Upload
gereja-reformasi-indonesia
View
221
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Â
Citation preview
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 4
CINTA, Siapa yang tak suka membicarakan. Membayangkan saja sudah begitu bergairah, apalagi merasainya. Itu kekuatan cinta. Cinta, membuat orang begitu bersukacita, tapi tak jarang juga membikin orang menangis lama karenanya. Ya, cinta, ada suka di sana,
duka pun terselib dibaliknya. Anehnya, orang begitu suka dengan cinta. Bahkan rela “diperbudak” olehnya. Cinta tak pernah bersalah, itu benar adanya. Tapi cinta kepada apa dan siapa, itu persoalannya. Cinta yang bagaimana, yang seperti apa, itu masalahnya. Bahasa Indonesia tidak terlalu rumit jika membincangkan soal cinta. Kata dan arti yang digunakan hanya satu saja, yang menjadi pembeda adalah obyek yang dicinta, itu saja. Tapi sama sekali berbeda jika berdiskusi soal cinta dengan menggunakan bahasa kitab suci, Yunani. Seperti sudah kita ketahui bersama, cinta dalam bahasa Yunani memiliki banyak kata dan arti atau maksud yang berbeda. Tingkatan dan penempatan cinta menjadi pembedanya. Mulai dari cinta nafsu, cinta bersaudara sampai cinta Ilahi, cinta yang sejati. Semua memiliki penempatan dan makna yang berbeda. Karenanya akan menjadi masalah kalau salah penempatan. Parah lagi kalau cinta benda, atau cinta pasangan sama seperti cinta Ilahi. Bukan saja berbahaya, tapi berdampak pada kematian kekal. Apa itu cinta Ilahi? Bahasa Yunani menggunakan kata AGAPE untuk menyebut cinta Ilahi, cinta yang sejati.
Kata ini (Agapao & AGAPE) berasal dari turunan bahasa Ibrani “AGAB” yang mengandung arti berahi atau bergairah. Sebuah gambaran relasi intim hubungan di antara dua insan. AGAb bukan kata sembarang. Seksualitas yang digambarkan pun bukan relasi seksualitas seperti yang ada dibenak orang. Kata “AGAB” dipakai dalam kitab suci (PL) sebanyak 7 kali saja. Tidak satu pun dari kata itu digunakan menunjuk pada kegairahan orang dengan orang. Kata “AGAB” sungguh sangat sakral, hanya dipakai untuk menunjuk keintiman relasi antara Manusia dengan Allah (Yeh 23:16; Yeh 23:5). Menunjuk kepada kegairahan cinta manusia kepada AllahNya, begitu juga sebaliknya. Menunjuk kepada pengikatan diri satu sama lain. Sebuah kegairahan hubungan yang menuntut komitmen dan kesetiaan diantara keduanya. Jika ada salah satu dari keduanya berhasrat atau menghasrati subyek cinta lain, hal itu adalah bentuk penyelewengan atau perselingkuhan yang tidak boleh mendapat tempat dalam cinta. Cinta sejati hanya antara dua subyek pencinta, tidak ada oknum ketiga, itu saja. Kalau sempat ada hasrat kepada subyek lain, maka silakan pilih yang mana. Dalam suratnya yang pertama (1 Yoh 2:15), Yohanes menggunakan kata AGAPE untuk menunjukkan dua pilihan tegas, cinta kepada Allah atau lainnya.
