Upload
muhammad-ajran-saputra
View
237
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
welsone
Citation preview
12 IPA 1 (WELSONE) MAN 2 PALEMBANG
ABSTRAKBersama, dalam asa dan angan yang berbeda.
Dalam gelutan demi menggapai dasi dan jas yang menawan. Bergantung dalam serut jeritan yang mengaung lepas. Kita akan bahagia dengan seragam penggapaian “nanti” yang terbekas seragam usang kita.
Muhammad Ajran Saputra
Iis Ariani
Angan-angan
Layaknya lampu menyinari malam
Seperti bulan menyinari kegelapan
Benda hitam bertaburan layaknya debu-debu melayang di udara
Elektron yang jatuh dengan arah gravitasi membawa relativitas kepermukaan
Gelombang transversal melaju dengan kencang dari kecepatan yang besar
Membawa mata angin ini kearah kutub yang berlawanan
Dari ketinggian yang berjarak beribu kilometer dari permukaan laut
Kemudian,sinar itu memantulkan cahayanya sampai keluar angkasa
Dimana planet-planet yang mengelilingi bumi terpangah dan terdiam akan hal itu
Layaknya membuat benda diam menjadi bergerak dengan usaha yang dikeluarkan
Seperti hal nya menangkap kupu-kupu dengan tangan kosong
(Naya)
Ahmad Alfarizi
Antara Ada dan Tiada
Hidup ini tak kan berarti tanpa dirimu
Engkau bukanlah seluruh hidupku
Disetiap langkahku……
Disetiap nafasku selalu ada dirimu….
Meskipun engkau hanyalah jagad yang tak nampak mata
Namun,engkau menyatu dalam jiwa…..
Menyatu dalam raga yang tak kuasa…..
Kau tinggalkan walau sekejap saja….
Sungguh indah perpaduanmu yang memang ada
Engkau adalah berates-ratus bahkan beribu-ribu makhluk yang tak nyata…..
Bersatu padu membentuk jiwa dan raga….
Diantaramu tak pernah berpisah dan selalu bersama….
Oh electron,proton dan neutron
Selalu setia bersama……
Menyatu membentuk bernama “atom” walau juga tak nyata
Makhluk itu bernama “senyawa”
Indri Apriyana
Hadirmu
Hati itu bagaikan sel
Pengatur detak perasaan jiwa
Namun tahukah kau
Ia begitu rapuh
Namun sang khalik nan begitu adil
Ciptaan membran sel layaknya antibody
Hingga,kenyamanan itu hadir
Dalam kerangka tubuhku
Kupandang
Ukiran deret aritmatika
Hingga menyilaukan retina mataku
Terlihat titik focus,hingga beda begitu jelas
Sejenak kurenggangkan otot belikat
Yang terasa sesak dipundi-pundi udara
Kini diriku….
Layaknya hydrogen tanpa pasangan elektron
Oryzae Sativa
Bevina Ayu Rahmatia Safitri
Hijabku
Silau cahaya sejuk pagi
Sadarkan bayangan penuh arti
Terbesit barisan angka dalam benak
Hingga organ terasa hidup
Setiap lafaz terselinap dipundi-pundi udara
Terasa massa memberatkan belikat
Sekujur tubuh merinding merasakan atmosfer
Layaknya gaya kehidupan
Lamunan itu menyadarkanku
Arti penting tuntunanku
Menutup diri demi keyakinanku
Demi gelar wanita dan tanggung jawabku.
Yulipia Intan
Beda Tapi Sama
Awal mengenalmu sama
Awal saat aku mengenal apa itu matematika ?
Kadang aku merasa bahagia,cemas,dag dig dug bahkan sempat aku merasa takut dan gelisah
Kau selalu membuatku untuk berhitung-hitung kapan waktu yangtepat untuk dekat denganmu
Dan selalu membuat pikiranku untuk mengurangi rasa takutku saat berhadapan denganmu
Aku tau aku tak sebanding dengan dirimu
Tapi aku yakin dapat membagi rasaku padamu
Jika kamu dan aku dikalikan maka bias menjadi kita
Sama seperti persamaan linier jika tidak ada subtitusi apa guna eliminasi
Begitupun aku tanpamu
Intan Antony
Destry QomariahEKOSISTEM KITA
Seperti yang aku pelajariBanyak perbedaan Dilingkaran planetDigaris khatulistiwaSemacam berada di kunci determinasi
Seperti tematodaHidup bersama tapi mematikanIngin untung,Tetapi merugikan lawan yang lainDasar parasit
Seperti Enzim saja Berpengaruh,Namun tak ikut bereaksiSemacam tau tapi tak dikenalSombong sekali
Seharusnya,Seperti virus-virus yang menyebarDi olok-olok karena merugikanTapi dia bias menguntungkan
Bervariasi,Beranekaragaman hayatiSemestinya,kitaBerevolusi mencari perubahanKita generasiGen yang menyampaikanMengajarkan genetika yang baikUntuk generasi selanjutnya
ADeestry
Yulia Rafitri
PASTI
Membingungkan……
Kau dicari hingga ketemu
Berbagai cara orang mencarimu
Dicari,terus dicari ?
