Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Teori umum ini akan membahas mengenai definisi teori – teori yang
berkaitan dengan komunikasi, komunikasi massa, media massa, televisi,
program televisi dan reality show.
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin
“communication”. Istilah ini bersumber dari kata “communis” yang
berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi
komunikasi terjadi apabila terjadi kesamaan makna mengenai suatu
pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh
komunikan.
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia.
Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
(Effendy O. U., 2003:28)
Ada juga beberapa tentang definisi tentang komunikasi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Edwin B. Flippo,
komunikasi adalah kegiatan mendorong orang – orang lain untuk
menafsirkan suatu ide dengan cara yang diinginkan oleh si pembicara
atau si penulis (Moekijat,2003:3). Sedangkan menurut Terry dan
11
Franklin mengatakan komunikasi adalah seni mengembangkan dan
mendapatkan pengertian diantara orang – orang. Komunikasi adalah
proses menukar informasi dan perasaan diantara dua orang atau lebih,
dan penting bagi manajemen yang efektif (Moekijat,2003:3).
Secara etimologis komunikasi adalah proses penyampaian
suatu pernyataan seseorang yang dilakukan kepada orang lain. Dari
beberapa definisi yang dikemukakan para ahli terlihat jelas bahwa
komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang
menyatakan sesuatu kepada orang lain.
Harold Lasswell menyatakan bahwa cara terbaik untuk
menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan lewat 5
unsur komunikasi, yaitu: Who Says What In Which Channel To Who
With What Effect (Siapa mengatakan Apa Mellaui Saluran Apa
Kepada Siapa Dengan Efek Apa). (Effendy O. U, 2003:253).
Analisis 5 Unsur komunikasi menurut Lasweell, yaitu sebagai
berikut: (Effendy, 2006) :
1. Who? (siapa/ sumber). Sumber/ komunikator adalah pelaku utama/
pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang
memulai suatu komunikasi, biasa seorang individu, kelompok,
organisasi, maupun suatu Negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan atau
dikomunikaiskan kepada penerima (komunikan), dari sumber
(komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol
verbal/ non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/
12
maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol
untuk menyampaikan makna, dan bentuk/ organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran atau media). Alat untuk
menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada
komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka),
Maupun tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik).
4. To Whom? (untuk siapa? Penerima). Orang, kelompok, organisasi
atau suatu Negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut
tujuan (destination), pendengar (listener), khalayak (audience),
komunikan, penafsir. Penyandi balik (decoder).
5. With What Effect? (dampak-efek). Dampak atau efek yang terjadi
pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumbe,
seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan.
2.1.2 Jenis Komunikasi
Komunikasi terbagi menjadi dua yaitu :
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi yang yang menggunakan semua jenis simbol yang
menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana,2005). Bahasa dapat
didefinisikan sebagai seperangkat simbol,dengan aruran untuk
mengkombinasikan simbol – simbol tersebut, yang digunakan dan
dipahami suatu komunitas.
13
2. Komunikasi non verbal
Komunikasi yang menggunakan pesan – pesan non verbal. Istilah
non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi diluar kata – kata terucap dan tertulis.
2.1.3 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan
media massa dengan berbagai macam tujuan komunikasi dan untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Oleh karena itu,
banyaknya para ahli komunikasi berpendapat bahwa komunikasi
massa adalah kegiatan komunikasi yang mengharuskan semacam
unsur – unsur yang terlibat didalamnya untuk saling mendukung dan
bekerjasama untuk terciptanya kegiatan komunikasi massa atau media
massa.
Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. dalam bukunya,
Communication Theories, Origins, Methods, Uses, mengatakan
sebagai berikut:
“Mass communication is part skill, part art, and part science. It is a
skill in the sense that it involves certain fundamental learnable
techniques such as focusing a television camera, operating tape
recorder or taking notes during an interview. It is art in the sense that
it involves creative challenges such as writing a script for a television
program, developing an aesthetic layout for a magazine and or
coming up with a catchy lead for a news story. It is a science in the
sense that there are certain principles involved in how communication
works that can be verivied and used to make things work better.”
14
(Komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian
seni, dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian
bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat
dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape
recorder, atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam
pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti
menulis skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak
estetis untuk iklan majalah, atau menampilkan teras berita yang
memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian
bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana
berlangsungnya komunikasi yang dapat dikukuhkan dan dipergunakan
untuk membuat berbagai hal menjadi baik). (Effendy, 2006:21)
Komunikasi massa adalah berkomunikasi dengan massa
(audiens atau khalayak sasaran). Massa disini dimaksudkan sebagai
penerima pesan (komunikan) yang memiliki status sosial dan ekonomi
yang heterogen satu sama lainnya. Pada umumnya, proses komunikasi
tidak menghasilkan feedback atau umpan balik yang langsung, tetapi
tertunda dalam waktu yang relatif. Ciri ciri massa yaitu :
1. Jumlah besar
2. Antara Individu, tidak ada hubungan/organisatoris
3. Memiliki latar belakang sosial yang berbeda
Menurut (Rakhmat, 2003:178), Komunikasi massa diartikan
sebagai jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak
yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau
15
elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak
dan sesaat.
