33
Bangkitkan Energi Negeri Well & Manifold AT ZULU F/S

Well & Manifold

  • Upload
    mbloex

  • View
    58

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

This is presentation about well and manifold

Citation preview

Page 1: Well & Manifold

Bangkitkan Energi Negeri

Well & Manifold

AT ZULU F/S

Page 2: Well & Manifold

Well Diagram (ESP)

Well Completion

Well Head & Chrismast

Tree

Protection & Control

Equipment

DAFTAR ISI

Well Head Manifold

Page 3: Well & Manifold

Well di Zulu memiliki kedalaman berkisar antara 2500 – 3500 ft

Berada di Formasi Talang Akar dan Batu Raja termasuk zona Bima.

Memiliki karakteristik minyak dengan viskositas tinggi (16 – 20 API).

Formasi Talang akar tersusun atas batuan pasir, batu lanau dan batu serpih ketebalan dapat mencapai 400 -850 m

Batu Raja tersusun atas batuan carbonat, batu gamping. Ketebalan formasi dapat mencapai 200 -250 m

INTRODUCTION

Page 4: Well & Manifold

WELL DATA

4

NUI Aktif

Well Aktif Jumlah Prod

ZUA 9 (1,2,3ST, 4,6ST, 7,9,10,11)

2161 BOPD

ZUD 10(1,2,3,4,5,7,8,9,10,11)

1342 BOPD

ZUG 8 ( 1,3,4,6,8,9,10,11) 1899 BOPD

Note : Data Mei 2015

Page 5: Well & Manifold

Install Casing Perforation swabbing

Tujuan : memproduksikan fluida hidrokarbon ke permukaan.

WELL COMPLETION

Komplesi sumur meliputi tahapan sbb.

1. Tahap pemasangan dan penyemenan pipa selubung produksi (production casing).

2. Tahap perforasi dan atau pemasangan pipa liner.

3. Tahap penimbaan (swabbing) sumur.

Page 6: Well & Manifold

CASING (PIPA SELUBUNG)

Adalah pipa selubung yang terbuat dari baja campuran yang mempunyai spesifikasi, jenis dan fungsi untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan problem yang akan timbul dalam suatu operasi pemboran yang diantaranya: runtuhnya lubang bor, hilang lumpur, terjepitnya pipa bor dan bahaya yang mungkin timbul dari operasi tersebut seperti blow out. Penamaan Casing :

1. Conductor Casing

2. Surface Casing

3. Intermediate Casing

4. Production Casing

Page 7: Well & Manifold

CASING

FUNGSI CONDUCTOR CASING:a) MELINDUNGI AIR TAWAR AGAR

TIDAK TERKONTAMINASI LUMPUR PEMBORAN

b) MENAHAN RUNTUHNYA DINDING LUBANG BOR

INTERMEDIATE CASING

a) BERSAMA-SAMA SEMEN

MENUTUP LAPISAN

BERTEKANAN TINGGI/RENDAH

b) MENUTUP LAPISAN KOROSIF.

PRODUCTION CASING

a) MERUPAKAN CASING TERDALAM.

b) UNTUK MEMISAHKAN LAPISAN PRODUKTIF DENGAN LAPISAN LAIN

c) DIPASANG SARINGAN / SCREEN ATAU DILUBANGI/ PERFORASI

Fungsi surface casing :• Menghindari gugurnya

lubang pengaliran lumpur • Sebagai tempat kedudukan

BOP dan well head • Menyangga seluruh berat

rangkaian casing berikutnya yang telah dimasukkan kedalam sumur

Page 8: Well & Manifold

CASING (LINER)

Liner merupakan selubung yang digantungkan kepada casing yang sudah terpasang. Tujuannya penggunaan liner antara lain :• Untuk menghemat pemakaian casing. • Menyesuaikan kekuatan menara.

Page 9: Well & Manifold

API CASING DIMENSION

1. PANJANG CASING ( LENGTH ) ; RANGE 1, PANJANG = 16 FT — 24 FT RANGE 2, PANJANG = 25 FT — 34 FT RANGE 3, PANJANG = 34 FT KEATAS.

2. DIAMETER CASING (OD)

CONDUCTOR : 30”, 16” SURFACE : 13 3/8”, 10 ¾”, 9 5/8”, 8 5/8” INTERMEDIATE : 10 3/4”, 9 5/8”, 8 5/8”, 7 5/8” PRODUCTION : 7”, 5 ½”, 4 ½”

3. GRADE CASING

GRADE MIN. YIELD STRENGTH

F - 25 25.000 PSI

H - 40 40.000 PSI

J - 55 55.000 PSI

N - 80 80.000 PSI

P -110 110.000 PSI

Page 10: Well & Manifold

PERFORATION

Adalah Pembuatan lubang menembus casing dan semen sehingga terjadi komunikasi antara formasi dengan sumur yang mengakibatkan fluida formasi dapat mengalir ke dalam sumur.

Jenis Perforator :1. Bullet/ Gun Perforator2. Jet Perforator Konidisi saat melakukan perforasi

1. Overbalance (P hidrostatic lumpur > P formasi)

2. Underbalance (P hidrostatic lumpur < P formasi) Teknik Melakukan Perforasi1. Wireline

• Wireline conveyed perforation• Wireline conveyed tubing gun

2. Tubing Conveyed Perforation

Page 11: Well & Manifold

PERFORATION (Overbalance)

Merupakan kondisi kerja di dalam sumur dimana tekanan formasidikontrol oleh fluida/lumpur komplesi, atau dengan kata lain bahwa tekanan hidrostatik lumpur (Ph) lebih besar dibandingkan tekanan formasi (Pf), sehingga memungkinkan dilakukan perforasi,pemasangan tubing dan perlengkapan sumur lainnya.. Cara overbalance ini, umumnya digunakan untuk :• Komplesi multizona.• Komplesi gravel-pack (cased hole).• Komplesi dengan menggunakan liner.• Komplesi pada casing intermediate.

Page 12: Well & Manifold

Problem yang sering timbul dengan teknik overbalance iniadalah :• Terjadinya kerusakan formasi (damage) yang lebih

besar,akibat reaksi antara lumpur komplesi dengan mineral-mineralbatuan formasi.

• Penyumbatan oleh bullet/charge dan runtuhan batuan.• Sulit mengontrol terjadinya mud-loss dan atau kick.• Clean-up sukar dilakukan.

PERFORATION (Overbalance)

Page 13: Well & Manifold

PERFORATION (Underbalance)

Merupakan kebalikan dari overbalance, dimana tekanan hidrostatik lumpur komplesi lebih kecil dibandingkan tekanan formasi. Cara ini sangat cocok untuk formasi yang sensitif/reaktif dan umumnya lebih baik dari pada overbalance, karena :• Dengan Ph<Pf, memungkinkan terjadinya aliran balik dari formasi ke

sumur, sehingga serbuk hasil perforasi (debris) dapat segera terangkat keluar dan tidak menyumbat hasilperforasi.

• Meminimalisir terjadinya mud-loss dan skin akibat reaksi antara lumpur dengan mineral batuan.

• Clean up lebih cepat dan efektif

Page 14: Well & Manifold

15

Wireline Casing (Overbalanced)

Page 15: Well & Manifold

Tubing Conveyed – Underbalanced

16

keluarnya fluida formasi masuk ke lobang sumur.

Page 16: Well & Manifold

SWABBING

Yaitu pengisapan fluida sumur / fluida komplesi setelah perforasi pada kondisi overbalance dilakukan, sehingga fluida produksi dari formasi dapat mengalir masuk kedalam sumur dan kemudian diproduksikan ke permukaan. SISTEM SWABBING1. Penurunan Densitas Cairan

menginjeksikan lumpur yang mempunyai densitas lebih kecil dari fluida yang berada di sumur, sehingga densitas lumpur baru akan memperkecil tekanan hidrostatik (Ph) fluida sumur, sehingga akan terjadi aliran dari formasi menuju sumur produksi selanjutnya ke permukaan

17

Page 17: Well & Manifold

2. Penurunan Kolom Cairan Dihisap

Dengan memasukkan karet penghisap (swabb cup) yang ‑berdiameter persis sama dengan tubing untuk swabbing. Dengan cara menarik swab cup ke atas, maka tekanan dibawah ‑swab cup menjadi kecil sehingga akan terjadi surge dari bawah ‑yang akan mengakibatkan aliran.

DitimbaTimba dimasukkan melalui tubing, dimana pada saat timba

diturunkan, katup pada ujung membuka dan bila ditarik katup tersebut akan menutup. Dengan cara ini, maka suatu saat tekanan formasi akan melebihi tekanan hidrostatik kolom lumpur

18

SWABBING (Cont’d)

Page 18: Well & Manifold

DOWN HOLE COMPLETION

1. Open Hole 2. Cased Hole3. Sand exclussion

TUBING COMPLETION

1. Natural Flow2. Artificial Lift

WELL HEAD COMPLETION

1. Christmast Tree2. Casing Head3. Tubing Head

Metoda Well Completion

Page 19: Well & Manifold

DOWN HOLE COMPLETION

Adalah membuat hubungan antara formasi produktif dan sumur produksi dengan tiga metoda adalah sebagai :• Open hole completion ‑ (komplesi sumur dengan formasi produktif

terbuka).• Sand exclussion completion (problem kepasiran).• Cased hole completion ‑ atau perforated completion (komplesi

sumur dengan formasi produktif dipasang casing dan diperforasi).

20

Page 20: Well & Manifold

Well Completion Zulu

Formation completion zulu termasuk tipe close.

Terdiri dari susunan :

Conductor casing D : 30” Depth : 0 – 325 ft

Surface casing D : 13 3/8” Depth : 325 - 1417 ft

Intermediate casing D : 9 5/8” Depth : 1417– 2650 ft

Liner casing D : 7” Depth : 2650 – 2820 ft

Tubing D : 2 7/8” Depth : 0 – 2560 ft

Page 21: Well & Manifold

22

GRADE TUBING

GRADE MIN. YIELD STRENGTH

F - 25 25.000 PSI

H - 40 40.000 PSI

J - 55 55.000 PSI

N - 80 80.000 PSI

P -105 105.000 PSI

Page 22: Well & Manifold

WELL COMPLETION DIAGRAM

24

8 Joints 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8" Reliance-5E Safety Valve

FMC Tubing Hanger

63 Joints 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8 NEXO Sliding Sleeve ( jar down to open )

9-5/8 x 3-1/2 Y-Tool

Pump

IntakeProtectorMotorSensor

1 Joint 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8 NEXO Sliding Sleeve (Open Position)1 Joint 2-7/8 EUE 8Rd J-55

6.5 ppf TubingLower Completion Existing9-5/8 x 2-7/8 HB BOT Packer

2-7/8 WB-1 Camco Sliding sleeve2-7/8 D-2 Camco Landing Nipple

9-5/8 Casing Shoe @ 3251'Baturaja Perf : 4140' - 4528' 4730' - 5826'

6013' - 6127'

7" Liner Shoe @ 6130'

Tubing & CouplingMerupakan pipa alir vertikal yang ditempatkan di dalam casing produksi yang berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi sumur kepermukaan atau mengalirkan fluida injeksi ke dalam sumur.

Tubing & CouplingUntuk jenis sambungan, baik tubing maupun coupling dibagiatas :a. External Upset End (EUE)b. Non External Upset End (NUE)c. Integral JointSedangkan bentuk ulir dikenal dengan API round threads danbutters threads

Page 23: Well & Manifold

25

Safety Valve

Fungsi Safety valve Mengamankan sumur dalam hal surface wellhead gagal dalam mengamankan sumur.

WELL COMPLETION DIAGRAM

8 Joints 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8" Reliance-5E Safety Valve

FMC Tubing Hanger

63 Joints 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8 NEXO Sliding Sleeve ( jar down to open )

9-5/8 x 3-1/2 Y-Tool

Pump

IntakeProtectorMotorSensor

1 Joint 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8 NEXO Sliding Sleeve (Open Position)1 Joint 2-7/8 EUE 8Rd J-55

6.5 ppf TubingLower Completion Existing9-5/8 x 2-7/8 HB BOT Packer

2-7/8 WB-1 Camco Sliding sleeve2-7/8 D-2 Camco Landing Nipple

9-5/8 Casing Shoe @ 3251'Baturaja Perf : 4140' - 4528' 4730' - 5826'

6013' - 6127'

7" Liner Shoe @ 6130'

Page 24: Well & Manifold

PackerFungsi pokok dari packer adalah memisahkan atau mengisolasi annulus tubing - casing dan membantu efisiensi produksi.

