74
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit yang termasuk dalam suku Loranthaceae. Tumbuhan parasit ini umumnya menyerang pepohonan atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian ranting dan cabang- cabangnya. Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan terganggu bahkan dapat mati apabila serangan tersebut dalam jumlah besar (Sunaryo et al., 2006). Benalu sering merugikan secara ekonomis dan mengganggu kehidupan tubuhan inang. Selain dikenal sebagai tumbuhan yang merugikan ternyata benalu telah sejak lama dikenal sebagai sumber bahan obat tradisional Indonesia (Kirana, 1996; Chozin dkk, 1998 dan Widandri & Rahajoe, 1998). Mengingat bahwa pemanfaatan suatu jenis benalu untuk bahan obat maupun penelitian fitokimia harus berkaitan dengan jenis inanngnya, sedangkan tidak semua jenis tumbuhan dapat menjadi inang benalu, maka perlu mengkaji keanekaragaman jenis benalu di berbagai inang karena tanaman ini tergolong unik dan penelitian tentang tanaman ini belum banyak dilakukan terutama tentang morfologi benalu. Hasil penelitian tentang keanekaragaman jenis Loranthaceae yang menempel pada family Anacardiaceae di Surakarta

8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit yang termasuk

dalam suku Loranthaceae. Tumbuhan parasit ini umumnya menyerang pepohonan

atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian ranting dan cabang-cabangnya.

Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan terganggu bahkan dapat mati

apabila serangan tersebut dalam jumlah besar (Sunaryo et al., 2006). Benalu

sering merugikan secara ekonomis dan mengganggu kehidupan tubuhan inang.

Selain dikenal sebagai tumbuhan yang merugikan ternyata benalu telah sejak

lama dikenal sebagai sumber bahan obat tradisional Indonesia (Kirana, 1996;

Chozin dkk, 1998 dan Widandri & Rahajoe, 1998). Mengingat bahwa

pemanfaatan suatu jenis benalu untuk bahan obat maupun penelitian fitokimia

harus berkaitan dengan jenis inanngnya, sedangkan tidak semua jenis tumbuhan

dapat menjadi inang benalu, maka perlu mengkaji keanekaragaman jenis benalu di

berbagai inang karena tanaman ini tergolong unik dan penelitian tentang tanaman

ini belum banyak dilakukan terutama tentang morfologi benalu. Hasil penelitian

tentang keanekaragaman jenis Loranthaceae yang menempel pada family

Anacardiaceae di Surakarta ini akan diaplikasikan ke dalam media pembelajaran

SMA guna mengetahui pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif siswa.

Proses belajar mengajar saat ini cenderung berorientasi pada terselesaikannya

materi pembelajaran, bukan pada ketercapaian tujuan pembelajaran seperti

peningkatan hasil belajar. Menurut Nana Sudjana (2005:50) ”Ada tiga ranah

(domain) hasil belajar, yaitu ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah

kognitif”. Dari hasil belajar dapat diketahui tingkat keberhasilan kemampuan

kognitif seseorang. Dalam pelajaran biologi dituntut untuk memenuhi tiga tujuan

pendidikan yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif

merupakan kemampuan yang sangat diperhatikan. Tiga kemampuan yang harus

dikuasai sebagai jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif,

yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi merupakan proses yang

Page 2: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

2

menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui

persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Dalam pengajaran, guru harus menanamkan pengertian dengan cara menjelaskan

materi pelajaran yang sejelas-jelasnya kepada siswa. Penjelasan yang diberikan

harus mendekati obyek yang sebenarnya agar tidak terjadi kesalahan persepsi.

Berdasarkan pengamatan, SMA N 1 Kebak Kramat telah dikembangkan

sebuah kelas ICT dengan seperangkat komputer untuk setiap siswa dan LCD,

serta sudah dikembangkan pula system jaringan terpadu yang dihubungkan

dengan jaringan internet. Siswa telah terbiasa dalam merespon perkembangan

teknologi dan informasi, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang

mampu mengoperasikan komputer. Kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran adalah masih minimalnya kemampuan kognitif siswa saat

pembelajaran berlangsung, selain itu proses pembelajaran yang belum bervariasi

membuat kejenuhan serta konsentrasi belajar siswa terhadap pelajaran berkurang.

Kenyataan yang diamati di kelas menunjukan pemahaman siswa terhadap materi

masih kurang dan minimalnya kemampuan kognitif siswa terlihat dari

bergantungnya proses pembelajaran pada guru.

Siswa diharapkan lebih antusias dan aktif dalam belajar dengan baru dalam

pembelajaran. E-learning sebuah alternatif dalam proses pembelajaran.

LearnFrame.Com dalam Glossary of e-learning Terms (Farhad, 2001)

menyatakan bahwa: e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan

aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet dan

jaringan computer.

Pemanfaatan teknologi elektronik dalam pembelajaran memberi penguatan

terhadap pola perubahan paradigma pembelajaran. Sistem e-learning merupakan

bentuk implementasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan tidak

dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian proses pembelajaran ini dapat

dilakukan baik dengan synchronous maupun asynchronous. Synchronous adalah

Page 3: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

3

proses pembelajaran yang ilakukan dalam waktu yang sama, sedangkan

asynchronous pembelajaran yang dilakukan dalam waktu yang berbeda.

Salah satu aplikasi dari E-learning adalah moodle. Moddle merupakan sebuah

nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media

pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk

masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi

pembelajaran. Dengan menggunakan moodle, kita dapat membuat materi

pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah

singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment.

Model pembelajaran e-learnig berbasis moodle dipilih karena memiliki

kerakteristik yang sesuai dengan pembelajaran biologi yang sering sekali

membahas tentang kehidupan dan kejadian yang sering terjadi di kehidupan

sehari-hari. Sarana media pembelajaran untuk mata pelajaran biologi perlu dibuat

untuk menyajikan pelajaran agar lebih menarik diera komputerisasi seperti

sekarang ini. Siswa akan lebih tertarik dengan media pembelajaran yang disajikan

secara menarik, interaktif dan mudah dipahami. Moodle dapat memberikan materi

tidak hanya menggunakan tulisan saja, tapi juga memberikan materi dalam bentuk

multimedia. Dengan menggunakan moodle, siswa akan lebih memahami materi

pelajaran dengan lebih cepat menggunakan animasi dan visualisasi yang dapat di-

upload oleh guru mata pelajaran. Siswa akan lebih tertarik dengan berbagai

bentuk media yang tersedia pada moodle baik dalam bentuk Microsoft Words,

Power Point, animasi Flash, bahkan file yang berupa audio dan video dapat

ditempelkan sebagai akses.

Salah satu alternatif yang diajukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif

dalam proses pembelajaran adalah dengan implementasi moodle. Pembelajaran

dengan moodle merupakan pembelajaran yang juga menekankan pembelajaran

yang mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Selain itu juga dapat

dijadikan sebagai sumber bahan ajar siswa yang interaktif dan menarik. Sumber

bahan ajar yang diterapkan pada moodle seperti modul, Power Point, gambar atau

foto, animasi flash, film serta konsep-konsep materi biologi. Materi ini membahas

Page 4: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

4

tentang hasil penelitian Keanekaragaman jenis Loranthaceae pada family

Anacardiaceae. Penelitian ini membahas tentang karakteristik morfologi baik

akar, batang, daun serta bunga tanaman Loranthacea yang menempel pada family

Anacardiaceae.

Pengajar berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) siswa yang

dapat diproses dengan berbagai indera pada berbagai media berbasis moodle

yang diterapkan. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Azhar

Arsyad (2007:9) “Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima

dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut

dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan”. Penggunaan media

pembelajaran berbasis moodle diharapkan dapat membantu siswa dalam

menerima dan menyerap dengan baik pesan-pesan dari materi yang

disampaikan. Penggunaan sumber belajar berbasis moodle pada pembelajaran

Biologi yaitu pada materi Keanekaragaman Hayati dalam hal ini adalah sub

pokok bahasan plantae diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif

siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian dengan

judul:“IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN KEANEKARAGAMAN

JENIS LORANTHACEAE PADA FAMILI ANACARDIACEAE SEBAGAI

SUMBER BAHAN AJAR BERBASIS MOODLE TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka barbagai permasalahan dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Model ceramah membuat siswa kurang temotivasi.

2. Media yang diterapkan guru kepada siswa kurang menarik

3. Guru kurang memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di kelas.

4. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center), sedangkan siswa

hanya menerima pelajaran secara pasif yang berpengaruh pada kemampuan

kognitif siswa.

Page 5: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

5

5. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa perlu dikembangkan

model pembelajaran e-learning berbasis moodle .

6. Kurangnya penelitian yang mendukung materi pembelajaran disekolah.

C. Pembatasan Masalah

Dalam Penelitian peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Kebak

Kramat Tahun Ajaran 2010/2011

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dibatasi pada:

a. Materi pembelajaran biologi pada sub pokok bahasan Plantae.

b. Model pembelajaran yang digunakan soft moodle secara yang dapat

digunakan secara bebas sebagai produk open source dibawah lisensi GNU.

c. Aspek yang diteliti adalah kemampuan kognitif siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Apa saja jenis-jenis Loranthaceae yang menempel pada famili

Anacaridiaceae di daerah Surakarta berdasarkan identifikasi ciri morfologi

2. Adakah pengaruh penerapan hasil penelitian keanekaragaman

Loranthaceae pada famili Anacardiacea sebagai sumber bahan ajar

berbasis moodle terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X-9 SMA

Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2010/2011.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Mengetahui keanekaragaman Loranthaceae pada family Anacardiaceae di

Surakarta.