Bagi kehidupan kau tentunya pasti
Kau ada di pasar,sekolah,bahkan dimana-mana
Kau membingungkan siswa,mempersulit banyak orang bagi yang tak tahu
Tapi kau begitu penting,penting sekali
Kehidupan kami tak begitu mulus
Ketika kami tidak mengetahui tentang dirimu
Ohh,,,,,,angka-angka
Tambah,kali,kurang,sama dengan
Rumusmu sungguh membingungkan
Bahkan terkadang kami tidak terpecahkan tentang dirimu
Kami rela dimarahi guru
Tapi,walaupun begitu kau salah satu jiwa terpenting bagi kami
YR
Siti Pebsya Roisatun Sholihah
DINAMIKA HATI
Aquerous Humora
Medium perantara gelombang mekanika
Hati yang diibaratkan katrol
Dengan beban jarak dan waktu
Kamu adalah bayangan maya
Yang berharap menjadi nyata
Bagaikan berkas divergen
Yang menyebar memancarkan cahaya
Kamu adalah magnet
Menarikku untuk berpindah
Dengan kecepatan yang maksimum
Membuatku banyak melakukan perubahan
Aku mengacuhkan semua gaya
Semua usaha yang orang lain lakukan
Sorot mataku tetap tertuju padamu
Menangkap cahaya cinta dari matamu
Dilara
DWI SEPTIANI
LOGIKA KU
Kini hidupku bagaikan angka matrik
Yang selalu tersembunyi dalam jeruji kehidupan
Semua yang kuperbuat
Seperti persamaan garis singgung
Yang selalu menyinggung lingkaran dan kurva
Hingga membuatmu marah dan benci padaku
Aku salah
Ini kesalahanku
Rasa maafku
Tak dapat dirumuskan oleh rumus trigonometri manapun
Tak dapat pula dijabarkan oleh aljabar sekalipun
Semua ini seperti bilangan tak terhingga
Yang sulit didefinisikan
Karena rasa ini mengandung logika
Dsboyaaaaaa
Nias Indriani
GETARAN ITU ADA
Pertama kali bayangmu jatuh tepat di focus
Hatiku nyata,tegak diperbesar dengan
Kekuatan lensa maksimum
Bagai tetes minyak jatuh diruang hampa
Pancaran radiasi pesonamu membuat
Otakku tidak bisa berfikir rasional
Electromagnet dalam hatiku terpengaruh
Gelombang magnet cintamu
Saat kau pancarkan getaran cinta
Dengan kecepatan melebihi cahaya
Aku terdiam tak berdaya meluluhkannya
Mungkin ini hanya imajinasi hampa
Kristal senyummu meluluh lantahkan
gundahku…….
Meski kadang gaya gesek perselisihan
menghadang……..
Namun kita menyatukan usaha
Untuk menjaga kekekalan energy cinta kita
Sari Ayu Apriyanti
SIRKULASI CINTA
Dirimu…..Memberikan nafas cintaMenarik diafragma saatku bernafasMerelaksasikan kembaliSaatku menghembuskannya
Dirimu……Mengalirkan ion-ion yang tak ditemukan dialamMemberikan reaksi-reaksi yang tak terdugaKadang membuat sinar gamma menembus seisi duniaKadang membuat pancaran inframerah terlalu kuat
Dirimu….Bagaikan sirkulasi pada paru-parukuMenghirup dan menghembuskan kebahagiaanTanpamu gelembung-gelembung alveolus tidak dapat berfungsiMenukarkan CO2 dan O2 atau sebaliknya
Dirimu……Bagaikan sirkulasi darah dijantungkuMemompa darah menuju seluruh tubuhkuKadang saat detaknya terlalu kencangProduksi eritrosit melewati batas wajarnya
Dirimu…Bagaikan mitokondriaTempat seluruh sel didalam tubuhku bernafasTanpamu takkan terjadi sirkulasi kehidupankuKarena engkau sirkulasi cintaku
Zahrohtulisina Azzari
M. Khasbi Ash SiddiqiKau dan E = mc2
Terkadang,
Senyum indah mu
Laksana gelombang elektromagnetik yang stabil
Namun sayang,
Senyum mu seketika hilang
Laksana kecepatan cahaya yang konstan
Hiroshima dan Nagasaki pun hancur
Hanya karena emosimu
Begitupun halnya dengan Pearl Harbour
Kau tak memikirkan apa yang kau katakan
Kau tak melihat apa yang kau hancurkan
Einstein pun awalnya tak tahu
Apa yang dibuatnya dengan Relativitas
Sama halnya dengan dirimu
Yang tak memikirkan apa yang keluar dari mulutmu
“Khasboy”
Larasati Maulidiyah
Maya
Disaat aku mencoba mengelilingi deret waktu
Retina mataku tertuju pada bayangan itu
Bayangan bak fatamorgana
Bayangan yang telah menjadi alel yang mengisi lokus pikiran ini
Terkadang sulit bagiku mendiagnosa arti dari setiap langkahku
Langkah yang terjal seperti integral
Langkah yang licin seperti bidang miring
Jalanku kadang rumit
Keakutanku tautology adanya
Pikiran negatif tak terperinci dalam berbagai teori
Keinginanku dan harapanku akan menjadi bayangan nyata
Bayangan yang mempertemukanku
Dengan masa depanku
(Ays~)
Kamilia Fakhriyyah
Tetap pada Porosnya
Berlabuh di samudera luasLintasi AntartikaSegitiga Bermuda pun ku lampauiBerkelana
Kutub positif dan negatif hati ini menyatuBagai magnet tarik menarikPutik berjumpa benang sariMelahirkan kelopak terindah
Namun phitagoras itu kini terlukisMekanisme cinta telah bergantiLogaritma rumit kini terpampang nyataTangis dalam sebuah ganjil
Kini kusadar fatamorgana itu nyataHanya dalam bayang kudapat tatap auroraKini kusadar kovalen itu benar adanyaHatiku bak atom yang berbagi sesamanya
Air dimataku berkondensasiMelahirkan titik hujan di rona pipiOmbak menderu karangGelombang amarah membentuk lamda terpanjang
Kutahu, bak Jupiter disandingkan plutoTapi tetap ku percaya, mentari itu sebuah bintangTitik yang tampak, bak melihat bintang diatas bumiTitik yang kau tatap, bak engkau menatap putihku
Namun Sirius tetaplah bersinarPijar cahaya itu tetap benderangMeski langit muramMeski langit berduka
Dapatkah ku bertahan?Akankah ku tetap bersinar?Tapi satu yang kutahu, hidup bagai tata suryaTetap berputar pada porosnya
(Shinoba)
Umi Maghfiroh
Kasat Mata
Tak terlihat di kasat mata
Tak teraba panca indera
Tak terdeteksi teknologi
Kau
Komponen bersaraf ragaku
Sangat rapi
Dengan suara bersama sebayaku
Sungguh!
