52
i WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS AMPAS SAGU DENGAN SUMBER PROTEIN BERBEDA SKRIPSI Oleh: ZUHRANIS RUSTAN I 111 12 337 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

  • Upload
    vuhuong

  • View
    242

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

i

WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS

AMPAS SAGU DENGAN SUMBER

PROTEIN BERBEDA

SKRIPSI

Oleh:

ZUHRANIS RUSTAN

I 111 12 337

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

ii

WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS

AMPAS SAGU DENGAN SUMBER

PROTEIN BERBEDA

SKRIPSI

Oleh:

ZUHRANIS RUSTAN

I111 12 337

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

iii

Page 4: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

iv

Page 5: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahuwata’ala.

atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Waktu Penyimpanan Wafer Pakan Komplit

Berbasis Ampas Sagu dengan Sumber Protein Berbeda” sebagai salah satu

tugas akhir. Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang

penulis hadapi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan

dengan baik tanpa dukungan, motivasi, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada

Kedua orang tua saya Rustan Efendi dan Husnaeni atas segala perhatian dan

kasih sayang, bantuan materi maupun non materi yang tak ternilai harganya serta

doa-doa yang senantiasa dipanjatkan. Dan pada kesempatan ini pula dengan

segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr.Ir. Syahriani Syahrir, M.Si. Sebagai pembimbing utama dan Dr. Ir.

Rohmiyatul Islamiyati, M.P. Selaku pembimbing kedua, yang telah membagi

ilmunya dan banyak meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan

dan memberikan nasihat serta motivasi dalam penyusunan makalah ini. Jasa

beliu akan terkenang dalam lembaran kehidupan pribadi penulis dan semoga

Allah membalasnya dengan yang lebih baik dan meridhai setiap amal

ibadahnya.

2. Ibu Rektor UNHAS, Bapak Dekan, Pembantu Dekan I,II dan III dan seluruh

Page 6: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

vi

Bapak Ibu Dosen yang telah melimpahkan ilmunya kepada penulis, dan

Bapak Ibu Staf Pegawai Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

3. Bapak Dekan, para pembantu Dekan dan terspesial untuk Penasehat

Akademik saya Dr. Muhammad Ihsan Andi Dagong, S.Pt, M.Si serta seluruh

kalangan civitas akademik yang tak mampu saya sebutkan terima kasih atas

seluruh pengorbanannya yang dari awal hingga akhir telah banyak membantu.

4. Bapak Prof. Dr.Ir. Muhammad Rusdy, M.Si, Ibu Dr. Jamila, S.Pt., M.Si, dan

Ibu Marhamah Nadir, SP., M.Si., Ph.D selaku Dosen pembahas/penguji, yang

begitu bijak dalam memberikan masukan/saran untuk mempermudah dalam

perbaikan penulisan skripsi penulis. Semoga beliau tetap diberikan

perlindungan Allah .

5. Ibu Dr. A. Mujnisa, S.Pt., MP dan bapak Abd. Kadir, S.Pt. yang membantu

selama pelaksanaan PKL di PT. Bintang Sejahtera Bersama di Kabupaten

Maros, Rekan PKL Tenri, Rahma dan Rahmat Hidayat terima kasih atas

bantuan yang kalian berikan selama Pelaksanaan PKL.

6. Saudaraku Magfirah Angraeni, Nur Afni, Ibnu Khattab, Aryanggara dan

Muh. Zalkeyval terimakasih untuk dukungan dan semangatnya dalam

menuntut ilmu terutama saat-saat penyelesaian tugas akhir ini.

7. Masita Sukri, S.Pd. kakak sepupu tersayang yang telah banyak mengajarkan

arti kehidupan, bagaimana menghargai hidup, banyak memberikan ilmu

untuk lebih dekat kepada pencipta. Terimakasih banyak untuk segala

kebaikan tanpa pamrih, semoga lekas terdaftar jadi mahasiswi S2.

8. Mita Arifa Hakim, sahabat terbaik yang senantiasa berada di samping penulis

Page 7: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

vii

menyemangati dan memberi saran. Terimakasih banyak untuk persahabatan

selama di bangku kuliah, semoga masih berlanjut sampai kita sama-sama

renta dimakan usia.

9. Rahmawati S,Pt., A. Tenri Khaerani Anwar, S.Pt., A. Sry Iftitah, Muharni

Tuo, S.Pt., , Isnawati Muhajir S.Pt. dan Sri Reskiawati Nur yang mengajarkan

artinya teman dan sahabat bahkan saudara, terima kasih atas kebersamaannya.

10. Tim penelitian Fatmawati Khalifah, Melati Adrie Ningsih Diponegoro dan A.

Sry Iftitah, terimakasih untuk kerjasamanya dan kekompkannya. Banyak

yang telah dilalui bersama-sama. Semoga keberhasilan dan kesuksesan akan

berpihak kepada kita. Sampai jumpa di puncak kesuksesan.

11. Pondok sahabat Ci‟ma, Rini, Mita, Dita, Mega, Aidan, Irna, Fitri, Kairah,

Tina, Irna. Sahabat „SPP NEGERI RAPPANG‟ alumni 2012 terkhusus untuk

Andi Thariza Nagauleng yang telah memberikan perhatian khusus dan tanpa

berhenti bertanya dalam proses penyelesaian tugas akhir. Telah loyal

menyuplai pulsa untuk penulis terutama saat-saat keadaan mendesak,

terimakasih banyak sahabat jauhku.

12. Terima kasih untuk genksss Tika, Ekki, Fatma, Mela dan Ditha yang telah

banyak memberikan bantuan, semangat dan saran untuk penyelesaian tugas

akhir. Terima kasih pula kepada jannah, reski samad, eka, priskila, sewware,

ippang, fajrul, tita, ana, yessy, cica, heru, tommy dan asfar.

13. Keluarga besar “FLOCK MENTALITY” dan HUMANIKA UNHAS terima

kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis selama jadi mahasiswa.

14. Bocah-bocah mahasiswi baru fakultas perikanan, ana, afni, rahmi dan riri

Page 8: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

viii

untuk dorongannya agar penulis cepat sarjana. Terimakasih untuk segala

semangat dan humorisnya.

15. Duabelas ketceh HPMM Komisariat Unhas, tila, nina, iis, anti, hasrah, rifal,

salata, lina dan semua yang tak dapat kusebut satu persatu, terima kasih telah

mengajarkan bagaiamana berorganisasi dan berteman.

16. Teman KKN Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, Anti,

Vian, Bair dan Asyiri, terimakasih atas kebersamaannya kurang lebih tiga

bulan. Terimakasih untuk kebersamaannya yang penuh dengan kenangan

indah, semoga dilain waktu kita masih dapat bertemu dengan lengkap

kembali dan dalam keadaan sehat wal‟afiat

17. Terkhusus kepada Ardiwijoyoh selaku sahabat, teman curhat dan penasehat

bijak. Terima kasih banyak telah menjadi rekan penulis selama kurang lebih

delapan tahun dalam suka duka. Terima kasih banyak untuk pelajaran proses

menuju dewasa. Semoga selalu dalam lindungan sang pencipta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, karena itu mohon maaf atas kekurangan ini. Semoga kita tetap

diberi kesehatan dan kekuatan dalam menuntut Ilmu. Dari itu Saran dan kritik

yang membangun dari pembaca akan membantu kesempurnaan dan kemajuan

ilmu pengetahuan.

Makassar, April 2017

Zuhranis Rustan

Page 9: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

ix

ABSTRAK

Zuhranis Rustan. Waktu Penyimpanan Wafer Pakan Komplit Berbasis Ampas

Sagu Dengan Sumber Protein Berbeda, Syahriani Syahrir sebagai Pembimbing

Utama dan Rohmiyatul Islamiyati sebagai Pembimbing Anggota.

Ampas sagu merupakan hasil limbah pertanian yang penggunaannya

sebagai pakan masih sangat terbatas padahal jumlahnya cukup melimpah, namun

ampas sagu memiliki kandungan serat kasar yang tinggi, dan kandungan protein

kasar yang rendah sehingga perlu pengolahan lebih lanjut, salah satunya adalah

pengolahan menjadi wafer pakan komplit. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui waktu optimal penyimpanan, kandungan bahan kering dan bahan

organik wafer pakan komplit berbasis ampas sagu yang diberi bahan pakan

sumber protein berbeda. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 x 4 (4 perlakuan dan 4 ulangan). Perlakuan P1

adalah wafer pakan komplit berbasis ampas sagu dengan tepung rese, perlakuan

P2 adalah wafer pakan komplit berbasis ampas sagu dengan tepung ikan,

perlakuan P3 adalah wafer pakan komplit berbasis ampas sagu dengan tepung

daun gamal dan perlakuan P4 adalah wafer pakan komplit berbasis ampas sagu

dengan urea. Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa wafer pakan

komplit bebasis ampas sagu yang diberi bahan pakan sumber protein berbeda

berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap waktu optimal penyimpanan, kandungan

bahan kering dan bahan organik. Disimpulkan bahwa waktu penyimpanan wafer

pakan komplit paling baik yaitu perlakuan pemberian sumber protein berupa urea

dengan lama penyimpanan 28 hari. Kandungan bahan kering pada perlakuan

pemberian sumber protein berupa tepung rese lebih tinggi di bandingkan

perlakuan lainnya.

Kata kunci : Waktu Penyimpanan, Ampas Sagu, Wafer Pakan Komplit, Sumber

Protein, Bahan kering, Bahan Organik.

Page 10: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

x

ABSTRAK

Zuhranis Rustan. Storage Time of Complete Feed Wafer of Sago Dreg with

Different Protein Sources. Syahriani Syahrir as the Main Supervisor and

Rohmiyatul Islamiyati as the Supervisor Member.

Sago dreg is agricultural waste whose use as feed is still limited despite

the fact that their availability is abundant. Sago dreg has high fiber content but

low crude protein content that it needs further processing. One way to do that is to

process the dreg into wafers. This study aimed to determine the optimum storage

time and the content of dry and organic matter of complete feed wafer of sago

dreg which was added by different protein sources. The design of this study was a

completely randomized design (CRD) 4 x 4 (4 treatments and 4 replicates).

Treatment P1 was complete feed wafer of sago dregs with rese flour, treatment P2

was complete feed wafer of sago dreg with fish flour, treatment P3 was complete

feed wafer of sago dreg with flour of Gliricidia leaves and treatment P4 was

complete feed wafer of sago dreg with urea. Based on the results of variance

analysis, it was showed that the complete feed wafer of sago dreg that was added

by different protein sources significantly affected (P <0.05) the optimal storage

time and the content of dry and organic matter. It was concluded that the most

optimal time of storing complete feed was by adding urea as the protein source

with a storage time of 28 days. Treatment with rese flour resulted in the highest

level of dry matter content of all other treatments.

Kata kunci : Time Storage, Sago Dreg, Complete Feed Wafer, Protein Sources,

Dry and Organic Matter

Page 11: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ........... x

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

Latar Belakang ............................................................................................... 1

Tujuan . .......................................................................................................... 3

Kegunaan ....................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4

Gambaran Umum Ampas Sagu (Metroxilon sago) ........................................ 4

Bahan Pakan Sumber Energi .......................................................................... 6

Bahan Pakan sumber Protein .......................................................................... 7

Bahan Pakan Pelengkap ................................................................................. 8

Pakan Komplit ................................................................................................ 9

Teknologi Pengolahan Pakan ......................................................................... 10

Wafer ... .......................................................................................................... 11

Penyimpanan .................................................................................................. 12

Bahan Kering dan Bahan Organik .................................................................. 13

Hipotesis ......................................................................................................... 14

METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 15

Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 15

Page 12: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

xii

Materi Penelitian ............................................................................................ 15

Metode Penelitian .......................................................................................... 15

Prosedur pembuatan wafer ............................................................................. 17

Parameter Yang Di Ukur ................................................................................ 18

Analisis Data .................................................................................................. 20

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 23

Waktu Optimal Penyimpanan ........................................................................ 21

Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik .............................................. 24

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 28

LAMPIRAN ...................................................................................................... 31

RIWAYAT HIDUP

Page 13: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

xiii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Komposisi Nutrisi Bahan Pakan yang Digunakan ....................................... 16

2. Komposisi (%) Bahan Pakan Pada Tiap Perlakuan ...................................... 17

3. Ratan waktu tumbuhnya jamur ..................................................................... 21

4. Rataan kandungan bahan kering dan bahan organik ..................................... 24

Page 14: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Tanaman Sagu Spesies Mitroxylon sago....................................................... 4

2. Ampas Sagu ................................................................................................. 5

3. Prosedur Pembuatan Wafer Pakan Komplit Berbasis Ampas Sagu

(Metroxylon sago) ........................................................................................ 18

Page 15: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data SPSS ............................................................................................. 31

2. Dokumentasi Proses Penelitian .............................................................. 36

Page 16: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

1

PENDAHULUAN

Peningkatan populasi dan produktivitas ternak ruminansia di Indonesia

belum memperlihatkan hasil yang optimal. Sementara itu, permintaan akan daging

setiap tahun terus meningkat terutama pada hari-hari besar keagamaan. Salah satu

kendala yang dihadapi oleh usaha ternak ruminansia adalah belum tercukupinya

kebutuhan nutrisi terutama protein pakan. Hal ini mengakibatkan tumbuh

kembang ternak belum sesuai dengan yang diharapkan. Hijauan yang merupakan

sumber pakan utama ternak ruminansia di Indonesia kebanyakan bermutu rendah

yang dicirikan tingginya serat kasar serta rendahnya protein, energi dan mineral.

Sementara itu, penanaman tanaman pakan ternak (rumput dan leguminosa

berkualitas) juga memiliki kendala karena terbatasnya lahan, yang sebagian besar

sudah digunakan untuk kepentingan non pertanian. Oleh karena itu, untuk

mendukung swasembada daging hanya mungkin dicapai selain dengan

penambahan populasi ternak dan penggunaan teknologi, juga tidak kalah

pentingnya memanfaatkan sumber daya pakan yang ada.

Pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal merupakan langkah

strategis dalam upaya mencapai efisiensi usaha produksi ternak ruminansia. Hal

ini akan semakin nyata apabila sumber daya tersebut bukan merupakan kebutuhan

langsung bagi kompetitor, seperti manusia atau jenis ternak lain. Oleh karena itu,

pakan sangat erat kaitannya dengan produktivitas dan biaya produksi, maka

pemanfaatan bahan baku lokal secara efisien akan berdampak pada perkembangan

ternak ruminansia. Penetapan prioritas bahan baku lokal perlu didasarkan pada

pertimbangan efisiensi dan daya kompetisi secara ekonomi dan kualitas.

Page 17: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

2

Kriteria yang perlu menjadi perhatian dalam kaitannya dengan efisiensi

dan kompetisi adalah jumlah dan ketersediaan bahan pakan. Disebut efisien jika

bahan pakan tersebut tersedia dalam jumlah yang besar, tersedia sepanjang tahun

dan terkonsentrasi. Bahan baku yang memiliki karakter tersebut umumnya terkait

dengan industri, yang menghasilkan berbagai produk baik yang bersifat

sampingan maupun limbah.

Limbah berupa ampas sagu banyak tersedia pada musim panen. Limbah

ini masih jarang dimanfaatkan untuk pakan ternak. Kendala utama dari

pemanfaatan ampas sagu adalah kandungan serat kasar yang tinggi dan protein

yang rendah sehingga perlu dilakukan pengolahan yaitu pembuatan pakan komplit

berbasis ampas sagu dengan pemberian sumber protein berbeda yang dikemas

dalam bentuk wafer. Selain itu, belum diketahuinya waktu optimal penyimpanan

wafer pakan komplit berbasis ampas sagu.

Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimal penyimpanan

dari wafer pakan komplit berbasis ampas dengan perlakuan pemberian sumber

protein yang berbeda terhadap pengaruh kandungan bahan kering dan bahan

organik.

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi

teknologi pengolahan limbah sagu berupa ampas sagu sebagai pakan alternatif

dalam bentuk wafer pada musim kemarau serta dapat di simpan dalam jangka

waktu tertentu.

Page 18: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

3

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Tanaman Sagu

Tanaman sagu (Metroxylon sago) merupakan tanaman yang tersebar di

Indonesia, dan termasuk tumbuhan monokotil dari keluarga Palmae, marga

Metroxylon, dengan ordo Sfadiciflorae. Sagu memiliki kandungan pati yang lebih

tinggi dibandingkan dengan jenis Metroxylon lainnya, sehingga sagu banyak

dimanfaatkan dalam berbagai industri pertanian. Saat ini pemanfaatan sagu hanya

terfokus pada pati yang terkandung didalamnya.

Tanaman sagu dapat tumbuh pada berbagai kondisi hidrologi. Bentuk

pohon yang tegak dan kuat dengan ukuran tinggi dan diameter batang yang

berbeda-beda menurut jenis dan umurnya. Pohon sagu yang mulai berbunga

mempunyai tinggi bervariasi antara 10-15 m dan diameter batang mencapai 75 cm

dengan berat berkisar satu ton. Sagu yang umumnya dipanen pada umur antara

10-12 tahun pada waktu tinggi tanaman suda mencapai 10-15 m. Batang sagu

banyak mengandung pati. Pemanenan pati sagu hendaknya pada saat inisiasi

pembentukan bunga (Bintoro, 2008).

Gambar 1. Tanaman Sagu Spesies Mitroxylon sago (Bintoro, 2008)

Page 19: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

4

Ampas sagu yang didapatakan pada proses pengolahan tepung sagu,

dimana menurut Rumalatu (1981) dalam proses pengolahan tepung sagu diperoleh

tepung dan ampas sagu dengan perbandingan 1: 6. Berdasarkan proporsi tersebut

jumlah ampas sagu yang dihasilkan sebanyak 245.000 ton/hari. Jumlah limbah

yang banyak ini sampai saat ini belum termanfaatkan secara optimal, hanya

dibiarkan menumpuk dilokasi pengolahan tepung sagu sehingga dapat

menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah/ampas sagu ini cukup potensial

untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia termasuk kambing.

Gambar 2. Ampas Sagu

Kandungan zat nutrisi yang terdapat pada limbah sagu seperti; protein

kasar sebesar 3,36%, NDF 67,40%, ADF 42,11 dan energi kasar 3.738 Kkal/kg

relatif sebanding dengan zat nutrisi rumput (Nurkurnia 1989; Trisnowati 1991).

Dengan kandungan zat nutrisi tersebut, maka limbah sagu diperkirakan hanya

mampu memenuhi kebutuhan hidup pokok, sehingga untuk pertumbuhan, bunting

dan laktasi diperlukan pakan tambahan untuk memenuhi kebutuhan protein dan

energi.

Limbah pengolahan sagu termasuk kategori limbah basah (wet by-

products) karena masih mengandung kadar air 75-80%, sehingga dapat rusak

dengan cepat apabila tidak segera diproses. Perlakuan melalui pengeringan

Page 20: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

5

(dijadikan dalam bentuk tepung) dan digunakan sebagai campuran pakan kambing

merupakan teknologi alternatif, sehingga produk tersebut dapat dimanfaatkan

secara lebih efisien.

Bahan pakan sumber energi

1. Dedak padi

Dedak adalah hasil sisa penggilingan atau penumbukan padi. Bahan pakan

tersebut sangat populer dan banyak sekali digunakan dalam pakan ternak.

Kandungan proteinnya juga tinggi yaitu 13%. Dedak halus kaya akan thiamin dan

kandungan lisin yang tinggi (Anggorodi, 1985). Menurut Rasyaf (1990)

kandungan nutrisi dedak padi terdiri atas protein kasar 13,0%, lemak kasar 0,60%,

serat kasar 13,00%, kalsium 0,21%, pspor 1,50% dan energi metabolisme 1890

kkal/kg.

2. Tepung jagung

Dedak jagung adalah limbah dari hasil olahan tanaman jagung, dedak

jagung biasa disebut tepung jagung atau empok jagung. Dedak jagung berbentuk

mash atau tepung berwarna kuning. Dedak jagung mengandung BK 84,98%, PK

9,37%, LK 5,591 %, SK 0,577% dan 81,835% TDN (Hardiyanto, 2004)

3. Kulit buah kakao

Kulit buah kakao berpotensi sebagai sumber pakan alternatif untuk

ruminansia. Potensi KBK di Indonesia cukup besar,baik dari segi kuantitas

maupun kualitasnya. Kulit buah kakao sebagai pakan sumber serat dapat

menggantikan rumput. Komposisi kimia kulit buah kakao mengandung protein

kasar antara 6,80 – 13,78 %, SDN 55,30 – 73, 90 % dan SDA 38,31 – 58,98%.

Page 21: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

6

Selain potensi tersebut, kulit buah kakao juga mengandung anti nutrisi antara lain

lignin, tanin dan theobromine (Puastuti & Yulistiani 2011).

Bahan pakan sumber protein

1. Tepung kepala udang/ tepung rese

Tepung Limbah udang merupakan salah satu bahan penyusun pakan

ternak. Limbah udang mempunyai kandungan zat-zat makanan yang cukup

tinggi, terutama kandungan proteinnya. Tepung limbah udang merupakan produk

limbah yang memiliki kandungan nutrien cukup baik, yaitu energi termetabolis

sebesar 1190 kkal/kg, protein kasar 43,4%, kalsium 7,05%, dan fosfor 1,52%

(Hartadi et al., 1980).

2. Tepung Ikan

Berbagai macam minyak nabati yang sering digunakan untuk pakan lebih

dapat dicerna dari lemak hewan dan mempunyai nilai energi metabolis lebih

tinggi (Anggorodi, 1985). Menurut Scott (1982), kandungan nutrisi tepung ikan

terdiri atas protein kasar 55%, lemak kasar 5,62%, serat kasar 0,41%, kalsium

6,89%, posfor 0,6% dan energi metabolisme 2565 kkal/kg.

3. Tepung Daun Gamal

Pada dasarnya pemanfaatan daun gamal sebagai bahan pakan ternak sangat

menguntungkan karena tanaman jenis leguminosa pohon ini memiliki kandungan

protein yang cukup tinggi. Protein kasar berada diantara 18-30% dan nilai

kecernaan 50-65%. Selain itu cara budidayanya cukup mudah, tetap berproduksi

dengan optimal meskipun kemarau dan dapat memperbaiki kesuburan tanah

(BPTU, 2009). Menurut Smith dan Van Houtert (2000) bahwa daun gamal

Page 22: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

7

mempunyai kandungan protein kasar sekitar 23,00 %, serat kasar 20,70 % dan

kalsium 1,71 %.

4. Bungkil kedelai

Bungkil kedalai adalah kedelai yang sudah diambil minyaknya. Bungkil

kedelai merupakan sumber protein yang sangat bagus sebab keseimbangan asam

amino yang terkandung didalamnya cukup lengkap dan tinggi. Bungkil kedelai

dibuat melalui beberapa tahapan seperti pengambilan lemak, pemanasan dan

penggilingan (Anggorodi, 1995). Menurut NRC (1998) kandungan nutrisi bungkil

kedelai terdiri atas protein kasar 43,8%, lemak kasar 1,5%, kalsium 0,32% dan

pospor 0,65%.

Bahan Pakan Pelengkap

1. Urea

Menurut Basir (1990) selain meningkatkan kualitas hijauan, urea juga

dapat dimanfaatkan sebagai pengganti protein butir-butiran. Urea juga dapat

memenuhi kebutuhan protein untuk pertumbuhan dan produksi ternak ruminansia.

Menurut Utomo (1991) menyatakan bahwa penggunaan urea dalam pakan ternak

domba sebanyak 4,5% dari pemberian konsentrat belum menunjukkan gejala

keracunan. Namun apabila urea yang diberikan terlalu banyak akan menyebabkan

kenaikan pH rumen dan serum darah yang menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangbiakan mikroorganisme terhambat.

2. Molases

Molases merupakan hasil samping pengolahan tebu menjadi gula. Bentuk

fisiknya berupa cairan yang kental dan berwarna hitam. Kandungan karbohidrat,

Page 23: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

8

protein dan mineral cukup tinggi, sehingga bisa dijadikan pakan ternak walaupun

sifatnya sebagai pakan pendukung. Kelebihan molases terletak pada aroma dan

rasa, sehingga bila dicampur pada pakan ternak bisa memperbaiki aroma dan rasa

pakan (Widayanti dan Widalestari, 1996).

Keuntungan penggunaan molasses untuk pakan ternak adalah kadar

karbohidrat tinggi (48–60% sebagai gula) dan sangat disukai oleh ternak. Tetes

juga mengandung vitamin B kompleks dan unsur-unsur mikro yang penting bagi

ternak, sedangkan kelemahannya ialah apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat

menyebabkan diare (Rangkuti et al, 1985).

3. Mineral

Mineral merupakan nutrisi yang esensial selalu digunakan untuk

memenuhi kebutuhan ternak juga memasok kebutuhan mikroba rumen. Tubuh

ternak ruminansia terdiri atas mineral kurang lebih 4%. Dijumpai ada 31 jenis

mineral yang terdapat pada tubuh ternak ruminansia yang dapat diukur tetapi

hanya 15 jenis mineral yang tergolong esesnsial untuk ternak ruminansia. Agar

pertumbuhan dan perkembangbiakan yang optimal, mikroba rumen membutuhkan

15 jenis mineral sensial yaitu 7 jenis mineral esensial makro yaitu Ca, K, P, Mg,

Na, Cl, dan S. Jenis mikroba ada 4 yaitu Cu, Fe, Mn, dan Zn dan 4 jenis mineral

esensial langka yaitu I,Mo, Co, dan Se ( Siregar, 2008).

Pakan komplit

Pakan komplit (Complete feed) adalah campuran semua bahan pakan yang

terdiri atas hijauan dan konsentrat yang dicampur menjadi satu campuran yang

homogen dan diberikan kepada ternak sebagai satu satunya pakan tanpa tambahan

Page 24: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

9

rumput segar. Complete feed dibuat dari hasil samping pertanian seperti jerami

kedelai, tetes tebu, kulit kakao, kulit kopi, ampas tebu, ampas sagu, bungkil biji

kapok, dedak padi, onggok kering dan bungkil kopra, pakan tersebut

diformulasikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan ternak terpenuhi. Wahjuni

dan Bijanti (2006) menjelaskan, Complete feed disusun untuk menyediakan pakan

secara komplit dan praktis dengan pemenuhan nilai nutrisi yang tercukupi untuk

kebutuhan ternak serta dapat ditujukan untuk perbaikan sistem pemberian pakan.

Bahan bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan complete feed antara lain ;

1). Sumber Sk (jerami, tongkol jagung, pucuk tebu balas), 2). Sumber energi

(dedak padi, kulit kopi, kulit kakao, tapioka tetes ), 3). Sumber protein (bungkil

kedelai, bungkil kelapa, bungkil sawit, bungkil biji kapok) dan 4). Sumber

mineral (tepung tulang, garam dapur).

Keuntngan pembuatan pakan lengkap antara lain meningkatkan efisiensi

dalam pemberian pakan dan menurunnya sisa pakan dalam palungan, hijauan

yang palatabilitas rendah setelah dicampur konsentrat dapat mendorong

meningkatnya konsumsi. Selain itu, pakan komplit juga lebih menjamin

meratanya distribusi asupan harian pakan, agar fluktuasi kondisi ekosistem

didalam rumen diminimalisir (Tafaj et al., 2007)

Teknologi Pengolahan Pakan

Teknologi pengolahan pakan merupakan suatu cara masyarakat untuk

mempertahanan kualitas pakan dengan cara diolah dan kemudian diawetkan.

Manfaat dari teknologi pengolahan pakan ini antara lain yaitu dapat meningkatkan

kualitas nutrisi limbah sebagai pakan, serta dapat disimpan dalam kurun waktu

Page 25: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

10

yang cukup lama sebagai cadangan pakan ternak saat kondisi sulit mendapatkan

pakan hijauan (Saenab, 2010).

Menurut Pfost (1976), keuntungan lain dari Pengolahan pakan menjadi

bentuk pakan tertentu akan meningkatkan daya cerna pakan dan menghilangkan

sifat memilih ternak, membuat kondisi fisik yang baik pada rumen, meningkatkan

efisiensi penggunaan pakan, meningkatkan konversi pertambahan bobot badan

dan sebagai proses awal untuk kegiatan prosesing selanjutnya.

Wafer

Wafer adalah salah satu hasil teknologi pakan sumber serat alami yang

dalam proses pembuatannya mengalami pemadatan dengan tekanan dan

pemanasan sehingga mempunyai bentuk ukuran panjang dan lebar yang sama

(ASAE, 1994). Wafer pakan dibuat dengan menggunakan mesin pengepres

dengan bantuan panas dan tekanan. Komposisi zat makanan dibuat menyerupai

komposisi hijauan pakan sehingga diharapkan dapat disukai ternak (palatabel) dan

dapat diberikan dengan maksimal serta dapat mengatasi kelangkaan hijauan pada

musim kemarau.

Wafer pakan komplit yang terdiri dari campuran hijauan dan konsentrat

dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan karena ternak tidak dapat

memilih antara pakan hijauan dan konsentrat, bedasarkan hal tersebut diharapkan

dapat tercukupi kebutuhan nutrisinya (Lalitya, 2004).

Bentuk wafer yang padat dan cukup ringkas diharapkan dapat: (1)

meningkatkan palatabilitas ternak karena bentuknya yang padat, (2) memudahkan

dalam penanganan, pengawetan, penyimpanan, transportasi, dan penanganan

Page 26: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

11

hijauan lainnya, (3) memberikan nilai tambah karena selain memanfaatkan limbah

hijauan, juga dapat memanfaatkan limbah pertanian dan perkebunan, dan (4)

menggunakan teknologi sederhana dengan energi yang relatif rendah (Trisyulianti,

1998).

Wafer pada umumnya memiliki warna lebih gelap dibanding warna asal,

hal tersebut disebabkan oleh adanya proses browning secara non enzimatis yaitu

karamelisasi dan reaksi Maillard. Menurut Winarno (1992), karamelisasi terjadi

jika suatu larutan sukrosa diuapkan sampai seluruh air menguap. Jika pemanasan

dilanjutkan, maka cairan yang ada bukan terdiri dari air, tetapi merupakan cairan

sukrosa yang lebur. Reaksi Maillard merupakan reaksi antara karbohidrat,

khususnya gula pereduksi dengan gugus amina primer.

Penyimpanan

Penyimpanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menunda

kerusakan suatu barang sebelum barang tersebut dipakai tanpa merubah bentuk

barang tersebut. Penyimpanan segera dilakukan setelah kegiatan panen dan

pengeringan (Winarno dan Laksmi, 1974). Beberapa penelitian telah dilakukan di

Indonesia dengan tujuan mencari cara untuk memanfaatkan limbah pertanian

sebagai pakan. Upaya ini meliputi penggunaan langsung dalam pakan, pengolahan

untuk mempertinggi nilai pakannya, dan pengawetan agar dapat mengatasi

fluktuasi penyediaan (Lebdosukoyo, 1993).

Menurut Soesarsono (1988) tujuan penyimpanan adalah menjaga dan

mempertahankan mutu dari komoditas yang disimpan dengan cara menghindari,

mengurangi ataupun menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan

Page 27: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

12

kualitas ataupun kuantitas barang. Penyimpanan yang terlalu lama menurut Hall

(1980) akan berakibat buruk pada bahan pakan yang selanjutnya dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas pakan tersebut.

