Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
220
PENGARUH NILAI AKUISISI DAN NILAI TRANSAKSI TERHADAP
E-LOYALTY YANG DI MEDIASI OLEH E-SATISFACTION PADA E-
COMMERCE SHOPEE DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
Muhammad Nailan Edward1, Sorayanti Utami2
1) Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
1e-mail: [email protected]
Abstract: This study aims to measure the effect of the Acquisition Value and Transaction Value on
E-Loyalty mediated by E-Satisfaction in the E-Commerce Shoppee among the Faculty of Economics
and Business Students. Data collection equipment used in this study was a questionnaire. The
sampling technique used is Non Probability Sampling, purposive sampling is used as an analytical
method to determine the effect of all the variables involved The sample used in this study was 150
Economics and Business Faculty Students. The regression method used is Hierarchical Linear
Modeling. The results of this study indicate that the Acquisition Value and Transaction Value have
a significant positive effect on E-Satisfaction and E-Loyalty, This study also found a medition effect
of E-Satisfaction on the relationship between the Acquisition Value and E-Loyalty, E-satisfaction
also mediates the relationship between Transaction Value and E-Loyalty.
Keywords: Acquisition Value, Transaction Value, E-Satisfaction, E-Loyalty
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Nilai Akuisisi dan Nilai Transaksi pada
E-Loyalty yang dimediasi oleh E-Satisfaction dalam E-Commerce Shoppee di antara Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Peralatan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling,
purposive sampling digunakan sebagai metode analisis untuk mengetahui pengaruh semua variabel
yang terlibat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis. Metode regresi yang digunakan adalah Hierarchical Linear Modeling. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Nilai Perolehan dan Nilai Transaksi memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap E-Satisfaction dan E-Loyalty, Penelitian ini juga menemukan efek meditasi E-Satisfaction
pada hubungan antara Nilai Perolehan dan E-Loyalty, E-satisfaction juga memediasi hubungan
antara Nilai Transaksi dan E-Loyalty.
Kata Kunci: Nilai Akuisisi, Nilai Transaksi, E-Satisfaction, E-Loyalty
PENDAHULUAN
Pertumbuhan bisnis online saat ini
sangat berkembang pesat, sehingga sudah
menjadi hal biasa bagi
masyarakat.Internet juga berperan sangat
penting dalam berbagai kegiatan
masyarakat untuk mencapai
kebutuhannya. Internet sebagai jaringan
global yang telah terbukti dapat
mempermudah pemakaiannya untuk
berkomunikasi serta memperoleh
informasi yang dibutuhkan secara cepat
dan akurat.Internet menawarkan
kesempatan bagi semua orang untuk
memperkenalkan dan memasarkan produk
maupun layanan dengan daerah
pemasaran yang tidak terbatas, bahkan
dapat menjangkau seluruh dunia.
Pemasaran dengan menggunakan media
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
221
internet sendiri dikenal sebagai e-
marketing.
E-marketing merupakan salah satu
komponen dalam e-commerce,yang mana
e-commerce atau perdagangan via
elektronik merupakan suatu proses
dimana pembeli dan penjual melakukan
pertukaran informasi, uang, dan barang
melalui sarana elektronik, terutama
internet (Peter & Olson, 2014). Dengan
adanya layanan e-commerce dalam
kehidupan sehari-hari, maka pelanggan
dapat mengakses dengan mudah serta
melakukan pemesanan secara online di
berbagai tempat melalui aplikasi
internet.Hal ini membuat pebisnis ritel
online mulai mencari banyak peluang
dalam memasarkan produknya di media
social
Saat ini penjualan dan pembelian
berbasis web terus meningkat. Tidak saja
di indonesia , pengguna internet Amerika
dan Uni Eropa hampir 45% membeli
barang secara online.Hal tersebut
membuat pembeli modern terus menerus
dihadapkan dengan berbagai promosi dan
penawaran harga. Namun penawaran
tersebut mendorong pembeli untuk
membandingkan penawaran dan harga
secara Real-Time di internet. Banyak
pembeli cenderung untuk
menginvestasikan waktu dan usaha
mencari dan memanfaatkan promosi
terkait untuk mendapatkan potongan
harga hal ini juga sekalian menjadi
penghargaan bagi pembeli oleh penjual
(Tjiptono dan Fandy, 2008, p. 166).
Akan dalam konteks ini, loyalitas
konsumen sulit untuk diraih, walaupun
kompetisi online memaksa perusahaan
untuk menahan pelanggan online
(Reichheld and Schefter, 2000).
Semakin banyak dan
berkembangnya bisnis ritelonline di
Indonesia membuat banyaknya perubahan
pola belanja yang terjadi di masyarakat,
dimana konsumen yang biasanya belanja
secara offline berubah menjadi belanja
secara online.Tren belanja di Indonesia
cenderung terus diminati konsumen
karena merasa dimudahkan.Hal ini
membuat pebisnis ritel online mulai
mencari banyak peluang dalam
memasarkan produknya.
Salah satu marketplace online
untuk jual beli terbesar di Indonesia
adalah Shopee, yang menawarkan
berbagai macam produk-produk mulai
dari produk fashion sampai dengan
produk untuk kebutuhan sehari-
hari.Shopee hadir dalam bentuk aplikasi
mobile untuk memudahkan penggunanya
dalam melakukan kegiatan belanja online
tanpa harus membuka website melalui
perangkat komputer.Selain meningkatkan
popularitasnya shopee juga memiliki
keunggulan gratis ongkir seluruh
Indonesia danjuga menyediakan layanan
asuransi selama 7 hari.
Shopee mulai masuk ke pasar
Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan
Shopee baru mulai beroperasi pada akhir
Juni 2015 di Indonesia.Shopee merupakan
anak perusahaan dari Garena yang
berbasis di Singapura.Shopee telah hadir
di beberapa negara di kawasan Asia
Tenggara seperti Singapura, Malaysia,
Vietnam, Thailand, Filipina, dan
Indonesia.
Transaksi Shopee Indonesia
termasuk transaksi Terbesar di ASEAN.
Saat pertama di luncurkan, pada kuartal
ke-3 2015, penjualan melalui perangkat
mobile di Indonesia mencapai 56%,
sedangkan perkembangan penjualan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
222
global ritel e-commerce di Indonesia
diperkirakan akan meningkat 64,3% di
2016 yang merupakan lonjakan persentase
tertinggi di dunia. Selain itu, Indonesia
telah meraih 79 juta pengguna sosial
media yang aktif di tahun 2015, dan
hampir 65% orang Indonesia
menggunakan sosial media untuk
membeli dan menjual barang. Saat ini
Shopee Indonesia memiliki lebih dari 55
juta listing aktif dan lebih dari 15 juta
unduhan aplikasi. Shopee regional sendiri
telah mencapai lebih dari US$ 3 milliar
total nilai transaksi dengan lebih dari 40
juta unduhan aplikasi pada paruh pertama
tahun 2017.
Gambar 1 merupakan tampilan
grafik pengunjung aplikasi shopee on
desktop dan mobile web dalam periode
Mei -Oktober tahun 2017. Berdasarkan
gambar tersebut, dapat dilihat bahwa
pengunjung pada aplikasi Shopee selama
periode may sampai dengan oktober 2017
berjumlah 24, 32 juta pengunjung,
meskipun pada may sampai dengan
september mengalami grafik yang naik
turun, namun pengunjung Shopee pada
Oktober 2017 menjadi naik secara pesat.
Semakin berkembangnya zaman,
membuat aplikasi Shopee ini menjadi
pusat perhatian konsumen online. Desain
web dan sistem belanja yang diterapkan
oleh Shopee mampu membuat konsumen
yakin untuk melakukan pembelian di
aplikasi tersebut.
Fenomena yang terjadi pada saat
ini yaitu konsumen banyak sudah beralih
dari melakukan pembelian di toko
tradisional menjadi toko online. Dengan
adanya aplikasi yang mendukung di media
sosial dapat mempermudah para
pengguna media sosial mengakses dan
melakukan pembelian produk serta
mempermudah konsumen untuk mencari
informasi mengenai harga dan informasi
produk. Namun karena mudahnya sistem
informasi. Pelanggan tentunya melakukan
proses pencairan informasi tanpa biaya,
membuat para pembeli memiliki referensi
harga tersendiri, hal ini yang membuat
para E-Tailer atau peritel online
kewalahan untuk menjaga E-satisfaction
kepuasan berbelanja online serta E-
Loyalty.
Gambar 1 Grafik pengunjung aplikasi Shopee (May-Oktober 2017)
sumber data: www.similarweb.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
223
Tujuan penelitian ini adalah 1)
Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh Nilai Akuisisi terhadap E-
Satisfaction E-Commerce Shopee di
kalangan Mahasiswa Universitas Syiah
Kuala. 2) Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh Nilai Transaksi
terhadap E-
Satisfaction E-Commerce Shopee di
kalangan Mahasiswa Universitas Syiah
Kuala. 3)Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh Nilai Akuisisi terhadap E-
Loyalty E-Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala.
4)Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh Nilai Transaksi terhadap E-
Loyalty E-Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala. 5)
Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh Customer E-Satisfaction
terhadap E-Loyalty E-Commerce Shopee
di kalangan Mahasiswa Universitas Syiah
Kuala. 6) Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh Nilai Akuisisi
terhadap E-Loyalty yang dimediasi oleh
E-Satisfaction pada E-Commerce Shopee
di kalangan Mahasiswa Universitas Syiah
Kuala. 7) Untuk menguji dan
menganalisis pengaruh Nilai Transaksi
terhadap E-Loyalty yang dimediasi oleh
E-Satisfaction pada E-Commerce Shopee
di kalangan Mahasiswa Universitas Syiah
Kuala.
TELAAH PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Seperti yang di jelaskan oleh
Philip Kotler (2003) bahwasanya ada 5
hal yang dilakukan oleh konsumen
sebelum membeli barang yaitu
Pengenalan Masalah, Pencarian
Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan
pembelian, Perilaku pasca pembelian ,
apalagi mudah dan murahnya biaya untuk
mencari informasi dari berbagai e-
commerce yang ada. Adapun yang paling
utama di cari pelanggan adalah masalah
harganya, Namun apakah harga yang
didapat sesuai dengan pengorbanan waktu
dan uang yang di invenstasikan sebagai
mana yang dijelaskan oleh (Fornell et al.,
1996). Nilai Akuisisi adalah memeriksa
penilaian konsumen secara kesuluruhan
utilitas dari sebuah barang berdasarkan
persepsi apa yang diterima dan apa yang
diberikan. Nilai ini mempengaruhi E-
loyalty. seperti yang di jelaskan oleh
Grewal et al. (1998) menunjukkan bahwa
nilai akuisisi dan transaksi berhubungan
positif dengan loyal untuk membeli dari
pengecer tertentu.
H1: Nilai Akusisi berpengaruh terhadap e-
loyalty.
Konsumen juga melakukan
perbandingan harga pembelian dengan
harga referensi yang ada di dalam
memorinya dan mendapatkan Nilai
Transaksi. Yang mana hal ini juga
membentuk persepsi hedonis bahwasanya
konsumen telah mengambil
keuntungungan dari penawaran yang ada.
Nilai ini mempengaruhi E-loyalty. Seperti
yang di jelaskan oleh Grewal et al. (1998)
menunjukkan bahwa nilai akuisisi dan
transaksi berhubungan positif dengan
loyal untuk membeli dari pengecer
tertentu.
H2: Nilai Transaksi berpengaruh terhadap
e-loyalty.
