6
SISFO-Jurnal Sistem Informasi WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT UNTUK MENSINERGIKAN KOLABORASI STAKEHOLDER SECARA ONLINE Hatma Suryotrisongko 1) , Achmad Holil Noor Ali 2) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111 Telp : (031) 5964965, Fax : (031) 5964965 E-mail : [email protected] 1) [email protected] 2) Wediombo Ecotourism adalah project pengembangan wisata berbasis alam (ekowisata) yang juga menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam di kawasan karst Wediombo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia. Penerapan Teknologi Informasi selama ini yang hanya menggunakan website untuk publikasi informasi masih dirasa kurang memfasilitasi kebutuhan dari para stakeholder. Penelitian ini mencoba untuk membuat suatu sistem yang mengintegrasikan konsep e-Commerce, Customer Relationship Management, dan Personalisasi untuk pengembangan model baru arsitektur IT pada pengembangan pariwisata. Hasil dari penilitian ini adalah Wediombo Ecotourism IT Framework, arsitektur teknologi informasi untuk mensinergikan kolaborasi stakeholder secara online, yaitu pengelola kawasan Wediombo, pelanggan (wisatawan), penyedia layanan perjalanan wisata pihak ketiga (tour/travel agent), dan organisasi/individu partisipan konservasi lingkungan. Framework ini terdiri dari Online Tour Planner, Flash Virtual Tour, Mobile Catalog & Tour Guides . Keywords: IT framework, ecotourism, e-commerce, customer relationship management, personalization 1. PENDAHULUAN www.wediombo.com adalah project e-tourism yang menjual wisata berbasis alam (ecotourism) dan menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam di kawasan karst Wediombo, dengan target pasar internasional. Kawasan Wediombo terletak di kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia. Terdapat lebih dari 28 buah objek wisata potensial yang berupa pantai, gua karst (batuan kapur), homestay, memancing, konservasi, dan lain-lain. Daya tarik utama kawasan ini adalah: Keunikan karakteristik daerah karst. Pesona keindahan alam yang masih natural. Keanekaragaman vegetasi dan satwa lokal yang khas. Stakeholder yang terlibat dari pengelolaan kawasan ecotourism Wediombo ini adalah pengelola kawasan Wediombo, pelanggan (wisatawan), penyedia layanan perjalanan wisata pihak ketiga (tour/travel agent), dan organisasi/individu partisipan konservasi lingkungan. Kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan kawasan ecotourism Wediombo adalah kurangnya kolaborasi dari para stakeholder untuk bekerjasama menjual dan mengembangkan pariwisata di daerah tersebut. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain: 1) kurangnya fasilitas yang memungkinkan turis mancanegara untuk melakukan pembelian paket wisata secara online yang disertai dengan kemudahan untuk melakukan penyesuaian pada paket wisata (customized), 2) tidak adanya kemudahan untuk kerjasama dengan biro perjalan wisata untuk turut menjualkan paket wisata Wediombo, dan 3) bagaimana menghubungkan kegiatan konservasi di Wediombo dengan para pemerhati lingkungan untuk mendapatkan dukungan dan dana. Penelitian yang ditampilkan pada paper ini bertujuan untuk mengembangan sebuah model arsitektur IT baru dalam pengembangan ecotourism, yang dapat diadaptasikan untuk pengembangan ekowisata lain diseluruh dunia. Penelitian ini merupakan hasil kerjasama PERMASI (Perkumpulan Masyarakat Konservasi Wediombo Lestari) selaku masyarakat lokal pengelola kawasan Wediombo, dengan PT Enkorp (Konsultan IT) dan tim peneliti dari ITS.

WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT …si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol1no1.pdf · menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT …si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol1no1.pdf · menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam

SISFO-Jurnal Sistem Informasi

WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK:

ARSITEKTUR IT UNTUK MENSINERGIKAN KOLABORASI STAKEHOLDER SECARA ONLINE

Hatma Suryotrisongko1), Achmad Holil Noor Ali2)

Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111 Telp : (031) 5964965, Fax : (031) 5964965

E-mail : [email protected] 1) [email protected] 2)

Wediombo Ecotourism adalah project pengembangan wisata berbasis alam (ekowisata) yang juga menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam di kawasan karst Wediombo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia. Penerapan Teknologi Informasi selama ini yang hanya menggunakan website untuk publikasi informasi masih dirasa kurang memfasilitasi kebutuhan dari para stakeholder.

Penelitian ini mencoba untuk membuat suatu sistem yang mengintegrasikan konsep e-Commerce, Customer Relationship Management, dan Personalisasi untuk pengembangan model baru arsitektur IT pada pengembangan pariwisata.

Hasil dari penilitian ini adalah Wediombo Ecotourism IT Framework, arsitektur teknologi informasi untuk mensinergikan kolaborasi stakeholder secara online, yaitu pengelola kawasan Wediombo, pelanggan (wisatawan), penyedia layanan perjalanan wisata pihak ketiga (tour/travel agent), dan organisasi/individu partisipan konservasi lingkungan. Framework ini terdiri dari Online Tour Planner, Flash Virtual Tour, Mobile Catalog & Tour Guides .

Keywords: IT framework, ecotourism, e-commerce, customer relationship management, personalization

 

1. PENDAHULUAN

www.wediombo.com adalah project e-tourism yang menjual wisata berbasis alam (ecotourism) dan menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam di kawasan karst Wediombo, dengan target pasar internasional.

Kawasan Wediombo terletak di kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia. Terdapat lebih dari 28 buah objek wisata potensial yang berupa pantai, gua karst (batuan kapur), homestay, memancing, konservasi, dan lain-lain. Daya tarik utama kawasan ini adalah:

− Keunikan karakteristik daerah karst.

− Pesona keindahan alam yang masih natural.

− Keanekaragaman vegetasi dan satwa lokal yang khas.

Stakeholder yang terlibat dari pengelolaan kawasan ecotourism Wediombo ini adalah pengelola kawasan Wediombo, pelanggan (wisatawan), penyedia layanan perjalanan wisata pihak ketiga (tour/travel agent), dan organisasi/individu partisipan konservasi lingkungan.

Kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan kawasan ecotourism Wediombo adalah kurangnya kolaborasi dari para stakeholder untuk bekerjasama menjual dan mengembangkan pariwisata di daerah tersebut. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain: 1) kurangnya fasilitas yang memungkinkan turis mancanegara untuk melakukan pembelian paket wisata secara online yang disertai dengan kemudahan untuk melakukan penyesuaian pada paket wisata (customized), 2) tidak adanya kemudahan untuk kerjasama dengan biro perjalan wisata untuk turut menjualkan paket wisata Wediombo, dan 3) bagaimana menghubungkan kegiatan konservasi di Wediombo dengan para pemerhati lingkungan untuk mendapatkan dukungan dan dana.

Penelitian yang ditampilkan pada paper ini bertujuan untuk mengembangan sebuah model arsitektur IT baru dalam pengembangan ecotourism, yang dapat diadaptasikan untuk pengembangan ekowisata lain diseluruh dunia.

Penelitian ini merupakan hasil kerjasama PERMASI (Perkumpulan Masyarakat Konservasi Wediombo Lestari) selaku masyarakat lokal pengelola kawasan Wediombo, dengan PT Enkorp (Konsultan IT) dan tim peneliti dari ITS.

Page 2: WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT …si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol1no1.pdf · menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam

SISFO-Jurnal Sistem Informasi

2. PENGEMBANGAN KONSEP DAN PERANCANGAN SISTEM

Saat ini, sistem informasi pariwisata menjadi salah satu aplikasi penting dalam area e-Commerce. Jumlah turis yang menggunakan sistem informasi pariwisata berbasis web untuk merencanakan perjalanan meningkat dari 3,1 juta pada 1996 menjadi 33,8 juta pada 1998, yang berarti terjadi lonjakan 1000% dalam 2 tahun (Travel Industry Assoc. of America, 1999). Dalam waktu 10 tahun kedepan diprediksikan bahwa 30% dari keseluruhan transaksi bisnis pariwisata akan dilakukan melalui internet (Schuster, 1998). Saat ini lebih diperlukan sistem informasi pariwisata berbasis web yang turut menampilkan informasi mengenai fasilitas hotel, infrastruktur, kebudayaan, kerajinan, kehidupan sehari-hari, dll (Garzotto and Proll, 2004).

E-commerce menjadi salah satu sektor ekonomi yang sangat penting, sebagaimana menjadi salah satu cara yang sangat menarik untuk memulai aktivitas bisnis (Markellou, P. et al, 2005). Pada World Wide Web, yang menawarkan banyak peluang untuk data mining, transaksi business-to-business e-commerce bahkan melebihi transaksi langsung ke pelanggan (Berry and Linoff, 2006). Statistik menunjukkan kemungkinan yang sangat optimis bahwa business-to-consumer (B2C) e-commerce akan meningkat sangat cepat dari tahun ke tahun (Browne dkk, 2003)

Selain itu, personalisasi yang memfasilitasi customers preferences untuk meningkatkan penjualan menjadi sangat penting,. Eirinaki dan Vazirgiannis (2003) mendefinisikan personalisasi sebagai informasi atau layanan oleh suatu website untuk memperoleh pengetahuan terhadap kebiasaan dan minat pengguna, dikombinasikan dengan isi dan struktur website.

Menyediakan informasi di bidang pariwisata dan pendidikan melalui PDA atau perangkat mobile menjadi sangat penting untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Limitasi yang sering muncul terhadap beberapa perangkat yang berbeda dipercaya akan terpecahkan melalui evolusi teknis teknologi (Fuschi dkk, 2005).

Menurut Tourniaire (2003), Customer Relationship Management (CRM) adalah kumpulan proses dan fungsi yang berfokus pada pelanggan dari suatu organisasi, seperti penjualan, marketing, dan layanan, yang juga dirancang untuk menggunakan tool yang sesuai untuk fungsi-fungsi tersebut.Secara umum, konsep CRM dapat dirangkum menjadi Get, Keep dan Grow.

Berbagai konsep tentang e-commerce, CRM dan personalisasi menjadi dasar dalam mengembangkan situs wediombo. Situs www.wediombo.com (lihat Gambar 1) terutama dirancang untuk dapat

mensinergikan kolaborasi stakeholder secara online, yaitu: − Pengelola kawasan Wediombo (PERMASI) − Pelanggan (wisatawan) − Penyedia layanan perjalanan wisata pihak

ketiga (tour/travel agent) − Organisasi/individu partisipan konservasi

lingkungan

Website ini menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh wisatawan, mulai dari informasi objek wisata, akomodasi, dll. Semua informasi tersebut dapat disimpan pada perangkat mobile dengan mengunduh aplikasi ‘Mobile Catalog & Tour Guides’ di wap.wediombo.com. Calon wisatawan dapat mengalami pengalaman virtual berwisata di Wediombo melalui fitur ‘Flash Virtual Tour’ di catalog.wediombo.com.

Gambar 1. Halaman depan www.wediombo.com

Pemesanan paket wisata difasilitasi melalui ‘Online Tour Planner’. Tour/travel agent di seluruh dunia yang diundang, atau individu yang berminat menjadi agen melalui pendaftaran di website, akan mendapatkan kupon potongan harga sebagai reseller penjualan paket wisata, sehingga memperluas wilayah pemasaran Wediombo Ecotourism. Pembayaran paket wisata dan donasi untuk kegiatan konservasi dilayani secara online melalui integrasi layanan pembayaran Paypal.

3. WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK

Wediombo Ecotourism IT Framework Arsitektur adalah arsitektur teknologi informasi untuk mensinergikan kolaborasi online stakeholder (pengelola, wisatawan, tour/travel agent, partisipan konservasi), dengan fitur: ‘Online Tour Planner’, ‘Flash Virtual Tour’ dan ‘Mobile Catalog & Tour Guides’

Tiga fitur diatas sangat penting untuk dapat memfasilitasi kebutuhan para stakeholder, mulai dari bagaimana mengetahui secara nyata kondisi

Page 3: WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT …si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol1no1.pdf · menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam

SISFO-Jurnal Sistem Informasi

dan keindahan kawasan Wediombo, menyediakan fasilitas untuk pemesanan secara online baik untuk turis maupun reseller biro perjalanan, dan juga kemudahan akses informasi melalui media perangkat mobile.

3.1 Arsitektur Sistem

3.1.1 Online Tour Planner (www.wediombo.com/index.php)

Adaptasi konsep e-Commerce untuk pariwisata, dengan fitur: Ajax, Online Payment (Paypal), Billingual, Search Engine Optimization, Video Streaming, RSS, Live Chat, Comment and Rate, Social Networking, Marketing (Coupon, Cross Sales, Campaign). Fitur ini adalah implementasi unik dari teknik personalisasi, yang sangat penting dalam bisnis pariwisata online, untuk meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan

Pengunjung seolah-olah dilayani oleh petugas tour planner untuk membuat paket wisata khusus (customized), dengan memilih langsung objek-objek wisata dan layanan yang diinginkan, kemudian secara otomatis dihasilkan invoice dan pembayaran online. Fitur ini memberikan calon wisatawan kemudahan, kebebasan, fleksibilitas dan akses 24jam dalam merencanakan perjalanan wisata sesuai minat dan anggaran biaya (lihat Gambar 2).

Fitur ini juga menjembatani kerjasama pengelola dengan reseller internasional. Cukup memasukkan kode kupon untuk mendapatkan harga khusus bagi agen. Komunikasi, pemesanan dan pembayaran dilakukan secara online. Fitur ini adalah inovasi dari teknik personalisasi pada e-commerce (lihat Gambar 8).

Gambar 2. Online Tour Planner

3.1.2 Flash Virtual Tour

(catalog.wediombo.com)

Animasi Flash yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman virtual bagi calon wisatawan, sehingga dapat merasakan sepenuhnya semua daya tarik objek wisata (lihat Gambar 3). Animasi flash menampilkan deskripsi objek wisata dengan lebih dari 300 buah foto secara atraktif. Setelah dipilih salah satu objek wisata, ditampilkan

deskripsi objek wisata dan thumbnail slider untuk memunculkan foto secara animasi. Fitur ini efektif untuk memprospek (follow up) calon wisatawan dalam penjualan paket wisata Wediombo.

Gambar 3. Flash Virtual Tour

3.1.3 Mobile Catalog & Tour Guides

Fitur ini menggunakan Animasi Flash Lite dengan bahasa pemrograman Action Script untuk perangkat mobile, sebagai Marketing Toolkit dan buku panduan wisata digital, dengan kemudahan penyebaran melalui media nirkabel (bluetooth, wifi, infrared, dll). Fitur ini dirancang untuk dapat digunakan pada perangkat mobile dengan sistem operasi Symbian / Linux / Windows Mobile 5.0 yang telah terinstall Flashlite Player.

Software Pocket Marketing berbasis animasi Flash Lite ini (lihat Gambar 4) dapat di download di wap.wediombo.com. Fitur ini memberikan keleluasan bagi calon wisatawan untuk dapat melihat informasi Wediombo Ecotourism melalui perangkat mobile tanpa harus terkoneksi internet, kapan saja dan dimana saja. Software ini menjadi Marketing Toolkit yang efisien untuk mempromosikan Wediombo Ecotourism, dan menjadi buku panduan wisata digital yang praktis bagi wisatawan. Selain itu, fitur ini juga dapat mengurangi penggunaan kertas sehingga lebih ramah lingkungan.

