Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS MINGGU 5
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
KELAS B
KELOMPOK :
Ajeng Devi Nindita 115040201111042Ajeng Wulandari 115040201111059Akhmad Hadi Faqih Syaikhu 115040201111067Ajeng Widakusuma Dewanti 115040201111093
PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik
dan analitik.
Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut
Persamaan
Merupakan suatu pendekatan yang dilakukan yang bertujuan untuk membagi
permukaan tanah sebagai suatu ‘kontinum’ ke dalam satuan-satuan tertentu dalam
membuat peta tanah.
Perbedaan
Pendekatan Sintetik
(Synthetic Approach)
Pendekatan Analitik (Analictical
Approach)
Mengamati, mendiskripsi dan
mengkalsifikasikan profil-profil tanah
(pedon) pada beberapa lokasi di daerah
survei. Kemudian membuat
(mendelineasi) batas di sekitar daerah
yang mempunyai profil tanah yang
serupa (mempunyai taksa tanah yang
serupa), sesuai dengan kriteria
klasifikasi yang digunakan.
Membagi kontinum atas persil-persil
atau satuan-satuan berdasarkan pada
pengamatan perubahan dalam sifat-sifat
tanah ‘eksternal’ (sifat bentang alam),
melalui intreprestasi foto udara, yang
diteruskan dengan melakukan
pengamatan dan pengklasifikasian tanah
untuk masing-masing satuan yang
disebut.
Umumnya digunakan pada daerah yang
tidak memiliki foto udara, daerah yang
besar atau luas dan berskala besar.
Umumnya digunakan pada daerah yang
berskala kecil.
Teknik pelaksanaan biasanya
menggunakan metode survei grid.
Teknik pelaksanaan biasanya
menggunakan metode fisiografi.
Berikan contoh kedua pendekatan tersebut
Pendekatan Sintetik Pendekatan Analitik
2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja
yang harus dilakukan?
Pendekatan analitik berasal dari kata ‘analisis’ yang berarti membagi tubuh tanah
‘alami’ yang didasarkan pada petunjuk-petunjuk (sifat-sifat) eksternal. Pendekatan ini
dilakukan dengan membagi landskap ke dalam tubuh tanah alami berdasarkan
karakteristik eksternal seperti landform, vegetasi dan tanah permukaan. Setelah itu baru
dilakukan penentuan karakteristik tanah pada masing-masing satuan tersebut melalui
pengamatan dan pengambilan sampel tanah. Dengan demikian, pendekatan analitik adalah
pendekatan top-down (membagi terlebih dahulu,baru kemudian memberi warna). Yang
mana tahapannya adalah :
a. Membagi lansekap ke dalam komponen-komponen sedemikian rupa yang diperkirakan
akan memiliki tanah yang berbeda.
b. Melakukan karakterisasi satuan-satuan yang dihasilkan melalui pengamatan dan
pengambilan sampel tanah di lapangan.
3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitanya di bawah. Gambaran relief wilayah
tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta relief)
Peta Landform Relief Pujon dan sekitarnya
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.
Pendekatan yang akan di pakai adalah pendekatan analitik dimana dibuat peta
dasar dan penentuan titik pengamatan, lalu pengelompokkan awal, kemudian
pengambilan sampel tanah untuk memperkuat pengelompokkan peta tersebut dan
kemudian di buat peta hasil survei tanah tersebut. Adapun pemilihan pendekatan
analitik agar mempermudah dalam survei di lapang maupun pada pembuatan peta sebab
telah dibuat peta dasar sebagai acuan untuk pengamatan / survei di lapang.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan Saudara
jika:
Menggunakan grid kaku
Dalam metode grid kaku, jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak
tertentu untuk menghasilkan jalur segiempat seluruh daerah survey. Pengamatan
tanah dilakukan dengan pola teratur, jarak pengamatan tergantung dari skala peta.
Metode survey ini di awali dengan skema pengambilan contoh tanah secara
sistematik dirancang dengan mempertimbangkan kisaran special autokorelasi yang
diharapkan. Jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak tertentu untuk
menghasilkan jalur segi empat diseluruh daerah survey. Pengamatan tanah dilakukan
dengan pola teratur . Metode ini sangat cocok untuk survei intensif dengan skala
besar, dimana penggunaan interpretasi foto udara sangat terbatas, serta pada daeerah
yang belum tersedia foto udara.
Menggunakan grid bebas
Dalam metode grid bebas, jarak pengamatan tidak perlu sama dalam dua
arah, namun tergantung pada fisiografi daerah survey. Jika terjadi perubahan
fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, perlu pengamatan lebih rapat,
sedangkan landform relatif seragam. Maka, jarak pengamatan dapat dilakukan
berjauhan.
Bila menggunakan grid bebas, maka plot pengamatannya di awali dengan
analisis fisiografis daerah dengan foto udara kemudian dilakukan pengecekan lapang
dengan cara bebas memilih lokasi titik pengamatan secara sistematis model mental.
Pengamatan dilakukan lebih banyak pada daerah yang bermasalah.
Menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan
transek
Pendekatan fisiografis hampir sama dengan pendekatan yang lain yaitu
melakukan interpretasi foto udara terlebih dahulu dan melakukan pengamatan
lapang hanya pada daerah pewakil saja. Metode ini dilakukan bila tersedia foto
udara yang berkualitas tinggi. Umumnya diterapkan pada skala 1 : 50.000 – 1 :
200.000