33 Universitas Kristen Petra
4. ANALISIS DATA
4.1 Gambaran umum Boyband EXO
4.1.1 Profil Boyband EXO
Gambar 4.1 Personil EXO (Dahulu) Gambar 4.2 Personil EXO
Sumber : Google.com, 2016 (Sekarang)
Sumber: Google.com, 2016
EXO merupakan boyband China-Korea yang beranggotakan 12 dan
bernaung dibawah managemen SM Entertainment. Grup ini dibagi dua kelompok
atau sub-unit yaitu EXO-K (Suho, Bekhyun, Chanyeol, D.O, Kai, Sehun)
dan EXO-M (Xiumin, Luhan, Kris, Lay, Chen, Tao). EXO-K dan EXO M debut
pada tanggal 9 April 2012 dengan lagu “MAMA” yang merupakan bagian dari
album mini pertamanya yaitu MAMA.EXO adalah salah satu boyband milik SM
yang memiliki official fans club resmi yaitu EXO-L diresmikan pada tanggal 6
Agustus 2014. Hingga saat ini, official fans club ini memiliki sebanyak 3 juta
lebih pengikut (http://exo.smtown.com/Intro).
Sebelum merilis full album, EXO merilis mini album yaitu “MAMA”
yang dirilis pada tanggal 9 April 2012. Album ini sukses menarik minat
penggemar dan membuat nama EXO dikenali sebagai boyband baru yang siap
menarik minat banyak orang. Dalam salah satu ajang penghargaan musik yaitu
‘MAMA’ atau Mnet Asian Music Awards, berhasil menjadi pemenang dalam
kategori “Best New Asian Artist Grup”.
34 Universitas Kristen Petra
Setelah keberhasilan album “MAMA”, EXO merilis album full
pertamanya yaitu “XOXO” pada tanggal 3 Juni 2013. Album tersebut dirilis
dengan dua versi yaitu “Kiss” untuk bahasa Korea dan “Hug” untuk bahasa
Mandarin. Dari album XOXO, lagu “Wolf” sebagai main track. Album ini
berhasil memecahkan rekor satu juta kopi setelah 10 tahun di Korea. Sebelumnya,
rekor tersebut berhasil didapatkan oleh Kim Gun Mo dengan album ketujuh dan
album keempat yang dimiliki oleh G.O.D pada tahun 2001 (Kapanlagi.com,
2013). Sukses dengan album pertamanya, EXO meluncurkan album repackage
yang diberi judul “Growl”. Album tersebut rilis pada 5 Agustus dengan main
track yaitu “Growl”. Produktivitas EXO tidak berhenti disitu saja, dalam tahun
bersamaan, EXO kembali merilis album mini yang kedua “Miracle in
December” pada tanggal 10 Desember. Album ini adalah hadiah untuk penggemar
sekaligus bertepatan dengan momen natal.
Pada tanggal 7 Mei 2014, EXO-K dan EXO-M merilis album mini yang
ketiga yaitu “Overdose”. Album ini juga berhasil menarik minat penggemar.
Namun, adanya masalah yaitu leader EXO-M, Kris tidak aktif mengikuti promosi
grup semenjak 15 Mei 2014 dikarenakan mengajukan gugatan kepada labelnya
SM Entertainment masalah dengan kontraknya. Sementara itu, koleganya yaitu
Luhan juga ikut keluar dari grup semenjak 10 Oktober 2014 dengan alasan ada
masalah pada kesehatanmya.
Bangkit dari masalah internal grup, EXO tetap melakukan promosi dengan
sepuluh orang. Pada tanggal 27 Maret 2015, EXO kembali melakukan comeback
dengan full album bertajuk “EXODUS” dengan main track dari album ini adalah
“Call Me Baby”. Pada tanggal 3 Juni 2015, EXO kembali merilis album
repackage dengan judul “Love Me Right”. Album tesebut merupakan repackage
dari album sebelumnya yaitu EXODUS yang telah dirilis tanggal 30 Maret 2015.
Di album ini terdapat 4 buah lagu baru dan Tao tidak ikut promosi dikarenakan
saat itu sedang mengalamai masalah dengan kesehatannya, kemudian mengajukan
tuntutan untuk keluar dari boyband tersebut. Melalui album ini, dari artikel yang
dilansir media online International Business Time, EXO berhasil mengalahkan
One Direction dalam list of worldwide group album sales. Menurut chart musik
yang diunggah di Korea situs “Instiz” , EXO adalah satu-satunya grup K-Pop dari
35 Universitas Kristen Petra
Korea Selatan yang masuk daftar top sepuluh. Ada tiga band Amerika yaitu
“Maroon 5”, “Imagine Dragons” dan “Fall Out Boy”, dua grup Inggris yaitu “Irish
Pop” dan “Mumford & Sons”, salah satu band Inggris yaitu “Muse”, dua grup
Jepang yaitu “AKB48” dan “Sandaime J Soul Brothers” dan satu band Australia
yaitu AC/DC dalam daftar. Saat ini, EXO masih aktif dengan sembilan anggota
dan masih mendapat sambutan baik dari penggemar. Hal tersebut, bisa dilihat dari
kesibukan dari boyband ini. Pada akhir tahun 2015, EXO kembali merislis album
special musim dingin keduanya bertajuk “Sing For You”.
Prestasi EXO dalam dunia musik dapat dilihat melalui penghargaan yang
didapat semenjak boyband ini debut.Diantaranya adalah “Mnet Asian Music
Award” atau “MAMA” berhasil mendapat penghargaan “Album of the Year” pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mendapat penghargaan sebagai “Best Male
Group”. Penghargaan acara lain yaitu “Golden Disk Award” berhasil
mendapatkan “Grand Prize Award” pada tahun 2014 untuk lagu “Growl” dalam
album “XOXO.
EXO juga melakukan concert tour ke beberapa negara, diantaranya pernah
ke Indonesia “EXO planet #1 the lost planet” dilaksanakan pada tahun 2014
(Nicky, 2014). Setelah itu, EXO kembali melanjutkan tour concert kedua pada
tahun 2015-2016. Selain itu, EXO juga melebarkan sayap hingga ke mancanegara
yaitu konser ke lima wilayah di Amerika Utara.
Selain terjun dalam dunia musik, para personil EXO juga sukses
membintangi drama. Contohnya web drama “EXO Next Door” yang mendapat
sambutan dari penonton sebanyak 51 juta viewer (Koreaboo, 2015). Tidak hanya
itu, EXO juga menjadi brand ambassador untuk brand seperti SPAO, Nature
Republic, Baskin Robins, Lotte Duty Free dan beberapa waktu lalu EXO menjadi
brand ambassador film Star Wars: The Force Awakens.
Saat ini, EXO menjalankan promosi sebagai grup dengan 9 anggota yaitu
Suho, D.O, Baekhyun, Chanyeol, Kai, Sehun, Chen, Xiumin dan Lay. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan tiga anggota yaitu Kris, Luhan dan Tao memilih
mengakhiri kontrak sebelum kontrak habis. SM Entertaintment mengajukan
permasalahan ini ke jalur hukum. Hingga bulan Juni 2016, masalah antara SM
Entertainment dengan mantan tiga anggota EXO belum berakhir.
36 Universitas Kristen Petra
4.1.2 Profil Personil EXO
4.1.2.1 Suho
Gambar 4.3: EXO-K Suho
Sumber: Google.com, 2016
Suho adalah leader dari EXO-K. Nama aslinya adalah Kim Jun Myun lahir
pada tanggal 22 Mei tahun 1991 di Seoul, Korea Selatan.EXO Power yang
dimiliki yaitu water atau Hydrokinetics. Suho merupakan anggota pertama yang
menjadi SM trainee pada usia enam belas tahun. Ia bergabung dengan perusahaan
setelah audisi untuk SM Casting System, sebuah audisi bakat yang dimiliki oleh
perusahaan setiap tahunnya. Lama training yang diikuti yaitu 7 tahun. Pada tahun
2008, Suho membuat penampilan singkat dalam video musik TVXQ, yang
berjudul "HaHaHa" bersama dengan dua anggota EXO-K yaitu Kai dan Chanyeol.
Suho secara resmi diperkenalkan sebagai anggota pada tanggal 15
Februari 2012. Saat ini menuntut ilmu di Korea National University of Arts.
Selain itu, Suho juga terjun dalam dunia seri peran. Diantaranya pada tahun 2015,
ia membintangi film “Glory Day”. Pada tahun 2016, ia menjadi bintang video klip
milik Jo Kwon “Crosswalk”. Tidak hanya itu, pada tahun 2014, Suho dipercaya
sebagai MC utama dalam acara musik milik SBS yaitu “Inkigayo” bersama
Baekhyun. Soft masculinity yang dimiliki Suho adalah selalu memperhatikan
anggota EXO maupun penggemar untuk selalu menjaga kesehatan. Selain itu,
memiliki bentuk badan ideal seperti yang dijelaskan dalam maskulinitas
Hollywood.
37 Universitas Kristen Petra
4.1.2.2 Kai
Gambar 4.4 EXO-K Kai
Sumber: Google.com, 2016
Kim Jong In lahir pada tanggal 14 Januari 1994 di Seoul, Korea Selatan. Ia
bergabung ke SM Entertainment setelah menang di Pemuda Terbaik Kontes
perusahaan pada tahun 2007. Sebelum bergabung SM, Kai terlatih dalam balet
dan jazz tari. Pada tahun 2008, ia membuat penampilan singkat dalam video
musik TVXQ, "HaHaHa" bersama dengan EXO-K yaitu Suho dan Chanyeol . Kai
adalah yang pertama dari dua belas anggota untuk secara resmi diperkenalkan
melalui trailer teaser EXO. Teaser tersebut dirilis pada 23 Desember 2011. Kai
muncul dalam dua belas trailer lebih dalam tiga bulan ke depannya. Selain itu, ia
juga unjuk gigi dengan LuHan EXO-M, Tao dan Chen di Gayo Daejun acara SBS
pada tanggal 29 Desember 2011.Aktivitas selain dengan EXO, Kai mengikuti
jejak koleganya yaitu terjun dalam dunia seni peran melalui web drama yang
berjudul “Choco Bank” bersama Park Eun Bin. Soft masculinity yang dimiliki
oleh Kai adalah Kai memiliki wajah cantik seperti perempuan.
38 Universitas Kristen Petra
4.1.2.3 Chanyeol
Gambar 4.5 EXO-K Chanyeol
Sumber: Google.com, 2016
Park Chan-yeol lahir pada tanggal 27 November 1992 di Seoul, Korea
Selatan. Ketika ia berusia enam belas tahun, ia mendaftar pada lembaga
pendidikan swasta. Terampil dalam memainkan drum, Chanyeol membentuk band
dengan teman-teman SMAnya dan memenangkan tempat kedua dalam kontes
modeling televisi. Kemudian dia bergabung ke SM melalui S.M. Casting System
di tahun 2008 dan membuat penampilan singkat dalam video musik TVXQ,
"HaHaHa" pada tahun yang sama. Pada tahun 2010, Chanyeol membintangi video
musik single Jepang Girls Generation, "Genie" dan “Twinkle” milik TTS
(TiTaeSeo).
Chanyeol adalah anggota terakhir yang akan diperkenalkan secara resmi,
pada tanggal 23 Februari 2012. Hobi Chanyeol adalah menulis lagu. Hal tersebut
terlihat dalam beberapa postingan di media sosialnya yaitu Instagram dan
Soundcloud. Lagu yang ditulis, diantaranya dalam album “Overdose”, lagu
bertajuk “Run” bagian rap ditulis olehnya. Lagu lainnya adalah pada album “Love
Me Right”, lagu bertajuk “Promise” dan baru-baru ini, Chanyeol menulis bagian
rap lagu milik Yesung Super Junior bertajuk “Confession”. Selain dalam bidang
musik, Chanyeol juga terjun dalam dunia film yaitu “Salut D’Amour” dan
“Married with Anti Fan” bersama anggota SNSD yaitu Seohyeon.
39 Universitas Kristen Petra
Soft masculinity yang dimiliki Chanyeol adalah pria yang memiliki bentuk
tubuh ideal yang dijelaskan dalam maskulinitas Jepang dan Hollywood yaitu
memiliki bentuk tubuh ideal yaitu kaki jenjang. Selain itu, Chanyeol adalah pria
yang perhatian. Hal tersebut ditunjukkan dalam perhatiannya kepada EXO-L
(sebutan penggemar EXO)
4.1.2.4 Sehun
Gambar 4.6 EXO-K Sehun
Sumber: Google.com, 2016
Oh Se Hun lahir pada tanggal 12 April 1994 di Seoul, Korea Selatan.
Sehun dibina oleh agen casting di jalanan ketika ia berusia dua belas tahun dan
berhasil bergabung ke SM pada tahun 2008 , setelah melalui empat audisi dalam
dua tahun Sehun secara resmi diperkenalkan sebagai anggota pada tanggal 10
Januari 2012. Sehun mengakui suka dengan hal model, dengan wajah tampan dan
postur tubuh ideal yaitu kaki jenjang, dada tegap, tidak heran banyak tawaran
masuk untuk Sehun menjadi model dalam majalah. Salah satunya majalah Ceci.
Pada tahun mendatang, Sehun akan menjadi cast lead role film “Catman”. Sukses
menjadi face dari grup ini, Sehun sendiri memiliki banyak penggemar. Hal
tersebut terlihat, Sehun mendapatkan penghargaan “Weibo K-Pop Star Award”
dalam ajang “Gaon Chart K-Pop Awards”.
Soft masculinity yang dimiliki Sehun adalah dibalik wajahnya yang
menunjukkan kedewasaan, Sehun menunjukkan kepolosan dengan senyum malu-
malu ketika membantu penggemarnya untuk mengambil HP yang jatuh.
40 Universitas Kristen Petra
4.1.2.5 D.O
Gambar 4.7 EXO-K D.O
Sumber: Google.com, 2016
Do Gyung Soo lahir pada tanggal 12 Januari 1993 di Goyang, Gyeonggi
Province, Korea Selatan. Setelah menang di sebuah kompetisi menyanyi, ia
bergabung ke SM Hiburan melalui S.M. Casting System pada tahun 2010. D.O.
secara resmi diperkenalkan sebagai anggota pada tanggal 30 Januari 2012. Selain
aktivitas EXO, D.O juga mengeluarkan single tahun 2016 melalui SM Station
bersama Yoo Yung Jin bertajuk “Tell Me What is Love”.
Selain musik, D.O juga terjun dalam dunia seni peran yaitu drama dan
film. Diantaranya drama “It’s Okay, It’s Love” pada tahun 2014 dan “Hello
Monster” pada tahun 2015. Sedangkan dalam film, tahun 2014 film “Cart”, tahun
2016 film “Pure Love” sebagai leading actor, tahun 2016 sebagai leading actor
dalam film “Brother” dan untuk tahun 2017, film animasi “Underdog”. Walaupun
sebagai seorang idol, D.O benar-benar serius setiap mendalami akting yang akan
diperankan. Hasil jerih payah dalam dunia seni peran berhasil dia dapatkan.
Penghargaan yang berhasil diperoleh, diantaranya pada tahun 2014, “16th
Seoul International Youth Film Festival” D.O berhasil mendapatkan penghargaan
sebagai “Best Young Actor” dalam drama “It’s Okay, It’s Love”. Selain itu, ajang
“APAN Star Award”, dia juga berhasil memenangkan penghargaan sebagai “Best
New Actor” dalam drama yang sama. Baru-baru ini, D.O juga mendapatkan
penghargaan sebagai “Rising Star” dalam ajang “Max Movie Best Film Award”.
Soft masculinity yang dimiliki D.O adalah D.O adalah seorang pria pekerja keras
yang selalu berusaha menunjukkan terbaik untuk para penggemarnya. Selain itu,
sikap D.O yang lemah lembut ditunjukkan dalam film yang dia perankan.
41 Universitas Kristen Petra
4.1.2.6 Baekhyun
Gambar 4.8 EXO-K Baekhyun
Sumber: Google.com, 2016
Byun Baek Hyun lahir pada tanggal 6 Mei 1992 di Bucheon, Provinsi
Gyeonggi, Korea Selatan. Lulusan Jungwon SMA. Dia bergabung dengan band
musik sekolah dan memenangkan penghargaan di sebuah festival rock lokal.
Sementara belajar untuk ujian masuk perkuliahan, melakukan SM Casting System
pada tahun 2011. Baekhyun secara resmi diperkenalkan sebagai anggota pada
tanggal 30 Januari 2012.Pada tahun 2014, Baekhyun dipercaya menjadi MC
utama dalam acara musik SBS yaitu “Inkigayo” bersama dengan Suho. Pada
tanggal 7 Januari 2016, dia mengeluarkan single kolaborasi bersama anggota
“Miss A” yaitu Suzy bertajuk “Only You”. Pada tahun 2016, ia juga terjun dalam
dunia seni peran yaitu bergabung dengan drama “Moon Lovers”. Soft masculinity
yang dimiliki oleh Baekhyun adalah Baekhyun adalah pria “kkotminam” yaitu pria
yang memiliki wajah cantik seperti perempuan. Selain itu, dia selalu menunjukkan
perhatian kepada penggemarnya dengan selalu mengungkapkan kasih sayang.
42 Universitas Kristen Petra
4.1.2.7 Xiumin
Gambar 4.9 EXO-M Xiumin
Sumber: Google.com, 2016
Kim Min Seok pada tanggal 26 Maret 1990 di Korea Selatan. Pada tahun
2008, ia bergabung ke S.M. setelah memenangkan tempat kedua di SM Everysing
Contest. Xiumin secara resmi diperkenalkan sebagai anggota pada tanggal 26
Januari 2012. Selain dalam dunia musik, Xiumin juga terjun dalam dunia seni
peran pada tahun 2016 yaitu bergabung dalam web drama “Falling
ForChallenge” dan film “Kim Seon Dal”.Soft masculinity yang dimiliki Xiumin
adalah pria “kkotminam” dikarenakan Xiumin memiliki wajah cantik seperti
wajah salah satu personil girlband Wonder Girls Sohee. Selain itu, Xiumin
memiliki bentuk tubuh ideal yaitu memiliki perut six packs seperti ciri-ciri dalam
maskulinitas Jepang.
4.1.2.8 Chen
Gambar 4.10 EXO-M Chen
Sumber: Google.com, 2016
Kim Jong Dae lahir pada tanggal 21 September 1992 di Korea Selatan. Ia
bergabung ke S.M. melalui S.M. Casting System di 2011. Chen adalah anggota
43 Universitas Kristen Petra
keempat resmi diperkenalkan, pada tanggal 29 Desember 2011. Seiring dengan Lu
Han, Tao, dan EXO-K Kai, Chen menggelar pertunjukan pertama di televisi di
Gayo Daejun acara SBS pada tanggal 29 Desember . Sebagai main lead vocal dari
grup EXO, Chen sering menjadi pengisi soundtrack atau OST dalam drama “It’s
Okay It’s Love” berjudul “Best Luck” dan OST drama “Decendant of the Sun”
yang berjudul “Everytime”. Soft masculinity yang dimiliki Chen adalah charming
yang dimiliki Chen ketika bernyanyi lagu ballad.
4.1.2.9 Lay
Gambar 4.11 EXO-M Lay
Sumber: Google.com, 2016
Zhang Yixing lahir pada tanggal 7 Oktober tahun 1991 di Changsha,
Hunan, Cina. Pada tahun 2008, ia bergabung ke S.M. melalui sistem audisi
perusahaan SM. Sebelum bergabung S.M., Lay adalah bintang lokal di Cina dan
membuat penampilan tamu di berbagai variety show Cina. Pada tahun 2011, Lay
pernah menjadi pengganti tari Jonghyun ketika SHINee dalam tur konser. Lay
secara resmi diperkenalkan sebagai anggota pada tanggal 17 Januari 2012. Hingga
saat ini, Lay aktif melakukan kegiatan dalam dunia seni peran di Cina. Dia telah
membintangi beberapa film diantaranya “Oh My God” dan “Go Fighting”. Soft
masculinity yang dimiliki adalah bentuk badan yang ideal yaitu memiliki perut six
packs, selain itu memiliki sifat lemah lembut dan setia. Lay yang berasal dari Cina
tidak meninggalkan EXO seperti mantan tiga anggota EXO yang lain.
44 Universitas Kristen Petra
4.1.2.10 Tao
Gambar 4.12 Ex Member EXO-M Tao
Sumber:Google.com, 2016
Huang Zitao pada tanggal 2 Mei 1993 di Qingdao, Shandong, Cina . Dia
adalah seorang murid formal di Humen Centre Sekolah Dasa, salah satu sekolah
dasar paling bergengsi di Qingdao dan Sekolah Menengah Qindao. Tao adalah
seniman bela diri dan telah berlatih Wushu sejak ia berusia enam tahun . Ketika ia
tinggal di Hong Kong, ia memenangkan tempat pertama dalam kompetisi rap
gaya bebas. Tao bergabung ke SM Entertainment pada tahun 2011. Dia adalah
yang ketiga untuk diperkenalkan secara resmi pada tanggal 27 Desember 2011.
Seiring dengan Lu Han, Chen dan EXO-K Kai, Tao menjadikan
penampilan televisi pertamanya di Gayo Daejun acara SBS pada tanggal 29
Desember. Pada tahun 2015, Tao melayangkan gugatan ke pengadilan untuk
keluar dari grup EXO dikarenakan kondisi kesehatannya. Saat ini, masalah
dengan pihak managemen telah selesai dan Tao kalah dengan harus membayar
uang denda karena keluar sebelum kontrak selesai. Setelah keluar dari EXO, Tao
menjalani aktivitasnya di Cina. Dia merilis beberapa single diantaranya “T.A.O”,
“Yesterday”, “M.OM” dan “I’m the Sovereign”. Selain itu, dia juga menjalani
aktivitasnya dalam dunia seni peran yaitu membintangi film “You’re My
Sunshine”.Soft masculine yang ditunjukkan adalah selalu menunjukkan keseriusan
ketika melakukan pekerjaannya.
45 Universitas Kristen Petra
4.1.2.11 Luhan
Gambar 4.13 Ex Member EXO-M Luhan
Sumber: Google.com, 2016
Luhan lahir pada tanggal 20 April 1990 di Distrik Haidian, Beijing, Cina.
Dia lulus dari Sekolah Menengah Shida Beijing dan Sekolah Beijing Haidian
Bahasa Asing Shi Yan sebelum berangkat ke Korea Selatan untuk menghadiri
Universitas Yonsei sebagai siswa pertukaran. Pada tahun 2008, Lu mengikuti
audisi untuk audisi JYP Entertainment global yang diadakan di Cina, tapi gagal.
Pada tahun 2010, selama belajar di Seoul, Lu mendapatkan rekomendasi untuk
Casting System. Audisi berhasil dan resmi bergabung dengan SM Entertainment
pada tahun 2011. Lu adalah orang kedua dari dua belas anggota untuk
diperkenalkan secara resmi pada tanggal 27 Desember 2011.
Seiring dengan Tao, Chen, dan EXO-Kai, Lu menjadikan penampilan
televisi pertamanya di Gayo Daejun SBS pada tanggal 29 Desember. Lu saat ini
menuntut ilmu di Seoul Institute of the Arts jurusan Terapan Musik. Pada bulan
Oktober 2014, Luhan melayangkan gugatan untuk managemennya. Hingga saat
ini, masalah tersebut belum selesai. Sementara itu, Luhan tetap melakukan
aktivitasnya di Cina. Dia tetap melanjutkan karirnya sebagai seorang penyanyi
dengan merilis beberapa single diantanya “That Good Good”, “Your Song”,
“Football Gang”, “Medals”, “Promise”, “Lu” dan “Exited”. Dia juga terlibat
dalam beberapa fil, diantaranya “20 Once Again”, “12 Golden Duck” dan “The
Great Wall”.Soft masculine yang dimiliki Luhan adalah dia memiliki wajah
“kkotminam”. Luhan memiliki wajah secantik perempuan.
46 Universitas Kristen Petra
4.1.2.12 Kris
Gambar 4.14 Ex Member Exo-M Kris
Sumber: Google.com, 2016
Wu Fan lahir pada tanggal 6 November 1990 di Guangzhou, Guangdong,
Cina dan memegang kewarganegaraan Kanada. Pada tahun 2007, Kris bergabung
ke S.M. melalui S.M. Global Audition yang diselenggarakan di Vancouver,
British Columbia, Kanada. Kris secara resmi diperkenalkan sebagai anggota pada
tanggal 17 Februari 2012. Sebelum bergabung, Kris membuat penampilan dalam
sebuah video di Taipei, Taiwan ketika Girls Generation Tour pada tahun 2011.
Kris fasih dalam empat bahasa : Inggris, Kanton, Mandarin dan Korea.
Pada bulan Mei 2014, penggemar EXO mendapatkan kekecawaan karena
Kris melayangkan gugatan ke pengadilkan dikarenakan ingin keluar dari EXO
sebelum masa kontraknya habis. Hingga saat ini, masalah di peradilan belum
selesai. Sementara itu, Kris tetap melakukan karirnya sebagai aktor dan model
baik model majalah maupun model catwalk. Kris telah membintang beberapa
film, diantaranya “Somewhere Only We Know”, “Mr. Six” dan “Mermaid”.Soft
masculinity yang dimiliki oleh Kris adalah Kris memiliki pesona atau charming
yang menunjukkan bahwa dia adalah lelaki sejati.
47 Universitas Kristen Petra
4.1.3 Cuplikan Music Video EXO
Tabel 4.1 Cuplikan MV EXO
Konsep Music Video Cuplikan
Menceritakan awal mula
terbentuknya EXO. Darimana
EXO berasal dan alasan datang ke
bumi.
