Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
NATA DE BELIMBINGKARYA ILMIAH INI DIBUAT SEBAGAI SYARAT KELULUSAN
Rifqi Fadhil E.
XII IPA 2
SEKOLAH MENENGAH ATAS BINA INSANI
JL. K.H. SHOLEH ISKANDAR, SUKADAMAI, TANAH SAREAL,
BOGOR, 16161
TELP. (0251)8354745/(0251)8310312 FAX. (0251)8310312
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Maheni Yunitasari, S.P. Ani Cahyaningsih, S.Pd.
Mengetahui,
Kepala SMA Bina Insani
Dedi Supriyadi, S.Ag.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena hanya
dengan rahmat dan karunialah penulis dapat menyelesaikan pengerjaan karya
ilmiah yang berjudul “Nata de Belimbing” ini. Tidak lupa shalawat dan salam
marilah kita haturkan kepada nabi besar kita Muhammad Saw yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh rahmat dan hidayah
ini.
Karya ilmiah ini berisi informasi tentang suatu jenis makanan yang
bernama “nata”, khususnya membahas tentang cara pembuatan, kualitas, dan
manfaat dari nata yang dibuat dari sari ekstrak buah belimbing. Penulis yakin
bahwa karya ilmiah ini dapat membantu menyeiakan informasi untuk pembuatan
nata, khususnya yang dibuat dari belimbing.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
mendukung penyelesaian karya ilmiah ini, karena tanpa pihak – pihak tersebut
karya ilmiah ini tidak mungkin dapat terselesaikan, pihak – pihak ini yaitu:
Bapak Dedi Supriyadi, S. Ag. selaku kepala sekolah.
Bapak Nur Alam Islamy, S. Ag. selaku wali kelas XII IPA 2.
Ibu Maheni Yunitasari, S. P. dan Ibu Ani Cahyaningsih, S. Pd. selaku guru
pembimbing.
Kedua orang tua penulis yang senantiasa selalu memberi dukungan moral dan
material.
Teman – teman penulis yang turut serta membantu dalam pengumpulan data dan
eksperimen dalam karya ilmiah ini.
Dengan selesainya karya ilmiah ini, penulis berharap bahwa karya ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya, dan bagi mereka yang
ingin membuat nata khususnya yang berbahan dasar belimbing.
Bogor, 28 Agustus 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................2
1.4 Metode Penelitian...........................................................................2
1.5 Hipotesis.........................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan.....................................................................2
BAB II. KAJIAN TEORI.................................................................................4
2.1 Nata de Coco...................................................................................4
2.2 Belimbing........................................................................................5
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................6
3.1 Alat.................................................................................................6
3.2 Bahan.............................................................................................6
3.3 Cara Kerja......................................................................................6
3.4 Skema Pembuatan..........................................................................11
ii
BAB IV. HASIL PENELITIAN.......................................................................12
4.1 Uji Organoleptik...............................................................................12
4.2 Pembahasan......................................................................................14
BAB V. PENUTUP..........................................................................................15
5.1 Simpulan..........................................................................................15
5.2 Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
iii
DAFTAR TABEL
Skema. Pembuatan Nata de Belimbing.................................................................11
Tabel Uji Organoleptik..........................................................................................12
Grafik 1. Rasa........................................................................................................13
Grafik 2. Penampilan.............................................................................................13
Grafik 3. Nilai Ekonomi........................................................................................14
iv
DAFTAR GAMBARGambar Nata de Coco.......................................................................................4
Gambar Belimbing............................................................................................5
Gambar Langkah 2...........................................................................................7
Gambar Langkah 3...........................................................................................7
Gambar Langkah 4...........................................................................................8
Gambar Langkah 5...........................................................................................8
Gambar Langkah 6...........................................................................................9
Gambar Langkah 7...........................................................................................9
Gambar Langkah 8...........................................................................................10
Gambar Langkah 9...........................................................................................10
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan yang bernama nata ini sudah
menjadi camilan yang sangat menyegarkan sejak zaman nenek moyang kita
dahulu. Makanan yang terbuat dari sari air kelapa yang difermentasikan ini sangat
nikmat untuk disantap ketika cuaca sedang tidak bersahabat untuk melepas rasa
gerah dan dahaga. Camilan ini sangat cocok untuk dicampur dengan camilan
dingin yang lain, seperti es buah, sirup, cincau, es dawet, dan camilan dingin
lainnya. Rasanya yang manis serta teksturnya yang lembut dan kenyal seperti jeli
membuat siapapun yang mencicipinya akan merasa ketagihan dan merasa ingin
terus memakannya.
Sekarang siapa yang tidak kenal dengan sejenis buah yang bernama
belimbing. Buah yang berwarna merah muda ini sudah sangat tersohor khususnya
di kalangan pecinta rujak buah, karena bagi mereka (dan penulis) tidak lengkap
rasanya jika suguhan rujak buah tidak dilengkapi dengan potongan-potongan si
manis merah mudah ini. Rasanya yang cukup manis namun tidak berlebihan, dan
teksturnya yang renyah serta memiliki kandungan air yang sangat tinggi
membuatnya sangat nikmat untuk disantap kapan pun dan di mana pun, sebagai
camilan maupun pelepas rasa dahaga.
Seperti yang penulis bahas di atas, belimbing merupakan buah yang tersohor
karena kenikmatannya jika disantap ditemani dengan sambal rujak. Namun, cara
menyantap belimbing yang satu ini sudah sangat biasa dan tidak ada kata
istimewa di dalamnya. Berdasarkan pemikiran tersebut penulis ingin mencoba
suatu cara lain untuk menikmati belimbing, yaitu dengan membuatnya menjadi
nata. Dengan begini, maka belimbing dapat menjadi sebagai suatu variasi produk
makanan baru yang dapat disantap langsung atau ditambahkan ke dalam berbagai
jenis minuman, untuk menambah rasa dan kenikmatan minuman serta nata
belimbing itu sendiri.
1
2
1.2 Rumusan Masalah
Apakah belimbing dapat dijadikan nata de belimbing?
Apakah nata de belimbing memiliki rasa yang enak?
Apakah nata de belimbing ini memiliki nilai jual yang tinggi?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk membuktikan bahwa belimbing dapat dijadikan nata.
Untuk membuktikan bahwa nata de belimbing memiliki rasa yang enak.
Untuk mengetahui bahwa nata de belimbing memiliki nilai jual yang tinggi.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini
yaitu eksperimen dan studi pustaka.
1.5 Hipotesis
Buah belimbing dapat dijadikan bahan dasar dalam pembuatan nata de
belimbing. Hal ini didasarkan pada nata de coco yang dibuat dari ekstrak buah
kelapa terbentuk dari glukosa yang difermentasi dan dipadatkan oleh bakteri
Acetobacter xylinum. Karena buah kelapa dan belimbing keduanya mengandung
glukosa, maka ekstrak dari belimbing pun seharusnya dapat juga dijadikan bahan
dasar untuk membuat nata. Hipotesis ini diterima jika benar dan ditolak jika salah.
1.6 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.5 Hipotesis
3
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Nata
2.2 Buah Belimbing
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat
3.2 Bahan
3.3 Cara Pembuatan
3.4 Skema Pembuatan
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Uji Organoleptik
4.2 Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Nata
Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan darifermentasi air kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina.
"Nata de coco" dalam bahasa Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.
Nata de coco sebenarnya adalah selulosa murni produk kegiatan mikroba Acetobacter xylinum. Produk ini dibuat dari air kelapa dan dikonsumsi sebagai makanan berserat yang menyehatkan. Di samping itu nata de coco dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku industri.
Produksi nata de coco banyak dipraktekkan di masyarakat sebagai usaha kecil dan menengah. Di tingkat industri kecil, nata de coco dikonsumsi sebagai bahan makanan tambahan dalam bentuk campuran minuman, coktail, puding, es mambo dll. Di tingkat industri menengah, nata de coco dipesan guna memenuhi permintaan industri sebagai bahan baku akustik dan sekat kedap suara.
Gambar Nata de Coco
4
5
2.2 Pengertian Belimbing
Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, Inia, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii. Di Indonesia, buah ini menjadi ikon Kota Depok, dan Jawa Barat sejak tahun 2007.
Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah. Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyakvitamin C. Salah satu jenis dari belimbing, yang disebut belimbing wuluh, sering digunakan untuk bumbu masakan, terutama untuk memberi rasa asam pada masakan. Salah satu wilayah yang terkenal akan produksi belimbing adalah Demak, dan Jawa Tengah.
Belimbing demak terkenal berukuran besar, warnanya kuning cerah dan rasanya manis. Orang yang bermasalah pada ginjalnya harus menghindari konsumsi buah ini karena mengandung asam oxalat. Jus yang terbuat dari belimbing lebih berbahaya karena konsentrasi asamnya yang lebih tinggi. Orang yang memiliki kolesterol tinggi atau penderita diabetes juga harus menghindari buah ini, karena kandungan gulanya yang tinggi.
