jalur
pemasaran bunga potong pada PusP2H?Hl-l :
Pcngusaha
Per>----------~~~~~~~~~~------i Konsumen
G ~ -1>f P~gang Bunga
1 ___ _
~engumpul___i----\ __ Potong
Gambar 2. Jalur Pemasaran nunga Potong pada Pusl'2Hl>HH
46
4. Promosi
ProlT•osi sangat pc:nting dilakukan agar produk yang diperdagangkan dapat
diketahui oleh khalayak rnmai. Promo~i yang dilakukan sebagian besar pedagang
adalah dengan mengikuti pameran-pnmeran clan Dinas Perlanian clan Kehutanan
Propinsi DIG Jakarta ikut berpartisipasi clengan menerbitkan Booklet PusP2HPHH
kepada masyarakat yang di dalamnya terdapat ancka jenis bunga clan tanaman hias.
Sehingga masyarakat dapat mengetahui jenis bunga clan tanaman hias apa saja yang
diperdagangkan.
4.3.2. Aspck Teknis
Aspek teknis sangat besar perannya terhaclap suatu usaha, karena aspek 1111
berkenaan dengan proses kegialan selama usaha ini berlangsung. Dalam usaha bunga
potong ini aspek teknis clapat dilihat clari tiga faktor, yaitu kegiatan usaha (sortasi,
pengemasan, clan pemeliharaan), lokasi tempat usaha, clan h~)'OUI bangunan usaha.
4.3.2.1. Kcgiatan Usaha
Kegiatan usaha bungc1 potong ini di:nulai dengan tiga tahap yaitu penyortiran,
p<mgemasan, clan µemeliharaan bunga.
I. Sorta<:i
Kegiatan penyortiran clilakukan oleh tiap-tiap pengusaha bunga potong,
karena penyortiran sangat perlu clilakukan sebelum bunga potong tersebut clitawarkan
ke konsumen. Penyortiran ini clilakukan pacla bunga potong yang berasal clari para
47
petani, sedangkan bunga potong yai;g bernsal dari pengusaha memiliki kualitas yang
lebih baik sehingga tidak perlu dilakukan penyo11iran lagi karena perusahaan tersebut
sudah melakukan penyortiran tcrlebih dalmlu sebelum di kirim ke konsumennnya
(pedagang bunga potong di PusP2HPHH). Penyortiran yang dilakukan pedagang
adalah memilih bunga-bunga yang layu, kelopak bunga yang layu, dan daun-daun
bunga yang layu.
2. Pengemasan (Fucking)
Kcgiatan pengcmasan dilakukan scteluh bunga-bunga terscbut \dah sdcsai
disortir. Pengemasan bunga potong dilakukan untuk menghindari kerusakan pada saat
pemilihan bunga oleh konsumcn atau mcmudahkan dalam pendistribusian kc
konsumen. Bunga-bunga yang dikemas adalah jenis bunga yang mudah rusak, ada
juga bunga yang tidak perlu dikemas misalkan bunga sedap malam. Alat yang
digunakan untuk mengemas bunga-bunga tersebut adalah kertas putih, dan solatip.
Tiap satu ikat bunga potong terdiri dari l 0 dan 20 tangkai bunga potong, kccuali
bunga lily yang dikemas tiap kuntum.
3. Perneliharaan
Kegiatan selanjutnya adalah pemcliharaan bunga, bunga yang telah disortir
dan dikemas k-crnudian dimasukkan ke dalam ember yang berisi air. Ember yang
digunakan yaitu ember besar, ember sedang, dan ember kecil, hal ini disesuaikan
dcngan jenis dan jumlah bunganya. Agar bunga tersebut tetap segar maka batang
bl111ga dipotong miring ha! iui dimaksudkan untuk memudahkan jalannya air.
48
Penggantian air harus dilakukan setiap dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, agar
tcrhindar dari kebusulrnn pada batang dar. bau pada air itu scndiri.
4.3.2.2. Pemilihan Lokasi 1.Jsaha
Lokasi tempat usaha yang sekarang ini rnerupakan sarana yang diberikan oleh
Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DK! Jakarta dalam rangka penertiban
jalannya lalu lintas. Lokasi ini berada di Jalan Sulairnan No: 50 Sukaburni Utara,
Kebon .leruk, Jakarta Barnt. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa daerah ini
scbagian besar penduduk sekitarnya merupakan produsen bunga khususnya anggrek
dan pedagang bunga potong pinggir ja;an. Sehingga diperlukan tempat yang layak
untuk para pedagang tcrsebut menj ual bunganya.
1. Ketersediaan Bahan M entah
Pada usaha pemasaran bunga potong, procuk utama yaag diperdagangkan
pengusaha mernpakan berbagai jenis bunga ootong subtropik. Bunga-bunga ini
didatangkan dari daerah luar .Jakarta yaitu dari petani produsen atau pengusaha yang
didatangkan setiap 4 kali dalam satu minggu, schingga bunga potong yang ada di
PusP2!-IP:IH terscdia setiap harinya.
2. Letak Pa>ar yang Dituju
Karena Pt.sP2HPHl-I telah dik<Cnal lama oleh masyarakat sebagai salah satu
p;Jsat grosir bunga dan tanaman hias terbesar yang berada di Jabodetabek, maka
konsumen sasarannya adalah mereka yang bermukim di Jakarta dar' sekitamya atau
49
pengusaha bunga potong lainnya. Letak usaha ya!1g berada di pmgg1r jalan
m<"':mudahkan konsumen untuk mencapai tempal tersebut.
3. Tenaga Listrik clan Air
Fasilitas yang disediakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKl
Jakarta adalah listrik dan air untuk dapat rnernenuhi kebutuhan usaha bunga potong
tersebut. Agar bunga potong yang dipe1dagangkan masih dalarn keadaan segar maka
bunga-bunga tersebut 111e111bu!uhkan air dalam pemeliharaannya. Karena
penclistribusian bunga dari petani produse11 atau pengusaha dilakukan pada malarn
hari dan proses transaksi perc!agangan c!imulai pada pukul 3.00 sehingga listrik sangat
diperlukan sebagai alat penerangan.
4. Ketersediaan Tenaga Kerja
Dengan adanya PusP2HPHH mcmberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
sekit'lr, tt:rntama bagi mereka yang mcmiliki sanak saudara yang membuka usaha di
Pt1sP2HPHH. Tetapi tidak scmua lenaga kerja berasal dari warga sekitar c!ikarenakan
sebagirrn bc::.ar pcdagang bcrrb<.I dari luar Jakarta, misalkan Jawa Baral sebingga
mereka menggunakan tcnaga kei:ia yang berasal dari daerah mereka sendiri.
5. Fasilitas Trnnsportasi
Jalan menuju PusP2HYHH berupa jalan aspal yang dapat dilalui kenc!araan
roc!a ernpat (mobil) clan motor. Karena jarak antara PusP2HPHH dengan jalan raya
50
agak masuk ke dalarn, schingga konsumcn juga dapat menggunakan jasa ojek untuk
dapat sampai ke PusP2HPHH.
4.3.2.3. Layout Bangunan
Laban yang digunakan unluk Pus?2HPHH seluas 1,4 ha. Lahan tersebut
dibangun berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan trans'.lksi
penjualan bunga. Sebelah selatan terdapat satu unit kantor yang ditempati oleh
petugas dari Dim,s Pertanim1 clan Kehutanan Propinsi DK! Jakarta yang bertugas
mengawasi kegiatan tJansaksi. Sarnping kiri kant0r terdapat kantin yang menjual
beraneka makanan. Di depan kantor dibangun kios sebanyak 116 dengan luas 5 - 10
m 2 yang saling berhadapan, terdiri dari kios bunga potong, kios sarana produksi
seperti pot tanah, rak pol, pupuk, peslisida, gunling, cangkul, sabit, dan perlengkapan
merangkai bunga.
Di tengah tengah kios dibangun 3 unit Jos bunga potong dengan luas 26 x 6
m2 te;rdiri dari los bunga potong, tanaman hias, ancka daun ascsoris, bunga tabur, dan
bunga rampai. Di pintu rnasuk terdapat areal parkir untuk konsumr.n dan pos jaga,
sedangkan di bagian belakang terdapat musolla, areal parkir pedagang, clan kantin.
4.3.3. Aspek Manajemen
Usaha bunga potong di PusP2HPl-lH merupakan usaha perorangan, yang
sebagian besar pedagangnya tidak memi!iki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan usaha yang mereka jalankan sekarang ini. Dal am hal proses pernbukuan tidak
tcrcatat dcngan tcpat antara biaya yang dikcluarkan dengan pcndapatan yang
51
diperoleh clan pcmbagian tugas yang tidak tcrorganisasi dengan baik. Hal ini terlihat
adanya tenaga kerja yang melakukan satu kegiatan yang sama secara bersamaan
sehingga kegiatan yang bin kurnng mendapat penanganan yang cepat. Tetapi dalam
kegiatan usaha pemilik lcrjun langsung dalam kegiatan transaksi pembelian dan
penjualan bung<. baik kc pctani, pengusaha maupun ke konsumen.
4.3.4. Aspek Finansial
Dalam anahsis finansial digunakan arus kas (Cash flow) untuk rnengetaf.ui
besarnya biaya yang d1 kel uarkan dan manfaat yang diterima selama periode tertenlL1.
/\rus kas usah<1 bunga potong tcrdiri dari arus biaya yang dibatasi pada manfaat yang
dapat diukur (langihlc /Jene/it) dan bi<.ya yang dapat diukur (tangible cos!) dan arus
manfaat.
4.3.4.1. Biaya
Struktur biaya dalam usaha bunga potong ini dikelompokkan menjadi biaya
tetap dan biaya tidak tetap. I<.coua komponcn biaya tersebut dimasukkan kc dalam
cash flow. Selain biaya tctap dan biaya tidak tctap, terdapat biaya penyusutan
(depresiasi), dan pajak yang harus dibayarkan kc Dinas Pert<mian :Jan Kehutanan
Propinsi DKI .Jakai·ta dan 11ilainya tergantung pada besamya keuntungan bersih
sebelum pajak.
52
a. Biaya Tetap
Biaya te:ap mcrupakan biaya yang dikc'uarkan pada saat usaha bcrjalan dan
nilainya tidak berubah. Dalam usaha bunga potong ini, biaya tetap meliputi biaya
sewa tempat, biaya peralatan, gaji pemilik, dan retribusi (sampah, keamanan, dan
parkir). Biaya peralatan dapat dikeluarkan pada saat usaba sedang berjalan yaitu jika
ada pernlatan yang jangka waktn pcnyusutannya (umur ekonomis) kurang dari umur
usaha atau proyek.
l. Sewa Tempat
Sewa te:npat baik kios maupun los sudah tennasuk air dan lic;trik. Biaya sewa
tempat dilakukan mulai awal bu:an urnha, untuk kios scwa tempat per bulan
dikenakan sebesar Rp 140.000 dan untuk loo sebesar Rp 90.000. Jangka waktu
penggunaan tempat (kios d<in los) selama dua tahun, jika pedagang ingin
memperpanjang p~nggunaannya maka pedagang tersebut harus melakukan perjanjian
perpanjangan scwa bcnnatcrai. Pcrijinan ini dilakukan antara pedagang dcngan staff
PusP2HPHB selaku jajarnn Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DK! Jakarta.