2. Membuat bahan ajar hasil penelitian keanekaragaman Loranthaceae pada

family Anacardiaceae di Surakarta berbasis moodle.

Page 6: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

6

3. Mengetahui pengaruh penerapan hasil penelitian keanekaragaman

Loranthaceae pada famili Anacardiacea sebagai sumber bahan ajar

berbasis moodle terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X-9 SMA

Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan mampu memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Siswa

a. Memberikan pengalaman secara nyata kepada siswa melalui

pengimplementasian model pembelajaran moodle sebagai pemicu

munculnya kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran Biologi.

b. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

semangat dalam belajar.

c. Membangun budaya belajar mandiri ,mendasar, menyeluruh, dan terpadu

2. Bagi Guru

a. Menyajikan sebuah alternatif bagi Guru untuk mengatasi masalah

pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan

metode pembelajaran yang bervariasi.

b. Memberikan masukan bagi guru mengenai manfaat implementasi moodle

untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran

Biologi.

c. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif dan menyenangkan.

3. Bagi sekolah

a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk referensi peningkatan kemampuan

kognitif siswa dalam pembelajaran Biologi pada tahap berikutnya.

b. Hasil penelitian dapat digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran

secara umum pada tahap berikutnya.

Page 7: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Keanekaragaman Jenis Loranthacea pada Inang Famili

Anacardiaceae

a. Keanekaragaman Jenis Loranthaceae

Benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit yang termasuk

dalam suku Loranthaceae. Menurut Sunaryo et al (2006:1) tumbuhan parasit ini

umumnya menyerang pepohonan atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian

ranting dan cabang-cabangnya. Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan

terganggu bahkan dapat mati apabila serangan tersebut dalam jumlah besar.

Benalu telah lama dikenal sebagai tumbuhan hemiparasit pada perdu atau

pohon. Akan tetapi melalui kajian yang menggunakan radiocarbon, Marshall dan

Ehleringer (1990, dalam Luttge, 1997) telah menggungkapkan bahwa benalu

adalah benar-benar parasit karena sebagian besar senyawa karbon benalu berasal

dari larutan apoplastik xylem tanaman inang. Selain menggambil mineral,

haustoria benalu juga menyerap senyawa organic dari inang. Benalu juga

menyerap senyawa organic inang. Benalu sering merugikan secara ekonomis dan

mengganggu kehidupan tubuhan inang. Selain dikenal sebagai tumbuhan yang

merugikan ternyata benalu telah sejak lama dikenal sebagai sumber bahan obat

tradisional Indonesia (Kirana, 1996; Chozin dkk, 1998 dan Widandri & Rahajoe,

1998).

Di Cina, benalu telah digunakan sebagai obat sejak tahun 1910 (Anderson

and Phillipson, 1992). Karena itu, potensi benalu sebagai sumber bahan obat dan

kandungan kimia benalu bergantung pada jenis tanaman inang yang ditempati

( Anderson & Phillipson, 1992) menunjukkna bahwa alkaloid benalu teh Scurulla

ortiana disintesis oleh tanaman teh. Sebaiknya, berbagai flavonoid justru

dihasilkan oleh benalu, namun, konsentrasinya sangat bervariasi bergantung jenis

inangnya.

Page 8: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

8

Di kawasan Malesia suku Loranthaceae terdiri atas 23 marga dan 193 jenis

(Barlow, 1997) sedangkan di Jawa dilaporkan hanya dapat ditemukan 38 jenis

benalu dari 14 marga (Backer dan Bakhuizen van den Brink, 1965). Berdasarkan

pengamatan terhadap spesimen herbarium yang disimpan di Herbarium

Bogoriense telah ditemukan 8 jenis tumbuhan benalu di Pulau Bali. Kedelapan

jenis benalu tersebut adalah Amyema cuernosensis (Elmer) Barlow, A. longipes

(Danser) Barlow, A. tristis (Zoll.) Tiegh., Dendrophthoe lanosa (Korth.) Danser,

D. pentandra (L.) Miq., Helixanthera setigera (Korth.) Danser, Scurrula

atropurpurea (Blume) Danser, dan S. parasitica L.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1993:122) menyatakan bahwa

Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya berkayu,

tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae yang

berkayu, dengan daun-daun tunggal yang kaku seperti belulang, duduknya

bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak

terdapat daun-daun, dalam hal ituruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan

berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat

penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu

membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya.

Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap

seperti akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari

streng-streng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut

penyelam, ada pula yang langsung dari cakram pelekatnya mengeluarkan

penyelam ke bagian kayu inangnya.

Di Jawa ada beberapa genus benalu, diantaranya adalah sebagi berikut:

1. Viscum

Semak yang bercabang banyak, tak berambut, kerapkali menggantung.

Antara ruas yang berurutan dan menjadi pipih membuat sudut siku-siku satu

terhadap yang lain. Antara ruas lama sekali tetap hijau. Daun hanya terlihat pada

antar ruas yang sangat muda, sebagai sisik kecil dibawah karangan bunga.

Karangan bunga duduk, berhadapan, pada ujung dari antar ruas; semula ada satu

bunga betina diujung, kemudian dibawahnya masih beberapa bunga, yang jantan

Page 9: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

9

maupun yang betina; tiap bunga pada pangkalnya dengan dua daun pelindung

yang bersatu dan berbentuk perahu. Bunga berbilang 4. Buah yang masak bulat

peluru, licin, mengkilat, setengah transparan dan putih, diameter lk 3 mm.

Kerapkali memparasitir Loranthaceae lain. Pada bermacam-macam pohon, 5-2300

mm (Van Steenis et al, 2008).

Gambar 1. 1 Spesies Viscum sp

Sumber: www.parasiticplants.siu.edu

2. Macrosolen

Perdu yang bercabanh banyak. Ranting dengan ruas yang membesar. Daun

bertangkai pendek, elliptis sampai berbentuk lanset, kadang-kadang bulat telur,

gundul, 3,5-17 x 1,5-7 cm, dengan ujung yang agak meruncing, serupa kulit,

mengkilat. Karangan bunga berbunga 5-7, kebanyakn berdiri sendiri diketiak,

kadang-kadang dalam berkas pada ruas yang tua. Tangkai bunga pendek. Tabung

kelopak elipsoid, panjang lk 3 mm; pinggiran mahkota (zoom) sangat pendek.

Mahkota sebagai tunas dewasa: 1-1,5 cm panjangnya, separo bagian bawah

melebar ditengah dengan 6 saayap, diatas menyempit menjadi buluh sempit,

berakhir ke dalam gada tumpul, kuning atau hijau kekuningan, coklat tua diatas

sayap, kuning samapi merah pada ujung. Taju mahkota pada akhirnya

melengkung jauh kembali dan terpuntir. Bagian yang bebas dari benang sari

panjangnya 3-5 mm. Kepala putik bentuk gada. Buah bulat peluru, panjang 6 mm,

akhirnya coklat violet tua. Diatas berbagai jenis pohon;1-1500 m (Van Steenis et

al, 2008).

Page 10: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

10

Gambar 1. 2 Spesies Macrosolen sp

Sumber: www.crccfarmasi.ugm.ac.id

3. Dendrophthoe

Semak bercabang kuat, kerapkali lebih tinggi dari 1 m; bagian muda

kerapkali berambut. Hanya ranting tua pada ruas membesar kuat. Daun tersebar,

bertangkai pendek, bentuk lanset sampai bulat, kerapkali memanjang, 5-20 x 2-12

cm, tebal, kaku. Karangan bunga berdiri sendiri dalam ketiak, atau terkumpul

lebih dari satu pada ruas yang tua, bunga 2-20. Tangkai bunga pendek. Tabung

kelopak cylindris sampai bentuk mangkok, tinggi lk 2 mm; tepi mahkota pendek,

lk bergigi. Mahkota waktu kuncup dewasa:1,5-2,5 cm panjangnya, separo bagian

bawah cylindris, kelak melembung, separo bagian atas elipsoid persegi lima;

dengan ujung tumpul; seluruhnya kuning samapi merah orange. Taju akhirnya

melengkung sangat berjauhan satu dengan yang lain. Bagian bebas dari benang

sari 2-4 mm. Kepala putik bentuk tombol tumpul. Buah bnetuk telur, panjang

sampai 1 cm, kuning orange. Pada bermacam-macam jenis, pohon dan perdu;1-

1600 m (Van Steenis et al, 2008).

Gambar 1. 3 Spesies Dendrophthoe sp

Page 11: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

11

Gambar 1. 4 Dendrophthoe sp, a. buah, b. bunga, c. daun

Sumber: Hayati (2009:2)

4. Scurulla

Semak. Bagian muda dan karangan bunga kuning sampai coklat beranbut

semacam vilt. Ranting langsing. Daun boleh dikatakan berhadapan, bertangkai,

eliptis sampai bulat telur terbalik, kerapkali membulat pada ujung, 5-9 x 2-4 cm.