Kau
Berjaya dalam hidupku
Penolong dalam naunganku
Sangat memengaruhi
Kau jalannya
Saraf otak bersama
Menjelma nyata
Dalam sujudku
Umi
Annisa Nur Fauza
Sebut Saja Dia
Kini senja mendera jasadkudalam balutan bulir beningCerebrum-ku mencoba hitungvolume demi volumeSungguh!Inikah limit tak hingga?Integral tak tentu?Logaritma tak terselesaikan kalkulator?EntahlahKata orang, tanyakan saja pada DiaYang orang-orang sebut Dia
Lalu, saat tersisihkanMuncul goresan daerah arsirlayaknya crayon satu darahkuMilik siapa?Entahlah Kata orang, tanyakan saja pada DiaYang orang-orang sebut Dia
DiaYang orang-orang sebut dalam do’a panjangYang orang-orang sujud di 1/3 malamYang orang-orang bersimpuhmeluapkan sisa asa
Sebut saja Dia, Sang Maha PenciptaHujankupelangikudan bumi yang ku pijak
(Anr-F)
Tri Indriani
Fatamorgana Hati
Awan bergulir naik turun di musim panasKepingan salju yang mencair dan mengalirDan sinar rembulan yang menyertai mil jauhnyaTakkan pernah menghapus memori kita
Angin bertiup kencangDan awan yang berbalik membesutAir mata yang menguapKetika gravitasi tak dapat menahan lagi
Fokus mataku tak lagi nyataHadirnya dirimu hanya fatamorganaSesaat ku merasa menghilangDidalam ruang hampa
Ketika hadirmu bagai cahayaYang melesat begitu cepatMenghilang bagai kecepatan angularYang tanpa ada jarak
Fantasi yang menyerangkuBagai kecanduan yang fatalSesak nafasku hingga tersedakHadirmu bagai toksin untukku
Darahku mengalir semakin cepatSemakin lama semakin sulit ku kendalikanRasa haus membuatku menggigilKarena kecanduanku pada dirimu
Dalam ruang hampa aku diamMerasakan detak jatung yang berdetakHingga aku lupa bagaimana cara bernapasSampai sinar matahari membiaskan kita
(T.I.A)Fatimah
Hati yang Tertarik Magnet Cinta
Diri ini masih sangat rapuh
Begitu jauh dari cahaya cinta-Mu
Tak sedikitpun efek cinta itu ada
Bahkan grafik cintapun aku tak punya
Bagaimana bisa volume cintamu memenuhi hatiku
Apakah kau akan mengeluarkan senyawa CO2?
Supaya bunga dihati ini tumbuh
Atau bahkan kau mau mencampuri saccharin?
Tapi aku tahu mana saccharin mana glukosa
Mungkin karena gelombang cintamu itu
Membuat hatiku tak sebanding lurus dengan pikiranku
Hatiku pun berpikir
Bagaimana kalau rumus cintamu itu salah
Dan kau tidak bisa menyelesaikannya
Jangan mencoba untuk menjawabnya
Kalau bola matamu saja masih memantulkan cahaya lain
Tapi..di sisi lain
Meskipun terkadang suhu amarahmu naik
Kau tetap bisa mengatur derajat cintamu
Kau bahkan tidak pernah memberikan jamur atau bakteri di hatiku
Itu karena.. kau telah memberikanku virus cinta
Yah, itu la hatiku yang tertarik magnet cinta..
(FM3 Fatimah.S.Tf)
Al Ghufraan Syahibullah
BERKAT DIRIMU
Wahai pujaanku
Sebelum bertemu denganmu
Aku ini bagaikan reaksi kimia
Yang masih mencari satu electron ku yang hilang
Dan saat bertemu dengan mu
Aku pun menemukan satu electron ku yaitu kamu
Dan aku pun menjadi stabil berkat dirimu
Ketika oksigen terhembus di wajahku
Menerpa hatiku
Ketika itu pula cintaku teroksidasi
Bersama hatimu yang terbawa
Aku tahu…..
Kita ini sifatnya berbeda layaknya sifat pH
Aku asam dan kamu basa
Tetapi kita akan menjadi netral bila kita bersama
Dan kita bisa saling memiliki bagaikan ikatan kovalen
AGS
Akhmad Gustianza Dika Tanjung
IPA
Aku bingung melihat rumus mu yang bertebaran dimana-mana
Semuanya tentang rumus
Terbesit dalam benakku untuk melepaskannya
Namun tak bisa
Mata ini lelah melihat rumus fisika,matematika dan kimia
Mulut ini lelah menghapal bahasa ilmiah
Namun aku harus berusaha sampai aku bisa
Tapi ini harus di pecahkan
Aku ingin menguasainya
Setiap hari aku menghapal,melihat….
Sampai akhirnya aku bisa
AG
Ana Muslimah
MODUS
Malam penuh bintang
Pancarkan indahnya seberkas cahaya
Hembusan oksigen
Menggetarkan dedaunan
Malam itu
Bumi dan seluruh isinya
Seakan menjadi saksi
Saksi bisu
Mengawali pertemuan diantara dua individu
Antara dua kutub yang berbeda
Pertemuan antara kromosom XY dan kromoson XX
Alunan nada dasar suaramu
Membuat aku bergerak diam
Kaku dan membisu
Kata demi kata
Pertanyaan demi pertanyaan
Kau lemparkan searah denganku
Seakan gaya gravitasi mu ingin mendekat
Seakan atom yang ingin menangkap elektronnya
Ku tahu apa maksudmu
Ah,sudah kuduga
Itu modus!
