Upload
dara-dikawati
View
266
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
wdedssssssssssss
Citation preview
SISTIM PERKEMIHAN,
SUSUNAN RANGKA, SISTIM
RESPIRASI
OLEH: dr. Aryenti. M.Sc
• 9.1
Gambar : 9.1 Pembentukan Somit.
Sel-sel mosoderm praksial tersusun mengelilingi sebuah rangka kecil
Akibat deperesiansi lebih lanjut sel-sel di dinding ventomedial kehilangan
susunan epitelnya dan menjadi mesenkim. Secara kolektif, sel-sel
tersebut dinamai sklerotom. Sel-sel didinding dorsollateral somit
membentuk otot dinding tubuh dan anggota badan, sedangkan sel-sel di
bagian dorsolmedial bermigrasi di bawah epitel dorsal yang tersedia
(dermatom) untuk membentuk miotom
Tengkorak :2
1. Neorokranium yang membentuk batok
pelindung disekitar kepala.
2.Viserokranium yang membentuk
kerangka wajah
Neurokranium :2
1. tulang2 gepeng yg mengelilingi otak
( Neurokranium membranosa)
2. dasar tengkorak ( Konrokranium).
Neurokranium Membranosa
• Berasal dari sel krista neuralis dan mesoderm paraksial, masuk keotak mengalami osifikasi membranosa.
• Mesenkim dari kedua sumber ini masuk ke otak dan mengalami osifikasi membranosa
• Terbentuklah sejumlah tulang pipih membranosa yang ditandai adanya spikula2 tulang berbentuk jarum
• Seiring dengan pertumbuhan janin lebih lanjut pada masa pascanatal, tulang membranosa membesar melalui aposisi lapisan2 baru dipermukaan luar dan resorpsi secara bersamaaan oleh osteoklas dari bagian dalam.
Os.Parietale Os.Frontale
Os.Occipitale
Os.Temporale
Os.Sphenoidale
Os.Maxillae
Os.Zygomaticum
Os.Ethmoidale
Os.Nasale
Os.Mandibulae
Os.Lacrimale
NEUROCRANIUM
Os.Lacrimale
Os.Vomer
Os.Frontale
Os.Nasale
Os.Sphenoidale
Os.Maxillae
Os.Mandibulae
Os.Ethmoidale
Os.Zygomaticum
Os.Parietale
• Processus mastoideus ossis temporalis tidak terbentuk hingga lahir,akibtnya nervus facialis meninggalkan meninggalkan tenggkorak melewati foramen stylomastoideus, dan dapat mengalami kerusakan pada kelahiran dengan forseps
Viserokranium
• Terdiri atas tulang2 wajah terutama dibentuk oleh 2 arkus faring yang pertama
• Lengkung yang pertama membentuk cabang dorsal,processus maxillaris, yang meluas ke depan di bawah daerah mata dan menghasilkan premaxilla, maxilla,oszygomaticum dan sebagian tulang temporal
• Cabang ventral di kenal sebagai rawan Meckel atau processus mandibularis
• Ujung dorsal processus mandibularis , bersama2 dengan ujung dorsal lengkung insang ke dua menghasilkan inkus, malleus, dan stapes. Pertulangani ini terjadi pada bulan keempat, sehinga ketiga2nya adalh tulang2 pertama yang mengalami osifikasi lengkap
• Osifikasi tulang pendengaran dimulai pada bulan ke4
• Mesenkim untuk membentuk tulang wajah bersal dari sel krista neuralis termasuk os nasale dan os lakrimale.
• 9.6
Gambar : 9.6 Pandangan lateral daerah kepala dan leher pada janin yang lebih tua yang memperhatikan turunan-turunan kartilago arkus faring yang turut membentuk tulang-tulang wajah.
Tengkorak bayi baru lahir
• Saat lahir , tulang2 pipih tengkorak dipisahkan oleh anyaman kecil yang disebut: Sutura
• Sutura berasal dari krista neuralis dan mesoderm paraksial
• Dititik2 tempat lebih dari 2 tulang bertemu, sutura tampak melebar disebut fontanel
• Fontanel anterior , terletak pada tempat pertemuan tulang parietal dan dua tulang frontal
• Sutura dan fontanel memungkinkan tulang tengkorak untuk bertumpang tindih ( Molase) saat lahir.
• Pertumbuhan tulang2 ini cepat pada tahunpertama setelah lahir, berlangsung hingga umur 7 tahun.
• Pertumbuhan dan perkembangan pesat tulang2 gepeng terutama disebabkan oleh pertumbuhan otak.
• Kordadorsalis memainkan peranan penting pada pembentukan dasar tengkorak.
• Pembentukan rawan pada mesenkim disekitar ini mengakibatkan pembentukan parakordal.
• Lempeng ini meluas dari sella tursika hingga ke somit2 oksipital yang membentuk empat buah skelorotom yang sangat khas, sklerotom yang paling atas menghilang, tetapi sisanya yang tiga tetap ada dan membentuk rawan yang bersatu membentuk dengan lempeng basal.
• Kemudian tulang oksipital meluas ke arah dorsal di sekitar pembuluh saraf untuk membentuk tektum oksipital.
• Pada beberapa tahun pertama setelah
lahir, palpasi pontanel anterior ( ubun2
besar) dapat memberi informasi berharga
tentang apakah osifikasi tulang2 tengkorak
berjalan dengan normal dan apakah
tekanan intrakranial normal.