Page 4: WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT …si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol1no1.pdf · menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam

SISFO-Jurnal Sistem Informasi

Gambar 4. Wediombo Mobile menu (kiri) and gallery (kanan)

3.2 Isi

Saat ini objek wisata yang ditawarkan berjumlah 28 buah. Selain informasi deskripsi mengenai objek wisata, proyek ini juga berisi kurang lebih 300 buah foto yang menampilkan daya tarik dari masing-masing objek wisata (lihat Gambar 5), dan beberapa video dokumentasi kegiatan konservasi maupun pemanduan wisata yang telah dilakukan.

Gambar 5. Photo Sliders

Garis besar content Wediombo Ecotourism:

- Pantai : Wediombo, Jungwok, Pulutan, Watulumbung, Dadapan, Sinden, Ngusalan, Sedahan

- Konservasi : Conservation Park, Dry Forest

- Gua Karst : Bentis, Greweng, Banyu Sumurup, Pertapan1, Pertapan2, Ngusalan, Lowo

- Akomodasi : Homestay, Shelter, Transportasi, Rest Area

- Lain-lain : Pemandu Wisata, Gardu Pandang, Taman Laut, Wisata Spiritual, Berkemah, Study Tour, Memancing

- Profil, Geografis, Adat dan Budaya, Awards, Contact

3.3 Pendekatan Personalisasi e-Commerce Pelanggan potensial tidak hanya ditawari paket wisata yang sudah ada, tetapi juga difasilitasi untuk merubah (customize), dengan menambahkan atau memilih objek wisata lain sesuai keinginan mereka (lihat Gambar 6). 3.4 Pendekatan Customer Relationship Management

Proyek ini mengimplementasikan teknik CRM untuk mendukung keseluruhan proses penjualan.

3.4.1. GET (mendapatkan pelanggan)

Pertama-tama, menggunakan Google Adwords dan Search Engine Optimization untuk promosi, dan juga kupon untuk kerjasama dengan tour/travel agents. Memprospek pembeli potensial dilakukan melalui Flash Virtual Tour, dimana penjualan dilakukan dengan Online Tour Planner.

3.4.2. KEEP (menjaga/meningkatkan pelanggan)

Data pelanggan dan agen disimpan pada database, untuk kemudian dimanfaatkan untuk newsletter/campaign untuk promosi selanjutnya atau pemberitahuan berita terkini. Mobile Catalog & Tour Guides sangat penting untuk menjaga pelanggan tetap teringat dengan informasi Wediombo Ecotourism.

Gambar 6. Detail informasi objek wisata.

Page 5: WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT …si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol1no1.pdf · menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam

SISFO-Jurnal Sistem Informasi

3.4.3. GROW (penjualan lebih)

Online Tour Planner juga mengimplementasikan teknik Cross Selling. Ketika memilih objek wisata, ditampilkan alternatif lain yang dibeli pelanggan terdahulu yang juga memilih objek wisata yang sama. Selain itu, promosi mulut ke mulut difasilitasi melalui fitur Share This (Email and Social Web), begitu juga dengan promosi Mobile to Mobile dengan Mobile Catalog & Tour Guides. Fitur ini menganggap bahwa semua orang adalah agen. Pelanggan yang pernah melakukan pembelian dan individu yang berminat menjadi agen melalui pendaftaran gratis di website, mendapatkan kupon diskon untuk harga khusus agen.

3.5. Stabilitas, Keamanan dan Ketangguhan

Untuk reliability/stability, digunakan data center (hosting) berkualitas dengan ketersediaan (uptime) 99,9%. Keamanan transaksi terjamin melalui Paypal Buyer Protection dan https untuk enkripsi data (lihat Gambar 7). Tampilan/presentasi dibuat sesuai kaedah Human Computer Interaction dan Usability, yaitu navigasi yang user friendly, pewarnaan menarik, dan layout yang mudah dipahami.

