Upload
totovars
View
831
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................. 3
Tajuk
JENIS PRODUK PABRIK SEMEN
DI LINGKUNGAN ASI
Perkenalan produk-produk semen dilingkungan ASI
1. Oil Well Cement (OWC)
Beberapa produsen OWC adalah PT. Semen PadangIndonesia, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.dan PT. Holcim Indonesia Tbk. OWC ini merupakanjenis semen yang mempunyai ketahanan terhadapsulfat cukup tinggi ( atau class G-HSR).
OWC ini sangat diperlukan pada kegiatan
Oleh : Pemred. WSBI (MAA)
pengeboran minyak bumi dan gas bumi. Dengan
kedalaman s/d 2.440 m; penggunaan untuk
kedalaman yang lebih dalam (> 2.440 m) masih
dimungkinkan dengan rekayasa penambahan
additive tertentu; yang dalam hal ini disarankan
untuk berkonsultasi dengan produsennya.
OWC produk dari PT. Semen Padang Indonesia
memenuhi persyaratan API Class G.
(Brosure PT. Persero Semen Padang 1991)
Pendahuluan
Pabrik-pabrik semen di lingkungan ASI memproduksi semen portland; sebagian besarmemproduksi Portland Cement type I s/d V dan semen type lain, yang antara lain semenputih, oil well cement, semen konstruksi sederhana, super masonry cement (SMC),portland composite cement, semen portland pozzoland.
Pada penerbitan Warta Beton Semen Indonesia (WSBI) Vol. 4 No. 2 yang sedang andabaca ini tema dari terbitan tersebut adalah jenis produk semen pabrik-pabrik semen dilingkungan ASI.
WSBI Vol 4 No. 2 yang terbit bertepatan dengan ulang tahun ke-31 dari PT. IndocementTunggal Prakarsa Tbk., sengaja memuat beberapa artikel semen dari pabrik yangbersangkutan, yang kali ini memfokuskan produk semen putih atau white cement yangjuga diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (periksa ArtikelKonstruksi 2).
Pada penerbitan WSBI Vol 4 No. 2 dan Nomor-Nomor berikutnya; focus produk semenyang akan dibahas khusus akan dikaitkan dengan “event” pabrik semen yang lain, yangkebetulan bertepatan dengan waktu penerbitan WSBI yang bersangkutan.
Berita “LN” 2
50 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Perubahan policy Departemen Transportasi.
Dari hasil study memberikan masukan bahwauntuk 5 tahun ke depan (1955-1960) penerapanjalan beton semen di Canada perlu diperluas.
Objektitif yang diterapkan pada kurun waktutersebut adalah :
penerapan dalam bentuk system bukannya dalambentuk proyek per proyek, penggunaan parameteranalisis yang konsisten bervariabel lengkap;penerapan analisis yang transparan.
Penanggulangan issue secara nasional tentangpentingnya menjaga ketangguhan jaringan jalan dibidang tingkat pelayanan yang prima dari jalan;melalui program pemeliharan dan peningkatan
Sekitar 25 % jalan Nasional di Quebec telahdiputuskan untuk menggunakan konstruksi jalanbeton semen.
SERBA SERBISERBA SERBISERBA SERBISERBA SERBISERBA SERBIPERKERASAN BETPERKERASAN BETPERKERASAN BETPERKERASAN BETPERKERASAN BETON SEMEN DI CANADON SEMEN DI CANADON SEMEN DI CANADON SEMEN DI CANADON SEMEN DI CANADAAAAA
Oleh : Ir. Mohamad Anas AlyDisadur bebas dari website National Reseach Council of Canada
Proses penetapan policy dilakukan melalui diskusiterpadu yang melibatkan pihak industri semen danindustri aspal.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahanpolicy tersebut adalah diterapkannya tinjauan LifeCicle Cost (LCC); sebagaimana kita ketahuimerupakan faktor keunggulan dari jalan betonsemen terhadap jalan aspal.
Analisis ekonomi dalam studi dilakukan dalamperiode analisis selama 50 tahun.
Beberapa dampak dari penerapan jalanbeton semen di Canada.
Penerapan jalan beton semen di Canada telahmemberikan dampak nasional yang antara lainsebagai berikut :
! Peningkatan cukup banyak paket pekerjaan jalan(7,700) di Quebec.
! Peningkatan nilai pajak (material lokal) sebesar$ 170 juta.
Pendahuluan.
Dalam artikel “LN 1” ini sekali lagi akan dimuat hasil saduran bebas dari web-site NationalResearch Concil of Canada (NRCC) tentang pandangan Canada atas penerapan jalan betonsemen yang diberi judul “Serba-serbi jalan beton semen di Canada”.
NRCC pada tahun 1955 telah melakukan study analisis dampak ekonomis dari penerapan jalanbeton semen sepanjang 3.500 km jaringan jalan beton semen dengan hasil yang cukup“mencengangkan” sebagaimana akan dikupas pada artikel singkat ini.
Beberapa hasil study yang dimaksud antara lain adalah sebagai tertuang dalam ulasan singkatpada artikel ini.
Susunan Pengurus :
1. Pelindung :b. Ir. Urip Timuryono
2. Pemimpin Umum :Ir. Sudaryanto
3. Pemimpin Redaksi :Ir. Mohamad Anas Aly
4. Anggota Redaksi :a. Dr. Ir. F.X. Supartonob. Ir. Abdul Basyitc . Ir. GN. Gunawand. Dr. Prihadi Setyo Darmanto
5. Redaktur Pelaksana :Drs. Sunjoto, MMSI
6. Photografer :Eko Fridi Ismanto
7. Sirkulasi :Giyoto
8. Nara Sumber :“Terbuka”
9. Keuangan :Asmat Jahadi, SE
10. Periklanan & Sekretariat Redaksi :Drs. Sunyoto, MMSI & Sutji Widjajati
11. Diterbitkan Oleh :Asosiasi Semen Indonesia &Institut Semen dan BetonIndonesia.Alamat :Gedung Graha Irama Lt. 11Jl. Rasuna Said Blok XI Kav. 1-2Telp. 5261105-106Fax. 5261107-108E-mail : [email protected] : http://www.asi.or.idJakarta
12. Dicetak Oleh :PRO Print
Isi diluar tanggung jawab percetakan.
Terbit per Triwulan.
Dari RedaksiMenyongsong Ulang Tahun ke-31
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.,4 Agustus 1975 - 2006.
berulang tahun pada 4 Agustus 2006 dengan produk semen portlandberbagai jenis termasuk semen putih dan sekilas perjalanan sejarahPT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sejak perusahaan berdiri.
Untuk penerbitan WSBI tahun 2006, WSBI yang direncanakan terbit4 kali hanya akan terbit 3 kali, karena pada penerbitan ke-4 diperkirakanbaru akan dapat didistribusikan pada Januari 2007. Karenanya padapenerbitan ke-4 akan kami sebut sebagai Volume 5 No.1 2007Atas ketidak-1engkapan penerbitan WSBI pada tahun 2006 tersebut,kami segenap jajaran WSBI memohon maaf kepada pembaca WSBIyang kita cintai dan harapan kami untuk tahun 2007 dan seterusnyapenerbitan WSBI akan lebih lancar.
Mulai dengan penerbitan no.2 tahun 2006, WSBI pada tiap penerbitandirencanakan untuk mengetengahkan berita pabrik-pabrik semen diIndonesia yang untuk penerbitan kali ini PT Indocement TunggalPrakarsa Tbk. yang menjadi topik utama. Pada penerbitan berikutnyaPT Semen Gresik yang berulang tahun pada 7 Agustus 2006 akan menjaditopik utama. PT Semen Tonasa akan menjadi topik utama pada penerbitanVol. 5 No.1 tahun 2007 yang akan terbit pada bulan Desember 2006.
Tiap pabrik akan mendapat kesempatan untuk menjadi topik utama padatiap penerbitan sehingga seluruh pabrik akan mendapatkan kesempatanmuncul untuk memanfaatkan majalah ini sebagai ajang promosiperusahaan yang efektif
Dengan penyajian seperti itu, diharapkan pabrik dapat merasa ikutmemiliki majalah WSBI dan kami akan tetap terbuka dan sangat berterimakasih apabila ada kritik dan saran yang diajukan demi perbaikan/penyempurnaan majalah kita bersama.
Kami mengucapkan selamat atas ulang tahun ke-31 PT IndocementTunggal Prakarsa Tbk. semoga Indocement tetap jaya dan sangatberterimakasih atas partisipasi dan dukungannya secara kontinyu demikelangsungan majalah WSBI
Majalah ini tetap akan menyajikan topik-topik yang berkenaan denganperbetonan mengingat misi majalah ini adalah menyebar-luaskaninformasi mengenai perbetonan disamping persemenen. Untuk itu kamimengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak di luar perusahaan semenyang telah menyumbangkan/membagi ilmunya melalui majalah ini dankami masih sangat mengharapkan kelanjutan sumbangan naskah dariBapak/Ibu.
Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, kami, segenap jajaranWSBI mohon maaf apabila dalam mengelola majalah WSBI terdapatkekurangan dan kesalahan atau kealpaan sehingga mengecewakanberbagai pihak.
alam rangka menyongsong ulang tahun ke-31 PT IndocementTunggal Prakarsa Tbk., majalah WSBI pada penerbitan inimenyajikan lebih banyak mengenai perusahaan ini yang akan
(Maa-Red)
Berita “LN” 2
(6). Benarkah bahwa membangun jalan betonsemen relative lebih lama dari pada jalan aspal?! Tidak benar. Dengan kemajuan peralatan
konstruksi jalan beton semen yang ada;pelaksanaan konstruksi jalan beton tidakakan lebih lama daripada jalan aspal.(yang memerlukan subbase dan base).
(7) Benarkan bahwa jalan beton semen selalu lebih“noisy” daripada jalan aspal ?! Tidak benar; jalan beton semen yang
dikerjakan dengan baik biasanya akan“bernoise” sekitar 0-4 desibel dari jalanaspal (beda sangat kecil)
(8) Benarkah bahwa jalan beton semen sangatrawan terhadap retak ?
! Tidak benar; karena keretakan jalan betonsudah diantisipasi melalui pengadaan danpemasangan secara starategis dari joint(sambungan), secara benar dan tepatwaktu.
(9). Bagaimana perkembangan penerapan jalanbeton semen di Canada dibandingkan dengannegara lain?! Jalan beton semen di Canada saat ini sekitar
< 30% sedangkan di USA > 30%
(10) Bagaimana “riding comfort” jalan beton semendibanding jalan aspal ?! Tidak lebih jelek berdasarkan hasil tes
pengukuran dilapangan sebagaimanaRiding comfort indek concrete vs asphalt.(smoothness) tampak pada grafik dibawahini.
Riding comfort indek concrete vs asphalt.(smoothness)
Penutup
Dari ulasan-ulasan singkat di atas menunjukkan bahwa penerapan jalan beton semen telah menjadi“keputusan politis” (nasional) Departemen Transportasi sejak tahun 1995; dan secara umummenghasilkan banyak keuntungan baik secara teknik maupun ekonomi.
Kondisi tersebut serupa dengan kondisi di Indonesia pada tahun 1985 di saat diluncurkannya programRegional City Urban Transport Project (RCUTP).
Semoga artikel singkat di atas dapat dipakai sebagai “informasi pembanding” antara kasus Canada vskasus Indonesia.
Terima kasih (MAA).
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................... 152 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Berita “LN” 2
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................51
! Penurunan biaya BBM khususnya truck sebesar$ 59 juta.
! Penghematan sebesar $ 141 juta dalam 20 tahunakibat kemacetan jalan untuk Greater Montrealsaja.
! Penghematan sebesar $ 939.000,- dari biayapenerangan jalan.
! Secara total, jalan beton semen telah memberikanJalan Canada lebiha baik.
! Jalan beton semen rata-rata bermasa pelayanan2 kali lipat daripada jalan aspal.
! Jalan beton semen lebih tahan terhadap “gejalarutting” akibat alur kendaraan berat.
! Jalan beton semen menghasilkan “stoppingdistance” lebih pendek (lebih aman) daripadajalan aspal.
! Jalan beton yang dikerjakan secara baik, tidakakan menghasilkan “noise” berlebihan terhadapjalan aspal (hanya 2-4 desibel lebih tinggi).
! Jalan beton semen sangat cocok (strategic) untukinvestasi jangka panjang.
Beberapa catatan pengalaman penerapanjalan beton semen di Canada.
Jalan beton semen di Canada memerlukanperbaikan agak besar setelah bermasa pelayanansekitar 12 tahun, sedangkan untuk jalan aspalmemerlukannya setelah bermasa pelayanan baru 7tahun.
Jalan beton semen telah menjadi pilihan ± 39 %responden, sedangkan jalan aspal telah menjadipilihan ± 29 % responden (beton semen banyakpemilihnya).
Pandangan umum Canada terhadap jalan betonsemen adalah cukup memadai baik dari suduteviroment maupun ekonomi.
Pandangan tersebut telah sejalan denganpandangan Bank Dunia (Word Bank) berdasakanhasil study yang Bank Dunia lakukan.
Beberapa hasil tanya jawab tentang jalanbeton semen (vs aspal) di Canada.
(1). Apakah yang menjadi unggulan utama darijalan beton semen:! Kerataan permukaan menghasilkan
penghematan biaya BBM dan mengurangi“emisi” lalu-lintas.
(2). Berapa daya tahan rata-rata jalan beton semen?! Daya tahan (masa pelayanan) cukup
panjang (30 tahun atau lebih)(3). Bagaimana ketahanan jalan beton semen
terhadap rutting beban berat ?! Tahan terhadap gejala ruting sehingga
mengurangi terjadinya “hidroplanning”.(4). Bagaimana penampilan jalan beton semen pada
lalu lintas commuters ?! Mengurangi gangguan terhadap lalu-linats
“commuters” karena jarang memerlukankegiatan pemeliharaan.
(5). Bagaimana penampilan jalan beton semen diwaktu malam :! Memberikan pandangan yang lebih jelas
kepada pengemudi di malam hari.
Tampilan jalan beton semen dimalam hari.(lebih cerah)
Tampilan jalan aspal dimalam hari.(lebih gelap)
2 .................................................................................................................. Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Daftar IsiVVVVVol 4 No. 2; 2006ol 4 No. 2; 2006ol 4 No. 2; 2006ol 4 No. 2; 2006ol 4 No. 2; 2006
Dari Redaksi ......................................................................................
Susunan Pengurus .............................................................................
Daftar Isi ............................................................................................
Jenis Produk Pabrik Semen Di Lingkungan ASI .............................
Kilasan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ...............
Pengadaan Semen Indonesia 2005 ..................................................
Rencana Pemberlakuan SNI Wajib Komoditi Semen dan
Permasalahannya ..............................................................................
Beton Berkinerja Tinggi, “Mengapa dan Bagaimana” Bagian I .......
Semen Putih Tiga Roda (White Cement) .........................................
Penerapan Jalan Beton Semen di Sulawesi dan Kalimantan ...........
Ketentuan Tentang Kegagalan Pekerjaan Konstruksi dan Kegagalan
Bangunan............................................................................................
Beton Dengan Bahan Agregat Dari Produk Daur Ulang ..................
Pengaruh Kenaikan Harga Material Terhadap Perkerasan
Jalan ...................................................................................................
Pembuatan Tekstur Permukaan Pelat Beton Dari Jalan Beton
Semen .................................................................................................
China, Produsen Semen Terbesar di Dunia .....................................
Serba-serbi Perkerasan Beton Semen di Canada.............................
I k l a n
Formulir Isian Berlangganan
1
1
2
3
5
8
13
18
24
28
32
36
39
43
46
50
Tajuk
2. Semen Khusus Konstruksi Sederhana(SKKS) atau Super Masonry Cement (SMC)(Zulkarnen ST. PT Persero Semen Padang).
Pengertian umum Semen Khusus KonstruksiSederhana (SKKS) dikenal pula dengan sebutanSuper Masonry Cement (SMC) adalah semen yangdiproduksi dalam rangka memenuhi kebutuhansemen pada konstruksi yang ringan (sederhana) yangtidak perlu membutuhkan persyaratan-persyaratankekuatan tekan yang terlalu tinggi misalnya untukkonstruksi perumahan rakyat.
Salah satu produsen SKKS atau SMC adalah PT.Semen Padang Indonesia. Beberapa ciri khusus dariSKKS atau SMC tersebut antara lain adalah lebihplastis dan workable, tidak cepat kaku waktupengecoran, mempunyai pori-pori permukaanyang sangat kecil, lebih kedap air, berpanas hidrasirendah, mempunyai sifat pengerutan danpenyusutan yang lebih kecil.
3. Semen Putih (SP) /White Cement(Ir. Sri Purwaningsih MM, PT IndocementTunggal Prakarsa).
Sebagai produsen semen terkenal di Indonesiaadalah PT. Indocement Tunggal Prakarsa yangdikenal pula sebagai Semen Tiga Roda.
Saat ini penggunaan semen putih sudah cukup luasdiberbagai bidang antara lain, ready mix & dryreadymix concrete, architectural concrete, drymortar, masonry elements, terrazzo tiles, pavingstones, aplikasi seni, perahu/kapal beton bangkutaman, pot hias dan lain-lain.
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksisemen putih adalah bahan baku yang bebas darisenyawa besi (Fe2CO3) atau < 0,2 % (dari basisClinker) dan bebas dari senyawa minor lainseperti Mangan (Mn2O3), Chrome (Cr2O3) danVanadium (V2O5).
Sedangkan proses pembuatan semen putih agakberbeda dengan proses pembuatan semen
4 .................................................................................................................. Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
“ordinary” khususnya pada tahap pembakaran,dan pendinginan terak.
4. Portland Pozzolan Cement (PPC) di-
produksi oleh beberapa produsen semen
di lingkungan ASI, antara lain PT. Semen
Gresik, PT. Semen Padang dan lain-lain.
PPC adalah semen hidrolis yang dibuat denganmenggiling terak semen Portland gypsum dan bahanpozzolan. PPC ini memenuhi ketentuan SNI 15-0302-1999 Jenis IP-U dan Jenis IP-K serta ASTM C 595-02 type IP (brosure PT. Semen Gresik Mei 2004).
Dikenal ada 2 (dua) jenis PPC yaitu IP-U yangdigunakan untuk bangunan umum seperti padaPortland Cement Jenis I dan IP-K yang digunakanuntuk yang harus tahan terhadap “senyawa sulfat”,bangunan yang perlu pengurangan panas hidrasiseperti bangunan dam, dan lain-lain.
5. Portland Composite CementPortland Composite Cement (PCC) di Indonesiadiproduksi oleh PT. Indocement TunggalPrakarsa Tbk atau Semen Tiga Roda mulai tahun2005 (Syaiful Bahri ST, PT. Indocement TunggalPrakarsa Tbk), dan oleh PT. Holcim Indonesiajuga mulai tahun 2005.
Spesifikasi dari PCC tersebut telah dicantumkandalam SNI 15 – 7064 – 2004 yang penetapannyatelah dilakukan Badan Standar (BSN). Beberapakelebihan dari PCC dengan OPC (PC Jenis I) antaralain adalah berkelecakan lebih baik, berketahanterhadap senyawa sulfat lebih baik, bisa mencapaibesaran s/d K-400 maupun K-500, workabilitylebih baik, menurunkan suhu campuran beton,permukaan acian dan beton lebih halus, lebih kedapair, dan lain-lain.
Penutup
Produk Semen Portland type I s/d V dan jenis
lainnya akan dibahas pada nomor penerbitan
WSBI berikutnya. (MAA/RED).
Berita “LN” 1
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 49
Meskipun kenaikan konsumsi semen pada tahun 2004mencapai 18% naik 3% dibanding tahun 2003, tahun 2005diperkirakan konsumsinya masih tetap akan meningkatmeskipun dengan kenaikan yang lebih kecil, sekitar 11%.Perlambatan ini juga berkaitan dengan usaha peme-rintah agar tidak terjadi over heated dibidang ekonomi.
EKSPORGrafik 4 : Ekspor Semen dari Cina 1990-2005P
menjadi 2,6 juta ton. Tahun 2005 impor semen diperkirakanturun kesekitar 2 juta ton saja. Impor ini terjadi dengannegara tetangga saja seperti Jepang, Taiwan dan Korea
HARGAKenaikan konsumsi semen pada tahun 2004 telahmenyebabkan kenaikan harga semen rata-rata 10% daritahun sebelumnya. Harga semen berkualitas juga meningkatsecara bertahap mengingat permintaan untuk semen inimeningkat dengan sangat tajam. Mengendornya kebutuhansemen pada akhir tahun 2004 dan awal tahun 2005 telahmengendorkan tekanan terhadap penyediaan semen untukpermintaan semen berkualitas.