Gambar 4.15 MV MAMA
Konsep music video diiringi
dengan tarian powerful. Lagu ini
meneruskan cerita perjalanan
EXO di bumi.
Gambar 4.16 MV History
Konsep lagunya adalah laki-laki
ketika jatuh cinta akan seperti
“Wolf” yang sedang kelaparan.
Gambar 4.17 MV Wolf
Konsep Music video EXO adalah
remaja SMA ditunjukkan
menggunakan seragam sekolah.
Pengambilan music video teknik
“one take shot”.
Gambar 4.18 Growl
48 Universitas Kristen Petra
Konsep music video dengan
teknik “one take shot”. Dari MV
ini, terlihat perubahan mereka
menjadi lebih dewasa.
Gambar 4.19 MV Overdose
Konsep music video dengan EXO
menari dari awal hingga akhir.
EXO hadir dengan full fashion
demi memikat orang yang
dikasihi.
Gambar 4.20 MV Call me Baby
Konsep music video dengan EXO
menari dari awal hingga akhir,
ditunjukkan dengan keceriaan
mereka memakai seragam
sekolah.
Gambar 4.21 MV Love Me Right
Konsep music video mengusung
cerita yaitu para laki-laki ini
berusaha untuk bisa mendapatkan
kembali kekasihnya.
Gambar 4.22
MV Miracle in December
49 Universitas Kristen Petra
Konsep music video menceritakan
persahabatan dan pengkhianatan.
Gambar 4.23 Sing For You
Sumber : Olahan Penulis, 2016
50 Universitas Kristen Petra
4.2 Profil Informan
Berikut ini, peneliti memaparkan informasi seputar gambaran profil
informan baik dari usia, jenis kelamin, profesi, aktivitas sebagai penggemar K-
Pop dan sebagainya. Peneliti menggunakan empat informan, yaitu dua penggemar
K-Pop dan dua penggemar EXO.
4.2.1 Informan 1
Informan pertama bernama Ratri (bukan nama sebenarnya) merupakan
mahasiswi jurusan akuntansi bisnis dari salah satu universitas di Surabaya. Ratri
adalah anak ke dua dari dua bersaudara. Ratri lahir pada tanggal 16 Februari 1995.
Ratri adalah seorang perempuan yang tertutup atau introvert. Dia sangat pemalu
terhadap orang yang belum pernah dia temui, tetapi dia sebenarnya orang yang
supel dan aktif, selain itu Ratri dikenal sebagai orang yang tidak mudah marah.
Boyband pertama yang menarik minatnya adalah GOT7 dikarenakan
kepribadian dari anggota yang menurutnya sangat kocak. Selain GOT7,ada
Monsta X, BTS dan NCT U yang menjadi favoritnya. Ratri adalah keturunan
Cina. Menurutnya pria Cina memiliki kesamaan seperti boyband Korea. Oleh
karena itu, dia mengharapkan dari boyband tersebut dapat memiliki pacar seperti
mereka. Selain itu, Ratri berharap style pria masa kini mengikuti style yang
digunakan boyband GOT7.
Sebagai seorang penggemar K-Pop, untuk dapat memantau boyband
favoritnya, dia mengikuti seluruh sosial media mulai dari Instagram, Facebook,
Twitter, V App, Naver dan Line. Tidak hanya berhenti mengikuti saja, setiap hari
bahkan setiap jam selalu berusaha mencari kabar tentang idolanya yaitu GOT7.
Selain itu, Ratri juga membeli album, poster, stiker foto, tulisan fandom dan
tulisan GOT7 dari GOT7. Ratri juga mengikuti beberapa fans club di twitter, line
dan facebook. Dari fandom tersebut, Ratri pernah mengikuti event seperti
membuat berita dari boyband tersebut menjadi trending topic. Bahkan, karena
kegemarannya dalam produk media Korea, Ratri memasang TV Kabel channel
Korea di kosnya diantaranya seperti KBS, SBS, Arirang dan M Channel. Selain
itu, Ratri rela mengikuti part-time di kampus sebagai mahasiswa paruh waktu
(MPW) agar bisa menonton GOT7 yang berencana datang ke Indonesia.
51 Universitas Kristen Petra
4.2.1.1 Setting Wawancara Informan 1
Peneliti melakukan wawancara pertama pada tanggal 6 Mei 2016, jam
13.00. Wawancara tersebut hanya berlangsung 10 menit dikarenakan Ratri akan
mengikuti kelas selanjutnya. Pada saat itu, peneliti hanya menanyakan seputar
profil informan. Wawancara dilanjutkan pada tanggal 11 Mei 2016, jam 19.00
hingga jam 20.00 di Kos Ratri. Saat melakukan wawancara, kondisi di lingkungan
kosnya cukup sepi dikarenakan lokasi kosnya berada di paling ujung dan kamar
kos disekililingnya masih kosong. Di dalam kamar kos Ratri, banyak terlihat
poster boyband favoritnya yaitu GOT7 dan televisi menayangkan siaran milik M
Channel. Sebelum memulai wawancara, peneliti berkenalan dan berbincang
seputar K-Pop.
4.2.2 Informan 2
Informan kedua bernama Mia (bukan nama sebenarnya) merupakan
mahasiswi dari salah satu universitas negeri di Surabaya. Mia adalah anak tunggal
yang lahir pada tanggal 10 September 1994. Hobi dari Mia adalah menonton
drama Korea. Mia sendiri dikenal sebagai anak yang murah senyum namun, sekali
dibuat marah susah untuk segera berhenti emosinya. Selain itu Mia, anaknya
easygoing dikarenakan mudah bergaul dengan orang yang baru saja dia kenal.
Awal mula menggemari K-Pop, dikarenakan pengaruh dari sahabat dan
dari drama Korea yang telah ditontonnya. Salah satunya drama “It’s Okay, It’s
Love”, dia menggemari D.O ternyata adalah anggota dari boyband EXO. Boyband
favoritnya adalah EXO. Alasan menyukai EXO, dikarenakan suka dengan lagu-
lagu dan tarian mereka yang powerful. Mia yang berlatangbelakang keturunan
Jawa mengungkapkan bahwa pria idamannya adalah pria seperti boyband EXO.
Namun, dikarenakan rata-rata Indonesia adalah orang Jawa yang memiliki kulit
sawo matang, hal tersebut dianggap mustahil olehnya. Oleh karena itu, Mia
mencari pria yang memiliki sikap seperti EXO salah satunya perhatian. Kegiatan
yang biasa dilakukan adalah melakukan streaming MV EXO dan mencari
informasi dari artikel-artikel online tentang boyband tersebut. Selain itu, di dalam
kamar Mia tedapat banyak poster EXO dan beberapa barang tentang EXO
diantaranya baju dan lightstick. Lalu, dia juga rela membeli album EXO setiap
52 Universitas Kristen Petra
melakukan comeback. Tidak hanya itu, ketika EXO datang ke Indonesia, Mia
menyempatkan waktu untuk menonton konser tersebut.
4.2.2.1 Setting Wawancara Informan 2
Peneliti melakukan wawancara pertama pada tanggal 8 Mei 2016 jam
09.00, pertemuan ini berlangsung 20 menit di rumah Mia. Peneliti tidak langsung
melakukan wawancara karena pada saat itu di rumah Mia ada les untuk anak
SMA sehingga ketika wawancara banyak suara alhasil wawancara dilanjutkan ke
pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 14 Mei 2016 jam
10.30 di rumah Mia. Kondisi pertemuan kedua cukup sepi dikarenakan di lantai
dua tidak digunakan orang lain. Sebelum memulai wawancara, peneliti
membangun suasana dengan berbincang seputar K-Pop. Ketika wawancara
dilakukan, informan cukup tegas ketika memberikan jawaban-jawaban dari
peneliti.
4.2.3 Informan 3
Informan ketiga bernama Farid (bukan nama sebenarnya) adalah seorang
pegawai dari salah satu perusahaan elektronik di Surabaya. Farid adalah anak
pertama dari dua bersaudara yang lahir pada tanggal 6 Juli 1994. Farid dikenal
sebagai laki-laki pendiam yang susah adaptasi. Tetapi setelah adaptasi dengan
lingkungannya dia bisa berubah menjadi cheerful. Hobinya adalah menyanyi,
terutama melakukan cover lagu dari boyband favoritnya yaitu EXO. Farid mulai
menyukai K-Pop semenjak tahun 2012 dari majalah dan social media. Farid
menyukai K-Pop dikarenakan dari lifestyle dan style musik K-Pop berbeda dengan
style musik lainnya.
Farid menjadi penggemar EXO dikarenakan style musik yang dimiliki
sesuai dengan passion yang dia miliki yaitu musik pop. Kegiatan yang biasa
dilakukan Farid sebagai seorang penggemar EXO adalah mengikuti kegiatan
fansclub milik EXO-L Surabaya. Selain itu, mengunduh lagu ataupun music video
dari EXO dan mencari informasi terbaru di social media. Farid masih berharap
bisa menonton konser EXO dikarenakan ketika EXO datang ke Indonesia, dia
tidak bisa menonton karena memiliki pekerjaan.
53 Universitas Kristen Petra
4.2.3.1 Setting Wawancara Informan 3
Peneliti melakukan pertemuan pertama dengan Farid pada tanggal 14 Mei
2016,jam 21.30 dalam mobil peneliti. Peneliti hadir ditemani oleh sahabat peneliti
untuk membantu proses wawancara. Wawancara dilakukan di dalam mobil
dikarenakan ketika akan melakukan pertemuan di salah satu cafe di Surabaya,
peneliti dan Farid tidak mendapat tempat untuk duduk. Selain itu, karena
keterbatasan waktu informan hanya dapat melakukan wawancara hingga jam
sepuluh malam. Oleh karena itu, peneliti dan Farid melakukan di dalam mobil
peneliti. Suasana di dalam mobil cukup hening sehingga suara dari informan yang
cukup kecil bisa terdengar. Ketika wawancara, Farid menjawab pertanyaan cukup
lama dikarenakan Farid berfikir cukup lama.
4.2.4 Informan 4
Informan keempat bernama Galih (bukan nama sebenarnya). Galih lahir
pada tanggal 7 Desember 1991, dia adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Sekarang, Galih telah berusia 25 tahun dan meniti karir sebagai seorang wartawan
di salah satu media koran di Surabaya semenjak satu tahun yang lalu. Agama
Galih adalah Kristen. Hingga saat ini, Galih belum memiliki pacar karena ingin
fokus dengan pekerjaannya. Galih dikenal sebagai pribadi yang cheerfuldan easy
going.
Hobinya adalah membaca dan menulis dituangkan dalam tulisan-
tulisannya tentang berita seputar K-Pop. Galih menyukai K-Pop semenjak tahun
2010 dikarenakan menurutnya musik K-Pop memiliki ciri khas dari Asia yaitu
penggunaan pakaian yang masih sewajarnya dan tetap modis. Selain itu, musik K-
Pop juga memiliki berbagai varian genre dan catchy untuk didengarkan berbeda
dengan musik barat yang umumnya mengagungkan pop saja.
Girlband yang menjadi favoritnya adalah SNSD. Alasan Galih menyukai
SNSD dikarenakan SNSD memiliki anggota yang cantik, fashionable dan girly.
Anggota favoritnya adalah Yoona. Menurutnya, kecantikan Yoona adalah
kecantikan mewakili benua Asia. Galih sebagai keturunan Jawa mengikuti fashion
dari Korea salah satunya milik EXO yang biasa digunakan ketika kerja.
Menurutnya, style tersebut cocok untuk pria Jawa yang memiliki kulit sawo
54 Universitas Kristen Petra
matang. Sebagai seorang penggemar K-Pop, beberapa hal dilakukan Galih untuk
tetap mengetahui kegiatan ataupun segala sesuatu tentang idolanya, diantaranya
adalah mencari informasi tentang berita SNSD dari social media, mengunduh MV
SNSD, mendengarkan musik SNSD, membeli album SNSD, membeli goodies
SNSD yaitu kaos dan jaket. Baru-baru ini, SNSD melakukan konser di Indonesia
dan dia berhasil untuk menonton konser tersebut. Kesan dari Galih adalah mereka
jauh lebih cantik dan konser tersebut cukup menghibur untuk para fansnya.
4.2.4.1 Setting Wawancara Informan 4
Peneliti melakukan pertemuan pertama dengan Galih pada tanggal 13 Mei
2016 jam 13.30 di sebuah universitas di Surabaya. Sebenarnya pertemuan akan
dilakukan jam 08.30 akan tetapi Galih mendadak ada pekerjaan. Suasana ketika
wawancara cukup sepi hanya terdengar suara sayup-sayup dari lantai atas karena
adanya latihan paduan suara namun tidak menganggu jalannya wawancara. Pada
saat wawancara, Galih menjawab berbagai pertanyaan dari peneliti dengan cukup
santai namun jawaban Galih tetap memberikan jawaban berkaitan dengan
intelektualitas dan paham akan bahasan yang dibahas oleh peneliti. Dikarenakan,
informan pernah mempelejari mengenai hal tersebut.