2. Peralatan
PeraL\lan yang digunakan dalam usaha ini miliputi ember besar, ember
sedang, ember kecil, gunting batang, gunting kertas, dan cutter. Biaya peralatan untuk
kios dapat di Ii hat pada Tabel 5, sebagai ;ierikut :
53
Tabel 5. Biaya Peralatan pada Kios
Jumlah Responden Jenis Alat Jumlah Harga/satuan Nilai (Rp} Total Biaya (Rnl (Rnl
6 Ember Besar 125 30,000 3,750,000 625,000 6 Ember Sedang 115 20,000 2,300,000 383,333 6 Ember Kecil 65 12,500 812,500 135,417 11 Gunting Batang 32 27,000 864,000 78,545 11 Gunting Kertas 25 10,000 250,000 22,727 11 Cutter 21 1,500 31,500 2,864
Sedangkan untuk los, biaya peralatannya dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah
Jn):
Tabel 6. Biaya Peralatan pada Los
Jumlah Responden Jenis Ala! Jumlah Harga/satuan Nilai (Rp) Total Biaya !Rn\ !Ro)
7 Ember Besar 35 30,000 1,050,000 150,000 14 Ember Sedang 34 20,000 680,000 48,571 5 Ember Kecil 18 12,500 225,000 45,000
15 Gunting Batang 21 27,000 567,000 37,800 8 Gunting Kertas 12 10,000 120,000 15,000 7 Cutter 10 1,500 15,000 2,143
3. Gaji Pemilik
Bagi pedagang, usaha bunga potong ini merupakan mata pencaharian utama
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya tenaga kerja pedagang pun
mendapat gaji tetapi gaji antara padagang dengan tenaga kerja berbeda. Gaji
pedagang di kios lebih besar dari gaji tenaga kerjanya, sedangkan gaji pedagang yang
berada di los terdapat beberapa pedagang yang menetapkan gaji mereka sama besar
dengan gaji tenaga kerjanya. Gaji pedagang (pemilik) di kios rata-rata sebesar Rp
1.354.545 per bulan dan gaji pedagang di los sebesar Rp 478. 750 per bulan.
54
'!·. Biaya Rctribusi
Adanya bunga yang layu atau busuk maka bunga tersebut harus dibuang,
tempat parkir kendaraan petani pada saat mengirim bunga ke padagang, dan adanya
jaminan keamanan dari kanlor, kesemuanya ilu dikenai biaya yang disebul biaya
retribusi. Biaya retribusi dikenakan pada tiap-tiap pedagang dan pembayarannya
melalui petugas dari kantor PuoP2HPHH. Biaya retribusi ini dipungut tiap hari yaitu
sebesar Rp 3.000 baik di kins 111aupu11 di los.
b. Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan selama berlangsungnya
usaha dan ni'ain~·a dapat berubah sesuai clengan kcbutuhan. Biaya ticlak tetap clalam
usaha lmnga rotong ini rneliptni biaya pembelian bunga, gaji tenaga kcrja, biaya
pengemasan, telepon, dan biaya transpnrtasi untuk mengantarkan bunga ke
konsumen.
l. Pembelian Bunga
Pembelian bunga baru dilakukan pada bulan pcrtama yaitu sebcsar 60°/,, dari
volume tiap-tiap bunga, dengan harga bcrbeda-bcda. Pada bulan kcclua pcmbe1ian
bunga mcningkat menjadi 80'% dan mulai bulan ketiga pembelian bunga dilakukan
sebesar l 00% karena permintaan yang terns meningkat. Ada pun volume rata-rata
pembelian tiap-tiap bunga di kios yailu Lily 2512,5, Krisan standart 6393,75, Aster
8137,5, Mawar 8625, Gladiol 4275, Gerbera 1650, Sedap malam 725, dan Carnation
900 bungkus. Sedangkan volume rata-rata pcmhclian bunga di los yaitu Scdap malam
55
1440, Krisan standart !000, Aster 1075, Gerbera 900, clan Mawar sebanyak 600
bungkus per bulan. Sistem pembayaran yang dilakukan pcchigang dalarn mcmbcli
bunga dari petani, tengkulak (pengumpul), dan pengusaha dilakukan secara tunai.
2. Gaji Tenaga Kerja
Gaji tenaga kerja mulai dibayarkan pada bulan pertama setelah adanya
kegiatan usaha. Rata-rata tiap kios merniliki tenaga ke1:ja sebanyak empat orang. yang
bertugas untuk kegiatan penyortiran bunga clan mengimtarkan bunga kepacla
konsumen. Pembayaran gaji ini telah disesuaikan dengan standar pemhayaran gaji
oleh pemerintah atau yang lebih dikenal dengan standar UMR. Rata-rata gaji yang
diterima masing-masing tenaga kerja yang berada di kios yaitu sebesar Rp 56 l ,4 77
pada bulan pertama, bulan ke-2 sebesar Rp 617,625, clan bulan berikutnya sarnpai
bulan ke-24 Rp 679,388 per bulan denganjumlah tenaga ke1ja sebanyak empat orang,
sedangkan di los bulan pertama Rp 299,498, bulan ke-2 .Rp 329,448, dan bulan ke-3
sampai ke-24 Rp 362.393 per bulan dengan jumlah tenaga kcrja scbanyak dua orang.
Penggunaan tenaga kerja ini akan bertambah jika pedagang banyak memperolch
pesanan bunga yang lebih banyak dari biasanya.
3. Pengemasan
Alat untuk mengemas bunga potong tersebut terdiri dari kertas packing (kertas
putih), solatip, dan tali rapiah. Kebutuhan alat pengemas berbeda-beda untuk masing
masing kios dan los. Pengemasan dilakukan pada pedagang yang rnenjual bunga
potong yang memang membutuhkan alat pengemas, kecuali bunga scdap malarn
56
sehingga pedagang yang hanya menjual sedap malarn tidak menggunakan
pengemasan yaitu sebanyak delapan responden. Pada bulan pertama dibutuhkan
kertas, solatip, dan tali rapiah sebanyak 60% dari 1320 Kg/buJan un!uk kertas, 45
buah solatip, dan 32 buah tali rapiah. Pada bulan ke-2 kebutuhan kertas, solatip dan
tali rapiah menjadi 80% dari 1320 Kg/bulan untuk kertas, 45 buah solatip, dan 32
buah tali rapiah. Pada Tabel 7 terlihat biaya pengemasan rata-rata yang dikeluarkan
pedagang di kios untuk bulan ke-3 sampai tahun ke-2, sebagai berikut :
Tabet 7. Biaya Pengemasan Kios
Jumlah Resoonden Ala! Penaemas Jumlah Haraa Jumlah Total Biava 11 Kertas Packina 1320 5,000 6,600,000 600,000 11 Solatio 45 2,500 112,500 10,227 11 Tali Rapia 32 3,500 112,000 10,182
Jumlah 6,824,500 620,409
Sedangkan biaya pengemasan rata-rata di los untuk bulan ke-3 sampai bulan
ke-24 (tahun ke-2) dapat di lihat pada Tabel 8 berikut ini :
Tabet 8. Biaya Pengemasan Los
Jumlah Responden Alai Penaemas Jumlah Harga Jumlah Total Biava
8 Kertas Packing 208 5,000 1,040,000 130,000
8 Solatip 10 2,500 25,000 3,125
15 Tali Raoia 32 3,500 112,000 7,467
Jumlah 1,177,000 140,592
4. Telepon
Salah satu alat komunikasi yang paling cepat dan akurat adalah telepon.
Pentingnya telepon untuk para pengusaha bunga potong adalah tmtuk rnemudahkan
rnereka berkomunikasi dengan para konsumen atau petani produsen, sehingga proses
57
terjadinya transaksi dan pemesanan bunga lebih mudah clan cepat tersedia. Hata-rata
biaya telepon per bulan untuk rnasing-rnm,ing !dos antara Rp 349.772 pada bulan
pertama, bulan ke-2 Rp 384,749, dan bulan ke-3 sampai ke-24 Rp 423.224.
Sedangkan di los mereka tidak menggunakan telepon karcna hunga yang mereka j ual
lebih ditujukan kepada konsumen tidak tetap (pengecer), dcngan kata lain konsumcn
datang langsung untuk membeli bunga.
5. Transportasi
Salah satu alat trnnsportasi yang digunakan untuk mengangkut bunga dari
petani adalah mobil box atau pick up, sedangkan untuk mengantarkan bunga ke
konsumen biasanya rnereka menggunakan motor sedangkan konsurnen yang mcmbeli
bunga dalam jumlah banyak biasanya datang langsung untuk mengambil bunga yang
telah dipesan.
Biaya transportasi yang dimasukkan ke dalam cash flow adalah biaya
pengantaran ke konsumen, sedangkan biaya transportasi dari pctani kc pcd;rgang
tidak dimasukkan karena harga bunga sudah termasuk biaya kinm. lliaya trnnsp"rla';i
untuk Kios rata-rata mereka mengeluarkan biaya sebesar Rp 160.159 bulan pcrtama,
bulan ke-2 Rp 176.175, dan bulm1 ke-3 sampai tahun benkutnya Rp 193.793 per
bulan, sedangkan untuk losbulan pertama sebesar Rp 119.758, bulan ke-2 Rp
13 I. 734, clan bulan ke-3 sampai tahun berikutnya Rp 144. 907.
53
c. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan diperhitungkan dengan metode garis lurus deugan asurnsi
bahwa peralatan dalam usaha ini tidak dapat dipergunakan jika peralatan terscbut
pecah atau bocor atau setelah melawati jangka waktu penyusutannya clan nilai sisa
cliasw11sikan bernilai nol. Jangka waktu penyusutan masing-masing peralatan
cliasumsikan sama yaitu selama satu tahun (12 bulan).
cl. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan dikenakan setelah keuntungan bersih sebelum pajak
bernilai positif di clalam cash flow. Besarnya pajak disesuaikan dengan besarnya
keuntungan yang diperoleh pedagang clan hams dibayarkan tiap lmlan. Dalam
penel itian ini pajak penghasilan yang dikenakan yaitu sebesar I 0% dari kcunlungan
bersih sebelum pajak.
4.3.4.2. Manfaat
Manfaat a!au pcncrirnaan mcrupakan uang yang n1asuk yang dqi~rolcli 1b11
basil penjualan bunga tiap bulan. Penerimaan dihitung dari pcrkirnan volume rat;Hala
penjualan tiap bulan dikalikan dengan harga jual bunga di masing-masing k1os dan
los. Perkiraan volume penjualan pacla tahun pertama hunga potong dijual scbnnyak
80% dari volume penjualan dan pada tahun berikutnya terjadi kenaikkan I 0%,
menjadi 90%, ha! ini dikarenakan permintaan bunga polong mengalami peninglrntnn.
Penerimaan penjualan dalam usaha ini mulai diperoleh pada bulan pcrlama
yaitu pada saat kegiatan ini mulai berjalan. Penerimaan pcnjua Ian bunga po tong
5'.J
dikios yaitu pada bulan pertama sebesar Rp 26.488.500, bulan kcdua Rp 35.318.000,
dan pada bulan ketiga sampai bulan ke-12 Rp 44.147.000. Pada bulan kc- l 3 sampai
bulan ke-24 atau pada tahun ke-2 penerimaan penjualan sebesar Rp 49.665.687.
Sedangkan penerimaan penjualan bunga potong di los yaitu bulan pcrtama
sebesar Rp 6.085.200, bulan ke-2 Rp 8.241.600, dan bu Ian kc-3 sampai bu Ian kc-I 2
Rp 10.302.000. Tahun berikutnya penerimaan meningkat menjadi Rp 11.409.750 tiap
bulannya.
Sistem pembayaran yang diterapkan oleh pedagang bunga baik di kios
maupun di los yaitu pembayaran tunai baik langsung kc pcdagang atau rnclalui
rekening pedagang.
4.4. Kriteria Kelayakan Investasi
Penilaian kelayakan investasi usaha bunga potong ini menggunakan
discounting criteria. Alat analisis tersebut yaitu NPV, Net B/C, IRR, dan Pavback
Period pada tingkat diskonto 15%.
4.4.1. Net Present Value (NPV)
NPV menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh pengusaha bunga potong
selama wnur proyek. Kelayakan yang diukur berdasarkan krileria investasi dimana
NPV memberikan gambaran nilai bersih suatu proyek dan dikatakan layak jika
memenuhi kriteria NPV lebih dari nol. Semakin besar nilai NPV rnenunjukkan
sernakin layak suatu usaha. Disamping itu, NPV juga memiliki hubungan positif
dengan tingkat resiko suatu usaha. Sehingga semakin tinggi NPV, maka ti ngkat
60
resiko yang dihadapi juga semakin tinggi. Dengan demikian NPY dibawah nol
menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak layak dilaksanakan karcna akan
menimbulkan kerugian.
Berdasarkan kriteria NPY, bahwa usaha bunga polong di PusP2HPHII ini
dinyatakan layak karena NPY yang diperoleh Jebih besar dari nol yaitu scbesar Rp
4.383.996 untuk kios dan untuk los sebesar Rp 1. l 25.508, ha! ini berarli usaha bunga
potong baik di kios maupun di los menguntungkan untuk dilaksanakan, karcna af.:an
memberikan kenntungan Rp 4.383.996 di kios dan Rp 1.125.508 di los sclama jangka
wak'tu dua tahun. Dalam usaha ini, PY yang diperoleh selama umur proyek (2 lahun)
mengalami beberapa perbedaan. Pada bulan ke-0, bulan ke-1, dan bulan ke-2 PY di
kios maupun los masih bernilai negatifyaitu sebesar -Rp 2.270.062, -Rp 999.580, dan
-Rp 233.059 di kios, sedangkan di los sebesar -Rp 592.627, -Rp 378.915, clan -Rp
40.487. Hal ini dikarenakan pada bulan ke-0 aclanya biaya pembelian peralatan, pada
bulan ke-1 dan ke-2 biaya-biaya yang clikeluarkan lebih besar dari pencrimaan yang
diperoleh. Keuntungan baru tercapai pada bulan kc-3 yaitu scbcsar Rp 415.62<\ d1
kios dan di los sebesar Rp 160.208.
4.4.2. Net Benefit per Cost (Net B/C)
Ratio manfaat biaya bersih (Net B/C) merupakan penilaian yang dilakukan
untuk melihat tingkat efisien penggwiaan biaya yang berupa perbandingan atau ratio
jumlah NPV yang positif dengan jumlah NPV negatif. Suatu usaha dinyatakan layak
berdasarkan kriteria investasi Net B/C apabila nilai Net B/C Jebih besar dari satu.
6 I
Sedangkan nilai Net B/C kurang dari satu, maka proyek dinyatakan tidak layak
karena tidak dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan.
Net B/C yang diperoleh dalam usaha bunga potong di kios sebesar 2,25 dan di
los sebesar 2, 11 atau lebih besar dari satu, berarti investasi layak dilaksanakan, karena
setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan sekarang akan menghasilkan manfaat
sekarang sebesar 2,25 rupiah di kios dan 2, 11 rupiah di los.
4.4.3. Internal Rate of Return (I.RR)
Tingkat internal basil (IRR) adalah suatu tingkat Discount Rate yang
menghasilkan NPV sama dengan no!. IRR digunakan sebagai pembanding u.ntuk
mengukur kelayakan dengan tingkat suku bunga yang ditentukan dalam penelitian
ini. Suatu usaha dinyatakan layak apabila diperoleh nilai IRR yang lebih besar dari
tingkat suku bunga yang berlaku. Pada uji kelayakan ini, tingkat suku bunga yang
digunakan adalah 15%. Angka ini diperoleh dari tingkat suku bunga komersial rata
rata investasi yang dikeluarkan masing-masing Bank Um um sclama tahun 2004.
Usaha bunga potong mempunyai nilai IRR sebesar 22,93% di kios dan 22,97
% di los yang lebih besar dari nilai diskonto yang ditetapkan yaitu 15% berarti usaha
bunga potong ini layak dilaksanakan, karena tingkat pengembalian lebih tinggi dari
tingkat diskonto.
4.4.4. Pay Back Period (PBP)
Masa pengembalian investasi (PBP) adalah jangka waktu tertentu yang
menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in flow) secara kumulatif' sama
62
dengan jwnlah investasi dalam bentuk NPV. Semakin cepat dalam pengembalian
investasi suatu proyek, maka semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar
perputaran modal, begitu juga sebaliknya.
Dalam usaha bunga potong di PusP2HPHH selama dua tahun (24 bulan)
didapatkan PBP untuk kios pada tahun ke-2 (bulan kc-15) atau setclah usaha be1jalan
selama 1 tahun 3 bulan 14 hari dan untuk los pada tahun ke .. 2 (bulan ke-14) a tau
setelah usaha berjalan selama I tahun 2 bulan 28 hari. Nilai PBP ini diperoleh lebih
singkat dari umur teknis proyek, aiiinya proyek ini layak dilaksanakan.
4.5. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Ana(vsis)
Berdasarkan kriteria investasi dalam hasil analisis linansial, usaha llunga
potong ini layak dilaksanakan. Akan tetapi untuk melihat kembali basil analisis
finansial jika terjadi perubahan, digunakan analisis sensitivitas.
Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk melihat kembali suatu
analisis agar dapat melihat pengaruh-pengaruh yang 1crjadi akibat kcadaan yang
berubah-ubah. Analisis sensitivitas mencoba rnelihat kembali k1:nya1m111 anlisis suatu
proyek, didasarkan pada kenyataan bahwa proyeksi atau rencana suatu proyek sangat
dipengaruhi oleh unsur-unsur ketidakpastian mengenai apa yang terjacli.
Perubahan yang diujikan yaitu kenaikan harga input dan penunman harga
output mengingat keduanya merupakan faktor yang paling berpcngaruh dibandingkan
faktor lainnya. Angka perubahan yang digunakan untuk kenaikan harga inpu\ yaitu
sebesar 5%.
Tabel 9. Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Input
~~]>y Kios I Los
-------- ----------·· ..... ~·--
(Rp) (5.882.933) (6.
I -· --""··--·-----IRR (%) 8,02
- -·~---
NetB/C 0,40
Sama halnya dengan kenaikan harga input, angka perubahan yang digunakan
dalam penurnnan harga output pun sebesar 5%, ha\ ini didasarkan bahwa ada bunga
yang layu atau rusak ketika proses pendistribusian dari petani, pengusaha atau
tengkulak (pengumpul) lee pedagang bunga potong di PusP2HPHH Rawabclong.
Berikut ini hasil analisis sensitivitas penurunan harga output dapat dilihat pada Tabel
IO.
Tabel 10. 1-lasil Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Output
[--_ -_-__ -___ -_-_-_-_--__ -__ ~ __ --:~~------~:~_10s _ :=----------1.0,;----
~-c0~-::-P-) ---+----(-8.-69_8_.3_4-5)-+----- -~~~3.3~,~~1 1 N-et Bic --- --------0-,2-7--i·------------i~2i-1
Dari hasil analisis sensitivitas, menunjukkan adanya perbedaan nilai NPV,
IRR, clan Net B/C. Suatu usaha dikatakan sensitif terhadap pembahan yang acla
apabila perubahan tersebut menyebabkan usaha tidak layak di laksanakan.
64
Berdasarkan analisis sensitivitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
kenaikan harga input 5% dan penurunan harga output 5% usaha bunga potong ini
tidak layak dijalankru1. Hal ini menmijukkru1 tingkat kesensitifan usaha ini sangat
besar sehingga resiko yang akan diterima pedagang sang.at tinggi, jika terjadi
kenaikan harga dan penurunan pendapatan.
5.1. Kesim(lulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis aspek pasar menunjukkan bahwa pangsa pasar
bunga potong cukup luas yaitu konsumen yang berada di Jabodetabek, seperti hotel
hotel, restoran, stasiun televisi, tempat peribadatan, dekorator-dekorator, sampai
pengusaha sejenis. Sedangkan strategi pemasaran yang diterapkan pedagang telah
memenuhi keinginan dan daya beli masyarakat.
Hasil analisis aspek teknis, terdi1i dari sortasi, pengemasan, dan pemeliharaan
telah dilakukan dengan baik sehingga kualitas bunga potong yang diperdagangkan
memberikan kepuasan terhadap konsumennya.
Hasil analisis aspek manajemen, terlihat bahwa manajemen yang diterapkan
atau dijalankan pedagang perlu dilakukan evaluasi kembali baik dari sistem
pembukuan atau pun pembagian tugas tenaga kerja.
Berdasarkan hasil analisis aspek finansial baik di kios maupun di Jos layak
untuk dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPV yang bemilai positif yaitu Rp
4.383.996 di kios dan di los Rp l.125.508, Net B/C yang lebih dari satu 2,25 di kios
dan 2, 11 di los, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan
sehingga didapat nilai IRR di kios 22,93% dan 22,97% di los, dan payback period
atau masa pengembalian investasi yang kurang dari umur proyek yaitu di kios selama
66
l tahun 3 bulan 14 bari dan di los l tabun 2 bulan 28 bari sebingga kriteria kelayakan
investasi dapat dipenuhi.
Sedangkan basil analisis sensitivitas menunjukkan babwa pada saat perbedaan
barga input 5% dan barga output sebesar 5%, maka usaha bunga potong tersebut tidak
layak dijalankan.
5.2. Sarnn
Berdasarkan basil penelitian, ada beberapa bal yang perlu diperbatikan dan
diperbaiki dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mengurangi resiko kerugian,
antara lain :
a. Untuk PusP2HPHH sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Kehutanan Propinsi DK.I Jakarta agar dapat memperbanyak tempat (kios dan los)
untuk menan1pung pedagang yang menjual bunga potong di areal parkir.
b. Kios : mengurangi penggunaan tenaga kerja sehingga mempengarnhi biaya yang
dikeluarkan dan rnengurangi kerugian, dan perlu adanya pengkoordinasian
manajemen yaitu sistem pembagian ke1ja yang baik dan sistem pembukuan yang
tepat.
c. Los : sebagian pedagang hanya menjual satu jenis bunga potong saja sebaiknya
perlu dilakukan penganekaragaman bunga yang dijual agar kerugian yang
diperoleh satu jenis bunga dapat ditutupi dengan bunga yang lainnya, dan
rnanajemen yang tepat.
DAFTAR PUST AKA
Bank Indonesia. Internal Rate of Rupial1 Credit by Group of Bank http://www.bi.go.id. 1November2004. Pukul 11.34 WIB.
Budirahardjo. 2003. Warta Penelitian dan Perkembangan Pertanian. Volume 25 No2.
Candra. 1998. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Anggrek Potong Dendrobium Sp Pada Berbagai AltematifTeknologi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Direktorata Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2003. Perkembangan Produk1·i Tanaman Hias Tahun 1996- 2002. Jakaiia.
Dokumentasi Trubus. 1993. Budidaya Anyelir Secara lntensif Sumber: Suara Karya 6 Janumi. Jakarta.
Endall, H. Joesi. 200 I. Membuat Tanaman Hias Raj in Berbunga. Cetakan pertanla. PT Agromedia Pustaka. Tangerang.
Gittinger, J.P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi Kedua. Seri Edisi Dalam Pembangunan Ekonomi. UT Press. Jakarta.
Husnan dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat. Unit Penerbitan Percetakan AMP YKP A. Y ogyakarta.
Ibrahim, Yacob M. 1998. Studi Kelayakan Bisnis. PT Rinelat Cipta. Jakarta.
Kadariah, Karlina L, Gray C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Kadarsan, H.W. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Pribudi, Gangga Dewi. 2002. Analisis Kelayakan Usalla Pemasaran Tanan1an Hias PT Agro Rekatama. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rismunandar.1991. Budidaya dan Aneka Jenis Bunga Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
68
Rukmana, Rahmat. 1995. Seri Bunga Potong Gerbera. Kanisius. Yogyakarta.
Soekartawi. 1995. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Lembaga Penerbit UI Press. Jakarta.
Suryowinoto, Sutami M. 1997. F1ora Eksotika Tanaman Hias Berbunga. Kanisius. Yogyakarta
Widyawan, R dan Prahastuti, S. 1994. Bunga Potong Tinjauan Literatur. Pusat Dokumentasi dan Infonnasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Trisnoherlambang, A. 2001. Analisis Kelayakan Investasi dan Sistem Tataniaga Bunga Potong Krisan. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
D D ~
r
70
Lampiran 1. Jenis Bunga Potong yang di Teliti
Lily
71
Gladiol
Krisan Standart
72
Aster
Carnation
73
SedapMalam
Gerber a
74
Lampiran 2. Omzet Penjualan Bunga UPT PusP2HPHH dari Tahun 1999- 2003
Tahun Anggrek Potong ~RID__I Bunga Gunung (R2} I 1999 4.354.588.955 10.185.597.550 2000 5.639.757.026 11.966.096.900 Persentase Kenaikan (29,50%) (17,48%) 2001 8.160.596.242 28.028.312.860 Persentase Kenaikan (44,70%) (134,23%) 2002 19.227.952.339 52.226.455.573 Persentase Kenaikan (135,62%) (86,33%) 2003 22.112.145.190 60.060.423.909 Persentase Kenaikan (15%) (15%)
Sumber : Kantor PusP2HPHH
~mplran 3. B!aya Rata~rata Penjua\an Sunga Potong pada Kies Se!ama Dua Tehun
ralan Bulan Total Biaya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dalam satu tahun
lava Tetao Sev1a temcat 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 1680 000 Peralatan:
a. Ember besar 625 000 625 000 b. Ember sadano 383 333 383 333 c, Ember keel! 135 417 135417 d. Gunttna batana 78545 78545 e. Guntinn kertas 22,7'Zl 22727 f. Cutter 2864 2864 Gaii oemi!ik 1354545 1354 545 1 354 545 1 354 545 1 354 545 1354545 1354545 1 354 545 1354545 1354545 1354545 1354545 16 254 540 Retribusi (samnah 90000 90,000 90,000 90 000 90000 90000 90 000 90.000 90000 90 000 90.000 90.000 1.080 000 keamanan den oarkir)
imlah 1247886 1584545 1 584 545 1 584 545 1584545 1 584 545 1584545 1 584 545 1 584 545 1 584 545 1 584 545 1584545 1 584 545 i- Tidak Ter<'M"I . Pembelian bunoa 22 750 312 30 333 750 37 917188 37917188 37 917188 37 917188 37 917188 37917188 37 917 188 37 917188 37 917188 37 917188 432 255 942 . Tenaaa keria 2 245 909 2 470 500 2.717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2,717 550 2 717 550 2.717,550 31 891 909 . p_..,....masan: a. Kertas oacv; ... ,.. 360 000 480 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 7 440 000 b. Sola!io 6136 8182 10227 10227 10227 10227 10,227 10.227 10.227 10227 10227 10.227 10.227 10.227 c. Ta!i~ ... lah 6109 8145 10 182 10 182 10 182 10 182 10 182 10182 10 182 10182 10182 10182 10 182 120147 . Tel 349 772 384 749 423 224 423 224 423 224 423 224 423 224 423.224 423 224 423 224 423 224 423 224 423.224 5 040 213 . Trensoortas! 160159 176175 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 2 307.898 Jm!ah 882176 26053 472 34 041 676 41.872184 41 872164 41 872.164 41 872164 41 872164 41 872164 41872184 41 872164 41 872,164 41 872164 otal b!ava 2 130 062 27638017 35 626,221 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43 458.709 43 456,709 43 456 709 43 456 709 43.456.709 43.456.709
ata-rata Pendapatan Bunga Potong pada Kios Selama Dua Tahun
ra!an Bulan Total Pendapatan 0 1 I 2 I 3 I 4 I 5 I 6 I 7 I 8 I 9 I 10 I 11 I 12 Setahun
eniualan bul'\na 0 26.488 5001 35 318 000144147.500144 147500144,147.500144 147,500144 147500144.147 500144147.500144 147.500144 147 500144 147 500 503 281 500
ct
Bulan Total Blaya 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 dalam satu tahun
140.000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140 000 140.000 140.000 140 000 1680000
625 000 625 000 383.333 383 333 135417 135 417
78.545 78545 22727 22727
2864 2864 1,354 545 1 354.545 1354.545 1 354.545 1.354.545 1354545 1,354 545 1 354.545 1.354 545 1 354.545 1.354.545 1.354 545 16.254 540
90000 90000 90000 90000 90 000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 1080000
2 832.431 1 584 545 1.584 545 1 584.545 1.564 545 1 584 545 1584545 1.584.545 1584545 1584545 1584545 1 584 545
17.917.168 37 917,188 37.917188 37 917188 37 917188 37917188 37 917188 37917188 37917188 37.917,188 37.917, 186 37 917188 455 006 258 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2717 550 2.717 550 2 717 550 2 717 550 2 717.550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 32610600
600 000 600.000 600 000 600,000 600000 600 000 600 000 600.000 600 000 600.000 600 000 600 000 14 840 000 10227 10227 10227 10227 10227 10227 10227 10227 10227 10227 10.227 10227 122 724 10.182 10,162 10182 10 182 10182 10182 10 182 10182 10182 10.182 10,182 10182 122184
423 224 423 224 423 224 423.224 423 224 423 224 423 224 423.224 423 224 423 224 423 224 423 224 5 078 688 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 2 325 516
11.872.164 41872.164 41,872164 41 872164 41 672164 41 872164 41 872164 41.872164 41 872164 41.872.164 41.672164 41 872164 14 704 595 43456 709 43 456709 43 456 709 43.456 709 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43456 709 43 456 709 43456 709
Bulan 'Total Pendapatan 13 I 14 I 15 I 16 I 11 I 18 I 19 I 20 I 21 I 22 I 2s I 24 setahun
19.665.681l 49,665,687l 49,565,687l 49,565,687l 49,665,687l 49,665,ll87l 49.665,687l 49,665,6B7l 49,565,687l 49,665,El87149.!l65.687l 49.665.687I 595,988.244
a!