“Janganlah kamu MENGASIHI (AGAPAO) dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang MENGASIHI (AGAPAO) dunia, maka KASIH (AGAPE) akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.” (1 Yoh 2:15)
Rasul Yohanes dengan begitu lugas, jelas dan tegas menunjukkan kepada pembacanya, kalau engkau cinta (AGAPAO) terhadap Dunia, maka sesungguhnya Cintamu kepada Allah tidak ada. Begitu juga sebaliknya, ketika engkau Cinta Kepada Allah, maka sudah seharusnya tidak lagi mencintai kepada lainnya, pun dunia. Kalau seseorang AGAPE terhadap dunia, sejatinya menunjukkan kebergairahan kepada dunia. Menunjukkan betapa seluruh hidup jiwa dan raganya diikatkan kepada dunia. Jikalau seseorang mengasihi dunia sedemikian eratnya, sedemikian melekatnya, sesungguhnya menunjukkan tidak ada lagi kasih kepada lainnya, pun Allahnya. Karena dia mencinta dunia, sama seperti dia seharusnya mencinta Allahnya. Di sini Yohanes menunjukkan betapa berbahayanya kasih yang tidak pada tempatnya. Menunjukkan betapa berbahayanya AGAPE terhadap subyek lain kecuali Tuhannya. Bukan saja dirinya terbelenggu oleh subyek yang dicintainya, tapi juga menghambakan diri kepadanya. Sungguh, cinta seperti demikian, cinta yang bergantung dan melekat sepenuhnya selayaknya hanya untuk Allah, bukan dunia. Mana yang kita cinta? ?Slawi
Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia
Tempat : Wisma Bersama, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat
GAIRAH CINTA BERBAHAYASurat dari Gembala
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA5
Warta Tengah Minggu
Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia
Tempat : Wisma Bersama, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat
Persekutuan Oikumene - Rabu, 17 Februari 2016, Pkl : 12.00 WIB
Antiokhia Ladies Fellowship - Kamis, 18 Februari 2016, Pkl : 11.00 WIB
Sikap Yesus Terhadap Perempuan
Love is the Greatest
Ibu Greta Mulyati
Sabtu, 20 Februari 2016, Pkl. 13.00 WIB
Pdt. Simon Stevi
Romantic Love vs Real Love
Antiokhia Youth Fellowship Sabtu, 13 Februari 2016, Pkl. 16.00 WIB
gerakan pengabdian pemuda bangsa
Jumat, 26 Februari 2016, Pkl. 19.00 WIB
PENDALAMAN ALKITAB
Pdt. Bigman Sirait
NARASUMBER : MODERATOR :
SHARING 1 :SHARING 2 :KONSUMSI :
Pdt. Bigman SiraitBp. Jemy LiauwSdr. Fredy SinuratIbu NonaKel. Bp. Saut & Kel. Ibu Evi
kejadian 39
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 6
Mengenal Alkitab
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."Ibrani 13:5
DI dalam Ibrani 13, penulis Ibrani memberikan nasihat-nasihat kepada para penerima dan pembaca suratnya, terkait hal-hal praktis dalam hidup orang percaya. Yaitu memelihara kasih persaudaraan, hidup berbagi pada sesama, mengingat
dan memperhatikan orang-orang yang hidup benar namun tertindas. Selanjutnya penulis Ibrani menasihati keluarga Kristen. Ia menasihatkan supaya mereka menjaga kehormatan perkawinan. Sehingga tidak jatuh dalam dosa persundalan atau perzinahan. Pada ayat 5 ini penulis Ibrani menasihatkan supaya orang percaya tidak menjadi hamba uang, sebaliknya ia ingin agar orang percaya mencukupkan diri dengan apa yang ada pada mereka. Nasihat ini muncul setelah peringatan mengenai kedursilaan (ay.4). Dalam beberapa tulisan Paulus, keserakahan dan kedursilaan terkait sangat erat (1 Kor. 5:11; 6:9-10; Ef. 5:3). Kecintaan akan uang akan membuka peluang untuk terjerumus dalam dosa-dosa yang lain. Karena cinta uang manusia bisa melakukan berbagai kejahatan. Manusia yang menghambakan diri pada uang adalah manusia yang serakah. Sikap serakah sama dengan penyembahan berhala, percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan itu semua adalah kehendak duniawi. Manusia yang memperbudak diri pada uang disebut juga sebagai orang-orang durhaka (Kol.3:5-6). Karena itu Paulus dengan tegas memerintahkan kepada orang percaya di Kolose supaya mereka mematikan dalam diri mereka segala keinginan duniawi tersebut. Dalam suratnya kepada Timotius, Paulus juga mengingatkan akan bahaya dari cinta akan uang. Bahaya dari sikap dan perbuatan memperbuak diri pada uang adalah membawa diri ke dalam jerat yang mencelakakan, menenggelamkan diri ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Sungguh akar dari segala kejahatan adalah cinta uang (1 Tim. 6:9-10). Uang memang penting, tetapi uang bukan segala-galanya. Uang bukan dosa, tetapi sikap hidup manusia yang menjadikan diri sebagai hamba uang adalah dosa. Yaitu dosa yang mendatang murka Allah.
