Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
WORK ENGAGEMENT PADA TENAGA KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Psikologi Program studi Psikologi
Disusun oleh :
K. Catur Indra Priojeta
NIM : 159114116
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Atas nama disiplin dan keteguhan hati,
saya percaya semua pencapaian bukan mustahil.
Semesta selalu bersama orang-orang yang berusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untukmu, Sofia Rahayu ku persembahkan karya tulis ini, buah pikiranku
kepadamu jerih payahku yang tak mungkin bisa disandingkan dengan jerih
payahmu melahirkan, mencintaiku, dan membesarkanku.
Untukmu,
Nyoman Sudarya
Dwi Suprihatin Paramita
Dileona Hannah Puteri
Dengan sepenuh hatiKu, ku persembahkan kerja kerasku, pembuktianku, dan
cintaku melalui karya tulis ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
WORK ENGAGEMENT PADA TENAGA KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
K. Catur Indra Priojeta
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran, makna work engagement, dan
penyebab dimilikinya work engagement pada tenaga kependidikan USD. Work engagement adalah
sebuah pandangan positif seorang karyawan terhadap pekerjaannya yang dikarakteristikkan
dengan adanya semangat (vigor), keterlibatan penuh (dedication), dan konsentrasi yang tinggi
selama melakukan pekerjaan (absorption). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah tenaga kependidikan tetap USD yang berjumlah 250 orang.
Pengambilan data dilakukan dengan pendekatan induktif menggunakan kuesioner terbuka. Data
dianalisis menggunakan pendekatan deduktif melalui Analisis Isi Kualitatif (AIK). Uji kredibilitas
yang digunakan adalah peer debriefing bersama professional judgement. Banyaknya respon
mengenai tanggung jawab dan antusiasme menunjukkan bahwa dimensi work engagement yang
paling dominan pada tenaga kependidikan USD adalah dedikasi. Work engagement yang dimiliki
tenaga kependidikan USD selain untuk kepentingan individual, juga untuk kepentingan sosial.
Adapun work engagement tenaga kependidikan USD digambarkan dalam tanggung jawab melalui
kontribusi yang diberikan dalam menyelesaikan pekerjaan demi kepentingan bersama. Tenaga
kependidikan USD memaknai work engagement sebagai bentuk pelayanan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan upaya kepuasan diri serta pemenuhan kebutuhan keluarga.
Penyebab tenaga kependidikan USD memiliki work engagement adalah job demand, antusiasme,
kesadaran, nilai-nilai personal, kompetensi, budaya organisasi, hubungan relasional, job resource,
kondisi SDM, dan status kepegawaian.
Kata kunci: work engagement, tenaga kependidikan, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
WORK ENGAGEMENT ON SANATA DHARMA UNIVERSITY
EMPLOYEES
K. Catur Indra Priojeta
Department of Psychology
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
ABSTRACT
This study aims to know the description, meaning of work engagement by Sanata Dharma
Universiy employees and the antecedents of work engagement. work engagement is a positive
work-related state that is characterized by vigor, dedication, and absorption. This is a qualitative
study and the populations are 250 Sanata Dharma University employees. The data were collected
by using inductive approach within open-ended questionnaire and were analyzed by using
deductive approach within Content Analysis Qualitative. This study used peer debriefing with
professional judgement for the credibility test. Many respond about responsibility and enthusiasm
showed that dedication is dominant dimension in work engagement by Sanata Dharma University
employees. The result showed there were social interest besides individual interests for work
engagement on Sanata Dharma University employees. Sanata Dharma University employees have
work engagement that described by responsibility through contribution to complete the work for
mutual benefit. The meaning of work engagement by Sanata Dharma University employees is a
form of willingness to give services for Three Pillars of Higher Education activites, an effort for
families need and self fulfillment. The antecedents of work engagement by Sanata Dharma
University employees are job demand, enthusiasm, awareness, personal values, competences,
organizational culture, relationship, job resources, human resource condition, and employee
status.
Keywords: work engagement, employees, Sanata Dharma University
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala energi positif
melalui berkat dan penyertaan yang telah diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Work Engagement Pada
Tenaga Kependidikan Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini penulis ajukan
kepada Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi sebagian
dari syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Seluruh isi dalam skripsi ini penulis harap dapat berguna bagi
perkembangan bidang keilmuan Psikologi secara umum, serta bagi siapapun
pembaca agar dapat menambah wawasannya terkait work engagement. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang sudah terlibat, ikut membantu dan mendukung penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai:
1. Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata Dharma, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang selalu siap memberi bantuan kala saya mengalami
kesulitan dan kebimbangan dalam penulisan skripsi ini. Terima
kasih banyak, Bu, atas waktu berharga yang selalu disempatkan
untuk berdiskusi dengan saya serta energi positif yang diberikan
sehingga saya senantiasa optimis dan semangat menjalankan dan
menyelesaikan skripsi ini.
2. Monica E. Madyaningrum, M.App., Ph. D., selaku Ketua Program
Studi Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si., selaku Wakil Dekan Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma, sekaligus sebagai dosen
yang telah berkesempatan berbagi ilmu pada beberapa kali
kesempatan perkuliahan, saya ucapkan terima kasih banyak.
4. Diana Permata Sari, M. Psi selaku Wakil Ketua Program Studi,
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
5. Passchedona Henrietta P. D. A. D. S, S.Psi., M.A, selaku Dosen
Pembimbing Akademik, dan dosen penguji skripsi yang telah
membimbing saya selama perjalanan perkuliahan ini dengan
memberi dukungan dan ide. Terima kasih banyak, mbak! Karena
sudah menjadi dosen, orang tua, dan sahabat diskusi saya selama
perkuliahan ini.
6. Prof. A. Supratiknya, Ph.D selaku dosen penguji skripsi dan juga
dosen yang telah berkesempatan berbagi ilmu pada beberapa kali
perkuliahan. Terima kasih atas masukkan, semangat, serta inspirasi
yang telah Bapak berikan kepada saya. Terus semangat, Pak!
7. Edward Theodorus, M.App., Psy sebagai dosen yang sangat
berkesan bagi saya atas kesungguhan dan ketulusan mengajak
mahasiswa untuk berpikir dan membaca. Segala hal yang bapak
bagikan sewaktu perkuliahan dulu sungguh sangat membantu saya
dalam menjalani skripsi maupun kehidupan ini. Jangan pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
menyerah mendorong kemampuan mahasiswa untuk membaca dan
berpikir, Pak!
8. Untuk segenap dosen di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata
Dharma, atas kebaikan melalui ilmu-ilmu yang telah diberikan
serta tuntunan menjadi manusia yang berbudi melalui pengajaran
pengajaran di perkuliahan.
9. Untuk segenap staff tenaga kependidikan USD, terkhusus di
Fakultas Psikologi; Pak Sidiq, Bu Nanik, Mas Gandung, dan Mas
Muji. Terima kasih atas banyak bantuannya dalam memberikan
pelayanan kepada segenap mahasiswa, khususnya saya.
10. Bapak E. Maryarsanto P, S.E., Akt., M.M atau Pak Didik selaku
kepala Biro Personalia, Universitas Sanata Dharma. Terima kasih
banyak atas ide, saran dan bantuan serta doa yang telah diberikan
kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih pula
untuk segenap tenaga kependidikan Universitas Sanata Dharma
yang telah berkenan membantu saya menjadi responden dalam
penelitian ini.
11. Untuk keluargaku, Mamaku Sofia Rahayu yang senantiasa
mendoakanku di rumah Tuhan. Bapak, Mbak Wulan, Mbak Ita,
dan Kak Wira atas dukungan, doa, dan kasih sayang yang tiada
henti mengalir untuk adik bungsumu ini. Jeta terharu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
12. Untuk Antonio Ginting, Yohana Tarigan, dan Fransisca Pungkas
Harmalina. Terima kasih banyak atas pertemanan dan pengalaman
yang tulus selama perkuliahan ini. Kehadiran kalian membuktikan
ku pada realita pertemanan yang sesungguhnya; bahwa bersahabat
bukan tentang kuantitas, tapi kualitas. Kalian luar biasa! .
13. Tamarischa Pradhiasari, Natasha Julia Pratiwi, Theresia Galuh,
Kartikasari Savitri, Dita Primantari, Gines Ayu Febrianti, Bayu
Widiantoro, Taufik Putra, dan Ardenta Monik. Terima kasih
banyak karena sudah menjadi teman diskusi dan bermainku .
14. Teman-teman DPMF 2015, DPMF 2018, dan PMB & Promosi
Periode 2018-2019. Terima kasih banyak atas pengalaman,
kesempatan bekerja sama, dan segala suka duka yang telah dilalui
bersama. Kelak kita semua akan sukses karena telah melalui proses
sedemikian rupa. Aku percaya itu.
15. Last but not least, kepada penyedia energi terbesarku, teman
diskusi dan teman bercerita. Atas segala cinta dan kasih yang
dipancarkan, terima kasih sudah menjadi motivasi terbesarku untuk
segera menyelesaikan skripsi ini; Dileona Hannah Puteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat menjadi berkat dan
berkontribusi bagi perkembangan ilmu psikologi maupun segala pihak
yang membutuhkan untuk perkembangan dan kemajuannya. Penulis
menyadari skripsi ini memiliki banyak keterbatasan. Oleh karena itu,
penulis dengan terbuka menerima kritik dan saran yang dapat membangun
skripsi ini menjadi karya yang lebih baik.
Yogyakarta, 20 Mei 2018
Penulis,
K. Catur Indra Priojeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................... vi
ABSTRAK ......................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................... viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH .............................................................................. ix
KATA PENGANTAR ....................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xvii
BAB I – PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian ............................................................. 10
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 11
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 12
A. Work Engagement ....................................................……….. 12
1. Konsep Work Engagement .................................……….. 12
2. Makna Work Engagement ………………………………. 14
3. Faktor Penyebab Work Engagement.................................. 15
4. Dampak Work Engagement ..................................………. 18
B. Tenaga Kependidikan ............................................................ 19
1. Definisi Tenaga Kependidikan .......................................... 19
2. Tugas Tenaga Kependidikan ............................................. 20
C. Usia Produktif ........................................................................ 20
D. Universitas Sanata Dharma .................................................... 23
E. Kerangka Berpikir .................................................................. 25
BAB III – METODE PENELITIAN .............................................. 29
1. Jenis dan Desain Penelitian ............................................... 29
2. Fokus Penelitian ………………………………….................. 29
3. Responden Penelitian ........................................................ 29
4. Metode Pengumpulan Data ............................................... 30
5. Alat Pengumpulan Data ..................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
6. Metode Analisis Data ........................................................ 32
7. Kredibilitas Penelitian ....................................................... 34
BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................... 36
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ................................... 36
B. Gambaran Responden ............................................................ 36
C. Hasil Penelitian ...................................................................... 39
a. Gambaran Work Engagement Tenaga Kependidikan USD
Berdasarkan Penilaian Keterlibatan.................................... 39
b. Makna Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan
USD .............………………............................................. 43
c. Penyebab Tenaga Kependidikan USD Memiliki Work
Engagement ..............................................……………... 48
D. Pembahasan ............................................................................ 53
a. Gambaran Work Engagement Tenaga Kependidikan USD
Berdasarkan Penilaian Keterlibatan ................................... 54
b. Makna Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan
USD .............……………….............................................. 57
c. Penyebab Tenaga Kependidikan USD Memiliki Work
Engagement ........……………......................................... 59
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN ........................................ 65
A. Kesimpulan ........................................................................ 65
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 66
C. Saran .................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 69
LAMPIRAN ....................................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pertanyaan dalam Kuesioner Terbuka ................................................ 32
Tabel 2. Deskripsi Jenis Kelamin Responden ...............................................… 37
Tabel 3. Deskripsi Usia Responden ..............................................................… 37
Tabel 4. Deskripsi Latar Belakang Pendidikan Responden ..........................… 38
Tabel 5. Deskripsi Lama Bekerja Responden ...............................................… 38
Tabel 6. Penilaian Mengenai Keterlibatan dalam Kerja ....................………... 39
Tabel 7. Uraian Gambaran Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan
USD .......................................................................................................……… 40
Tabel 8. Uraian Makna Work engagement Pada Tenaga Kependidikan
USD................................................................................……............................ 44
Tabel 9. Uraian Penyebab Work engagement Pada Tenaga Kependidikan
USD ..............................................................................……............................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 28
Gambar 2. Kerangka Analisis Data ………………………………………… 34
Gambar 3. Gambaran Work Engagement Tenaga Kependidikan USD ….…. 57
Gambar 4. Makna Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan USD ….. 59
Gambar 5. Penyebab Tenaga Kependidikan USD Memiliki Work
Engagement .................................................................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang
Perguruan Tinggi mendefinisikan perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berperan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
memperhatikan serta menerapkan nilai humaniora demi kemajuan Indonesia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perguruan tinggi berperan dalam
memajukan Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang memiliki keunggulan
dan kemampuan secara akademis maupun professional.
Untuk menjalankan peran perguruan tinggi, dibutuhkan bantuan tidak
hanya melalui tenaga pendidik saja, namun juga melalui karyawan atau secara
khusus disebut sebagai tenaga kependidikan. Aliyyah (2018) menjelaskan tenaga
kependidikan bertugas untuk membantu tercapainya tujuan-tujuan pendidikan
dengan melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan baik pada tingkat mikro
maupun makro. Dengan demikian, tenaga kependidikan sejatinya memiliki peran
penting dalam menjalankan amanat negara Indonesia seperti yang tertuang pada
pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia yakni “mencerdaskan kehidupan
bangsa”.
Agar tenaga kependidikan dapat menjalankan tugasnya, idealnya semangat
kerja dan antusiasme dimiliki para tenaga kependidikan. Akan tetapi, pada
kenyataannya tidak semua tenaga kependidikan memiliki semangat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
antusiasme dalam bekerja. Dalam penelitian ini, konteks yang dipilih adalah
Universitas Sanata Dharma (USD). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Nastuti (2013) diketahui bahwa tenaga kependidikan USD memiliki semangat dan
antusiasme yang ditunjukkan oleh adanya tingkat engagement yang tinggi. Akan
tetapi, menurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di USD sejak Mei 2018
hingga Januari 2019, masih kerap ditemukan beberapa perilaku yang
menunjukkan tidak semangat, rendahnya antusiasme bahkan tidak disiplin.
Adapun perilaku tersebut adalah mengeluh, meninggalkan kantor sebelum
waktunya, dan menggunakan jam istirahat melebihi ketentuan.
Padahal tingkat semangat karyawan dalam bekerja memiliki dampak yang
relatif besar terhadap pergerakan sebuah perusahaan (Mahboubi dkk, 2015).
Antusiasme dalam kerja juga sejatinya akan memudahkan karyawan dalam
bekerja karena menyebabkan mereka mudah menemukan banyak referensi ketika
melaksanakan pekerjaannya (Bakker, 2017). Terkait disiplin kerja, Angela (2018)
mengatakan bahwa disiplin kerja berhubungan langsung terhadap engagement.
Semangat, antusiasme, serta keterlibatan kerja dijelaskan oleh Kahn
(1990) dapat dimiliki individu apabila mereka memiliki engagement terhadap
pekerjaannya. Konsep engagement pertama kali diperkenalkan oleh Kahn (1990)
untuk menjelaskan istilah karyawan semangat dan fokus serta aktif dalam
menyelesaikan pekerjaannya.. Engagement menyebabkan seorang karyawan
mengidentifikasikan dirinya pada pekerjaan, sehingga dapat berekspresi secara
fisik, kognitif, dan emosional selama melaksanakan pekerjaannya (Kahn, 1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Schaufeli, Salanova, González-Romá, dan Bakker (2002) secara lebih
rinci mendefinisikan engagement karyawan terhadap pekerjaannya dengan
istilah work engagement. Work engagement didefinisikan sebagai lawan dari
burnout yang menyebabkan karyawan memiliki pemikiran positif, sehingga
karyawan bersemangat, terlibat penuh, dan berkonsentrasi terhadap
pekerjaannya (Robinson, Perryman, & Hayday, 2004; Schaufeli dkk, 2002).
Sebaliknya, karyawan yang tidak memiliki work engagement menyebabkan
mereka mudah lelah, kurang bersemangat, sulit untuk berkonsentrasi terhadap
pekerjaannya, serta cenderung menggunakan waktu kerja untuk hal-hal yang
kurang produktif (Bakker, Demerouti, & Sanz-Vergel, 2014; Pri & Zamralita,
2017).
Istilah work engagement dan employee engagement sering diartikan
berbeda oleh kebanyakan orang. Schaufeli (2017) mengatakan istilah “work
engagement” dan “employee engagement” dapat digunakan secara bergantian,
walau demikian istilah work engagement dianggap lebih spesifik. Karyawan
yang memiliki work engagement berbeda dengan workaholism. Workaholism
adalah suatu keadaan dimana karyawan tidak dapat mengendalikan
kebutuhannya untuk bekerja yang menyebabkan mereka bekerja secara terus
menerus. Karyawan yang memiliki work engagement dapat mengendalikan
kebutuhannya untuk bekerja serta menganggap bahwa menyelesaikan
pekerjaannya adalah kegiatan yang menyenangkan (Bakker dkk, 2008)
Karyawan dalam sebuah organisasi sangat penting memiliki work
engagement karena berpengaruh pada kinerja karyawan (Imawati & Amalia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2011). Karyawan yang memiliki work engagement memiliki komitmen di dalam
organisasinya (Field & Buitendach, 2011), hal ini menjadikannya memiliki
antusiasme dalam menyelesaikan pekerjaan dan berdampak pada kepuasan kerja
(Mahboubi dkk, 2015). Work engagement juga berdampak terhadap kesehatan
karyawan. Bakker dan Leiter (2010) mengatakan bahwa salah satu dimensi work
engagement yakni vigor (semangat) berperan dalam menjaga level energi
karyawan tetap stabil. Mereka berupaya menyelesaikan pekerjaannya namun tetap
menjaga kemampuan resiliensi mental. Kemampuan tersebut berdampak pada
kesehatan mental yang stabil dan fisik yang kuat bagi karyawan saat bekerja.
Mengacu pada penjabaran tersebut, tenaga kependidikan apabila memiliki
work engagement dengan ditandai semangat, dedikasi, dan konsentrasi ketika
melaksanakan pekerjaannya akan mampu produktif dengan menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna serta berkomitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Work engagement pada tenaga kependidikan penting dimiliki karena
membantu institusi untuk mampu bersaing (Bakker, 2017) di tengah banyaknya
perguruan tinggi di Indonesia dan melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa work
engagement dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, job demand, job resource
(Bakker, Demerouti, & Sanz-Vergel, 2014), personal resource (Ayu, Maarif, &
Sukmawati, 2015), pengalaman bekerja (Mahboubi dkk, 2015), budaya organisasi
(Selfiana, 2016), usia (Kim & Kang, 2016), dan kontrak psikologis (Ukiningtyas,
2016). Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
faktor penyebab yang memengaruhi work engagement dapat dikategorikan
menjadi dua yakni, faktor internal yang terdiri dari usia, pengalaman bekerja, dan
personal resource, kemudian faktor eksternal yang terdiri dari job demand, job
resource, kontrak psikologis, dan budaya organisasi.
Data demografi mengenai tenaga kependidikan USD yang diperoleh
melalui kepala Biro Personalia USD menunjukkan bahwa USD memiliki banyak
tenaga kependidikan yang berusia lebih dari 40 tahun dengan rata-rata masa
bekerja sekitar 20 tahun. Banyaknya tenaga kependidikan yang berusia lebih dari
40 tahun dan memiliki masa kerja rata-rata 20 tahun mengisyaratkan bahwa
sejatinya USD memiliki karyawan yang tergolong dalam usia produktif. Hal ini
didasarkan pada Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia yang menyatakan bahwa
usia 15 sampai 65 tahun tergolong dalam usia produktif (BPS, 2019). Karima,
Idayanti, dan Umar (2018) mengatakan bahwa masa kerja berperan terhadap
produktivitas. Karyawan yang memiliki masa bekerja yang lama cenderung
memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya yang memicu produktivitas kerja.
Namun demikian, kendati dikatakan memiliki engagement yang tinggi serta
didominasi oleh usia produktif dan memiliki masa bekerja yang tergolong lama,
seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, masih kerap ditemukan fenomena
tidak semangat dan tidak disiplin dalam kerja di tenaga kependidikan USD.
Penelitian mengenai work engagement yang sudah dilakukan beberapa kali
di Indonesia dalam ranah yang berbeda mengungkapkan deskripsi work
engagement yang ada di perusahaan dengan konteks industrial dengan hasil yang
beragam. Shabrina dan Mardiawan (2017) telah melakukan sebuah studi deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
work engagement pada karyawan PT. Silkargo Indonesia cabang Bandung Divisi
Marketing dan Operasional. Hasilnya diketahui bahwa karyawan PT. Silkargo
Indonesia cabang Bandung divisi Marketing dan Operasional memiliki work
engagement rendah sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30% memiliki work
engagement tinggi. Terdapat pula penelitian mengenai gambaran work
engagement pada karyawan di PT EG (Manufacturing Industry) yang dilakukan
oleh Pri dan Zamralita (2017) yang memperoleh hasil bahwa karyawan di PT EG
memiliki work engagement yang tinggi.
Akan tetapi, penelitian sebelumnya tersebut hanya menggambarkan
tingkat work engagement saja tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut atau
mengeksplorasi work engagement yang bersifat kontekstual. Peneliti menemukan
bahwa penelitian mengenai work engagement sebelumnya cenderung bertujuan
menguji teori yang berasal dari dunia barat tanpa mencoba mengungkap dan
mengeksplorasi berdasarkan konteks yang sesuai dengan wilayah penelitiannya.
Eksplorasi teori yang sesuai dengan konteks sejatinya penting dilakukan.
Hal tersebut karena selama ini penelitian yang membahas mengenai work
engagement di Indonesia hanya mengacu pada teori work engagement yang
dikembangkan berdasarkan konsep yang lahir dari studi dengan subjek wilayah
benua barat. Konsep yang digunakan pun pada akhirnya cenderung mengikuti
pemikiran masyarakat wilayah benua barat. Pemikiran masyarakat barat dan
Indonesia sendiri cenderung terdapat perbedaan. Dalam Kim, Yang, dan Hwang
(2006) dikatakan bahwa selama ini penelitian yang dilakukan mengenai suatu
variabel masih didominasi oleh teori yang berasal dari Amerika maupun Eropa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sehingga menimbulkan pertanyaan tersendiri mengenai hasilnya apabila dilakukan
di daerah non-barat.
Budaya berperan dalam membentuk proses mental manusia (Matsumoto &
Juang, 2013) dimana dalam proses mental manusia, terdapat salah satunya
persepsi. Persepsi merupakan proses mengumpulkan informasi dan pemahaman
tentang dunia melalui sensasi yang diperoleh oleh indera-indera manusia
(Matsumoto & Juang, 2013). Oleh karena itu, informasi dan pemahaman yang
dibentuk oleh persepsi individu tentang dunia dapat berbeda antara individu satu
dan lainnya, sebab pengalaman individu sangat erat kaitannya dengan budaya.
