145
MARI MENGKAJI PROGRAM PAUD DAN DIKMAS ..! Modul Sesi - 3 Kursus Pamong Belajar Kompeten melalui Moda Daring Pengarah Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd. Penanggung Jawab: Drs. Dadang Sudarman Trisutalaksana Narasumber: Dr. Iip Saripah, MPd. Tim Penyusun l: Dr. Kuswara, M.Pd. Yuyun Nurfalah, S.Sos. Agus Ramdani, S.Sos.,M.M.Pd Apipudin, M.Pd. Penulis: Yuyun Nurfalah, S.Sos. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

MARI MENGKAJI PROGRAM PAUD DAN

DIKMAS ..!Modul Sesi - 3

Kursus Pamong Belajar Kompeten melalui Moda Daring

Pengarah

Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd.

Penanggung Jawab:

Drs. Dadang Sudarman Trisutalaksana

Narasumber:

Dr. Iip Saripah, MPd.

Tim Penyusun l:

Dr. Kuswara, M.Pd.

Yuyun Nurfalah, S.Sos.

Agus Ramdani, S.Sos.,M.M.Pd

Apipudin, M.Pd.

Penulis:

Yuyun Nurfalah, S.Sos.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

2017

Page 2: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2010 secara tegas menjelaskan bahwa

salah satu tugas pokok pamong belajar selain melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dan pengembangan model, juga melaksanakan pengkajian

program pendidikan nonformal informal.

Untuk memenuhi tuntutan tugas tersebut, pamong belajar harus

meningkatkan kualitas dirinya sebagai pengkaji dengan berbagai kegiatan

belajar secara mandiri ataupun kolektif.

Mengingat pentingnya pembekalan dan peningkatan kompetensi

pamong belajar dalam bidang pengkajian sebagaimana tercantum dalam

makan dianggap perlu disusunnya bahan ajar ini.

Bahan ajar ini membahas tentang pengkajian program dan

pembelajaran, serta pelatihan dan pembimbingan secara konseptual,

prosedural dan praktis. Secara rinci modul ini membahas prinsip pengkajian

PAUD dan Dikmas, metode pengkajian, serta penyusunan laporan

pengkajian atau pengkajian. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas

program dan kegiatan belajar-mengajar.

Modul ini memang masih banyak kekurangannya, oleh karena itu

penulis memohon saran dan masukan yang bersifat konstruktif Modul ini

menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 3: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Ucapan terima kasih kepada semua fihak yang telah membantu dalam

penyusunan Modul ini. Ahirul-kata semoga Modul ini dapat bermanfaat

bagi para penggunanya.

Lembang, Desember 2017

Kepala,

Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Md

NIP. 197306231993031001

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 4: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................II

DAFTAR ISI...............................................................................................IV

A. PETUNJUK PENGGUNAAN...................................................................1

B. KI - KD................................................................................................1

C. HASIL YANG DIHARAPKAN..................................................................2

D. SASARAN PEMBELAJARAN..................................................................2

KEGIATAN BELAJAR 1.................................................................................4

PRINSIP PENGKAJIAN PROGRAM PAUD DAN DIKMAS...............................4

A. MATERI BELAJAR.................................................................................4B. RANGKUMAN....................................................................................18C. LATIHAN............................................................................................21

KEGIATAN BELAJAR 2...............................................................................22

PERENCANAAN PENGKAJIAN PROGRAM PAUD DAN DIKMAS..................22

A. MATERI BELAJAR...............................................................................22B. LATIHAN............................................................................................62

KEGIATAN BELAJAR 3...............................................................................63

PELAKSANAAN PENGKAJIAN....................................................................63

A. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENGKAJIAN..........................................63B. MACAM-MACAM METODE PENGKAJIAN....................................................69

TES FORMATIF (QUIZ)..............................................................................84

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF (QUIZ)..................................................89

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................92

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 5: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

A. PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Baca dan pahami materi belajar yang terdapat modul ini secara

seksama, dan tuliskan hal yang kurang dipahami pada kertas lain.

2. Tanyakan atau lakukan konfirmasi kepada fasilitator/instruktur

perihal materi belajar yang kurang anda pahami tersebut.

3. Buatlah catatan kecil mengenai point-point penting mengenai

materi dalam modul ini dalam bahasa sendiri, berdasarkan hasil

baca dan konfirmasi pada fasilitator/instruktur.

4. Kerjakan latihan yang terdapat di akhir materi pada modul ini

dengan cermat dan teliti.

5. Untuk pengayaan, pelajari sumber belajar lain yang relevan.

6. Jika dipandang perlu, diskusikan dengan teman sejawat atau

narasumber terdekat.

7. Mintalah bantuan instruktur kursus pada saat jadwal video

conference jika anda menemukan kesulitan dalam mengerjakan

latihan materi ini.

B.KI - KD

1. Kompetensi Inti

Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pamong belajar

secara mandiri, berkelanjutan, dan tuntas dalam mengkaji program

PAUD DAN DIKMAS, sehingga dapat melaksanakan tugas pokok

pamong belajar sesuai dengan jabatan fungsionalnya.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 6: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

2. Kompetensi Dasar

Setelah memahami modul ini diharapkan Pamong Belajar dapat:

a. Memahami dan memiliki gagasan yang inovatif mengenai

perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan pengkajian

untuk meningkatkan kualitas pengkajian program PAUD DAN

DIKMAS sebagai bagian tugas pokok dan fungsi jabatan

fungsionalnya.

b. Mampu memberikan pertimbangan akademik kepada pimpinan

untuk meningkatkan kualitas pengkajian program dan kegiatan

belajar-mengajar,

c. Mampu melakukan pengkajian program PAUD DAN DIKMAS

untuk meningkatkan kualitas pengembangan program dan

kegiatan belajar-mengajar.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN

Peserta kursus dapat melaksanakan pengkajian dan menyusun Laporan

Pengkajian tentang dinamika penyelenggaraan PAUD dan Dikmas yang

terjadi di daerahnya masing-masing , yang dilampiri dengan

rancangan/desain, kisi-kisi,instrument dan hasil analisis pengkajiannya

D. SASARAN PEMBELAJARAN

1. Pamong Belajar yang telah terdaftar untuk mengikuti Kursus

Pamong Belajar Kompeten (Ku PB Paten) Melalui Moda Daring (on

line)

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 7: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

2. UPTD Sanggar kegiatan Belajar(SKB)/ Pusat satuann Belajar (PSB) di

kabupaten / kota yang memfasilitasi kegiatan Kursus Pamong Belajar

Kompeten (Ku PB Paten) Melalui Moda Daring

3. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang memfasilitasi Kursus

Pamong Belajar Kompeten (Ku PB Paten) melalui Moda Daring

4. Para pemangku kebijakan yang memfasilitasi kegiatan Kursus

Pamong Belajar Kompeten (Ku PB Paten) Melalui Moda Daring

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 8: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Kegiatan Belajar 1

PRINSIP PENGKAJIAN PROGRAM PAUD DAN DIKMAS

A. MATERI BELAJAR1. Pengkajian Pengkajian

Kegiatan pengkajian merupakan salah satu dari beberapa

besaran unsur kegiatan tugas pokok pamong belajar dalam

menunjang pekerjaannya. Seorang pamong belajar sangat dituntut

untuk melakukan kegiatan berpikir ilmiah dan bertindak aktif dalam

merefleksikan dan menuangkan pengalaman serta pengetahuan

yang telah dimilikinya ke dalam sebuah kegiatan penelaahan atau

pengkajian.

Kegiatan pengkajian pada dasarnya dilakukan karena ada

kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas keberdayaan program

PAUD DAN DIKMAS terutama berkaitan dengan komponen

pembelajaran, proses dan hasil yang berkualitas, efisiensi, efektif,

serta relevan dengan kebutuhan peserta didik. Kegiatan pengkajian

tidak ditujukan untuk mengembangkan ilmu, tetapi lebih difokuskan

untuk melakukan penelaahan, perbaikan, dan penyempurnaan

keseluruhan komponen pendidikan.

Kegiatan pengkajian program PAUD DAN DIKMAS menjadi

salah satu tugas pokok pamong belajar dalam melaksanakan

fungsinya sebagai pejabat fungsional tertentu. Menurut Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 15 Tahun 2010, pengkajian program PAUD DAN DIKMAS

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 9: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

adalah proses kegiatan mengumpulkan dan menelaah data yang

berkaitan dengan pelaksanaan program PAUD DAN DIKMAS yang

dilakukan secara berencana dan sistematis dengan menggunakan

alat dan metode ilmiah tertentu untuk menilai tingkat keberhasilan

atau pencapaian tujuan program.

Kegiatan pengkajian program PAUD DAN DIKMAS pada

dasarnya adalah kegiatan penelaahan atau pengkajian terapan yang

dilakukan di lapangan untuk memperoleh pengetahuan, informasi,

dan data lapangan yang baru berkenaan dengan program PAUD DAN

DIKMAS atau KBM. Kegiatan pengkajian ini berorientasi pada

keluaran yang berupa pengetahuan baru untuk mendapatkan

pemahaman dan penjelasan tentang suatu gejala, kaidah, dan

prinsip dalam praktek pendidikan nonformal dan informal yang ada

di masyarakat.

Hasil kajian program PAUD DAN DIKMAS ini ditujukan untuk

telaahan secara ilmiah yang berpotensi untuk ditindaklanjuti dengan

pengkajian terapan PAUD DAN DIKMAS, pengembangan model

PAUD DAN DIKMAS, pengembangan produksi media PAUD DAN

DIKMAS, serta pengambilan kebijakan PAUD DAN DIKMAS yang lebih

baik. Temuan kajian tersebut akan memberikan dan merumuskan

sebuah rekomendasi bagi upaya perbaikan pengambilan keputusan

dan praktik program PAUD DAN DIKMAS yang dilaksanakan di

lapangan.

Kegiatan pengkajian program PAUD DAN DIKMAS ini

dilakukan bukan hanya sekadar untuk memenuhi hasrat

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 10: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

keingintahuan pengkaji, melainkan juga dilakukan dengan kaidah

pengkajian terapan yang mampu memberikan rekomendasi bagi

perbaikan kebijakan dan sistem PAUD DAN DIKMAS. Selain itu,

pengkajian juga bermaksud untuk mengevaluasi keefektifan dan

efisiensi program PAUD DAN DIKMAS yang diselenggarakan di

masyarakat.

Secara singkat, kegiatan pengkajian program PAUD DAN

DIKMAS yang dilakukan oleh pamong belajar merupakan suatu

penelaahan kritis terhadap konsep dan implementasi kebijakan

program PAUD DAN DIKMAS. Kegiatan pengkajian ini menjadi bagian

dari kegiatan refleksi pamong belajar dalam berpikir dan bertindak

terhadap kebijakan, implementasi, hasil yang diperoleh, dan dampak

dari program yang dikelolanya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Karakteristik Pengkajian

Ada beberapa karakteristik dalam kegiatan pengkajian, yaitu

a. adanya unsur pencarian jawaban/kebenaran atas

permasalahan/kondisi yang dihadapi;

b. adanya unsur kegiatan menelaah dan menganalisis suatu

kondisi/persoalan/peristiwa;

c. adanya unsur penerapan metodologi pengkajian dalam proses

pengumpulan, pengolahan, dan analisis data; serta

d. adanya unsur pelaksanaan kegiatan yang terencana, sistematis,

dan berkesinambungan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 11: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Di samping karakteristik di atas, terdapat ciri unsur yang

menonjol dari kegiatan pengkajian PAUD DAN DIKMAS ini, yakni :

a. Tema atau konten kajian sudah ditetapkan atau dibatasi,

b. Bersifat eksploratoris di lapangan

c. Menghasilkan pengetahuan baru tentang praktik PAUD DAN

DIKMAS di lapangan dengan kaidah dan prinsip yang

berkembang di lapangan,

d. Waktu pelaksanaan pengkajian yang terbatas, dalam arti tidak

bersifat multi tahun, karena dalam pengkajian yang dibutuhkan

adalah kecepatan untuk memberikan rekomendasi.

Substansi pengkajian program PAUD DAN DIKMAS dapat digali

melalui analisis kebutuhan (need assesment) sumber daya PAUD

DAN DIKMAS atau melalui pengalaman lapangan yang dianalisis

secara produktif melalui berbagai teori dasar PAUD DAN DIKMAS.

Kegiatan pengkajian PAUD DAN DIKMAS ini sebaiknya mencakup

variabel yang beragam agar dapat dianalisis secara produktif dengan

menggunakan pendekatan pengkajian yang multidesain.

Berdasarkan temuan dalam pengkajian, pengkaji menyusun

rekomendasi untuk perbaikan pengambilan kebijakan serta

perbaikan bahan media dan/atau model inovatif bagi

pengembangan program PAUD DAN DIKMAS.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 12: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

3. Tujuan Pengkajian

Tujuan pengkajian program PAUD DAN DIKMAS dan kegiatan

pembelajaran secara khusus untuk memperoleh rekomendasi

berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh tentang

gambaran, keterkaitan/hubungan, penilaian, pengembangan

pengelolaan program PAUD DAN DIKMAS maupun KBM.

Beberapa bentuk kegiatan pengkajian dapat dlakukan karena

ingin mengetahui beberapa hal, misalnya:

a. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan

pelaksanaan program PAUD DAN DIKMAS yang telah

dilaksanakan.

b. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan

program PAUD DAN DIKMAS yang telah dilaksanakan.

c. Untuk menemukan bagian-bagian dari kegiatan/program

PAUD DAN DIKMAS yang dianggap belum mencapai tujuan.

d. Untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan serta

manfaat kegiatan/program PAUD DAN DIKMAS yang telah

dilaksanakan.

e. Untuk mengungkapkan faktor-faktor pendukung dan

faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan/program

PAUD DAN DIKMAS.

f. Untuk mengetahui dampak program PAUD DAN DIKMAS

yang telah dilaksanakan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 13: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Dengan kata lain, kegiatan pengkajian dilakukan untuk menentukan

kegiatan/program PAUD DAN DIKMAS selanjutnya yang lebih efisien

dan efektif, meliputi :

a. kebijakan program PAUD DAN DIKMAS,

b. gambaran program PAUD DAN DIKMAS

c. ketercapaian tujuan program PAUD DAN DIKMAS

d. kekuatan dan kelemahan program PAUD DAN DIKMAS,

e. hasil program PAUD DAN DIKMAS,

f. dampak program PAUD DAN DIKMAS,

4. Fungsi Pengkajian

Penerapan kegiatan pengkajian dalam realitas implementasinya

akan memberikan fungsi yang berpengaruh positif dan implikatif

terhadap upaya motivasi dan pembinaan dalam pengelolaan dan

pelaksanaan program untuk mendukung peningkatan kompetensi

dan mutu pendidikan.

Beberapa fungsi penerapan pengkajian yang harus dipahami

seorang pamong belajar menurut E.Mulyana (2012) adalah sebagai

berikut.

a. Fungsi Pengembangan

Pengkajian dilakukan untuk tujuan kepentingan

pengembangan program PAUD DAN DIKMAS, termasuk

pembelajaran dan komponen-komponen di dalamnya, sehingga

penyelenggaraan pengkajian dan hasil yang diperoleh dari

program tersebut dapat meluas dan meningkat.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 14: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Fungsi pengkajian ini lebih mengarah pada identifikasi

keunggulan dan kelemahan program dan komponen yang

digunakan, kemudian analisis dan prediksi untuk pengembangan

lebih lanjut. Pengembangan dilakukan dalam usaha untuk

memperluas dan menguatkan eksistensi program PAUD DAN

DIKMAS sehingga program PAUD DAN DIKMASl lebih dikenal

luas dan bermanfaat.

b. Fungsi Analisis dalam Pemecahan Masalah

Pengkajian berfungsi untuk menganalisis permasalahan dan

mencari solusi terhadap program PAUD DAN DIKMAS dapat

digulirkan secara berkelanjutan dan memperoleh hasil

sebagaimana yang telah dirancang.

Analisis dilakukan melalui pengkajian terhadap kondisi

objektif dari program PAUD DAN DIKMAS yang kemudian

dianalisis efektivitas dan efisiensinya dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Hasil analisis menunjukkan kemungkinan

program atau komponen program dapat dilanjutkan, diperbaiki,

diganti dengan program atau komponen yang betul-betul

mendukung terhadap pencapai tujuan program PAUD DAN

DIKMAS secara keseluruhan.

c. Fungsi Pengkajian Kebijakan Pendidikan

Fungsi ini lebih menekankan pada pengkajian, penelaahan,

dan analisis kebijakan program PAUD DAN DIKMAS. Pengkajian

yang dilakukan berkaitan dengan konstelasi secara menyeluruh

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 15: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

antarsistem sosial secara eksternal ataupun keterkaitan

komponen-komponen dalam program PAUD DAN DIKMAS.

Hubungan antarsistem itu dilakukan melalui pengkajian tentang

posisi program PAUD DAN DIKMAS di antara program-program

pendidikan lainnya atau dengan program-program yang ada di

dalam negeri. Pengkajian kebijakan dilakukan secara

komprehensif, tidak bersifat parsial pada program PAUD DAN

DIKMAS. Sebagai contoh, apakah program PAUD DAN DIKMAS

merupakan program prioritas, dukungan apakah yang dapat

diperoleh program PAUD DAN DIKMAS, dan sebagainya.

d. Fungsi Pengkajian Pendidikan yang Menunjang Pembangunan

Fungsi pengkajian ini lebih berkenaan dengan peranan,

posisi, tugas, dan tanggung jawab program PAUD DAN DIKMAS

dalam pembangunan nasional. Dalam fungsi ini kedudukan

pendidikan diposisikan sebagai langkah awal untuk mengubah

masyarakat kearah kemajuan. Pembangunan masyarakat tidak

akan berjalan selama mereka belum memiliki kesadaran,

perhatian, dan kemampuan atas perubahan yang harus terjdi.

Kondisi ini mutlak harus dilakukan melalui pengkajian terhadap

pendidikan yang dirancang secara sistematis. Untuk itu,

kebutuhan pengkajian pendidikan seperti apa yang paling tepat

untuk menunjang pembangunan, di samping pengkajian

pendidikan yang sangat potensial untuk menunjang

pembangunan yang diperlukan. Misalnya, pengkajian

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 16: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

berhubungan dengan sektor ketenagaan, produktivitas kerja,

lingkungan hidup, kependudukan, dan indeks pembangunan

manusia (IPM).

5. Sifat Pengkajian

Kegatan pengkajian secara umum memiliki prinsip sebagai beriku:

a. Bersifat ilmiah,

Pengkajian selalu mengikuti prosedur dan menggunakan bukti

yang meyakinkan dalam bentuk fakta yang diperoleh secara

objektif.

b. Bersifat Kontinyu

Pengkajian merupakan proses yang berjalan terus-menerus dan

berkesinambungan, karena hasil dari suatu pengkajian selalu

dapat disempurnakan.

c. Memberikan kontribusi,

Pengkajian harus memiliki unsur kontribusi atau nilai tambah.

Sehingga harus ada hal baru yang ditambahkan dalam sebuah

pengkajian ilmu pengetahuan yang ada.

d. Analitis,

Suatu pengkajian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan

diuraikan dengan menggunakan metode ilmiah dan

ada hubungan sebab akibat antar variabel-variabelnya.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 17: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

6. Syarat Pengkajian

Ada tiga syarat terpenting dalam melakukan pengkajian, antara lain:

a. Sistematis, dilaksanakan berdasarkan pola tertentu, dari hal

yang paling sederhana hingga yang kompleks dengan tatanan

yang tepat hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

b. Terencana, dilaksanakan karena adanya unsur kesengajaan dan

sebelumnya sudah terkonsep langkah-langkah pelaksanaannya.

c. Mengikuti konsep ilmiah, maksudnya yaitu mulai awal hingga

akhir kegiatan pengkajian mengikuti langkah-langkah tahapan

pengkajian yang sudah ditentukan atau ditetapkan yaitu dengan

prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

7. Sikap Seorang Pengkaji

Sikap yang harus dimiliki oleh seorang pengkaji antara lain:

a. Objektif, yaitu seorang pengkaji harus mampu memisahkan

antara pendapat pribadi dengan kenyataan yang ada.

b. Kompeten, yaitu seorang pengkaji yang baik harus memiliki

kemampuan untuk mengadakan pengkajian dengan

menggunakan metode dan teknik pengkajian tertentu.

c. Faktual, yaitu pengkaji harus mengerjakan sebuah pengkajian

berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasakan

harapan, obsesi, atau angan-angan yang sifatnya abstrak.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 18: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

8. Prinsip-prinsip Pengkajian

Dalam melakukan kegiatan pengkajian, pamong belajar terlebih

dahulu harus memahami prinsip-prinsip kegiatan pengkajian, yaitu

sebagai berikut.

a. Menemukan topik dan tema masalah/kondisi bahan yang akan

dikaji (berawal dari permasalahan/isu aktual yang ada) yang

relevan, actual dan kontekstual

b. Mengembangkan metode dan teknik analisis dalam proses

kegiatan pengkajian secara ilmiah, fleksibel, praktis, dan

kontinuitas

c. Menguji kebenaran hipotesis pemecahan masalah dengan

kaidah ilmiah dan konsisten

d. Melakukan pengkajian dengan cara/kegiatan mengumpulkan,

mencatat, dan uji lapangan sesuai prosedur dan metode ilmiah

serta berlanjut.

e. Mengembangkan kegiatan menganalisis data

(informasi/keterangan) dengan metode ilmiah dan pola yang

sistematis.

f. Mengerjakan pengkajian dengan sabar, hati-hati, sistematis, dan

berdasarkan ilmu pengetahuan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 19: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

9. Perbedaan Pengkajian dan Evaluasi

Pengkajian dapat dibedakan dengan penilaian atau evaluasi,

pengkajian, dan pengembangan. Penilaian atau evaluasi menurut

Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian

kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program

pendidikan. Sedangkan Tayibnapis (2000) menyebutnya bahwa

pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai

proses menilai sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.

Sedangkan penilitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses

investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang

bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi

fakta-fakta. Secara harfiah pengkajian merupakan kegiatan

menyelidiki secara tuntas. Sedangkan pengembangan adalah usaha

penemuan, perbaikan atau pengembangan sesuatu yang baru

adaptif dan inovatif) menurut kaidah-kaidah dan metode ilmiah

tertentu sehingga melahirkan formulasi yang dikehendaki. Dari

pengertian diatas, dapat kita bedakan bahwa pengkajian merupakan

proses ilmiah yang diharapkan dapat membuat analisis berdasarkan

sumber-sumber data yang diperoleh dan hasil akhir yang diharapkan

adalah suatu rekomendasi bagi perubahan kebijakan atau masukan

untuk suatu pengembangan. Pengkajian lebih berorientasi pada

upaya untuk membuktikan atau menjawab hipotesis. Dan

Pengembangan, lebih pada bagaimana melakukan suatu perbaikan

atau perlakuan yang dapat menghasilkan produk atau model.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 20: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Pengkajian perlu menggunakan metode yang sistematis,

objektif, rasional, dan didasarkan atas fakta empiris. Untuk itu,

proses pengkajian mengandung unsur-unsur pendekatan ilmiah

sebagaimana digunakan dalam kegiatan pengkajian atau riset, yang

evaluatif, saling berhubungan, komparatif, dan prediktif.

Untuk menjabarkan makna pengkajian itu, kita dapat melihat

uraian beberapa pemahaman sebagai berikut.

a. Pengkajian merupakan sebuah proses kegiatan menelaah dan

mengkaji secara lebih mendalam dengan mengadakan kegiatan

penggalian data (eskplorasi) terhadap suatu peristiwa untuk

mengetahui keadaan dan kondisi yang sebenarnya (kausalitas

dan kecenderungan) melalui tahapan penetapan masalah,

pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data sampai

ditemukan sebuah simpulan dan solusi apa yang dapat

direkomendasikan.

b. Pengkajian merupakan proses penelaahan dan penguraian

bagian serta hubungan antarbagian untuk memperoleh

pengertian dan pemahaman makna yang tepat secara

keseluruhan dengan prosedur atau proses sistematis yang

melibatkan pertimbangan pakar dari berbagai bidang disiplin

ilmu sehingga diperoleh hasil yang sempurna dalam mencapai

tujuan.

c. Pengkajian merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu

kegiatan, metode, prosedur, atau teknik yang digunakan dalam

penerapan (implementasi) sebuah program untuk mencapai

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 21: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

tujuan dan menentukan manfaat dari kegiatan program

tersebut.

d. Pengkajian merupakan upaya mencari pemecahan persoalan

(solusi) yang tepat dan diawali dengan adanya dugaan/perkiraan

akan kebenarannya.

e. Pengkajian merupakan kegiatan penelaahan dan proses

penguraian data hingga menghasilkan rangkaian simpulan yang

tepat.

f. Pengkajian secara deduktif merupakan rangkaian usaha

melakukan penetapan kebenaran terhadap suatu pernyataan

dengan menunjukkan bahwa pernyataan itu telah tercakup

dalam pernyataan lain yang telah ditetapkan kebenarannya.

g. Pengkajian secara induktif merupakan rangkaian usaha

melakukan penetapan kebenaran terhadap suatu hal atau

perumusan umum mengenai suatu fenomena dengan cara

mempelajari kasus atau kejadian khusus yang berhubungan

dengan hal tersebut.

h. Pengkajian merupakan pekerjaan/kegiatan menelaah dan

mengkaji secara sistematis dan terinci terhadap suatu pekerjaan

yang dapat memberikan keterangan tentang tugas, tanggung

jawab, dan sifat pekerjaan sebagai kegiatan orientasi untuk

melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 22: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

B. RANGKUMAN1. Pengkajian program PAUD DAN DIKMAS, dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15

Tahun 2010, adalah proses kegiatan mengumpulkan dan menelaah

data yang berkaitan dengan pelaksanaan program PAUD DAN

DIKMAS yang dilakukan secara berencana dan sistematis dengan

menggunakan alat dan metode ilmiah tertentu untuk menilai tingkat

keberhasilan atau pencapaian tujuan program.

2. Kegiatan pengkajian program PAUD DAN DIKMAS merupakan suatu

penelaahan kritis yang dilakukan oleh pamong belajar terhadap

konsep dan implementasi kebijakan program PAUD DAN DIKMAS.

3. Tujuan pengkajian adalah untuk berpikir kritis, menelaah, dan

mencari alternatif program serta kegiatan pembelajaran pendidikan

nonformal dan informal, termasuk dampaknya terhadap peningkatan

kualitas program dan kegiatan pembelajaran

4. Kegiatan pengkajian perlu dilakukan berdasarkan alasan berikut.

a. Kegiatan pengkajian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan pelaksanaan program PAUD DAN DIKMAS yang

telah dilaksanakan.

b. Kegiatan pengkajian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

ketercapaian tujuan program PAUD DAN DIKMAS yang telah

dilaksanakan.

c. Kegiatan pengkajian dilakukan untuk menemukan bagian-bagian

dari kegiatan/program PAUD DAN DIKMAS yang dianggap belum

mencapai tujuan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 23: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

d. Kegiatan pengkajian dilakukan untuk mengungkapkan kekuatan

dan kelemahan serta manfaat kegiatan/program PAUD DAN

DIKMAS yang telah dilaksanakan.

e. Kegiatan pengkajian dilakukan untuk mengungkapkan faktor-

faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan

kegiatan /program PAUD DAN DIKMAS.

f. Kegiatan pengkajian dilakukan untuk mengetahui dampak dari

program PAUD DAN DIKMAS yang telah dilaksanakan.

g. Kegiatan pengkajian dilakukan untuk menentukan

kegiatan/program PAUD DAN DIKMAS selanjutnya yang lebih

efisien dan efektif.

5. Hakikat kegiatan pengkajian adalah sebuah kegiatan penelaahan

secara kritis terhadap kebijakan, pelaksanaan atau implementasi,

hasil, dan dampak program PAUD DAN DIKMAS.

6. Karakteristik pokok kegiatan pengkajian adalah sebagai berikut.

a. Ada unsur pencarian jawaban/kebenaran atas permasalahan

/kondisi yang dihadapi.

b. Ada unsur kegiatan menelaah dan menganalisis suatu kondisi/

persoalan/peristiwa.

c. Ada unsur penerapan metodologi pengkajian dalam proses

pengumpulan, pengolahan, dan analisis data.

d. Ada unsur pelaksanaan kegiatan yang terencana, sistematis, dan

berkesinambungan.

7. Fungsi pengkajian dalam penerapannya, antara lain sebagai berikut.

a. Fungsi Pengembangan

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 24: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

b. Fungsi Analisis dalam Pemecahan Masalah

c. Fungsi Pengkajian Kebijaksanaan Pendidikan

d. Fungsi Pengkajian Pendidikan yang Menunjang Pembangunan

8. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengkajian adalah

sebagai berikut.

a. Menemukan topik dan tema masalah/kondisi bahan yang akan

dikaji (berawal dari permasalahan/isu aktual)

b. Mengembangkan metode dan teknik analisis dalam proses

kegiatan pengkajian

c. Menguji kebenaran hipotesis pemecahan masalah

d. Mengkajidengan cara mengumpulkan, mencatat, dan uji lapangan

e. Mengembangkan kegiatan menganalisis data

(informasi/keterangan)

f. Mengkaji dengan sabar, hati-hati, sistematis, dan berdasarkan

ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah.

9. Substansi yang menjadi muatan tema kegiatan pengkajian adalah

sebagai berikut.

a. Implementasi dan implikasi program pendidikan nonformal dan

informal yang sedang berlangsung saat ini

b. Arah kebijakan untuk penguatan program pendidikan nonformal

dan informal sekarang dan nanti

c. Produk kebijakan pendidikan pada tiap tingkat, baik nasional,

provinsi, maupun kabupaten/kota (Renstra/Profil Pendidikan,

Pergub, Perbub, Perwal, dan lain-lain)

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 25: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

d. Penyelenggaraan program pendidikan nonformal pada satuan

pendidikan nonformal (program pendidikan kesetaraan,

pendidikan keaksaraan, pendidikan dan pemberdayaan

perempuan, pendidikan anak usia dini, pendidikan kecakapan

hidup)

e. Program peningkatan kompetensi pendidikan dan tenaga

kependidikan pendidikan nonformal dan informal

C. LATIHAN 1. Apa yang dimaksud dengan pengkajian ?

2. Jelaskan ciri-ciri dalam kegiatan pengkajian !

3. Jelaskan sifat-sifat pengkajian!

4. Jelaskan prisip-prinsip pengkajian!

5. Jelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorag pengkaji

program Paud dan Dikmas!

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 26: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Kegiatan Belajar 2

PERENCANAAN PENGKAJIAN PROGRAM PAUD DAN DIKMAS

A. MATERI BELAJAR1. Pentingnya Perencanaan Pengkajian

Ketika seorang Pamong Belajar akan melakukan pengkajian,

sangat penting untuk menyusun perencanaan. Perencaaan

pengkajian berorientasi pada apa yang hendak dicapai dalam kurun

waktu tertentu sehubungan dengan kegiatan pengkajian yang akan

dilaksanakan dengan mempertimbangkan perkembangan

lingkungan strategik dan sarana yang harus dipersiapkan sebelum

melaksanakan kegiatan.

Perencanaan pengkajian sangat penting disiapkan oleh pengkaji

program PAUD dan Dikmas untuk menggambarkan semua unsur-

unsur yang relevan baik internal maupun eksternal, serta

memberikan tentang apa dan bagaimana seharusnya pengkaji

lakukan tentang program PAUD dan Dikmas.

2. Tujuan Perencanaan Pengkajian Program Paud Dan Dikmasa. Memberikan petunjuk atau arah suatu kegiatan dalam

pengkajian program PAUD dan Dikmas.

b. Memberi pedoman tentang apa yang harus dilakukan,

bagaimana melakukannya, serta segala sesuatu yang diperlukan

untuk mencapai tujuan pengkajian.

c. Mengurangi ketidakpastian dan risiko atau hal-hal yang tidak

diharapkan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan

pengkajian program.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 27: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

d. Memudahkan pengawasan dan evaluasi, baik terhadap kegiatan

pengkajian maupun hasil yang dicapai.

3. Pentingnya Perencanaan Pengkajan Program Paud Dan Dikmasa. Sebagai pedoman dalam kegiatan pengkajian, sehingga

pelaporannya dapat dipertanggungjawabkan

b. Sebagai alat kontrol untuk tindakan preventif, bilamana perlu

mengadakan perubahan-perubahan karena adanya

penyimpangan dalam kegatan pengkajian.

c. Menjamin efisiensi dan efektivitas kegiatan pengkajian karena

segala sesuatunya telah diperhitungkan berdasarkan data yang

objektif

d. Sebagai dasar untuk mengantisipasi terjadinya hambatan dalam

implementasi pengkajian program.

4. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pengkajian Program Paud Dan Dikmasa. Focus pada tujuan

Penyusunan rencana pengkajian harus berdasarkan pada tujuan

yang telah ditetapkan.

b. Fleksibel

Perencanaan yang disusun harus bersifat fleksibel dalam arti

dapat diubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi dan situasi

pada saat pengkajian.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 28: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

c. Pemanfaatan sumber daya

Penyusunan perencanaan harus memperhatikan sumberdaya

yang ada sehingga rencana yang disusun dapat memanfaatkan

sumberdaya secara maksimal.

d. Kolaboratif

Jika pengkajian dilakuakan oelh Tim, perencanaan sebaiknya

disusun bersama-sama diantara pengkaji.

e. Integratif

Berisi semua aspek yang diperlukan dalam perencanaan antara

lain tujuan, strategi, sarana prasarana, penanggung jawab,

anggaran penjadwalan.

f. Berkesinambungan

Berkelanjutan dan berdasar pada hasil evaluasi pengkajian

sebelumnya.

5. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengkajian atau alat pengumpul data utama

pengkajian ini adalah pengkaji sendiri, artinya pengkaji sendiri

sebagai alat untuk merekam informasi selama berlangsungnya

pengkajian. Sebagaimana di kemukakan S. Nasution (1992:9) bahwa

pengkaji adalah “key instrument” yaitu pengkaji sendiri yang

bertindak sebagai pengamat. Namun demikian, sebagai pedoman

dalam melakukan pengamatan, pengkaji membekali diri dengan

pedoman wawancara dan catatan lapangan (field notes) untuk

memperdalam dan memperluas dengan tema dan kondisi yang ada.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 29: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

6. Bagaimana Penyusunan Desain Pengkajian

Desain atau Rancangan usulan pengkajian adalah langkah yang

paling awal dalam proses penyusunan pengkajian. Usulan

pengkajian merupakan langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil

akhirnya.

Desain / Rancangan usulan pengkajian ini memberi gambaran

secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti,

teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan

pengkajian; cara pengkajian dilakukan dan hasil yang diharapkan

akan dicapai. Desain / Rancangan usulan pengkajian ini dipakai

untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan pengkajian

secara mandiri.

7. Manfaat Desain / Rancangan usulan pengkajian

1. Sebagai kerangka operasional pengkajian (blue print),

2. Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas)

pengkajian,

3. Memperkirakan pengkajian yang akan dihadapi dan Desain /

Rancangan alteratif penyelesaiannya,

4. Mengetahui kelemahan hasil pengkajian.

8. Prosedur Pengkajian

Bagi Pamong Belajar yang akan melakukan pengkajian, prosedur

yang dapat ditempuh sebagai berikut :

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 30: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

a. Koordinator pamong belajar mengusulkan pembentukan dan

pengorganisasian tim pengkajian yang terdiri atas ketua dan

anggota kepada pimpinan lembaga.

b. Pimpinan lembaga mengesahkan pembentukan tim pengkajian

melalui surat keputusan/surat penugasan.

c. Tim pengkajian merancang dan menyusun desain pengkajian.

d. Tim pengkajian mengajukan desain pengkajian kepada

pimpinan lembaga untuk ditelaah dan disahkan.

e. Pimpinan lembaga mengesahkan desain pengkajian untuk

ditindaklanjuti pada tahap selanjutnya.

f. Tim pengkajian merancang, menyusun, dan mengembangkan

instrumen pengkajian.

g. Tim pengkajian melakukan kegiatan validasi instrumen dengan

membentuk tim validasi instrumen, yang terdiri atas ketua dan

anggota yang ditetapkan dengan surat keputusan/surat

penugasan.

h. Tim validasi menetapkan dan menunjuk validator untuk

memvalidasi instrumen yang telah dibuat.

i. Tim validasi melakukan revisi instrumen apabila terdapat hal-

hal yang perlu direvisi.

j. Tim validasi menyusun laporan kegiatan validasi instrumen

yang disampaikan kepada tim pengkajian dan pimpinan

lembaga untuk mendapat pengesahan.

k. Tim pengkajian melaksanakan orientasi pengumpulan data

dengan membentuk tim pelaksana orientasi, yang terdiri atas

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 31: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

ketua dan anggota yang ditetapkan dengan surat

keputusan/surat penugasan.

l. Tim orientasi pengumpulkan data menyiapkan dan menyusun

laporan kegiatan orientasi.

m. Tim orientasi pengumpulkan data mengajukan laporan

kegiatan orientasi kepada pimpinan lembaga untuk

mendapatkan pengesahan.

n. Tim pengkajian membentuk tim pengumpulan, pengolahan,

dan analisis data dengan menetapkan ketua dan anggota yang

ditetapkan dengan surat keputusan/surat penugasan.

o. Petugas pengumpul data melakukan kegiatan pengumpulan

data di lapangan.

p. Tim pengumpulan, pengolahan, dan analisis data melakukan

pengolahan data.

q. Tim pengumpulan, pengolahan, dan analisis data melakukan

analisis data yang telah diperoleh.

r. Tim pengkajian mengkaji dan menelaah lebih lanjut hasil

pengumpulan, pengolahan, dan analisis data.

s. Tim pengkajian menyusun laporan hasil pengkajian program

yang telah dilaksanakan.

t. Tim pengkajian mengajukan dan menyampaikan laporan hasil

pengkajian kepada pimpinan lembaga. Laporan ini ditelaah dan

dikaji sebelum disahkan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 32: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

u. Apabila tidak terdapat revisi pada laporan hasil pengkajian,

maka pimpinan lembaga memberikan pengesahan sebagai

tanda persetujuan.

v. Laporan hasil pengkajian yang telah disahkan kemudian

digandakan untuk diarsipkan.

9. Tema Pengkajian

Untuk memfokuskan arah pengkajian yang dilakukan oleh

pamong belajar, beberapa tema atau konten dapat dilihat dibawah

ini.

a. Implementasi dan implikasi program pendidikan nonformal dan

informal yang sedang berlangsung saat ini

b. Arah kebijakan untuk penguatan program pendidikan nonformal

dan informal sekarang dan nanti

c. Produk kebijakan pendidikan pada tiap tingkat, baik nasional,

provinsi, maupun kabupaten/kota (Renstra/Profil Pendidikan,

Pergub, Perbub, Perwal, dll)

d. Penyelenggaraan program program pendidikan nonformal dan

informal pada satuan pendidikan nonformal (program

pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, pendidikan dan

pemberdayaan perempuan, pendidikan anak usia dini,

pendidikan kecakapan hidup), teknologi informasi dan

komunikasi (information and communication technology/ ICT)

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 33: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

e. Peta Mutu kelembagaan, mutu programI, mutu tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan (PTK) , dan mutu pembelajaran PAUD

DAN DIKMAS.

f. Program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan pendidikan nonformal dan informal

g. Isu-isu atau topik program PAUD DAN DIKMAS di lapangan yang

dapat dikembangkan dalam pengkajian PAUD DAN DIKMAS

adalah

1) tema-tema dalam hal kebutuhan dan masalah belajar

peserta didik, seperti kebutuhan belajar masyarakat,

masalah belajar dalam kelompok, kesalahan-kesalahan

dalam pembelajaran, dan peningkatan hasil belajar peserta

didik.

2) Tema-tema dalam hal desain strategi pembelajaran di

lembaga, satuan, dan kelompok belajar, seperti masalah

pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan

inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi kelompok

belajar, masyarakat, dan orangtua dalam pengelolaan

program dan proses belajar;

3) Tema-tema dalam hal alat bantu, media dan sumber

belajar, seperti masalah penggunaan media, perpustakaan,

dan sumber belajar di dalam/luar kelompok, pusat kegiatan

belajar masyarakat, peningkatan hubungan antar satuan

Paud dan Dikmas dengan satuan pada pendidikan formal

ataupun masyarakat;

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 34: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

4) Tema-tema dalam hal sistem assesment dan evaluasi proses

dan hasil pembelajaran, seperti evaluasi awal dan hasil

pembelajaran, pengembangan instrumen assessment,

strategi, metode, dan teknik assessment;

5) Tema-tema dalam hal pengembangan pribadi peserta didik,

pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya, seperti

peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik,

peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik dengan

peserta didik dan masyarakat/orangtua dalam

pembelajaran, peningkatan konsep diri peserta didik; serta

6) Tema-tema dalam hal program dan kurikulum, seperti

implementasi kurikulum, urutan penyajian materi pokok,

interaksi pendidik dengan peserta didik, peserta didik

dengan kompetensi lulusan, peserta didik dengan

lingkungan belajar, dan lain-lain.

h. Tema-tema dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang terjadi pada

pembelajaran, pelatihan, dan pembimbingan. Analisis

permasalahan pada komponen instrumental input, proses,

output, maupun outcome sebuah KBM.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam mengembangkan

substansi kegiatan pengkajian, pamong belajar diharapkan memiliki

wawasan yang luas mengenai pekerjaannya sehingga dapat

memperoleh kajian yang lebih fungsional dan mendukung unjuk

kerja sesuai dengan fungsi dan tugas pekerjaan yang dimilikinya.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 35: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

10. Fokus Pengkajian : Program Pendidikan Nonformal

a. Pengertian

Permasalahan yang bisa dijadikan tema sebuah kajian dapat

dilakukan pada berbagi hal seperti kebijakan-kebijakan yang

berada di tingkat satuan, lembaga, pemerintah daerah, ataupun

pemerintah pusat dan juga terhadap program PAUD DAN

DIKMAS. Pengertian kebijakan dan program menurut LAN RI

(2003) dikemukakan bahwa ‘Kebijakan’ pada dasarnya

merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang

berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk

dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan

guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan

sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah.

Sedangkan ‘program’ adalah kumpulan kegiatan yang sistematis

dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh

satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka

kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran tertentu.

Kebijakan dan program PAUD DAN DIKMAS perlu

memperoleh sentuhan kajian terhadap sistem yang dilaksakan

baik dari sisi input, proses, output, maupun outcame bahkan

sampai benefit. Kajian tersebut dapat dilakukan setiap saat tahun

untuk memperoleh peta masalah yang akan mendapatkan sebuah

rekomendasi dan pertimbangan di tahun berikutnya. Untuk

sebuah kajian diharapkan sejauh mungkin diidentifikasi pula

berbagai program ataupun kegiatan yang merupakan peran serta

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 36: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

aktif masyarakat sebagai tanggapan atas kebijakan ataupun

program pemerintah, serta kinerjanya.

Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya

dengan kebijakan instansi. Dalam rangka itu perlu diidentifikasi

pula keterkaitan antara kebijakan yang telah ditetapkan dengan

program dan kegiatan sebelum diimplementasikan. Kebijakan

tersebut perlu dikaji terlebih dahulu untuk meyakinkan apakah

kebijakan yang telah ditetapkan benar-benar dapat dilaksanakan.

Istilah program PAUD DAN DIKMAS mengacu pada Sudjana

(2006:4) dapat diartikan sebagai kegiatan yang disusun secara

terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan,

pelaksana kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat-alat,

biaya, dan sumber-sumber pendukung lainnya. Secara lebih luas

program PAUD DAN DIKMAS adalah kegiatan yang sistemik, yaitu

kegiatan yang memiliki komponen, proses, dan tujuan program.

Berdasarkan subsistem Pendidikan Nonformal terdiri atas

masukan lingkungan (enviromental input), masukan sarana

(instrumental input), masukan mentah (raw input), dan masukan

lain (other input). Proses (processes) yaitu interaksi edukasi

antara masukan sarana, terutama pendidik, untuk mencapai

tujuan program. Sedangkan tujuan program PAUD DAN DIKMAS

mencakup tujuan antara (intermediate goal) yaitu keluaaran

(output), dan tujuan akhir (final goal) yaitu pengaruh atau

dampak (outcome) program PAUD DAN DIKMAS.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 37: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

b. Bentuk-bentuk Program Pendidikan Nonformal

Program-program Pendidikan Nonformal dirancang

berdasarkan jalur, satuan, jenis dan lingkup pendidikan

nonformal. Yang dimaksud dengan pendidikan nonformal adalah

pendidikan yang mencakup dan mengkaji pendidikan nonformal

dan informal. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal

(PAUD DAN DIKMAS) adalah jalur pendidikan di luar pendidikan

formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan

berjenjang. Dan, pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan.

Selanjutnya D.Sudjana (2004) menjelaskan tentang satuan

PAUD DAN DIKMAS sebagai berikut.

1) Satuan

Berdasarkan kedua jalur tersebut maka satuan-satuan

pendidikan nonformal terdiri atas keluarga, kelompok

belajar, lembaga kursus dan pelatihan, majelis taklim, pusat

kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dan lembaga-lembaga

yang menyelenggarakan pendidikan yang sejenis. Selanjutnya

disebutkan yang dimaksud dengan Satuan Pendidikan

Nonformal menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sisdiknas, Pasal 26 ayat (4), tercantum bahwa

satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus,

lembaga pelatihan, kelompok belajar, Pusat Kegiatan Belajar

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 38: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Masyarakat, majlis taklim, serta satuan pendidikan yang

sejenis. Secara lebih rinci yang dimaksud dengan satuan

PAUD DAN DIKMAS tersebut menurut Hatimah,dkk (2008)

dalam Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan adalah

sebagai berikut.

a) Kursus

Istilah kursus merupakan terjemahan dari “course”

dalam bahaasa Inggris yang secara harfiah berarti “mata

pelajaran atau rangkaian mata pelajaran”. Dalam PP No.

73 tahun 1991 dijelaskan bahwa kursus adalah satuan

pendidikan nonformal yang terdiri atas sekumpulan

warga masyarakat yang memberikan pengetahuan

keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga

belajar.

Menurut Artasasmita (1985), kursus adalah sebagai

mata kegiatan pendidikan yang berlangsung di dalam

masyarakat yang dilakukan secara sengaja, terorganisir,

dan sistematik untuk memberikan materi pelajaran

tertentu kepada orang dewasa atau remaja dalam waktu

yang relatif singkat agar mereka memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat

dimanfaatkan untuk mengembangkan dari dan

masyarakat.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 39: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Contoh: kursus menjahit, kursus komputer, kursus

tata kecantikan (rambut,pengantin, dll), kursus montir,

kursus tata boga (memasak, membuat kue, dll)

b) Pelatihan

Pelatihan adalah kegiatan atau pekerjaan melatih

untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan, pelatihan

berkaitan dengan pekerjaan. Adapun program pelatihan

yang terencana dengan baik dan sistematis merupakan

cara utama untuk membiasakan atau memberikan

kecakapan kepada individu agar dia terampil

mengerjakan pekerjaannya.

Menurut Artasasmita (1985), pelatihan adalah

kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja,

teroragnisir dan sistematis di luar sistem persekolahan

untuk memberikan dan meningkatkan suatu

pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada

kelompok tenaga kerja tertentu dalam waktu yang relatif

singkat dengan mengutamakan praktek daripada teori,

agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan

keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu

pekerjaan tertentu dengan cara yang efisisen dan efektif.

Contoh: pelatihan keepemimpinan, pelatihan tutor,

pelatihan metode pembelajaran, pelatihan keuangan,

pelatihan tenaga lapangan dikmas, pelatihan angka

kredit, pelatihan penilik, dll.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 40: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

c) Kelompok Belajar

Kelompok belajar yaitu salah satu wadahdalam

rangka membelajarkan masyaraka. Menurut Zaenudin

(1985), kelompok belajar adalah upaya yang dilakukan

secara sadar dan berencana melalui bekerja dan belajar

dalam kelompok belajar untuk mencapai suatu kondisi

yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang.

Contoh: kelompok belajar Paket A, kelompok Belajar

Paket B, kelompok Belajar Paket C, kelompok Belajar

Usaha, dll.

d) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Dengan mengacu kepada pendapat Sihombing

(2001), PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk

dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam rangka usaha

untuk meningkatkan pengetahuan,keterampilan, sikap,

hobi, dan bakat warga masyarakat.

PKBM bertitik tolak dari kebermaknaan dan

kebermafaatan program bagi warga belajar dengan

menggali dan memanfaatkan potensi sumber daya

manusia dan sumber daya alam yang ada dalam

lingkungannya. Melalui PKBM diharpkan akan terjadi

kegiatan pembelajaran dalam masyarakat dengan

memanfaatkan sarana, prasarana, dan potensi yang ada

di sekitar lingkungan masyarakat,agar masyarakat

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 41: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

memiliki kemampuan dan keterampilan yang dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Program pembelajaran yang dapat dilaksanakan di

PKBM, diantaranya kelompok belajar (Kejar) Paket A,

Kejar Paket B,Kejar Paket C, Kelompok Belajar Usaha

(KBU), PAUD, Kelompok Pemuda Produktif (KPP), Kursus,

dll.

e) Majelis Taklim

Majelis taklim adalah suatu lembaga pendidikan

yang dibentuk atas dasar pendekatan dari kebutuhan

masyarakat (bottom up approach),dengan kegiatannya

lebih berorientasi pada keagamaan,khususnya agama

Islam. Melalui majelis taklim dibahas berbagai aspek

yang ditinjau dari sudut pandang agama Islam.

f) Satuan Pendidikan yang sejenis

Satuan pendidikan yang sejenis adalah satuan yang

tidak termasuk pada/TPA/ luar satuan yang sudah

dijelaskan terdahulu. Satuan lainnya di antaranya

pesantren, sanggar seni, sanggar senam, padepokan,

TKA/TPA, dll.

Pesantren adalah lembaga pendidikan nonformal

yang menyelenggarakan program pendidikan

keagamaan. Pondok pesantren adalah suatu lembaga

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 42: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

keagamaan yang mengembangkan dan menyebarkan

ilmu agama Islam.

Sanggar seni lebih ditujukan pada tempat kegiatan

khusus dalam beraneka seni yang diikuti oleh anak-anak,

remaja, dan orang dewasa.

Sementara itu, TKA/TPA yaitu lembaga pendidikan

khusus diperuntukkan bagi anak usia dini dalam bidang

keagamaan, khususnya agama Islam.

(1) Jenis

Jenis Pendidikan Nonformal, menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 73 1991 Tentang Pendidikan

Luar Seklah, mencakup pendidikan umum,

pendidikan keagamaan, pendidikan jabatan kerja,

pendidikan kedinasan, dan pendidikan kejuruan.

(a) Pendidikan umum

Pendidikan umum merupakan pendidikaan yang

mengutamakan perluasan pengetahuan,

peningkatan keterampilan, dan sikap warga

belajar/peserta didik dalam bidang jenis

tertentu. Jenis pendidikan ini dilakukan pada

program kelompok belajar Paket A, B, dan C,

kursus bahasa, bimbingan belajar, dan

sebagainya.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 43: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

(b) Pendidikan keagamaan

Pendidikan keagamaan mempersipakan warga

belajar/peserta didik untuk dapat menjalankan

peranan yang menuntut penguasaan khusus

tentang ajaran agama yang bersangkutan. Jenis

pendiidikan ini dilakukan di majelis taklim,

pesantren salafiah, taman pendidikan al-Qur’an,

seminari, dan sebagainya.

(c) Pendidikan Jabatan Kerja

Pendidikan jabatan kerja merupakan pendidikan

yang berusaha meningkatkan pengetahuan,

kemampuan dan sikap warga belajar/peserta

didik untuk memenuhi persyaratan pekerjaan

tertentu pada satuan kerja yang bersangkutan.

Jenis pendiidikan ini dilakukan oleh pelatihan

kerja, magang, sanggar, padepokan, dan

sebagainya.

(d) Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan

yang berusaha meningkatkan kemampuan

dalam pelaksanaan tugas kedinasan untuk

pegawai atau calon pegawai suatu Departemen

atau Lembaga Nondepartemen. Jenis ini pada

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 44: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

umumnya dilakukan melalui program pelatihan

(prajabatan dan dalam jabatan).

(e) Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan

yaang mempersiapkan waarga belajar/peserta

didik dapat bekerja dalam bidang tertentu. Jenis

ini dilaksanakan melalui program kursus-kursus,

pelatihan, kelompok belajar, magang, dan

sebagainya.

(2) Lingkup/Program PAUD dan DIKMAS

Lingkup pendidikan nonformal meliputi

pertama, pendidikan anak usia dini (PAUD) yang

dilakukan melalui taman kanak-kanak, kelompok

bermain, taman penitipan anak, dan satuan paud

sejenis lainnya. Kedua, pendidikan keaksaraan yang

merupakan garapan utama program keaksaraan

fungsional. Ketiga, pendidikan kesetaraan yang

dilakukan melalui program Paket A setara SD , paket

B setara SLTP, dan paket C setara SMU. Keempat,

pendidikan kecakapan hidup yang menjadi bidang

garapan kelompok belajar usaha (KBU), kursus-

kursus, pelatihan keterampilan, magang, sanggar,

padepokan, dan sebagainya. Kelima, pendidikan

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 45: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

kepemudaan. Keenam, pendidikan/pemberdayaan

perempuan. Ketujuh, pendidikan orang usia lanjut.

Pada pasal 26 ayat (3) dalam Undang-Undang

Sisdiknas, yang termasuk dalam program pendidikan

nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,

pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan

keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain

yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan

peserta didik. Selanjutnya Hatimah, dkk (2008)

menjelaskan pengertian secara operasional tentang

program PAUD DAN DIKMAS sebagai berikut.

(a) Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup adalah

kemampuan yang mencakup penguasaan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

saling berinteraksi diyakini sebagai unsur

penting untuk lebih mandiri. Pendidikan

kecakapan hidup berpegang pada prinsip belajar

untuk memperoleh pengetahuan (learning to

know), belajar untuk dapat berbuat/bekerja

(learning to do), belajar untuk menjadi orang

yang berguna (learning to be), dan belajar untuk

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 46: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

hidup bersama dengan orang lain (learning to

liive together).

Berdasarkan prinsip di atas,pada dasarnya

pendidikan kecakapan hidup bermaksud

memberi bekal kepada seseorang tentang

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

fungsional praktis serta perubahan sikap untuk

bekerja dan berusaha mandiri, membuka

lapangan kerja dan lapangan usaha serta

memanfaatkan peluang yang dimiliki sehingga

dapat meningkatkan kualitas kesejahteraannya.

(b) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah

pendidikan yang ditujukan bagi anak usia dini (0-

6) tahun yang dilakukan pemberian berbagai

rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rokhani agar

memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang

pendidikan berikutnya.

Secara umum tujuan dari program PAUD

adalah memberikan dukungan bagi

kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya

anak usia dini serta meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan kesadaran orang tua dan

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 47: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi

anak usia dini.

(c) Pendidikan Kepemudaan

Pendidikan kepemudaan adalah program

pendidikan yang sasarannya khusus pemuda.

Program kepemudaan yang dikembangkan di

Indonesia ini contohnya adalah dengan

dibentuknya Kelompok Usia Pemuda Produktif

(KUPP). Melalui program KUPP diharapkan para

pemuda melalui kemampuan tertentu dalam

bidang usaha sehingga dapat meningkatkan

taraf hidupnya.

Pembinaan pemuda pada saat ini dapat

dilakukan oleh berbagai pihak, baik oleh instansi

pemerintah, lembaga swadaya masyarakat,

maupun organisasi masyarakat (ormas) dengan

berbagai program. Instansi pemerintah yang

melakukan pembinaan terhadap pemuda antara

lain: subdin PLS, subdi Pemuda dan Olahraga,

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Dinas

Sosial, dan badan Bina Kesatuan Bangsa dan

Masyarakat.

Program pembinaan pemuda digerakkan

untuk meningkatkan peran dan partisipasi

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 48: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

pemuda dalam pembangunan, memiliki

keterampilan yang memadai, dapat berperan

dalam pembangunan sosial-politik-ekonomi-

budaya-agama,memiliki potensi dalam

kewiarusahaan, kepeloporan dan

kepemimpinan, dan terlindungi darai bahaya

penyalahgunaan obat-minuman keras-

penebaran HIV/AIDS-penyakit menular.

(d) Pendidikan Pemberdayaan Perempuan

Pendidikan pemberdayaan perempuan

diperuntukkan khusus untuk perempuan. Hal ini

di dasarkan bahwa masih banyak perempuan

yang belum berdaya, padahal mereka memiliki

potensi yang perlu dikembangkan.

(e) Pendidikan Keaksaraan

Keaksaraan merupakan hal atau keadaan

mengenai aksara yang meliputi membaca,

menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara

fungsoonal yang memungkinkan seseorang

untuk secara terus menerus mengembangkan

kompetensinya sehingga dapat meningkatkan

mutu dan taraf kehidupannya. Sementara itu,

yang dimaksud dengan maksud dengan

pendidikan keaksaraan adalah usaha untuk

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 49: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

membimbing dan membelajarkan pengetahuan

mengenai keaksaaraan agar bermanfaat bagi

dirinya. Permasalahan yang saat ini terjadi di

Idonesia adalah tingginya tingkat warga buta

aksara yang disebabkan oleh kurangnya

kesempatan belajar yang dapat diperoleh

karena tingkat kemiskinan yang cukup tinggi

sehingga warga tidak mampu memfasilitasi

dirinya untuk belajar.

Pendidikan keaksaraan yang dikembangkan

saat ini adalah program keaksaraan fungsional

yang pada dasarnya merupakan suatu

pengembangan dari program keaksaraan

sebelumnya.

Program keaksaraan fungsional adalah pada

dasarnya memiliki tujuan:

meningatkan keterampilan membaca,

menulis, berhitung dan juga keterampilan

berbicara, berpikir , mendengar dan

berbuat.,berhitung dan berbuat

Memecahkan masalah kehidupan warga

belajar melalui kebiasaannya dalam

membaca, menulis, berhitung, dan berbuat.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 50: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Menemukan jalan untuk mendapatkan

sumber-sumber kehidupan sehari-hari warga

belajar

Mendapatkan keberanian warga masyarakat

untuk berhubungan dengan lembaga yang

berkaitan dengan kebutuhan belajarnya.

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan

dan sikap pembaharuan agar dapat

berpartipasi dalam perubahan sosial,ekonomi

dan kebudayaan di masyarakat

Meningkatkan kesejaahteraan keluarga melalui

keterampilan dan kebudayaan di masyarakat.

11. Fokus Pengkajian : Program Pendidikan Informal

a. Pengertian

Pengertian Pendidikan Informal berdasarkan berbagai

sumber dikemukakan sebagai berikut. Pendidikan informal

adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk

kegiatan belajar secara mandiri. (Undang-Undang Sisdiknas

Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 27 ayat (1)). Pendidikan informal

merupakan pendidikan untuk semua dan berlangsung

sepanjang hayat. Dalam hal ini, anak-anak, remaja dan orang-

orang dewasa dituntut untuk memiliki nilai-nilai, pengetahuan,

dan keterampilan dalam mengatasi tantangan hari ini dan

masa depan (kesepakatan Jomtien-Thailand,2000).

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 51: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung

sepanjang hayat, tiap-tiap orang memiliki nilai, sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang berasal dari pengalaman

hidup sehari-hari dan dari pengaruh-pengaruh dan sumber-

sumber pendidikan dalam lingkungan hidupnya dari keluarga,

tetangga, pekerjaan, permainan, pasar, perpustakaan, dan

media massa (Sudjana, 2004:22).

Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh

seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sengaja atau

tidak sengaja, sejak seseorang lahir sampai mati, di dalam

keluarga, dalam pekerjaan atau pengalaman sehari-hari

(Soelaiman Joesoef 1994;73).

Pendidikan Informal yaitu bentuk pendidikan yang terjadi

ketika orang belajar secara informal dari lingkungan mereka

(Davis and A.L.Wilson, 2005:100)

Berdasarkan atas beberapa pengertian di atas maka dapat

dirumuskan bahwa pendidikan informal adalah jalur

pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat dalam

kehidupan keluarga dan lingkungan yang membuat seseorang

memperoleh pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan

sehingga dapat melaksanakan tugas hidup sebagai individu,

anggota keluarga dan masyarakat.

Pendidikan informal merupakan pendidikan pertama,

sebelum melangkah kepada pendidikan formal. Berhasil atau

tidaknya pendidikan formal atau pendidikan sekolah

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 52: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam

keluarga. Pendidikan informal adalah fundamental atau dasar

bagi pendidikan selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang

diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak

selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam masyarakat. Hal

yang dikemukan tadi menunjukkan betapa pentingnya

pendidikan informal baik dalam keluarga maupun lingkungan

bagi perkembangan anak-anak menjadi manusia yang

berkepribadian dan berguna bagi masyarakat. Tentang

pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga itu telah

dinyatakan oleh banyak ahli didik dari zaman lampau.

b. Jalur Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang

berlangsung sepanjang hayat dalam kehidupan keluarga dan

lingkungan yang membuat seseorang memperoleh

pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan sehingga dapat

melaksanakan tugas hidup sebagai individu, anggota keluarga

dan masyarakat.

Pendidikan informal pada hakikatnya berlangsung dan

menyatu dalam kehidupan sehari-hari pada setiap orang, di

mana pun dan kapan pun. Hal tersebut dimungkinkan oleh

adanya kapasitas belajar (inner excellence) dan tujuan yang

melekat (inner purpose), yaitu hidup bahagia dan sejahtera

dalam diri setiap jiwa manusia. Kapasitas belajar itulah yang

menyebabkan setiap orang dapat memetik pelajaran dari

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 53: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

interaksi dengan lingkungannya. Kapasitas dan hasil belajar

yang memiliki tujuan hidup yang tinggi akan menghasilkan

budaya dan peradaban yang tinggi.

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa jantung pendidikan

pada hakekatnya adalah belajar (learning is the heart of

education). Maju atau mundurnya suatu bangsa sesungguhnya

mencerminkan banyak atau sedikitnya mereka terlibat dalam

aktifitas belajar. Sekaligus mencerminkan tinggi atau

rendahnya tujuan hidup yang mereka cita-citakan. Didasakan

atas kondisi tersebut, setiap lingkungan kehidupan yang

menawarkan tujuan hidup yang tinggi dan kesempatan belajar

yang optimal mempunyai implikasi terhadap aktifitas

pendidikan informal yang menjanjikan untuk pembangunan

karakter dan kemampuan bangsa.

Pendidikan informal pada hakikatnya menyertai

kehidupan manusia setiap saat melalui interaksi antara

dirinya dengan lingkungan sosial dan alam. Melalui interaksi

dan kapasitas belajar yang dimilikinya, setiap orang

memperoleh pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan.

Kondisi ini menunjukkan terjadinya “proses belajar”.

c. Pendidikan Informal di Keluarga

Pendidikan informal di keluarga yaitu kegiatan yang

berlangsung dalam kehidupan keluarga dimana terjadi

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 54: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

interaksi antar orangtua dengan anak, dan antara anak dengan

anak meliputi pola-pola transmisi pengetahuan, keterampilan,

sikap, nilai dan kebiasaan yang dilakukan orangtua terhadap

anaknya pada umumnya terjadi melalui asuhan, ajakan,

suruhan, larangan, dan bimbingan. (Sudjana, 2004: 63).

Pendidikan keluarga termasuk jalur pendidikan informal

memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan

keterampilan. Ini berarti bahwa pendidikan keluarga adalah

terutama pendidikan nilai, sehingga tugas pendidikan ibu-

bapak atau orangtua tidaklah ringan. Oleh karena itu sering

dikemukakan bahwa pendidikan keluarga adalah pendidikan

pertama dan utama (Napitupulu,2000:4). Berhasil atau

tidaknya pendidikan formal atau pendidikan sekolah

bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam

keluarga.

Konsep Tri Pusat Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara

menunjukkan bahwa pusat pendidikan untuk anak adalah di

dalam keluarga, yang berlangsung melalui hubungan dengan

orangtua sebagai pendidik.

Proses pendidikan informal dalam keluarga tidak berhenti

ketika anak sudah beranjak remaja ataupun dewasa,

melainkan terus berlangsung, bahkan sampai menjelang akhir

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 55: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

hayat. Peran serta dan tanggung jawab kepala keluarga

dituntut untuk bisa menjadi orangtua yang efektif.

d. Pendidikan Informal di Lingkungan

Pendidikan informal dalam lingkungan adalah merupakan

perluasan dari pendidikan dalam keluarga. Dalam

perkembangan selanjutnya keluarga dengan keluarga lainnya

membentuk kelompok berdasarkan wilayah tempat tinggal

atau keturunan. Kelompok-kelompok itu mengadopsi pola-

pola transmisi yang dilakukan dalam keluarga ke dalam

kehidupan kelompok lainnya melalui magang tentang berbagai

aspek kehidupan seperti: pewarisan tradisi, adat, nilai-nilai,

agama, budaya, dan keterampilan

Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk melestarikan dan

mewariskan kebudayaan secara turun temurun. Pelestarian

dan pewarisan kebudayaan ini dilangsungkan baik secara

sederhana oleh seseorang kepada orang lain maupun melalui

kegiatan yang lebih kompleks seperti upacara tradisional atau

upacara adat yang dilakukan secara berkala. Tujuan kegiatan

tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan praktis di

masyarakat dan untuk meneruskan warisan budaya yang

meliputi kemampuan, cara kerja, dan teknologi yang dimiliki

oleh masyarakat dari satu generasi kepada generasi

berikutnya. Kegiatan pembelajaran yang asli (indigenous) inilah

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 56: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

yang termasuk ke dalam pendidikan tradisional dan pendidikan

informal di lingkungan masyarakat.

Selain itu, pendidikan informal di masyarakat terbentuk

karena kepentingan mengembangkan pendidikan agama.

Belajar membaca kitab suci, kaidah-kaidah agama, tata cara

sembahyang, yang ada pada umumnya dilakukan di tempat-

tempat peribadatan. Dalam perkembangan selanjutnya, agama

memberikan motivasi kepada masyarakat bahwa belajar

merupakan kewajiban setiap pemeluk agama, dan kegiatan

belajar dilakukan dalam dan terhadap lingkungan

kehidupannya.

Dalam mengembangkan kemampuan berpikir, peranan

ilmu sangat penting agar manusia mampu menginterpretasi

lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.

Jenis-jenis pendidikan informal dilihat dari sumber-sumber

pendidikan yang berada di lingkungan fisik dan sosial

diantaranya menurut Abdilah Hanafi, dkk (2011) dalam naskah

akademik Pendidikan Informal yaitu:

a) Lembaga Ketetanggaan

Tetangga berarti lingkungan sosial yang terdekat.

Pengertian tetangga adalah 'kerabat' tanpa pertalian

darah.Kedekatan secara fisik dan sosial sedemikian rupa,

membutuhkan etika sosial. Dengan etika sosial, hubungan

bisa dijaga dan dibina. Oleh karena lingkungan

ketetanggaan sarat dengan hubungan kerjasama yang

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 57: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

harus terjaga, maka peran pendidikan informal menjadi

hal penting untuk menjadi sebuah medium transformasi

budaya dan karakter.

Lembaga ketetanggaan yang dapat dijadikan sebagai

media pendidikan informal adalah organisasi lingkungan

ketetanggaan, seperti: Rukun Tetangga (RT) dan Rukun

Warga (RW). Lingkungan tetangga yang ada di masyarakat

memiliki unsur-unsur pokok sebagai perekatnya yaitu:

sekelompok manusia yang tinggal di daerah tertentu,

mempunyai tujuan yang sama, mempunyai nilai-nilai dan

aturan yang ditaati bersama, mempunyai organisasi yang

ditaati, memiliki kegiatan pembelajaran di lembaga

keagamaan (pengajian rutin), kegiatan pembelajaran di

komunitas tertentu (seperti komunitas fotografi,

kelompok tani/nelayan, kelompok seni), dan program

tayangan untuk televisi dan siaran radio.

Kerjasama yang terjalin dalam kehidupan keseharian

dengan tetangga membentuk rangsangan dan pendidikan

terbesar bagi anggota keluarga khususnya anak yang akan

terbawa dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat

dan kembali ke keluarga. Hal ini tidak bisa ditentang lagi,

kesemuanya itu anak memerlukan pendidikan informal

yang ekstra bagi kelancaran dalam hidupnya yang

berangsur-angsur dan berjangka panjang.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 58: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

b) Perpustakaan/Taman Bacaan Masyarakat

Pengertian perpustakaan secara tradisional adalah

sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat

diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun

perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi

besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah lembaga

atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang

rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas

biaya sendiri.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan

informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan,

rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki

manusia. Oleh karena itu perpustakaan modern telah

didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses

informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu

disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak.

Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku

tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam

perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses

lewat jaringan komputer).

Perpustakaan dan bahan bacaan adalah dua kata yang

saling bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan

pustaka dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan

kepada para pembaca/pengguna perpustakaan. Adapun

koleksi perpustakaan di negara kita sebagian besar berupa

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 59: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

buku atau book material dan masih jarang perpustakaan

yang memiliki koleksi berupa non-book materials seperti

film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe,

dan sebagainya.

Di lingkungan perpustakaan atau taman bacaan

masyarakat akan menghadirkan pendidikan informal

sebagai proses dan produk. Mengapa demikian? Karena

perpustakaan memiliki tujuan untuk membantu

masyarakat dalam segala umur dengan memberikan

kesempatan dan dorongan melalui jasa pelayanan

perpustakaan agar mereka: (1) dapat mendidik dirinya

sendiri secara berkesinambungan; (2) dapat tanggap

dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu

pengetahuan, kehidupan sosial dan politik; (3) dapat

memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif

untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang

lebih baik; (4) dapat mengembangkan kemampuan berfikir

kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan

kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan

budaya manusia; (5) dapat meningkatkan taraf kehidupan

sehari-hari dan lapangan pekerjaannya; (6) dapat menjadi

warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara

aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina

saling pengertian antar bangsa; (6) dapat menggunakan

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 60: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi

kehidupan pribadi dan sosial.

Dengan demikian lingkungan perpustakaan dapat

menghadirkan berlangsungnya pendidikan informal

karena adanya interaksi antar manusia dengan manusia

atau manusia dengan sumber bacaan tentang nilai-nilai

yang ditransmisikan dalam lingkungan tersebut.

c) Media Massa

Media massa secara perlahan-lahan efektif menjadi

medium pendidikan informal karena melalui media dapat

membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana

seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang

seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.

Media massa dapat membentuk budaya pemirsanya

secara perorangan maupun kelompok. Hal ini sesuai

dengan fungsi media menurut Laswell sebagai fungsi

pengawasan, penghubung, pewarisan budaya, dan

hiburan yang positif maupun negatif. Pewarisan budaya

melalui fungsi media menjadi sangat strategis untuk

dioptimalkan sebagai program pendidikan informal

karena beberapa alasan berikut.

Pertama, media memperlihatkan pada pemirsanya

bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari

sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah

layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu dan

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 61: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang pemirsa

lihat dari media.

Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh

media bisa jadi memengaruhi apa yang diinginkan

pemirsanya, sebagai contoh media mengilustrasikan

kehidupan keluarga ideal, dan pemirsanya mulai

membandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga

tersebut, dimana ilustrasi kehidupan keluarga itu terlihat

begitu sempurna sehingga kesalahan mereka menjadi

menu pembicaraan sehari-hari, atau mereka mulai

menertawakan prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal kecil

yang terjadi pada tokoh tersebut.

Ketiga, media visual dapat memenuhi kebutuhan

pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar,

cantik/ tampan, dan kuat.

Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak

hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka

juga menjadi "penentu", dimana mereka menentukan

arah media populer saat mereka berekspresi dan

mengemukakan pendapatnya.

Penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi

mendukung pemirsanya menjadi lebih baik atau

mengurangi kepercayaan dirinya. Media bisa membuat

pemirsanya merasa senang akan diri mereka, merasa

cukup, atau merasa rendah dari yang lain .

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 62: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Berdasarkan pandangan di atas, media massa dapat

berperan sebagai instrumen pendidikan informal atau

melalui media massa pendidikan informal dapat

berlangsung.

Jenis media massa yang dapat digunakan dalam

pendidikan informal ada yang bersifat tradisional dan

modern. Media massa yang tradisional memiliki otoritas

dan organisasi yang jelas sebagai media massa seperti

surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar).

Sedangkan media massa modern seperti internet dan

telepon selular. Berdasarkan hal di atas, peran media

dapat dijadikan sebagai sebagai sarana atau sumber

belajar pendidikan informal yang dapat menumbuhkan

interaksi belajar antar penggunanya.

d) Tempat Kerja

Di lingkungan pekerjaan berlangsung interaksi antar

pekerja dengan rekan kerja, dan antar pekerja dengan

pimpinannya untuk mencapai tujuan bersama. Interaksi

yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan tersebut dapat

berkembang nilai-nilai yang positif atau negatif tergantung

iklim kerja yang dibangun oleh komunitasnya. Interaksi

yang memiliki nilai positif dapat melahirkan semangat

untuk meraih prestasi dan budaya kerja yang sesuai

dengan visi misi lembaganya. Sebaliknya interaksi yang

negatif akan menimbulkan sikap keluh kesah dan apatis

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 63: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

sehingga menghambat pada pencapaian tujuan bersama.

Untuk menciptakan situasi yang kondusif dan

menghadirkan nilai-nilai positif itulah, dalam lingkungan

pekerjaanpun diperlukan suatu intervensi pendidikan

informal.

e) Layanan Publik

(1) Pasar

Apa yang akan dijumpai di pasar? Kegiatan apa

saja yang dilakukan pedagang di sana? Pertanyaan-

pertanyaan tersebut akan muncul dalam pikiran kita

setiap kali akan mengunjungi suatu pasar. Di pasar,

kita akan menjumpai banyak penjual yang

menawarkan berbagai macam barang, baik hasil

pertanian, maupun hasil industri. Selain itu, kita akan

banyak menjumpai orang dengan tujuan berbelanja

yang berbeda pula. Dari hanya untuk memenuhi

kebutuhannya, untuk dijual kembali, sampai untuk

diolah kembali kemudian dijual. Selanjutnya, diantar

pembeli dan penjual tersebut sering terjadi tawar

menawar yang diakhiri dengan transaksi jual beli.

Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi

oleh anggapan yang menyatakan antara pembeli dan

pejual harus bertemu secara langsung untuk

mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian

tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena seiring

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 64: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

kemajuan teknologi, internet, atau malah hanya

dengan surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu

secara langsung, mereka dapat saja berada di tempat

yang berbeda atau berjauhan. Artinya, dalam proses

pembentukan pasar, hanya dibutuhkan adanya

penjual, pembeli, dan barang yang diperjual-belikan

serta adanya kesepakatan antara penjual dan

pembeli. Pasar tradisional, pasar modern, bursa kerja,

bursa efek adalah contoh pasar.

Interaksi antara penjual dan pembeli yang ada di

lingkungan pasar dapat dijadikan sebagi medium

pendidikan informal. Nilai-nilai yang dikembangkan

adalah kearifan-kearifan suatu transaksi yang

manusiawi dan bermanfaat serta menguntungkan

bagi individu penjual maupun pembeli.

(2) Tempat Pelayanan Publik

Lembaga pelayanan publik yang ada di lingkungan

masyarakat, antara lain: posyandu, puskesmas,

rumah sakit, stasiun, terminal, dan lain sebaginya. Di

lingkungan publik seperti ini dapat dilangsungkan

pendidikan informal yang sesuai dengan konteks

lingkungannya. Pewarisan nilai-nilai positif pada

komunitas ini dapat terjadi dengan menciptakan

kondisi pendidikan secara informal tentang nilai-nilai

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 65: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

RUANG PUBLIK

PERPUSTAAKAAN/TBM

MEDIA MASSA

TEMPAT KERJA

RT/RW

PENDIDIKA INFORMAL DI LINGKUNGAN

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

luhur yang relevan. Misalnya, di lingkungan posyandu

menumbuhkan budaya cermat merawat anak, di

lingkungan puskesmas budaya bersih, di terminal

budaya antri, dan sebagainya. Bentuk pendidikan

informal di lingkungan publik ini dapat difasilitasi

melalui orang atau media.

GAMBAR: 2.1.Medium Pendidikan Informal di Lingkungan

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 66: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

B. LATIHAN

Buatlah PROPOSAL PENGKAJIAN dengan tema berkaitan PAUD DAN DIKMAS yang terjadi di lapangan dan atau dinamika sedang terjadi pada saat ini:Sistematika sebagai berikut:

A. Latar Belakang

B. Fokus Permasalahan

C. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Pengkajian

D. Tujuan Pengkajian

1. Kegunaan Pengkajian

E. Kajian Pustaka

2. Metode Pengkajian

1. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 2. Teknik Analisis Data

F. Lokasi Pengkajian

G. Jadwal Pengkajian

H. Daftar Pustaka

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 67: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Kegiatan Belajar 3

PELAKSANAAN PENGKAJIAN

A. Langkah-langkah Pelaksanaan PengkajianPengkajian program PAUD DAN DIKMAS yang dilakukan oleh

pamong belajar dapat dilakukan dengan beberapa tahap sesuai

dengan Permendikbud No.39 Tahun 2013, sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

a. Menyusun desain/proposal pengkajian

Desain/proposal pengkajian adalah rancangan yang

menggambarkan atau menjelaskan apa yang hendak dikaji

dan bagaimana pengkajian dilaksanakan. Penyusunan desain

atau proposal pengkajian adalah kegiatan merancang

pelaksanaan pengkajian kebijakan dan/atau program PAUD

DAN DIKMAS.

Perancangan desain/proposal pengkajian dijadikan acuan

dan pedoman dalam pelaksanaan pengkajian program, dan

acuan untuk menerangkan apa yang akan dipergunakan dan

apa yang akan diperlukan. Disain/proposal pengkajian

minimal memuat latar belakang, batasan masalah, tujuan,

sasaran, metode dan teknik pengumpulan data, lokasi,

waktu, petugas, jadwal kegiatan, dan rencana biaya.

Pada awal tahap perencanaan ini, pamong belajar sudah

harus menentukan metode dan teknik pengumpulan data

agar dapat menyusun instrumen sesuai dengan metode yang

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 68: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

ditentukan. Dalam penyusunan desain pengkajian, pamong

belajar harus memperhatikan kesesuaian desain pengkajian

yang dibuat dengan permasalahan program PAUD DAN

DIKMAS yang dikaji.

Penyusunan disain/proposal pengkajian program PAUD

DAN DIKMAS merupakan gambaran rancangan rangkaian

kegiatan yang meliputi:

1) kerangka kerja terperinci,

2) prosedur yang diperlukan untuk memperoleh data atau

informasi, dan

3) data untuk menjawab permasalahan atau menyediakan

informasi yang akan digunakan untuk pengambilan

keputusan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 69: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Pamong belajar dapat menyusun rancangan proposal

pengkajian dengan sistematika berikut.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Contoh Format Sistematika Desain/Proposal Pengkajian

1) Judul Pengkajian2) Latar Belakang 3) Perumusan Masalah 4) Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran 5) Tujuan Pengkajian 6) Manfaat Pengkajian 7) Metodologi Pengkajian

Berikut ini beberapa hal yang harus ditentukan dan ditetapkan dalam kegiatan pengkajian a) Metode pengkajian yang digunakan, metode kuantitatif

ataukah metode kualitatif.b) Jenis pengkajian yang digunakanc) Populasi dan sampel yang akan dikaji d) Variabel, indikator, dan cara pengukurannyae) Metode pengumpulan data (wawancara, tes, kuesioner, atau

angket)b) Teknik analisis data yang akan digunakan

8) Jadwal Waktu Pengkajian9) Organisasi Tim Pengkaji 10) Pembiayaan Kegiatan Pengkajian11) Lampiran Penunjang

Page 70: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

b. Menetapkan Fokus Pengkajian

Penetapan fokus pengkajian adalah hal yang penting

dilakukan agar kegiatan pengkajian dan analisis hasil

pengkajiannya lebih terarah. Pengkajian yang baik memiliki

rumusan fokus tujuannya jelas dan terarah. Penetapan fokus

pengkajian kegiatan membatasi masalah yang akan dikaji.

Dengan menetapkan fokus masalah, pengkaji telah

melakukan pembatasan bidang kajian.

Sejumlah masalah yang diidentifikasi untuk dikaji lalu

dipertimbangkan kepentingan dan keperluannya, misalnya

dapat direduksi atau tidak. Penetapan fokus kajian dilakukan

agar pengkaji menentukan dan menetapkan kriteria data

pengkajian yang akan dibuatnya. Dengan mendasarkan pada

fokus masalah, seorang pengkaji dapat menetapkan data

yang harus dicari. Data yang dikumpulkan hanyalah data yang

relevan dengan fokus pengkajian. Jadi, pengkaji dapat

mereduksi data yang tidak relevan dengan fokus kajiannya.

Pertimbangan lain dalam penetapan fokus/pembatasan

masalah kajian adalah dari segi keluasan lingkup pengkajian.

Lingkup pengkajian yang terlalu luas memungkinkan adanya

hambatan dan tantangan yang lebih banyak. Namun, terlalu

spesifik, pengkajian akan memerlukan kemampuan khusus

agar dapat melakukan pengkajian secara mendalam.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 71: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Penetapan fokus atau pembatasan masalah merupakan

langkah penting dalam menentukan kegiatan pengkajian.

Penetapan fokus pengkajian dapat dilakukan dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan berikut.

1) Apakah masalah yang dikaji dapat dikembangkan?

2) Apakah masalah yang diangkat dalam fokus kajian bersifat

baru dan aktual?

3) Apakah permasalahan yang diangkat dan cara

pemecahannya cukup bermanfaat?

c. Menetapkan Metode

Metode pengkajian adalah suatu teknik atau cara

memperoleh, mencari, mengumpulkan, mencatat data, baik

berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan

untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah, kemudian

menganalisa pokok permasalahan sehingga akan terdapat

suatu kebenaran data yang akan diperoleh.

Sedangkan teknik pengkajian adalah cara untuk

melaksanakan metode pengkajian. Metode pengkajian

biasanya mengacu pada bentuk-bentuk pengkajian.

Penggunaan dan kegunaan metode dalam sebuah

pengkajian sangat penting. Dengan menentukan dan

menggunakan metode ilmiah yang andal (reliable) terhadap

objek yang akan dikaji setidaknya faktor subjektivitas dalam

sebuah pengkajian dapat dihindari. Penentuan metode ilmiah

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 72: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

dalam pengkajian sering disebut sebagai strategi pemecahan

masalah karena, pada tahap ini, harus sudah ditentukan

bagaimana masalah-masalah kajian tersebut hendak

dipecahkan atau ditemukan jawabannya. Dengan kata lain,

apakah masalah yang akan dikaji dapat ditemukan

jawabannya dengan menggunakan metode pengkajian itu.

Pada tahap ini yang perlu ditentukan adalah hal-hal

berikut.

1) Jenis kajian yang akan digunakan

2) Jenis kajian pada dasarnya menunjuk pada tipe

pendekatan pengkajian yang akan digunakan.

Contoh:

Apakah sebuah pengkajian menggunakan studi kasus

ataukah bertujuan eksplanasi?

Apakah unit pengkajian berupa individu ataukah

kelompok?

3) Menentukan metode pengumpulan data, sumber data,

dan alat pengumpulan data.

Contoh:

Apakah metode pengumpulan data menggunakan

bentuk wawancara, angket, tes, atau observasi?

Bagaimanakah keterkaitan sumber datanya? Siapa

sumber datanya? Data apa yang ingin diperoleh?

(contoh: data dokumen)

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 73: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Apa yang menjadi alat pengumpulan data? (pedoman

wawancara, panduan observasi, form isian

dokumentasi, angket, atau soal-soal tes?)

B. Macam-Macam Metode Pengkajian Mengacu pada bentuk pengkajian, tujuan, sifat masalah

dan pendekatannya, ada empat macam metode pengkajian:

a. Metode Eksperimen (Mengujicobakan) , adalah

pengkajian untuk menguji apakah variabel-variabel

eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif

tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Pengkajian

eksperimenadalah untuk menguji hipotesis yang

dirumuskan secara ketat. Pengkajian eksperimen

biasanya dilakukan untuk bidang yang bersifat eksak.

Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya digunakan

metode survey eksplanatory, metode deskriptif, dan

historis.

b. Metode Verifikasi (Pengujian), yaitu untuk menguji

seberapa jauh tujuan yang sudaah digariskan itu tercapai

atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atau teori yang

sudah baku. Tujuan daari pengkajian verifikasi adalah

untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna

menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-

pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi

berkembang menjadi grounded research, yaitu metode

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 74: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data

sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).

c. Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang

digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat

suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan

mengumpulkan data, mengaanalisis data dan

menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam

pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi

kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif,

studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan

analisis dokumenter.

d. Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode

pengkajian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa

lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan

dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-

historis, yuridis, dan bibliografik. Pengkajian historis

bertujuan untuk menemukan generalisasi dan membuat

rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan,

mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-

bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna

memperoleh kesimpulan yang kuat.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 75: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Dalam metode pengkajian memuat hal-hal sebagai

berikut:

a. Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk

meneliti.

b. Penjelasan tentang populasi serta Desain / Rancangan

teknik pengambilan sampel yang akan digunakan

dalam pengkajian.

c. Metode pengumpulan data dan alat pengambil data

yang akan digunakan.

d. Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.

e. Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.

f. Teknik atau model analisis yang akan dipakai.

g. Desain / Rancangan aturan-aturan untuk menerima

atau menolak hipotesis.

d. Penentuan strategi analisis data

Pada dasarnya, tahap ini lebih cenderung menunjuk pada

pengolahan, analisis, dan interpresentasi data untuk

menjawab setiap masalah dan hipotesis.

1) Mengembangkan Instrumen Pengkajian

Menyusun instrumen pengkajian adalah kegiatan

membuat alat pengumpul data untuk pengkajian

program PAUD DAN DIKMAS yang dapat berbentuk

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 76: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

pedoman wawancara, angket, studi dokumentasi, dan

pedoman observasi.

Dalam kegiatan pengkajian, instrumen sangat penting

untuk menentukan mutu kajian. Pengukuran validitas

atau kesahihan data yang diperoleh ditentukan juga oleh

kualitas atau validitas instrumen pengkajian yang

digunakan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan data

yang ditempuh.

Instrumen pengkajian yang dikembangkan ini

berfungsi mengungkapkan fakta menjadi datasehingga

harus mempunyai kualitas yang memadai, dalam arti

sahih dan andal, sesuai dengan fakta atau keadaan

sesungguhnya di lapangan. Berikut langkah-langkah

penyusunan instrumen.

a) Mengindentifikasi variabel-variabel dalam rumusan

judul pengkajian

b) Menjabarkan variabel tersebut menjadi

subvariabel/dimensi

c) Mencari indikator/aspek setiap subvariabel

d) Menderetkan deskriptor dari setiap indikator

e) Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir

instrumen

f) Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian

dan kata pengantar

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 77: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Validasi instrumen adalah proses pengujian terhadap

kesahihan instrumen yang telah disusun. Kegiatan

validasi instrumen merupakan pengujian kesahihan dan

keandalan terhadap kegiatan penelaahan dan pengkajian

alat pengumpul data dalam pelaksanaan pengkajian

program pendidikan nonformal dan informal.

2) Menyusun Rancangan Analisis

Tahap terakhir dalam perencanaan pengkajian adalah

menyusun rancangan analisis pengkajian. Rancangan

analisis berarti proses memilih alat analisis data yang

tepat agar rumusan masalah yang telah ditetapkan dapat

ditemukan jawabannya melalui analisis pembuktian

hipotesis.

Yang perlu diperhatikan dalam merancang analisis ini

adalah jenis data yang dikaji karena jenis data

merupakan faktor yang dominan dalam memilih alat

analisis. Di sini pengkaji harus memilih alat analisis data

yang sesuai dengan data yang akan diperoleh dalam

pengumpulan data di lapangan.

2. Pelaksanaan Pengkajian

Pengkajian dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai

berikut.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 78: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

a. Melaksanakan orientasi pemahaman cara pengumpulan

data

Orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman

kepada petugas pengumpul data tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan kegiatan pengkajian khususnya

pengumpulan data yang akan dilaksanakan. Kegiatan

orientasi ini merupakan tahap awal persiapan untuk

kegiatan pengumpulan data di lapangan guna

mengumpulkan data pengkajian yang dibutuhkan sesuai

dengan instrumen pangkajian.

Tahap persiapan dapat dilakukan melalui beberapa langkah,

antara lain

1) penyiapan administrasi perizinan kegiatan,

2) konfirmasi pelaksanaan,

3) skenario kerja lapangan,

4) penyiapan penggandaan instrumen pengumpulan

data, dan

5) penyiapan kelengkapan sarana, alat, dan bahan

kegiatan pengumpulan data.

Untuk melakukan orientasi, dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut.

1) Membentuk tim pelaksana orientasi yang terdiri atas

ketua dan anggota

2) Menetapkan petugas pengumpul data lapangan

3) Menetapkan waktu dan tempat

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 79: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

4) Menyiapkan instrumen pengumpulan data

5) Melaksanakan kegiatan orientasi pengumpulan data

dengan memperhatikan aspek kesesuaian materi

orientasi yang meliputi penjelasan instrumen yang

digunakan, teknik pengumpulan data, dan sumber data

dengan tujuan pengkajian program di lapangan

6) Menyusun laporan kegiatan orientasi dengan format

sistematika yang sekurang-kurangnya memuat judul

kegiatan, tujuan, cara, sasaran, waktu dan tempat, hasil

orientasi, kesimpulan, dan rekomendasi

7) Mengajukan laporan kegiatan orientasi kepada

pimpinan lembaga untuk disahkan

b. Melakukan pengumpulan data

Dalam pelaksanaan pengkajian, kegiatan pengumpulan

data merupakan langkah yang sangat penting dilakukan. Hal

yang harus dihindari dalam pengumpulan data adalah

kesalahan atau kekeliruan pengumpulan data karena

kesalahan data mengakibatkan kesalahan dalam analisis

data. Kegiatan pengumpulan data dapat diartikan sebagai

suatu kegiatan yang dilakukan pengkaji untuk mendapatkan

sejumlah informasi yang berkaitan dengan masalah

pengkajian dengan menggunakan metode dan alat

pengumpulan data yang telah disusun dan ditetapkan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 80: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Dalam pengumpulan data, pengkaji atau pamong belajar

harus memahami beberapa langkah-langkah pengumpulan

data berikut.

1) Menjabarkan dan mendefinisikan sasaran kajian yang

ingin dicapai melalui pengkajian yang akan dilakukan

2) Mengidentifikasikan variabel-variabel sentral yang

terdapat dalam situasi yang dihadapi (permasalahan),

seperti perpindahan pegawai, kinerja yang kurang

memuaskan dan lain-lain

3) Melaksanakan panduan instrumen dan memperhatikan

norma kerja lapangan

4) Pengondisian sumber data, jenis, dan mutu informasi

yang diperlukan

5) Pengumpulan data di lapangan dari sumber data dan

pencatatan di luar instrumen yang sudah disiapkan

6) Mengumpulkan semua perangkat hasil kerja lapangan

untuk diolah

Dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data

ini pamong belajar harus memperhatikan

1) kesesuaian data dengan tujuan pengkajian progam, dan

2) ketepatan metode pengumpulan data.

Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Pengkajian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap

yaitu tahap penjajagan atau orientasi, tahap pelaksanaan

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 81: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

atau penelusuran data dan tahap akhir atau member

check Nasution (1992 : 33-34). Untuk memperoleh

gambaran tentang tahapan tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1) Tahap Penjajagan

Tahap ini bertujuan untuk memperoleh

gambaran yang jelas dan lengkap tentang masalah

yang akan diteliti sekaligus untuk memantapkan

disain dan fokus pengkajian berikut nara sumbernya.

2) Tahap Penelusuran Data

Pada tahap ini merupakan pengkajian yang

sesungguhnya yaitu pengumpulan data sesuai fokus

dan tujuan pengkajian. Tahap ini dilakukan setelah

pengkaji memperoleh rekomendasi dari instansi yang

berwewenang.

Pengumpulan data dalam pengkajian ini melalui

wawancara dengan sumber data yang representatif

berdasarkan pada pedoman wawancara. Pedoman

wawancara disusun agar dalam wawancara dapat

lebih terarah dan tetap dalam konteks fokus

pengkajian.

3) Tahap Akhir (member check)

Informasi yang telah dikumpulkan selanjutnya dicek

tingkat kebenarannya, sehingga hasil pengkajian

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 82: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

lebih dapat dipercaya . Proses ini dinamakan member

check. Pengecekan informasi dilakukan setiap kali

pengkaji selesai melakukan wawancara dengan

sumber data dengan cara mengkonfirmasikan

kembali catatan hasil wawancara tersebut dan

setelah hasil wawancara diketik kemudian

didiskusikan kembali dengan sumber data yang

bersangkutan. Untuk memantapkan pengkajian ini,

dilakukan observasi dan triangulasi dengan sumber

data dan pihal lain yang lebih kompeten. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi kesalah fahaman

dalam menafsirkan informasi yang disampaikan.

Tahap eksplorasi dan member check merupakan

siklus artinya informasi atau data pengkajian yang

telah dikumpulkan selalu diperbaiki, disempurnakan

dan dimantapkan sehingga kebenarannya dapat

ditingkatkan.

c. Pengolahan Data

Pengolahan data, secara sederhana, adalah proses

mengartikan data-data mentah dari lapangan sesuai dengan

tujuan, rancangan, dan sifat pengkajian yang dilakukan.

Pengolahan data ini merupakan bagian yang amat penting

dalam metode ilmiah, khususnya pengkajian, karena

dengan pengolahan data tersebut, dalam penyajian analisis

data, data lapangan akan dapat diberikan arti dan makna.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 83: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Data mentah yang terkumpul dari lapangan perlu

dipecah dalam kelompok-kelompok, diklasifikasi, lalu diolah

sedemikian rupa sehingga akhirnya data bermakna untuk

menjawab masalah dan bermanfaat dalam pengujian

hipotesis atau pertanyaan pengkajian.

Dalam kegiatan pengkajian secara kualitatif, pengolahan

data menggunakan teknik nonstatitistik karena data-data

lapangan diperoleh dalam bentuk narasi atau kata-kata,

bukan angka-angka. Masukan (input) data lapangan yang

berbentuk narasi tidak bisa dikuantifikasikan. Pada tahap

ini, pamong belajar perlu memahami masukan data

lapangan yang diperoleh dan akan diolah sehingga

penyajian data dan analisis kesimpulan pengkajian akan

relevan dengan sifat atau jenis data dan prosedur

pengolahan data yang akan digunakan.

Hal yang perlu diperhatikan pamong belajar dalam

melakukan kegiatan pengolahan data adalah aspek

kesesuaian data dengan tujuan pengkajian progam dan

ketepatan metode pengolahan data yang telah ditetapkan

sebelumnya.

d. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diintepretasikan.

Kegiatan analisis data ini sering menggunakan alat bantu.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 84: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Alat bantu penghitungan analisis data memiliki fungsi untuk

menyederhanakan data hasil pengkajian yang jumlahnya

sangat besar menjadi suatu informasi yang sederhana dan

mudah dimengerti oleh pengkaji. Setelah analisis data

selesai dan informasi telah diperoleh, hasilnya harus

diinterpretasikan untuk mencari makna dan implikasi hasil

pengkajian. Menurut Singarimbun dan Sofyan Efendi (dalam

Suyanto Bagong dan Sutinah, 2005).