Lampiran 4. 84aya Rata-rata Penjualan Sunga Potong pada Los Selame Dua Tahun
Uralen Bulan Total Blaya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dalam satu tahun
.i;;«,,...,.,,.Te'""""' 1. Sewatemoat 90000 90000 90.000 90000 90 000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 1170 000
2. Peralaten : 150.000 a. Ember besar 150 000 48 571 b. Ember sedann 48571 45,000 c. Ember keci! 45000 37 800 d. n;,,,.m,.,,., batarvo 37800 15000 e. kertas 15000 2143 I. Cutter 2143
3. r~ .. 11 oemilik 478 750 478750 478 750 478.750 478 750 478.750 478 750 478,750 476750 478 750 478 750 478 750 5 745 000 4. Retribusi (samoah 90.000 90,000 90000 90000 90000 90000 90000 90.000 90000 90000 90000 90000 1080000
keamanan dan oarkir) Jum!ah 388 514 658 750 658 750 658.750 658 750 658 750 658.750 658 750 658 750 658 750 658 750 658750 658750 Biav::i, Tidak T etao 1. Pembelian bunaa 5 019 000 6 692 000 8.365000 8 365.000 8,365 000 8.365 000 8.365.000 8.365.000 8 365 000 8 365 000 8 365 000 8.365 000 95 361 000 2.T ak ·a 598.995 658 895 724 785 724 785 724 785 724 785 724 785 724 785 724 785 724 785 724 785 724 785 3. Pencemasan :
a. Kertas oeckina 78,000 104 000 130 000 130.000 130.000 130 ODO 130 ODO 130 000 130 000 130 000 130000 130 000 130 000 1612000 b. Solatio 1875 2500 3.125 3125 3125 3,125 3125 3125 3125 3125 3125 3125 3125 38750 c. Tali rnniah 4.480 5.973 7.467 7.467 7.467 7,467 7 467 7.467 7.407 7.467 7 467 7.467 7.467 36 875
4.Tr rtasl 119758 131.734 144 907 144 907 144.907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 1845469 Jumlah 204.113 5,862 202 7.636,394 9,375.284 9,375 284 9 375 284 9.375,284 9 375 284 9,375 284 9,375284 9,375.284 9,375284 9 375.284 Total bi=•a 592627 6 520 952 8.295144 10,034.034 10.034.034 10,034 034 10 034,034 10 034 034 10 034.034 10.034 034 10 034 034 10 034,034 10 034 034
Rata-rata Pendapatan Sunga Potong pada Los Selama Dua Ta:'!tHi
Ural an Bulan Tota! Pendapatan 0 1 I 2 I 3 I 4 I 5 I 6 I 7 I 8 I 9 I 10 I 11 I 12 Setahun
Peniualan bunoa 0 6 085 2001 8 241600110,302,000110.302000110 302,000110,302.000110 302 000110,302 000110 302 000110 302 000110,302.000110 302,000 117 346 800
:::l
Bulan Total Biaya 13 14 15 16 17 16 19 20 21 22 23 24 da1am satu tahun
90 000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90 000 90000 90000 90.000 90000 1080000
150 000 150 ODO 48571 48571 45 000 45000 37 800 37 BOO 15000 15 000 2143 2143
478 750 478 750 478.750 478 750 478,750 478 750 478 750 478 750 476 750 478 750 478 750 478 750 5.745 000 90,000 90000 90000 90000 90000 90000 90 000 90000 90.000 90000 90000 90,000 1080000
957 264 658,750 658.750 656.750 658 750 658 750 658 750 658 750 658 750 658 750 658,750 658.750
8 365 000 8 365 000 8 365 000 8,365,000 8 365 000 8 365 000 8,365 000 8 365 000 6 365 000 6 365 000 6 385000 8 365 000 100,380 000 724 765 724 765 724.785 724 785 724,785 724 765 724 785 724 785 724 785 724 765 724 785 724,785 6697 420
130 000 130,000 130,000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 1 560.000 3,125 3125 3125 3125 3125 3125 3125 3.125 3.125 3.125 3,125 3125 37500 7 467 7 457 7467 7 467 7467 7 457 7467 7.467 7 467 7.467 7 467 7 467 89604
144,907 144,907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 1 738 884 9 375.284 9 375,284 9 375 284 9 375 284 9 375,284 9 375 284 9,375 284 9.375.284 9.375,284 9 375.284 9 375 284 9 375 284
10 332 548 10 034,034 10 034 034 10,034,034 10 034 034 10 034,034 10,034 034 10 034 034 10,034 034 10 034 034 10 034,034 10 034 034
Bu!an !Total Pendapatan 13 I 14 I 15 I 1s I 17 I 1s I 10 I 20 I 21 I 22 I 23 I 24 I setahun
11.409,75Dl 11.409,7SO( 11.469.7561fi~409,750f~409,75Dl11,409}~JI 11.409,750l 11,409,750j 11 40~~ol 11,409,750l 11,4ig75ol 11,409,750I 136,917,000
O:l
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
44147 44.147500 49,6$5.687 49.655687 49665687 49665.687 49665687 4966!';$87 49665.687 .. ..., 49655687 49685687 496$5687 .. 5687
140000 140000 140000 140000 140000 140000 140000 140 140000 140000 140000 140000 140000 140000
625000 383 135417 78545 22727
2554 1 354545 1354 1 354 545 1354545 1 354.545 1354.545 1354 5 1354 1354 1 545 1 545 1 :~54545 1354545 1 354545
90000 90,000 90000 90000 90,000 90000 90000 90000 90000 90000 90.000 90000 90,000 90000
1 545 1 2832431 1 545 1554 1584545 1584545 1 545 1 1584545 1554545 1 545 1584545 1554545
37917167 37,917187 37 917187 37917187 37917187 37 917,187 37 917187 37917187 37917187 37 917187 37,917187 37917187 37917187 37,917187 2717 2,717550 2.717 2,717 550 2 717.550 2.717,550 2 717,550 2717 2.717.550 2717550 2717550 2 717 550 2.717550 2717550
I 600000 600000 600000 600000 600000 600,000 600,000 600 600000 600000 600000 600,000 600000 600000
10 7 10 7 10.227 10.227 10 7 10,227 10227 10227 10.227 10 7 10227 10?27 10227 10227 10182 10182 10182 10182 10,182 10182 10182 10182 10.182 10182 10182 10152 10182 10182
423224 423224 423 4 423224 423??4 423??4 423224 423224 423,224 423 4 423.224 423 4 423224 423.224 193793 193.793 193793 193793 193 793 193 793 193793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793
41 872163 41 i:172163 41 872.163 41.872.16S 41 872163 41872153 41 872163 41872163 41872163 41 872163 41 872163 41872163 41 K72163 41 872163 103 991 103 1 103 991 103991 103991 103 991 103 991 103QQ1 103991 103991 103.991 103991 103991
43550699 43 56(l-699 7041'>94 43560,699 43550699 43 ... 43590699 43 6506519 43 ... 43 ... 43 ... 435506$9 43 ssoese 43560699
568801 586801 4951093 6104988 6104 6104 6104988 6104988 6104988 6104988 6104988 6104988 6104988 6104968 58680 58680 496109 610499 610499 610499 610499 610499 610499 610499 610499 610499 610499 610499
528,121 528,121 4,464,984 5,494469 5.494.489 5.494.489 5.494.489 5.494.489 5.494.489 5494.489 5.494489 5494489 5494459 5494469 103.991 103.991 103991 103991 103,991 103.991 103.991 103 1 103991 103991 103991 103991 103991 632.,112 632112 • - 984 • • 400 55S8481'.! 55984M 5598 -~ .... - 5.5" - s.ee..ese • • 5599 .....
l 0.215 0.187 0.163 0.f41 0.123 0.107 0,093 0.081 0.070 0.051 0.053 0.<)45 0.040 0.!)35 135668 118.146 725685 791 226 688022 5$8780 520244 452.386 393379 342069 297 451 258653 224,916 195579
I 0.103 0.093 0.055 0.055 0.045 0.036 0.030 0.024 0.020 0.016 0.013 0.011 0.009 0.007 I 64839.21 52,714.81 302728.58 308601.89 250895,85 203980.36 165 R""7.69 134.827.39 109615.77 89116.51 72454.07 56905.75 47890.85 38935.65
g§;
LE!m!Xran 6. Analis!s Cash Flow Usaha Sunga Potong pada Los
Uralan 0
A. lnfiow Pen'ualan ' B. Ou1llow Bia-;::; T eta-;:-1.Sewaternt>at 90,000 2. Pemfatan :
a. Ember besar 150 000 b.Emt>erse 48,571 c. Ember kecll 45,000 d. Gunti 37000 e. Guntin-;:-kertEs 15000 f. Ct.rtter 2143
3. G!fl 4. Retribus17sam-:::h
keamanan clan -=rki?" Tota!Sl T_, SSffii:-14
Bia--:::;; T'!dak Tete-:-1. Pembelian bu 2. T 3.Pe "' a. Kertas 78000
b. 1875 c. Tallra · 4,'80
4. Trans.oortas! 119,758 Total Bia-;::-Tidak Teti=" 204.113 Pen·1.1sutan
Tota!B' 59:2,627
Pood , n KO'.or "i592.627} Pa'alc10% 0 PondE-catan Set;)bh Paiak '592.62 Parrv-usutan Tota! Pencla~tan Sersih 1592 627 OF15% 1.000 PVDF15% 's92.62-:; Of24% 1.000
1PVDF24% 159252----o;;
NPV{DF 24%) NPV(DF 15%) iRR(%) Ncl BtC Payb<lcK Perlcd
(50,388) 1,125.508
22.97 2.11
1 tzhun 2 bulan 28 her!
1 T
' .... 00000
478 750 90000
658760
5019000 598.995
104000 2 5973
131 734 5,862.202
24 Si'S
S,545828
l4SQ,628 OI
'4S0,62s I 24,876
/435,752 0.870
-;::;-78.915) 0.800
'351.413
2 3 4
8'41 &00 10302000 10 302 000
90000 90000 00000
478 750 478750 478 750 90.000 90000 90,000
65S,7&J 65875-0 65875-0
6,6$2,000 8,365000 8,365,000 658895 724785 724 71l5
130,000 130,000 130000 3.125 3125 3125 7457 7457 7457
144907 144.907 144907 7636,394 9375.284 9~7S2S4
24676 24876 24878
8.320.020 10,GSS ci10 10 058 910
178.42011 243 090 243,090 Qi 24309! 24300
(7SA20li 218,781 ! 218781 24,BiSf 24 0761 248761
f53,544l 243.657 243 657 0.755 0.658 0,572
140_48;') 160200 139,312 0,650 0.524 0.423 ~.a.."'S) 127 795 103.000
Bulan 5 • 7
10302 0 10 000 10302
90000 90000 90000
478750 478750 478 750 90000 90000 90
658760 658760 GSS,760
8385000 8365,000 6.365000 724 71l5 n41es n41ss
130000 130,000 130000 3125 3125 3125 7457 7467 7467
144 907 i44 007 144"-"'7 9,37i" 2B4 9375 9 375.284
24675 24876 241'176
10 osa s10 10 OSS,910 10 058 910
243090 243,090 2'30S() 24,309 24,300 24
218,781 218,781 218,781 24,876 24,876 24876
243 657 243,657! 243557 0.497 0.432i 0.376
121,141 105340 f 91,600 0.341 0.275 0.222
83113 67.027 ! 54054
8
10~0., 000
90.000
478750 90000
658760
8,365.000 724 71l5
130000 3125 7'"7
144"°'7 9375284
24.876
10,068 910
2430$0 24,309
218,781 24.876
243 !l57 0.327
7",652 0.179
'3592
9 10
10 302 000 1 2000
90000 90000
478 750 478 750 90000 90000
760 658750
8.365000 83$5000 724755 724 71l5
130000 130000 3125 3125 7467 7457
144 907 144 907 9375284 9"'-75
24876 24876
10058910 10 05S,S10
243000 243.CSJ 24300 24309
218,781 218,781 24,876 24,876 243,SS7L_243.~!
