8
A. Definisi Menurut Broek(2010) dalam Prastyo (2013) Sinus paranasal adalah rongga berisi udara yang berbatasan langsung dengan rongga hidung. Bagian lateralnya merupakan sinus maksila (antrum) dan sel-sel dari sinus etmoid, sebelah kranial adalah sinus frontal, dan sebelah dorsal adalah sinus sphenoid. Sinus sphenoid terletak tepat di depan klivus dan atap nasofaring. Sinus paranasal juga dilapisi dengan epitel berambut-getar. Lendir yang dibentuk di dalam sinus paranasal dialirkan ke dalam meatus nasalis. Alirannya dimulai dari sinus frontal, sel etmoid anterior, dan sinus maksila kemudian masuk ke meatus-medius. Sedangkan aliran dari sel etmoid posterior dan sinus sfenoid masuk ke meatus superior. Aliran yang menuju ke dalam meatus inferior hanya masuk melalui duktus nasolakrimalis. Secara klinis, bagian yang penting ialah bagian depan-tengah meatus medius yang sempit, yang disebut kompleks ostiomeatal. Daerah ini penting karena hampir semua lubang saluran dari sinus paranasal terdapat di sana B. Klasifikasi Sinus Paranasal merupakan struktur yang tdak dapat didelaskan secara spesifik dikarenakan memiliki bentuk bervariasi untuk setiap orang,sinus paranasal dibagi menjadi 4 bagian yaitu(Soepardi,2012):

Word SInus Paranasal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Word SInus Paranasal

A. Definisi

Menurut Broek(2010) dalam Prastyo (2013) Sinus paranasal adalah rongga berisi udara yang berbatasan langsung dengan rongga hidung. Bagian lateralnya merupakan sinus maksila (antrum) dan sel-sel dari sinus etmoid, sebelah kranial adalah sinus frontal, dan sebelah dorsal adalah sinus sphenoid. Sinus sphenoid terletak tepat di depan klivus dan atap nasofaring. Sinus paranasal juga dilapisi dengan epitel berambut-getar. Lendir yang dibentuk di dalam sinus paranasal dialirkan ke dalam meatus nasalis. Alirannya dimulai dari sinus frontal, sel etmoid anterior, dan sinus maksila kemudian masuk ke meatus-medius. Sedangkan aliran dari sel etmoid posterior dan sinus sfenoid masuk ke meatus superior. Aliran yang menuju ke dalam meatus inferior hanya masuk melalui duktus nasolakrimalis. Secara klinis, bagian yang penting ialah bagian depan-tengah meatus medius yang sempit, yang disebut kompleks ostiomeatal. Daerah ini penting karena hampir semua lubang saluran dari sinus paranasal terdapat di sana

B. Klasifikasi Sinus Paranasal merupakan struktur yang tdak dapat didelaskan secara spesifik dikarenakan memiliki bentuk bervariasi untuk setiap orang,sinus paranasal dibagi menjadi 4 bagian yaitu(Soepardi,2012):

Page 2: Word SInus Paranasal

1. Sinus Maksila Merupakan sinus paranasal yang terbesar Berbentuk Piramid Ukuran :

Saat Lahir : 6-8 mlSaat Dewasa : 15 ml

Batas › Anterior : Fossa kanina › Posterior : Infra-temporal maksila › Media : Dinding lateral rongga hidung › Superior : Dasar Orbita › Infrerior : Proc. Alveolaris dan palatum

2. Sinus Frontal Bentuk tidak simetris,bersekat sekat dan tepi sinus berlekuk lekuk

Ukuran :Tinggi : 2,8 cmLebar : 2,4 cmKedalaman : 2 cm

Struktur terkait : Recessus Frontal (Anggraini,2005)

Page 3: Word SInus Paranasal

3. Sinus Etmoid Berbentuk Piramid dan berongga-rongga Ukuran:

Anterior-posterior : 4-5 cmTinggi : 2,4 cmLebar Anterior : 0,5 cmLebar Posterior : 1,5 cm

Batas Anterior : infundibulum Lateral : lamina Papirasea Posterior : Sinus Sfenoid

Page 4: Word SInus Paranasal

4. Sinus Sfenoid Merupakan sinus terkecil Ukuran

a. Tinggi : 2cmb. Kedalaman : 2,3 cmc. Lebar : 1,7 cmd. Volume : 5-7,5 ml

Batas Superior : Fossa Cerebri media dan Kelenjar Hipofisa Inferior : Atap Nasofaring Lateral : Sinus Cavernosus dan A.Carotis Interna Posterior : Fossa Cerebri Posterior di daerah Pons

Page 5: Word SInus Paranasal

C. Fungsi Sinus ParanasalFungsi Sinun paranasal sebagai berikut (Quinn,2002) 1. Sebagai pengatur kondisi udara

2. Sebagai penahan suhu 3. Membantu keseimbangan kepala 4. Membantu resonansi udara 5. Meredam perubahan tekanan udara 6. Membantu Mukus untuk membersihkan rongga hidung 7. Mendukung pertumbuhan masase muka

Page 6: Word SInus Paranasal

Anggraini, Dewi,R. (2005).Anatomi dan Fungsi Sinus Paranasal. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatra Utara .[Online] diakses dari : Http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3526

[14 april 2015]

Porter,G.T and Quinn,F.B (2002). Paranasal Sinus:Anatomy and Function. Texas: The University of Texas

Medical Branch Department of Otolaryngology[Online]diakses dari :

http://www.utmb.edu/otoref/grnds/paranasal-sinus-2002-01/paranasal-sinus-2002-01-

slides.pdf [14 april 2015]

Prastyo,S.J(2013).Karakteristik Penderita Rinosinusitis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan Tahun 2011[Online] diakses dari:

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/35337 [14 april 2015]

Putz & Pabst.(2007)Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22” Jakrta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Soepardi ,dkk. (2012) Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Ed 7.Jakarta

: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia