Upload
priskavk
View
219
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jjj
Citation preview
Nama : Lilik
Usia : 72 tahun
Status : Menikah
Jumlah anak : 3
Agama : Katolik
Alamat : Villa Kapuk Mas II
Pasien didiagnosis menderita adeno Ca paru kanan. Tidak ada riwayat penyakit terdahulu.
Sebelumnya pasien telah menjalani pengangkatan kista ovarium, dan pasien memiliki alergi
terhadap penisilin.
Masalah Fisik
Pasien mengeluhkan sesak, pusing, konstipasi dan mual. Keluhan sesak diperkirakan
karena adanya efusi pleura yang didapatkan pada pemeriksaa fisik. Pada pemeriksaan saturasi
O2 didapatkan saturasi O2 sebesar 88%. Diduga hal ini menyebabkan pasien mengeluhkan
adanya rasa pusing dan lemas. Selain itu, mobilitas pasien juga terganggu. Pasien hanya bisa
berbaring dan tidak lagi dapat berjalan. Pemeriksaan motorik menunjukkan kekuatan otot
baik. Nafsu makan pasien masih baik dan masih dapat berbicara walaupun terbatas.
Berdasarkan kondisi pasien, tatalaksana yang diberikan adalah sebagai berikut.
Pasien diminta untuk menggerakkan ekstrimitas atas dan bawah serta setiap
persendian agar tidak lemas dan mengalami atrofi otot.
Pasien diberikan laksatif untuk mengatasi konstipasi. Laksatif diberikan apabila
pasien tidak buang air besar selama dua hari. Pasien juga diberi vegeta setiap hari.
Pasien diberikan obat uap untuk mengatasi sesak napas jika diperlukan dan obat
anti jamur yang dioleskan di rongga mulut setelah pemakaian obat uap untuk
mencegah candidiasis oral karena obat uap yang diberikan mengandung steroid.
Posisi pasien ditegakkan karena ada efusi pleura.
Pasien diberi inhalasi oksigen sehingga saturasi oksigen meningkat hingga lebih
dari 90%
Untuk mengatasi nyeri diberikan tramal apabila diperlukan
Ondansentron diberikan untuk mengatasi mual bila dibutuhkan.
Masalah Psikis
Pasien belum diberitahu mengenai kondisi tubuhnya dikarenakan anaknya takut
apabila berita buruk dapat memperburuk keadaan jiwa dan fisik pasien.
Masalah sosial
Kondisi kesehatan pasien cukup mengganggu kehidupan sosial pasien. Ibu Lilik kini
tidak bisa lagi aktif dalam kegiatan gereja yang dulu sering diikuti. Pasien saat ini tinggal
bersama anak, menantu dan tiga orang cucunya. Hubungan pasien dengan keluarganya
terlihat baik. Anak-anak yang tidak tinggal serumah dengan pasien juga tampaknya peduli
dengan kemajuan pengobatan pasien. Biaya pengobatan kanker yang cukup menguras
kantong mengakibatkan adanya kesulitan ekonomi pada keluarga pasien. Teman-teman
pasien dari paroki setempat sering datang untuk berdoa bersama dengan Ibu Lilik.
Masalah spiritual
Pasien seorang beragama Katolik, sementara keluarga yang tinggal serumah beragama
Islam. Akan tetapi, perbedaan keyakinan di antara mereka tidak terlalu memberikan masalah
karena mereka saling menghormati keyakinan masing-masing dan memberikan dukungan
kepada pasien dalam menjalankan ibadah. Keluarga bersedia untuk mendatangkan
rohaniawan tiap minggunya untuk memberikan sakramen ekaristi.