ANALISIS STRATEGI PROMOSI
PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER
(Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika )
Oleh
SRI KURNIATY
H24103112
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
ANALISIS STRATEGI PROMOSI
PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER
(Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika )
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SRI KURNIATY
H24103112
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS STRATEGI PROMOSI
PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER
(Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika )
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SRI KURNIATY
H24103112
Menyetujui, Agustus 2007
Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen
Tanggal Ujian : 20 Agustus 2007 Tanggal Lulus :
ANALISIS STRATEGI PROMOSI
PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER (STUDI KASUS CI PRODUCTION PT. CB MEDIA KOMUNIKA)
Makalah Seminar
Oleh
SRI KURNIATY
H24103112
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS STRATEGI PROMOSI
PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER (STUDI KASUS CI PRODUCTION PT. CB MEDIA KOMUNIKA)
MAKALAH SEMINAR
Sebagai salah satu syarat untuk melakukan
Seminar Tingkat Sarjana Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Sri Kurniaty
H24103112
Menyetujui, Juli 2007
Ir. Arif Imam Suroso, MSc
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan
berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal usulan penelitian ini.
Dalam penulisan proposal ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bimbingan,
dorongan, bantuan baik moril maupun materiil. Tanpa mengurangi rasa hormat,
penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Jono M Munandar, MSc dan Bapak Muhamad Najib, S.TP, MM
selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.
2. dosen penguji
3. Bapak Deddy Cahyadi Sutarman, STP yang telah memberi banyak masukan
dan saran kepada penulis.
4. Segenap Dosen FEM beserta TU FEM yang telah bersedia membantu
kelancaran penulisan proposal ini.
5. Bapak Abdul Aziz selaku Branch Manager Bank BTN Cabang Solo yang
telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Bank BTN
Solo.
6. Ibu Tuti, Ibu Uri, Pak Wahyana, Pak Sidiq, Pak Jamal, Pak Ahmad, Pak
Haryanto, Pak Dedi, Pak Totok serta seluruh pegawai Bank BTN Solo yang
telah banyak membantu dan memberi wawasan kepada penulis.
7. Mas Yahya, Mas Panca, Mas Gusti, Mas Eko, Mbak Hesti, Mbak Nur dan
semua pegawai Bank BTN Syariah yang telah banyak memberikan informasi
dan pengetahuan kepada penulis.
8. Orang tua dan seluruh keluarga besar di Solo yang selalu memberikan
dukungan, semangat, dan doa.
9. Dian Abank, Dahlia, Devi yang selalu membantu penulis dalam proses
penulisan serta semua teman-teman tersayang di Blok A, B, C, D Pondok
Irafan yang setiap hari selalu memberikan keceriaan dan arti hidup kepada
penulis, Thanks Friends.
10. Indras, Tata, Whina, Neny, Ayu, SeptiTeman-teman terdekat penulis
semenjak awal perkuliahan.
11. Etty, Vika, Tika, Diah, Henry, Roni Teman-teman satu bimbingan yang
selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan proposal ini.
12. Ari, Lutfi, Putro, Harnoko, Ria, Ananta, Rosa.......Teman-teman seperjuangan
di Bank BTN Solo.
13. Keluarga baru ku di Kentingan UNSJoko, Eko, Yayit, Cipto, dkk yang
selalu memberi warna dan arti kepada penulis.
14. Teman-teman terkasih di Mene 40 & 41 FEM IPB, terima kasih atas
pengalaman yang indah selama empat tahun ini.
15. Mas Toni, Nia, Kak Tresna yang telah banyak membantu dalam pengolahan
data.
16. Ari yang selalu memberi tumpangan ke BTN, ke BTN Syariah dan
kemanapun penulis inginkan.
17. Temen-temen FISIP UNS, Chuky, Budi, Udi, Agnes, Ratna, Deka dan
semuanya, terima kasih atas persahabatannya.
18. Temen-temen FH UNS, Boby, Romdon, Tia, Taufik, Angling..yang ikut
meramaikan perpustakaan BTN.
19. Mas-mas MASTER CE yang selalu mendengar keluhan penulis tiap kali
Laptop mengalami keanehan.
20. Mas Irfan dan keluarga di Yogyakarta, terima kasih atas cinta, kasih dan
dukungannya
21. Kamar KuBlok A3 Pondok Irafansumber segala inspirasi, ide dan
semangat.
22. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
Setiap manusia tidak pernah luput dari kesalahan, apabila ada banyak kesalahan
dan kekurangan dari proposal ini, penulis memohon maaf. Pintu saran dan kritik
terbuka untuk semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Penulis,
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Sri Kurniaty, dilahirkan di Bogor pada tanggal 4 Maret
1985 dari pasangan Bapak Nurkan dan Ibu Rasiyah. Penulis merupakan anak sulung
dari tiga bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Bina Insani Bogor pada
tahun 1997, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Bina Insani Bogor pada tahun 2000,
dan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Bogor pada tahun 2003. Melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), penulis diterima di Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
Selama menjalani perkuliahan, penulis juga terlibat sebagai panitia dalam
kegiatan kemahasiswaan. Selain itu penulis juga aktif mengikuti berbagai pelatihan
dan seminar yang diadakan baik didalam lingkungan FEM maupun IPB.
iv
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta pertolongan-Nya, sehingga
penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Promosi Pada Perusahaan
Jasa Event Organizer (Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika)
dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor.
Penelitian ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan,
dukungan, serta saran dari semua pihak. Pertama penulis mengucapkan syukur
Alhamdulillah kepada Allah SWT karena hanya atas pertolongan-Nya, penulis dapat
melewati berbagai cobaan yang datang selama masa penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu disela kesibukan yang amat padat dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan, membagikan ilmu, motivasi, saran dan pengarahan
kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM atas
kesediaannya menjadi dosen penguji dan memberikan masukan serta saran untuk
penyempurnaan skripsi ini..
3. Bapak Drs. H. Asnawi selaku President Director PT. CB Media Comunica yang
telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di PT. CB. Media Comunica.
4. Ibu Kiky Tyas, Arief, Ilham, Reza, Hidayat serta seluruh pegawai PT. CB Media
Komunica yang telah banyak membantu memberikan informasi dan memberi
wawasan lepada penulis.
5. Kedua orang tuaku, atas segala dukungan yang tak terkira, baik moral maupun
material. Skripsi ini merupakan salah satu wujud baktiku sebagai langkah awal
untuk mewujudkan harapan kedua orang tuaku.
v
6. Adik-adikku Dwi dan Yuli, teman bertengkar yang selalu memberikan semagat
dan doa.
7. Seluruh keluarga besar di Bogor, Yakarta, Kebumen, Kudus, Singapura dan
mauritius yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.
8. Tina, Iman dan Fani yang selalu membantu penulis dalam proses penulisan.
9. Restu, Rae, Ama, Ranti, Gita, Eti, Else, Ipeh, Pasus, Uchi, Ulfa dan Diah.
Teman-teman terdekat penulis yang selalu mendampingi di segala situasi.
Terima casi banyak.
10. Yuli, Dedi dan Aldi. Teman satu bimbingan dan seperjuangan yang selalu
memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman tercinta di Manajemen 40 & 41 FEM IPB, terima kasih atas
pengalaman indah dan tak terlupakan selama empat tahun ini.
12. Yayie, Ray, Mauren, Yudis, 1-1, 2-4, IPA 1. Teman-teman alumni SMUN 1
Bogor yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.
13. Seluruh dosen pengajar dan karyawan/wati Departeman Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan
bantuan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk dijadikan bahan perbaikan dalam penulisan yang
lebih baik lagi.
