31
BAB I PENDAHULUAN Miologi (myology) adalah suatu ilmupengetahuan tentang otot. yang dapat diartikan adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah Ilmu pengetahuan. Sehingga alat gerak (locomotor apparetus) di dalam tubuh dapat dapat di kelompokan sebagai berikut : 1. Alat gerak yang bersifat Pasif (digerakan) yang artinya dapat di gereakan oleh faktor lain. Alat gerak yang bersipat pasif ini boleh kita jumpai pada Jaringan Tulang, Jaringan Rawan dan Jaringan Ikat. Jaringan tersebut sering kita katakan sebagai jaringan penyokong atau jaringan penunjang 2. Alat gerak yang bersifat aktif (yang menggerakan) yang artinya dapat menggerakan jaringan yang lain/yang bersifat pasif dapat kita sebut juga jaringan ini adalah jaringan Otot dan jaringan Syaraf 1 | Page

rikamegasaputri.files.wordpress.com€¦  · Web viewBursa mucosa subcutanea terdapat pada (a) bagian konveks dari suatu articulus di mana keadaan fleksi bagian tersebut dapat bebas

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

Miologi (myology) adalah suatu ilmupengetahuan tentang otot. yang dapat diartikan adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah Ilmu pengetahuan. Sehingga alat gerak (locomotor apparetus) di dalam tubuh dapat dapat di kelompokan sebagai berikut :

1. Alat gerak yang bersifat Pasif (digerakan) yang artinya dapat di gereakan oleh faktor lain. Alat gerak yang bersipat pasif ini boleh kita jumpai pada Jaringan Tulang, Jaringan Rawan dan Jaringan Ikat. Jaringan tersebut sering kita katakan sebagai jaringan penyokong atau jaringan penunjang

2. Alat gerak yang bersifat aktif (yang menggerakan) yang artinya dapat menggerakan jaringan yang lain/yang bersifat pasif dapat kita sebut juga jaringan ini adalah jaringan Otot dan jaringan Syaraf

Ada tiga tipe musculus, yaitu (1) otot skelet atau otot volunter, terdapat pada extremitas, dinding badan, (2) otot polos atau otot visceral (= otot involunter), terdapat pada dinding gaster, intestinum, dinding arteri, dan (3) otot jantung, terdapat pada cor. Secara fungsional otot skelet berada di bawah pengaruh kehendak, dapat dikendalikan ; otot polos dan otot jantung bekerja secara otonom.

Mengenai otot pada unggas, sebelumnya unggas juga termasuk ke dalam hewan vertebrata (bertulang belakang). Sehingga susunan otot pada unggas hampir sama dengan hewan vertebrata lainnya dalm hal fungsi dan letaknya sama.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 STRUKTUR OTOT

Secara mikroskopis otot skelet kelihatan bercorak, disebut otot bercorak atau otot seran lintang. Otot skelet terdiri dari sejumlah myofibril, yang merupakan sel otot berbentuk memanjang dengan beberapa nuclei. Protoplasma sel otot disebut sarcoplasma, dan sarcoplasma dibungkus oleh sarcolemma.

Ujung-ujung otot mengadakan perlekatan pada tulang, fascia dan sesama otot lainnya (otot mimik). Ujung otot yang melekat pada tulang terdiri atas jaringan ikat padat, berbentuk bulat, dinamakan tendo, atau berbentuk lembaran, disebut aponeurose. Perlekatan otot di abgian proximal disebut origo (= punctum fixum) dan perlekatan di bagian distal disebut insertio (= punctum mobile). Bagian otot yang berada di bagian kedua ujungnya disebut venter, dan ujung-ujung otot dinamakan caput dan cauda.

Myofibril mempunyai sifat kontraktil, vascular, tahan terhadap infeksi, tidak tahan terhadap tekanan dan gesekan. Sebaliknya tendo tidak kontraktil, non vascular, tahan terhadap tekanan dan gesekan. Pada tempat-tempat di mana tendo bergesekan dengan tulang, maka tendo dilindungi oleh bursa mucosa dan synovial sheath.