Waktu penyimpanan cenderung meningkatkan kadar air bahan pakan

ternak, hal ini akan menunjang pertumbuhan jamur dan akan lebih mempercepat

kerusakan bahan makanan ternak. Selain dari pengaruh lama penyimpanan dan

kadar air, perbedaan jumlah koloni jamur yang dihasilkan dapat pula dipengaruhi

oleh faktor lingkungan terutama temperatur dan kelembaban ruang tempat

penyimpanan (Nangudin, 1982).

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerusakan bahan pakan ternak

selama penyimpanan antara lain faktor fisik seperti temperatur dan kelembaban

relatif; faktor biologis seperti jamur, kutu, serangga, bakteri, binatang pengerat;

dan faktor kimiawi seperti perubahan komposisi zat-zat makanan dengan

tersedianya oksigen (Hall, 1980). Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi

terhadap perubahan perubahan yang terjadi selama proses penyimpanan. Selama

proses penyimpanan, terjadi perubahan karakteristik dan sifat protein yang

ditandai dengan terjadinya senyawa amonia (Pomeranz, 1974). Kandungan

protein bahan pakan memperngaruhi pertumbuhan jamur.

Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik

Bahan pakan mengandung zat nutrisi yang terdiri dari air dan bahan

kering. Bahan kering terdiri dari bahan organik, sedang bahan organic terdiri dari

protein, karbohidrat (BETN dan serat kasar), lemak dan vitamin. Bahan anorganik

adalah minera yang sebagian dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup, baik

Page 28: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

13

untuk pembentukan tulang maupun sebagai bahan dari enzim dan hormon (Tilman

dkk, 1991).

Tinggi rendahnya kandungan bahan organik dimungkinkan adanya

fermentasi oleh aktivitas mikroba selama penyimpanan berlangsung yang

menyebabkan terjadinya pemecahan substrat sehingga mempermudah

mikroorganisme yang ada untuk mencerna bahan organik, dan hasil fermentasi

bahan organik melepaskan hasil fermentasi berupa gula, alkohol dan asam-asam

amino dan juga disebabkan oleh aktivitas jasa renik sehingga terjadi perubahan-

perubahan yang mempengaruhi nilai gizi. Hal ini didukung oleh yang menyatakan

bahwa dalam proses fermentasi terjadi perubahan yang mempengaruhi nilai gizi

yaitu karbohidrat dirubah menjadi alcohol, asam organik, air dan CO2, protin

dirubah menjadi ammonia, amida serta terjadi perubahan warna (Wikinson,1988).

Hipotesis

Diduga wafer pakan komplit berbasis ampas sagu memiliki waktu

penyimpanan berbeda sehingga mempengaruhi kandungan bahan kering dan

bahan organik.

Page 29: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

14

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2016.

Penelitian dimulai dengan pembuatan pakan yang dilaksanakan di Laboratorium

Industri dan Teknologi Pengolahan. Analisis kandungan Bahan Kering dan Bahan

Organik berdasarkan analisis proksimat di Laboratorium Kimia Pakan Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ampas sagu, dedak

padi, tepung Rese, tepung ikan, tepung daun gamal, mineral, urea,air, molases,

kulit buah kakao, tepung jagung, bungkil kedelai, dan tisu.

Alat yang digunakan antara lain baskom, gunting, pisau, cetakan UMB,

dandang, kompor gas, oven, talang, timbangan pakan, timbangan digital, cawan

porselin dan alat-alat yang digunakan dalam analisis proksimat.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan.

Perlakuan yang diterapkan yaitu pemberian 4 jenis sumber protein yang berbeda

yaitu :

Page 30: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

15

P1 = Wafer pakan komplit mengandung sumber protein tepung ikan

P2 = Wafer pakan komplit mengandung sumber protein tepung rese

P3 = Wafer pakan komplit mengandung sumber protein tepung daun gamal

P4 = Wafer pakan komplit mengandung sumber protein urea

Kandungan nutrisi dari bahan pakan yang digunakan saat penelitian pada

pembuatan wafer pakan komplit berbasis ampas sagu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan yang Digunakan Dalam Pembuatan

Wafer

Bahan Pakan

Kandungan Nutrisi (%)

BK PK SK LK TDN Ca P

Ampas Saguc

80,4 1,2 10,8 - 58 - -

Dedak Padib

91,26 9,96 18,51 2,32 55,52 - -

Tepung Resea

86 43,4 13,2 - 35 7,05 1,52

Tepung Ikana

93 67,8 1,7 - 74 3,9 2,6

Tepung Daun Gamalc

27 25,2 18 - 76 0,67 0,19

Mineral Sapi 100 - - - - 16,5 5,2

Urea 100 287 - - - - -

Molasesc

77 5,4 10 0,29 53 1,09 0,12

Tepung Jagunga

86 9,7 4,3 0 72 0,05 0,63

Bungkil Kedelaib

89,41 52,07 25,5 1,01 40,26 0 -

Kulit Buah Kakaoc

88,9 14,6 33 - 47 - -

Sumber : aHartadi, dkk (1991);

bWahyono dan Hardianto (2004);

cSoetanto

(2006).

Page 31: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

16

Kompisi bahan tiap perlakuan yang digunakan dalam penelitian terlihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Bahan Pakan Tiap Perlakuan

Bahan (%) Perlakuan

P1 P2 P3 P4

Ampas Sagu 45 45 45 45

Dedak Padi 11 12 10 12

Tepung Rese 11 0 0 0

Tepung Ikan 0 6 0 0

Tepung Daun Gamal 0 0 18 0

Urea 0 0 0 1

Mineral 1 1 1 1

Molases 10 10 10 10

Tepung Jagung 6 6 3 10

Bungkil Kedelai

Kulit Buah Kakao

3

13

3

17

5

8

4

17

Total 100 100 100 100

Kandungan nutrisi bahan pakan wafer pakan komplit berbasis ampas sagu

tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Tiap Perlakuan

Keterangan : P1: Penambahan tepung rese. P2 : Penambahan tepung ikan P3: Penambahan tepung

daun gamal P4: Penambahan urea.

Perlakuan Kandungan Nutrisi (%)

P1 P2 P3 P4

BK 78,33 84,37 73,03 84,12

PK 10,99 10,97 10,67 10,68

SK 14,66 14,82 14,99 15,14

LK 0,31 0,34 0,31 0,35

TDN 52,99 56,02 58,56 54,86

Ca 1,05 0,51 0,40 0,28

P 0,27 0,26 0,12 0,13

Page 32: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

17

Pelaksanaan penelitian

Prosedur Pembuatan Wafer Pakan Komplit

Ampas sagu dan bahan pakan lainnya dikeringkan dibawah sinar matahari

kemudian digiling kasar. Semua bahan pakan ditimbang setelah diformulasikan,

kemudian dicampur dan di beri uap panas. Saat campuran sudah matang,

dilakukan pencetakan pada bahan menggunakan cetakan UMB. Semua bahan

dicetak dengan berat yang sama yaitu 250 gram. Setelah dicetak, dilakukan

pengovenan sampai kering selama 3x24 jam. Selanjutnya wafer yang telah kering

disimpan dalam suhu ruang. Prosedur pembuatan wafer pakan komplit dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Prosedur pembuatan wafer pakan

Ampas Sagu

Penggilingan

Bahan Pakan

Yang Masih

Kasar

Formulasi

Penimbangan

Wafer Pakan Komplit

Pengeringan/Pengovenan

Pencetakan

Pencampuran bahan

Pengeringan Bahan pakan

yang masih

basah

Pengukusan

(10-15 menit)

Page 33: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

18

Parameter yang diukur

Waktu optimal penyimpanan

Penentuan waktu optimal penyimpanan wafer pakan dilakukan dengan

penyimpanan wafer dalam suhu ruang. Kemudian mengamati setiap pagi dan sore

hari untuk melihat tumbuhnya jamur. Setelah tumbuh jamur, mencatat waktu

penyimpanan sampai dengan batas wafer telah ditumbuhi jamur. Menimbang

bahan 50g dengan suhu 60oC selama 3 hari. Kemudian dilakukan analisis

proksimat.