Perbedaan budaya tersebut lantas ikut berperan dalam membentuk perilaku
manusia (Matsumoto & Juang, 2013) khususnya dalam konteks work
engagement.
Orang dengan budaya barat cenderung memiliki perbedaan memaknai
bekerja dengan orang dalam budaya timur (Robson, 2017). Masyarakat barat
terbiasa dengan budaya individualisme, dimana bekerja dimaknai sebagai upaya
mengumpulkan uang untuk kehidupan (Matsumoto & Juang, 2013). Sementara
itu, Indonesia adalah negara yang terbiasa dengan budaya kolektivisme (Robson,
2017) dimana kehidupan masyarakatnya cenderung terkait dan saling terhubung
dengan orang lain di sekitar, bekerja dimaknai sebagai usaha memenuhi sebuah
kewajiban yang diterapkan pada sebuah kelompok (Matsumoto & Juang, 2013).
Pada kaitannya dengan work engagement, terdapat perbedaan antara
masyarakat dengan budaya individualisme dan budaya kolektivisme (Finkelstein,
2013). Pada individu yang memiliki work engagement dengan budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kolektivisme, pelayanan dilihat sebagai bagian dari pekerjaan. Di sisi lain, pada
individu yang memiliki work engagement dengan budaya individualisme, mereka
cenderung merasa tidak harus memberikan pelayanan karena hal yang utama bagi
mereka adalah keberhasilan (Finkelstein, 2013).
Pada konteks yang lebih spesifik yakni USD, terdapat pula budaya khas
yang diterapkan. Pada kehidupan sehari-hari, USD didasari oleh nilai-nilai budaya
pendidikan holistik dengan pendekatan spiritualitas Ignasian. Spiritualitas
Ignasian adalah cara bertindak dan cara hidup yang mendasari semangat,
keutamaan, dan nilai-nilai yang dipetik dari pengalaman hidup Santo Ignasius
Loyola (Santoadi, Wijaya, & Gallang, 2009). Melalui spiritualitas Ignasian, USD
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat dan pribadi
manusia (cura personalis). Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan, nilai
yang diterapkan dapat dilihat dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
(Santoadi, Wijaya, & Gallang, 2009). Dari beberapa nilai-nilai spiritualitas
Ignasian disebutkan menjadi manusia bagi orang lain (man and woman for
others). Nilai tersebut menyebabkan tenaga kependidikan USD menganggap
bekerja sebagai misi menolong jiwa jiwa manusia (Santoadi, Wijaya, & Gallang,
2009).
Berdasarkan perbedaan budaya tersebut dapat dilihat bahwa makna work
engagement dapat berbeda tergantung konteks budayanya. Ini serupa dengan
perumpamaan Kim, Yang, & Hwang (2006) yang menyatakan:
“Cultures are like all other cultures, like some
other cultures, like no other cultures.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Perbedaan budaya tersebut lantas cenderung menciptakan kondisi work
engagement orang barat dan orang Indonesia, khususnya di USD tidak dapat
dipandang sama. Tyagi (2016) dalam penelitiannya menemukan bahwa kondisi
lingkungan kerja memengaruhi tingkat work engagement karyawan. Oleh karena
itu, penelitian yang sudah ada masih perlu dilakukan perluasan cakupan untuk
mengetahui kondisi work engagement pada karyawan dengan berbagai konteks,
khususnya pada tenaga kependidikan di USD.
Melihat adanya keperluan untuk memperluas cakupan hasil penelitian
mengenai work engagement khususnya pada konteks tenaga kependidikan di
USD, penelitian ini mencoba mengungkap sejatinya bagaimana gambaran, makna
dan penyebab work engagement yang sesungguhnya dimiliki oleh tenaga
kependidikan USD. Apabila hal tersebut diungkap harapannya dapat menambah
referensi keilmuan baru terkait work engagement pada konteks khusus.
Lingkungan kerja yang kondusif dan produktif juga nantinya dapat diciptakan
agar karyawan khususnya para tenaga kependidikan USD mampu memiliki work
engagement.
Melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap keadaan work
engagement sesuai pada wilayah atau konteks lingkungan tertentu, sangat penting
guna memaksimalkan fungsi teoretis work engagement dengan budaya asli.
Bahkan penelitian ini memiliki kecenderungan untuk mendapatkan informasi baru
terkait work engagement yang sebelumnya tidak ada atau belum ditemukan, sebab
teori ini bermula di wilayah barat yang memiliki perbedaan dengan wilayah timur.
Berdasarkan temuan dan pemaparan informasi yang sudah dijelaskan tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan mengetahui kondisi work engagement secara lebih kontekstual diharapkan
dapat dijadikan referensi bagi perguruan tinggi maupun organisasi lainnya untuk
membuat kebijakan maupun intervensi yang lebih relevan sebagai upaya
memajukan pendidikan atau organisasi di Indonesia.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, maka
pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana gambaran work engagement pada tenaga kependidikan USD?
b. Apa makna work engagement pada tenaga kependidikan USD?
c. Apa yang menyebabkan tenaga kependidikan USD memiliki work
engagement?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sesungguhnya work
engagement tenaga kependidikan USD yang akan dilihat dari bagaimana
gambaran dan bagaimana mereka memaknai work engagement dari sudut pandang
mereka melalui kerja mereka, serta memberikan informasi mengenai penyebab
tenaga kependidikan USD memiliki work engagement. Dengan adanya penelitian
ini diharapkan referensi keilmuan mengenai work engagement menjadi lebih luas.
Kemudian instansi perguruan tinggi khususnya Universitas Sanata Dharma dapat
lebih maksimal dalam menentukan kebijakan yang mengatur tenaga
kependidikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini mencoba mengeksplorasi work engagement pada konteks
khusus yakni tenaga kependidikan di perguruan tinggi USD yang menghidupi
nuansa holistik di kehidupan sehari-harinya. Secara teoretis, penelitian ini
bermanfaat untuk menambah referensi keilmuan terutama dalam bidang
psikologi industri dan organisasi yang berfokus pada work engagement.
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi peneliti-peneliti
selanjutnya dalam mengembangkan penelitian sejenis, terutama yang
bertujuan untuk mengukur work engagement serta hubungannya pada
variabel lain.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
berupa referensi bagi organisasi khususnya perguruan tinggi untuk
mengetahui gambaran work engagement yang dimiliki oleh tenaga
kependidikan USD dan bagaimana makna dan penyebab adanya work
engagement di tenaga kependidikan USD. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi acuan bagi organisasi atau perguruan tinggi USD maupun
umum dalam menentukan kebijakan dan intervensi yang lebih kontekstual
sebagai upaya terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui tenaga
kependidikan serta berinovasi dalam pengembangan dan kesejahteraan
karyawan pendukungnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Work Engagement
1. Konsep Work Engagement
Engagement sejatinya merupakan konsep yang sudah ada sejak beberapa
tahun silam (Kuok & Taormina, 2017). Akan tetapi dalam konseptualisasinya,
engagement sendiri mengalami beberapa kali perkembangan. Engagement
pertama kali diperkenalkan oleh Khan (1990 dalam Schaufeli, 2017) yang
memaparkan pemahaman mengenai konsep engagement. Dalam penelitiannya,
Khan menjelaskan konsep personal engagement dan personal disengagement.
Personal engagement adalah pemanfaatan diri setiap anggota dalam sebuah
organisasi terhadap peran yang ditunjukkan dengan aktif secara penuh dalam
sebuah organisasi, mampu berekspresi dan bekerja secara fisik, kognitif, dan
emosi selama bekerja. Personal Disengagement adalah kurangnya keaktifan
anggota dalam organisasi yang ditunjukkan dengan penarikan diri secara fisik,
kognitif, dan emosional selama bekerja (Kahn, 1990).
Setelah Khan, selanjutnya Maslach dan Leiter (1997 dalam Kuok &
Taormina, 2017) melihat engagement sebagai lawan dari burnout yang dapat
diukur menggunakan Maslach Burnout Inventory (MBI). Akan tetapi, Schaufeli
dkk (2002) menganggap bahwa engagement merupakan variabel yang
seharusnya didefinisikan secara mandiri dan diukur berdasarkan alat ukur
tersendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kendati demikian, istilah engagement yang berbeda tampak sering
digunakan pada banyak penelitian yang sejatinya mengukur konstruk serupa
seperti employee engagement dalam Saks (2006) dan work engagement dalam
Schaufeli dkk (2002). Akan tetapi, Schaufeli (2017) mengungkapkan bahwa
istilah work engagement dianggap lebih spesifik.
Schaufeli dkk (2002) menjelaskan work engagement sebagai pandangan
positif karyawan terhadap pekerjaannya yang dikarakteristikkan dengan adanya
semangat (vigor), dedikasi (dedication), dan konsentrasi yang tinggi selama
melakukan pekerjaan (absorption). Dalam Robinson, Perryman dan Hayday
(2004) dijelaskan bahwa karyawan dapat dikatakan memiliki work engagement
tidak hanya dilihat dari hasil pekerjaannya saja, namun juga dapat dilihat dari
sejauh mana karyawan dapat mengidentifikasikan diri secara psikologis dengan
pekerjaannya, dan menganggap bahwa pekerjaannya berguna untuk dirinya dan
juga untuk organisasinya.
Schaufeli dkk (2002) memaparkan bahwa work engagement memiliki
konstruk multidimensional. Adapun dimensi tersebut terdiri dari tiga, yaitu:
a) Vigor (semangat)
Vigor atau semangat adalah karakter work engagement yang ditandai
dengan adanya level energi yang tinggi dan resiliensi mental saat bekerja serta
kemauan untuk berkontribusi dalam menyelesaikan pekerjaan. Individu yang
memiliki dimensi ini tidak mudah lelah, dan tekun bahkan saat menghadapi
kesulitan (Bakker dkk, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b) Dedication (dedikasi)
Dedication atau dedikasi adalah karakter work engagement yang ditandai
dengan adanya perasaan terlibat yang kuat dalam diri individu ketika melakukan
pekerjaannya. Dedikasi ini memunculkan tanggung jawab, antusiasme, inspirasi,
kebanggaan, dan perasaan tertantang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
(Bakker dkk, 2008).
c) Absorption (penyerapan)
Absorption atau penyerapan adalah karakter work engagement yang
ditandai dengan adanya konsentrasi yang tinggi ketika bekerja. Individu yang
memiliki dimensi ini pada saat bekerja akan merasa terbawa oleh pekerjaannya
sehingga waktu akan terasa cepat berlalu (Bakker dkk, 2008).
2. Makna Work Engagement
Penelitian ini akan membahas pula makna work engagement yang
dimiliki tenaga kependidikan USD. Berbeda dengan konsep yang merupakan
suatu pengertian yang bersifat luas, makna bersifat lebih dalam dan spesifik
karena terdapat maksud khusus yang disampaikan dalam suatu bentuk
kebahasaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2019). Oleh karena itu,
berdasarkan konsep work engagement, dapat dimaknai bahwa work engagement
merupakan upaya karyawan terlibat penuh pada pekerjaan, sehingga selama
bekerja mereka semangat dan berkonsentrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Faktor Penyebab Work Engagement
Berdasarkan penelitian terdahulu, diketahui bahwa penyebab work
engagement terdapat dua faktor yakni internal dan eksternal.
A. Faktor Internal
a. Usia
Kim dan Kang (2016) menyatakan bahwa karyawan yang berusia lebih
tua lebih mudah untuk engaged terhadap pekerjaan dibanding karyawan
yang berusia muda. Hal ini karena karyawan yang berusia tua tersebut
memiliki lebih banyak sumber ketika menghadapi kesulitan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
b. Personal Resource
Ayu, Maarif, dan Sukmawati (2015) mengatakan bahwa personal
resource berpengaruh dan memiliki kontribusi besar terhadap work
engagement. Personal resource adalah pandangan positif terhadap sumber
daya diri yang menyebabkan individu memiliki ketahanan yang mengacu
pada kemampuan diri untuk mengendalikan dan memberi dampak baik pada
lingkungannya (Bakker & Demerouti, 2008). Personal resource
menyebabkan karyawan bersikap optimis, memiliki self-efficacy, self-
esteem, resiliensi, dan kemampuan coping (Bakker dkk, 2008).
c. Pengalaman Kerja
Mahboubi dkk (2015) dalam penelitiannya menemukan bahwa
karyawan yang memiliki pengalaman bekerja yang panjang akan lebih
mudah engaged bahkan saat menghadapi suatu kesulitan ketika bekerja.
Dengan pengalaman bekerja yang panjang tersebut, karyawan akan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
stabil untuk beradaptasi serta kemampuan coping dalam menghadapi
masalah meningkat.
B. Faktor Eksternal
a. Kontrak psikologis
Schein (dalam Conway & Breiner, 2005) mengatakan bahwa kontrak
psikologis merupakan harapan-harapan tidak tertulis antara individu dengan
organisasi, atasan, dan orang lain dalam organisasi. Terdapat dua tipe
kontrak psikologis, yakni transactional contract dan relational contract.
Transactional contract merupakan kontrak psikologis yang melibatkan
pengaturan jangka pendek berfokus pada pertukaran-pertukaran ekonomi
yang bersifat finansial (Rousseau, 2000). Sedangkan relational contract
lebih menekankan pada aspek sosioemosional dan personal, jangka panjang,
tidak spesifik, implisit, dan berdasarkan pada pertukaran nilai (Conway &
Breiner, 2005) juga berorientasi pada hubungan dan dilandasi kepercayaan
(Rousseau, 2000). Ukiningtyas (2016) dalam penelitiannya menemukan
bahwa dua tipe kontrak psikologis memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap work engagement. Relational contract memiliki pengaruh
sedangkan transactional contract tidak memiliki pengaruh, artinya aspek
sosioemosional dan hubungan personal yang dilandasi kepercayaan dapat
menyebabkan work engagement pada karyawan.
b. Job demand
Job demand dikatakan merupakan prediktor penting dalam menentukan
work engagement (Bakker, Demerouti, & Sanz-Vergel, 2014). Job demand
adalah aspek yang meliputi fisik, sosial, dan organisasi di dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pekerjaan dan menuntut individu untuk memberikan segala usahanya untuk
mencapai itu serta berdampak kepada fisik maupun psikologis (Demerouti,
Nachreiner, Bakker, & Schaufeli, 2001). Contoh job demand antara lain
adalah tekanan kerja, tuntutan emosional, dan tugas yang selalu berubah
(Bakker, Demerouti, & Sanz-Vergel, 2014).
c. Job resource
Job resource adalah berbagai aspek di dalam suatu pekerjaan yang
membantu untuk mencapai tujuan kerja, mengurangi tuntutan pekerjaan,
atau bahkan merangsang perkembangan personal. Contoh job resource
antara lain dukungan sosial dari rekan kerja, bimbingan oleh supervisi, dan
penilaian kinerja (Schaufeli & Bakker, 2004). Job resource berkontribusi
dalam menjaga kualitas work engagement karyawan dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan yang tinggi pada setiap hari (Bakker, Demerouti, &
Sanz-Vergel, 2014).
d. Budaya Organisasi
Selfiana (2016) menjelaskan budaya organisasi sebagai nilai-nilai
dominan yang disebarluaskan dan dijadikan filosofi kerja karyawan yang
menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan.
Dalam penelitiannya, diketahui bahwa budaya organisasi ikut berperan
dalam menciptakan work engagement karyawan sehingga berupaya
memajukan organisasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Dampak Work Engagement
Work engagement membuat karyawan menjadi semangat dalam
menyelesaikan pekerjaannya, bersungguh-sungguh serta teliti ketika bekerja
(Schaufeli dkk, 2002). Selain itu, karyawan yang engaged terhadap
pekerjaannya menyebabkan mereka semakin proaktif dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan yang dimilikinya, sehingga performanya dalam bekerja
semakin optimal (Bakker & Leiter, 2010). Work engagement dapat
menyebabkan komitmen karyawan terhadap organisasinya. Hal ini
menyebabkan karyawan senantiasa berusaha lebih keras dalam mencapai target
organisasi, memiliki keinginan yang tinggi untuk membuat organisasi lebih
unggul, dan mampu menerima serta menjalankan tujuan dan nilai-nilai yang
dijalankan organisasinya (Porter, Steers, Mowday, & Boulian, 1974).
Sebaliknya, karyawan yang kurang memiliki work engagement menyebabkan
mereka kurang bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaannya, kurang
berdedikasi serta kurang teliti ketika bekerja (Schaufeli dkk, 2002). Oleh sebab
work engagement memiliki hubungan korelasional dan prediktif terhadap
komitmen organisasi (Field & Buitendach, 2011), maka karyawan yang kurang
memiliki work engagement akan kurang berkomitmen terhadap organisasinya;
sehingga kurang berusaha lebih keras dalam bekerja dan kurang mampu
menerima dan menjalankan tujuan serta nilai-nilai organisasinya (Porter dkk,
1974).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
B. Tenaga Kependidikan
1. Definisi Tenaga Kependidikan
Aliyyah (2018) menyatakan bahwa tenaga kependidikan adalah tenaga-
tenaga atau personil yang berkecimpung di dalam sebuah lembaga atau
organisasi pendidikan. Tenaga kependidikan juga merupakan orang yang
memiliki wawasan pendidikan dengan ciri-ciri memahami falsafah dan ilmu
pendidikan. Adapun tugas tenaga kependidikan secara umum adalah
pelaksanaan kegiatan dan pendidikan baik mikro atau makro.
Pasal 140 ayat 1 dalam RPP bab XII/2005 (dalam Aliyyah, 2018)
menyatakan bahwa tenaga kependidikan mencakup pimpinan satuan
pendidikan, pemilik satuan pendidikan nonformal, pengawas satuan pendidikan
formal, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar,
tenaga lapangan pendidikan, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial,
terapis, tenaga kebersihan sekolah, dan sebutan lainnya yang bekerja pada
satuan pendidikan. Sedangkan menurut UU Sistem Pendidikan Nasional
(2003), tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan
tenaga pendidik adalah tenaga yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Pada USD terdapat pengertian khusus mengenai tenaga kependidikan.
Tenaga kependidikan pada USD adalah pegawai yang menjalankan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penunjang penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti pustakawan,
laboran, programmer, tenaga teknisi, staf administrasi, dan tenaga penunjang
lainnya (USD, 2009).
2. Tugas Tenaga Kependidikan
Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
pasal 40 menyatakan bahwa tenaga kependidikan berkewajiban untuk :
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan logis;
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
C. Usia Produktif
Usia tenaga kependidikan pada perguruan tinggi sejatinya sangatlah
beragam. Namun, pada penelitian ini peneliti berfokus pada tenaga kependidikan
yang memiliki rentang usia 30 sampai 60 tahun karena dianggap sebagai
kelompok usia produktif (BPS, 2019). Pada rentang usia tersebut mereka
termasuk ke dalam kategori dewasa menengah (Havighurst, 1962; King, 2016;
Schiamberg & Smith, 1982). Usia dewasa menengah dianggap sebagai usia
puncak dari kemampuan sosial, personal, dan performa ekonomi (Schiamberg &
Smith, 1982).
Havighurst (1962), Super dan Jordaan (1973) memaparkan bahwa individu
memiliki tugas pada setiap fase perkembangannya. Super dan Jordaan (1973)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
secara spesifik dalam konteks ini individu dengan rentang usia 30 sampai 60
tahun digolongkan sebagai kelompok yang mengalami 2 fase perkembangan karir
yakni kemajuan (31-44 tahun) dan pemeliharaan (45-64 tahun). Pada fase
kemajuan, pola karir individu semakin sesuai dengan bidang dan minatnya serta
pada kebanyakan individu usia ini merupakan masa tingginya kreativitas. Pada
fase pemeliharaan, individu yang sudah terlibat pada dunia pekerjaan berusaha
mempertahankan karirnya (Super & Jordaan, 1973).
Santrock (2012) mengatakan bahwa saat memasuki usia dewasa
menengah, individu setidaknya mengalami perkembangan pada 3 aspek yang
mendukung hubungan individu dengan pekerjaannya yakni; fisik, kognitif, dan
emosional. Pada aspek fisik, masa dewasa menengah mengakibatkan individu
mengalami peningkatan kekuatan sehingga tidak mudah terkena penyakit seperti
flu dan alergi. Pada aspek kognitif, intelektualitas dan keahlian pada beberapa
bidang meningkat, sehingga individu pada masa dewasa menengah lebih terampil
dan efektif dalam pemecahan masalah. Terakhir, pada aspek emosional individu
pada masa dewasa menengah mengalami peningkatan kendali diri pada beberapa
aspek yakni keadaan finansial, pekerjaan, dan pernikahan.
Hutteman, Hennecke, Orth, Reitz, dan Specht (2014) pada penelitiannya
mengungkapkan bahwa individu dewasa menengah ikut berkontribusi terhadap
kesejahteraan generasi penerusnya. Hal ini serupa dengan teori perkembangan
manusia yang dikemukakan oleh Erikson (dalam Santrock, 2012) bahwa individu
yang masuk tahap dewasa menengah menghadapi isu generativitas versus
stagnasi. Istilah generativitas digunakan untuk menggambarkan hasrat orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dewasa mewariskan sesuatu kepada generasi selanjutnya, sedangkan istilah
stagnasi digunakan untuk menggambarkan perasaan tidak dapat mewarisi apapun
kepada generasi selanjutnya.
Adapun bentuk generativitas dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti;
memiliki keturunan atau dalam budaya kerja dapat dengan menciptakan,
memperbaharui, serta memelihara beberapa aspek budaya dan keterampilan untuk
diteruskan oleh generasi selanjutnya. Levinson (dalam Upton, 2012) juga
menambahkan dengan menggambarkan bahwa kelompok usia dewasa menengah
termasuk ke dalam golongan mapan. Golongan individu mapan dijelaskan sebagai
golongan yang mampu beradaptasi, cenderung ambisius serta berorientasi pada
tugas.
Berdasarkan teori yang sudah disebutkan, alasan peneliti memilih tenaga
kependidikan yang berusia 30 sampai dengan 60 tahun, selain karena mereka
tergolong ke dalam kelompok usia produktif (BPS, 2019) mereka memiliki tugas
memperoleh dan menjaga performa yang memuaskan dalam bidang karir tertentu
serta mendapat tanggung jawab sosial sebagai orang dewasa (Havighurst, 1962;
Super & Jordaan, 1973). Idealnya pada masa tersebut mereka memiliki
kemampuan dan motivasi yang tinggi dalam melaksanaan pekerjaan dan tugas-
tugas tenaga kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Universitas Sanata Dharma
Universitas Sanata Dharma atau disebut USD merupakan salah satu
perguruan tinggi swasta yang berada di Yogyakarta. Pada laman situs USD
(usd.ac.id, diunduh pada 21 Mei 2019), dijelaskan bahwa USD telah berdiri
sejak tahun 1955. Awal mulanya perguruan tinggi ini bernama Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG). Pada tahun 1965 nama PTPG diubah menjadi IKIP
hingga pada tahun 1993 dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma
seperti yang dikenal hingga saat ini.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui kepala Biro Personalia USD,
diketahui terdapat 354 tenaga kependidikan di USD. Akan tetapi, dari 354
tenaga kependidikan tersebut hanya terdapat 250 tenaga kependidikan yang
berstatus tetap, sementara sisanya berstatus sebagai tenaga kontrak. Perbedaan
status tersebut berimplikasi pada perbedaan hak dan kewajiban yang diperoleh.