1. Bursa Mucosa berbentuk kantong, berisi sedikit cairan, berfungsi sebagai bantal untuk tendo. Bursa Mucosa diklasifikasikan menjadi bursa mucosa subtendinosa, articularis dan subcutanea.

· Bursa mucosa subtendinosa melindungi tendo terhadap gesekan pada tulang, cartilago, ligamentum atau tendo lainnya ( banyak terdapat pada extremitas).

· Bursa mucosa articularis merupakan bagian dari suatu cavum articulare, seperti yang terdapat di antara dens epistrophei dan ligamentum atlantis, juga terdapat pada articulatio metacarpophalangealis.

· Bursa mucosa subcutanea terdapat pada (a) bagian konveks dari suatu articulus di mana keadaan  fleksi  bagian  tersebut   dapat bebas bergerak, misalnya di dorsalis  olecranon (bursa olecranon), di ventralis articulatio genu (bursa prepatellaris), dan (b) di atas tonjolan tulang dan ligamentum, misalnya pada acromion, ligamentum patellae, tuberositas tibiae dan insertio tendo calcanea.

Synovial sheath adalah suatu kantong berbentuk tubulus yang membungkus tendo, terdiri dari dua buah tubulus, satu berada di sebelah profunda dan yang lain disebelah superficialis. Tabung yang superficialis  (tabung parietalis) terpisah oleh suatu celah dari tabung profunda (tabung viscelaris) yang melekat langsung pada tendo. Celah synovialis ,e,beri peluang kepada tendo untuk bergerak dengan bebas. Peralihan tabung parietalis menjadi tabung visceralis disebut mesotendon, yang dilalui oleh pembuluh darah. Synovial sheath hanya terdapat pada tendo yang mengalami gesekan atau tekanan pada dua permukaan atau lebih, misalnya pada manus dan pedis. Celah synovialis berisi cairan synovial, yang serupa dengan cairan yang terdapat dalam bursa mucosa.

Fascia adalah lembaran jaringan ikat yang membungkus dan berada di sebelah profunda kulit. Terdiri dari fascia superficialis dan fascia profunda.

1. Fascia superficialis (= fascia subcutanea, tela subcutanea) terletak di sebelah profunda cutis, terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan superficialis, disebut panniculus adiposus, yang mengandung timbunan lemak. Panniculus adiposus bisa menebal sampai beberapa sentimeter, tetapi bisa juga tidak ada lemak sama sekali. Lapisan profunda tipis, tidak mengandung lemak, banyak mengandung jaringan elastik. Kedua lapisan tersebut melekat satu sama lain, tetapi di bagian inferior dinding cavum abdominis dapat dipisahkan. Diu antara kedua lapisan tersebut terdapat arteri, vena, nervus, ductus lynphaticus, glandula mammae, sebagian otot mimik, platysma myoides. Di daerah dorsum manus fascia superficialis mudah dipisahkan (diangkat)  dari fascia profunda.

2. Fascia profunda membungkus otot dan struktur-struktur yang terkait, selain itu fascia profunda membentuk septum intermusculare yang memisahkan kelompok-kelompok otot, seperti kelompok otot extensor dan otot flexor pada extremitas suyperior. Salah satu fungsi fascia adalah membantu kelancaran circulasi darah. Arsitektur otot atau letak myofibril bisa berbentuk : (1) paralel, (2) oblique atau pennatus dan (3) radial  (= fan, kipas).

Secara fungsional myofibril yang terletak oblique mempunyai kekuatan (mengangkat) yang lebih besar daripada yang berbentuk paralel.

1. Myofibril yang paralel, terletak paralel dengan axis memanjang dari otot, dari origo sampai insertio, misalnya m.sternocleidomastoideus, mm.rhomboidei, m.rectus abdominis, n.gluteus maximus, m.sartorius. Pada kelompok ini termasuk otot yang berbentuk fusiformis, seperti m,biceps brachii, m.semitendinosus. m.flexor carpi radialis.

2. Myofibril berbentuk pennatus , seperti bulu ayam, dibagi menjadi (a) unipennatus, origonya sempit atau berbentuk garis, misalnya m.extensor digitorum longus, m.peroneus tertius, (b) bipennatus, mempunyai origo pada tempat (facies) yang luas, misalnya m.peroneus longus, m.flexor hallucis longus, dan (c) multipennatus, mempunyai sekat-sekat dari origo sampai insertio, misalnya m.deltoideus, m.subscapularis.

3. Myofibril berbentuk radial (segitiga, kipas), berorigo pada tempat yang lebar dan insertio pada tempat yang sempit (apex), misalnya m.pectoralis minor, m.adductor longus, m.temporalis, m.gluteus medius.

2.2 TIPE OTOT AYAM

Jaringan otot merupakan bagian yang penting yang menyusun bererapa organ pada tubuh unggas. Jaringan otot ayam merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak selaku anggota gerak. Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai penggerak. Ciri suatu otot mempunyai hubungan yang erat dengan fungsinya. Karena fungsinya, maka jumlah jaringan ikat berbeda diantara otot. Jaringan ikat ini berhubungan dengan kealotan daging. Otot-otot yang berasosiasi dengan tulang yaitu otot-otot yang berhubungan dengan tulang, sering disebut otot skeletal (Soeparno, 1994).

Secara garis besar ada tiga tipe otot, yaitu: otot polos, otot jantung dan otot skeletal (Nesheim et al., 1979).

 

Tipe-tipe otot polos tersebut dapat dilihat pada gambar 5.

Keterangan: A.   Otot skeletal potongan membujur, B.  Otot skeletal potongan melintang, C.   Otot polos potongan membujur, D.  Otot polos potongan melintang, E. Otot jantung (Radiopoetra, 1991).

Secara umum ketiga tipe otot tersebut dapat dijelaskan pada alinea berikut ini:

1. Otot Polos

Otot polos merupakan otot yang menyusun pada saluran pembuluh darah, usus, saluran pencernaan dan beberapa organ yang dikontrol dibawah sadar (Nesheim et al., 1979). Otot polos tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus dengan masing-masing satu nukleus yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-fibril yang homogen. Sel-sel tersebut tersusun dalam lapisan-lapisan yang diikat dengan jaringan pengikat fibrosa (Radiopoetra, 1991).

2. Otot Jantung

Otot jantung merupakan otot penyusun pada organ jantung (Nesheim et al., 1979). Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot skeletal, hanya serabut-serabutnya bercabang dan saling beranyaman atau dengan kata lain otot jantung adalah otot skeletal yang bekerja tanpa sadar atau involunter (Radiopoetra, 1991). 

3. Otot Skeletal

Otot skeletal bekerja dengan sadar dan menyusun  sebagian besar pada karkas ayam. Otot  dada (breast), otot gending (thigh), dan otot paha (leg) merupakan otot skeletal yang penting yang menyusun tubuh ayam. Otot dada merupakan bagian yang paling besar menyusun pada karkas ayam karena dibutuhkan untuk terbang, misalnya pada bangsa ayam liar. (Nesheim et al., 1979). Otot ini telah dikembangkan secara genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-spesies domestik. Otot skeletal juga disebut otot lurik atau otot serat lintang. Fibril-fibrilnya tampak mempunyai jalur-jalur melintang gelap dan terang yang berselang-seling, karena fisiknya berbeda. Sel-selnya berbentuk silindris dengan diameter sekitar 50 U dan panjang sekitar 2,5 cm atau lebih. Sel-sel otot lurik biasanya mempunyai banyak nukleus. Otot lurik pada ayam biasanya berkelompok dan diikat dengan jaringan pengikat, membentuk bundel otot atau muskulus yang mempunyai bermacam-macam bentuk. Selubung tersebut terikat pada periosteum tulang atau saling bergabung membentuk tendo yang mengikat bundel otot tersebut pada skeleton. Sel otot tersebut berkonstraksi bersama-sama sehingga otot tampak menggembung dan memendek. Otot skeletal biasanya berkonstraksi cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali (Radiopoetra, 1991).