Analisis sampel

Penentuan kadar bahan kering dan bahan oragnik sesuai dengan petunjuan

AOAC (1990) yaitu :

1. Penentuan bahan kering

a. Menimbang kantong (a gram)

b. Sampel sebnayak ± 100 gr dimasukkan kedalam kantong dan dicetak berat

sampel bersama kantong (b gram)

c. Kemudian dikeringkan didalam oven pada suhu 1050C dan setelah kering

didinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali (c gram)

BK =c − a

b − 𝑎 𝑥 100%

Keterangan :

a = berat kantong kosong (g)

b = berat kantong + sampel sebelum dioven (g)

c = berat kantong + sampel setelah dioven (g)

Page 34: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

19

2. Penentuan kadar bahan organik

a. Cawan porselin bersama sampel dalam penetapan kadar bahan kering

dimasukkan kedalam tanur listrik

b. Suhunya diatur menjadi 6000C kemudian dibiarkan 3 jam sampai menjadi

abu betul

c. Dibiarkan agak dingin kemudian dimasukkan kedalam desikator selama

½

Rumus yang digunakan adalah

Kadar abu =d−a

c−a x 100%

BO =100% - Kadar abu

Keterangan :

a = berat cawan kosong (g)

b = berat cawan + sampel seteah dioven (g)

c = berat cawan + sampel setelah ditanur

Pengolahan Data

Data yang diperoleh dengan menggunakan sidik ragam sesuai dengan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Model

matematikanya sebagai berikut (Gasperz, 1994) :

Yij = µ + T i + ɛ ij

Keterangan : Yij = nilai pengamatan dari perlakuan pada penggunaan sumber

protein ke- i dengan ulangan ke- j ( j = 1,2,3,4 )

µ = nilai rata-rata umum

T i = pengaruh perlakuan ke- i ( i = 1,2,3,4 )

ɛ ij = galat percobaan dari perlakuan ke- i dengan ulangan ke- j

Jika perlakuan berpengaruh nyata maka diuji lebih lanjut dengan

menggunakan Uji Duncan (Gasperz, 1994).

Page 35: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

20

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian waktu optimal penyimpanan wafer pakan komplit berbasis

ampas sagu dengan perlakuan pemberian sumber protein berbeda, yang terdiri dari

tepung rese, tepung ikan, tepung daun gamal dan urea, masing-masing dari

perlakuan menunjukkan respon yang berbeda pada setiap parameter yang diamati.

Waktu Optimal Penyimpanan

Hasil analisis ragam pada Tabel 4 menunjukkan bahwa pada lama

penyimpanan (hari) hingga terinfeksi jamur pada wafer pakan komplit

menunjukkan hasil yang berbeda.

Tabel 4. Rataan waktu awal tumbuhnya jamur pada pakan komplit berbasis ampas

sagu (hari)

Parameter Perlakuan (sumber protein berbeda)

P1 P2 P3 P4

Lama

penyimpanan 7,30

a ± 0,50 22,50

b ± 0,57 25,00

c ± 1,41 28,00

d ± 2,30

Keterangan : Superskrip yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)

P1: Penambahan tepung rese. P2 : Penambahan tepung ikan P3: Penambahan

tepung daun gamal P4: Penambahan urea.

Sidik ragam menunjukkan bahwa pakan komplit berbasis ampas sagu

dengan pemberian sumber protein berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap

waktu awal tumbuhnya jamur. Waktu awal tumbuh yang menandakan untuk

penyimpanan paling baik yaitu pada perlakuan P4 dengan waktu penyimpanan 28

hari.

Waktu awal tumbuh jamur pada perlakuan P4 paling lama yaitu 28 hari

dan tercepat P1 dengan 7,30 hari. Hal ini karena perlakuan P1 dengan

penambahan sumber protein tepung rese, sebelum pembuatan wafer pakan telah

Page 36: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

21

mengalami kerusakan. Selain itu, wafer pakan perlakuan P1 memiliki kerapatan

yang lebih renggang dibanding perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan Jayusmar

(2000), suhu dan tekanan mesin pencetak berpengaruh terhadap kerapatan wafer.

Wafer pakan yang mempunyai kerapatan tinggi akan memberikan tekstur yang

padat dan keras sehingga mudah dalam penanganan baik penyimpanan dan

goncangan saat transportasi dan diperkirakan akan lebih lama dalam

penyimpanan. Sebaliknya kerapatan wafer yang rendah akan memperlihatkan

bentuk wafer pakan tidak padat dan teksturnya yang lebih lunak serta berongga,

sehingga menyebabkan terjadinya sirkulasi udara dalam tumpukan selama

penyimpanan dan diperkirakan hanya dapat bertahan lebih singkat, dikarenakan

cepat ditumbuhi jamur.

Pakan yang sudah ditumbuhi jamur kualitasnya menurun sehingga tidak

baik lagi diberikan untuk ternak. Hal ini sesuai dengan Syarief (1985) yang

menyatakan bahwa adanya aktivitas biologis dan mikrobiologis yang

mengakibatkan tumbuhnya jamur selama penyimpanan yang dapat menghasilkan

toksin sehingga pada akhirnya akan menurunkan kualitas pakan. Tujuan

penyimpanan adalah menjaga dan mempertahankan mutu dari komoditas yang

disimpan dengan cara menghindari, mengurangi ataupun menghilangkan berbagai

faktor yang dapat menurunkan kualitas ataupun kuantitas barang (Soesarsono,

1988). Penyimpanan yang terlalu lama menurut Hall (1980) akan berakibat buruk

pada bahan pakan yang selanjutnya dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas

pakan tersebut.

Page 37: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

22

Wafer pakan komplit berbasis ampas sagu yang telah di tumbuhi jamur

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Wafer pakan yang telah ditumbuhi jamur

Keterangan ; P1 : Penambahan tepung rese. P2 : Penambahan tepung ikan P3:

Penambahan tepung daun gamal P4: Penambahan urea.

Bahan Kering dan Bahan Organik

Rataan kandungan bahan kering dan bahan organik pakan komplit berbasis

ampas sagu yang diberi bahan pakan sumber protein berbeda (Tabel 5). Sampel

yang diambil untuk menentukan bahan kering dan bahan organik pada setiap

perlakuan, diperoleh sesaat setelah tampak jamur pada permukaan wafer, sehingga

waktu penyimpanan setiap perlakuan berbeda.

P1

P4 P3

P2

Page 38: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

23

Tabel 5. Rataan kandungan bahan kering dan bahan organik wafer pakan komplit

berbasis ampas sagu.

Parameter

(%)

Perlakuan (sumber protein berbeda)

P1 P2 P3 P4

Bahan kering

(as fed) 89,25

b±1,91 86,80

a±1,92 86,55

a±0,91 85,50

a±0,90

Bahan organik 89,28a±0,07 90,36

b±0,26 91,43

d±0,13 90,69

c±0,14

Keterangan : Superskrip yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)

P1: Penambahan tepung rese dengan lama simpan 7,30 hari P2 : Penambahan

tepung ikan dengan lama simpan 22,50 hari P3: Penambahan tepung daun gamal

dengan lama simpan 25,00 hari P4: Penambahan urea dengan lama simpan 28,00

hari.

Sidik ragam menunjukkan bahwa pakan komplit berbasis ampas sagu

dengan pemberian sumber protein berbeda berpengaruh nyata P<0,05) terhadap

kandungan bahan kering dan bahan organik. Rataan kandungan bahan kering pada

perlakuan P1= 89,25 P2= 86,80 P3= 86,55 P4=85,50. Sedangkan rataan

kandungan bahan organik pada perlakuan P1= 89,28 P2=90,36 P3=91,43

dan

P4=90,69.