Bogor, Agustus 2007
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 4 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 1.5. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Jasa..................................................................................... 6 2.2. Bauran Pemasaran Jasa ........................................................................ 6 2.3. Tujuan Promosi .................................................................................... 8 2.4. Anggaran Promosi................................................................................ 8 2.5. Bauran Promosi....................................................................................10 2.6. Faktor-Faktor Penyusun Strategi Promosi ..........................................12 2.7. Event Organizer ...................................................................................14 2.7.1. Jenis-Jenis Event Organizer .......................................................15 2.7.2. Mitra Kerja Event Organizer......................................................17 2.8. Metode Analytical Hierarcy Process ...................................................20 2.9. Penelitian Terdahulu .............................................................................22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian............................................................25 3.2. Metode Penelitian ................................................................................26 3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................26 3.2.2. Jenis dan Sumber Data ...............................................................26 3.2.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................28 3.2.4. Metode Pengambilan Sampel.....................................................28 3.2.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan..............................................................39 4.1.1. Sejarah Umum PT. CB Media Komunika .................................39 4.1.2. Sejarah Berdirinya CI Production ..............................................41
vii
4.2. Bauran Pemasaran Perusahaan.............................................................43 4.2.1. Produk (Product) ........................................................................43 4.2.2. Harga (Price) ..............................................................................43 4.2.3. Distribusi / Jaringan (Place) .......................................................44 4.2.4. Promosi (Promotion)..................................................................44 4.2.5. Orang (Personal) ........................................................................45 4.2.6. Proses (Process) .........................................................................46 4.2.7. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality) ..............47 4.2.8. Bukti Fisik (Physical Evidence).................................................48 4.3. Kegiatan Promosi CI Production .........................................................48 4.3.1. Personal selling..........................................................................48 4.3.2. Periklanan...................................................................................49 4.3.3. Direct Marketing ........................................................................49 4.3.4. Promosi Penjualan......................................................................50 4.3.5. Point of Purchase Communication ............................................50 4.4. Analisis Identifikasi Faktor-Faktor, Aktor dan Tujuan yang Berpengaruh dalam penyusunan Strategi Promosi......................51 4.4.1. Faktor-Faktor Penyusun Strategi CI Production .......................52 4.4.2. Aktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Strategi Promosi CI Production...............................................................55 4.4.3. Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Pemilihan Strategi Promosi CI Production...............................................................56 4.4.4. Alternatif Strategi Promosi CI Production.................................57 4.5. Analisis Pemilihan Alternatif Strategi Promosi CI Production ...........57 4.5.1. Hubungan Antar Elemen pada CI Production............................58 4.5.2. Pengaruh Elemen Terhadap Sasaran Utama pada CI Production.....................................................................64 4.6. Pemilihan Strategi Promosi yang Tepat pada Perusahaan ...................71 KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................74
1. Kesimpulan ......................................................................................................74
2. Saran ................................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................76
LAMPIRAN.........................................................................................................78
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Daftar Penyelenggaran Spectakular Event................................................ 2 2. Nilai Skala Banding Berpasangan............................................................. 31 3. Matriks Pendapat Individu ....................................................................... 32 4. Matriks Pendapat Gabungan ..................................................................... 32 5. Ilustrasi Pengolahan MPB pada Langkah Pertama ................................... 34 6. Ilustrasi Pengolahan MPB yang Telah Dinormalisasi .............................. 34 7. Ilustrasi Pengolahan Matriks Normalisasi pada Langkah Berikutnya ...... 35 8. Ilustrasi Penentuan Eigen Value pada Dua Langkah Pertama .................. 35 9. Daftar Nilai Indeks Random...................................................................... 37 10. Bobot dan Prioritas (Elemen Faktor Penyusun Strategi Promosi CI Production)................... ....................................................................... 59 11. Bobot dan Prioritas (Elemen Aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Promosi CI Production) ............................................................... 61 12. Bobot dan Prioritas (Elemen Tujuan yang Ingin Dicapai Perusahaan)..... 63 13. Bobot dan Prioritas (Elemen Alternatif) ................................................... 64 14. Susunan Bobot dan Prioritas Aktor yang Berkepentingan dalam Strategi Promosi CI Production...... ....................................................................... 65 15. Susunan Bobot dan Prioritas Tujuan Promosi yang Ingin Dicapai........... 66 16. Susunan Bobot dan Prioritas Alternatif yang Dipilih Perusahaan ............ 67
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Kerangka Pemikiran Penelitian............................................................... 27 2. Hierarki Pemilihan Strategi Promosi Pada CI Production ..................... 70
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Struktur Organisasi PT. CB Media Komunika ....................................... 79 2. Struktur Organisasi CI Production.......................................................... 80 3. Bussiness Process CI Production ............................................................ 81 4. Kuesioner AHP ........... ........................................................................... 82 5. Hasil Pengolahan Horizontal Strategi Promosi CI Production ............... 88 6. Hasil PengolahanVertikal Strategi Promosi CI Production .................... 93
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha saat ini tidak lepas dari adanya persaingan
bisnis antar perusahaan. Untuk dapat mempertahankan kredibilitas perusahaan-
perusahaan yang telah lama berdiri dan munculnya perusahaan-perusahaan baru
yang saling bersaing dalam mendapat minat dan memperoleh keuntungan usaha
dari masyarakat luas, menjadikan perusahaan-perusahaan tersebut berupaya
untuk memperkenalkan usahanya dan bidang-bidang bisnis apa saja yang
mereka miliki kepada masyarakat.
Saluran komunikasi media tradisional seperti media elektronik, media
cetak dan billboard saat ini tidak lagi cukup untuk menyampaikan pesan kepada
sasaran. Hal ini dapat dirasakan dari banyaknya perusahaan yang setiap hari
mengiklankan produknya. Sedikitnya 7000 iklan dalam sehari ditayangkan di
televisi (Cakram, 2006). Dengan adanya kondisi tersebut, maka para perusahaan
atau pemasar terdorong untuk mencari alternatif tambahan guna mendukung
aktivitas komunikasi agar pesan komunikasinya diterima secara baik oleh
sasarannya.
Alternatif tambahan yang dapat dilakukan adalah dengan melalui event
marketing. Event marketing merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh
suatu perusahaan dengan cara membuat suatu event atau kegiatan tertentu yang
dapat memperkenalkan produk atau perusahaannya kepada masyarakat dan
sasaran yang dituju. Beberapa contoh event marketing yang dapat dilakukan
adalah konferensi, pameran, festival, peluncuran produk dan berbagai kegiatan
yang dianggap dapat memasarkan produk suatu perusahaan.
Saat ini event marketing semakin berkembang dan banyak dilakukan di
Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai event spektakuler yang
diadakan pada tahun 2006 yang dilakukan oleh berbagai perusahaan, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.
2
(
Sumber : Hendriani, 2006)
Nama Event Detail Product
brand
Covering
Media
Event
Organizer
Festival Jajanan
Bango
- Roadshow
beberapa kota
-tema pasar
malam tempo
doeloe
Kecap Cap
Bango
Spot iklan di
sejumlah media
televisi, word of
mouth
Nokia Dance Twista Dance
Competition and
performance
artist
Nokia Tidak ada data
tentang
coveringnya
Indika
Honda Vario Show Ekshibision
interaktif
Honda
Vario
Tidak ada data
tentang
coveringnya
Indika
Dunia Bermain
Anak Rinso
Arena
permainan yang
di khususkan
bagi anak-anak
Deterjen
Rinso
Mendapat
liputan luas dari
berbagai media
cetak ataupun
elektronik
Launching Kartu
Kredit BCA Visa
Batman
Atraksi vertikal
catwalk bersama
batman
Kartu
Kredit BCA
Visa
Batman
Diliput
sejumlah media
online dan
media cetak
Boladiator Extra
Joss Laga Juara
Kompetisi sepak
bola di enam
kota
Extra Joss Diliput oleh
banyak media
Convoy Djarum
Black Car
Community
Konvoy mobil
hitam
Djarum
Black
Portal tribun
Makasar dan
lain-lain
Indika
Tabel 1. Daftar Penyelenggaraan Spectacular Event
3
Perusahaan yang dulu sangat mengandalkan advertising atau periklanan
sebagai sarana untuk komunikasi pemasaran kini mulai beralih kepada event
marketing. Hal ini menyebabkan bisnis event organizer di Indonesia akhir-akhir
ini semakin berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan
penyelenggaraan event marketing (Hendriani, 2006).
Oleh karena itu peran event organizer menjadi kebutuhan yang utama
bagi para perusahaan untuk mengadakan event-event yang sukses dan
berkualitas. Maraknya persaingan pada bisnis event organizer membuat para
event organizer harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bertahan dalam
persaingan tersebut. Berdasarkan data internal CI Production perusahaan event
organizer lain yang menjadi pesaing adalah Active, Merah Putih Showbiz,
Platinum, Indika Event Organizer, KD (KrisDayanti) Production, Performax
Event Organizer, Dyandra dan Java Musikindo.
Salah satu perusahaan yang ikut bersaing dalam bisnis event organizer
adalah CI Production yang merupakan divisi event organizer dari PT. CB Media
Komunika. Perusahaan ini merupakan pendatang baru dalam industri event
organizer, sehingga belum banyak perusahaan dan pasar sasaran yang mengenal
perusahaan ini. CI Production bergerak di bidang jasa pengelolaan dan produksi
berbagai event seperti event musik (konser artis), olahraga, seminar, peluncuran
produk, event promosi, gathering, pameran dan event-event lainnya. Dengan
banyaknya perusahaan pesaing yang sejenis, seperti yang terlihat pada data
internal perusahaan diatas maka CI Production harus memiliki strategi
pemasaran yang baik dan dapat diterapkan secara efektif agar dapat bertahan dan
bersaing dalam dunia bisnis. Salah satu strategi pemasaran yang dapat
diterapkan adalah promosi.