Iya modus yang sering muncul mengitari keseharianku
Agar kau dapat mengenal gen
Menyatukan atom-atom
Hingga membentuk ikatan ion di antara kita
Ammuslimah
Nadya Riska Anggraini
TETAP
Diagonal-diagonal dihari ini
Ingin sekali menggapaimu
Namun,ku pikir dengan logika
Ada banyak batasan yang memisahkan
Yakin ini masih bulat,aku yakin,,,
Tergalau goyah beramai
Masih banyak peluang yang muncul
Kau akan tetap kuraih
Walau setinggi diagram batang
Walau tak terhitung bagiannya
Walau serumit integral
Walau tak hingga nilainya
Sejujurnya,aku tak mahir dalam materi
Angka yang berderet panjang pun sama
Meresahkan dalam gurauanku
Tetap,aku menyukaimu
Anggi NR
SELEMBUT EMBUN PAGI
Nuriah Ningsih
Disetiap sudut kehidupanku
Kau hidup bagai taman bunga
Yang mewarnai jalan hidupku
Membentuk ladang pelangi
Kau hapus asam basa itu
Demi glukosa yang menghasilkan glikogen
Dan kau tegakkan tubuh
Untuk melindungi buah hatimu
Meski ultraviolet menghadang
Tetap masih kan kau terjang
Demi unsur cinta dan kasih sayang
Kau tetap akan berjuang
Terangnya bulan dan indahnya bintang
Menghiasi malamku bersama kalian
Hingga kelembutan dan kasih sayang kalian
Selembut embun pagi
Ayah
Ibu
Kaulah pelindungku
Bagaikan embun pagi
N.n Az Zahrah
Muhammad Ajran Saputra
PROGRAMMER CINTA
Kamu datang disaat aku sedang shutdown
Saat kubuka windows kamarku di pagi hari
Aku melihat screensaver wajahmu di awan
Tak pernah mataku buffering memandangmu
Kamu selalu online di hatiku
Disaat yang lain offline
Tapi kenapa jika kita bertemu,
Aku selalu not responding
Dengan melihatmu pikiranku langsung Ubuntu
Padahal bahasa pemograman kita sama
Bahasa cinta
Tolong jangan closed this program
Karena if you closed this program you might lose information
Aku mohon wait until this program responding
Allow acces this program
Hatiku ini open sources untuk mu
Aku ingin upload hatiku untukmu dan download hatimu untukku
Aku berjanji tak akan mempartisi harddisk ku untuk yang lain
Aku ingin diriku ini kau bookmarks
Dan kau jadikan my favorites
Di server ini…..
SVKOJAN
Fadhillah Adhariani
PIKIRKU
Kau datang seperti petir
Terkandung proton dan neutron
Proton di kehidupan masa depan
Neutron di kehidupan sekarang
Ketika ku menghampiri
Mataku dipenuhi zat capsaicin
Tanganku dipenuhi Kristal es
Dan otakku menguncup bagaikan putri malu
Kau tau
Bumi masih terus berotasi
Berada di ruang 1 x 1 meter
Tersiram hydraggrum
Dan antioksidan melindungiku
Tapi tak pa
Ku membutuhkanmu seperti vitamin D
Seperti O2 menemani hidupku
Dan pegas untuk ototku
FARH347
Pipit Agustin
ENTAH
Bagaikan O2 yang selalu aku butuhkan di setiap hembusan nafasku
Seperti newton bersama rumus-rumusnya
Berbagai macam rumus,,,,,
Huh,rumus tak begitu banyak aku pahami
Entahlah,,,,,
Hanya dirimu yang bisa pahami saat ini
Semanis glukosa
Semanis kata-kata yang kau ucapkan kepadaku
Dirimu indah,,,
Bagaikan cahaya tampak dengan tujuh warna indahnya
Namamu melekat di hatiku
Seperti angka yang melekat dalam rumus
Jika ini hanya ketertarikan sesaat,,,,
Mengapa aku begitu menggilaimu ?