Definisi – definisi komunikasi massa yang diungkapakan oleh
beberapa ahli komunikasi yang pada dasarnya memiliki arti atau
prinsip yang sama. Melalui definisi yang dikemukakan bebrapa ahli
kita dapat mengetahui karateristik komunikasi massa, yaitu:
1. Komunikasi melalui media massa ditunjukan kepada khalayak
luas
2. Pola penyampaian pesan secara cepat
3. Kegiatan komunikasi massa dilakukan terencana, terjadwal, dan
terorganisasi
4. Isi pesan media massa mencakup berbagai bidang kehidupan
manusia
5. Bentuk komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan
pribadi
6. Penyampaian pesan melalui media massa berjalan satu arah
7. Penyampaian melalui media massa dilakukan secara berkala
2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa
Audio visual adalah modal yang dimilki untuk melakukan
siaran televisi yang sangat komunikatif dalam mmeberikan pesan –
pesanya. Karena itu, tidak heran kalau mampu memaksa para
penontonnya untuk dapat duduk berjam – jam di depan layar televisi.
Karena itulah televisi sangat bermanfaat sebagai upaya pembentukan
sikap perilaku dan sekaligus untuk perubahan pola pikir.
16
Menurut Harold D. Laswell fungsi dari komunikasi massa
adalah :
1. Pengamatan terhadap lingkungan, penyingkapan ancaman dan
kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian –
bagian unsur didalamnya
2. Korelasi unsur – unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan
3. Penyebaran warisan sosial. Disini berperannya para pendidik, baik
dalam kehidupan rumah tangganya maupun disekolah yang akan
mewarisikan kehidupan sosial pada keturunan berikutnya.
Sedangkan menurut Alexis S. Tan fungsi komunikasi massa
adalah :
1. Memberikan Informasi
2. Mendidik, memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang
berguna untuk memfungsikan diri sendiri secara efektif dalam
masyarakat
3. Mempersuasi, untuk memberikan keputusan , tingkah laku dan
aturan yang cocok agar dapat diterima didalam masyarakat
4. Menyenangkan atau memuaskan kebutuhan komunikan,
Memberikan sebuah hiburan untuk mengalihkan perhatian
seseorang dari masalah yang sedang dihadapi
Dari semua definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli
mengenai fungsi komunikasi massa yang akan berkembang dengan
seiring waktu dengan produk (pesan–pesan) yang dibawakan oleh
media massa itu sendiri. Dari definisi yang berbeda – beda ini
17
mengenai fungsi komunikasi massa tetap memiliki kesamaan dalam
definisinya dan bersifat saling melengkapi. Dapat disimpulkan bahwa
fungsi komunikasi massa adalah sebagai berikut :
1. Sebagai media berita dan penerangan
2. Sebagai media pendidikan
3. Sebagai media hiburan
4. Sebagai media promosi
2.1.5 Efek – Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa merupakan suatu perubahan yang
terjadi didalam diri penerima, karena menerima pesan – pesan
komunikasi dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi perubahan
pengetahuan, sikap dan perilaku nyata.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mengahsilkan
efek–efek atau perubahan-perubahan sebagai yang diharapkan oleh
sumber, seperti pengetahuan, sikap dan perilaku. Perubahan–
perubahan di pihak penerima ini diketahui dari tanggapan–tanggapan
yang diberikan oleh penerima sebagai umpan balik.
Umpan balik merupakan unsur yang sangat penting. Dengan
adanya umpan balik kita dapat mengetahui apakah komunikasi yang
kita lakukan itu berhsail atau tidaknya, dan bagaimana menghasilkan
efek yang kita harapkan atau tidaknya.
Menurut Keith R. Stamm dan John E. Bowes membagi dua
jenis efek yaitu:
1. Efek Primer
18
Dalam komunikasi massa terdapat efek komunikasi nyata
dan jelas. Jika dalam kehidupan kita sehari – hari tidak bisa lepas
dari media massa, berarti efek yang ditimbulkan nyata terjadi.
Secara sederhana bahwa efek primer terjadi jika ada orang
mengatakan telah terjadi proses komunikasi terhadap objek yang
dilihatnya.
Ketika sebuah pesan diterima oleh audience dan menyita
perhatiannya, terkadang masih sulit untuk dimengerti. Untuk
mengurangi dampak ketidakpahaman mereka,komunikator dalam
komunikasi massa kadang melakukan berbagai cara untuk
memahamkan pesan – pesannya. Jadi efek primer itu meliputi
terpaan, perhatian dan pemahaman
2. Efek Sekunder
Efek sekunder yang meliputi perubahan tingkat kognitif
(perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku
(menerima dan memilih). Seperti yang dikemukan oleh Swanson,
bahwa “audience” aktif didalam memanfaatkan media massa.