Komponen promosi ini memainkan tiga peranan penting yaitu
menyediakan informasi dan saran yang dibutuhkan, membujuk pelanggan
sasaran tentang kelebihan suatu produk dan mendorong pelanggan untuk
mengambil tindakan pada suatu waktu (Lovelock dan Wright, 2005). Alat
promosi yang digunakan oleh CI Production masih sangat terbatas, yaitu dengan
4
menggunakan pemasaran secara langsung (direct marketing), yaitu dengan cara
memberikan company profile yang berisi cd interaktif dan portofolio kepada
para perusahaan yang potensial melalui Account Executive, tetapi untuk tindak
lanjutnya tidak sepenuhnya Account Executive menghubungi kembali
perusahaan yang sudah diberikan company profile, karena jumlah Account
Executive yang ada pada perusahaan sangat terbatas. Media promosi lainnya
adalah promosi penjualan yang dianggap kurang efektif oleh perusahaan karena
penerapannya yang belum maksimal. Selain itu CI Production juga
menggunakan sarana web dan komunikasi ditempat pembelian sebagai salah
satu media promosi. Beberapa cara tersebut dianggap kurang efektif dan belum
berjalan sesuai dengan harapan perusahaan, sehingga belum banyak perusahaan
yang mengetahui produk, konsep dan kelebihan yang ditawarkan. Terbatasnya
penggunaan alat promosi menjadi hal yang menyebabkan terbatasnya pasar
sasaran seperti perusahaan nasional, multi nasional dan individu .
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa
permasalahan yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana bauran pemasaran serta strategi promosi yang dilakukan
perusahaan saat ini.
2. Faktor-faktor, aktor dan tujuan apa yang mempengaruhi penyusunan strategi
promosi CI Production PT. CB Media Komunika.
3. Bagaimana strategi promosi yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi bauran pemasaran dan mengetahui strategi promosi yang
dilakukan perusahaan saat ini.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor, aktor serta tujuan yang berpengaruh dalam
penyusunan strategi promosi CI Production PT. CB Media Komunika.
3. Menganalisis pemilihan strategi promosi yang tepat pada perusahaan.
5
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pertimbangan mengenai alat promosi terbaik bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan alat promosi yang akan digunakan.
2. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan penulis dalam rangka
menerapkan ilmu-ilmu manajemen khususnya dalam bidang promosi.
3. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi, ilmu dan bahan pembanding, untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup
Kegiatan penelitian ini dibatasi pada bidang promosi. Hal ini dilakukan
karena promosi merupakan permasalahan yang pokok bagi perusahaan. Dalam
menganalisis masalah ini, peneliti menggunakan metode AHP (Analytical
Hierarchy Process). Responden yang dipilih adalah pihak yang terlibat dalam
kegiatan promosi CI Production dan pihak manajemen perusahaan yang diwakili
oleh Bussiness Director PT. CB Media Komunika.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran dan Pemasaran Jasa
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2004). Sedangkan menurut American
Marketing Asociation, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan
organisasi. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih
efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada sasaran yang dipilih.
Menurut Kotler (2004), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan
berdasarkan unit bisnis diharapkan dapat mencapai sasaran pemasarannya.
Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran
perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran. Pada dasarnya strategi
pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti
segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran
pemasaran dan biaya bauran pemasaran.
Pemasaran jasa adalah bagian dari sistem jasa keseluruhan dimana
perusahaan tersebut memiliki semua bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai
dari pengiklanan hingga penagihan; hal itu mencakup kontak yang dilakukan
pada saat penyerahan jasa (Lovelock dan Wright, 2005).
2.2. Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran jasa terdiri dari tujuh unsur. Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk terus mencapai
tujuan pemasarannya dipasar sasaran (Kotler, 2005).
7
Menurut Lovelock dan Wright (2005) ada model 8P manajemen jasa
terpadu, yang menyoroti delapan variabel keputusan bagi manajer perusahaan
jasa, yaitu:
1. Elemen Produk (product)
Produk adalah semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi
pelanggan.
2. Tempat dan Waktu (Place and Time)
Tempat dan waktu merupakan keputusan manajemen mengenai kapan, di
mana, dan bagimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.
3. Proses (Process)
Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang
umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang
telah ditetapkan.
4. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality)
Produktivitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output
yang menambah nilai bagi pelanggan. Sedangkan kualitas adalah sejauh mana
suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan
dan harapan mereka.
5. Orang (People)
Orang adalah karyawan yang terlibat dalam proses produksi.
6. Promosi dan Edukasi (Promotion and Education)
Promosi dan edukasi merupakan semua aktivitas dan alat yang menggugah
komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap
jasa dan penyedia jasa tertentu.
7. Bukti Fisik (Phisycal Evidence)
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan
bukti atas kualitas jasa.
8. Harga dan Biaya jasa lainnya (Price)
Harga merupakan pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk
mengkonsumsi jasa.
8
2.3. Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan
bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut (Tjiptono, 1996):
1. Menginformasikan, dapat berupa :
Menginformasikan pasar mengenai produk baru, memperkenalkan cara
pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga
kepada pasar, menjelaskan cara kerja produk, menginformasikan jasa-jasa
yang disediakan, meluruskan kesan yang salah, mangurangi ketakutan atau
kekhawatiran pembeli, membangun citra perusahaan.
2. Membujuk pelanggan sasaran untuk:
Membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan kemerek lain, mengubah
persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk
belanja saat itu juga, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan
salesman.
3. Mengingatkan dapat terdiri atas :
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam
waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye
iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.4. Anggaran Promosi
Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun
demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran
untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran
promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar (Tjiptono,
1996).
9
Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam menentukan
besarnya pengeluaran untuk promosi:
1. Marginal Approach
Pendekatan ini memberikan jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk
masing-masing metode promosi ditentukan dengan kondisi MR=MC.
2. Breakdown Method
Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu :
a. Percentage-of-Sales Approach
Dalam pendekatan ini besarnya anggaran promosi ditentukan
berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (tahun lalu atau prediksi
penjualan tahun depan) atau dari harga jual.
b. Affordable Method
Dalam metode ini, besarnya anggaran promosi ditetapkan
berdasarkan perkiraan manajemen mengenai kemampuan keuangan
perusahaan.
c. Return-on-Investment Approach
Dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai investasi.
Oleh karena itu besarnya anggaran promosi yang sesuai ditentukan
dengan membandingkan tingkat return yang diharapkan (expected
return) dan tingkat return yang diinginkan (desired return).
d. Competitive-parity approach
Dalam metode ini anggaran promosi suatu perusahaan harus sesuai atau
sama dengan pengeluaran promosi pesaingnya.
3. Build-Up Method (Objective-and-task Method)
Penentuan anggaran promosi dilakukan dengan cara menentukan tujuan-
tujuan iklan, personal selling, dan sales promotion dari setiap lini produk,
menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan dan besarnya biaya untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jumlah biaya total dari tugas-tugas
pencapaian tujuan tersebut merupakan biaya promosi perusahaan. Dengan
10
metode ini dapat dianalisis secara alamiah peranan promosi dan kontribusi
promosi tersebut terhadap pencapaian tujuan perusahaan. pengeluaran
promosi juga dapat dikendalikan.
2.5. Bauran promosi
Promosi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran. Menurut
Shimp (2003), istilah promosi umum digunakan dalam mendeskripsikan
komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan, namun terminologi
komunikasi pemasaran sekarang ini lebih disukai oleh para praktisi dan
akademisi.
Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam
bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran dijabarkan sebagai berikut
(Shimp, 2003):
1. Penjualan Perorangan (personal selling) adalah bentuk komunikasi antar
individu dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik, dan
melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa
perusahaan.
2. Iklan (advertising) adalah suatu bentuk dari komunikasi masa atau
komunikasi direct-to consumer yang bersifat non personal dan di danai oleh
perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan
dengan berbagai cara dalam pesan iklan. Pihak pemberi dana tersebut
berharap untuk menginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak
tertentu.
3. Promosi Penjualan (sales promotion) terdiri dari semua kegiatan pemasaran
yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat
atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Sebagai bahan
perbandingan ada iklan yang didesain untuk mencapai tujuan lain yaitu
menciptakan kesadaran pada merek dan mempengaruhi sikap pelanggan.
Promosi penjualan diarahkan baik untuk perdagangan (kepada pedagang
11
besar dan pengecer) maupun kepada konsumen. Promosi penjualan yang
berorientasi perdagangan memberikan berbagai jenis bonus untuk
meningkatkan respon dari pedagang besar dan pengecer.
Promosi penjualan berorientasi konsumen menggunakan kupon, premium,
contoh gratis, kontes/undian, potongan harga setelah pembelian dan lain-lain.
4. Pemasaran sponsorship (sponsorship marketing) adalah aplikasi dalam
mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan
perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu misalnya
kompetisi besar dalam pertandingan olahraga atau melalui suatu kegiatan
sosial.
5. Publisitas (publicity), seperti halnya iklan menggambarkan komunikasi masa;
namun juga tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya
untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk
berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan.
Bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena
perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak
disampaikan kepada khalayak mereka. Dengan demikian publitas tidak
dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya.
6. Komunikasi ditempat pembelian (point of purchase communication)
melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk
mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian.