P’Agstn
Nur Hanifah
RASA TAK TERGENGGAM
Dia fatamorgana di padang gelap gersang
Dia halusinasi di antara mimpi tak tergapaiDia topeng balutan gambaran yang nyata mayaDia spektrum cahaya buta tak bernyawaDia...adalah rasa yang bersalah
Dia...adalah soal matematika tentang integral yang tak terbatas dan kadang tak punya jawabanDia...adalah soal fisika tentang gerak parabola yang tak pernah jatuh, hilang di titik puncak yang sulit tergapaiDia...adalah soal biologi tentang virus Ebola mematikan yang melumpuhkan saraf trigeminusDia...adalah soal kimia tentang unsur tak dikenal dan tak punya rumus empirisDia...adalah kerumitan tak terpecahkan
Semua orang punya harapan dan sebuah pengandaianHarapan dimana dia-aku berada dalam satu keterkaitan yang kekalHarapan dia-aku berada dalam suatu dimensi berdinding cinta-nyata-bernyawaHarapan dia-aku bisa mengatasi semua tanpa perlu menangis, hanya perlu bersamaHarapan bahwa dia hidup untukku, bukan mati karena diriku
Hanya itu...Tidak banyak kan?Atau bila dia menolak aku ingin meminta suatu permintaanTidak perlu membayarKarena rasa tak pernah punya nilai materiTolong rasakan keinginan, nafsu, kepalsuan, pengendalian, kemunafikan dan kehangatan rasa iniTolong pahami dan resapilah rasa yang aku beri kepadamu
N HANIFAHMega Rizky
Sunyi
Bermainkan hitungan waktu demi waktuBertumpu pada baying-bayang logikaMenjelma bagaikan oksigenBerarak menuju singah sananya
Percaya! kutip kata yang selalu disematkan dalam hatiMencari getaran bumi yang menggelegarMenggelegar dalam sunyi seakan penuh arti,ini sederhanaTapi butuh waktu untuk menyadarinya
Mrzky
Heni Puspitasari
KITA ITU
Kita itu bagai asam yang menghujani pikiranKetidakpedulian membuat hidup terasa basaBersama membentuk larutan elektrolit
Kerjasama kita mempercepat laju reaksi
Kita itu bagaikan magnet2 kutub yang berbeda namun saling Tarik menarikKita itu bagai kupu-kupu dan bunga2 jenis yang berbeda namun saling menguntungkan
Kita jelas berbedaNamun diciptakan dari tuhan yang samaBeda……berbeda itu biasaNamun tetap bisa bersama
HpS
Silvyanda Ikopala
SEMU
Pertama kali bayanganmu jatuh tepat difokuskan hatikuNyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimumBagai tetes minyak yang jatuh di ruang hampaCintaku lebih besar dari bilangan decimal
Kau seperti molekul yang tumbuh dihatiku
Seperti H2O yang mengalir di darahkuBagaikan Oryza Sativa setiap kali bertemuHati ini berevolusi hal yang tak dapat kuduga
Bermetafase dalam suatu ceritaYang berevolusi kembali menjadi kitaKita yang dulu....
Slvynda
Over Mexi
SIKLUS
Bermula dari sebuah spermaEngkau 3.103 mengalahkan cahayaMemancarkan frekuensi kebahagiaanPada puluh jutaan mahluk hidup
Hipertensi atau hipotensiItu tergantung langkahmuKemana arahmu ?Kemana langkahmu?
Apa engkau Mollusca?Hidup namun tak berbuatAtaukah engkau sporaBernafas namun tak bergerak
Apa yang engkau ketahuiApa yang engkau tanyaItulah jawabannyaSebuah rute menuju kesuksesan
Mexsmale
Serly Rahayu
HEY KAU
Hey,kau yang ada disanaKau tahu,mengapa hatiku terikat oleh benang-benang spindel hatimu ?Karena kau adalah mitokondria yang menghasilkan energi-energi kehidupankuKarena kau adalah auksin yang mampu membuat pucuk-pucuk hatiku menjulang ke awan-awanKarena kau adalah Rhizobium yang senantiasa mengikat N2 cintaku
Hey,kau yang ada disanaHatiku akan selalu bersimbiosis dengan hatimu,Tak peduli apakah kita ini homologi atau analogi,Heterozigot atau homozigot,Tak peduli meskipun kau memiliki beribu-ribu lisosom dan aku hanya memiliki dinding sel
Aku bahkan tak tak peduli apakah engkau ini adenine atau guanineYang jelas,aku akan selalu membawakan pasangan asam amino yang tepat ke ribosom hatimu
Serly Rhy
Elsyah Oktaviani
DUNIAKU
Jarum jatuh yang kuhitung Jarak langkah yang ku bulatkan dengan rumusDengan potongan origami yang ku genggamn/2 (2a(n-1)b) membingungkan !