Gambar Belimbing
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat:Wadah untuk proses fermentasi dan perendaman
Panci untuk memasak dari alumunium atau stainless stell
Seperangkat blender
Saringan
Kertas koran
Pisau
Kompor yang dilengkapi dengan gas
3.2 Bahan:Belimbing bintang sebanyak dua buah (± 250 gram)
Air matang sebanyak ± 800 ml
Untuk satu liter ekstrak / jus belimbing dibutuhkan
Gula pasir sebanyak 1 – 3% dari ekstrak atau 10 – 30 gram (± 2-3 sendok makan)
sesuai selera
Asam cuka / asam asetat glacial (kadar 98%) sebanyak 0,5 – 2% atau 5 – 20 ml
sesuai kadar keasaman ekstrak belimbing (± 1 sendok makan)
Starter atau biakan bakteri Acetobacter xylinum sebanyak 10% atau 100 ml (± 5
sendok makan)
3.3 Langkah Kerja:1. Semua alat dan bahan yang dibutuhkan harus tersedia.
2. Buah belimbing bintang diiris tipis sebelum dimasukkan ke dalam blender agar
proses penghalusan lebih mudah.
6
7
Gambar Langkah 2
3. Irisan buah belimbing beserta air dimasukkan ke dalam blender, lalu blender
dinyalakan dan tunggu hingga terbentuk jus belimbing yang halus.
Gambar Langkah 3
8
4. Wadah blender diangkat lalu tuangkan jus belimbing di atas panci yang sudah
dilengkapi dengan saringan untuk menyaring residu dari jus belimbing.
Gambar Langkah 4
5. Jus belimbing yang sudah disaring dipanaskan di atas kompor hingga mendidih.
Gambar Langkah 5
6. Dalam keadaan mendidih, bahan-bahan tambahan (gula dan cuka) lalu aduk
hingga merata dan angkat.
9
Gambar Langkah 6
7. Tuang jus belimbing yang masih panas ke dalam wadah fermentasi lalu tutup
dengan kertas koran dan biarkan hingga dingin.
Gambar Langkah 7
8. Setelah jus belimbing dingin (suhu ruang), cairan starter Acetobacter xylinum
ditambahkan ke dalam jus.
10
Gambar Langkah 8
9. Peram (tutup rapat) media fermentasi yang telah diberi starter selama empat
sampai tujuh hari sampai terlihat padatan putih pada lapisan atas dan tampak agak
memadat.
Gambar Langkah 9
10. Nata yang sudah matang dipanen dari wadahnya, lalu direndam dalam air selama
satu hari untuk menghilangkan kadar asam.
11. Nata yang sudah direndam dipotong-potong persegi atau sesuai selera.
12. Nata telah siap untuk disantap. Nata dapat ditambahkan dengan jus belimbing
baru untuk menambah kenikmatan dan sensasi rasa natanya.
11
3.4 Skema Pembuatan:
Siapkan alat dan bahan
Iris belimbing untuk mempermudah proses penghalusan
Irisan buah belimbing beserta air dimasukkan ke dalam blender
Saring jus belimbing
Panaskan atau rebus jus belimbing yang telah disaring
Tambahkan gula dan cuka lalu aduk dan angkat
Tiriskan jus belimbing yang sudah matang
Cairan bakteri nata ditambahkan ke dalam jus
Peram jus yang sudah difermentasi selama satu minggu
Panen nata yang sudah matang lalu rendam selama satu hari
Potong nata yang sudah bersih
Nata siap disajikan. Tambahkan jus belimbing sesuai selera
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Uji Organoleptik
Penulis melakukan pengujian kepada dua puluh lima responden untuk
mencoba nata de belimbing dan dimintai pendapatnya mengenai rasa, penampilan
(tekstur), dan nilai ekonomi dari nata de belimbing. Hasil dari pengujian tersebut
penulis cantumkan dalam tabel uji organoleptik berikut:
No Nama Rasa Penampilan Nilai EkonomiEnak Tidak Menarik Tidak Layak Tidak
1 Ega Pramudita V V V2 Rayhanantha R. V - V3 Nidya Nurul V - V4 Karlina M. V V V5 Yavis Hastra V V V6 Shabrina A. - V V7 Bagus Rulianto - - -8 Hidayat Fauzan V V V9 Hussain A. V V V10 Arkan Shidqi V V V11 Aldo Octavianto - - -12 Hilmi Alauddin V V V13 Hananul U. V V V14 Miyah Sofani V - V15 Nisrina Ulfah V - V16 Maulida Aulia - V V17 Mig Aprilla V V V18 Nancy H. - - -19 Zhafira R. V V V20 Faza Fadhilah V V V21 Almas Mafazi V - -22 Nashsharino R. - V V23 Sarah K. V - V24 Reynaldi Bayu V V V25 Fadhil M. V - -
12
13
Enak76%
Tidak24%
Rasa
Menarik60%
Tidak40%
Penampilan
