2
YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM INDONESIA Indonesia Legal Aid Foundation Jl. DIPONEGORO 74, JAKARTA 10320, TELP (021) 3929840 (Hunting), FAX (021) 31930140 Email: [email protected], Website: http://www.ylbhi.or.id (Lagi) Pengungsi Syi’ah Sampang mendapat diskriminasi Belum cukup penyerangan, perusakan disertai pembakaran dan pengusiran terhadap Jemaah Syiah Sampang, kini diskriminasi terjadi lagi kepada mereka. Para Jemaah Syi’ah Sampang yang telah terusir dari rumah mereka dan kemudian mengalami pengusiran dari Gelanggang Olahraga Sampang, Madura, tempat mereka mengungsi sebelumnya, kini mereka berada di Sidoarjo dan mengalami berbagai kendala dan diskriminasi. Salah satunya saat menunaikan ibadah Shalat Ied sebagai momen kemenangan Idul Fitri. Setelah berpuasa di bulan Ramadhan, menghadapi kenyataan yang tidak mengenakan, mereka menjalani ibadah Shalat Ied terpisah sekat kain hitam dengan umat muslim lainnya dan tanpa sajadah. Upaya rekonsiliasi yang dilakukan pemerintah bisa menjadi sia-sia karena dengan adanya pemisahan pada saat Shalat Ied ini, membuktikan bahwa masyarakat Indonesia dewasa ini belum dapat menerima kehadiran dan bahkan mendiskriminasi para Jemaah Syi’ah ini. Pemerintah seharusnya melihat kedalam akar rumput, mengapa bisa terjadi penolakan terhadap para Jemaah Syiah, karena sepanjang sejarah keberadaan Jemaah Syi’ah di Indonesia, tidak pernah ada permasalahan dengan penganut Sunni. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia mencatat bahwa perlakuan diskriminasi terhadap para jemaah Syi’ah sudah beberapa kali terjadi. Mulai dari pengusiran mereka dari tempat pengungsian di Gelanggang Olah Raga Sampang, sulitnya anak-anak pengungsi Syi’ah mendapat akses pendidikan di tempat pengungsian yang baru, hingga beberapa pengungsi Syi’ah yang dipaksa untuk berbalik dari keyakinan mereka. Semua ini menunjukan tidak aktifnya pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi warga pemeluk Syi’ah di Indonesia. Pemerintah baru bergerak setelah beberapa Jemaah Syi’ah Sampang menempuh perjalanan dari Jawa Timur ke Jakarta dengan bersepeda untuk mengetuk hati pemerintah dan aparatur negara yang selama ini hanya diam saja. Bahkan penghargaan World Statesman Award 2013 yang diberikan oleh Appeal of Conscience Foundation, Amerika Serikat kepada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, tidak membuat pemerintah Indonesia segera bergerak untuk menyelesaikan kasus Diskriminasi terhadap para penganut Syi’ah dan juga diskriiminasi yang dialami oleh berbagai golongan minoritas di Indonesia. Melihat hal tersebut diatas, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia : 1. Mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan Rekonsiliasi terhadap Jemaah Syi’ah Sampang, agar perlakuan diskriminatif terhadap Jemaah Syi’ah Sampang tidak terjadi lagi.

YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM INDONESIA Indonesia … fileBelum cukup penyerangan, ... yang telah terusir dari rumah ... terkait toleransi terhadap minoritas masih terjadi di indonesia

  • Upload
    lammien

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM INDONESIA Indonesia … fileBelum cukup penyerangan, ... yang telah terusir dari rumah ... terkait toleransi terhadap minoritas masih terjadi di indonesia

YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM INDONESIAIndonesia Legal Aid Foundation

Jl. DIPONEGORO 74, JAKARTA 10320, TELP (021) 3929840 (Hunting), FAX (021) 31930140 Email: [email protected], Website: http://www.ylbhi.or.id

