8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
1/22
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
SOHEC (SOCIAL HEALTHY CARE) SEBAGAI SOLUSI KESEHATAN
GIGI MASYARAKAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Taufic Hidayat 155030200111007 2015
Aji Nugroho 155030207111084 2015
Mila Anggraini Puspita 155030107111049 2015
Setyo Pambudi
Nur Fitriasari
145030200111056
145030100111017
2014
2014
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
2/22
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
3/22
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN iv
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1Tujuan 2
Manfaat 2
GAGASAN 3
KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing yangDitandatangani 11
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 17
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan 18
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
4/22
RINGKASAN
SOHEC (SOCIAL HEALTHY CARE) SEBAGAI SOLUSI KESEHATAN
GIGI MASYARAKAT
Disusun oleh : Taufic Hidayat, Aji Nugroho, Setyo Pambudi, Nur Fitriasari, Mila
Anggraini Puspita S.
Rendahnya Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut serta kurang
pedulinya akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih tergolong rendah.Dengan demikian maka diadakannya inovasi untuk mengadakan pemeriksaan dan
pengobatan gratis kepada penduduk desa.dengan cara menawarkan pemeriksaan
dan penawaran gigi gratis kepada masyarakat. Banyak nya permasalahan tersebut
dikarenakan minimnya kepedulian masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut
padahal seperti kita ketahui, gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya
kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.
Presentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas
tahun 2007 dan 2013 meningkat dari mulut, presentase penduduk yang menerima
perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada
tahun 2013.
Gagasan yang kami tuangkan yaitu dengan membuatkan rangkaian kerja sama
aparatur daerah dan dinas kesehatan. Gagasan tersebut berupa aplikasi jaringan
berbasis teknologi yang lebih mudah dalam melakukan pendataan kepadamasyarakat yang memerlukan akses kesehatan. Gagasan tersebut di
implementasikan di yang masih memprihatinkan dan masih membutuhkan
pelayanan dan penanganan yang serius dan juga memperhatikan daerah desa yang
masih tertinggal jauh dari taraf kesehatan yang layak. Selain itu juga memberikan
sosialisasi kepada aparat daerah setempat untuk menghimbau para warganya agar
mengapresiasi dan turut ikut serta dalam menyukseskan program tersebut. harapan
dari gagasan tersebut supaya masyarakat desa bisa memperoleh akses kesehatan
yang memadai dan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan gagasan yang di
tawarkan
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
5/22
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih
tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya keperdulian masyarakat
terhadap kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas
yang kesekian bagi sebagian orang, padahal seperti kita ketahui, gigi dan mulut
merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat
mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Presentase penduduk yang
mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013
meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%. Penduduk yang mempunyai masalah
kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk yang menerima perawatan medis
gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada tahun 2013. EMD yang
didefinisikan sebagai presentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut
dalam 12 bulan terakhir dikali presentase penduduk yang menerima perawatan atau pengobatan gigi dan tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan
perawat gigi) meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013 seperti
tampak pada gambar dibawah ini. Data tahun 2013 menunjukkan 31,1% tetapi hal
tersebut termasuk masih rendah.
Gambar 1. Proporsi penduduk semua usia yang bermasalah gigi dan mulut,
mendapat perawatan dan EMD di Indonesia tahun 2007 dan 2013
Sumber : Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007 dan 2013
Disisi lain jumlah tenaga kesehatan dibidang kedokteran gigi sudah
mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah dokter gigi dapat dilihat dari semakin
banyaknya tenaga medis yang berada di daerah seperti yang tercantum dalam
gambar berikut ini:
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
6/22
2
Gambar 2. Jumlah Dokter/Dokter Gigi Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi
Dan Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Aktif Menurut Kriteria
Wilayah Di Indonesia Per 31 Desember Tahun 2014
Sumber: Biro Kepegawaian, Kemenkes RI, 2015
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat tahun 2014 jumlah tenaga PTT
terutama untuk dokter umum dan dokter gigi terbesar terdapat pada daerah dengan
kriteria sangat terpencil dan terpencil. Dokter PTT di di daerah sangat terpencil berjumlah 1.811 orang, daerah terpencil berjumlah 1.142 orang sedangkan dokter
PTT di daerah biasa hanya 155 orang. Jumlah dokter gigi PTT aktif di daerah sangat
terpencil dan terpencil lebih tinggi jika dibandingkan dengan di daerah biasa.