Individu tidak secara spontan dan otomatis merespons pesan –
pesan media massa. Tetapi individu menggunakan isi media
tersebut untuk memenuhi tujuan mereka di dalam usaha
menikmati media massa.
Sedangkan menurut John R Bittner bahwa fokus utama
efek sekunder ini adalah tidak hanya bagaimana media
mempengaruhi audience, tetapi juga bagaimana audience
19
mereaksi pesan – pesan media. Faktor interaksi yang terjadi
anatara individu akan ikut mempengaruhi pesan yang diterima.
2.1.6 Media Massa
Media massa (mass media) merupakan berbagai macam media
atau wahana komunikasi massa seperti pers (secara sempit diartikan
sebagai surat kabar, sedangkan secara luas sebagai media
pemberitahuan), media-media cetak pada umumnya (majalah dan
jurnal), dan berbagai media elektronik seperti radio, bioskop, dan
televisi yang mampu menjangkau masyarakat luas
(jeffkins,2004:420).
Menurut (Cangara, 2008:123) Media adalah alat atau sarana
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Ada beberapa pakar psikologi yang memandang bahwa
dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam
berkomunikasi adalah pancaindra manusia, seperti mata dan telinga.
Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam
pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap
sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Bentuk – bentuk media massa dibagi menjadi menjadi dua
yaitu media cetak dan media elektronik menurut yaitu:
1. Media Cetak
Suatu media yang statis yang mengutamakan pesan – pesan visual
dalam melaksanakan fungsinya sebagai media penyampaian
informasi, makancetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata,
20
gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan
fungsi utama adalah memeberikan informasi atau menghibur.
2. Media Elektronik
Media komunikasi atau media massa yang menggunakan alat –
alat elektronik (mekanis), media elektronik terdiri dari :
1) Radio
Radio adalah media massa elektronik yang tertua.
Keunggulan radio adalah berada dimana saja misalnya
ditempat tidur (ketika orang akan tidur atau bangun tidur),
didapur, didalam mobil, dan berbagai tempat lainnya. Menurut
(Elvinaro, 2004:115), radio siaran dapat melakukan fungsi
kontrol sosial seperti surat kabar, disamping empat fungsi
lainnya yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan
melakukan persuasi
2) Televisi
Televisi adalah media massa yang berfungsi sebgai penerima
gambar bergerak berserta suara dengan menggunakan alat –
alat elektronis dengan memadukan radio dan film. Menurut
(Effendy,2000:124) penonton dirumah tidak mungkin
menangkap siaran televisi kalau tidak ada unsur – unsur radio
dan tidak mungkin juga dapat melihat gambar yang bergerak
pada layar televisi jika tidak ada unsur – unsur dari film.
Namun yang akan dibahas disini adalah Televisi. Tanyangan
program Supertrap di Trans TV termasuk ke dalam media massa
elektronik, yaitu televisi.
21
2.1.7 Pengertian Televisi
Pada zaman modern ini, televisi adalah salah satu media massa
yang mudah diakses dan memiliki pengaruh besar untuk kehidupan.
Televisi tanpa kita sadari mampu menyihir begitu banyak orang
diberbagai penjuru dunia untuk duduk manis dan menghabiskan
banyak waktu untuk menatap layar bergambar pada sebuah program
acara yang ditanyangkan.
Televisi adalah salah satu bentuk media massa yang dinilai
paling efektif saat ini. Melalui sifat audio visualnya yang tidak
dimiliki media massa lain, perkembangan tekhnologinya yang begitu
cepat, dan penayangannya mempunyai jangkauan yang relatif tidak
terbatas, televisi dapat menarik banyak simpatik dari kalangan
masyarakat luas (Darwanto,2007).
Televisi merupakan hasil produksi teknologi tinggi (hi-tech)
yang meyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi
pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan sangat tinggi untuk
memengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. Jumlah individu
ini menjadi relatif besar bila isi pesan audiovisual gerak ini disajikan
melalui media televisi. Saat ini, berkat dukungan teknologi satelit
komunikasi dan serat optic, siaran televisi yang dibawa dalam
gelombang elektromagnetik, tidak mungkin lagi dihambat oleh ruang
dan waktu. Bahkan khalayak sasarannya, tidak bersifat lokal,
nasional, dan regional, tetapi sudah bersifat internasional atau global.
(Baksin, 2009:16)
22
2.1.8 Karakteristik Televisi
Peran media massa penyiaran sangat menonjol , hal ini karena
media massa penyiaran, khususnya media massa televisi mempunyai
ciri – ciri sebagai berikut (Darwanto,2007:42-44) :
1. Keserempakan
Keserempakan (simultaneusness) ialah dalam waktu yang relatif
sama, khalayak diamna pun berada dapat menerima informasi dari
media yang bersangkutan. Untuk ini hanya berlaku bagi media
massa elektronik, sedangkan media cetak, maslah teknis,
keserempakan tidak dapat terjadi.