Ayam memiliki otot merah dan putih, yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen pada otot ayam (Blakely and Bade, 1991). Secara garis besar bagian-bagian dari otot pada tubuh unggas dapat dilihat pada gambar 6a dan 6b.

Keterangan: Sartorius (S), gracilis (G), Vastus, lateralis (VL), Rectus femoris (RF), Vastus intermedius (VI), Vastus medialis (VM), pectinus (P), Biceps femoris (BF), Semitendinosus (ST), Se mimembranosus (SM), adductor (A)

2.3 OTOT BADAN

Pada umumnya setiap otot badan mempunyai 2 ujung yang masing-masing dinamakan Kepala (Caput) dan Ekor (Cauda), sedang bagian yang tengah-tengah disebut dengan Empal (Venter). Selain itu otot juga mempunyai bagian-bagian yaitu :

1. Venter ( Empal )

Mula-mula terlihat serabut otot berkelompok menjadi satu bekas yang dilapisi oleh jaringan ikat yang tipis. Jaringan ikat untuk satu bekas ini dinamakan Perimysium Internum atau Perimysium tingkat I. Selanjutnya beberapa bekas menjadi satu rombongan yang dselubungi oleh jaringan ikat lagi yang dinamakan Perimysium tingkat II. Begitu seterusnya, tingkat III, IV,dst, sehingga merupakan suatu empal dengan dilapisi jaringan ikat. Jaringan ikat paling luar disebut : Perimysium Externum atau Fascie/Musulus (otot).

Jaringan ikat yang membungkus myobril berfungsi untuk mengikat myofibril, tempat pembuluh-pembuluh darah, tempat pembuluh-pembuluh syaraf, tempat pembuluh-pembuluh lympha. Disamping itu perimysium juga sebagai simpanan energi dan didalamnya terdapat zat collagen dan elastis.

2. Tendo (Urat)

Otot tidak langsung melekat pada tulang, tapi pada kedua ujungnya ada tendo (urat) sebagai perantaranya). Tendo ini merupakan jaringan ikat yang kuat sekali, lebih kuat dari otot itu sendiri, warnanya putih seperti perak. Tendo-tendo inilah yang yang melekat pada tulang, tonjolan tulang dan garis-garis pada tulang. Cara melekat pada tulang kuat sekali, sehingga bila otot mengkerut terlalu kuat, bukan tendonya yang terlepas dari tulang tetapi ototnya yang sobek atau tulangnya yang pecah/patah.

Ada 2 cara melekat tendo terhadap tulang yaitu dengan perantara Periost (tonjolan tulang) dan langsung beralih dari jaringan tendo ke jaringan tulang. Tendo dibedakan atas 2 macam yaitu :

a. Origo : yaitu tendo yang melekat pada bagian rangka yang tetap (tidak banyak bergerak)

b. Insertio : yaitu tendo yang melekat pada bagian rangka yang banyak bergerak. Tetapi dapat juga origonya banyak bergerak, kalau insertionya di fixer.

Menurut hubungan antara serabut-serabut otot dan tendo-tendo, dapat dibedakan berbagai jenis otot yaitu :

a. Menurut bentuknya :

· Otot berbentuk kumparan

· Otot berbentuk kipas

· Otot berbentuk pipih (ada yang panjang dan pendek)

b. Menurut jalannya serabut otot :

· Otot berserabut sejajar, misalnya m.Sartorius (otot penjahit) dan m. Rhombiodeus (otot belah ketupat).

· Otot berserabut seperti kipas

Pada otot ini origonya terdapat pada tempat yang lebar dan insertionya pada tempat yang sempit, contohnya seperti m. Latissimus Dorsi (otot punggung lebar), m. Gluteus Medius (otot pantat) dan otot berserabut melingkar. Otot ini terdapat dimana ada lubang-lubang di dalam tubuh, misalnya : m. Orbicularis oris (otot lingkar mulut) dan m. Orbicularis oculi (otot lingkar mata).

· Otot berserabut seperti bulu ayam.

Serabut-serabut pada otot ini berjalan serong, menancap ke dalam tendonya. Jenis-jenis otot ini adalah sebagai berikut :

a. Otot Fusiform

Mempunyai serabut-serabut otot yang panjang dan menghasilkan pergerakan yang luas tetapi tidak kuat. Tendonya relatif pendek.

b. Otot Unipenatus

Mempunyai tendo yang panjang walaupun serabut-serabut otot yang melekat pada tendo itu pendek. Hal ini menjamin bahwa potongan melintang fisiologisnya relative besar dan akibatnya otot ini lebih kuat.

c. Otot Bipenatus

Mempunyai struktur sama seperti otot Unipenatus, akan tetapi serabut-serabut ototnya melekat pada kedua sisi tendo.

d. Otot Biceps Brachii dan Musculus Triceps Bracii

Otot dengan berkepala dua, otot berkepala tiga dan otot berkepala empat, dimana masing-masing kepala bersatu menjadi satu venter (perut) dan berakhir pada tendo yang sama.

e. Otot Multi Planus

Bila otot hanya mempunyai satu kepala tetapi mempunyai satu tendo perantara atau lebih, hingga otot mempunyai dua atau tiga venter. Salah satu otot seperti ini dengan dua venter mempunyai segmen otot berurutan yang hampir identik besarnya.

f. Otot Planus

Otot dengan tendo yang lebar dan tipis atau aponeurosis. Otot - otot dapat terbentang melalui satu sendi atau lebih dan dinamakan otot Uniaticuler, Biartikuler atau Multiartikuler. Otot- otot ini menghasilkan pergerakan yang berbeda dan pada beberapa kasus malahan menimbulkan gerakan yang berlawanan pada berbagai sendi. Contoh otot-otot interossei pada tangan yang melakukan fleksio sendi proksimal tetapi ekstensio sendi tengah dan terminal jari-jari. Otot - otot yang bekerjasama untuk menimbulkan suatu pergerakan dinamakan Sinergist dan otot -otot yang menimbulkan pergerakan yang berlawanan dinamakan Antagonist. Gabungan Sinergist dan Antagonist dapat merubah berbagai pergerakan. Pada fleksio pergelangan tangan misalnya, beberapa otot adalah synergist, tetapi pada abduksio radialis menjadi antagonis.

2.4 MACAM-MACAM OTOT AYAM

 

Gambar 6b. Bagian-bagian otot tubuh ayam (Soeparno, 1992)

Ayam mempunyai dua jenis/macam otot, yaitu otot merah (red muscle) dan otot putih (white muscle) yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen pada otot ayam (Blakely and Bade, 1991). Pada otot merah mengandung mioglobin yang berfungsi sebagai pengikat besi dan pembawa komponen oksigen, tetapi otot putih tidak. Mioglobin sama seperti hemoglobin pada manusia, sebagai pigmen warna merah pembawa oksigen pada darah (Nesheim et al., 1979).

Pada otot merah kandungan lemak lebih banyak dan protein lebih sedikit dibanding otot putih (Nuhriawangsa, 1994). Begitu juga mioglobin lebih banyak dibanding otot putih. Aktivitas dari otot juga mempengaruhi warna dari otot, pada otot paha mempunyai warna lebih gelap dibanding otot dada, karena pada paha lebih banyak mempunyai cekaman untuk berdiri dan menyangga tubuh dibanding pada dada. Selain itu bangsa ayam juga mempengaruhi struktur otot, pada ayam pedaging otot lebih terang warnanya dan lebih besar diameternya dibanding ayam petelur (North, 1978).

