WTP LOMBOKK

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    1/12

    Mansur Afifi - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersin oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PA y) AIR BERSIH OLEHPELANGGAN PDAM MENANG MATARAM LOMBOK

    Mansur AfifiFE - Universitas Mataram, Mataram Lombok

    JI . Ade Irma Suryani Gang Melati No.4, Mataram 83122mansu [email protected]

    AbstractThepurpose of this research is to analyze factors that influence the willingness to pay of PDAMconsumer above the official price of drinking water provided by PDAMMenang Mataram. Besides,itis intended to examine the impact of several social and economic variables on the price of drinkingwater that PDAMconsumers want to pay. The researchhas been undertaken in Mataram City andWest Lombok District by taking sample respondents in 6 sub-districts and 15 clusters which areexpected to represent the variety of population in the area. 20 households are chosen in each ofthe cluster so that the total number of sample respondent is 300. Eachrespondent is interviewedto collect primary data. Data, then, are analyzed by employing cross tabulation analysis with chi-square test and econometrics analysis consisting of logistic regression and mUltiple linearregression analysis. The research findings show the willingness to pay of PDAMconsumers abovethe official price is affected by several variables including length of being PDAM consumer,consuming portable drinking water, number of family member, and quality of PDAMdrinking water.Meanwhile, factors affecting the price of drinking that PDAM consumers are willing to pay areproportion of income to pay PDAMdrinking water, quality of PDAM drinking water, consumingportable drinking water, length of being PDAM consumer, and continuity of drinking waterprovision. These findings indicate also that PDAMconsumers stilI believe that water resource ispublic good and It is treated as commodity which has market price. Furthermore, water isperceived as free resource despite the fact that competition of raw water is intensifying and thescarcity of water resource in Lombok isgetting worse.Keywords: Willingnessto Pay, Drinking Water, PDAMMenangMataram, PDAMConsumers

    PendahuluanAir adalah unsur utama bagi kehidupan

    manusia di alam ini sehingga manusia sangatmembutuhkan air. Tubuh manusia sendiri, sebagianbesar (Iebih dari 70%) terdiri dari air. Untuk dapathidup sehat dokter dan ahli kesehatan mewajibkanmanusia mengkonsumsi air minum minimal 8 gelas( 2 liter) per hart, Ini menunjukkan bahwaketergantungan manusia terhadap air sangat tinggi.Manusia masih dapat bertahan hidup tanpa makandalam beberapa minggu, tetapi tanpa air kehausanakan membawa manusia rnenuju kematian dalamhitungan hari. Oleh karena itu, ketersediaan airdalam kuantitas dan kuaHtas yang memadai tidakdapat ditawar lagi karena dapat berdampak terjadikonflik perebutan dan penguasaan sumber daya air.Oalam kehidupan ekonomi modern, air merupakansumber daya vital untuk budidaya pertanian dalamarti luas, industri, pembangkit tenaga listrik, dantransportasi.

    Untuk memenuhi kebutuhan manusia akanair bersih, pemerintah melalui Perusahaan OaerahAir Minum (POAM) telah lama melakukan upaya-upaya memberikan pelayanan kepada pelanggan

    dengan menyediakan air yang memenuhi persya-ratan layak dikonsumsi. Air bersih POAM yangsemula dihajatkan sebagai air minum dalam per-kembangannya tidak hanya dikonsumsi sebagai airminum semata tetapi juga dipergunakan untukkeperluan lain seperti mandi, cuci pakaian danperabot rumah tangga, cuci kendaraan, menyiramtanaman dan lain-lain. Hal ini menyebabkan jumlahpemakaian air oleh rumah tangga melebihi kebu-tuhan konsumsi minimal. HasiJ penelitian yang dila-kukan oleh BP2FE Unram (2006) menunjukkanbahwa rata-rata konsumsi air bersih oleh pelangganPOAM Menang Mataram adalah 182,5 llter/kaplta/hari,

    Kesadaran akan arti penting air minum yangberkualitas bagi kesehatan telah pula mempe-ngaruhi konsumsi air minum pelanggan POAM. Bagisebagian pelanggan, air bersih POAM tldak lagidijadikan sebagai air minum. Mereka klni berallhmengkonsumsi air minum dalam kemasan (AMOK)atau air dalam galon yang ditawarkan oleh bebe-rapa perusahaan air minum swasta. Oibandingkandengan air bersih POAM, kualitas AMOK relatif lebihbaik dalam pengertian lebih jernih, tidak berwarna,

    Vol. 13 No. I, Mel 2008 193

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    2/12

    Mansur Afifi - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bereib oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    tidak bebau, dan dikemas lebih rapi sehingga lebihmobile (portable). Pelanggan juga menganggapbahwa air bersih PDAM belum layak diminumkarena kandungan kaporitnya terlalu tinggi sehing-ga menimbulkan bau dan mengubah warna air(BP2FE,2006).Perubahan persepsl dan kesadaranpelang-gan tersebut berdampak pada perubahan polakonsumsi air PDAM. Air PDAM tidak lagi diperun-tukkan sebagai air minum utama dan pemanfa-atannya juga semakin beragam. Pemanfaatan yanglebih beragam ini salah satunya dlsebabkan olehharga air PDAMyang relatif rendah. Hargaair PDAMtertinggi (blok konsumsi di atas 30 m3/bulan)adalah Rp O,9/liter, sementara harga AMDKteren-dah adalah Rp lS8/liter. Perbedaan harga lnimenyebabkan kecenderungan pemakaian air POAMmenjadi semakin besar. Pelanggan masih meng-anggap air sebagai barang bebas dalarn jumlahyang banyak.Padahal dalam kenyataannya, kondlsisupply air di pulau Lombok sernakln mempri-hatinkan. Penelitian yang dilakukan oleh WWFIndonesia Program NusaTenggara (2004) menyim-pulkan bahwa dalam dua dasawarsa terakhir dipulau Lombok tersisa hanya 107 titik mata air.Selain itu, dalam kurun waktu 10 tahun terakhirtelah terjadi penurunan debit air sungai, antara lainAik Nyet Sesaot dan sungai Babak. Pada tahun

    1998 tercatat debit air sungai Aik Nyet Sesaot dansungai Babak berturut-turut sebesar 27,3 m3/detikdan 8,43 rn-/denk menurun menjadi 10,37 m3/detikdan 5,68 m3/detik. Konsekuensi-nya,saat ini NusaTenggara Barat diperkirakan mengalami defisit airsebesar 130 juta m>. Penurunan kuantitas sumberdaya air merupakan akibat yang ditimbulkan olehadanya degradasi masif sumber daya alam danlingkungan yang terjadi di Nusa Tenggara Baratdalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.Kondisi inl jelas akan semakin parah mengingat per-kembangan kebutuhan air dimasa depan yangsernakin tinggi disebabkan oleh perkembanganjumlah penduduk yang semakin meningkat. Jikatidak ada upaya serius melakukan konservasi danrehabilitasi sumber daya air maka pulau Lomboksebagai pulau kecil akan mengalami kesulitan yangsangat besar (signifikan) dalarn memenuhi kebu-tuhan air bagi penduduknya. Selain itu, biaya yangakan dikeluarkan untuk rnernperoleh dimasa depanair akan semakin besar.Oleh karena itu, dalarn upaya melakukanpenyelarnatan surnber daya air perlu diketahui ter-lebih dahulu pengetahuan, persepsi, kesadaranrna-syarakat akan kondisi riel yang dihadapi berkaitandengan keberadaan surnber daya air saat ini. Seba-gal langkah awal perlu diketahui seberapa besar

    penghargaan masyarakat terhadap sumber daya airyang ada di pulau Lombok dengan menganalisiskesediaan membayar atas air yang dikonsumsinyaserta faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaanmereka membayar (wtYlingness to pay) air bersihtersebut.Tujuan Penelitian