Jumlah dokter gigi di daerah sangat terpencil berjumlah 677 orang, daerah terpencil
berjumlah 561 orang sedangkan di daerah biasa hanya berjumlah 32 orang. Jumlah
tersebut dapat mencukupi pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
Berdasarkan jumlah tenaga medis tersebut seharusnya masyarakat yang
mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut dapat membawanya ke tenaga
kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas dan tingkat lanjutan seperti dokter gigi
maupun rumah sakit. Penulis mengambil judul SOHEC (Social Healthy Care)
Sebagai Solusi Kesehatan Gigi Masyarakat .
TujuanMembantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk
melakukan pegobatan terhadap masalah gigi dan mulut.
9 155 32
21320
48 1142 561
11602
0 1811 677
9111
0
5000
10000
15000
20000
25000
Dokter/Dokter Gigi
Spesialis
Dokter Umum Dokter Gigi Bidan
Biasa Terpencil Sangat Terpencil
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
7/22
3
Manfaat
a.
AkademisGagasan ini bisa menjadi rujukan ilmiah atau dasar atas gagasan
berikutnya yang membahas tema yang relevan.
b. Praktis
Gagasan ini menjadi masukan kepada masyarakat untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut serta memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
melakukan kesehatan gigi dan mulut.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Kesehatan gigi dan mulut dianggap tidak penting bagi sebagian masyarakat
di Indonesia padahal seperti yang diketahui kesehatan gigi dan mulut merupakan
hal yang penting karena tempat berkumpulnya kuman dan bakteri sehingga dapatmengganggu kesehatan. Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti gigi berlubang
masih dikeluhkan oleh masyarakat yang mengalaminya, biasanya anak-anak kecil
atau orang dewasa membiarkan hal tersebut sampai benar-benar sakit barulah
mereka bertemu dengan dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Data kesehatan
gigi meliputi indikator status kesehatan gigi, indikator perilaku kesehatan gigi dan
indikator jangkauan pelayanan. Indikator status kesehatan gigi dilihat dari
persentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut, yang mendapat
perawatan medis gigi dan Effective Medical Demand (EMD) yang merupakan
kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi.
Persentase penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut
menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%.
Penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, persentase
penduduk yang menerima perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahund 2007menjadi 31,1% pada tahun 2013. Seperti halnya dengan EMD yang didefinisikan
sebagai persentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut dalam 12
bulan terakhir dikali persentase penduduk yang menerima perawatan atau
pengobatan gigi dari tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan
perawatan gigi) meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013 seperti
tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Proporsi Penduduk Semua Usia yang Bermasalah Gigi Dan Mulut,
Mendapat perawatan dan ED di Indonesia Tahun 2007 dan 2003.
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
8/22
4
Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013
Gambar di bawah ini menunjukan perilaku penduduk umur 10 tahun ke atas
dengan kebiasaan menggosok gigi dan membersihkan gigi secara benar. Dari penduduk 10 tahun ke atas yang mempunyai kebiasaan menyikat gigi setiap hari,
hanya 2,3% yang menyikat gigi dengan benar (sesudah makan pagi dan sebelum
tidur malam) pada tahun 2013 dan 7,3% pada tahun 2007. Hal ini mungkin
disebabkan penduduk kurang pengetahuan dan kesadaran terhadap kebersihan gigi
dan mulut.
Gambar 2. Persentase Perilaku Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Dengan
Kebiasaan Menggosok Gigi dan Perilaku Benar Menggosok Gigi di Indonesia
Tahun 2007 dan 2013
23,2
29,7
6,9
25,9
31,1
8,1
0
5
10
15
20
25
30
35
Bermasalah gigi dan mulut Menerima perawatan EMD
2007 2013
91,1 93,8
7,32,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2007 2013
Sikat gigi setiap hari Menyikat gigi dengan benar
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
9/22
5
Gambar 3. Index DMF-T di Indonesia Tahun 2007 dan 2013
Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013
Indeks DMF-T menggambarkan tingkat kerusakan gigi. DMF-T
menunjukkan banyaknya kerusakan gigi yang pernah dialami seseorang baik beruba Decay/D (gigi karies atau gigi berlubang), Missing/M (gigi cabut) dan
Filling/F (gigi ditumpat). Indeks DMF-T Indonesia pada tahun 2013 adalah 4,6%
yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah gigi per 100 orang. Bila
dibandingkan dengan tahun 2007 Indeks DMF-T hamper sama dengan tahun 2013
yaitu 4,85% yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia pada tahun 2007
sebanyak 485 buah gigi per 100 orang seperti tampak pada gambar 3.
