1. What sort of microorganism used? JELASKANMikroba yang digunakan pada penelitian dalam jurnal Optimization of growth and production of protease by Penicillium species using submerged fermentation adalah penicillium. Penicillium termasuk jenis mikroba jenis Kapang endofit. Kapang endofit merupakan sumber potensial untuk antibiotik-antibiotik yang unik karena habitat mikroorganisme endofit berbeda dengan habitat kapang lainnya (Nair et al. 2000). Menurut hasil penelitian dari (emine et al., 2012) Penicillium dapat ditumbuhkan pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dan malt extract agar (MEA) untuk memproduksi Lovastatin. Sedangkan menurut (KL Tiwari et al., 2011) Penicillium dapat ditumbuhkan pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dan Czapek Dox untuk mengetahui sifat morfologi dari penicillium . Mikroba ini dapat tumbuh pada pH 6,6-9,6, namun pH yang paling baik untuk mengahasilkan metabolit adalah 6,6 (Krishna, 2009). Penicillium dapat tumbuh optimal pada suhu 30oC (Krishna, 2009).2. What kind of metabolite produced? JELASKANJenis metabolit yang dihasilkan oleh Penicillium pada penelitian dalam jurnal Optimization of growth and production of protease by Penicillium species using submerged fermentation adalah enzim Protease. Metabolit yang dihasilkan termasuk metabolit sekunder karena mikroba yang menghasilkan enzim protease diinkubasi selama 30 hari. Hal ini sesuai dengan penelitian (I Nyoman, 2004) yang menyatakan bahwa Jamur dari genus Deuteromycetes (Aspergillus sp. dan Penicillium sp.) menghasilkan senyawa metabolit sekunder. Protease merupakan enzim proteolitik yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein (Wilda, 2013). Protease yang dihasilkan oleh penicillium secara optimal pada suhu 30oC dan pada pH 6,6 (Krishna, 2009). Sedangkan enzim protease yang dihasilkan Pediococcus pentosaceus mempunyai aktivitas maksimum pada suhu 50oC, pH 7, dan waktu inkubasi 10 menit pada substrat kasein (Wilda, 2013). 3. What culture system operated? JELASKANSistem operasi kultur yang digunakan pada produksi protese oleh penicillium adalah batch culture fermentation, karena pada proses fermentasi ini dihasilkan metabolit sekunder berupa enzim protease. Proses fermentasi ini berlangsung selama 30 hari dengan penambahan substrat 4. Determine/calculate its !

ln

5. What factors affecting the growth? JELASKANFaktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penicillium adalah:a. MediaMedia yang sesuai untuk pertumbuhan penicillium adalah PDA (Potato Dextrose Agar). b. pHpH yang sesuai untuk menumbuhkan penicillium adalah 6,6c. SuhuSuhu yang digunakan untuk menumbuhkan 6. What factors affecting the yield of metabolite? JELASKANFaktor-faktor yang mempengaruhi metabolit yang dihasilkan adalah:a. pHpH yang digunakan pada proses fermentasi dan menghasilkan protease berkisar antara 6,6-9,6 dengan menggunakan sumber nitrogen organik berupa casein, malt extract, yeast extract. Namun yang paling optimal untuk menghasilkan protease adalah 6,6 pada sumber nitrogen casein yaitu 1,1075. b. Suhu Suhu yang digunakan pada saat memproduksi protease berkisar antara 26-30oC. Namun protease yang dihasilkan paling optimal menggunakan suhu 30oC yaitu sebanyak 1,1304.c. Sumber karbohidratSumber karbohidrat yang ditambahkan pada media ada 2 macam, yaitu karbohidrat sekunder yang berupa gandum, jagung dan beras. Sedangkan karbohidrat primer berupa dekstrosa, sukrosa dan laktosa. Namun yang paling utama digunakan untuk memproduksi protease adalah karbohidrat sekuder karena berasal dari bahan hasil pertaniand. Sumber nitrogenSumber nitrogen yang digunakan ada 2 macam yaitu, sumber nitrogen organik dan anorganik. Sumber nitrogen organik terdiri casein, malt extract dan yeast extract. Sedangakan sumber nitrogen yang anorganik terdiri dari amonium sulfat, amonium bikarbonat dan amonium nitrite. Waktu inkubasiWaktu inkubasi yang paling yepat untuk mengahasilkan enzim protease adalah selama 4 hari dengan jumlah protease yang dihasilkan sebanyak 1300 (Thakur, 2015)f. Kandungan uapKandungan uap juga berpengaruh terhadap metabolit yang dihasilakan. Protease yang dihasilkan adalah 1250 dengan kandungan uap sebanyak 47% (Thakur, 2015).