13
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016 TARI SAYAK & TARI PISANG WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. …sdm.data.kemdikbud.go.id/upload/files/LAP WBTB KAB...DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda C. Hasil Penyusunan Data Awal

  • Upload
    lebao

  • View
    230

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016

TARI SAYAK & TARI PISANG

WARISAN BUDAYA TAK BENDA

KAB. MERANGIN, JAMBI

DAFTAR ISIA. Pendahuluan

B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda

C. Hasil Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Merangin Jambi

1) Tari Sayak

1.a) Deskripsi Tari Sayak

1.b) Atribut Tari Sayak

2) Tari Pisang

2.a) Deskripsi Tari Pisang

2.b) Atribut Tari Pisang

3) Sanggar seni “Buluh Batuah Sayak Baguno”

4) Profil Narasumber

D. Kesimpulan dan Nilai yang bisa dipetik

A. Pendahuluan

Latar Belakang dan Tujuan

1. Membangun satu Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda

2. Membangun Informasi Kebudayaan, Pendidikan dan Bahasa yang terintegrasi

Batasan Verifikasi Validasi

1. Verifikasi dan Validasi Tarian Rakyat Suku Banua (Berau) “Jappin”, Kab. Berau Prov.

Kalimantan Timur

Waktu Pelaksanaan:

Tgl 29 November – 2 Desember 2016

Yang Terlibat

-Tim Pusat PDSPK

1) Yulia Wijayanti

2) Imarotul Mufidah

-Tim Disbudpora Kab. Merangin (5 Peserta)

-Narasumber

B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda

Warisan Budaya Tak Benda merupakan warisan budaya yang tidak bisa diindera dengan mata

dan tangan, namun sebuah warisan budaya tak benda (WBTB) hanya bisa diindera dengan

telinga dan akal budi.

Warisan Budaya Tak Benda meliputi juga tradisi dan ekspresi lain, termasuk bahasa, seni

pertunjukan, adat istiadat masyarakat, ritual dan perayaan perayaan.

Contoh dari macam-macam warisan budaya tak benda antara lain lagu daerah, tarian daerah,

upacara adat, makanan tradisional, dan lain sebagainya.

Warisan Budaya Tak Benda Terdiri dari tiga kategori, yaitu :

1. Kategori daftar representatif,

2. Kategori daftar yang memerlukan perlindungan mendesak, dan

3. Kategori praktek terbaik (best practice).

1). TARI SAYAK

C. Hasil Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda

Kab. Merangin, Jambi

Video Pertunjukan Tari Sayak Salam Pembuka

Bersalaman denganpasangan penari

Gerakan silat

Gerakan lenggak-lenggokmengikuti irama denganmengetukkan keduasayak (tempurung kelapa) gerakan lenggak-lenggoklebih lues untuk penariyang berperan sebagaiperempuan

Salam Penutup

1.a) Deskripsi Tari Sayak

Tari Sayak merupakan tarian asli masyarakat Jambi yang berasal dari Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarab,Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi yang telah beurumur 200 tahunan.

Disebut sebagai tari sayak, karena keunikannya yaitu menggunakan tempurung kelapa yang dalam masyarakat AirBatu di sebut “Sayak”

Tari sayak dimainkan oleh 4 orang secara berpasangan yang semua penarinya adalah laki-laki namun 2 orangdiantaranya berperan sebagai perempuan. Hal ini dikarenakan tari sayak dilarang dimainkan bersama perempuan.Penari yang berperan sebagai perempuan menggunakan baju panjang dan selendang untuk penutup kepalalayaknya perempuan kampung Air Batu.

Zaman dahulu ada hukum adat Air Batu yang melarang penari Sayak berpasangan lelaki dan perempuan. Bila halini dilanggar akan dikenakan denda adat sebanyak 20 gantang beras dan satu ekor kambing sebagai gantinya. Halini dikarenakan pandangan bahwa tidak pantasnya seorang wanita dilihat di depan umum atau ditonton oleh yangbukan muhrimnya. Alasan tersebut tetap di pegang dari generasi ke generasi sampai saat saat ini.

Tari sayak ditampilkan untuk kepentingan hiburan misalnya pada saat panen raya, kenduri, lebaran, maupun untukpenyambutan tamu yang datang ke Desa Air Batu

2.a) Atribut Tari Sayak

Tari Sayak ini menggunakan propertitempurung kelapa yang dibelah dua.

Lagu pengiring tarian ini adalah lagu“Pisang Kayak”.

Alat musik pengiring tarian ini adalahkendang dari bambu (buluh), biola

2) TARI PISANG

C. Hasil Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda

Kab. Merangin, Jambi

Video Pertunjukan Tari Pisang

2.a) Deskripsi Tari Pisang

Tari Pisang merupakan tarian asli masyarakat Jambi yang berasal dari Desa Air Batu, Kecamatan

Renah Pembarab, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Tari Pisang ini ditokohkan oleh seorang laki-laki tua dengan jenggot panjang yang membawatongkat dan berjalan membungkuk ditemani 1 orang laki-laki yang berperan sebagai perempuan.