2. Mampu melihat daerah yang tidak terbatas
Media massa elektronik dapat meliput dan meliput dan mampu
menembus belahan bumi manapun tanpa gangguan yang berarti
3. Bisa dimengerti yang buta huruf
Kelebihan lain dari media massa elektronik, bisa dimengerti oleh
mereka yang buta huruf, mereka hanya dapat menggunakan daya
fantasinya saja, karena itu mereka tidak mengalami kesulitan saat
menonton program siarannya sebab televisi didalam susunan
gambarnya telah mengubah bahasa verbal menjadi bahasa gambar.
4. Bisa diterima mereka yang cacat tubuh
Media massa radio dan televisi saling mengisi kekurangan dan
kelebihannya, sehingga kekurangan dan kelebihannya, sehingga
kekurangan masing – masing dapat diatasi, sehingga dapat
23
dimanfaatkan mereka yang cacat tubuh pendengaran maupun
penglihatan.
2.1.9 Program Televisi
Program itu sendiri berasal dari bahasa inggris (programme)
atau program yang berarti acara atau rencana. Dalam undang – undang
penyiaran Indonesia kata program tidak digunakan untuk acara
melainkan menggunakan istilah “siaran” yang dapat diartikan pesan
atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan
itu dapat diartikan program adalah segala sesuatu yang ditampilkan
oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi segala kebutuhan
audiencenya.
Pada program produksi siaran televisi di Indonesia pada
umunya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Salah
satunya di negara Amerika, stasiun televisi di amerika tidak
memproduksi sendiri programnya melainkan mereka hanya membeli
atau memsan dari production company yang biasanya di Indonesia
sendiri dikenal dengan sebutan production house. Stasiun televisi
dapat memilih dengan sesuka hati program yang memiliki nilai jual
tinggi kepada pemasang iklan tentunya program yang menarik.
Denagn itu perusahaan produksi acara televisi dapat meraih
keuntungan dari produksinya.
Pada dasarnya setiap hari stasiun televisi menyajikan berbagi
macam jenis program acara yang jumlahnya sangat banyak dan
beraneka jenis program yang disajikan. Program yang ditanyangkan
24
pada dasarnya bebas untuk ditanyangkan selama program acara acara
itu memiliki nilai tersendiri dimata audien dan yang terpenting tidak
bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.
Menurut (Morisan,2005,100-102) Stasiun televisi pada setiap
harinya menyajiakan berbagai macam jenis program yang beraneka
ragam jenisnya. Berdasarkan jenisnya , program acara televisi itu
dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang memiliki tujuan
untuk menghibur audien dalam bentuk lagu,musik,cerita dan
permainan. Program yang termasuk dalam program hiburan adalah
drama, musik, permainan dan pertunjukan.
2. Program Informasi
Program Informasi, yaitu segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak
audien. Program informasi tidak hanya mengenai program berita
dimana penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian
informasi termasuk juga talk show. Dalam program informasi
dibagi menjadi dua bagian yaitu hard news (berita kasar) dan soft
news (berita lunak).
Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni:
1) Berita keras atau hard news adalah segala informasi
penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh
media penyiaran karena sifatnya yang harus segera
25
ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien
secepatnya. Hard news disajikan dalam beberapa durasi,
mulai dari beberapa menit seperti breaking news, hingga
program berita yang berdurasi 30 menit atau bahkan
hingga satu jam.
Berita keras atau hard news dapat dibagi dalam beberapa
bentuk berita yaitu :
a) Straight news
Straight News berarti berita “langsung” (straight),
maksudnya suatu berita yang singkat dengan hanya
menyajikan informasi terpenting saja yang
mengandung unsure 5W + 1H (who, what, where,
when, why, dan how) pada paragraph awal (alinea
pertama hingga alinea kedua) terhadap suatu
peristiwa yang diberitakan.
b) Feature adalah berita ringan namun menarik.
Pengertian ‘menarik disini adalah informasi yang
lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan
sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam
ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tida
terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun
karena durasinya singkat (kurang dari lima menit)
dan ia menjadi bagian dari program berita, maka
feature masuk ke dalam kategor hard news.
26
c) Infotainment adalah berita yang menyajikan
informasi mengenai kehidupan orang-orang yang
dikenal masyarakat (celebrity), dank arena
sebagian besar dari mereka bekerja pada industri
hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan
sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut
juga dengan infotainment.
2) Berita lunak (soft news)
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang
penting dan menarik yang disampaikn secara mendalam
(in-dept) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.
Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu
program tersendiri diluar program berita program yang
termasuk dalam kategori berita lunak ini adalah Curent
Affair, Magazine, Dokumenter, dan Talk Show.
Pada prinsipnya penyelenggaran siaran televisi umum terbagi
menjadi dua, yakni siaran karya artistik dan karya jurnalistik.
