Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tuktorial Belajar Arcview GIS 3.3
A. Peta Interpolasi menggunakan Arcview GIS 3.3
Belajar Pemetaan Melalui Arcview GIS 3.3 adalah sangat mudah bagi mahasiswa geologist dan mahasiswa geodesi untuk memetakan suatu wilayah sesuai kebutuhan dan keinginan bentuk peta.Sebenernya pemetaan model kayak gini bisa juga buat bikin pemetaan iklim, pemetaan percepatan tanah, pemetaan penyebaran penduduk, pemetaan topografi dsb, yang semuanya berorientasi sama interpolasi. Tetapi yang membedakannya hanya input masukan awalnya saja. oke semuanya....!! segitu saja...mudah-mudahan bisa bermanfaat.oiya..klo bingung sama modul ini...pegangan sama tembok saja kuat-kuat.....!
Pada tahap proses awal adalah penyimpanan file hasil analisa kita yang menggunakan .TXT ataupun .DBF. Tapi dikarenakan biasanya Microsoft Excel 2007 tidak bisa membaca .DBF, maka yang digunakan pada praktek kali ini adalah penyimpanan menggunakan .TXT. Setelah data diconvert dalam bentuk TXT, selanjutnya buka program Arcview GIS 3.3-nya. Setelah itu bukalah peta dasar yang akan kita butuhkan. Dalam praktek kali ini, saya menggunakan wilayah Provinsi Papua Barat.
Setelah peta dasar yang dibutuhkan sudah terbuka, tahap selanjutnya
adalah membuka table data .TXT hasil analisa kita yang sudah kita
convert tadi dari Ms.excel.
Klik TABLE-->ADD-->FILE TABLE.TXT
Kalau sudah terbuka table yang kita akan olah, table tersebut bisa di
close.
Tahap selanjutnya adalah menampilkan grid-grid tersebut dalam layer
tampilan.
KLIK VIEW-->ADD EVENT THEME
Lalu pastikan jika X field adalah bujur/longitude dan Y field adalah
lintang/latitude seperti gambar dibawah ini
Setelah grid kita munculkan, tahap selanjutnya dalah
menginterpolasinya dengan cara
KLIK SURFACE-->INTERPOLATE GRID
Setelah itu kita ganti Z Value Field-nya dengan nilai percepatannya.
Setelah kita klik OK, maka dilanjutkan dengan mencentang
interpolasi tersebut agar bias tampil. Pada awal tampilan, range antar
interpolasi masihlah acak. Untuk bisa seperti yang kita inginkan, kita
bisa merubahnya di bagian legend editornya. Caranya adalah dengan
mengklik 2x interpolasi tersebut. Lalu Value serta Label dari legend-
nya bisa kita atur sesuai dengan keinginan kita. Begitu juga dengan
warna interpolasinya, kita bisa mengatur warnanya di bagian Color
ramps.
Karena bagian yang akan kita interpolasi hanya bagian daratannya
saja, maka perlu kita potong interpolasinya. Karena hakikat
percepatan tanah hanyalah berada di daratan, maka interpolasi yang
dilakukan hanya di daratan saja.
KLIK THEME PETA DASAR-->THEM-->CONVERT TO
GRID
Setelah peta dasarnya sudah diconvert to grid, selanjutnya adalah
mengklik semua tampilan theme yang mempunyai nilai menjadi tanpa
warna atau dibuat transparan. Sedangkan tampilan theme yang tidak
mempunyai nilai/data dirubah menjadi warna laut(biru). Kalau
semuanya sudah, theme yang di convert to grid dipindahkan di bawah
setelah peta dasar.
Jika hanya berorientasi untuk pembuatan peta, pada tahap ini
sebenarnya sudah bisa di buatkan layoutnya pada peta. Seperti pada
pembuatan layout dibawah ini
Tetapi jika ingin kontur ini kita buat Shapefile-nya, maka kita
lanjutkan prosesnya. Keuntungan untuk pembuatan peta hingga
shapefile adalah mudahnya memanggil contur interpolasi tadi, karena
sudah berbentuk shapefile. Kalau hasil akhir yang kita inginkan,
berarti kita memulainya dari sebelum peng-convert to grid-an. Jadi
setelah interpolasi grid, kita bisa melanjutkannya dengan meng-
reclassify interpolasi tadi.
KLIK ANALYSIS-->RECLASSIFY
Tapi dalam proses classify, kita juga harus menyesuaikan range
datanya (label) dengan interpolasinya. Setelah itu untuk memudahkan
pemotongan, maka kita perlu merubah data yang sudah di classify
tadi menjadi shapefile
KLIK THEME-->CONVERT TO SHAPEFILE
Setelah kita convert ke shapefile, tahap berikunya adalah pemotongan
interpolasi yang hanya dibagian daratan.
KLIK VIEW-->GEOPROCESSING WIZARD-->pilih CLIP
ONE THEME BASED AN ANOTHER
Setelah kita melakukan pemotongan, langkah selajutnya adalah
menambah field didalam atribut, yaitu field untuk keterangan
percepatan tanahnya.
KLIK ICON OPEN THEM TABLE-->TABLE-->START
EDITING-->EDIT-->ADD FIELD-->(TULIS NAMA FIELD
BARU)-->(STRINGS)
Selanjutnya adalah mengisi field percepatan dengan range interpolasi
yang diawal tadi. Untuk memudahkan pengisian, maka kita perlu
melakukan penandaan nilai yang ada di atribut tadi. Misal kalau nilai
diatribut gridcode adalah 2, maka kita harus mengisi nilai
percepatannya “200-350 Gal” dan begitu juga dengan nilai2 di atribut
grid code yang lain.
Dari gambar di atas, merupakan hasil dari pembuatan interpolasi yang
sudah di convert ke dalam bentuh shapefile. Didalam shapefile
tersebut, juga terdapat atribut nilai percepatan tanahnya. Apabila
sudah terbentuk menjadi shapefile, maka dengan mudah kita untuk
memanggilnya kembali. Setelah itu bisa di layoutkan, dan selesai.
hasil dari semua proses dar awal hingga akhir adalah :