Mencukupkan diri dengan apa yang ada merupakan sikap mensyukuri dan menghargai pemberian Allah. Itu seyogyanya sikap hidup orang percaya. Dalam Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan “berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Mat. 6:11). Namun, natur manusia berdosa, seringkali tidak pernah puas dengan apa yang ada. Apalagi tentang uang, ingin lebih, tidak penah merasa cukup dan selalu saja merasa kurang. Tetapi tidak seharusnya demikian dengan kehidup orang percaya. Orang percaya seyogyanya mampu menghargai setiap pemberian Allah. Menggunakan setiap berkat Allah dengan baik, benar dan bertanggungjawab. Tidak penting berapa banyak uang yang Tuhan berikan, tetapi penting bagaimana hati bersyukur kepada Allah yang telah menunjukan kasih setia-Nya dan memelihara kehidupan kita. Menghambakan diri pada uang adalah penyangkalan dan penolakkan terhadap pemeliharaan Allah. Ini berarti tidak percaya kepada Allah. Selaiknya, mencukupkan diri dengan apa yang ada merupakan gambaran hidup orang percaya yang mempercayakan hidupnya pada pemeliharaan Allah. Sungguh, Allah setia pada perjanjianNya. Dia setia memelihara orang yang dikasihiNya. Karena itu, manusia tidak perlu mengajar Allah bagaimana cara Dia memberkati, apalagi berupaya menolong Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup ini. Allah tahu bagaimana Dia memelihara kehidupan umat-Nya. Bagian kita adalah bagaimana kita hidup taat melakukan kehendakNya, setia melayaniNya dan mempercayakan hidup pada kedaulatan-Nya. Amin
AWAS JANGAN JADI HAMBA UANG !!!- Pdt. Netsen -
Pelita
SAAT melihat orang yang begitu percaya diri, tentu beberapa dari kita merasa ingin sekali bisa memiliki hal demikian. Sejatinya menjadi
percaya diri adalah hak setiap orang, yang dengannya seseorang akan maju dan siap tampil. Rasa percaya diri dibutuhkan oleh setiap orang. Tidak peduli, entah siapa pun dia dan dimana pun berada. Seseorang bisa tidak memiliki rasa percaya diri oleh karena berbagai macam faktor. Hal ini bisa disebabkan karena; bentukkan dalam keluarga yang keliru atau pola asuh yang salah dimana sejak kecil anak tidak pernah diajar membangun rasa percaya dirinya. Ada juga yang tidak memiliki rasa percaya diri oleh karena kekurangan-kekurangan pada diri seseorang. Kekurangan tersebut seperti merasa kurang cantik, merasa kurang cakep, bisa karena kekurangan salah satu anggota tubuh atau cacat. Selanjutnya ada orang yang tidak memiliki rasa percaya diri dikarenakan faktor-faktor lainnya, seperti; faktor ekonomi, pendidikan, pengalaman masa lalu yang buruk, latar belakang budaya dan daerah asalnya. Tentu banyak hal lain lagi yang dapat menyebabkan mengapa seseorang tidak memiliki rasa percaya diri.
Kalau seseorang terus membiarkan diri tidak memiliki rasa percaya diri, maka hal ini dapat menjadi masalah bagi dirinya dan dapat mengakibatkan seseorang menjadi minder, tidak bertumbuh dalam banyak hal. Karena itu rasa percaya diri perlu dibangun dengan tepat dan benar. Yang menjadi pertanyaan bagaimana membangun rasa percaya diri?