Karangan bunga kerapkali berbunga 4-6, yang sebagian terkumpul didalam ketiak.

Tangkai bunga pendek. Tabung kelopak bnetuk kerucut terbalik, tinggi lk 3 mm;

tepi kelopak pendek, bergigi 4 lemah. Mahkota waktu kuncup dewasa; panjang

1,5-2 cm, tabung silindris, dengan ujung yang elipsoid melengkung kebawah,

merah. Taju setelah bunga semuanya membuka mengarah ke satu sisi (ke atas);

tabung mahkota yang berhadapan bercangap dalam. Bagian benang sari yang

bebas 2-3 mm. Kepala putik bnetuk tombol. Buah bentuk kerucut terbalik samapi

bentuk gada. Orange, panjang lk 8 mm. Diatas bermacam jenis pohon; 1-1800 m

(Van Steenis et al, 2008).

Gambar 1. 5 Spesies Scurulla sp

Page 12: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

12

Gambar 1. 6 Scurulla sp, a. Bunga, b. buah

Sumber: Hayati (2009:2)

5. Helixanthera

Semak parasit, gundul ataupun berambut. Duduk daun berhadapan atau

brselang-seling, kadang-kadang melingkar. Perbungaan axillary, kadang-kadang

pada pucuk, berkarang atau berdiri sendiri. Bunga berkelamin ganda, 4-6 bunga,

actinomorphic, sesil atau pedicelatus. Calyx bercabang 4-6 gigi, keras. Kuncup

bunga dewasa berbentuk lurus, pada setengah dasar biasanya sedikit

menggembung dan membengkok, bagian distal biasanya subclavatus. Corolla

berwarna merah, pink, orange, atau kekuningan, petal bebas, lurus dan menyebar.

Stamen biasanya di dalam atau di tengah-tengah petal. Filamen pendek, anther 2-4

lokul, kadang-kadang multicelatus, elipsoid. Pollen berbentuk semiangular atau

semilobatus. Ovari 1 lokol; plasenta terdapat dibasal. Stilus subsilindris, 4-6

menyebar; stigma capitatus atau truncus. Buah berbentuk ovoid atau elipsoid,

kulit luar kasar, halus atau pubescent (Gilbert, 2003).

Gambar 1. 7 Spesies Helixanthera sp

Sumber: Hayati (2009:2)

Page 13: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

13

b. Anacardiaceae

Tanaman berkayu dengan saluran damar. Daun tersebar, tunggal atau

menyirip ganjil. Daun penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1 atau 2. Bunga

beraturan atau sedikit tidak beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang

berkelamin campuran; dalam malai; daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu.

Daun mahkota 4-5, berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5,

jarang lebih, kerapkali mereduksi menjadi staminodia. Bakal buah menumpang

atau setengah tenggelam, beruang 1-10, kerapkali 3-1, seringkali miring, kadang-

kadang bertangkai pendek; kadang-kadang beberapa bakal buah lepas. Bakal biji

per ruang 1. Buah batu (Van Steenis et al, 2008: 251).

Menurut Gembong (1996: 305) Suku anacardiaceae membawahi kira-kira 500

jenis, terbagi dalam 70 marga yang tersebar dari daerah-daerah beriklim panas

sampai daerah-daerah beriklim sedang. Contoh-contohnya: Anacardium: A.

occidentale (jambu mete), penghasil mete; buah semu yang berasal dari tangkai

bunganya juga dapat dimakan. Mangifera: M. indica (mangga dengan puluhan

varietas budidaya), penghasil buah-buahan; M. odorata (kuweni), M. foetida

(pakel, limus), M.caesia (kemang). Spondias: S. dulcis, S.pinnata, S.lutea

(kedondong), buahnya dimakan. Lannea: L. grandis (kayu kuda), tumbuh cepat,

penghasil kayu bakar dan gom.

2. HERBARIUM

a. Definisi Herbarium

Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani

yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi

spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi

(Rizal, 2005:1). Fungsi herbarium secara umum antara lain:

1. Sebagai pusat referensi; merupakan sumber utama untuk identifikasi

tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani

jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam

konservasi alam.

Page 14: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

14

2. Sebagai lembaga dokumentasi; merupakan koleksi yang mempunyai nilai

sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan

yang mempunyai nilai ekonomi.

3. Sebagai pusat penyimpanan data; ahli kimia memanfaatkannya untuk

mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan

ramuan untuk obat kanker, dan

sebagainya.

b. Cara Mengkoleksi Tumbuhan

Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam

praktek pembuatan herbarium. Spesimen herbarium yang baik harus memberikan

informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti. Dengan kata

lain, suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan

harus ada keterangan yang memberikan seluruh informasi yang tidak nampak

pada spesimen herbarium. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoleksi

tumbuhan antara lain:

1) Perlengkapan

Beberapa perlengkapan yang diperlukan untuk mengkoleksi tumbuhan di

lapangan antara lain: gunting tanaman, buku catatan, label, pensil, lensa tangan,

Koran bekas, penekan/penghimpit, tali pengikat, vasculum, kantong plastik,

alkohol, kantong kertas (untuk cryptogamae, buah dan biji), peta, kamera dan

sebagainya.

2) Pengkoleksian

Apa yang dikoleksi:

a) Tumbuhan kecil harus dikoleksi seluruh organnya

b) Tumbuhan besar atau pohon, dikoleksi sebagian cabangnya dengan

panjang 30-40 cm yang mempunyai organ lengkap: daun (minimal punya

3 daun untuk melihat phylotaksis), bunga dan buah, diambil dari satu

tumbuhan. Untuk pohon yang sangat tinggi, pengambilan organ

generatifnya bisa dilakukan dengan galah, ketapel atau menggunakan

hewan, misalnya beruk.

Page 15: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

15

c) Untuk pohon atau perdu kadang-kadang penting untuk mengkoleksi

kuncup (daun baru) karena kadang-kadang stipulanya mudah gugur dan

brakhtea sering ditemukan hanya pada bagian-bagian yang muda.

d) Tumbuhan herba dikoleksi seluruh organnya kecuali untuk herba besar

seperti Araceae.

e) Koleksi tumbuhan hidup; dianjurkan untuk ditanam di kebun botani dan

rumah kaca.

3) Catatan Lapangan

Catatan lapangan segera dibuat setelah mengkoleksi tumbuhan, berisi

keterangan-keterangan tentang ciri-ciri tumbuhan tersebut yang tidak terlihat

setelah spesimen kering. Beberapa keterangan yang harus dicantumkan antara

lain: lokasi, habitat, habit, warna (bunga, buah), bau, eksudat, pollinator (kalau

ada), pemanfaatan secara lokal, nama daerah dan sebagainya.

4) Pengeringan Spesimen

Setelah dilabel (etiket gantung) koleksi dimasukkan ke dalam lipatan

kertas koran dimasukkan ke kantong plastik disiram dengan alkohol 70 % hingga

basah dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

panas matahari, menggunakan kayu bakar, arang dan dengan listrik.

5) Proses Pengeringan

Menurut Hidayat (2005: 5) menyatakan bahwa proses pengeringan

specimen sebagai berikut:

a) 5-10 spesimen diapit dengan penekan atau sasak ukuran 45 x 35 cm.

Untuk specimen yang banyak, bisa digunakan karton atau aluminium

berombak/beralur untuk mengapit specimen sehingga tidak perlu

mengganti-ganti kertas Koran, diletakkan vertikal.

b) Buah-buah besar dipisah, dimasukkan ke dalam kantong, beri label dan

keringkan terpisah.

c) Tumbuhan yang sangat lunak dimasukkan ke dalam air mendidih beberapa

menit untuk membunuh jaringan dan mempercepat pengeringan.

d) Dibalik-balik secara teratur, kertas diganti beberapa kali terutama hari

pertama, kalau specimen sudah kaku lebih ditekan lagi.

Page 16: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

16

e) 1,5-2 hari specimen akan kering.

6) Pembuatan Herbarium

Menurut Sutisna (1998) menyatakan bahwa pembuatan herbarium

meliputi tiga tahap yaitu:

a) Mounting

Spesimen yang sudah kering dijahit atau dilem di atas kertas karton.

Gunakan kertas yang kuat atau tidak cepat rusak dan kaku, ukuran 29 x 43

cm. Untuk tumbuhan Palmae atau tumbuhan lain yang organnya besar, 1

spesimen dimounting pada beberapa lembar kertas.

b) Labeling

Label yang berisi keterangan-keterangan tentang tumbuhan tersebut

diletakkan di sudut kiri bawah atau sudut kanan bawah. Spesimen

dipisahkan sesuai dengan kelompoknya kemudian diidentifikasi.

Dianjurkan membuat lembar label kosong untuk kemungkinan perubahan

nama.

c) Pengasapan dan peracunan (Fumigasi)

Sebelum memasukkan spesimen ke herbarium terlebih dahulu harus diasap

dengan carbon bisulfida dalam ruangan tertentu. Metode lain dapat

dilakukan dengan menambahkan kristal paradiklorobenzen. Umumnya

herbarium-herbarium melakukan fumigasi dengan interval 1, 2, 3 tahun.

Umumnya spesimen disusun ke dalam kotak atau lemari khusus

berdasarkan alphabet.