Dari 250 tenaga kependidikan berstatus tetap, terdapat rentang usia 30 sampai 60
tahun. Di antara rentang tersebut terdapat 60% yang berusia lebih dari 40 tahun.
Rata-rata tenaga kependidikan yang berstatus tetap tersebut telah bekerja selama
20 tahun di USD.
Dalam kehidupan kesehariannya, USD menghidupkan semangat
spiritualitas Ignasian. Spiritualitas Ignasian merupakan cara bertindak dan cara
hidup yang khas dengan mendasari semangat, keutamaan, dan nilai-nilai yang
dipetik dari pengalaman hidup Santo Ignasius Loyola. Pengalaman kehidupan
Santo Ignasius Loyola kemudian dirumuskan dalam latihan rohani (spiritual
exercises) yang tampak pada nilai-nilai dan keutamaan-keutamaan (virtues) yang
khas. Misalnya, menghargai hal hal duniawi dan sekuler sebagai sumber rahmat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tuhan, menemukan Tuhan dalam segala hal, menjadi manusia bagi orang lain
(man and woman for others), berkarya dalam doa dan berdoa dalam karya
(contemplativus in actione), penghargaan pada martabat pribadi manusia (cura
personalis), semangat magis yang berarti menjadi diri yang lebih-optimal, dan
semangat lepas bebas (indifference) (Santoadi, Wijaya, & Gallang, 2009).
Dikutip dari situs USD (usd.ac.id, diunduh pada 21 Mei 2019) wujud dari
nilai-nilai tersebut kemudian dituangkan melalui visi misi USD, yakni:
“menjadi penggali kebenaran yang unggul dan humanis
demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat”
Adapun perincian visi misi yang dimiliki USD adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan sistem pendidikan holistik yang merupakan perpaduan
keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan melalui pendekatan yang
berciri cura personalis, dialogis, pluralistik, dan transformatif.
2. Menciptakan komunitas akademik Universitas yang mampu menghargai
kebebasan akademik serta otonomi keilmuan, mampu bekerja lintas ilmu, dan
lebih mengedepankan kedalaman daripada keluasan wawasan keilmuan
dalam usaha menggali kebenaran lewat kegiatan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat.
3. Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat melalui
publikasi hasil kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, pengembangan kerjasama, dengan berbagai mitra yang memiliki
visi serta kepedulian yang sama, dan pemberdayaan para alumni dalam
pengembangan keterlibatan nyata di tengah masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
E. Kerangka Berpikir
Tenaga kependidikan USD memiliki tanggung jawab sebagai penunjang
kegiatan akademik berupa pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk itu,
diperlukan kesungguhan dalam bekerja agar kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dapat berjalan dengan lancar bahkan mampu meningkatkan kualitas
pendidikan suatu perguruan tinggi. Kesungguhan dalam bekerja dapat timbul
apabila terdapat work engagement antara tenaga kependidikan terhadap tugas-
tugasnya. Work engagement membuat pekerja senantiasa berupaya dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang terdapat dalam pekerjaannya (Kahn,
1990). Hal tersebut juga berlaku bagi para tenaga kependidikan. Untuk mencapai
tujuan dan cita-cita pendidikan perguruan tinggi, tentu akan sangat mudah
apabila didukung oleh tenaga pendidikan yang memiliki work engagement.
Tenaga pendidikan yang terlibat dengan pekerjaannya akan memiliki (1)
karakteristik vigor yang ditandai dengan semangat menyelesaikan tugas-
tugasnya serta akan tahan walaupun menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan
pekerjaannya, (2) karakteristik dedication yang ditandai dengan antusiasme dan
memiliki keterlibatan tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan
tinggi, serta (3) karakteristik absorption yang ditandai dengan konsentrasi tinggi
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya sehingga tak
jarang ketika bekerja sering merasakan waktu cepat berlalu.
Karakteristik work engagement dapat dicapai apabila faktor dalam diri dan
faktor di luar individu turut mendukung. Pada faktor dalam diri individu terdapat
usia, pengalaman kerja, dan personal resource, sedangkan pada faktor di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
individu terdapat kontrak psikologis, job demand, job resource, dan budaya
organisasi.
Berkaitan dengan usia, tenaga kependidikan USD berusia 30 sampai 60
tahun. Pada rentang usia tersebut, individu digolongkan sebagai kelompok yang
telah memasuki usia dewasa menengah dengan memiliki tugas-tugas
perkembangan tertentu. Adapun tugas-tugas tersebut adalah meraih performa
karir dan menjaganya tetap memuaskan (Havighurst, 1962; Super & Jordaan,
1973). Hal ini juga didukung oleh Levinson (dalam Upton, 2012) yang
mengemukakan bahwa individu yang termasuk dalam kelompok usia dewasa
tengah tergolong usia produktif, dimana seharusnya mereka mampu beradaptasi
dengan lingkungan pekerjaannya, memiliki ambisi serta berorientasi pada tugas.
Di sisi lain, terdapat pula pengalaman kerja yang memengaruhi work
engagement. Pengalaman panjang yang telah dilalui dalam bekerja
menyebabkan karyawan mudah mencari solusi apabila menghadapi kesulitan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Mahboubi dkk, 2015). Kemudahan untuk
menemukan solusi dalam hambatan ketika bekerja membuat karyawan juga
mudah memiliki work engagement karena telah beradaptasi dengan
pekerjaannya.
Terdapat pula personal resource berupa pandangan positif individu
terhadap sumber daya dirinya menyebabkan mereka memiliki ketahanan kala
bekerja. Hal tersebut menjadikan individu memiliki kendali atas dirinya dan
menyadari bahwa keterlibatan dirinya mampu memberikan dampak baik bagi
lingkungannya (Bakker & Demerouti, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Kontrak psikologis melalui relational contract menyebabkan individu
merasa nyaman dalam bekerja karena adanya hubungan personal yang dilandasi
kepercayaan antar rekan kerja. Sementara itu, job demand dan job resource
memiliki pengaruh yang bersamaan tehadap work engagement. Job demand
yang tinggi dapat menurunkan work engagement bagi karyawan bahkan burnout,
akan tetapi adanya job resource dapat menurunkan tekanan kerja yang
ditimbulkan melalui job demand (Bakker dkk, 2008).
Berkaitan dengan budaya organisasi, apabila merujuk pada konteks budaya
secara umum, dalam bekerja di Indonesia sendiri budaya kolektivisme kerap
digunakan dalam berkegiatan sehari-hari khususnya ketika bekerja. Budaya
kolektivisme yang membuat antar individu saling terkait apabila ditelaah lebih
memiliki kecenderungan untuk memengaruhi situasi dan cara bekerja orang
Indonesia. Kendati demikian, pada USD terdapat budaya yang khas. Nilai-nilai
USD melalui spiritualitas Ignasian yang mendukung semangat magis dan
menjadi manusia bagi orang lain apabila dihubungkan pada konteks pekerjaan
sangat memungkinkan tumbuhnya work engagement. Work engagement dapat
timbul pada tenaga kependidikan USD sebab dalam budaya USD terdapat
dorongan untuk selalu memberikan yang terbaik dalam pelayanan sesama
manusia.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini ingin mengetahui
bagaimana kondisi nyata di lapangan terkait work engagement pada tenaga
kependidikan USD, sehingga diperoleh gambaran, makna, serta penyebab yang
lebih kontekstual sesuai dengan yang dimiliki tenaga kependidikan USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Penelitian ini penting dilakukan mengingat work engagement berguna untuk
meningkatkan kesadaran dan semangat bekerja para tenaga dalam meningkatkan
produktivitas dan kualitas perguruan tinggi.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap kerangka berpikir di atas,
gambar 1 skema kerangka berpikir diharapkan dapat menjelaskan.
Gambar 1. Skema kerangka berpikir
Work Engagement
(Semangat, Dedikasi, Konsentrasi)
Faktor di luar individu:
Kontrak psikologis (relational
contract), job demand, job
resource, budaya organisasi
Tenaga kependidikan USD
berkontribusi dalam
penyelenggaraan Tri
Dharma Perguruan Tinggi
Faktor di dalam individu:
Usia, pengalaman kerja,
personal resource, spiritualitas
kerja
Gambaran Makna Penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran, makna, dan penyebab work engagement yang dimiliki
tenaga kependidikan perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma. Penggalian
data yang mendalam diperlukan untuk memperoleh informasi yang lebih luas dan
kontekstual. Oleh karena itu, jenis penelitian yang paling tepat digunakan adalah
penelitian dengan metode kualitatif. Creswell (2014) menyatakan bahwa metode
kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna
berdasarkan pandangan sejumlah individu atau kelompok. Adapun data kualitatif
cenderung bersifat terbuka dan apa adanya tanpa respon yang telah ditentukan
(Creswell, 2014).
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah gambaran, makna, serta penyebab work
engagement pada tenaga kependidikan USD. Work engagement adalah kondisi
karyawan dimana mereka memiliki pandangan positif terhadap pekerjaannya yang
menyebabkan mereka semangat, terlibat penuh, dan berkonsentrasi ketika bekerja.
3. Responden Penelitian
Berdasarkan data yang dimiliki Biro Personalia USD, tenaga kependidikan
USD yang berstatus tetap berusia 30 sampai 60 tahun dengan komposisi tenaga
kependidikan yang berusia 41 tahun ke atas ada sebanyak 60% dari total
keseluruhan tenaga kependidikan. Oleh sebab penelitian ini hendak mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
work engagement tenaga kependidikan USD, maka studi populasi merupakan
pilihan yang tepat yakni menggunakan seluruh tenaga kependidikan USD
berstatus tetap yang berjumlah 250 orang.
Menurut Azwar (2018) populasi merupakan kelompok yang memiliki
beberapa ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok
subjek lainnya. Populasi juga dapat didefinisikan sebagai kelompok subjek yang
hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2018). Dengan demikian
maka dapat diartikan bahwa studi populasi merupakan sebuah studi yang
mempelajari sebuah fenomena yang ada pada suatu kelompok dengan
karakteristik bersama untuk kemudian diperoleh generalisasi.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
mengumpulkan data secara induktif menggunakan kuesioner terbuka. Penyebaran
kuesioner merupakan metode yang bertujuan untuk mendapatkan informasi
dengan menyajikan pertanyaan tertentu kepada responden baik tertulis maupun
menggunakan gambar (Supratiknya, 2015). Kuesioner yang disusun berisikan
pertanyaan terbuka yang berkaitan gambaran, makna, serta penyebab work
engagement tenaga kependidikan USD.
5. Alat Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner
dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka menuntut responden menuliskan
jawaban dengan kata-kata mereka sendiri, sehingga dapat memunculkan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang tidak pernah diantisipasi oleh peneliti (Supratiknya, 2015). Dua jenis
pertanyaan diberikan pada kuesioner yakni pertanyaan terbuka dan tertutup.
Pertanyaan dalam kuesioner terbuka sebagai alat pengumpulan data
penelitian ini disusun dengan maksud dapat mengungkap gambaran, makna dan
penyebab work engagement pada tenaga kependidikan USD. Pertanyaan
tertutup (checklist) pada nomor 1A bertujuan untuk memperoleh data frekuensi
dan persentase tenaga kependidikan USD menilai keterlibatan mereka dalam
kerja. Berdasarkan penilaian keterlibatan mereka, selanjutnya pada pertanyaan
terbuka pada nomor 1B bertujuan untuk dapat memperoleh gambaran work
engagement yang dimiliki tenaga kependidikan USD. Pertanyaan nomor 2
bertujuan untuk mengetahui makna work engagement pada tenaga kependidikan
USD. Dalam penelitian ini, makna work engagement akan diukur dari seberapa
responden menganggap penting pekerjaannya. Andersson (1992) menjelaskan
bahwa pekerjaan secara implisit berasosiasi dengan kerja. Kerja dimaknai
sebagai aktivitas yang membutuhkan waktu, mental, dan juga fisik (Andersson,
1992). Berdasarkan respon pertanyaan nomor 2 tersebut diharapkan akan
diperoleh sejauh mana semangat, dedikasi, dan konsentrasi responden dalam
pekerjaannya, yang mana pada akhirnya akan mengungkap makna work
engagement pada tenaga kependidikan USD. Pada pertanyaan 3A, 3B dan 4
secara bersamaan bertujuan untuk memperoleh penyebab tenaga kependidikan
USD memiliki work engagement mereka. Adapun pertanyaan dapat dilihat pada
tabel 1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 1. Pertanyaan dalam Kuesioner Terbuka
Tujuan Pertanyaan
Mengetahui gambaran work
engagement tenaga kependidikan USD
berdasarkan penilaian keterlibatan
tenaga kependidikan USD.
1. A. Sejauh ini, seberapa besar anda
merasa terlibat dalam pekerjaan anda
saat ini?
Opsi: Sangat terlibat, Terlibat, Ragu-
ragu, Kurang terlibat, Sangat kurang
terlibat.
1. B. Mengapa anda menilai demikian?
Mengetahui makna work engagement
bagi tenaga kependidikan USD
berdasarkan anggapan kepentingan
pekerjaannya.
2. Seberapa anda menganggap penting
pekerjaan anda saat ini?
Mengetahui penyebab tenaga
kependidikan USD memiliki work
engagement
3. A. Selama jam kerja anda di kantor,
berapa lama anda membutuhkan waktu
untuk fokus mengerjakan tugas anda?
B. Mengapa anda membutuhkan waktu
selama itu?
4. Hal-hal apa yang membuat anda
terlibat dalam pekerjaan saat ini?
6. Metode Analisis Data
Setelah respon dari pertanyaan terbuka yang diperoleh dari pengumpulan
data secara induktif, selanjutnya adalah menganalisis respon atau data tersebut
menggunakan metode tertentu. Dalam penelitian ini, pendekatan analisis yang
digunakan adalah pendekatan deduktif dengan analisis isi kualitatif yang
selanjutnya disebut dengan AIK. Metode AIK merupakan metode menafsirkan isi
data berupa teks secara subjektif melalui klasifikasi yang sistematis berupa
pengodean dan identifikasi tema atau pola (Supratiknya, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Metode AIK bertujuan untuk memberikan gambaran sebuah fenomena
mengacu pada fakta spesifik yang terdapat dalam data (Supratiknya, 2015). AIK
memanfaatkan sifat atau ciri bahasa sebagai bentuk komunikasi, yang selanjutnya
dikupas secara mendalam bertujuan untuk mengklasifikasikan teks ke dalam
kategori yang lebih padat dan kaya dengan makna serupa (Supratiknya, 2015).
Secara garis besar AIK mencakup tiga tahap besar kegiatan, yakni; pengumpulan
data, organisasi data, dan analisis data. Adapun langkah-langkah metode
analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Peneliti menentukan satuan analisis yang paling sesuai; dalam hal ini adalah
hasil atau respon partisipan dari pertanyaan terbuka.
2. Peneliti membaca data secara mendalam agar mampu memahami dan
memperoleh kesan terhadap data yang dimiliki.
3. Setelah peneliti memahami data, dilakukan pengodean secara terbuka.
4. Hasil pengodean terbuka selanjutnya kembali diklasifikasikan berdasarkan
kesamaan isi atau makna masing-masing kode sehingga diperoleh jumlah
kategori yang lebih padat dan kode yang bermakna.
5. Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap hubungan antar kategori. Pada
tahap ini hasil identifikasi akan menghasilkan tingkat yang lebih tinggi
yakni tema.
6. Pada langkah terakhir, peneliti akan membuat interpretasi makna
berdasarkan keseluruhan temuan yang diperoleh
Dalam melakukan kategorisasi, hal yang paling penting adalah melakukan
evaluasi pada setiap tahapannya agar terdapat kecocokan dengan arti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sesungguhnya. Evaluasi dapat dilakukan bersama dengan pakar dalam bidang
yang diteliti (Faturochman, Minza, & Nurjaman, 2017). Dalam penelitian ini,
evaluasi dilakukan bersama dosen pembimbing penelitian. Adapun kerangka
analisis data dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Kerangka Analisis Data
7. Kredibilitas Penelitian
Agar sebuah penelitian dapat menjawab sebuah fenomena keilmuan, tentu
harus memiliki kredibilitas atau dapat dipercaya. Dalam memperjuangkan hal
tersebut, peneliti telah melakukan upaya validitas dan reliabilitas terhadap
pertanyaan yang digunakan memperoleh data dan hasil penelitian. Menurut
Supratiknya (2015) validitas kualitatif dimaknai sebagai sejauh mana peneliti
memeriksa keakuratan temuannya dengan menggunakan prosedur tertentu;
sementara reliabilitas kualitatif dimaknai sebagai sejauh mana pendekatan yang
diterapkan peneliti dapat diterapkan secara konsisten dengan penelitian lain.
Dalam penelitian ini, strategi validasi yang ditempuh peneliti adalah
berada dalam jangka waktu yang panjang di lapangan. Terdapat pula strategi peer
debriefing yang telah dilakukan oleh ahli atau disebut professional judgement
yang mana dalam hal ini adalah dosen USD yang menjadi pembimbing penelitian.
Professional judgement juga dilibatkan dalam melakukan evaluasi terhadap hasil
analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. Hal tersebut dimaksudkan guna
Mengelompokkan
kata kunci ke dalam
tema yang sesuai
Menemukan kata
kunci berdasarkan
respon
Identifikasi tema
ke dalam kategori
yang sesuai
Interpretasi makna
kategori dan
seluruh temuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memperoleh kecocokan antara kategorisasi dengan makna yang hendak diperoleh
dalam penelitian ini.
Adapun dalam pengujian reliabilitas peneliti telah menempuh cara-cara
seperti yang dikatakan oleh Creswell (2009, dalam Supratiknya, 2015) yakni
memeriksa transkrip yang dalam hal ini adalah respon pada kuesioner terbuka
untuk memastikan tidak ada kesalahan. Peneliti juga telah memastikan tidak
terjadi perubahan makna kode-kode yang terjadi selama pengodean dengan cara
selalu membandingkan data dengan kode yang berhasil dirumuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dimulai pada Maret hingga April 2019. Sebelum penelitian
dilakukan, peneliti telah menyusun kuesioner terbuka yang telah diuji coba sejak
Januari 2019. Pada proses uji coba 10 orang partisipan yang merupakan tenaga
kependidikan USD dilibatkan. Hasilnya, pertanyaan dari kuesioner awal kurang
mampu memperoleh respon yang sesuai dengan keinginan peneliti. Oleh karena
itu, peneliti kembali menyusun kuesioner dengan semakin menyederhanakan
pertanyaan sehingga mudah dimengerti oleh responden.
Pada saat menyebarkan kuesioner, seperti yang sudah dipaparkan
sebelumnya, peneliti bertujuan untuk memberikan kepada seluruh populasi tenaga
kependidikan USD berstatus tetap yang berjumlah 250 orang. Akan tetapi, dalam
proses penyebaran kuesioner, peneliti hanya berhasil memberikan kuesioner
kepada 187 tenaga kependidikan USD. Hal ini dikarenakan adanya tenaga
kependidikan yang sedang cuti dan sulit untuk ditemui. Dari 187 kuesioner yang
disebarkan terdapat 102 kuesioner yang kembali ke peneliti untuk dianalisis.
B. Gambaran Responden
Responden pada penelitian ini merupakan tenaga kependidikan di USD
yang memiliki rentang usia 30 sampai 60 tahun. Jumlah tenaga kependidikan yang
terlibat menjadi responden pada penelitian ini sebanyak 102 orang. Data
demografi responden yang disajikan adalah jenis kelamin, usia, latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pendidikan, dan masa bekerja. Deskripsi ini diberikan untuk memastikan
responden memiliki hal penting yang berhubungan dengan penelitian ini.
Data deskripsi demografi responden terkait jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Deskripsi jenis kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki
Perempuan
TOTAL
65
37
102
64%
36%
100%
Berdasarkan tabel 2 diketahui responden dalam penelitian ini didominasi
oleh jenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 64% sementara sisanya
berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 36%.
Data deskripsi demografi responden terkait usia dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3. Deskripsi usia Responden
Usia Jumlah Persentase
31 – 44 tahun 44 43%
45 – 60 tahun 58 57%
Total 102 100%
Dari tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa penelitian ini didominasi oleh
responden kelompok usia 45 sampai 60 tahun dengan persentase sebesar 57% dan
sisanya 43% oleh responden kelompok 31 sampai 44 tahun. Artinya, merujuk
pada Super dan Jordaan (1973) responden penelitian ini banyak yang sudah
memasuki tahap pemeliharaan karir sementara sisanya masih pada tahap
kemajuan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Data deskripsi demografi responden terkait latar belakang pendidikan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Deskripsi latar belakang pendidikan Responden
Latar Belakang Pendidikan Jumlah Persentase
SLTA
D2
D3
S1
S2
TOTAL
47
5
10
35
5
102
46%
5%
10%
34%
5%
100%
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini
memiliki latar belakang pendidikan yang beragam yakni SLTA, D2, D3, S1, dan
S2. Namun, mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki latar belakang
pendidikan terakhir SLTA dengan persentase sebesar 46%, kemudian diikuti
dengan latar belakang pendidikan S1 dengan persentase sebesar 34%, sementara
sisanya memiliki latar belakang pendidikan D2, D3, dan S2.
Data deskripsi demografi responden terkait lama bekerja dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 5. Deskripsi lama bekerja Responden
Lama Bekerja Jumlah Persentase
4 - 21 Tahun 50 49%
22 - 43 Tahun 52 51%
Total 102 100%
Melalui data pada tabel 5 diketahui bahwa perbandingan responden yang
telah bekerja lebih dari 21 tahun dengan responden yang telah bekerja kurang dari
21 tahun cukup seimbang. Selain itu, apabila dirata-ratakan, responden dalam
penelitian rata-rata telah bekerja di USD selama lebih dari 20 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
C. Hasil Penelitian
Setelah selesai melaksanakan tahapan-tahapan persiapan analisis data pada
bab sebelumnya selanjutnya peneliti melakukan analisis data untuk mendapatkan
frekuensi respon dan kategori dari setiap respon yang diberikan oleh responden
untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan dalam penelitian ini.
a. Gambaran Work Engagement Tenaga Kependidikan USD Berdasarkan
Penilaian Keterlibatan
Dalam penelitian ini, penilaian mengenai keterlibatan kerja bertujuan
dalam menggambarkan bagaimana work engagement yang dimiliki tenaga
kependidikan USD. Tabel 6 menunjukkan hasil perolehan respon oleh responden
terkait keterlibatan mereka.