7. Selain bentuk bauran promosi tersebut ada pula bentuk lainnya yaitu
pemasaran langsung (direct selling). Menurut Kotler (2005), bentuk
pemasaran langsung meliputi surat langsung, katalog, telemarketing, TV
interaktif, kios, pemasaran internet, peralatan bergerak (mobile device) dan
lain sebagainya. Pemasaran langsung bersifat tidak umum, yaitu pesan
biasanya ditujukan pada orang tertentu. Pemasaran langsung disesuaikan
dengan orangnya, artinya pesan tersebut dapat dipersiapkan untuk menarik
bagi orang yang dituju. Pemasaran langsung bersifat mutakhir, pesan tersebut
dapat dipersiapkan dengan sangat cepat. Pemasaran langsung bersifat
12
interaktif yaitu pesan tersebut dapat diubah bergantung pada tanggapan orang
tersebut.
2.6. Faktor-faktor Penyusun Strategi Bauran Promosi
Sebelum menentukan strategi promosi yang akan diterapkan, perusahaan
harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan strategi
promosinya. Faktor-faktor yang mepengaruhi strategi bauran promosi adalah
jenis pasar produk, faktor pasar, pelanggan, anggaran, bauran pemasaran, tahap
siklus hidup produk.
Secara lebih mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi strategi bauran
promosi dijelaskan sebagai berikut :
1. Tipe pasar produk
Alokasi promosi berbeda-beda antara pasar konsumen dan bisnis.
Pemasar konsumen mengeluarkan uang secara berturut-turut untuk promosi
penjualan, iklan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat. Pemasar bisnis
mengeluarkan uang secara berturut-turut untuk penjualan pribadi, promosi
penjualan, iklan dan hubungan masyarakat. Pada umumnya penjualan pribadi
lebih banyak digunakan untuk barang yang rumit, mahal dan beresiko dan di
pasar dengan penjual yang lebih besar dengan jumlah yang lebih sedikit
(Kotler, 2005).
2. Pelanggan
Dalam kaitannya dengan pelanggan, ada dua strategi yang dapat
digunakan dalam menentukan strategi promosi (Tjiptono,1996) yaitu :
a. Push Strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara
(biasanya personal selling dan trade promotion), dengan tujuan agar
para perantara itu memesan, kemudian menjual, serta mempromosikan
produk yang dihasilkan produsen.
b. Pull Strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir
(biasanya dengan iklan dan consumer promotion), dengan tujuan agar
13
mereka mencarinya pada para perantara, yang pada gilirannya
kemudian perantara memesan produk yang dicari konsumen kepada
produsen.
3. Tahap Kesiapan Membeli
Alat-alat promosi berbeda-beda dalam keefektifan biaya sesuai dengan
tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan pemberitaan memegang
peranan terpenting dalam tahap pembangunan kesadaran. Pengertian
pelanggan terutama dipengaruhi iklan dan penjualan pribadi. Keyakinan
pelanggan sangat dipengaruhi penjualan pribadi. Penutupan penjualan
kebanyakan dipengaruhi penjualan pribadi dan promosi penjualan. Pemesanan
ulang juga kebanyakan dipengaruhi penjualan pribadi dan promosi penjualan
dan sedikit oleh iklan yang mengingatkan (Kotler, 2005).
4. Tahap siklus hidup produk
Alat-alat promosi juga memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda
sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Pada tahap
pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya
tertinggi, disusul penjualan pribadi untuk memperoleh jangkauan distribusi
dan promosi penjualan untuk mendorong konsumen mencobanya. Pada tahap
pertumbuhan, permintaan mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita
dari mulut ke mulut. Pada tahap ini sebaiknya mulai menggunakan metode
promosi periklanan dan personal selling. Pada tahap kematangan secara
berturut-turut promosi penjualan, iklan dan penjualan pribadi semuanya
makin berperan penting, untuk membedakan produk perusahaan dengan
produk pesaing. Pada tahap penurunan, promosi penjualan tetap berperan
kuat, iklan dan pemberitaan berkurang dan wiraniaga hanya memberikan
sedikit perhatian pada produk tersebut, untuk memperlambat penurunan
penjualan produk.
5. Anggaran
14
Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya
untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Sebaliknya dana
yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih personal selling, sales
promotion atau iklan bersama dalam wilayah lokal atau regional (Tjiptono,
1996).
6. Pesaing
Perusahaan dapat mempertimbangkan strategi promosi yang akan
dijalankan berdasarkan aktivitas promosi yang dijalankan pesaing atau
menyesuaikan dengan tingkat persaingan yang ada dalam industri tersebut.
7. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran merupakan strategi yang akan digunakan untuk
memenangkan persaingan yang terjadi dalam pasar. Keberhasilan suatu
perusahaan dalam mencari keuntungan banyak bergantung pada strategi dasar
ini (Fitriana, 2005). Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkorelasi
positif dengan kualitas yang juga tinggi, maka penggunaan iklan lebih tepat
untuk mengkomunikasikan kualitas dari produk-produk yang harganya mahal.
Jika pendistribusian dilakukan secara langsung, maka karakteristiknya
mensyaratkan penggunaan personal selling, sedangkan bila secara tidak
langsung, maka dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjual
yang dipakai (Tjiptono, 1996).
2.7. Event Organizer Event organizer merupakan sebuah pihak yang mengelola dan mengatur
suatu acara yang diselenggarakan atas permintaan klien. Event organizer
merupakan seni mengatur dan mengelola (Beatrix, 2006). Event yang dimaksud
dalam kategori media promosi ialah suatu rangkaian kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjalin interaksi antara pelanggan
dengan produk dalam suatu aktivitas tertentu.
Ragam aktivitas event antara lain entertainment event dalam bentuk
pertunjukkan musik, nonton bersama, pentas seni dan teatrikal. Disamping itu
bentuk event lain yang sering dimanfaatkan pemasar untuk mempromosikan
15
produknya ialah sport event, exibition, seminar / convention event, perlombaan
dan lain-lain. Pemilihan bentuk event tentu saja sangat dipengaruhi oleh sejauh
mana relevansi event terhadap segmen pasar mereka (Suryadi, 2006).
Ada dua fokus utama sebagai tolak ukur keberhasilan suatu event
(Beatrix, 2006). Tolak ukur yang pertama adalah kesuksesan dalam kemasan
dan berlangsungnya acara, sedangkan, tolak ukur yang kedua adalah profit. Oleh
sebab itu, berdasarkan dua hal di atas, event dapat dibagi menjadi dua jenis:
1. Murni Segala sesuatu ditanggung dan diselenggarakan oleh pihak organizer, baik
kemasan, penyajian acara, maupun pencarian sponsor untuk mendapatkan
dana yang nantinya dikurangi dengan seluruh biaya persiapan dan
pelaksanaan event dapat menjadi keuntungan pihak event organizer.
2. By Project / Sponsor Dalam pola kedua ini, tugas event organizer sebenarnya telah berkurang
sebagian karena pembiayaan dan profit sudah diperoleh dari sponsor atau
perusahaan penyelenggara. Event Organizer hanya merampungkan tugas
dengan berusaha melaksanakan event sebaik-baiknya dengan kemasan acara
yang dapat menjadi ikon produk dengan target audiens sesuai keinginan
sponsor.
Setelah menetapkan tolak ukur keberhasilan suatu acara, kemudian ditetapkan
desain acara dengan lebih dulu membuat draft perencanaan. Desain acara sangat
penting karena merupakan cetak biru sebuah event. Desain event juga akan
memudahkan event organizer membuat proposal untuk diajukan kepada sponsor
apabila eventnya berjenis murni.
2.7.1. Jenis - Jenis Event Organizer
Setiap event organizer tidak akan mungkin menyelenggarakan
semua event, pasti ada klasifikasi spesialisasinya. Klasifikasi ini muncul
secara alamiah. Biasanya menyangkut klien yang sudah biasa dilayani
(Suseno, 2006 ). Beberapa klasifikasi event organizer antara lain :
16
1. Event Organizer Spesialis Kontraktor.
Event organizer spesialis ini melayani keperluan suatu perusahaan atau
instansi yang akan mengadakan sebuah acara atau event secara khusus.
Hampir semua instansi atau perusahaan memiliki event yang sifatnya
internal atau program event yang disusun secara internal oleh mereka
sendiri. Untuk melaksanakannya, mereka biasanya menggandeng event
organizer demi efisiensi dan keberhasilan event tersebut. Sebab, mereka
tidak memiliki cukup tenaga dan pikiran untuk membentuk panitia
internal diantara mereka sendiri untuk melaksanakan keseluruhan event
tersebut. Ini beda dengan event mereka sebagai bagian dari program
promosi.
Perusahaan makanan dan minuman, menggandeng event organizer
untuk melaksanakan acara ulang tahun mereka, atau untuk membuat
acara gathering konsumen mereka, agen, atau untuk keperluan direct
promotion, dan lain-lain. Membangun jaringan bisnis diantara para
supplier adalah faktor sangat penting bagi event organizer jenis ini,
karena berbagai variasi kebutuhan klien harus dapat dipenuhi. Misalnya
mereka suatu saat meminta kesenian angklung, kita harus mengetahui di
mana kita mendapatkannya mendapatkannya dan dengan harga yang
bersaing. Keuntungan dari event organizer jenis ini, biasanya diambil
dari prosentase fee nilai total kontrak, berkisar antara 5% sampai 20%.
2. Event Organizer Spesialis Program (Showbiz, Expo, Kompetisi
Olahraga/ Otomotif)
Ini sebuah pilihan yang unik, karena perusahaan event organizer ini
hanya mengandalkan sebagian besar hidupnya dari show musik yang dia
adakan. Program event yang dibuat adalah alat utama untuk bekerja
sebagai event organizer.
Faktor tantangan dan hambatannya cukup besar, karena berbagai
kondisi yang ada dinegeri ini. Faktor sponsor, keamanan, perizinan,
tempat pertunjukkan tingkat kebutuhan masyarakat dan lain-lain, belum
17
seperti diluar negeri. Terjun dibidang event organizer showbiz perlu
mental khusus, yaitu tahan banting, dan untuk menjadi event organizer
yang besar, relatif butuh waktu diatas 10 tahun untuk berkembang.
Ketika berhasil melewati usia bisnis pertunjukkan lebih dari 10 tahun,
berarti perusahaan sponsor telah mengerti dan percaya terhadap apa yang
kita lakukan selama itu.
Faktor utama event organizer showbiz adalah mengerti secara
mendalam tentang pasar musik, atau industri musik yang ada. Trend
musik apa yang sedang menjadi kegemaran masyarakat sudah menjadi
insting bisnis. Termasuk event organizer yang bergerak di bidang
pameran, harus jeli mengamati trend masyarakat.
Untuk event organizer bidang otomotif, lebih sedikit lagi
jumlahnya, karena otomotif segmentasinya lebih sempit dibanding
lainnya. Biasanya diselenggarakan road race, gokart, balap mobil,
pameran otomotif, atraksi otomotif dan lain-lain.
2.7.2. Mitra Kerja Event Organizer
Mitra kerja event organizer biasa disebut dengan supplier atau
pemasok kebutuhan event. Setiap event organizer dituntut untuk memiliki
hubungan baik dan memiliki jaringan luas dengan berbagai perusahaan
penyedia peralatan tersebut. Menurut Suseno (2006 b), Penguasaan jaringan
yang luas semakin memudahkan kita dalam mengerjakan sebuah event,
karena akan lebih leluasa untuk memilih demi mewujudkan penawaran
harga yang kompetitif. Berbagai jenis mitra kerja tersebut antara lain :
1. Tempat acara
Pihak-pihak yang menyediakan tempat penyewaaan acara yaitu: hotel,
wisma, cottage, auditorium, gedung pertemuan dan lain-lain.
2. Sound system dan tata lampu
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan sound system dan
tata lampu.
18
3. Pembangkit daya listrik
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan disel / pembangkit
daya listrik / genset.
4. Panggung
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan panggung konstruksi
kayu, scafolding maupun konstruksi rigging.
5. Perlengkapan
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan meja, kursi, tenda,
partisi, karpet, taplak meja, asbak, vas bunga, level, tangga, besi
pembatas, tiket box dan lain-lain.
6. Dekorasi
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaaan fasilitas panggung,
interior, backdrop, pertamanan, peralatan aksesoris panggung dan lain-
lain.
7. Kembang Api
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas permainan atraksi kembang api.
8. Biro Jasa Promosi Outdoor
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas pembuatan sablon spanduk,
umbul-umbul, rontek (vertical banner), billboard, dan lain-lain.
9. Biro Jasa Creative Design
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas jasa pembuatan desain grafis,
layout, skema atau bagan dan lain-lain.
10. Cetak Print Digital
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas cetak print digital khususnya
untuk berbagai keperluan print banner.
11. Percetakan
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas percetakan.
12. Dokumentasi foto dan Video
Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas pemotretan dan fasilitas video
shooting, biasanya termasuk juga menyediakan fasilitas multimedia.
19
13. Katering
Pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan konsumsi paket kotak,
prasmanan dan penyewaan peralatan makan.
14. Transportasi
Pihak-pihak pengelola maskapai penerbangan, travel agent, pengelola
transport kereta api, pengelola transport kapal laut, pengelola bus trayek
atau pariwisata, dan penyewaan mobil.
15. Obyek Wisata
Pihak-pihak pengelola obyek wisata alam, museum, pertunjukkan seni
tradisi, galeri dan lain-lain. Hal ini penting ketika akan menyusun jadwal
kunjungan penampil sebagai pendukung kegiatan utamanya.
16. Media Massa
Pihak-pihak pengelola surat kabar harian, majalah, stasiun radio, dan
stasiun televisi.
17. Restoran atau Caf
Pihak-pihak pengelola restoran, caf, pub, diskotek dan lain-lain.
18. Sumber Daya Manusia dan Artis Agen
Pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan sumber daya manusia :
penerima tamu, Sales Promotion Girl (SPG), pemandu, pembawa acara,
penampil dan lain-lain.
19. Keamanan Agen
Pihak-pihak yang menyediakan jasa petugas pengamanan swasta.
20. Penyewaan Busana
Pihak-pihak yang menyediakan jasa penyewaan segala jenis busana.
21. Penyewaan Peralatan Musik dan Seni
Pihak-pihak yang menyediakan jasa penyewaan berbagai peralatan seni
antara lain peralatan seni untuk jenis musik modern, klasik, etnik dan
lain-lain.
22. Tempat Penjualan Tiket
20
Biasanya melibatkan lokasi dikantor media, tetapi tidak menutup
kemungkinan ditempat semacam koperasi, restoran, hotel, toko kaset dan
lain-lain.
23. Instansi Pemerintah dan Kepolisian
Instansi pemerintah terkait misalnya dinas pariwisata, Badan Pengelola
Keuangan Daerah (BPKD) untuk pengurusan rekomendasi izin dan pajak
tontonan, instansi kepolisian setempat untuk mengurus perizinan dan
pengamanan.
24. Wartawan Media
Kita sebaiknya menjalin hubungan baik dengan para wartawan sesuai
bidang spesialisasi tulisannya masing-masing.
Data para pihak mitra kerja tersebut sangat penting, karena didalam
sebuah event, kita harus selalu mengupayakan berbagai rencana khususnya
dalam hal anggaran pembiayaan, maka data mitra semacam itu sangat
berguna untuk memilih alternatif harga sesuai budget anggaran kita.
Disamping itu, seringkali terjadi hal-hal yang bersifat mendadak dan darurat
sehingga dengan hubungan yang baik, kita dapat mengatasi segala
problematika lapangan dengan cepat dan efisien.
2.8. Metode Analytical Hierarcy Process Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu metode yang
pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, ahli matematika dari
Universitas of Pitsburgh, Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an. Metode ini
ditujukan untuk memodelkan masalah-masalah tak terstrukutur dan pendapat-
pendapat sedemikian rupa, di mana permasalahan yang ada telah benar-benar
dinyatakan secara jelas, dievaluasi, dibahas atau dianalisis, dan diprioritaskan
untuk dikaji (Fewidarto, 1996). Pada penerapan metode AHP yang diutamakan
adalah kualitas data dari responden, dan tidak tergantung kuantitasnya (Saaty,
1993). Ada tiga prinsip dasar dalam metode AHP, yaitu:
21
1. Menggambarkan dan menguraikan secara hierarkis yang kita sebut menyusun
secara hierarkis yaitu, memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur yang
terpisah-pisah.
2. Pembedaan prioritas dan sintesis, yang kita sebut penetapan prioritas, yaitu
menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.
3. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokan secara
logis dan di peringkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang
logis.
Di dalam penerapan AHP sedapat mungkin dihindarkan adanya
penyederhanaan seperti jalan membuat asumsi-asumsi agar diperoleh model
yang kompleks seperti semula. Agar model menjadi realistik, kita harus
memasukkan dan mengukur semua hal penting, baik yang nyata maupun tak
nyata, yang dapat diukur secara kuantitatif maupun faktor-faktor kualitatif.
AHP dalam penerapannya membuka kesempatan adanya perbedaan pendapat
dan konflik sebagaimana yang ada dalam kenyataan sehari-hari, dalam usaha
mencapai konsensus.
Saaty (1993), mengemukakan bahwa keuntungan menggunakan
metode AHP, sebagai berikut :
1. Memberi suatu model yang luwes terhadap segala permasalahan.
2. Mensintesis satu hasil representatif dari berbagai penilaian yang berbeda.
3. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem
dan memungkinkan alternatif terbaik.
4. Menuntun ke arah suatu taksiran menyeluruh terhadap kebaikan setiap
alternatif.
5. Melacak konsistesi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan dalam
menetapkan berbagai prioritas.
6. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem.
7. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan sisite berdasarkan sistem
dalam masalah yang kompleks.