14
Layak80%
Tidak20%
Nilai Ekonomi
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan terhadap penggunaan belimbing untuk pembuatan
nata serta uji organoleptik yang telah dilakukan terhadap dua puluh lima orang
responden, telah terbukti bahwa belimbing merupakan buah yang cukup layak
untuk dijadikan bahan alternatif untuk pembuatan nata. Lebih dari lima puluh
persen responden memberikan respon positif pada setiap kategori uji yang
diberikan, sementara hampir semua respon negatif yang diterima hanya berupa
saran-saran untuk menyempurnakan nata de belimbing ini yang sedikit kurang
layak jika dipasarkan secara komersial. Namun, jika sekiranya nata de belimbing
ini dipasarkan secara komersial, akan membutuhkan dana yang lebih banyak
dibandingkan pembuatan nata dengan kelapa karena harga belimbing yang lebih
mahal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah penulis lakukan dalam pembuatan nata
de belimbing ini, penulis berkesimpulan bahwa terbukti belimbing dapat dijadikan
sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan nata. Selain itu, setelah melalui uji
organoleptik terhadap beberapa responden, telah terbukti pula bahwa nata de
belimbing memiliki rasa yang enak dan layak untuk dijual atau memiliki nilai
ekonomi yang cukup tinggi.
5.2 Saran
Setelah melalui proses percobaan dan berdasarkan uji organoleptik,
produk eksperimen yang berupa nata ini memiliki kelemahan, walaupun tidak
terlalu signifikan. Kritik yang diterima yaitu penampilan nata yang sedikit
“kumuh” karena proses oksidasi yang dialami oleh belimbing, oleh karena itu
saran untuk masalah tersebut yakni jangan terlalu lama menyimpannya setelah
jadi untuk meminimalisir proses oksidasi yang terjadi agar penampilan nata de
belimbing menjadi lebih menarik bagi konsumen.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipeia.org/wiki/Nata_de_coco
http://id.wikipeia.org/wiki/Belimbing
http://natadecococo.blogspot.com/2013/05/pengertian-nata-de-coco.html
Brosur Paket Teknologi “Home Industry” Nata de Coco
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Rifqi Fadhil Ekaputra, yang biasa
dikenal dengan sebutan Rifqi atau Kiki ini
merupakan seorang siswa kelas XII di SMA
Bina Insani, dan juga merupakan anak pertama
dari pasangan Heru Tarusan Belom dan Ratu
Rusye Rusmiati. Ia merupakan kakak tertua
dari tiga bersaudara yang juga merupakan
kakak yang bijak dan mengayomi kedua
adiknya. Lelaki muda ini merupakan seorang
yang introvert dan tidak memiliki suatu
kemampuan khusus yang terlalu menonjol,
namun ia dapat melakukan hampir segala hal
(kecuali olahraga) dengan baik di atas orang-
orang pada umumnya, namun tentu saja
hasilnya tidak akan sebaik orang yang memang berbakat pada bidang tersebut.
Pemuda ini sangat gemar untuk bermain alat musik khususnya gitar dan bass dan
berhasil menjadi seorang bassist dalam grup band di sekolahnya, lalu bermain
game dari berbagai gaming-platform, serta menonton animasi Jepang yang biasa
dikenal dengan Anime. Karena kegemarannya inilah ia dikenal sebagai seorang
otaku dengan codename Goddess (Dewi) atau Nepgear.
Pendidikannya ia mulai dari suatu taman kanak-kanak yang bernama TK
Asri di kawasan Taman Cimanggu. Lalu ia melanjutkan pendidikannya di sekolah
dasar yang dikenal dengan SDN Sukadamai 3 yang berada di wilayah Budi
Agung. Setelah berhasil lulus, ia melanjutkan di SMP Bina Insani yang kemudian
berhasil merubah mayoritas bagian dari hidupnya dan menjadikannya pilar untuk
menyokong kebutuhannya akan ilmu, yang terbukti hingga saat ini ia berada di
bangku kelas XII SMA Bina Insani. Dengan kemampuannya yang hampir merata
pada semua bidang, dia bercita-cita dan berharap untuk menjadi seorang ahli
Teknologi dan Musik Terintegrasi, semoga keinginannya ini dapat tercapai
melalui semangat dan kemampuannya, serta doa dari orang-orang terdekatnya.