4.3 Temuan Data Hasil Wawancara
Berbagai data ditemukan dari adanya wawancara yang dilakukan peneliti
dengan para informan yang kemudian data-data hasil wawancara tersebut
dikelompokkan peneliti dalam temuan data hasil wawancara sebagai berikut:
4.3.1 Tender Charisma
Gambar 4.24 Cuplikan MV menunjukkan tender charisma
Sumber: Youtube, 2016.
55 Universitas Kristen Petra
Informan 1 (Ratri) :
Menurut Ratri, dari MV “Miracle in December” yang telah dia tonton, dia
mengungkapkan bahwa dari 12 aktor tersebut dapat menarik minatnya. Bisa
dilihat dari verbal dan non verbalnya ketika Ratri menonton MV “Miracle in
December” tersebut. Bagi Ratri, tingkah laku yang dilakukan EXO memiliki
pesona tersendiri yaitu memiliki ketampanan dan kepribadian yang luar biasa
sehingga dapat menarik perhatiannya.
“Kalau aku sih dari awal sudah suka EXO, dari segi wajahnya trus kalo dari
Mvnya nunjukkin sikapnya mereka yang luar biasa charming dan perhatian
sampai kaya gitu jadi apapun lah dari EXO pasti suka”
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang Ratri miliki, Ratri
melihat bahwa pria pada umumnya bisa menjadi charming seperti yang
ditunjukkan EXO. Dikarenakan setiap laki-laki memiliki pesona tersendiri yang
dapat memikat hati perempuan.
“Kalo aku liat ya pada kenyataannya, pada umumnya semua cowok itu ya
charming seh tapi setiap cowo pasti beda-beda sih. Jadi kembali lagi ke
ceweke terpikat apa gak. Kalo aku sih ngeliatnya kalo ada kaya gitu siapa
yang nolak hehe”.
Informan 2 (Mia):
Menurut Mia, pria-pria yaitu EXO dalam MV “Miracle in December” ini
memiliki daya tarik untuk para perempuan. Dikarenakan mereka adalah pria-pria
yang charming dapat dilihat dari perilaku mereka yang menunjukkan keseriusan
kepada perempuan. Selain itu, tingkah laku yang mereka tunjukkan yaitu
menyempatkan waktu mempersiapkan barang-barang tersebut. Menurutnya, hal
tersebut adalah nilai plus tersendiri untuk para perempuan.
“Menurutku bisa sih, apalagi apa namanya Lay yang tadi bikin musik kan,
kalau bikin musik kan itu nandain kalau cowok itu bener-bener serius
sama cewek itu. Sampai rela bikin musik buat ceweknya. Trus sama yang
waktu dia siapa itu tadi Kris yang ngelukis itu dia bener-bener nunjukkin
niatan dia kalo ke cewek itu bener-bener serius. Mereka charming. Iya
nilai plus. Kalau dia udah nyempetin waktunya buat bikin-bikin kaya gitu
56 Universitas Kristen Petra
buat apa ngasihin barang kesukaannya berarti itu tipe orang yang care
gitu lo gak yang cuek”.
Mia menambahkan pada umumnya setiap pria bisa melakukan hal yang
sama seperti yang ditunjukkan dalam MV “Miracle in December” tersebut
dikarenakan apabila ingin mendapatkan perempuan yang didambakan, pria harus
memiliki daya tarik seperti EXO.
“Kalo menurutku ya cowok tu seharusnya bisa sih niru yang dilakuin EXO
soalnya gimana ya kalo kamu pengen dapet cewek yang kamu mau, kamu
harus punya daya tarik gitu. Kalo kamu ga memikat mana ada cewek yang
mau sama kamu”.
Informan 3 (Farid):
Menurut Farid, sebagai sesama pria, diapun memiliki keinginan menjadi
seperti mereka. Dikarenakan, mereka memiliki daya tarik tersendiri untuk
perempuan apalagi dengan karakter perempuan yang melankolis.
“Bisa bisa, jadi tergantung ceweknya sih. Karakternya gimana. Jadi ada
yang cuek. Dari MV tadi mungkin cewek-cewek yang emm, apa namanya
melankolis atau gimana. Pasti bakalan suka. Pengennya sih gitu tapi
karena aku cuek, kalau sekarang masih jauh deh, susah. Mereka charming
kok”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Farid, dia
tidak mungkin menunjukkan charming yang dimiliki seperti EXO dalam MV
“Miracle in December” dikarenakan tidak semua pria memiliki materi yang
cukup.
“Kalo aku ya, aku juga cowok nih, gak mungkin sih semua cowok kaya
mereka karena gak semua sih pria tu punya duit banyak yaa. Kan kalo
disini nunjukkin kan charmingnya dia karena dia prepare banget nyiapin
barang dan harganya ga murah loh itu”.
Informan 4 (Galih):
Menurut Galih, pria-pria disini dapat menarik minat perempuan namun hal
tersebut bergantung dengan perempuannya sendiri. Dikarenakan setiap perempuan
memiliki keinginan sendiri dalam memilih pria. Dari MV “Miracle in December”
ini, menurutnya pria-pria ini adalah pria yang charming. Charming yang mereka
57 Universitas Kristen Petra
miliki adalah mereka memiliki modal dari wajah mereka cukup tampan dan
mereka mau melakukan apapun demi mendapatkan hati si cewek kembali.
“Mereka charming, charming. Mereka selain ganteng, mereka juga
willing to do anything for someone love. Iya charming. Perempuan mana
sih , beberapa perempuan kan suka dimanja ya, apalagi dengan wajah
gitu ya. Kok rasanya eman-eman ya hehehe”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang Galih miliki, dia
menyatakan bahwa tidak semua pria lahir dengan memiliki kelebihan dari segi
wajah yaitu tampan seperti EXO.
“Waduh kalo aku ya agak mustahil ya kalo semua cowok kaya mereka
gitu, charmingnya kan ganteng. Soalnya gak semua sih terlahir dengan
fisik yang bagus”.
4.3.2 Politeness
Gambar 4.25 Cuplikan MV Menunjukkan Politeness
Sumber: Youtube, 2016
Informan 1 (Ratri) :
Menurut Ratri, EXO dalam MV “Miracle in December” ini menunjukkan
bahwa mereka adalah pria yang perhatian kepada orang yang dikasihinya.
Dikarenakan pria disini adalah pria romantis yang mau menghargai dan
memperhatikan apa saja yang diinginkan oleh perempuan yang dia cintai.
“Iya mereka adalah cowok yang perhatian sih menurutku. Karena dalam
MV itu digambarkan sebagai cowok-cowok yg terlihat cowok-cowok yang
romantis atau memancarkan aura yang romantis. Jadi biasanya kan kalo
kita tau banyak kalo cowok yang romantis pasti memperhatikan
58 Universitas Kristen Petra
kebutuhan dan menghargai apa yang cewek mau. Pasti so sweet banget
lah”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang Ratri miliki, pria pada
umumnya menunjukkan bentuk perhatian melalui tindakan seperti yang dilakukan
oleh EXO.
“Apa yaa, kalo menurutku yaa, rata-rata cowok gitu sih. Soalnya
menurute mereka kalo mereka kasih barang kaya EXO gitu itu dah
nunjukkin sih kalo mereka itu care gitu. Dulu mantanku juga nunjukkin
perhatiannya dari ngasih barang juga seh”.
Informan 2 (Mia): Menurut Mia, pria dalam MV “Miracle in December” ini menunjukkan
bahwa mereka adalah pria yang peduli terhadap pasangannya yang ditunjukkan
melalui tindakan-tindakan yang mereka lakukan. Selain itu, dari tindakan mereka
menunjukkan keseriusan dan perjuangan demi mendapatkan kembali orang yang
dikasihi.
“Iya, karena menurutku pria-pria tadi tu gambarin sosok pria yang
perhatian, romantis deh. Kan sebenernya dia itu mau buktiin kan ke si
cewek kalo dia itu serius, mau berjuang gitu lewat ngasih-ngasih barang
sih , terus rela nunggu gitu”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang Mia miliki, pria pada
umumnya menunjukkan perhatian terhadap pasangannya memberikan benda yang
diinginkan.
“Kalo dulu mantanku kaya EXO gitu sih. Sukanya nunjukin ya ngasih
barang gitu. Karna lebih gampang dan buat si cewek ada kenang-
kenangan gitu kan. Jadinya cowok-cowok rata-rata kaya mereka sih”
Informan 3 (Farid):
Menurut Farid, sebagai sesama pria, dia melihat bahwa EXO dalam MV
“Miracle in December” adalah orang yang perhatian. Dikarenakan dari tindakan
yang ditunjukkan yaitu memberikan sesuatu hal tersebut menunjukkan bahwa dia
adalah pria penyayang. Farid menambahkan adanya adegan hingga pria menangis
hal tersebut menunjukkan keseriusan.
“Menurutku ya mereka care sih, perhatian gitu. Apa ya, ya karna mereka
kan mau usaha ngasih something gitu buat ceweknya. Itu nandain sih kalo
59 Universitas Kristen Petra
dia sayang, cowok penyayang. Apalagi kan ada banyak adegan
touchingnya kaya nangis gitu, itu nunjukin sih kalo sebenarnya dia tu
serius gitu”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Farid, tidak
semua pria dapat menunjukkan bentuk perhatian seperti yang dilakukan EXO
dikarenakan pria lebih memilih menunjukkan dari perkataan daripada perbuatan.
“Kalo menurutku pribadi sih ya, gak semua sih cowok nunjukkin
perhatian kaya ngasih barang kaya EXO gitu, soalnya ya balik lagi gak
semua juga cowok itu berduit sih jadi biasanya ya kaya ngasih perhatian
sewajarnya aja sih gak sampai ngasih barang terus gitu”
Informan 4 (Galih) :
Menurut Galih, pria dalam MV “Miracle in December” ini yaitu EXO
menunjukkan bahwa mereka adalah pria yang perhatian dikarenakan mereka mau
mengalahkan ego dengan rela menunggu dan mau melakukan apapun demi orang
yang dikasihinya.
“Karna menurutku ya sebagai cowok nih ego itu musuh paling besar ya
dan cowok-cowok disini tu berhasil nyingkirin ego mereka ya sampe rela
nungguin, terus mau melakukan apapun, memberikan apapun untuk bisa
dapetin perhatian balik dari si ceweknya”
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Galih, Galih
menyatakan bahwa tidak semua pria menunjukkan perhatian melalui pemberian
barang seperti yang ditunjukkan EXO. Dikarenakan menunjukkan bentuk
perhatian bisa dilakukan dengan hal yang sederhana saja.
“Kalo aku sih ya, gak mungkin sih semua cowok nunjukkin perhatian kaya
mereka trus ngelakuin apapun berjuang banget gitu. Enggak sih,
menurutku cowok itu ngasih perhatian ya dari hal yang simple simple aja
sih kaya nanyaiin udah makan apa belum. Gitu-gitu sih”
60 Universitas Kristen Petra
4.3.3 Maskulinitas Jepang
Gambar 4.26 Cuplikan MV menunjukkan ciri-ciri Maskulinitas Jepang
Sumber : Youtube, 2016
Informan 1 (Ratri):
Menurut Ratri, EXO dalam MV “Miracle in December” tersebut tidak
hanya memiliki wajah tampan namun sekaligus cantik. Hal tersebut, Ratri
tunjukkan dengan menyebutkan beberapa pria yaitu Baekhyun dan Luhan. Ratri
memilih Baekhyun dikarenakan ketika Baekhyun berduet dengan anggota
girlband Miss A yaitu Suzy, justru Suzy kalah cantik dengan Baekhyun.
Sedangkan Luhan, bentuk wajah yang dimiliki adalah bentuk wajah ideal untuk
perempuan.
“Menurutku yang di EXO, yang cantik itu Baekhyun yang lain tampan, eh
enggak Luhan cantik. Luhan, Baekhyun itu cantik. Kalau Baekhyun kan
dia suka pakai eyeliner itu cantik aja. Trus kapanane dee pernah duet
sama Suzy. Menurutku malah lebih cantik Baekhyun daripada Suzy. Trus
Luhan itu apa ya, wajahe cantik ae. Laine ganteng”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Ratri, Ratri
mengungkapkan bahwa semua pria menurutnya bisa memiliki wajah yang tampan
dan cantik. Dikarenakan pada kenyataannya di dalam kampusnya banyak laki-laki
seperti EXO.
“Banyak kok cowok kaya EXO gitu, apalagi di kampus ya ce. Pada
numpuk, jadi ya kalo aku nontokke wih cowok iki cakep tapi ya cantek
gitu. Karena udah putih trus keliatan kerawat gitu”.