Dalam ilmu umum yang berkembang misalnya ilmu motivasi, ilmu berpikir positif, maupun psikologi, untuk membangun rasa percaya diri maka seseorang perlu melakukan beberapa hal, seperti; meyakinkan diri bahwa diri ini adalah pemenang, berkata pada diri sendiri mengenai hal-hal positif dan banyak hal-hal lainnya. Hidup bukan sekedar apa yang dipikirkan atau apa yang dikatakan. Hidup adalah fakta yang harus dijalani dan menghadapi berbagai realita. Hidup adalah pertarungan. Ada menang ada kalah. Tetapi menang dalam perspektif hidup orang percaya adalah ketika kita mampu menjalani kehidupan hari lepas hari dengan perolongan dan kekuatan dari Tuhan kita hidup dalam kesetiaan dan ketaatan dalam melakukan kehendak-Nya. Bagi orang percaya, membangun rasa percaya diri adalah bagaimana melihat diri dengan perspektif Allah melihat kita. Kita melihat diri melalui Alkitab yang adalah alat ukur tertinggi bagi hidup. Kebenaran, bahwa diri ini sejatinya adalah manusia berdosa, yang tidak memiliki kemampuan apa-apa, yaitu manusia yang mati. Kebenaran, bahwa diri yang berdosa, yang mati ini telah dihidupkan oleh Allah melalui karya Yesus Kristus, karena itu hidup yang dihidupi ini bukan diri kita lagi, tetapi Kristus yang hidup dalam kehidupan kita. Inilah dasar penting bagi kita orang percaya untuk membangun rasa percaya diri. Sehingga oleh-Nya dan di dalam Dia kita mampu bersyukur atas segala sesuatu yang Tuhan perkenankan terjadi dalam hidup yang kita jalani. Dengan melihat dan menyadari hidup yang adalah milik Tuhan maka membuat kita mengisi hidup ini dengan memperlengkapi, belajar dan mengembangkan kemampuan yang telah dianugerahkah oleh Tuhan untuk dipakai melayani-Nya dikembalikan untuk memuliakan nama Tuhan. Karena itu keterbatasan yang dimiliki adalah wajar. Mengingat manusia adalah ciptaan, tetapi dengan menyadari keterbatasan yang dimiliki seharusnya membuat kita untuk untuk terus belajar taat dan setia dalam hidup takut akan Tuhan. Bagunlah rasa percaya diri di atas dasar kokoh dan dengan melihat keberan Allah. ?Pdt. Netsen
MEMBANGUNRASA PERCAYA DIRI
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA9
COFFEE BREAK ADALAH KELOMPOK KECIL YANG MENGGALI KEBENARAN FIRMAN TUHAN
DAN SALING BERBAGI KESAKSIAN
KELAPA GADINGTANAH ABANG, CIDENG
SALEMBA SLIPI
BEKASIKALIBATA
KEMANGGISAN
Bp. Hendry SuryaBp. Saut SimorangkirBp. Slamet WiyonoLidya WattimenaBp. Adil ParlindunganBp. David SipahutarBp. TP. Malau
:::::::
Pembinaan
PERSIAPAN GSMMinggu, 14 Februari 2016
Pkl 12.00 WIB di Wisma Bersama
LATIHAN CHOIRSetiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di Wisma BersamaBersama: Ibu Rukyah Marpaung
GEREJA REFORMASI INDONESIAAKAN MENGADAKAN PELAYANANBAPTISAN DAN SIDI
PADA HARI/TANGGAL: MINGGU, 22 MEI 2016 Bagi Bapak/Ibu yang ingin membaptiskan anak & SIDI dapat menghubungi sekretariat Gereja, Telepon (021) 392-4229,Hp. 08118888802
TELAH LAHIR ANAKYANG KETIGA DARI:
BP. JEMY LIAUW & IBU MARLINA
“ZIZI ADELINE”
HARI SELASA, 09 FEBRUARI 2016 DI RSPAD GATOT SUBROTO
BERITA SUKACITA
BERITA SUKACITA
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 10
Tokoh Kristen
CHARLES H. Spurgeon dilahirkan di kalangan Huguenot, di suatu pedesaan di Essex. Ia tinggal dengan kakek dan neneknya ketika masih kecil. Orang tuanya terlalu
miskin untuk merawatnya. Nenek dan ayahnya adalah pendeta Kongregasionalis. Bergumul dengan kebutuhan jiwanya, Spurgeon