Gambar 4. Jumlah Dokter/Dokter Gigi Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi Dan
Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Aktif Menurut Kriteria Wilayah Di
Indonesia Per 31 Desember Tahun 2014
4,85
4,6
4,45
4,5
4,55
4,6
4,65
4,7
4,75
4,8
4,85
4,9
2007 2013
9 155 32
21320
48 1142 561
11602
0 1811 677
9111
0
5000
10000
15000
20000
25000
Dokter/Dokter Gigi
Spesialis
Dokter Umum Dokter Gigi Bidan
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
10/22
6
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat tahun 2014 jumlah tenaga PTT
terutama untuk dokter umum dan dokter gigi terbesar terdapat pada daerah dengankriteria sangat terpencil dan terpencil. Dokter PTT di di daerah sangat terpencil
berjumlah 1.811 orang, daerah terpencil berjumlah 1.142 orang sedangkan dokter
PTT di daerah biasa hanya 155 orang. Jumlah dokter gigi PTT aktif di daerah sangat
terpencil dan terpencil juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan di daerah biasa.
Jumlah dokter gigi di daerah sangat terpencil berjumlah 677 orang, daerah terpencil
berjumlah 561 orang sedangkan di daerah biasa hanya berjumlah 32 orang. Jumlah
tersebut dapat mencukupi pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya
Permasalahan yang timbul adalah Indonesia mempunyai tenaga medis di
bidang kesehatan gigi dan mulut yang cukup, tetapi penduduk di Indonesia masih
mempunyai kesehatan gigi dan mulut yang rendah. Adapun beberapa solusi yang
pernah dilaksanakan sebagai upaya penanggulangan kesehatan gigi dan mulutmasyarakat adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pendataan kadar fluor di seluruh Indonesia kemudian
melakukan ujicoba water fluridasi pada beberapa wilayah dengan kadar
dibawah standar.
2. Program pasta gigi berfluoride untuk daerah-daerah pedalaman yang
masih menggunakan bahan-bahan alam untuk menyikat gigi, jika
dianggap pasta gigi bertentangan dengan keyakinan dapat menggunakan
siwak yang juga mengandung fluoride atau bahan alam lain yang
mengandung fluoric
3. Milk fluoridation di sekolah-sekolah seperti yang dilakukan oleh negara
Thailand
4. Aplikasi topical fluor oleh dokter gigi pada kasus dengan indikasi tertentu
5.
Menjalankan program konseling dan control diet terutama makanan yangmengandung gula, pemakaian tembakau dan jenis-jenis makanan lain
yang merusak kesehatan mulut baik serta penerapan pola makan yang
sehat dan seimbang terutama makanan-makanan yang baik untuk
kesehatan mulut lewat puskesmas maupun lewat sekolah dengan UKGS.
6. Pelaksanaan program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang
berkesinambungan untuk melakukan kontrol kesehatan gigi dan mulut
pada siswa-siswa sekolah. UKGS di Indonesia belum berjalan dengan
optimal terutama di sekolah-sekolah tingkat lanjut seperti SMP dan SMA.
7. Program kesehatan gigi dan mulut yang berintegrasi dengan program-
program lain di puskesmas misalnya program KIA dan gizi. Dengan
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
11/22
7
membuat daftar makanan dan pola makan yang benar untuk bayi, balita,
dan anak-anak yang bukan hanya memperbaiki tumbuh kembang danmencegah malnutrisi namun juga menurunkan resiko karies dari pola
makan yang salah.
9. Posyandu/Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
10. Integritas: puskesmas keliling, puskesmas pembantu, bakti sosial.
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Gambar 1. Contoh Website
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Gambar 2. Contoh Website
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
12/22
8
Gambar 3. Contoh website
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Gambar 4. Contoh Website
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Kondisi terkini dari pencetus gagasan adalah telah tersedianya website untuk
volunteer yang ingin mengabdikan diri ke masyarakat.
Pihak-Pihak yang Mampu Mengimplementasikan Gagasan
Pihak yang dipercaya dapat memberikan perubahan kepada masyarakat
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
13/22
9
Dengan dijalnkannya program SOHEC oleh Kementrian Kesehatan.
Diharapkan program ini dapat menjadi solusi kesehatan gigi masyarakat,dan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi.
2. Kementrian Riset dan Perguruan Tinggi
Dengan dijalankannya program SOHEC oleh Kementrian Kesehatan.
Diharapkan program ini mampu menjadi solusi untuk praktek mahasiswa
tingkat akhir di Faultas Kedoteran Gigi di seluruh Indonesia.
Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan
Langah-langah strategis yang dapat digunakan untuk mewujudan upaya-
upaya tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Melakukan open recruitment volunteer untuk mahasiswa tingat akhir
Kedoteran Gigi dan dokter gigi.
2. Volunteer melakukan riset mengenai daerah yang mau dijadikan objek
pengabdian.3. Volunteer melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya
kesehatan gigi.