Kandungan bahan kering lebih tinggi pada perlakuan P1 dibandingkan

perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan masa tumbuh jamur lebih cepat pada

permukaan wafer yang disebabkan oleh bahan yang digunakan. Tepung rese

merupakan sumber protein yang digunakan pada perlakuan P1 yang telah

mengalami kerusakan sebelum pembuatan wafer pakan, sehingga waktu

tumbuhnya jamur lebih cepat. Tingginya kandungan bahan kering pada perlakuan

P1 disebabkan oleh lama simpan dan waktu oven lebih cepat dibanding perlakuan

P2, P3 dan P4.

Page 39: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

24

Pembuatan wafer pakan komplit bertujuan untuk menghasilkan pakan

yang lebih kompleks dari segi kandungan nutrisi dan lebih mudah dalam

penyimpanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Basymeleh (2009) bahwa

keuntungan pakan dalam bentuk wafer adalah kualitas nutrisi lengkap, bahan baku

dari hijauan makanan ternak dan juga dapat memanfaatkan limbah pertanian,

perkebunan atau limbah. Wafer memudahkan dalam penanganan penyimpanan

dan transportasi karena bentuknya padat kompak serta ketersediaannya

berkesinambungan karena dapat dibuat pada musim hujan maupun musim

kemarau.

Page 40: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

25

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa waktu optimal

penyimpanan wafer pakan komplit paling baik yaitu perlakuan pemberian sumber

protein berupa urea dengan lama penyimpanan 28 hari. Kandungan bahan kering

pada perlakuan pemberian sumber protein tepung rese lebih tinggi di bandingkan

perlakuan lainnya.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan cara pengaplikasian ke

ternak untuk melihat pengaruh pemberian sumber protein berbeda terhadap

kandungan bahan kering dan bahan organik wafer pakan komplit berbasis ampas

sagu terhadap daya cerna ternak khususnya ternak ruminansia.

Page 41: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

26

DAFTAR PUSTAKA

Association of Official Analytica Chemists. 1990.Official Methods of Analysis.

Association of Official analytical Chemists,Washinton DC.

Basir, H. J. 1990. Penggunaan Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak, Laporan

Penelitian Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Syiah

Kuala Darussalam. Banda Aceh.

Basymeleh, S. 2009. Pengaruh jenis hijauan pakan dan lama penyimpanan

terhadap sifat fisik wafer. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Bintoro, V.P. 2008. Teknologi Pengolahan Daging dan Analisis Produk.

Universitas Diponegoro. Semarang.

BPTU-Balai Pembibitan Ternak Unggul. 2009. Pemanfaatan tanaman gamal

sebagai pakan. Palembang.

Goldblatt, L.A. 1969. Introduction of Aflatoxin. In: L.A. Goldblatt (ed.).

Aflatoxin Scientitic Background, Control and Implication. Academic

Press, New York.

Hall, C.W. 1980. Drying and Storage of Agricultural Crops. The AVI publishing

co., Inc Westport. Connecticut.

Hardianto, R. 2004. Petunjuk Teknis Pembuatan Pakan Lengkap untuk Ternak

Ruminansia. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jawa Barat.

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, dan A.D. Tillman. 1980. Tabel Komposisi Pakan

Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hartadi, H., Tillman, A.D., Reksohadiprodjo, S., Lebdosukojo, S., Kearl, L.C.,

dan Harris, L.E. 1991. Tabel-tabel dari komposisi bahan makanan ternak

untuk indonesia. Data Ilmu Makanan Untuk Indonesia. International

Feedstuffs Institute Utah Agricultural Experiment Station. Utah State

University Logan, Utah. 67-102.

Jayusmar. 2000. Pengaruh suhu dan tekanan pengempaan terhadap sifat fisik

wafer ransum komplit dari limbah pertanian sumber serat dan leguminosa

untuk ternak ruminansia. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian

Bogor, Bogor.Lalitya, D. 2004. Pemanfaatan Serabut Kelapa Sawit

Dalam Wafer Ransum Komplit Domba. Skripsi. Fakultas Peternakan.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 42: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

27

Lebdosukoyo, S. 1993. Pemanfaatan limbah pertanian untuk menunjang

kebutuhan pakan ruminansia. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta. Proc. Pertemuan Ilmiah Ruminansia Besar.

National Research Council (NRC). 1998. Nutrient Requirements of Poultry.

Nutrient Requirments of Domestic Animal,Tenth Revised

Edition.National Academy Press. Washingthon DC

Nangudin, B. 1982. Pengaruh lama penyimpanan bahan makanan dalam beberapa

macam pembungkus terhadap pertumbuhan jamur dan hubungannya

dengan aflatoksin. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Nurkurnia, E. 1989. Hasil Fermentasi Rumen Kambing Kacang Betina dengan

Pemberian Beberapa Tingkat Ampas Sagu (Metroxylon sp) dalam

Ransum. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Puastuti W, D. Yulistiani. 2011. Utilization of urea and fish meal in cocoa pod

silage based rations to increase the growth of Etawah crossbred goats. In:

Ali A, Kamil KA, Alimon AR, Orskov, Zentek J, Tanuwiria UH, editors.

Proc 2nd Int Semin AINI Feed Saf Heal Food. Jatinangor, July 6-7, 2011.

Bandung (Indonesia): Padjadjaran University.p. 463-469.

Pomeranz, Y. 1974. Biochemical, functional and nutritive changes during storage.

In : C. M. Christensen (ed). Storage of Cereal Chemist, St. Paul,

Minnesota.

Rangkuti, M., A. Musofie., P. Sitorus, I. 1985. Pemanfaatan daun tebu untuk

pakan ternak di Jawa Timur. Seminar Pemanfaatan Hasil samping Tebu

untuk Pakan Ternak. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Departemen Pertanian. 5 Maret 1985, Grati.

Rasyaf, M., 1990. Makanan Ayam Broiler. Penerbit Kanisius

Rumalatu, F.J. 1981. Distribusi dan Potensi Pati Beberapa Sagu (Metroxylon sp)

di Daerah Seram Barat. Karya Ilmiah. Fakultas Pertanian/Kehutanan

yang Berafiliasi dengan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian

Bogor, Bogor

Saenab, A. 2010. Evaluasi Pemanfaatan Limbah Sayuran Pasar Sebagai Pakan

Ternak Ruminansia Di DKI Jakarta. Balai Pengkajian Teknologi Jakarta.

Scott, M.L, M.C. Neisheim dan R. J. Young. 1982. Nutrition of Chiken. 3rd

Edition, Published M, L Scott and Associates. Ithaca. New York.

Page 43: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

28

Smith dan Van Houtret (2000). The feeding value of Gliricidia sepium. A Jour.

Siregar, S. B. 2008. Penggemukan Sapi Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soesarsono. 1988. Teknologi Penyimpanan Komoditas Pertanian. Fakultas

Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soetanto, H. 2006. Kebutuhan gizi ternak ruminansia menurut stadia

fisiologisnya. http://blog.ub.ac.id/dithanovi/files/2013/01/kebutuhan-gizi-

ternak-ruminansia. pdf. Diakses pada tanggal 25 Mei 2016.

Sofyan, L. A. dan L. Abunawan. 1974. Kimia Makanan Ternak. Proyek

Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Syarief, S. 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana

Tafaj, M.Q. Zebeli, C.H. Baes, H. Steingass and W.D Rochner. 2007. A meta-

analysis examining effects of particle size of total mixed rations on

intake, rumen digestion and milk production in high-yielding dairy cows

at early lactation. Anim. Feed Sci. 138 : 137-161.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo. 1991. Ilmu Makanan Ternak

Dasar. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Trisyulianti, E. 1998.Pembuatan wafer rumput gajah untuk pakan ruminansia

besar. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Utomo. B. 1991. Ekologi benih. USU Press, Medan. Karya ilmiah. Hal 32.

Wahjuni, R.S., dan R. Bijanti. 2006. Uji Efek Samping Formula Pakan Komplit

Terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Pedet Sapi Fries Holstein. Media

Kedokteran Hewan. 22 (3) : 174-178

Widayanti, E dan Y. Widalestari. 1996. Limbah Untuk Pakan Ternak.. Trubus

Agrisarana, Surabaya.

