31

Click here to load reader

vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

  • Upload
    vunhu

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

JURNAL

AKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM MENSOSIALISASIKAN

PROGRAM JKN

(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Aktivitas Komunikasi dalam

Mensosialisasikan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di

Puskesmas Banyuanyar Surakarta)

Oleh:

Vivian Tiara Putri

D0212107

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

AKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM JKN

(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Aktivitas Komunikasi dalam Mensosialisasikan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di

Puskesmas Banyuanyar Surakarta)

Vivian Tiara Putri

Nora Nailul Amal

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The National Health Insurance Program (JKN) is a program by the government to ensure health of each person who has to pay tuition or contributions paid by the government. So, this program can be known and understand about the importance of health insurance, then the necessary about various communication activities through socialization for the spread of information to the other society. However, the socialization is considered very less, because throughout the year 2014 recorded as many as 100 thousand more complaints addressed directly to BPJS Kesehatan.

This study aims to determine the activity of communication in socialization JKN program in the puskesmas Banyuanyar Surakarta. This study is the kind of research qualitative using descriptive qualitative method. The techniques of collecting data use a technique in-depth interviews and the literature studies. Informants in this research is the internal person of puskesmas Banyuanyar and BPJS Kesehatan, as well as the patients of puskesmas Banyuanyar.

The results showed the activities of communication in order to socialization JKN program is done by formally and informally. The formal activities communication among others: the coordination meeting by all ranks of puskesmas Banyuanyar (internal meeting), a coordination meeting between BPJS Kesehatan with puskesmas Banyuanyar, community meetings, seminars and utilize the leaflets and banners in other to spread for information for the wider community. But, the activity of informal communication established with the Word of Mouth (WOM) communication or communication from mouth of mouth. As for the process of communication activities were done running less effIcient in both formal and informal.

Keywords: Communication Activity, Socialization, JKN

Page 3: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

Pendahuluan

Kesehatan merupakan salah satu harta yang paling berharga bagi setiap

manusia. Seperti halnya banyak orang mengatakan bahwa “sehat itu mahal”.

Karena apabila kita sakit, tentu akan membutuhkan biaya untuk berobat ke dokter

dan terkadang biaya yang dibutuhkan bukanlah biaya yang sedikit. Apalagi

sekarang ini biaya dokter dan harga obat semakin mahal. Oleh sebab itu mengapa

sehat merupakan suatu kondisi yang mahal harganya bagi setiap orang.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk

Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Semakin meningkatnya jumlah

penduduk di Indonesia, maka semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang

dibutuhkan. Namun garis kemiskinan masih tetap melanda Indonesia. Tercatat

dari data BPS dalam dua tahun terakhir, pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin

mencapai 27.727.78 ribu jiwa (10,96 %), sedangkan pada tahun 2015 jumlah

penduduk miskin mengalami peningkatan yakni 28.513.57 ribu jiwa (11,13 %)

(BPS, 2016).

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan,

maka pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan pelayanan

kesehatan yang layak bagi masyarakat. Seperti yang telah tertuang dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 34 ayat (3) yang

berbunyi, “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan

kesehatan dan pelayanan umum yang layak” (RI, 2012:166). Oleh karena itu

masyarakat juga berhak mendapatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan tersebut.

Dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Pasal 28 H ayat (1) bahwa: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal dan mendapat lingkungan yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh pelayanan kesehatan” (RI, 2012:69).

Demi tercapainya tujuan yang tertuang dalam Undang-Undang tersebut,

maka pemerintah berusaha memberikan fasilitas berupa program jaminan

kesehatan bagi masyarakat. Beberapa jaminan kesehatan yang telah diberikan oleh

pemerintah khususnya untuk warga miskin adalah Jaminan Kesehatan Masyarakat

Page 4: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

(Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), serta Asuransi

Kesehatan (Askes) untuk jaminan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan

penerima pensiunan. Namun, mulai pada tanggal 1 Januari 2014, Askes yang

sebelumnya dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), berubah nama menjadi

BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) (ANTARA, 2014:70).

BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk

menyelenggarakan program jaminan kesehatan (ANTARA, 2014:137). Program

tersebut diberi nama JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang berlaku bagi

seluruh rakyat Indonesia. Program JKN diresmikan pada tanggal 31 Desember

2013 dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014.

Menyadari bahwa puskesmas sebagai sarana yang penting dalam

pelayanan program JKN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam

bidang kesehatan, maka berbagai masalah atau kekurangan dalam

penyelenggaraan program JKN di tingkat puskesmas perlu diteliti, salah satunya

adalah sosialisasi. Pada dasarnya kunci utama keberhasilan dalam melaksanakan

suatu program yang menyangkut hajat hidup orang banyak adalah komunikasi.

Komunikasi menjadi salah satu faktor terpenting demi tercapainya suatu tujuan

program yang dijalankan. Dari kasus-kasus diatas kurangnya informasi serta

pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban menjadi peserta JKN

menjadi kendala awal dalam pelaksanaan program JKN. Penyebaran informasi

melalui sosialisasi yang dilakukan tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan

kepada masyarakat, namun juga harus mampu memberikan kesadaran dan

pemahaman mengenai prosedur serta pentingnya program JKN sebagai proteksi

diri agar nantinya dalam pelaksanaan tidak terjadi kesalahpahaman dalam

memperoleh hak dan kewajiban, oleh karena itu penelitian ini penting untuk

diteliti.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Aktivitas Komunikasi BPJS dalam Mensosialisasikan

Program JKN di Puskesmas Banyuanyar Surakarta”.

Page 5: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas komunikasi dalam

mensosialisasikan program JKN di Puskesmas Banyuanyar Surakarta.

Landasan Teori

a. Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu penyampaian pesan dari

seseorang atau institusi kepada seseorang atau kelompok, baik secara langsung

(bertatap muka) ataupun tidak langsung melalui media, seperti televisi, radio,

koran, atau majalah.

Onong U. Effendy mendefinikan komunikasi secara etimologis bahwa

komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat

kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan (Effendy, 1986).

Jika seseorang mengerti tentang suatu yang dinyatakan orang lain kepadanya,

maka komunikasi dianggap berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan

antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti,

maka komunikasi dianggap tidak berlangsung. Dengan lain perkataan,

hubungan antara orang-orang itu tidak komunikatif.

Dari beberapa definisi komunikasi yang telah dikemukakan oleh para

ahli di atas, dapat dikatakan bahwa antara definisi satu dengan definisi lain

memiliki tujuan yang sama yaitu pesan atau informasi yang disampaikan dapat

berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu

proses penyampaian pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain

atau kelompok dapat secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung

melalui media dengan tujuan dapat mempengaruhi atau mengubah pola pikir

dan tingkah laku orang lain.

Page 6: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

b. Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam organisasi juga dapat diartikan sebagai komunikasi

di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan

maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka

pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran

organisasi (Effendy,1989:214).

Komunikasi dalam organisasi dibagi menjadi 2, yaitu komunikasi

formal dan komunikasi informal (Hardjana, 2003:29-37).

1) Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi

dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah

atau sifatnya instruktif, berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang

berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing-masing

yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan

dinas. Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi

antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan

berdasarkan prinsip-prinsip dan struktur organisasi.

2) Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam

suatu organisasi, akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan

dalam struktur organisasi. Fungsi komunikasi informal adalah untuk

memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal, penyebaran

informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu, gossip, atau rumor.

Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan

informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat. Informasi dalam

komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana

seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih

dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan.

c. Teknik Komunikasi Persuasif

Telah diketahui bahwa komunikasi memiliki tujuan, yakni bersifat

informatif dan persuasif, tergantung kepada tujuan komunikator. Menurut

Page 7: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

Effendy (1986:27) menjelaskan bahwa komunikasi persuasif lebih sulit

dibandingkan dengan komunikasi informative, karena komunikasi informatif

bertujuan hanya untuk memberi tahu, sedangkan komunikasi persuasif

bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku.