Gambar : 9.4 Tengkorak Neonatus, dilihat dari atas
A. Dan sisi kanan
B. Perhatikan fontenel anterior dan posterior serta sutura-sutura.
Fontanel posterior menutup pada usia sekitar 3 bulan : fontenel anterior
menutup pada sekitar pertengahan tahun kedua. Banyak sutura lenyap
pada masa dewasa.
EKSTREMITAS
# Tunas anggota mulai nampak sebagai tunas yang berbentuk dayung pd permulaan minggu ke lima.
#Perkembangan ekstremitas atas dan bawah serupa, ekstremitas bawah tertinggal sekitar 1-2 hari dibanding ekstremitas atas.
# Pada mulanya tunas terdiri atas inti mesenkim yang berasal dari lapisan mesoderm somatik dan lapisan ektoderm
# Pada ujung ektoderm agak menebal dan penebalan ini dikenal Apical Rigi ektoderm (AER) menginduksimesekim sekitarnya yg mulai tumbuh cepat dan berdiferensiasi.
Gambar : Perkembangan Tunas Ektermitas pada embrio manusia A. 5 minggu. B. 6 minggu C. 8 minggu. Perkembangan ektremitas bawah tertinggal dibandingkan dengan anggota badan atas selama 1-2 hari.
• Pada embrio 6 minggu, bagian terminal tunas menjadi pipih untuk membentuk lempeng tangan ( handplat) dan lempeng kaki (Footplate) dan dipisahkan dari segmen proksimal oleh suatu konstriksi melingkar.
• Konstriksi kedua membagi bagian proksimal menjadi dua bagian.
• Jari tangan dan kaki terbentuk saat kematian sel di AER memisahkan bumbungan menjadi lima bagian
• Perkembangan ekstremitas atas dan bawah serupa kecuali marfogenesis ekstremitas bawah tertinggal sekitar 1-2 hari dibanding dengan ekstremitas atas
• Selama minggu ketujuh gestasi, ekstremitas juga berputar kearah yang berlawanan . Berputar 90 derajat ke lateral sehingga otot2 ekstensor terletak di permukaan lateral dan posterior, ibu jari terletak dilateral
• Ekstremitas bawah berputar sekitar sekitar 90 derajat ke medial sehingga otot2 ekstensor terletak dipermukaan anterior dan ibu jari medial.
• Bentuk luar sedang terwujud mesenkim di tunas ekstremitas mengalami pemadatan, sel2 berdiferensiasi menjadi kondrosit.
• Gambar : A. Hari ke 48 kematian sel di apical ectodermal ridge,menciptakan bumbungan pemisah untuk setiap jari B. Hari ke 51, kematian sel diruang antar jari menyebabkan pemisahan jari C. Hari Ke 56, pemisahan jarim sudah tuntas.
• Sementara bentuk luar sedang terwujud,
mesenkim di tunas ekstremitas mulai
mengalami pemadatan, dan sel2
berdiferensiasi menjadi kondrosit
• Pada minggu ke 6 terbentuk model kartilago
hialin pertama yg mengawali pembentukan
tulang ekstremitas
• terbentuk zona antar sendi
• Osifikasi endokodral pada periode akhir embrio.
• Pada minggu ke 12 terbentuk pusat2osifikasi.
• Dari pusat primer dibatang atau diafisis tulang,
osifikasi endokondral menyebar keujung2 model
kartilago..
• Lempeng epifisis berperan dalam pembentukan
tulang panjang
Vertebra dan Kolumna Vertebralis
*Vertebra terbentuk dari bagian sklerotom somit yang berasal dari mesoderm paraxial
*Vetebra terdiri: Arkus vetebra dan foramen vetebra, korpus, prosesus tranversus, prosesus spinosus
• Bagian sklerotom dari masing2 somit mengalami suatu proses yang disebut resegmentasi.
• Resegmentasi terjadi ketika separuh kaudal dari masing2 sklerotom tumbuh kedalam dan menyatu dengan separuh sefalik
• Sel mesenkim di antara bagian sefalik dan kaudal segmen sklerotom asli tidak berproliferasi, tetap mengisi ruang antara antara dua korpus vertebrae prekartilaginosa, selini ikut menbentuk
Diskus intervertebralis
• Notokord yang menetap akan membentuk nukleus pulposus, yang dikelilingj oleh serat2 sirkular anulus fibrosus
• Korelasi Klinis
* Kraniosis yaitu suatu kubah kranium gagal
terbentuk, dan jaringan otak masuk
kejaringan amnion mengalami degenerasi
sehingga terjadi anensefalus.
* Kraniosinostosis disebabkan penutupan
prematur satu atau lebih sutura
* Mikrosefalus merupakan kegagalan
pertumbuhan otak dan perkembangan
tengkorak.
IGA DAN STERNUM
• Iga terbentuk dari prosessus kostalis pada
vertebra torakal sehingga berasal dari
mesoderm paraksial.
• Ekstremitas terbentuk dari tunas di
sepanjang dinding tubuh muncul pada
minggu ke 4.
SISTIM OTOT
Sistim otot berkembang dari lapisan
germinativum mesoderm dan terdiri dari
otot rangka, polos, dan jantung
Otot rangka berasal dari mesoderm
paraksial yang membentuk somit dari
regio oksipital sampai sakral dan
somitomer dikepala.
Otot polos akan berdifrensiasi dari
mesoderm splanknik yg mengelilingi
tabung jantung.
Muskular Rangka Otot Lurik
Salah satu regio ini muncul ditepi atau
dibibir ventrolateral bakal dermomiotom.