Darke dan Dahl (2003)
menunjukkan bahwa diskon
meningkatkan kepuasan pembelian karena
imbalan nonkeuangan yang terkait dengan
persepsi keadilan. Bagi mereka,
konsumen menghargai penawaran dengan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
224
alasan yang melampaui keuntungan
finansial obyektif yang terlibat. Literatur
ini menggarisbawahi bahwa konsumen
sangat sensitif terhadap "rasa sakit karena
kehilangan". Mis, membayar lebih untuk
suatu produk daripada harga referensi, dan
tidak mau membeli sebagian besar produk
dengan harga pasar.
H3: Nilai Akuisi berpengaruh terhadap e-
satisfaction.
Weaver dan Frederick (2012)
menjelaskan ketika konsumen
menganggap harga yang mereka bayar
untuk suatu produk / layanan lebih rendah
daripada harga referensi mereka (berbasis
memori internal dan / atau berbasis pasar
eksternal), mereka cenderung lebih puas.
H4: Nilai Transaksi berpengaruh terhadap
e-satisfaction.
E-satisfaction dapat dianggap
sebagai perasaan yang menguntungkan
pelanggan terkait dengan hubungan
dengan perusahaan (Ghalandari, 2012,
p.12848). E-satisfaction didefinisikan
sebagai pemenuhan kesenangan
pelanggan tentang pengalaman online
(termasuk pengalaman browsing dan
pengalaman pembelian) dengan situs e-
commerce yang diberikan. Dalam konteks
e-commerce kepuasan didefinisikan
sebagai kepuasan dari pelanggan
sehubungan dengan pengalaman
pembeliannya dengan e-commerce yang
diberikan perusahaan (Sabiote et al. 2012,
p.161). Menurut Schnaars dalam Komara
(2013, p.110) menjelaskan bahwa
terciptanya kepuasan pelanggan dapat
memberikan beberapa manfaat, di
antaranya terciptanya loyalitas pelanggan
terhadap suatu produk tertentu dan
membentuk suatu rekomendasi dari mulut
ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan.
Loyalitas pelanggan diperlukan
oleh perusahaan karena tanpa adanya
loyalitas dari pelanggan, perusahaan tidak
akan dapat berkembang dengan baik.
Menurut Griffin (2003, p.113), loyalitas
adalah “ketika seorang pelanggan loyal, ia
menunjukkan perilaku pembelian
didefinisikan dengan pembelian bebas
yang diungkapkan dari waktu ke waktu
oleh beberapa pengambilan keputusan
tersebut”.
H5: E-satisfaction berpengaruh terdahap
E-loyalty.
Seperti disebutkan di atas, terdapat
rantai sebab akibat, antara persepsi nilai
akuisisi terhadap kepuasan dan loyalitas,
diakui dalam literatur resmi. Dalam
pendekatan Customer Satisfaction Index
(CSI), Fornell et al. (1996) menunjukkan
bahwa kepuasan pelanggan memediasi
efek dari nilai yang dirasakan pada
loyalitas pelanggan. Dalam pengaturan
B2B, Lam et al. (2004) juga
menggarisbawahi bahwa kepuasan
pelanggan (komponen afektif) memediasi
pengaruh nilai yang dirasakan pada
loyalitas pelanggan .Dalam literatur e-
commerce, kepuasan pelanggan juga
dianggap sebagai mediasi pengaruh nilai
yang dirasakan pada e-loyalty (Anderson
dan Srinivasan, 2003). Kami juga
mengharapkan E-satisfaction untuk
memediasi secara total hubungan antara
nilai akuisisi yang dirasakan dan nilai
transaksi yang dirasakan dengan e-loyalty
(Pontevia et al, 2013).
H6: Nilai Transaksi berpengaruh terhadap
e-loyalty yang di mediasi oleh e-
satisfaction.