Tabel 6. Penilaian mengenai keterlibatan
Penilaian mengenai
keterlibatan dalam kerja
Frekuensi Persentase
Sangat Terlibat 69 68%
Terlibat 33 32%
Ragu-ragu 0 0%
Kurang terlibat 0 0%
Sangat kurang terlibat 0 0%
Total 102 100%
Secara umum, seluruh responden menilai diri mereka memiliki
keterlibatan dalam pekerjaan. Adapun secara lebih rinci terdapat 68% atau 69
responden menilai diri mereka sangat terlibat. Sisanya sebesar 32% atau 33
responden menilai diri mereka terlibat. Adapun penilaian tersebut dilandaskan
oleh respon yang menjelaskan mengenai gambaran work engagement tenaga
kependidikan USD yang dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 7. Uraian gambaran work engagement tenaga kependidikan USD
Kata Kunci Tema Frekuensi
Tema Kategori
Frekuensi
(%)
Terlibat penuh,
selalu terlibat,
dilibatkan,
menangani semua
tugas, mengerjakan
banyak hal
Keterlibatan 30 Kontribusi 30 (22%)
Harus selesai pada
waktunya,
memerlukan
ketelitian,
mengerjakan jobdesc
Tuntutan Pekerjaan 19
Job Demand 27 (20%)
Tugas pokok, ada
beberapa pekerjaan,
sudah menjadi tugas
Beban Pekerjaan 8
Bertanggungjawab,
penanggungjawab,
tanggung jawab
Tanggung jawab 24 Tanggung jawab 25 (18%)
Tugas dan Peran Menjalankan Peran 1
Karena pekerjaan,
ada sangkut paut
dengan orang lain
Kesadaran akan
Tugas 5
Kesadaran 12 (9%) Menunjang
kelancaran,
mengembangkan
instansi, peranan
penting, menentukan
kinerja instansi
Kesadaran akan
Dampak Pekerjaan 7
Bagian dari
pekerjaan, bagian
hidup
Sense of belonging 4
Antusiasme 9 (7%) Tugas diselesaikan
dengan baik,
menyiapkan, kerja
sejak awal sampai
selesai
Dedikasi 5
Staff terbatas SDM Terbatas 9 Kondisi SDM 9 (7%)
Bekerjasama Kerjasama 2
Kerjasama 8 (6%)
Saling mendukung Saling Mendukung 2
Pembagian kerja,
sosialisasi kerja,
tugas masing-masing
Koordinasi 4
Harus melayani,
pelayanan prima,
kepuasan pelayanan
Bentuk Pelayanan 7 Pelayanan bagi Sesama 7 (5%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tidak kuasai semua Kompetensi 1
Kompetensi 3 (2%) Rutinitas, tahu lika-
liku pekerjaan Pengalaman Kerja 2
Interest Ketertarikan 1 Minat Pribadi 1 (1%)
Mau tidak mau Bersedia Menerima
Segala Pekerjaan 2 Pasrah 2 (1%)
Beres tanpa masalah Harapan 1 Nilai-nilai personal 2 (1%)
Panggilan Hati Panggilan Hati 1
Membangun Relasi Menambah Relasi 1 Relasi 1 (1%)
TOTAL 136 (100%)
Berdasarkan tabel 7 tersebut, diketahui bahwa terdapat 136 respon yang
menunjukkan gambaran work engagement tenaga kependidikan USD. Work
engagement tenaga kependidikan USD digambarkan oleh adanya kontribusi, job
demand, tanggung jawab, kesadaran, antusiasme, kondisi SDM, relasi, nilai-nilai
personal, pasrah, minat pribadi, kompetensi, dan pelayanan bagi sesama.
Kategori kontribusi memiliki perolehan respon terbanyak sebesar 22%.
Pada kategori ini work engagement responden digambarkan sebagai upaya
keterlibatan penuh dalam mengerjakan tugas-tugas yang dimiliki. Kemudian
kategori job demand memperoleh respon sebesar 20%. Adapun terdapat dua tema
dalam kategori ini yakni tuntutan pekerjaan dan beban pekerjaan. Berdasarkan dua
tema tersebut, tuntutan pekerjaan memiliki perolehan respon terbesar yakni 19
respon. Pada tema tuntutan pekerjaan, work engagement responden digambarkan
dengan melaksanakan segala pekerjaan yang diharuskan kepadanya seperti
misalnya tepat waktu.
Kategori berikutnya merupakan tanggung jawab dengan perolehan respon
sebesar 18% dengan dua tema di dalamnya yakni tanggung jawab dan
menjalankan peran. Berdasarkan dua tema tersebut, tema tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
memperoleh respon tertinggi sebesar 24 respon. Pada tema tanggung jawab, work
engagement responden digambarkan dengan adanya rasa tanggung jawab untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Kategori kesadaran memperoleh respon sebesar 9%
dengan tema kesadaran akan tugas dan kesadaran akan dampak pekerjaan di
dalamnya. Berdasarkan dua tema tersebut, kesadaran akan dampak pekerjaan
memiliki respon terbesar yakni 7 respon. Pada tema kesadaran akan dampak
pekerjaan, work engagement responden digambarkan dengan adanya kesadaran
responden bahwa pekerjaannya berguna untuk menunjang kelancaran dan kinerja
instansi.
Kategori antusiasme memperoleh respon sebesar 7% dengan dua tema di
dalamnya yakni sense of belonging dan dedikasi. Berdasarkan dua tema tersebut
dedikasi memiliki respon terbesar yakni 5 respon. Work engagement responden
pada tema dedikasi digambarkan upaya melaksanakan pekerjaan dengan baik dan
bahkan pulang kantor lebih lama. Selanjutnya adalah kondisi SDM dengan
perolehan respon sebesar 7%. Pada kategori ini terdapat satu tema yakni SDM
terbatas. Pada tema ini, ditunjukkan bahwa work engagement responden
digambarkan sebagai usaha menyelesaikan pekerjaan walaupun staff yang ada
jumlahnya terbatas.
Kategori kerjasama memperoleh respon sebesar 6% dengan beberapa tema
di dalamnya. Adapun tema tersebut adalah koordinasi, kerjasama, dan saling
mendukung. Berdasarkan tema tersebut, koordinasi memperoleh respon terbanyak
sebesar 4. Work engagement responden pada tema koordinasi digambarkan
dengan adanya kerjasama untuk menyelesaikan pekerjaan. Selanjutnya terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kategori pelayanan bagi sesama dengan perolehan respon sebesar 5% dengan tema
bentuk pelayanan di dalamnya. Pada kategori ini, work engagement responden
digambarkan sebagai upaya memberikan kebahagiaan dan kepuasan pada orang
lain.
Terdapat pula kategori kompetensi sebesar 2% dengan tema terbanyak
yakni pengalaman kerja. Pada tema tersebut gambaran work engagement
responden ditunjukkan oleh kemudahan melaksanakan pekerjaan karena sudah
memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Terakhir, terdapat kategori relasi, nilai-
nilai personal, pasrah, dan minat pribadi dengan perolehan yang sama besar yakni
1% pada masing-masing kategori. Pada kategori ini, work engagement responden
digambarkan sebagai keinginan untuk memperoleh relasi, menyesuaikan minat
yang dilandaskan nilai-nilai personal serta keadaan pasrah melaksanakan
pekerjaan.
b. Makna Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan USD
Dalam penelitian ini data mengenai bagaimana responden menganggap
penting pekerjaannya bertujuan untuk mengetahui bagaimana tenaga
kependidikan USD memaknai keterlibatan dalam bekerja. Data dalam bagian ini
akan dianalisis dan diidentifikasi ke dalam kategori berdasarkan respon, bukan
responden. Pada bagian ini, peneliti menemukan 117 respon yang dapat
diidentifikasikan ke dalam tema dan kategori dari total 102 responden. Setelah
memperoleh gambaran hasil analisis untuk melakukan identifikasi respon menjadi
tema dan kategori, selanjutnya peneliti menghitung frekuensi tema dan kategori
secara menyuluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada penelitian ini, jumlah respon yang lebih besar dibanding jumlah
responden dimungkinkan. Hal ini karena peneliti memperkenankan responden
untuk memberikan lebih dari satu jawaban pada pertanyaan yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana makna work engagement pada responden yang dilihat dari
seberapa mereka anggap penting pekerjaannya. Adapun hasil perhitungan tema
dan kategori dapat dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Uraian makna work engagement pada tenaga kependidikan USD
Kata Kunci Tema Frekuensi
Tema Kategori
Frekuensi
(%)
Pekerjaan rawan,
sangat penting
Berdampak pada
Instansi 19
Demi Kemajuan
Instansi 48 (41%)
Penunjang utama
aktivitas, agar lancar,
sarana
terselenggaranya
kegiatan
Mendukung
Kelancaran Instansi 26
Menyiapkan generasi
muda cerdas humanis
Mendukung Tujuan
Instansi 1
Melaksanakan core
business
Melaksanakan Core
Business 1
Demi reputasi USD Demi Reputasi Instansi 1
Mencerdaskan kaum
muda, mencapai
kualitas SDM yang
unggul, masa depan
anak bangsa
Mendukung
Terciptanya
Masyarakat Cerdas 3
Pelayanan Bagi
Sesama 27 (23%)
Berkaitan dengan
banyak orang, bisa
membantu orang,
Menyangkut nasib
seseorang
Membantu Orang Lain 23
Membahagiakan
pengguna Bentuk Pelayanan 1
Untuk kepentingan
pendidikan,
mendukung Tri
Dharma, menunjang
proses belajar
Mendukung
Kelancaran Tri Dhama
Perguruan Tinggi 15
Pelaksanaan Tri
Dharma
Perguruan Tinggi 16 (14%)
Core business bagi Tri
Dharma
Melaksanakan Tri
Dharma Perguruan
Tinggi 1
Tanggung jawab,
jobdesk Tugas Utama 8
Sudah Menjadi
Kewajiban 8 (7%)
Sebagai rasa syukur Bentuk Rasa Syukur 1 Memberi 6 (5%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kepuasan Bekerja Kepuasan Bekerja 1 Kepuasan
Personal Bagian dari hidup,
sudah menjadi gaya
hidup
Gaya Hidup 3
Memberi kesempatan
berkembang Mengembangkan Diri 1
Banyak yang dirugikan Berdampak Pada Pihak
Lain 1
Tugas Berkaitan
dengan Pihak
Lain 6 (5%)
Keterkaitan dengan
tugas lain
Berkaitan Tugas
Lainnya 1
Penyedia data layanan,
membantu pekerjaan
unit lain
Membantu Unit Lain 2
Saling terkait Membantu Pihak Lain 2
Bisa menghidupi
keluarga, memberikan
kesejahteraan keluarga
Menghidupi Keluarga 3
Sumber Mata
Pencaharian
5 (4%)
Tulang punggung
keluarga, mata
pencaharian utama
Sumber Mata
Pencaharian 2
Menyangkut relasi baik
rekanan Menjaga Relasi 1 Menjaga Relasi 1 (1%)
Total 117 (100%)
Berdasarkan hasil perolehan respon, diketahui terdapat 8 kategori yang
menunjukkan makna work engagement responden. Kategori dengan perolehan
respon terbanyak adalah demi kemajuan instansi. Kategori kedua adalah
pelayanan bagi sesama. Ketiga adalah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selanjutnya kategori lainnya adalah memberi kepuasan personal, tugas berkaitan
dengan pihak lain, sudah menjadi kewajiban, sumber mata pencaharian, dan
menjaga relasi.
Kategori pertama yang memiliki respon terbanyak adalah demi kemajuan
instansi sebesar 41% dengan tema berdampak pada instansi, mendukung
kelancaran instansi, mendukung tujuan instansi, melaksanakan core business, dan
demi reputasi instansi. Bedasarkan tema tersebut mendukung kelancaran instansi
memperoleh respon terbanyak yakni 26 respon. Responden dengan tema
mendukung kelancaran instansi memiliki makna work engagement sebagai bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
bantuan diri kepada instansi melalui keterlibatan dalam menyelesaikan tugas agar
kegiatan yang ada di instansi tempat bekerja dapat berjalan dengan baik.
Harapannya, melalui keterlibatan dan semangat mereka melaksanakan pekerjaan
instansi dapat semakin bergerak dan berkembang.
Kategori kedua adalah pelayanan bagi sesama dengan persentase sebesar
23%. Kategori ini memiliki beberapa tema antara lain mendukung terciptanya
masyarakat cerdas, membantu orang lain, dan bentuk pelayanan. Tema terbanyak
adalah membantu orang lain dengan perolehan respon sebanyak 23 respon.
Responden dengan tema membantu orang lain memiliki makna work engagement
sebagai bentuk dan cara mereka membantu sesama terutama orang yang terlibat di
dalam instansi seperti mahasiswa, dosen, dan sesama tenaga kependidikan.
Kategori ketiga adalah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
respon sebesar 14%. Dua tema dalam kategori ini adalah melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan mendukung kelancaran Tri Dharma Perguruan
TInggi. Dari antara dua tema tersebut mendukung kelancaran Tri Dharma
Perguruan Tinggi adalah tema dengan jumlah respon terbanyak yakni 15 respon.
Responden dengan tema ini memiliki makna work engagement sebagai upaya
mendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di instansi seperti perkuliahan
agar dapat berjalan lancar. Selain itu, mereka sadar bahwa perannya dalam
menyiapkan sarana prasarana sangat penting guna mendukung kelancaran
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kategori sudah menjadi kewajiban yang merupakan kategori dengan tema
tugas utama dengan perolehan respon sebanyak 7%. Responden pada tema ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
memiliki makna work engagement sebagai sebuah keharusan karena sebagai
tenaga kependidikan yang memiliki tugas tertentu, sudah sewajarnya mereka
terlibat dalam pekerjaannya. Work engagement dianggap sebagai bentuk tanggung
jawab responden akan tugas dan peran yang mereka miliki.
Respon dengan kategori memberi kepuasan personal memperoleh respon
sebesar 5% dengan tema bentuk rasa syukur, kepuasan bekerja, gaya hidup, dan
mengembangkan diri. Berdasarkan tema tersebut gaya hidup memiliki respon
terbanyak yakni 3 respon. Responden dengan tema gaya hidup memiliki makna
work engagement sebagai kegiatan yang sudah menjadi rutinitas menyenangkan.
Kategori selanjutnya adalah tugas berkaitan pihak lain dengan perolehan
respon 5% dengan beberapa tema di dalamnya. Adapun tema yang ada adalah
berdampak pada pihak lain, berkaitan tugas lainnya, membantu unit lain, dan
membantu pihak lain. Berdasarkan tema tersebut, membantu unit lain dan
membantu pihak lain memperoleh respon yang sama banyak yakni sebesar 2
respon pada masing-masing tema. Responden pada dua tema ini memiliki makna
work engagement sebagai upaya membantu unit lain atau pihak lain karena tugas
yang dimiliki sangat berkaitan dengan unit dan pihak lain, sehingga mereka
berusaha terlibat dan berkonsentrasi dengan pekerjaannya agar dapat melancarkan
pekerjaan unit dan pihak lain pula.
Terdapat juga kategori sumber mata pencaharian dengan respon sebesar
4% dengan tema menghidupi keluarga dan sumber mata pencaharian. Berdasarkan
kedua tema tersebut, tema menghidupi keluarga merupakan tema dengan respon
terbanyak. Responden pada tema ini memiliki makna work engagement sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
upaya pemenuhan kebutuhan untuk menghidupi keluarganya. Mereka terlibat
dengan pekerjaannya agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik sehingga
memperoleh imbalan berupa gaji untuk membiayai keluarganya.
Terakhir adalah kategori tunggal yakni menjaga relasi dengan respon
sebesar 1%. Responden pada kategori ini memiliki makna work engagement agar
relasi di lingkungan tempat kerja terjaga dengan baik dan tidak ada yang merasa
dirugikan.
c. Penyebab Tenaga Kependidikan USD Memiliki Work Engagement
Serupa dengan bagian sebelumnya, dalam penelitian ini data dianalisis
berdasarkan jumlah respon yang tersedia, bukan responden sehingga
memungkinkan setiap responden memiliki lebih dari satu respon. Selanjutnya
keseluruhan respon diidentifikasi ke dalam beberapa kategori. Peneliti
menemukan 400 respon yang dapat diidentifikasi ke dalam tema dan kategori dari
total 102 responden yang menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan penyebab
tenaga kependidikan memiliki work engagement. Setelah memperoleh gambaran
hasil penelitian, selanjutnya peneliti menghitung frekuensi tema dan kategori
secara menyeluruh. Jumlah respon yang lebih besar dibanding jumlah responden
dimungkinkan karena peneliti meminta responden menjawab pertanyaan secara
uraian dan diperkenankan lebih dari satu sehingga pada satu responden bisa
memberikan satu atau lebih respon. Hasil perhitungan frekuensi keseluruhan tema
dan kategori dapat dilihat melalui tabel 9 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 9. Uraian penyebab work engagement pada tenaga kependidikan USD
Kata Kunci Tema Frekuensi
Tema Kategori
Frekuensi
(%)
Teliti, target waktu,
tugas harus diselesaikan Tuntutan Pekerjaan 110
Job Demand
(Demerouti dkk,
2001) 148 (37%)
Gangguan, komplain Adanya Hambatan 9
Beban kerja, pekerjaan
lebih dari satu Beban Pekerjaan 31
Jobdesk Jenis Pekerjaan 4
Tanggung jawab,
memahami peran Kesadaran 70 Kesadaran 70 (18%)
Persiapan, siap kerja,
fokus Dedikasi 41
Antusiasme 57 (14%)
Eksekusi, datang awal
pulang akhir Keterlibatan 4
Mencintai pekerjaan Mencintai
Pekerjaan 1
Sense of belonging,
menjadi bagian Sense of Belonging 8
Mood Suasana Hati 3
Habitus, pengalaman,
pekerjaan rutin Pengalaman Kerja 6
Kompetensi 49 (12%)
Membutuhkan waktu
fokus, mengingat
kembali
Kemampuan
Kognitif 3
Dinilai mampu, softskill,
skill, pendidikan Kompetensi 37
Pengetahuan memadai Pengetahuan 3
Panggilan hati Panggilan Hati 1
Nilai-nilai Personal 37 (9%)
Personal interest,
passion Personal Interest 3
The way of life The way of life 1
Keinginan melihat diri
berkembang, ingin hasil
yang baik,
mengembangkan talenta
Harapan 21
Pelayanan, semangat
melayani Bentuk Pelayanan 11
Jam Kerja,
menyesuaikan pekerjaan
Kebijakan
Organisasi 14
Budaya Organisasi 17 (4%)
Situasi Suasana Organisasi 1
Pelaksanaan Tridharma
Pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan
Tinggi 1
Kondisi Lingkungan
Organisasi 1
Info satu sama lain,
koordinasi team kerja Koordinasi 3
Hubungan
Relasional 10 (3%) Saling menghormati,
relasi dengan rekan kerja
Hubungan Baik
Antar Rekan 2
Tugas dari pimpinan Kepemimpinan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kerjasama,
berkolaborasi, menjaga
kerjasama
Kerjasama 3
Upah Upah 1
Job Resource
(Bakker dkk, 2008) 8 (2%)
Tugas menyesuaikan Fleksibilitas
Pekerjaan 3
Pekerjaan cukup jelas Tugas Mudah
Dipahami 1
Perlu rehat Waktu Istirahat 1
Data Materi Penunjang
Pekerjaan 2
Tanggung jawab
sturktural, administratif
kantor
Jabatan 3 Status
Kepegawaian 3 (1%)
Staf terbatas Keterbatasan SDM 1 Kondisi SDM 1 (0.3%)
TOTAL 400 (100%)
Berdasarkan hasil perolehan respon diketahui bahwa penyebab responden
memiliki work engagement karena adanya 10 kategori. Kategori yang paling
tinggi menyebabkan work engagement pada tenaga kependidikan USD adalah job
demand. Kedua adalah kesadaran. Ketiga yang menyebabkan adalah antusiasme.
Kategori lainnya memperlihatkan bahwa penyebab responden memiliki work
engagement adalah nilai personal, hubungan relasional, kompetensi, budaya
organisasi, kondisi pekerjaan, job resource dan status kepegawaian.
Kategori job demand memperoleh respon sebesar 37%. Dalam kategori ini
terdapat beberapa tema yakni tuntutan pekerjaan, adanya hambatan, beban
pekerjaan, dan jenis pekerjaan. Berdasarkan tema tersebut tuntutan pekerjaan
memiliki jumlah respon tertinggi yakni sebesar 110 respon. Work engagement
responden dengan tema tuntutan pekerjaan dibentuk karena adanya tuntutan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam rentang waktu tertentu. Pekerjaan yang selalu ada
setiap hari bahkan lebih dari satu tugas membuat mereka harus terlibat dan fokus
dalam penyelesaian tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kategori kesadaran merupakan kategori tunggal. Kategori kesadaran
memperoleh respon sebesar 18% atau sebanyak 70 respon. Work engagement
pada responden kategori ini disebabkan karena adanya kesadaran untuk bekerja,
sebab pada setiap pekerjaannya akan berdampak terhadap perkembangan instansi.
Responden pada kategori ini juga menyadari bahwa setiap pekerjaannya memiliki
pengaruh terhadap kehidupan mahasiswa yang merupakan elemen penting di
tempatnya bekerja.
Selanjutnya adalah kategori antusiasme memperoleh respon sebesar 14%
dengan beberapa tema di dalamnya. Adapun tema dalam kategori antusiasme
adalah dedikasi, keterlibatan, mencintai pekerjaan, sense of belonging, dan
suasana hati. Berdasarkan tema tersebut, dedikasi memiliki respon terbanyak
yakni sebesar 41 respon. Work engagement pada responden dengan tema dedikasi
disebabkan karena adanya dorongan perasaan tanggung jawab untuk
menyelesaikan pekerjaan dan komitmen untuk bekerja dan berkontribusi pada
setiap pekerjaan.
Respon dengan kategori kompetensi memiliki perolehan respon sebesar
12% dengan beberapa tema di dalamnya. Adapun tema pada kategori kompetensi
adalah pengalaman kerja, kemampuan kognitif, kompetensi, dan pengetahuan.
Tema yang memiliki perolehan terbesar adalah kompetensi sebanyak 37 respon.
Work engagement pada responden pada tema kompetensi disebabkan karena
adanya kemampuan atau skill yang mendukung mereka untuk bekerja. Karena
kemampuan itu mereka pun menjadi mudah untuk fokus menyelesaikan
pekerjaannya karena memahami seluk beluk tugas yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kategori nilai-nilai personal memperoleh respon sebesar 9% dengan
beberapa tema di dalamnya. Adapun tema dalam nilai-nilai personal adalah
panggilan hati, personal interest, the way of life, harapan, dan bentuk pelayanan.
Tema harapan merupakan tema tertinggi yang memiliki perolehan sebanyak 21
respon. Work engagement pada responden tema harapan didorong karena adanya
keinginan mencapai tujuan tujuan tertentu. Adapun keinginan yang ingin dicapai
adalah diri berkembang dan keinginan untuk melihat instansi semakin maju.
Kategori lainnya adalah budaya organisasi yang memperoleh 4% respon
dengan beberapa tema di dalamnya. Kebijakan organisasi, lingkungan organisasi,
suasana organisasi, dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tema
yang ada pada kategori ini. Di antara beberapa tema tersebut kebijakan organisasi
merupakan tema dengan respon terbanyak yakni sebesar 14 respon. Work
engagement responden dengan tema kebijakan organisasi didorong karena adanya
aturan-aturan di tempat kerja yang memicu keterikatan.