3. Model Pembelajaran E-learning

a. Pengertian E-learning

Banyak para ahli mendefinisikan e-learning sesuai sudut pandangnya. E-

learning kepanjangan dari elektronik learning ada yang menafsirkan elearning

sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi elektronik (radio,

televisi, film, komputer, internet, dan lain-lain).

C.Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran

dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau

Page 17: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

17

internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada

pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh (distance

learning) yang dilakukan melalui model internet. Sedangkan Dong (dalam

Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous

melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang

sesuai dengan kebutuhannya.

Wahono mendefinisikan e-learning sebagai sistem atau konsep pendidikan

yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar

(ilmukomputer.com). E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional

yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet

(Murnomo,2006:124). Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-learning merupakan

pembelajaran konvensional yang berbentuk pembelajaran jarak jauh dengan

memanfaatkan teknologi komputer (informasi) baik secara formal maupun

informal.

Pengembangan model e-learning perlu dirancang secara cermat

sesuai tujuan yang diinginkan. Jika kita setuju bahwa e-learning di

dalamnya juga termasuk pembelajaran berbasis internet, maka pendapat Haughey

perlu dipertimbangkan dalam pengembangan e-learning. Pengembangan e-

learning tidak semata-mata hanya menyajikan materi pelajaran secara on-

line saja, namun harus komunikatif dan menarik. Materi pelajaran didesain

selah peserta didik belajar di hadapan pengajar melalui layar komputer yang

dihubungkan melalui jaringan internet. Untuk dapat menghasilkan e-learning

yang menarik dan diminati, Onno W. Purba (2002) mensyaratkan tiga hal

yang harus dipenuhi dalam merancang e-learning, yaitu sederhana, personal

dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam

memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel

yang disediakan akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri,

sehingga waktu belajar peserta dapat diefisiensikan untuk proses belajar itu

sendiri dan bahkan para pengajar menggunakan sistem e-learning nya.

Page 18: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

18

b. Komponen -komponen Pembelajaran E-learning

Dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen yang penting untuk

menunjang dalam pembelajaran, begitu juga dengan e-learning tidak bisa lepas

dari komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut:

a) Tujuan Pembelajaran.

Suatu rumusan yang menunjukkan dan menjelaskan hal yang ingin di capai.

Tujuan tersebut menunjukkan dan menjelaskan perubahan apa yang harus terjadi

dan yang dialami oleh siswa, seperti perubahan pola pikir, perasaan dan tingkah

laku siswa. Jadi tujuan pelatihan merupakan orientasi penyelenggaraan

pembelajaran yang ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan

ketrampilan siswa.

b) Bahan Belajar

Merupakan subtansi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran oleh

karena itu bahan merupakan salah satu guru bagi siswa yang disebut juga sebagai

guru yaitu sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pembelajaran. Ini berupa

bahan ajar yang di upload ke web-site. Bahan atau materi belajar dapat berupa

paket atau modul belajar yang disusun berdasarkan sistematika bahan belajar

tertentu, kurikulum tertentu serta inisiasi untuk melaksanakan belajar secara on-

line.

c) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan interaksi yang terjadi dalam proses

pelatihan, Interaksi tersebut dapat terjadi antara guru dengan siswa, interaksi

dalam kegiatan belajar dan ineraksi lain dalam proses atau situasi pembelajaran.

Interaksi disini adalah melalui chating, email dan tutorial face to face

d) Metode Pembelajaran

Merupakan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk

menujang pencapaian tujuan pembelajaran pelatihan. Metode pembelajaran dalam

pelatihan merupakan suatu cara dalam mereaksi terhadap stimulus dengan

memperhatikan isyarat guna menunjang tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan oleh guru dalam upaya membelajarkan siswa. Jadi metode belajar

Page 19: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

19

yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan materi pembelajaran

pelatihan

e) Model atau Sarana Pembelajaran

Model atau sarana pembelajaran merupakan komponen masukan yang dapat

membantu pelaksanaan proses pembelajaran pelatihan. Model atau sarana

pembelajaran dapat berupa sumber, alat, bahan yang diperlukan untuk kegiatan

belajar.

f) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran karena

dengan evaluasi dapat ditentukan tingkatan keberhasislan suatu program,

sekaligus juga dapat diukur hasil-hasil yang dicapai oleh suatu program. Evaluasi

dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai jarak antara situasi yang ada

dan situasi yang diharapkan untuk mendapatkan informasi mengenai jarak yang

memgambarkan informasi yang diharapkan. Jadi evaluasi merupakan tindakan

atau proses untuk menentukan nilai sesuatu, atau dapat diartikan sebagai tindakan

atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan

pendidikan. Evaluasi pendidikan merupakan satu proses penaksiran terhadap

kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak menuju ke tujuan kurikulum.

Langkah-langkah evaluasi meliputi ; (a) formulasi tujuan-tujuan pokok daripada

kurikulum; (b) definisi dan klasifikasi tujuan-tujuan pokok; (c) seleksi mengenai

tes-tes dan ukuran-ukuran yang tersedia untuk tiap tujuan pokok; (d) konstruksi

skala-skala tes atau teknik-teknik yang dibutuhkan; (e) aplikasi daripada macam-

macam tes dan teknik yang formal dan informal untuk ukuran pertumbuhan dan

perkembangan individu. Teknik-teknik evaluasi dapat dilakukan melalui : tes

objektif, dan teknik observasi, ujian lesan dan bentuk essay, kuesioner,

wawancara, rating scahe, laporan pribadi, teknik proyektif, metode sosiometri,

studi kasus, dan komulatif. (Raharjo, 2005:11-13)

c. Karakteristik E-learning

E-learning mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Page 20: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

20

a) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa

dan sesama siswa atau guru dan sesame guru dapat berkomunikasi dengan

relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal- hal yang protokoler.

b) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital model dan computer

networks).

c) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)

disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan

saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

d) Memanfaatkan jadwal pembelajaran kurikulum, hasil kemajuan belajar

dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat

setiap saat di komputer.

4. MOODLE

a. Pengertian MOODLE

Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat

dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet (Prakoso, 2005:

13). Moodle diberikan secara gratis sebagai perangkat lunak open source (di

bawah lisensi GNU Public License). Moodle dapat langsung bekerja tanpa

modifikasi pada Unix, Linux, Windows, Mac OS X, Netware dan sistem lain yang

mendukung PHP. Data diletakkan pada sebuah database. Data terbaik bagi

Moodle adalah MySQL dan PostgreSQL dan tak menutup kemungkinan untuk

digunakan pada Oracle, Acces, Interbase, ODBC, dan sebagainya. Moodle

didesain untuk mendukung kerangka konstruksi sosial (social construct) dalam

pendidikan. Moodle termasuk dalam model CAL+CALT (Computer Assisted

Learning + Computer Assisted Teaching) yang disebut LMS (Learning

Management System). Moodle merupakan akronim dari Modular Object Oriented

Dynamic Learning Environment. Moodle adalah sebuah jalan menuju pendidikan

tanpa batas. Sebuah pionir yang akan membangun kreativitas dan pemikiran. Hal

ini dapat diterapkan ketika moodle dibuat, dan ketika pengajar dan pendidik

melakukan aktivitas pengajaran dalam pembelajaran online.

Page 21: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

21

b. Desain MOODLE

Desain moodle memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam mengelola

situs, pengguna yang terdaftar dalam situs, serta pelatihan yang dikelola oleh

moodle. Moodle memberikan semua hal yang dibutuhkan untuk mengadakan

pelatihan online melalui modul yang ada. Jadi, seperti inilah desain moodle:

a. Mendukung pendagogi kontruksi sosial (kolaborasi, aktivitas, kritik

refleksi, dan sebagainya).

b. Sangat sesuai untuk kelas online dan dapat pula digunakan sebagai

tambahan kelas tatap muka.

c. Simple, ringan, efisien, dan antar muka browser sederhana.

d. Mudah diinstal pada berbagai macam platform yang mendukung PHP.

e. Abstraksi database moodle mendukung hampir semua merek database

(kecuali definisi tabel).

f. Daftar kursus/pelatihan yang diselenggarakan dilengkapi deskripsi dari

setiap pelatihan yang ada. Selain itu, moodle juga memberikan akses bagi

tamu (guest).

g. Kategori kursus/pelatihan. Satu situs moodle mampu mendukung ribuan

kursus/pelatihan.

h. Penekanan yang tinggi pada sisi keamanan, pemeriksaan ulang terhadap

formulir, validasi data, enskripsi cookie, dan sebagainya.

i. Sebagian besar area entry, seperti resource (sumber/bahan pelatihan),

forum, jurnal, dan sebagainya; dapat diedit menggunakan editor HTML

WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang terintegrasi dalam

moodle (Prakoso, 2005: 48).

c. Tipe Modul pada MOODLE

Sebagai penunjang pembelajaran mandiri, moodle memiliki tipe-tipe

modul yaitu:

(1) Modul Penugasan (Assigment)

a. Modul ini dapat dikelompokkan berdasarkan tanggal pengumpulan dan

urutan penilaian tugas.