Pada waktu konsumsi mencapai puncaknya, harga eceransemen tertinggi yang pernah dicapai adalah CNY500 perton atau setara dengan US$ 60.37 per ton di beberapawilayah., meskipun harga semen curah masih sekitarUS$29.36 per ton sampai US$38.39 per ton tergantung tipesemen yang dibutuhkan.
PERKIRAAN MASA MENDATANGChina dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dankonsumsi semen perkapita yang rendah, konsumsi sementumbuh sangat mengesankan selama 15 tahun terakhirdengan rata-rata 11% pertahun akan terus tumbuh dengankecepatan yang lebih rendah yakni rata-rata sekitar 6%sampai dengan tahun 2010 mengingat negara ini berusahamengurangi kecepatan pertumbuhan ekonominya agartidak terjadi “overheated” Dengan konsumsi semen sebesar857 juta ton pada tahun 2003 China menguasai 51% pasardunia dan pangsa pasar ini diperkirakan akan tetapdikuasai oleh China sampai tahun 2010
Berdasarkan proyeksi pertumbuhan GDP per tahun rata-rata 7% dan pendapatn per kapita mencapai US$ 1,500 perkapita pada tahun 2010, diperkirakan produksinya akandapat mencapai 1,5 miyar ton. Jumlah pabrik semen ber-skala besar akan mencapai 60% dari seluruh kapasitasproduksi nasional. Pabrik-pabrik kecil yang menggunakantungku tegak akan menghilang seluruhnya pada tahun 2020
Urbanisasi dan pembangunan di sektor-sektor yangberkaitan akan terus berlangsung dan hal ini akanmendorong kenaikan kebutuhan semen yang terus menerus.Untuk itu modernisasi dan konsolidasi pada industrisemen harus dilakukan dalam rangka mempertahankanpembangunan industri yang berkelanjutan
Sumber data :Global Cement Report, 6th Edition, 2005The Chinese Cement Engineering Construction Industry
and the role of Sinoma, INTERCEM-ASIA, NewDelhi, India, September 2005
World Statistical Review, CEMBUREAU, August 2005China Cement Industry: Operation and Trends of
Industry Policy, China International CementConference, Beijing, Cina, March 2006
Sejak 1990 China tidak pernah mengekspor dalam jumlahbesar. Ekspor tertinggi yang pernah dicapai adalah sebesar11.8 juta ton pada tahun 1996 dan 11.7 juta ton padatahun 1997. Tahun-tahun berikutnya ekspor dari Cinaturun menjadi 8,2 juta ton pada tahun 1998 dan terusmenurun menjadi 7,8 juta ton tahun 1999. Tahun 2002ekspor semen mencapai titik terendah 5,2 juta tonsebelum perlahan-lahan meningkat menjadi 7,0 juta tahun2005. Masalah kualitas semen yang kurang baik dariekspor Cina menjadi kendala di pasaran internasional.
Tujuan ekspor semen Cina ke Canada yang mencapai35% dari total ekspor pada tahun 2004 menunjukkankualitas semennya sudah mulai diterima dipasaraninternasional. 30% ekspor ditujukan ke Hongkong danTaiwan, 25% ke Asia dan sisanya 10% ke Afrika danAmerika Selatan.
IMPORGrafik 3 : Impor Semen ke Cina 1990-2005P
Sejak 1990 China tidak pernah mengimpor semen dalamjumlah besar. Impor tertinggi yang pernah dicapai adalahsebesar 2,4 juta ton pada tahun 2002 dan 2,5 juta ton padatahun 2003. Tahun 2004 impor semen ke Cina naik sedikit
Berita “LN” 1
48 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Perkembangan produksi dari tahun 1990 sejumlah 210 jutasampai tahun 2005 yang berjumlah 1,1 milyar ton dapatdilihat pada grafik 2 dibawah ini.
Grafik 2 : Produksi Semen Cina 1990-2005P
Dari sektor industri konstruksi, Cina menduduki rangkingkedua di dunia sesudah Amerika Serikat karenapertumbuhan sektor konstruksinya yang cepat.Pertumbuhan sektor konstruksi ini didorong oleh urbani-sasi besar-besaran ke kawasan pengembangan zonaekonomi yang berada di pantai timur. Urbanisasi ini telahmenyebabkan meningkatnya investasi disektor-sektoryang berkaitan seperti perumahan, jalan dan infrastruk-tur yang lainnya. Hampir 100 juta penduduk bermigrasike kota-kota dikawasan zona ekonomi dari desa-desa dipedalaman. Diperkirakan urbanisasi ini akan meningkatmelampaui 60% pada tahun 2010 dari 39% yang terjadipada tahun 2003.
Perkembangan kapasitas produksi yang sangat cepatterjadi pada perusahaan-perusahaan besar. 5 perusahaansemen terbesar di Cina yang memiliki 75 juta ton per tahunkapasitas pada tahun 2003. Pada tahun 2004 kapasitasproduksinya meningkat menjadi 125 juta ton per tahunatau dalam setahun perusahaan-perusahaan ini telahmembangun 25 pabrik bila kapasitas prduksi pabrik yangdibangun rata-rata 2 juta ton per tahun. Anhui Conch,perusahaan semen terbesar di Cina bahkan di dunia adalahperusahaan milik negara yang bermaksud membangunpabriknya hingga mencapai kapasitas 100 juta ton pertahun pada tahun 2010. Tabel di bawah menunjukkan 5perusahaan semen terbesar di Cina.
Konsumsi semen disektor konstruksi seperti terlihat padagarfik diatas, 35% diserap oleh infrastruktur, 30%perumahan, 15% industri, 10% pekerjaan umum dansisanya, 10% diserap oleh sektor irigasi.
30% penjualan semen dalam bentuk curah dan tahun 2005diperkirakan penjualan semen curah akan meningkatmenjadi 45%. Adanya larangan dari pemerintah Cina padatahun 2004 untuk memproduksi beton di lokasi proyektelah meningkatkan pemasaran ready mix. Dengan laranganini pemasaran ready mix bisa mencapai 190 juta ton padatahun 2008
Grafik 3 : Konsumsi Semen Cina 1990-2005P
KONSUMSI
Konsumsi semen Cina tahun 2005 diperkirakan akanmelebihi 1 milyar ton, menjadikan negara ini tetap menjadinegara dengan konsumsi terbesar didunia jauh diatasIndia sebagai negara dengan konsumsi terbesar ke-2didunia yang konsumsinya hanya sekitar 125 juta ton pertahun. Pertumbuhan konsumsi semen yang luar biasa inidisebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang juga sangatcepat. Negara ini juga terbebas dari krisis moneter yangberlanjut menjadi krisis ekonomi yang melanda kawasanAsia Timur dan Tenggara.
Nama Perusahaan Jumlah Pabrik(Kiln)
Kap Prod Clinker(jutaan ton)
Kap Prod Cement(jutaan ton)
Anhui Conch 43 48.74 63.36
Huaxin (Hubei) 18 13.50 17.55
Shang Shui (Shandong) 13 12.20 15.86
Zhejiang Three Lions 17 11.30 14.69
Hebei Jidong 12 10.90 14.17
Tabel 2 : Lima Perusahaan Semen terbesar di Cina 2004
Pangsa Pasar Semen Cina SektorKonstruksi
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................. 5
PROFIL PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
Tidak ada yang dapat memastikan hasilapa yang akan diperoleh ketika memulaisebuah awal. Awal itu adalah tahun1973, ketika 4 sekawan pengusaha –Soedono Salim, Djuhar Susanto,Sudwikatmono dan Ibrahim Risjad –sepakat untuk membangun industri
pada 1982 dan semen sumur minyakpada tahun 1988
Pabrik ke-enam, PT Perkasa AgungUtama Indonesia Cement Enterprise(PTPAUICE) dengan kapasitas pro-duksi 1.500.000 ton semen per
per tahun diresmikan pengoperasian-nya pada 26 Juli 1985.
Pada tanggal 16 Januari 1985 PTIndocement Tunggal Prakarsa (PTITP)didirikan untuk mengambil alihseluruh saham ke-delapan perusahaan
semen. Ide itu menjelmamenjadi PT Distinct Indo-nesia Cement Enterprise (PTDICE) di Citeureup, JawaBarat, 45 kilometer di selatankota Jakarta.
Pada tanggal 4 Agustus 1975,peresmian pabrik pertamaPT DICE dengan kapasitasproduksi 500,000 ton semenper tahun. Sejak beroperasipada tahun 1975 kapasitasproduksi meningkat daritahun ke tahun. Dimulaidengan kapasitas produksisetengah juta ton per tahun,satu demi satu pabrik barudidirikan sehingga padatahun 2005 di Citeureup telahberdiri 10 pabrik semendengan kapasitas 10,3 juta tonper tahun.
Pada tanggal 4 Agustus 1976, pabrikkedua PT DICE dengan kapasitas500,000 ton semen per tahundiresmikan. Pabrik semen ke-lima,PT Perkasa Indah Indonesia CementPutih Enterprise (PTPIICE) yang mem-produksi 150.000 ton semen putihdan 50,000 semen sumur minyak(oilwell cement), dibangun dandiresmikan pada 11 Maret 1981. Semenputih mulai diproduksi di pabrik ini
tahun diresmikan pada tanggal5 September 1983. PT Perkasa IntiAbadi Indonesia Cement Enterprise(PTPIAICE), pabrik ke-tujuh, dengankapasitas produksi 1.500.000 tonsemen per tahun diresmikan padatanggal 16 Desember 1984. Pabriksemen ke-delapan, PT Perkasa AbadiMulia Indonesia Cement Enterprise(PTPAMICE), dengan kapasitasproduksi juga 1.500.000 ton semen
semen di Citeureup dan me-ngelolanya dibawah satumanajemen terpadu. Pemerin-tah Republik Indonesiamelakukan penyertaan sahampada Indocement sebesar 35%untuk memperkokoh strukturpermodalan perseroan.
Tahun 1986 total qualityControl (TQC) sebagai salahsatu pola sistem manajemenpartisipasi mulai diterapkan.Indocement mulai melakukankonversi energi dari BahanBakar Minyak (BBM) kebatubara.
Tahun 1987 produk semensumur minyak (OilwellCement) memperoleh peng-akuan mutu dari AmericanPetroleum Institute (API).
Tahun 1988 semen abu terbang (Flyash Cement) mulai diproduksi.
Tahun 1989 Indocement memasuki erabaru yang bersejarah, menawarkansahamnya kepada masyarakat melaluiBursa Efek Jakarta dan Bursa EfekSurabaya (penawaran umum 10%saham baru, serta mencacatkan 5%saham pendiri) dan sejak ituIndocement menjadi perusahaanpublik. Penawaran umum ini
KILASAN SEJARAHPT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
Oleh : Marketing Division PT. Indocement Tunggal prakarsa Tbk.
membangun pabrik semen di Tarjun,Kalimantan Selatan dengan kapasitas2,45 juta ton setahun. Pabrik semenini di mulai beroperasi tahun 1998 danselanjutnya diakuisisi oleh Indo-cement pada tahun 2000.
Pada bulan Maret 1995 Indocementmeraih sertifikat ISO 9002 dan padatanggal 30 Juni 1995, Rapat UmumLuar Biasa Para Pemegang Sahammenyetujui untuk menjual usaha danaktiva Divisi Bogasari Flour Millskepada PT Indofood Sukses Makmursenilai Rp. 1,7 trilyun agar konsen-trasi perseroan terpusat hanya dibisnis semen.
Tahun 1996 Indocement melakukanekspansi pabriknya di Palimanan,Cirebon dengan kapasitas 1,3 juta tonsetahun. Dengan demikian kapasitasproduksi pabrik semen di Palimananmenjadi 2,6 juta ton.
Tahun 1999 Indocement melakukanekspansi pabriknya di Citeureupdengan kapasitas 2,4 juta ton setahun.Dengan demikian kapasitas produksipabrik PT Indocement TunggalPrakarsa Tbk. menjadi 15,65 juta tondan menjadi pabrik yang dikelolasatu manajemen terbesar di Indonesia.
Bulan April, 2001 HiedelbergerCement melalui anak perusahaannya,Kimmerridge Enterprise Pte. Ltd.menjadi pemegang saham mayoritas(61,7%), sedang sisanya dimiliki olehPemerintah (16,9%), PT MekarPerkasa (13,5%), Marubeni Corpo-ration (1,9%) dan Publik (6%). Padabulan ini juga kepemilikan sahamIndocement pada Distributor Tunggal,
PT Dian Abadi Perkasa (DAP)ditingkatkan menjadi 99,9% darisemula 51%.
Tahun 2002 Terminal distribusi diLombok mulai dioperasikan untukmemperlancar pendistribusian semenke daerah Timur Indonesia. Padatahun ini pembangunan peralatanpenagkap debu (ElectrostaticPrecipitator) di pabrik Citeureupdan pabrik Palimanan siap di-operasikan. PT Pionirbeton Industridiakuisisi pada tahun ini juga.
Tahun 2003 Kimmerridge EnterprisePte. Ltd. menyerahkan saham PTIndocement Tunggal Prakarsa Tbk.pada HC Indocement Gmbh.
9 Juli 2004 Share sale & PurchaseAgreement (SSPA) ditandatanganiantara PT Dian Abadi Perkasa (PTDAP) dan dan PT Indomix Perkasadengan pihak ketiga.
Pada 24 September 2004, pabrikCiteureup, Palimanan dan Tarjunmenerima sertifikat OHSAS 18001atas keberhasilannya melaksanakanOccupational Health & SafetyAssessment Series.
PROFIL PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................. 7
Berita “LN” 1
46 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
PENDAHULUAN
Pemain utama industri semen dunia pada sepuluh tahunterakhir masih dikuasai oleh Asia. Pada tahun 2005 wilayahini masih berkembang dengan sangat pesat sehinggalebih dari 70% produksi semen dunia berada di wilayahini. Pada tahun 2000 industri semen Asia masih beradapada tingkat kurang dari separo total produksi semen dunia.
Grafik 1 :Pangsa Produksi Semen Cina terhadap Dunia 2005P
China,Produsen Semen Terbesar di Dunia
Oleh : Drs. Sunjoto MMSI
Produksi Semen Dunia 2005(2.3 milyar ton)
Tidak hanya perkembangan industri semen yang sangatcepat, konsumsi semen di Asia juga tumbuh dua kali lebihcepat dari pertumbuhan konsumsi semen dunia yangmeningkat rata-rata 3,8% per tahun dalam kurun waktu15 tahun terakhir meskipun beberapa negara produsensemen utama diwilayah Asia ini terkena dampak krisisekonomi pada tahun 1997-1998. Cina yang tidakterkena imbas krisis ekonomi, perekonomiannya tumbuhdengan sangat cepat, dengan rata-rata 10% per tahunmendorong industri semennya maju dengan pesat.
INDUSTRI SEMEN CINA
Cina dengan penduduk lebih dari 1,3 milyar danpertumbuhan ekonomi sekitar 9% pada tahun 2004 telahmendorong pembangunan infrastruktur dan bangunan danberikutnya menyebabkan terjadinya peningkatankebutuhan semen didalam negeri yang sangat besar.Untuk dapat memenuhi kebutuhan semen yang terusmeningkat maka saat ini Cina telah memiliki 5000 pabrik,termasuk 486 pabrik modern yang menggunakan teknologinew suspension preheater (NSP). Beberapa tahun yanglalu pabrik semen masih berjumlah sekitar 8000 pabrik,3000 pabrik diantaranya telah ditutup karena skalanyakecil (kapasitasnya kurang dari 300 ton per hari) danteknologinya masih tradisional dengan kualitas produkyang kurang bagus dan masih sangat polutif. Meskipunproduksi dari pabrik-pabrik semen kecil masihdiperlukan, akan tetapi dalam jangka waktu tidak lamapabrik-pabrik yang masih ribuan jumlahnya ini akan di-tutup dan digantikan dengan pabrik yang lebih effisiendan dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Perkembangan ekonomi yang luar biasa selama 5 tahunterakhir telah mendorong peningkatan kebutuhan semendi dalam negeri rata-rata 12% telah menimbulkan masalahbagaimana ribuan pabrik-pabrik kecil dapat memenuhiperkembangan kebutuhan semen yang naik 50-100juta tonper tahun. Jumlah tersebut diatas akan sama dengan 25sampai 50 pabrik dengan kapasitas 2 juta ton per tahun.Jumlah peningkatan kebutuhan semen ini tidak mungkindipenuhi dengan impor semen karena keterbatasan darijumlah yang bisa diekspor dan sarana transportasinya.Oleh karenanya sejak 10 tahun yang lalu dimulaimembangun pabrik-pabrik semen buatan lokal denganteknologi yang diadopsi dari Barat. Dengan membangunpabrik semen yang berskala besar sekaligus dalam jumlahbesar maka masalah pemenuhan kebutuhan semen yangterus meningkat akan dapat diatasi. Cina mulai membangunpabrik semen buatan lokal dimulai dengan pengerjaanbagian-bagian pabrik yang berteknologi sederhana.
PROFIL PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
6 .................................................................................................................. Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
bertujuan untuk memperkuat strukturmodal, membantu pembiayaan modi-fikasi serta meningkatkan efisiensipabrik, memberikan kesempatankepada mayarakat untuk turut memi-liki saham perseroan, dan mendukungupaya pengembangan pasar modalIndonesia. Setelah penawaran umumtersebut, komposisi kepemilikan sahamperseroan adalah sebagai berikut :PT Mekar Perkasa (43,40%), Peme-rintah Republik Indonesia (30,38%),Sudwikatmono (6,51%), Ibrahim Risyad(6,50%), Yayasan Super Semar (1,07%),Yayasan Dharmais (1,07%), YayasanDakab (1,07%) dan masyarakat (10%).
1 Mei 1991 - PT Indo Cleanset Cement,anak perusahaan yang khususmemproduksi semen stabilator tanah(Cleanset cement), didirikan. Dalamperusahaan ini Indocemet berpatungandengan Nihon Cement CompanyLimited, Ina International Corporationdan Kawasho Corporation dari Jepang.6 Juni 1991 - Indocement mengalihkan6 juta lembar saham dengan nilainominal kepada 125 unit koperasi.
27 Nopember 1991 - Indocement me-lakukan penandatanganan perjanjianpembelian aktiva dan pasiva PT.Tridaya Manunggal Perkasa Cementdi Cirebon, sehingga menambahkapasitas produksi perseroan sebesar1,3 juta ton semen per tahun. Denganpengambil-alihan aktiva dan pasiva inimaka produksi total Indocementmenjadi 9 juta semen ton pertahun.Tahun ini juga terminal semen diTanjung Perak, Surabaya mulai di-operasikan.
Tahun 1992 Indocement melakukandiversifikasi usaha dengan meng-akuisisi kegiatan usaha dan aktiva PT.Bogasari Flour Mills dan WismaIndocement (efektif per 31 Juli 1992)
serta 51% saham perusahaan-per-usahaan dalam group Indofood(efektif per 1 Januari 1992) dengannilai akuisisi bruto RP. 1,071 trilyun.Nilai akusisi ini merupakan rekordalam sejarah perusahaan Indonesia.Semen tipe II, tipe V dan beton siappakai mulai diproduksi.
20 Januari 1992 PT. Indomix Perkasa,anak perusahaan yang memproduksidan melayani kebutuhan beton siappakai didirikan. Pada tahun ini jugadilakukan modifikasi dan perbaikanpabrik di Citeureup, kapasitas produksiitu naik dari 9 juta semen ton per-tahun menjadi lebih dari 9,5 juta tonsemen pertahun.
Tahun 1993 PT. Indo Cleanset Cementmulai melakukan produksi komersial.Tahun ini di Citeureup dilakukanpemasangan 5 alat penangkap debu(electrostatic precipitators) tambahanuntuk menjamin agar tingkat emisidebu tetap jauh di bawah ambang
batas yang ditetapkan Pemerintah.Tahun ini juga Semen cap Rumahdiluncurkan dan melalui anakperusahaannya, Indocement mendiri-kan Stillwater Shipping Corporationberpatungan dengan GearbulkTerminals & Projects Limited untukuntuk mengangkut semen curah dariTanjung Priok Jakarta ke terminaldistribusi di Surabaya.
Pada Okober 1993 Indocement me-nyelesaikan pembangunan fasilisakonversi energi di pabrik Palimanan,Cirebon.
Pada 26 September 1994 Indocementmencatat seluruh sahamnya sebanyak1,2 milyar lembar saham (companylisting) di Bursa Efek Jakarta danBursa Efek Surabaya.
Pada tahun 1994 laba bersih perseroanmencapai Rp. 367,8 milyar, dan menjadiperusahaan publik peraih laba terbesardibursa saham Indonesia pada tahunitu. Perseroan juga tercatat sebagaiperusahaan publik dengan nilaikapitalisasi pasar terbesar, yaitu RP.10,05 trilyun. Para pelaku bursasaham dan pengamat pasar modalmelihat Indocement sebagai salah satuperusahaan paling menguntungkan.
Tahun 1994 Indocement bekerjasamadengan Kodeco dan Marubani
Berita “LN” 1
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 47
Cara ini masih memerlukan biaya mahal untuk membangunpabrik semen. Untuk itu, Cina meningkatkan investasinyadibidang research dan development dibidang teknologipersemenan dan pembuatan mesin-mesin pabrik semen.Dengan mengimport teknologi dari Eropa, Cinamendapatkan lisensi untuk pembuatan mesin-mesin utamapabrik semen dan dengan demikian meningkatkankemampuan teknologi dalam pembuatan pabrik semenyang seluruhnya buatan lokal. Dengan membangunpabrik buatan lokal biaya investasi bisa jauh lebih rendahdibandingkan pabrik semen buatan Barat dan sekaligusbisa puluhan pabrik dibangun.
Dalam kurun satu dekade, Cina telah berhasil membangun300 pabrik semen dengan kapasitas antara 1.000 tpdsampai 5.000 tpd buatan lokal. Pada tahun 2002, Cinaberhasil membangun 4 pabrik dengan kapasitas 5.000 tpdyang hasil 96% mesinnya buatan lokal dan peng-operasiannya lebih baik dari yang diharapkan, ataumencapai tingkat produksi seperti pabrik buatan Eropa.Sampai tahun 2004 telah dibangun 70 pabrik dengankapasitas 5.000 tpd dengan unjuk kerja diatas rata-ratadibanding buatan Eropa. Ratusan pabrik lainnya sedangdibangun dan akan beroperasi dalam waktu dekat.
Pabrik-pabrik buatan lokal dengan kapasitas diatas5.000 tpd masih menggunakan mesin dan peralatanEropa dalam jumlah yang sangat terbatas dan dirasakanperlu agar pabrik dapat menghasilkan performance yanglebih baik Tabel dibawah menunjukkan jumlahpabrik semen dengan teknologi NSP yang dibangunsejak tahun 2002 sampai tahun 2004 dimana 240 pabriktelah dibangun sepanjang tahun 2004
pembangunan pabrik pada kontraktor yang kompetenyang dapat mengontrol pembangunan pabrik apabilamemiliki semua sumber daya dalam suplai peralatan,pekerjaan sipil dan pelaksanaan konstruksi.
KAPASITAS DAN PRODUKSI
Kapasitas produksi naik dengan cepat, dari 220 juta tontahun 1990 menjadi 1,2 milyar ton pada tahun 2005.Pada tahun 1990 jumlah pabrik masih sekitar 12.000dalam skala kecil-kecil dan menggunakan teknologiyang masih tradisional. Perkembangan ekonomi yangsangat pesat dengan pertumbuhan rata-rata 8% pertahun telah mendorong peningkatan kebutuhan semenyang lebih baik kualitasnya dan juga sangat cepat.Karenanya ratusan pabrik dibangun untuk dapatmemenuhi kebutuhan semen ini. Kenaikan kebutuhansemen yang luar biasa ini juga dipicu oleh rencanapemerintah Cina untuk menyelenggarakan Olympiadepada tahun 2008 di Beijing.
Produksi semen juga meningkat dengan sangat cepatmeskipun sudah ribuan pabrik-pabrik kecil yang tidakeffisien dan sangat mengganggu lingkungan ditutup.Akan tetapi karena pabrik pabrik baru umumnyadibangun dekat pantai maka penutupan pabrik-pabrikkecil di pedalaman untuk digantikan dengan suplai daripabrik-pabrik semen baru yang lebih modern akan meng-alami kesulitan karena kendala prasarana transportasi.
Kendala ini telah menyebabkan di beberapa wilayahtelah terjadi ekses kapasitas produksi yang berlebihan.
Tabel 1 : Pabrik Semen Modern yang dibangun di Cina 2002 - 2004
Tahun KapClinker
1.000tpd
1.200 -1.500
tpd
2.000 -2.300tpd
2.500 -2.800tpd
3.000 -4.000tpd
5.000tpd
6.000tpd
8.000tpd
10.000tpd
Total
2002JumlahPabrik
Kap MTY
JumlahPabrik
Kap MTY
JumlahPabrik
Kap MTY
2003
2004
39 3 5 10 2 4 63
11.4 1.2 3.0 7.5 1.9 6.0 31.0
25 27 4 26 5 10 1 98
7.6 10.5 2.6 20.2 5.0 15.5 2.5 63.7
25 43 10 94 7 55 3 3 240
7.5 17.0 6.2 73.1 7.1 85.1 5.4 9.3 210.1
Jangka waktu pelaksanaan pembangunan pabrik jugamenjadi faktor penting. Makin cepat jangka waktupelaksanaan pembangunan pabrik maka akan makincepat pabrik itu menghasilkan keuntungan. Oleh karenanyaakan sangat baik apabila jangka waktu pelaksanaanpembangunan pabrik dapat lebih diperpendek. Cara untukdapat memperpendeknya adalah dengan menyerahkan
Oleh karenanya pemerintah Cina telah mencoba untukmenahan pertumbuhan industri semen dengan memper-ketat pemberian ijin investasi untuk industri ini. Halini merupakan bagian antisipasi terhadap overheatedeconomy yang mungkin terjadi dalam waktu dekatseteleh pertumbuhan ekonomi yang terus menerusmeningkat dengan sangat cepat.
Sayang Dilewatkan 2
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 45
Pengalaman retexturing di Indonesia
Metoda 1 belum pernah dilakukan karena kondisi
eveness permukaan jalan beton semen yang kurangmemadai, meskipun di Indonesia terdapat
beberapa buah cold milling machine yang dimilikioleh beberapa kontraktor jalan.
Diamond Bidssebagai alat “pengupas”
Cold Milling Machine (CMM)
Hasil “kupasan” diamond bidspada permukaan beton.
Lapisan open graded asphaltdiatas pelat beton yang sudah
licin ataupun terlalu kasar
Metoda 2 pernah diterapkan pada jalan tol(Pondok Indah – Kampung Rambutan) denganmenggunakan pelapisan frecseal dengan hasilyang cukup baik.
Penutup
Sekian dan terima kasih (MAA).
Artikel Utama 1
8 .................................................................................................................. Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Produksi dan Pengadaan Semen 2005
Gelombang Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember2004 telah menyebabkan pabrik PT Semen AndalasIndonesia (PTSAI) yang dimiliki oleh Lafarge, mengalamikerusakan yang sangat parah sehingga menyebabkan porakporanda. dan pabrik ini tidak lagi dapat memproduksisemennya. Untuk tetap dapat mensuplai semen ke pasaranpabrik semen ini meng-impor semen dari pabrik semen yangjuga milik Lafarge di Malaysia. Produksi pabrik semen iniakan terhenti untuk satu-dua tahun mendatang.
Dengan produksi semen nasional pada tahun 2005sebesar 33,9 juta ton dan klinker sebesar 34,0 juta ton,produksi semen naik 2% sebaliknya produksi klinkerturun 3 % dari tahun sebelumnya.
Masih adanya kenaikan produksi meskipun terjadipenurunan kapasitas produksi nasional karena masihadanya peningkatan penjualan dalam negeri meskipunmasih dibawah yang diharapkan.Berkurangnya produksiklinker disebabkan oleh turunnya ekspor klinker sejumlah1,3 juta ton.
PENGADAAN SEMEN INDONESIA 2005Oleh : Ir. Urip Timuryono
Pendahuluan
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2005 yang mencapai 5,6% dan sektor konstruksiyang masih tumbuh diatas 7 % tidak mendorong pertumbuhan konsumsi semen nasional cukupsignifikan di tahun 2004. Tahun 2005 pertumbuhan konsumsi semen hanya mencapai 4,2% atauturun separuh dari tahun 2004 yang mencapai 9,7%.
Peningkatan laju inflasi pada tahun 2005 yang mencapai 17,6% akibat kenaikan harga BBM rata-rata126% pada 1 Oktober 2005 yang hampir dua kali lipat dan makin melemahnya nilai tukar rupiahterhadap US Dollar (rata-rata RP. 9.713,-) menyebabkan peningkatan biaya produksi disatu pihak danmelemahnya daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM ini sebagai usaha untuk menekan subsidiBBM akibat kenaikan harga minyak mentah dipasaran internasional yang mencapai US$70 per bareldari sebelumnya yang sekitar US$ 40. Mega-proyek infrastruktur yang direncanakan oleh Pemerintahserta proyek pembangunan sejuta rumah setiap tahun sampai saat ini belum terlihat kemajuannya.
Tahun 2005 ini Indonesia diguncang oleh berbagai musibah seperti banjir, tanah longsor, flu burung,polio, antrax, demam berdarah namun nampaknya hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerjaperekonomian selama tahun 2005. Secara umum stabilitas ekonomi dalam keseluruhan tahun 2004tetap terkendali.
Disamping itu, PT Cibinong Tbk yangberganti nama menjadi PT HolcimIndonesia Tbk (PTHI) telah menghentikanproduksi pabriknya di Cilacap yangberkapasitas 1,5 juta ton per tahunakibat kenaikan BBM yang tinggi dimanapabrik ini masih menggunakan BBMuntuk pembangkit tenaga listriknya.
Berkurangnya kapasitas produksi pabrikPTHI serta kerusakan pabrik PTSAImaka kapasitas produksi pabrik semenIndonesia berkurang menjadi 46 juta tonsemen dari 47,5 juta ton semen ditahun2004. Kapasitas produksi klinkernyamenjadi 41,8 juta ton ditahun 2005 dariyang semula 43,3 juta ton di tahun 2004.
Kapasitas dan Produksi Semen/Klinker 2005
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 43
Sayang Dilewatkan 2
PEMBUATAN TEKSTUR PERMUKAAN PELAT BETON
DARI JALAN BETON SEMENOleh : Komite Beton ASI (MAA)
Pendahuluan
Tekstur permukaan jalan beton semen dibuat agarjalan tersebut dapat memberikan friksi (kekesatan)antara permukaan jalan beton semen dengan rodakendaraan.Friksi tersebut akan menimbulkan “skidresistance” antara roda lalu-lintas yangmelewatinya, sehingga lalu-lintas dapat melajudengan aman
Skid resistance tersebut sangat diperlukan bagimanuver lalu-lintas khususnya dalam menganti-sipasi gerakan-gerakan breaking, accelerating, dananti centrifugaling.
Tekstur dapat dibuat melintang ataupunmemanjang, baik dengan brushing maupungrooving.
Brusher(penyikat)
Groover(penggaruk)
Kap Prod Klinker 1,150 5,100 1,200 14,800 7,300 6,900 3,380 1,710 300 44,425
PROD KLINKER 0 4,925 878 10,689 5,883 7,023 3,134 1,409 62 34,004Utilitas Kap Prod
Klinker 97% 73% 72% 81% 102% 93% 82% 21% 84%Kap Prod Semen 1,400 5,440 1,250 15,650 8,200 8,200 3,480 1,800 570 44,590
PROD SEMEN 0 5,112 894 10,635 5,648 7,913 2,698 949 69 33,917Utilitas Kap ProdSemen 94% 71% 68% 69% 96% 78% 53% 12% 76%SUPPLY DOMESTIK 1,125 3,877 895 9,335 4,793 7,904 2,482 992 69 0.8 31,472Ekspor Semen 0 1,130 0 1,203 794 0 155 6 0,08 3,289Ekspor Klinker 0 208 0 1,267 863 0 568 501 0 3,407
TOTAL EKSPOR 0 1,338 0 2,470 1,657 0 723 507 0,08 6,697
Artikel Utama 1
10 ................................................................................................................ Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Produksi semen dan klinker, suplai domestik, ekspor danimpor dapat dilihat pada tabel di atas ini. Impor semenPTSAI berjumlah 1.2juta ton yang seluruhnya disuplai kedaerah pemasaran pabrik ini.
Konsumsi Semen Dalam Negeri
Konsumsi semen Indonesia tahun 2005 berjumlah 31,5juta ton, meningkat 4,2% dibanding tahun 2003. Konsumsisemen di 9 propinsi pada tahun 2005 menurun denganpenurunan pertumbuhan konsumsi terbesar di Riau(-13,4%), Sulawesi Tenggara (-11,2%) dan Nusa TenggaraTimur (-11,4%). Sedangkan 2 propinsi di Kalimantanmengalami peningkatan diatas 20% (Kalimantan Selatandan Tengah) dengan peningkatan konsumsi terbesar diNTT (56,5%) dan Bengkulu (51,4%). Sedangkan5 propinsi lainya mengalami penurunan (Sumatera Barat,Jambi, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat dan Irian Jaya).Peningkatan konsumsi secara nasional memperlihatkanbahwa perekonomian Indonesia masih tumbuh meskipunkurang lebih sama dari tahun sebelumnya.
Penyebaran konsumsi semen, bila ditinjau dari segi wilayahsebanding dengan jumlah penduduk yang ada. Jawa tetapmemiliki porsi terbesar (61%) diikuti oleh Sumatera (21%),Sulawesi pada posisi berikutnya (6%) sedangkan sisanya(12%) terbagi antara Kalimantan, Nusa Tenggara, Malukudan Irian Jaya. Lokasi 7 pabrik semen dengan kapasitasproduksi 44,8 juta ton (94%) berada di ketiga wilayah ini,Jawa Sumatera dan Sulawesi, sedangkan 2 pabrik lainnyadengan kapasitas produksi 2,7 juta ton (6%) berlokasipada wilayah Indonesia lainnya yang mencakup area59% dari total Indonesia.
Dibandingkan sepuluh tahun yang lalu (1995) Jawa masihmemiliki porsi 70%, porsi Sumatera 18% , Sulawesi 5%sedangkan sisanya (7%) terbagi oleh Kalimantan, NusaTenggara, Maluku dan Irian Jaya. Dengan demikian terjadipergeseran porsi konsumsi semen dari pulau Jawa yangsemula 70% menurun menjadi 61%. Pergeseran ini terjadiakibat krisis moneter yang menyebabkan turunnya konsumsisemen di pulau Jawa yang sangat tajam (35%) Perubahanperbandingan porsi masing-masing wilayah selama 10 tahun(1995-2005) dapat dilihat pada grafik 1 di bawah.
Tahun 2004 PTSAI PTSP PTSB PTITP PTSC PTSG PTST PTSBM PTSK Impor TOTAL
Tabel 1: PENGADAAN PABRIK-PABRIK SEMEN INDONESIA 2005 Dlm ribuan ton
Grafik 1 : Perbandingan konsumsi semen per wilayah tahun 1995 dan tahun 2005
Tahun 1995 Tahun 2005
2000 2001 2002 2003 2004
$44.66 $46.70 $49.10 61.10 60.87 64.58
$52.11 $52.11 $52.11 48.95 48.95 48.95
$63.52 $64.41 $64.41 62.52 70.21 72.50
$42.00 $47.70 $37.37 41.20 50.00 55.88
$66.20 $66.47 $64.47 51.83 56.97 54.62
$55.70 $51.50 $52.44 40.38 47.07 47.30
$77.10 $77.10 $69.00 67.00 67.00 94.00
Artikel Utama 1
12 ................................................................................................................ Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Harga Eceran Semen 2005
Harga eceran semen diberbagai propinsi di Indonesiacenderung meningkat sepanjang tahun 2004. Dari dataAsosiasi Semen Indonesia, pada bulan Januari hargatertinggi di P. Jawa berkisar sekitar Rp.30.500 dan padabulan-bulan berikutnya harga bergeak naik dan mencapititik tertinggi pada Rp.40.000,- per sak karena kenaikanBBM yang rata-rata 162%. Harga eceran tertinggiumummya dimiliki oleh merek-merek yang dominandisuatu tempat dan harga terendah biasanya dimiliki olehmerek-merek pabrik lainnya atau pendatang baru
Dengan bergejolaknya kurs Rupiah harga eceran semenperton ini juga bergejolak pada kisaran US$ 67,- per tonkarena anjloknya nilai rupah terhadap US Dollar.Lonjakan harga eceran semen dalam sak terjadi pada bulanOktober pada tingkat US$ 84.- per ton pada saat nilaitukar rupiah pada tingkat Rp.9,500.- per US$. Harga initermasuk tertinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN atau negara-negara Asia Pacific lainnya.
Dengan kondisi seperti tersebut diatas dan belum ter-lihatnya tanda-tanda akan membaiknya perekonomianmaka perkiraan pertumbuhan konsumsi semen tahun 2006hanya akan berkisar 2-4%. Bahkan perkiraan yangpesimistis akan menuju kearah pertumbuhan konsumsisemen yang negatif.
Kesimpulan
Tahun 2005 adalah tahun dimana kondisi perekonomianIndonesia menunjukan terjadinya kelesuan khususnyapada triwulan terakhir. Pertumbuhan konsumsi semendomestik hanya naik 4,2% dari tahun lalu, jauh lebihrendah dari perkiraan semula yang 10%. Dengan berkurang-nya kapasitas produksi nasional yang terjadi pada PTSAIdan PTSC dan masih adanya pertumbuhan konsumsi semen,utilisasi kapasitas produksi nasional meningkat dari80% tahun 2004 menjadi 84% untuk klinker dan dari70% tahun 2004 menjadi 76% di tahun 2005 untuk semen.
Perkiraan PengadaanSemen 2005
Tahun 2005 yang ditandai olehmuramnya perekonomian Indonesiaakibat kenaikan harga minyak duniayang telah menyebabkan harga BBMdalam negeri melonjak dan menye-babkan inflasi tinggi berakibat pulapada melesunya permintaan semendi dalam negeri terutama pada tri-wulan ke 4. Kelesuan sektor riil,invstasi baru yang tidak kunjungkelihatan dan tertundanya pelak-sanan proyek-proyek infrastrukturmenyebabkan makin muramnyaperekonomian Indonesia
Berdasarkan keadaan tersebut,ditahun 2006 perkiraan sektorkonstruksi yang masih akan lesu,pertumbuhan konsumsi semendiperkirakan hanya akan me-ningkat 2-4%. Kecuali bila terjadiperubahan yang positip yang tidakterduga yang dapat meningkatkanpertumbuhan konsumsi semenlebih baik.
Sumber data:
! Asosiasi Semen Indonesia 2006
! Laporan PerekonomianIndonesia 2005,Bank Indonesia
! AFCM data bank 2005
NEGARA
INDONESIA
MALAYSIA
PHILIPPINES
SINGAPORE
THAILAND
VIETNAM
BRUNEI
2005(June)
dalam US Dollar
Grafik : Harga Eceran Semen dalam kantong @ 50kg di DKI Jakarta Tahun 2005
Lo Price Hi Price
Tabel : Perkembangan harga eceran semen per tondi beberapa negara ASEAN 2000-2005
Sayang Dilewatkan 1
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................41
Dari ketiga grafik perbandingan yang didapat padaperhitungan evaluasi tahun 1987, tahun 2004 danakhir tahun 2005 dapat dilihat sebagai berikut :
1 . Tahun 1987, biaya awal perkerasan beton lebihtinggi dari perkerasan fleksibel, akan tetapibiaya secara keseluruhan (life cycle cost)perkerasan beton lebih rendah dari perkerasanaspal .
2 . Tahun 2004, baik biaya awal maupun biayasecara keseluruhan perkerasan beton sudahlebih rendah dibandingkan dengan perkerasanaspal.
3 . Tahun 2005 (Nopember), dimana adakenaikan harga BBM diatas 100% menye-babkan kenaikan harga-harga bahan bangunanmeningkat drastis. Aspal yang tergantung dariharga minyak, mengalami kenaikan harga yanglebih besar. Baik biaya awal maupun biayasecara keseluruhan perkerasan beton lebihrendah dibandingkan dengan perkerasan aspal.
Sebagai tambahan perbandingan, hasil perhitunganperkerasan beton dengan perkerasan aspal yangdilakukan oleh PT Jasa Marga untuk Jalan Tol denganumur rencana 20 tahun 4) pada tahun 2005, sebagaiberikut :
Rigid
flexible pavement concrete pavement
Sayang Dilewatkan 2
44 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Kapan dan bagaimana pelaksanaan tekturdikerjakan ?
Tekstur dilaksanakan finishing (perataan) selesaidikerjakan dan sebelum tahap curing akhir di-kerjakan (sebelum curing compound disemprotkan).
Pelaksanaan tektur dapat dikerjakan secara manualmaupun semi mekanis
Beberapa ukuran tekstur yang bisa diacu
Ukuran pada jenid groover :! Lebar kawat 3,0 mm sampai 9,0 mm! Kedalaman “tusukan kawat” 1,5 mm sampai
3,0 mm! Jarak antara kawat 4,5 mm – 28 mm
Ukuran pada jenis brusher :! Panjang kawat 100 mm! Jumlah baris 2 baris! Jumlah kawat perbaris 32 batang! Kedalaman “tusukan kawat” 0,75 mm
Hasil texture depth yang diharapkan daribrushing atau grooving
± 2 mm dengan maksimum noise yang ditimbulkan± 75 dbA
Kapan tekstur permukaan jalan betonmenjadi licin kembali ?
Permukaan beton semen yang pelaksanaannyacukup baik (nilai IRI < 3M/km; pada umumnyamasa “pelayanan” yang dihasilkan sekitar 7 – 10tahun.
Cara manual
Cara semi mekanis
Cara “build in” dengan finisher
Bagaimana cara retexturing permukaanjalan beton semen yang sudah menjadi licin?
Terdapat 2 (dua) metoda dalam pengerjaanretexturing.
Metoda 1 :
dengan “menggrinding” permukaan beton yangsudah licin dengan alat yang disebut cold millingmachine.Metoda ini bisa diterapkan bolaman “eveness”permukaan jalan beton semen cukup baik
Metoda 2 dengan melapis permukaan beton semenyang sudah licin, dengan lapisan aspal open gradedatau jenis “fricseal” lainnya.
-
-
97
94
73
71
72
68
81
69
102
96
93
78
82
53
21
12
81
74
89
80
86
83
65
66
66
58
66
53
81
78
79
65
92
70
23
73
80
70
Artikel Utama 1
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................. 9
Pemanfaatan kapasitas produksi nasional menjadi 74%untuk semen dan 81% untuk klinker (tahun 2004 sebesar70% untuk semen dan 80% untuk klinker). Dari sembilanpabrik, tiga pabrik (PTSP, PTSG, dan PTST) telahmemanfaatkan kapasitas produksi klinkernya diatas 90%.dan pabrik (PTSC dan PTSBM) memanfaatkan kapasitasproduksinya diatas 80%, dua pabrik (PTSB dan PTITP)diatas 70%, sedang PTSK yang menyelesaikan modifikasipabrik pada tahun 2003 hanya memanfaatkan 21% darikapasitas produksi. Pemanfaatan kapasitas produksiklinker tertinggi terjadi di PTSP pada tingkat 102%.Pemanfaatan kapasitas produksi semen diatas 90% terjadi diPTSP dan PT SG dan yang terendah PTSK dengan peman-faatan kapasitas produksi sebesar 12%. Pemanfaatan kapa-sitas produksi semen PTSBM hanya 53% turun dibandingtahun 2004 karena menurunnya penjualan. Pabrik-pabriklainnya memanfaatkan produksinya antara 68% sampai 78%.
Tabel di atas memperlihatkan perbandingan kapasitasproduksi dan produksi semen/clinker per pabrik tahun2004 dan tahun 2005
Pengadaan Semen Tahun 2005
Tahun 2005 penjualan semen domestik terbesar masihdipegang oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa (PTITP)sebesar 9,3 juta ton (29.7% pangsa pasar). Pangsa pasarPTITP turun karena kebijaksanaan yang diambil perushaanini adalah mempertahankan posisi sebagai price leader.PT Semen Gresik (PTSG) berada dalam urutan keduadengan jumlah penjualan domestik 7,9 juta ton (25,1%).Dengan penjualan yang agresif PTSG berhasil mening-katkan pangsa pasarnya dari 24.3% tahun 2004 menjadi25.1% tahun 2005. Urutan ketiga dipegang oleh PT SemenCibinong dengan penjualan sebesar 4,8 juta ton (15,2%).Secara keseluruhan, penjualan domestik tahun 2004meningkat 2,5 juta ton atau 4,2% dari tahun sebelumnya.
Penjualan ekspor dilaksanakan oleh enampabrik semen, PTSP, PTSC, PTITP, PTST,PTSBM dan PTSK. Selain PTSB yang selamaini tidak mengekspor, PTSAI tidak lagimengekspor karena pabriknya tidak beroperasidan PTSG yang pemanfaatan kapasitasproduksinya mencapai 102% untuk klinker dan97% untuk semen yang semuanya terserapdidalam negeri yang harganya jauh lebih baikdari harga ekspor. Pada tahun ini eksporterbesar adalah dari PTITP yang berjumlah2,5juta ton semen dan klinker, sedangkantempat kedua dipegang oleh PT SemenCibinong dengan jumlah ekspor 1,7juta ton.PT Semen Kupang berada pada urutan terakhirdengan ekspornya sebesar 80 ton.
Impor semen meningkat sangat tajam dari17ribu ton pada tahun 2004 menjadi 1,2juta
ton bila import PT Semen Andalas Indonesia ikutdiperhitungkan. Import semen pabrik ini sebagian besarberasal dari sesama anak perusahaan Lafarge yang ada diMalaysia dan sebagian lainnya berasal dari pabrik-pabriklokal. Impor semennya berupa semen curah yang dikemasdi terminal LhoNga dan Belawan yang tidak terkenadampak Tsunami. Sedangkan impor dari non pabrikditujukan ke propinsi Nanggroe Aceh Darussalan (400ton)dan Sumatera Utara (435 ton).
%-tase Pangsa Pasar Pabrik-Pabrik SemenTahun 2004 - 2005
YEAR
COMPANY
2004 2005
Utility(%)ProductionCapacity
Utility(%)ProductionCapacity
PT. Semen Andalas Indonesia *)
PT. Semen Padang
PT. Semen Baturaja
PT. Indocement Tunggal Prakarsa
PT. Holcim Indonesia
PT. Semen Gresik
PT. Semen Tonasa
PT. Semen Bosowa Maros
PT. Semen Kupang
Total
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
ClinkerCement
1,150,000
1,400,000
5,100,000
5,440,000
1,200,000
1,250,000
14.800.000
15.650.000
8,800,000
9,700,000
6,900,000
8,200,000
3,380,000
3,480,000
1,710,000
1,800,000
300,000
570,000
43,340,000
47,490,000
1,075,331
1,235,597
4,639,896
4,600,916
808,455
914,369
10,818,263
10,232,073
6,064,299
5,410,541
6,819,284
7,193,416
2,942,499
2,419,345
1,628,193
1,132,338
89,330
91,548
34,885,550
33,230,143
1,150,000
1,400,000
5,100,000
5,440,000
1,200,000
1,250,000
14.800.000
15.650.000
7,300,000
8,200,000
6,900,000
8,200,000
3,380,000
3,480,000
1,710,000
1,800,000
300,000
570,000
41,840,000
45,990,000
-
-
4,925,195
5,112,440
877,812
893,630
10,689,193
10,634,630
5,883,197
5,647,850
7,023,311
7,912,589
3,134,133
2,697,544
1,409,119
949,323
62,302
68,974
34,004,262
33,916,980Remark : *) PT. SAI is still constructing a new plant which operate in the year 2007
Sayang Dilewatkan 1
42 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Harga flexible pavement dengan tebal konstruksi
60 cm : Rp. 326,525/m2
Harga concrete pavement dengan tebal konstruksi
40 cm : Rp. 280,368/m2
Catatan : Perhitungan ini didasarkan
pada umur rencana 20 tahun
Data hasil hitungan PT Jasa Marga menunjukkan
perkerasan beton memberikan biaya pembangunan
awal yang lebih rendah dibandingkan dengan
perkerasan aspal.
Biaya total (life cycle cost) beton sudah terlebih
dahulu terbukti lebih rendah dari aspal.
Umur perkerasan jalan beton di Indonesia tahun ini
21 tahun. Mengamati kondisi yang dibuat tahun
1985 tersebut saat ini masih bagus, diperkirakan
jalan tersebut dapat mencapai umur 30 tahun,
sehingga prosentase biaya perkerasan beton
dibandingkan dengan perkerasan aspal semakin
kecil, artinya semakin panjang umurnya perkerasan
beton lebih menguntungkan
KENDALA DAN PERMASALAHAN
Kendala yang dihadapi dalam pemilihan tipe
perkerasan jalan terletak dalam hal :
a. Belum dipahaminya keunggulan teknis dari
perkerasan beton. Diperlukan sosialisasi
yang lebih intensif agar perkerasan ini lebih
memasyarakat.
b. Anggapan/ persepsi yang menyatakan
perkerasan beton lebih mahal belum banyak
berubah, padahal yang terjadi sudah
sebaliknya karena perbandingan harga
material sudah berubah total.
c . Kebijakan yang diambil pemerintah
setempat belum sepenuhnya mendukungperkerasan yang lebih efektif dan berjangkapanjang
Permasalahan teknis yang dihadapi pada perkerasanbeton yang seringkali dianggap sebagai kelemahanseperti :
a. Perlu waktu yang lama pada prosespengerasan dan curing
b. Terjadinya retak dan bisa patah akibatbeban diatasnya melebihi kekuatanlenturnya terutama bila badan jalandibawahnya turun
c . Kurang nyaman dan bising
Sejalan dengan kemajuan teknologi material,
peralatan dan pelaksanaan, permasalahan-
permasalahan teknis tersebut dapat diatasi. Dengan
additif kimiawi pencapaian kekuatan bisa lebih
cepat, kekuatan lentur dapat ditingkatkan. retak dan
patah bisa dihindari dengan menjamin kestabilan
badan jalan dan menjaga mutu beton. Kurang
nyaman dan bising diatasi dengan mengukur tingkat
kerataan perkerasan dengan alat khusus dan
pembuatan alur/ groove yang lebih rapi dan halus.
PENUTUP
! Hasil perhitungan menunjukkan perkerasanbeton lebih efektif, murah dan hematdibandingkan dengan perkerasan fleksibel/aspal.
! Umur perkerasan beton yang makinpanjang, memberikan penghematan yangbertambah besar mengingat biayapemeliharaan yang sangat kecil.
! Perkembangan teknologi material, metodepelaksanaan dan perawatan beton,menunjang peningkatan kualitasperkerasan beton
REFERENSI
1 . Robert G. Packard, Pavement Costs andQuality, Concrete International, August 1987.
2. M. Anas Aly, Direktorat Jenderal Bina Marga,Evaluasi Biaya & Perwujudan PerkerasanFlexible vs Rigid pada Proyek Warung Buncit– Lingkar DKI, Juli 1987
3. Badan Pusat Statistik, Indeks hargaPerdagangan Besar, 1997- 2002
4. Ir. H.M Fodly Misbach,MM, PerkembanganPemakaian Jalan Beton di Jakarta , 2004
5 . Bambang Sulistyo - PT Jasa Marga,Perkembangan Terkini Perencanaan Jalan Tol,2005
Artikel Utama 1
Perkembangan konsumsi semen bulan ke bulan masih tetapmengikuti pola lama dimana pada semester-I, konsumsisemen lebih rendah dari pada semester II. Disamping itupada bulan lebaran selalu terjadi penurunan antara 20-30%dari tahun sebelumnya seperti terlihat pada grafik 2. Padatahun 2003, 2004 dan 2005 konsumsi semen terendahterjadi pada bulan Nopember dimana bulan tersebut adalahbulan lebaran untuk ketiga tahun tersebut. Pada tahun 2001dan 2002 konsumsi semen terendah terjadi pada bulanDesember dimana bulan tersebut adalah bulan lebaranuntuk kedua tahun tersebut. Pada tahun 2000 konsumsisemen terendah terjadi pada bulan Januari dan bulanDesember karena lebaran terjadi pada akhir awal tahundan akhir tahun 2000.
Ekspor 2005
Tahun 2005 jumlah ekspor total dari semen dan klinkermencapai 6,7 juta ton yang terdiri dari 3,3 juta ton semen dan3,4 juta ton klinker – turun 12% dari tahun 2004. Dari totalekspor, 49% berupa semen dan sisanya 51% berupa klinker,sedangkan tahun 2004, ekspor semennya 39% dan klinker
Grafik 2 : Perkembangan konsumsi semen Indonesiaper bulan 2000-2004
Grafik diatas memperlihatkan perkembangan jumlahyang diekspor yang makin mengecil pada tujuan negara-negara di Afrika dan membesar pada tujuan negara-negaradi Asia. Ini berarti harga ekspor yang diperoleh akanlebih besar karena perbedaan jarak angkut.
Tabel: Ekspor pabrik-pabrik semen Indonesia Tahun 2005 dan 2004
61% dari total ekspor. Dengan demikianpada tahun 2005 terjadi kenaikan porsiekspor semen dibanding tahun sebelum-nya sejumlah 375 ribu ton sebaliknyaekspor klinker turun 1,266 ribu ton.
Dari segi negara tujuan, ekspor semendan klinker sama dengan tahunsebelumnya (2004) yakni Asia (13negara), Afrika (10 negara), Eropah (1negara ) disamping Amerika Serikat,Australia, New Zealand dan KepulauanPasifik. 5 (lima) negara tujuan eksporsemen terbesar adalah Nigeria, AmerikaSerikat, Mauritius, Singapura danSrilanka. Sedangkan untuk eksporklinker adalah Bangladesh, Malaysia,Ghana, Australia dan Srilanka.
Ekspor Semen 0 1,130 0 1,203 794 0 155 6 0 3,289
Ekspor Klinker 0 208 0 1,267 863 0 568 501 0 3,407
TOTAL EKSPOR 0 1,338 0 2,470 1,657 0 723 507 0 6,697
Tahun 2005 PTSAI PTSP PTSB PTITP PTSC PTSG PTST PTSBM PTSK Impor TOTAL
Dlm ribuan ton
Ekspor Semen 58 801 0 1,228 783 5 4 29 6 2,914
Ekspor Klinker 0 455 0 1,883 855 253 701 526 0 4,673
TOTAL EKSPOR 58 1,256 0 3,111 1,638 258 705 555 6 7,587
Tahun 2004 PTSAI PTSP PTSB PTITP PTSC PTSG PTST PTSBM PTSK Impor TOTAL
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................. 11
Artikel Utama 2
14 ................................................................................................................ Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
perilaku masyarakat, kelompok atauindividu dengan konteks tujuantertentu.
• StandarDokumen berisi ketentuan, pedomankarakteristik kegiatan atau hasilnyayang dirumuskan melalui konsensusoleh pihak-pihak yang berkepentingandan ditetapkan oleh badan yangberwenang, sebagai acuan dalamkegunaan yang bersifat umum dan/atau berulang untuk mencapai tingkatketeraturan optimum dalam kontekstertentu.
• Standar Nasional Indonesia (SNI)Standar tentang produk (barang, jasadan sistem), proses, sistem manajemen,dan hal lain yang berkaitan, yangditerapkan secara nasional.
• SNI wajibSNI yang diberlakukan wajib secaranasional melalui regulasi teknis.
• Penilaian kesesuaianRangkaian kegiatan yang bertujuanuntuk menilai kesesuian suatu produkproses, sistem manajemen dan/ataukompetensi personel terhadap standaratau ketentuan lain yang telahditetapkan.
• AkreditasiKegiatan penilaian kesesuaian yangdilakukan oleh pihak yang memilikikewenangan untuk menilai danmemberikan pengakuan formal bahwasuatu lembaga memiliki kompetensiserta berhak melaksanakan penilaiankesesuaian.
• SertifikasiKegiatan penilaian kesesuaian yangberkaitan dengan pemberian jaminantertulis bahwa suatu produk, prosessistem manajemen, dan/atau kompe-tensi personil telah memenuhi standaratau ketentuan lain yang telahditetapkan.
• NotifikasiPenyampaian informasi tentangrencana pemberlakuan regulasi teknisyang berpotensi menimbulkanhambatan perdagangan international
kepada negara-negara lain, sesuaidengan perjanjian regional maupuninternational yang telah diratifikasiatau telah disetujui oleh Pemerintah.
• Notification bodyInstansi yang ditetapkan olehPemerintah sebagai pihak yang ber-tanggung jawab untuk melaksanakannotifikasi.
• Enquiry pointPusat pelayanan di lingkungan noti-fication body yang berfungsi melayanipertanyaan dari negara-negara laintentang hal-hal yang berkaitan denganregulasi teknis yang menimbulkanhambatan perdagangan.
• World Trade Organization – WTOSuatu badan dunia yang dibentukuntuk mengawasi pelaksanaanGeneral Agreement on Tariff andTrade (GATT)
V. Regulasi teknis yang baik
• Tujuan dari regulasi dapat dimengerti oleh pihak-pihak terkait.
• Dapat diberlakukan kepada semuapihak yang terkait sehingga tidakmenimbulkan dampak negatif bagiperkembangan usaha yangkompetitif dan persaingan yangsehat.
• Semua ketentuan yang disyaratkandapat dipenuhi oleh pihak yangterikat olehnya dalam kurun waktuyang wajar.
• Penetapan regulasi teknis memberitenggang waktu yang cukupsebelum diberlakukan secara efektif,agar pihak yang terikat dapatmempersiapkan penerapannya.
• Dapat ditegakkan baik melaluipenyediaan prasarana yang memadaiuntuk memfasilitasi pihak-pihak yangmematuhi semua ketentuan yangdiatur maupun melalui pengawasanpasar untuk mengkoreksi dan/ataumenindak pihak yang tidakmematuhi.
• Ditetapkan oleh pihak yang memilikikewenangan untuk melaksanakankoreksi dan penindakan terhadappihak yang tidak mematuhi.
• Memenuhi perjanjian internationalyang telah diratifikasi atau disepa-kati oleh Pemerintah, terutamadengan negara anggota WTOtentang TBT dan SPS.
VI. Penilaian Kesesuaian
Penerapan SNI dilandaskan padasistem Standardisasi Nasional ber-dasarkan ketentuan dalam PeraturanPemerintah No. 102 Tahun 2000tentang Standardisasi Nasional. PPini menetapkan ketentuan tentangakreditasi dan sertifikasi untuk menilaikesesuaian suatu produk, proses dansistem manajemen terhadap SNItertentu, berdasarkan PP ini telahdibentuk Komite Akreditasi Nasional(KAN) yang memiliki kewenanganuntuk menilai kompetensi danmemberikan pengakuan formal kepadalembaga yang berhak melaksanakansertifikasi.
Sertifikasi yang merupakan jaminantertulis menyatakan bahwa suatuproduk, proses dan sistem manajementersebut telah memiliki kesesuaianterhadap SNI tertentu, termasukpenandaan (marking), hanya dapatditerbitkan oleh lembaga sertifikasiyang telah di akreditasi oleh KAN.Proses sertifikasi diatas harusdipergunakan untuk pelaksanaanpengawasan pra-pasar.
Sesuai perjanjian TBT dan SPS, setiapnegara anggota WTO dianjurkanmelakukan usaha membentuk kese-pakatan saling pengakuan (MRA)dibidang penilaian kesesuaian baiksecara bilateral maupun multilateral,maka sertifikasi yang dilakukan olehlembaga sertifikasi di negara laindapat di-akui apabila lembagasertifikasi tersebut telah di-akreditasioleh lembaga akreditasi yang telahmemiliki MRA dengan KAN. Hal iniagar pengawasan pra pasar dari suaturegulasi teknis tidak menimbulkanhambatan perdagangan internationalyang berlebihan yang akan menim-bulkan protes dan atau tindakanbalasan. Pengawasan pra-pasar hanyaefektif bagi pelaku usaha yang
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 39
Sayang Dilewatkan 1
PENDAHULUAN
Dua bulan terakhir media massa nasional maupundaerah banyak sekali menyoroti kerusakan jalan,baik jalan negara, jalan propinsi sampai ke jalanlokal. Di Sumatera - Jalur Lintas Timur (Jalintim),Di Jawa - Jalur Pantura, di Kalimantan- TransKalimantan adalah contoh beberapa jalan yangmengalami kerusakan parah yang mendapatperhatian.
