Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
TEKNIK PENGKABELAN
Dosen Pengampu:
Mujib Ridwan, S.Kom., M.T
Disusun Oleh:
Nama : Binti Umayah
NIM : 11650104
Kelas : E
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013
A. Judul Praktikum
Judul yang dimuat dalam praktikum kali ini adalah “TEKNIK PENGKABELAN”.
B. Tujuan Praktikum
Dalam melakukan praktikum ini, terdapat beberapa tujuan yang harus ditempuh, diantaranya
adalah:
1. Mahasiswa mampu melakukan instalasi kabel jaringan
2. Mahasiswa dapat membuat sambungan kabel jaringan jenis cross dan straight
3. Mahasiswa mampu melakukan pengujian pada sambungan kebel jaringan
4. Mahasiswa dapat menghubungkan dan menkonfigurasi dua buah komputer pada jaringan peer
to peer.
C. Dasar Teori
Dalam melakukan pengkabelan, perlu disiapkan beberapa alat. Dan disini akan dijelaskan
mengenai beberapa alat tersebut.
Yang pertama adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel khusus buat
transmisi data. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan
disebut twisted pair karena didalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral (saling
berlilitan).
Yang kedua yaitu konektor RJ-45, konektor ini digunakan sebagai alat penghubung antara
kabel UTP dan LAN Card atau HUB/Switch HUB/Router.
Yang ketiga yaitu Crimp Tool, merupakan tang khusus yang digunakan untuk memasang
konektor ke kabel UTP. Alat ini gunanya untuk mematikan atau menanamkan konektor ke kabel
UTP.
Yang keempat yaitu LAN Tester, digunakan untuk mengecek kabel UTP yang telah terpasang
RJ-45.
Jika alat-alat tersebut telah selesai dirangkai, baru ke proses pengkabelan. Pemasangan kabel
UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight karena masing-
masing kabel yang jumlahnya 8 bit berkorespodensi 1-1, langsung. Dan berfungsi untuk
menyambungkan kabel dari client ke hub (berbeda device). Sedangkan disebut cross karena ada
persilangan pada susunan kabel, dan berfungsi untuk client langsung terhubung ke client (cpu to
cpu) atau juga dari hub ke hub (sama device).
Berikut adalah gambar kebel UTP tipe cross beserta tablenya
Konektor 1 (Standar) Konektor 2 (Crossover)
Pin 1: Oranye-putih
Pin 2: Oranye
Pin 3: Hijau-putih
Pin 4: Biru
Pin 5: Biru-putih
Pin 6: Hijau
Pin 7: Cokelat-putih
Pin 8: Cokelat
Pin 1: Hijau-putih
Pin 2: Hijau
Pin 3: Oranye-putih
Pin 4: Biru
Pin 5: Biru-putih
Pin 6: Oranye
Pin 7: Cokelat-putih
Pin 8: Cokelat
dan berikut adalah gambar kabel UTP tipe straight beserta tabelnya
Konektor 1 (Standar) Konektor 2 (Straight)
Pin 1: Oranye-putih
Pin 2: Oranye
Pin 3: Hijau-putih
Pin 4: Biru
Pin 5: Biru-putih
Pin 6: Hijau
Pin 7: Cokelat-putih
Pin 8: Cokelat
Pin 1: Oranye-putih
Pin 2: Oranye
Pin 3: Hijau-putih
Pin 4: Biru
Pin 5: Biru-putih
Pin 6: Hijau
Pin 7: Cokelat-putih
Pin 8: Cokelat
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum adalah:
1. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
2. Konektor RJ-45
3. Plug Crimper (Crimping Tool)
4. LAN Tester
5. Personal Computer (PC) atau Laptop
E. Hasil Percobaan
Pada percobaan kali ini, karena dibagi menjadi dua dalam berkelompok, sehingga saya hanya
memasang kabel UTP pada tipe cross. Seperti yang telah dijelaskan pada dasar teori diatas, kabel
UTP tipe cross dipasang secara silang. Dan untuk lampu LED yang dihasilkan adalah
LED 1: 1-3LED 2: 2-6LED 3: 3-1LED 4: 4-4
LED 5: 5-5LED 6: 6-2LED 7: 7-7LED 8: 7-7
Berikut merupakan salah satu hasil dari koneksi antar PC menggunakan UTP tipe cross, koneksi ini
menggunakan windows netMeeting :
Dan berikut juga adalah hasil ping antar PC pada Command Prompt, setelah dilakukan jaringan
peer to peer dengan konfigurasi PC-A dengan IP address: 192.168.100.1 dan Subnet mask:
255.255.255.0, serta konfigurasi PC-B dengan IP address: 192.168.100.2 dan Subnet mask:
255.255.255.0:
setelah ping telah berhasil dikoneksikan, maka dapat dilakukan sharing file antar PC tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah percobaan yang telah dilakukan:
1. Kupas kulit kabel UTP terlebih dahulu menggunakan crimping tool
2. Pisahkan kabel tiap warnanya lalu diurutkan berdasarkan tipe kabel yang akan dibuat
3. Pasang kabel yang telah diurutkan pada konektor RJ-45 sesuai urutan pin
4. Jepit UTP yang telah dipasang pada konektor RJ-45 dengan menggunakan crimping
tool sampai benar-benar terjepit.