Ikut membantu pembentukan miotom dan
juga menghasilkan sel2 progenitor untuk
otot2 dinding tubuh dan ekstremitas ( otot
hipomerik, hipaksial)
Sel2 mesoderm tersusun mengelilingi
suatu rongga kecil.
TAHAP-TAHAP DALAM
PEMBENTUKAN SUATU SOMIT
Sel2 dinding ventral dan medial somit
kehilangan epitel susunan epitel dan
bermigrasi kearah notokord
Sel2 ini secara kolektif membentuk
sklerotorm
Sel2 dibagian dorsolateral somit
bermigrasi sebagai prekurso untuk otot
ekstremitas dan dinding tubuh. Sel2
dorsomedial bermigrasi dibawah epitel
dorsal somit yang masih ada untuk
membentuk miotom
TAHAP-TAHAP DALAM
PEMBENTUKAN SUATU SOMIT
Sel2 yang membentuk miotom terus
meluas di bawah epitel dorsal
Setelah perluasan miotom kearah ventral,
sel2 dermatom kehilangan konfigurasi
epitel mereka dan menyebar dibawah
ektoderm untuk membentuk dermis.
TAHAP-TAHAP DALAM
PEMBENTUKAN SUATU SOMIT
TAHAP-TAHAP DALAM
PEMBENTUKAN SUATU SOMIT
OTOT KEPALA
• Semua otot volunter di kepala berasal dari
mesoderm paraksial, termasuk otot lidah,
mata ( kecuali iris yg berasal dari
ektoderm cawan optik)
OTOT EKSTREMITAS
Muncul pada minggu ke tujuh
perkembangan sebagai suatu pemadatan
mesenkim didekat pangkal tunas
ekstremitas.
Potongan melintang melalui daerah toraks
embrio 5 minggu. Bagian dorsal otot
dinding tubuh ( epimer) dan bagian ventral
(hipomer) masing2 disyarafi oleh ramus
primer dorsal dan ramus primer ventral
• 10.4.A
OTOT JANTUNG
Terbentuk dari mesoderm splanknik yg
mengelilingi endotel tabung jantung
OTOT POLOS
Berasal dari mesodem lempeng lateral
dari sel krista neuralis.
Faktor respons serum adalah suatu faktor
transkripsi yang berperan dalam
diferensiasi sel otot polos.
Miotom didaerah kepala dan leher dan
toraks pada embrio 7 minggu
Potongan melintang melalui daerah
perlekatan tunas ekstremitas.
Tunas ekstremitas dengan segmen
asalnya ditunjukan dengan warna berbeda
Tunas ekstremitas pada minggu ke 5
Tunas ekstremitas pada minggu ke 6
Tunas ekstremitas pada minggu ke 7
PEMBENTUKAN RONGGA
INTRAEMBRIONAL
Pada minggu ketiga, mesoder
intraembrional dikedua sisi garis tengah
berdiferensiasi menjadi bagian paraksial,
bagian intermediat dan lempeng lateral.
Celah antarsel muncul di mesoderm
lateral, lempeng terbagi dua menjadi dua
lapisan : lapisan mesoderm somatik dan
lapisan mesoderm splanknik.
A
.Potongan melintang embrio brusia 19 hari
B. Potongan melintang embrio berusia 20
hari.
• 11.1 B
Celah sternum adalah cacat dinding
tubuh ventral yang terjadi akibat tidak
terjadinya penyatuan batang2 mesoderm
bilateral yg berperan untuk struktur ini.
Jantung menonjol melalui suatu cacat
disternum dan terletak diluar tubuh
( ektopia korsis)
Kadang2 cacat ini mengenai toraks dan
abdobmen kelainana ini disebut
Pentalogi cantrell
Diafragma dan Rongga toraks Septum transversum adalah suatu lempeng tebal
jaringan mesoderm yang menempati ruang antera
rongga toraks dan tangkai yolk sac.
Tidak memisahkan rongga dada dan perut dengan
sempurna tetapi meninggalkan lubang2 besar yang
disebut kanalis perikardioperitonealis
Ketika mulai tumbuh,tunas paru meluas kearah
kaudolateral didalan kanalis perikardioperitonealis
Akibat pertumbuhan paru yang pesat kanalis
perikardioperitonealis menjadi terlalu kecil, dan paru
mulai meluas kedlam mesenkim dinding tubuh kearh
dorsal, lateral dan ventral.
Dengan berkembangnya paru, mesoderm dinding paru
terpisah menjadi dua komponen : a) dinding toraks
definitif b)membrana pleoroperikardialis yaitu perluasan
lipatan pleuroperikardialis yang mengandung nervus
A. Rongga intraembrional berhubungan
langsung dengan rongga ekstraembrional
B. Rongga intraembrional segera
kehilangan kontaknya dengan rongga
ekstraembrional
C. Pada akhir minggu keempa, lapisan
mesoderm splaniik bersambungan
dengan lapisan somatik sebagai suatu
membran berlapis ganda.
11.6 B
kardialis komunis dan nervus frenikus
Kemudian turunnya jantung dan perubahan
posisi sinus venosus mengeser vena kardialis
komunis kegaris tengah dan membrana
pleoroperikardialis tertarik keluar seperti
mesenterium
Akhirnya mereka menyatu satu sama lain dan
dengan pangkal paru dan rongga toraks dibagi
menjadi rongga perikardium definitif dan dua
rongga pleura
Pada orang dewasa membrana
pleuroperikardialis membentuk perikardim
fibrosa
PEMBENTUKAN DIAFRAGMA
Meskipun terpisah darir rongga perikardium,
rongga pleura tetap berhubungan langsung
dengan rongga abdobmen ( peritoneum), karena
diafragma belum sempurna.