0.234 0247 69263 60,228
0.144 0.116 35155 28.351
"" -
11 12 13 14 15 16 17 " 19 20 21 22 23 24
10 302 0-00 10302000 11409750 11 ""' 11 9750 11409750 11 750 11 9750 11 750 11 750 11 9750 11 ,750 11 750 11 9750
90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000
150 000 48571 45,000 37600 15000 2143
478 750 478 750 478,750 478 750 478750 47S,750 478750 478 750 478750 478 750 478750 478 750 479750 479750 90000 90000 90000 90000 90000 90.000 90000 90 90 90000 90000 90000 90000 90000
658750 658""' 9672'4 658750 558750 658.750 658750 658750 699750 ... , .. 659150 658150 658750 658750
8365,000 8365000 8385,000 83"5000 8365,000 8.36$.COO 8,365.000 8,355000 BSSSOOO 8,365000 8.355,000 6.385000 8 " 000 8365000 724 785 724 785 724.785 724785 724 785 724.785 724 785 724785 724 755 724 785 724785 724 785 724 785 724 785
130000 130.000 130.000 130000 130.000 130,000 130,000 130 130000 130000 130000 130.000 130000 130000 3125 3.125 3125 3125 3125 3.125 3125 3125 3125 3125 3125 312" 3125 3125 7467 7 4'!7 7487 7 41J7 7 487 7,4$7 7 4'!7 7 487 7467 7 4'!7 7487 7 41'7 7487 7487
144907 144 907 ,44907 144,007 144.907 i44.S07 144 007 144007 144 7 144907 144 007 144 907 144007 144907 9375 $375284 9375234 9-;;'"75284 ~f'ii75 254 9,375.284 937t;.284 $ 375.284 9375264 9 '.11.75 2:84 $1 ~75.284 9i75 9'76 9~75
24876 24876 24876 24876 24.876 24876 24876 24876 24,876 24876 24876 24,t7S 24876
10,05S 910 10 058 910 10 332 548 10,058 910 10 058,910 10,0SS,S10 10 oss 910 10,058 910 10,058 910 10:053910 10:0$8910 10 nsa 910 10 05!3 910 10058910
243,090 243,0$0 J 1 077.202 l 1 350,840 1 350.840 1.""~J_.S.40 1,350840 1,3501340 1.350,840 1 350,840 1350,840 ! 1 350.840 1,350,840 1 ~50,840 2•L300 24.300 107,7201 135034 135,084 1::-.5_(;$4 135084 13SJJ84 135054 135.084! 135,084! 135084 135 0-341 135,084
I 21<),751 218.751 9""3.482! 1.215,755 1 -?15,75-S 1.215)'$5 1.215,755 1.215,758 1,215,756 1.215,758 1.215,755! 1.215.756 1.215,756 1,215 756 ' 248;6 24,1376 -, 24,876 24.8761 24.S7Gi 24876 24,878 24.676 24876 245761 2:4,876 24,876' 24,8"16
243,657i 243.657 SSS,482! 12-43632 1.240,532 1240.SS:ZJ 1.240 632 '1.240.532 1.240 GS2 1,240 632 1.240,632 1 1.?40632 1,240.632 i 240 632 0.215' O_i87' 0.163! 0.14i' 0.123 0.101! 0.003 0.001 0.010 0.051 0.053! 0.046 0.040 0.035
52372--i 45,541 157,ssa I 175,337 152 467 132$80 ! 115287 100249 87173 75803 65,916 I 57,318 49.842 43,341 0.0941 0.076 o.os11 0.049 0."40 0.032! 0.026 0.021 0.017 0.014 0.011T 0.000 0.007 0.006
22sss: 1843$ 5$,HS4 s1 oss I 49.240 t ""'1.710 ! 32024 25826 20827 16,796 13 545 ! 10,924 8809 7104
~
Lamp!ran 7. AnaUs!s Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Klos Harga Sunga Naik 5%
Urnian
A. lnflov1 Peniualan bun B. Outflow Bia=Tetap 1, se-.. ta terrmat 2. Peralatan :
a. Ember besar b. Ember sedanq c. Ember kedl d. Guntlno batana e. Guntinn ._ertas f. Cvtter
3. Gaii n.=otniJik 4. Retrlbus! ($a
keamanan dan oarldn Tola! Biava Tetao
Biava Tidak Tetao 1. Pembellan bunoa 2. Tenana kerJa 3, Pe asan:
a. Kertas packJnn b. So!atio c. Tat! raPiah
4. Tel n 5. Trans rtast Total Biava 'fdk T~ao Biava Pen sutan
Total Biava
Pendaoatan koto: Paiak 10% Penda an st! Palak Penvusu'tan Total Pend tah beralh DF15% PV OF 15% DF7% PV DF7%
NPV(DF 15%) NPV(DF7%) IRR(%) Net B/C
0
140,000
625,000 383.333 135,417
78,545 22.727
2,$64
1,387,800
360,000 6,136 6,109
349,772 160,159 sa2, 11s
2,270,062
f2 270,002 0
<2,270,002)
(2 270052 1.000
(2 270052) 1.000
12 270,002
(5,882,933) 662,474
8.02 0.40
1 2
28,488,500 35318 000
140,000 140000
1,354,545 1,354545 90,000 90000
1,494,545 1494 645
23.887 828 31,850438 2,245,009 2,470500
490,000 600000 6,182 10,227 8,145 10182
384,749 423.224 176,175 193 793
27 190,$88 35558,364 103 991 103,991
2S,7SS,524 37,156,900
(2,301,024 <1,838,900 0 0
(2.301 024) (1,838900 i03,991 103991
12,197033 <1,734909 0.8696 0.7582
f1 910,540 (1,311,938 0.935 0.873
(2 053302 t1,515 337
3 4
44.147 500 44147 500
140.000 140000
1,354545 1,354,545 90,000 90,000
1,494 545 1 494.545
39,813046 39,813,046 2,717,550 2,717550
600000 600,000 10,227 10227 10,182 10.182
423,224 423224 193,793 193 793
43,76a,022 43 768,022 103 991 103991
4S,3S6 558 45.366,558
(1 219 058 11,219,058 0 0
(1,219,058 <1.219,058 103,991 -J0399i
f1115,067) (1,115,06 0.6576 0.5717
1733268 (637,484 0.816 0.763
191022t 1850,679
Bulan 5 6 7
44147,500 44147 500 44,147,500
140000 140000 140000
1,354 545 1 354545 1 354,545 90000 90000 90,000
1,494,545 1494,545 1494,545
39,813046 39,813,046 398'13.046 2,717,550 2 717,550 2,717,550
600000 600000 600,000 10227 10227 10,227 10182 10182 10,182
423224 423224 423,224 193 793 193 793 193,793
43,768 022 43,769,022 43,768,022 103 991 103,991 103,991
45,368,558 45 SSS,558 45,3-66,558
<1,219 058 <1219058 11,219,05$} 0 0 0
11 219 058 (1,219,058 (1 219,05$) i03 99"1 i03,99i 103,991
<1,115,067 <1115,06 (1115067) 0.4971 ·o.4323 0,3759
1554,300 f4$2,043 (419,154 0.713 0.666 0.623
(785,027 f743,016 !694408)
8 9
44147 600 44147,500
140,000 140000
1,354,545 1,354,545 90,000 90.000
1;494545 1.494,545
39813,046 39:813,046 2 717,550 2,717,550
600.000 600000 10,227 10.227 10.182 10182
423,224 423.224 193.793 193 793
43 769,022 43.768,022 103,991 103,991
45,386 558 45,3$6 558
(1 219 056 (1,219,058 0 0
(1 219,058 11,219,058 103,991 103,991
(1115 067 f1 115,067 0.3269 0.2S43
1364,515 (317,014 0.582 0.544
(648 979 {608,523)
10
44147,500
140,000
1,354545 90000
1 4$4,545
39,613,046 2 717,550
600.000 10,227 10182
423224 193 793
43,768,022 103,991
45,366,558:
(1,219,058 0
(1.219,058 103 991
11,115,061 0.2472
f275,645 0.508
(566,844
00 w
11 12 13 14 15 16 ' 17
44,147,500 44,147,500 49.S65.SB7 49.665687 49,6S5.697 49.665,687 49 665687
140,000 140.000 140,000 140000 140.000 140,000 140,000
625,000 383,333 135.417
78,545 22,727
2.Bll4 1 354,545 1,354 545 1354,545 1 354545 1,354,545 1,354545 1,354,545
90,000 90000 90,000 90000 90.000 90,000 90,000
1,494,545 1494,545 2,742,431 1,494,545 1,494.545 1,494,545 1494,545
39,813046 39813,046 39813 046 39,813 046 ~.813,046 39,813046 39813046 2,717,550 2.717550 2,717,550 2 717,550 2.717.550 2.717,550 2 717,550
600,000 600000 600000 600000 600.000 600,000 600.000 10,227 10,227 10,227 10227 10.227 10,227 10227 10,182 10,182 10,182 10,182 10,182 10 182 10.182
423,224 423,224 423,224 423224 423224 423,224 423,2241 193,793 193,793 193,793 193 793 193.793 193,793 193 793
43,768,022 43 768,022 43,768,022 43,768 022 43,768,022 43,768.022 43 768,022 103,991 103,991 103,991 103,991 103,991 103991
45,366,558 45,3$6,558 46,510,453 45,366,558 45,386 558 45,366,558 45366,558
l1,219 058 (1219058 3,155234 4.299129 4299129 4 299129 4,299,129 0 0 315,523 429,913 429.913 429,913 429 913
{1,219,058) 11,219,058 2,639 711 3,869,216 3,869.216 3,869,216 3,869216 i03,99i 103991 ·iU3991 i03,99'i i03,99·j 103 gg·j
(1,115067 !1115,067) 2,639 711 3,973207 3973.207 3,973,207 3973207 0.2149 0.1869 0.1625 0.1413 0.1229 0.1069 0.0929
1239,628 {208,406 461,453 5$1.414 488,307 424.73$ 369111 0.475 0.444 0.415 0.388 0.362 0.339 0.317
(529 7$0 !495, 103 1178379 1,540 878 1 440,073 1 345 863 1,257,816
18 19 20 21
49 685,6£17 49GS5,SS7 4961$5,687 49,665687
140000 140,000 140000 140000
1 354545 1354,545 1.354.545 1,354,545 90,000 90000 90000 90000
1 494545 1,494,545 1,494,545 1,494545
39,813,046 39,813 046 39,813,046 39 813046 2.717550 2,717,550 2.717,550 2 717550
600000 600,000 600.000 600,000 10,227 10227 10,227 10227 10182 10 182 10182 10182
423224 423,224 423,224 423224 193,793 193,793 193 793 193,793
43,768,022 43,768 022 43 768 022 43,788,022 103,991 103 991 103991 103,991
45366,558 45,366,558 453£6 558 45,366,558
4 299.129 4,299,129 4,299,129 4,299,129 429,913 429.913 429913 429 913
3,869,216 3,869,216 3,869216 3869,216 103 9'ai i03,99i i0399i 103 991
3,973,207 3,973207 3,973207 3973207 0.0808 0.0703 0.0611 0.0531
321,035 279316 242.763 210977 0.296 0.277 0.258 0.242
1,175.529 1,098.625 1,026,752 959,582
22 23
49$$5,687 49,6S5,SB7
140000 140000
1,354.545 1,354.545 90000 90,000
1,494,545 1.494 545
39,813046 39813,046 2 717.550 2,717550
600.000 600,000 10227 10,227 10182 10,182
423 224 423.224 193,793 193 793
43 769,022 43,768,022 103,991 103,991
45365,558 45,366 558
4,299129 4,299,129 429 913 429913
3869,216 3,869216 103 991 103991
3,973207 3.973 207 0.0462 0.0402
183,562 159.723 0.226 0.211
B96,005 838,136
24
49,665,687
140,000
1 354.545 90.000
1494,545
39,813,046 2,717,550
600.000 10.227 10.182
423.224 193,793
43,768,022 103.991
45,386,558
4,299129 429,913
3859.216 103,991
3973,207 0.0349
138 665 0.197
783,304
00 ..
