Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI ANGGOTA PASUD
TERHADAP DISIPLIN ORGANISASI PRAMUKA
DI PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM
PROGRAM EXCELLENT CLASS
GINTUNG JAYANTI TANGERANG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Bidang Kajian Sosial dan Humaniora sebagai salah satu syarat kelulusan di Pondok Pesantren Daar el-QolamProgram
Excellent Class
Oleh:
MOHAMAD ARIF RAMDAN RIFAIKelas: 6 IPS B/NIS: 1011.2.21678
PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAMProgram Excellent Class
GINTUNG, JAYANTI, TANGERANG2014/2014
ABSTRAK
Nama: Mohamad Arif Ramdan Rifai, NIS: 1011.2.21678, Judul:.
Pengaruh motivasi berprestasi anggota pasud terhadap disiplin
organisasi pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program
Excellent Class Gintung Jayanti Tangerang
Motivasi berprestasi adalah keinginan untuk berbuat lebih baik untuk mencapai prestasi yang unik, untuk bersaing dengan standar keunggulan, dan melibatkan diri dengan pencapaian tujuan jangka panjang.
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah Bagaimana motivasi berprestasi di pondok pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class?, Bagaimana peningkatan disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class?, Bagaimana pengaruh motivasi berprestasi tehadap peningkatan disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class ?, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana motivasi berprestasi di pondok pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class, Untuk mengetahui bagaimana disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class, Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi berprestasi tehadap disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class.Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunaan metode kuantitatif korelasional, teknik pengumpulan data dengan melalui angket dan studi pustaka.
Penelitian ini dilakukan di Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam, dengan jumlah sampel 25 orang dari populasi 135 orang. Hasil penelitian diperoleh data 0,553 yang berada diantara 0,41-0,60. Interpretasinya adalah antara variable x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang. Selanjutnya berdasarkan hasil uji signifikan diketahui t hitung 3,183 > t tabel 2,81 pada taraf signifikan 5%. Interpretasinya terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel x dan variabel y.
ABSTRACT
Author: Mohamad Arif Ramdan Rifai Identification Number: 1011.2.21678, Title : The influence of motivation organizational discipline against Boy Scouts achievers in boarding schools Daar el-Qolam Program Excellent Class
Motivated achievers is the desire to do better to achieve a unique accomplishment, to compete with standards of excellence, and involve yourself with the achievement of long-term goals.
As for the formulation of the problem in a scientific paper this is how motivated achievers in boarding schools Daar el-qolam program excellent class?, how does an increase in discipline organization of Scouting in boarding schools Daar el-Qolam Program Excellent Class?, how to influence the motivation of achieving good results taking action against an increase in discipline organization of Scouting in boarding schools Daar el-Qolam Program Excellent Class?, the purpose of this research is to know how to motivate achievers in boarding schools Daar el-Qolam Program Excellent Class, To find out how the Scouting organizations in the disciplines of boarding schools Daar el-Qolam Program Excellent Class, to know how to influence the motivation of the Scouting organization of discipline by taking action against top achievers in boarding schools Daar el-Qolam Program Excellent Class.In this scientific paper writing, writers employ quantitative methods korelasional, techniques of data collection through the now and the study of the literature.
This research was conducted in boarding schools Daar el-Qolam Program Excellent Class, with total sample 25 people from a population of 135 people. The research results obtained are 0,553 data between 0,41-0.60. Interpretasinya is between the variable x and y are variables the correlation is. The next significant test results based on known t 3,183 count & gt; t significant extent on 2,81 table 5%. Interpretasinya there is a significant positive correlation between variables x and variables y
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH MOTIVASI BEPRESTASI ANGGOTA PASUD
TERHADAP DISIPLIN ORGANISASI PRAMUKA
DI PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM
PRGORAM EXCELLENT CLASS
GINTUNG JAYANTI TANGERANG
Karya Tulis Ilmiah ini telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat kelulusan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class
Gintung, Jayanti, Tangerang
Pembimbing
Ibnu Hajar Haetami M.Pd
Oleh:
MOHAMAD ARIF RAMDAN RIFAI Kelas:6 IPS B/NIS: 1011.2.21678
Tanggal
(………………)
Gintung, …../…./2014
Mengetahui,
Koordinator Kajian Ilmu Sosial dan Humainora
Tata Suwanta, M.Pd.
Tanda Tangan
(………………….)
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MOTIVASI BEPRESTASI ANGGOTA PASUD
TERHADAP DISIPLIN ORGANISASI PRAMUKA
DI PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM
PRGORAM EXCELLENT CLASS
GINTUNG JAYANTI TANGERANG
Karya Tulis Ilmiah ini telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat kelulusan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class
Gintung, Jayanti, Tangerang
Peguji 1
(…………………..)
Oleh:
MOHAMAD ARIF RAMDAN RIFAI Kelas:6 IPS B/NIS: 1011.2.21678
Penguji 2
(…………………..)
Gintung, …../…./2014
Mengetahui,
Kepala SMA Daar El-Qolam
H. Chamdan Widadi, S.Ag.
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah
yang berjudul PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI ANGGOTA
PASUD TERHADAP DISIPLIN ORGANISASI PRAMUKA DI PONDOK
PESANTREN DAAR EL-QOLAM PROGRAM EXCELLENT CLASS
GINTUNG JAYANTI TANGERANG ini saya susun sebagai syarat kelulusan
di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Program Excellent Class Gintung
Jayanti Tangerang.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan karya tulis ilmiah
yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya
tulis ilmiah ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiarisme
dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan
ijazah pondok yang saya dapatkan dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan
peraturan dan kebijakan Pengasuh dan Pemimpin Pondok Pesantren Daar el-
Qolam Program Excellent Class.
Tangerang, Oktober 2014
MOHAMAD ARIF RAMDAN RIFAI
MOTTO
Stay Hungry, Stay Foolish
(Steve job)
LEMBAR DEDIKASI
Setiap goresan tinta ini adalah wujud dari keagungan dan kasih sayang yang diberikan Allah SWT kepada umatnya.
Setiap detik waktu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini merupakan hasil getaran doa kedua orang tuaku H Darmuji dan Srisundari , keluarga, sanak saudara, dan orang-orang terkasih yang mengalir tiada henti.
Setiap inspirasi, kreasi dan segudang ilmu yang didapat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan segenap perhatian yang dicurahkan ustadz dan ustadzah tercinta.
Setiap pancaran semangat dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini merupakan dorongan dan dukungan dari sahabat hidupku tercinta Raida Rumaisha .
Setiap makna pokok bahasan pada bab-bab dalam karya tulis imiah ini merupakan hempasan kritik dan saran dari teman-teman almamaterku.
Ku persembahkan karya tulis ini pada Allah SWT sebagai tanda ibadahku pada-MU.
Ku persembahkan karya tulis ini pada kedua orang tuaku sebagai tanda baktiku dalam keseriusan menimba ilmu.
Ku persembahkan karya tulis ini pada ustadz dan ustadzahku sebagai buah dari hasil pendidikan yang telah diberikan.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telah memberikan
karunia dan rahmat-Nya kepada penulis, hingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul
"PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI ANGGGOTA PASUD
TERHADAP DISIPLIN ORGANISASI PRAMUKA DI PONDOK
PESANTREN DAAR EL-QOLAM PROGRAM EXCELLENT CLASS
GINTUNG JAYANTI TANGERANG ". Karya sederhana ini penulis susun
dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan di Pondok Pesantren
Daar el-Qolam Program Excellent Class, Gintung, Jayanti, Tangerang.
Penulis menyadari, bahwa karya tulis ini tidak dapat diselesaikan
tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dan
dukungan dalam penyusunan karya tulis ini. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Al-Ustâdz Drs.K.H.Ahmad Syahiduddin sebagai Pengasuh Pondok
Pesantren Daar el-Qolam yang telah mencurahkan segenap perhatian
dan pemikiran untuk kemajuan pondok dan perkembangan Umat Islam.
2. Al-Ustâdz Drs.K.H.Odhy Rosihuddin sebagai Pemimpin Pondok yang
telah bekerja keras dalam peningkatan kualitas pendidikan di Pondok
Pesantren Daar el-Qolam.
3. Al-Ustad H. Chamdan Widadi,S.Ag, sebagai kepala sekolah SMA yang
telah bekerja keras dalam peningkatan kualitas pendidikan di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam.
4. Al-Ustâdz Tata Suwanta, M.Pd., sebagai Koordinator Kajian Sosial dan
Keagamaan, yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan
karya tulis ini.
5. Al-Ustâdz Ibnu Hajar Haetami M.Pd., sebagai Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan
karya tulis ini.
6. Asâtîdz dan ustâdzât yang telah memberikan ilmu dan pendidikan yang
berharga pada penulis.
7. Staf administrasi yang telah membantu penulis dalam merampungkan
karya tulis ini.
8. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada asâtîdz wali kelas
enam dan segenap santri kelas enam Program Excellent Class yang telah
banyak membantu penulis untuk memperoleh data penelitian dan karya
tulis ilmiah ini.
9. Akhirnya, secara khusus lagi, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ayahanda dan ibunda, yang
telah tidak henti-hentinya memberikan semangat, doa dan selalu
memotivasi penulis dalam penulisan karya tulis ini.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini.
Demikian pula dengan penulisan karya tulis ilmiah ini. Kritik dan saran
sangatlah penulis harapkan dan dapat disampaikan secara langsung maupun
tidak langsung. Semoga karya tulis ini menjadi tambahan khazanah
pengetahuan bagi siapa pun yang membacanya.
Tangerang, Oktober 2014
MOHAMAD ARIF RAMDAN RIFAI
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................I
ABSTRACT...................................................................................................I
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................I
LEMBAR PERNYATAAN..........................................................................I
MOTTO..........................................................................................................I
LEMBAR DEDIKASI...................................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................I
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................I
DAFTAR TABEL..........................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Pembatasan Masalah...........................................................................1
C. Perumusan Masalah............................................................................1
D. Tujuan penelitian................................................................................1
E. Manfaat penelitian..............................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Berprestasi...........................................................................1
B. Disiplin...............................................................................................1
C. Organisasi...........................................................................................1
1. Perilaku Organisasional..................................................................1
2. Level Analisis Perilaku Organisasional..........................................1
D. Kepramukaan......................................................................................1
1. Fungsi Pramuka..............................................................................1
2. Tujuan Pramuka..............................................................................1
3. Kelompok Umur Pramuka..............................................................1
4. Tugas pokok pramuka....................................................................1
5. Prinsip Dasar Kepramukaan...........................................................1
E. Hubungan Antar Variabel...................................................................1
1. Motivasi berprestasi, disiplin organisasi........................................1
F. Hipotesis penelitian............................................................................1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................1
B. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................1
C. Metode Penelitian...............................................................................1
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................1
E. Teknik Analisis Data..........................................................................1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data....................................................................................1
B. Pengujian Hipotesis............................................................................1
C. Pembahasan........................................................................................1
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................1
B. Saran...................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................1
LAMPIRAN..................................................................................................1
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1. Grafik frekuensi variabel x.......................................................1Gambar 4. 2. Grafik frekuensi variabel y.......................................................1
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Kisi - kisi Indikator Variabel x.....................................................1Tabel 3. 2. Kisi - kisi Indikator Variabel y.....................................................1
Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Variabel x 1
Tabel 4. 2. Distribusi Frekuensi Variabel y....................................................1Tabel 4. 3.Tabulasi Data Hasil Kuisioner Varibel X......................................1Tabel 4. 4. Tabulasi Data Hasil Kuisioner Variabel Y...................................1Tabel 4. 5.Perhitungan Korelasi antara pengaruh motivasi berprestasi terhadap disiplin organisasi pramuka di Pondok pesantren Daar el-Qolam 21Tabel 4. 6. Persentase Indikator Menyukai tugas menantang........................1Tabel 4. 7. Persentase Indikator keinginan meraih keunggulan.....................1Tabel 4. 8. Persentase Indikator gigih dalam mengejar tujuan.......................1Tabel 4. 9. Persentase Indikator mengikuti peraturan tanpa didasari keterpaksaan...................................................................................................1Tabel 4. 10. Persentase indikator komitmen dalam berorganisasi.................1Tabel 4. 11. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi...................................1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi seperti tim pemain sepak bola, musik, pramuka dan lain-
lain pada dasarnya merupakan suatu bentuk kelompok sosial yang terdiri
dari beberapa anggota yang mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan
mereka. masing-masing, anggota mendapat reward untuk mencapai tujuan
bersama. kalau suatu kelompok sudah dibentuk dan disadari bersama
adannya interpedensi dan saling memberikan reward dan mempersepsikan
diri sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, tentunnya problem
organisasi sebagai kelompok sosial tidak akan terjadi.
Organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan. Ada organisasi
yang bertujuan untuk mencari laba atau non profit.organisasi adalah suatu
unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih, dikoordinasi secara sadar,
dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai
satu atau serangkaian tujuan.(Robbins dan judge)1. berdasarkan pengertian
tersebut, maka suatu organisasi memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
organisasi merupakan suatu sistem sosial, yang terdiri dari dua orang atau
lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu, dikoordinasi secara sadar dan
berfungsi dalam suatu dasar yang terus-menerus.koordinasi yang dilakukan
secara sadar mencakup koordinasi usaha, suatu tujuan bersama, pembagian
tenaga kerja, dan hierarki wewenang yang membentuk struktur organisasi,
organisasi dibentuk untuk mencapai satu atau beberapa tujuan(Kreitner dan
Kinicki)
1 Robbins dan judge, (2007)1
2
Kenyataannya banyak organisasi dalam perkembangannya
mengalami problem yang muncul, akibat munculnya kelompok-kelompok
kecil yang tidak membuat organisasi semakin dinamis,melainkan malah
menjadikan keruntuhan organisasi tersebut.perbedaan peran, harapan,
kepentingan, dan persepsi para anggota kelompok menjadi sumber dari
konflik internal yang mengancam kelangsungan hidup kelompok tersebut.
misalnya absensi yang tinggi tingkat turnover tidak terkendali. semua itu
merupakan gejala yang muncul disebabkan oleh ketidakpuasan anggota
terhadap organisasi. ini dikarenakan rendahnya komitmen organisasi dari
para anggotannya.
Salah satu indikator yang mempengaruhi keberhasilan organisasi
adalah kualitas sumber daya manusia, dalam hal ini organisasi mampu
dengan baik mewujudkan komunikasi, motivasi, dan kerja dalam organisasi
yang tinggi, namun kenyataannya tidak semua anggota memiliki motivasi
dan kerja yang sesuai dengan harapan organisasi, ada yang memiliki
motivasi kerja rendah dan komitmen terhadap tugas kurang, serta tidak
disiplin. Fakta di lapangan menunjukan bahwa kerja anggota dalam
organisasi secara umum adalah rendah.masalah yang muncul adalah etika
santai,sering terlambat kerja dalam organisasi,kurangnya motivasi kerja
bahkan adannya tuntutan untuk memperoleh imbalan lebih besar tanpa kerja
keras.hal ini menunjukan etika kerja anggota dalam organisasi bergantung
pada faktor situasi.selain itu,banyak yang mangkir,kehadiran rendah,datang
terlambat tapi pulang lebih cepat dari aturan yang telah ditetapkan, jarang
membuat administrasi tugas, lalai dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadannya.
Hal-hal tersebut tentunnya tidak terjadi sebab, kerja di dalam
organisasi perlu didorong oleh kesadaran dan semangat untuk melaksanakan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya.kerja anggota dalam melaksanakan tugas
juga muncul karena adannya dorongan baik yang berasal dari dalam diri
atau dari luar diri anggota tersebut. Kerja didalam organisasi dapat muncul
3
atas kesadaran diri yang berhubungan dengan tugas dan tanggung
jawab,motivasi,serta tanggung jawab profesi.
Sedikitnya ada tujuh indikator yang menunjukan lemahnya kinerja
anggota dalam melaksanakan tugas utamannya sebagai anggota dalam
organisasi yaitu: Rendahnya pemahaman tentang strategi organisasi,
kurangnya kemahiran dalam mengelola organisasi, rendahnya kemampuan
melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan organisasi, rendahnya
motivasi berprestasi,kurang disiplin, rendahya komitmen profesi, serta
rendahnya kemampuan manajemen waktu.
Maka dari itu untuk mempertahankan perkembangan anggota dalam
setiap organisasi, anggota harus diberikan motivasi yang bersangkutan
dalam organisasi tersebut. karena secara realita bahwasannya banyak
organisasi yang runtuh atau bubar, maka dari itu peneliti akan membuat
sebuah penelitian yang bersangkutan dengan,”Pengaruh motivasi
berprestasi anggota pasud terhadap disiplin organisasi pramuka di
pondok pesantren daar el-qolam program excellent class gintung jayanti
tangerang.”
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada dan keterbatasan waktu, maka
peneliti hanya membatasi masalah yang dianggap urgen oleh peneliti adalah
pengaruh motivasi berprestasi terhadap disiplin organisasi pramuka di
pondok pesantren Daar El-Qolam Program Excellent Class.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas dan pembatasan masalah, maka
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana motivasi berprestasi anggota pasud di pondok pesantren Daar
el-Qolam Program Excellent Class Gintung Jayanti Tangerang ?
2. Bagaimana peningkatan disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren
Daar el-Qolam Program Excellent Class Gintung Jayanti Tangerang ?
4
3. Bagaimana pengaruh motivasi berprestasi anggota pasud tehadap
peningkatan disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren Daar el-
Qolam Program Excellent Class Gintung Jayanti Tangerang ?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah,maka peneliti dapat tujuan yang
dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana motivasi berprestasi anggota pasud di
pondok pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class Gintung
Jayanti Tangerang.
2. Untuk mengetahui bagaimana disiplin organisasi pramuka di pondok
pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class Gintung Jayanti
Tangerang.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi berprestasi tehadap
disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren Daar el-Qolam Program
Excellent Class Gintung Jayanti Tangerang.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1. Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan guna
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengaruh motivasi
berprestasi tehadap disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren daar
el-qolam program excellent class.
2. Manfaat Secara Praktis
Sedangkan secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan masukan
bagi pihak-pihak terkait seperti organisasi sekolah, atau stakeholder yang
ada untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan disiplin organisasi
pramuka .Lebih khusus lagi, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh
organisasi pramuka untuk dijadikan landasan dalam pembuatan kebijakan
5
yang berhubungan dengan pengembangan motivasi dan organisasi pramuka
sebagai landasan atau acuan pembuatan kebijakan organisasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Berprestasi
Perilaku manusia dalam melakukan aktivitasnya didasari oleh
adanya keinginan atau dorongan yang disebut motivasi. Motivasi
juga sering dipahami sebagai alasan atau dorongan yang akan
mengarahkan seseorang untuk bertindak. Menurut S. Anil Kumar
bahwa: Motivasi berprestasi adalah sebagai keinginan dan usaha
untuk mencapai sesuatu yang sulit, untuk menguasai, memanipulasi
atau mengatur benda-benda fisik, manusia atau ide untuk
melakukan hal secepat mungkin untuk mengatasi rintangan dan
mencapai standar yang tinggi, untuk meningkatkan harga diri
dengan latihan sukses bakat2.
Motivasi memiliki peranan sangat penting dalam setiap aspek
kehidupan karena motivasi adalah dorongan yang menyebabkan,
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau
bertindak dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan. Tanpa
adanya motivasi dalam diri seseorang maka dapat dipastikan bahwa
orang itu tidak akan bergerak sedikitpun untuk melakukan suatu
kegiatan. Menurut George R. Goethals dan Georgia J. Sorensan
bahwa: Motivasi berprestasi adalah keinginan untuk mencapai
standar pribadi atau publik yang terbaik, untuk melakukannya
dengan baik demi melakukan dengan baik bukan untuk hadiah
ekstrinsik atau untuk mencapai beberapa tujuan3. sedangkan
Menurut Ram Nath Sharma dan R.K. Sharma: Motivasi berprestasi
adalah keinginan untuk berbuat lebih baik untuk mencapai prestasi
2 Anil Kumar S. ( Small Business and Entrepreneurship ) International Publishing, New Delhi India : 2008
3 George R. goethlas at. All. ( Encyclopedia of Leadership ) Group LLC USA. 2004 h. 16
7
yang unik, untuk bersaing dengan standar keunggulan, dan
melibatkan diri dengan pencapaian tujuan jangka panjang4.Motivasi
yang terdapat dalam diri seseorang mempunyai tiga karakteristik,
yaitu : (1) apa yang menggerakkan perilaku seseorang, (2) apa yang
mengarahkan perilaku, dan (3) bagaimana perilaku tersebut dapat
dipertahankan. Ketiga karakteristik diatas sangat penting dan
merupakan faktor penentu bagi perilaku seseorang dalam bekerja.
Pertama, pengertian ini menitik beratkan kekuatan yang
terdapat pada diri seseorang sehingga terdorong untuk berperilaku
dengan cara – cara yang sesuai dengan lingkungan tertentu. Kedua
sebagian orang berperilaku berorientasi tujuan atau perilakunya
diarahkan kepada suatu tujuan. Ketiga, ada anggapan bahwa
motivasi merupakan orientasi sistem dimana kekuatan pada
seseorang dan lingkungannya memberikan umpan balik untuk
memperkuat intensitas dorongan dan tujuannya maupun untuk tidak
melakukan aksinya. Kemauan dengan usaha sekuat-kuatnya untuk
mencapai tujuan organisasi dan disesuaikan dengan kemampuan
untuk memuaskan beberapa kebutuhan diri.
Ada tiga kunci yang berhubungan dengan motivasi yaitu
usaha, tujuan organisasi dan kebutuhan. Proses motivasi itu dimulai
dari kebutuhan yang tidak terpuaskan, kemudian timbul ketegangan
yang merupakan dorongan untuk berprilaku tertentu. Setelah
kebutuhan itu terpenuhi maka ketegangan tersebut akan
menurun.Maslow mengemukakan teori yang dikenal dengan
“Maslow’s Hierarchy of Needs” telah mengidentifikasikan lima
level tingkatan kebutuhan manusia yang dapat membangkitkan
motivasi yaitu: Pertama; kebutuhan fisiologis. Tingkat kebutuhan
yang paling besar dalam hirarki, umumnya sesuai dengan kebutuhan
primer atau dasar. Kebutuhan akan rasa lapar, haus, tidur, dan seks
adalah beberapa contoh. Menurut teori, sekali kebutuhan dasar ini
4 Sharma at All. ( Advanced Educational Psychology ) Atlantic publisher India 2006 h. 308
8
terpenuhi, mereka tidak lagi memotivasi. Kedua; kebutuhan
keselamatan. Kebutuhan tingkat kedua setara dengan kebutuhan
akan perlindungan. Maslow menekankan keamanan emosional serta
fisik. Seluruh organisma berusaha mencari rasa aman. Namun,
seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan setelah puas,
tidak lagi memotivasi. Ketiga; kebutuhan cinta. Kebutuhan
menengah, tingkat kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan kasih
sayang dan afiliasi. Mungkin kata yang lebih tepat menggambarkan
tingkat ini adalah kebutuhan akan rasa memiliki atau kebutuhan
sosial. Keempat; kebutuhan penghargaan. Merupakan kebutuhan
yang lebih tinggi. Kebutuhan kekuasaan, prestasi, dan status dapat
dianggap bagian kebutuhan ini. Maslow menunjukkan bahwa tingkat
harga berisi harga diri sendiri dan harga diri orang lain. Kelima;
kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan ini menggambarkan tingkat
puncak dari semua kebutuhan yang lebih rendah, menengah, dan
lebih tinggi dari manusia. Aktualisasi diri erat kaitannya dengan
konsep diri. Akibatnya aktualisasi diri merupakan motivasi bagi
seseorang untuk mengubah persepsi diri menjadi kenyataan5
Motivasi akan mempengaruhi perilaku seseorang dan perilaku
manusia termotivasi dengan adanya keinginan untuk mencapai tujuan,
dengan kata lain perilaku manusia selalu berorientasi pada tujuan tertentu.
Pendapat senada juga menyebutkan bahwa motivasi adalah berbagai
pengaruh yang menyebabkan, menghubungkan dan mendukung perilaku
seseorang. Seseorang akan berperilaku tertentu terkait dengan keinginan-
keinginannya.
Pada dasarnya perilaku manusia berorientasi pada tujuan serta
digerakkan oleh keinginan mencapai tujuan tertentu. Wujud dari setiap
perilaku adalah tindakan, artinya bentuk perilaku yang paling nyata adalah
tindakan atau aktivitas. Dapat dikatakan bahwa setiap perilaku seseorang
adalah serangkaian tindakan atau aktivitas. Perilaku sesorang tidak dapat
5 Fred Luthans, Op.cit., hh. 169-170
9
dilepaskan dari dua unsur utama yaitu motivasi dan tujuan yang saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Seseorang akan memilih dan berusaha
untuk mencapai tujuan pada sistem yang memberikan motivasi tinggi
bukan mewujudkan tujuan pada sistem dengan motivasi lemah.
Berkaitan dengan fungsi menggerakkan, motivasi akan menjadi
sumber kekuatan bagi manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki daya
gerak yang mencakup seluruh aktivitas mental yang dirasakan atau dialami
dan memberikan kondisi sehingga terjadi perilaku tertentu. Sebagai fungsi
pengatur motivasi memiliki peran ganda yakni mengatur dalam memilih
alternatif kegiatan dan pengatur dalam memilih tujuan. Peran sebagai
pengatur alternatif diwujudkan dalam bentuk memilih aktivitas mana yang
memiliki motivasi yang lebih besar dari berbagai alternatif yang ada secara
bersamaan, sedangkan hubungannya dengan peran motivasi sebagai
pengatur dalam memilih tujuan dimanifestasikan dalam bentuk memilih
aktivitas mana yang sesuai dengan tujuan pribadi seseorang.
Motivasi merupakan pendorong bagi seseorang sehingga orang
tersebut dapat melakukan suatu kegiatan. Suatu pekerjaan yang dilakukan
atas dasar motivasi akan terasa lebih menyenangkan dan tidak
membosankan. Motivasi akan memberikan kekuatan bagi seseorang
sehingga orang tersebut mampu bekerja dengan giat dan bertahan dalam
waktu relatif cukup lama serta tidak mudah menyerah menghadapi berbagai
kesulitan dalam mencapai suatu tujuan.
Sebaliknya orang yang tidak memiliki motivasi akan cepat menyerah
menghadapi pekerjaan yang mudah sekalipun. Oleh karena itu motivasi bagi
seseorang merupakan hal yang penting dan modal utama dalam meraih
sesuatu keberhasilan.
Dalam suatu organisasi dimana didalamnya berkumpul orang-orang
dengan berbagai latar belakang ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan
politik serta perbedaan kepentingan, maka orang satu dengan lainnya akan
memandang dan mempersepsikan suatu hal yang sama. Sebagai
konsekuensinya masalah motivasi menjadi hal yang rumit dan harus
10
mendapatkan perhatian yang serius dari pimpinan organisasi tersebut
mengingat di satu sisi adanya kepentingan pribadi-pribadi yang beragam
dan dipihak lain kepentingan organisasi harus pula diperhatikan.
Menurut Newstrom : Motivasi berprestasi adalah sebuah dorongan
kepada seseorang untuk mengejar dan mencapai tujuan. Seorang individu
dengan dorongan ini ingin mencapai tujuan dan maju menaiki tangga
keberhasilan6. Motivasi berprestasi muncul sebagai dorongan untuk
mengerjakan sesuatu dengan baik atau lebih baik dari sebelumnya guna
mencapai kesuksesan. Selanjutnya Newstrom mengemukakan: Orang yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi akan bekerja lebih keras ketika mereka
merasa bahwa mereka akan menerima penghargaan pribadi atas usaha
yang telah mereka lakukan, ketika resiko kegagalan hanya mencapai
tingkat moderat, dan ketika mereka menerima umpan balik yang khusus
tentang kinerja mereka sebelumnya, Penghargaan, resiko, dan umpan balik
menjadi aspek penting motivasi berprestasi7. Sedangkan menurut Aydin dan
Coskun: Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai membuat bisnis
yang baik atau orientasi ke tindakan yang penting untuk mematuhi standar
dengan sempurna8. Rabideau mengemukakan: Motivasi berprestasi dapat
didefinisikan sebagai kebutuhan untuk keberhasilan atau pencapaian
keunggulan. Individu akan memuaskan kebutuhan mereka melalui cara-
cara yang berbeda, dan didorong untuk berhasil untuk berbagai alasan
baik internal maupun eksternal 9.
Motivasi berprestasi merupakan kesadaran untuk mencapai
keunggulan dalam prestasi melalui berbagai upaya. Individu yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi akan menetapkan tujuan yang menantang untuk
6 John W. Newstrom, Organizational Behavior: Human Behavior at Work (Singapore: McGraw-Hill, 2007), h. 102
7 Ibid.8 F. Aydın and M. Coşkun. Secondary School Students’ “Achievement Motivation”
towards Geography Lessons. http://scholarsresearchlibrary.com/aasr-vol3-iss2/AASR-2011-3-2-121-134.pdf. h.122, diakses tgl 30/11/2012.
9 Scott T. Rabideau. Effects of Achievement Motivation on Behavior.
2 http://www.personality research.org/papers/rabideau.html. di akses tgl 03/12/2012
11
diri mereka sendiri, memikul tanggung jawab pribadi untuk mencapai
tujuan, gigih dalam mencapai tujuan, berani mengambil resiko yang sudah
diperhitungkan untuk mencapai tujuan, dan secara aktif mengumpulkan dan
menggunakan informasi untuk umpan balik.
Berdasarkan uraian konsep di atas dapat disintesiskan motivasi
berprestasi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang
menggerakkan serta mengarahkan perilakunya untuk mencapai hasil yang
terbaik dari suatu pekerjaan dengan indikator: menyukai tugas menantang,
tanggung jawab pribadi untuk mencapai tujuan, keinginan meraih
keunggulan, gigih dalam mengejar tujuan, mengambil resiko yang
diperhitungkan, dan keinginan memperoleh umpan balik.
B. Disiplin
Pada era globalisasi, sumber daya manusia merupakan salah
satu sumber keunggulan kompetitif dan elemen kunci yang penting
untuk meraih kesuksesan dalam bersaing untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia bagi organisasi,
hal yang penting bagi pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Siagian (2000) Organisasi masa kini harus
menyesuaikan dengan lingkungan global, internal, maupun
organisasional dengan memperhatikan dinamika yang terus
berkembang dan berubah agar mampu menerapkan strategi yang
tepat. Karena banyaknya organisasi yang rusak atau turun dalam
perkembangan visi dan misinnya maka dalam organisasipun harus
diadakannya disiplin, agar semua anggota dapat mewujudkan
tujuannya dengan tepat.
Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan
standar-standar organisasi. Secara etimologis, kata “disiplin” berasal
dari kata Latin “deciplina” yang berarti latihan atau pendidikan
kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat (Moekijat,
1987)10.
10 Moekijat, 1987. Manajemen Kepegawaian. Jakarta: Alumni.
12
Pengertian disiplin dikemukakan juga oleh Nitisemito, 1988,
yang mengartikan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik
tertulis maupun tidak tertulis.Menurut Nitisemito, 1988 terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin
kerja, yaitu:
1. Tujuan pekerjaan dan kemampuan pekerjaan.
2. Teladan pimpinan.
3. Kesejahteraan.
4. Keadilan.
5. Pengawasan melekat (waskat).
6. Sanksi hokum.
7. Ketegasan, dan hubungan kemanusiaan11.
Dari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau
dari perspektif organisasi dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap
anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam
oranisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan
perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan,
tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya. Atau
juga dapat disimpulkan juga, bahwa disiplin kerja merupakan suatu
sikap dan perilaku yang berniat untuk mentaati segala peraturan
organisasi yang didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan
dengan peraturan organisasi.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik
indikator-indikator disiplin kerja sebagai berikut:
1. Disiplin kerja tidak semata-mata patuh dan taat terhadap penggunaan
jam kerja saja, misalnya datang dan pulang sesuai dengan jadwal, tidak
mangkir jika bekerja, dan tidak mencuri-curi waktu.
11 Nitisemito, Alex. S. 1991. Manajemen Personalia. Cetakan ke-8. Jakarta: Chalia Indonesia.
13
2. Upaya dalam mentaati peraturan tidak didasarkan adanya perasaan
takut, atau terpaksa.
3. Komitmen dan loyal pada organisasi yaitu tercermin dari bagaimana
sikap dalam bekerja. Apakah karyawan serius atau tidak, loyal atau
tidak, Apakah anggota dalam bekerja tidak pernah mengeluh, tidak
berpura-pura sakit, tidak bekerja dengan semangat tinggi.
Sebaliknya, perilaku yang sering menunjukkan ketidak
disiplinan atau melanggar peraturan terlihat dari tingkat absensi yang
tinggi, penyalahgunaan waktu istirahat dan makan siang,
meninggalkan pekerjaan tanpa ijin, membangkang, tidak jujur,
berjudi, berkelahi, berpura-pura sakit, sikap manja yang berlebihan,
merokok pada waktu terlarang dan perilaku yang menunjukkan
semangat kerja yang rendah.
1. Faktor Lingkungan dan Kepribadian
Disipilin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi
merupakan suatu proses belajar yang terus-menerus. Proses
pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan
agen pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil
bersikap positif, dan terbuka.
Disipilin kerja dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
(bagaimana budaya disiplin dalam organisasi tersebut) juga dapat
dipengaruhi oleh faktor kepribadian. Ketidakdisiplinan yang
dipengaruhi oleh salah satu faktor akan menyebabkan pelanggaran
aturan. Jika salah satu karyawan melanggar aturan, maka perlu
dilakukan upaya-upaya tindakan pendisiplinan agar prinsip-prinsip
disiplin dapat dipertahankan.
Berdasarkan PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil, bahwa Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin, yaitu: (1)
hukuman disiplin ringan, yaitu: (i) teguran lisan, (ii) teguran tertulis,
dan (iii) pernyataan; (2) hukuman disiplin sedang, yaitu: (i)
penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun, dan (ii)
14
penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun, dan penurunan
pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun; dan (3)
hukuman berat, yaitu: (i) penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 (tiga) tahun, (ii) pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah, dan (iii) pembebasan dari jabatan.
Sanksi tidak disiplin (indisipliner) dilakukan untuk
mengarahkan dan memperbaiki perilaku pegawai dan bukan untuk
menyakiti. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada pegawai yang
tidak dapat mendisiplikan diri, menentang/tidak dapat mematuhi
peraturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan
mempengaruhi moral pegawai maupun pelayanan kepada
stakeholders, dan akan mempengaruhi kemajuan organisasi. Oleh
karena itu, tindakan koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya
peraturan harus segera diatasi oleh semua komponen yang terlibat
dalam organisasi.
Selanjutnya, kedisiplinan merupakan hal yang diperlukan
dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Tanpa adanya suatu
kedisiplinan yang tinggi maka pencapaian tujuan akan sulit terjadi
bahkan bisa jadi akan menutup kemungkinan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
C. Organisasi
Organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan. Ada
organisasi yang bertujuan untuk mencari laba atau non
profit.organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang
atau lebih,dikoordinasi secara sadar, dan berfungsi dalam suatu dasar
yang relatif terus-menerus untuk mencapai satu atau serangkaian
tujuan.(Robbins dan judge)12.berdasarkan pengertian tersebut, maka
suatu organisasi memiliki unsur-unsur sebagai berikut :organisasi
merupakan suatu sistem sosial, yang terdiri dari dua orang atau
lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu,dikoordinasi secara
12 Robbins dan judge, (2007)
15
sadar dan berfungsi dalam suatu dasar yang terus-
menerus.koordinasi yang dilakukan secara sadar mencakup
koordinasi usaha, suatu tujuan bersama, pembagian tenaga kerja, dan
hierarki wewenang yang membentuk struktur organisasi,organisasi
dibentuk utnuk mwncapai satu atau beberapa tujuan(Kreitner dan
Kinicki) .13 agar organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif
dan efisien, maka dibutuhkan manajer. Manajer adalah orang yang
melakukan atau menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan melalui
orang lain.manajer akan membuat suatu keputusan,mengalokasikan
sumber daya, dan mengatur aktivitas orang-orang yang menjadi
bawahannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer menjalankan
fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengergonisasian,
kepimpinan, dan pengadilan.
1. Perencanaan adalah proses pendefinisian tujuan, penentuan strategi
untuk mencapai tujuan tersebut, dan pengembangan serangkaian rencana
komprehensif untuk menggabung dan mengkoordinasi berbagai
aktivitas.
2. Pengorganisasian adalah proses yang mencakup penentuan tugas yang
harus dikerjakan, siapa yang melakukan tugas tersebut, bagaimana tugas
tersebt akan dikelompokan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana
keputusan-keputusan akan dibuat.
3. Kepimpinan adalah proses meliputi pemberian motivasi, pengaturan
orang, pemilihan saluran komunikasi, dan penyeselaian konflik.
4. Pengendalian adalah proses memantau aktivitas untuk memastikan
bahwa aktivitas tersebut sudah dikerjakan sesuai rencana, dan,
melakukan koreksi jika terjadi penyimpangan (Robbins dan Judge,
2007)
1. Perilaku Organisasional
13 Kreitner dan Kinicki, (2005)
16
Perilaku organisasional adalah bidang studi yang mempelajari
pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap
perilaku dalam organisasi,yang bertujuan menerapkan bidang ini agar
organisasi menjadi lebh efektif. Perilaku organisasional mengajarkan tiga
faktor penentu perilaku dalam organisasi, yaitu individu, kelompok, dan
pengaruh dari struktur terhadap perilaku, dengan tujuan agar organisasi
dapat bekerja secara lebih efektif.
Perilaku organisasional berkaitan dengan studi mengenai apa yang
dilakukan oleh individu dalam suatu organisasi dan bagaimana pengaruh
perilaku mereka terhadap kinerja organisasi, perilaku organisasional
berhubungan dengan situasi-situasi yang berkaitan dengan pekerjaan, oleh
sebab itu perilaku organisasional fokus pada cara meningkatkan
produktivitas, mengurangi absenteeism,employee turnover, perilaku
menyimpang di tempat kerja, perilaku kewargaan organisasi dan
kepuasaan organisasi( robbins dan judge,2007)
Greenberg dan Baron (2003) mendifinisikan perilaku
organisasional sebagai bidang multidisipliner yang mempelajari perilaku
indvidu, kelompok, dan proses dalam organisasi secara
sistematis,bedasarkan definisi tersebut,maka karakterisitk bidang perilaku
organisasional adalah:
1. Perilaku organisasional merupakan bidang yang bersifat
multidisipliner.
2. Perilaku organisasional dibangun dari berbagai disiplin ilmu seperti
ilmu psikologi,psikologi sosial,sosiologi,dan antropologi.
3. Perilaku organisasional mempelajari peilaku individu, kelompok,
struktur, dan proses dalam organisasi secara sistematis.
2. Level Analisis Perilaku Organisasional
Perilaku organisasi fokus pada tiga tingakatan analisis, yaitu, tingkat
individu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. tiga tingkatan analisis ini
harus dipertimbangkan untuk memahami dinamika perilaku dalam
organisasi yang begitu kompleks (Greenberg dan Baron,2003)
17
1. Tingkat individu.
Setiap individu yang memasuki suatu organisasi akan membawa
perbedaan-perbedaan. Perbedaan individu ini dioengaruhi oleh
berbagai variabel antaralain kemampuan, pemebelajaran,
keprinadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stress. Perbedaan-
perbedaan pada tingkat individu ini akan memengaruhi perilaku
mereka didalam organisasi,khususnya kinerja mereka.
2. Tingkat kelompok.
Individu-individu yang tergabung dalam suatu kelompok
dipengaruhi oleh pola-pola perilaku yang ingin mereka tunjukan, apa
yang dianggap sebagai standar perilaku yang dapat diterima oleh
kelompok tersebut,dan tingkat dimana anggota kelompok saling
tertarik.
3. Tingkat organisasi.
Pada level organisasi banyak faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi secara keseluruhan. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja organisasi tersebut antaralain adalah desain dan
strukur organisasi, budaya organisasi, serta kebijaksanaan dan
praktik-praktik sumberdaya manusia.
Tiga tingkat analisis dalam perilaku organisasional tersebut sama
dengan balok-balok banguna, dimana setiap tingkat berdiri diatas tingkat
sebelumnya. tingkat kelompok berada diatas tingkat individu,sedangkan
tingkat organisasi berada diatas tingkat kelompok, dan tingkat individu.hal
ini berarti bahwa tiga level analisis dalam perilaku organisasional akan
bergerak dari tingkat individu menuju ketingkat kelompok dan akhirnya
ketingkat organisasi.(Robbins and judge, 2007)
Tujuan mempelajari perilaku organisasional antara lain membuat
agar organisasi menjadi lebih efektiv melalui perbaikan yang
berkeseinambungan, cara menilai efektivitas organisasi dapat dilakukan
dengan empat kriteria yaitu :
1. Pencapaian tujuan.
18
Suatu organisai dianggap efektif apabila dapat mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilakukn dengan cara
membandingkan antara hasil atau output dengan tujuan atau sasaran
yang telah ditetapkan oleh organisasi.
2. Akuisisi sumber daya.
Suatu organisai dianggap efektif apabila organisasi tersebut dapat
memperoleh input atau faktor-faktor produksi yang dibutuhkan,
seperti bahan baku, modal, keahlian teknis, dan manajerial.
3. Proses internal.
Suatu organisais diangap efektif apabila memiliki sistem yang sehat,
suatu organisasi memiliki sistem yang sehat jika informasi mengalir
dengan lancar, serta adanya komitmen, kepercayaan, loyalitas, dan
kepuasan karyawan.
4. Kepuasan konstituensi strategis/strategic constituency.
Suatu organisai dianggap efektif apabila adanya kepuasan pihak-
pihak yang berkepentingan. Konstituensi strategis adalah
sekelompok individu yang memiliki andil dalam organisasi , seperti
penyediaan sumber daya, penggunaan produk, produsen output
organisai kelompok-kelompok yang kerjasamanya penting untuk
kelangsungan hidup organisasi, dan mereka yang hidupnya
dipengaruhi oleh organisasi.
D. Kepramukaan
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja
Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang suka berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yag
meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
Pramuka Penegak (16-20 tahun), dan Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan pramuka,
Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis
19
Pembimbing Pramuka. Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah
proses pendidikan diluar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan
kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa indonesia.
1. Fungsi Pramuka
Dengan landasan uraian diatas, maka kepramukaan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda, Kegiatan menarik disini
dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung
pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan
aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan
saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
2. Pengabdian bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan,
tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan
pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara
sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan
organisasi.
3. Alat bagi masyarakat dan organisasi kepramukaan merupakan alat
bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat,
dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya.
Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala
dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan
pendidikannya.
2. Tujuan Pramuka
20
Adapun Tujuan Gerakan Pramuka yaitu bertujuan mendidik anak-anak
dan pemuda indonesia dengan prinsip-prinsip dasar dan metode
kepramukaan yang pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan
dan perkembangan bangsa dan masyarakat indonesia dengan tujuan agar :
Aggotanya mejadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur
serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan huat keyakinan
beragamannya.
Aggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan
keterampilannya.
Aggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
Aggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara indonesia
yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan
republik indonesia.
Sehingga mejadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup
dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara. Tujuan
tersebut merupakan cita-cita gerakan pramuka. Karena itus semua kegiatan
yang dilakukan oleh semua unsur dalam gerakan pramuka harus mengarah
pada pencapaian tujuan tersebut.
3. Kelompok Umur Pramuka
Adapun pembagian kelompok umur dlam gerrakan pramuka adalah
sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur
anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
A. Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga.
B. Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang.
C. Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak.
D. Kelompok umur 21-25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega.
21
Ada juga kelompok khusus, yaitu kelompok yang ditunjukan untuk orang
yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka
Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin pramuka.
Dan Pramuka Pembina. Dan Pramuka Andalan adalah anggota pramuka
yang mengambil bagian dalam keanggotaan kwartir dalam pramuka. Contoh
lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis
Pembimbing. Tingkatan artikel utama untuk bagian ini adalah syarat-syarat
kecakapan umum tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan
yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut
dengan syarat-syarat kecakapan umum atau SKU. Untuk pramuka siaga dan
penggalang, masing-masing kelompok umur memiliki tiga tingkatan. Untuk
penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan pramuka pandega hanya satu
tingkatan.
Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang
Rakit, Penggalang Terap
Ada juga sebuah tingakatan yang disebut dengan pramuka garuda, yaitu
tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Sifat Pramuka
Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan
di kerah kiri baju pramuka (untuk wanita). Lambang pramuka
internasional yang dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk
wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung sebelah kiri,
sedangkan lambang pramuka international dijahitkan pada sebelah
kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah gerakan pramuka
(berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju pramuka,
berdasarkan resolusi konferensi kepanduan mempunyai tiga sifat
atau ciri khas, yaitu :
22
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan
kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu
dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara.
International, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara
manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama pandu dan sesama
manusia, tanpa membedakan kepercayaan agama, golongan, tingkat,
suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan
dimana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang
dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan prinsip dasar
dan metode kepanduan.
4. Tugas pokok pramuka
Tugas pokok gerakan pramuka adalah menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda indonesia, menuju ke
tujuan gerakan pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader
pembangunan yang berjiwa pancasila dan sanggup serta mampu
menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut gerakan pramuka selalu
memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta
didiknya, karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan
gerakan pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan
nasional bangsa indonesia tercantum dalam garis besar haluan negara, yang
merupakan ketetapan MPR. Gerakan pramuka dalam ikut membantu
pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan pemerintah dan
segala peraturan perundang-undangannya. Gerakan pramuka hidup dan
bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader
pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenannya gerakan pramuka
harus memperhatika pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan
masyarakat, termasuk orang tua anggota pramuka, sehingga gerakan
23
pramuka terutama pada satu-satunnya dapat menyiapkan tenaga pramuka
sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua anggotannya dan masyarakat
lingkungan.
5. Prinsip Dasar Kepramukaan
Gerakan pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
Iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa.
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam.
Peduli terhadap dirinnya pribadi.
Taat kepada kode kehormatan pramuka14.
E. Hubungan Antar Variabel
1. Motivasi berprestasi, disiplin organisasi
Motivasi berprestasi adalah keinginan yang kuat untuk
meraih prestasi terbaik dalam bekerja. Motivasi berprestasi akan
mengarahkan cara berpikir dan bertindak secara kreatif, efektif, dan
efesien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam suatu
organisasi. Motivasi berprestasi berkaitan dengan usaha yang
sungguh-sungguh untuk dapat mencapai keunggulan dan disiplin
yang baik. Suatu pekerjaan akan berhasil dengan baik jika didorong
oleh motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan suatu
unsur yang penting yang harus dimiliki agar dapat meningkatkan
disiplin dan kerja dalam suatu organisasi.
Menurut Siagian (2000) Organisasi masa kini harus
menyesuaikan dengan lingkungan global, internal, maupun
organisasional dengan memperhatikan dinamika yang terus
berkembang dan berubah agar mampu menerapkan strategi yang
tepat. Karena banyaknya organisasi yang rusak atau turun dalam
perkembangan visi dan misinnya maka dalam organisasipun harus
diadakannya disiplin, agar semua anggota dapat mewujudkan
14 http://www.arhysinjai.com/2012/05/definisi-pramuka.html
24
tujuannya dengan tepat dan suatu disiplin akan berjalan dalam suatu
organisasi apabila semua anggota dalam organisasi mempunyai
motivasi berprestasi dalam dirinnya masing-masing sehingga dapat
mencapai tujuannya dengan tepat dan baik.
Menurut (Moekijat, 1987)15. Disiplin adalah kegiatan
manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi. Secara
etimologis, kata “disiplin” berasal dari kata Latin “deciplina” yang
berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat.
Pengertian disiplin dikemukakan juga oleh Nitisemito, 1988,
yang mengartikan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik
tertulis maupun tidak tertulis.Menurut Nitisemito, 1988 terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin
kerja, yaitu:
1. Tujuan pekerjaan dan kemampuan pekerjaan.
2. Teladan pimpinan.
3. Kesejahteraan.
4. Keadilan.
5. Pengawasan melekat (waskat).
6. Sanksi hukum.
7. Ketegasan, dan hubungan kemanusiaan16.
F. Hipotesis penelitian
Ho : ρy = 0 :
15 Moekijat, 1987. Manajemen Kepegawaian. Jakarta: Alumni.
16 Nitisemito, Alex. S. 1991. Manajemen Personalia. Cetakan ke-8. Jakarta: Chalia Indonesia.
Ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi anggota pasud dan disiplin organisasi pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class.
25
Ho : ρy ≠ 0 : Tidak Ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi anggota pasud dan disiplin organisasi pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian.
Tempat penelitian karya tulis ilmiah ini dilaksanakan di Pondok
Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class Gintung, Jayanti,
Tangerang
2. Waktu Penelitian.
NO Tahap Pembimbingan
2014
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept
1 Judul dan Outline
2 Proposal
3 Bab 1
4 Bab 2
5 Bab 3
6 Bab 4
7 Bab 5
8 Penjilidan
9 Sidang KTI
B. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan anggota
organisasi pramuka di Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-
Qolam yaitu sebanyak 135 anggota pramuka.
b. Sampel
Sampel diambil sebanyak 15% dari jumlah populasi dari yaitu
keseluruhan anggota organisasi pramuka di Program Excellent Class
Pondok Pesantren Daar el-Qolam yaitu sebanyak 25 anggota pramuka.
26
27
15100
×135 = 20,25 = 21+2 =23
Keterangan:
Jumlah Sampel yang diperoleh dri hasil perhitungan adalah 20,25.
Setelah digenapkan dan ditambah 10% jumlah sampel sebagai antisipasi
maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 23 orang dan digenapkan
menjadi 25 anggota pramuka.
Sampel : 25 anggota Organisasi pramuka
C. Metode Penelitian
Pada karya tulis ini penulis menggunakan metode penelitian
kuantitatif dan karena penulis ingin mengetahui pengaruh motivasi
berprestasi terhadap displin organisasi pramuka di pondok pesantren daar el-
qolam program excellent class.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang sesungguhnya, penulis menggunakan
metode kuantitatif dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Adapun teknik
yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan instrumen penelitian
berupa angket atau kuisioner yang diberikan kepada 25 anggota organisasi
pramuka di Program Excellent Class yang menjadi sampel.
28
Tabel 3. 1. Kisi - kisi Indikator Variabel x
Variabel IndikatorSumber
DataAPD
Item
soal
Motivasi
berprestasi
(variabel
X)
1. Menyukai
tugas
menantang Santri
Daar
El-
Qolam
2
Kui
sion
er
1, 2
2. Keinginan
meraih
keunggulan
3, 4
3. Gigih dalam
mengejar
tujuan
5, 6
Tabel 3. 2. Kisi - kisi Indikator Variabel y
Variabe
lIndikator
Sumbe
r DataAPD
Item
soal
Disiplin
organisasi
pramuka
(variabel
Y)
1. Upaya dalam
mentaati
peraturan
tanpa didasari
keterpaksaan
Santri
Daar
El-
Qolam
2
Kui
sion
er
7, 8
2. Komitmen
pada
organisasi
9, 10
E. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan
beberapa metode yaitu:
29
a. Koefisien Korelasi
Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan batas
koefisien korelasi adalah antara -1<r<1, semakin jauh r dari 0 maka semakin
kuat hubungan kedua variabel. Berikut rumus koefisien korelasi:
r =n∑ XY−∑ X∑Y
√n∑ X2−¿¿
r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
X : jumlah variabel X
Y : jumlah variabel Y
b. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui tingkat kedekatan hubungan antara variabel pengaruh
motivasi berprestasi (x) dengan disiplin organisasi pramuka (y), digunakan
rumus sebagai berikut :
KD = r2 ×100 %
r : koefisien korelasi
KD : koefisien determinasi
c. Uji T
Untuk mengetahui hubungan antara variabel x dan variabel y,
maka digunakan rumus t-hitung dengan rumus sebagai berikut :
30
t= r √n−2√1−r 2
Setelah t-hitung diketahui, kemudian dibandingkan dengan t-tabel,
dengan derajat (df) = n-2, sehingga pada akhirnya dapat menarik
kesimpulan bahwa:
HO :Jika ttabel>t hitungmaka HOditolak. Dan tidak terdapat pengaruh antara
variabel X (pengaruh motivasi berprestasi anggota pasud) dan variabel
Y (disiplin organisasi pramuka).
Ha :Jika ttabel < t hitung makaterdapat pengaruh antara variabel X (pengaruh
motivasi berprestasi anggota pasud) dan variabel Y (disiplin organisasi
pramuka).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan
gambaran seutuhnya mengenai penyebaran atau distribusi data baik berupa
ukuran gejala sentral, ukuran letak maupun distribusi frekuensi. Nilai-nilai
yang akan disajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan
metode statistik deskriptif yaitu : nilai rata-rata, simpangan baku, modus,
median, distribusi frekuensi serta grafik histogram.
Berdasarkan banyaknya variabel dan merujuk kepada masalah
penelitian, maka deskripsi data dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yakni : (1) deskripsi data pengaruh motivasi berprestasi, (2) deskripsi data
disiplin organisasi pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2. Hasil
perhitungan statistik deskriptif masing-masing variabel secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 4. Sedangkan uraian singkat hasil perhitungann
statistik deskriptif tersebut adalah sebagai berikut :
1. Deskripsi Data Pengaruh motivasi berprestasi
Data Pengaruh pegaruh motivasi berprestasi adalah data sikap
responden mengenai pengaruh motivasi berprestasi melalui jawaban yang
diberikan pada angket penelitian. Angket penelitian ini disebarkan secara
acak kepada seluruh anggota organisasi pramuka di pondok pesantren Daar
el-Qolam 2 yang berjumlah 25 anak
Untuk menganalisa data maka jawaban mereka dikuantifikasikan,
angket disusun berdasarakan variabel penelitian yang berkaitan dengan
pengaruh motivasi berprestasi. Selanjutnya indikator yang diteliti adalah :
menyukai tugas menantang, keinginan meraih keunggulan, dan gigih dalam
mengejar tujuan. Dari indikator tersebut dikembangkan menjadi 6
31
32
pernyataan yang harus direspon oleh responden. Setiap item soal disediakan
alternatif jawaban yang berjenjang. Untuk memudahkan penskoran setiap
item mengacu kepada skala sikap model Likert, maka setiap item disediakan
empat alternatif jawaban yaitu :
(a) sangat setuju dengan skor : 4
(b) setuju dengan skor : 3
(c) tidak setuju dengan skor : 2
(d) sangat tidak setuju dengan skor : 1
Berdasarkan data hasil penelitian maka dilakukan perhitungan untuk
ukuran-ukuran pemusatan berupa Mean 20,68; Median 20; Modus 22,05
dan ukuran-ukuran penyebaran berupa simpangan baku (varians) 689, dan
Standar deviasi 26,25. Angka - angka tersebut jika diinterpretasikan dengan
angka teoritik di atas, mengandung arti bahwa rata-rata responden menilai
bahwa pengaruh motivasi berprestasi ada dalam katagori sedang dan
kebanyakan (modus) responden menilai pengaruh motivasi berprestasi
berada dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
motivasi berprestasi mempunyai pengaruh yang sedang.
Untuk melihat visualisasi data, terlebih dahulu data disajikan dalam
distribusi frekuensi sebagai berikut:
tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Variabel x
Kelas Interval Frekuensi
16-17 218-19 320-21 1022-23 924-25 1jumlah 25
33
Dari data yang terlihat pada tabel distribusi di atas, jika
dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukkan bahwa pengaruh motivasi
berprestasi yang berada di bawah nilai rata-rata sebanyak 5 responden
(20%). Sedangkan yang berada pada kelas nilai rata-rata sebanyak 10
responden (40%). Dan yang berada di atas nilai rata-rata sebanyak 10
responden (40%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi mempunyai pengaruh yang tinggi atau bahkan sangat tinggi
karena skor yang dibawah rata-rata lebih sedikit daripada skor yang diatas
nilai rata-rata.
Gambar 4. 1. Grafik frekuensi variabel x
16-17 18-19 20-21 22-23 24-250
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2. Deskripsi Data disiplin organisasi pramuka
Data perilaku anak adalah data sikap responden mengenai perilaku
anak mereka melalui jawaban yang diberikan pada angket penelitian.
Angket penelitian ini disebarkan secara acak kepada seluruh anggota
pramuka di pondok pesantren Daar el-Qolam 2 yang berjumlah 25 anak
Untuk menganalisa data maka jawaban mereka dikuantifikasikan,
angket disusun berdasarakan variabel penelitians yang berkaitan dengan
perilaku anak. Selanjutnya indikator yang diteliti adalah : upaya untuk
mentaati peraturan tanpa didasari keterpaksaan, komitmen pada organisasi.
34
Dari indikator tersebut dikembangkan menjadi 4 pernyataan yang harus
direspon oleh responden. Setiap item soal disediakan alternatif jawaban
yang berjenjang. Untuk memudahkan penskoran setiap item mengacu
kepada skala sikap model Likert, maka setiap item disediakan empat
alternatif jawaban yaitu :
(a) sangat setuju dengan skor : 4
(b) setuju dengan skor : 3
(c) tidak setuju dengan skor : 2
(d) sangat tidak setuju dengan skor : 1
Berdasarkan data hasil penelitian maka dilakukan perhitungan untuk
ukuran-ukuran pemusatan berupa Mean 12.72, Median 0,857; Modus 12,86
dan ukuran-ukuran penyebaran berupa simpangan baku (varians) 689, dan
Standar deviasi 26,25. Angka - angka tersebut jika diinterpretasikan dengan
angka teoritik di atas, mengandung arti bahwa rata-rata responden menilai
bahwa disiplin organisasi pramuka ada dalam katagori tinggi dan
kebanyakan (modus) responden menilai disiplin organisasi pramuka berada
dalam kategori sedang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disiplin
organisasi pramuka mempunyai pengaruh yang tinggi.
Untuk melihat visualisasi data, terlebih dahulu data disajikan dalam
distribusi frekuensi sebagai berikut:
tabel 4. 2. Distribusi Frekuensi Variabel y
Interval Skor Frekuensi
8-9 1
10-11 4
12-13 14
14-15 4
16-17 2
Jumlah 25
35
Dari data yang terlihat pada tabel distribusi di atas, jika
dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukkan bahwa disiplin organisasi
pramuka yang berada di bawah nilai rata-rata sebanyak 5 responden (20%).
Sedangkan yang berada pada kelas nilai rata-rata sebanyak 14 responden
(56%). Dan yang berada di atas nilai rata-rata sebanyak 6 responden (24%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin organisasi pramuka
mempunyai pengaruh yang tinggi atau bahkan sangat tinggi karena skor
yang dibawah rata-rata lebih sedikit daripada skor yang diatas nilai rata-rata.
Gambar 4. 2. Grafik frekuensi variabel y
8-9' 9-10' 11-12' 13-14' 15-16'0
2
4
6
8
10
12
14
B. Pengujian Hipotesis
Untuk melihat apakah ada korelasi antara pengaruh motivasi
berprestasi dengan disiplin organisasi pramuka, maka dilakukan pengujian
hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
Ho : = 0 Tidak terdapat keterkaitan atau korelasi antara pengaruh
motivasi berprestasi anggota pasud terhadap disiplin
organisasi pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2.
36
Ha : ≠ 0 Terdapat keterkaitan atau korelasi antara pengaruh motivasi
berprestasi anggota pasud terhadap disiplin organisasi
pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2.
Untuk perhitungan koefisien korelasi, maka dibuatlah ke dalam tabel
korelasi berikut.
37
Data variable x
tabel 4. 3.Tabulasi Data Hasil Kuisioner Varibel X
No RespondenPernyataan
X1 2 3 4 5 6
1 1 3 3 4 4 3 3 20
2 2 4 3 4 4 4 3 22
3 3 4 3 4 4 4 4 23
4 4 3 3 4 4 4 3 21
5 5 4 4 4 4 3 3 22
6 6 4 4 4 4 4 4 24
7 7 3 3 4 4 3 3 20
8 8 3 3 4 4 4 2 20
9 9 4 4 4 4 4 2 22
10 10 3 4 4 4 4 4 23
11 11 3 2 3 3 3 3 17
12 12 3 3 3 3 3 3 18
13 13 3 3 3 4 3 3 19
14 14 4 3 4 4 4 3 22
15 15 2 3 4 4 4 3 20
16 16 4 3 4 4 4 4 23
17 17 3 3 4 4 4 2 20
18 18 3 4 4 4 3 3 21
19 19 3 3 4 4 3 3 20
20 20 3 3 2 3 2 3 16
21 21 4 4 3 3 3 2 19
22 22 3 3 4 4 4 3 21
23 23 4 3 4 4 4 3 22
24 24 3 4 4 4 4 3 22
25 25 3 3 4 4 3 3 20
38
Data variabel y
tabel 4. 4. Tabulasi Data Hasil Kuisioner Variabel Y
No RespondenPernyataan Y
1 2 3 4
1 1 3 3 3 3 12
2 2 4 4 3 4 15
3 3 4 4 3 3 14
4 4 4 4 4 4 16
5 5 3 3 3 4 13
6 6 4 4 4 4 16
7 7 4 3 3 3 13
8 8 3 4 2 4 13
9 9 3 3 3 4 13
10 10 3 3 4 4 14
11 11 4 3 3 3 13
12 12 3 3 3 3 12
13 13 2 2 3 2 9
14 14 3 4 4 4 15
15 15 3 3 3 3 12
16 16 3 3 2 3 11
17 17 2 3 3 3 11
18 18 3 3 3 4 13
19 19 2 2 3 3 10
20 20 3 2 2 3 10
21 21 2 4 4 3 13
22 22 3 3 3 3 12
23 23 3 3 3 4 13
24 24 3 3 4 3 13
25 25 3 3 3 3 12
39
data variable xy
tabel 4. 5.Perhitungan Korelasi antara pengaruh motivasi berprestasi terhadap disiplin organisasi pramuka di Pondok pesantren Daar el-Qolam 2
No X Y X2 Y2 XY
1 20 12 400 144 240
2 22 15 484 225 330
3 23 14 529 196 322
4 21 16 441 256 336
5 22 13 484 169 286
6 24 16 576 256 384
7 20 13 400 169 260
8 20 13 400 169 260
9 22 13 484 169 286
10 23 14 529 196 322
11 17 13 289 169 221
12 18 12 324 144 216
13 19 9 361 81 171
14 22 15 484 225 330
15 20 12 400 144 240
16 23 11 529 121 253
17 20 11 400 121 220
40
18 21 13 441 169 273
19 20 10 400 100 200
20 16 10 256 100 160
21 19 13 361 169 247
22 21 12 441 144 252
23 22 13 484 169 286
24 22 13 484 169 286
25 20 12 400 144 240
Σ 517 318 10781 4118 6621
Dari tabel di atas dapat diperoleh:
ƩXY= 6621
∑ X = 517
∑Y = 318
∑X
2= 10781
∑Y
2 = 4118
Kriteria Uji:
Jika rhitung ≥r tabel, maka korelasinya signifikan & dapat
digeneralisasikan
Jika rhitung<rtabel, maka korelasinya tidak signifikan & tidak dapat
digeneralisasikan
41
Mencari rhitung:
rxy¿
n∑ x y−(∑ x ) (∑ y )
√ {n∑ x2−(∑ x)2}{n∑ y2−(∑ y )2}
rxy¿25.(6621)−(517 ) (318 )
√ {25.(10781)−(517 )2} {25.(4118)−(318 )2 }
rxy¿165525−164406
√ {269525−267289 } {102950−101124 }
rxy¿1119
√ {2236 } {1826 }
rxy¿1119
2020.627
rxy¿0.553
r tabel (α=5%): didapat nilai 0,396 dari hasil perhitungan maka dapat
diketahui bahwa terdapat korelasi yang signifikan sebesar 0,553. Karena
rhitung>rtabel, maka Ho ditolak. Hipotesis yang didapat dari penelitian ini
adalah adanya pengaruh yang signifikan dalam pengaruh motivasi
berprestasi terhadap disiplin organisasi pramuka di Pondok Pesantren Daar
el-Qolam 2.
Selanjutnya dilakukan uji t dengan rumus t = r √n−2√1−r 2 .
kriteria uji: jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak
jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima
mencari t hitung:
t = r √n−2√1−r 2
t = 0.553√25−2√1−0.5532
t = 0.553 .(4.7958)0.8331812527
t = 2.6520774
0.8331812527
42
t = 3.183
selanjutnya t hitung dibandingkan dengan t tabel, maka pada taraf
signifikansi (α=5%) dk=n-2= 25-2= 23, didapat angka 2,81. Dengan
demikian t tabel lebih kecil t hitung. Maka, Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya, adanya pengaruh yang signifikan antara pengaruh motivasi
berprestasi terhadap disiplin organisasi pramuka.
C. Interpretasi Hasil Penelitian
1. Variabel X (pengaruh motivasi berprestasi)
tabel 4. 6. Persentase Indikator Menyukai tugas menantang
No Pernyataaan SS S TS STS
1
Anda sangat bersemangat ketika
melaksanakan tugas yang penuh
dengan tantangan didalam
organisasi
36% 60% 4% 0%
2
Didalam berorganisasi, Anda
menyukai tugas yang membuat
anda tertantang dalam
melaksanakannya.
28% 68% 4% 0%
Jumlah 32%64
%4% 0%
Dari data di atas, dapat kita simpulkan bahwa dari 25 responden dari
populasi yang berjumlah 25 orang, terdapat 32% yang menjawab sangat
setuju, 64% yang menjawab setuju, 4% yang menjawab tidak setuju, dan
0% yang menjawab tidak setuju. Interpretasi dari data dibawah ini adalah
bahwa anggota pramuka setuju bahwa mereka menyukai tugas yang
membuat mereka menantang untuk dirinya.
tabel 4. 7. Persentase Indikator keinginan meraih keunggulan
No Pernyataaan SS S TS STS
43
1
Mempunyai rasa ingin
memberikan nama baik untuk
organisasi.
80% 16% 4% 0%
2
Mempunyai rasa ingin
menghasilkan juara ketika
dalam perlombaan.
84% 16% 0% 0%
Jumlah 82% 16% 2% 0%
Dari data di atas, dapat kita simpulkan bahwa dari 25 responden dari
populasi yang berjumlah 25 orang, terdapat 82% yang menjawab sangat
setuju, 16% yang menjawab setuju, 2% yang menjawab kurang setuju, dan
0% yang menjawab tidak setuju. Interpretasi dari data dibawah ini adalah
bahwa anggota pramuka sangat sejutu untuk meraih keunggulan untuk
organisasinya.
tabel 4. 8. Persentase Indikator gigih dalam mengejar tujuan
No Pernyataaan SS S TS STS
1
Anda tidak akan berputus asa
ketika mendapatkan
perlombaan yang menantang
anda didalam organisasi.