Selama perkembangan lebih lanjut lubang
antara bakal rongga pleura dan peritoneum
ditutup oleh lipatan berbentuk bulan sabit
disebut lipatan pleuroperitoneum
Lipatan meluas kearah medial dan ventral
sehingga pada akhir minggu ketujuh, lipatan2 itu
menyatu dengan mesenterium osefagus dan
septum tranversum
Diafragma berasal dari:
1. Septum tranversum yang membentuk tendon
sentral diafragma
2.Dua membrana pleuroperitonealis
3.Komponen otot dari dinding tubuh lateral dan
dorsal
4.Mesentrium esofagus, tempat terbentukmya
krira diapragma
5.Pada awalnya, septum tranversum terletak
berlawanan dengan somit servikal, dan
komponen2 saraf segmen servikal ketiga,
keempat dan kelima korda spinalis tumbuh
kedalam septum.
SISTIM KARDIOVASKULAR
Pembentukan dan posisi tabung jantung
Pada awalnya, bagian sentral medan
kardiogenik terletak disebelah anterior dari
membrana bukofaringeus dan lempeng syaraf
Dgn tertutupnya tabung syaraf dan terbentuknya
vesikel otak, susunan syaraf pusat tumbuh
kearah kepala dengan pesat sehingga meluas
diatas pusat medan kardiogenik dan bakal
rongga perikardium
Akibat pertumbuhan otak dan pelipatan sefalik
embrio, membrana bukofaringealis tertarik
kedepan, sementara jantung dan rongga
perikardium mula2 bergerak kedaerah servikal
dan akhirnya ketoraks
• Pandangan dorsal embrio usia 18 hari
setelah amnion diangkat. Bakal mioblas
dan hemongioblas terletak dimesoderm
splanknik didepan lempeng saraf dan
dikedua sisi embrio
• Potongan melintang embrio
12.2A
• Gambar yang memperlihatkan efek
pertumbuhan pesat otak pada posisi
jantung . Pada awalnya medan
kardiogenik dan rongga perikardium
terletak di depan membrana
bukofaringealis. 18 hari, 20 hari, 21 hari,
22 hari
Pembentukan lengkung jantung
Tabung jantung terus memanjang dan
melengkung pada hari ke23.Bagian sefalik
tabung melengkung kearah ventral, kaudal dan
kekanan dan bagian atrium ( kaudal) bergeser
ke dorsokranial dan kekiri
Pelengkungan ini yang mungkin disebabkan
oleh perubahan bentuk sel, menyebabkan
terbentuknya lengkung jantung.
Lengkung ini selesai pada hari ke 28.
Bagian atrium yang semula adalah struktur yg
berpasangan diluar rongga perikardium ,
membentuk satu atrium bersama masuk
kedalam rongga perikardium
Taut atrioventrikel tetap sempit dan
membentuk kanalis atrioventrikularis
Bulbus kordis terlihat sempit kecuali
diserpertiga proksimal , bagian ini
membentuk bagian bertrabekula ventrikel
kanan .
Bagian tengah, konus kordis, akan
membentuk pembuluh2 yang keluar dari
kedua ventrikel .
Bagian distal bulbus, trunkus arteiosus,
akan membentuk pangkal dan bagian
proksimal aorta dan ateri pulmonalis
• Potongan melintang embrio pada berbagai
tahap perkembangan
• A . Embrio presomit 17 hari
• B. Embrio presomit 18 hari
• C. Stadium 22 hari
Pandangan frontal dari membrio yang
memperlihatkan jantung dirongga
perikardium dan tabung usus yang sudah
terbentuk dengan pintu masuk portal di
anterior dan posterior.
A. Pembentukan lengkung jantung
22 hari
23 hari
24 hari.
Pandangan frontal tabung jantung yang
sedang melengkung di rongga
perikardium
Jantung embrio 28 hari
Bulbus cordis dibagi menjadi trunkus
artriosus, konus kordis
• Potongan frontal melalui jantung embrio
30 hari yg memperlihatkan foramen
interventrikulae primer dan pintu masuk
atrium kedalam ventrikel kiri premitif
PERKEMBANGAN SINUS VENOSUS
Pada minggu keempat, sinus venosus
menerima darah vena dari kornu sinus
kanan dan kiri.
Masing2 kornu menerima darah dari
a) vena vitelina
b)Vena umbikalis
c)Vena kardialis komunis
Mula2 hubungan antara sinus dan atrium
berukuran besar, namum tidak lama
kemudian pintu masuk bergeser kekanan
SIRKULASI SEBELUM DAN SETELAH
LAHIR
Sebelum lahir, darah dari plasenta yang
jenuh oksigen sekitar 80% kembali kejanin
melalui vena umbikalis.Sebagian besar
dari darh ini mengalir melalui duktus
venosus langsung kevena cava inferior,
sejumlah kecil darah masuk ke sinusoid
hati dan bercampur dgn darah dari
sirkulasi porta.
Darah plasenta, setelah berjalan singkat di
vena kava inferior tempat darah ini
bercampur dengan darah terdeoksigenasi
yg kembli keekstremitas bawa, masuk ke
atrium kanan.
Disini darah dialirkan kevoramen ovale
oleh katup vena kava inferior, sebagian
besar darah berjalan langsung kedalam
atrium kiri.
Dari atrium kiri, tempatnya bercampur dgn
sedikit darah terdesaturasi yg kembali dari
paru, darh masuk keventrikel kiri dan aorta
ascendens, otot jantung dan otak
mendapat dapat darah yg banyak
mengandung oksigen.