    Penelitlan ini bertujuan untuk mengetahui:1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaanmembayar diatas tarif pelanggan PDAM terha-dap air bersih yang ditawarkan PDAM MenangMataram.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnyaharga yang bersedia dibayar oleh pelangganPDAM terhadap air bersih yang ditawarkanPDAMMenangMataram.Manfaat PenelitianManfaat yang diharapkan dari penelitian iniadalah sebagai berikut:1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikandasar pengambilan kebijakan tidak hanya ber-kaitan dengan perhitungan tarif air POAMyangtepat dan memenuhi kesanggupan membayarpelanggan tetapi juga dalam setiap kebijakanmanajemen berkaitan pengelolaan sumber dayaair.2. Hasil penelitian lni diharapkan dapat mendorong

    pemerintah daerah untuk mengelola surnberdayaair secaraefektif dan efisien.3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontri-busi dalam pengembangan metode penilaiansumber daya air khususnya metode kontingensiyang menjelaskan tentang kesediaan membayar(willingness to pay) seseorang terhadap barangdan jasa yang dihasilkan oleh sumber dayaalamdan lingkungan.Tinjauan TeoriKarakteristik Sumber Oaya AirPadaprinsipnya air merupakan surnber dayayang dapat diklasifikasikan menjadi sumber dayayang dapat diperbaharui (renewable resources) dantidak dapat diperbaharui (non renewable resources),tergantung pada sumber dan pemanfaatannya. Airyang bersumber dari bawah tanah (groundwater),misalnya, diperoleh melalui proses geologi selamaratusan tahun bahkan ribuan tahun, sehinggameskipun memiliki kemampuan untuk mernulihkankembali (recharge rate) lewat hujan, jika jurnlahyang dirnanfaatkan melebihi kernampuan rnernullh-kan kembali, groundwater sering dikategorikansebagai non renewable resources. Sebaliknya, airperrnukaan (surface water) seperti air yang dlper-oleh dari sungai maupun danau dapat dikategorikan

    Vol. 13 No. I, Mei 2008 194

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    3/12

    Mansur Afifi - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersih oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    sebagai sumber daya yang dapat perbaharui karenaadanya proses siklus hidrologis alamiah (hydrologiccycle) atau melalui mekanisme buatan manusia(Fauzi, 2004 danTietenberg, 2003).Melalui siklus hidrologis alamiah, air di selu-ruh permukaan bumi tetap tersedia sekitar 12.500hingga 14,000 km3 (Wisana, 2001). Namundemikian, air tersebut tidak terdistribusikan secaramerata untuk setiap wilayah sehingga sumber dayaair bervariasi secara luas diantara daerah-daerahyang ada di permukaan bumi. Ketersediaan air disuatu wilayah sangat tergantung pada topografidan kondisi meteorologi, karena kedua hal tersebutmempengaruhi peresapandan evaporasi air.Iklirn dan kondisi geografis Indonesia ada-lah jarninan bagi tersedianya sumber daya air dalamwaktu yang relatif panjang. Musim hujan datanghampir setiap tahun dengan curahan yang relatiftinggi. Hutan yang ada masih relatif luas walaupuntelah tetjadi penggundulan hutan yang masif dibeberapa daerah dan tanah yang relatif suburmenciptakan cadangan yang sangat besar bagiketersediaan air. Kondisi ini melahirkan keyakinanbahwa air adalah sumber daya yang dapat diper-baharui, khususnya untuk Indonesia sehinggaketersediaannya dapat tetjamin.Namun demikian, ketersediaan air tersebuttidak serta merta berarti bahwa krlsis air bagimanusia tidak mungkin terjadi. Fakta menunjukkanbahwa dari keseluruhan air di permukaan burnt,97% adalah air laut sedangkan air berslh (fresh-watetj hanya 3%. Secarageografis, sebagian besarwilayah Indonesia terdlrl dari lautan. Inl berartibahwa tidak seluruh potensi air yang ada diIndonesia dapat dimanfaatkan untuk memenuhikebutuhan air bersih bagi penduduk Indonesia. Oarikeseluruhan air yang ada baik air permukaan mau-pun groundwater tidak seluruhnya dapat langsungdimanfaatkan dan digunakan untuk konsumsi ataupertanian. Hanya sedikit supply air yang dapatlangsung dimanfaatkan tanpa harus mengeluarkanbiaya untuk memperolehnya sepertl air pegunu-ngan, sumber air sumur, air sungai, air danau dansebagainya.Selain itu, tidak semuawilayah memilikisumber air tersebut dan tidak semua orang memilikiakses ke berbagai sumber air tersebut. Artinya,akan ada sejumlah biaya yang harus dikeluarkandan akan ada ketidakcukupan (excess demand)atas kebutuhan yang diminta. Jika pertumbuhanpenduduk cukup besar maka kemampuan mem-perbaharui diri dari air lambat laun tidak akan cu-kup mampu memenuhi excess demand atas air ter-sebut. Oleh karena itu, air menjadi sumber dayayang tak dapat diperbaharui karena keterbatasankemampuan memperbaharui diri.

    Oari analisis di atas dan mengingat peranpenting air sebagai kebutuhan pokok manusia yangtidak memiliki substitusi khususnya air rnlnurn,sebagai sumber daya yang tak dapat diperbaharuimaka air menjadi komoditi yang mengandungsejumlah biaya. Semakin tinggi tingkat kesulitanmemperoleh air, maka biaya yang dikandung olehsetetes air menjadi semakin besar. Tidak semuawilayah dapat dengan mudah mengakses air, dantidak semua sumber air dapat langsung diman-faatkan tanpa melalui proses pengolahan terlebihdahulu. Kesulitan memperoleh air dan prosespengolahan air yang panjang berimplikasi padabesarnya biaya yang dikeluarkan untuk mengadakanair yang siap dlrnlnurn. Semakin sulit maka semakintinggi biaya yang harus dikeluarkan sehingga airsemakin lama semakin cenderung mengandungbiaya yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan hargaair yang ditawarkan kepada konsumenpun menjadisemakin mahaLPermintaan dan Penawaran Sumber OayaAir Mengingat perannya yang sangat strategis,air merupakan barang yang sangat berharga bagikelangsungan hidup manusia. Tanpa air, manusiatidak akan mungkin bisa bertahan hidup. Selain un-tuk keperluan hidup, air juga dimanfaatkan manusiauntuk melakukan kegiatan produksi dalam pereko-nomian. Kebutuhan atau permintaan terhadap airsecara umum dapat dibagi menjadi tiga kelornpok,yaitu air untuk keperluan konsumsi domestik ataurumah tangga, air untuk keperluan pengairan lahanpertanian, dan air untuk kegiatan industri. Oiper-klrakan, kebutuhan rata-rata air bersih setiapindividu adalah sekitar 27 hingga 200 liter per hari.Kebutuhan dasar tersebut bisa berdeda-beda ter-gantung keadaan geografis dan karakteristikindividu yang bersangkutan (Wisana, 2001).Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggidan diikuti oleh peningkatan pendapatan per kapitaserta jumlah penduduk yang tinggi di suatu negaraakan mendorong peningkatan permintaan danmenciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi disetiap sektor (Todaro, 2003). Meningkatnya perrnln-taan dan pesatnya pertumbuhan sektor-sektorperekonomian akan berdampak langsung padakebutuhan air bersih sebagai bahan utama baik bagiindividu dan keluarga secara mikro maupun bagikegiatan produkst dalam perekonomian secaramakro. Namun derniklan, kemarnpuan air untukmemperbaharui dirinya tidak secepat pertumbuhanekonomi secara keseluruhan (pertumbuhan Penda-patan Oomestik Bruto fPOB) dan pertumbuhansektoral.