Sesaat setelah penyembelihan otot akan berubah menjadi daging dan mengalami proses patologis yang dinamakan rigor mortis atau kaku bangkai. Otot berubah menjadi kaku karena kenaikkan tegangan otot sehingga kehilangan elastisitas. Kaku bangkai dimulai dari tubuh bagian depan melanjut ke belakang dan biasanya hilang dengan urutan yang sama (Akoso, 1993)

2.5 MACAM-MACAM SUSUNAN OTOT RANGKA

Otot rangka dibagi menjadi : otot badan/togok, otot anggota gerak, dan otot kepala.

Otot badan/togok terdiri dari :

1. Otot Punggung

Terletak di belakang tulang belakang sebelah kanan dan kiri yang disebut luhur. Urat-urat otot punggung ini melekat pada taju-taju duri dan taju-taju sayap. Otot punggung sangat penting pada gerak-gerik tulang belakang,sehingga dapat :

a. menekuk ke belakang (retroflexi)

b. menekuk ke muka (anteflexi)

c. menekuk ke samping (lateroflexi)

d. memutar ke kanan (endorotasi)

e. memutar ke kiri (exorotasi)

2. Otot Perut

Dinding otot perut muka dibentuk oleh otot perut lurus (m. rectus abdominus) yang menghubungkan tulang dada dengan tulang kemaluan, sedang disisi otot perut lurus terdapat otot perut lebar yang terdiri dari :

a. otot perut serong luar (m. obligus abdominus externum)

b. otot perut serong dalam (m. obligus abdominus internum)

c. otot perut melintang

Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada sehingga merupakan sebuah penutup rongga perut yang dapat bergerak. Penutup ini dapat bergerak mengikuti besar kecilnya rongga perut (isi lambung, isi usus, isi kandungan, isi kantong kemih). Otot perut melekat pada rangka dada, sehingga dapat mempengaruhi gerakan dinding rongga dada yang sangat penting artinya pada gerakan pernafasan. Otot perut secara tidak langsung dapat pula mempengaruhi sikap tulang belakang.

3. Otot Dada

Otot ini mengisi sela antara iga dalam dan luar. Otot dada ada 2 macam yaitu :

1. Otot antar tulang iga (m. intercostales) yang terdiri dari :

a. Otot antar tulang iga luar (m. intercostales externum)

b. Otot antar tulang iga dalam (m. intercostae internum)

2. Otot pengangkat iga (m. levetor costae)

Otot tersebut mempengaruhi gerak – gerik rangka dada, sekaligus merakit rangka dada. Kerja otot – otot dada ini penting artinya pada gerakan pernafasan ekspirasi oleh otot antar iga luar dan mengangkat iga serta pernafasan inspirasi oleh otot antar iga dalam.

4. Otot Leher

Otot leher muka terdiri dari :

a. Otot Platisma (m. Platysma)

b. Otot tulang dada selangka putih tulang (m. sternoeleido mastoideus)

Otot  ini melekat pada pinggir atas tulang dada dan tulang lidah serta pangkat tengkorak. Otot ini penting artinya untuk gerakan kepala, leher, dan untuk perputaran pangkal tenggorokan dan tulang lidah dalam peristiwa menelan. Otot leher yang lain terletak dibelakang sisi kanan kiri leher. Otot – otot leher ini penting pada gerakan leher dan rangka tenggorokan pada sendi atlas kepala belakang, sehingga kepala dapat bergerak sebagai berikut :

1. mengangguk (antefleksi)

2. menengadah (retrofleksi)

3. menoleh ke kanan dan ke kiri (endorotasio dan eksorotasio)

4. menggeleng (lateroflaksi)

2.6 PEROTOTAN AYAM

Otot-otot ayam yang diamati meliputi otot-otot cervical, pectoralis superficialis, pectoralis profundus, bisep brachii, trisep brachii, flexor carpii radialis, extensor carpii radialis, obliqus abdominis externus, supra coracoideus, gluteus medius, gastronemius, gluteus supraisialis, tibia cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor.