Komunikasi persuasive menimbulkan dampak yang lebih tinggi

kadarnya dibandingkan dengan komunikasi informatif, yakni dampak kognitif,

dampak afektif, dan dampak behavioral. Agar komunikasi persuasif mencapai

tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang.

Perencanaan dilakukan berdasarkan komponen atau unsur proses komunikasi,

yakni: komunikator, pesan, media, dan komunikan.

d. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan bagian dari publikasi dan memiliki kemiripan

dengan promosi. Promosi sering dihubungkan dengan penjualan, tetapi

kenyataannya promosi mempunyai arti yang luas. Promosi dapat diartikan

sebagai setiap aktivitas yang ditunjukan untuk memberitahukan, membujuk

atau mempengaruhi masyarakat untuk tetap menggunakan produk atau jasa

yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan organisasi, kegiatan promosi yang

dimaksud adalah suatu proses memberitahukan dan mempengaruhi

masyarakat untuk menfaatkan jasa-jasa yang ditawarkan oleh organisasi

(Effendy, 2005:29).

Menurut Basuki Haryanto, Siti Rochani, dan Maharromiyati (2009:64)

dalam bukunya yang berjudul “Sosiologi” menjelaskan bahwa dalam proses

sosialisasi terdapat dua macam tipe, yakni

1) Formal

Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang

menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di

sekolah dan pendidikan militer.

Page 8: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

2) Informal

Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan bersifat

kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan

kelompok-kelompok sosial yang lain di dalam masyarakat.

e. Word of Mouth Communication

Word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi

dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk (Lupiyoadi,

2006:238).

Menurut Kotler dan Keller (2007) mengemukakan bahwa Word of

Mouth (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses

komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individual

maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yng bertujuan untuk

memberikan informasi secara personal.

Komunikasi jenis ini dilakukan oleh orang yang telah memiliki

pengalaman tentang produk atau jasa tersebut, kemudian menceritakan kepada

orang lain, sehingga secara tidak langsung terjadi kegiatan promosi untuk

menarik minat orang lain.

f. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah sebuah program jaminan

kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan yang mengacu pada sistem

gotong royong.

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa kesehatan agar peserta

memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang

yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (ANTARA,

2014:2).

Page 9: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian deskriptif

yang didukung oleh data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk

kata-kata, kalimat-kalimat, narasi-narasi (Kriyantoro, 2010:37).

Sugiyono (2009:255) membagi sumber data menjadi dua yaitu data primer

(utama) dan data sekunder (tambahan). Data primer yang didapatkan oleh peneliti

berasal wawancara langsung dari pihak internal Puskesmas Banyuanyar yang

bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan Surakarta, serta pasien Puskesmas

Banyuanyar yang dapat memberikan data secara valid.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara mandalam

dan studi pustaka. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan

validitas dan triangulasi.

Sajian dan Analisis Data

Di dalam sebuah organisasi terdapat aktivitas komunikasi yang dilakukan

demi tercapaianya sasaran dan tujuan organisasi tersebut. Komunikasi dalam

organisasi juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang

dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang

ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi

untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989:214).

Komunikasi menjadi aspek penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan

dari pelaksanaan program JKN, sehingga aktivitas komunikasi dijadikan sebagai

salah satu sarana penghubung untuk mensosialisasikan program JKN ke

masyarakat luas. Pengetahuan dan pemahaman dapat diterima dengan baik apabila

komunikasi dilakukan dengan pihak-pihak terkait berjalan dengan baik dan lancar.

Adapun aktivitas komunikasi yang dilakukan dalam rangka mensosialisasikan

program JKN terbagi menjadi 2 yakni komunikasi formal dan komunikasi

informal.

Page 10: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

a. Komunikasi Formal

Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat

resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah

atau sifatnya instruktif, berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang

berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing-masing yang

tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas. Suatu

komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang

atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip-

prinsip dan struktur organisasi (Hardjana, 2003:29-37).

Komunikasi formal terkait sosialisasi program JKN dilakukan ke

dalam beberapa bentuk program komunikasi yakni rapat koordinasi, kegiatan

seminar, pertemuan warga, serta memanfaatkan leaflet dan banner guna

penyebaran informasi ke masyarakat luas. Program komunikasi yang

terbentuk sebagai awal penyalur terciptanya pengetahuan publik atas

terbentuknya program JKN

1. Rapat Koordinasi (meeting)

Dalam rangka mensosialisasikan program JKN ke masyarakat,

kerjasama serta komunikasi yang baik antar pihak-pihak terkait menjadi

aspek penting demi terwujudnya hubungan internal maupun eksternal

dalam suatu perusahaan atau lembaga. Rapat koordinasi bertujuan agar

terciptanya komunikasi yang efektif sehingga dalam proses pelaksanaan

program JKN dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Rapat koordinasi dalam

rangka mensosialiasikan program JKN dilakukan dengan 2 tahap, yakni

rapat koordinasi dengan publik internal dan rapat koordinasi dengan

publik eksternal. Publik internal adalah seluruh jajaran puskesmas

Banyunyar, baik kepala pimpinan maupun karyawan yang merupakan

motor penggerak dalam pelaksanaan program JKN, sedangkan publik

eksternal adalah BPJS Kesehatan dengan puskesmas Banyuanyar.

Page 11: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

a) Seluruh jajaran puskesmas Banyuanyar (internal meeting)

Puskesmas Banyuanyar memiliki peran penting dalam

penyelenggaraan program JKN, yakni sebagai pelaksana serta alat

penggerak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Menjalin komunikasi yang baik akan mempermudah

proses pelaksanaan program JKN itu sendiri. Hubungan komunikasi

yang dibina yakni dengan cara rapat koordinasi dengan seluruh jajaran

puskesmas Banyuanyar. Tujuan dari adanya rapat internal ini adalah

untuk menghindari adanya konflik dan kesalahpahaman dalam

memberikan informasi ke masyarakat yang dapat menghambat

pencapaian tujuan program JKN.

Namun jika dilihat dari tujuan komunikasi dalam memahami

informasi (Scramm, 1974) secara keseluruhan tentang program JKN,

beberapa karyawan belum sepenuhnya paham. Hal ini terlihat dari

penjelasan yang dikatakan oleh Nova Astuti, R, SKM selaku

Koordinator Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat Puskesmas Banyuanyar Surakarta, mengatakan bahwa

“Jadi kalau sosialisasi, seperti saya yang mensosialisasikan hanya

sebatas menginformasikan bahwa sekarang udah ada program BPJS,

pendaftarannya seperti ini, jadi gak terlalu detail. Yang lebih detail kan

dokternya.” (Wawancara dengan Nova Astuti, R, SKM, 2 Februari

2017).

Dalam wawancara di atas dijelaskan bahwa koordinasi yang

dilakukan antara para karyawan puskesmas Banyuanyar dilakukan

dengan cara pembagian tugas. Masing-masing karyawan mempunyai

peran dalam melakukan penyebaran informasi. Dalam hal ini

meskipun terdapat pembagian tugas dalam melakukan penyebaran

informasi, pentingnya pembekalan diri dan pemahaman secara

keseluruhan dari isi program JKN pada setiap karyawan bertujuan

menghindari permasalahan ketika ditanya oleh masyarakat ataupun

ketika dalam proses penyampaian informasi tidak terjadi kesimpang-

Page 12: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

siuran. Kesimpang-siuran tersebut akan berdampak pada pencapaian

tujuan yang kurang tepat. Oleh karena itu pentingnya setiap karyawan

memiliki persepsi, pendapat, dan pengertian yang sama, maka program

JKN akan tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat.

b) BPJS Kesehatan dengan Puskesmas Banyuanyar

Dalam rangka mensosialisasikan program JKN ke masyarakat

luas, menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan para

stakeholder sangat penting demi terwujudya tujuan. Selain melakukan

rapat koordinasi dengan publik internal, rapat koordinasi juga

dilakukan dengan pihak eksternal yakni antara BPJS Kesehatan dengan

puskesmas Banyuanyar. Rapat koordinasi ini tercipta karena adanya

kerjasama atau kontrak kerja antara BPJS Kesehatan dengan

puskesmas Banyuanyar. Tujuan adanya koordinasi ini adalah untuk

mengevaluasi atas komitmen pelayanan yang telah diberikan kepada

masyarakat. “Kan kami kontrak kerja nih dengan puskesmas, perlu

dilakukan evaluasi terhadap komitmennya, nah itu yang kita lakukan.”

(Wawancara dengan Ildha Nurul Fajri, 9 Februari 2017).

Kegiatan rapat koordinasi dilakukan oleh kedua belah pihak,

yakni BPJS Kesehatan dengan puskesmas Banyuanyar. Rapat

koordinasi dilaksanakan minimal 3 bulan sekali. Koordinasi diawali

dengan mengirimkan undangan, baik itu berupa surat resmi yang

dikirimkan ke puskesmas Banyuanyar maupun menggunakan e-mail.

Rapat koordinasi dihadiri oleh perwakilan pada setiap fasilitas

kesehatan tingat pertama (FKTP) yang terdiri dari 17 perwakilan

puskesmas. Komunikasi berlangsung dengan cara BPJS Kesehatan

menyampaikan hasil evaluasi kemudian dilanjukan untuk berdiskusi.

“Ya langsung diskusi. Jadi pada saat pertemuan kita sampaikan

hasilnya, diskusikan di situ.” (Wawancara dengan Ildha Nurul Fajri, 9

Februari 2017).

Page 13: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

2. Pertemuan Warga

Puskesmas Banyuanyar dalam rangka menyebarkan informasi ke

masyarakat terkait program JKN melakukan berbagai macam kegiatan,

salah satunya adalah melakukan pertemuan warga. Tujuan diadakan

pertemuan ini adalah untuk menjalin hubungan yang baik kepada

khalayak, sehingga dapat membentuk opini publik di mata masyarakat.

Dalam kegiatan ini juga bertujuan untuk menyampaikan informasi terkait

program JKN, serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai

jaminan kesehatan.

Berdasarkan dari tujuan komunikasi, terdapat dua sudut pandang

kepentingan menurut Wilbur Scramm (1974) yakni kepentingan

komunikator dan kepentingan komunikan. Jika dilihat dari kedua

kepentingan tersebut menunjukan bahwa puskesmas Banyuanyar dalam

memberikan informasi atau menganjurkan suatu tindakan kepada

masyarakat sudah dilaksanakan dengan baik. Namun bagi kepentingan

masyarakat yang menerima informasi tersebut dalam memahami informasi

program JKN yang disampaikan belum sepenuhnya diterima dengan baik.

Hal ini diketahui saat dilakukan wawancara dengan beberapa pasien

puskesmas Banyuanyar bahwa pengetahuan masyarakat mengenai

informasi terkait program JKN hanya sebatas mengetahui standart hak dan

kewajiban peserta JKN. Namun dari segi pemahaman pesan yang diterima

terkait prosedur detailnya program JKN masyarakat belum sepenuhnya

paham. Seperti yang diungkapkan oleh Sri Wahyuni (42) merupakan

pasien puskesmas Banyuanyar yang hanya mengetahui beberapa prosedur.

“Tentang cara mendaftar, syarat-syaratnya, per bulan bayarnya segini-

segini.” (Wawancara dengan Sri Wahyuni, 2 Februari 2017).

Tak hanya Sri Wahyuni, pasien lain juga mengatakan hal yang

sama yakni Astrid (39) mengatakan bahwa: “Kalau mau kesehatannya

terjamin daftar BPJS. Tiap bulannya segini-segini 1,2,3 kan ada

tahapannya itu, kelas-kelasnya itu. Itu semua saya tahu…” (Wawancara

dengan Astrid, 3 Februari 2017).

Page 14: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

Dari beberapa pasien ketika ditanya mengenai informasi apa saja

yang anda ketahui terkait program JKN, rata-rata hanya memahami cara

pendaftaran, syarat-syarat, biaya premi per bulan. Namun untuk prosedur

yang lebih detailnya masyarakat belum paham betul tentang hal tersebut.

Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan di benak masyarakat karena

dibuat bingung akibat ketidaktahuannya mengenai prosedur secara detail.

Bahkan ditemukan fakta dilapangan bahwa hal yang sering di anggap

sepele yakni nama BPJS Kesehatan dan JKN tidak semuanya memahami

apa arti dari kedua nama tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa

pasien puskesmas Banyuanyar, Astri (39) mengatakan: “Gak tahu. Oh

kalau BPJS tahu, bantuan dari pemerintah buat masyarakat kurang

mampu.” (Wawancara dengan Astri, 3 Februari 2017).

3. Kegiatan Seminar

Penyebaran informasi terkait program JKN dilakukan oleh BPJS

Kesehatan dengan melakukan sosialiasi berupa kegiatan seminar. Kegiatan

ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan

usaha akan pentingnya program JKN.

Sebelum melakukan aktivitas komunikasi tersebut dibutuhkan

perencanaan dan persiapan yang matang. Perencanaan dapat diartikan

sebagai suatu proses untuk menetapkan ke mana kita harus pergi dengan

mengindentifikasi syarat apa yang harus dipenuhi untuk sampai ke tempat

tersebut dengan cara yang paling efisien dan efektif, dengan kata lain

perencanaan sebagai penetapan spesifikasi tujuan yang ingin dicapai

termasuk cara-cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut

(Keufman, 1972). Adapun persiapan BPJS Kesehatan sebelum melakukan

penyebaran informasi ke masyarakat, seperti yang dijelaskan oleh Khoirul

Rosidi selaku Kepala Unit Kepesertaan BPJS Kesehatan, mengatakan

bahwa: “Tentu saja kalau dalam sistem itu kan ada istilah POA (The Plan

of Action), yang kita rencanakan, action-nya, rencananya kemudian POA-

Page 15: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

nya. Baik waktu, biaya, maupun tempat.” (Wawancara dengan Khoirul

Rosidi, 14 Februari 2017).

Setelah dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang, maka

langkah selanjutnya adalah menjalankan aktivitas komunikasi yang telah

direncanakan dan dipersiapkan sebelumnya untuk dapat mensosialisasikan

program JKN.

Proses seminar dan pertemuan ini berlangung secara tatap muka

dengan pesertanya. Dengan mempertimbangkan jumlah peserta JKN yang

terdaftar di BPJS Kesehatan Surakarta terdapat ribuan peserta, pelaksanaan

tidak dilakukan secara serentak sekaligus, namun dilakukan secara

bergantian sesuai dengan jenis kelompok kepesertaan. Dengan cara ini

dirasa cukup efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan kepada para

peserta, karena tanggapan atau respon komunikan tersalurkan langsung

kepada komunikator (Effendy, 1986:10). Komunikasi ini tergolong dalam

komunikasi kelompok, dimana komunikasi berlangsung diantara anggota

suatu kelompok. Komunikasi jenis ini juga memberikan pengaruh besar

untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku komunikan, karena dengan

mengetahui reaksi komunikan pada saat komunikasi sedang berlangsung,

komunikator dapat mengatur komunikasinya sehingga berhasil

sebagaimana yang diharapkan.

Dari data yang di dapat menunjukan bahwa dalam proses tanya

jawab ditemukan bahwa masih banyak peserta yang belum paham

mengenai prosedur penggunaan JKN. Adapun beberapa pertanyaan yang

diajukan yakni “Kalo saya punya PBI dan saya ikut perusahaan kartu

mana yang bisa saya pakai?” “BPJS dan faskes saya di Jogja sekarang

saya bekerja di solo apakah saya harus ganti kartu baru?” “PBI saya masih

ikut orang tua apakah kalo PBI saya dicabut apakah termasuk orang tua?”

Hal ini dikarenakan kurangnya penjelasan secara detail ketika memberikan

informasi kepada peserta sehingga berdampak pada ketidakpahaman

prosedur program JKN. Menurut Effendy (1986), sebagai komunikator

diharuskan memahami sepenuhnya isi pesan yang akan disampaikan dan

Page 16: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

mampu memberikan pemahaman makna kepada komunikannya atas isi

pesan tersebut. Dengan adanya kejelasan dan ketepatan dalam memberikan

informasi maka dapat mendukung terciptanya pemahaman bagi peserta

JKN.

4. Leaflet dan Banner

Aktivitas komunikasi tidak hanya dapat dilakukan dengan cara

tatap muka, namun juga dapat dilakukan dengan berbagai media. Media

komunikasi merupakan suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dari komunikator kepada komunikan. Media yang digunakan dalam

mensosialisasikan program JKN yakni berupa leaflet dan banner. Tujuan

penggunaan media ini adalah guna menunjang terciptanya tujuan

sosialisasi, serta mempercepat penyebaran informasi dan menarik

perhatian masyarakat.

a) Leaflet

Leaflet dibuat dan dikelurkan oleh kantor pusat yakni BPJS Kesehatan.

Leaflet berbentuk selembaran kecil yang berisikan panduan layanan

peserta. Penggunaan gambar serta warna pada leaflet bertujuan

menarik perhatian para pembaca dan bentuknya yang kecil sehingga

mudah dibawa kemana-mana.

b) Banner

Seperti halnya leaflet, banner juga dibuat dan dikeluarkan langsung

oleh BPJS Kesehatan. Tujuan pengguan banner adalah untuk menarik

perhatian masyarakat yang sekilas lewat atau berlalu lalang. Banner

merupakan media luar ruang (outdoor media) yang biasa dikaitkan

dengan dunia estetika dalam bentuk lukisan (Cangara, 2014:148).

Banner juga mempunyai kelebihan yakni tahan lama dan dapat

dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

Page 17: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

b. Komunikasi Informal

Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam

suatu organisasi, akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam

struktur organisasi. Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara

hubungan sosial persahabatan kelompok informal, penyebaran informasi yang

bersifat pribadi dan privat seperti isu, gossip, atau rumor. Tentang komunikasi

informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih belum

jelas dan tidak akurat. Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul

melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan

diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi

tersebut tersebar ke berbagai kalangan. Implikasinya adalah kebenaran

informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur. Meski demikian komunikasi

informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial, mempengaruhi orang lain,

dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku

dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu (Hardjana, 2003:29-37).

. Salah satu aktivitas komunikasi informal yang terjalin yakni adanya

komunikasi Word of Mouth (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut.

Menurut Kotler dan Keller (2007) mengemukakan bahwa Word of Mouth

(WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi

yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individual maupun kelompok

terhadap suatu produk atau jasa yng bertujuan untuk memberikan informasi

secara personal. Komunikasi Word of Mouth (WOM) dijadikan sebagai

metode promosi yang efektif karena disampaikan dari masyarakat oleh

masyarakat atau dari individu ke individu. Selain itu, saluran komunikasi

personal Word of Mouth (WOM) tidak membutuhkan biaya yang besar karena

melalui referensi atau anjuran dari masyarakat terhadap program JKN itu

sendiri, sehingga mudah tersebar ke lingkungan masyarakat yang lain.

Page 18: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai aktivitas

komunikasi dalam mensosialisasikan program JKN di Puskesmas Banyuanyar

Surakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas komunikasi dalam rangka mensosialisasikan program JKN dibagi

menjadi 2 yakni komunikasi formal dan komunikasi informal. Bentuk

aktivitas komunikasi formal yang dilakukan antara lain: rapat koordinasi oleh

seluruh jajaran puskesmas Banyuanyar (internal meeting), rapat koordinasi

antara BPJS Kesehatan dengan puskesmas Banyuanyar, pertemuan warga,

kegiatan seminar, serta memanfaatkan leaflet dan banner. Sedangkan

aktivitas komunikasi informal terjalin dengan adanya komunikasi Word of

Mouth (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut. Aktivitas komunikasi

ini bertujuan untuk penyebaran informasi guna meningkatkan pengetahuan

dan pemahaman masyarakat.

2. Proses aktivitas komunikasi formal berjalan kurang efisien, karena dalam

penyampaian pesan hanya sebatas menyebarkan informasi, namun tidak

memberikan penekanan pemahaman dan pengertian kepada komunikan, serta

dalam penggunaan penempatan leaflet dan banner kurang tepat dan kurang

strategis.

3. Proses aktivitas komunikasi informal berjalan kurang efisien, karena

komunikasi yang terjalin tidak ada tujuan yang bersifat informatif dan

persuasif (membujuk), sehingga berdampak pada ketidakefektifan sosialisasi

program JKN.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran-saran

sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa masyarakat belum sepenuhnya paham

terkait pedoman dan aturan penggunaan kartu JKN, sehingga disarankan

pihak-pihak terkait dalam menyampaikan dan menyebarkan informasi sudah

selayaknya melakukan program-program komunikasi untuk meningkatkan

Page 19: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

pemahaman masyarakat. Program komunikasi yang perlu dijalankan salah

satunya adalah membentuk tim sosialisasi baik dari pemerintah daerah,

pemerintah wilayah, maupun masyarakat untuk ikut mengawasi dan

memonitoring perkembangan informasi yang disampaikan, sehingga dapat

diketahui sejauh mana informasi itu tersampaikan.

2. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan media dalam

mensosialisasikan program JKN hanya sebatas menggunakan banner dan

leaflet. Oleh karena itu diperlukan media lain untuk menunjang tersebarnya

informasi secara luas, yakni dengan menggunakan media elektronik seperti

diadakan acara talkshow di televisi berkaitan dengan program JKN dan

memanfaatkan new media, yakni internet seperti pernyebaran informasi

melalui website dengan menekankan pemahaman masyarakat akan pentingnya

jaminan kesehatan, sehingga dengan penggunaan media yang tepat dapat

menarik minat masyarakat.

3. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kurang intensifnya pemberian

informasi dan sosialisasi ke masyarakat, sehingga berdampak pada belum

tercapainya target kepesertaan JKN, yakni seluruh masyarakat. Oleh karena itu

BPJS Kesehatan maupun puskesmas Banyuanyar perlu meningkatkan

aktivitas komunikasi baik secara formal maupun informal dengan cara

melakukan sosialisasi secara rutin dan berkala, yakni dengan membuat agenda

atau jadwal khusus sosialisasi program JKN setiap bulan, sehingga dengan

intensifnya informasi yang diberikan kepada masyarakat dapat meningkatkan

target kepesertaan JKN.

4. Dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai permasalahan dan kendala di

faskes tingkat pertama yakni puskesmas berkaitan dengan penyebaran

informasi progam JKN melalui sosialisasi. Oleh karena itu, untuk penelitian

selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan kajian aktivitas komunikasi dalam

rangka mensosialisasikan program JKN lebih mendalam dengan lingkup yang

lebih besar, yakni di rumah sakit-rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS

Kesehatan, sehingga dapat diketahui bagaimana rumah sakit yang merupakan

faskes tingkat lanjutan menerapkan sosialisasi program JKN.

Page 20: vivian.docx  · Web viewWord of Mouth Communication. ... Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan informasi kepada badan-badan usaha akan pentingnya ... Ramadja Karya CV

DAFTAR PUSTAKA

BPS. (n.d.). Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Indonesia. Diakses 29 September 2016, dari http://www.bps.go.id/

RI. (2012). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI.

ANTARA, T. (2014). Himpunan Peraturan BPJS Kesehatan. Jakarta: ANTARA.

Effendy, O. U. (1986). Dinamika Komunikasi. Bandung: Ramadja Karya CV.

Effendy, O. U. (1989). Kamus Komunikasi. : Bandung: Mandar Maju.

Hardjana, A. (2003). Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

Effendy, O. U. (2005). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Haryanto, B., Rochani, S., & Maharromiyati. (2009). Sosiologi. Surakarta: Panitia Sertifikasi FKIP UNS.

Lupiyoadi, H. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba.

Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d. Bandung: Alfabeta.