Faktor anggaran pemeliharaan yang kecil seringkalidianggap menjadi penyebab semakin rusaknya jalanyang sudah ada walaupun diyakini hal ini bukan satu-satunya faktor. Akar masalah yang sebenarnya perluditeliti secara komprehensif disamping hal diatassehingga ke depan dapat direncanakan solusiberjangka panjang, agar masalah serupa tidakmuncul setiap tahun.
Masalah kemampuan jalan menanggung bebanaktual kendaraan yang melintas dimana hal ini eratkaitannya dengan desain perkerasan, masalahpelaksanaan konstruksi yang harus disesuaikandengan standar spesifikasi & kondisi pada saatpelaksanaan dan masalah pemeliharaan yang harusdilakukan pada waktunya merupakan beberapafaktor penting yang harus dikaji secara mendalam.
Pengaruh Kenaikan Harga MaterialTerhadap Perkerasan Jalan
Ir. Harrys Napitupulu, MT.Market Development Division – PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk.
Kajian mengenai jenis perkerasan dalam desainsangat menentukan keberhasilan jangka panjangjalan yang akan dibuat atau diperbaiki akibatkerusakan. Umur rencana dan biaya pembangunantermasuk bahan pertimbangan dalam perencanaan.
Dari sisi biaya pembangunan jalan dan umur yangtelah dicapai, di bawah ini penulis mencobamenyajikan hasil perbandingan hitungan biayaperkerasan beton dan aspal seiring denganperkembangan harga - harga mulai era tahun 1987sampai akhir tahun 2005.
PERHITUNGAN BIAYA
Proyek yang menjadi studi kasus dalam tulisan iniadalah proyek Jalan Warung Buncit JakartaPerhitungan biaya konstruksi dan pemeliharaanuntuk 2 jenis perkerasan dalam proyek ini(dalamrupiah per m2) dengan umur rencana 20 tahun padadisajikan secara berturutan dalam uraian tabel dangrafik.
Perhitungan dan evaluasi biaya ini dilakukan padatahun 1987 2), tahun 2004 dan tahun 2005(Nopember).
Beton 28,100 4,390 32,490
Aspal 25,000 17,840 42,840
Biaya Tahun 1987
PerkerasanBiaya Awal(Initial cost)
Rp/m2
Pemeliharaan(Maintenance cost)
Rp/m2
Biaya Total(Life cycle cost)
Rp/m2
Artikel Utama 2
16 ................................................................................................................ Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
" Setelah pemberlakuan SNI wajibtidak dilakukan pengawasan pasaryang memadai;
" Tidak memperhatikan perjanjianTBT – WTO dan di lingkunganASEAN dan APEC;
• Hambatan Umum, a.l. :" Ketidakpastian tentang siapa
yang memberlakukan wajib;
TBT - WTO
" Apakah lembaga penilaiankesesuaian sudah siap (LPK);
" Apakah pengawasan pasar-pasarsudah siap, khususnya koordinasiantara instansi;
• Lingkup Pengaturan" Koordinasi :# Departemen Teknis,
Perdagangan BSN;
# Dengan pelaku usaha(produsen, importir);
# Persiapan regulasi teknis# Notifikasi – WTO, ASEAN,
APEC# Pengawasan pasar (LPK dan
instansi terkait)• Prosedur persiapan SK pember-
lakuan SNI wajib.
• Persiapan sarana penunjang
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)
KAN
LPK
Sertifikat& Marking
Produk
Produsen Registrasi InspeksiPelabuhan
Produsen
Sertifikat& Marking
Produk
Sertifikat& MarkingInspeksi
LPKAsing
Registrasi(RFCO)
PengawasPasar
LembagaAkreditasi
AsingMRA
Informasi
Informasi
Rekomendasi
ASEANAPEC
XI. Persiapan SK dan Sarana Penunjang
• Persiapan SK Pemberlakuan
Koordinasi awal
Objective, lingkup pengaturan dan aspek pengawasan
Revisi SNI Koordinasidengan
pelaku pasar
Koordinasipelaksanaan
notifikasi
Koordinasipengawasan
pasar
Drafting SK Pemberlakuan SNI Wajib
Penyiapan LPKNotifikasi
Koordinasi Akhir
Pengawasan PasarPenetapan
Konstruksi 5
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 37
menurunkan kadar semen dalam beton sehinggasejalan dengan gerakan pembangunan yangberkelanjutan.
Walaupun dari sisi indusri semen pengurangan inikelihatan seolah-olah “kurang menguntungkan”tetapi tidak dari kacamata kepentingan nasional.Dengan rekayasa ini maka harga beton menjadisemakin murah. Pembangunan dengan konstrusibeton menjadi semakin besar demikian pula jalanjalan berkwalitas tinggi dari beton semen semakinbanyak dapat dibangun sehingga ekonomi nasionaldapat tumbuh dengan baik.
Suatu siklus penggunaan sumber daya alam yangdikelola dengan baik merupakan cermin bagaimanakita mensyukuri karunia Tuhan ini dengan carayang bijaksana.
Beton dan konstruksi bangunan berbasis semenlainnya merupakan bahan bahan yang ramahlingkungan karena bahan ini sesungguhnya tidakmenimbulkan sisa karena selalu dapat didaur ulanguntuk mendapatkan bahan bangunan yang baru.
Pembongkaran konstruksi beton menghasilkan besibeton yang dapat didaur ulang dan puing beton.Di Indonesia pengumpulan besi beton hasilpemisahan beton bertulang umumnya sudahsangat berjalan dengan baik karena besi besi inimemiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga masihmerupakan komoditi yang cukup cepat lajuperdagangannya dari tingkat pemulung sampaipabrik besi dan baja. Puing puing beton yangberasal dari konstruksi besar dapat dilakukan
pemecahan kembali sehingga akan menghasilkanagregat kasar dan halus sesudah melewati prosespengayakan (screening).
Dari beton mutu tinggi maka umumnya agregatkasar yang didapat merupakan agregat yangpenyerapan airnya lebih tinggi dari agregat alam.Pada beton mutu rendah, crushing dan screeningakan memisahkan agregat halus dari agregatkasarnya.
Mengingat perbedaan sifat penyerapan air dariagregat yang berasal dari daur ulang ini makaumumnya agregat halus bahan daur ulang masihharus dicampur dengan agregat alam untukdijadikan beton, sementara untuk agregat kasardapat sepenuhnya dimanfaatkan.
Proses daur ulang dari beton merupakan prosesyang sangat sederhana. Bahan bahan besi danbahan yang tertanam dalam beton harus dipisahkansebelum digiling. Secara hati-hati kontaminasibahan bahan bangunan lain seperti gypsum,asphalt, sealent, kayu, kaca serta bahan atapharuslah dicegah dan dilakukan secara hati hati.
Bahan bahan yang berasal dari puing beton yangtidak digiling umumnya hanya digunakan sebagaiantara lain :
! Bahan pengurukan dengan volume besar.! Pengaman tebing.! Timbunan badan jalan.
Sementara agregat yang diperoleh dari puingbeton ini diluar negeri banyak dipakai antaralain untuk :
Sayang Dilewatkan 1
40 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Biaya awal (initial cost) perkerasan beton lebih tinggi12.4% dari biaya awal perkerasan aspal. Biayaperkerasan total (life cycle cost) untuk umurperkerasan 20 tahun, didapat biaya perkerasanbeton : 76% dari biaya perkerasan aspal. Dengankata lain lebih rendah dari perkerasan aspal.
Tahun 2004, telah dilakukan evaluasi biaya denganmemasukkan harga material, upah dan peralatanyang berlaku tahun 2004 di Jakarta. Dengan cara/metode perhitungan yang sama dengan diatas, makadidapatkan hasil seperti pada tabel dan grafik 5 dibawah ini :
Dari tabel dapat dilihat, biaya awal perkerasan betonsudah lebih rendah : 94% dari biaya awal perkerasanaspal. Sedangkan biaya total perkerasan (life cyclecost) untuk umur 20 tahun, didapat biayaperkerasan beton : 69% dari biaya perkerasanfleksibel.
Tahun 2005, dimana pada 1 Oktober 2005 terjadikenaikan harga BBM 105%, telah menyebabkanlonjakan harga-harga bahan bangunan yang cukupbesar, yang sangat berpengaruh terhadap hargapelaksanaan proyek termasuk proyek jalan. Analisaini ingin menunjukkan pengaruhnya terhadap hargakonstruksi dengan perkerasan beton maupunperkerasan aspal.
Biaya Tahun 2004
PerkerasanBiaya Awal
Rp/m2
BiayaPemeliharaan
Rp/m2
Biaya TotalRp/m2
Beton 146,300 26,600 171,100
Aspal 155,750 95,050 250,800
Biaya Tahun 2005 (Nopember)
PerkerasanBiaya Awal
Rp/m2
BiayaPemeliharaan
Rp/m2
Biaya TotalRp/m2
Beton 220,000 47,600 267,600
Aspal 242,880 256,600 499,480
Dari perhitungan yang dilakukan untuk tahun 2005(Nopember), seperti ditunjukkan pada tabel dangrafik didapat bahwa :
Biaya awal (initial cost) perkerasan beton : 90.6%dari biaya awal perkerasan aspal. Biaya Total (LifeCycle Cost) 20 tahun : 53.6% dari biaya totalperkerasan aspal.
Struktur masing-masing perkerasan sebagai dasaruntuk perhitungan di atas dapat dilihat pada sketsaberikut ini :
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................. 13
Artikel Utama 2
I. Latar Belakang
SNI adalah standar yang dirumuskandan ditetapkan melalui Konsensus olehunsur-unsur produsen, konsumen,regulator dan para pakar terkait, Peme-rintah melalui keputusan Menteri atauKepala Lembaga Pemerintah dapatmemberlakukan, SNI secara wajib.
Pemberlakuan suatu SNI secara wajibmenjadikan ketentuan teknis yangada dalam standar tersebut sebagaipersyaratan yang harus dipenuhi olehpelaku pasar.
Hal ini juga berpotensi menimbulkanhambatan transaksi perdagangan, olehkarena itu harus dilaksanakan secaraberhati-hati dengan memperhatikan ke-mampuan produsen, kepentingankonsumen, serta kesiapan saranapenunjang untuk menegakkan persya-ratan pasar agar perkembangan per-saingan pasar yang sehat dapat dijamin.
Sesuai General Agreement Tariff andTrade (GATT) semua negara anggotaharus menghindarkan penggunaanhambatan non-tariff dan menekanhambatan tarif serendah mungkin,kesepakatan diantara negara anggotaGATT meletakkan Standardisasimenjadi faktor yang penting dalamperdagangan international, karenastandar nasional yang harmonisdengan standar international dapatdijadikan referensi untuk memperlancartransaksi perdagangan antar negara,namun penerapan standar yangberbeda-beda berpotensi menjadihambatan non-tarif. Anggota WorldTrade Organization (WTO) telahmenyepakati perjanjian Technical
RENCANA PEMBERLAKUAN SNI WAJIBKOMODITI SEMEN DAN PERMASALAHANNYA
Oleh : Sudaryanto Tjokrosusastro
Barriers on Trade (TBT) dan Sanitaryand Phyto Sanitary (SPS) yang padaprinsipnya mengakui hak setiapnegara menentukan standarnasionalnya masing-masing.
Dianjurkan setiap negara anggotamelakukan harmonisasi standarnasionalnya dengan standarinternational mengembangkan salingpengakuan (Mutual RecognitionArrangement = MRA) dalampelaksanaan penilaian kesesuaian, danmelaksanakan praktek yang baik dalammemberlakukan standar wajib (goodregulatory practices), termasukmelaksanakan notifikasi kepadaanggota- anggota WTO lain apabilapemberlakuan standar wajib tersebutberpotensi menjadi hambatanperdagangan International.
Ditingkat Forum anggota APECmemakai acuan information Notes onGood Regulatory Practices (PRG), diforum ASIA European Meeting(ASEM) mengacu pada BestRegulatory Practices (BRP) yangprinsipnya tidak jauh beda.
Kesepakatan dalam forum WTO, APECdan ASEAN lebih berfokus padaupaya memperlancar perdaganganantar negara, sehingga penerapandisetiap negara perlu disesuaikandengan kondisi dan kepentingan dinegara masing-masing, Indonesia telahmembuat pedoman pemberlakuan SNIwajib (PSN 301-2003). SNI wajib untukkomoditi semen baru pada tarafpenyusunan draft regulasi teknis danSK Menteri termasuk akan dinotifikasikepada anggota WTO.
II. Tujuan Pemberlakuan SNIWajib.
• Bertujuan meningkatkan kepastian,kelancaran dan efisiensi transaksiperdagangan di dalam negeri dandengan dunia international, baikantar produsen maupun antara pro-dusen dan masyarakat.
• Meningkatkan perlindungan bagikonsumen, pelaku usaha, masya-rakat, kelestarian fungsi lingkunganhidup dan negara.
• Meningkatkan efisiensi produksi,membentuk persaingan usaha yangsehat dan transparan, memacukemampuan inovasi, serta me-ningkatkan kepastian usaha.
III. Ruang Lingkup PedomanPemberlakuan SNI Wajib.
Pedoman pemberlakuan menjabarkanpengertian, kaidah, pertimbangan, dantahapan yang menjadi acuan dalammelaksanakan perumusan penerapan,pengawasan dan kaji ulang regulasiteknis yang berkaitan denganpemberlakuan SNI wajib yangmencakup : istilah dan definisi, regulasiteknis yang baik, pemberlakuan SNIsecara wajib, penilaian kesesuaian,perencanaan regulasi teknis, pember-lakuannya secara efektif danpengawasan pasar.
IV. Istilah dan definisi sertakelembagaan
• RegulasiKetentuan yang ditetapkan melaluiUndang-undang atau peraturan yangditerbitkan berdasarkan kewenanganPemerintah, dengan tujuan mengatur
Konstruksi 5
38 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
! Beton untuk Jalan beton baru, bahu jalan,pembatas jalan, kerb, saluran serta pondasijembatan.
! Beton struktur.! Lean concrete untuk dasar jalan beton.! Agregat aspal beton.
Berdasarkan study FHWA, laporan tentang betondi 11 negara bagian Amerika yang telahmemanfatkan agregat daur ulang, menyatakanbahwa beton dengan menggunaan agregat daridaur ulang menunjukkan perilaku yang samadengan beton dengan menggunakan agregat alam.Tentu saja sifat beton yang dihasilkan juga sangattergantung dari bahan beton yang dijadikan bahandaur ulang.
Berdasarkan studi tersebut, pada pemakaian betonstruktural, agregat halus yang didapat dari prosesdaur ulang hanya sekitar 10 – 20 % yang dapatbermanfaat. Untuk mendapatkan perbandinganyang paling optimal perlu dilakukan beberapatesting pendahuluan dengan menggunakanbeberapa kombinasi campuran.
Karena tingginya daya absorbsi air, disarankanagar agregat ini dibasahi lebih dahulu sampaimendekati kondisi “sub surface dry “/ssd sebelumdicampur dalam batching plan untuk memperolehbeton dengan workability, slump dan w/c ratioyang sama dengan beton konvensional.
Bagaimana di Indonesia.
Di Indonesia pembongkaran bangunan lamauntuk dijadikan bangunan baru belumlah terjadisecara besar sehingga usaha crushing kembalipuing puing ini belumlah berskala ekonomis yangbesar.
Bahan bongkaran dari konstruksi berbasis semendengan skala kecil yang banyak terjadi di Indonesia.Karena jumlahnya sangat sedikit maka tidakekonomis untuk dibawa ke crushing plant sehinggaumumnya hanya dimanfaatkan sebagai bahantimbunan saja.
Bongkaran dinding dan beton dapat dipisahkandengan bahan besi dan bahan yang lunak sepertibata. Bahan bahan tersebut dapat diayak untukmendapatkan pasir dan kerikil.
Mengingat mutu beton bongkaran dari perumahanumumnya bukan berasal dari beton mutu tinggimaka kekerasan pecahannya memiliki kekuatanyang lebih rendah dari agregat alam.
Sisa bahan bangunan ini sebenarnya memilikipotensi untuk pembangunan jalan betondiperumahan dan desa yang lalu-lintasnya tidakberat. Pecahan-pecahan bata dapat digunakanuntuk meratakan dasar jalan sedangkan pecahanpecahan bahan yang keras seperti beton, tegeldan keramik dapat mengisi jalan beton sehinggavolume beton yang dipakai menjadi semakinrendah.
Kesimpulan :
Beton semen adalah bahan konstruksi yang denganrekayasa yang benar, bukan hanya dapat dibuatramah lingkungan karena dapat memanfaatkanbermacam macam bahan sisa industri sebagaibahan tetapi juga dengan rekayasa teknologi betondapat mendukung gerakan pembangunan yangberkelanjutan dengan menurunkan kadar semensehingga secara tidak langsung akan berperilakumenghemat pemakaian sumber daya alam.
Pemanfaatan recycle agregat merupakan potensiyang harus dikembangkan di Indonesia.
Referensi :
1 . Suplementary Cementing Material for usein Concrete, Michael Thomas and MicheleL.Wilson.
2. Recycle aggregates for use in ConcreteInternet Publication Portland CementAssociation.
3. Building Green with Concrete. InternetPublication Portland Cement Association.
Artikel Utama 2
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................. 15
mematuhi regulasi teknis, sehinggapengawasan pasar yang efektif sangatdiperlukan untuk mengkoreksi danmenindak pelaku usaha yang tidakmematuhi.
VII. Perencanaan regulasiteknis untuk pember-lakuan SNI wajib
• Regulasi tehnis berpotensi me-nimbulkan intervensi pasar yangdapat menghambat perkembanganpelaku usaha, sehingga apabila adaopsi kebijakan lain yang dapatditerapkan sebaiknya opsi laintersebut lebih diutamakan.
• Kesiapan lembaga sertifikasimerupakan aspek yang sangatpenting karena merupakan prasaranauntuk pelaksanaan pengawasanpra-pasar bagi pelaku usaha yangmematuhi regulasi teknis yang akanditetapkan.
• Perhitungan dalam menetapkantenggang waktu pemberlakuanregulasi teknis, agar akses pasarbagi pelaku pasar yang mematuhiregulasi teknis tidak terhambat.
• Pengawasan pasar harus di-rencanakan dengan baik, efektif,efisien untuk mencegah pelakupasar yang tidak mematuhi danmenimbulkan persaingan yang tidaksehat.
• Harus dimonitor dan dikaji ulang,apabila tenyata tidak efektif, perludirevisi atau diabolisi.
• Instansi pemrakarsa dapat memintaBadan Standardisasi Nasional (BSN)untuk melakukan kajian menilaivaliditas rencana SNI wajibdimaksud, terhadap kesesuian-keselarasan dengan standarinternational dan kesiapan penilaiankesesuaian.
• Rancangan regulasi tersebutdiajukan kepada panitia antardepartemen yang dibentuk olehinstansi pemrakarsa untuk dibahasdan disempurnakan. Dengarpendapat publik (Publik Hearing)diperlukan agar para pihak yangakan terikat mendapat kesempatanmemberikan tanggapan dan masukan.
• Rancangan yang telahdisempurnakan dikirim ke BSNsebagai Notifikation Body untukTBT – WTO. Setelah langkah-langkah diatas berjalan dengan baik,maka rancangan dapat ditetapkan.
VIII. Pemberlakuan regulasiteknis secara efektif.
Memerlukan tenggang waktu tertentu,tergantung faktor :
• Kesiapan pelaku usaha.Pelaku usaha harus melakukan langkah-langkah penyesuaian produk dankegiatan produksi, memerlukan waktuyang cukup untuk penyesuaiantersebut.
• Kesiapan penilaian kesesuaianTenggang waktu yang diperlukan olehlembaga sertifikasi dan laboratoriumpenguji untuk melayani pelaku usaha.Disini perlunya sedini mungkin BSNdilibatkan.
• Notifikasi WTOSalah satu kewajiban negara WTOyang diatur dalam perjanjian TBT danSPS adalah menotifikasikan rencanaregulasi teknis yang berpotensi menim-bulkan hambatan perdagangan inter-national selambat-lambatnya 60 harisebelum ditetapkan. Dalam kurun waktuitulah negara anggota WTO dapatmemberikan tanggapan. Selanjutnyabaru diberlakukan secara efektifsetelah 6 bulan sejak ditetapkan.