22
2.9. Penelitian Terdahulu Fitriana (2005) melakukan penelitian mengenai analisis strategi promosi
wisata arung jeram. Berdasarkan hasil penelitiannya, karakteristik kunjungan
menunjukkan bahwa, ingin mencoba tantangan merupakan alasan mencoba
wisata arung jeram, sebagian besar pengguna jasa memperoleh informasi dari
teman dan baru pertama kali mencoba wisata arung jeram. Faktor yang menjadi
prioritas penyusunan strategi promosi berturut-turut adalah anggaran, sumber
daya manusia, karakteristik jasa, karakteristik pasar dan pesaing. Alternatif
strategi promosi yang tepat untuk dijalankan adalah meningkatkan frekuensi
kegiatan promosi yang dijalankan saat ini.
Selain itu penelitian mengenai strategi promosi juga dilakukan oleh
Andhika (2005) yaitu analisis strategi promosi pupuk NPK kujang. Berdasarkan
analisis, promosi penjualan hendaknya dilakukan dengan memfokuskan pada
konsumen langsung yang merupakan pelanggan. Kegiatan promosi langsung
dapat berupa kegiatan pemberian intensif potongan harga atau hadiah kepada
pelanggan yang telah melakukan pembelian berulang, hal ini dapat menstimulasi
loyalitas pelanggan untuk menggunakan produk ini. Potongan harga akan
membawa dampak negatif yang sifatnya sementara terhadap laba penjualan.
Jika dilihat pada masa pertumbuhan, maka produk dapat dirasakan manfaatnya
dari peningkatan jumlah pelanggan yang loyal.
Simamora (2005) dalam studi mengenai strategi promosi pada PT.
Mahkota Dewa Indonesia (MDI) menyimpulkan bahwa perusahaan harus
mempertahankan hubungan yang baik dengan mitra usaha. Dengan demikian
pelatihan mitra usaha yang selama ini telah ada harus dipertahankan dan
ditingkatkan agar mendorong mitra usaha mempromosikan produk mahkota
dewa. Produk yang dimiliki perusahaan dapat dikembangkan lebih baik lagi
dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak atau lembaga penelitian yang
kredibilitasnya sudah diakui. Hal ini membantu menyadarkan masyarakat lokal
maupun internasional akan manfaat produk mahkota dewa. Pengembangan pasar
yang menjadi tujuan dapat tercapai. Perusahaan sebaiknya meningkatkan jumlah
23
personel dilapangan untuk melakukan kegiatan promosi, namun harus
dipertimbangkan anggaran yang dimiliki perusahaan serta kompetensi yang
dimiliki. Selain itu PT. MDI juga dapat mempertahankan atau meningkatkan
pelatihan untuk mengembangkan kompetensi karyawan.
Novadrianto (2006) dalam studi mengenai strategi promosi buku pada
PT. Gramedia Pustaka Utama (GPU) menyimpulkan bahwa hasil analisis dari
hierarki pertama mengenai faktor penyusun strategi promosi didapat bahwa
tujuan PT. GPU yaitu meningkatkan penjualan perorangan dan pemasaran
langsung. Hasil analisis dari hierarki pertama mengenai faktor penyusun strateg
promosi didapat bahwa tujuan PT. GPU yaitu meningkatkan penjualan produk.
Faktor penyusun strategi promosi PT. GPU yaitu anggaran, karakteristik
produk, karakteristik pasar, daur hidup produk, pesaing, konsumen dan bauran
pemasaran selain promosi. Hasil pengolahan menunjukkan faktor yang paling
berpengaruh adalah bauran pemasaran selain promosi dan sub faktor yang paling
berpengaruh yaitu produk. Pada hierarki kedua dengan fokus pemilihan strategi
promosi yang tepat bagi perusahaan diperoleh pemilihan untuk menjalankan
strategi perusahaan yaitu pendukung produk dengan prioritas jaringan distribusi,
sedangkan untuk strategi promosi yang tepat adalah promosi penjualan.
Selain itu penelitian promosi juga dilakukan oleh Yunida (2006) yaitu
analisis strategi promosi PT.Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), yang
menganalisis faktor penyusun strategi promosi Trans TV. Hasil dari penelitian
tersebut mengidentifikasikan enam faktor yaitu anggaran promosi, pesaing,
sumber daya manusia, karakteristik produk dan Segmentasi, Target, dan
Posisioning perusahaan.
Penelitian mengenai analisis promosi juga telah dilakukan oleh
Syafrizal (2006) yaitu Analisis Strategi Promosi Bedak Marks Venus pada PT.
Kimia Farma Tbk. Berdasarkan penelitian tersebut, alternatif strategi promosi
yang tepat bagi PT. Kimia Farma Tbk adalah menitikberatkan pada hubungan
masyarakat dan publisitas. Selain itu faktor yang berpengaruh pada kegiatan
promosi dan harus diprioritaskan adalah mutu produk, karena tanpa mutu yang
24
baik kegiatan promosi tidak akan berpengaruh positif terhadap tingkat penjualan
produk bedak Marks Venus.
Sari (2006) melakukan penelitian mengenai analisis strategi pada
perusahaan jasa konsultan teknologi informasi. Berdasarkan hasil analisis
dengan metode AHP alternatif strategi promosi fokus pada kegiatan personal
selling. Kegiatan personal selling dilakukan secara lebih intensif dengan
sumberdaya manusia yang lebih profesional. Prioritas kedua adalah public
relation, kegiatan public relation yang dapat dilakukan perusahaan dengan
membentuk organisasi hubungan masyarakat (humas) yang secara efektif dapat
menginformasikan produk sekaligus perusahaannya. Kegiatan lainnya adalah
dengan menjadi sponsor dalam kegiatan seminar mengenai perkembangan
teknologi.
25
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Sejak berkembangnya event marketing di Indonesia akhir-akhir ini, banyak
perusahaan semakin mempertimbangkan untuk melakukan pemasaran pada
perusahaan mereka dengan melakukan event marketing. Tetapi perusahaan-
perusahaan tersebut tidak dapat melakukan kegiatan event marketing secara
sendirian, mereka memerlukan sebuah jasa event organizer. Dengan banyaknya
permintaan akan jasa event organizer maka semakin tinggi tingkat persaingan
didalam industri event organizer. Untuk dapat bersaing didalam industri event
organizer, produk dan jasa perusahaan event organizer harus dapat dikenal baik
dan memiliki citra yang baik dimata konsumennya.
PT. CB Media Komunika merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa event organizer. Jasa yang diberikan berupa penyelenggaraan dan
pengelolaan event yang sesuai dengan kebutuhan pihak konsumennya. Perusahaan
ini merupakan perusahaan yang baru berdiri selama kurang lebih dua tahun, oleh
karena itu perusahaan dituntut untuk menerapkan suatu strategi pemasaran yang
tepat agar dapat mengkomunikasikan perusahaan dan jasa yang diberikan kepada
konsumen. Strategi pemasaran perusahaan terdiri Segmentation, Targetting dan
Positioning (STP) perusahaan dan bauran pemasaran yang terdiri dari delapan P,
yaitu Product (produk), Price (harga), Place (Distribusi), Promotion (promosi),
People (orang), Process (proses), Physical Evidence (bukti fisik) dan Productivity
(Produktivitas).
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah program
pemasaran. Dengan melakukan kegiatan promosi maka kita dapat menyampaikan
dan mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran yang diinginkan.
Kegiatan promosi perusahaan di dalam penelitian ini yang akan di analisis
meliputi analisis strategi promosi yang dilakukan perusahaan saat ini, identifikasi
26
faktor-faktor, aktor dan tujuan sebagai penyusun strategi promosi dan alternatif
strategi promosi yang akan direkomendasikan.
Alternatif tersebut diantaranya fokus pada kegiatan penjualan perorangan,
iklan, promosi penjualan, pemasaran sponsorsip, publisitas, komunikasi ditempat
pembelian dan pemasaran langsung.
Identifikasi faktor-faktor penyusun strategi promosi dan penyusunan
alternatif strategi promosi perusahaan akan dianalisis dengan menggunakan alat
analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan sebuah model
pengambilan keputusan dan perencanaan strategis dalam menentukan suatu
prioritas atas suatu alternatif pilihan berdasarkan proses analisis secara berjenjang
dan terstruktur atas variabel keputusan. Hasil akhir dari analisis dengan
menggunakan AHP adalah agar dapat diketahui penetapan prioritas strategi
promosi bagi perusahaan. Kerangka pemikiran penelitian terjabar pada gambar 1.
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. CB Media Komunika divisi
event organizer yang berlokasi di Jl. RS Fatmawati No. 38 Jakarta Selatan
12150. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa CI Production PT. CB Media Komunika merupakan
salah satu pendatang baru dalam industri event organizer yang siap
bersaing dengan perusahaan sejenis dan kesediaan dari perusahaan sebagai
tempat penelitian untuk memberikan data yang diperlukan dalam
mendukung penelitian. Adapun penelitian dilakukan pada bulan Maret
Mei 2007.