Selain itu, Ratri mengungkapkan apabila ada pria menggunakan make-up
itu tidak menjadi masalah baginya, sebab penggunaan make-up digunakan untuk
menambah performa dari pria itu sendiri. Salah satunya dalam MV “Miracle in
61 Universitas Kristen Petra
December” ini, anggota EXO yaitu Baekhyun yang menggunakan make-up yaitu
eyeliner untuk membuat matanya menjadi tidak sipit.
“Menurutku kalau cowok pake makeup itu gakpapa sih, soalnya make up
itu fungsinya bagus kan nambah performa jadi lebih keren gitu. Ya
contohnya MV Baekhyun, kalau mereka pakai eyelinerkan keliatan ya apa
ya itu jelas. Oo itu mata, itu hidung. Aku sering lihat pakai alis seh,
gakpapa sih lucu kok. Fine-fine aja”.
Informan 2 (Mia):
Menurut Mia, secara keseluruhan EXO di MV “Miracle in December” ini
memiliki wajah tampan dan sekaligus cantik dikarenakan mereka memiliki wajah
seperti perempuan.
“Secara keseluruhan ya mereka itu ya tampan dan cantik ya. Soalnya lo
mereka isa mulus kaya cewek gitu”.
“Kalo dominan sih rata ya ada yang tampan, ada yang tampan cantik sih
kebanyakan yang tampan dan cantik sih cuman kok ya keluar semua ya”.
Mia menambahkan EXO dalam MV “Miracle in December” ini
menggunakan make up merupakan hal yang wajar karena mereka bekerja di
bidang entertainment.
“Ya berhubung mereka itu entertainment kan kerjanya di bidang
entertainment. Cowok artis di Indonesiapun juga pakai make up cuman
make upnya gak selebay mereka jadi menurutku itu buat syuting bukan buat
keseharian. Wajar aja, dia ke shot terus jadi harus OK”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Mia, Mia
menyatakan bahwa kebanyakan pria saat ini adalah pria modern yang sadar akan
penampilan seperti yang ditunjukkan EXO dalam MV “Miracle in December” ini
sehingga tidak menjadi masalah dengan adanya pria yang menggunakan make-up.
Selain itu, Mia menambahkan bahwa pria bisa memiliki wajah tampan dan
sekaligus cantik seperti EXO. Dikarenakan dahulu Mia pernah menyukai pria
yang tampan sekaligus cantik.
“Gak papa sih pria pake make up wajar aja kok, soalnya kan kita udah
hidup di masa modern ya masa iya sih cowo juga ga mau mikat cewe. Gitu
62 Universitas Kristen Petra
seh. Trus iya dulu aku pernah sih naksir cowok dia tu tampan tapi ya cantik
makanya itu bikin baya yang naksir sama cowok itu seh”
Informan 3 (Farid):
Menurut Farid, EXO dalam MV “Miracle in December” ini adalah pria
yang keren dan cenderung cantik. Farid berasumsi pria tersebut bisa cantik
dikarenakan dia menilai perempuan cantik dari jarinya. Sementara, EXO dalam
MV “Miracle in December” ini memiliki jari lentik seperti perempuan. Bila
dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Farid, tidak semua pria
dapat memiliki wajah tampan dan cantik dikarenakan pria selalu diidentikkan
hanya memiliki wajah tampan saja.
“Kalau aku nilai mereka itu keren, tampan iya sih. Cenderung ke cantik
juga. Cenderung ke cantik Luhan cantik, Baekhyun cantik. Jujur kalo aku
nilai cewek ini cantik dari jarinya. Jadi aku suka merhatiin dari jarinya.
Kok bisa cowok punya jari selentik itu”.
“Gak semua sih cowok isa tampan dan cantik trus kaya EXO gitu, soalnya
cowok itu selalu diidentikkan kalo cowok itu ya tampan tampan aja sih”.
Farid menambahkan bahwa EXO yang menggunakan make up untuk
mendukung performa EXO sendiri. Apalagi untuk seorang idola, make up
merupakan hal yang wajar. Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang
dimiliki Farid, pria pada umumnya menggunakan make up adalah hal yang wajar
dikarenakan make up dapat membantu performa pria.
“Make up ehhh, jujur aku kalau biasanya nyanyipun, anak bandpun,
temen-temenku yang lain misalnya ada keperluan kamera atau diatas
panggung make up itu digunakan untuk menutupi kekurangan. Jadi kalau
misalnya di Korea kan make upnya lumayan flawless aja, cuman beberapa
ada yang keliatan banget kaya pake eyeshadow, itu menurutku sedikit
berlebihan. Tapi kalo sekelas idol ya fine-fine aja sih”.
Informan 4 (Galih)
Sebagai sesama pria, Galih pun merasa iri dengan kemulusan wajah yang
dimiliki dari pria di MV “Miracle in December” tersebut. Menurutnya, laki-laki
seharusnya juga harus sadar akan penampilan. Dari MV “Miracle in December”
ini, Galih menyatakan tidak semua pria bisa dikatakan tampan dan cantik seperti
63 Universitas Kristen Petra
yang ditunjukkan EXO dalam MV “Miracle in December” ini. Dikarenakan pria
yang tampan dan cantik adalah kelebihan fisik yang tidak bisa dimiliki oleh semua
orang.
“Aku pengen punya wajah semulus mereka. Karena aku bener-bener apa
ya.. Gila.. yaa laki-laki yang sadar penampilan gitu lo. Tapi anehnya
mereka tidak terlihat banci, mereka tetap terlihat maskulin tapi dengan
cara yang lebih lembut gitu ya”.
“Waduh, ya gak bisa ya kalo semua cowok kaya EXO gitu, tampan dan
cantik. Karna gini gak semua sih orang terlahir dengan sempurna. Balik
lagi dibilang tampan aja uda bersyukur apalagi kalo dibilang dia cantik
juga”.
Selain itu, Galih menambahkan bahwa EXO dalam MV “Miracle in
December” ini adalah pria yang tampan dan sekaligus cantik. Dikarenakan
mereka memiliki kulit yang mulus seperti perempuan.
“Tampan dan cantik disaat bersamaan, karena gini aku bilang cantik
karena mulus kaya cewek. Mulus banget. Kayaknya kalo aku sentuh tuh
kretek tek tek. Tapi tetep artinya cantiknya itu bukan cantik kaya banci
gitu lo, karena masih ada cowoknya gitu lo. Matanya itu tajem, terus
tulang pipinya itu teges. Tetep maskulin”.
Menurut Galih, EXO menggunakan make up adalah hal yang wajar
asalkan tidak berlebihan. Dikarenakan fungsi make up sendiri adalah untuk
mempercantik dan mempertegas wajah. Bila dikaitkan dengan konteks cultural
setting yang dimiliki Galih, pria Indonesia yang menggunakan make up pada
dasarnya sama dengan perempuan Indonesia. Dikarenakan bila make up
digunakan berlebihan justru tidak menunjukkan ketampanan ataupun kecantikan
perempuan.
“Wajar-wajar aja sih, selama gak berlebihan. Karena sama
perempuanpun pake make up berlebihan ya elek. Tapi menurutku gapapa
cowo pake make up gapapa. Make up itu kan baik untuk pria
mempercantik dan mempertegas wajah”.
64 Universitas Kristen Petra
4.3.4 Maskulinitas Hollywood
Gambar 4.27 Cuplikan MV menunjukkan Maskulinitas Hollywood
Sumber : Youtube, 2016
Informan 1 (Ratri):
Menurut Ratri, EXO dalam MV “Miracle in December” tidak hanya
dilihat dari fisiknya saja tetapi tingkah laku juga menjadi faktor penting. Selain
itu, memiliki wajah tampan juga menjadi tidak berguna apabila kepribadiannya
buruk. Faktor fashion juga menunjang performa pria. Bisa dilihat dalam fashion di
MV “Miracle in December” ini menunjukkan kerapian dan menurutnya fashion
yang digunakan oleh EXO tetap menjadi favoritnya.
“Gak semua seh, tipe idealku aku suka Chanyeol. Apa ya aku suka
sikapnya sih paling rame, cakep juga sih. Aku sih sebenarnya lebih suka
sikap seh bukan fisik. Nah, aku juga suka BTS. BTS kan ya Rap Mon
paling jelek kan ya, tapi aku suka Rap Man karena dia itu pinter terus gak
tahu kepribadiane ae. Aku malah kalo visualnya gitu jarang suka. Ok,
kalau fashionnya sendiri nih, tadi mereka kan ada yang pake suit, sweater.
Casual gitu. Menurutku keren lah, EXO kan rapi. Sebenere aku suka yang
swag tapi karna itu EXO yang pake aku tetep suka”.
Selain itu, Ratri menambahkan bahwa fashion yang dikenakan oleh pria
dalam MV“Miracle in December” ini mengikuti style fashion barat diantaranya
penggunaan pakain formal yaitu jas adalah budaya barat.
“Ya kayak tu pakaiannya itu semi formal gitu itu pake jas jas gitu kaya
fashionnya barat. Tapi kalo lihat yang lain kaya Xiumin sama Suho itu
stylenya korea banget sih untuk cowok korea. Hehe”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Ratri, Ratri
menganggap bahwa kebanyakan fashion pria saat ini mengikuti trend fashion
65 Universitas Kristen Petra
Korea. Dikarenakan, dia banyak melihat di kampusnya banyak pria-pria
menggunakan fashion seperti EXO. Selain itu, pengalaman Ratri juga
menggunakan style fashion dari Korea.
“Iya ngikutin ce, soalnya di kampusku sendiri kebanyakan cowok-cowoke
stylenya ya kaya EXO gitu pake sweater, celana warna terang gitu. Trus
aku sendiri juga ngikutin. Hehe. Ini aku barusan beli rok yang lagi
ngtrend ce yang dipakai twice, rok jeans itu”.
Informan 2 (Mia):
Menurut Mia, EXO dalam MV “Miracle in December” ini tidak semuanya
menjadi tipe pria ideal. Akan tetapi, Mia lebih memilih pria yang memiliki
kepribadian bagus daripada fisik.
“Tipe ideal ya, aku gak lihat dari fisik sih. Kalau misalnya kepribadian
bagus fisiknya standart gak masalah yang penting aku nyaman. Kaya yang
aku bilang yang care gitu lah hehe ”.
Mia menambahkan fashion yang digunakan oleh pria-pria dalam MV
“Miracle in December” ini adalah fashion yang dia sukai dikarenakan dia
menyukai fashion Korea yang simple.Selain itu, fashion yang digunakan oleh
EXO dalam MV “Miracle in December” ini mengikuti fashion barat dikarenakan
awal mula adanya fashion juga berasal dari barat. Akan tetapi, fashion Korea
memiliki perbedaan dengan barat yaitu fashion Korea ada keunikan tersendiri.
“Nah kalo fashion, aku suka banget sama fashion Korea. OK banget,
mereka itu simple banget. Simplenya itu kayak gak apa adanya, ribet versi
simple gitu lo. Karena fashion kan ya aslinya dari barat kan jadi pasti
orang sana juga berpegang sama fashion sana cuman ada yang bedain sih,
kalo aku lihat fashion Korea lebih unik gitu”
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Mia, Mia
melihat bahwa fashion yang digunakan EXO banyak digunakan oleh pria.
Dikarenakan ketika Mia pergi jalan-jalan, dia sering memperhatikan fashion dan
kebanyakan mengikuti style EXO yaitu semi formal.
“Kalau aku liat ya, iya sih karna pas aku jalan di mall-mall tuh, selain
ngeliat barang waktu jalan aku juga lihat merhatiin fashionnya cowok gitu
66 Universitas Kristen Petra
dan emang mirip ya karna balik lagi sekarang kita hidup dijaman serba
modern. Cowok pun gak mau keliatan kalah gaya sih”
Informan 3 (Farid):
Menurut Farid, bagi beberapa perempuan, EXO dalam MV “Miracle in
December” ini bisa menjadi tipe pria ideal. Dikarenakan mereka adalah orang-
orang keren. Apalagi suara yang dimiliki salah satu personilnya yaitu Baekhyun
yang menjadi panutannya untuk menjadi tipe ideal perempuan.
“Tergantung ceweknya sih, seorang idol pasti ada yang mengidealkan.
Ideal-ideal aja karena mereka keren-keren juga. Karena aku sudah tahu
EXO dari lama, dari dulu aku sudah suka sama Baekhyun. Karena
suaranya. Dia show off suaranya dia”.
Farid menambahkan fashion yang ditunjukkan EXO dalam MV “Miracle
in December” ini menyesuaikan dengan konsep MV. Konsep MV “Miracle in
December” ini adalah winter, sehingga mereka menggunakan fashion untuk
winter. Selain itu, Korea mengikuti fashion barat, tetapi fashion Korea memiliki
ciri khas yang ditunjukkan ketika idola dalam pertunjukkan.
“Fashion mereka menyesuikan sih. Karena konsepnya winter. Mereka
pakai coat. Terus sweater-sweater tebel. Cocok aja sih. Aku suka dan gak
terlalu ngikutin. Soalnya aku pastinya nyesuain sama bentukku gimana.