bertekad pergi ke gereja pada hari Minggu pertama tahun 1850. Topan salju menghambat kepergiannya ke gereja sesuai rencananya, namun ia
berhenti di sebuah kapel Metodis primitif terdekat. Pembicaranya bodoh, seperti yang diingat Spurgeon, tetapi hal itu merupakan tantangan bagi Charles muda ini. Akibatnya, Charles Spurgeon menjadi Kristen dalam usia 16 tahun. Menyadari bahwa ia memunyai bakat berbicara. Pada tahun 1852, ia menjadi gembala sebuah gereja Baptis kecil di Waterbeach. Daerah itu sungguh rawan, dan orang-orangnya terkenal pemabuk. Spurgeon mengembangkan gaya langsung. Para pendengarnya tidak akan betah dengan keterangan-keterangan teologi yang menggunakan kata-kata indah. Oleh sebab itu, ia memberitakan kepada mereka apa yang dikatakan dalam Alkitab. Delapan puluh orang menghadiri pelayanan pembukaan Spurgeon. Mungkin pengkhotbah muda ini dapat melakukan sesuatu. Gaya langsungnya membuat para warga London mengakui kata-katanya. Pengunjung kebaktian pun menjamur. Tidak lama kemudian, gedung kuno itu penuh sesak. Gereja tersebut terpaksa harus menyewa gedung pertemuan Exeter Hall yang menampung 4.500 orang.
Jumlah itu menjadi sepuluh ribu dan lebih. Dalam waktu singkat, gedung pertemuan itu sudah tidak sanggup menampung para pendengar Spurgeon. Gereja menyewa gedung Surrey Music Hall yang berkapasitas 12.000 tempat duduk, dan itu pun penuh, sementara sepuluh ribu orang lagi menunggu di luar. Malangnya, upacara pembukaan di sana membawa bencana. Beberapa perusuh berteriak "kebakaran"! Dalam kepanikan, tujuh orang meninggal dunia dan 27 orang luka parah. Dengan insiden ini pun, keberadaan Spurgeon belum disukai pers London. Akan tetapi, pada tahun 1860-an, kegairahan baru akan injili bangkit di Inggris, dan Spurgeon berada di tengah-tengahnya. Para ahli sejarah menyebutnya "Kebangkitan Injili Kedua". Para pengkhotbah lain, seperti Alexander Maclaren di Manchester dan John Clifford di London, juga menarik massa. Menjelang 1861, Kapel New Park Street telah membangun fasilitas baru, Metropolitan Tabernacle, yang memuat enam ribu pengunjung. Pelayanan Spurgeon baru berawal.
Ia menerbitkan khotbah-khotbahnya serta ulasan-ulasan dan buku-buku renungan seluruhnya 140 buah buku, semasa hidupnya. Ia mendirikan sekolah pendeta dan panti asuhan Stockwell yang mengasuh lima ratus anak. Ia menjadi presiden perkumpulan pembagi Alkitab. Ia berkhotbah di mana saja dan kapan saja. Ia adalah seorang Baptis Calvinistik. Bagaimanapun, perpaduan tradisi ini telah membantu membawa struktur Calvinisme ke agama kelas bawah dan menyajikan iman Baptis pada gereja-gereja kelas atas.Membaca karya-karyanya sekarang, kita menemukan kekuatan modern di dalamnya. Ingatlah bahwa ia hidup pada zaman bergaya: Apa yang Anda katakan tidaklah selalu begitu penting daripada bagaimana Anda menyampaikannya. Namun, Spurgeon tidak memunyai waktu untuk berbasa-basi dengan sopan. Ia menggunakan gambaran kuat dan pilihan kata-kata untuk menyampaikan maksudnya secara langsung. ?Julius/db
PENGKHOTBAHTANPA BASA BASI
Charles Haddon Spurgeon
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA11
Info Khusus
1. DIRI SENDIRI:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan
2. JEMAAT: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :
3. GEREJA: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, REFORMATA
4. BANGSA DAN NEGARA:a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya
INFORMASI GRI !!!