1. Karya Jurnalistik
Merupakan produksi acara televisi dengan pendekatan jurnalistik
yang mengutamakan kecepatan penyampaian informasi dari
sumber pendapat, realitas atau peristiwa yang terjadi (Muda,
2005:59). Program jurnalistik antara lain :
1) Berita aktual (news bulletin) yang bersifat timeconcern
2) Bertita non – aktual (news magazine) yang bersifat timeless
27
3) Penjelasan masalah hangat (current affairs), seperti dialog,
Monolog (pidato, pengumuman dan khutbah), Laporan.
2. Karya Artistik
Karya siaran artistik adalah sesuai dengan namanya merupakan
produksi acara televisi yang menekankan pada aspek artistik dan
estetik sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik
acara semacam ini (Askurifah Baksin,2006:79). Program artistik
antara lain :
1) Pendidikan atau agama
2) Features
3) Dokumenter
4) Senidan budaya
5) Hiburan
6) Iklan
7) Penerangan umun
8) Ilmu pengetahuan dan teknologi
2.1.10 Format Acara
1. Drama
Drama berasal dari bahasa Yunani “ dram” yang berarti bertindak
atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan (show)
yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter
seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh
pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Menurut
(Soenarto,2007: 62-63) drama berisikan cerita fiksi. Istilah ini juga
disebut sinetron cerita. Untuk membedakannya dengan sinetron
28
noncerita adalah: Format sinetron yang teridiri dari beberapa jenis
yaitu : sinetron drama modern, sinetron legenda, sinetron drama
saduran dan sinetron yang dikembangkan dari cerita atau buku
novel, cerita pendek dan sejarah.
2. Non Drama ( Non Fiksi)
Non Drama merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu
cerita. Acara non drama diolah seperti apa adanya. Program jenis
dokumenter termasuk program nondramatik ini bisa didapatkan
dari keadaan senyatanya, bisa mengenai alam,budaya manusia,
ilmu pengetahuan dan kesenian (Soenarto,2007:62-63). Sedangkan
menurut Sony Set adalah acara terbanyak yang kita tonton selama
hidup kita. Dari tanyangan reality show, talkshow, games, features,
star talent search, kuis, audisi para , kombinasi program televisi
dan sebagainya menghiasi hari - hari kita dengan wacana
(Set,2008:20).
3. Berita
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang
sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau
dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita
dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide
terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan /
media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih
dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur
berita.
29
Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan
berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam
masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta huruf.
2.1.11 Reality Show
Reality show adalah program televisi termuda yang banyak
digemari dan sangat populer saat ini, tidak hanya di negara asalnya
Amerika, namun juga di Indonesia. Bukti kepopuleran program reality
show di Indonesia adalah meroketnya rating dan pooling sms yang
datang dari segala lapisan usia dalam membela idola mereka. Belum
lagi program acara ini menjadi produk wajib bagi semua stasiun
televisi di Indonesia, semua berlomba – lomba untuk menayangkan
program reality show sebagai produk stasiun tersebut
(Rachman,2005).
Sedangkan menurut (Widyaningrum dan Christiastuti,
Agustus, 2004) reality show adalah suatu acara yang menampilkan
realitas kehidupan seseorang, bukan selebriti (orang awam), lalu
disiarkan melalui jaringan TV, sehingga dapat dilihat masyarakat.
Dimana tidak hanya sekedar mengekspose kehidupan orang, namun
juga sebagai ajang kompetisi, bahkan menjahili orang.
Program “Supertrap” yang ditanyangkan di TRANS TV ini
termasuk dalam jenis program acara reality show, karena isi dalam
program acara tersebut ditayangkan tanpa skenario (terjadi dengan apa
adanya).
30
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Teori Produksi Program Televisi
Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak
peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain
memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap
pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas
kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan
produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut
standard operation procedure (SOP), seperti berikut: (Wibowo,
2009:38-45)
1) Pra Produksi (Perencanaan atau Persiapan)
Tahapan ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan
dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang
direncanakan sudah selesai. Tahap pra produksi meliputi tiga
bagian, sebagai berikut:
1. Penemuan Ide
Pencipta dokumenter perlu menentukan tema dari program
yang di produksinya. Melakukan riset, baik riset lapangan mau
pun riset kepustakaan sesuai dengan tema yang di pilih.
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi penepatan tesis. Menyusun bahan dan
membuat kerangka, Program dokumenter memerlukan sinopsis
juga tetapi lebih berbentuk kepada kerangka pemikiran. Dari
kerangka pemikiran kemudian di buat treatment seluruh
perencanaan dan rincian setiap sekuen atau skene di tulis
31
dengan jelas. Treatment ini di pakai untuk pegangan
pengambilan gambar dan mempersiapkan semua pekerjaan.
Dan pada tahap ini tidak lupa untuk menetapkan jangka waktu
kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, dan juga
pemilihan crew – crew yang bertugas, lokasi dan peralatan.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi melengkapi peralatan yang diperlukan,
perijinan dan surat – menyurat dalam melakukan proses
peliputan nantinya. Semua persiapan ini paling baik
diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang
sudah ditetapkan. Kalau perlu menghubungi pribadi-pribadi
penting yang berkaitan erat dengan tema yang mau di garap
dan minta penjelasan rinci mengenai hal itu.