Dalam hasil penelitian yang
dilakukan oleh pontevia, Goala dan
poncin (2013) mereka mendapatkan
bahwa nilai E-satisfaction menurunkan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
225
pengaruh nilai transaksi terhadap E -
Loyalti seseorang dalam membeli. Dari
pernyataan ini yang mendukung
penelitian ini menjadikan sebuah hipotesis
yaitu:
H7: Nilai Transaksi berpengaruh terhadap
e-loyalty yang di mediasi oleh e-
satisfaction
Kerangka konseptual yang
menjelaskan hubungan masing-masing
variabel dapat dilihat pada Gambar 1.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sample
Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh konsumen yang pernah
mengunjungi aplikasi Shopee. Teknik
pengambilan sampel penelitian ini adalah
Non probability sampling. Metode
pengambilan sampel menggunakan
Purposive Sampling yang mana
merupakan teknik pengambilan sampel
secara sengaja sesuai dengan kriteria
sampel yang diperlukan, dalam penelitian
ini Sample yang digunakan sebanyak 150
responden.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan nantinya
akan menggunakan alat bantu berupa
kuesioner, yang mana jawaban-jawaban
responden tersebut akan diukur dengan
menggunakan skala Likert 1 – 5. Dengan
skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban setiap instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata dan
untuk keperluan analisis kuantitatif.
Variabel Operasional
Berikut ini variabel operasional
dalam penelitian ini:
1. Variabel Dependen:
- E-loyalty
Menurut Fornell et al. (1996) yang
menjadi indikator e-loyalty adalah
sebagai berikut:
Gambar 2 Kerangka Penelitian
Nilai
Transaksi
X2
E-
Satisfaction
Y
E-Loyalty
Z
Nilai
Akuisisi
X1
H6
H7
H3
H1
H2
H4
H5
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
226
1) Kemungkinan Pembelian
kembali, 2) Toleransi Harga
Meningkat memberikan pembelian
kembali, 3) Toleransi Harga
Menurun meningkatkan pembeli
2. Variabel Independen:
- Nilai Akuisisi
Terdapat beberapa indikator dari
Nilai Akuisisi yang dijelaskan oleh
(Thaler, 1983; 1985; Xia et al.,
2010) yaitu sebagai berikut:1)
Barang yang dibeli memiliki nilai
yang bagus, 2) Produk yang dibeli
merupakan penawaran yang baik
dibandingkan dengan yang lain, 3)
Saya merasa puas dengan barang
yang saya beli karna kegunaannya
lebih dari ekspektasi.
- Nilai Transaksi
Nilai Transaksi yang dijelaskan oleh
(Thaler, 1983; 1985; Xia et al.,
2010) yaitu sebagai berikut: 1)
Produk atau jasa yang dibeli
memenuhi pengorbanan yang di
lakukan, 2) Produk atau jasa yang
dibeli sesuai dengan waktu dan uang
yang di korbankan ketika membeli.
Dan 3) Harga yang dibayarkan
masih fair jika di pertimbangan
dengan performa produk atau jasa
yang di beli.
3. Variabel Mediasi
- E-Satisfaction
Adapun beberapa indikator yang
ada dalam kepercayaaan (E-
satisfaction) Menurut Kotler (dalam
Prayitno, 2015) adalah sebagai
berikut: 1) Puas terhadap kualitas
pelayanan. 2) Merekomendasikan
produk/jasa kepada orang lain. 3)
Memiliki keinginan untuk tidak
berpindah ke produk/jasa yang lain.
4) Bangga menggunakan
jasa/produk yang digunakan. 5)
Puas terhadap hasil akhir
produk/jasa yang diterima.
Metode Analisis Data
Peralatan analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh pengaruh Nilai
Akuisisi dan Nilai Transaksi terhadap E-
Loyalty yang di mediasi oleh E-
Satisfaction pada E-Commerce Shopee di
kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Syiah Kuala adalah
dengan menggunakan metode
Hierarchical Linear Modelling (HLM)
(Baron dan Kenny, 1986).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Pada Tabel 1 dapat dilihat Tabel
Karakteristik responden.