IX. Pengawasan
• Pengawasan pra-pasar dan pe-ngawasan pasar merupakan faktoryang sangat penting karenaberkaitan dengan penegakanregulasi teknis yang telahdiberlakukan secara efektif.
• Instansi pemrakarsa regulasi teknisharus mempersiapkan mekanismepengawasan pasar yang dapatsecara efektif mencegah pelakuusaha yang tidak bertanggungjawab itu memasuki pasar yangakan mengakibatkan timbulnyapersaingan tidak sehat bagi pelakuusaha yang telah mengeluarkanbiaya dan tenaga untuk memenuhiketentuan yang dipersyaratkan.
• Pelaksanaan pengawasan pasarseluruhnya merupakan hak dantanggung jawab instansi pemrakarsaregulasi teknis, dapat jugamenggunakan jasa dari lembagapenilaian kesesuaian yang telah diakreditasi oleh KAN untuk dapatmengurangi timbulnya perbedaanpenilaian yang dapat merugikanpelaku usaha.
X. Permasalahan :
• Hambatan Perdagangan" Regulasi teknis melarang
peredaran produk yang tidakmemenuhi persyaratan tertentu;
" Tidak sesuai dengan StandarInternational tanpa alasan yanglegistimate;
" Pemberlakuannya tidak transparandan tidak memberikan kesempatanbagi produsen/pemasok untukmenyesuaikan produknya.
" Menerapkan persyaratan pra-pasar yang berkelebihan sehinggamenimbulkan beban bagiprodusen.
• Persyaratan Pra-PasarBersifat preventif, sesuai denganPeraturan Pemerintah PP – 102 tahun2000 tentang Standardisasi Nasional;
• Pengawasan Pasca – Pasar" A.l. bagi produk yang telah
disertifikasi dan telah diregistrasinamun ternyata tidak dapatmempertahankan kesesuaianproduknya.
" Pengawasan harus efektif sebabapabila tidak hanya mengun-tungkan pelaku pasar yang tidakpatuh.
" Pengawasan pasar-pasar padaumumnya mahal dan memerlukantenaga pengawas yang banyak.
• Kecenderungan" Pemberlakuan SNI wajib akan
meningkat karena a.l. keinginanprodusen untuk meningkatkanpersyaratan pasar agar tidak harusbersaing dengan produk murahberkualitas rendah (khususnyaproduk barang import);
Konstruksi 1
18 ................................................................................................................ Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
1. PENDAHULUAN
Beton telah banyak digunakan oleh manusia sejak
jaman dulu untuk merealisasikan keinginan dalam
BETON BERKINERJA TINGGI“MENGAPA DAN BAGAIMANA”
Bagian IDr. Ir. FX. SUPARTONO, Email: [email protected]
Romawi, tercatat banyak rumah ibadah dengan citraestetika yang tinggi, seperti Pantheon (Gambar 1)yang dibangun pada tahun 27 SM (sebelum Masehi),
menunjukkan keindahan interior yang sulit
Ketua II HAKI, Lektor Kepala pada Dept. Sipil Univ. Indonesia dan Tarumanagara,Direktur PT. Partono Fondas Engineering Consultant
Abstrak
Makalah ini menyampaikan beberapa pandangan mengenai teknologi beton modern, dan beberapacontoh proporsi campurannya untuk beton berkinerja tinggi. Sebagai material konstruksi yangpunya banyak keunggulan namun juga kelemahan, teknologi beton modern dituntut untukmeminimalkan berbagai aspek kelemahan beton agar dapat mencapai kinerja yang lebih tingginamun tetap memperhatikan aspek biaya. Disamping itu, penerapan teknologi materialberkelanjutan telah menjadi pula kecenderungan teknologi beton pada masa kini dan masamendatang, di mana penggunaan material limbah sebagai bahan campuran beton diharapkandapat merupakan sumbangan yang positif bagi pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Kata kunci: beton semen, Abrams-Fxs, beton berkinerja tinggi, silicafume, metal slag,abu terbang.
membuat bangunan yang
estetis. Ini disebabkan karena
beton merupakan bahan
bangunan yang mudah dibuat
dan dibentuk, serta materialnya
mudah didapat secara alami
(terdiri dari campuran batuan,
bahan perekat hidraulis, baik
alami maupun industrial, dan
air). Gambar 1 dan 2
menunjukkan sepasang
bangunan yang dibangun pada
jaman yang sangat berbeda, di
mana mereka berselisih 2000
tahun, namun keduanya sama-
sama menampilkan estetika
yang tinggi.
Di antara bangunan-bangunan
yang dibuat pada jaman
dimengerti bagaimana dapat
dilaksanakan pada jaman itu [1].
Memang pada jaman tersebut,
rumah ibadah sering disebut
sebagai jenis bangunan yang
merupakan “karya seni”, yang
menunjukkan keindahan karya
manusia pada jamannya.
Dalam pada itu, Gedung Opera
Sydney (Gambar 2) merupakan
bangunan yang dibangun pada
masa kini, yang tidak bisa di-
pungkiri keindahan arsitektur-
nya, dan juga penempatannya
yang cemerlang di dekat Pela-
buhan Sydney yang berse-
berangan dengan Sydney
Harbour BridgeGambar 1. Pantheon yang dibangun
pada tahun 27 SM
Konstruksi 4
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 35
Pasal 40 UU No. 38/1999 tentang Kewajibandan Tanggung Jawab Penyedia Jasa
(1). Sebagai dasar penetapan jangka waktupertanggung jawaban, perencana konstruk-si wajib menyatakan dengan jelas dan tegastentang umur konstruksi yang direncana-kan, dalam dokumen perencanan dandokumen lelang, dan dilengkapipenjelasannya.
(2). Apabila terjadi kegagalan bangunan yangdisebabkan oleh kesalahan perencanakonstruksi, maka perencana konstruksihanya bertanggung jawab atas ganti rugisebatas hasil perencanaannya yang belum/tidak diubah.
(3). Apabila terjadi kegagalan bangunan yangdisebabkan oleh pelaksana konstruksi, makatanggung jawab berupa sanksi dan ganti rugidapat dikenakan pada usaha orang perse-orangan dan atau badan usaha pelaksanakonstruksi penandatangan kerja konstruksi.
(4). Apabila terjadi kegagalan bangunan yangdisebabkan oleh pengawas konstruksi, makatanggung jawab berupa sanksi dan gantirugi dapat dikenakan pada usaha orangperorangan dan atau usaha pengawaskonstruksi penanda-tangan kontrak kerjakonstruksi.
Ayat (1) s/d ayat (4) bernuansa pertanggungjawab yang sesuai dengan peranan masing-masing dalam kontrak kerja konstruksi yangbersangkutan (apakah sebagai perencanakonstruksi, pelaksana konstruksi, ataupengawas konstruksi)Nuansa lain dari ke 4 (empat) ayat tersebutadalah setiap tanggung jawab keterbatasantanggung jawab sesuai “kurun waktu” yangada dalam lingkup mereka masing-masing.
Pasal 41 UU No. 18/1999 tentang kewajibanpenyedia jasa konstruksi untuk menyimpandan memelihara dokumen pelaksanaankonstruksi.
(1). Penyedia jasa konstruksi diwajibkanmenyimpan dan memelihara dokumenpelaksanaan konstruksi yang dapatdipakai sebagai alat pembuktian,bilamana terjadi kegagalan bangunan.
(2). Lama waktu menyimpan dan memeliharadokumen pelaksanaan konstruksi adalahsesuai dengan jangka waktu pertanggungan,dengan maksimal lama pertanggunganselama 10 (sepuluh) tahun sejak dilakukanpenyerahan terakhir hasil pekerjaankonstruksi.
Pasal 42 UU No. 18/1999 tentang tanggungjawab Sub penyedia jasa.
Sub penyedia jasa berbentuk orang perorangandan atau badan usaha yang dinyatakan terkaitdalam terjadinya kegagalan bangunanbertanggung jawab kepada penyedia jasa utama.
Pasal ini bernuansa “tanggung jawab renteng”dengan batas akhir.
PENUTUP
Dari ulasan-ulasan beberapa pasal dan ayattentang kegagalan pekerjaan konstruksi dankegagalan bangunan yang diatur dalam UU No.Jasa Konstruksi diatas; adalah terkesan bahwapengaturan kedua hal tersebut :
! Cukup jelas dan rinci dan perlu pemahamansecara seksama
! Peraturan bernuansa keterbukaan dankemitraan
! Beberapa peraturan bernuansa “tanggungjawab renteng” dengan batas akhir.
! Ditemui beberapa statement beberapa pihakyang “membingungkan” (menuai “konflikpandangan”) sebagai akibat ketidak-lengkapan dalam pemahaman peraturan.
Keterangan-keterangan lain yang lebih rincitentang kegagalan pekerjaan konstruksi dankegagalan bangunan; dapat disimak lebih lanjutdalam UU No. 18/1999 secara lengkap.
Terima kasih dan semoga artikel ini membawa“kecerahan” sedikit apapun.
|W W
Konstruksi 1
20 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Gambar 5. Jembatan Golden Gate diSan Francisco, USA (1937)
Gambar 6. Jembatan Great Belt East di Korsor,Denmark [J. Virola]
Disamping itu, beton klasik mempunyai pula berbagai
kelemahan teknis yang lain, yaitu:
! Kekuatan tarik yang rendah sehingga mudah retak
akibat beban kerja
! Perilaku yang getas (tidak daktail)
! Perilaku susut yang dapat mengakibatkan retak
susut
! Seringkali tidak kedap air khususnya bila
pemadatannya kurang baik
! Dapat mudah terkorosi, terutama di lingkungan
air laut yang agresif.
Dengan perkembangan teknologi beton modern,
beton sudah menjadi suatu material yang menarik
untuk digunakan pada jembatan berbentang panjang,
karena beberapa aspek kelemahannya sudah dapat
diminimalkan, dan kekuatan serta kinerja lainnya
ditingkatkan menjadi beton berkinerja tinggi. Pada
era 90-an, telah dibangun berbagai jembatan
berbentang panjang yang menggunakan menara
beton dan sebagian gelagar beton, seperti jembatan
Great Belt East di Denmark (Gambar 6), operasional
pada tahun 1998, yang mempunyai panjang bentang
1624 meter dan tinggi menara 254 meter (merupakan
yang tertinggi di dunia pada saat ini untuk menara
beton dari jembatan gantung), jembatan Tsing Ma di
Hongkong, operasional pada tahun 1997, dengan
panjang bentang 1377 meter yang menggunakan
menara beton 80 MPa (Gambar 7), jembatan
Normandie di Prancis (cable stayed), operasional
tahun 1995, dengan panjang bentang 856 meter dan
menara beton setinggi 202 meter (Gambar 8), dan
lain sebagainya.
Gambar 7. Jembatan Tsing Ma di Hongkong[Elkem]
Gambar 8.Jembatan Normandie di Le Havre,
Prancis [GTM Dumez]
Konstruksi 4
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 33
(2). Pelaksana Konstruksi bebas dari kewajibanuntuk mengganti atau memperbaikikegagalan pekerjaan konstruksi sebagai-mana dimaksud dalam pasal 31 yangdimaksud yang disebabkan oleh kesa-lahan pengguna jasa, pelaksana kons-truksi dan pengawas konstruksi.
(3). Pengawas konstruksi bebas dari kewajibanuntuk mengganti atau memperbaiki kega-galan pekerjaan konstruksi sebagaimanadimaksud dalam pasal 31 yang dimaksudyang disebabkan oleh pengguna jasa, peren-cana konstruksi, dan pelaksana konstruksi
(4). Penyedia jasa wajib mengganti ataumemperbaiki kegagalan pekerjaankonstruksi sebagaimana dimaksud dalampasal 31 yang disebabkan kesalahanpenyedia jasa atas biaya sendiri.
Hal penting yang terkandung dalam pasal 32UU No. 18/1999 pada ayat (1) s/d ayat (4) adalahkewajiban masing-masing pihak sangatditentukan oleh sumber penyebab terjadinyakegagalan pekerjaan konstruksi.
Pasal 33 UU No. 18/1999 kewajiban Pemerintahuntuk melindungi masyarakat umum yang dimungkinkan mengalami kerugian akibatkegagalan pekerjaan konstruksi :
Pemerintah berwenang untuk mengambiltindakan tertentu apabila kegagalan pekerjaankonstruksi mengakibatkan kerugian dan ataugangguan terhadap keselamatan umum.
UU No. 18/1999
PP 28/2000PP 29/2000PP 30/2000
Kasus amblesnya jalan Tol Cipularang II patutdikaji sehubungan dengan pasal 33 UU No. 18/1999 diatas; tentunya setelah penetapan yangtepat pengkatagorian keamblesan jalan TolCipularang II sebagai Kegagalan PekerjaanKonstruksi atau Kegagalan Bangunan.
Pasal 34 UU No. 18/1999 Tentang KegagalanBangunan
Disebutkan dalam pasal 34 bahwa yang dimaksuddengan kegagalan bangunan merupakankeadaan bangunan yang tidak berfungsi, baiksecara keseluruhan maupun sebagian darisegi teknis, manfaat, keselamatan dankesehatan kerja, dan atau keselamatan umumakibat kesalahan Penyedia Jasa dan atauPengguna Jasa setelah penyerahan akhirpekerjaan konstruksi.
Yang perlu diwaspadai atas artikel di atasadalah bilamana bangunan sudah diman-faatkan meskipun saat itu penyerahanakhir pekerjaan konstruksi belum dilakukan(kasus Jalan Tol Cipularang II ?).
Dalam kasus serupa ini; sebaiknya dilam-piri surat Berita Acara tentang persetujuankedua belah pihak yang berkaitan dengan“serah terima akhir bertahap”; agar memper-jelas tanggung jawab masing-masing pihakkhususnya yang berkaitan dengan kega-galan bangunan.
Konstruksi 5
36 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Bila di negara lain yang lebih maju, kosakata betonyang ramah lingkungan serta konsep pembangunanyang berkelanjutan merupakan isu yang sangatpopuler, rupanya belum demikian halnya dengannegeri kita.
Dinegara lain yang secara ekonomi sudahberkecukupan gerakan gerakan untuk mendapatkanlingkungan yang semakin hemat pemakaian sumberdaya alam merupakan gerakan yang dihargai tinggi.Mulai dari pemakaian bahan bakar limbah sebagaibahan bakar alternatif pada produksi semen sampaimenggalakkan daur ulang beton sebagai hasil akhirdari penggunaan semen.
Indonesia masih terlena dengan kekayaan sumberdaya alam sehingga energi dan potensi ini seringdihambur hamburkan secara royal. Di Eropa,pabrik semen yang membantu membakar sampahkota sebagai tambahan bahan bakar akan diberiinsentif yang akan mengurangi biaya bahan bakarpabrik selain digunakan membiayai investasiperalatan tambahan untuk mengontrol mutupembakaran.
Di Indonesia masih sedikit birokrat yangmenyuarakan gerakan ini, pengelolaan sampahyang semakin mahal di kota besar harusnyadisikapi dengan melihat peluang peluang lain yangmungkin dapat secara nasional diintegrasikan.
Tidak dipungkiri bahwa semen merupakan bahanbangunan yang harus diproduksi dengan energiyang tinggi, yang sebahagian besar berasal daribatubara. Konsumsi energi termal specifik produksiklinker di Indonesia rata-rata masih sebesar 800kal/kgklinker.
Disatu sisi upaya efisiensi peralataan di Pabriksemen dapat dilakukan untuk menekan nilai inimendekati negara negara lain seperti Jerman yangrata rata sebesar 670 kg/kgklinker maka disisi lainakademisi berpacu menurunkan kadar semendalam pemakaian beton.
Upaya-upaya menurunkan kadar semen dalambeton dengan rekayasa teknologi beton akanmembantu menuju tercapainya konsep pem-bangunan berkelanjutan karena upaya ini akanmenghemat sumber sumber energi yang ada diIndonesia.
Beton semen dapat merupakan bahan bangunanyang mendukung upaya pembangunan yangberkelanjutan dan ramah lingkungan apabila upayaupaya diatas sekaligus memanfaatkan secara besarbesaran bahan yang merupakan limbah dariindustri lain. Bahan bahan seperti flyash dansilica fumes merupakan bahan limbah industriyang dapat meningkatkan kinerja beton,meningkatkan kekuatan serta yang terpenting juga
BETON DENGAN BAHAN AGREGATDARI PRODUK DAUR ULANGUntuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan
Oleh : Ir. Abdul Basyit
Artikel Utama 2
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................. 17
• Persiapan sarana penunjang
XII. Persiapan SNI WajibKomoditi Semen :
Harmonisasi SNI dan Saling Pengakuan(Mutual Recognition Arrangements =MRA) Asean memasuki babak baru.
• Pada tanggal 5 April 2002 ditandatangani oleh Asean EconomicMinisters (AEM) tentangAgreement on ASEAN sectoralMRA on Electrical and ElectronicEquipment (ASEAN EE MRA).
• Pada tanggal 9 Desember 2005ditanda tangani oleh AEM tentangASEAN Harmonized EEE RegulatingRegime (ASEAN EEE Agreement)Harmonisasi ditingkat ASEAN tidakhanya menyangkut masalah standardan sistem penilaian kesesuaiandiacu oleh masing-masing negaratetapi juga harmonisasi sistemregulasi teknis, semua peraturanterkait undang-undang, peraturanPemerintah, SK Menteri, dengantenggang waktu sampai dengan 31Desember 2010.
• Rapat BSN tanggal 2 Pebruari 2006membahas harmonisasi SNI tingkatASEAN akan mencakup dari 11sektor menjadi 15 sektor prioritas,termasuk sektor “Semen” (7 jenissemen yaitu : Semen Portland Putih,Semen Portland Pozolan, SemenPortland, Semen Portland Campur,Semen Masonry, Semen PortlandKomposit, Semen Pemboran).
• Rapat Ditjen. Industri Agro Kimiatanggal 13 April 2006 membahaskesiapan Lembaga SertifikasiProduk (LS Pro) dan LaboratoriumUji, yang telah di akreditasi KANmaupun masih dalam proses.
• LABORATORIUM PENGUJI DANLEMBAGA SERTIFIKASI PRO-DUK (LS Pro) UNTUK KOMODITISEMEN YANG TELAH DI-AKREDITASI KAN
Laboratorium Penguji
1. Baristan Industri dan Perdagangan Banda Aceh Telah Diakreditasi2. Baristan Industri dan Perdagangan Makassar Telah Diakreditasi3. Baristan Industri dan Perdagangan Padang Telah Diakreditasi4. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung Telah Diakreditasi5. PT Semen Padang Tbk. Padang Telah Diakreditasi6. PT Indocement Tunggal Prakarsa Citeureup Telah Diakreditasi7. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Gresik Telah Diakreditasi8. PT Sucofindo Makassar Telah Diakreditasi9. PT Semen Tonasa Makassar Proses
10. BPMBI Ciracas / Pasar Rebo Jakarta Proses
LS Pro
1. Direktorat PPMB, Dep. Perdagangan Jakarta Telah Diakreditasi2. Pusat Standardisasi, Dep. Perindustiran Jakarta Telah Diakreditasi3. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung Telah Diakreditasi4. Baristan Industri dan Perdagangan Palembang Telah Diakreditasi5. Balai Besar Keramik Bandung Dalam Proses
Pustaka :1. Workshop ASI – BSN tanggal 15 Maret 20062. PSN No. 301 tahun 20033. PP No. 102 tahun 20004. Bahan Rapat BSN tanggal 2 Pebruari 2006 tentang Program harmonisasi SNI5. Bahan Rapat Ditjen. IAK tgl. 13-4-2006 tentang Kesiapan Lembaga Sertifikasi
Produk (LS Pro) dan Laboratorium uji.
No. Laboratorium Penguji Lokasi S ta tus
No. Laboratorium Penguji Lokasi S ta tus
Sertifikasi ProdukPersyaratan
AcuanProduk
PembuktianKesesuaian Produk
Surveilan
Risiko Terjadi Ketidak-Sesuaian dalam Produksi
AsesmenProses Produksi
AsesmenSistem Mutu
SistemManajemen Mutu
PenilaianDesain Produk
PenentuanSampel Produk
Penilaian KesesuaianKarakteristik Produk
Pengujian/Inspeksi
Konstruksi 4
34 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Pasal 35 UU No. 18/19999 Tentang JangkaWaktu Pertanggungan Jawab
(1). Dalam pasal ini diatur tentang jangkawaktu pertanggungan jawab atas kegagalanbangunan sesuai dengan umurkonstruksi yang direncanakan denganmaksimal 10 tahun, sejak penyerahanterakhir pekerjaan konstruksi.