2) Produksi
Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan
produksi dimulai. Sutradara bekerjasama dengan para artis dan
crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas
dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar
yang dapat bercerita.
Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis
shoot yang akan diambil di dalam adegan (scene). Biasanya
sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot (shootlist) dari setiap
adegan. Sering terjadi dalam satu kalimat dalam skenario (naskah
sinetron atau film cerita) dipecah menjadi empat shoot atau lebih.
32
Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shoot
dengan mencatat time code pada saat mulai pengambilan, isi
shoot, dan time code pada saat mulai pengambilan. Kode waktu
(time code) adalah nomor pada pita. Nomor itu berputar pada
ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar. Catatan
kode waktu ini akan berguna dalam proses editing.
Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam di
akhir shooting hari itu untuk melihat apakah hasil pengambilan
gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu perlu
diulang pengambilan gambarnya. Setelah semua adegan di dalam
naskah selesai maka hasil gambar asli (original material/row
footage) dibuat catatannya (logging) untuk kemudian masuk
dalam proses post production, yaitu editing. (Wibowo, 2009)
Pada saat perencanaan, produser menentukan terlebih dahulu
sajian utama dari program yang diproduksi. Kemudian setiap
reporter mulai mencari dan mengumpulkan materi produksi.
Setelah materi terkumpul, kemudian diseleksi. Materi produksi
yang kurang memenuhi syarat, baik dari segi isi maupun teknis
harus dibuang. Mentoleransikan materi yang jelek, sama dengan
membiarkan kecerobohan yang menyebabkan penurunan kualitas
program. (Wibowo, 2009:199-200)
3) Pasca Produksi
Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing
offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini terdapat dua
macam teknik editing, yaitu: Pertama, yang disebut Editing
33
dengan teknik analog atau linier. Kedua, Editing dengan teknik
digital atau non linier dengan komputer.
1. Editing Offline dengan teknik analog
Setelah shooting selesai, script writer membuat logging,
yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan
catatan shooting dan gambar. Didalam logging time code
(nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam
dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap
shoot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara
akan membuat editing kasar yang disebut editing offline
(dengan copy video VHS supaya murah) sesuai gagasan yang
ada dalam sinopsisdan treatment. Sesudah editing kasar ini
jadi, hasilnya dilihat dengan seksama dalam screening.
2. Editing Online dengan teknik analog
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil
shooting asli. Sambungan-sa,bungan setiap shoot dan adegan
(scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time code dalam
naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukan dengan
level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini
siap, proses berlanjut dengan mixing.
3. Mixing (pencampuran gambar dan suara)
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga
sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online
sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam
naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli,
34
suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses
mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam pasca
produksi sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga
sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan
preview. Dalam preview tak ada lagi yang harus diperbaiki.
Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk
ditayangkan.
4. Editing Offline dengan teknik digital atau non linier
Editing non linie atau editing digital adalah editing yang
menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk
editing. Alat editing tersebut bermacam-macam anam, jenis,
dan fasilitasnya, misalnya: Pinacles, Matrox, Canupus, dll.
Dengan alat editing tersebut dapat digunakan berbagai macam
program editing berdasarkan kebutuhan, seperti: Adobe
Premiere, Three D Max, After Effect, dan banyak program
lainnya. Tahapan pertama, yang harus dilakukan adalah
memasukan seluruh hasil shoot (gambar) yang dalam catatan
atau logging memperoleh OK, dalam hardisk. Proses ini
disebut capturing atau digitalizing, yaitu mengubah hasil
gambar dalam pita menjadi file, yang ketika diperlukan dapat
dipanggil untuk disusun berdasarkan urutan yang diinginkan
sutradara. Dalam editing offline dengan system digital ini,
penyusunan tidak harus mengikuti urutan adegan seperti dalam
system analog. Tetapi mungkin saja dikerjakan dahulu urutan
35
adegan yang ditengah, baru bagian akhir lalu bagian awal.
Sesudah tersusun baikbaru diurutkan kemudian dipersatukan
agar shoot-shoot yang sudah disambung dapat dilihat secara
utuh, proses ini disebut render. setelah render dapat dilakukan
screening. Apabila dalam screening masih perlu koreksi, maka
koreksi dapat dikerjakan dengan menambah, mengurangi atau
menyisipi shoot yang diperlukan. Setelah semuanya
memuaskan boleh dikatakan editing offlline selesai. Bahan
offline dalam komputer langsung dibuat menjadi online.
5. Editing Online dengan teknik digital
Editing online dengan teknik digital sebenernya tinggal
penyempurnaan hasil editing offline dalam computer,
sekaligus mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar
(misalnya perlu animasi atau wipe effect) dan suara (sound
effect atau narasi) yang harus dimasukan. Sesudah semua
sempurna, hasil online ini kemudian dimasukan kembali dari
file menjadi gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan
kualitas broadcast standard.