    Vol. 13 No. I, Mei 2008 195

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    4/12

    Mansur Afifi - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersih oleli Pelanggan PDA M Menang Mataram Lombok

    Kebutuhan atas air bersih (demand) memfliki kecen-derungan meningkat seiring semakin besarnya[urn-lah penduduk dan terus tumbuhnya kegiatan per-ekonomian di hampir semua sektor akibat pesatnyapembangunan. Untuk memenuhi kebutuhan yangsemakin meningkat, segenap sumber air - air per-mukaan dan air tanah - diambil sebanyak dansebisa mungkin dengan berbagai cara dan upava,baik yang konvensional maupun dengan teknologiterbaru sekalipun. Penggunaan cara penqeks-ploitasian sumber daya air yang mengakibatkanrusaknya keseimbangan sumber daya alam lainnyaseperti tanah telah menurunkan kualitas tanah danair khususnya sumber air tanah. Penurunan kualitasair ini tidak hanya terjadi pada sumber air tanahtetapi juga pada sumber air permukaan. Kerusakanini berdampak pada keterbatasan supply air akibatjumlah air yang tersedia menjadi berkurang karenasedikit demi sedikit tercemar dan menurunkualitasnya.Kelangkaansumber daya air pada gilirannyameningkatkan nilai atau harga air bersih sehinggatercipta sejumlah biaya atas pemanfaatannya.Keterbatasan supply baik akibat terbatasnya dayadukung alam atau semakin meningkatkan permin-taan (demand) menimbulkan terciptanya biaya yangpada gitirannya menghasilkan suatu harga yangharus dibayar konsumen (penduduk dan pereko-nomian) atas sejumlah air bersih yang dibutuhkan.Dan karena sifat air yang tak tergantikan, semakinlama harga air menjadi semakin mahal, padahalpertumbuhan perekonomian belum tentu secepatpertumbuhan harga air tersebut. Jika ini terjadi,maka dapat dipastikan bahwa tingkat kesejahteraanmasyarakat akan semakin berkurang mengingatproporsi pendapatan yang dibelanjakan untukkonsumsi air semakin meningkat sehingga mengu-rangi kemampuanmengkonsumsibarang lainnya.Masalah air bersih sesungguhnya akanmenjadi masalah yang semakin kompleks dimasadepan. Permintaan masih akan terus meningkat,sementara supply yang konstan dan cenderungberkurang, serta pertumbuhan penduduk yangpositif akan menimbulkan ketidakseimbangan an-tara demand dan supply. Ketidakseimbanganantarademand dan supply air tersebut dapat diatasidengan melakukan pengendalian tingkat pence-maran dan perusakan sumber-sumber air bersih.Untuk itu diperlukan dua hal yaitu konservasi sum-ber daya air bersih dan penerapan manajemenpengelolaanair bersih yang berkelanjutan.Valuasi Sumber Oaya Air

    Valuasi sumber daya mencakup identiflkaslperubahan-perubahan dalam biaya dan rnanfaatekonorni akibat perubahan darnpak lingkungan.

    Nilai dinyatakan dalam satuan moneter sehinggatercipta tolak ukur untuk membandingkan nilai rela-tif komponenekosistem dan kegiatan ekonomi.Aliran biaya dan manfaat menurut waktudigunakan untuk menentukan nilai aset suatusumber daya atau proyek. Tujuan ekonomi terpen-ting dari suatu valuasi sumber daya adalah rnenen-tukan perubahan dalam nllai aset akibat suatuproyek dan penggunaan sumber daya atau degra-dasi (deplesi), Ketika perubahan potensial dalamnllai aset dari suatu sumber daya atau ekosistemyang menjadi target telah ditentukan, keputusandapat dibuat atas dasar nllai ekonomi relatif yangdiperkirakan oleh masyarakat atas bagian atauseluruh ekosistem dan kegiatan ekonomi yangditeliti.

    Salah satu metode yang dapat digunakanuntuk menilai sumber daya alam dan lingkunganadalah metode kontingensi (Contingent ValuationMethod/OJM). Metode kontingensi ini digunakanuntuk menduga nilai ekonomi bagi semua jenis jasaekosistern dan lingkungan. Metode ini dapat digu-nakan untuk menduga nilai guna dan nilal non-guna, dan merupakan metode yang digunakanpaling luas untuk menduga nllai non-puna.Metode ini menanya langsung masyarakat,dalam suatu survei, berapa mereka bersediamembayar jasa lingkungan tertentu. Dalam bebe-rapa kasus masyarakat ditanyai tentang sejumlahkompensasi yang bersedia diterima untuk mengor-bankan jasa lingkungan. Disebut metode kontl-ngensi karena masyarakat dipaksa menyatakankebersediaan membayarnya, kontingensi pada ske-nario hipotetik khusus dan deskrlpsl jasa ling-kungan.

    Contingent Valuation Method merupakansalah satu cara memberi nilai uang terhadap nilainon-puna dari nilai lingkungan yang tidak rnellbat-kan transaksi pasar dan mungkin tidak melibatkanpartisipasi langsung. Nilai-nilai ini kadang disebutsebagai nilai guna pasif. Nilai-nilai tersebut men-cakup segala sesuatu dari fungsi-fungsi penunjangkehidupan dasar yang berkaitan dengan kesehatanekosistem atau keaneka-ragaman havati, sampaikenikmatan pemandangan alam atau pengalamanalam bebas, hingga menghargai pilihan memancingatau rnelihat burung di masa yang akan datang,atau hak mewariskan pilihan-pilihan tersebut keanak cucu.Dalam penelitian ini pelanggan akan ditanyaseberapa besar kesediaannya membayar (wIlling-ness to pay) air PDAM. Dalam metode ini, penqu-kuran mengenai surplus konsumen, seperti diper-oleh dalam metode CVM, menunjukkan sejumlahuang yang pelanggan telah siapkan (sanggup)untuk membayar tetapi tidak dilakukan. Dalam kai-

    Vol. 13 No. I, Mei 2008 1 96

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    5/12

    Mansur Afifl- Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersib oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    tan dengan sumber daya air, adalah penting untukmembedakan antara kesediaan membayar airbersih yang diterima dan kesediaan membayaruntuk mengkonservasi sumber daya air. Nilai untukyang terakhlr ini bisa jauh lebih besar dari yangpertama yaitu nilai untuk konservasi jauh lebihbesar dari nilai untuk konsumsi.Oesain, analisis dan interpretasi dari surveyCVM telah mengalami perbaikan yang luar biasapada beberapa tahun terakhir walaupun metodetersebut masih mengandung kontroversi danmemerlukan pengaplikasian yang sangat hati-hati(Brown, 1996). Problem utama dari CVM adalahtidak digunakannya apa yang dilakukan oleh sese-orang untuk mengungkap seberapa besar diamenilai sesuatu, dan jawaban yang diberikan sese-orang terhadap sebuah daftar pertanyaan dalamsurvei kemungkinan berbeda dengan perilaku diasehari-hari. Jawaban yang diberikan besar kemung-kinannya bervariasi tergantung dari bagaimanapertanyaan itu formulestkan dan juga kapanseseorang ditanyai. Oleh karena itu, untuk meng-atasi persoalan tersebut diperlukan kemampuankomunikasi yang baik dari enumerator sehinggareliabilitas informasi yang diperoleh dapat diper-tanqqunqjawabkan secara ilmiah.