Menurut (Akoso, 1993), ayam memiliki otot merah dan otot putih karena perbedaan zat warna merah (mioglobin), yang membawa oksigen kedalam otot. Kekuatan gerak utama dari sayap selama terbang diatur oleh otot pectoralis besar yang terletak didaerah dada. Sayap dinaikkan oleh otot supracoracoid. Otot supracoracoid dapat menyebabkan perpindahan secara berlawanan meskipun berbatasan dan paralel dengan pectoralis. Hal ini dikarenakan tendonya disisipkan kedalam sisi berlawanan dari humerus pada tendon pectoralis (Swatland, 1984).

Otot pectoralis pada unggas adalah otot terbesar dari tubuh kira-kira 8% dari berat tubuh. Otot kecil yang terletak pada sayap mengontrol permukaan dan derajat perputaran sayap selama terbang (Swatland, 1984).

Musculus pectroralis major berfungsi untuk menutup sayap, berorigo pada carniasterni dan berinsertio pada faciesventralishumeri. Musculus pectoralis minor baru tampak bila musculus pectoralis major diangkat. Musculus ini berorigo pada carniasterni, kemudianmasuk kedalam foramen triosseum yang berinsertio pada faclesdorsalishumeri. Fungsinya adalah untuk menurunkan sayap (Radiopoetra, 1991).

2.7 KONTRAKSI OTOT

Unit struktural otot adalah myofibril. Unit fungsional otot adalah suatu motor unit, yang terdiri dari sebuah sel saraf motoris pada cornu anterior medulla spinalis dan semua myofibril (100 atau lebih) yang dipersarafi oleh serabut-serabut saraf motoris dari sel saraf tersebut. Stimulus dari satu sel saraf motoris akan mengaktifkan semua myofibril yang dipersarafinya. Gerakan dapat terjadi apabila sejumlah motot unit diaktifkan. Kontraksi (gesekan) otot ditentukan oleh jumlah myofibril yang diaktifkan. Apabila dua buah otot mempunyai ukuran yang sama (penampang anatomi, penampang transversal melalui otot), maka otot dengan myofibril yang lebih banyak mempunyai kekuatan yanglebih besar (penampamg fisiologi, penampang melalui myofibril). Contoh m.rectus femoris mempunyai penampang anatomi yang sama dengan penampang fisiologi. Atas dasar ketentuan tersebut maka otot dengan myofibril berbentuk oblique mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada otot dengan myofibril yang paralel.

Ada 3 bentuk konstraksi otot : (1) konsektrik, myofibril menjadi lebih pendek sampai 1/3 – 1/2 dari panjang semula dan diameter otot menjadi lebih besar, misalnya kontraksi m.biceps brachii, (2) eksentrik, myofibril menjadi bertambah panjang dan (3) statis, myofibril tidak berubah dalam ukuran, misalnya lengan menahan suatu benda yang berat atau mendorong suatu benda yang besar dan berat.

Otot yang berkontraksi menimbulkan perubahan-perubahan elektris, struktur, kimiawi dan temperatur (proses metabolisme otot).Kontraksi “ all or one “ adalah kontraksi maximal dari myofibril terhadap suatu stimulus motoris, artinya walaupun stimulus datambah myofibril tidak bisa berkontraksi lagi. Suatu gerakan yang dikehendaki dapat dihasilkan oleh kontraksi beberapa otot dan sebaliknya suatu otot dapat berperan pada beberapa gereakan.