GEREJA REFORMASI INDONESIA membutuhkan beberapa orang yang memiliki kemampuan di bidang IT (software, hardware, programmer).
Bagi Jemaat GRI yang rindu melayani sesuai kebutuhan di atas, dapat menghubungi Sekretariat GRI, 021-3924229 / 08118888802
Bergabunglah dengan Gereja Reformasi Indonesiamelalui, sosial media
: 54750F15
: @gerejareformasi
@bigmansirait
: 0811 8888 802
: gerejareformasiindonesia
Anda akan menerima informasi-informasi terkini seputar kegiatan GRI-Antiokhia
POKOK DOA JEMAATSEGERA !!!
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 12
Serba-Serbi
PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30
Senin, 15 Februari 2016 Pkl 20.00 WIB
BINCANG-BINCANG KELUARGA
Reformata Audio Streaming (RAS)klik: www.reformataradio.comSetiap Selasa
Pkl. 13.00-17.00 WIB
TERIMA KASIHUNTUK PENGANAN14 FEBRUARI 2016
Pkl. 07.30 WIB : GL
Pkl. 09.30 WIB : Ibu Lieneke
Pkl. 17.00 WIB : Ibu Yanti
Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan penganan dapat menghubungi (WB) Ibu Riana; (PP) Ibu Evi+Ibu Angelica
HeliwatiLavinia Olethea Mokolomban
Hasahatan P. SiraitArletta Maria Fadil
Jorshy AmandaLady M. Febriani
Liana S. PattipeiloleyRiana
Ruth Stephania Riris Malau
08 Februari08 Februari09 Februari09 Februari12 Februari15 Februari17 Februari18 Februari19 Februari
14 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA13
1. CD Khotbah - Injil- Kesetiaan Yang Sejati- Kepatuhan Kristiani- Mengatasi Kekuatiran- Hukum Dalam Perspektif Kristiani- Memahami Rencana Allah- Kemuliaan Hidup Kristiani- Awas Pelayan Sesat
2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD):- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam Penyaliban
Khotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita
Khotbah Natal:- Mujizat Natal - Natal Berdarah- Kidung Natal- Misteri Natal
Khotbah Trilogi Kenaikan:- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 1- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 2- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 3
Informasi dan pemesanan Tabloid Reformata : (021) 392-4229
SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. Bigman Sirait
1. INDOVISION, LIFE Channel 70
Minggu, Pkl. 03.30 & 14.00 WIBTgl. 21 Februari 2016“ TANDA PEPERANGAN”
2. Media Cinema IndonesiaHi TV Channel 303
Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIBTgl. 20 Februari 2016“KASIH YANG SEJATI”
3. Indovision, LIFE ChannelProgram: Bijaksana Amsal
Selasa, Kamis & SabtuPkl. 13.00 & 21.00 WIB
4. TV Shine Initiatives & SatelliteFreq 3980 X, SR 29900 MSPS
MingguPkl. 05.00, 23.00 WIB
PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30
Setiap Senin Pkl 20.00 WIBSetiap Jumat Pkl 05.00 WIBSenin 1 : Bina PasutriSenin 2 : Bina Pendidikan MIKASenin 3 : Bincang2 KeluargaSenin 4 : Pemuda (Binatu)Senin 5 : Bina Iman Kristen
TERSEDIA