    Metode PenelitianPenelitian ini dilakukan di Kota Mataram

    dan Kabupaten Lombok Barat yang merupakanwilayah layanan dari POAM Menang Mataram.Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelang-gan rumah tangga yang berjumlah 46.740 SR atau96,35% dari total pelanggan POAM MenangMataram. Unit analisis dari penelitian ini adalahrumah tangga yang merupakan konsumen terbesardan sekaligus pasar potensial air POAM. Pengum-pulan data dilakkan dengan metode samplesurvey.

    Responden penelitian ini adalah pelanggan(kelompok III) POAM Menang Mataram di tersebardi 6 kecamatan yaitu 3 di kecamatan Kota Mataram(kecamatan Cakra, Mataram dan Ampenan) dan 3kecamatan di kabupaten Lombok Barat (Gerung,Narmada dan Gunungsari). Lokasi respondenditentukan dengan metode cluster sampling. Jumlahcluster ditetapkan sebanyak 15 dengan pertlrn-bangan keragaman pelanggan berdasarkan karakterpemukiman seperti kompleks pemukiman pendudukasIi, kompleks pemukiman kelas bawah (Perumnas),dan kompleks pemukiman kelas menengah (BTN,Kavlingan). Jumlah responden pada masing-masingcluster adalah 20 orang. Oengan demikian, jumlahkeseluruhan sampel responden adalah 300 rumahtangga pelanggan. Penentuan sampel respondendilakukan dengan metode random sampling, dima-

    na setiap anggota populasi memiliki probabilitasyang sama untuk terpilih menjadi sam pel.Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan metode wawancara mendalam untukmendapatkan data primer yang berasal dariresponden terpillh. Adapun data primer yangdiperlukan antara lain tingkat pendapatan, jumlahrata-rata pemakaian, tingkat pendidikan, pekerjaan,persepsi pelanggan tentang kualitas air, persepstpelanggan tentang kontinyuitas ketersediaan air,persepsi pelanggan tentang tingkat harga air ~aat,penggunaan air substitusi, dan kesedlaanmembayar air POAM.

    Analisis DataOata yang dikumpulkan akan dianal~s~sdengan menggunakan analisis statistik dan analisis

    ekonometrika. Analisis statistik terdiri darl analisistabel silang (cross tabulation) dengan uji signifkansimenggunakan chi-square test. Chi-square .te~tdigunakan untuk melihat hubungan (asosiasi)antara beberapa variabel independen dengan kese-diaan membayar pelanggan POAM. Metode ini tidakmenganalisis hubungan sebab akibat dari varia bel-varia bel tersebut. Ia hanya melihat hubungandiantara variabel tetapi tidak mengukur seberapabesar pengaruh varia bel independen terhada~ .kes.e~diaan membayar pelanggan. Karena anahsls I~Idiaplikasikan dalam analisis model bivariat, ma~a tatidak dapat mengontrol pengaruh dari vanabellainnya yang secara teoritis memiliki hubun~andengan kesediaan membayar. Oleh karena ItU,penggunaan anallsis ekonornetrika menjadi sangatpenting untuk menganalisis pengaruh dari berbaqalvariabel terhadap kesediaan membayar balk secaraparsial maupun simultan.Analisis ekonometrika yang digunakan ter-diri dari analisis regresi logistik dan analisis regr.e~iberganda (multiple regression analysis). Analisisregresi logistik ditujukan untuk menganalisis faktor-fak to r yang mempengaruhi kesediaan mernbavardiatas tarif pelanggan POAM, sedangkan reqrestberganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya hargayang pelanggan bersedia membayar. pe~ggu~aanuji regresi logistik digunakan karena nilal vanabeltergantungnya berbentuk binary yaitu 0 dan 1,dimana angka 1 berarti bersedia, sedangkan angkao berarti tidak bersedia. Adapun penggunaanregresi linear berganda digunakan karena ntlalvariabel tergantungnya berbentuk continoUs. Persa-maan umum untuk regresi logistik dengan duapilihan hasil adalah:

    Vol. 13 No. I,Mei 2008 197

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    6/12

    Mansur Afifi - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersib oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    eUYi = - - - - - - - - - - - - --

    1+ eUdimana Yi adalah probabilitas yang diestimasidengan kasus sebanyak i (i=l,,,.n) dan u adalahpersamaan regresi blasa:

    dimana: a = konstanta,bi = koefisien regresiXi = va riabel bebas.Adapaun besarnya harga yang bersedia

    dibayar dianalisis dengan model persamaan regresiberganda:Besar Kesediaan Membayar (Yi) = f (Xi, E)

    Persamaan ini menunjukkan bahwa besar-nya kesediaan membayar ditentukan oleh sejumlahvariabel bebas dan sebuah variabel residu (residualterm errol).Untuk mengetahui tingkat signifikansi darivariabel bebas berturut-turut secara individual dansimultan digunakan uji t dan uji F dengan meng-hitung nilai koefisien determinasi (R2) .PembahasanDeskripsi VariabelUntuk menjawab permasalahan penelitianyang diajukan dalam bagian ini akan dildentiflkaslbeberapa variabel yang diperkirakan mempunyaipengaruh terhadap kesediaan membayar dan be-sarnya kesediaan membayar pelanggan. Padabagian pertama akan diuraikan mengenai pola kon-sumsi air PDM, distribusi pemakaian air PDAM,pendapatan dan konsumsi air PDAM, kualitaspelayanan air PDAM, dan tingkat harga.Pola Konsumsi Air PDAM

    Jumlah air PDAM yang dikonsumsi olehrumah tangga per bulan menunjukkan variasi yangmencolok. Konsumsi rumah tangga tertinggi perbulan adalah 107 m3, sedangkan yang terendahhanya 2 m3. Adapun rata-rata konsumsi rumahtangga per bulan adalah 24,88 m3 dengan jumlahterbanyak 14 m3 dikonsumsi oleh 3,3% rumahtangga. Jika dikategorikan berdasarkan blok kon-sumsi maka sebagian besar rumah tangga (55%)mengkonsumsi air PDAM diatas 20 m3 per bulan.Adapun blok konsumsi 10 m3 hanya dikonsumsioleh 12% rumah tangga dan sisanya (33%) meng-konsumsi sebanyak 10-20 m>. Ini berati bahwakonsumsi air PDAM oleh rumah tangga sebaqianbesar melebihi kebutuhan dasar minimum akan air

    minum bagi suatu rumah tangga yang ditentukansebesar 10 m3 per bulan. Jumlah ini dihitung atasdasar kebutuhan seseorang akan air sebesar 60lt/oranq/harl untuk suatu rumah tangga denganjumlah anggota keluarga rata-rata 6 orang.

    Dari data hasil survei diketahui bahwajumlah anggota rumah tangga bervariasi mulai dari2 orang hingga 12 orang. Namun demikian,sebagian besar (84,4%) rumah tangga beranggotaantara 2 hingga 6 orang. Adapun sisanya berang-gota lebih dari 6 orang. Jika dianalisis lebih jauhmaka terdapat perbedaan nyata antara jum!ahanggota rumah tangga dengan konsumsi air PDAM.Hal ini ditunjukkan oleh angka chi-square yang yangsignifikan pada a 0,03.

    Tabel 1JumlahAnggota RumahTangga (ART) danKonsumsiAir PDAM

    JumlahART Blok KonsumsiAir (m3)20 Jumlah6 3 13 31Jumlah 36 99 165

    6219147300Sumber: Data primer diolahChi-squaresignificant 0,03

    Jika dihitung rata-rata konsumsi air PDAMper individu per bulan maka diperoleh angka rata-rata 5,471 m3 atau 182,5 liter per orang per hari.Jumlah konsumsi individu tertinggi per hari adalah558,3 l iter dan terendah 8,3 liter. Jumlah terakhir inijauh lebih rendah dari angka rata-rata kebutuhanpokok minimum. Namun demikian, jumlah merekayang mengkonsumsi kurang dari kebutuhan pokokminimum tersebut hanya 8%, sedangkan sebagianbesar (68,3%) mengkonsumsi lebih dari 120 literper hari. Adapun sebanyak 23,7% menghabiskan airPDAMsebanyak 60-120 liter per hari.

    llngginya konsumsi air PDAM oleh rumahtangga disebabkan antara lain oleh ragam pema-kaian air dimana air PDAM tidak hanya digunakanuntuk minum melainkan dipergunakan untukkebutuhan lainnya seperti mandi, masak, mencuci(pakaian, kendaraan, alat rumah tangga lainnya),menyiram tanaman dan halaman, dan lain-lain.Bahkan terdapat sebanyak 19,7% diantara pelang-gan tidak menggunakan air PDAM untuk keperluanminum, padahal air PDAM ini dimaksudkan sebagaiair minum. Untuk keperluan mtnum, kelompoktersebut mengkonsumsi air dalam kemasan (airgalon). Hal ini disebabkan oleh anggapan merekabahwa kualitas air PDAM belum layak untukdiminum. Beberapa diantara mereka menyebutkanbahwa kandungan kaporit air PDAM terlalu tinggisehingga menimbulkan bau dan berwarna. Hasil

    Vol. 13No.1, Mei 2008 [ 9 8

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    7/12

    Mansur Ajiji - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersih oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    analisis chi-square (a = 0,04) menunjukkan bahwaterdapat perbedaan nyata antara kualitas air PDAMdengan konsumsi air kemasan.

    Tabel 2KualitasAir PDAMdengan KonsumsiAir KemasanKualitasAir KonsumsiAir KemasanPDAM Ya Tidak JumlahSangat Bagus 4 28 32Bagus 105 97 202Cukup 34 31 65Jelek 1 0 1Jumlah 144 156 300

    Sumber: Data primer diolahChi-square0,00

    Lebih jauh, terdapat perbedaan nyataantara kuaHtas air PDAM dan pemakaian air PDAMuntuk keperluan minum. Pelanggan yang mengang-gap bahwa kualitas air PDAM sangat bag usmenggunakan air PDAM untuk keperluan minum.Adapun rumah tangga yang menganggap kualitasair PDAM bagus dan cukup bagus masih pulamengkonsumsi air PDAM untuk keperluan minum.Namun demikian, hasil analisis chi-square menun-jukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyataantara kualitas air PDAM dengan pernakaian airPDAM untuk keperluan minum yang ditandai olehtingkat signifikansi pada alpha (a) 0,012.

    Tabel 3KuaHtasAir PDAMdan KonsumsiAir PDAMuntuk Minum

    KualitasAir PDAM Konsumsiutk JumlahMinumYa TidakSangat Bagus 32 0 32

    8agus 161 41 202Cukup 47 18 65Jelek 1 0 1Jumlah 241 59 300

    Sumber: Data primer diolahChi-square0,012Pendapatan dan Konsumsi Air PDAM

    Pendapatan memiliki peranan yang besardalam kaitannya dengan konsumsi air PDAM. Adakecenderungan bahwa semakin tinggi pendapatanseseorang semakin besar pula konsumsi merekaterhadap air PDAM. Hasil analisa tabulasi silangdengan menggunakan empat kategori pendapatanmenunjukkan adanya hubungan yang sangat eratantara tingkat pendapatan dengan jumlah konsumsiair PDAM. Dengan menggunakan analisis chi-squarediperoleh a sebesar 0,000 yang berarti terdapatperbedaan nyata antara tingkat pendapatari dengantingkat konsumsi air PDAM.

    Tabel4KonsumsiAir PDAMdanPendapatanRumah TanggaBlok Kategori PendapatanKonsumsi RumahTangga Jumlah1 2 3 4

    20 15 41 47 62 165Jumlah 44 91 75 90 300Sumber: Data primer diolahChi-square = 0,000Kategori: 1 (.::;_Rp550.000); 2 = 551.000-1.000.000;3 = 1.001.000-1.500.000; 4 = >1.500.000

    Selain itu, tlnqkat pendapatan jugamempengaruhi pola konsumsi rumah tangga ter-hadap air minum kemasan. Hampir separuh (48%)dari pelanggan PDAM mengkonsumsi air kemasandengan jumlah bervariasi antara 19 sarnpai dengan285 liter per rumah tangga per bulan. Adapun kon-sumsi individu terhadap air kemasan bervariasiantara 2,38 liter sampai dengan 76 liter per orangper bulan. Dengan kata lain, dalam satu hari kon-sumsi individu terbesar adalah sebanyak 2,5 liter.

    Proporsi pendapatan rumah tangga yangdikeluarkan untuk mengkonsumsi air PDAM dan airkemasan relatif masih kecll, Sebagian besar pelang-gan (92%) mengeluarkan pendapatannya dibawah4% dar; total pendapatan untuk mengkonsumsi airPDAM, sedangkan 95% pelanggan mengeluarkanproporsi pendapatan yang sama untuk mengkon-sumsi air kemasan. Ini menunjukkan bahwa hargaair PDAM saat ini masih dapat dijangkau olehpelanggan secara keseluruhan.

    Kualitas Pelayanan Air PDAMSecara umum, kualitas air PDAM masih

    dianggap relatlf bagus. Hal inl ditunjukkan olehsebagian besar (78%) pelanggan yang menyatakanbahwa kualitas air PDAM bagus dan sangat bag us.Hanya seorang pelanggan yang menganggapkualitas air PDAM jelek. Namun demikian, dibebe-rapa daerah sampel (cluster) pelanggan menge-luhkan adanya bau air PDAM yang cukup menye-ngat dan keruh. Hal ini disebabkan oleh campurankaporitnya yang melebihi standar sehingga menim-bulkan efek seperti di atas. Pelanggan berharap haltersebut dapat diatasi agar kualitas air PDAM dapatdipertahankan.

    Sekaitan dengan kontinyuitas ketersediaanair PDAM, di beberapa cluster mengeluhkan keter-batasan ketersediaan air pada waktu-waktu tertentu(pagi dan petang). Selain itu, debit air juga menga-lami penurunan pada waktu tersebut di sejumlah

    Vol. 13 No. I, Mei 2008 199

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    8/12

    Mansur Afifi ~ Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersil: o/eh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    Analisis Kesediaan MembayarKesediaan membayar pelanggan POAM

    ditentutkan oleh berbagai faktor. Untuk memveri-fikasi variabel-variabel yang mempunyai pengaruhterhadap kesediaan membayar pelanggan dilakukan

    Namun jika dihitung harga air POAM per analisls regresi logistik. Hasil analisis regresi logistikliter, maka harga saat ini jauh lebih rendah diban- menunjukkan bahwa dari beberapa variabel yangdingkan dengan harga air kemasan. Satu liter air diperkirakan akan mempengaruhi kesediaan mem-POAM dihargakan paling tinggi hanya Rp 0,92.5, bayar pelanggan POAM diatas tarif air POAMsedangkan harga air minum dalam kemasan (air terdapat empat variabel yang berpengaruh secaragalon) terendah sebesar Rp 175,9. Jika air POAM signifikan. Variabel pertama adatah varia bel lamadapat ditingkatkan kualitasnya sehingga bisa menjadi pelanggan POAM (PELANGGA). Oenganlangsung diminum, maka kenaikan tarif yang koefisien regresinya yang negatif menunjukkanmelebihi 100% tidak akan menimbulkan resistensi bahwa pelanggan baru lebih cenderung bersediapada pelanggan. Oari 79% pelanggan yang rnembayar kenaikan harga/tarif air POAM karenabersedia membayar diatas tarif air POAM, sebagian mereka memang sangat membutuhkan. Sebaliknya,besar (76,67%) bersedia membayar pada tarif ber- semakin lama menjadi pelanggan semakin cen-kisar antara Rp 1-1,99 per liter. derung mereka untuk tidak bersedia membayarKesediaan pelanggan membayar diatas .tarif diatas tarif air POAM karena mereka telah memilikitidak berkaitan erat dengan tingka.t _p~nd~.pata~ pengataman berhubungan dengan POAM dan jugapelanggan. Hal ini ditunjukkan oleh nllal slgmflkansl ada kemungkinan mereka sudah memiliki alternatif

    200

    rumah tangga petanggan. Oi beberapa tempat,kontinyuitas ketersediaan air menjadi persoalanyang besar sebab sebagian besar pelanggan meng-anggap bahwa kontinuitas ketersediaan air POAMjelek dan sangat jelek.

    Tingkat HargaTingkat tarif air POAM saat ini relatif masihrendah. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar(55,33%) pelanggan menganggap bahwa tariftersebut rendah dan sangat rendah. Hanya 10,33%pelanggan yang menyatakan bahwa tarif air POAMtinggi. Adapun sisanya sebanyak 44,73% masihmerasakan bahwa tarif yang ada saat ini cukuptinggi. Namun jika tarif dinaikkan, sebagian besar(81,3%) dari rnereka menyatakan setuju asal sajakenaikan tarif tersebut diikuti oleh peningkatankualitas dan kontinyuitas ketersediaan air POAM.

    Kesediaan membayar diatas tarif berhubu-ngan erat tingkat konsumsi air POAM. Artinya,terdapat perbedaan nyata antara tingkat konsumsiair POAM dengan kesediaan membayar kenaikantarif. Hal ini ditunjukkan oleh angka signifikansi chi-square pada a. sebesar 0,049. Ada indikasi bahwasemakin besar konsumsi air oleh rumah tangga,kesediaan rnereka membayar diatas tarif semakinberkurang.

    Tabel 5KesedianMembayarDiatasTarifdan KonsumsiAir PDAMKesediaanMembayar KonsumsiAir PDAMolehRumahTangga Jumlah

    20Ya 31Tidak 5Jurnlah 36

    871299

    12639165

    24456300

    Sumber: Data primer diolahChi-square0,049

    Vol. 13 No. I, Mei 2008

    chi-square pada usebesar 0,46. Berlawanan dengankualitas, sebagian besar pelanggan yang mengang-gap bahwa kualitas air POAM bagus dan sangatbagus bersedia membayar kenaikan tarif POAM. Halini ditunjukkan oleh angka signifikansi chi-squarepada alpha (a.) sebesar 0,014.

    Tabel 6PendapatanRumahTangga dan KesediaanMembayarDiatasTarifKategori KesediaanMembayar JumlahPendapatanRT Diatas Tarif

    Ya Tidak1 34 10 442 71 20 913 65 10 754 74 16 90Jumlah 244 56 300

    Surnber: Data primer diolahChi-square0,46Kategori: 1 (.::;.Rp 550.000); 2 ::: 551.000-1.000.000;3 = 1.001.000-1.500.000; 4 = >1.500.000

    Tabel 7KualitasAir PDAMdan KesediaanMembayarKenaikanTarifKualitasAirPDAM

    KesediaanMembayarKenaikanTarif JumlahYa Tidak

    Sangat 8agus 26 68agus 173 29Cukup 8agus 44 21Jelek 1 0Jumlah 244 56

    32202651300Sumber: Data primer diolahChi-square0,014

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    9/12

    Mansur Afifi - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersin oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    sumber air yang lain. Variabel ini merupakanvariabel yang paling besar pengaruhnya diantaravaria bel yang ada terhadap kesediaan pelangganmembayar diatas tarif air POAM. Variabel lainnyayang memiliki pengaruh signifikan terhadap kese-diaan pelanggan membayar diatas tarif air POAMadalah konsumsi air dalam kemasan (AKEMAS),jumlah anggota rumah tangga (ART), dan kualitasair POAM (KLAIR).

    Varia bel kedua adalah konsumsi air dalamkemasan. Pelanggan yang mengkonsumsi AMOKeenderung bersedia rnernbavar diatas tarif airPOAM. Hal ini dimungkinkan karena mereka telahterbiasa mengkonsumsi AMDK dimana harga perliternya jauh lebih tinggi dibandingkan denganharqa air PDAM sehingga kenalkan air PDAM tidakakan membebani mereka seeara finansial. Jikaterjadi kenaikan harga air POAM sebesar 100%sekalipun tidak akan banyak artinya dibandingkandengan harga AMDK yang biasa mereka konsumsi.

    Tabel 8HasilAnalisis Regresi LogisitikVariabel Koefisien Standar SignifikansiRegresi ErrorTERSEDIA ,354PEKERJAA -,226PELANGGA -,071PROPPDAM ,246ART -,906KONSUM -,263KLAIR -,878AKEMAS 1,266RAGAM ,074Constant 5,497

    ,357,163,033,171,506,434,528,635,1542,272

    ,321,164,033**),149,073'),544096'},046"),,,629,016

    Jumlah kasus : 300Chi-square : 18,297Variabel Tergantung : TARIFNAIK(Kesediaanmembayar kenaikan tarif)*') signifikan pada a 5%*) signifikan pada a 10%Sumber: Hasil Olahan Data

    Varia bel ketiga yang berpengaruh signifikanterhadap kesedian membayar diatas tarif air PDAMadalah jumlah anggota rumah tangga. Semakinbanyak jumlah anggota rumah tangga maka serna-kin kecll kesediaan mereka membayar diatas tarifair PDAM. Oengan jumlah anggota rumah tanggayang besar maka jumlah konsumsi air PDAM jugabesar sehingga kenaikan tarif air akan mem iiikidampak eukup besar terhadap kondisi finansialrumah tangga pelanggan.

    Variabel terakhir yang mempengaruhikesediaan pelanggan membayar diatas tarif airPOAM adalah kualitas air. Semakin baik kualitas airPOAM semakin besar pula kecenderunqan kese-diaan pelanggan membayar diatas tarif air POAM.