A. Vena cava superior kiri mengalirkan
darahnya ke atrium kanan melALUI
SINUS KORONARIUS
B. Vena kava superior ganda
PERUBAHAN SIRKULASI SAAT LAHIR
Disebabkan oleh terhentinya aliran darah
plasenta dan dimulainya pernapasan.
Duktus arteriosus menutup akibat
kontraksi otot di dindingnya, jumlah darah
yang mengalir melalui pembuluh darah
paru makin meningkat.
Penutupan arteri umbilikalis
Penutupan vena umbikalis dan duktus
venosus
Penutupan duktus arteriosus
Penutupan voramen ovale.
SISTIM PERNAPASAN
• Saat embrio berusia 4minggu terbentuk
divertikulum respiratorium / tunas bakal paru
sebagai suatu benjolan dari dinding ventral
usus.
• Lokasi tunas sepanjang tabung usus ditentukan
oleh faktor transkripsi TBX4 yg diekspresikan di
endoderm tabung usus ditempat divertikulum
respiratorium
• TBX4 menginduksi pembentukan tunas serta
pertumbuhan dan diferensiasi paru lebih lanut.
A. Embrio pada kehamilan sekitar 25 hari
yang memperlihatkan hubungan
divertikulum resopiratorius degan jantung
dan lambung.
B. Potongan sagital melalui ujung sefalik
embrio 5 minggu yang memperlihatkan
lubang2 kantong faring dan aditus
laringotrakealis.
13.1B
• Pada awalnya tunas paru mempunyai
hubungan dengan usus depan, ketika
divertikulum membesar kearah kaudal,
terbentuk dua hubungan longitudinal yaitu
tracheosophangeal ridge yang
memisahkan dari usus depan.
• Selanjutnya saat kedua bubungan
tersebut menyatu membentuk septum
trakeosofagale, usus depan dibagi
menjadi dorsal, esofagus dan bagian
ventral, trakea dan tunas paru.
• A- C Urutan tahapan perkembangan
divertikulum respiratorius yang
memperlihatkan tracheoesophageal ridge
dan pembentukan septum, memisahkan
usus depan menjadi osefagus dan trakea
dengan tunas paru.
• D bagian ventral faring tampak dari atas
yang memperlihatkan aditus laring dan
penebalan sekelilingnya.
13.2
• LARING
- Berasal dari endoderm, tapi kartilago & otot berasal dari mesenkim arkus faring keempat dan keenam
- Akibat proliferasi cepat mesenkim ini, penempakan aditus laringis berubah dari celah sgital berubah menjadi celah lubang berbentuk T
- Pada orang dewasa mesenkim kedua arkus berubah kartilago tiroidea,krikoidea & arittenoidea.
- Terjadi vakolisasi dan rekanalisasi yang menghasilkan ventrikulus laringis.
- Cekungan ini dibatasi oleh lipatan2 yang berdiferensiasi menjadi pita suara sejati dan palsu
- Semua otot laring dipersyarafi oleh cabang2 saraf karniak ke X yaitu nervus vagus, nervus laringieus superior menyarafi turunana arkus faring keempat.
- Nervus laringeus rekurens menyarafi turunan arkus faring keenam.
13.4
TRAKEA, BRONKUS DAN PARU
- Tunas paru terbentuk pada awal minggu
kelima , membentuk bronkus kanan dan
kiri
- Kedalam rongga tubuh
- Ruang untuk paru, kanalis
perikardioperitonalis cukup sempit .
- Rongga pleura primitip
- Pleura viceralis
- Pleura parietalis
_ Sepuluh bronkus tersier diparu kanan
- --------------------------------- diparu kiri
- Pada akhir bulan keenam telah terbentuk
sekitar 17 generasi anak cabang.
- Sebelum bronkus mencapai bentuk
akhirnya, terbentuk enam cabang
tambahan selma masa pascanatal
13.5B,C
13.6
A. Tunas paru dilihat dari ventral
B. Potongan melintang melalui tunas paru
yang memperlihatkan lipatan
pleuroperikardium yang membagi bagian
toraks rongga tubuh menjadi rongga
pleura dan rongga [perikardium.
PEMATANGAN PARU
• Sampai bulan ketujuh pranatal, bronkiolus terus bercabang ( periode kanalikular), dan jumlah pembuluh darah terus meningkat.
• Pernapasan sudah berlangsung saat sel bronkiolus respiratorius berbentuk kuboid berubah menjadi sel gepeng tipis. Sel ini menempel erat dengan sejumlah kapiler darah dan limfe dan ruang sekitarnya yang
Sakus terminalis
• Selama 2 bulan terakhir kehidupan prenatal dan selama beberapa tahun selanjutnya, jumlah sakus terus meningkat.
• Sel2 yang melapisi sakus : sel epitel alveolus tipe 1, menjadi lebih tipis sehingga kapiler di sekitarnya menonjol kedalam sakus alveolaris.
13.8
• Gambar : A. Priode kanalikular berlangsung dari minggu ke 16 hingga ke 26 ada sel kuboid B. Periode Sakus Terminal dimulai pada akhir bulan ke 6 dan awal ke 7 pranatal, sel kuboid menjadi sangat tipis dan menempel erat dengan endotel kapiler darah dan limfe.
• Hubungan erat antara sel epitel dan endotel membentuk sawar darah- udara.
• Pada akhir bulan keenam terbentuk sel epitel alveolus tipe II menghasilkan surfaktan yang merupakan suatu cairan yang kaya fosfolifid yang dapat menurunkan tegangan permukaan.