Kalau misalnya gak cocok gak aku pake. Pasti lah ada kemiripan, karna
pusatnya fashion juga adanya disana sih. Jadi pasti ada mirip-miripnya
entah itu banyak atau dikit sih. Tapi pasti ada bedanya, mereka tetep mau
punya ciri khas tersendiri kaya biasanya mereka promosiin dari fashion
yang mereka gunain waktu mereka pentas gitu”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Farid, dia
menyatakan tidak semua pria dapat pantas menggunakan style fashion seperti
EXO dikarenakan tidak semua pria memiliki bentuk tubuh yang proposional
ataupun warna kulit seperti EXO.
“Aku suka sih cuman gak terlalu ngikutin. Soalnya aku pastinya nyesuain
sama bentuk lah. Haha. bentukku gimana. Kalau misalnya gak cocok gak
aku pak. Kalo menurutku ya gak semua sih cowok bisa pantes gunain
67 Universitas Kristen Petra
stylenya EXO ini karna apa ya kalo kulitnya gak putih trus pake baju
warna-warna cerah kan kesannya maksain banget gitu ”.
Informan 4 (Galih):
Menurut Galih, EXO dalam MV “Miracle in December” tersebut bisa
menjadi tipe pria ideal bagi beberapa perempuan. Dikarenakan mereka memiliki
kulit yang mulus, mancung dan memiliki charisma. Walaupun bentuk badannya
tidak terlalu ideal seperti celebrity di Barat. Akan tetapi, bagi orang Korea,
mereka merupakan tipe pria ideal.
“Bagi beberapa cewek, mungkin iya mereka bisa jadi tipe ideal. Karena
ada beberapa cewek suka dengan cowok berkulit mulus, putih, mancung
terus charming. Mereka kan willing to do anything itu ya. Beberapa cewek
mungkin suka. Walaupun badannya biasa gak macho banget gitu ya.
Kayak Taylor Lautner, gak macho banget kaya western celebrity cuman
beberapa cewek akan terpersona buktinya fans-fans mereka cewenya
banyak. Bagi beberapa cewek ideal, bagi beberapa cewek lain enggak.
Kalau menurutku sendiri sih itu ya ideal. Walaupun badan mereka ga
atletis banget cuman dengan wajah seperti itu dan dengan charisma ya itu
salah satu tipe cowok ideal. Tipe cowok ideal Korea itu seperti mereka
menurutku, karena gak terlalu berotot gak terlalu kerempeng banget ya
pas lah”.
Selain itu, Galih menambahkan fashion yang ditunjukkan oleh EXO dalam
MV ini simple, enak dipandang dan memiliki kesesuaian dengan fashion yang
biasa digunakan ketika dia bekerja. Galih juga mengagungkan bahwa style yang
digunakan EXO dalam MV “Miracle in December” ini adalah style fashion barat
yang dipadukan dengan style fashion Korea yang menggunakan warna-warna soft
dan cerah. Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki oleh
Galih, kebanyakan pria menggunakan fashion yang digunakan EXO, namun harus
pintar dalam memadukan fashion dikarenakan fashion adalah penunjang daya
tarik bagi seseorang.
“Aku suka dengan fashion mereka, keren banget. Really really like it. Suka
banget. Aku paling suka sama yang tadi Sehun sama Xiumin yang hias
pohon natal. Aku suka karena maskulinnya itu yang simple dan enak gitu
68 Universitas Kristen Petra
dilihatnya. Kalau boleh nambahin, fashionnya Xiumin itu fashionku kalau
lagi kerja, kalau lagi eee ada acara semi formal”.
“Banyak sih style fashion kaya EXO gitu, cuman sebenarnya kembali lagi
pintar-pintar aja mix and match jangan maksain lah. Kan kita pake fashion
untuk menunjang daya tarik kita sendiri kan”.
4.3.5 Purity
Gambar 4.28 Cuplikan MV menunjukkan purity
Sumber: Youtube, 2016
Informan 1 (Ratri)
Menurut Ratri, tema besar dalam MV “Miracle in December” ini
menceritakan persoalan percintaan dikarenakan di Korea ada doktrin dalam soal
percintaan harus menunjukkan kemurnian atau “pure” dan harus setia. Ratri
menambahkan EXO dalam MV “Miracle in December”mengisahkan bahwa
mereka mengalami “first love” yang ditunjukkan melalui tersenyum malu dan
kepolosan mereka. Bila dikaitkan dengan konteks cultural settingyang dimiliki
Ratri, dari pengalamannya didapati bahwa pria yang baru mengalami first love
benar-benar menunjukkan kepolosan dan hanya berusaha menunjukkan
keseriusan dalam hubungan percintaannya.
“Menurutku ya soal percintaan sih. Soalnya kebanyakan lagunya Korea
tema besarnya ya tentang cinta sih. Iya sih, soale kalo di korea baik kpop
atau kdrama itu udah didoktrin kalo emang percintaan disana itu emang
pure-pure gitu, so sweet banget wes trus setia juga. Si cowo keliatan
banget sama si cewek apalagi untuk first love ya, orang sana emang
berusaha nunjukkin banget sih , pure deh. He’eh, karena mereka disini
69 Universitas Kristen Petra
tadi ada yang senyum-senyum malu tuh nunjukin kepolosan. Innocentnya
lah. Hehe. Itu seh menurutku”.
“Kalo aku sih dulu ya ce dari pengalamanku, mantanku tu pacar
pertamanya aku ce, jadi ya dia tu polos banget ce, trus nunjukkin banget
kaya ngasih barang macem-macem lah, romantis ya kaya di MV gitu ce.
Dia pernah ngasih aku bunga gitu hehe”
Informan 2 (Mia):
Menurut Mia, garis besar dalam MV “Miracle in December” ini adalah
persoalan percintaan yang menunjukkan ketulusan si pria terhadap perempuan
yang dikasihinya. Dikarenakan, si pria menunjukkan sikap yang polos seperti
orang yang baru pertama kali jatuh cinta.
“Nangkep sih, keliatan jelas kok, tentang percintaan gitu. Karena dalam
MV itu nunjukkin ketulusan, nunjukin cinta yang tulus. Kalau dilihat sih
iya sih, karena cowok-cowoknya itu terlihat rendah hati dan romantis,
nunjukkin percintaan yang pure keliatan polos-polos, innocentgitu kayak
orang baru keliatan pertama kali jatuh cinta gitu”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki oleh Mia, Mia
berpendapat bahwa pria pada umumnya ketika pertama kali jatuh cinta mereka
menunjukkan perilaku seperti yang ditunjukkan EXO. Hal tersebut didukung dari
pengalaman Mia yang dahulunya memiliki kekasih seperti yang ditunjukkan
dalam MV “Miracle in December” tersebut.
“Pria ya kalo first love tuh pasti masih gak tau apa-apa lah jadinya ya
nunjukkin aja kalo dia itu serius. Soalnya dulu mantanku juga gitu, dia
banyak ngelakuin hal yang romantis ke aku sih ya kaya EXO gitu lah”.
Informan 3 (Farid):
Menurut Farid, dalam MV “Miracle in December” ini mengisahkan tentang
cinta dikarenakan dalam MV ini, EXO mengekspresikan cintanya dengan cara
masing-masing yaitu ketika menuju akhir, munculnya perempuan walaupun
setelah itu dia pergi dan pria-pria tersebut menangis. Selain itu, MV “Miracle in
December” ini mengisahkan kisah cinta pria yang baru pertama kali jatuh cinta
dikarenakan mereka rela berjuang untuk melakukan apapun dengan berbagai
70 Universitas Kristen Petra
caranya dan tidak memiliki niatan untuk berkhianat. Hal tersebut menunjukkan
kisah first love yang benar-benar pure.
“Aku sih nangkepnya tentang cinta ya, soalnya banyak cowok trus mereka
berekspresi di ending ada kakinya cewek trus nangis gitu”.
“Iya sih, karena sampe si cowoknya pada nangis kan, kalo aku lihat dia
ngerasa kehilangan banget si cewe. Kalo aku sih lihatnya emang iya sih
karna setauku ya dan sepengalamanku kalo first love itu pasti mau
berjuang, rela lah nglakuin apapun deh. Kan tadi ada yang prepare barang
sama penampilannya dia nunjukkin dia mau kasih yang terbaik jadi
puredeh bener-bener gak ada kepikiran buat ngehianatin ceweknya”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Farid, dia
memaknai bahwa tidak semua kisah percintaan terutama “first love” dapat terjadi
seperti dalam MV “Miracle in December” tersebut. Farid menambahkan jarang
pria dapat menunjukkan keseriusan ketika baru pertama kali jatuh cinta.
Dikarenakan, pria memiliki pemikiran bahwa “first love” sama saja dengan kisah
percintaan lainnya.
“Gak mungkin sih semua cowok waktu first love ya kaya EXO gitu polos
romantis gitu. Soalnya ya cowok itu mikirnya ya first love itu sama aja sih
kaya cinta pada umumnya gitu”
Informan 4 (Galih):
Menurut Galih, EXO dalam MV “Miracle in December” ini menunjukkan
kisah percintaan terutama first love. Dikarenakan pria yang baru mengalami first
love akan menunjukkan keseriusan ketika mencintai kekasihnya. Bila dikaitkan
dengan konteks cultural setting yang dimiliki Galih, menurutnya tidak semua pria
menunjukkan keseriusan ketika baru pertama kali jatuh cinta, dikarenakan bagi
pria memiliki pemikiran yang lebih sederhana daripada perempuan.
“Kalau aku lihat emang nunjukkin sih pure karna itu cowoknya bener-bener
mau menunggu bahkan sampe kena hujan salju dia tetap menunggu itu
artinya itu kan bener-bener pure bener-bener tulus mencintai
perempuannya itu. Pure gitu biasanya emang baru pertama kali jatuh cinta
ya, jadi pria-pria ini mau menunjukkan kalo dia itu serius dan tulus banget
sayang. Buktinya kan ada yang sampe nangis juga”.
71 Universitas Kristen Petra
“Menurutku gak semua sih cowok itu peduli soal first love ya. Karna cowok
tu gak seribet cewek gitu sih”
4.3.6 Maskulinitas Konfusianisme : Soenbi
Gambar 4.29 Cuplikan MV menunjukkan Maskulinitas Konfusianisme
Sumber : Google.com
Informan 1 (Ratri) :
Menurut Ratri, EXO dalam MV “Miracle in December” ini memiliki
karakter pria gentle yaitu pria yang lemah lembut. Dikarenakan, dalam MV
“Miracle in December” ini dicontohkan sebagai pria yang rela menunggu.
“Menurutku iya gentle mereka dari MV ini lemah lembut ya, karena tadi
aja ada yang nungguin gitu sampai berhentiin waktu. Sabar lah mereka
ini”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Ratri, pria
pada umumnya menunjukkan karakter lemah lembutnya seperti yang dilakukan
EXO. Salah satunya yaitu memiliki kesabaran untuk menunggu.
“Cowok tu ya sebenere tu ya lemah lembut kaya EXO gitu, soalnya dulu
aku punya mantan ya kaya EXO gitu mau kencan tapi mendadak aku ada
urusan dan dia rela nungguin aku gitu ce. Persis wes”.
Informan 2 (Mia) :
Menurut Mia, EXO di dalam MV “Miracle in December” ini merupakan
pria gentle dikarenakan mereka menyediakan waktu untuk membuat sesuatu
ataupun memberikan barang favoritnya. Selain itu, hal tersebut menandakan
mereka adalah pria yang peduli bukan tipe pria yang cuek.
72 Universitas Kristen Petra
“Kalau dia udah nyempetin waktunya buat bikin-bikin kaya gitu buat apa
ngasihin barang kesukaannya berarti itu tipe cowok gentle lemah lembut,
orang yang care gitu lo gak yang cuek”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Mia, pria
pada umumnya adalah pria lemah lembut seperti EXO dikarenakan Mia memiliki
pengalaman yaitu dahulu pernah mendapatkan perhatian seperti yang ditunjukkan
EXO.
“Pria semua ya pada dasarnya lemah lembut sih. Karna kalo dari
pengalamanku dulu aku juga ngalamin hal yang sama sih kaya di MV,
kaya dia itu care banget sama aku. Trus sabar banget sih dulu ngadepin
sikap aku yang masih kaya anak kecil”.
Informan 3 (Farid) :
Menurut Farid, EXO dalam MV “Miracle in December” ini memiliki
karakter pria gentle yaitu pria yang lemah lembut. Dikarenakan para pria disini
peduli dengan perempuan yang dikasihinya. Hal tersebut ditunjukkan melalui
beberapa adegan menyentuh diantaranya menangis.
“Gentle dalam arti lemah lembut. Heeh, lemah lembut, care sama cewek
sih iya. Soalnya tadi banyak adegan ee, touchingnya, kemudian nangis,
ngeluarin air mata. Tuh menurutku buat seorang cowok agak susah pasti
menunjukkan ekspresi seperti itu ke cewek”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Farid,
menurutnya tidak semua pria dapat menunjukkan lemah lembut seperti yang
ditunjukkan EXO dalam MV“Miracle in December”. Dikarenakan pria
bergantung pada mood yang dimiliki.
