6
I. PENDAHULUAN Secara resmi, yaitu pada tanggal 20 Maret 2104, XL Axiata mengumumkan telah menyelesaikan kesepakatan akuisisi pembelian 95% dari saham Axis. Transaksi ini merupakan transaksi material dimana nilai transaksi diumumkan mencapai USD 865.000.000 atau senilai Rp 10.045.425.000.000 adalah sebesar 66% dari nilai ekuitas XL Axiata yang sebesar Rp 15.203.777.000.000. Sebelumnya, akuisisi ini telah disetujui oleh pemegang saham dan XL juga telah mendapatkan persetujuan dari dua regulator pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses akuisis penggabungan horizontal ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dan terakhir, mendapatkan restu dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) yang berarti XL Axiata secara penuh memegang saham mayoritas dari perusahaan operator seluler Axis. II. TRANSAKSI A. Latar Belakang Dan Alasan Dilakukannya Transaksi

XL Axis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhfjxggttttt

Citation preview

Page 1: XL Axis

I. PENDAHULUAN

Secara resmi, yaitu pada tanggal 20 Maret 2104, XL Axiata mengumumkan telah

menyelesaikan kesepakatan akuisisi pembelian 95% dari saham Axis. Transaksi ini

merupakan transaksi material dimana nilai transaksi diumumkan mencapai USD

865.000.000 atau senilai Rp 10.045.425.000.000 adalah sebesar 66% dari nilai

ekuitas XL Axiata yang sebesar Rp 15.203.777.000.000.

Sebelumnya, akuisisi ini telah disetujui oleh pemegang saham dan XL juga telah

mendapatkan persetujuan dari dua regulator pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses akuisis penggabungan horizontal ini

juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi

(Kominfo) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dan terakhir,

mendapatkan restu dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) yang berarti

XL Axiata secara penuh memegang saham mayoritas dari perusahaan operator seluler

Axis.

II. TRANSAKSI

A. Latar Belakang Dan Alasan Dilakukannya Transaksi

Transaksi ini dilaksanakan untuk mengembangkan usaha dan mendukung

pertumbuhan bisnis XL sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing.

Selama tiga tahun terakhir, XL mengalami peningkatan jumlah pelanggan

yang signifikan, selain peningkatan pelanggan 3G, pelanggan dengan 2G yang

masih tinggi menuntut XL untuk tetap memberikan kontribusi maksimal,

terlepas dari keterbatasan XL di jaringan 2G tersebut. Peningkatan pelanggan

ini berdampak pada meningkatnya trafik sebanyak dua kali lipat pada jaringan

2G XL sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas layanan sementara XL

mempunyai kewajiban untuk tetap menjaga Quality of Service (QoS) yang

Page 2: XL Axis

ditentukan oleh regulator. Perilaku pasar yang saat ini masih cenderung

menggunakan perangkat 2G untuk keperluan data serta jumlah penjualan

smartphone yang masih didominasi oleh teknologi 2G dan kebutuhan

teknologi LTE di masa depan di spektrum frekwensi 1800 MHz menuntut XL

untuk mencari solusi yang kedepannya membawa keuntungan jangka panjang.

AXIS dengan ketersediaan spektrum frekwensi 1800 MHz memberikan

keuntungan signifikan bagi XL dimana tidak hanya terpenuhinya kebutuhan

akan kualitas jaringan 2G yang lebih baik juga akan berdampak pada efisiensi

belanja modal (Capex) dan biaya operasional (Opex).

Dengan dilakukannya akuisisi ini diharapkan XL akan memiliki paritas

spektrum, tepatnya spektrum yang unggul dan kompatibel di frekwensi 1.800

MHz. Hal ini akan mendorong peningkatan kualitas layanan dan jaringan XL.

Akuisisi ini selain sejalan dengan terbentuknya industri yang terintegrasi juga

akan membawa keuntungan bagi pelanggan, para pemegang saham dan

pemangku kepentingan lainnya.

Page 3: XL Axis

Untuk membiayai transaksi ini XL akan menggunakan kombinasi pinjaman, yaitu

dari pemegang saham Axiata sekira USD500 juta (58 persen) dan pinjaman dari

institusi finansial sekira USD365 juta (42 persen).

MATA ANALISIS

VIVAnews - Konsolidasi yang dilakukan XL Axiata (XL) dengan mengakuisisi Axis

Telekom (Axis) mendapat banyak tanggapan dari berbagai kalangan. Beberapa analis

menilai konsolidasi itu bisa membuat kinerja keuangan XL bertambah baik, tapi ada

pula yang mengatakan sebaliknya.

Menurut Heru Sutadi, Direktur Indonesia ICT Institute, akuisisi XL terhadap Axis

dianggap membawa dampak terhadap industri yang makin sehat dengan

berkurangnya operator telekomunikasi.

"Saat ini, jumlah operator telekomunikasi di Indonesia mencapai 12 perusahaan. Itu

terlalu banyak, sudah tidak kondusif lagi," kata Heru pada VIVA melalui pesan

instan, 5 Oktober 2013.

"Akibatnya industri jadi kurang efisien dan layanan kepada masyarakat tidak

maksimal. Idealnya, pemerintah menilai jumlah operator cukup 4-5 saja," kata

mantan anggota BRTI itu

Page 4: XL Axis

Dia menambahkan, konsolidasi itu juga menuai banyak komentar dari kalangan

analis. Misalnya, Bahana Securities yang menyatakan merger XL-Axis akan

mendongkrak pendapatan XL. Merger juga akan menggenjot harga saham XL di

pasar modal sebagai akibat meningkatnya nilai perusahaan.

Namun, analisis itu dibangun berdasarkan asumsi bahwa nilai aset perusahaan

meningkat setelah merger dengan meningkatnya jumlah pelanggan, sehingga

diharapkan dapat menaikkan revenue.

Sementara itu, analis dari JP Morgan, melalui hasil risetnya mengungkapkan,

konsolidasi XL dan Axis malah mengakibatkan peningkatan biaya operasi dan

investasi perusahaan akibat beban biaya frekuensi.

Peningkatan biaya itu diakibatkan oleh banyaknya site-site infrastruktur yang sama,

sehingga diperlukan relokasi infrastruktur.

Terganggunya performansi keuangan XL itu akan berdampak pada nilai perusahaan,

sehingga harga saham XL di pasar modal diperkirakan akan menurun dari Rp4.375 ke

Rp3.900.

Analisis yang dibangun oleh JP Morgan ini didasarkan pada asumsi bahwa merger

XL-Axis membuat hak pengguna seluruh frekuensi bekas Axis beralih ke XL.