Kategori hubungan relasional memiliki perolehan respon sebesar 3%.
Kategori hubungan relasional didalamnya terdapat tema yakni menambah relasi,
hubungan baik antar rekan, koordinasi, kepemimpinan, dan kerjasama.
Berdasarkan tema tersebut, koordinasi dan kerjasama memiliki perolehan respon
sama besar yakni 3 respon pada masing masing tema. Work engagement
responden pada tema koordinasi dan kerjasama disebabkan oleh semangat bekerja
yang timbul karena adanya pembagian tugas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
bersama sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kategori job resource memperoleh 2% respon. Di dalam kategori ini
terdapat tema yakni fleksibilitas pekerjaan, upah, waktu istirahat, materi
penunjang pekerjaan, dan tugas mudah dipahami. Berdasarkan tema, fleksibilitas
pekerjaan memiliki respon terbanyak yakni 3 respon. Work engagement
responden pada tema ini dibentuk oleh rasa nyaman dalam bekerja karena
pekerjaan mereka bersifat fleksibel.
Kategori status kepegawaian hanya terdiri dari tema jabatan dengan
perolehan respon sebesar 1% atau 3 respon. Work engagement responden pada
kategori ini disebabkan oleh adanya status kepegawaian tertentu atau karena
memegang jabatan tertentu yang membutuhkan keterlibatan dirinya dalam setiap
penyelesaian pekerjaan.
Terakhir adalah kategori kondisi SDM yang memperoleh respon sebesar
0.3% dengan tema keterbatasan SDM di dalamnya dan memiliki 1 respon. Work
engagement responden pada kategori ini dipicu oleh terbatasnya jumlah staff di
unit mereka bekerja. Keterbatasan tersebut menyebabkan mereka terlibat secara
penuh dalam melaksanakan segala hal yang berhubungan dengan pekerjaannya.
D. Pembahasan
Universitas Sanata Dharma merupakan perguruan tinggi yang
menanamkan unsur unsur holistik yang mengacu pada spiritualitas Ignasian dalam
kehidupan kesehariannya. Spiritualitas Ignasian yang diwujudkan sebagai nilai-
nilai dasar dalam bekerja diharapkan dapat memberikan semangat tak hanya
kepada mahasiswa maupun dosen, bahkan pada tenaga kependidikannya.
Pelayanan dengan menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kemanusiaan adalah beberapa semangat yang diterapkan bagi seluruh pihak yang
ada di dalam USD (usd.ac.id, diunduh pada 21 Mei 2019).
Pada pengalaman peneliti ketika banyak terlibat oleh para tenaga
kependidikan USD, memang tidak semua tenaga kependidikannya tampak
memiliki semangat yang sama tinggi dalam bekerja. Kendati demikian, USD
masih tetap berjalan hingga kini selama 64 tahun bahkan mengalami peningkatan
sedikit demi sedikit seperti fasilitas, pelayanan terbaru, dan lain sebagainya.
Perjalanan USD tersebut tentu tak bisa dipisahkan dari kebersamaan dan
kontribusi banyak tenaga kependidikan yang sudah bekerja hampir sejak USD
pertama kali berdiri. Pertanyaannya, bagaimana bisa tenaga kependidikan yang
bertugas sebagai penunjang penyelenggaran Tri Dharma Perguruan Tinggi;
kendati tampak tidak memiliki semangat yang sama tinggi namun dapat membuat
USD bertahan dan memiliki kemajuan?
Oleh karena itu peneliti merasa kekhasan yang dimiliki USD mengenai
work engagement pada tenaga kependidikan USD perlu diungkap. Pada penelitian
ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran work engagement tenaga
kependidikan USD, mengetahui bagaimana makna work engagement bagi tenaga
kependidikan USD, juga mengungkap apa penyebab tenaga kependidikan USD
memiliki work engagement.
a. Gambaran Work Engagement Tenaga Kependidikan USD Berdasarkan
Penilaian Keterlibatan
Pada penelitian ini, peneliti mencoba mengetahui bagaimana penilaian
tenaga kependidikan USD mengenai keterlibatan dalam pekerjaannya. Hasilnya,
secara umum diketahui bahwa tenaga kependidikan USD menilai diri mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
sangat terlibat dengan pekerjaannya. Adapun penilaian keterlibatan kerja yang
dimiliki lantas memberi gambaran mengenai work engagement yang dimiliki oleh
tenaga kependidikan USD.
Responden menilai diri mereka memiliki work engagement karena selalu
ikut berkontribusi dalam setiap penyelesaian pekerjaan yang diberikan. Hal ini
dapat terjadi karena responden memang selalu dilibatkan dalam setiap proses
pekerjaan yang ada di unit maupun di instansi. Responden juga mengatakan
terkadang ikut membantu mengerjakan tugas lain yang bukan menjadi tanggung
jawabnya. Ini terjadi lantaran adanya keterbatasan SDM di beberapa unit di USD.
Kendati demikian, upaya tersebut tidak menjadi beban bagi responden karena
responden merasa hal itu sudah wajar. Penilaian kewajaran tersebut ada karena
responden memiliki keinginan untuk memberikan pelayanan bagi sesama; tidak
hanya pada mahasiswa, dosen, maupun pihak lain, namun juga pada rekan
sesamanya yang dimaksudkan juga untuk membantu kelancaran instansinya. Hal
ini sesuai dengan Bakker dkk (2008) yang menyatakan bahwa karyawan yang
memiliki work engagement akan memberikan kontribusi besar dan memiliki
tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Work engagement responden juga digambarkan oleh antusiasme
melaksanakan pekerjaan berupa menyiapkan pekerjaan dengan baik dan bahkan
sampai menganggap pekerjaannya sudah menjadi bagian dalam diri responden.
Selain itu, terdapat pula kesadaran bagi responden bahwa setiap upaya yang
diberikan melalui pekerjaannya memberikan dampak pada instansinya baik kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
maupun besar. Oleh karena itu mereka berupaya melakukan yang terbaik agar
tidak terjadi kesalahan.
Secara spesifik antusiasme, kontribusi besar dan adanya tanggung jawab
dalam pelaksanaan pekerjaan muncul karena pada tenaga kependidikan USD
terdapat dimensi vigor dan dedication yang sesuai pada teori work engagement
milik Bakker dkk (2008). Akan tetapi, work engagement yang digambarkan
melalui melaksanakan pekerjaan secara bersama sama muncul karena terdapat
pelayanan bagi sesama, kerjasama, dan relasi. Hal tersebut merupakan penemuan
baru serta khas pada konteks tenaga kependidikan USD.
Merujuk pada tabel 7, pelayanan bagi sesama, kerjasama, dan relasi
muncul dikarenakan adanya budaya spiritualitas Ignasian yang dihidupkan USD
melalui nilai-nilai dasar serta budaya kolektivisme di Indonesia. Kedua budaya
tersebut menjadikan konteks tenaga kependidikan USD memiliki gambaran work
engagement selain untuk kepentingan individual yang berhubungan langsung
dengan pekerjaan juga untuk kepentingan sosial.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa work engagement yang dimiliki
tenaga kependidikan USD digambarkan oleh adanya antusiasme serta tanggung
jawab melalui kontribusi yang diberikan untuk menyelesaikan tanggung jawab
melaksanakan pekerjaan demi kepentingan bersama. Untuk memudahkan
pemahaman gambaran work engagement yang dimiliki tenaga kependidikan USD,
dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 3. Gambaran Work Engagement Tenaga Kependidikan USD
b. Makna Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan USD
Dalam penelitian ini juga membahas bagaimana tenaga kependidikan USD
memaknai work engagement. Makna dalam penelitian ini merupakan taraf sejauh
mana tenaga kependidikan USD sadar betapa pentingnya work engagement bagi
diri responden maupun instansinya. Berdasarkan hasil penelitian, responden ini
memaknai work engagement secara beragam. Pertama, work engagement berguna
untuk mendukung kemajuan instansi tempatnya bekerja. Mereka menyadari
bahwa setiap pekerjaan yang dilaksanakan berdampak bagi perkembangan
instansi tempatnya bekerja dan berguna untuk menjamin kelancaran kegiatan yang
ada di instansi tersebut.
Makna work engagement selanjutnya adalah sebagai bentuk pelayanan
bagi sesama. Work engagement sebagai bentuk pelayanan sesama menjadi
semakin mempertegas bahwa nilai-nilai USD melalui spiritualitas Ignasian
dihayati oleh responden (Santoadi, Wijaya, & Gallang, 2009). Work engagement
menyebabkan responden dapat menyalurkan pelayanan dengan memberi bantuan
secara langsung kepada orang lain yang dalam hal ini adalah mahasiswa, dosen,
sesama tenaga kependidikan, maupun pihak luar yang memiliki kepentingan di
Work
Engagement
Antusiasme
Tanggung
jawab
Kontribusi
Demi
Kepentingan
Bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
instansi tempatnya bekerja. Responden mengatakan bahwa ikut terlibat dalam
pekerjaannya berarti diri mereka secara tidak langsung turut serta dalam
mencerdaskan masyarakat. Hal ini dikarenakan mereka juga berperan terkait
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi walaupun hanya sebatas membantu
menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
tersebut.
Work engagement terjadi sebab responden sadar bahwa ikut terlibat dalam
setiap pekerjaan yang ada sudah menjadi kewajibannya. Responden merasa bahwa
dengan terlibat dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sebagai seorang
karyawan di sebuah instansi mereka ikut bertanggungjawab dalam pemenuhan
kebutuhan untuk menghidupi keluarga dan kepuasan dirinya. Work engagement
memberi kepuasan terhadap diri responden karena bekerja sudah dianggap sebagai
gaya hidup yang menyenangkan dan memberikan perkembangan terhadap dirinya.
Makna work engagement sebagai cara mengembangkan diri ada karena sebagian
responden bekerja selain untuk instansinya, juga untuk perkembangan dirinya.
Makna yang sudah diuraikan tersebut tampak serupa pada beberapa poin
mengenai makna work engagement milik Schaufeli dkk (2002). Pada konteks
tenaga kependidikan USD makna work engagement tampak lebih spesifik dan
terdapat kepentingan sosial di dalamnya. Pandangan positif tenaga kependidikan
USD terhadap pekerjaan yang ditunjukkan melalui “kepuasan diri”, juga
menunjukkan kepentingan sosial melalui “bentuk pelayanan” dan “pemenuhan
kebutuhan keluarga”. Konsentrasi dan keterlibatan penuh ditunjukkan melalui
“pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi” dan “untuk memajukan instansi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan mengenai makna
work engagement pada tenaga kependidikan USD adalah sebuah bentuk
pelayanan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk memajukan instansi
dan upaya pemenuhan kebutuhan keluarga dan kepuasan diri. Agar dapat mudah
memahami penjelasan tersebut, dapat dilihat pada gambar 4 berikut.
Gambar 4. Makna Work Engagement pada Tenaga Kependidikan USD
c. Penyebab Tenaga Kependidikan USD memiliki Work Engagement
Penelitian ini memperoleh hasil terkait adanya work engagement pada
tenaga kependidikan USD disebabkan oleh 10 kategori yakni job demand, job
resource, kondisi SDM, antusiasme, kesadaran, nilai-nilai personal, kompetensi,
hubungan relasional, budaya organisasi, dan status kepegawaian.
Individu yang memiliki work engagement dilandasi oleh pandangan positif
terhadap pekerjaannya (Schaufeli dkk, 2002). Pandangan yang positif terhadap
pekerjaan melahirkan semangat responden dalam melaksanakan tugas ketika
bekerja. Pada responden, semangat tersebut muncul karena adanya nilai-nilai
Work Engagement
Pelayanan Tri
Dharma Perguruan
Tinggi
Memajukan Instansi Pemenuhan
Kebutuhan Keluarga Kepuasan Diri
Makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
personal yang dibawa ketika bekerja. Nilai-nilai personal dalam hal ini merupakan
nilai yang dibawa dan selalu diyakini oleh responden dan menjadi alasan mengapa
mereka perlu bekerja melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kependidikan.
Adanya anggapan bekerja sebagai bentuk pelayanan bagi sesama dan panggilan
hati serta harapan yang dibawa, baik untuk kepentingan instansi maupun harapan
untuk kepentingan pribadi mendorong semangat bagi responden dalam
menjalankan tugasnya.
Terdapat pula job resource yang semakin mendukung rasa nyaman
responden dalam bekerja. Adanya job resource menurunkan tekanan yang dipicu
oleh job demand (Bakker dkk, 2014). Kendati demikian, menurut responden
dengan adanya job demand justru mereka menjadi terpacu untuk segera
melaksanakan pekerjaannya. Nilai-nilai personal seperti bentuk pelayanan yang
dipegang teguh dan diperkuat dengan adanya job resource menjadikan responden
memiliki ketahanan ketika bekerja. Individu yang memiliki ketahanan akan
mudah menghadapi stress kala mengalami kesulitan atau hambatan yang dapat
terjadi kapan saja (Eschleman, Bowling, & Alarcon, 2010) terutama di tempat
kerja.
Terdapat pula kompetensi yang mendukung individu untuk mampu
bekerja. Kompetensi yang lahir dari pengalaman kerja yang lama ditambah
adanya pengetahuan pada bidang pekerjaan saat ini membuat responden semakin
mudah melaksanakan pekerjaannya. Kompetensi yang dimiliki menjadikan
individu mengetahui apa yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada suatu
tugas. Hal ini menyebabkan individu percaya diri untuk menyelesaikan tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
diberikan. Nilai-nilai personal dan kompetensi yang memunculkan keinginan
responden untuk berpartisipasi dan terlibat dengan pekerjaannya kemudian
melahirkan kesadaran pada responden.
Kesadaran responden terkait tugas sebagai tenaga kependidikan USD
adalah hasil atau bentuk akhir dari adanya paritisipasi aktif individu di dalam
organisasinya yang memicu work engagement (Mahmood, Shaari, & Sarip, 2018).
Pada responden, kesadaran bahwa keterlibatan dirinya dalam melaksanakan tugas
sangat berperan terhadap kemajuan organisasi dan kepentingan orang lain dalam
hal pemenuhan hak-hak akademisi yang juga terlibat dalam kemajuan organisasi.
Kesadaran dalam peran untuk pemenuhan kepentingan orang lain ini
muncul karena spiritualitas Ignasian yang dihayati berupa misi menolong jiwa-
jiwa dan menjadi manusia bagi orang lain (man and woman for others) (Santoadi,
Wijaya, & Gallang, 2009). Adanya kesadaran untuk terlibat pada pekerjaan lantas
mendorong munculnya rasa memiliki dalam diri responden pada pekerjaannya.
Rasa memiliki menyebabkan adanya kecintaan terhadap pekerjaan sehingga
responden memiliki keinginan yang tinggi untuk bekerja atau antusiasme.
Antusiasme ini merupakan salah satu tanda yang ada dalam dimensi work
engagement yakni dedication (Schaufeli dkk, 2002).
Terdapat pula penyebab lain yang dirasakan responden dan membuat
mereka memiliki keterlibatan dan memacu work engagement seperti kondisi
SDM, hubungan relasional, budaya organisasi, dan status kepegawaian. Situasi
dan kondisi pekerjaan merupakan faktor yang mendukung suasana bekerja yang
memengaruhi produktivitas (Tyagi, 2016). Responden merasa bahwa semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
untuk terlibat dan fokus dalam bekerja didorong oleh kondisi di pekerjaannya.
Terbatasnya jumlah tenaga kependidikan yang ada di unit menyebabkan
responden mengerjakan segala hal, sehingga mereka terpacu untuk terlibat dalam
pekerjaannya. Kendati demikian perasaan terlibat tidak menjadi bersifat negatif
karena hubungan relasional yang ada sangat mendukung berupa koordinasi terkait
pembagian tugas dan adanya hubungan yang baik antar rekan menjadikan
responden nyaman dalam bekerja dan dianggap sebagai pendukung fokus bekerja
ditengah banyaknya tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan walaupun
terbatasnya jumlah SDM.
Budaya organisasi memiliki peran dalam menciptakan keterlibatan
karyawan di tempat kerja (Selfiana, 2016). Pada konteks ini, responden merasa
bahwa budaya organisasi seperti nilai-nilai yang dihidupkan organisasi dan
kebijakan organisasi yang diterapkan dirasa sebagai pemicu sekaligus pendukung
semangat bekerja responden. Nilai-nilai kemanusiaan seperti spiritualitas Ignasian
yang dihidupkan melalui visi misi USD dimaknai baik oleh para responden
membuat mereka betah untuk senantiasa bekerja di USD. Kebijakan yang
ditetapkan juga menyebabkan tujuan responden dalam bekerja menjadi jelas
sebagai salah satu yang berperan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoadi, Wijaya,
dan Gallang (2009) yang menyatakan bahwa nilai-nilai USD melalui spiritualitas
Ignasian sudah dihayati oleh tenaga kependidikan USD dan muncul dalam
kegiatan pendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Work engagement juga dipicu oleh adanya status kepegawaian berupa peran
atau jabatan yang memiliki tanggung jawab tertentu. Responden yang memegang
jabatan dan posisi dengan status tugas tertentu merasa harus terlibat di dalam
pekerjaannya karena hal tersebut sudah menjadi kewajibannya. Kemudian julukan
sebagai „tenaga kependidikan‟ disadari oleh responden memiliki peran penting
terhadap perkembangan pendidikan khususnya di instansi sendiri sehingga mereka
merasa harus bertanggungjawab terhadap pekerjaannya.
Berdasarkan 10 kategori yang sudah dijabarkan tersebut, terdapat beberapa
hasil yang sesuai dengan penelitian sebelumnya dan beberapa tidak ditemukan
pada penelitian sebelumnya. Hasil yang sesuai dengan penelitian sebelumnya
yakni job demand, job resource, antusiasme, dan budaya organisasi. Hasil yang
tidak ditemukan pada penelitian sebelumnya atau temuan baru dalam penelitian
ini yakni kondisi SDM, kesadaran, nilai-nilai personal, kompetensi, hubungan
relasional, dan status kepegawaian.
Penjabaran penyebab work engagement tenaga kependidikan USD
memiliki pola yang dapat digambarkan melalui gambar 2 sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 5. Penyebab Tenaga Kependidikan USD Memiliki work engagement
Work Engagement
Kompetensi
Nilai-nilai
Personal
Job Resource Job Demand
Hubungan
Relasional
Status
Kepegawaian
Kondisi SDM
Budaya Organisasi
Antusiasme
Kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan pada bagian pembahasan, diketahui bahwa
work engagement yang dimiliki oleh tenaga kependidikan USD selain sebagai
upaya pemenuhan individual yang berkaitan langsung dengan pekerjaannya
ternyata juga tidak lepas dari upaya pemenuhan sosial. Work engagement mereka
dapat dilihat dari upaya mereka membantu sesama melalui pekerjaannya.
Merujuk pada tiga dimensi dalam work engagement, sebab terdapat
banyak respon yang menunjukkan tanggung jawab serta antusiasme maka dimensi
yang paling dominan dalam work engagement tenaga kependidikan USD adalah
dimensi dedikasi. Adapun kesimpulan mengenai tiga pertanyaan utama dalam
penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.
1. Gambaran Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan USD
Work engagement sebagai upaya pemenuhan sosial digambarkan
dalam tanggung jawab melalui kontribusi yang diberikan dalam
menyelesaikan pekerjaan demi kepentingan bersama.
2. Makna Work Engagement Pada Tenaga Kependidikan USD
Melalui gambaran tersebut, muncul makna work engagement yang
spesifik bagi tenaga kependidikan USD. Makna work engagement bagi tenaga
kependidikan USD adalah bentuk pelayanan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dan selain untuk kepuasan diri juga untuk pemenuhan
kebutuhan keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Penyebab Tenaga Kependidikan USD Memiliki Work Engagement
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab tenaga
kependidikan USD memiliki work engagement terdiri dari 10 kategori yakni
job demand, antusiasme, budaya organisasi, job resource, dan yang baru
ditemukan dalam penelitian ini adalah kondisi SDM, status kepegawaian,
hubungan relasional, kesadaran, nilai-nilai personal, kompetensi
B. Keterbatasan Penelitian
Selayaknya penelitian pada umumnya, penelitian ini juga tidak lepas dari
keterbatasan. Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah terdapat responden
yang kurang mampu memahami maksud dari pertanyaan penelitian ini, sehingga
beberapa jawaban mereka tidak sesuai dengan pertanyaan yang ada di kuesioner
dan tidak dapat diidentifikasi.
Kemudian, peneliti belum dapat menjangkau seluruh tenaga kependidikan
USD agar dapat menjadi responden penelitian ini. Hal ini dikarenakan ketika
pelaksanaan penelitian, terdapat tenaga kependidikan yang cuti dalam waktu yang
tidak peneliti ketahui dan juga terdapat tenaga kependidikan yang memiliki
mobilitas tinggi dalam bertugas sehingga sulit dijangkau, serta terdapat pula
kuesioner penelitian yang tidak kembali kepada peneliti.
C. Saran
1. Bagi Tenaga Kependidikan USD
Tenaga kependidikan USD baiknya mulai memahami bahwa hasil
pekerjaannya akan lebih optimal apabila dapat menghayati pekerjaan yang
dimiliki selain dengan memberikan kontribusi dan bertanggungjawab. Oleh
karena itu baiknya tenaga kependidikan USD agar semakin menekankan work
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
engagement yang dimiliki dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
peran sebagai tenaga kependidikan melalui menghayati spiritualitas Ignasian
yang dipegang teguh oleh USD. Hal ini penting dilakukan agar pelayanan
dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi semakin optimal.
Bagi tenaga kependidikan secara umum, baiknya menumbuhkan work
engagement dengan memperkuat rasa ingin melayani sesama. Apabila dirasa
sulit, tenaga kependidikan dapat mencari tahu tujuan-tujuan tertentu dalam
bekerja sehingga dapat menjadi motivasi yang kuat untuk menjadi produktif
menyelesaikan setiap pekerjaan. Untuk meningkatkan work engagement,
tenaga kependidikan dapat menjalin relasi yang baik dengan rekan sesama
karyawan di tempat kerja agar relasi yang hangat dapat menjadi penyemangat
kala diri merasa penat bekerja.
2. Bagi Instansi
Universitas Sanata Dharma hendaknya semakin memperkuat work
engagement tenaga kependidikan yang dimiliki. Adapun cara yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat kebijakan dan intervensi yang sesuai
dengan konteks tenaga kependidikan USD. Dengan begitu, kebijakan maupun
intervensi yang diberikan tepat sasaran dengan maksud dan tujuan USD.
Bagi instansi secara umum, hendaknya mulai mempertimbangkan
bahwa menumbuhkan work engagement bagi karyawannya merupakan hal
yang tidak mudah dan perlu usaha dalam melakukannya. Instansi perlu
menyadari bahwa karyawannya dalam bekerja membutuhkan suatu dorongan
yang memicu work engagement. Sehingga, baiknya dalam pedoman atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kebijakan kerja yang diterapkan telah memuat hal-hal yang dapat memacu
work engagement. Apabila work engagement diperoleh, tentu bukan hanya
instansi yang merasa untung, akan tetapi karyawannya juga demikian karena
bekerja bagi mereka akan menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa,
baiknya menggunakan data yang lebih beragam. Adapun data yang dapat
ditambahkan seperti menambahkan metode wawancara untuk penggalian data
yang lebih mendalam dan melakukan observasi untuk semakin mempertegas
hasil. Setelah banyak data diperoleh melalui metode yang beragam, peneliti
selanjutnya dapat melakukan triangulasi data. sehingga. Hal ini baik dilakukan
agar hasil dan tujuan eksplorasi konstruk yang ingin diketahui dapat diperoleh
lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Aliyyah, R. R. (2018). Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta
Selatan: Polimedia Publishing.