5. Tes hasil UTP yang telah dicrimping menggunakan LAN Tester
F. Pembahasan
Pada percobaan teknik pengkabelan ini, yang perlu diteliti lagi adalah pada pemasangan kabel
UTP terhadap konektor RJ-45. Karena apabila terjadi kesalahan dalam pemasangan, maka kabel UTP
tidak akan berfungsi dengan baik. Selain itu juga untuk konektor RJ-45 hanya dapat digunakan satu
kali dalam pemakaian. Sehingga apabila satu kali terdapat kesalahan setelah dilakukan crimping,
maka kabel dan konektor RJ-45 sudah tidak dapat dilepas lagi (permanen).
Setelah saya analisis dari hasil percobaan yang telah dilakukan, ternyata apabila terdapat
kesalahan dalam pemasangan kabel UTP terhadap konektor RJ-45, maka lampu LED tidak akan
hidup sesuai dengan aturan yang berlaku, seperti yang telah dibahas pada sub bab hasil percobaan.
Berikut adalah jawaban-jawaban dari soal yang telah ada di modul percobaan 1 :
1. Straight, digunakan untuk menghubungkan dua buah komputer atau dua buah HUB/switch dengan
kabel UTP. Sedangkan cross digunakan untuk menghubungkan komputer komputer ke HUB/switch.
Perbedaan antara kedua tipe kable UTP tersebut adalah pada standar yang telah ada. Untuk tipe
straight kedua unjung kabel menggunakan EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B. Sedangkan pada tipe
cross salah satu ujung menggunakan EIA/TIA 568A dan ujung lainnya menggunakan EIA/TIA 568B.
Untuk lebih jelas mengenai perbedaan antara keduanya bisa dilihat pada kedua gambar berikut:
2. fungsi dari Network Interface Card (NIC) adalah sebagai jembatan antara komputer
dengan sebuah jaringan komputer (computer network), atau sebagai sarana menerima dan
mengirim data melalui kabel yang terhubung antar komputer. Apabila ada komputer yang
hendak berkomunikasi dengan komputer lainnya, maka NIC akan memancarkan sinyal untuk
mencari alamat NIC yang dituju. Bila alamat telah ditemukan, maka komunikasi antar
komputer bisa dilakukan.
3. Berikut merupakan alat-alat yang berhubungan dengan koneksi wireless:
Access Point + plus, dapat dipasang pada sebuah hub, cable modem, atau lalat lainnya
untuk menghubungkan komputer dengan WIFI ke dalam sebuah network lain.
PCMCIA Adapter, dapat ditambah pada notebook dengan PCMCIA slot.
USB Wireless Adaptor, mengambil power 5V dari USB port untuk kemudahan USB
WIFI adaptor dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC.
USB Add-on PCI slot, alat ini umumnya diberikan bersama paket mainboard untuk
melengkapi perangkat WIFI pada sebuah komputer. Kekuatan alat ini terletak pada
antena, dan memiliki jangkauan sama seperti PCI Wireless Adaptor.
Mini PCI bus Adapter, slot PCI yang disediakan pada notebook dan pemakai dapat
menambahkan perangkat seperti WIFI adaptor di dalam sebuah notebook.
PCI Card Wireless Network, dapat juga berupa sebuah card WIFI yang ditancapkan
pada slot komputer atau dengan mengambil power dari USB tetapi dipasangakn
pada PCI slot.
4. Berikut beberapa kekurang dan kelebihan media koneksi serta teknik
pengkabelannya:
Twisted Pair, umunya lebih handal (reliable) karena HUB mempunyai kamampuan
data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi.
Fiber Optic, selain proses pemasangan yang sulit harga juga lebih mahal. Namun,
jaringan yang menggunakan media ini dari segi kehandalam dan kecepatan tidak
diragukan. Kecepatan pengiriman data lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh
lingkungan.
Coaxial, media ini dapat ditanam di tanah sehingga biaya perawatan relatif murah
serta menyediakan perlindungan cukup baik dan dapat digunakan dalam jangkauan
yang lebih panjang. Namun penggunaanny mudah dibajak dan sulit dipasang pada
beberapa jenis ruang.
Wireless, keuntungannya pemakai tidak dibatasi ruang gerak, namun untuk jarak
pemakaian ini terbatas pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar WIFI serta
sinyal juga dipengaruhi oleh provokasi udara.
5. Dari gambar no 5 bisa diambil beberapa jawaban, yaitu :
a. straight, karena adanya koneksi antara router dan hub (berbeda device)
b. straight, karena adanya koneksi antara router dan switch (berbeda device)
c. cross, karena adanya koneksi antara switch dan hub (masih device yang sama)
d. straight, karena adanya koneksi antara switch dan mini komputer (berbeda device)
e. straight, karena adanya koneksi antara hub dan laptop (berbeda device)
f. straight, karena adanya koneksi antara hub dan workstation (berbeda device)
g. straight, karena adanya koneksi antara hub dan server (berbeda device)
h. straight, karena adanya koneksi antara hub dan komputer (berbeda device)
i. cross, karena adanya koneksi antara workstation dan workstation (masih device yang sama)
G. Kesimpulan
Dari beberapa pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa teknik pengkabelan perlu
dilakukan dengan adanya panduan-panduan secara terperinci. Teknik pengkabelan disini tidak
hanya tentang kabel UTP dan RJ-45 juga, tetapi juga terdapat banyak mengenai media-media
koneksi yang juga masih perlu dipelajari tentang teknik pengkabelannya masing-masing.
H. Daftar Pustaka
Mujib, Ridwan.”Modul 1 Teknik Pengkabelan”.2013
prestasipustakaraya.com
rizalrahim03.blogspot.com