(2). Penetapan umur konstruksi yang diren-canakan harus secara jelas dan tegasdinyatakan dalam dokumen perencanaan,serta disepakati dalam kontrak kerjakonstruksi
(3). Jangka waktu pertanggungan jawaban ataskegagalan bangunan harus dinyatakandengan tegas dalam kontrak kerjakonstruksi.
Ketiga ayat di atas perlu disimak oleh parapihak dalam kegiatan perjanjian kontrakbangunan; mengingat sering dijumpainya“ketidak-lengkapan” keterangan-keterangan”yang berkaitan dengan ketiga ayat yangdimaksud dalam kontrak yang bersang-kutan.
Ketidak-lengkapan yang diketahui bela-kangan, akan menimbulkan masalah bilanantinya timbul kasus kegagalan bangunan.
Pasal 36 UU No. 18/1999 tentang PenilaianKegagalan Bangunan
Pada pasal ini tercantum 3 ayat yang berkaitandengan penilaian kegagalan bangunan sebagaiberikut :
(1). Kegagalan bangunan dinilai dan ditetapkanoleh 1 (satu) atau lebih penilai ahli yangprofessional dan kompeten dalam bidangnyaserta bersifat independen dan mampumemberikan penilaian secara obyektif, yangharus dibentuk dalam waktu paling lambat1 (satu) bulan sejak diterimanya laporanmengenai terjadinya kegagalan bangunan.
(2). Tim penilai ahli sebagaiman dimaksud dalamayat (1) dipilih, dan disepakati oleh penyediajasa dan pengguna jasa.
(3). Pemerintah berwenang untuk mengambiltindakan tertentu apabila kegagalan ba-ngunan mengakibatkan kerugian dan ataumenimbulkan gangguan pada keselamatanumum, termasuk memberikan pendapatdalam penunjukkan, proses penilaian, danhasil kerja penilai ahli yang dibentuk dandisepakati oleh para pihak.
Ayat (3) diatas menunjukan sifat atau azasketerbukaan dan kemitraan yang selaludijunjung dalam UU No. 18/1999 tentang JasaKonstruksi kita ini.
Pasal 38 UU No. 18/1999 tentang tugasPenilai Ahli
Lingkup tugas Tim Penilai Ahli kegagalanbangunan bertugas antara lain :
Menetapkan sebab-sebab terjadinya kegagalanbangunan; menetapkan tidak berfungsinyasebagian atau keseluruhan bangunan;menetapkan pihak yang bertanggung jawabatas kegagalan bangunan serta tingkat dansifat kesalahan yang dilakukan; menetapkanbesarnya kerugian, serta usulan besarnya gantirugi yang harus dibayar oleh pihak-pihak yangmelakukan kegagalan; menetapkan jangka waktupembayaran kerugian.
Diatur pula dalam pasal 38 ini bahwa penilaiahli berkewajiban untuk melaporkan hasilpenilaiannya kepada pihak-pihak menun-jukannya dan menyampaikan kepada lembagadan instansi yang mengeluarkan izinmembangun, paling lambat 3 (tiga) bulansetelah melaksanakan tugasnya.
Pasal 39 UU No. 18/1999 tentang kewenanganPeniai Ahli
Tim Penilai Ahli berwenang untuk :
! menghubungi pihak-pihak terkait, untukmemperoleh keterangan yang diperlukan;
! memperoleh data yang diperlukan;! melakukan pengujian yang diperlukan;! memasuki lokasi tempat terjadinya kegagalan
bangunan.
Sekali lagi disini menunjukkan sifat atauazas keterbukaan dan kemitraan dari UUNo. 18/1999 yang selalu dijunjung dalamUU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi.
Konstruksi 1
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................. 19
Kedua bangunan tersebut sama-sama dibuat dari
“beton”, namun dibangun pada jaman yang selisih
2000 tahun, sehingga teknologinya pun sangat
berbeda. Walaupun demikian, ada ciri yang sama dari
“beton” jaman dulu dan beton masa kini, yaitu dibuat
dari batuan dan bahan perekat hidraulis (sekarang
agregat dan pasta semen), mudah untuk dipasang atau
dibentuk sesuai dengan kebutuhan arsitektur dan
strukturnya, kekuatannya memadai (sekarang
cenderung tinggi dan sangat tinggi), kekakuannya
baik, tahan terhadap panas (lebih baik dari baja), dan
harganya ekonomis, sehingga beton merupakan
material yang disukai oleh para perencana bangunan.
m3 beton, terutama untuk komponen-komponen
yang membutuhkan keka-kuan struktural dan
ketahanan terhadap api. Demikian pula George
Washington Bridge (Gambar 4), jembatan pertama
di dunia yang panjang bentangnya melampaui
1000 meter (1067 meter, tahun 1931), yang
melintasi sungai Hudson di kota New York, dibuat
dengan sistem jembatan gantung yang meng-
gunakan gelagar rangka baja dan menara baja.
Demikian pula Golden Gate Bridge (Gambar 5) di kota
San Francisco (tahun 1937), yang mempunyai
panjang bentang 1280 meter (merupakan rekor dunia
pada saat itu hingga 1964), menggunakan gelagar dan
menara baja.
Gambar 2. Gedung Opera Sydney
jembatan berbentang panjang mulai banyak
dibangun di Amerika Serikat, khususnya di
Manhattan New York, maka semua bangunan
besar pada jaman itu menggunakan baja sebagai
material utamanya. Sebagai contoh, Empire State
Building (Gambar 3), gedung tinggi pertama
di dunia yang melampaui 100 lantai (102 lantai,
tahun 1935), menggunakan baja sebagai rangka
struktur utamanya. Namun demikian, walaupun
struktur bangunan gedung ini menghabiskan
60.000 ton baja, tapi juga telah memakai 50.000
Namun bila kita menengok kembali ke awal
abad 20, di mana bangunan tinggi dan
Mengapa baja? Karena pada saat itu, teknologi beton
memang belum memadai untuk membuat gelagar atau
menara jembatan berbentang panjang, yang antara lain
disebabkan:
! Kekuatan tekan beton relatif masih rendah
! Komponen strukturnya relatif berat
! Waktu pelaksanaannya relatif lama (proses pengerasan
beton klasik).Gambar 3. Empire State Building, Manhattan,
New York, USA (1935)
Gambar 4. Jembatan George Washington di New York, USA(1931)
Konstruksi 1
22 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
menggunakan beton berkinerja tinggi 65 – 70 MPa.
Kinerja beton yang dibutuhkan di sini adalah
kekuatan tinggi, ketahanan terhadap korosi sulfat dan
penetrasi klorida, serta kemudahan pemompaan
beton, khususnya perilaku beton segar yang plastis,
kohesif, dan mudah dipompa hingga mencapai
ketinggian 180 meter.
2. BETON BERKINERJA TINGGI
Dalam perkembangan konstruksi beton modern, saat
ini beton banyak dituntut sebagai material yang
mempunyai kekuatan dan kinerja yang tinggi, karena
adanya kebutuhan pada aspek struktural, baik pada
keadaan layan (service), keadaan batas (ultimate),
maupun keawetannya (durability). Pada keadaan
batas, kekuatan dan daktilitasnya akan menentukan
ketahanan struktur; pada jangka panjang, kepadatan
dan permeabilitasnya akan menentukan keawetan-
nya; dan pada keadaan layan, perlu diperhatikan pula
aspek kekakuan, lendutan, dan perilaku keretakan
beton akibat beban kerja.
Gambar 12. Jembatan Sakata Mirai di Jepang yangmenggunakan beton bermutu ultra tinggi 180 MPa [Otsuka]
(a) (b)
Gambar 14. Jembatan Teluk Balikpapan diKalimantan Timur (Bentang 810 meter)
[Partono Fondas]
Gambar 13. Jembatan Grand Wisata di Bekasi,Indonesia [Partono Fondas]
Gambar 15. Jembatan Megamal di Pluit, JakartaUtara [Partono Fondas]
Melihat pada struktur lepas pantai (offshore
platform), saat ini sudah banyak pula dibuat dari
beton, karena teknologi beton sudah dapat
memproduksi beton berkinerja tinggi yang
mempunyai ketahanan terhadap korosi air laut.
Gambar 16 (a) dan (b) menunjukkan menara ladang
minyak dan gas Gullfaks C di Laut Utara dengan
ketinggian mencapai 180 meter (tahun 1989), yang
Konstruksi 3
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................31
sambungan ( window for sawing ) dibandingkan
dengan campuran beton yang biasa jika panas hidrasi
nya tinggi. Campuran beton dengan tambahan fly ash
atau campuran dengan menggunakan kadar semen
yang lebih rendah akan dapt menunda perkembangan
kekuatan awal . Beton semen yang menggunakan
agregat kasar ( coarse aggregate ) dari granit dan
limestone ( batu kapur ) kurang peka/sensitive
terhadap temperatur dibandingkan dengan beton
dengan agregat kasar dari batu kali karena granit dan
limestone mempunyai koefisien muai akibat panas
yang lebih rendah dibandingkan batu kali.
Contoh Campuran beton mutu tinggi dengan
tegangan hancur (compressive strength ) 550 kg/
cm2 dengan menggunakan fly ash, High Range Water
Reducer A ( HRWRA ) dan Water Reducer A
( WRA ) sebagai berikut :
! Data campuran beton : 1 m3
! Portland cement type I : 420 kg
! Fly ash kelas C : 85 kg
! Water-cementitious mat ratio : 0,32
! Slump : 12,5 cm
! Air content : 4 – 7 %
! HRWRA : 900 ml/100 kg semen
! WRA : 400 ml/100 kg semen
Dengan menambah fly ash dan aditive lainnya, akandapat menekan juman lah penggunaan semen sampai420 kg per meter kubik beton., jauh lebih rendahdibandingkan dengan beton konvensional untuktegangan hancur yang sama menggunakan semen
lebih dari 500 kg per meter kubik beton.
III. Penutup.
Perkembangangan pelaksanaan jalan beton semen yang cukup menggembirakan di Sulawesi dan Kalimantan,
perlu mendapat dukungan yang sangat serius dari semua pihak yang berkompeten untuk perbaikan dan
pembangunan jalan di Indonesia seperti Direktorat Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintah
daerah baik Propinsi maupun Kabupaten, Asosiasi profesi terkait dan juga produsen semen, agar tidak
terjadi kerusakan yang berulang secara cepat sehingga bisa menjamin kelancaran lalu lintas untuk angkutan
barang maupun penumpang untuk menunjang produktivitas dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang
pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Penyebar luasan informasi teknis, harga maupun
perkembangan jalan beton di Indonesia lewat media cetak maupun media elektronik tentu diharapkan akan
meningkatkan kualitas dan kinerja dari pelaksanaan jalan beton semen agar dapat mengurangi retak atau
kerusakan lainnya akibat kesalahan dalam pelaksanaan.
Gambar 6 : contoh retak dan kurang sempurna permukaan jalan beton
Konstruksi 3
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 29
Data kondisi jalan Nasional di Kalimantan ( sumber : website PU )
pembangunan jalan. Sampai saat ini , sudah beberapadaerah kabupaten di Sulawesi dan Kalimantan yangsudah melaksanakan konstruksi jalan beton semenantara lain Luwu Utara , Maros , Sengkang , Barru,Pangkep , Pemerintah kota Makassar dan KabupatenKutai Kartanegara. Saat ini untuk tahun anggaran2006, kabupaten Sengkang telah menyiapkananggaran sebesar Rp. 5.000.000.000 ( lima milyarrupiah ) untuk konstruksi jalan beton semen.Beberapa kendala yang dihadapi saat ini olehpemerintah daerah antara lain kurangnya informasiyang memadai dalam membuat program jalan betonsemen dan kurangnya kontraktor daerah yangmempunyai kemampuan teknis untuk melaksanakanjalan beton semen dengan baik dan juga peralatanyang memadai seperti Batching Plant untukmemproduksi beton mutu tinggi dan concrete cutteruntuk membuat sambungan ( joint ) yang sangatpenting untuk mengatasi retak pada waktupelaksanaan. Oleh karena itu, terbitnya majalahWarta Semen dan Beton Indonesia ( WSBI )merupakan awal yang cukup baik untukmenyampaikan informasi yang tepat antara lainmengenai teknik perencanaan untuk menentukantebal perkerasan jalan beton semen yang sederhanadengan menggunakan tabel, teknik pelaksanaan dilapangan dan juga mengenai kualitas semen. Secaraumum pelaksanaan jalan beton tersebut cukup baik,walaupun dengan menggunakan peralatan sederhanaseperti pada proyek pembangunan Jalan Masamba –Malangke sepanjang 18 km yang dikerjakan olehkontraktor yang sudah mempunyai pengalaman yangcukup banyak untuk membangun jalan beton semenyaitu PT. Tuju Wali Wali . Demikian juga dengan PT.Yasa Patria Perkasa, dengan menggunakan peralatanyang sangat canggih dapat menghasilkan jalan betonsemen yang sangat baik di Kutai Kartanegara denganpanjang total 14 km (seperti sudah kami uraikansecara detail pada terbitan WSBI sebelumnya).
Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Total
2,324.45Km
45.93% 1,498.62Km
29.61% 690.49Km
13.64% 543.47Km
10.74% 5,061.10Km
Data kondisi jalan Nasional di Sulawesi ( sumber : website PU )
Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Total
2,874.05Km
56.79% 1,861.12Km
36.77% 718.60Km
14.20% 657.52Km
12.99% 6,115.29Km
Kondisi alam Kalimantan yang umumnya terdiri daritanah yang sangat lunak , merupakan tantangan bagiperancang dan pelaksana pembangunan jalan untukmenentukan desain jalan yang paling tepat danekonomis. Ditambah dengan kesulitan untukmemperoleh batu pecah dengan kualitas yangmemenuhi persyaratan teknis untuk dipakai padacampuran beton semen maupun beton aspal. Untukmendapatkan kualitas batu pecah ( aggregate ) yangbaik , maka kontraktor seringa harus mendatangkanmaterial dengan harga yang cukup mahal dari daerahlain, seperti Palu yang mempunyai sumber batuandan stone crusher ( mesin pemecah batu ) yangcukup banyak. Demikian juga dengan beberapadaerah di Sulawesi yang terletak dipinggir pantaiyang landai juga mempunyai kondisi tanah dasaryang sangat lunak . Pemerintah daerah seringmempunyai masalah dengan lembaga pemeriksapembangunan seperti BPKP dan Inspektorat akibathilangnya perkerasan jalan yang tidak tahanterhadap banjir yang sering melanda daerah tersebut.Untuk itu , salah satu alternatif yang sedangdikembangkan untuk mengatasi kerusakan berulangdan menghemat penggunaan material agregat yangmahal adalah dengan menggunakan kontruksi jalanbeton semen.
II. Penerapan jalan beton semenan diKalimantan dan Sulawesi.
Pada umumnya pemeliharaan dan perbaikan jalanyang rusak tersebut dilaksanakan dengan meng-gunakan perkerasan aspal. Namun dengan telah disosialisasikannya secara intensif tentang Jalan BetonSemen oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, AsosiasiSemen Indonesia maupun beberapa produsen semen- baik dari segi teknis maupun harga – maka beberapajalan Nasional, jalan propinsi maupun jalanKabupaten sudah mulai menggunakan jalan betonsemen sebagai alternatif perbaikan maupun
Konstruksi 2
24 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
I. Umum
Semen Putih ( SP ) pertama kali dibuat di Perancisdengan nama “ Tial White Cement “. Pertama-tamaSP dipatenkan oleh Jerman Paten no. 4038 tahun1879, dan di AS dengan paten no. 223.815 tahun1899. Semen Putih termasuk semen portland, karenamemiliki sifat yang sama kecuali dalam hal warna.
Dalam industri Semen Putih warna merupakan faktorpengendalian mutu terpenting yang harus di-perhatikan agar sesuai dengan yang diharapkanpelanggan. Warna dari semen putih tergantung daribahan baku dan proses pembuatannya.
Bahan baku yang digunakan adalah bahan baku yangbebas senyawa besi ( Fe2O3 ), atau < 0.2 % ( daribasis Clinker ) dan bebas senyawa minor lain sepertiMangan ( Mn2O3 ), Chrome ( Cr2O3 ) dan Vanadium( V2O5 ), suatu syarat agar produk semen yangdihasilkan benar- benar putih warnanya.
II. Proses Pembuatan Semen
Bahan baku utama SP adalah : batu kapur sebagai
sumber CaCO3 ( 98 % CaCO3 ), Kaolin sebagaisumber Al2O3 dan pasir silica sebagai sumber SiO2.
Bahan baku tersebut harus terbatas kandungan oksidapewarnanya, yaitu : Fe2O3, Cr2O3, MnO2, V2O5, TiO2
& MgO, sehingga SM ( silica modulus ) tepung bakunyatinggi yaitu 4 – 6.
SEMEN PUTIH TIGA RODA( WHITE CEMENT )
oleh : Ir. Sri Purwaningsih MM; Product Development DepartmentPT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Ketiga bahan baku dicampur dan digiling sehinggadiperoleh tepung baku (Raw Mix). Tepung baku yangdiperoleh selanjutnya dikeringkan dalam pra-pemanas sebelum dimasukkan kedalam tanur putar( Rotary Kiln ). Dalam tanur putar tepung bakudibakar dengan proses kering. Selama prosespemanasan dan pembakaran terjadi perubahan –perubahan fisika dan kimia secara bertahap. Padaproses pembakaran ini bahan bakar yang digunakanadalah fuel yang bebas abu (ash free)
Tahap-tahap proses pembakaran adalah sebagaiberikut :a. Penguapan air bebas pada temperatur 30-100 °Cb. Pelepasan air kristal dari kaolin pada temperatur
100 - 500°Cc . Perubahan struktur silica mineral pada
temperatur 500d. Penguraian MgCO3 dan CaCO3 pada temperatur
500 - 900 °Ce. Pembentukan komponen clinker dan fas cair pada
temperatur 900 - 1450 °C
Pendinginan terak (clinker) sampai temperatur 100– 200 °C dilakukan diluar tanur putar. Terak yangkeluar dialirkan kedalam rotary cooler yang dileng-kapi dengan filter, spray water dan udara pendingin,dimana lokasi rotary cooler di bawah kiln (tanurputar) sehingga udara yang digunakan langsungterhisap ke dalam kiln secara counter flow cooling.
Konstruksi 4
32 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Sebagai acuan atama dalam ulasan artikeldi bawah ini, penulis akan “berkiblat” kepadaperaturan perundang- undangan yang saat iniyaitu Undang-Undang No. 18/ 1999 TentangJasa Konstruksi beserta ke-3 PP-nya yaitu PPNo. 28/2000, PP No.29/2000
Pasal 31 UU No. 18/1999 tentang KegagalanPekerjaan Konstruksi (bukan kegagalankonstruksi) yang bunyi lengkapnya adalahsebagai berikut :Kegagalan Pekerjaan Konstruksi adalahkeadaan hasil pekerjaan konstruksi yangtidak sesuai dengan spesifikasi sebagaimana
Ketentuan TentangKegagalan Pekerjaan Konstruksi
Dan Kegagalan BangunanOleh : Ir. Mohamad Anas Aly
Pendahuluan
Dari berita yang dapat dihimpun baik media cetak maupun media elektronikdalam beberapa bulan terakhir, acap kali kita temui ulasan-ulasan tentangkegagalan bangunan maupun kegagalan konstruksi khususnya yang berkaitandengan kegiatan konstruksi bangunan.
Yang menarik dalam ulasan-ulasan tersebut adalah “kesimpang-siuran” paranara sumber dalam memberikan ulasannya; sehingga ulasan-ulasan tersebutdapat berdampak ke arah “konflik pandangan” bagi masyarakat umum” yangkebetulan tidak semuanya memahami peraturan tentang kegagalan bangunandan kegagalan pekerjaan konstruksi yang dimaksud.
Kondisi (simpang-siur) di atas, sudah semestinya tidak boleh dibiarkanberkepanjangan untuk menghindari “ketidak-sehatan” atas masalah tersebutkhususnya bagi masyarakat industri konstruksi yang bersangkutan.
Artikel singkat berikut ini, merupakan salah satu upaya (dari penulis) untuk“meluruskan” pandangan kepada masyarakat umum dibidang jasa konstruksi,agar konflik yang dimaksud tidak akan berkepanjangan.
