14
1/25/2020 Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana | E-Jurnal Medika Udayana https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/view/3170 1/6 Search HOME ANNOUNCEMENTS CURRENT ARCHIVES ABOUT Register Login HOME ARCHIVES Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana PUBLISHED: 2019-04-02 / / HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEJADIAN DBD DI DESA PEMECUTAN KLOD, KECAMATAN DENPASAR BARAT PDF ARTICLES Made Sushmita Dharmasuari, I Made Sudarmaja

Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/view/3170 1/6

Search

HOME ANNOUNCEMENTS CURRENT ARCHIVES ABOUT

Register Login

HOME ARCHIVES Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana

PUBLISHED: 2019-04-02

/ /

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAHDENGUE (DBD) TERHADAP KEJADIAN DBD DI DESA PEMECUTAN KLOD, KECAMATANDENPASAR BARAT

PDF

ARTICLES

Made Sushmita Dharmasuari, I Made Sudarmaja

Page 2: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/view/3170 2/6

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA MAHASISWA PROGRAM STUDIPENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PDF

PREVALENSI DAN GAMBARAN KELELAHAN MATA PADA PENJAHIT GARMEN DI KOTADENPASAR

PDF

GAMBARAN PENDERITA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK DI RSUP SANGLAH DENPASARTAHUN 2014-2016

PDF

KARAKTERISTIK BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN POLA KEPEKAANNYA TERHADAPANTIBIOTIK DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUP SANGLAH PADA BULAN NOVEMBER 2014 –JANUARI 2015

PDF

KARAKTERISTIK PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIREDIMMUNODEFICIENCY SYNDROME (HIV/AIDS) DENGAN KANDIDIASIS OROFARING DI VCT RSUPSANGLAH BALI PERIODE SEPTEMBER 2015 – SEPTEMBER 2016

IGN Alit Hendra Wahyudi, Made Krisna Dinata, Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti

Made Wirga Wirgunatha, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra

I Putu Arya Agung Pratama, I Made Sudipta, Komang Andi Dwi Saputra

I Gusti Ayu Mas Putri Dharmayanti, Dewa Made Sukrama

Firly Clarissa Suyanto, Luh Made Mas Rusyati, IGAA Elis Indira

Page 3: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/view/3170 3/6

PDF

HUBUNGAN POLA KONSUMSI SELEDRI (Apium Graveolens L) TERHADAP TEKANAN DARAHMAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PDF

DETEKSI GEN mH PADA ISOLAT KLINIS Klebsiella pneumoniae DI RSUP SANGLAHDENPASAR

PDF

KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG BEROLAHRAGARUTIN DAN YANG BEROLAHRAGA TIDAK RUTIN DI LAPANGAN RENON, DENPASAR 2015

PDF

KNOWLEDGE OF BASIC LIFE SUPPORT (BLS) in FIRST YEAR MEDICAL STUDENTS FACULTY ofMEDICINE UDAYANA UNIVERSITY

PDF

KEJADIAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEGAWAI ADMINISTRATIF DI PT. AKRCORPORINDO TBK GROUP

Desak Putu Pratiwi, I Wayan Gede Sutadarma, I Wayan Surudarma

NMRP Dewi, NMA Tarini, NND Fatmawati

Alan Budiman Karamoy, Made Dharmadi

Kadek Dinda Pramadyanti, I Wayan Suranadi, I Made Agus Kresna Sucandra

Page 4: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/view/3170 4/6

PDF

PREVALENSI MULTIPLE MYELOMA BERDASARKAN UMUR, JENIS KELAMIN DAN LESI PADATULANG DI RSUP SANGLAH/FK UNUD PERIODE 2013-2017

PDF

HUBUNGAN ANTARA BERAT TAS PUNGGUNG DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADASISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PAKSEBALI DI KECAMATAN DAWAN KABUPATENKLUNGKUNG

PDF

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEJANG DEMAM BERULANGPADA ANAK DI RSUP SANGLAH DENPASAR

PDF

KEJADIAN DEPRESI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 NEGARA,KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2017

PDF

Christophoroes Jonathan Tansil, Made Dharmadi, Luh Seri Ani

Khema Metta Wijaya, Gde Eka Wiratnaya, Gede Budhi Setiawan

Ni Komang Ari Sepriyanti, I Made Muliarta, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra

Made Sebastian Dwi Putra Hardika, Dewi Sutriani Mahalini

Putu Utamia Suma Masyuni, I Wayan Surya Nata, Putu Aryani

Page 5: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/view/3170 5/6

Focus and Scope

Ethics Statement

Indexing

Citedness in Scopus

Author Guidelines

Template Article

Author Fees

Peer Review Process

Open Access Policy

Copyright Notice

Submissions

Editorial Teams

Peer Reviewers

Register

Contact

View My Stats

PREVALENS SOCIAL ANXIETY DISORDER PADA REMAJA DI SMA NEGERI 4 DENPASAR

PDF

Minako Kusumadewi, Ni Ketut Putri Ariani

Page 6: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/view/3170 6/6

Page 7: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Peer Reviewers | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/PeerReviewers? 1/2

Search

HOME ANNOUNCEMENTS CURRENT ARCHIVES ABOUT

Register Login

Peer Reviewers

1. Prof. Dr. dr. Suryani As, ad, Sp.G.K. ( Univ. Hasanuddin Ujung Pandang)

2. Prof.DR.Ir Rolles Palilingan ( Univ. Negeri Manado Sulawesi Utara)

3. Dra. Titik Mutiah, MA. Ph.D ( Univ. Sarjana Wiyata Yogyakarta)

4. Dr. Ir. Lilik Sudiajeng M.Erg. ( Politeknik Negeri Bali)

5. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD. ( UGM Yogyakarta)

6. dr. Hamsu Kadriayan, Sp. T.H.T. ( Univ. Mataram Lombok)

7. dr. Arfi Samsun, M.Si.,  Med. Sp.F.  (Univ. Mataram Lombok)

8. Dr. dr. I Made Nyandra, Sp.K.J. ( Universitas Diana Pura)

9. Prof. DR I Nyoman Adijaya Putra, M.A (UNDIKSHA)

Focus and Scope

Ethics Statement

Indexing

Citedness in Scopus

Page 8: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

1/25/2020 Peer Reviewers | E-Jurnal Medika Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/PeerReviewers? 2/2

Author Guidelines

Template Article

Author Fees

Peer Review Process

Open Access Policy

Copyright Notice

Submissions

Editorial Teams

Peer Reviewers

Register

Contact

View My Stats

Page 9: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

DETEKSI GEN fimH PADA ISOLAT KLINIS Klebsiella pneumoniae DI RSUP SANGLAH DENPASAR

NMRP Dewi1,*, NMA Tarini2, NND Fatmawati2

1Program Studi Pendidikan Dokter, 2Departemen/SMF Mikrobiologi Klinis RSUP Sanglah

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu bakteri gram negatif oportunistik penyebab Healthcare Associated Infection (HAIs) seperti infeksi saluran kemih, pneumonia dan sepsis. Kemampuan bakteri ini dalam proses adesi pada permukaan hospes merupakan langkah esensial dalam perkembangan infeksi K. pneumoniae. Salah satu faktor virulensi yang berperan penting dalam proses tersebut adalah gen fimH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi K. pneumoniae yang memiliki gen fimH di RSUP Sanglah Denpasar yang dideteksi dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan 53 sampel yang diambil dari spesimen urin (30,19%), darah (54,72%), dan sputum (15%). Sebanyak 51 (96, 23%) dari 53 isolat klinis K. pneumoniae membawa gen fimH. Penelitian ini menunjukkan bahwa gen fimH merupakan salah satu faktor virulensi mayor pada infeksi K. pneumoniae. Kata kunci: Klebsiella pneumoniae, adhesin, fimH, PCR

ABSTRACT

Klebsiella pneumoniae is known as an important gram negative opportunistic pathogen related to healthcare associated infections (HAIs) such as urinary tract infections, pneumonia, and septicemia. The ability of this bacteria to adhere to host cell surface is considered as an essential step for development of infection. One of virulence factors that has an important role in bacteria adhesion is fimH gene. Aim of this study was to determine the prevalence of K. pneumoniae harboring fimH gene in RSUP Sanglah Denpasar by polymerase chain reaction (PCR) technique. Design of this study was cross sectional with the total sample of 53 clinical isolates isolated from urine samples (30. 19%), blood samples (54.72%), and wound swabs (15%). A total of 51/53 (96.23%) isolates of K. pneumoniae showed the presence of fimH gene. This study demonstrated that fimH maybe one of major virulence factors in K. pneumoniae infections. Keywords: Klebsiella pneumoniae, adhesion, fimH, PCR

Page 10: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

PENDAHULUAN

Penyakit infeksi merupakan salah satu

masalah kesehatan utama, hampir ap

setiap negara mengalami masalah ini. Dewasa ini,

penularan penyakit infeksi yang sedang

meningkat di dunia adalah penularan yang

berikatan dengan Health-care Associated

Infection (HAIs), yang dulunya lebih dikenal

dengan sebutan infeksi nosokomial.1,2 Infeksi

HAIs umumnya terjadi di seluruh dunia dengan

kejadian terbanyak di negara miskin dan negara

yang sedang berkembang.1 Survei oleh World

Health Organization (WHO) menginformasikan

bahwa angka kejadian HAIs dengan jumlah kasus

terbanyak berada di Asia Tenggara sebesar

10,0%.3

Data HAIs di Indonesia sendiri

berdasarkan Departemen Kesehatan RI tahun

2004 di 10 Rumah Sakit Umum Pendidikan,

diperoleh angka sedikit tinggi yaitu 6% hingga

16% dengan rata-rata 9,8%.4 Terjadinya HAIs

menyebabkan banyak kerugian diantaranya lama

rawat inap bertambah panjang, biaya lebih

banyak, menambah beban pasien5, juga

berdampak pada rumah sakit yakni izin

operasional dapat dicabut karena tingginya

kejadian HAIs.6

Beberapa tahun belakangan, bakteri gram

negatif terbanyak yang ditemukan pada HAIs

adalah Klebsiella pneumoniae (K. pneumoniae).7,8

K. pneumoniae termasuk genus Klebsiella dalam

famili Enterobacteriaceae, yang merupakan flora

normal pada mulut, kulit, dan saluran pencernaan

manusia serta hidup bebas di tanah, air dan

tanaman. HAIs yang paling sering disebabkan

oleh K. pneumoniae adalah pneumonia (infeksi

saluran pernapasan), infeksi saluran kemih, dan

sepsis.9,10 Kemampuan K. pneumoniae dalam

menyebabkan penyakit baik pada pasien yang

dirawat di rumah sakit maupun individu sehat

dipengaruhi oleh patogenitasnya.

Dalam patogenitasnya, bakteri

membutuhkan faktor virulensi untuk tetap hidup

dalam sel agar berhasil berkolonisasi dan

bereplikasi masuk ke jaringan.11 Schembri dkk12

menyebutkan bahwa protein adesin merupakan

faktor virulensi yang paling berkontribusi dalam

patogenitas K. pneumoniae. Proses adesi bakteri

pada permukaan mukosa hospes merupakan

langkah esensial dalam perkembangan infeksi K.

pneumoniae. Adesi bakteri K. pneumoniae

dimediasi oleh fimbriae. Hampir seluruh isolat

klinis K. pneumoniae mampu memproduksi dua

organela fimbriae, yakni tipe 1 dan 3.12,13

Penelitian oleh Struve13 tahun 2008

mengemukakan bahwa fimbriae tipe 1 yang

mengkode fimH banyak dikaitkan dan berperan

penting dalam patogenitas infeksi saluran kemih

(ISK), virulensi fimH pada infeksi lainnya

diperkirakan ada namun, belum diinvestigasi lebih

lanjut. Virulensi fimH dalam ISK itupun baru

banyak dipelajari pada Escherichia coli,

sedangkan pada K. pneumoniae masih sangat

terbatas.

Pada penelitian ini diteliti mengenai

keberadaan gen fimH pada K. pneumoniae yang

terisolasi dari spesimen klinis di RSUP Sanglah

Denpasar dengan teknik PCR. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat mengetahui faktor virulensi

yang berhubungan dengan HAIs oleh K.

pneumoniae, sehingga mampu memberikan

tatalaksana tepat.