3.2.2. Jenis dan sumber data
Jenis data berdasarkan sumbernya yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
wawancara langsung secara mendalam, penyebaran kuesioner kepada
pihak yang berkaitan dengan penelitian yaitu pihak manajemen perusahaan,
27
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Persaingan Perusahaan Event Organizer
CI Production PT. CB Media Komunika
Strategi Pemasaran Perusahaan
Produk Harga Distribusi Promosi Proses Orang Bukti Fisik
Produktivitas & Kualitas
Strategi promosiperusahaan saat
ini
Identifikasi Faktor-Faktor, aktor dan tujuan penyusun strategi promosi
Alternatif Strategi Promosi yang di rekomendasikan
Proses AHP
Penentuan Strategi Promosi Perusahaan
Segmentation, Targetting, Positioning
Bauran Pemasaran Jasa
28
serta melalui pengamatan secara langsung atau observasi.Data primer
meliputi gambaran umum perusahaan, kegiatan pemasaran CI Production
PT. CB Media Komunika, serta faktor-faktor yang yang dipertimbangkan
dalam penentuan strategi promosi. Data Sekunder merupakan data
pelengkap data primer yang diperoleh dari pustaka dan literatur yang
relevan dengan penelitian, baik dari perusahaan, internet, buku-buku,
majalah dan bahan penunjang lainnya.
3.2.3. Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian dikumpulkan dalam beberapa
metode. Data primer dikumpulkan dengan metode penelitian langsung di
lapangan, wawancara dan pengisian kuesioner. Metode wawancara
diperoleh dengan bertanya langsung kepada responden yang benar-benar
memahami tentang kegiatan promosi perusahaan event organizer.
Wawancara ini juga bertujuan untuk memberikan masukan kepada peneliti
dalam menyusun hierarki. Sedangkan metode pengisian kuesioner untuk
perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Data
sekunder dikumpulkan dari studi pustaka mengenai hal-hal yang terkait
dengan penelitian.
3.2.4. Metode Pengambilan Sampel Responden yang dipilih untuk menjawab kuesioner AHP
merupakan pihak manajemen divisi event organizer PT. CB Media
Komunika. Pemilihan ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan responden adalah aktor atau pelaku yang mengetahui secara
detail strategi promosi yang dijalankan perusahaan. Responden yang
dipilih sebanyak lima orang, yaitu 1) Management, yang diwakili oleh
Bussiness Director 2) Account Executive, 3) Event Director 4) Creative
Director dan 5) Staff. Kelima orang responden ini dipilih dengan
pertimbangan kelima responden ini sangat mengetahui kegiatan promosi
yang dilakukan divisi event organizer PT. CB Media Komunika.
29
3.2.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Seluruh informasi dan data yang dikumpulkan dari pihak
manajemen seperti kegiatan promosi event organizer, identifikasi faktor-
faktor penyusun strategi promosi, aktor dan tujuan serta penentuan
alternatif strategi promosi kemudian akan dianalisis dengan menggunakan
metode AHP.
Metode AHP adalah suatu model yang luwes yang memungkinkan
pengambilan keputusan dengan mengkombinasikan pertimbangan dan
nilai-nilai pribadi secara logis. AHP memiliki beberapa keuntungan seperti,
AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor
sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik berdasarkan tujuan-
tujuan yang ada, menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam
suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier, mencerminkan
kecenderungan alami pikiran untuk memisahkan elemen-elemen suatu
sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur yang
serupa dalam setiap tingkat, serta melacak konsistensi logis dari
pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menerapkan berbagai
prioritas (Saaty, 1993).
Oleh karena itu metode AHP diperlukan untuk penentuan bobot
bagi elemen di satu level yang akan berpengaruh terhadap bobot elemen
pada level di bawahnya, dan pada akhirnya metode AHP dapat digunakan
untuk menghitung bobot pada setiap level untuk penilaian tujuan
seluruhnya. Metode AHP ini memasukkan aspek kualitatif dan kuantitatif
pikiran manusia. Aspek kualitatif mendefinisikan persoalan dan
hierarkinya, dan aspek kuantitatif mengekspresikan penilaian dan preferensi
secara ringkas dan padat. Proses ini dengan jelas menunjukkan bahwa demi
pengambilan keputusan yang sehat dalam situasi kompleks diperlukan
penetapan prioritas dan melakukan trade offs. Dalam menerapkan metode
AHP, yang diutamakan adalah kualitas reponden, bukan terletak pada
kuantitasnya.
30
Data yang diperoleh melalui kuesioner responden akan diproses
dengan menggunakan program komputer Expert Choice 2000 dan
Microsoft Excel. Hasil pengolahan ini kemudian dianalisis dan disajikan
dalam bentuk uraian, gambar, dan tabel.
Dalam metode AHP ini, terdapat kerangka kerja yang terdiri dari
delapan langkah utama (Saaty, 1993). Adapun penjelasan dari setiap
langkah adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang
diinginkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah
penguasaan masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian
adalah pemilihan tujuan, kriteria dan elemen-elemen yang menyusun
struktur hierarki.
2. Membuat struktur hierarki dari sudut pandang manajemen secara
menyeluruh. Hierarki merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang
mempelajari fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap
sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun
dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang
mempengaruhi sub-sub sistem tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang
memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku, dan akhirnya ke alternatif
strategi, pilihan atau skenario.
3. Menyusun matriks banding berpasangan. Matriks banding berpasangan
dimulai dari puncak hierarki, yang merupakan dasar untuk melakukan
perbandingan berpasangan antarelemen yang terkait yang ada di
bawahnya. Pembandingan berpasangan pertama dilakukan pada elemen
tingkat kedua terhadap fokus yang ada di puncak hierarki. Menurut
perjanjian, suatu elemen yang ada di sebelah kiri diperiksa perihal
dominasi atas yang ada di sebelah kanan suatu elemen di puncak matriks.
4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil
melakukan perbandingan berpasangan antar elemen pada langkah ketiga.
Setelah matriks perbandingan berpasangan antar elemen dibuat,
31
dilakukan perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-
i dengan setiap elemen pada baris ke-j. Untuk mengisi matriks banding
berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 2. Angka-
angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen
dibanding elemen lainnya sehubungan dengan sifat atau kriteria tertentu.
Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal
dari kiri-ke kanan bawah.
Tabel 2. Nilai Skala Banding Berpasangan Intensitas
Pentingnya Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya.
5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya.
Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lainnya
Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lainnya
Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua pertimbangan yang berdekatan
Kompromi diperhatikan di antara dua pertimbangan
Kebalikan Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Sumber: Saaty, 1993.
5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal
utama. Angka 1 sampai 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi atau
mempengaruhi sifat fokus hierarki (X) dibandingkan dengan Fj. Sedangkan bila
Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan Fj,
maka digunakan angka kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama
diisi dengan nilai-nilai kebalikannya.
32
6. Melaksanakan langkah 3, 4, dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam
hierarki tersebut. Pembandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap
tingkat keputusan yang terdapat pada hierarki, berkenaan dengan kriteria elemen
di atasnya. Matriks pembandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi (1)
Matriks Pendapat Individu (MPI) dan (2) Matriks Pendapat Gabungan (MPG).
Matriks Pendapat Individu adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan
individu. Matriks Pendapat Individu memiliki elemen yang disimbolkan dengan
aij, yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Matriks Pendapat
Individu dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Matriks Pendapat Individu X A1 A2 A3 ... An A1 a11 a12 a13 ... a1n A2 a21 a22 a23 ... a2n A3 a31 a23 a33 ... a3n ... ... ... ... ... ... An an1 an2 an3 ... ann
Matriks Pendapat Gabungan adalah susunan matriks baru yang elemen (gij)
berasal dari rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio
inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10%, dan setiap elemen pada baris
dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi
konflik. Matriks Pendapat Gabungan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Matriks Pendapat Gabungan X G1 G2 G3 ... Gn G1 g11 g12 g13 ... g1n G2 g21 g22 g23 ... g2n G3 g31 g23 g33 ... g3n ... ... ... ... ... ... Gn gn1 gn2 gn3 ... gnn
Rumus matematika yang digunakan untuk memperoleh rata-rata geometrik
adalah:
33
( )m mk
kijijag
==
1 .................................................................................................(1)
dimana: gij = elemen MPG baris ke-i kolom ke-j
(aij) = elemen baris ke-i kolom ke-j dari MPI ke-k
m = jumlah MPI yang memenuhi persyaratan
=
m
k 1= perkalian dari elemen k=1 sampai k=m
m = akar pangkat m
7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas.
Menggunakan komposisi secara hierarki untuk membobotkan vektor-vektor
prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai
prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah
berikutnya dan seterusnya.
Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu: (1) pengolahan
horizontal dan (2) pengolahan vertikal. Kedua jenis pengolahan tersebut
dapat dilakukan untuk MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana
MPI dan MPG harus memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi.
(a). Pengolahan Horizontal, terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan Vektor
Prioritas (Vektor Eigen), uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang memiliki
Rasio Inkonsistensi tinggi.
Penentuan Vektor Prioritas (Vektor Eigen)
Vektor Prioritas dapat dicari dengan metode berikut:
1. Jumlahkan setiap elemen dalam masing-masing kolom Matriks Pembandingan
Berpasangan (MPB) yang telah terisi, dan dapatkan vektor baris Cj, dengan
Cj = [cj] dan Cj = aij .................................................................................(2)
dimana cj = elemen vektor baris Cj pada kolom j; aij = elemen MPB yang diolah
pada baris ke-i dan kolom ke-j. Ilustrasi Pengolahan MPB pada langkah pertama
dapat dilihat pada Tabel 5.