(Lagi) Pengungsi Syi’ah Sampang mendapat diskriminasi

Belum cukup penyerangan, perusakan disertai pembakaran dan pengusiran terhadap JemaahSyiah Sampang, kini diskriminasi terjadi lagi kepada mereka. Para Jemaah Syi’ah Sampangyang telah terusir dari rumah mereka dan kemudian mengalami pengusiran dari GelanggangOlahraga Sampang, Madura, tempat mereka mengungsi sebelumnya, kini mereka berada diSidoarjo dan mengalami berbagai kendala dan diskriminasi. Salah satunya saat menunaikanibadah Shalat Ied sebagai momen kemenangan Idul Fitri. Setelah berpuasa di bulanRamadhan, menghadapi kenyataan yang tidak mengenakan, mereka menjalani ibadah ShalatIed terpisah sekat kain hitam dengan umat muslim lainnya dan tanpa sajadah.

Upaya rekonsiliasi yang dilakukan pemerintah bisa menjadi sia-sia karena dengan adanyapemisahan pada saat Shalat Ied ini, membuktikan bahwa masyarakat Indonesia dewasa inibelum dapat menerima kehadiran dan bahkan mendiskriminasi para Jemaah Syi’ah ini.Pemerintah seharusnya melihat kedalam akar rumput, mengapa bisa terjadi penolakanterhadap para Jemaah Syiah, karena sepanjang sejarah keberadaan Jemaah Syi’ah diIndonesia, tidak pernah ada permasalahan dengan penganut Sunni.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia mencatat bahwa perlakuan diskriminasiterhadap para jemaah Syi’ah sudah beberapa kali terjadi. Mulai dari pengusiran mereka daritempat pengungsian di Gelanggang Olah Raga Sampang, sulitnya anak-anak pengungsiSyi’ah mendapat akses pendidikan di tempat pengungsian yang baru, hingga beberapapengungsi Syi’ah yang dipaksa untuk berbalik dari keyakinan mereka. Semua ini menunjukantidak aktifnya pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi warga pemeluk Syi’ah diIndonesia.

Pemerintah baru bergerak setelah beberapa Jemaah Syi’ah Sampang menempuh perjalanandari Jawa Timur ke Jakarta dengan bersepeda untuk mengetuk hati pemerintah dan aparaturnegara yang selama ini hanya diam saja. Bahkan penghargaan World Statesman Award 2013yang diberikan oleh Appeal of Conscience Foundation, Amerika Serikat kepada PresidenIndonesia Susilo Bambang Yudhoyono, tidak membuat pemerintah Indonesia segera bergerakuntuk menyelesaikan kasus Diskriminasi terhadap para penganut Syi’ah dan jugadiskriiminasi yang dialami oleh berbagai golongan minoritas di Indonesia.

Melihat hal tersebut diatas, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia :

1. Mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan Rekonsiliasi terhadapJemaah Syi’ah Sampang, agar perlakuan diskriminatif terhadap Jemaah Syi’ahSampang tidak terjadi lagi.

Page 2: YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM INDONESIA Indonesia … fileBelum cukup penyerangan, ... yang telah terusir dari rumah ... terkait toleransi terhadap minoritas masih terjadi di indonesia

2. Mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaiskan berbagai persoalanterkait toleransi terhadap minoritas masih terjadi di indonesia seperti : Kasus JemaahAhmadiyah Indonesia, kasus GKI Yasmin, kasus HKBP Filadelfia dan Kriminalisasiterhadap Pendeta Palti Panjaitan.

3. Mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membuktikan janjinya dalammemfasilitasi warga Syi'ah dalam upaya rekonsiliasi dan pemulangan Jemaah Syi'ahSampang, selanjutnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga harus melakukanterobosan terkait dgn Fatwa sesat MUI Jatim thd pengikut Syi'ah

Jakarta, 13 Agustus 2013

Hormat KamiYayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia

Alvon Kurnia Palma, S.H.Ketua Badan Pengurus