• Jumlah surfaktan dalam cairan meningkat, terutama selama 2 minggu terakhir sebelum lahir.
• Surfaktan sangat penting untuk kelangsungan hhidup bayi prematur.
• Jika jumlah surfaktan kurang memadai, tegangan mebran permukaan udara- air ( darah) menyebebakan kolapsnya alveolus selama ekspirasi, yang mengakibatkan sindrom gawat pernapasan , ini sering menyebabkan kematian bayi prematur ( RDS).
• Gambar : jaringan paru pada bayi baru lahir,sel epitel gepeng yang tipis( sel epitel alveolus tipe 1)
• Surfaktan sangat penting untuk kelangsungan
hidup bayi prematur, jika jumlah surfaktan
kurang cukup, tegangan permukaan udara- air
( darah menjadi tinggi) yang berisiko
menyebabkan kolapsnya alveolus selama
ekspirasi.Akibatnya timbul sindrom gagal
pernapasan(RDS).
• RDS disebut juga penyakit membran hialin .
KORELASI KLINIS
• Lobus paru ektofik yang timbul dari trakea
atau esofagus disebabkan oleh lobus2
terbentuk dari tunas2 pernapasan dari
usus depan yg berkembang sendiri dari
sisitim pernapasan pertama.
• Kista paru kongenital akibat dilatasi
bronkus terminalis
SISTIM URINARIUS
Terdiri dari
• REN (GINJAL)
• URETER
• VESICA URINARIA
• URETHRA
• Selama kehidupan intrauterus, tedapat
sistim ginjal dengan urutan kranial ke
kaudal: pronefros, mesonefros,
metanefros
• Pronefros terbentuk pada awal minggu
keempat, 7-10 kelompok sel solid di di
regio vertikal, kelompok2 sel ini
membentuk unit ekskretorik vestigal. Pada
akhir minggu keempat, semua tanda
sistim pronefros menghilang.
* Potongan melintang embrio pada
berbagai tahapan perkembangan yang
memperlihatkan pembentukan tubulus-
tubulus renalis A) 21 hari. B) 25 hari,
terlihat pembentukan glomerulus eksterna
dan interna serta hubungan langsung
antara rongga intraembrional dan tubulus
renalis.
15.1
• A) hubungan mesoderm intermediat sistem
pronefros, mesonefros, dan metanefros. Di
Regio servikal dan torakal atas, mesoderm
intermediat bersegmen2 diregio torakal bawah,
lumbal, dan sakral, mesoderm ini membentuk
massa jaringan solid yang tidak bersegmen
yaitu korda nefrogenik.
• B. Tubulus ekstretorik sistim pronefros dan
mesonefros pada embrio 5 minggu.
15.2
• Mesenefros dan duktus mesonefrikus berasal
dari mesoderm intermediat dari segmen torakal
atas hingga lumbal atas
• Pada awal minggu keepat perkembangan,
selama regresi muncul tubulus ekskretorik
pertama. Lengkung S
• Disekelilingi glomerulus terbentuk kapsula
bowman
• Korpuskulum renale
• Isebelah lateral, tubulus masuk ke duktus
koligentes longitudinal yang dikenal duktus
mesonefrikus( duktus wolffii)
• 15 31
• A. Potongan melintang urogenital ridge torakal
bawah pada emrio 5 minggu yang
memperlihatkan tubulus ekskretorik sistim
mesonefros. Munculnya kapsula bowman dan
gonadai ridge.Mesonefros dan gonad melekat
kedinding posterior oleh suatu tubulus
mesentrium urogenital yang lebar.
• Hubungan gonad dan mesonefros, ukuran
mesonefros, terdapat duktus mesonefrikus
( duktus wolffi ) sepanjang lateral.
• Pertengahan bulan kedua mesonefros
membentuk sebuah organ ovoid besar di
kedua sisi garis tengah
• Karena gonad yang sedang terbentuk
berada disisi medial, bubungan yang
dibentuk kedua organ dikenal dengan
Urogenital ridge.
Metanefros
• Ginjal permanen muncul pada minggu ke lima
• Unit ekskretoriknya terbentuk dari mesoderm metanefros
• Sistim pengumpul.Duktus koligentes ( saluran pengumpul) terbentuk dari tunas ureter, suatu pertumbuhan keluar dari duktus mesonefrikus dekat muaranya kloaka
• Tunas ini menembus jaringan metanefros, kemudian tunas ini melebar membentuk pelvis renalis primitif dan membelah menjadi bagian kranial dan kaudal, yaitu bkal kaliks mayor
15.4
• Masing kaliks membentuk dua tunas baru
menembus jaringan metanefros, membelah
sampai terbentuk 12 gerasi tubulus
• Diferifer sampai akhir bulan ke 5 banyak tubulus
yang terbentuk.
• Tubulus2 ordo kedua ini membentuk kaliks
minor.
• Perkembangan selanjutnya tubulus koligenetes
memanjang membentuk piramid renalis.
• Tunas ureter membentuk ureter, pelvis renalis,
kaliks mayor dan minor.
15.5
Sistim eksretorius
* Setiap tubulus koligentes yang baru terbentuk
ditutupi ujung distalnya oleh suatu jaringan
metanefros
* Vesikel2 ginjal
* Tubulus kecil berbentuk huruf S
* Glomerulus
* Tubulus2 brsama dengan glomerulus
membentuk nefron
* Tubulus ekrestorius terus memanjang
menghasilkan tubulus kontortus proksimalis,
ansa henle, tubulus kontortus distalis
Korelasi klinis
• Tumor Wilms adalh kanker ginjal, pada anak umur 5 thn .