Dalam kegiatan analisis data ini, pamong belajar yang

akan menganalisis data harus memperhatikan aspek

kesesuaian data dengan tujuan pengkajian program dan

ketepatan metode analisis data yang telah ditetapkan

sebelumnya.

e. Menyusun laporan pengkajian

Pamong belajar yang akan menyusun laporan hasil

pengkajian harus memperhatikan aspek kesesuaian data

dengan tujuan pengkajian program dan ketepatan metode

pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang telah

dilakukan dan ditetapkan sebelumnya. Laporan hasil

pengkajian sekurang-kurangnya berisi, antara lain:

1) Judul Laporan Pengkajian

2) Halaman Pengesahan

3) Kata Pengantar

4) Daftar Isi

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 85: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

5) Daftar Tabel

6) Daftar Gambar

7) Bab I : Pendahuluan

a. Perumusan Masalah

b. Tujuan

c. Manfaat

8) Bab II : Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran

9) Bab III: Metode Pengkajian

Berikut ini beberapa hal yang harus ditentukan dan

ditetapkan dalam kegiatan pengkajian

a) Pendekatan pengkajian yang digunakan (kuantitatif

atau kualitatif) dan metodenya (SWOT, Analisis

Sistem, atau SMART).

b) Jenis pengkajian yang digunakan (program kajian

PAUD, Dikmas, Kursus dan Latihan, dan KBM)

c) Populasi dan sampel yang akan dikaji

d) Variabel, indikator, dan cara pengukurannya

e) Metode pengumpulan data (wawancara, tes,

kuesioner, atau angket)

f) Keabsahan data

g) Teknik analisis data yang akan digunakan

10) Bab IV: Hasil Pengkajian dan Pembahasan

a) Hasil

b} Pembahasan

11) Bab V: Penutup

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 86: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

a) Kesimpulan

b) Rekomendasi

12) Lampiran

a) Orgnisasi tim pengkaji

b) Jadwal Waktu Pengkajian

c) Pembiayaan Kegiatan Pengkajian

d) Penunjang

Laporan pengkajian yang telah disusun sebaiknya

ditelaah dan ditinjau. Apabila terdapat hal-hal yang perlu

direvisi dan disempurnakan, dilakukan kegiatan revisi untuk

penyempurnaan laporan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 87: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

LATIHAN

KEGIATAN BELAJAR 3

PELAKSANAAN PENGKAJIAN PROGRAM

Tagihan 1: Menyusun membuat kisi-kisi dan instrumen pengumpulan data pengkajian program PAUD DAN DIKMAS (Batas waktu pengumpulan tanggal6 bulan Nopember 2017)

Tagihan 2: Menyusun Kisi-Kisi Dan Instrumen Pengumpulan Data Penyelenggaraan Program PAUD DAN DIKMAS

Buatlah kisi-kisi dan instrumen pengumpulan data berdasarkan topik proposal yang telah dibuat.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 88: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

TES FORMATIF (QUIZ)

MARI MENGKAJI PROGRAM PAUD DAN DIKMASMODEL KURSUS PAMONG BELAJAR KOMPETEN (KU PB PATEN) MELALUI

MODA DARINGPP-PAUD DAN DIKMAS JAWA BARAT 2017

1. Dalam melakukan suatu pengkajian, seorang pengkaji harus merumuskan strategi pengkajian terlebih dahulu. Daftar berikut menunjukkan beberapa alasan seorang pengkaji menggunakan desain pengkajian survey, kecuali:a. Pengumpulan data dilakukan dengan biaya murahb. Penyimpulan memiliki basis yang sangat kuatc. Tersedianya sarana yang dapat digunakan untuk menilai teori d. Waku yang tersedia dalam pengkajian sangat terbatas, sehingga sulit

untuk memperoleh keterangan yang mendalam dari responden

2. Tipologi desain pengkajian yang dikenal dalam metdologi pengkajian ilmu-ilmu sosial terdiri dari tiga macam. Diantara berikut yang bukan merupakan tipologi desain pengkajian ilmu-ilmu sosial, yaitua. Survey design b. Eksploratoris designc. Ekperimental designd. Case study design

3. Dalam melakukan pengkajian, siakp kepribadian seorang pengkaji sangat penting . Berikut adalah unsur-unsur kepribadian seseorang , kecuali:a. Penguasaan lapangan yang cukupb. Bersedia membaca karya pengkajian penelii lainc. Bersedia mendengarkan komentar ataupun tanggapan dari rekan

sejawat, d. Bersikap kritis terhadap masalah yang dihadapie.

4. Dalam merumuskan judul pengkajian, seorang pengkaji harus merumuskan judul pengkajian dengan baik. Berikut adalah persyaratan judul pengkajian yang baik, kecuali: ..

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 89: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

a. Judul pengkajian harus menunjukkan ojek pengkajian dengan jelas dan kongkrit

b. Judul pengkajian bukan merupakan suatu kalimat, oleh karena itu tidak perlu mempehatikan kadah struktur kalimat’

c. Judul penelitain mengacu pada referensi teoritical d. Judul pengkajian harus menunjukkan permasalahan yang hendak

diteliti

5. Salah satu manfaat penting suatu usulan desain / proposal pengkajian a. Sebagai dokumen otentik perjanjian kerja antara pemberi perintah

pengkajian dengan para pengkajib. Sebagai dokumen arsip pemilik proyekc. Sebagai pedoman kerja antara pemilik proyek pengkajian dengan para

pengkaji.d. Sebagai dokumen lelang tender pengkajian

6. Susunan proposal / desain peneliian dibagi dalam beberapa bagian. Salah satu bagian dari proposal/desain pengkajian memuat uraian argumentatif kenapa suatu rancangan pengkajian perlu dilakukan serta arah yang akan dicapai oleh pengkajian tersebut dimuat dalam :a. Latar Belakang masalahb. Perumusan masalahc. Pembatasan masalahd. Tujuan pengkajian

7. Instrumen pengkajian adalah a. Segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengolah dan

menginterpretasikan informasi dari responden dengan pola pengukuran yang sama

b. Peralatann pendukung yang digunakan dari suatu proses pengkajianc. Semua bentuk peralatan pengukuran respondend. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

8. Alasan pengguna design survey dalam suatu pengkajian sosial antara lain sebagai berikut, kecuali:a. Informasi yang diteliti dapat diperoleh dengan wawancara

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 90: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

b. Pengkajian dilakukan meliputi daerah yang amat luas dengan struktur populasi yang sangat bervariasi

c. Populasi sangat besar sehingga sulit mengumpulkan responden yang demikian banyak serta membutuhkan biaya yang sangat besar pula

d. Staff pengkaji sangat terbatas sehingga sulit mengumpulkan fakta yang ditemukan

9. Dalam suatu wawancara keberhasilannya sangat tergantung oleh beberapa persyaratan dibawah ini, kecuali:a. Ketersediaan informasi dari diri respondenb. Pemahaman responden terhadap peran dirinyac. Motivasi para responden untuk menerima perannya tersebut.d. Interrelasi responden satu dengan yang lainnya

10. Langkah terahir dalam penyusunan daftar pertanyaan adalah:a. Penyusunan instrumen pengkajianb. Evaluasi komponen pertanyaanc. Identifikasi informasi yang belum ditanyakand. Instrumen testing

11. Pertanyaan dengan jawaban berganda mempunyai banyak kelemahan, sehingga pengkaji sering mengalami banyak kesulitan. Kelemahan ini adalah sebagai berikut, kecuali:a. Beberapa jawaban yang telah direncanakan ternyata tidak dapat

memenuhi persepsi respondenb. Alternatif jawaban yang tersedia dalam bentuk angka-angka ternyata

sulit diukur kepastiannyac. Responden cenderung ingin menjawab dengan alternatif jawab lain

yang tidak tersedia d. Struktur pertanyaan yang direncanakan memudahkan pengukuran

variabel yang diukur12. Dalam suatu pengkajian banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam

merancang suatu sample, salah satu diantaranya adalah apakah sampel relevan dengan populasinya? Pertanyaan ini mengandung maksud:a. Bahwa suatu sampel harus dapat diperkirakan sebelumnya

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 91: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

b. Bahwa setiap sampel harus dapat mewakili populasic. Kualitas dan kuantiatas suatu sample harus dapat mewakil pupulasid. Tidak adanya perbedaan mengambil sample dengan pendekatan

apapun

13. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan puposive sampling , maksudnyaa. Dalam satu strata populasi akan diambil satu sampleb. Dalam satu strata populasi akan diberi jatah sampe yang samac. Dalam satu strata populasi akan memperoleh jatah sample sesuai

dengan proporsi populasid. Dalam satu strata populasi diberikan jatah sample yang berbeda

tergantung kepaada rata-rata populasi

14. Nonprobability sampling adalah :a. Metode pengambilan sample yang didasarkan pada kebijakan pengkajib. Metode pengambilan sample yang dilakukan secara bebasc. Metode pengambilan sample yang tidak diberikan kesempatan yang

sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampled. Metode pengambilan sample yang tidak bebas

15. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam mengambil sample secara sistematik yang tidak termasuk dalam langkah-langkah tersebut adalah:a. Buatlah kartu berurut pada semua anggota populasib. Tentukan standar deviasi pada keseluruhan populasic. Tentukan ratio sample yang akan digunakand. Tentukan secara random nomor sample pertama yang akan dipilih

16. Hipotesa adalah:a. Pernyataan sementara dalil merupakan bersifat tentatifb. Dalil merupakan repoisisic. Suatu statemen yang bersifat tentatif dan berbentuk conjecturald. Dalil yang belum dianggap menjadi dalil karena msih perlu dibuktikan

kebenarannya

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 92: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

17. Perumusan hipotesa dalam suatu pengkajian mempunyai menfaat yang bermacam-macam, kecuali:a. Menjadi pedoman (arah) dalam suatu pengkajian dan sekaligus

pemecahan suatu masalahb. Membantu penentuan anggaran suatu pengkajianc. Menguangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengumpulan

informasid. Sebagai pedoman dalam menggali informasi sehingga dapat menyusun

instrumen pengkajian yang memadai18. Tujuan pengkajian perlu dirumuskan oleh pengkajian, alasannya:

a. Tujuan pengkajian mencerminkan arah yang dapat dicapai dalam suatu pengkajian

b. Membantu dalam merumuskan judul pengkajian c. Sebagai alat review instrumen pengkajiand. Sebagai alat bantu untuk menyusun latar belakang pengkajian

19. Metode pengambilan sample yang dilakukan dengan tidak memperhatikan kesempatan pada masing-masing anggota populasi untuk menjadi sample, disebut :a. Sistematic random samplingb. Stratifikasi random samplingc. Cluster random samplind. Convinience random sampling

20. Pengkajian kepustakaan adalah :a. Pengkajian yang menggunakan bahan kajian buku sebagai referensi

utama serta memperhatikan bacaan referensi lainnyab. Penelitan dengan ruang lingkup buku, terutama buku teksc. Pengkajian yang dilakukan dengan mempelajari gagasan para pakar

terdahulu yang dikemukan secara tertulisd. Kajian yang tidak menggunakan yang pendekatan ilmiah

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 93: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF (QUIZ)

“MARI MENGKAJI PROGRAM PAUD DAN DIKMAS”MODEL KURSUS PAMONG BELAJAR KOMPETEN (KU PB PATEN) MELALUI

MODA DARINGPP-PAUD DAN DIKMAS JAWA BARAT 2017

NO JAWABAN NO JAWABAN1 D 11 D2 B 12 D3 B 13 D4 B 14 C5 C 15 D6 D 16 D7 A 17 B8 B 18 A9 C 19 D

10 B 20 C

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 94: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

PENUTUP

Modul tentang pengkajian ini bertujuan untuk

mengembangkan sikap dan tindakan ilmiah pamong belajar yang

mampu yaitu berpikir kritis, teliti, tekun, dan kreatif mencari

alternatif atau solusi terhadap permasalahan program pendidikan

nonformal dan informal termasuk dampaknya terhadap peningkatan

kualitas program, khususnya peserta didik.

Selain itu juga bahan ajar ini diharapkan dapat melatih

kemampuan Pamong Belajar mengimplementasikan fungsi-fungsi

kelimuan yaitu: pertama, menggambarkan (describe) terhadap

pengelolaan sebuah program atau KBM PAUD DAN DIKMAS secara

menyeluruh. Kedua, menjelaskan (explain) terhadap pelaksanaan

program secara sistemik dan sistematis. Ketiga, menanyakan

(question) terhadap keberhasilan/kekuatan dan kelemahan

program yang terjadi sehingga mampu menganalisisnya. Keempat,

menghubungkan (corelation) antara komponen-komponen sistem

pengelolaan program atau KBM yakni antar raw input dengan

instrumental input serta proses dengan hasil yang diperoleh bahkan

dengan dampak atau benefitnya. Kelima, meramalkan (predict)

terhadap keberhasilan atau kelemahan sebuah program yang dapat

direkomendasikan untuk mengembangkan kualitas program yang

diharapkan atau memberi masukan pada penegmbangan kebijakan.

Keenam, mengevaluasi (evaluation) program yang dapat dijadikan

sebagai masukan untuk pengembangan atau pertimbangan

kebijakan selanjutnya. Ketujuh, mengembangkan (develop) program

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 95: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

atau KBM yang lebh inovatif untuk menyelesaikan permasalahan

yang ada saat ini dan ke depan.

Harapannya melalui kegiatan pengkajian ini pamong belajar

sebagai pendidik dapat memberikan dan membuka kesempatan

pamong belajar untuk menambah ilmu pengetahuan dan mencoba

melakukan kajian/pengkajian secara reflektif dengan melakukan

analisis kritis terhadap kekuatan dan kelemahan program PAUD DAN

DIKMAS dalam upaya perbaikan program pendidikan.

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 96: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Pengkajian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rhineka Cipta

Moleong, Lexy. J. 2000. Metode Pengkajian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2001. Metodologi Pengkajian. Jakarta: Sinar Grafika

Arief Furchan, Pengantar Pengkajian Dalam Pendidikan (terjema-han dari

buku: Introduction to Research in Education oleh Donald Ary, dkk.),

Usaha Nasional Surabaya Indonesia.

Arjatmo Tjokronegoro (Editor). 1979, Metodologi Pengkajian Bidang

Kedokteran. Komisi Pengembangan Riset dan Perpustakaan, FKUI,

Jakarta.

Sanapiah Faisal, 1982, Metodologi Pengkajian Pendidikan (terjemahan dari

buku: Research in Education, Third Edition oleh John W. Best), Usaha

Nasional, Surabaya.

Suharsimi Arikunto, 1987, Prosedcar Pengkajian Suatu Pendekatan

Praktik, Bina Aksara, Jakarta.

Suharsimi Arikunto, 1989, Managemen Pengkajian, Depdikbud Dirjen Dikti

P2LPTK, Jakarta.

Sumadi Suryabrata, 1981, Metodologi Pengkajian Jakarta, Rajawaii.

Yatim Riyanto,2001, Metodologi Pengkajian Pendidikan, Penerbit SIC,

Surabaya

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page

Page 97: direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.iddirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017... · Web viewPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Modul Seri – 3 Mari Mengkaji Program PAUD dan DIKMAS

Yin, R.K. 1987. Case Study Research: Design and Methods. Beverly Hills, CA:

Sage Publications.

Lilik Aslichati, Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan, 2011, metode

Pengkajian Sosial, Jakarta, Universitas Terbuka

http://www.papanputih.com/2012/02/judul-tulisan-ilmiah.html

http://indonesiadalamtulisan.blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html

http://diyarblablablap.blogspot.com/2012/06/pengertian-video.html

http://carapedia.com/pengertian_definisi_game_info2144.html

http://bagasranggas.blogspot.com/2012/07/10-manfaat-positif-bermain-

game.html

http://dupenet.blogspot.com/2012/03/contoh-laporan-pengkajian.html

Kursus Pamong Belajar kompeten Melalui Moda Daring, PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, 2017Page