Garis singgah yang bertabrakan Merenggang dalam waktu singkatKuhitung,nafasku membisikKau harus menjadi pemilik dunia
Mei AlawiyahJANJI KITA
Dulu,kita memiliki janjiJanji bahwa kita akan menjadi garis dalam geometri bidang datarDisaat itu,kamu menamai kita sebagai titikDimana,kita berharap persahabatan kita akan panjangSeperti waktu yang tak terhinggaDulu,sifat kekonyolan membuat orang lain menjuluki kita sebagai organisme parasite obligat
Namun dibalik kekonyolan itu terkadang kita terpurukKarena pada saat kita sedang terbang tinggiMengapa ?Mengapa harus ada hokum gravitasi di bumi iniDimana bila jatuh kita akan jatuh ke tanahNamun,kita harus bersyukurKarena Tuhan menciptakan hukum pokok hidrostatikaDimana saat jatuh,kita akan dipantulkan lagi ke atas
Sekarang waktu seakan berlalu bagaikan kilatDimana kita mulai menjadi ion-ionDimana kita mulai mencari pasangan yang pasUntuk membentuk suatu unsur yang dapat menghantarkan listrikSebagaimana yang kita tahu,listrik dapat berubah menjadi energy cahayaDimana cahaya adalah sumber kehidupan manusia
M.T AlawiyahRiska Melsi Safitri
SIKLUS CINTA
Daur cintaku ke padamu tak berhentiLaksana metagenesisYang terus mengalir dan berputar
Ada kalanya ketika cinta kita di ujiLaksana memecah kode misteriPada nama botaniBahkan bagai siklus krebs
Ku tak sekuat palisadeYang tegak kokoh menampangKau tau aku hanya selembut bunga karangYang hanya menunduk saat di ambil orang
Bila kau rinduPintuku terbuka lebar untukmuLayaknya stomata pada daunYang selalu terbuka menukar CO2 dan O2
Cinta ini layaknya daunBerembun saat sejukMengkerut dikala panas
Melsi R
Rahma AdeliaRESENSI AJAIB
Wahai pemilik takhta Kemana amplitudo rangkak dalam kebebasan haluanMembumbuhi kehidupan dalam ketetapan mendelBersahaja dalam seogok tanah gelombang berdebu usang
Wahai rahasia teropongPemilik miopi ini mulai berbayangFatamorgana pun mulai menyerupai nyataSungguh,retina ini telah sampai di sudut bias
Wahai pencitra elastisitasBerkeseimbangan dengan gerak harmoni dalam sederhanaMemulih pada ayunan,menyederhanakanBergaya potensi beraut alun dalam regangan
Wahai ratu penguasa ranumPijaknya mulai memasuki Jelajahnya mulai terpengarah kedunia yang terlihat jauhMemutar keselarasan sudut bergelar istimewa
Wahai penjabar luas
Resensi hidup menggelak semua ampasTerngengahlah sudah rantauan Mendorong rangkai yang membentuk puluhan ratap
Wahai Pemilik,mencapainya aku dalam relung kuHarapan menjelajahi Harapan yang melengkapi keajaiban dari mimpi ajaib,dalam yakin kuDi sela gerah seragam kusam ku
Rahma Adelia “Bucu”Galuh Pravita sari
Kesakitan
Dalam sunyiku aku terdiamDalam anganku aku terbayangAkan kehampaan hidup iniYang terhempas akan kesakitan ini
Seperti gelombang laut yang terus menerjangYang tak ada habisnyaSemua seperti bayangan fatamorganaYang terus menghantui setiap jalanku
Aku merasa perih yang tak terhingga saat iniWalaupun dunia berputar satu lingkaran penuhAngin kesakitan itu masih terus terhembusKini aku tak bisa melihatAtau pun merasakan objek bayangan kebahagiaan
Aku tidak bisaMenyerap kalor hangatnya senyumanKini yang bisa aku lepaskanHanyalah titik-titik embun air mata
Aku tak tahu kapan dia berhenti mengalirMungkin jika napas ini berhenti berhembusAtau mungkin aku tidak bisa berjalan di atasHamparan bumi
Seandainya kalian tahu
RizkiyadiRasa Ini
Ketika sinar cintamu membutakan bola matakuTak mampu aku bohongi bahwa aku menginginkanmuHai kau yang ada disanaAku ingin memilikimu seperti ikatan kovalen yang tak tergoyahkan