• Diplasia dan agenesis ginjal
• Ginjal diplastik multikistik , duktus2 dikelilingi oleh sel yang tidak berdiferensiasi.
• Ginjal polikistik kongenital, terbentuk banyak kista
• Ginjal polikistik resesif otonom
• Ginjal polikistik domina otosom.
Posisi ginjal
• Ginjal terletak pd regio panggul, bergeser
kranial di abdobmen.
• Ginjal definitif ini mulai berfungsi pada
minggu ke-12, urin masuk kedalam rongga
amnion dan bercampur dengan cairan
amnion. Cairan ini ditelan olehn janin dan
dialur ulang melalui ginjal. Selama
kehidupan dalam kandungan, ginjal tidak
bertanggung jawab untuk ekskresi zatsisa
• Naiknya ginjal perubahan antara sistim mesonefros dan matanefros .Sistim mesonefros hampir seluruhnya berdegenerasi, dan hanya sedikit sisa yang menetap dan berkontak erat dengan gonad. Pada embrio pria dan wanita, gonad turun dari ketinggian semula posisi yang jauh lebih redah.
Kandung Kemih dan Uretra
• Selam minggu keempat sampai ketujuh
perkembngan, kloaka menjadi sinus urogenitalis
disebelah anterior dan kanalis analis disebelah
posterior
• Septum urorektale adalah suatu lapisan
mesoderm antara kanalis primitif dan sinus
urogenitalis.
• Ujung septum akan membentuk korpus perinale
• Bagian paling atas & besar adalah kandung
kemih.
• 15.12
• Gambar : 15.12 Pembagian kloaka
menjadi sinus urogenitalis A. pada akhir
minggu ke 5 B. 7 Minggu C. 8 Minggu
• Pada awalnya kandung kemih
bersambungan dengan alantois, tetapi
ketika lumen alantois mengalami
obliterasi, suatu korda fibrosa tebal,
urakus menetap dan menghubungkan
apeks kandung kemih dengan umbilikus.
• Pada orang dewasa urakus dikenali
sebagai ligamentum umbilikale medianum.
Uretra
• Berasal dari endoderm; jaringan ikat dan otot
polos disekitarnya berasal dari mesoderm
splanink
• Minggu ketiga, epitel uretra pars prostatika mulai
brproliferasi dan membentuk sejumlah
pertumbuhan keluar yang menembus mesenkim
sekitarnya.
• Pada pria tunas ini membentuk kelenjar prostat
• Pada wanita, bagian kranial uretra membentuk
kelenjar uretra dan parauretra.
• Gambar : Pandangan dorsal kandung kemih yang memperlihatkan hubungan ureter dan duktus mesonefrikus sewaktu perkembangan, pada awalnya kedua ureter dibentuk oleh pertumbuhan keluar duktus mesonefrikus A) keduanya memiliki Muara terpisah kedalam kandung kemih. B_D Trigonum kandung kemih yang dibentuk oleh menyatunya duktus mesonefrikus.
KEPALA DAN LEHER
Mesenkim untuk membentuk regio kepala
berasal dari mesoderm paraksial dan
mesoderm lempeng lateral, krista neuralis
Mesoderm paraksial membentuk dasar
tengkorak dan sebagian kecil regio
oksipital, semua otot volunter regio
kranifasial, dermis dan jaringan ikat
dibagian dorsal kepala.
Gambaran paling khas pada pembentukan
kepala dan leher yang dihasilkan oleh
arcus faring atau brankial.
Arkus2 ini muncul pada minggu keempat
dan kelima perkembangan dan ikut
berperan menghasilkan penampilan luar
khas embrio.
Pada awalnya arkus2 ini terdiri dari
jaringan mesenkim yang dipisahkan oleh
celah dalam yang dikenal dengan celah
faring.
16,1
16.3
Secara bersamaan dengan terbentuknya
arkus dan celah, terbentuk kantung faring
yang muncul sepanjang dinding lateral
usus faring
Kantung ini menembus mesenkim
sekitarnya, tetapi tidak membentuk
hubungan terbuka dengan celah eksternal.
Arkus faring berperan juga dalam
membentuk wajah.
Pada akhir minggu keempat bagian
tengah wajah dibentuk oleh stomodeum,
dikelilingi oleh pasangan pertama arkus
faring
Ketika embrio berusia 42 hari, ada lima
tonjolan mesenkim disebut: promensia
mandibularis
Kaudal dari stomatodeum disebut
promensia maksilaris ( bagian dorsal dari
arkus faring pertama )
Lateral dari stomatodeum disebut
promensia frontonasalis yaitu penonjolan
yang sedikit membulat kranial dari
stomadeum
Pembentukan wajah kemudian dilengkapi
oleh pembentukan prominensia nasalis
Arkus faring pertama
Terdiri dari bagian dorsal, prosesus
maksilaris yang meluas kedepan dibawah
daerah mata , dan bagian ventral disebut
prosesus mandibularis yang mengandung
kartilago Meckel
Akan membentuk inkus dan maleus
Mesenkim prosesus maksilaris
membentuk premaksila,maksila, os
zigomatikum, dan sebagian besar os
temporale melalui osifikasi membranosa.
Arkus faring kedua
Tulang rawan arkus kedua atau arkus
hioid ( kartilago Reishert) membentuk
stapes, prosesus stilodeus os temporale,
ligamentum stiloioideum, dan disebelah
ventral , kornu minus dan bagian atas
korpus os hiodeum.