4. Volunteer menyiapkan peralatan dan obat-obatan yang akan di bawa ke
lokasi pengabdian.
5. Volunteer melakukan pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis pada
masyarakat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa melalui SOHEC ( Social Healty Care ) dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat, khususnya di bidang kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan mulut masih
tergolong rendah.dilihat dari kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan
gigi. Kurang sadarnya masyarakat untuk memperiksakan kesehatan gigi nya setiap6 ( enam ) bulan sekali. Gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya
kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.
Presentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas
tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%. Berdasarkan penduduk
yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk yang
menerima perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1%
pada tahun 2013. Hal tersebut sama dengan EMD yang didefinisikan sebagai presentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut dalam 12 bulan
terakhir dikali presentase penduduk yang menerima perawatan atau pengobatan gigi
dan tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan perawat gigi)
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
14/22
10
tersebut dilakukan supaya kesehatan gigi masyarakat tetap sehat dan jika ada
Permasalahan pada gigi dapat langsung di beri penanganan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan. 2012. Pedoman Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. INFODATIN Pusat Data dan
InformasiKementrian Kesehatan RI. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI.
Phitastari, Lisa. 2014. “Program Preventif unutuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Rakyat Indonesia”. Makalah Tugas Epidemiologi Umum dan Oral Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Depok.
Whardani, Anita K. 2012. Sebaiknya periksa Gigi Minimal 6 Bulan Sekali. Diakses
Melalui www.tribunnews.com
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
15/22
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Kelompok, dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Taufic Hidayat
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Administrasi Bisnis
4 NIM 155030200111007
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 16 Agustus 19976 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 089650824680
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SDN Kunciran 01
Kota Tangerang
SMPI YAPPIDA
Kota Tangerang
SMK PGRI 11
Ciledug KotaTangerang
Jurusan Akuntansi
Tahun Masuk-Lulus s/d 2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016Pengusul
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
16/22
12
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nur Fitriasari2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Administrasi Publik
4 NIM 145030100111017
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonogiri, 23 Februari 1997
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 087712357088
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 3 Pule SMP N 1 Selogiri SMA N 3
Sukoharjo
Jurusan IPS
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
17/22
13
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aji Nugroho
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Bisnis Internasional
4 NIM 155030207111084
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 8 April 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 081283938595
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pulogebang
04
SMPN 172
Jaktim
SMAN 36
Jaktim
Jurusan IPS
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016Pengusul
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
18/22
14
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Setyo Pambudi2 Jenis Kelamin Laki- laki
3 Program Studi Administrasi Bisnis
4 NIM 145030200111056
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan, 13 Februari 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 085648727075
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Sogo 1 SMPN 1 Babat MAN Babat
(KRBI)
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
D.
Penghargaan dalam 10 tahun TerakhirNo Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
19/22
15
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mila Anggraini Puspita Sari2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Administrasi Publik
4 NIM 155030107111049
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 20 November 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 085755165129
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Janti 2 SMP N 2 Papar SMA N 1 Papar
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C.
Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul
Mila Anggraini Puspita Sari
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
20/22
16
Identitas diri Dosen Pembimbing
1. Nama : Mochamad Chazienul Ulum, S.Sos, M.PA
2. NIP : 197406142005011001
3. Alamat : Jalan Joyosuko Metro II/49 Malang
4. No. Telepon : 085334916305
5. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
6. Pangkat : Penata Muda
7.
Fakultas/Program Studi : Ilmu Administrasi/ Ilmu Administrasi Publik
8. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Dosen Pembimbing
(Mochamad Chazienul Ulum, S.Sos, M.PA)
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
21/22
17
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIMProgram
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1
Taufic Hidayat/155030200111007
Administrasi
Bisnis
Ilmu
AdministrasiBisnis
20
jam/minggu
Ketua,
koordinasidengan
dosen
2 Aji Nugroho/
155030207111084
Administrasi
Bisnis
Bisnis
Internasional
20
jam/minggu
Sekretaris,
koordinasi
antar
anggota
3 NurFitriasari/145030100111017
AdministrasiPublik
IlmuAdministrasi
Publik
20 jam/mingu Bendahara,koordinasi
antar
anggota
4 Mila Anggraini Puspita
Sari/155030107111049
Administrasi
Publik
Ilmu
Administrasi
Publik
20
jam/minggu
Koordinator
lapangan
dan laporan
5 Setyo
Pambudi/145030200111056
Administrasi
Bisnis
Ilmu
Administrasi
Bisnis
20
jam/minggu
Koordinator
lapangan
dan laporan
8/17/2019 AjiNugroho UniversitasBrawijaya SOHEC(SociIalHealthyCare)SebagaiSolusiKesehatanGigiMasyarakat
22/22