56% 40% 4% 0%
2
Anda rela berkorban dalam segi
apapun demi menggapai tujuan
organisasi.
16% 68% 16% 0%
Jumlah 36% 54% 10% 0%
Dari data di atas, dapat kita simpulkan bahwa dari 25 responden dari
populasi yang berjumlah 25 orang, terdapat 36% yang menjawab sangat
setuju, 54% yang menjawab setuju, 10% yang menjawab kurang setuju, dan
0% yang menjawab tidak setuju. Interpretasi dari data dibawah ini adalah
bahwa asatidz sangat setuju bahwa anggota pramuka sangat gigih dalam
mencapai tujuan organisasinya.
44
\
2. Variabel Y (disiplin organisasi pramuka)
tabel 4. 9. Persentase Indikator mengikuti peraturan tanpa didasari keterpaksaan
No Pernyataaan SS S TS STS
1
Anda selalu berusaha mengikuti
peraturan didalam organisasi
tanpa terpaksa.
24% 64% 12% 0%
2
Anda sangat menghargai
peraturan yang sudah dibuat
didalam organisasi
24% 64% 12% 0%
Jumlah 24%64
%12% 0%
Dari data di atas, dapat kita simpulkan bahwa dari 25 responden dari
populasi yang berjumlah 25 orang, terdapat 24% yang menjawab sangat
setuju, 64% yang menjawab setuju, 12% yang menjawab tidak setuju, dan
0% yang menjawab sangat tidak setuju. Interpretasi dari data dibawah ini
adalah bahwa anggota pramuka mengikuti peraturan organisasi tanpa
didasari keterpaksaan.
tabel 4. 10. Persentase indikator komitmen dalam berorganisasi
No Pernyataaan SS S TS STS
1Sukarela dalam melaksanakan
tugas organisasi24% 64% 12% 0%
45
2
selalu berkomitmen dalam
organisasi ketika organisasi
dalam keadaan terpuruk
40% 56% 4% 0%
Jumlah 32% 60% 8% 0%
Dari data di atas, dapat kita simpulkan bahwa dari 25 responden dari
populasi yang berjumlah 25 orang, terdapat 32% yang menjawab sangat
setuju, 60% yang menjawab setuju, 8% yang menjawab tidak setuju, dan
0% yang menjawab sangat tidak setuju. Interpretasi dari data dibawah ini
adalah bahwa anggota pramuka sangat berkomitmen dalam berorganisasi
walaupun organisasi tersebut sedang dalam keadaan terpuruk.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bahwa koefisien korelasi produk
momen person ( r ) sebesar 0,553. Hal ini berarti bahwa kedua variable
mempunyai hubungan korelasi yang tinggi. Karena berada pada interval
0,41-0,60. Selanjutnya, dari perhitungan uji t diketahui bahwa harga thitung
sebesar 3,183. Sedangkan harga ttabel untuk n=25, n-2= 25-2= 23, didapat
angka 2,81. Dengan demikian t tabel lebih dari t hitung. Maka, Ha ditolak
dan Ho diterima. Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengaruh motivasi berprestasi terhadap disiplin organisasi pramuka.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap kuat atau lemahnya
koefisien korelasi yang ditemukan, maka tabel di bawah ini digunakan
sebagai pedoman yang terdiri dari lima penilaian yaitu korelasi yang sangat
rendah, korelasi yang rendah, korelasi yang sedang, korelasi yang tinggi,
dan korelasi yang sangat tinggi.
tabel 4. 11. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,60
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
46
0,61 – 0,80
0,81 – 1,00
Kuat
Sangat Kuat
Berdasarkan tabel diatas, maka Koefisien korelasi yang ditemukan
sebesar 0,553 termasuk pada kategori kuat karena berada pada interval 0,41
– 0,60
Untuk mengetahui tingkat hubungan secara persentase, dilakukan
perhitungan dengan koefisien determinasi (KD) sebagaimana berikut:
KD = r2 x 100%
= 0,5532 x 100 %
= 30.5%
Dengan demikian diketahui bahwa pengaruh motivasi berprestasi
terhadap disiplin organisasi pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2
sebesar 30,5%, sementara sisanya 69.5 dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan dengan disertai data-
data yang penulis dapatkan melalui penyebaran angket kepada anggota
pramuka yang berlokasi di Pondok pesantren Daar el-Qolam Program
Excellent Class Gintung Jayanti Tangerang. Yang mengacu kepada uraian
yang telah dijelaskan pada bab pembahasan, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Dilihat dari perhitungan koefensi di ketahui bahwa r = 0,553 yang
berarti bahwa 30,5% motivasi berprestasi anggota pasud di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam Program Excellent Class baik.
2. Dilihat dari perhitungan koefensi di ketahui bahwa r = 0,553 yang
berarti bahwa 30,5% disiplin organisasi pramuka di Pondok Pesantren
Daar El-Qolam Program Excellent Class baik.
3. Apabila melihat dari hasil perhitungan koefensi determinasi, diketahui
bahwa hasilnya sebesar 0,553 artinya bahwa tingkat pengaruh motivasi
berprestasi anggota pasud terhadap disiplin organisasi pramuka sebesar
30,5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
Akhirnya dapat dibuktikan dengan pengujian hipotesis menunjukan
bahwa t tabel ˂ t hitung, sehingga H oditolak. Hal ini berarti terdapat
hubungan antara pengaruh motivasi berprestasi anggota pasud terhadap
disiplin organisasi pramuka di pondok pesantren Daar el-Qolam Program
Excellent Class Gintung Jayanti Tangerang.
47
B. Saran
Penulis menyarankan pada guru, mabikori atau pengurus yang
bersangkutan dengan organisasi pramuka agar selalu memberikan motivasi
berprestasi terhadap para anggota pramuka agar mereka dapat menghargai
dan menjalankan disiplin organisasi pramuka dengan baik dan benar, tanpa
dengan adannya keterpaksaan dalam melaksanakan tugas dan disiplin
didalam organisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
All., George R. goethlas at. “ Encyclopedia of Leadership .” Dalam Encyclopedia
of Leadership , oleh George R. goethlas at. All., 1. USA: Group LLC
USA, 2004.
All., Sharma at. “Advanced Educational Psychology .” Dalam Advanced
Educational Psychology , oleh Sharma at All., 308. India : Atlantic
publisher India , 2006 .
Coşkun.., F. Aydın and M. Secondary School Students’ “Achievement
Motivation” towards Geography Lessons. 30 september 2012. .
http://scholarsresearchlibrary.com/aasr-vol3-iss2/AASR-2011-3-2-121-
134.pdf. (diakses september 30, 2012.).
Newstrom, John W. “ Human Behavior at Work .” Dalam Human Behavior at
Work , oleh John W. Newstrom, 102. McGraw-Hil: Singapore: McGraw-
Hil, 2007.
Rabideau., Scott T. Effects of Achievement Motivation on Behavior. 03 desember
2012. http://www.personality research.org/papers/rabideau.html. (diakses
desember 03, 2012).
S., Anil Kumar. Small Business and Entrepreneurship . New Delhi India :
International Publishing, 2008.
49
LAMPIRAN
NAMA :
KELAS :
No Pernyataan ST S TS STS
1. Didalam berorganisasi, Anda menyukai tugas yang
membuat anda tertantang dalam melaksanakannya.
2. Anda sangat bersemangat ketika melaksanakan tugas
yang penuh dengan tantangan didalam organisasi.
3. Mempunyai rasa ingin memberikan nama baik untuk
organisasi.
4. Mempunyai rasa ingin menghasilkan juara ketika
dalam perlombaan.
5. Anda tidak akan berputus asa ketika mendapatkan
perlombaan yang menantang anda didalam organisasi.
6. Anda rela berkorban dalam segi apapun demi
menggapai tujuan organisasi.
7. Anda selalu berusaha mengikuti peraturan didalam
organisasi tanpa terpaksa.
8. Anda sangat menghargai peraturan yang sudah dibuat
didalam organisasi.
9. Sukarela dalam melaksanakan tugas organisasi.
10. selalu berkomitmen dalam organisasi ketika organisasi
dalam keadaan terpuruk.
Isilah pernyataan dibawah ini dengan tanda ( √ ) di kolom yang sudah di tentukan.
50
RIWAYAT HIDUP
Mohamad Arif Ramdan Rifai adalah seorang
anak yang dilahirkan bertepatan pada tanggal
29 Januari 1997,Bekasi Timur Tambun Selatan,
saya mempunyai empat bersaudara, saudara
pertama saya adalah Uji Abu Tholib, saya
sebagai anak yang kedua dari saudara saya,
saudara saya yang ketiga adalah Mohamad Adi
Purnomo, dan saudara saya yang terakhir
adalah Putri Aliyya Nurhasanah, mereka adalah anak dari Bapak H.Darmuji
dan Ibu Srisundari. Kehidupan mereka hanyalah kehidupan sederhana tidak
berlebih-lebihan atau bermewah mewahan, saya mennjalani proses
pembelajaran selama 6 tahun di pondok pesantren Daar El-qolam.
Selama menjadi santri di pondok pesantren Daar El-Qolam Mohamad Arif
Ramdan Rifa’i ini aktif dalam berbagai organisasi ekstrakulikuler, dan juga
aktif mengikuti berbagai lomba atau kompetisi di dalam pondok pesantren
Daar El-qolam. Pada organisasi ekstrakulikuler aktif sebagai anggota hadroh
dan spesial public speaking daar el-qolam 2 tahun 2012-2015.
Sedangkan prestasi yang di peroleh melalui kompetisi, juara 2 lomba
marathon dalam ajang PHBI tahun 2011-2012, juara 2 membaca puisi dalam
ajang bulan bahasa dan sastra 2011-2012, juara 1 telling story dalam ajang
language jambore 2012-2013, juara 3 fast typing dalam ajang IPTEK 2013-
2014.
51