Page 11: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini telah mendapatkan

persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan

FK Unud / RSUP Sanglah. Desain penelitian

ini potong lintang. Penelitian dilakukan di

Laboratorium Biologi Molekuler FK Unud dan

Laboratorium Mikrobiologi PSPD FK Unud

selama bulan Februari hingga November 2015.

Sampel penelitian ini adalah semua isolat

K. pneumoniae yang memenuhi kriteria inklusi.

Teknik pemilihan sampel adalah convenient

purposive sampling.

Kriteria inklusi meliputi semua isolat K.

pneumoniae yang terisolasi dari spesimen klinis

(urin, darah (termasuk dari potongan kanul arteri

sentral), dan sputum) periode 2013 di

Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP Sanglah

Denpasar yang tersimpan pada freezer –80oC dan

berasal dari 1 pasien (non-duplicative sample),

sedangkan kriteria eksklusi adalah semua stok K.

pneumoniae yang tumbuh tidak murni pada plat

agar darah domba 5% setelah proses penumbuhan

kembali.

Bahan dan Prosedur Penelitian

Seluruh proses pengerjaan penumbuhan

stok isolat dan isolasi DNA K. pneumoniae

dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi PSPD

FK Unud, sedangkan untuk pengerjaan PCR dan

elektroforesis dilakukan di Laboratorium Biologi

Molekuler FK Unud.

Strain Bakteri yang Digunakan

Stok isolat K. pneumoniae diambil dari

spesimen klinis (urin, darah, sputum). Isolat

tersebut ditumbuhkan kembali pada media agar

darah domba. Isolat Staphylococcus aureus No.

2593 digunakan sebagai kontrol negatif untuk

mengetahui apakah primer spesifik terhadap gen

fimH atau tidak.

Isolasi DNA

Isolasi DNA K. pneumoniae

menggunakan Kit Isolasi DNA High Pure

Purification Kit (Roche). Sebanyak 5-10 koloni K.

pneumoniae disuspensikan dalan 200 μl  PBS  dan  

isolasi DNA dilakukan mengikuti petunjuk dari

kit.

Polymerase Chain Reaction (PCR) dan

Elektroforesis Untuk Deteksi Gen fimH

Uniplex – PC yang digunakan adalah Kit

PCR: Go Taq® Green Master Mix (Promega).

Terdapat dua sekuen primer yang digunakan

yaitu:14

Forward:   5’-TGCTGCTGGGCT

GGTCGATG-3’

Reverse:   5’-GGGAGGGTGACG

GTGACATC-3’

Konsentrasi primer yang digunakan

sebesar 0,3   μL dengan panjang basa 550bp.

Produk PCR dilarikan pada gel agarosa 1%,

running elektroforesis selama 60 menit dalam

kekuatan 50 volt, dengan suhu annealing 50°C

dalam 35 siklus.

Setelah dilakukan elektroforesis dan

interpretasi produk PCR, maka dapat dilakukan

analisis hasil fimH.

HASIL

1. Gambaran Karakteristik Sampel

Sebanyak 53 isolat klinis K. pneumoniae

digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.

Sampel diambil dari spesimen klinis yaitu urin

(n=16), darah (n=29) dan sputum (n=8). Seluruh

Page 12: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

sampel didapatkan dari Instalasi Mikrobiologi

Klinik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)

Sanglah tahun 2013.

Gambar 1. Amplifikasi PCR gen fimH dengan suhu annealing 50°C. Lane M marker 100 bp

DNA ladder (Thermo Scientific GeneRuler) ; lane 1 gen positif fimH (550 bp); lane 2 gen negatif

fimH; lane 3 kontrol negatif ATCC S. Aureus No. 25983; lane 4 kontrol negatif H2O.

2. Hasil PCR

Semua isolat klinis K. pneumoniae

diidentifikasi melalui proses PCR. Gen fimH

diamplifikasi menggunakan primer spesifik dan

muncul sebagai pita berukuran 550 bp pada gel

agarosa 1% (Gambar 1). Tidak ada pita yang

terbentuk pada kontrol negatif.

Hasilnya ditemukan 51 isolat (96,23%)

dinyatakan positif memiliki gen fimH, sedangkan

2 isolat (3,77%) lainnya dinyatakan negatif

setelah dilakukan pengulangan tes sebanyak 3 kali

(Tabel 1).

Tabel 1. Hasil PCR K. pneumoniae yang Terisolasi dari Spesimen Klinis di Instalasi Mikrobiologi RSUP Sanglah Tahun 2013

PEMBAHASAN

K. pneumoniae sangat sering terlibat

dalam infeksi melalui darah, saluran kemih, dan

saluran pernapasan. Ketiga site ini diperkirakan

bertanggung jawab pada mekanisme pertahanan

hospes yang berbeda. Pola infeksi pada saluran

kemih diperkirakan berbeda dengan bakteri yang

diisolasi dari infeksi saluran pernapasan seperti

pneumonia. Perbedaan pola infeksi K.

pneumoniae ini dipengaruhi oleh patogenitas dari

faktor virulensi yang dominan pada masing-

masing isolat bakteri.9

Penelitian ini terfokus untuk mengidentifikasi

salah satu faktor virulensi K. pneumoniae yaitu

gen fimH yang terdapat pada fimbriae tipe 1.

Uniknya, penelitian ini menunjukkan bahwa fimH

merupakan faktor virulensi mayor pada infeksi K.

pneumoniae (96,23%).

Hal ini terbukti dengan ditemukannya

gen fimH pada hampir semua spesimen isolat

klinis K. pneumoniae baik urin, darah, maupun

sputum. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan di Denmark yang menyatakan

bahwa kebanyakan dari isolat klinis K.

pneumoniae dapat memproduksi protein adesin,

salah satunya fimbriae tipe 1.9 Fimbriae tipe 1

mampu memediasi adesi pada struktur yang

mengandung mannose pada sel inang dan matriks

ekstraseluler, yang banyak terdapat pada spesies

Jenis Sampel fimH [+] (%) fimH [-] (%) Total Sampel (%) Urin 15 (28,30%) 1 (1,89%) 16 (30,19%) Darah 28 (52,83%) 1 (1,89%) 29 (54,72%) Sputum 8 (15%) 0 (0%) 8 (15%) Total 51 (96,23%) 2 (3,77%) 53 (100%)

Page 13: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

Enterobacteriaceae, tidak hanya pada K.

pneumoniae saja. Meskipun begitu, terdapat

genetik yang signifikan, perbedaan serologikal

dan fungsional yang membedakan varian fimbriae

tipe 1 pada tiap spesies. Namun hasil temuan ini

sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa fimH bakteri K. pneumoniae

lebih banyak menjadi faktor virulensi utama pada

infeksi saluran kemih.13, 15

Peran virulensi gen fimH ini terletak pada

kemampuannya untuk mengenali mannosylated

glycoproteins dan reseptor integrin α1 dan ß3

pada permukaan luminal sel urotelial. Bakteri

yang berikatan dengan sel inang akan

menginduksi kaskade sinyal yang secara langsung

akan mengarahkan pada internalisasi bakteri dan

formasi dari biofilm-like intracellular bacterial

communities. Gen fimH memiliki dua domain

utama, yakni (1) amino-terminal adhesin domain

(AD; receptor binding domain) dan carboxy-

terminal pilin domain (PD). Gen fimH mengenali

mannosylated glycoproteins tersebut melalui AD.

14,15

Kemampuan fimH dalam menyebabkan

infeksi selain saluran kemih dapat disebabkan

karena spesies isolat klinis K. pneumoniae

tersebut memiliki faktor virulensi lain yang

mampu berekspresi secara simultan. Penelitian

yang dilakukan oleh Tarkkanen dkk. melaporkan

bahwa terdapat 29 dari 32 isolat klinis K.

pneumoniae yang berkapsul juga mampu

mengekspresikan fimbriae tipe 1.16 Kapsul dan

fimbriae merupakan komponen struktural yang

prominen dari K. pneumoniae yang berperan

penting dalam patogenitas dan ketahanan hidup.

Hal ini mendukung hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa sampel yang diambil dari

spesimen darah dan sputum juga memiliki fimH.

Hal menarik lainnya yang ditemukan

pada penelitian ini adalah dua sampel yang

dinyatakan negatif terhadap gen fimH. Hal yang

dapat menjelaskan temuan ini adalah kedua

sampel tersebut diperkirakan memiliki faktor

virulensi yang dominan selain fimbriae sehingga

penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk

mengklarifikasi temuan ini.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, hampir

semua isolat klinis K. pneumoniae memiliki gen

fimH sebagai salah satu faktor virulensi mayor

yang berperan dalam infeksi Healthcare

Associated Infection (HAIs).

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih

banyak kepada semua pihak yang membantu,

terutama Laboratorium Mikrobiologi FK Unud,

Departemen / SMF Mikrobiologi FK Unud /

RSUP Sanglah, serta Instalansi Mikrobiologi

Klinis RSUP Sanglah. Peneliti tidak memiliki

konflik kepentingan apapun dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Allegranzi, B., Nejad, S. B., dkk. 2011.

Burden of endemic health-care-associated

infection in developing countries: systematic

review and meta-analysis. The Lancet,

377(9761):228-241.

2. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

(Dirjen BUK RI). 2010. Pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI) dan surveilans di

rumah sakit. Jakarta.

Page 14: Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vdika Udayana | E

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

3. World Health Organization (WHO). 2011.

Report on the burden of endemic health care-

associated infection worldwide. Geneva.

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(Depkes RI). 2004. Pedoman Infeksi

Nosokomial di Rumah Sakit. Jakarta.

5. Darmadi. 2008. Infeksi nosokomial:

problematika dan pengendaliannya. Jakarta:

Salemba Medika.

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI

(Kepmenkes RI). 2008: 129.

7. Susilo, J., Sartono, T. R., Sumarno. 2004.

Deteksi bakteri Klebsiella pneumoniae pada

sputum dengan metode imunositokimia

menggunakan anti outer membrane protein

berat molekul 40 kda Klebsiella pneumoniae

sebagai antibodi. Jurnal Kedokteran

Brawijaya, 20(1):12-18.

8. Noer, T. dkk. 2012. What to use attach to the

small intestine. Taiwan. Tersedia

di:http://www.igem.org.

9. Podschun, R., & Ullmann, U. 1998.

Klebsiella spp. as nosocomial pathogens:

epidemiology, taxonomy, typing methods,

and pathogenicity factors. Clin. Microbiol.

Rev, 11(4):589–603.

10. Williams, P., & J. M. Tomas. 1990. The

pathogenicity of Klebsiella pneumoniae. Rev.

Med. Microbiol, 1:196–204.

11. Cheminay, C., Mohlenbrink, A., & Hansel,

M. 2005. Intracellular Salmonella inhibit

antigen presentation by dendritic cells. J.

Immunol, 174:2892-2899.

12. Schembri, M. A., Blom, J., Krogfelt, K. A., &

Klemm, P. 2005. Capsule and fimbria

interaction in Klebsiella pneumoniae. Infect.

Immun, 73(8):4626.

13. Struve, C., Bojer, M & Krogfelt, K.A. 2008.

Characterization of Klebsiella pneumoniae

type 1 fimbriae by detection of phase

variation during colonization and infection

and impact on virulence. Infection and

immunity, 76(9):4055–4065.

14. Yu, W. L., Ko, W. C., et al. 2006. Association

between rmpA and magA genes and clinical

syndromes caused by Klebsiella pneumonia

in Taiwan. Clinical Infectious Diseases,

42:1351-1358.

15. Rosen, D.A., Pinkner, J.S., Walker, J dkk.

2008. Molecular variations in Klebsiella

pneumoniae and Escherichia coli FimH affect

function and pathogenesis in the urinary tract.

Infect. Immun, 76(7):3346- 3356.

16. Tarkkanen, A. M., Allen, B. L., dkk. 1992.

Fimbriation, capsulation, and iron-scavenging

systems of Klebsiella strains associated with

human urinary tract infection. Infect. Immun.

60:1187–1192.