Winarno. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. P.T Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno, F.G. dan B.S. Laksmi. 1974. Dasar-dasar pengawetan, sanitasi dan

keracunan. Departemen Teknologi Hasil Pertanian Fatemetea. Institut

Pertanian Bogor. Bogor

Yunizal, J.T. Murtini, N.Dolaria, B. Purdiwoto., Abdulrokhim dan Carkipan.

1998. Prosedur Analisa Kimiawi Ikan dan Produk Olahan Hasil-Hasil

Perikanan. Instalasi Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta.

Page 44: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

29

Lampiran 1. SPSS

Lama penyimpanan

Descriptives

Lama penyimpanan

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minim

um

Maxim

um

Lower

Bound

Upper

Bound

1 4 7.2500 .50000 .25000 6.4544 8.0456 7.00 8.00

2 4

22.500

0 .57735 .28868 21.5813 23.4187 22.00 23.00

3 4

25.000

0 1.41421 .70711 22.7497 27.2503 24.00 27.00

4 4

28.000

0 2.30940

1.1547

0 24.3252 31.6748 26.00 30.00

Tota

l 16

20.687

5 8.35638

2.0891

0 16.2347 25.1403 7.00 30.00

ANOVA

lamapenyimpanan

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1023.688 3 341.229 172.411 .000

Within Groups 23.750 12 1.979

Total 1047.438 15

Test of Homogeneity of Variances

lamapenyimpanan

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

11.971 3 12 .001

Page 45: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

30

Lamapenyimpanan

perlaku

an N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

Duncana 1 4 7.2500

2 4 22.5000

3 4 25.0000

4 4 28.0000

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Multiple Comparisons

Dependent

Variable:lamapenyimpanan

(I)

perla

kuan

(J)

perla

kuan

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

LSD 1 2 -15.25000* .99478 .000 -17.4174 -13.0826

3 -17.75000* .99478 .000 -19.9174 -15.5826

4 -20.75000* .99478 .000 -22.9174 -18.5826

2 1 15.25000* .99478 .000 13.0826 17.4174

3 -2.50000* .99478 .027 -4.6674 -.3326

4 -5.50000* .99478 .000 -7.6674 -3.3326

3 1 17.75000* .99478 .000 15.5826 19.9174

2 2.50000* .99478 .027 .3326 4.6674

4 -3.00000* .99478 .011 -5.1674 -.8326

4 1 20.75000* .99478 .000 18.5826 22.9174

2 5.50000* .99478 .000 3.3326 7.6674

3 3.00000* .99478 .011 .8326 5.1674

*. The mean difference is significant at the 0.05

level.

Page 46: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

31

Bahan kering

Descriptives

bahankering

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minim

um

Maxim

um

Lower

Bound

Upper

Bound

1 4

89.250

0 1.91398 .95699 86.2044 92.2956 86.80 91.40

2 4

86.800

0 1.92527 .96264 83.7365 89.8635 84.80 89.40

3 4

86.550

0 .91469 .45735 85.0945 88.0055 85.20 87.20

4 4

85.500

0 .90185 .45092 84.0650 86.9350 84.20 86.20

Tota

l 16

87.025

0 1.95397 .48849 85.9838 88.0662 84.20 91.40

Test of Homogeneity of Variances

bahankering

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.742 3 12 .547

ANOVA

bahankering

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 30.210 3 10.070 4.466 .025

Within Groups 27.060 12 2.255

Total 57.270 15

Page 47: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

32

Multiple Comparisons

Dependent

Variable:bahankering

(I)

perla

kuan

(J)

perla

kuan

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

\LSD 1 2 2.45000* 1.06184 .040 .1365 4.7635

3 2.70000* 1.06184 .026 .3865 5.0135

4 3.75000* 1.06184 .004 1.4365 6.0635

2 1 -2.45000* 1.06184 .040 -4.7635 -.1365

3 .25000 1.06184 .818 -2.0635 2.5635

4 1.30000 1.06184 .244 -1.0135 3.6135

3 1 -2.70000* 1.06184 .026 -5.0135 -.3865

2 -.25000 1.06184 .818 -2.5635 2.0635

4 1.05000 1.06184 .342 -1.2635 3.3635

4 1 -3.75000* 1.06184 .004 -6.0635 -1.4365

2 -1.30000 1.06184 .244 -3.6135 1.0135

3 -1.05000 1.06184 .342 -3.3635 1.2635

*. The mean difference is significant at the 0.05

level.

Bahankering

perlak

uan N

Subset for alpha =

0.05

1 2

Duncana 4 4 85.5000

3 4 86.5500

2 4 86.8000

1 4 89.2500

Sig. .267 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 48: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

33

Bahan organik

Descriptives

Bahan

organik

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minim

um

Maxim

um

Lower

Bound

Upper

Bound

1 4

89.280

0 .06976 .03488 89.1690 89.3910 89.20 89.36

2 4

90.362

5 .26424 .13212 89.9420 90.7830 90.02 90.59

3 4

91.427

5 .13099 .06549 91.2191 91.6359 91.26 91.58

4 4

90.687

5 .14033 .07016 90.4642 90.9108 90.51 90.80

Tota

l 16

90.439

4 .81186 .20296 90.0068 90.8720 89.20 91.58

ANOVA

bahanorganik

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 9.552 3 3.184 114.182 .000

Within Groups .335 12 .028

Total 9.887 15

Test of Homogeneity of Variances

bahanorganik

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.935 3 12 .077

Page 49: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

34

Multiple Comparisons

Dependent

Variable:bahanorganik

(I)

perlak

uan

(J)

perlak

uan

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

LSD 1 2 -1.08250* .11808 .000 -1.3398 -.8252

3 -2.14750* .11808 .000 -2.4048 -1.8902

4 -1.40750* .11808 .000 -1.6648 -1.1502

2 1 1.08250* .11808 .000 .8252 1.3398

3 -1.06500* .11808 .000 -1.3223 -.8077

4 -.32500* .11808 .018 -.5823 -.0677

3 1 2.14750* .11808 .000 1.8902 2.4048

2 1.06500* .11808 .000 .8077 1.3223

4 .74000* .11808 .000 .4827 .9973

4 1 1.40750* .11808 .000 1.1502 1.6648

2 .32500* .11808 .018 .0677 .5823

3 -.74000* .11808 .000 -.9973 -.4827

*. The mean difference is significant at the 0.05

level.

bahanorganik

perlaku

an N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

Duncana 1 4 89.2800

2 4 90.3625

4 4 90.6875

3 4 91.4275

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 50: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

35

Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

Proses pembuatan wafer

Gambar 1. Penimbangan

bahan

Gambar 2. Pencampuran

bahan

Gambar 3. pengukusan

Gambar 4. Penimbangan

bahansebelum dicetak

Gambar 5. Proses

pencetakan wafer

Gambar 6. pengovenan

Gambar 7. Wafer pakan

komplit

Page 51: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

36

Analisis bahan kering bahan organik

Gambar 8.

Penggilingan bahan

Gambar 9.

Penimbangan

Gambar 10.

Pengovenan

Gambar 11. Desikator Gambar 12. Penimbangan setelah ditanur

Page 52: WAKTU PENYIMPANAN WAFER PAKAN KOMPLIT BERBASIS … · Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari ... Penyimpanan ... permintaan akan daging

37

RIWAYAT HIDUP

Zuhranis Rustan, lahir di Enrekang pada tanggal 23

Oktober 1994, anak Pertama dari pasangan bapak Rustan

Efendi dan ibu Husnaeni.

Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh adalah

pendidikan tingkat dasar di bangku Sekolah Dasar 32 Cece (2006), kemudian

melanjutkan pendidikan menengah pertama pada Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Alla (2009). Kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas pada

Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Rappang (2012). Setelah itu melanjutkan

pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui SNMPTN jalur Tertulis

Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.