Otot arkus hioid adalah : M.stapedius,
M.stiolohiodeus, venter posterior
M.digastrikus, M. aurikularis dan otot2
wajah.
16.9
Arkus faring ketiga
Tulang rawan arkus faring ketiga
menghasilkan bagian bawah korpus dan
kornu mayus os hyodeum
Arkus faring keempat dan keenam
komponen arkus faring keempat dan
keenam menyatu untuk membentuk
kartilago2laring, kartilago tyroid,
krikoidea,aritenoidea,kornukulata, dan
kuneiformis .
CACAT LAHIR YANG MENGENAI FARING
Jaringan timus dan paratiroid ektopik
Fistula brankial
Sel kista neralis dan cacat kranofasial
Syndrom treaher Collins
Wajah
Pada akhir minggu keempat, muncul
prominensia fasialis(tonjolan wajah) yg
terutama terdiri dari mesenkim yg berasal
dari krista neuralis dan dibentuk oleh
pasangan pertama arkus faring
Prominensia maksilaris dan prominensia
mandibularis ditemukan disebelah kaudal
dari struktur ini.
Prominensia frontonasalis dibentuk oleh
proliferasi msenkim yamg terletak ventral
dari vesikel otak
Selama minggu kelima, plakoda nasalis
mengalami invanginasi membentuk fovea
nasalis (lekukan hidung)
Prominensia nasalis
Tonjolan dibatas luar lekukan adalah
pominensia nasalis lateralis
Tonjolan di batas dalam adalah:
prominensia mediana.
Selama 2 minggu berikutnya tonjolan
bertambah besar. Secara bersamaaan
tonjolan ini tumbuh kearah medial.
Hidung
Dibentuk oleh lima prominensia fasialis
Prominensia frontalis membentuk
jembatan hidung; prominensia nasalis
mediana yang membentuk lengkung dan
ujung hidung; prominensia nasalis lateralis
membentuk cuping hidung
16.23
Segmen Intermaksila
Struktur yang terbentuk akibat
menyatunya prominensia maksilaris dan
prominensia nasalis mediana
16.24
Korelasi klinis:
• Sumbing wajah
Bibir sumbing dan langit2 sumbing adalah
cacat yang sering ditemukan.
Menyebab kelainan penampakan wajah
dan gangguan bicara
TELINGA
Pada embrio telinga terbentuk dari tiga
bagian:
1. Telinga luar, pengumpul suara
2.Telinga tengah, penghantar suara
3.Telinnga dalam, mengubah gelombang
suara menjadi impuls saraf
Telinga dalam
Ditemukan pada embrio berusia 22 hari,
sbg penebalan ektoderm permukaan
kedua sisi rombesefalon
Plakoda optika mengalami invanginasi
membentuk vesikula otika/ auditorik
Perkembangan selnjutnya masing2 vesikel
terbagi menjadi :Komponen ventral
:sakulus dan duktus koklearis, komponen
dorsal membentuk: utrikulus, kanalis
semisirkularis dan duktus endolimfatikus
Labirin membranosa
18.1
Sakulus, koklea dan organ corti
Minggu ke6 sakulus membentuk suatu
kantong keluar bebrbentuk tubulus dikutub
bawahnya disebut : duktus koklearis
Hubungannya dengan bagian lain, sakulus
merupakan saluran sempit yang disebut
duktus reuniens
Pada minggu ke10, selubung tulang rawan
mengalami vakouolisasi dan terbentuk dua
ruang : skala vestibuli dan skala timfani
Duktus koklearis dipisahkan dari skala
vestibuli oleh membrana vestibularis dan
dari skala timfani oleh membrana basilaris
Prosessus tulang panjang yang disebut:
modiolus yang kelak tumbuh menjadi
sumbu tulang koklea
Pada awalnya, sel2 epitel duktus koklearis
tampak sama
Pd perkembangan selanjutnya, sel2 ini
membentuk dua bumbungan yaitu: inner
ridge yaitu bakal limbus dan outer ridge
yang membentuk sel rambut
Sel sensorik dan membrana tektoria akan
membentuk organ korti
Utrikulus dan kanalis semisirkularis
Terdapat pada minggu keenam
perkembangan
salah satu ujung dari masing2 kanalis
melebar untuk membentuk krus ampulare
ujung kros nonampulare tidak melebar
Sel2 diampula membentuk suatu krista
yaitu krista ampularis yg berguna untuk
menjaga keseimbangan.
Makula akustika terbentuk didinding
utrikulus dan sakulus. Impuls yang
dihasilkan di sel sensorik krista dan
makula akibat perubahan posisi tubuh.
18.5
Telinga tengah
kavitas timpani dan tuba auditiva
Kavitas timpani berawal
di endoderm, berasal dari kantong faring
pertama, kantong ini meluas kearah lateral
dan menempel dicelah faring pertama.
Resesus tubotimpanikus melebar dan
membentuk kavitas timpani primitif, dan
bagian proksimalnya sempit membentuk
tuba auditiva yang merupakan saluran
penghubung kavitas timpani dgn
nasofaring
TULANG2 PENDENGARAN
Maleus
Inkus
Stapes
Maleus berasal dari arkus faring pertama
dipersyarafi oleh nervus mandibularis.
Telinga luar
Meatus akustikus eksternus
Gendang telinga
aurikula
Kelainan2 paa telinga
1.Tuli kongenital, disebabkan oleh kelainan
perkembangan labirin membranosa dan
labirin tulang
2.Cacat telinga, memcakup kelainan minor
dan parah