Cintamu seperti suatu bunyi yang merambat kedalam hatikuSetiap mendengar suara indahmuSeperti arus listrik yang menyetrum rlung hatikuMeskipun gelombang tsunami menghalangikuTakkan berhenti untuk selalu bersamamu
Rasa ini menginfeksi hatikuSeperti aliran darah yang menyelimuti tubuhkuPesona dirimu telah menarik diriku kedekapanmu seperti gaya gravitasiBumi yang menarikkuAku tidak bisa memberikan pehiasan tapi aku bisa memberi kebahagiaan
(R.Yadi)
M.S. Hadi PrasetyoPerhiasan Langit
Setiap hari engkau selalu ada dilangitPagi, siang, sore kau selalu ada disanaWalau malam kadang tak tampakNamun sebenarnya kau ada disana
Oh awanKau pergi mengikuti arah anginaMenyatu dan berpisah bagai virus yang sedang menyebarMenghasilkan tetesan kristal bagai poop yang dikeluarkan oleh pemiliknya
AwanEngkau bergerak menerpa bukitMenonjolkan birunya langitMenampakkan warna pegununganMenanda bahwa disana alam sedang berharapSungai menanti datangnya airDan kesejukan yang ditunggu-tunggu oleh tanaman, hewan, dan satwa yang disebut ekosistem
(M.S HP)
Dicky WahyudiNewton
Dari kejauhan kupandang dirimuSosok yang begitu sangat kukenalSosokmu terpancar jelas oleh retina mataku yang membiaskan pancaran sinarmuKokohnya tubuhmu seperti dinding sel tumbuhan yang tersusun oleh zat kayuDirimu yang selalu menjaga diriku bagaikan rangka yang menjaga bentuk tubuhBagaikan tengkorak yang menjaga isi kepala Bagaikan seorang ibu yang menjaga buah hatinya
Cintaku padamu seperti 0:0 yang hasilnya tak terhinggaWalau pun kamu selalu yang paling sering muncul dalam benakkuSeperti modus dalam statistika Yang apabila 1+1=2Maka aku+kamu=1
Kasihku seperti model atom Dalton yang partikel terkecilnya sudah tak dapat dibagi lagiSayangku yang selalu mengitari dirimu seperti model atom Rutherford Yang inti atomnya diitari electron-elektronDiriku yang menghantarkan arus-arus cinta yang banyakSeperti senyawa elektrolit kuat yang banyak mengahantarkan arus listrik
Seperti hukum newton 3, ‘Aksi=reaksi’Ketika kamu menyatakan cinta padakuAku pun membalas cintamuPesonamu telah menarik diriku ke pelukanmu seperti gaya gravitasi bumiYang menarikku menapak bumiAkhirnya sekarang kita bagaikan sebuah magnetYang berbeda kutub, yang akan saling Tarik menarikApabila didekatkan
(Dickywau)
Waroka Siwi UtariRadioaktivitas
Seperti radioaktivitasRadiasi akan selaluu berusaha untuk menjadi stabilNamun untuk menjadi stabil Ditentukan oleh konstanta peluruhan Layaknya diriku
Namun dimana kamu Aku tidak bisa menjadi stabil jika kamu menghilangKarena kekuatan radiasi akan sebanding dengan jumlah senyawaDan aku tidak bisa menyeimbangkanmu jika kamu diam tanpa suara
Aku tidak harus mengeluhAku harus bangkit kembali dan percayaBahwa radioaktivitas akan selalu memancarkan radiasiAku dan kamu akann selalu berjalan beriringan
( W.S Tari)
Ayu Adawiah
Kagumku
Jika atom tak bernamaMaka mungkin kaulah unsur bebas ituMaaf jika aku tertarik
Tak lagi dapat ku lari dari grativatasi pesonamuMenciptakan ionisasi sempurnaMenjadi plasma cinta diruang hampa
Namun jika tak pantasAnggaplah aku helium yang melayang bebasDengan dua electron yang setia mengelilingikuHanya ituSebuahh orbit sederhana untukku tersenyum
Dijarak satu juta tahun cahaya darimuDan plasma cinta iniAkan ada untuk wujud selanjutnya
Saat seluruh titik tercapaiDan aku, bukanlah atom bebas lagiKarena aku tahuAngkasa ini terlalu luas untuk ku jelajahiSendiri.
(Ayuda)