Perencanaan waktu, baik selama masa pra produksi, produksi,
dan pasca produksi harus dituangkan ke dalam jadwal waktu yang
matang. Penyimpangan jadwal kegiatan akan berpengaruh terhadap
jalannya pross produksi tersebut dan juga akan mempengaruhi
pembiayaan. (Morrisan, 2011:310)
36
2.2.2 Analisis S.W.O.T
Teori SWOT merupakan teori strategi yang biasa diterapkan
oleh setiap organisasi guna mencari startegi yang paling cocok dalam
menghadapi ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Teori
Analisis SWOT adalah untuk memprediksi atau menghindarkan
terjadinya suatu ‘ketidakpastian’ (uncretainly) pada organisasi
bersangkutan, baik secara mikro maupun makro. (Rosady Ruslan,
2009:15)
Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi
bukan sebagai pemecah masalah. (Wibisono, 2010)
Agus Wibisono menjelaskan bahwa analisis SWOT terdiri dari
empat faktor, yaitu:
1. Strengths (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam sebuah
produksi atau konsep produksi yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam sebuah produksi atau
konsep produksi itu sendiri.
2. Weakness (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
produksi atau konsep produksi yang ada.Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam produksi atau konsep
produksi itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
37
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang
yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
produksi program acara atau konsep produksi program itu sendiri.
misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan
sekitar.
4. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman
ini dapat mengganggu proses produksi program atau konsep
produksi program itu sendiri.
Dari teori diatas penulis menyimpulkan bahwa analisis SWOT
digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menganalisis kekuatan,
kelemahan,peluang, dan ancaman sebuah produk yang dihasilkannya.
Metode ini digunakan untuk mencari strategi bila terjadi hambatan
atau sebuah ketidakpastiaan pada produk tersebut. Metode ini juga
bisa dipakai sebagai tolak ukur untuk melakukan perbandingan antara
produk yang dihasilkan dengan produk kompetitor.
2.3 Mutu Program
Mutu program terdiri dari dua jenis Mutu teknik dan Mutu
Produksi, yaitu :
2.3.1 Mutu Teknik
1. Video
Mutu teknik dalam sebuah program juga yang
mengandung banyak unsur yaitu:
38
1) Contras adalah perbedaan hitam dan putih ataupun
warna
2) Brightness adalah terang gelapnya gambar
3) Fokus adalah ketajaman suatu gambar
4) Noice adalah gangguan dari sinyal yang bukan
merupakan bagian dari informasi gambar
2. Audio
Mutu audio adalah dalam sebuah program yang ditentukan
oleh banyak unsur, antara lain :
1) Volume adalah keras lunaknya suara
2) Balances berkaitan dengan keseimbangan antara
frekuensi rendah tingginya sinyal audio
3) Noice adalah gangguan dari sinyal yang bukan
merupakan bagian dari informasi suara
2.3.2 Mutu Produksi
1. Ide
Semua program televisi yang berbentuk sederhana itu
bermula dari sebuah ide tau gagasan yang muncul seketika.
Ide terkadang tidak muncul dari pikiran pribadi melainkan
datang dari anggota atau tim ptoduksi.
Ide muncul merupakan hasil pemikiran dari seseorang
pembuat atau perencana dalam sebuah siaran yaitu
producer. Ide merupakan rencana pesan yang nantinya
akan disampaikan kepada pemirsa melalui media televise
dengan memiliki tujuan tertentu. Pada saat akan
39
memberikan ide dalam bentuk naskah siaran, ada hal yang
harus diperhatikan yaitu faktor pemirsa. Bertujan agar apa
pesan yang disampakan dalam bentuk siara dapat diterima
oleh pemirsa.
2. Konsep Produksi
Menurut (Naratama,2004: 97-98), ada tiga hal yang perlu
dikaji dalam konsep produksi yaitu klarifikasi target
penontonyang terdiri dari usia, status social dan Jenis
kelamin.
Dari ketiga unsure ini harus dipahami benar sehingga hasil
produksi tidak akan melenceng jauh. Setiap acara selalu
mempunyai klasifikasi penonton tertent, tidak ada satupun
acara televisi di muka bumi yang bisa ditonton oleh semua
usia, seluruh status social dan semua laki – laki dan
perempuan.
3. Naskah
Dalam penulisah naskah untuk program televise,
keselarasan antara ga,bar dan bentuk narasi adalah tuntutan
utama, karena keduanya akan saling mendukung. Namun
diatas itu semua, yang paling penting diperhatikan adalah
untuk sipaa tulisan tersebut. Oleh karena itu untuk siapa
program acara tersebut dibuat adalah hal pertama yang
harus diketahui. Tidak jauh berbeda dengan radio,media
audio visual menggunakan tutur bahasa dalam penulisan
narasinya.
40
4. Presenter
Presenter adalah orang yang membawakan dan
menyampaikan sebuah informasi atau narasi dalam sebuah
program acara di stasiun televisi. Seperti dalam program
acara berita, kuis, games show, talkshow, acara music dan
realityshow (Triono, 11).