Page 22: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

22

b. Para peserta didik dapat meng-upload penugasan yang telah dikerjakan

(dalam berbagai format) ke dalam server. Tanggal pengumpulan tugas

oleh peserta didik akan tercatat secara otomatis. Pengumpulan tugas

walaupun terlambat dari tenggat waktu masih dapat dilakukan. Namun,

pengajar dapat menjadikan jumlah hari/jam keterlambatan pengumpulan

tugas sebagai bahan pertimbangan.

c. Untuk setiap penugasan yang diberikan, seluruh kelas dapat memberikan

penilaian (tanggapan dan komentar) dalam satu halaman dan satu format.

d. Umpan balik dari pengajar ditambahkan ke dalam halaman penugasan

setiap peserta didik disertai pemberitahuan melalui e-mail.

e. Pengajar dapat memberikan penugasan baru yang terkait dengan

penugasan sebelumnya. Hal ini bisa dilakukan setelah diadakan penilaian

terhadap tugas sebelumnya. Tujuannya adalah mengadakan

f. penilaian ulang terkait penugasan sebelumnya.

(2) Modul Chat

a. Modul ini memungkinkan interaksi sinkron (dalam waktu yang

bersamaan) berbentuk teks.

b. Modul ini menyertakan foto/gambar dan profil dalam jendela chat.

c. Modul chat mendukung URL, smiles, HTML, image, dan sebagainya.

d. Semua sesi dapat direkam dalam log agar dapat dilihat di lain waktu.

Fasilitas ini juga diberikan bagi peserta didik.

(3) Modul Forum

a. Modul forum menyediakan berbagai macam tipe forum, di antaranya

forum khusus pengajar, berita khusus, forum terbuka, dalam sebuah urutan

sesuai kiriman pengguna.

b. Semua kiriman menyertakan foto pengirim.

c. Diskusi dapat dikelompokkan sesuai tema, flat atau urutan, terlama dan

terbaru.

d. Forum individu dapat didaftarkan ke setiap orang. Kopiannya dapat

dikirim melalui e-mail. Para pengajar dapat memaksa setiap orang untuk

terlibat dalam forum yang ada.

Page 23: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

23

e. Guru dapat memilih untuk tidak menerima balasan (reply), misalnya untuk

forum berupa pengumuman. Kumpulan diskusi dapat dipindahkan di

antara forum. Fitur ini hanya berlaku bagi pengajar. Lampiran gambar

(attached images) dapat ditampilkan dalam baris.

(4) Modul Pilihan (Choice)

a. seperti sebuah polling, modul ini digunakan untuk voting (mengambil

pendapat atas suatu masalah) atau untuk mendapatkan umpan balik dari

para peserta didik.

b. Pengajar dapat melihat hasil polling yang ada dalam sebuah table yang

memperlihatkan pilihan seseorang.

c. Para peserta didik secara opsional dapat diberi izin untuk melihat grafik

hasil polling secara up to date.

(4) Modul Kuis (Quiz)

a. Pengajar dapat membuat database pertanyaan agar dapat digunakan pada

kuis yang berbeda.

b. Pertanyaan dapat dikelompokkan dalam kategori untuk memudahkan

akses. Kategori ini bias dipublikasikan agar dapat diakses melalui berbagai

macam pelatihan dalam situs.

b. Kuis secara otomatis akan dinilai. Selain itu, kuis dapat diatur ulang jika

pertanyaan yang ada dimodifikasi.

c. Kuis dapat diatur ulang dalam jangka waktu tertentu. Jika melewati jangka

waktu tersebut maka kuis tidak akan tersedia.

d. Dalam opsi pengajar, kuis dapat dicoba beberapa kali. Selain itu, kuis

dapat menampilkan umpan balik/jawaban yang tepat.

e. Pertanyaan kuis dan jawabannya dapat diacak. Fitur ini bermanfaat untuk

mengurangi kecurangan .

f. Pertanyaan dapat menggunakan kode HTML dan image (gambar).

g. Pertanyaan dapat diambil file eksternal (teks).

h. Kuis dapat dicoba beberapa kali jika diinginkan.

i. Percobaan dapat dilakukan secara komulatif (jika diinginkan), dan akan

berhenti setelah beberapa opsi.

Page 24: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

24

j. Pertanyaan pilihan ganda mendukung jawaban tunggal dan berganda.

k. Modul kuis mendukung untuk pertanyaan benar-salah.

l. Modul kuis juga mendukung bentuk pertanyaan pencocokan.

m. Modul kuis mendukung untuk pertanyaan acak.

n. Modul kuis mendukung pertanyaan bernomor (dengan cakupan tertentu).

o. Kuis dapat diatur dalam format berbentuk pertanyaan yang disertai

jawaban atau pertanyaan dengan jawaban berbentuk teks.

p. Modul kuis mendukung deskripsi teks yang disertai dengan grafik.

(5) Modul Jurnal (Journal)

a. Privasi jurnal dapat diatur agar hanya diakses pengajar dan peserta didik.

b. Setiap masukan jurnal dapat dimulai dengan pertanyaan terbuka.

c. Untuk jurnal tertentu, seluruh kelas dapat memberikan penilaian dalam

formulir yang terlampir pada halaman tersebut.

d. Umpan balik pengajar dijadikan satu dengan halaman masukan

e. jurnal, disertai pemberitahuan melalui e-mail.

(6) Modul Resource (Bahan pelatihan)

a. Modul resource mendukung berbagai macam format (word, power point,

flash, video, audio, dan sebagainya).

b. File dapat di-upload dan dikelola didalam server, atau dibuat secara on the

fly menggunakan format web (teks atau HTML).

c. Bahan pelatihan eksternal di web dapat di-link atau disertakan dalam antar

muka kursus/pelatihan. Aplikasi web eksternal dapat di-link dengan

disertai data tambahan yang diperlukan.

(7) Modul Survei

a. Alat survei (COLLES, ATLS) disertakan dalam moodle sebagai alat untuk

menganalisis kelas online.

b. Laporan survei online selalu tersedia disertai dengan grafik.

c. Data ini dapat di-download dalam bentuk spreadsheet Excel atau file text

CSV.

Page 25: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

25

d. Antar muka survei menghindari kekuranglengkapan jawaban survey

sehingga apabila ada pertanyaan yang belum dijawab, survei tidak akan

dimasukkan.

e. Umpan balik dapat diperoleh dari peserta didik sebagai perbandingan

dengan rata-rata kelas.

(8) Modul Workshop

a. Modul ini memungkinkan adanya penilaian mendalam terhadap dokumen.

Pengajar dapat mengelola serta mengelompokkan penilaian yang ada

tingkatan.

b. Modul ini juga mendukung adanya penilaian dengan rentang yang luas.

c. Pengajar dapat menyediakan dokumen contoh agar peserta didik dapat

berlatih memberikan penilaian.

d. Modul ini sangat fleksibel dengan disertai berbagai macam pilihan.

5. Hasil Belajar Biologi

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah upaya yang dilakukan untuk mengubah tingkah laku.

Perubahan perilaku tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan

tetapi juga bentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,

watak, dan penyesuaian diri. Perubahan perilaku menurut Suhaenah Suparno (2000:2)

merupakan hasil perubahan–perubahan yang berdampak memperbaiki kualitas

perilakunya. Perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar merupakan perwujudan

dari hasil belajar siswa, yang merupakan tolak ukur keberhasilan suartu proses

pembelajaran. Definisi hasil belajar menurut Nana Sudjana (2002: 22) adalah

“Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”. Sardiman A.M (2001: 19) mengemukakan bahwa, “Proses belajar

mengajar akan diperoleh hasil, yang pada umumnya disebut hasil pengajaran atau

hasil belajar”. Belajar mempunyai tujuan pembelajaran yang berupa perubahan untuk

memperbaiki suatu perilaku. Perubahan perilaku tersebut diwujudkan dalam hasil

belajar siswa yang diperoleh setelah mengalami proses pembelajaran.

Page 26: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

26

b. Ranah Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan belajar siswa yang dapat diketahui besarnya

dari hasil pengukuran. Alat untuk mengukur hasil belajar disebut tes hasil belajar

(achievement test). Pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran dapat dilihat

dalam pemahaman siswa terhadap materi yang mancakup tiga ranah yaitu ranah

kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ella Yulaelawati (2004: 59-61)

mengemukakan bahwa ranah hasil belajar siswa dibagi menjadi tiga yaitu: a)

Ranah kognitif berkenaan dengan pengetahuan sederhana terhadap fakta fakta

sebagai tingkatan yang paling rendah ke penilaian yang lebih kompleks sebagai

tingkatan yang paling tinggi. Tingkatan tersebut terdiri dari enam aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian; b) Ranah

afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yaitu penerimaan,

penanggapan, perhitungan, pengelolaan, dan bermuatan nilai; c) Ranah

psikomotor berkenaan dengan ketrampilan bertindak yang terdiri dari lima aspek

yaitu gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan tanggap, kegiatan fisik, dan

komunikasi tidak berwacana.

c. Ranah Kognitif

Bloom menggolongkan enam tingkatan pada ranah kognitif dari pengetahuan

sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan yang paling rendah

ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang

paling tinggi. Menurut Ella Yulaelawati (2004:59-61) keenam tingkatan tersebut

adalah C1 (pengetahuan) merupakan kemampuan mengingat hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya; C2 (pemahaman) merupakan kemampuan memahami materi;

C3 (penerapan) merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari dan dipahami ke dalam situasi yang nyata; C4 (analisis) merupakan

kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam komponen-komponen yang lebih

terstruktur dan mudah dipahami; C5 (sintesis) merupakan kemampuan untuk

mengumpulkan bagian-bagian menjadi suatu bagian yang utuh dan menyeluruh; C6

(penilaian) merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu

materi untuk tujuan tertentu.