Andersson, M-L. (1992). The meaning of work and job. Int J Value-Based
Manage, 5(1), 89-106. https://dx.doi.org/10.1007/BF02919233
Angela, I. (2018). Hubungan antara employee engagement dan disiplin kerja.
Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Ayu, D. R., Maarif, S., & Sukmawati, A. (2015). Pengaruh job demands, job
resources dan personal resources terhadap work engagement. Jurnal
Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM), 1(1), 12-22.
https://dx.doi.org/10.17358/JABM.1.1.12
Azwar, S. (2018). Metode Penelitian Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. (2019). Istilah. Diunduh melalui
https://www.bps.go.id/istilah/index.html?Istilah_page=4 pada 23 Maret
2019 pukul 18.22 WIB.
Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2008). Towards a model of work engagement.
Career Development International 13(3), 209-223.
https://dx.doi.org/10.1108/13620430810870476
Bakker, A. B., Schaufeli, W. B., Leiter, M. P., & Taris, T. W. (2008). work
engagement: an emerging concept in occupational health psychology.
Work & Stress, 22(3), 187-200.
https://dx.doi.org/10.1080/02678370802393649
Bakker, A. B., & Leiter, M. P. (2010). work engagement: A Handbook of
Essential Theory and Research. Arnold B. Bakker & Michael P. Leiter
(Ed.). New York: Psychology Press. https://dx.doi.org/10.1111/j.1744-
6570.2011.01242_2.x
Bakker, A. B., Demerouti, E., & Sanz-Vergel, A. I. (2014). Burnout and work
engagement: The JD-R approach. The Annual Review of Organizational
Psychology and Organization Behavior, 1, 389-411.
https://dx.doi.org/10.1146/annurev-orgpsych-031413-091235
Conway, N., & Breiner, R. B. (2005). Understanding Psychological Contracts at
Work : A Critical Evaluation of Theory and Research. New York: Oxford
University Press Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Creswell, J. W. (2014). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif,
Kuantitatif, dan Campuran Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Demerouti, E., Bakker, A. B., Nachreiner, F., & Schaufeli, W. B. (2001). The job
demands-resources model of burnout. Journal of Applied Psychology,
83(3), 499-512. https://dx.doi.org/10.1037/0021-9010.86.3.499
Eschleman, K. J., Bowling, N. A., & Alarcon, G. M. (2010). A meta-analytic
examination of hardiness. International Journal of Stress Management.
17(4), 277-307. https://dx.doi.org/10.1037/a0020476
Faturochman, Minza, W. M., & Nurjaman, T. A. (2017). Memahami dan
Mengembangkan Indigenous Psychology. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Field, L. K., & Buitendach, J. H. (2011). Happiness, work engagement and
organisational commitment of support staff at a tertiary education
institution in South Africa. SA Journal of Industrial Psychology 37(1), 1-
10. https://dx.doi.org/10.4102/sajip.v37i1.946
Finkelstein, M. A. (2013). Correlates of individualism and collectivism:
Predicting organizational citizenship behavior. International Journal of
Psychology and Behavioral Sciences 3(2), 57-52.
http://doi.org/10.5923/j.ijpbs.20130302.03
Havighurst, R. J. (1962). Humand Development and Education. Yogyakarta:
Gadjah Mada.
Hutteman, R., Hennecke, M., Orth, U., Reitz, A. K., & Specht, J. (2014).
Developmental tasks as a framework to study personality developmental
in adulthood and old age. European Journal of Personality, 28, 267-278.
https://dx.doi.org/10.1002/per.1959
Imawati, R., & Amalia, I. (2011). Pengaruh budaya organisasi dan work
engagement terhadap kinerja karyawan. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri
Humaniora, 1(1) 37-43.
Kahn, W. A. (1990). Psychological conditions of personal engagement and
disengagement at work. Academy of Management Journal, 33(4), 692-724.
https://dx.doi.org/10.2307/256287
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2019, 6 Juli). Diunduh melalui
https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/makna
Karima, A. N. A., Idayanti., & Umar, F. (2018). Pengaruh masa kerja, pelatihan
dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Bank
SULSELBAR cabang utama Makassar. Hasanuddin Journal of Applied
Business and Entrepreneurship, 1(4) 83-95.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kim, N., & Kang, S. (2016). Older and more engaged: The mediating role of age-
linked resources on work engagement. Human Resource Management, 1-
16. Wiley Periodical, Inc. https://dx.doi.org/10.1002/hrm.21802
Kim, U., Yang, K., & Hwang, K. (2006). Indigenous and Cultural Psychology:
Understanding People in Context. Springer: USA.
King, L. A. (2016). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif Edisi 3 Buku
1 (Buku Asli : The Science of Psychology - An Appreciative View). Jakarta:
Salemba Humanika.
Kumparan. (2017, 24 Agustus). Etos Kerja Pribumi Jawa di Mata Orang Eropa.
Diunduh melalui https://m.kumparan.com/potongan-nostalgia/etos-kerja-
pribumi-jawa-di-mata-orang-eropa
Kuok, A. C. H., & Taormina, R. J. (2017). Work engagement: Evolution of the
concept and a new inventory. Psychological Thought 10(2), 262-287.
https://dx.doi.org/10.5964/psyct.v10i2.236
Mahboubi, M., Ghahramani, F., Mohammadi, M., Amani, N., Mousavi, S. H.,
Moradi, …Kazemi, M. (2015). Evaluation of work engagement and its
determinants in Kermanshah Hospitals staff in 2013. Global Journal of
Health Science 7(2), 170-176. https://dx.doi.org/gjhs.v7n2p170
Mahmood, S., Shaari, R., & Sarip, A. (2018). Spirituality and resilience effects on
employee awareness and engagement in CSR: An overview and research
agenda. Journal of Advanced Research in Social and Behavioral Sciences,
12(1), 35-44. Skudai Johor: Penerbit Akademia Baru.
Matsumoto, D., & Juang, L. (2013). Culture and Psychology Fifth Edition. USA:
Wadsworth Cengage Learning.
Mulyadi, H. (2010). Pengaruh motivasi dan kompetensi kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT. Galamedia Bandung Perkasa.
Manajerial, 9(17), 97-111.
Nastuti, D. P. A. (2013). Studi deskriptif employee engagement pada karyawan
Universitas Sanata Dharma. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Porter, L. W., Steers, R. M., Mowday, R. T., & Boulian, P. V. (1974).
Organizational commitment, job satisfaction, and turnover among
psychiatric technisians. Journal of Applied Psychology, 59(5), 603-609.
https://dx.doi.org/10.1037/h0037335
Pri, R., & Zamralita. (2017). Gambaran work engagement pada karyawan di PT
EG (Manufacturing Industry). Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan
Seni, 1(2), 295-303.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Republik Indonesia. (1989). Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 1989, No.6.
Republik Indonesia. (2012). Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun
2012 tentang Perguruan Tinggi.
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Robinson, D., Perryman, S., & Hayday, S. (2004). The Drivers of Employee
Engagement. Institute for Employment Studies.
Robson, D. (2017, 18 Januari). How East and West think in profoundly different
ways. Diunduh melalui BBC Future:
www.bbc.com/future/story/20170118-how-east-and-west-think-in-
profoundly-different-ways
Rousseau, D. M. (2000). Psychological Contract Inventory Technical Report.
Pennsylvania: Carnegie Mellon University.
Saks, A. M. (2006). Antecedents and consequences of employee engagement.
Journal of Managerial Psychology 21(7), 600-619.
https://dx.doi.org/10.1108/02683940610690169
Santrock, J. W. (2012). Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas, Jilid II.
(N. I. Sallama, Ed., & B. Widyasinta, Trans.) Jakarta: Erlangga.
Santoadi, F., Wijaya, D., & Gallang, T. D. I. (2009). Penghayatan spiritualitas
Ignasian dalam karya dosen dan staf administratif Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta. Sekretariat Mission and Identity Universitas Sanata
Dharma.
Schaufeli, W. B. (2017). General engagement: The conceptualization and
measurement with the Utrecht General Engagement Scale (UGES). J well-
being assess (1) 9-24. https://dx.doi.org/10.1007/s41543-017-0001-x
Schaufeli, W. B., Salanova, M., Gonzalez-Roma, V., & Bakker, A. B. (2002). The
measurement of engagement and burnout: A two sample confirmatory
factor analytic approach. Journal of Happiness Studies, 3(1), 71-92.
https://dx.doi.org/10.1023/A:1015630930326
Schiamberg, L. B., & Smith, K. U. (1982). Human Development. New York:
Macmillan Publishing Co, Inc.
Selfiana. (2016). Budaya organisasi mempengaruhi employee engagement di
perusahaan kontraktor telekomunikasi alihan perusahaan Jepang. Jurnal
Administrasi Kantor, 4(2), 447-465.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Shabrina, I. T., & Mardiawan, O. (2017). Studi deskriptif work engagement pada
karyawan PT. Silkargo Indonesia Cabang Bandung Divisi Marketing dan
Operasional. Prosiding Psikologi, 3(2), 415-421.
Super, D. E., & Jordaan, J. P. (1973). Career development theory. British Journal
of Guidance and Counselling, 1(1), 3-16.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Dalam
Psikologi. Yogyakarta: USD.
Tyagi, V. (2016). Working environment- as a predictor of employee engagement
with reference to academicians. Effulgence, 14(2), 19-27.
https://dx.doi.org/10.33601/effulgence.rdias/v14/i2/2016/19-27
Ukiningtyas, A. (2016). Pengaruh kontrak psikologis terhadap perilaku kerja
inovatif dengan work engagement sebagai variabel intervening. Jurnal
Bisnis dan Manajemen, 10(1), 29-40.
Universitas Sanata Dharma. (2009). STATUTA. Yogyakarta: USD.
Universitas Sanata Dharma. Tentang Universitas Sanata Dharma. Diunduh
melalui https://usd.ac.id pada tanggal 21 Mei 2019, pukul 13.54 – 14.40
WIB.
Upton, P. (2012). Psikologi Perkembangan (Judul Asli: Psychology Express :
Developmental Psychology). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Widikusyanto, M. J., Nafiuddin, Isqodrin, N., Wibowo, H. A., & Marwan, J.
(2016). Faktor-faktor yang memengaruhi disiplin kerja dan dampaknya
terhadap kinerja aparatur sipil negara pemerintah provinsi Banten. Jurnal
Sains Manajemen, 2(2), 69-83.
Yudiani, E. (2017). work engagement karyawan PT. Bukit Asam Persero ditinjau
dari spiritualitas. PSIKIS-Jurnal Psikologi Islami, 3(1), 21-32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
A. Blue Print Pertanyaan Terbuka sebelum uji coba
1. A.) Sejauh ini, seberapa besar anda merasa terlibat dalam pekerjaan anda saat ini?
Beri tanda (√) pada pilihan yang sesuai dengan kondisi anda!
Sangat terlibat Terlibat Ragu-ragu Kurang terlibat Sangat kurang
terlibat
B.) Mengapa anda menilai demikian?
Jelaskan!
2. Hal-hal apa yang membuat anda terlibat dalam pekerjaan saat ini?
Sebutkan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Pertanyaan Terbuka Pakai
KUESIONER PENELITIAN
KEGIATAN TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM BEKERJA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
Salam,
Perkenalkan saya K. Catur Indra Priojeta, mahasiswa fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian mengenai kegiatan bekerja karyawan di
lingkungan pendidikan atau yang kerap disebut sebagai tenaga
kependidikan. Penelitian ini dilakukan guna menyelesaikan tugas
akhir saya.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, saya sangat
mengharapkan bantuan anda sebagai responden untuk mengisi
kuesioner yang telah saya susun ini. Pengisian kuesioner ini bersifat
sukarela, tidak ada jawaban yang salah maupun benar. Sehingga
silakan diisi dengan jujur sesuai dengan kondisi dan perasaan anda
saat ini. Selain itu sewaktu-waktu apabila dibutuhkan, peneliti akan
meminta kesediaan anda untuk diwawancara jika sekiranya respon
yang diberikan perlu digali lebih dalam.
Data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian, sehingga anda tidak perlu
khawatir akan kebocoran informasi yang tidak diinginkan. Sebagai
bentuk terima kasih peneliti, akan diberikan pulsa sebesar Rp. 10.000
kepada 5 orang yang beruntung.
Apabila terdapat pertanyaan, anda dapat menghubungi peneliti melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
PETUNJUK :
Isi identitas anda pada lembar kuesioner dan informed consent
sebelum menyelesaikan kuesioner ini. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah peneliti mendata jawaban yang ada serta sebagai
bukti ketersediaan anda mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini terdapat 6 pertanyaan yang harus diselesaikan
dengan benar sesuai petunjuk :
o Pada poin (1 A & 2 A) silakan beri tanda centang (√) pada pilihan yang paling sesuai dengan kondisi anda.
o Pada poin (1 B, 2 B, & 4) silakan jabarkan jawaban
anda dengan jelas pada kolom yang sudah disediakan.
o Pada poin (3) silakan berikan pendapat anda dengan
menyebutkan satu atau lebih jawaban anda pada kolom
yang sudah disediakan.
o Apabila sekiranya kolom yang disediakan tidak cukup,
anda diperkenankan mengisi pada lembar kosong dengan
menuliskan poin yang sesuai.
IDENTITAS PARTISIPAN
Inisial :
Jenis Kelamin : L / P
Usia :
Nomor Handphone : (untuk undian
pulsa)
Biro :
Jabatan :
Tingkat Pendidikan :
Lama Bekerja di USD :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
INFORMED CONSENT
Setelah mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan penelitian
ini, maka saya :
Nama :
Biro :
Menyatakan : Bersedia / Tidak Bersedia *)
Untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini.
Yogyakarta,______________
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
1. A.) Selama jam kerja anda di kantor, berapa lama anda
membutuhkan waktu untuk fokus mengerjakan tugas
anda?
Beri tanda (√) pada pilihan yang sesuai!
a. Kurang dari 1 jam
b. 1 – 2 jam
c. 3 – 4 jam
d. 4 – 5 jam
e. Lebih dari 5 jam
B.) Mengapa Anda membutuhkan waktu selama itu?
Jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
2. A.) Sejauh ini, seberapa besar anda merasa terlibat
dalam pekerjaan anda saat ini?
Beri tanda (√) pada pilihan yang sesuai dengan kondisi
anda!
Sangat
terlibat
Terlibat Ragu-ragu Kurang
terlibat
Sangat
kurang
terlibat
B.) Mengapa anda menilai demikian?
Jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
3. Hal-hal apa yang membuat anda terlibat dalam pekerjaan
saat ini?
Sebutkan!
4. Seberapa anda menganggap penting pekerjaan anda saat
ini?
Jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
83
D. TABEL HASIL RESPON KUESIONER TERBUKA
RESPON
Selama jam kerja
anda di kantor,
berapa lama anda
membutuhkan
waktu untuk fokus
mengerjakan tugas
anda?
Mengapa Anda membutuhkan
waktu selama itu?
Sejauh ini,
seberapa
besar anda
merasa
terlibat dalam
pekerjaan
anda saat ini?
Mengapa anda menilai
demikian?
Hal-hal apa yang membuat anda
terlibat dalam pekerjaan saat ini?
Seberapa anda menganggap
penting pekerjaan anda saat ini?
Lebih dari 5 Jam Habitus Terlibat
Keterbatasan SDM,
Status kepegawaian saya
adalah sebagai staf
kependidikan maka saya
merasa ikut
bertanggungjawab
menyelesaikan pekerjaan
Situasi, kondisi,
pandangan/jangkauan atas
kemampuan
Penting!!
Lebih dari 5 Jam Karena untuk pengawasan &
menjaga keamanan
Sangat
terlibat karena pekerjaan saya
Sirkulasi, penataan,
penjagaan, kerapian,
keamanan
Sangat penting sekali
karena termasuk pekerjaan
yang rawan & vital untuk
kelangsungan seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
civitas
Lebih dari 5 Jam
Karena saya di bidang
keamanan parkir selama
jam kerja selalu fokus
mengerjakan tugas
pekerjaan yang saya
kerjakan
Sangat
terlibat
Karena di bidang
keamanan keamanan
parkir terlibat penuh
menjaga keamanan di
area parkir
Memberikan layanan kepada
pengguna parkir, mengontrol
dan menata sepeda motor,
mengamankan barang
berharga yang tertinggal di
area parkiran seperti hp,
laptop, dan lain sebagainya
Sangat penting
Lebih dari 5 Jam
karena kalau tidak fokus
selama bekerja akan
berakibat fatal
Terlibat Karena kita bekerja saling
kerja sama
Semua hal yang menjadi
tanggung jawab saya di dalam
pekerjaan saya
Sangat penting
Lebih dari 5 Jam Karena sesuai dengan
standar waktu jam kerja Terlibat
Karena itu bagian dari
job pekerjaan yang
diberikan kepada saya
Karena di bagian keamanan
kami terlibat dalam
pengamanan di seputaran
tempat kerja saya
Cukup penting karena bisa
membantu orang yang
menggunakan jasa kami
Lebih dari 5 Jam
1) Karena banyak berbagai
jobdesc yang menjadi
tanggung jawab saya, 2)
Karena saya punya standar
dan target maksimal untuk
setiap pekerjaan saya
Sangat
terlibat
1) Karena sebagai
struktural saya punya
tugas controlling,
evaluasi, dan monitoring
tugas dan peran unit, 2)
Sebagai bagian dari tugas
manajerial lembaga
Rasa tanggung jawab sebagai
struktural, rasa memiliki
(sense of belonging) terhadap
lembaga/institusi, bagian dari
the way of life saya yaitu
tugas pelayanan/perutusan
Sangat penting karena
LPPM adalah unit yang
merupakan core bisnis dari
USD, di bidang penelitian,
abdinas, publikasi ilmiah →
2 dharma dari 3 dharma di
PT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
4-5 jam Banyak data yang saya
perlukan
Sangat
terlibat
karena itu merupakan
job desk saya jadi saya
harus terlibat besar di
situ
Pendidikan, keahlian Penting sekali, karena itu
adalah job desk saya
Kurang dari 1
jam
Karena sudah terbiasa
dengan pekerjaan yang
dilakukan sehari-hari
Sangat
terlibat
Di suatu instansi sangat
dibutuhkan situasi aman,
tertib dan lancar
Keamanan lingkungan
kampus, pengaturan parkir
kendaraan motor/mobil,
pengaturan antrian
pembatasan, penyebrangan
kendaraan yang masuk/keluar
kampus, penerimaan tamu
Sangat penting, lancarnya
proses belajar mengajar
ditunjang dengan situasi
kampus yang aman, tertib,
dan lancar segala
sesuatunya
Kurang dari 1
jam
Sudah merencanakan apa
yang harus dilakukan pada
hari itu
Sangat
terlibat
Karena saya merasa
bertanggungjawab atas
tugas saya
Semua pekerjaan yang terkait
dengan kerjasama dalam dan
luar negeri
Sangat penting
3-4 jam
Dokumen
perizinan/dokumen
keimigrasian harus jelas dan
sesuai dengan peraturan
Sangat
terlibat Staff terbatas jumlahnya
Pengurusan perizinan,
pengurusan izin baru, izin
perpanjangan, izin mengajar,
izin belajar, izin tinggal, dll
Sangat penting karena yang
dikerjakan merupakan
dokumen dokumen resmi
orang asing yang ada
(belajar/mengajar) di USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
86
1-2 jam
Karena perlu persiapan, juga
cek sana sini, lalu saling info
satu sama lain sesama staf
ruangan
Sangat
terlibat
Unit saya hanya punya 1
staf, sehingga setiap
pekerjaan hampir selalu
saya terlibat, dengan
porsi yang berbeda beda
Tanggung jawab pekerjaan,
ingin terlibat
Lebih dari 5 Jam
6,5 jam merupakan jam
efektif kerja di kantor,
selama itu pula aneka
pekerjaan pelayanan saya
lakukan
Sangat
terlibat
Saya sebagai
penanggungjawab dan
pelaksana pekerjaan di
LKM. Pekerjaan di LKM
ini merupakan tanggung
jawab dan tugas
pelayanan saya
Administratif kantor,
perencanaan aneka bentuk
pelayanan, melayani
konsultasi dengan mahasiswa
dan orang tua, komunikasi
dengan berbagai kalangan
Cukup penting, membantu
kelancaran banyak
mahasiswa dalam
menyelesaikan studi
mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
87
Waktu tersebut saya
pergunakan untuk
menyelesaikan tugas-tugas :
pembuatan surat
permohonan (keuangan)
macam-macam beasiswa,
pembuatan surat pengantar
hasil seleksi beasiswa,
memenuhi permohonan
surat keterangan maupun
pengantar pengambilan
beasiswa, melayani
permohonan pengajuan
dana kesehatan/dana sosial,
melayani permintaan data
besasiswa dari prodi-prodi,
melayani permintaan
informasi di
mahasiswa/dosen/karyawan
terkait beasiswa, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
Lebih dari 5 Jam Sangat
terlibat
Saya diberi tanggung
jawab untuk
terlaksananya dengan
baik hal-hal yang terkait
dengan beasiswa:
pendaftaran (penyiapan
informasi, rekap data
pendaftar, rekap hasil
seleksi), penyampaian
hasil ke
lembaga/rekanan
pemberi beasiswa,
pencairan, laporan
pertanggung jawaban
beasiswa, termasuk
menyiapkan pertemuan-
pertemuan untuk
penerima beasiswa,
menghadiri pertemuan
para pengelola beasiswa
(lingkup DIY maupun
nasional), pelayanan
informasi/penyediaan
informasi
Kesediaan membantu orang
lain, pengetahuan yang
memadai untuk
melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan, berkorban
kadang-kadang harus
meninggalkan keluarga bila
ada event di luar jam kerja,
ketrampilan (meskipun tidak
mahir banget) terkait
kesekretariatan, bisa
memahami & melaksanakan
sistem informasi yang dipakai
saat ini, kesediaan berelasi
dengan semua pihak terkait
beasiswa, Berusaha
memenuhi deadline-deadline
yang telah disepakati
meskipun terkadang bisa
meleset juga karena faktor-
faktor tertentu (pengguna
layanan beasiswa misalnya)
Saya membayangkan bila
tugas-tugas tersebut tidak
saya laksanakan dengan
baik, maka 1) banyak
pengguna informasi
(mahasiswa, dosen,
karyawan) yang tidak
dilayani, 2) Banyak
kebutuhan beasiswa yang
tidak tertangani →
mahasiswa dirugikan, 3)
Koneksi dengan rekanan
beasiswa tidak berjalan
dengan mulus → beasiswa
bisa dihentikan, 4)
informasi terkait beasiswa
juga dibutuhkan oleh calon
mahasiswa baru yang
mendaftar di USD, 5)
Sebagai salah satu bagian
dari lembaga-lembaga
institusi pendidikan yang
menyelenggarakan
program beasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
1-2 jam
Karena ketika sedang
konsentrasi dengan satu
topik, muncul topik baru
alias komplain baru dengan
topik yang berbeda,
sehingga konsentrasi
terpecah. Kadang juga lupa
dan harus mengulang dari
awal
Terlibat
Karena kalau tidak
terlibat, pekerjaan orang
lain tidak dapat
terselesaikan dengan
lancar
Membantu kelancaran
pekerjaan orang lain
Penting sekali, pekerjaan
orang lain menjadi lancar
Lebih dari 5 Jam
karena tugas yang
dikerjakan memang menjadi
tanggung jawab saya,
sehingga harus tetap fokus
dalam pengerjaannya
Terlibat
Karena memang saya
ditempatkan di unit ini
dan bertanggungjawab
dalam penyelesaian
pekerjaannya
Kebijakan dan keputusan
Sangat penting, karena
diharapkan dapat mampu
membantu menyelesaikan
pekerjaan tenaga
kependidikan di unit lain
Kurang dari 1
jam Sudah menguasai pekerjaan Terlibat
Rencana kerja
disosialisasikan ke setiap
staf
Kemampuan dan pengalaman Sangat penting
4-5 jam
Karena mengerjakan
pekerjaan yang harus
diselesaikan
Terlibat
Karena di unit yang saya
tempati ada beberapa
jenis pekerjaan dan tidak
semua saya kuasai, ada
pembagian pekerjaan
Memberikan pelatihan ke
pengguna sistem,
menyelesaikan komplain atau
masalah yang dihadapi user
Sangat penting, karena
pekerjaan saya
berhubungan dengan
orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
Lebih dari 5 Jam
Di bagian keamanan kerja
kalau di total hampir penuh
dari hadir-pulang karena
tidak hanya pada pos
tempat yang dijaga tapi
perlu kontrol, pengawasan
Sangat
terlibat
Karena petugas
keamanan tidak hanya 1
pekerjaan tapi meliputi
sebuah pengawasan
dalam dan luar, baik
orang, barang, dan
kegiatan civitas
Dalam bidang keamanan
keseluruhan misal:
pengawasan, pencegahan,
pengarahan, pengaturan lalin
Sangat penting karena
petugas keamanan apapun
dibutuhkan apalagi univ
yang terkenal
Kurang dari 1
jam
karena tugas yang ada/yang
diberikan harus segera
diselesaikan, selain karena
ditunggu penyelesaiannya,
tugas yang lain biasanya
juga sudah ada/menunggu
untuk diselesaikan
Terlibat
Merasa terlibat karena
hal tersebut memang
sudah menjadi pekerjaan
dan tanggung jawab saya
sebagai staff administrasi
Sudah menjadi bagian dalam
institusi tempat saya bekerja,
sudah menjadi tanggung
jawab saya untuk
menyelesaikan pekerjaan
yang ada
Penting karena merasa
bertanggungjawab atas
kelancaran proses
pembelajaran di institusi
USD, penting karena
merasa bertanggungjawab
terhadap keluarga sebagai
tulang punggung keluarga
4-5 jam
Karena pekerjaan front
office (pelayanan terhadap
mahasiswa & dosen) dan
pekerjaan back office
(rutinitas) jadi 1 tempat
sehingga kadang
berbarengan dan butuh
prioritas lebih
Sangat
terlibat
Hampir di semua aspek
dilibatkan, yang
berkaitan dengan
administrasi, keuangan,
kepanitiaan, dsb
Administrasi = ya karena
pekerjaan utamanya,
keuangan = LPJ,
penganggaran dsb karena
berkaitan langsung dengan
fungsi sekretariat, kepanitiaan
= karena mengetahui dan
mengurusi kegiatan &
rutinitas baik akademik & non
Penting karena sebagai
pintu utama prodi (front
office), penting karena
sebagai penghubung
antara pengguna layanan
dengan Universitas,
penting karena sebagai
pembantu & penyedia
data-data layanan bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
akademik karyawan
1-2 jam Pekerjaan dalam beberapa
hal butuh konsentrasi
Sangat
terlibat
Pekerjaan dalam
sekretariat beberapa
prodi harus melayani
dosen dan mahasiswa
dari semua prodi
Pelayanan mahasiswa,
pelayanan dosen, sistem
informasi sekretariat, sistem
informasi keuangan,
pelayanan eksternal
Sekretariat bukan lagi unit
pendukung pembelajaran
yang ada, tetapi menjadi
pokok alur akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
Lebih dari 5 Jam
Karena : 1) Jam kerja dari
instansi 7-8 jam perhari, 2)
Biar efektif maka diperlukan
prioritas-prioritas pekerjaan
dan perlunya dedikasi kerja
baik pekerjaan harian,
mingguan, semesteran,
serta tahunan, 3) pekerjaan
di sekretariat program studi
yaitu pelayanan terhadap
proses perkuliahan
mahasiswa, pelayanan
dosen juga seluruh civitas
akademika.