34
Tabel 5. Ilustrasi Pengolahan MPB pada Langkah Pertama G A1 A2 ... An A1 a11 a12 ... a1n A2 a21 a22 ... a2n ... ... ... ... ... An an1 an2 ... ann C1 c1 c2 ... cn
MPB yang ada dinormalisasi dengan cara membagi setiap elemen matriks
pada setiap kolom dengan elemen vektor baris Cj pada kolom tersebut yang
telah didapat dari pengolahan pada langkah sebelumnya. Diperoleh matriks
normalisasi Dij dengan dij = cjaij , dimana dij = elemen MPB setelah
dinormalisasi pada baris ke-i kolom ke-j. Ilustrasi pengolahan MPB yang
telah dinormalisasi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Ilustrasi Pengolahan MPB yang Telah Dinormalisasi G A1 A2 ... An A1 d11 d12 ... d1n A2 d21 d22 ... d2n ... ... ... ... ... An dn1 dn2 ... dnn
2. Elemen-elemen matriks normalisasi yang berada dalam satu baris
dijumlahkan dan didapat vektor kolom Ei dengan ei sebagai elemennya,
dengan ei = elemen vektor kolom Ei pada baris ke-i.
3. Membagi masing-masung elemen pada vektor kolom Ei dengan jumlah baris
MPB atau jumlah kolomnya, untuk mendapatkan vektor Eigen bagi setiap
komponen yang diperbandingkan dalam MPB, dengan i = nei , dengan Fi =
(fi), dimana Fi = vektor prioritas dalam bentuk vektor kolom dengan fi
sebagai elemen vektor pada baris ke-1; ei = elemen baris ke-i dari vektor
kolom ei; n = jumlah baris atau kolom MPB.
35
Tabel 7. Ilustrasi Pengolahan Matriks Normalisasi pada Langkah Berikutnya
G A1 A2 ... An Ei Fi A1 d11 d12 ... d1n ei f1 A2 d21 d22 ... d2n e2 f2 ... ... ... ... ... ... ... An dn1 dn2 ... dnn en fn
Pengolahan MPB hingga langkah ini memberikan hasil bahwa prioritas bagi
An adalah fn. Untuk lebih jelas maka dapat dilihat ilustrasinya pada Tabel 7.
Uji Konsistensi
Rasio Inkonsistensi dari suatu MPB dapat dicari terlebih dahulu dengan
mencari nilai Eigen (Eigen value), serta menentukan indeks rasio
konsistensinya. Nilai Eigen ditentukan dengan cara:
a. Lihat kembali MPB dengan aij sebagai elemen-elemennya dan vektor kolom
Fi (vektor prioritas) dengan fi sebagai elemen-elemen pada setiap barisnya.
Lakukan perkalian antara elemen vektor kolom Fi pada baris tertentu dengan
elemen-elemen MPB pada kolom tertentu yang nomor kolomnya sama
dengan nomor baris fi (j pada aij harus sama dengan i pada fi). didapat gij
sebagai elemen dari suatu matriks baru Gij, dengan gij = fj.aij, dimana gij =
elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks baru; aij = elemen baris ke-i dan
kolom ke-j dari MPB awal; fi = elemen vektor pada baris ke-i. Ilustrasi
penentuan Eigen Value pada dua langkah pertama dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Ilustrasi Penentuan Eigen Value pada Dua Langkah Pertama G A1 A2 ... An Hi A1 g11 g12 ... g1n hi A2 g21 G22 ... g2n H2 ... ... ... ... ... ... An gn1 gn2 ... gnn hn
b. Menjumlahkan elemen-elemen dalam matriks eigen pada baris yang sama,
kemudian diperoleh vektor kolom Hi dengan hi sebagai elemen-elemen pada
baris ke-i, dengan hi = gij, dimana hi = elemen baris ke-i dari vektor kolom
Hi.
36
c. Membagi elemen baris ke-i dari vektor kolom Hi dengan elemen ke-i dari
vektor prioritas (vektor Eigen) Fi, dan diperoleh vektor kolom Ii, dengan ii =
fihi , dimana ii = elemen pada baris ke-i vektor kolom Ii.
d. Menjumlahkan semua elemen vektor kolom Ii dan mencari rata-ratanya
kemudian didapat nilai Eigen (Eigen value), dengan max = nii , dimana,
max = Eigen value; n = jumlah elemen matriks kolom Ii.
Dengan nilai Eigen yang telah didapatkan, maka Indeks Konsistensi (CI) didapat
dengan formulasi: CI = in
nmax ..................................................................(3)
dimana CI = Indeks Konsistensi, max = nilai Eigen, n = jumlah baris atau kolom
dari MPB. Rasio Konsistensi (CR) diperoleh dengan membagi CI dengan suatu
Indeks Random (RI) tertentu. Indeks ini menyatakan rata-rata konsistensi dari
suatu matriks pembandingan acak berukuran n (n = ordo matriks) yang
didapatkan dari suatu eksperimen oleh Oak Ridge National Laboratory dan
dilanjutkan oleh Wharton School. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin
besar ordo matriks pembandingan maka semakin tinggi pula tingkat
inkonsistensinya yang ditunjukkan oleh nilai RI yang semakin besar. Daftar RI
dapat dilihat pada Tabel 9. CR ditentukan dengan
CR = CRCI .....................................................................................................(4)
Batasan diterima atau tidaknya konsistensi suatu matriks sebenarnya tidak ada
yang baku, hanya saja menurut beberapa eksperimen dan pengalaman, tingkat
inkonsistensi (CR) sebesar 10% ke bawah adalah tingkat yang masih bisa
diterima. Selain itu harus ada revisi pendapat karena tingkat inkonsistensi yang
terlalu besar dapat menjurus pada suatu kesalahan.
37
Tabel 9. Daftar Nilai Indeks Random Ordo Matriks (n) Indeks Random (RI)
1 0 2 0 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45
10 1.19 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.57 15 1.59
Sumber: Oak Ridge Laboratory, 1993 dalam Fewidarto (1996)
(b) Pengolahan Vertikal bertujuan untuk mendapatkan suatu prioritas pengaruh
setiap elemen pada level tertentu dalam suatu hirarki terhadap fokus atau tujuan
utamanya. Hasil akhir pengolahan vertikal adalah mendapatkan suatu bobot
prioritasnya setiap elemen pada level terakhir dalam suatu hirarki terhadap
sasarannya. Prioritas-prioritas yang diperoleh dalam pengolahan horizontal
sebelumnya disebut Prioritas Lokal, karena hanya berkenaan dengan sebuah
kriteria pembanding yang merupakan anggota elemen-elemen level di atasnya.
Apabila Xij merupakan nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada level ke-i dari
suatu hirarki keputusan terhadap fokusnya, maka diformulasikan:
Xij = {Yij(t.i - 1).Zt(i -1) ......................................................................................................................................(5)
untuk i = 1,2,..., p; j = 1,2,..., r;t =1,2,..., s; dengan Yij = nilai prioritas pengaruh
elemen ke-j pada level ke-i berkenaan dengan elemen ke-t pada level di atasnya
(i-1) yang menjadi sifat pembanding (sama dengan prioritas lokal elemen ke-j
pada level ke-i); Zt = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada level ke (i-1)
terhadap sasaran utama (fokus), didapat dari hasil pengolahan vertikal;
p = jumlah level keputusan dalam hirarki; r = jumlah elemen pada level ke-I;
38
s = jumlah elemen pada level ke (i-1). Bila nilai Z, belum didapatkan maka
lakukan dahulu pengolahan vertikal dengan cara sama seperti cara mendapatkan
Xij di atas.
8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki. Langkah ini dilakukan dengan
mengalikan setiap indeks inkonsistensi dengan prioritas-prioritas kinerja yang
bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan
pernyataan sejenis yang menggunakan inkonsistensi acak, yang sesuai dengan
dimensi masing-masing matriks. Untuk memperoleh hasil yang baik, Rasio
Inkonsistensi hirarki harus bernilai kurang dari atau sama dengan 10%. Rasio
Inkonsistensi diperoleh setelah matriks diolah secara horizontal dengan
menggunakan program komputer Expert Choice 2000. Jika Rasio Inkonsistensi
mempunyai nilai lebih besar dari 10%, maka mutu informasi harus ditinjau
kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki pertanyaan, melakukan
pengisian ulang kuesioner, dan lebih mengarahkan responden yang mengisi
kuesioner.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Umum PT. CB Media Komunika
PT. CB Media Komunika berdiri pada akhir tahun 2005 yang
dirintis oleh Drs. H. Asnawi. Berawal dari keseragaman visi dari beberapa
profesional dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang berbeda,
terbentuklah sebuah perusahaan jasa layanan komunikasi pemasaran yang