Page 27: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

27

6. Pembelajaran Biologi dengan MOODLE

Moodle yang merupakan akronim Modular Object Oriented Dynamic

Environment adalah sistem manajemen yang merupakan software yang open

source, salah satu yang membedakan moodle dengan paket e-learning yang lain

adalah kemampuan moodle untuk menangani pedagogi yang menyangkut aspek

social belajar.

Moodle adalah salah satu perangkat lunak yang mendukung dalam sumber

pembelajaran. Melalui moodle bisa diperoleh tanpa mepedulikan status, usia,

tempat atau jarak (Andi 2005). E-learning dapat didefinisikan sebagai upaya

menghubungkan pembelajar (murid) dengan sumber belajarnya (database,

pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan.

Interaktifitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung (Simamora 2002). E-learning atau electronic learning kini

semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan,

baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak

orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan elearning adalah

pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya

(Soekartawi 2003). Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang

tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia di

computer tersebut. Oleh karena itu bisa dimengerti kalau e-learning bisa

dilaksanakan karena jasa internet (Soekartawi 2003). Internet akan menjadi

suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil guru yang mewakili sumber

belajar yang penting di dunia (Anwas 2003).

Media pembelajaran berbasis moodle dapat diterapkan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan bantuan dari guru. Menurut Woodall (2005:2)

menyebutkan terdapat 8 langkah kunci dalam menerapan moodle dengan bantuan

guru tersebut. Dengan langkah langkah sebagai berikut : (1) Prepare Me :

menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran terutama

kompetensi dan pemahaman ; (2) Tell Me : Guru menjelaskan secara mendetail

terkait dengan moodle terutama manfaat dan kelebihannya; (3) Show Me : Guru

memberikan contoh penerapan moodle baik prosedur, konsep maupun cara kerja

Page 28: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

28

moodle dalam pembelajaran; (4) Let Me : siswa menerapkan moodle dalam

belajarnya sesuai dengan petunjuk dari guru; (5) Check Me : Guru memberikan

penilaian terhadap kinerja siswa dalam menerapkan moodle dan mencatat umpan

balik dari siswa; (6) Support Me : Guru memberikan bantuan kepada serta

mengembangkan moodle; (7) Coach Me : Guru melakukan pelatihan dan

pemantuan dalam penerapan moodle yang efektif dan efisien. Dalam langkah ini

guru juga bisa duduk bersama dengan siswa untuk membicarakan rencana

pengembangan selanjutnya; (8) Connect Me : siswa berkolaborasi dengan teman

temannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan memanfaatkan

teknologi informasi dalam pembelajaran.

B. KERANGKA BERPIKIR

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan siswa berupa kegiatan

memperhatikan, diskusi, mendengarkan, menyalin/mencatat, membuat

konstruksi/ringkasan, minat. Interaksi dua arah ini penting dalam pembelajaran,

karena siswa akan dapat saling bertukar pikiran dalam pembelajaran sehingga

lebih mandiri dalam menemukan konsep pembelajaran.

Permasalahan dalam pembelajaran biologi SMA N 1 Kebak Kramat

adalah masih kurangnya kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran. Pada

pembelajaran pokok bahasan keanekaragaman hayati yang diajarkan di SMA

kelas X sukar dipahami siswa, hal ini disebabkan materi ini bersifat abstrak dan

banyak mengandung bahasa latin yang harus dihafalkan dan dipahami oleh siswa,

sehingga memerlukan penjelasan yang lebih untuk memahami konsep. Selain itu,

kurangnya media yang interaktif dan inovatif kurang diberikan kepada siswa.

Akibatnya siswa belum tahu persis tujuan dan target yang akan dicapai dalam

pembelajaran ini. Siswa kurang siap dalam proses pembelajaran yang akan

berlangsung. Penggunaan model pembelajaran konvensional saja belum cukup

untuk merangsang kemampuan dan kemampuan kognitif siswa. Sehingga

membutuhkan media serta model pembelajaran yang lebih agar kesempatan siswa

untuk mandiri dan aktif dalam proses pembelajaran.

Page 29: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

29

Media pembelajaran berbasis moodle menuntut siswa untuk dapat

mandiri dalam kegiatan pembelajaran. Moodle ini diterapkan melalui

pembelajaran tatap muka (face to face) dan e-learning. Bentuk metode tatap muka

(face to face) berupa diskusi ( focus group discussion) dan studi pustaka di

perpustakkaan sedang e-learning menggunakan perangkat komputer multimedia,

penggunaan jaringan internet, learning management system dengan menggunakan

moodle serta mobile learning, sehingga siswa mampu memperluas sumber sumber

belajar dengan menggunakan sarana teknologi informasi.

Terkait dengan permasalahan kurang kemampuan kognitif siswa dalam

pembelajaran dan peluang yang dimiliki sekolah maupun siswa, maka penerapan

media pembelajara berbasis moodle dalam pembelajaran diharapkan mampu

meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga semua siswa dapat aktif baik

fisik maupun mental dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan karena

kemampuan kognitif belajar siswa dalam mencari sumber belajar akan terlatih

dengan begitu hasil belajar siswa berupa prestasi belajar mampu meningkat

Adapun alur kerangka berpikir yang digunakan dalam melaksanakan

kegiatan penelitian ini, secara sederhana digambarkan pada skema berikut:

Page 30: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

Kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran Biologi meningkat.

Output

ProsesTerjadi pembelajaran yang

merangsang siswa untuk aktif dan madiri mencari sumber belajar dengan variasi media

pembelajaran yang diterapkan

GuruMerangsang guru untuk mampu meguasai penerapan ICT pada dunia pendidikan.Memberikan kemudahan bagi guru dalam hal mengontrol serta mengevaluasi siswa.

SiswaSiswa dapat lebih banyak materi dan informasi.Siswa dapat belajar dimanapun kapanpun dan dengan siapapun.

Penerapan hasil penelitian sebagai bahan ajar berbasis

moodle

Kurangnya kemampuan kognitif siswa pada proses

pembelajaran

Pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah dalam

bidang ICT yang belum optimal

Proses pembelajaran yang masih didominasi

metode ceramahInput

Manfaat

30

Gambar 1: Skema Kerangka Berpikir Penelitian

Page 31: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

31

C. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Jenis-jenis Loranthaceae yang menempel pada famili anacardiaceae di

daerah Surakarta mempunyai perbedaan ciri morfologi.

2. Ada perbedaan kemampuan kognitif siswa dengan implementasi hasil

penelitian keanekaragaman Loranthaceae pada famili Anacaediaceae

sebagai sumber bahan ajar berbasis moodle dan tanpa implementasi

hasil penelitian keanekaragaman Loranthaceae pada famili

Anacaediaceae sebagai sumber bahan ajar berbasis moodle.

Page 32: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

I. Penelitian Keanekaragaman Loranthaceae

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian pengumpulan spesimen tumbuhan benalu yang tumbuh pada

seluruh jenis tanaman family Anacardiacea dilakukan diseluruh area di Surakarta.

Pengambilan sampel benalu dilakukan di daerah Surakarta secara random

purposive. Pengambilan sampel meliputi 4 kecamatan, yaitu kecamatan Jebres

(kampus Universitas Sebelas Maret), kecamatan Banjarsari (Manahan), kecamatan

Laweyan (Pajang), dan kecamatan Pasar Kliwon (Keraton Kasunanan Surakarta).

Identifikasi dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.

3.

Gambar 1: Peta Surakarta

2.Waktu Penelitian

Pengumpulan spesimen tumbuhan benalu yang tumbuh pada seluruh jenis

tanaman family Anacardiacea dilaksanakan mulai bulan Januari 2010 sampai

Maret 2011. Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 33: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

33

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Penelitian Keanekaragaman LoranthaceaeNo Kegiatan Jan-10 Feb-11 Maret-11

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan penelitian :

a. Analisis kurikulum SMA kelas X

b. Pengajuan judul penelitian

c. Pembuatan Rancangan penelitian

d. Pengajuan izin penelitian

No Kegiatan Jan-10 Feb-11 Maret-11

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2 Pelaksanaan

a. Persiapan alat dan bahan

b. Penelitian pengumpulan spesimen

c. Analisa data

3 Penyusunan modul hasil penelitian

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan

eksperimen. Hasil penelitian ini akan ditulis dalam dentuk media pembelajaran

berbasis moodle yang akan digunakan dalam penelitian di kelas X-9 SMA Negeri

1 Kebak Kramat.

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian keanekaragaman jenis

Loranthaceae pada famili Rutaceae adalah sebagai berikut:

1) Karakterisasi morfologi akar

2) Karakterisasi morfologi daun

3) Karakterisasi morfologi batang

4) Karakterisasi morfologi bunga

5) Karakterisasi morfologi buah

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian Keanekaragaman Loranthaceae pada Famili Anacardiaceae

teknik pengumpulan datanya yaitu :

Page 34: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

34

1) Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto berupa karakteristik morfolofi akar, batang, daun,

bunga dan buah pada famili Loranthaceae.