Hal senada harus terus dilakukan mengingat Indonesia saat ini tengahdisibukkan oleh pembangunan bidang konstruksi; sehingga diharapkan“konflik pemahaman” diatas segera berakhir, dan kegiatan pembangunankonstruksi Indonesia akan berjalan dengan lebih baik.
ditetapkan dalam kontrak kerja konstruksi
baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan pengguna jasa ataupenyedia jasa.
Pasal 32 UU No. 18/1999 Perencana, Pelaksana,Pengawas, dan Penyedia Jasa :
(1). Perencana Konstruksi bebas dari kewajibanuntuk mengganti atau memperbaiki kega-galan pekerjaan konstruksi sebagaimanadimaksud dalam pasal 31 yang disebabkanoleh kesalahan pengguna jasa, pelaksanaankonstruksi, dan pengawas konstruksi.
Konstruksi 1
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 .................................................................................................................21
Dalam waktu dekat, menara jembatan Sutong yang
saat ini sedang dalam pelaksanaan di Jiangsu
Province, China (Gambar 9), yang tingginya
(rencana) mencapai 300,4 meter, akan dibuat dari
Gambar 9. Jembatan Sutong di Jiangsu, China [SDI
Gambar 10. Perbandingan tinggi menara jembatan-jambatanberbentang sangat panjang di dunia
Gambar 11. Jembatan Akihabara di Jepang [Otsuka]
beton berkinerja tinggi (rencana
selesai tahun 2008). Ini akan menjadi
menara jembatan yang tertinggi di
dunia, melampaui menara jembatan
Akashi-Kaikyo di Jepang (menara
baja, tinggi 297 meter, Gambar 10),
dan jembatan Great Belt East yang
telah disebutkan di atas (menara
beton, tinggi 254 meter, Gambar 6)
Pada dewasa ini, karena tuntutan
geometris dan metode konstruksinya,
telah ada banyak jembatan beton yang
menggunakan beton bermutu sangat
tinggi dan berkinerja tinggi, seperti
jembatan Akihabara di Jepang (Gambar 11) yang
menggunakan beton bermutu sangat tinggi 120 MPa.
mandiri (self compacting concrete dalam bentuk
flowable concrete), karena mempertimbangkan
kesulitan pemadatan manual pada posisi menara
Lebih dari itu, jembatan Sakata
Mirai di Jepang (Gambar 12 (a) dan
(b)) dibuat dengan menggunakan
beton bermutu ultra tinggi 180
MPa, yang menggunakan bahan
“Ductal” produksi Prancis berupa
bahan polimer reaktif (reactive
polymer compound) yang
dicampur dengan serat baja (steel
fiber) [2].
Dalam pada itu di Indonesia, untuk
jembatan Grand Wisata (cable stayed) yang saat ini
sedang dilaksanakan di Bekasi, Jawa Barat,
menaranya menggunakan beton berkinerja tinggi 60
MPa, khususnya disyaratkan berkinerja pemadatan
yang tinggi dan miring (Gambar 13).
Demikian pula untuk jembatan
Teluk Balikpapan (dalam peren-
canaan), direncanakan panjang
bentang 810 meter dan tinggi
menara 80 meter yang meng-
gunakan beton berkinerja tinggi 60
MPa (Gambar 14). Untuk jembatan-
jembatan yang memakai I-girder
pracetak pratekan, sudah direali-
sasikan beton bermutu sangat
tinggi, seperti jembatan Megamal
(Gambar 15, tahun 2000) yang
mencapai mutu 80 MPa (K900)
dalam pelaksanaannya.
Konstruksi 1
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 23
Kinerja yang tinggi tersebut, antara lain
a) pada beton segar (fresh concrete):
! Kelecakan atau kemudahan pengerjaanpengecoran (workability)
! Kohesivitas dan kemudahan pemompaan ketingkat yang tinggi (pumpability)
! Panas hidrasi yang rendah (low heat of hydration)! Susut yang relatif rendah pada proses pengerasan
(low drying shrinkage)! Percepatan waktu ikat awal (acceleration) atau
penundaan (retardation);
b) pada beton sesudah mengeras (hardenedconcrete):
! Kuat tekan yang tinggi atau sangat tinggi (high orvery high compressive strength)
! Kuat tarik yang lebih baik (better tensile strength)! Kuat tekan awal yang tinggi (high early strength)! Perilaku yang lebih daktail (ductility)! Kekedapan air dan udara (low water and air-
tightness)! Ketahanan terhadap abrasi (abrasion resistance)! Ketahanan terhadap korosi sulfat (sulphate
resistance)! Penetrasi klorida yang rendah (low chloride
penetration)! Susut dan rangkak yang rendah (low hardened
shrinkage and low creep)! Keawetan jangka panjang (durability).
Tentu saja, pengertian beton berkinerja tinggi tidakselalu mengharuskan semua kinerja tersebutdipunyai sekaligus, melainkan bisa saja sesuai denganjenis pekerjaannya, diperlukan beberapa kinerjakhusus yang mendukung tercapainya tujuanpekerjaan tersebut secara optimal
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kinerjabeton, yaitu:
1 . Mengurangi porositas beton dengan cara me-ngurangi jumlah air dalam adukan beton
2. Meningkatkan kualitas agregat.3 . Menambahkan aditif mineral seperti silicafume,
metal slag, dan/atau abu terbang (fly ash)4. Menambahkan serat dalam adukan beton5 . Beton dengan pemadatan mandiri (self
compacting concrete)
Cara yang pertama, dengan mengurangi jumlah air
dalam adukan beton, dan dengan demikian
memerlukan porsi semen yang tinggi untuk beton
bermutu tinggi, adalah merupakan cara yang klasik,
karena ide tersebut sudah diterapkan sejak sekitar
100 tahun lalu, paling tidak oleh Feret, Abrams, dan
Bolomey [3]. Cara ini mengandung berbagai
kelemahan, terutama karena penggunaan kadar
semen yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya
“penyakit sampingan beton” seperti panas hidrasi
yang tinggi, susut, rangkak, sehingga dapat
menyebabkan timbulnya retak thermal, atau juga
retak susut, yang pada akhirnya akan dapat
mengurangi keawetan beton secara jangka panjang.
Sebaliknya, cara 3, 4 dan 5, yang sering pula
dikombinasikan dengan cara 1 (pembatasan w/c) dan
cara 2 (kualitas agregat), dapat dikategorikan
sebagai cara modern, yang oleh banyak ahli beton
dianggap cenderung menjanjikan untuk meng-
hasilkan beton masa depan yang berkinerja tinggi[4][5][6]. Namun karena keterbatasan penulisan, cara
4 dan 5 tidak dibahas di sini.
(a) (b)
Gambar 16. Menara ladang minyak dan gas Gullfaks C di Laut Utara [Elkem]
Konstruksi 3
30 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
Untuk jalan beton semen di kabupaten seperti padaporos Tampangeng – Tosora di Kabupaten Wajo, yangdikerjakan oleh kontraktor lokal dengan sumber dayamanusia yang belum mempunyai keterampilankhusus , secara teknis cukup baik dan mampumengatasi problem overload dan banjir, namunmasih memerlukan pelatihan agar hasilnya lebihsempuna.
Gambar 3 : Jalan Beton Semen Masamba – Malangke
Gambar 4 : Jalan poros Tampangeng-Tosora (Kab Wajo)
Kekurang – sempurnaan dalam pelaksanaan yangumumnya terjadi adalah retak yang tidakterkendali pada waktu pelaksanaan , yangdisebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Waktu pemotongan sambungan meman-jang dan melintang.Waktu pemotongan paling cepat dimulai pada saatbeton yang dihampar telah mempunyai kekuatanyang cukup , tanpa ada efek “raveling” . Waktuselesai pemotongan paling lambat pada saatterjadi susut beton secara significant yangmenyebabkan retak ( cracking ) yang tidak
terkendali. Biasanya di Indonesia waktu palingcepat dimulai pemotongan sekitar jam ke 4 sampaijam ke 6 dan dan waktu selesai pemotongan palinglambat sekitar jam ke 18 sampai jam ke 20 setelahselesai pengecoran, dan sangat dipengaruhi olehcuaca dan temperatur pada saat di hampar.Rentang waktu antara pemotongan paling cepatdan pemotongan paling lambat disebut sawingwindow
2. Kedalaman pemotongan sambunganmemanjang dan melintang.
Pengalaman praktis menunjukkan bahwa kedalamanpemotongan untuk sambungan melintang dansambungan memanjang adalah ¼ sampai 1/3 dariketebalan slab beton untuk menyiapkan tempat retak.Dan American Concrete Pavement Asso-ciation ( ACPA ) merekomendasikan kedalaman1/3 dari tebal beton.
3. Penggunaan bond breaker.
Untuk mencegah ikatan antara Pelat beton semendengan Cement Treated Subbase ( CTSB )agartidak terjadi akibat susut pada waktu curing( pengerasan ) beton, maka di atas semen treatedsubbase biasanya diberikan lembaran plastikataupun bond breaker yang lain seperti yangdirekomendasikan oleh ACPA berupa dua lapis waxbased curing compound atau cutback asphalt diatas CTSB sebelum penghamparan pelat betonsemen.
4. Campuran Beton Semen mutu tinggi.
Beton mutu tinggi mempunyai kecendrunganperkembangan kekuatan yang cepat sehingga rentangwaktu yang lebih singkat untuk pemotongan
Gambar 5 : sawing window
Konstruksi 3
28 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
I. Latar belakang.
Sulawesi dan Kalimantan adalah dua pulau besar yangdilewati oleh garis katulistiwa, dengan kondisi infrastruktur jalan yang membutuhkan perhatian yangsangat serius dari pemerintah; baik pemerintah pusatyang menangani perbaikan dan pembangunan jalan-jalan Nasional maupun pemerintah Daerah yangmenangani jalan propinsi dan jalan Kabupaten.Berdasarkan informasi dari Media Indonesia( 31 Maret 2006 ), jalan trans Sulawesi dari Kendarimenuju Palu dalam kondisi rusak parah, terutamapada poros Kendari menuju ke Wiwirano sepanjang240 km, yang biasanya dalam kondisi bagusditempuh dalam waktu 3 jam, saat ini harusditempuh dalam 8 jam. Poros ini rencananya akan
PENERAPAN JALAN BETON SEMENDI SULAWESI DAN KALIMANTAN
Ir. GN Gunawan - PT. Semen Bosowa Maros & Komite Jalan Beton ASI
dikerjakan secara bertahap oleh Dinas KimpraswilSultra dan diharapkan selesai tahun 2007. Demikianjuga dengan poros Makassar - Palu yang biasanyaditempuh dalam waktu 28 – 30 jam, saat ini dalamkeadaan rusak sehingga harus ditempuh dalamwaktu 2 -3 hari. Untuk jalan propinsi, jalan yangmenghubungkan Kabupaten Gowa dengan daerahWisata Malino nyaris putus sepanjang 100 meter( gambar 1 ). Di Kalimantan Tengah, jalan ruas MuaraTeweh menuju Kecamatan Gunung Purei KabupatenBarito Utara mengalami kerusakan yang cukup parah,sehingga perlu diperbaiki dengan anggaran APBDsebesar 27 milyar ( gambar 2 ).
Berdasarkan data yang kami peroleh dari Direktoratjenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan umum,dari panjang total 11,176 km jalan nasional diKalimantan dan Sulawesi, sekitar 1,200 km dalamkondisi rusak berat ( 10.75% ) dan 1,409 km dalamkondisi rusak ringan ( 12.61% ).
Gambar 2 :kondisi jalan poros Muara Teweh – Kec. Gunung purei
Gambar 1 :jalan longsor poros Gowa – Malino
Konstruksi 2
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 25
Terak harus didinginkan secepatnya supaya :! Menghindari terbentuknya long periclase crystal
yang akan menurunkan kualitas semen! Menghindari terurainya kembali komponen
clinker ( C3S à C2S )! Menjaga kerusakan alat – alat transport dan
storage terak akibat suhu material yang tinggi.
Pendinginan pada terak semen putih agar effektifdalam meningkatkan putihnya ( whiteness )sebaiknya komposisi atmosfer gas : O2 < 0,5 % danCO 0,5 – 1,5 %.
Tahap akhir proses pembuatan semen putih adalahpenggilingan terak. Tahap ini sangat penting dalamproses pembuatan semen. Dalam proses ini terakdicampur dengan gypsum dengan perbandingantertentu, dan digiling sampai mencapai kehalusan
tertentu, karena tingkat kehalusan hasil penggilinganmenjadi salah satu parameter kualitas.
Mengingat segala bentuk kontak dengan sumber Feharus dihindari, maka sebagai grinding mediadigunakan ceramics atau porcelain ball dan untukmill liners digunakan silex atau ceramic material.Karena abrasi dari steel ball dan mill lining, semenputih akan mengandung sedikit partikel Fe dimananantinya akan tampak sebagai rust spot pada whiteconcretenya.
III. Kualitas
Semen Putih diproduksi berdasarkan standar dari JISR – 5210 (Jepang) atau standar ASTM C – 150 – 1998(Amerika) dan SNI 15 – 0129 – 2004 (Indonesia).Karekteristik semen putih produksi Tiga Roda adalahseperti pada tabel berikut :
WHITE CEMENT CHARACTERISTIC
Physical Properties :Specifications
ASTM C-150 - 98
SNI 15 -0129 - 2004
TestResultITP
1. Air content of mortar, volume % 12 max 4.102. Fineness, specific surface, Air
permeability test m2/ kg 280 min 280 min 4193. Autoclave expansion % 0.80 max 0.80 max 0.0034. Compressive strength 3 days kg/cm2 122 min 125 min 3600 7 days kg/cm2 194 min 200 min 50505. Time of setting, Gillmore test Initial set minutes 60 min 45 min 135 Final set minutes 600 max 375 max 4:056. Whiteness ( Kett meter C - 1 type ) 80 min 84 Whiteness ( Hunter Scale ) Chemical Properties : 1. Silicon Dioxide (SiO2) 22.28%2. Alumunium Oxide (Al2O3) 4.46%3. Ferric Oxide (Fe2O3) 0.24%4. Calcium Oxide ( CaO ) 5. Magnesium Oxide (MgO) 6.0% max 6.0% max 1.83%6. Sulphur Trioxide (SO3) C3A < 8 3.0% max 3.0% max C3A > 8 3.5% max 3.5% max 2.27%7. Loss on Ignition (LOI) 3.0% max 3.0% max 2.62%8. Insoluble Residue (IR) 0.75% max 1.5% max 0.30%9. Free Lime (F-CaO) 1.78%10. Combined CaO 64.14%11. Total Alkali 0.6%max 0.6%max 12. Chloride 13. Tricalcium Silicate (C3S) 55%14. Dicalcium Silicate (C2S) 22.38%15. Tricalcium Aluminate (C3A) 11.42%16. Tetracalcium aluminoferrite (C4AF)
Konstruksi 2
26 ............................................................................................................... Vol 4 No. 2; 2006 - Warta Semen dan Beton Indonesia
IV. Aplikasi
Semen putih dapat dipergunakan pada berbagaibidang konstruksi maupun non konstruksi, yaitusebagai berikut :
1. Readymix & Dry readymix ConcreteSeperti halnya semen OPC, semen putih jugadipergunakan pada readymix concrete, baikcampuran basah maupun kering. Yang se-lanjutnya siap dipergunakan sebagai campuranbeton putih untuk pendukung berbagai bentuk /design bangunan gedung, perumahan dll yangberwarna cerah.
Berbagai design permukaan gedung dengantampilan kasar / alami tidak memerlukanpemeliharaan yang rumit agar warnanya tetapcerah pada berbagai perubahan musim.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan padapembuatan Beton Putih adalah sbb:
Dengan diproduksinya ‘Architctural concrete’secara massal di pabrik memberikan keuntungansebagai berikut :! Memperluas bidang arsitektural! Mempercepat pemasangan! Fungsi teknik strutural lebih tinggi! Kualitas mutu yang bergaransi.
3. Dry mortar (Concrete Admixture, ReadyMix Mortar, Epoxy Adhesive, Water-proofing, Protective Coating, GroutingMortar Admixture, Epoxy Mortar)
Merupakan produk siap pakai yang bahanbakunya terdiri dari semen putih dan berbagaibahan tambahan / aditif, seperti agregat kering,pigmen dll tergantung produk yang dihasilkan,dimana pada penggunaannya tinggal menam-bahkan air atau pelarut lainnya.
Hotel Ritz Carlton JakartaKantor Perwakilan HZ di Brussels
! Jaga kestabilan mutu rancang campuran/ constant mix design
! Jaga kebersihan mesin pencampur &kesegaran konsentrasi material
! Jaga kebersihan & kerapatan lis panel.
! Sambungan beton agar ditutup denganrelief .
2. Architectural concreteMenandai adanya evolusi dari arsitekturkontemporer, dengan memberikan sen-tuhan fungsi estetika pada bentuk, warnadan tekstur. Semen putih merupakan salahsatu unsur pokok selain pasir dan gravel.
Konstruksi 2
Warta Semen dan Beton Indonesia - Vol 4 No. 2; 2006 ................................................................................................................ 27
4. Masonry elementsDengan menggunakan semen putih, pasir, graveldan pigment dapat diproduksi produk precastconcrete blocks dalam berbagai variasi bentukdan warna. Diantaranya sbb:! Ornamental block! Split block! Strips
5. Terrazzo tilesDibuat dengan mencampur agregat marble,semen putih dan pigment., sehingga akandidapatkan variasi pola dan warna yang multiguna dan kualitas tahan lama.
6. Paving stones & concrete slabs (borders)Dengan semen putih sebagai salah satu bahanbakunya, akan dihasilkan berbagai variasi warnadan produk external serta ekonomis karenapemasangan. pemeliharaan yang mudah dantahan terhadap berbagai cuaca serta tahan lama.
7 . Aplikasi seniDengan semen putih dapat dihasilkan berbagaivariasi bentuk dan warna produk yang dapatmemperindah lingkungan, seperti air mancur,pot, bangku taman dll.Warnanya cerah, tahan lama dan mudahperawatannya.
8. Aplikasi di Indonesia.Saat ini penggunaan semen putih di Indonesiamasih sangat terbatas yaitu:! Dry mortar! Masonry elements! Aplikasi seni! Kapal Beton
V. Semen Putih TIGA RODA
1. Lomba Beton Inovasi Mutu Tinggi 2004Bekerja sama dengan Fakultas Teknik JurusanTeknik Sipil Universitas Tarumanegara, PT ITPmenyelenggarakan Lomba Beton Inovasi MutuTinggi 2004 , menggunakan semen putih TigaRoda yang diikuti oleh mahasiswa teknik sipil dariberbagai universitas di Indonesia. Pada lomba tsbtim peserta ITS tampil sebagai juara I, dengankuat tekan semen putih TR pada umur 28 haridapat mencapai 90 MPA.
2. Kapal BetonSetelah kapal beton semen OPC hasil kerjasamaPT ITP dengan Fakultas Teknik Dept.Teknik Sipildan PT Krazu Nusantara ( produsen GRC ) berhasildiproduksi dan diluncurkan serta di uji cobagunakan oleh nelayan di kep.Seribu, kini dicobadiproduksi kapal beton semen putih yang diberipigment warna kuning & biru yang nantinya akandiuji coba luncurkan dan digunakan sebagi kapalpesiar didanau sekitar Kampus Depok UI.
3. Bangku Taman & Pot hias.PT ITP bekerjasama dengan PT Krazu Nusantaramemproduksi bangku taman dan pot hias denganmenggunakan semen putih dan GRC, yangmenghiasi beberapa taman di Kodya Bogor.Dengan partisipasi PT ITP kepada Pemda KodyaBogor tsb. diharapkan perawatan kebersihanbangku taman menjadi lebih mudah dan tidakdiperlukan pengecatan ulang.
Dari ketiga penggunaan di atas, diharapkan sebagaibahan informasi dan edukasi bagi masyarakat awam,tetapi diharapkan penggunaan semen putih tidakhanya sebagai pengisi nat lantai keramik saja, tetapidapat dipergunakan diberbagai bidang baik bidangkonstruksi maupun non konstruksi. Dengan demikianpermintaan pasar dalam negeri akan semen akanlebih meningkat dan seimbang dengan pasar eksporserta pemanfaatan kapasitas produksi pabrik akanlebih optimal.