Sedangkan menurut (Morisan, 112), presenter adalah orang
yang bekerja mengandalkan suara dan kemampuan
berbahasa yang dilengkapi dengan ketrampilan dalam
membawakan suatu acara. Pembawa acara (host), pembaca
berita (presenter) atau sering disebut juga anchor, menjadi
citra bagi stasiun televisi. Banyak orang yang lebih suka
memilih program informasi pada stasiun televusu karena
alesan pembawa acaranya. Kreadibilitas presenter dapat
menjadi asset penting suatu stasiun televisi.
5. Rundown
Rundown adalah urutan isi acara berdasarkan perencanaan
gambar, suara dan durasi waktu. Semuanya itu dikemas
dalam sebuah urutan yang sudah disesuaikan dengan
adegan – adegan yang harus dilakuakan. Kegunaan
rundown itu sendiri agar mengetahui alur acara
(programming Flow) sehingga dapat menggambarkan isi
acara tersebut.
6. Producer
41
Produser adalah orang yang berada dibawah executive
producer. Seorang produser harus memiliki kemampuan
berpikir yang sangat cepat untuk menuangkan
ide/pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu
program serta seorang producer harus mempunyai
kemampuan memimpin dan dapat bekerja sama dengan
seluruh crew produksi.
7. Creative (Tim Kreatif)
Tim Kreatif adalah orang yang ditugaskan untuk
mengembangkan ide – ide kreatif dan membuat naskah
program yang akan diproduksi dan di awasi oleh producer.
Tim kreatif memiliki tanggung jawab untuk membuat ide –
ide yang menarik serta inovatif seperti membuat konsep –
konsep yang menarik tapi tetap didalm konten dalam
sebuah produksi.
8. Production Assistant (asisten Produksi)
Tugas asisten produksi adalah untuk membantu produser,
sutradara, dan anggota tim yang lainnya. Sebagai PA
biasanya lebih sering menghabiskan waktu di control room
untuk membantu producer dan director melakukan
pencatatan.
2.4 Rating
Rating adalah suatu perkiraan karena perhitungannya
didasarkan pada jumlah besar pesawat televise yang digunakan oleh
42
suatu kelompok audien yang dijadikan sampel dan sampel tidak akan
pernah menghasilkan ukuran yang mutlak tetapi hanya perkiraan.
Perhitungan rating secara metamatis sangat sederhana yaitu membagi
jumlah rumah tangga yang tengah menonton suatu program tertentu
dengan jumlah keseluruhan rumah tangga yang memiliki televisi di
suatu wilayah (Morrisan, 2005:194).
Rating merupakan hal yang sangat penting untuk setiap
program bagi pengelola stasiun penyiaran komersial. Selain itu rating
juga menjadi hal yang sangat penting karena pemasang iklan akan
selalu mencari sebuah program yang memilki rating tertinggi atau
program yang paling banyak ditonton orang. Hasil survey rating juga
disediakan oleh perusahaan atau lembaga kepada stasiun penyiaran
degan mengeluarkan laporan rutin mengenai program apa saja yang
sedang menjadi unggulan dan program apa saja yang sudah tidak
diminati.
Rating akan sangat menjadi pusat perhatian bagi pemasang
iklan yang ingin mempromosikan produknya. Karena keberhasilan
penjualan barang dan jasa sebagian besar sangat ditentukan oleh para
penonton oleh karena itu pemasang iklan akan memilih program yang
memiliki share dan rating yang tinggi. Oleh karena itu rating sangat
memiliki peran yang penting untuk stasiun penyiaran. Karena rating
sebagai penentu sebuah program maka dari itu perlu dipelajari secara
khusus.
43
2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan data
dan informasi yang akan digunakan sebagai pengambilan
sebuah keputusan. Evaluasi harus memiliki tujuan yang
jelas yang sesuai dengan tujuan program yang diberikan
oleh perusahaan.
Sebelum mengadakan evaluasi ada tahapan yang
harus dilakukan adalah :
1. Mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian
dari awal. Konsep ini juga perlu direncanakan secraa
matang sebelum diadakan uji coba untuk mengecek
kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi
pesannya
2. Denga uji coba yang dilakuakn, pengevaluasi mencoba
mencari tanggapan dari khalayak penting untuk
mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.
Dalam melakukan sebuah evaluasi harus ada yang
diperhatikan yaitu :
1. Apa yang akan menjadi bahan untuk evaluasi?
2. Siapa yang akan melakukan evaluasi?
3. kapan evaluasi diadakan ?
4. Mengapa perlu dilakuakan sebuah evaluasi?
5. Dimana proses evaluasi diadakan?
44
6. Cara apa yang harus dilakukan dalam melakukan
evaluasi?
2.6 Kerangka Berfikir
Banyaknya permasalahan dan terbatasnya dalam
waktu penelitian, maka objek penelitian dibatasi pada
aspek yang akan diteliti, antara lain:
Gambar 2.1 Tahap-Tahap Produksi
45