“Gak semua sih ya, karena balik lagi sama orangnya juga. Kalo pas
moodnya bagus ya dia isa sih sabar gitu ke ceweknya. Nah kalo di EXO
ini kan mereka digambarin cowok yang luar biasa ya karena rela
nungguin gitu”
Informan 4 (Galih) :
Menurut Galih, EXO dalam MV “Miracle in December” ini merupakan
pria gentle yang mau melakukan apapun demi perempuan yang dikasihinya pria di
73 Universitas Kristen Petra
MV dan merupakan pria yang peduli. Diantaranya menyiapkan kado untuk
pasangannya tersebut.
“Iyalah gentle pastinya, kan seperti yang aku bilang kayak nyiapin kado
terus sampai nangis segala nunjukin lah. Intinya ya dia mau willing to do
anything yaa, carenya dia sama ceweknya, lemah lembut juga. OK banget
deh”.
Bila dikaitkan dengan konteks cultural setting yang dimiliki oleh Galih,
tidak semua pria dapat berperilaku yaitu lemah lembut seperti yang ditunjukkan
EXO. Dikarenakan pria pada dasarnya lebih mementingkan ego daripada harus
berperilaku seperti yang ditunjukkan EXO yaitu rela dan sabar menunggu.
“Kalau aku lihat ya, gak semua sih cowok isa kaya EXO gitu. Soalnya ya
apa ya cowok itu lebih gedein ego sih. Jadi ya agak susah gitu kalo dilihat
EXO ini mau nungguin sampe hujan salju dateng dia tetep nungguin kan,
padahal itu gak mungkin semua cowok kaya gitu”.
4.3.7 Perbandingan Boyband Korea dengan Boyband di Luar Korea
Informan 1 (Ratri) :
Menurut Ratri, intertektualitas dalam boyband memiliki konsep atau
karakter masing-masing. Hal tersebut bergantung dengan agensi yang menaungi
boyband tersebut. Contohnya tiga agensi terbesar di Korea yaitu SM, JYP dan
YG.
“Ee, kalo EXO kan SM, GOT7 kan JYP. Itu kan yang tiga perusahaan SM,
JYP, YG itu punya konsep atau karakteristik masing-masing. Kalo
menurutku JYP itu lebih natural banget terserah kamu yang penting kamu
bahagia tapi dipegang sama bos. Kalau YG terserah kamu wes, lepas-
lepaso. Kalau SM kan modelnya seragam kadang bajunya seragam. Kalo
GOT7 beda-beda seragam. Kalau EXO lebih ke perfeksionis , aku tetep
suka”.
Tidak terkecuali, boyband di Korea dengan boyband Indonesia memiliki
perbedaan. Menurut Ratri, boyband di Korea melalui proses yang cukup matang
untuk bisa menjadi idola. Sedangkan di Indonesia mudah terkenal kemudian tidak
memiliki daya jual kembali.
74 Universitas Kristen Petra
“Apa yaa.. aku bingung sih jawabnya gimana. Kalau di Korea itu kan
masuk jadi artis itu kan sulit banget. Kan pake kaya training, trus lama
banget kaya mereka debut itu udah mateng. Di Indonesia itu cuman
musim-musiman tok. Kadang gampang banget terkenal. Kalau di Korea
all out, niat banget jadi artis”.
Informan 2 (Mia) :
Menurut Mia, intertekstualitas yang dilihat yaitu perbedaan boyband
Korea dengan boyband Barat adalah boyband Korea lebih totalitas dikarenakan
dalam MV K-Pop memiliki tarian sedangkan barat tidak memiliki unsur tersebut.
“Aku lebih suka konsep K-Pop seh, ya yang aku bilang itu tadi kan mereka
itu totalitas. Kalau Barat Mvnya juga bagus seh tapi gak ada tariannya
seh. K-Pop ada tariannya gitu yang bikin tambah OK”.
Informan 3 (Farid)
Menurut Farid, intertekstualitas yang dilihat yaitu perbedaan boyband
Korea dengan boyband Jepang terlihat dalam musik. J-Pop lebih terkesan cuek
dan lebih konsisten. Sedangkan, perbedaan boyband Korea dengan boyband barat
adalah boyband barat tidak memiliki konsep boyband pada umumnya dikarenakan
mereka adalah penggabungan dari beberapa karakter kemudian dijadikan satu.
Sedangkan boyband Korea mengusung satu karakter yang digunakan untuk semua
anggota.
“Kalau beda sih pasti beda. Karena mereka mengeluarkan grup dengan
daya jual masing-masing. Kalau Super Junior konsepnyalebih amteng
lebih flamboyan lebih gimana gitu. Kalau EXO kan masih ganti-ganti
tergantung konsep albumnya gimana. Jadi punya konsep masing-masing
lah dan daya jual mereka. J-Pop lebih lebih. Aku boybandnya jarang. Ada
satu band vokalis cewek itu monogakari. Lumayan suka sama monogakari,
jadi mereka lebih cuek aja, musiknya lebih cuek, lebih explore apa yang
sesuai dengan konsepnya dia. Menurutku mereka lebih ebih konsisten.
Kalau aku nyebutnya One D trus ada boyband-boyband dari barat lain,
kalo aku nilainya mereka itu konsepnyagak kaya boyband. Mereka ada
empat orang karakter sendiri-sendiri yang memang wes jadi, emang udah
75 Universitas Kristen Petra
keren, udah suaranya bagus-bagus trsus mereka jadi situ. Cuman yang
bedain musiknya”.
Informan 4 (Galih) :
Menurut Galih, intertekstualitas yang dilihat yaitu perbedaan boyband
Koreadengan Jepang adalah boyband Korea lebih soft sedangkan Jepang lebih
“emo”. Sehingga Jepang terkesan boyband yang tidak terlalu memperdulikan atau
yang biasa disebut cuek. Galih juga menambahkan perbedaan boyband Korea
dengan boyband barat adalah boyband barat terkesan lebih santai dan funky,
sedangkan Korea sudah memiliki tatatan tersendiri yang tidak mungkin dilanggar.
Menurutnya konteks budaya tidak mungkin terlepas dari pembentukan boyband
itu sendiri.
“Mereka itu konsepnya lebih dari aku 80an kan, ini kan 90an. youthful,
lebih muda. Karena Suju kan mereka aja lebih tua Jadi kalo dari usia
lebih youthful, muda gitu. “Kalau boygroupnya Jepang itu konsepnyalebih
emo ya. Emo itu lebih dark. Kalau Korea lebih soft kaya waaa
waaaa..cerah gitu ya. Kalau Jepang itu boygrupnya itu emo lebih dark
eyelinernya lebih item. Imagenya itu apa ya, kamu coba nontono film-film
atau anime Jepang yang emo. Ini cowoknya imagenya lebih cuek, lebih
sarkas lebih kasar. Kalau di Barat lebih ke ee apa ya konsepnya funky ya
nyantai kaya One Direction. Nyantai kan. Artinya mereka ga neko-neko.
Kalau Korea kan yang menonjol adalah cutenya kan kalo mereka lebih
apa ya lebih image easy goingnya. Kaya cowok-cowok yang hey bro,
nyantai. Aku gak ketemu kata yang pas tapi gitu lah. Jadi budaya negara
masing-masing juga mempengaruhi konsep grup musik yang
bersangkutan”.
4.4 Analisis dan Interpretasi Data
4.4.1 Penggemar Menyukai Pria yang Charming
Setiap individu terutama perempuan memiliki kriteria mengenai pria ideal
yang memiliki daya tarik salah satunya charming. Begitupun para penggemar,
mereka memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap idolanya. Hal tersebut,
diungkapkanoleh informan bahwa pria harus charming untuk menunjukkan
76 Universitas Kristen Petra
keseriusan dan kepedulian mereka. Selain itu, pria yang charming harus memiliki
ketampanan dan mau melakukan apapun demi orang terkasih. Berikut didukung
dari pernyataan yang menyatakan hal tersebut, yaitu Mia dan Galih :
“Menurutku bisa sih, apalagi apa namanya Lay yang tadi bikin musik kan,
kalau bikin musik kan itu nandain kalau cowok itu bener-bener serius
sama cewek itu. Sampai rela bikin musik buat ceweknya. Trus sama yang
waktu dia siapa itu tadi Kris yang ngelukis itu dia bener-bener nunjukkin
niatan dia kalo ke cewek itu bener-bener serius. Mereka charming. Iya
nilai plus. Kalau dia udah nyempetin waktunya buat bikin-bikin kaya gitu
buat apa ngasihin barang kesukaannya berarti itu tipe orang yang care
gitu gak cuek”.
“Mereka charming, charming. Mereka selain ganteng, mereka juga
willing to do anything for someone love. Iya charming”.
Informan Ratri dan Mia memaknai EXO dan MV “Miracle in December”
dengan respon tampilan pria soft masculine EXO dalam MV “Miracle in
December” berdasarkan konteks cultural setting yang mereka miliki yaitu
pengalaman menyatakan bahwa EXO memang charming dikarenakan mereka
memiliki ketampanan dan mau melakukan apapun. Ratri dan Mia menyatakan
bahwa dahulu pernah memiliki kekasih seperti EXO. Namun, menurut Farid dan
Galih berdasarkan konteks cultural setting yang dimiliki yaitu pengetahuan dan
pengalaman bahwa tidak semua laki-laki dapat seperti EXO. Dikarenakan dalam
MV ini, EXO ditunjukkan memiliki materi yaitu dapat memberikan benda kepada
pasangannyaataupun memiliki kelebihan fisik yang dimiliki. Padahal, tidak semua
pria memiliki materi cukup ataupun kelebihan fisik seperti mereka.
Dari pernyataan para informandiatas mengenai charming yang ditunjukkan
EXO dalam MV diperkuat dengan teori yang diungkapkan Sun Jung mengenai
penggambaran pria soft masculine mengenai tender charisma (Jung, 2011, p.47).
Dikarenakan seciri-ciri pria tender charismaharus charming agar menjadi lelaki
yang diinginkan oleh semua perempuan.
77 Universitas Kristen Petra
4.4.2 Karakteristik Wajah Anggota Boyband
Sebagai seorang anggota boyband, harus memiliki modal wajah yang
tampan. Dikarenakan, penggemar akan melihat terlebih dahulu dari fisik mereka
terutama wajah. Dari wajah anggota boyband, penggemar memiliki berbagai
gambaran tentang wajah pria yang ideal. Hal tersebut didukung oleh pernyataan
informan yang mendefinisikan wajah pria EXO dalam MV “Miracle in
December”.
Para informan menyatakan bahwa EXO dalam MV “Miracle in
December” ini ditunjukkan dengan mereka memilik wajah yang tampan dan
sekaligus memiliki wajah yang cantik seperti perempuan. Hal tersebut
berdasarkan konteks cultural setting yang Ratri dan Mia miliki yaitu pengalaman
mereka yang pernah memiliki dan berharap kekasihnya seperti personil EXO.
Namun, Farid dan Galih menyatakan dilihat dari konteks cultural setting yang
mereka miliki yaitu pengetahuan dan pengalaman tidak semua pria dapat memiliki
wajah yang tampan dan cantik. Dikarenakan pria selalu diidentikkan dengan
pengungkapan bahwa mereka memiliki wajah tampan bukan wajah cantik.
Pernyataan para informan diatas mengenai EXO dan MV “Miracle in
December” dikaitkan dengan ciri-ciri pria soft masculine yaitu EXO memiliki
wajah yang tampan sekaligus cantik diperkuat dengan teori Sun Jung mengenai
pria soft masculine yang terkonstruksi dari maskulinitas Jepang mengenai
“kkotminam” yang artinya pria yang memiliki karakter wajah secantik perempuan
(Jung, 2011, p.58). Sehingga, pria soft masculine adalah pria yang tidak hanya
memiliki wajah yang tampan tetapi dapat memiliki wajah cantik yang identik
dimiliki oleh perempuan seperti memiliki wajah mulus seperti perempuan dan
memiliki tulang pipi yang tegas.
4.4.3 Penggemar Mengharapkan Laki-Laki Memiliki Aspek Perhatian
Selain pria harus memiliki modal wajah, pria juga harus memiliki tingkah
laku yang baik agar memenuhi kriteria sebagai pria ideal. Salah satu hal yang
menununjukkan kriteria pria ideal adalah memiliki tingkah laku baik. Salah
satunya adalah perhatian.Hal tersebut, diungkapan informanyang melihat EXO
dalam MV “Miracle in December” bahwa EXO ditunjukkan sebagai pria yang
78 Universitas Kristen Petra
perhatian dikarenakan mereka dapat memenuhi kebutuhan dan menghargai apa
saja yang perempuan inginkan.Salah satu bentuk perhatian EXO ditunjukkan
dengan sikap romantis yaitu memberikan barang seperti make up dan cincin. Hal
tersebut menunjukkan bahwa mereka serius mencintai kekasihnya. Selain itu,
semua informan menyatakan bahwa mereka perhatian karena mereka rela dan
sabar untuk menunggu kekasihnya yang tidak kunjung datang. Informan Ratri dan
Mia melihat berdasarkan konteks cultural setting yang dimiliki yaitu
pengalamannya bahwa mereka mendapatkan perhatian dari pria seperti yang
dilakukan EXO yaitu memberikan barang.
Namun, berbeda dengan Farid dan Galih melihat berdasarkan konteks
cultural setting yaitu pengetahuan bahwa pria pada dasarnya dapat memberikan
bentuk perhatian yang berlebihan seperti yang dilakukan EXO. Pria lebih memilih
untuk menunjukkan perhatian dalam bentuk sikap bukan dengan memberikan
barang yang mahal.
Pernyataan para informan diatas tentang EXO dalam MV “Miracle in
December” menunjukkan bahwa mereka adalah pria yang perhatian diperkuat
dengan teori Sun Jung mengenai karakteristik pria soft masculine mengenai
politeness (Jung, 2011, p.51). Dikarenakan politeness menunjukkan bahwa pria
harus bertingkah laku baik yaitu perhatian terhadap perempuan yang dikasihinya.
Ungkapan informan mengenai perhatian EXO dalam MV “Miracle in
December” dapat memenuhi kebutuhan dan menghargai apa saja yang perempuan
inginkan diperkuat dengan pernyataan John Gray dalam bukunya “Men are from
Mars, Women are from Venus” bahwa kebutuhan yang paling diperlukan oleh
wanita adalah ingin diperhatikan, dimengerti dan dihormati (1992, p.3).
4.4.4 Penggambaran First Love dalam MV K-Pop
Cinta adalah suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang. Kisah cinta
terkadang tidak selalu berjalan sesuai yang dinginkan. Namun, baik memiliki
kenangan indah maupun pahit, manusia tidak mungkin dapat melupakan rasanya
jatuh cinta pertama kalinya. Oleh karena itu, first love adalah bentuk cinta yang
paling murni dibandingkan dengan yang lain. Hal tersebut sejalan dengan
pernyataan informan Mia dan Galih yang menyatakan bahwa first love
79 Universitas Kristen Petra
ditunjukkan melalui kepolosan seseorang dan berusaha melakukan hal-hal
romantis terhadap pasangannya.
Ungkapan informan mengenai kisah percintaan yang ditunjukkan EXO
dalam MV “Miracle in December” terlihat seperti kisah cinta ketika baru
mengalami jatuh cinta pada pertama kalinya. Dapat dilihat ketika mereka
menunjukkan senyum-senyum malu yang identik dengan kepolosan, sikap rendah
hati dan hal-hal romantis yang dilakukan dengan memberikan barang. Hal
tersebut sejalan dengan konteks cultural setting yang dimiliki Ratri dan Mia yaitu
pengalaman ketika mereka baru pertama kali jatuh cinta seperti yang ditunjukkan
EXO.
Namun, Farid dan Galih menyatakan hal berbeda berdasarkan konteks
cultural setting yang mereka miliki yaitu pengetahuan bahwa tidak semua kisah
percintaan terutama “first love” dapat terjadi seperti dalam MV “Miracle in
December” tersebut. Farid menambahkan jarang pria dapat menunjukkan
keseriusan ketika baru pertama kali jatuh cinta. Dikarenakan, pria memiliki
pemikiran bahwa “first love” sama saja dengan kisah percintaan lainnya.
Ungkapan para informan mengenai kisah percintaan “first love” yang
ditunjukkan EXO dalam MV “Miracle in December” sejalan dengan teori yang
diungkapkan Sun Jung mengenai karakteristik pria soft masculine yaitu purity.
Purity erat kaitannya dengan permasalahan percintaan terutama persoalan “first
love” (Jung, 2011, p.49). First love selalu dinyatakan sebagai bentuk cinta yang
murni atau pure. Dikarenakan hal tersebut dapat dilihat melalui kepolosan ketika
mencintai apa adanya.
4.4.5 Perbandingan MV Boyband antar Negara
Adanya perbedaan MV Boyband antar negara dikarenakan setiap negara
memiliki karakteristik masing-masing. Hal tersebut didukung dari pernyataan
informan yang membandingkan MV EXO dengan MV boyband baik dari barat
Jepang dan Indonesia.
Bila ditarik kesimpulan, pernyataan para informan menunjukkan bahwa
MV boyband Korea maupun MV boyband Indonesia memiliki kesamaan yaitu
adanya unsur tarian. Selain itu, diungkapkan bahwa konsep MV boyband
80 Universitas Kristen Petra
Indonesia meniru konsep MV boyband Korea. Selain itu, MV Korea lebih totalis
dikarenakan memiliki keunggulan yaitu adanya tarian dibandingkan MV boyband
barat maupun Jepang.
Selain itu, MV boyband Korea memiliki keunikan tersendiri dikarenakan
menujukkan sisi “aegyo” yaitu sisi keimutan yang dimiliki oleh boyband lewat
gesture maupun ekspresi wajah. “Aegyo” adalah tindakan yang identik dilakukan
perempuan, sedangkan dalam MV boyband Barat maupun Jepang tidak memiliki
keunikan tersebut. MV boyband Jepang terkesan lebih cuek yaitu tidak terlalu
menonjolkan visual maupun “aegyo” dari anggota boyband tersebut. Apabila
dalam MV boyband Korea selalu menunjukkan visual mereka Sehingga, MV
boyband antar negara memiliki karakteristik dan keunikan masing-masing. Hal
tersebut sejalan dengan teori intertekstualitas yang diungkapkan Amertawengrum
mengenai teks-teks kemungkinan memiliki variasi arti yang berbeda beda(dalam
Amertawengrum, 2010, p.3).
4.4.6 Penerimaan Penggemar Terhadap MV
Berdasarkan teks yaitu MV “Miracle in December”, informan Ratri dan
Mia dikategorikan sebagai dominant code dikarenakan dari MV tersebut, mereka
sepakat dengan soft masculine yang ditunjukkan EXO, baik dari fisik dan
kepribadian yang ditunjukkan. Hal ini sejalan dengan konteks cultural setting
yang dimiliki oleh informan yaitu pengalaman, mereka yang pernah mengalami
hal seperti yang ditunjukkan EXO dalam MV “Miracle in December”.
Sedangkan informan Farid dan Galih adalah negotiated code
dikarenakanmereka sepakat dengan soft masculine yang ditunjukkan EXO dalam
teks yaitu MV “Miracle in December”, namun bila dikaitkan dengan konteks
cultural setting yang dimiliki oleh mereka yaitu pengalaman dan pengetahuan
miliki bahwa tidak semua pria dapat menunjukkan hal yang sama baik dari segi
fisik maupun kepribadian seperti yang dilakukkan EXO.
81 Universitas Kristen Petra
4.5 Triangulasi Data
Triangulasi data digunakan untuk menguji keabsahan data dan menguji
kebenaran. Kebenaran didapatkan dari data informan yang kemudian dianalisa
dengan teori pendamping yaitu teori pria soft masculine. Triangulasi data yang
dilakukan peneliti yaitu mengumpulkan data dari hasil wawancara maupun
observasi terhadap informan yang memiliki sudut pandang berbeda tetapi
menggunakan metode dan membahas persoalan yang sama. Hasil wawancara dari
informan dianalisis oleh peneliti menggunakan teori pria soft masculine.
Hasil dari analisis data para informan yang memiliki sudut pandang
berbeda menunjukkan bahwa penelitian ini dapat menghasilkan kesimpulan untuk
menjawab rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti. Selain itu, antar
informan yang tidak pernah bertemu dapat memiliki pemikiran yang sejalan
dengan persoalan yang diangkat oleh peneliti. Sehingga semakin banyak
ungkapan informan yang subjektif, hasil penelitian yang didapatkan semakin
objektif.
4.5.1 Triangulasi Data Informan 1
Peneliti mewawancari Ratri, yang notabene merupakan anak kedua dari
dua bersaudara. Ratri sangat menyukai K-Pop dikarenakan mendapat pengaruh
besar dari kakaknya. Hal tersebut dapat terlihat melalui kebiasaan sehari-hari di
dalam social media maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dia selalu mengikuti
perkembangan idolanya setiap saat.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, Ratri merupakan informan
yang menginterpretasikan teks dari sebuah media sebagai dominant code terhadap
pria soft masculine dalam MV “Miracle in December”. Menurut Hall, accepting
atau dominant merupakan posisi menerima atau sepakat dengan yang ditunjukkan
EXO dalam MV “Miracle in December”
“Kalau aku sih dari awal sudah suka EXO, dari segi wajahnya trus kalo
dari Mvnya nunjukkin sikapnya mereka yang luar biasa charming dan
perhatian sampai kaya gitu jadi apapun lah dari EXO pasti suka”
Ungkapan Ratri diatas menunjukkan bahwa dia sepakat EXO dalam MV
“Miracle in December” menunjukkan pria soft masculine. Dikarenakan, dia
82 Universitas Kristen Petra
menyukai EXO dari segi fisik hingga kepribadian yang menunjukkan soft
masculine.
4.5.2 Triangulasi Data Informan 2
Setelah melakukan wawancara dengan Mia, yang notabene adalah anak
tunggal yang dekat dengan kedua orangtuanya. Hal tersebut terlihat ketika peneliti
menanyakan kegiatan akhir pekan, Mia mengatakan bahwa biasanya dia
menghabiskan waktu dengan jalan-jalan bersama kedua orangtuanya. Peneliti
melihat Mia sebagai penggemar EXO dikarenakan dari caranya melihat MV
menunjukkan kepahamannya mengenai EXO itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara, Mia merupakan informan yang
menginterpretasikan teks dalam media sebagai dominant code. Dominant code,
menurut Hall yaitu menerima atau sepakat dengan teks media yaitu MV.
“Aku sih harapannya cowokku nanti ya bisa kaya mereka lah, karena
mereka itu so sweet sih charmingnya tu disitu”.
Menurut ungkapan diatas, Mia sepakat bahwa MV tersebut menunjukkan
gambaran pria soft masculine. Dikarenakan dirinya sendiri memiliki pengharapan
bahwa kekasihnya dapat menunjukkan hal yang sama seperti pria-pria dalam MV
tersebut.
4.5.3 Triangulasi Data Informan 3
Peneliti melakukan wawancara dengan Farid, yang notabene adalah anak
pertama dari dua bersaudara. Peneliti melihat Farid sebagai penggemar EXO
dikarenakan aktivitasnya yaitu mengikuti fansclub yang ada di Surabaya. Selain
itu dilihat melalui hobinya menyanyikan lagu-lagu EXO.
Bila dilihat dari hasil wawancara, Farid merupakan informan yang
menginterpretasikan teks media sebagai negotiated code. Menurut Hall, posisi
posisi ini bisa menerima dan menolak dengan teks media yaitu MV.
“Kalo aku sih ya, gak mungkin sih semua cowok nunjukkin perhatian kaya
mereka trus ngelakuin apapun berjuang banget gitu. Enggak sih,
menurutku cowok itu ngasih perhatian ya dari hal yang simple simple aja
sih kaya nanyaiin udah makan apa belum. Gitu-gitu sih”
83 Universitas Kristen Petra
Dari pernyataan yang dikemukakan oleh Farid, menunjukkan bahwa EXO
dalam MV “Miracle in December” menunjukkan pria soft masculine namun dia
memiliki pandangan sendiri bahwa tidak semua pria dapat memiliki fisik dan
kepribadian seperti EXO.
4.5.4 Triangulasi Data Informan 4
Peneliti melakukan wawancara dengan Galih, yang notabene adalah anak
kedua dari dua bersaudara. Galih dikenal oleh para sahabatnya sebagai penggemar
K-Pop terutama girlband yaitu SNSD, dikarenakan koleksi Galih cukup banyak
dan sikap yang dia tunjukkan sehari-hari seperti idolanya yaitu cheerful dan
easygoing.
Berdasarkan hasil wawancara, Galih termasuk informan yang
menginterpretasikan teks dari sebuah media sebagai negotiated code terhadap pria
soft masculine dalam MV. Menurut Hall, negotiated codebisa menerima dan
menolak dengan teks media yaitu MV.
“Kalo aku sih ya, gak mungkin sih semua cowok nunjukkin perhatian kaya
mereka trus ngelakuin apapun berjuang banget gitu. Menurutku cowok itu
ngasih perhatian ya dari hal yang simple simple aja sih kaya nanyaiin
udah makan apa belum. Gitu-gitu sih gak sampe selebay yang dilakuin
EXO sewajarnya aja”
Dari pernyataan Galih diatas menunjukkan bahwa dia menerima bahwa
pria dalam MV tersebut adalah pria soft masculine. Namun, bila dikaitkan dengan
konteks cultural setting tidak semua pria dapat berperilaku dan memiliki fisik
seperti EXO.