Gambar 7. Integrasi pembayaran Paypal

3.6 Kelebihan dan Keunikan

Wediombo sebagai kawasan karst memberikan sentuhan unik dalam kemasan wisata berbasis alam (ecotourism), begitu juga dengan pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat lokal (PERMASI) dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Deskripsi objek wisata dengan lebih dari 300 buah foto dan beberapa video, disajikan dalam dua bahasa (Indonesia-Inggris). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi trendsetter untuk penerapan IT dalam pengembangan pariwisata, yaitu:

1. mendukung kampanye Go Green - Back to Nature

2. menghimpun dukungan untuk kegiatan konservasi

3. mensinergikan kolaborasi online para stakeholder (pengelola, wisatawan, tour/travel agent, partisipan konservasi).

4. KESIMPULAN

Project ini diharapkan dapat menjadi trendsetter untuk penerapan IT dalam pengembangan pariwisata, yaitu: mendukung kampanye Go Green - Back to Nature; menghimpun dukungan untuk kegiatan konservasi; mensinergikan kolaborasi online para stakeholder (pengelola, wisatawan, tour/travel agent, partisipan konservasi). Kolaborasi online para stakeholder menjadi kunci utama dalam mengembangkan ecotourism, yang mana dapat terfasilitasi melalui fitur Online Tour Planner, Flash Virtual Tour, Mobile Catalog & Tour Guides. Wediombo Ecotourism IT Framework diharapkan menjadi pilot project untuk model baru arsitektur IT pada pengembangan pariwisata, yang dapat ditiru untuk pengembangan kawasan ekowisata lain di Indonesia dan di seluruh dunia.

5. PENGHARGAAN

Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung untuk selesainya penelitian ini, terutama rekan-rekan dosen dan karyawan Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Sepuluh November Surabaya (ITS).

6. DAFTAR PUSTAKA Berry, M. J. A. and Linoff, G. S., 2006, Mastering

Data Mining The Art and Science of Customer Relationship Management, Wiley.

Browne, J., Higgins, P., and Hunt I., “E-business Principles, Trends, Visions”, E-business Applications, Technologies for Tomorrow’s Solutions, J. Gasos & K.D. Thoben (Eds.), Springer-Verlag, 2003, pp. 3-16.

Eirinaki, M., and Vazirgiannis, M., “Web Mining for Web Personalization”, ACM Transactions on Internet Technology, 2003, 3(1), pp. 1-27.

Fuschi, D.L. et al, 2005, Innovative applications for content distribution & consumption in tourism & education using PDA or mobiles, Proceedings of the First International Conference on Automated Production of Cross Media Content for Multi-Channel Distribution (AXMEDIS’05), IEEE.

Garzotto, F. and Proll, B., 2004, Ubiquitous Access to Cultural Tourism Portals, Proceedings of the 15th International Workshop on

Page 6: WEDIOMBO ECOTOURISM IT FRAMEWORK: ARSITEKTUR IT …si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol1no1.pdf · menawarkan partisipasi dalam kegiatan konservasi ekosistem / Sumber Daya Alam

SISFO-Jurnal Sistem Informasi

Database and Expert Systems Applications (DEXA’04), IEEE.

Markellou, P. et al, 2005, Personalized E-commerce Recommendations, Proceedings of the 2005 IEEE International Conference on e-Business Engineering (ICEBE’05), IEEE.

Schuster, A.G., 1998, “A Delphi survey on electronic distribution channels for intermediaries in the tourism industry: The situation in German speaking countries, Buhalis, D. et al. (eds.), Proc. of the Int. Conf. on Information and Communication Technologies in Tourism (ENTER), Springer.

Tourniaire, F., 2003, Just Enough CRM, Prentice Hall PTR.

Travel Industry Assoc. of America, 1999, New Travel and Technology Report: 6,7 Million Adults Use the Internet For Travel Reservations, Jan.