Sangat
terlibat
Tugas utama
kesekretariatan adalah
pelayanan prima, antara
lain, pelayanan terhadap
mahasiswa yaitu
membantu dan
memperlancar proses
selama perkuliahan,
pelayanan terhadap
dosen yaitu juga
membantu pelayanan
kebutuhan dosen dan
akan memperlancar
dalam proses
perkuliahan, pelayanan
terhadap civitas
akademika/terkait
Pelayanan: mahasiswa,
mahasiswa baru, KRS,
penjadwalan proses
perkuliahan hingga lulus;
dosen, membantu
menyiapkan perkuliahan;
laporan keuangan; surat
menyurat hingga pengarsipan
Penting karena proses
perkuliahan akan
terganggu, tidak lancar
bahkan akan kesulitan
apabila tidak ada
pelayanan dari
kesekretariatan
Kurang dari 1
jam
Hidupkan komputer dan
buka email
Sangat
terlibat
Karena banyak
hal/kegiatan yang
melibatkan saya
Tanggung jawab karena
pekerjaan ini adalah tugas
kewajiban saya
Pekerjaan ini amat penting
karena untuk dapat
terlayaninya mahasiswa
dan dosen dengan baik dan
tepat waktu
Lebih dari 5 Jam Tugas dituntut dengan
ketelitian dan kecermatan
Sangat
terlibat
Pekerjaan ada sangkut
pautnya dengan orang
lain dan tugas berikutnya
Ketersediaan dokumen: surat
menyurat, dokumen lain
Sangat penting karena ada
hubungannya dan
keterkaitan dengan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
lain
Kurang dari 1
jam Pekerja rutin (terbiasa) Terlibat
Memang punya
pekerjaan khusus yang
menjadi pekerjaan
utama (rutin)
Pekerjaan rutin yang menjadi
tanggung jawab
Sangat penting mendukung
administrasi
Kurang dari 1
jam
Harus menyiapkan data;
banyak bekerja berdasarkan
data yang ada di komputer
yang perlu
dihidupkan/operasikan,
serta harus memnuka media
sosial, WA, SMS, email yang
berisi delegasi/pesanan
layanan
Sangat
terlibat
Saya harus menyiapkan
alat/sarana sehingga
layanan dapat
terselenggara dengan
baik
Saya adalah karyawan tetap
yang ditugaskan di lingkup
layanan laboratorium untuk
pelaksanaan tridarma dan
pelaksanaan tugas
mahasiswa. Dibantu
asisten/student staff yang
bekerja berdasarkan
arahan/pengawasan saya
Sangat penting. Dalam
pengajaran/layanan
tridarma dibutuhkan
orang/staf yang
menyiapkan sarana
sehingga
pengajaran/layanan
Tridarma serta dalam
penugasan/layanan
mahasiswa dapat
dilayani/dikerjakan dengan
baik. Diperlukan
pengaturan penggunaan
alat serta ruang sehingga
dosen dan mahasiswa
dapat menjalankan tugas
dengan optimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
Lebih dari 5 Jam Karena harus selalu siap
untuk melayani
Sangat
terlibat
Karena saya harus
mengambil keputusan
tentang hal yang harus
dikerjakan
Mempromosikan Universitas
Sanata Dharma → Ada
banyak hal yang dilakukan.
Segala sesuatunya membuat
saya terlibat
Saya adalah salah satu
orang yang mempunyai
tugas untuk
mempublikasikan
Universitas Sanata Dharma
demi reputasi yang
semakin baik
4-5 jam Karena jam kerja kurang
lebih 8 jam Terlibat
Karena semua pekerjaan
di unit terlibat Kurang paham
Semua pekerjaan yang
ditugaskan dianggap
penting karena melekat
dengan tanggung jawab
dan kepuasan bekerja
1-2 jam
Karena dalam kurun waktu
tersebut harus fokus dan
perlu rehat sebentar
Terlibat
Karena pekerjaan yang
saya lakukan untuk
menunjang kelancaran di
unit kerja saya
Menjalin komunikasi dengan
relasi dan unit lain Sangat penting
Kurang dari 1
jam
Pekerjaan yang dikerjakan
sudah diketahui dan sudah
dibuat urutan pekerjaannya
Sangat
terlibat
Tanpa saya mengerjakan
pekerjaan tidak ada yang
mengerjakan dan
menyelesaikan.
Pekerjaan tersebut tugas
& tanggung jawab saya
Penggagasan, Job desk
Pekerjaan sangat
memengaruhi pembaruan
data dosen di sistem DIKTI
sehingga kalau tidak
dikerjakan akan berdampak
pada karir dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
Lebih dari 5 Jam Karena fokus atau tidaknya
tergantung pada mood
Kurang dari 1
jam
Sudah jelas apa yang harus
dikerjakan
Sangat
terlibat
Harus bertanggungjawab
atas pekerjaan yang ada
di unit
Tanggung jawab pekerjaan
Sangat penting karena yang
kami kerjakan berkaitan
dengan pengembangan
SDM. SDM yang sangat
menentukan hidup dan
matinya, berkembang dan
tidaknya suatu organisasi
Kurang dari 1
jam
Kadang ada beberapa
"gangguan kecil" saat mau
fokus dengan pekerjaan
Terlibat
Ada kesesuaian dengan
"interest" saya meski
kadang ada beberapa
program kerja "titipan"
yang kemudian membuat
keterlibatan agak
berkurang
Personal interest, keinginan
untuk melihat instansi dan
SDM berkembang
Sangat penting, salah satu
kunci utama "kelancaran"
proses bisnis organisasi
adalah SDM yg "baik"
Lebih dari 5 Jam
Karena di unit satpam jam
kerja 12 jam jadi tugas kami
setiap jam selalu fokus pada
pekerjaan kami
Sangat
terlibat
Di unit satpam
memegang peranan
penting dalam
keberlangsungan
keamanan kampus, baik
menjaga gedung, aset,
dan orang/barang yang
masuk ke kampus
Menjamin keamanan, disiplin
waktu, mengembangkan
talenta bakat, ikut
mengembangkan lembaga
Sangat penting karena ikut
menciptakan keamanan &
ketertiban di lembaga kami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96
1-2 jam
Karena untuk mencermati
laporan keuangan dan bukti
bukti harus cermat antara
realisasi pengeluaran
dengan buktinya dan harus
mencermati kebenaran
keaslian bukti bukti
Sangat
terlibat
Karena di LPPM staf yang
mengurusi keuangan
hanya diriku, harus
melihat dan mencermati
operasional keuangan
unit dan harus
membukukan mencatat
semua keluar masuk
keuangan
Pencairan dana, pencatatan
semua keluar masuk dana,
membuat laporan keuangan
Sangat penting karena
harus selalu membuat
realisasi laporan keuangan
Kurang dari 1
jam
Lebih cepat selesai lebih
baik Terlibat
Selalu terlibat pada
semua kegiatan kunci
tanggung jawabnya
Cek di SIA dosen, semua
diverifikasi buat surat tugas
dan sertifikat, ditindak lanjuti
ke pimpinan
Penting
3-4 jam
Tugas saya di P2TP terdiri
dari beberapa jenis, fungsi
dan tujuan berbeda beda.
Sehingga saya ketika harus
berganti pekerjaan saya
akan fokus dulu dengan
pekerjaan yang akan saya
jalankan
Sangat
terlibat
Saya memahami bahwa
pekerjaan yang sedang
saya kerjakan adalah
bagian hidup dan karya
saya, maka saya akan
berusaha terlibat dan
memahami langkah dan
tujuan dari pekerjaan
yang sedang saya
jalankan/lakukan
Tanggung jawab, tugas utama
saya di lembaga ini
Pekerjaan ini penting bagi
saya antara lain : 1) Mata
pencaharian utama saya
sehingga bisa menghidupi
saya dan keluarga, 2)
Pekerjaan ini sudah
menjadi bagian
penting/gaya hidup saya
setiap harinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
4-5 jam
Supaya dalam mengerjakan
pekerjaan bisa terlaksana
dengan baik
Sangat
terlibat
Saya sangat terlibat
dalam pekerjaan karena
saya ikut
bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas dan
ikut terlibat langsung
dalam menyelesaikan
pekerjaan
Tanggung jawab pekerjaan,
menangani pekerjaan dengan
baik, menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu
Saya menyelesaikan
pekerjaan sedemikian
penting yaitu
menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu, baik, dan
teratur
Kurang dari 1
jam
Karena agenda kerja sudah
tertata, sehingga hanya
perlu persiapkan alat/sarana
Terlibat Terlibat sesuai dengan
tugas
Paling utama urusan
keuangan dan kegiatan
fakultas (rapat, seminar,
lokakarya, kegiatan
mahasiswa, dsb)
Sangat penting karena
merupakan alat/sarana
terselenggaranya kegiatan
di fakultas
Lebih dari 5 Jam Bidang yang dikerjakan lebih
banyak
Sangat
terlibat
Karena berhubungan
dengan peminjaman
ruang dll
Banyak hal
Suatu acara kalau tidak ada
tempatnya maka bisa jadi
acara tersebut tidak bisa
dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
4-5 jam
Karena orang hanya bisa
berkonsentrasi selama
empat sampai lima jam saat
bekerja sebelum berhenti
menyelesaikan suatu
pekerjaan. Lebih dari itu
pekerjaan cenderung
datar/justru memburuk
serta hasil kurang maksimal
Sangat
terlibat
Jika kita tidak terlibat
dalam suatu pekerjaan
yang dilakukan maka kita
tidak akan mengetahui
hasil dari suatu
pekerjaan yang dilakukan
tersebut, apakah seperti
yang diharapkan atau
malahan sebaliknya
Saling menghormati,
membangun rasa percaya diri,
memahami peranan masing-
masing, berkolaborasi, fokus
pada tujuan bersama,
fleksibilitas waktu
Pekerjaan yang saat ini
dikerjakan sangatlah
penting, karena
menyangkut suatu
organisasi & nasib
seseorang, tidak ada
pekerjaan di dunia ini yang
mau membiarkan &
melepaskan kita dari
tanggung jawab pribadi
dan tanggung jawab
pekerjaan yang kita
kerjakan selama ini
4-5 jam Banyak yang harus
dikerjakan Terlibat
Ya, karena sudah
menjadi tugas pokok
saya
Secara administrasi sangat
terlibat. Sistem keuangan dan
pencairan dana melibatkan
staf tetap. LPJ kegiatan juga
terlibat langsung. Staf
terbatas jadi mau tidak mau
harus dikerjakan
Sangat penting karena
terkait dengan kegiatan
kemahasiswaan baik
internal maupun eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
Lebih dari 5 Jam
Karena tugas-tugas saya
menyesuaikan dengan
jadwal permohonan-
permohonan konsumsi
untuk rapat, seminar,
lokakarya, dll
Terlibat
Karena setiap
permohonan konsumsi
unit ataupun pemohon
sering berkontribusi
tentang kebutuhan
konsumsi untuk sekian
orang
Karena saya sebagai OB di
unit G. Pusat maka hal-hal
yang selalu terlibat misal:
seminar, rapat, lokakarya, dll
Besar sekali, karena
dengan pekerjaan ini di
USD saya bisa menghidupi
keluarga, menyekolahkan
anak-anak, terlebih
pekerjaan ini sebagai rasa
syukur saya pada Tuhan
Lebih dari 5 Jam
Karena tenaga rumah
tangga (BLU) datang awal
pulang akhir
Sangat
terlibat
Karena tenaga RT/BLU
tidak datang 1 hari saja
pekerjaan menumpuk
(kotor)
Menyiapkan kelas dalam
keadaan siap pakai/bersih
Tanpa ada tenaga
kebersihan, kegiatan di
kelas tidak nyaman
Lebih dari 5 Jam
Ngentri transaksi harian
mencocokkan entrian
apakah sudah betul
angkanya apakah sudah
betul harus teliti, karena jika
salah teliti pasti ada selisih
Sangat
terlibat
Karena tugasnya
membuat laporan kas
harian di USD. Keluar dan
masuk untuk kegiatan-
kegiatan di USD
Memberikan uang BS sesuai
dengan permintaan (yang
sudah ada di sistem),
menerima setoran uang jika
ada saldo, menerima setoran
uang pembayaran pph21,
membayar tagihan yang
sesuai dengan sistem,
memberikan uang untuk
kegiatan mahasiswa yang
melalui sistem
Karena setiap hari senin-
jumat mencatat dan
mengentri semua transaksi
masuk maupun
pengeluaran untuk segala
kegiatan mahasiswa,
dosen, pegawai USD dan
dibuat laporan kas harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
3-4 jam
Karena membutuhkan
konsentrasi/ketelitian/fokus
pada angka
Sangat
terlibat
Karena saya menjadi
bagian dari organisasi
yang harus saling
mendukung dalam
menyiapkan data yang
berupa angka
Menyediakan data berupa
angka, ide/gagasan,
saran/masukkan
Sangat penting karena
pekerjaan yang saya
kerjakan digunakan untuk
menentukan kebijakan
organisasi
4-5 jam Karena butuh ketelitian dan
kecermatan
Sangat
terlibat
Karena dalam pekerjaan
yang saya kerjakan
menentukan kinerja dan
hasil untuk
mengembangkan instansi
tempat saya bekerja
Ingin berpartisipasi dalam
setiap kemajuan dimana saya
bekerja dan semangat untuk
maju buat diri sendiri maupun
instansi
Pekerjaan ini memberikan
kesejahteraan buat
keluarga saya dan juga
kemajuan buat pelayanan
pendidikan masyarakat
pada umumnya
Lebih dari 5 Jam
Pekerjaan saya
berhubungan dengan
keuangan perbankan,
transaksi kas, dan
pembangunan
(pembayaran)
Sangat
terlibat
Pembayaran/penerimaan
uang harus dilaksanakan
dengan cepat, tepat dan
memerlukan ketelitian.
Transaksi bank juga
harus dikerjakan segera
agar pihak ketiga tidak
kecewa dan tetap
membangun relasi yang
baik dengan Sanata
Dharma
Sangat terlibat, karena
menyangkut nama baik
instansi dan menjaga
kerjasama dengan relasi
perusahaan lain
Penting karena
menyangkut relasi baik
dengan rekanan, dosen dan
pegawai agar proses
selanjutnya juga lancar dan
memberi ketenangan
dalam bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
Lebih dari 5 Jam
Pekerjaan saya
meliputi/berhubungan
dengan terpenuhinya hak-
hak administrasi pegawai;
SK kepegawaian dari mulai
pengangkatan sampai
dengan pemberhentian
pegawai, BPJS, surat
menyurat
Sangat
terlibat
Ketepatan penerbitan SK
(surat keputusan)
menjamin ketenangan
pegawai dalam bekerja
Terlibat, sangat terlibat pada
proses identifikasi data;
memberikan pertimbangan
dalam keputusan
Penting karena
berhubungan dengan nasib
pegawai
3-4 jam
Untuk mencocokkan data
yang ada di sistem dengan
data yang ada di arsip
Sangat
terlibat
Karena saya
mengerjakan semua job
desk saya sendiri yang
diberikan dari atasan
saya
Pembuatan data source,
pembuatan SK, pelaporan
agenda kegiatan di BAA
Cukup penting untuk
melacak mahasiswa aktif di
USD
Lebih dari 5 Jam
Tanggung jawab dan hal
yang dikerjakan cukup
banyak
Sangat
terlibat
Karena mau tidak mau
itu semua harus saya
kerjakan dan selesaikan
supaya apa yang jadi
tanggung jawab saya
beres tanpa masalah
Administrasi RT Paingan,
Koordinasi dengan team kerja
RT Paingan, Relasi/vendor
luar, layanan
internal/eksternal,
kepanitiaan-kepanitiaan
Sangat penting, apa yang
ditugaskan ke saya semua
harus saya kerjakan dengan
baik dan hasil yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
Lebih dari 5 Jam karena menginginkan hasil
yang maksimal/baik
Sangat
terlibat
Karena pekerjaan saya
adalah tanggung jawab
saya dan kepercayaan
yang diberikan kepada
saya
Tanggung jawab, target
waktu, target hasil, saya
dinilai mampu melaksanakan
tugas tersebut
Sangat penting karena
pekerjaan yang saya
kerjakan saling terkait
Kurang dari 1
jam
Karena sudah mempunyai
rencana gambaran hal yang
dikerjakan
Terlibat
Terlibat dalam tugas dan
karya di bagian
pengorganisasian koleksi
Terlibat karena
mengkoordinir tugas tugas
dalam pengembangan dan
pengolahan koleksi
(pengorganisasian koleksi),
terlibat langsung dalam
melaksanakan pekerjaan di
pengorganisasian koleksi
Penting karena
melaksanakan core
business perpustakaan
yaitu pengadaan dan
pengolahan koleksi
4-5 jam
Karena proses kerja
meliputi: pemasangan tata
tape pada buku,
pemasangan label buku,
pemasangan barcode pada
buku, penyampulan buku
tentunya membutuhkan
banyak waktu untuk buku
yang dikerjakan
Terlibat
Karena ikut mengerjakan
dalam proses buku baru
maupun data
memang tugas sehari hari
dalam memproses buku dan
di perpustakaan
Karena ikut memproses
buku baru untuk
kepentingan perkuliahan
dan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
103
Lebih dari 5 Jam
Karena menginginkan hasil
pekerjaan yang lebih
baik/mendekati hasil yang
sempurna
Sangat
terlibat
Karena pekerjaan yang
saya kerjakan merupakan
tanggung jawab saya
Karena tugas, saya dinilai
mampu menerima tugas
tersebut, tanggung jawab,
target waktu
Sangat penting karena
pekerjaan yang saya
kerjakan saling terkait
antara yang satu dengan
yang lain
Lebih dari 5 Jam Karena harus membuat
keputusan yang bermanfaat
Sangat
terlibat
Sebagian besar
memerlukan keterlibatan
saya
Ingin organisasi ini maju, agar
organisasi ini bermanfaat,
mewujudkan visi misi
lembaga
Penting karena
menyediakan bahan sivitas
akademika
Lebih dari 5 Jam Karena jam kerja di USD
adalah 7 jam
Sangat
terlibat
Karena saya harus
bertanggungjawab
pekerjaan saya pada
pimpinan kepala
Penting karena banyak
membantu pada
mahasiswa maupun dosen
untuk mencarikan
informasi yang benar dan
bisa membahagiakan
pengguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
104
Lebih dari 5 Jam
Jenis pekerjaan yang
menuntut untuk fokus lebih
lama untuk mempersiapkan
sistem kearsipan digital
universitas, pengembangan-
pengembangan
perpustakaan dalam rangka
menjawab kebutuhan
mahasiswa di era digital
Terlibat
Karena sebagai kepala
bagian terlibat dalam
suatu keputusan yang
terkait dengan bidang
pengembangan
perpustakaan
Menentukan kebijakan terkait
dengan bagian
pengembangan,
mengkoordinir bagian
pengembangan
perpustakaan, mengambil
keputusan bersama kepala
perpustakaan
Cukup penting
Kurang dari 1
jam
Sudah terencana dan siap
kerja
Sangat
terlibat
Saya mengerjakan
tanggung jawab bagian
dan juga bagian lainnya
Rasa memiliki pekerjaan,
kantor serasa rumah sendiri
Sangat penting,
keberadaan saya sangat
dibutuhkan perpustakaan
untuk menjaga dan
meningkatkan layanan
perpustakaan sesuai
harapan masa kini
1-2 jam
Tidak pasti, tergantung
dengan apa yang dikerjakan.