2) Herbarium

Herbarium berupa herbarium basah dan herbarium kering untuk mengkoleksi

tanaman benalu tersebut.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode jelajah (Balgooy, 1987; Rugayah et

al., 2004) yaitu dengan cara menjelajahi seluruh area di Surakarta, serta

mengumpulkan spesimen tumbuhan benalu yang tumbuh pada seluruh jenis

tanaman family Anacardiacea. Setiap jenis tanaman family Anacardiacea beserta

benalu yang memparasitinya dikoleksi dan dibuat spesimen herbariumnya.

Khusus untuk spesimen tumbuhan benalu identifikasinya juga dibantu dengan

menggunakan acuan pustaka yang ada.

1. Identifikasi Tanaman

Penelitian dilakukan dengan mencari spesies-spesies Loranthaceae yang

berinang pada famili Anacardiacea serta mengumpulkan spesimen-spesimen

benalu yang tumbuh pada famili Anacardiacea. Kemudian spesimen-spesimen

tersebut di identifikasi dengan deskriptor yang telah dibuat yang di dukung

dengan acuan pustaka yang ada. Identifikasi dapat dilakukan pada saat spesimen

masih segar tetapi dapat juga dilakukan setelah dibuat herbarium bila keadaan

tidak memungkinkan tetapi pada saat di lapangan dicatat sifat-sifat dari spesimen

yang sekiranya dapat berubah setelah menjadi herbarium.

2. Herbarium

Untuk keperluan tersebut peneliti dianjurkan agar membuat herbarium

dari pohon atau tumbuhan lain yang sedang diteliti.

a. Bahan dan Perlengkapan

Page 35: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

35

1. Alat untuk mengambil material herbarium: a.l. parang, kapak, pisau,

gunting stek, galah berpisau, dan kadang-kadang ketapel. Untuk terna

perlu sekop, dan untuk rotan diperlukan sarung tangan anti duri.

2. Alat pembungkus material herbarium: kertas koran, karung plastik besar,

kantong plastik (40 x 60 cm, dan ukuran lebih kecil), tali plastik dan

hekter. Alat pengepres: sasak dari kayu atau bambu (30 x 50 cm)

3. Alat tulis: label gantung (3 x 5 cm, dari manila karton), balngko isian/tally

sheet, pensil, buku catatan dan alat tulis lain

4. Alkohol 70 % atau spiritus (1 liter untuk 30 – 50 spesimen)

5. Alat pelengkap: kamera dan perlengkapannya, altimeter, teropong, pita

ukur, dll

b. Pengumpulan Material

Material herbarium yang diambil harus memenuhi tujuan pembuatan

herbarium, yakni untuk identifikasi dan dokumentasi. Dalam pekerjaan

identifikasi tumbuhan diperlukan ranting, daun, kuncup, kadang-kadang bunga

dan buah, dalam satu kesatuan. Material herbarium yang lengkap mengandung

ranting, daun muda dan tua, kuncup, bunga muda dan tua yang mekar, serta buah

muda dan tua. Material herbarium dengan bunga dan buah jauh lebih berharga

dan biasa disebut herbarium fertil, sedangkan material herbarium tanpa bunga

dan buah disebut herbarium steril. Untuk keperluan dokumentasi ilmiah

dianjurkan agar dibuat material herbarium fertil dan untuk setiap nomor koleksi

agar dibuat beberapa spesimen sebagai duplikat (3 spesimen atau lebih per nomor

koleksi). Material herbarium dari pohon berdiameter besar maupun kecil agar

dipilih ranting yang berbunga dan berbuah. Apabila hal ini sulit dilakukan,

cukup diambil ranting dengan satu daun-daun dan kuncup utuh dalam satu

kesatuan. Selain material herbarium harus lengkap, perlu diperhatikan pula

bahwa pada saat pengambilan material herbarium harus dilakukan pula

pencatatan data tumbuhannya, terutama karakter/sifat yang akan hilang jika

diawetkan. Material herbarium tanpa catatan tumbuhannya dianggap sangat tidak

Page 36: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

36

ada artinya. Pencatatan data tumbuhan dengan menggunakan buku catatan atau

blangko isian/tally sheet.

Bersamaan dengan pencatatan identitas tumbuhan tersebut, perlu dengan

segera dibuat pula label ganting yang diikat pada material herbarium. Satu label

untuk satu spesimen. Pada setiap label gantung ditulis kode (singkatan nama)

kolektor (pengumpul), nomor koleksi, nama lokal (daerah) tumbuhan yang

dikumpulkan, lokasi pengumpulan, dan tanggal. Dianjurkan agar untuk

penulisan pada label gantung tersebut menggunakan pensil, supaya tulisan tidak

larut bila kena siraman alkohol atau spiritus.

c. Pengolahan dan Pengawetan

1) Di Lokasi Pengumpulan

Ada dua cara yang memungkinkan dalam pembuatan herbarium di lokasi

pengumpulan, yaitu cara basah dan cara kering.

a) Cara basah

Setelah material herbarium diberi label gantung dan dirapikan, kemudian

dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran. Satu lipatan kertas koran untuk satu

spesimen (contoh). Tidak dibenarkan menggabungkan beberapa spesimen di

dalam satu lipatan kertas. Selanjutnya, lipatas kertas koran berisi material

herbarium tersebut ditumpuk satu di atas lainnya. Tebal tumpukan disesuaikan

dengan daya muat kantong plastik (40 x 60 cm) yang akan digunakan. Tumpukan

tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disiram alkohol 70 % atau

spiritus hingga seluruh bagian tumbukan tersiram secara merata, kemudian

kantong plastik ditutup rapat dengan isolatip atau hekter supaya alkohol atau

spiritus tidak menguap ke luar kantong.

b) Cara kering

Cara kering menggunakan 2 macam proses, yaitu: Pengeringan langsung,

yakni tumpukan material herbarium yang tidak terlalu tebal di pres di dalam

Page 37: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

37

sasak, kemudian dikeringkan di atas tungku pengeringan dengan panas yang

diatur atau di dalam oven (suhu 80 C selama 48 jam). Pengeringan bertahap,

yakni material herbarium dicelup terlebih dahulu di dalam air mendidih sekitar 3

menit, kemudian dirapikan lalu dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran.

Selanjutnya ditumpuk dan dipres, dijemur atau dikeringkan di atas tungku

pengeringan. Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering

diperiksa dan diupayakan agar pengeringannya merata.

Setelah kering, material herbarium dirapikan kembali dan kertas koran

bekas pengeringan tadi diganti dengan kertas yang baru. Kemudian material

herbarium dapat dikemas untuk diidentifikasi.

2) Di Tempat Koleksi Herbarium

a. Material basah harus segera dikeluarkan dari kantongnya, kemudian dirapikan

tumpukannya dan bila perlu kertasnya diganti dengan kertas baru. Selanjutnya,

tumpukan material herbarium dipres di dalam sasak, kemudian dimasukkan ke

dalam tungku pengeringan atau oven dengan suhu 80 C selama 48 jam.

b. Material yang sudah kering diidentifikasi nama botaninya. Biasanya secara

berturutturut material tersebut termasuk suku apa, marga dan jenis apa. Hasil

identifikasi ini ditulis pada label identifikasi yang telah disiapkan. Dalam hal ini

harus diperhatikan agar nomor koleksi yang ditulis pada label identifikasi sesuai

dengan nomor koleksi pada label gantung.

d. Material herbarium kering kemudian diplak atau ditempelkan pada kertas

gambar yang kaku dan telah disterilkan. Bersamaan dengan pengeplakkan

dilakukan pula 3pemasangan label identifikasi yang telah diisi. Dalam hal ini,

perlu diperhatikan agar tidak terjadi salah pasang antara label identifikasi dengan

nomor koleksi herbarium yang bersangkutan Material herbarium kering yang

sudah diplak dan memiliki label identifikasi selanjutnya bisa disimpan di ruangan

herbarium.

Page 38: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

38

II. Aplikasi Hasil Penelitian Keanekaragaman Loranthaceae

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakasanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kebak

Kramat kelas X semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Pada penelitian ini waktu penelitian dilakukan secara bertahap yang

secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

penelitian dan tahap penyelesaian.

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan, meliputi: permohonan pembimbing, survey sekolah yang

bersangkutan, pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal, pembuatan

instrumen penelitian, dan perijinan penelitian yang dilaksanakan pada bulan

Desember 2010 sampai Maret 2011

b. Tahap Penelitian

Tahap penelitian, meliputi : Semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat

penelitian yang meliputi uji coba instrumen penelitian, dan pengambilan data.

Dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai Mei 2011

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian, meliputi : analisa data dan penyusunan laporan.

Dilaksanakan bulan Juni 2011 sampai Juli 2011

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi Penelitian

Suharsimi Arikunto (1996: 114) menyatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

SMA Negeri 1 Kebak Kramat tahun pelajaran 2010/2011.

Page 39: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

39

2 Sampel Penelitian

Peneliti tidak meneliti seluruh individu dalam populasi melainkan hanya

meneliti beberapa sampel, karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana.harapan

peneliti hasil yang didapat sudah dapat menggambarkan populasi yang

bersangkutan. Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Menurut Arikunto, 1996: 116). Dalam penelitian ini sebagai sampel diambil x-6

sebagai kelas kontrol dan x-9 sebagai kelas eksperimen.

3 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Dari 9

kelas X dilakukan pemilihan secara acak dan diambil 2 kelas sebagai kelas

eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Hasil pengambilan sampel diperoleh kelas

X-6 sebagai kelas kontrol dan kelas X-9 sebagai kelas eksperimen.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan

sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti.

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan satu variabel

terikat, yaitu :

a. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel perlakuan yaitu variabel yang dipilih

untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah media pembelajaran.

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh

variabel yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah Kemampuan kognitif siwa

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah sebagai berikut:

a. Teknik Tes

Page 40: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

40

Amir Daien Indrakusuma (1975) dalam Arikunto (2006: 32) menyatakan

bahwa tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang

seseorang , dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat. Riduwan (2009:

76) menyatakan bahwa tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah

serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan

pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau

kelompok. Teknik tes digunakan untuk mengambil data penguasaan konsep yang

dicerminkan dari hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes berbentuk tes objektif

yaitu bentuk pilihan ganda.

b. Teknik Dokumentasi

Riduwan (2009: 77) menyatakan bahwa teknik dokumentasi ditujukan

untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang

relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data

yang relevan dengan penelitian. Teknik dokumentasi dilakukan dengan

mengumpukan data, mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada

yang dimiliki kaitan dengan objek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan

teknik ini adalah data nilai siswa (nilai ulangan harian yang meliputi nilai pada

ranah kognitif). Data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah data nilai siswa

(nilai ulangan harian yang meliputi nilai pada ranah kognitif) semester 1.

3. Analisis Instrumen

Instrumen penilaian kemampuan kognitif yang digunakan berupa tes

objektif. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Kelayakan

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka dilakukau uji kelayakan

yang diuji dengan statistik sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas item/butir. Validitas butir soal dan butir angket dihitung dengan

Page 41: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

41

menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson sebagai

berikut:

Rxy =

N∑ xy−(∑ x) (∑ y )

√{N∑ x2−¿(∑ x )2}{N∑ y2−(∑ y )2}¿

Keterangan :

Rxy : koefisien korelasi antara x dan y

n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total (dari subyek uji coba)b

Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item

pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka

item petanyaan dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 72).

Acuan penilaian validitas dari butir soal atau item menurut Riduwan

(2009:98) adalah:

0,8 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,6 – 0,799 : Tinggi (T)

0,4 – 0,599 : Cukup (C)

0,2 – 0,399 : Rendah (R)

0,00 – 0,199 : Sangat Rendah (SR)

b. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf

reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap

apabila diteskan berulang-ulang. Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes

hasil belajar, diguanakan rumus Kuder Richason (KR-20) sebagai berikut:

r11 = ( nn−1 )( S2−∑ pq

S2 )

(Riduwan, 2009: 108).

Sedangkan untuk menghitung tingkat reliabilitas item angket, dalam penelitian ini

digunakan rumus Alpha dari Cronbach, yaitu:

Page 42: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

42

r11=( kk−1 )(1−∑ S t

S t)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

k = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

∑St = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

(Riduwan, 2009: 115).

c. Indeks Kesukaran

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang

menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

juga tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal

dengan kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal

digunakan rumus :

P = BJ s

Keterangan :

P = tingkat kesukaran item soal

B = jumlah siswa yang menjawab benar

Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria tingkat kesukaran soal :

Soal dengan 0,00 ¿ p < 0,30 : sukar

Soal dengan 0,30 ¿ p < 0,70 : sedang

Soal dengan 0,70 ¿ p¿ 1,00 : mudah

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 209-210)

Page 43: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

43

d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai dengan yang berkemampuan kurang. Suatu soal

yang mempunyai daya pembeda tinggi mengisyaratkan bahwa soal tersebut

dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Rumus

yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:

D=BA

J A−

BB

J B=PA−PB

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

J A : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok bawah

Y : skor total (dari subyek uji coba)

BA: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

BA

J A: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB

J B: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto (2006: 218)

adalah sebagai berikut:

D : 0.00 – 0.20 : jelek (poor)

D: 0.20 – 0.40 : cukup (satisfactory)

D: 0.40 – 0.70 : baik (good)

D: 0.70 – 1.00 : baik sekali (excellent)

D: Negatif : semua butir soal yang mempunyai D negatif

dibuang

Butir soal yang dipakai adalah yang mempunyai nilai D baik dengan

indeks 0.40 – 0.70 dan baik sekali dengan indeks 0.70 – 1.00.

(Suharsimi Arikunto, 2002: 213-218)

Page 44: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

44

D. Rancangan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini

menggunakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental research)

karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Tujuan penelitian

eksperimen adalah untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberi

perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen. Rancangan

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2 Rancangan Penelitian Randomized Control Only Design

Group Treatment Post Test

Eksperimen Group (R) X T2

Control Group (R) - T2

Keterangan:

X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan

penggunaan media berbasis moodle

T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

(R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)

Apabila disimpulkan dalam gambar akan tampak sebagai berikut:

X

X2 Y X2Y2

X1 Y X1Y

Page 45: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

45

Gambar 1. Skema Paradigma Penelitian

Keterangan:

X : Pembelajaran

X1 : Implementasi moodle (kelompok eksperimen)

X2 : Tanpa perlakuan implementasi moodle (kelompok kontrol)

Y : Hasil belajar aspek kognitif

X1Y : Hasil belajar aspek kognitif siswa kelompok eksperimen

X2Y : Hasil belajar aspek kognitif siswa kelompok kontrol

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Teknik

analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan di

depan.

Selain menggunakan uji t, digunakan pula analisis data lain yaitu uji F,

metode Lilliefors dan metode Barlett. Uji F digunakan untuk menguji

keseimbangan hasil belajar khususnya ranah kognitif antara kelompok eksperimen

dan kolompok kontrol sedangkan metode Lilliefors dan metode Barllett

digunakan untuk menguji prasyarat analisis yaitu normalitas dan homogenitas.

1. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan

bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Secara

statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel yang

independen.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama)

H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda)

b. Taraf signifikan (α) = 0,05

c. Statistik uji yang digunakan :

Page 46: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

46

t=( X1−X2 )

S p √ 1n1

+ 1n2

t ( n1+n2−2 )

Keterangan :

t : t hitung,

: mean dari sampel kelompok eksperimen

: mean dari sampel kelompok kontrol

n1 : ukuran sampel kelompok eksperimen

n2 : ukuran sampel kelompok kontrol

Sp : variansi :

d. Daerah kritik

DK =

e. Keputusan uji

H0 ditolak jika t ϵ DK

f. Kesimpulan

1) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H0 diterima.

2) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H0 ditolak.

(Budiyono, 2004: 151)

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Uji ini digunakan

untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1) Statistik Uji

L = Maks |F ( z i )−S (z i)|

Dimana zi= Xi−Xs

Page 47: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

47

2) Taraf Signifikansi (α) = 0,05

3) Keputusan Uji

H0 diterima jika Llilifors < Ltabel

H0 ditolak jika Llilifors > Ltabel

(Budiyono, 2004:170-171)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dalam Budiyono

(2004 : 176-177) dengan prosedur sebagai berikut :

1) Statistik Uji yang digunakan :

x2=2,203c ( f log RKG−∑

j=1

k

f j log s j2)

Dengan :

k = banyaknya populasi

f = derajat kebebasan RKG = N- k

N = cacah semuapengukuran

fj = derajat kebebasan untuk Sj : nj -1

j = 1,2,...,k

ni = cacah pengukuran pada sampel ke –j

2) Taraf signifikan (α) = 0,05

3) Keputusan Uji

H0 diterima jika X2hitung < X2

tabel

H0 ditolak jika X2hitung > X2

tabel

(Budiyono, 2004: 175)

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dalam

Sudjana (2005: 239) dengan rumus sebagai berikut:

Page 48: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

48

t= xi−x

S √ 1n1

+ 1n2

Dimana:

Xi = Rata-rata kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi moodle

x = Rata-rata kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi moodle

S = Variansi gabungan

n1 = jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi moodle

n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan implementasi moodle

Langkah-langkah uji t adalah sebagai berikut:

a. Menghitung simpangan baku gabungan

Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut:

S2 = (n1−1 ) S 212+(n2−1)S2

2

n1+n2−2

Dimana:

S2 = Variansi gabungan

n1 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi

moodle

n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi

moodle

S12= Variansi kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi moodle

S22 = Variansi kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi moodle

b. Menghitung harga t dengan rumus:

t=xi−x

S √ 1n1

+ 1n2

Dimana:

Page 49: 8/SKRIPSI_SUK…  · Web viewDalam pelajaran biologi dituntut untuk ... jurnal elektronik dan lain ... Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi dan eksperimen

49

Xi = Rata-rata kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi moodle

x = Rata-rata kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi moodle

S = Variansi gabungan

n1 = jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi moodle

n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan implementasi moodle

c. Mencari harga t dari daftar, dengan = 0.05 dan dk = n1+n2-2

Keterangan:

n1 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi

moodle

n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi

moodle

Kriteria:

1. Kedua perlakuan memberikan hasil yang nyata tidak berbeda jika thitung <

ttabel

2. Kedua perlakuan memberikan hasil yang nyata berbeda jika thitung > ttabel