Lampiran 8. Analis'1s Sens!tivitas Ussha Sunga Potona pada Los
Ura!sm
A. lnfb# Pen lzn e. OU1l!ow B!a---;:;-T 1. Sewa t----· 2. Petalaten :
a. Ember besar b. Ember sedan;;-e. Ember kectl d. GuntI- - batan'"' •. kert.s
1. """"' 3. Gall . "' 4.Retribusl
lreamanan dan r Total Bia~a Te:ta7
Blll_;;:;;: Tkiak Te:ta----;;-1. Pembelian bu 2. T 3. ' a. Kertas
b. Sd!rtW c. Tall ra h
4. T I Totz!S! ~ '?'k!.ak T~ap Peff -usutan
Tota! B!av;;i Pern::!aoatan Kcio-r Pa'-k 10% Pooda- ·~n Sete!ah pa;ak Pe.::-usutan Total Pern::!a~~.~.!?ersih DF15% PV OF 15 % DF11%
fPVOF1"1%
NPV (DF 11%) NPV(OF 15%) IRR{%) Net B!C
I
0
90000
150 000 48571 45000 37800 15000 2143
388.514
78000 1,875 4480
119 753 2C411S
592,627 '592,627)!
or '592.627)1
' {592.62711
1.000 (592,627
1.000 (592 627
23,947 (652,141)
\1.i4 0.55
1
6 Q:BS 200
90000
478750 90000
55!!750
5259950 598995
104000 2500 5973
131 734 s 113152
24876
s1os na 1621.578)1
0 1,578 24876
(595.702:) 0.870
's1as11 0.901
(537.569 !
2
8241600
90000
47""750 90.000
55!1750
7026,600 558995
130 000 3125 7.467
144 907 7S1D S'":.4
24876
-.; 5$4.62'0 '323 020
o· r.;i.230201
24,576 f2SiL144)
0.756 --;:;,-25,440)
Q_8121 Q41.SS01I
3 4
10302000 10302.000
90000 90000
478,750 478750 90000 90.000
55!1750 55S750
8.783.250 8783250 724 785 724,785
130,000 130.000 3125 3125 7A57 7457
144907 144 007 $793534 9193 5:$4.
24.875 24,876
10,337160 1038715-0. 160 'ss.1sol
0 0 '85.160 'es.1WJ
24,876 24,875 ($028411 (602$4\
0.658 0.572 139.6 4$8
0.731 0.659 !44,079 J f39,711
Bui~
5 6 7 8 • 10
10302000 10 3-02 000 10 302 000 10 302 000 10-302000 10,302-000
90000 90.000 90000 90000 90000 90000
478750 478750 478750 478750 478.750 478.750 90.000 90000 90000 90000 90000 90000
55!1750 588750 55S750 55S750 6$6750 688750
8,783250 8783250 8,783250 8783= 8,783250 8783250 724785 724 7SS n4785 724765 724.785 724785
130 000 130 000 130000 130 000 130 000 130000 3125 3125 3125 3125 3.125 3125 7457 7457 7.457 7457 7457 7.457
144,907 144 907 144907 144907 144 907 144.907 97SS 534 9.753 5S4 9 7S3 534 97=534 9753.534 97£13534
24876 24,876 24876 24876 24.876 24876 I
'/0.387 1$0 10.ss11sol io,ss11so 10 387160 10,3871601 10.387 "''.&! fes 1ro (85,160)! fSS,160 !85 100 '851$0) (85.160
0 01 0 0 0 0 (85.1&1) (85,!6011 (851601 f85,160 {85160) '85,100'
24.876 24,876 24,876 24876 24.876 24.876 160 224}! mn,2Si} '6028-::} {$0234' /&J.204' i&J.284'
0.497 0-432 0.376 0.327 0.284 0.247 12'9,972 '"'6,0t>"'2 ! r:.2&=-3 £19 707 17,136 (14.901
0.593 0.535 0.432 0.434 0.391 0.352 135 770 f32.230l 129.036 1?6.159) r>3,5S7) (21,231'
~
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
10 3!12 GOO 10302000 11.400 7&0 11409 750 11409 750 11409 750 11 409 750 11 409 750 11409.750 11409 750 11409 750 11.409 750 11409 750 11409 750
!JOOOO 90.000 90.000 90000 90000 90000 90.000 90000 90000 90000 90000 90.000 90000 90,000
150.000 48,571 45000 37800 15,000 2.143 .
478750 478750 478750 478750 478750 478750 476.750 478750 478750 478,750 478750 478750 478750 476750 90,000 90000 90000 90000 90000 90000 90.000 90000 90000 90000 90000 90.000 90000 90000
5"8780 6$8750 8S7284 5"8750 568750 568750 558.750 588750 5SS750 ... 750 5"8750 58S780 558 750 58S760
8783.250 8783.250 8783250 8783250 8 783 250 8 783250 8,783250 8783250 8,783250 8783 8783,250 8783.250 8783 8.783,250 724,785 724,785 724.785 n478S 724785 724765 724,785 724785 724785 724785 724.765 724785 724,785 724785
130000 130.000 130000 130 000 130000 130 000 130000 130 000 130000 130000 130000 130000 130000 130,000 3125 3,125 3125 3125 3125 3125 3125 3125 3,125 3.125 3125 3.125 3125 3125 7 4'{I 74ru 7 4'{I 7457 74£7 7487 7.45t 7487 7467 7,457 7457 7487 7487 7.4'{1
144907 144907 144.907 144907 144 907 144907 144,907 144 907 144 907 144907 144 907 144.907 144907 144907 sm.534 97$J 534 9793 534 9793 634 9"'3834 s 7$3,534 s.1as 634 s 793.534 S.793534 9793834 9793 534 9 793 634 9793834 9793534
24676 24.876 24,676 24876 24876 24576 24876 24,876 24876 24576 24,875 24876 24,876 I
10,3871&0 i0,387.16-0 10,6S0.7SS 10,387.16-0 iO,SSi.16-0! 10.387,160 10 337.150 10.337.160 103S7,1W 10 387160 10 387160 10 387150 i0.3S7.1SD! 10 357 16!l f8.S,1&l) lSS,160 748 S52 1 022.590 J 1 022.590 I 1 022.590 1.022500 1 022.500 1,022.5...0Q 1,022,590 1 022,500 1 022sso I 1.022.58-:) l 1 02:2 500
0 0 74,8951 102.2591 102.::-SSl 102,259 102.259 102.2591 102,259 102.259 102 259 102.259! 102,2591 102.259 CSS 1&! f85,160) 674,0571 s20331 ! 920.33"1 I 920331 920,331 920 33t! 920,331 920,3311 920,331 920.33i I 920,3.'lt I 920.331
24.676 24,876 I 248761 24.5751 24.876 24,876 24.8761 24,876 24876 24876 24 8761 24.876! 24.876 ,___(~.264) (60,284) 674.!btl $45.207 945,207! 945,207 945.207 945.2071 945.2071 945.2<J7 94520? o-u::..207f 245,207 1 945,207
0.215 0.187 0,1631 0.141 0.123 0.1071 0.093 0.081 0.0701 0.001 0.053 0.046i 0.040 0.035 l12 95$) f11,268 100 553 I 133.585 116,161 101 009 I 87,834 76,378 SS.415 I 57752 50.219 43 ses 1 37.973 33,020
0.317 0.2&6 0.2581 0.232 0.10S 0.1831 0.170 0.153 0.1381 0.124 0.112 0.1011 0.091 0.052 I !19.12 !17,232 1ns1s a 219 283 I 197,552 177,975 160 338 144 449 130.134 I 117.238 105620 95153 I 85.723 77223
g;
Lampiran 9. AnaHsis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Kios Pendapatan Turun 5%
Uralan
A.Inflow Penlua!an bunna 8. Outflow Biava Tetan 1. Sewa temrn:rr 2. Pera!atan :
a. Ember be...~r b. Ember sedann c. Ember kecil d. Gunt!nn batann e. Guntinn kertas f. Cutter
3.Gail miHk 4. Retnbusi tsam h,
keamanan dan rkir) Total Biava Tetan
Biava Tidak Tetao 1. Pembe1ian bunoa 2. T enaoa keria 3. P°""'emasan :
a. Kertas oackino b. So!atio c. Ta!! raDiah
4. Tcleo::m 5. Transoortasi Total Biava Tidak Tetap Biava Penvusutan
Total Biava
Pendaoatan Kolor Paiak 10% Pendaoatan Setetah Paiak Penvusutan Total Pendaoatan Bersih DF15% PV DF15%
NPVDF15% IRR Net BIC
0
140,000
625,000 383.333 135.417 78,545 22,7'27 2,864
1 387 SSS
360,000 6,136 6.109
349.m 160,159 882.176
2,270.062
12,270.0821 0
(2.270,062
{2.270,062 1.000
(2270082
(8,698,345)
0.27
1
25.164 075
140000
1 354,545 90,000
1584545
22750312 2245909
4!30000 8182 8145
384,740 176,175
26,053,472 103991
27.742,008
12.077 933 0
12,5n.933 103,991
12.473,942 0.870
12,151 264
2 3 4 5
33.318 100 41,940.125 41.940.125 41 940.125
140,000 140,000 140000 140000
1,354,545 1,354,545 1 354545 1 354545 90,000 90.000 90000 90000
1 584545 1 584545 1,584 545 1584545
30,333,750 37.917187 37917,187 37.917187 2.470.500 2.717 550 2717,550 2.717,550
600.000 600000 600000 600000 10227 10227 10.227 10227 10,182 10 182 10182 10182
423224 423·r_14 423224 423 224 193,793 193793 193 793 193,793
34,041.676 41.872.163 41 872,163 41.872163 103.991 103991 103991 103.991
35.730.212 43560 699 43 560.699 43.560 699
12 412,112 11,620,574 11,620,5741 11620,574 0 0 0 0
(2 412,112 11,820,574 11,620,574 11 620,574 103,991 103991 103,991 103991
12308121) (1,516.583 11,516 583 11 516.583 0.756 0.658 0.572 0.497
(1 745,271 (997178 (857111 (754,010
Bulan 6 7 8
41,940.125 41.940125 41.940 125
140,000 140,000 140000
1,354.545 1,354,545 1 354.545 90,000 90.000 90,000
1 584545 1 684646 1.584.545
37,917,187 37,917.187 37917,187 2,717,550 2,717,550 2717550
600,000 600000 600000 10.227 10227 10227 10,182 10182 10 182
423224 423,224 423.224 193793 193 793 193 793
41.872163 41,872.163 41 872163 103,991 103,991 103,991
43 M>.11 699 43 560.699 43 560 699
11 620,574 11 620.574\ f1,620574 a 0 0
11 620,574 11 820,574 11,620574 103.991 103991 103 991
(1,516,583 11 516,583 11516583 0.432 0.376 0.327
{655,661 1570,140 1495 7741
9
41.940.125
140,000
1.354545 90000
1,584645
37,917187 2717550
600000 10227 10182
423 224 193 793
41 872,163 103,991
43 560699
' (1,620574
0 11 620574
103,991 11.516 583
0.284 (431.108
10
41940126
140000
1 354,545 90000
1584645
37917,187 2717,550
600,000 10,227 10182
423,224 193,793
41,872,163 103,991
43.560.699
£1,620574 0
11,620574\ 103,991
11,516,5831 0.247
1374,8761
11
41.940,125
140,000
1 354,545 90.000
1.584,545
37917,187 2,717.550
600.000 10,227 10,182
423,224 193,793
41 872.163 103.991
43 560 699
f1,~~ 0
11 820574 103.991
(1.516 583 0,215
(325979
00
"'
12 13 14 15 16 17 18
41 94-0125 47182403 47182 3 47182.403 47182,403 47,182 3 47182403
140,000 140000 140.000 140000 140000 140.000 140000
625000 383333 135,417 78545 22727 2864
1 354545 1 354545 1354545 1 354545 1,354,545 1.354.545 1,354545 90,000 90000 90,000 90000 90,000 90.000 90000
1.584,545 2.832A31 1,584"'-ll"> 1 ~545 1.584 545 1584545 1,584,545
37917.167 37,917187 37917,187 37 917187 37,917,187 37.917187 37.917187 2.717,550 2717 550 2,717550 2717,550 2.717550 2.717550 2.717.550
600000 600000 600000 600000 600,000 600000 600,000 10227 10227 10227 10,227 10,227 10227 10.227 10,182 10182 10182 10182 10,182 10, 182 10.182
423,224 423224 423224 423,224 423,224 423,224 423.224 193,793 193 793 193 793 193793 193,793 193.793 193,793
41 872163 41.872163 41.872,163 41,872163 41872.163 41,872163 41.872,163 103.991 103 991 103,991 103,991 103991 103991
43 560 699 44 704 594 43 SS-0 699 4S 550699 43 560,699 4S 560,699 43 560699
f1 620,574 2,477,809 3,621 704 3,621 704 3621 704 3,621 704 3,621,704 0 24'7781 362,170 362170 362,170 362170 352170
f1620574 2.230,028 3,259534 3.259534 3,259 534 3 259,534 3,259534 103.991 103991 103991 103991 103991 103991
11,516583 2,230,028 3353525 3,353,525 3,363525 3,353525 3353525 0.187 0.163 0.141 0.123 0,107 0.093 0.081
f2$3,460 362,442 475362 413.359 359442 312559 271 790
19 20 21
47182 403 47182 403 41.182 3
140.000 140000 140,000
1 354.545 1 354545 1354545 90.000 90,000 90000
1 584,545 1.584545 1.584.545
37917.187 37.917187 37.917,187 2717.550 2.717 550 2.717,550
600.000 600000 600,000 10,227 10.227 10227 10,182 10,182 10,182
423.224 423,224 423,224 193,793 193 793 193,79S
41,872,163 41 872,163 41,872.163 103,991 103991 103,991
43 560,699 43.560 699 43 560,699
3,621.704 3621,704 3,621 704 362,170 362170 362,170
3,259534 3,259534 3,259534 103,991 103991 103,991
3353,525 3353525 3353525 0.070 0.061 0.053
235,339 205 512 178706
22 23
47.182,403 47182403
140.000 140.000
1 354,545 1 354,545 90.000 90,000
1.584.545 1584.545
37,917,187 37917,187 2.717,550 2717,550
600.000 600,000 10,227 10,227 10.182 10,182
423224 423224 193,793 193,793
41.872.163 41,872.163 103,991 103,991
43560699 43 560.699
3,621 704 3,621 704 362,170 362.170
3.259534 3,259534 103,991 103,991
3353,525 3,353,525 0.046 0.040
155.397 135128
24
47182.403
140,000
1.354.545 90,000
1584545
37917.187 2,717,550
600,000 10,227 10.182
423,224 193,793
41.&72,163 103991
43,560699
3,621 704 362;170
3259534 103991
3353,525 0.035
117,502
00 00
lampiran 10. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Los
Ura!an Bulan 0 1 2 3 4 5 6 7 6 9 10 11 12
A. Inflow -· Ian 5780940 7629 520 9,786900 978S,SOO s1ss eoo 9,786.900 978SOOO 9700,900 9768900 9786,900 9786,900 • ... 8. Outflow Bla= Teta";" 1.Sewat 90000 90.000 90.000 90000 90000 90000 90,000 90,000 90000 90000 90000 90000 90000 2. Peralaten:
a. Ember besat 150000 b. Ember 48571 c. Ember kec~ 45000 d. Gun -"" 37600 e. Gunuji; kertas 15000 f. eutter 2143
3. 'I •• 476 750 478 750 478,750 478750 478 750 478750 478,750 478 750 478750 476750 478750 478 750 4. Retri.busl <sam--L, 90000 90000 90,000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000
keamanan. dan OOr) Total B!a"a Te SSB,514 658,750 658,750 658,750 658,750 658,750 659,750 658 750 658750 658.750 658750 658,750 658.750
sra-:::-T!dak Tera-=-1. Pembellan 5019,000 6,692000 8365,000 6365000 6365000 8365,000 8365000 8385,000 8365000 8 000 8365000 8.365000 2. T k 598995 658.895 724 765 724 785 724 785 724,785 724,785 724 785 724 765 724 765 724 785 724 785 3. n:
a. Kertn ~ck! 78000 104,000 130,000 130.000 130,000 130000 130000 130,000 130000 130,000 130000 130.000 130000 b. Sola. 1875 2.500 3125 3125 3125 3125 3125 3.125 3125 3125 3125 3125 3125 c. Ta!i ra-=-~h 4400 5973 7457 7,457 7,467 7457 7467 71£7 7457 7467 7-457 7,467 7457
4. Transoorlasl 119 755 131,734 144907 144,907 144907 144007 144,907 144,907 144907 144907 144,907 144907 144907 Total Bla"a T!dak Teta.;, 204, 113 5,$62,202 7,SSS,SS4 9,375,284 9,375,284 9,375,284 9,375,284 9 375.284 9,375,2S4 9,S75,2G4 9,375,284 9,375,284 9 S.75,284
Penvusutan I 24,876 24.876 24.876 24,876! 24,876 24876 24,876 24876 24875 24,876 24,876 24876 Total Sia"a I 592,627 6,545,828 8,320,020 10 058,910 10 058,S10 10,059,910 10,0SS,910 10 OSS,910 10,056,910 10,059,910 10,05$,910 10,058,910 10,056.910 Pendapatan kotor I (5$2,627)! l7S4,SS8 1400.500 (272.010 !272.010 12:72,010 f272.01!J '272,010' !272,0'iO' {272,010' f272010 '272,010 f272,010' Pa;:::k 10"!.. ' 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pencia""'1en eclc!nh ~~:zJ• : '592,$27' 7&4888' !480.500 '272,0~0) 1 f272.010) f272,01QJ' 12i2,0IOi l272,0i0i 1272,010 I {272,010) f272010 n72 010) 1272,010 Penvusutan 24876 24675 24876 248761 24876 24,876 24,876 24876 24876 24875 24,876 24,876 Total Penda-=tan Berslh 1 592,62 -("740012) 1455,624) '247,134 '247.134)1 (247,134 1?47134 '247,134 '247134 (247.134 '247134 l247,134) (247,134 DF15% 1.000 0.870 0.7SS 0.658 0.572 0.497 0.432 0.376 0.327 0.284 0.247 0.215 0.187 PV OF 15% (592 6271 {643.48.9 (352,079) (162,495 '141.300)1 (122,E.$£! (100.843 <92,oonl -<00.789 {70,251 <61 088 I 153.120 (46,191
NP\/ OF i5% {i,633,357) !RR Net 8/C 0.27
~
13 14 15 16 17 16 19 20 21 22 23 24
1083$,263 10839,263 1083926$ 10 839 2S3 10 839 263 10 S39,2G3 10,839 263 10839263 10,8392$3 10.839263 10,839263 10838253
90000 90.000 90,000 90000 90.000 90000 90000 90000 90,000 90000 90000 90000
150000 48,571 45000 37,000 15000 2143
478,750 478 750 478 750 478.T~ 478,750 478 750 478 750 478 750 473 750 478 750 478750 478750 90,000 90000 90000 90000 90,000 90000 90000 90000 90000 90000 90000 90000
951,2£4 SSB,750 658,750 SSS,7501 658,750 658,750 658 750 658 750 65ll 750 65ll750 658.751) 658,750
8355000 8,365,000 8,365,000 8,365,000 8365.000 8355,000 8,365000 8,365,000 8,365000 8355000 8.365000 8.355000 724 785 724,785 724,785 724.785 724 785 724,785 724 785 724,765 724 785 724 785 724 765 724 785
130000 130000 130000 190000 130,0:>J 130,000 130000 130,000 130000 130000 130000 130000 3.125 3,125 3,125 3125 3,125i 3,125 3125 3125 3125 3125 3125 3,125 7457 7,457 7.467 74S7 7.4671 7457 7457 7457 7467 1467 7467 7457
144,907 144,907 144,907 144 907 144.9071 144,907 144 907 144 907 144,907 144907 144907 144907 9,375,284 9375.284 9,375,284 9.375,284 9,375,2S4! 9,375,234 9.375284 S,375,284 9,3752$4 9,375,284 9.375284 9375,284
I I I 24,876 24,876 24,8761 24.876i 24,875! 24876! 24876 24876 24876 24.876 24876
iO 332,548 10 058,910 10 058,910! 10,0SS,910 . 10,058,9101 i0,058.910 10058,910! 10058,910' 10,058,910 10.053,910 10,058 910 10,058,910 508.715 780,353 780,353 700.353 780.353 i 7$0.353 780,35$] 78!t353 780,35$ 780 353 1BD.353 780,353
50,672 78,035 78,035 76,035 78.035 78,035 78,0351 78,035 78035 78,035 78035 78,035 456,044 702,318 1 702.318 702,318 702.3131 702,318 702,318 1 702 3~8 702 3i8 702318' 7D23i8 702318
24,876 24,876 24,876 24.875i 24,876 2487$ 24,876 24,876 24876 24876 24876 456,044 727,194 727.194 727,1941 727.194 727.194 727.194 727194 727,1941 727,194 n1194 727194
0.163 0.141 0.123 o.107i 0.093! 0.081 0.070 0.061! 0.0531 0.048 0.040 0.035 74,120 102.773 89,368 77.711 I 67.5,:;, I 55]61 51,085 44.432 I 38,636 I 33,597 29,215 25,404
:g