Tari pisang dibawakan dengan menggunakan kostum berupa jubah yang terbuat dari rangkaiandaun pisang kering untuk menutupi tubuh dan topeng penutup wajah yang terbuat dari pelepahpinang yang dilukis sesuai karakter yang di bawakan (laki-laki dan perempuan). Gerakan tarianjugadisesuaikan dengan karakter yang dimainkan. Rangkaian daun pisang kering yangmembentuk jubah untuk menutup tubuh menggambarkan bahwa pada zaman dulu masyarakatmenggunakan daun pisang untuk menutupi tubuhnya.

Sama seperti dalam tari sayak, bahwa penari tarian pisang semuanya adalah lelaki. Ada hukumadat yang dipegang teguh di desa Air Batu bahwa para penari tidak boleh berpasangan lawanjenis. Bila terjadi, maka akan dikenakan denda adat berupa dua puluh gantang beras dan satuekor kambing sebagai gantinya.

Tari Pisang dipertunjukan saat ada acara besar di Desa, sebagai hiburan masyarakat sepertipernikahan, hari raya idhul fitri, dan acara besar lainnya di Desa Air Batu.

2.a) Atribut Tari Pisang

Kostum atau pakaian yang dipakai adalahrangkaian daun pisang kering (krisik tuo) yangdibentuk seperti jubah untuk menutupi seluruhtubuh penari.

Untuk penutup wajahnya menggunakan topengyang dilukis wajah sesuai karakter laki-laki danperempuan. Topeng ini terbuat dari pelepahpinang kering atau yang biasa disebut upih.Topeng yang dipakai untuk menampilkankarakter laki-laki terdapat rumbai di atasnyauntuk membedakan dengan topeng yangdipakai perempuan.

Atribut lain yang dipakai adalah tongkat yang dibawa oleh penari yang memerankan lelaki tua.

Alat musik pengiring tarian ini adalah kendangdari bambu (buluh), biola, dan gong

3) SANGGAR SENI “BULUH BATUAH SAYAK BAGUNO”

Nama Sanggar

“BULUH BATUAH SAYAK BAGUNO”

Tahun Berdiri 2011

Alamat

Desa Air Batu, Kec. Renah Pembarap

Kab. Merangin, Jambi

Lintang : -2.17405000

Bujur : 102.12688833

Pengelola dan Pelatih

-Amri (66 th) sebagai pelatih tari

-Mat Rasul (64 th) sebagai ketua pelatih tari

-Bakausin (55 th) sebagai pemusik

4) Profil Narasumber

Nama: Bakausin

Umur: 55 tahun

Alamat: Desa Air Batu

Status:

-Pendiri dan pengeolasanggar “Buluh BatuahSayak Baguno”

-Pemusik

Nama: Mat Rasul

Umur: 64 tahun

Alamat: Desa Air Batu

Status:

-Pendiri dan pengeolasanggar “Buluh BatuahSayak Baguno”

-Ketua pelatih tari

Nama: Amri

Umur: 66 tahun

Alamat: Desa Air Batu

Status:

-Pendiri dan pengeolasanggar “Buluh BatuahSayak Baguno”

-Pelatih tari

D. KESIMPULAN DAN NILAI YANG BISA DIPETIK

KesimpulanKegiatan berjalan dengan lancar, dukungan dari dinas sangat kooperatif. Akan tetapi untuk menemui narasumber tarisebaiknya melakukan perjanjian terlebih dahulu mengingat bahwa para narasumber adalah bapak-bapak yang setiap harinyabekerja di hutan.

Kondisi kesenian tari pisang dan tari sayak saat kami survei cukup memprihatinkan, dokumentasi pertunjukan danperlengkapan atribut tari belum dikelola dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi kaum muda setempat untukmelestarikannya.

Nilai Yang Bisa DipetikBaik tari Sayak maupun Tari Pisang pada dasarnya berfungsi untuk menghibur. Kedua tari tersebut dibawakan hanya olehkaum laki-laki walaupun sebagiannya berperan sebagai perempuan. Hal ini mengandung nilai bahwa masyarakat setempatmenghargai keberadaan kaum perempuan dengan tetap memegang teguh adat bahwa kaum perempuan tidak sepatutnya dipertontonkan di depan umum yang bukan muhrimnya.

Nilai lain yang terkandung dalam penggunaan topeng oleh penari tari Pisang ini adalah tingginya budaya malu dankerendahan hati dari para penarinya.

Pemanfaatan sayak (tempurung kelapa) dan dedaunan pisang kering dan pelepah pisang yang merupakan barang-barangsederhana yang ditemui masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya sebagai atribut tari mencerminkan nilai kesederhanaandari masyarakat setempat.