Tapi maksimal 4 jam untuk
terus menerus fokus karena
lelah pikiran
Sangat
terlibat Tanyakan ke rekan rekan
Jika saya tidak mau
mengerjakan tugas tersebut
maka kemungkinan sebuah
atau beberapa proyek akan
terhambat
Penting karena bukan
rutinitas yang bisa dengan
gampang digantikan orang
lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
4-5 jam
Karena sesuai dengan beban
kerja dan tugas tambahan
lainnya
Sangat
terlibat
Karena tugas pokok yang
saya kerjakan
Mencintai pekerjaan,
semangat melayani
Sangat penting karena
dengan fokus bekerja maka
dapat membantu
kebutuhan mahasiswa dan
pengguna perpustakaan
yang membutuhkan bahan
pustaka dan informasi
Kurang dari 1
jam
Biasanya kalau kita kita
bekerja sudah terencana
dan deadline
Terlibat
Karena di perpustakaan
segala urusan keuangan,
belanja yang berkaitan
dengan kebutuhan
perpustakaan, setiap
memproses hal hal
tersebut saya yang
melakukan
Proses surat menyurat, proses
keuangan (memproses
menggunakan sistem) dan
melakukan BS keuangan
untuk kebutuhan
perpustakaan, membuat LPJ
BS keuangan untuk setiap BS
yang dilakukan oleh
perpustakaan, memproses
cuti staf ke dalam sistem
informasi
Menurut saya sangat
penting, karena setiap
transaksi keuangan untuk
keperluan perpustakaan
semua harus dimasukkan
ke dalam sistem keuangan
untuk bisa diproses lebih
lanjut
Lebih dari 5 Jam Karena pekerjaan ku lebih
dari 2
Sangat
terlibat
Karena saya
bertanggungjawab pada
pekerjaan saya dan harus
saya selesaikan
Mengenai buku buku yang
masuk, yang harus segera
diperbaiki karena sangat
dibutuhkan (buku dan naskah)
Ya, kalau buku rusak tidak
segera diperbaiki,
pengguna sangat dirugikan
karena buku buku dan
naskah sangat dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
4-5 jam
Untuk menyusun pedoman
dalam mengelola arsip
lembaga, sehingga perlu
waktu khusus untuk fokus
terhadap pekerjaan
Sangat
terlibat
Karena masing masing
orang sudah diberi
tanggung jawab masing
masing. Dan saat ini saya
fokus diberi tanggung
jawab untuk menyusun
pedoman mengelola
arsip dan hanya dengan 2
staf
Tanggung jawab terhadap
pekerjaan, mengejar target
waktu pelaksanaan tugas
karena mengelola arsip
diagendakan dalam renstra
USD 2018-2022, diserahi
tugas dari pimpinan untuk
mengelola arsip USD
Sangat penting karena
pengelolaan arsip yang baik
dapat menentukan
keberhasilan lembaga,
dapat mengetahui sejarah
lembaga, dapat
menyiapkan data untuk
keperluan lembaga
Kurang dari 1
jam
Mengingat kembali proses
yang dilakukan kemarin,
memikirkan tindak lanjut
yang harus dilakukan
Terlibat
Tugas dan job sangat
membantu dengan
bagian yang lain
Backup data, Cek sistem
informasi, layanan koran dan
majalah
Sangat penting
Kurang dari 1
jam
Perlu menciptakan suasana
(mood) yang baik dalam
bekerja
Terlibat
Karena tanggung jawab
sebagai pimpinan di unit.
Jabatan saya
mengharuskan saya
untuk terlibat dalam
pekerjaan
Tugas tugas yang harus
dikerjakan/diselesaikan, relasi
kerja dengan rekan sekerja di
unit maupun unit lain
Sanga penting. Memimpin
unit yang melayani reksa
paastoral kampus, unit
yang juga menjadi ciri khas
pendidikan yesuit,
memberi kesempatan bagi
saya untuk tumbuh
berkembang bersama
seluruh civitas akademica
USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
Lebih dari 5 Jam Tidak hanya mengerjakan 1
pekerjaan saja
Sangat
terlibat
Karena di unit saya
tenaga administrasi
hanya saya
Mulai dari perencanaan,
penganggaran, eksekusi dan
membuat laporan
Sangat penting
Lebih dari 5 Jam
Semua pekerjaan/pelayanan
butuh dikerjakan dengan
fokus supaya hasil
maksimal/baik
Terlibat
Hampir semua staff
sekretariat terlibat dalam
setiap pekerjaan di unit
Staff mengerjakan pekerjaan
kesekretariatan/pelayanan
administratif
Semua pekerjaan dianggap
penting sehingga wajib
dikerjakan dengan fokus
dan penuh tanggung jawab
3-4 jam Menyesuaikan pekerjaan
yang dikerjakan Terlibat
Karena sudah menjadi
tugas pokok keseharian
saya
Yang berhubungan dengan
administrasi, pelayanan pada
mahasiswa, dosen, dll
Sangat penting
1-2 jam Agar pekerjaan lebih tertata
dan teratur Terlibat
Semua tugas yang
diberikan dapat
diselesaikan dengan baik
Pembuatan surat, KRS
mahasiswa, nilai mahasiswa,
administrasi keuangan
Sangat penting karena
dapat membantu tugas
dosen dan melayani
mahasiswa dengan baik
Lebih dari 5 Jam Mengoptimalkan pelayanan Sangat
terlibat
Karena saling
bekerjasama/keterkaitan
Memang itu
tugasnya/tanggungawabnya.
Keadministrasian, pelayanan
Penting, karena agar lancar
dalam menunaikan
tugas/tanggung jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
Lebih dari 5 Jam
Karena banyak pekerjaan
yang memang
membutuhkan kefokusan
Sangat
terlibat
Karena di dalam
kantor/lingkungan kerja
dengan banyaknya
pekerjaan semua harus
terlibat. Sudah menjadi
tugas untuk
mengerjakannya
1) layanan yang banyak
sehingga semua harus
terlibat, 2) sudah menjadi
tanggung jawab dan tugas
kami, 3) tugas dari pimpinan
Sangat penting karena apa
yang menjadi tugas dan
tanggung jawab kami akan
bermanfaat bagi siapapun
terlebih untuk mahasiswa,
dosen, atau alumni atau
instansi
Lebih dari 5 Jam
Pelayanan membutuhkan
waktu dan fokus pada
kepuasan dari pelayanan
Sangat
terlibat
Karena memang menjadi
tanggung jawab & tugas
Tugas dan tanggung jawab
pekerjaan, pelayanan Pelayanan itu penting
Kurang dari 1
jam
Banyak orang keluar masuk
ruangan, banyaknya
permintaan pekerjaan
Terlibat
Banyak juga pekerjaan
yang saya tidak
dilibatkan
Tuntutan pekerjaan
Penting untuk pencapaian
hasil yang memuaskan
semua pihak
Kurang dari 1
jam
Jenis/macam pekerjaan
yang banyak membutuhkan
waktu untuk berpindah
fokus dari pekerjaan yang
satu ke pekerjaan yang lain
yang juga sering
berbarengan
Terlibat Karena ini pekerjaan
saya!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
4-5 jam
Karena memang pekerjaan
yang tidak bisa ditinggal-
tinggal
Terlibat
Karena pekerjaan yang
saya kerjakan memang
tanggung jawab saya
Karena pekerjaan saya
tanggung jawab saya
Sangat penting karena
berkaitan dengan info
lowker
Kurang dari 1
jam Sudah menguasai pekerjaan
Sangat
terlibat
Sudah menjadi rutinitas
dan pekerjaan pokoknya
Menjadi bagian dari unit
tersebut
Sangat penting, pekerjaan
demi mendukung tridarma
(penelitian, pengabdian
dan pengajaran).
Mahasiswa dapat tumbuh
dan berkembang sesuai
bidangnya
Lebih dari 5 Jam
Karena pekerjaan saya
mengikuti jadwal yan ada
(microteaching rekaman).
Selain itu juga ada pekerjaan
yang tak terjadwal misalnya
pelayan peminjaman alat
dan pelayanan ruang baca.
Jadi yang benar benar fokus
dalam pelayanan rekaman
micro yang setiap harinya
melebihi 5 jam
Sangat
terlibat
Karena saya yang
memegang penuh
jalannya praktikum/yang
mengelola lab. Apabila
saya tidak bisa maka
praktikum tidak bisa
direkam jalannya
praktikum kurang
maksimal
Penyedia ruangan, mengatur
jadwal pemakaian lab,
kameraman, membuat
rencana pengadaan alat lab,
pelayanan mahasiswa/dosen;
peminjaman alat media,
pelayanan keluar masuk
ruang baca, pelayanan
peminjaman ruang
Sangat penting karena
pekerjaan saya, saya
anggap bagian dari hidup
saya. Tanpa pekerjaan itu,
kekreatifitas saya kurang
dan sangat penting karena
berhubungan dengan
banyak orang/dosen dan
mahasiswa yang saya
layani (tanggung jawab)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
110
Lebih dari 5 Jam
Dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan kita harus selalu
fokus agar diperoleh hasil
yang maksimal, kenapa
lebih dari 5 jam karena jam
kerja kantor ada 8 jam
Sangat
terlibat
Karena untuk kantor
pelayanan kampus III
(BAA) kebetulan Cuma
dilayani oleh satu orang
disamping juga masih
harus ikut menyelesaikan
tugas unit (PMB, Wisuda,
dll)
Karena saya merupakan
bagian dari unit, jadi apapun
itu pekerjaan yang baik
pembagian secara pribadi dan
unit harus kami selesaikan
secara bersama-sama
Sangat penting!!! Karena
pekerjaan unit kami
berkaitan dengan data
mahasiswa selai masih aktif
dan sebagai pemroses data
ijasah dan transkrip yang
akan dijadikan modal
kerja/study lanjut alumni,
jadi kebenaran data
sangatlah penting dan
dapat dipertanggung
jawabkan
3-4 jam
Karena tidak mungkin kita
fokus kerja hanya 30 menit
sementara jam kerja kita
adalah 8 jam per hari
Sangat
terlibat
Karena fokus pekerjaan
di Universitas ini adalah
pelayanan kepada
mahasiswa sehingga
keterlibatan itu sangat
penting untuk
mahasiswa
Pelayanan kegiatan
mahasiswa, pelayanan
mahasiswa dalam
pengembangan kemampuan
mahasiswa
Sangat penting karena
tujuan dari Universitas
adalah mencerdaskan
kaum muda
Kurang dari 1
jam
Harus memikir dengan
matang agar yang
dikerjakan bisa tepat waktu
Sangat
terlibat
Karena pekerjaan harus
selesai pada waktunya
dengan yang diberi oleh
atasannya
Misalnya; satu teman yang
tidak masuk, kami harus
mengerjakan apa yang bisa
kami bantu, yang dikerjakan
karena pekerjaan supaya
cepat selesai dan
dipandang indah, tidak
membosankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
Kurang dari 1
jam
Menyalakan komputer,
printer, membenahi meja
konsumsi, menutup jendela,
menyelakan AC, mencuci
tangan, menyalakan WA,
baru mulai kerja
Sangat
terlibat
Saya tahu (hampir)
semua lika liku pekerjaan
saya
Itu adalah bagian dari diri
saya, supaya semua bisa
berjalan lancar
Penting karena itu adalah
bagian dari hidup saya
Lebih dari 5 Jam
Mengikuti jam kerja di USD,
karena pekerjaan saya
meliputi pengaturan sarana
prasarana, pengadaan
barang, dan sebagainya
sehingga agar semua dapat
berjalan dengan lancar saya
harus selalu fokus pada jam
waktu tersebut
Sangat
terlibat
Menyesuaikan dengan
jabatan, karena saya
adalah kepala bagian
maka mau tidak mau
harus terlibat memantau
pekerjaan staff saya
Tanggung jawab pekerjaan
sebagai kepala pengadaan
Sangat penting karena
sangat menunjang dalam
proses belajar di USD,
apabila sarana prasarana
tidak memadai bagaimana
proses akademik akan
berjalan?
Lebih dari 5 Jam
karena bekerja di bidang
pelayanan pengambilan gaji,
beasiswa
Sangat
terlibat
Karena melayani
langsung dengan
mahasiswa, karyawan,
dosen, dan pihak lain
Melayani pengambilan
gaji/honor, beasiswa, BS,
pengembalian LPJ
Penting
4-5 jam
Karena semua pekerjaan
memerlukan/membutuhkan
konsentrasi
Sangat
terlibat
Karena harus menjamin
kegiatan pelayanan
berjalan lancar
Keberhasilan, keamanan,
perlengkapan Sangat penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
Lebih dari 5 Jam
Jam layanan USD 07.30 -
15.30; Layanan Bank 09.00-
12.00; 13.00-14.00. Setelah
layanan bank tutup lanjut
proses inputer sampai
selesai
Sangat
terlibat
Karena pegawai tetap
hanya ada satu orang
dan dibantu satu student
staff
Layanan pembayaran uang
kuliah; virtual account,
transfer, tunai
Sistem realisasi
pembayaran uang kuliah
(RPUK) adalah sistem yang
terintegrasi berbasis prodi,
maka proses inputer baik
manual maupun virtual
account segera dapat
diakses oleh
prodi/mahasiswa ybs
Lebih dari 5 Jam
Jam kerja di kantor 8 jam
per hari dan segala
sesuatunya dalam
mengerjakan tugas-tugas
harus fokus
Sangat
terlibat
Karena pekerjaan saya
menjadi tanggung jawab
saya untuk
menyelesaikan
Bertanggungjawab agar
pekerjaan selesai dan sesuai
dengan rencana
Sangat penting
Kurang dari 1
jam
Itu bukan lama tapi cepat
karena lab dimulai untuk
kelas jam 7 pagi, otomatis
6.45 sampai kampus
langsung standby untuk
merekam video praktikan
Sangat
terlibat
Karena jika hanya ada
alat rekam video namun
tak ada operatornya
maka tak akan mampu
menghasilkan video
apalagi video yang
berkualitas
Softskill, jobdesk Penting sekali karena demi
keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
4-5 jam
Beban kerja dan jumlah
mahasiswa yang dilayani
secara simultan
Terlibat
Karena dalam pelayanan
kesekretariatan harus
terlibat dalam pelayanan
dengan mahasiswa dan
tenaga edukatif
Jobdesk dan bentuk
pelayanan kerja
Sangat penting karena
harus simultan dan
menunjang pelayanan
mahasiswa di fakultas dan
Universitas
Lebih dari 5 Jam
Sesuai dengan jam kerja 8
jam (minus istirahat 1 jam)
dan job desk
Terlibat
Sudah ada pembagian
kerja bagi masing-masing
staff, setiap staff punya
tanggung jawab. Rasa
memiliki terhadap
institusi, Panggilan hati
Menjadi bagian dari tanggung
jawab, panggilan hati
Sangat penting karena
bukan hanya tentang
penghasilan tetapi ikut
terlibat dalam menyiapkan
generasi muda yang cerdas
dan humanis
Lebih dari 5 Jam
Jam kerja 1 hari selama 8
jam. Saat bekerja selalu
harus fokus supaya tidak
terjadi kesalahan yang
disengaja maupun tidak
disengaja. Setiap pekerjaan
membutuhkan keseriusan
Sangat
terlibat
Semua pekerjaan yang
dilakukan memerlukan
keterlibatan yang
penuh/sungguh-sungguh
Kewajiban, tanggung jawab,
dedikasi, totalitas
Sangat penting karena
semua pekerjaan perlu
kesungguhan dan tanggung
jawab penuh. Dan apa yang
dikerjakan berkaitan
dengan kepentingan orang
banyak
1-2 jam Untuk mereview yang harus
dikerjakan sesuai prioritas
Sangat
terlibat
Karena pelayanan hanya
bisa diberikan oleh 2
orang saja dalam
Universitas karena skill
Pemeriksaan kesehatan,
penanganan P3K, pengobatan
& perawatan
Penting karena kesehatan
merupakan harta yang tak
ternilai dan penunjang
utama dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
114
yang dimiliki aktivitas
Kurang dari 1
jam
Saya tidak membutuhkan
waktu yang lama untuk
fokus dengan pekerjaan
rutin. Semua pekerjaan
pada unit kemahasiswaan
cukup jelas, mendampingi
mahasiswa,
mengembangkan softskill
Sangat
terlibat
Tugas utama di unit
kemahasiswaan
mendampingi mahasiswa
berproses
mengembangkan potensi
diri sesuai dengan nilai
nilai USD. Staff bidang
kemahasiswaan
mendapatkan
kepercayaan untuk
mendampingi mahasiswa
dalam semua tahapan;
mulai dari perencanaan,
implementasi, evaluasi,
sampai dengan refleksi
dan laporan kegiatan
Sesuai dengan passion
Sangat penting karena
merupakan salah satu
tahap penting untuk turut
mencapai kualitas SDM
yang unggul sebagai agen
perubahan sosial yang
cerdas dan humanis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
115
Lebih dari 5 Jam
Pekerjaan yang
dilakukan/dikerjakan tidak
hanya fokus satu pekerjaan
saya, tetapi berbagai bidang
pekerjaan dilakukan dengan
melihat skala prioritas
(pelayanan)
Sangat
terlibat
Pekerjaan yang saya
lakukan memerlukan
konsentrasi dan lebih
fokus (membuat ijazah
untuk tidak boleh salah
sedikitpun dalam proses
pembuatan ijazah);
Pelayanan loket
merupakan prioritas
untuk melayani
mahasiswa dengan baik
& ramah supaya bisa
memberikan kepuasan
dalam pelayanan
Hal yang membuat saya
terlibat karena merupakan
tanggung jawab dan
komitmen sebagai
pekerja/staf di unit ini,
sebagai tanggung jawab
pribadi dengan bekerja akan
mendapatkan upah
Penting karena saya
menangani proses
pembuatan ijazah yang
merupakan hasil belajar
mahasiswa, sebagai
finishing hak mahasiswa
menerima ijazah dan
memberikan pelayanan di
loket dengan ramah dan
sebaik baiknya sehingga
memberikan sesuatu
pengguna pelayanan untuk
dikenang sebagai relasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
116
Kurang dari 1
jam
Untuk mengerjakan tugas
kantor biasanya sudah saya
rencanakan sebelum pulang
kerja
Sangat
terlibat
Pekerjaan saya tidak ada
yang menyelesaikan
kecuali saya sendiri
karena setiap pegawai
sudah mendapat jobdesc
masing-masing sehingga
selesai atau tidak
menjadi tugas masing-
masing pegawai.
Keterlibatan sepenuhnya
dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan
sendiri
Skill saya yang selalu saya
asah untuk pekerjaan saya
saat ini
Sangat penting. Pekerjaan
saya akan membuat
pengguna layanan saya
untuk masa depan anak
bangsa terutama dalam
pembuatan transkrip nilai
3-4 jam
Mengerjakan tugas
fotocopy, mengarsip file
diktat, input inventarisasi
Terlibat
Karena pekerjaan ini saya
kerjakan sejak awal jam
kerja sampai selesai jam
kerja
Job description, tanggung
jawab
Penting karena merupakan
tanggung jawab
Lebih dari 5 Jam
Pekerjaan/tugas yang
dikerjakan sangat kompleks,
tidak hanya mengerjakan
satu pekerjaan saja
Sangat
terlibat
Karena menangani
semua tugas/pekerjaan
yang dibebankan kepada
saya
Sebagai staf kependidikan
saya menangani beberapa hal
antara lain; surat menyurat,
membuat jadwal kuliah,
membuat jadwal ujian,
menyiapkan BRS/KRS,
mengurusi PMB, mengurusi
yudisium, dll
Semua pekerjaan di
sekretariat sangat penting
karena berurusan dengan
orang banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
117
Kurang dari 1
jam
Paham apa yang harus
dikerjakan
Sangat
terlibat
Mengerjakan banyak hal
dan ikut andil dalam
pengambilan keputusan
Pembuatan jadwal, pelayanan
mahasiswa, pelayanan dosen,
pencarian ruang untuk kuliah
maupun kegiatan, keuangan,
laporan, ujian skripsi, dll
Sangat penting karena
segala aktivitas di prodi
melibatkan sekretariat.
Sekretariat merupakan
pembantu umum
1-2 jam
Waktu yang saya perlukan
tidak pasti lamanya,
tergantung pekerjaannya
Sangat
terlibat
Sangat terlibat karena
apa yang saya kerjakan
akan berpengaruh pada
waktu berikutnya
(berkelanjutan)
Pelayanan kepada mahasiswa,
dosen, unit/instansi lain
Sangat penting karena
dalam hal pelayanan dan
akan berimbas kepada
mahasiswa, dosen dan unit
lain
Kurang dari 1
jam
Mencari mood yang baik,
harus analisa dahulu yang
akan dikerjakan
Sangat
terlibat
Karena tanggung jawab
saya
Setting, design, implementasi,
perencanaan
Penting sekali karena
menyangkut sistem di USD
Lebih dari 5 Jam Menghindari human error,
butuh keletian Terlibat Karena harus terlibat
Komitmen untuk bekerja,
komitmen untuk melayani
Lebih dari 5 Jam
Karena jam kantor satu hari
8 jam dan setiap hari selalu
ada pekerjaan yang harus
diselesaikan dan butuh
perhatian dan fokus yang
bagus
Sangat
terlibat
Karena itu memang
sudah menjadi tanggung
jawab saya sehingga saya
harus terlibat penuh
Adanya pekerjaan yang harus
diselesaikan tepat waktu,
tanggung jawab dalam
penyelesaian pekerjaan sesuai
target waktu yang dibutuhkan
Sangat penting, karena
terkait dengan layanan
mahasiswa dari dia mulai
menjadi mahasiswa,
selama jadi mahasiswa dan
sampai dia lulus dari
mahasiswa sehingga
menentukan lancar
tidaknya proses proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
118
yang berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI