21
Pemanfaatan Kaidah-Kaidah Alam Secara Langsung sebagai Metode Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Disusun Oleh: Mita Kurniati (11312241013) Nuzul Aliya (11312241021) Anita Ekantini (11312241038) PRODI PENDIDIKAN IPA

anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

Pemanfaatan Kaidah-Kaidah Alam Secara Langsung sebagai Metode

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Disusun Oleh:

Mita Kurniati (11312241013)

Nuzul Aliya (11312241021)

Anita Ekantini (11312241038)

PRODI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2012

Page 2: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

ABSTRAKSI

Siswa SMP yang memasuki tahapan remaja mengalami perkembangan fisik, mental

dan intelegensi. Pada tahap ini, banyak sekali perubahan yang terjadi pada siswa SMP.

Mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan rasa ingin mencoba karena pada tahapan

remaja ini, seseorang sedang memasuk proses pencarian jati diri.

Siswa SMP berperan sebagai subjek di dalam pembelajaran IPA, bukan sebagai objek

pembelajaran yang mendengarkan dengan manis ketika guru sedang mengajar. Akan tetapi,

mereka turut berperan aktif terhadap proses pembelajaran IPA yang berlangsung.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang konkret tetapi memiliki konsep yang

abstrak. Konsep-konsep dari IPA ini bersifat kontinu, memiliki arti yang lebih dari satu, dan

merupakan penggabungan dari konsep-konsep yang sederhana. Karakteristik IPA tersebut

membuat siswa SMP mengalami kesulitan untuk memahaminya.

Dengan penerapan kaidah-kaidah alam secara langsung dalam pembelajaran IPA, akan

membuat pelajaran IPA lebih mengena di pemahaman siswa SMP karena mereka tidak hanya

mendengarkan guru, tetapi benar-benar mengalaminya sendiri. Ditambah lagi dengan

karakteristik rasa ingin tahu dan mencoba yang tinggi dari siswa SMP yang memasuki

tahapan remaja, maka mereka akan lebih peka terhadap gejala-gejala alam yang terjadi dan

mencoba mencari tahu tentang gejala alam tersebut. Dengan demikian, diharapkan bahwa

metode pembelajaran IPA dengan menerapkan kaidah-kaidah alam secara langssung iini

dapat berhasil.

Page 3: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

Pendahuluan

Tuhan Yang Maha Esa memerintahkan manusia untuk membaca alam. Dengan

membaca itu, manusia akan dapat memahami, memaknai dan mengambil hikmah dari apa

yang dibacanya itu. Alam tersusun atas berbagai komponen, yaitu biotik dan abiotik.

komponen biotik ini terdiri dari tumbuhan dan hewan, sementara komponen abiotik terdiri

dari lingkungan (benda takhidup yang mempengaruhi makhluk hidup, misalnya tanah dan

cahaya matahari). Melimpahnya komponen tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pendidik

dalam menyampaikan materi, terutama untuk pendidikan di daerah-daerah pedalaman yang

minim sarana dan prasarana. Pemanfaatan Komponen ini akan mempermudah siswa SMP

dalam memahami materi yang disampaikan oleh pendidik, terlebih dalam menyampaikan

mata pelajaran IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam atau yang biasa disingkat IPA merupakan ilmu yang

berkaitan dengan alam. Ilmu pengetahuan alam ini terdiri dari tiga cabang utama, yaitu Fisika,

Kimia dan Biologi. Masing-masing cabang dari IPA ini memilliki karakter yang berbeda. Di

bangku SMP, ilmu pengetahuan Alam ini disampaikan secara terpadu, walaupun dalam

penerapannya sering dipisah menjadi tiga mata pelajaran.

Menyampaikan mata pelajaran IPA tentulah tidak mudah, membutuhkan kreativitas

dari seorang pengajar. Hal itu disebabkan IPA merupakan ilmu yang bisa dibilang konkret

tetapi memiliki konsep yang abstrak. Selain itu, dalam mempelajeri IPA membutuhkan

pemahaman yang serius karena konsep IPA bersifat kontinu. Jadi ilmu-ilmu yang dipelajari

terus digunakan pada tingkatan selanjutnya, maka akan sangat menyulitkan seorang siswa

yang akan mempelajari suatu topik bahasan tetapi belum memahami bahasan yang

sebelumnya.

Siswa SMP merupakan siswa yang menginjak usia remaja. Pada tahapan ini, seorang

remaja memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi, memiliki rasa ingin mencoba dan

memiliki jiwa meneliti serta bersifat kritis. Akan sangat membosankan jika seorang remaja

dengan sifat-sifat tersebut duduk manis mendengarkan seorang guru yang mengajar, apalagi

yang diajarkan itu abstrak. Maka akan timbul rasa malas untuk mendengarkan, ngantuk, dan

asik dengan kegiatannya sendiri.

Alam mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu

dengan memanfaatkan kaidah-kaidah alam secara langsung sebagai media pembelajaran IPA.

Yang dimaksud pemanfaatkan kaidah-kaidah alam secara langsung di sini adalah menerapkan

hukum-hukum dan teori-teori IPA secara langsung. Jadi, seorang guru SMP dapat

Page 4: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

mengajarkan IPA secara langsung di alam. Sehinga konsep-konsep IPA tidak lagi abstrak,

karena yang dipelajari benar-benar ada.

Pembelajaran IPA di alam dilakukan dengan metode praktikum (percobaan) dan

meneliti (mengamati). Dengan rasa ingin tahu dan ingin mencoba seorang remaja, tentulah

metode pembelajaran di alam ini dapat membantu mereka. Karena dengan mengalami,

seseorang akan lebih mudah dalam menyimpan memori dibandingkan jika diceritakan.

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan

pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu

dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk

mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya

sendiri sesuai dengan potensinya).

A. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah perkembangan siswa SMP?

2. Bagaimanakah peran siswa SMP yang memasuki usia remaja terhadap mata pelajaran

IPA?

3. Bagaimanakah karakteristik dari Ilmu Pengetahuan Alam?

4. Bagaimana pengaplikasian kaidah-kaidah alam secara langsung dalam pembelajaran

IPA?

B. TUJUAN:

1. Mengetahui perkembangan siswa SMP.

2. Mengetahui peran siswa SMP yang memasuki usia remaja terhadap mata pelajaran

IPA.

3. Mengenali karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam .

4. Memahami pengaplikasian kaidah-kaidah alam secara langsung dalam pembelajaran

IPA.

C. PEMBAHASAN

1. Perkembangan Peserta Didik

Peserta didik SMP berada pada tahap periode perkembangan Operasional formal

(umur 11/12-18 tahun).Usia SMP merupakan tahapan di mana seorang anak beralih ke

tahapan remaja. Pada masa-masa ini banyak sekali perubahan yang dialami oleh seorang

remaja. Selain perubahan secara fisik juga perkembangan emosi dan intelegensinya. Dalam

Page 5: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

pembahasan ini, akan dibahas hanya pada perkembangan intelegensi dan emosi dari siswa

SMP yang sedang menginjak usia remaja (John W. Sontrok, 2009).

Sebagai manusia yang memiliki potensi kodrati, peserta didik memungknkan untuk

bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok makhluk yang sempurna (a fully functioning

person). Istilah pertumbuhan pada diri peserta didik lebih diartikan sebagai bertambahnya

tinggi badan, nerat badan, semakin efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan panca indra yang

menyangkut aspek fisik. Perkembangan menurut Hurlock adalah serangkaian perubahan

progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses pematangan dan pengalaman(Dwi Siswoyo,

2007).

Teori Perkembangan Peserta Didik SMP

a. Perkembangan Kognitif

Piaget menjelaskan bahwa selama tahap operasi formal yang terjadi sekitar usia 11-15

tahun, seorang anak mengalami perkembangan penalaran dan kemampuan berfikir untuk

memecahkan persoalan yang dihadapinya berdasar pengalaman langsung. Struktur

kognitif anak mencapai kematangan pada tahap ini. Potensi kualitas penalaran dan

berfikir (reasoning and thinking) berkembang secara maksimum. Setelah potensi

perkembangan maksimm ini terjadi, seorang anak tidak lagi mengalami perbaikan

struktural dalam kualitas penalaran pada tahap perkembangan selanjutnya. Remaja yang

sudah mencapai perkembangan operasional formal secara maksimum mempunyai

kelengakapan struktural kognitif sebagaimana halnya orang dewasa. Namun, hal ini tidak

berarti bahwa pemikiran (thingking) remaja dengan penalaran formal (formal reasoning)

sama baiknya dengan pemikran aktual orang dewasa karena secara potensial sudah

tercapai.

Aspek kognitif adalah pengembangan kecerdasan atau pengenalan. Kompetensi

kognitif meliputi menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesiskan,

dan menilai. Menurut Bloom (1956) tujuan domain kognitif terdiri atas enam bagian :

Pengetahuan (knowledge)

mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana

sampai pada teori-teori yang sukar. Yang penting adalah kemampuan mengingat

keterangan dengan benar.

Pemahaman (comprehension)

Mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat di atas

pengetahuan dan merupakan tingkat berfikir yang rendah.

Penerapan (application)

Page 6: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah

dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.

Penerapan merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada

pemahaman.

Analisis (analysis)

Mengacu kepada kemampun menguraikan materi ke dalam komponen-komponen atau

faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan di antara bagian yang satu

dengan yang lainnya sehingga  struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis

merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada aspek pemahaman

maupun penerapan.

Sintesa (evaluation)

Mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga

membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Aspek ini memerluakn tingkah laku

yang kreatif. Sintesis merupakan kemampuan tingkat berfikir yang lebih tinggi daripada

kemampuan sebelumnya.

Evaluasi (evaluation)

Mengacu kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan

tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan berfikir yang tinggi.

b. Perkembangan Afektif

Kebanyakan remaja mengalami konfik emosi pada suatu saat. Hal ini hampir

mengejutkan karena mereka mengalami perubahan yang pesat dan dramatis menyangkut

citra tubuh, peran yang diharapkan dan hubungan denagan teman sebaya. Selama masa

remaja perkembangan afektif yang berpengaruh ditandai dengan dua faktor yaitu

perkembangan idealism dan perkembangan kepribadian. Perkembangan operasi formal

memfasilitasi kemampuan berfikir verbal sehingga remaja tidak hanya mampu berfikir

hipotesis berdasarkan situasi riil. Jadi, kalau dimotivasi anak akan mampu berfikir logis

sebagaimana halnya orang dewasa. Instrumen evaluasi argument intelektual dibentuk

untuk berfungsi sepenuhnya. Remaja kurang apresiasi terhadap aturan-aturan formal,

namun mampu menerapkan kreteria logis dalam mengevaluasi penalaran tentang

peristiwa – peristiwa kehidupan. Dengan perkataan lain, remaja lebih tertarik kepda

masalah- masalah yang sifatnya lebih logis. Domain afektif atau intelektual adalah

mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa. Menurut Krathwol (1964)

klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori :

Penerimaan (recerving)

Page 7: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap

sitimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain

afektif.

Pemberian respon atau partisipasi (responding)

Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif,

menjadi peserta dan tertarik.

Penilaian atau penentuan sikap (value)

Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian

tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan.

Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi “sikap dan opresiasi”.

Organisasi (organization)

Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih

konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai

internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.

Karakterisasi/ pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex)

Mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Nilai-nilai sangat berkembang nilai

teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan.

Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi

jiwa. Variable-variabel di atas juga  telah memberikan kejelasan bagi proses pemahaman

taksonomi afektif ini, berlangsungnya proses afektif adalah akibat perjalanan kognitif

terlebih dahulu seperti pernah diungkapkan bahwa:

Bidang afektif dalam psikologi akan memberi peran tersendiri untuk dapat menyimpan

menginternalisasikan sebuah nilai yang diperoleh lewat kognitif dan kemampuan

organisasi afektif itu sendiri. Jadi eksistensi afektif dalam dunia psikologi pengajaran

adalah sangat urgen untuk dijadikan pola pengajaran yang lebih baik tentunya.

c. Perkembangan Psikomotor

Hampir setiap organ dan setiap organ dan sistem tubuh dipengaruhi oleh perubahan

spsikomotorik . Anak pra-puber dan remaja pasca-puber berbeda penampuilan luar

karena perubahan tinggi badan dan proposi tubuh dan perkembangan cirri-ciri seks

primer maupun sekuder. Pada masa perkembangan inilah para remaja pertengahan yang

dialami oleh siswa SMP sehingga periode penyesuain dan pengintegrasian perubahan

masa remaja awal akan lebih stabil. Pada masa perkembangan remaja mempengaruhi

struktur pengajaran,kurikulum, dan struktur sekolah.

Page 8: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

Selama masa remaja, kemampuan untuk saling memahami dan pengetahuan bahwa

orang lain adalah individu yang unik dengan perasaan mereka sendiri juga mempunyai

andil bagi peningkatan dramatis pengungkapan diri, keakraban, dan kesetian diantara

teman-teman. Ketika remaja awal berjuang membentuk identitas pribadi yang terlepas

dari identitas orangtuanya, mereka makin berpaling pada teman sebaya mereka mendapat

rasa aman dan dukungan sosial. Walaupun anak-anak usia sekolah dasar berpaling pada

orang tua untuk memperoleh dukungan semacam itu, pada kelas tujuh teman-teman

sesame jenis kelamin dianggap memberikan dukungan sama seperti orang tua dan kelas

meraka anggap sebagai sumber utama dukungan social. Domain psikomotorik adalah

kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi

tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu :

Peniruan

terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan

yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada

umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.

Manipulasi

Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-

gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini

siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku

saja.

Ketetapan

memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan.

Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat

minimum.

Artikulasi

Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan

mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang

berbeda.

Pengalamiahan

Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik

maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat

kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.

d. Perkembangan Biologis

Page 9: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

Peserta didik SMP biasanya berusia antara 12-17 tahun, pada usia 12 atau 13 tahun

mengalami masa stabil yaitu fase laten. Dinamika mulai bergejolak lagi ketika masa

pubertas yaitu usia 13-20 tahun . pada masa ini impuls-impuls mulai menonjol dan

muncul kembali. Apabila bisa dipindahkan dan disublimasikan oleh das ich dengan baik,

maka ia bisa sampai pada masa kematangan. Usia 13 tahun ini peserta didik mengalami

transisi yaitudari masa laten ke masa pupertas.

2. Sifat Peserta Didik dan Perannya

Peserta didik berperan sebagai pesona atau subyek yakni obyek yang non pribadi,

subyek yang otonom memiliki motivasi, hasrat ambisi, ekspresi, cita-cita, mampu merasakan

kesedihan, bisa senang dan bisa marah dan sebagainya. Sebagai subyek atau pesona yang

memiliki otonom mereka ingin mengembangkan diri secara terus-menerus untuk

memecahkan masalah hidup yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik SMP berada pada masa remaja, yang memiliki beberapa sifat berikut ini:

1. Memiliki rasa ingin tahu dan mencoba yang cukup tinggi.

Dengan metode pembelajaran langsung di alam dapat mengasah kepekaan siswa SMP

dalam mengamati gejala-gejala alam. Rasa ingin tahu mereka akan membantu mereka

dalam menemukan suatu gejala-gejala alam. Misalnya saja saat siswa SMP melihat

seekor ulat, maka mereka akan berpikir kenapa ulat yang menakutkan itu bisa menjadi

kuu-kupu yang indah. Setelah mengetahui apa yang ingin diketahui maka mereka

cenderung untuk mencoba apa yang mereka amati. Mereka ingin merasakan apa yang

belum pernah mereka alami. Pembelajaran langsung di alam dapat mewadahi rasa

ingin mencoba dari siswa SMP. Hal ini disebabkan pembelajaran langsung di alam

bukan sekadar pembelajaran secara teori tetapi dengan praktik secara langsung,

sehingga mereka dapat berpartisipasi secara akif.

2. Respon terhadap materi

Seorang siswa SMP mempunyai respon yang kurang terhadap materi yang

disampaikan dengan lisan oleh pendidik. Hal ini dikarenakan mereka belum dapat

membayangkan secara konkrit meskipun secara teori mereka sudah dapat berpikir

logis akan tetapi pada kenyataannya mereka belum dapat berpikir logis secara

maksimal.

3. Lebih mudah menyimpan memori jika mengalami

Peserta didik SMP mempunyai daya ingat yang tinggi terhadap apa yang mereka alami

dari pada yang hanya mereka dengar dari pendidik. Hal ini disebabkan guru yang

Page 10: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

paling baik dalam kehidupan adalah pengalaman, dimana pengalaman tersebut akan

tersimpan dalam memori mereka.

4. Memiliki potensi fisik dan psikis

Mereka merupakan insan yang unik sebab mempunyai potensi yang berbeda-beda

pada setiap individu.

5. Mengalami Perkembangan

Mereka selalu mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan diri sendiri atau

orang lain sesuai dengan lingkungan.

6. Membutuhkan bimbingan

Mereka merupakan makhluk yang belum dewasa sehingga membutuhkan

bantuanmdan bimbingan dari pihak lain sesuai dengan kodrat kemanusian.

7. Memiliki keinginan untuk mandiri

Dalam diri anak memiliki kecenderungan untuk memerdekakan dirinya sehingga

pendidik dan orang tua diwajibkan untuk memberikan kebebasan kepada anak.

3. Karakteristik Sains

Ilmu IPA merupakan ilmu eksak yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut:

1. Sebagian besar konsep Sains bersifat abstrak.

Dalam ilmu Sains sering digambarkan dengan sesuatu yang belum pernah kita lihat,

misalnya saja tentang tata surya.

Selain itu, penerapan ilm Sains secara konkret sangat sulit dilakukan.