    Ini mudah dimengerti mengingat bahwa kualitas airberbanding lurus dengan nilai atau harganya.

    Variabel lainnya seperti proporsi pendapatanuntuk membayar air POAM (PROPPDAM), jenispekerjaan pelanggan (PEKERJAA), ragam pema-kaian air PDAM (RAGAM), kontinyuitas ketersediaanair PDAM (TERSEDIA), dan besarnya konsumsi airPDAM rata-rata per bulan (KONSUM) ternyata tidakmempunyai pengaruh yang signifikan terhadapkesediaan membayar diatas tarif air PDAM.Analisis Besarnya Harga yang BersediaDibayar

    Besarnya tarif/harga yang besedia dibayarpelanggan bervariasi mulai dari harga terendah RpO,345/liter sampai dengan Rp 5/liter. Untuk analisisregresi ini harga yang bersedia dibayarkan pelang-gan dikategorikan mulai dari kurang Rp l/lt Rp1), Rp 1-1,99, Rp 2-2,99, Rp 3-3,99, dan ~ Rp 4.Adapun variabel bebas yang diidentifikasikan akanberpengaruh nyata terhadap besarnya harga yangbersedia dibayar pelanggan adalah kontinyuitasketersediaan air POAM, kualitas air POAM, pekerjaanpelanggan, proporsi pendapatan yang digunakanuntuk membayar air PDAM, jumlah anggota rumahtangga pelanggan, besarnya konsumsi air POAMrata-rata per bulan, lama menjadi pelanggan PDAM,ragam pemakaian air POAM, dan konsumsi AMOK.

    Hasil perhitungan analisis regresi linear ber-ganda menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 5variabel bebas yang memiliki pengaruh signifikanterhadap besarnya harga yang bersedia dibayarpelanggan. Variabel bebas pertarna yang ber-pengaruh signifikan terhadap besarnya harga yangbersedia dibayar pelanggan adalah proporsi penda-patan yang digunakan untuk membayar air POAM.Semakin besar proporsi pendapatan yang digunakanuntuk membayar air POAM maka semakin keelIharga yang bersedia dibayar pelanggan. Ini tentuterkait dengan tingkat pendapatan masyarakatdimana jika proporsi untuk membayar eukup besarmaka kenaikan harga yang relatif keeilpun akanterasa mempengaruhi ekonomi keluarga pelanggan.Varia bel bebas kedua yang mempengaruhi besarnyaharga yang bersedia dibayar pelanggan adalahkualitas air. Semakin jelek kualitas air POAM makasemakin keeil pula harga yang pelanggan bersediamembayarnya. Hal ini sangat rasional mengingatbahwa kualitas menunjukkan harga. Semakin baikkualitas suatu barang maka semakin tinggi pulaharga barang tersebut. Begitu pula halnya denganair POAM, jika kualitas air POAM dipersepsikan olehpelanggan sernakln baik maka harga yang bersediamereka bayarpun akan semakin tinggi.

    Konsumsi AMDK yang dilakukan olehpelanggan mempunyai pengaruh signifikan terhadapVol.I3No.l,Mei 2008 201

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    10/12

    Mansur Afif; - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersih oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    besarnya harga yang bersedia mereka bayar. Jikapelanggan mengkonsumi AMOK maka makin besarharga yang bersedia mereka bayar. Harga terendahdari AMOK yaitu air galon isi ulang adalah Rp 157per liter. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkandengan harga air POAM saat ini yang kurang dariRp 1 per liter. Oengan membandingkan hargaAMOK dengan harga air POAM maka pelangganyang mengkonsumsi AMOK tentu bersedia mem-bayar air POAM dengan harga yang lebih tinggi daritarif saat ini.

    Variabel bebas keempat yang berpengaruhsignifikan terhadap besarnya harga yang bersediadibayar pelanggan adalah lama menjadi pelanggan.Lama menjadi pelanggan mempengaruhi besarnyaharga yang bersedia dibayar pelanggan secaranegatif. Artinya, semakin lama menjadi pelangganmaka semakin kecil harga yang bersedia merekabayar. Hal ini sejalan dengan hasil anal isis regresilogistik yang menunjukkan bahwa semakin lamamenjadi pelanggan semakin kedl kecenderungan-nya bersedia membayar kenaikan harga/tarif POAM.

    Varia bel bebas terakhir yang mempengaruhisignifikan terhadap besarnya harga yang bersediadibayar pelanggan adalah kontinyuitas ketersediaanair POAM. Semakin baik kontinyuitas ketersediaanair POAM maka semakin besar pula harga yangbersedia dibayar pelanggan. oengan kata lain, jikaair tersedia setiap saat dalam jumlah yang memadaimaka pelanggan tidak segan-segan untuk memba-yar harga yang leblh besar dari tarif yang ditetap-kan. Kenyataan selama ini menunjukkan bahwapada daerah tertentu debit air yang mengalir kerumah tangga pelanggan terkadang sangat keclldan dalam beberapa kasus air mengalir hanya padawaktu tertentu saja. POAM belum mampu menjaminketersediaan air selama 24 jam sehari untuk semuadaerah tempat tinggal pelanggan dengan berbagaialasan baik teknis maupun non teknis.

    Oari kelima variabel bebas yang mempunyaipengaruh signifikan terhadap bersarnya harga yangbersedia dibayar pelanggan, variabel proporsi pen-dapatan yang digunakan untuk membayar air POAMmerupakan variabel yang paling besar penga-ruhnya. Hal ini terlihat dari tingginya level ofsignificance dart varia bel tersebut yaitu 99,7% ataua sebesar 0,003. Adapun urutan kedua danseterusnya adalah variabel kuaHtas air POAM,konsumsi AMOK, lama menjadi pelanggan, dankontinyuitas ketersediaan air POAM.

    Hasil uji kesesuaian model dengan meng-gunakan uji ANOVA (F test) diperoleh hasilsignifikan pada a 0,004. Ini berati bahwa secarasimultan keseluruhan variabel bebas yang terdapatdi dalam model berpengaruh signifikan terhadapvaria bel tergantung. Namun demikian, sumbangan

    varia bel bebas terhadap variabel tergantung relatifkecil. Ini ditandai oleh kecilnya nilai koefisiendeterminasi (R2) yang hanya 22,8%. Artinya, varia-bel bebas yang terdapat dalam model hanyamarnpu mempengaruhi va riabel terikat sebesar22,8%, dimana sisanya (77,2%) dipengaruhi olehvariabel lain diluar model.