WELL COMPLETION DIAGRAM

8 Joints 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8" Reliance-5E Safety Valve

FMC Tubing Hanger

63 Joints 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8 NEXO Sliding Sleeve ( jar down to open )

9-5/8 x 3-1/2 Y-Tool

Pump

IntakeProtectorMotorSensor

1 Joint 2-7/8 EUE 8Rd J-55 6.5 ppf Tubing

2-7/8 NEXO Sliding Sleeve (Open Position)1 Joint 2-7/8 EUE 8Rd J-55

6.5 ppf TubingLower Completion Existing9-5/8 x 2-7/8 HB BOT Packer

2-7/8 WB-1 Camco Sliding sleeve2-7/8 D-2 Camco Landing Nipple

9-5/8 Casing Shoe @ 3251'Baturaja Perf : 4140' - 4528' 4730' - 5826'

6013' - 6127'

7" Liner Shoe @ 6130'

Tujuan Aplikasi Packer :– Mempertahankan fluida reservoir dan tekanan terisolasi dari casing– Mengisolasi casing/liner yang bocor

Page 25: Well & Manifold

WELL HEAD & CHRISMAST TREE

27

Well Head

Chrismast Tree

Well-head merupakan peralatan kontrol sumur di permukaan yang terbuat dari besi baja membentuk suatu sistern seal/penyekat untuk menahan semburan atau kebocoran cairan sumur ke permukaan.Tersusun atas casing head (casing hanger) dan tubing head (tubing hanger).

Casing hangerMerupakan fitting (sambungan) tempat menggantungkan casing.

Tubing hangerFungsi utama dari tubing head, adalah :1. Sebagai penyokong rangkaian tubing.2. Menutup ruang antara casing-tubing pada waktu pemasangan X-mastree atau perbaikan valve.

Page 26: Well & Manifold

28

Pressure Gauge

Surface Safety Valve

Master Valve

The tubing hanger

Pig Tail

Wing valve

Choke valve

Wing valve

Tubing Production

Check valve

Line Gas Casing

Production

P Pilot

WELL HEAD & CHRISMAST TREE

Alat ini merupakan susunan valve yang berfungsi sebagai pengamanan dan pengatur aliran produksi di permukaan.

CHRISMAST TREE

Page 27: Well & Manifold

Well Head Panel

29

• Well head panel digunakan untuk mengoperasikan SSV & SCSSV.

• Pull To Open SSV dengan cara di tarik

• To open SCSSV : Posisi primary manifold di close kan terlebih dahulu begitupun well lainnya pidahkan ke posisi close. Selanjutnya posisikan start up manifold ke posisi open (untuk well yang akan di buka) . Setelah supply mencapai 3000 psi switch kembali

• Start up manifold diclose dan primary manifold diopen begitupun well lainnya primary manifold pada posisi open.

• Terdapat parameter yang dibaca di well head panel yaitu

1. Supply pressure to pilot2. Supply pressure to SSV3. Supply pressure to SCSSV

Pull to OpenSSV

To Open SCSSV

Page 28: Well & Manifold

MANIFOLD

30

Production Manifold Test Manifold

Page 29: Well & Manifold

31

Flow Process from Downhole to Outgoing NUI

Page 30: Well & Manifold

32

Flow Process Well Testing

Page 31: Well & Manifold

Sistem Proteksi

33

Proteksi dari proses di NUI terdiri dari

NUI Pilot Manifold Test Separator Out going

ZUA PSHH : 425 PSLL: 35

PSV P:1400PSV T : 1315

LSHH : 80% LSLL: 20% PSLL : 80 PSHH: 410PSV: 655

PSHH : 250 PSLL: 80

ZUD PSHH : 425 PSLL: 40

PSV P: 1470PSV T: 1470

LSHH : 80% LSLL: 20 % PSLL : 50 PSHH: 250PSV: 500

PSHH : 250 PSLL: 50

ZUG PSHH : 250 PSLL: 40

PSV P: 1470PSV T: 1470

LSHH : 80% LSLL: 20% PSLL : 70 PSHH: 210PSV: 655

PSHH : 100 PSLL: 25

Page 32: Well & Manifold

Reading Parameter Process

34

FTP : Untuk mengetahui kondisi well dari pressurenya Choke : Untuk mengatur rate produksi CHP : Mengetahui besarnya pressure cassing karena berpengaruh ke level fluid

well Pressure Manifold : Mengetahui presssure manifold memastikan tidak ada

kebocoran Pressure Out going : Memonitor pressure out going memastikan tidak ada

kebocoran ataupun plug. Ampere : Mengetahui beban motor masih pada range aman Frekuensi : Untuk mengatur kecepatan putaran motor PIP : Untuk mengetahui besar potensi sumur dan memastikan masih berada

range aman PDP : Memastikan pressure masih beroperasi pada range yang aman dan

memastikan pompa masih berfungsi dengan baik MWT : Untuk memonitor temperature winding motor

Page 33: Well & Manifold

TERIMA KASIH