Berdasarkan tabel 1 diketahui
bahwa dari data penelitian terhadap 150
orang responden menunjukkan bahwa
karakteristik responden berdasarkan usia
lebih didominasi oleh usia 21 tahun – 24
tahun yaitu sebesar 60,7% atau sebanyak
91 orang dari total responden, sedangkan
sisanya 17 tahun – 20 tahun sebesar 39,0%
atau sebanyak 59 orang dari total
keseluruhan responden. Selanjutnya
dilihat dari tahun masuk, sebesar 2,7%
merupakan responden masuk tahun 2012
yang berjumlah 4 orang, sebesar 7,3%
atau 11 orang Dari tahun masuk 2014,
sebesar 41,3% atau 62 orang dari 2015,
sebesar 3,3% atau5 orang dari 2016,
sebesar 42,0% atau 63 orang dari 2017,
dan Sisanya sebesar 3,3% yang berjumlah
5 orang dari total responden dari 2018.
Selanjutnya dari mengunjungi
aplikasi Shoppee, sebanyak 26,0% atau 39
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
227
Tabel 1 Karakteristik Responden
No Keterangan
Frekuensi Persentase
1 Usia:
1. 17 Tahun - 20 Tahun
2. 21 Tahun - 24 Tahun
59
91
39,0%
60,7%
2 Tahun Masuk/Angkatan :
1. Tahun 2012
2. Tahun 2014
3. Tahun 2015
4. Tahun 2016
5. Tahun 2017
6. Tahun 2018
4
11
62
5
63
5
2,7%
7,3%
41,3%
3,3%
42,0%
3,3%
3 Mengunjungi Shoppee :
1. 1kali
2. 2 kali
3. 3 kali
4. > 3 kali
39
19
5
87
26,0%
12,7%
3,3%
58,0%
TOTAL 150 100%
Sumber: Output SPSS 22 (diolah), 2019
orang mengunjungi sebanyak 1 kali,
sebanyak 12,7% atau 19 orang
mengunjungi 2 kali, sebanyak 3,3% atau 5
orang mengunjungi sejumlah 3 kali, dan
sisanya sebesar 58% atau 87 orang
mengunjungi sebanyak lebih dari 3 kali.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
responden terbanyak memiliki rentang
umur 21 – 24 tahun, yang mana
merupakan mahasiswa angkatan 2017,
yang mengunjungi shoppee terbanyak
lebih dari >3 kali.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan uji pearson
product moment coefficient of correlation
dengan menggunakan bantuan software
SPSS. Penentuan validitas didasarkan atas
perbandingan nilai korelasi yang
diperoleh antara skor item pertanyaan
dengan membandingkan nilai kritis yang
diperoleh dengan nilai r-tabel. Apabila
nilai korelasi hitung (r-hitung) lebih besar
bila dibandingkan dengan nilai r-tabel
pada tingkat keyakinan 95 persen, dapat
diartikan item-item pertanyaan tersebut
valid.
Sedangkan, uji reliabilitas item
pernyataan dari suatu kuesioner
menggunakan nilai Cronbach Alpha. Ini
hanya dilakukan satu kali pada
sekelompok responden pada masing-
masing variabel. Ukuran reliabilitas
dianggap handal berdasarkan pada
Cronbach Alpha 0,60 (Malhotra 2003).
Jika derajat kehandalan data lebih besar
dari Cronbach Alpha (α), maka hasil
pengukuran dapat dipertimbangkan
sebagai alat ukur dengan tingkat ketelitian
dan konsistensi pemikiran yang baik.
Dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2 dijelaskan
bahwa nilai korelasi atau r hitung untuk
semua item pertanyaan yang terdapat pada
masing-masing variabel menunjukkan
angka yang lebih besar bila dibandingkan
dengan nilai r tabel, dengan koefisien
korelasi diatas nilai kritis (nilai r tabel)
product moment yaitu sebesar 0.134,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
item pertanyaan dinyatakan valid.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
228
Tabel 2 : Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
No Keterangan Koefisien
Korelasi
Cronbach
Alpha
Nilai Akuisisi
1 Barang yang saya beli di website ini memiliki nilai yang bagus 0,901
0,863 2
Pembelian ini memiliki penawaran yang baik dibandingkan
dengan yang lain 0,897
3 Saya merasa puas dengan barang yang saya beli karna
kegunaannya lebih dari ekspektasi. 0,862
Nilai Akuisisi
1 Produk atau jasa yang di beli layak dengan pengorbanan yang
saya lakukan. 0,910
0,910 2 Produk atau jasa yang di beli layak dengan waktu dan uang yang
di investasikan 0,916
3 Harga yang dibayarkan masih fair jika dipertimbangkan dengan
performa produk atau jasa tersebut. 0,937
E-Satisfaction
1 Website ini telah memenuhi ekspektasi saya 0,425
0,655 2 Dibicarakan secara luas , saya kira website memiliki kualitas
yang baik.
0,907
3 Webiste ini memiliki kualitas level yang saya ekspektasikan 0,893
E-Loyalty
1 Dimasa mendatang saya akan berbelanja di website ini kembali. 0,602
0,683 2
Jika saya akan melakukan pembelian , saya akan memilih
website yang sama
0.872
3 Selama website masih ada, saya kira saya tidak akan merubah
website ini.
0.871
Sumber: Output Spss 22 (diolah), 2019
Dari tabel 2 juga menjelaskan nilai
Cronbach’s Alpha masing-masing sebesar
0,863, 0,910, 0,655, dan 0,683. Dengan
demikian seluruh item pernyataan yang
digunakan dalam variabel penelitian dapat
dikatakan reliabel (handal) karena nilai
Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60;
Pengujian Hipotesis
Menurut Hair, et, al (2006) jika dalam
penskalaan digunakan skala likert, maka
untuk koefisien regresi digunakan nilai
standardized coefficients, dimana nilai
konstantanya tidak perlu
diinterpretasikan. Dari hasil output SPSS
22 tersebut dapat dibuat garis persamaan
linier. Hasil analisis Variabel Independen
terhadap Dependen dapat dilihat pada
Tabel 3.
Y = 0,303X1 + 0,357X2 + 0,334Z
Maka dari persamaan tersebut dapat
menjelaskan bahwa koefesien regresi
Nilai Transaksi (X1) bernilai positif
(0.303) diartikan semakin tinggi tingkat
Nilai Transaksi seseorang, maka E-
Loyalty juga semakin meningkat.
Koefesien regresi Nilai Transaksi (X2)
memiliki nilai positif (0, 357) artinya
semakin tinggi tingkat Nilai Transaksi,
maka E-Loyalty juga semakin meningkat.
Koefesien regresi E-Satisfaction (X2)
memiliki nilai positif (0,334) artinya
semakin tinggi tingkat E-Satisfaction,
maka E-Loyalty juga semakin meningkat.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
229
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi 1
Model
Standardized
Coefficients T Sig.
Beta
(Constant)
X1 Nilai Akuisisi
0,303
7,562
4,329
0,055
0,000
X2 Nilai transaksi 0,357 4,644 0,000
Z E-Satisfaction 0,334 4,308 0,000
Variabel Dependen: E-Loyalty
Tabel 4: Hasil Analisis Regresi 2
Model
Standardized
Coefficients T Sig.
Beta
(Constant)
X1 Nilai Akuisisi
0,286
4,909
3,634
0,050
0,000
X2 Nilai Transaksi 0,303 3,867 0,000
Variabel Dependen: E-Satisfaction
Z = 0,286X1 +0,303X2
Dari persaamaan tersebut
dijelaskan bahwa koefisien Regresi Nilai
Akuisisi (X1) terhadap E-Satisfaction
memiliki nilai positif (0,286) dapat kita
artikan bahwa Semakin tinggi Nilai
Akuisisi maka dapat meningkatkan E-
Satisfaction, Koefisien Regresi Nilai
Transaksi (X1) terhadap E-Satisfaction
memiliki nilai positif (0,303) dapat kita
artikan bahwa Semakin tinggi Nilai
Transaksi maka dapat meningkatkan E-
Satisfaction. Konsep pemikiran teoritis
setelah dilakukan pengujian yang
digambarkan pada gambar 2.