    Tabel9HasilAnalisis Regresi Linear BergandaVariabel Stand Std t Sig.Error CoefTERSEDIAPEKERJAAPELANGGAPROPPDAMARTKONSUMSIKLAIRAKEMASRAGAM

    ,065 ,199,031 -,131,006 -,180,023 ,323-,091 -,139,074 -,080,107 -,245,115 ,235,007 ,080,379

    ,065*),226064'),003**),,150,424,020'*),029"),405,000onstant

    1,870-1,218-1,8753,002-1,452-,802-2,3632,223,8366,400

    Jumlah kasus : 300Rsquare : 22,8%F-value : 2,916F-significant : 0,004Variabel Tergantung : HARGABARUHarga baruyang bersediadlbavar pelanggan)") signlfikan padaa 5%0) signifikan padaa 10%Sumber: Hasil Olahan Oata

    Hasil anaHsis kedua metode regresi tersebutmenunjukkan bahwa terdapat tiga variabel bebasyang mempunyai pengaruh signifikan baik terhadapkesediaan membayar diatas tarif air POAM maupunbesarnya harga yang pelanggan bersedia memba-yarnya. Ketiga variabel tersebut adalah kualitas airPOAM, konsumsi AMOK dan lama menjadipelanggan POAM. Tiga variabel ini sesungguhnyamencerminkan dua hal yaitu kinerja POAM dilainpihak dan kecenderungan peningkatan kualitashidup masyarakat dengan mengkonsumsi air POAM.Masya rakat sangat rasional dalam memberikanpenilaian terhadap harga dan kualitas komoditi yangditawarkan POAM sehingga mereka cenderung akanmembayar harga sesuai kualitas barang. KonsumsiAMOK dilain pihak menunjukkan bahwa adanyaalternatif konsumsi air memberikan pula gambaranbahwa sesungguhnya kualitas air POAM masih jauhlebih rendah dibandingkan dengan AMOK. JikakuaHtas air ditingkatkan maka pelanggan cenderungbersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi.Ketersediaan AMOK juga mengurangi ketergantu-ngan pelanggan terhadap air POAM sehinggakesediaan membayar pelanggan menjadi berkurang.Pelanggan yang telah lama menjadi pelang-gan POAM pun semakin menyadari betapa merekasangat perhatian dengan kinerja POAM. Secara

    Vol. 13 No.1, Mei 2008 20 2

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    11/12

    Mansur Afifi - Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersih oleh Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    sepintas terlihat bahwa kinerja POAM semakin lamabukannya semakin baik melainkan semakin buruksehingga kesediaan pelanggan membayar diatastarif cenderung semakin berkurang. Ini mengindi-kasikan bahwa PDAM harus segera berbenah danmemperbaiki kinerjanya agar PDAM tidak ditinggaloleh pelanggannya.

    Hasil ini juga memberikan petunjuk bahwaair PDAM masih dianggap sebagai barang pubHkdan diperlakukan sebagai komoditas yang memilikiharga pasar. Selain itu, masih ada anggapan bahwaair merupakan barang bebas sehingga masyarakatbelum dapat mengapresiasi sumber daya airdengan baik. Padahal kondisi sumber daya airkhususnya air permukaan sudah berada diambangbahaya karena kecenderungan ketersediaannya daritahun ke tahun yang semakin berkurang. Kesediaanpelanggan membayar diatas tarif ditentukan olehkualitas kemanfaatan yang diterimanya sehinggajika kualitas air dan kinerja POAM semakin menurunmaka menurun pula penghargaan dan penilaianmereka terhadap air yang ditawarkan PDAM.

    KesimpulanDari hasll analisis dl atas dapat disimpulkan

    beberapa hal yaitu: Kesediaan membayar diatastarif air PDAM oleh pelanggan dipengaruhi olehlama menjadi pelanggan PDAM, konsumsi air kema-san, jumlah anggota rumah tangga, dan kualitas airPDAM, Besarnya harga air PDAM yang bersediadibayar oleh pelanggan dipengaruhi oleh proporsipendapatan yang digunakan untuk membayar airPDAM, kualitas air PDAM, konsumsi AMOK, lamamenjadi pelanggan, dan kontinyuitas ketersediaanair PDAM. Namun demikian, kontribusi pengaruhvariabel-variabel da'arn model terhadap besarnyaharga air PDAM yang bersedia dibayar olehpelanggan hanya 22,8%. Ini berarti sebagian besarvariabel-variabel yang mempengaruhi besarnyaharqa air PDAM yang bersedia dibayar olehpelanggan berada diluar model yang telah difor-mulasikan dalam penelitian ini. Kualitas air PDAM,konsumsi AMDK dan lama menjadi pelanggan PDAMmerupakan faktor-faktor yang tidak hanya mem-pengaruhi kesediaan membayar diatas tarif airPDAM tetapi juga besarnya harga air PDAM yangbersedia dibayar oleh pelanggan. Hasil analisis inimenunjukkan bahwa ternyata pelanggan air PDAMmasih menganggap sumber daya air sebagaibarang publlk dan diperlakukan sebagai komoditasyang memiliki harga pasar. Selain itu, masih adaanggapan bahwa air merupakan barang bebassehingga masyarakat belum dapat mengapresiasisumber daya air dengan baik, padahal kondisi sum-

    ber daya di pulau Lombok sudah berada pada ting-kat mengkhawatirkan.Daftar PustakaBP2FE Universitas Mataram, 'Peninjauan Tarif Air

    Minum PDAM Menang Mataram", LaporanPenelitian tidak dipublikasikan, Lombok,2006.

    Brown, G, "Biodiversity Valuation and DecisionMaking'; Paper for OECD InternationalConference on Incentive Measures forBiodiversity Conservation and SustainableUse. Cairns, Australia, 1996.

    Enger, ED, dan Smith, SF, "EnvironmentalSciences- A Study of Interrelationships'; SeventhEdition, Mc-Graw-Hill, 2000.

    Fauzi, AI "Ekonomi Sumberdaya Alam danunqkunqan", Gramedia Jakarta, 2004.

    Grigg, Neil, "Water ResourcesPrinciples, Regulations,McGraw-Hili, 1996.

    Management;and Cases';

    GUjarati, Damodar, "Basic Econometrics'; 5th ed.,Me. Graw Hill Inc, 2003.

    Kodoatie, Robert J; Sjarief, Roestam, "PengelolaanSumberdaya Air Terpadu", Andi Offset,Yogyakarta, 2005.

    Kuncoro, Mudrajad, 'Metode Kuantitatif; Teori danAplikasi untuk Sisnis dan Ekonomi", UPPAMP YKPN Yogyakarta, 2001.

    Menteri Dalam Negeri, "Peraturan Menteri DalamNegeri Nomer 2 tahun 1998 tentangPedoman Penetapan Tarif Air Minum padaPDAM", 1998.

    Putri, Eka Intan Kumala, ' 'Integration vonKontingenter Bewertungsmethode undPartizipativen Ansiitzen am Beispiel desGunung Gede Pangrango Nationalparks inIndonesien". Dissertation UniversltatG6ttingen Deutschland, Cuvillier VerlagG6ttingen, 2002.

    Tietenberg, Tom, "Environmental and NaturalResourcesEconomics'; Fifth Edition, HarperCollins Publishers, New York, 2003.

    Vol. 13 No.1, Mei 2008 203

  • 5/7/2018 WTP LOMBOKK

    12/12

    Mansur Afifi> Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Air Bersin oleb Pelanggan PDAM Menang Mataram Lombok

    Todaro, Michael, "EconomicsDevelopment in ThirdWorld'; 8th Edition, Longman, New York,2003.

    Turner, Kerry, Stavros, Georgiou, Rebecca, Clark,Roy Brouwer, "EconomicValuationof WaterResourcesin Agriculture; From the Sedoralto a Fundional Perspective of NaturalResource Management, FAO Water Report27, Romer 2004.

    Wisanar lOG Kr "Kajian Permasalahan Air Bersihbagi Penduduk Indonesia", Dalam WartaDemografi, Th-31, No. 2&3, 2001.WWF, "Dinamika Hubungan Kemiskinan dan

    Pengelolaan Sumberdaya Alam Pulau Kecil;Kasus Pulau Kecil", WWF Indonesia,Program Nusa Tenggara, 2005.

    Vol. \3 No.1, Mei 2008 204