2. Konsep-konsep Sains pada umumnya merupakan penyederhanaan dari keadaan yang

sebenarnya.

Misalnya saja dalam penerapan Hukum Newton dalam menghitung tegangan tali pada

katrol, maka dalam perhitungan massa katrol dan masa tali akan diabaikan. Padahal

dalam kenyataan yang sebenarnya tidaklah sesederhana itu, massa katrol dan massa

tali pastilah berpengaruh terhadap besarnya tegangan tali.

3. Konsep Sains bersifat berurutan dan kontinu.

Pelajaran Sains bersifat kontinu. Misalnya saja dalam memahami konsep bilok. Pada

saat mereaksikan suatu zat dan membuat persamaan reaksinya, pasti konsep bilok

tersebut digunakan lagi. Contoh lain misalnya dalam mempelajari teori Impuls dan

Momentum, dalam penerapannya dibutuhkan juga pemehaman mengenai Gerak

Benda, baik Gerak Lurus mau pun Gerak Melingkar.

4. Konsep sains memiliki arti lebih dari satu.

misalnya bilangan oksidasi dapat didefinisikan

Page 11: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

(1) sebagai banyaknya pasangan elektron dan pasangan elektron bebas yang terdapat

pada kulit valensi atom pusat suatu molekul atau ion.

(2) Banyaknya atom yang terikat pada atom sejenis dengan jarak terdekat yang sama

dengan kristal logam.

(3) Banyaknya atom donor yang terikat pada atom pusat dalam suatu kompleks.

(4) Banyaknya ion-ion yang sejenis yang terikat oleh sebuah ion dengan muatan

berlawanan dengan jarak yang terdekat yang sama pada kristal ion.

5. Konsep sains memiliki arti yang berlawanan.

Dalam Fisika dikenal adanya gaya Sentripetal dan gaya sentrifugal. Kedua

gaya ini memiliki arti yang berlawanan, gaya sentripetal merupakan gaya yang

arahnya menuju ke pusat sementara gaya sentrifugal merupakan gaya yang arahnya

menuju ke luar.

6. Konsep Sains juga bisa merupakan gabungan dari konsep-konsep yang sederhana.

Misalnya konsep tentang gerak yang merupakan gabungan konsep waktu,

perpindahan, kecepatan dan percepatan.

4. Contoh aplikasi pemanfaatan kaidah-kaidah alam secara langsung pada pelajaran

IPA SMP

1. Biologi

Pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dapat dilakukan dengan

pengamatan langsung dengan menggunakan kaidah-kaidah komponen alam yaitu

dengan objek kecambah. Pada kecambah ini dapat dianalisis mana yang merupakan

gejala pertumbuhan dan mana yang namanya gejala perkembangan.

Page 12: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

2. Kimia

Pada materi asam dan basa dapat dilakukan dengan pengamatan langsung dengan

menggunakan kaidah-kaidah komponen alam yaitu dengan menggunakan indikator

alami dari ekstrak tanaman.

Untuk uji larutan bersifat asam

Untuk uji larutan bersifat basa

3. Fisika

Pada materi sifat-sifat cahaya dapat dilakukan pengamatan langsung dengan

menggunakan kaidah-kaidah komponen alam yaitu:

cahaya dapat dibiaskan

Page 13: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

cahaya merambat lurus

D. KESIMPULAN

1. Siswa SMP memasuki tahapan remaja yang mengalami perkembangan fisik, mental

dan intelegensi.

2. Siswa SMP berperan sebagai sebagai subyek dalam pembelajaran IPA, bukan sebagai

objek.

3. Ipa memiliki beberapa karakteristik, diantarannya:merupakan ilmu konkret tapi

dengan konsep yang abstrak, kontinu, memiliki lebih dari satu arti dan merupakan

penggabungan dari konsep-konsep yang sederhana.

4. Pengaplikasian kaidah-kaidah alam dapat diterapkan baik pada Fisika, Kimia mau pun

Biologi.

E. DAFTAR PUSTAKA

Drayitno.2009.Dasar Teori dan Praksis Pendidikan.Jakarta:Grasindo.

Santrock, John W.2009.Psikologi Pendidikan Jilid I.Jakarta :Salemba.

.2009.Psikologi Pendidikan Jilid II.Jakarta :Salemba.

Page 14: anitaekantini.files.wordpress.com · Web viewDomain psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor

Siswoyo, Dwi dkk.2007.Ilmu Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press.

Wirawan, Sarlito.1991.Psikologi Remaja. Jakarta :Rajawali Press.