Untuk menghasilkan suatu gerakan yang diinginkan, maka ada otot yang berperan sebagai :

1. Prime mover, yang menjadi penggerak utama untuk menghasilkan gerakan yang diinginkan, misalnya flexi jari-jari tangan; gaya berat dapt juga menjadi primemmover, yaitu manakala seseorang mengangkat suatu benda dan meletakkannya di meja.

2. Antagonis, peranan otot yang berlawanan dengan prime mover, misalnya m.triceps brachii yang berperan sebagai antagonis terhadap gerakan flexi dari articulatio cubiti, sedangkan m.triceps brachii sendiri adalah prime mover untuk gerakan extensi articulatio cubiti; gaya gravitasi dapat juga berperan sebagai antagonis, yaitu ketika dilakukan gerakan flexi apada articulatio cubiti dari Posisi Anatomi. Pada peran antagonis myofibril dapat menjadi bertambah panjang atau berada pada keadaan relaks dan berfungsi mengontrol dan menghasilkan gerakan (gerakan menjadi lebih tepat), (3) fiksator, menfiksasi persendian lainnya agar supaya hanya gerakan yang diinginkan yang terjadi, terutama memfiksasi persendian yang berada di bagian proximal, maka articulatio humeri tidak mengalami perubahan posisi, (4) synergis, adalah bagian dari fiksator, misalnya otot prime mover melewati dua atau tiga persendian dan gerakan yang dikehendaki adalah pada persendian yang distal, mka persendian di bagian proximal difiksasi, contohnya fleksii jari-jari tangan yang tidak disertai fleksi pergelangan tangan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Miologi (myology) adalah suatu ilmupengetahuan tentang otot. yang dapat diartikan adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah Ilmu pengetahuan. Secara garis besar ada tiga tipe otot, yaitu: otot polos, otot jantung dan otot skeletal. Otot polos merupakan otot yang menyusun pada saluran pembuluh darah, usus, saluran pencernaan dan beberapa organ yang dikontrol dibawah sadar. Otot jantung merupakan otot penyusun pada organ jantung. Sedangkan, Otot skeletal bekerja dengan sadar dan menyusun  sebagian besar pada karkas ayam. Otot  dada (breast), otot gending (thigh), dan otot paha (leg) merupakan otot skeletal yang penting yang menyusun tubuh ayam.

Otot-otot ayam yang diamati meliputi otot-otot cervical, pectoralis superficialis, pectoralis profundus, bisep brachii, trisep brachii, flexor carpii radialis, extensor carpii radialis, obliqus abdominis externus, supra coracoideus, gluteus medius, gastronemius, gluteus supraisialis, tibia cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor. Ayam memiliki otot merah dan otot putih karena perbedaan zat warna merah (mioglobin), yang membawa oksigen kedalam otot. Kekuatan gerak utama dari sayap selama terbang diatur oleh otot pectoralis besar yang terletak didaerah dada.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus1,2011.IlmuTernak20% Unggas Otot. http://pertanian.uns.ac.id/~adimagna/Ilmu-Ternak-%20-Unggas-Otot.htm diakses pada tanggal 23 Maret 2012 pukul 14:34

Anonimus2,2010. Laporan Praktikum Biologi Dasar. http://daniwara.wordpress.com/laporan-praktikum/laporan-praktikum-biologi-dasar. diakses pada tanggal 16 Mareet 2012 pukul 18:51

Anonimus3,2010. Bahan Ajar Anatomi 2. http://stkip.wordpress.com/bahan-ajar-anatomi-2. diakses pada tanggal 18 Maret 2012 pukul 19:14

Kuehnel,Wolfgang M.D.,2003.Color Atlas of Cytologi, Histology and Microscopic Anatomy. Thieme Stuttgart, New York

Zhernia, 2010. Miologi. http://zhernia.wordpress.com/2010/03/31/miologi. diakses pada tanggal 23 Maret 2012 pukul 22:23

12 | Page