Hipotesis pertama yaitu pengaruh
Nilai Akuisisi menunjukkan hasil yang
signifikan tehadap E-Satisfaction.
Koefisien regresi Nilai Akuisisi
berpengaruh positif sebesar 0.286 dan
probabilitas 0,00 < 0,05. Dengan
demikian hipotesis 1 diterima sesuai
dengan prosedur pengujian secara parsial
(Uji t) apabila sig value < 0,05 berarti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah signifikan, maka Ha1
diterima dan Ho1 ditolak. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Grewal
et la (1998) mereka menjelaskan bahwa
nilai akuisisi berhubungan positif dengan
loyal untuk membeli dari pengecer
tertentu.
Hipotesis Kedua yaitu pengaruh
Nilai transaksi menunjukkan hasil yang
signifikan tehadap E-Satisfaction.
Koefisien regresi Nilai Transaksi
berpengaruh positif sebesar 0,303 dan
probabilitas 0,00 < 0,05. Dengan
demikian hipotesis 2 diterima sesuai
dengan prosedur pengujian secara parsial
(Uji t) apabila sig value < 0,05 berarti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah signifikan, maka Ha2
diterima dan Ho2 ditolak. hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Grewal
et la (1998) mereka menjelaskan bahwa
nilai transaksi berhubungan positif dengan
loyal untuk membeli dari pengecer
tertentu. Hipotesis ketiga yaitu pengaruh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
230
Gambar 3. Konsep pemikiran teoritis setelah pengujian
Nilai Akuisisi menunjukkan hasil
yang signifikan tehadap E-Loyalty.
Koefisien regresi Nilai Akuisisi
berpengaruh positif sebesar 0.303 dan
probabilitas 0,00 < 0,05. Dengan
demikian hipotesis 3 diterima sesuai
dengan prosedur pengujian secara parsial
(Uji t) apabila sig value < 0,05 berarti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah signifikan, maka Ha3
diterima dan Ho3 ditolak. Hasil ini sama
seperti hasil penelitian yang dilakukan
Darke dan Dahl (2003) yang
menunjukkan bahwa diskon
meningkatkan kepuasan pembelian karena
imbalan nonkeuangan yang terkait dengan
persepsi keadilan. Bagi mereka,
konsumen menghargai penawaran dengan
alasan yang melampaui keuntungan
finansial obyektif yang terlibat. Literatur
ini menggarisbawahi bahwa konsumen
sangat sensitif terhadap "rasa sakit karena
kehilangan". Mis, membayar lebih untuk
suatu produk daripada harga referensi, dan
tidak mau membeli sebagian besar produk
dengan harga pasar
Hipotesis Keempat yaitu pengaruh
Nilai Transaksi menunjukkan hasil yang
signifikan tehadap E-Loyalty. Koefisien
regresi Nilai Transaksi berpengaruh
positif sebesar 0,357 dan probabilitas 0,00
< 0,05. Dengan demikian hipotesis 4
diterima sesuai dengan prosedur
pengujian secara parsial (Uji t) apabila sig
value < 0,05 berarti pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat adalah
signifikan, maka Ha4 diterima dan Ho4
ditolak. Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Weaver
dan Frederick (2012) mereka mengatakan
Ketika konsumen menganggap harga
yang mereka bayar untuk suatu produk /
layanan lebih rendah daripada harga
referensi mereka (berbasis memori
internal dan / atau berbasis pasar
eksternal), mereka cenderung lebih puas.
Pada Hipotesis kelima E-
Satisfaction memiliki hubungan yang
signifikan pada E-Loyalty. Hubungan E-
Satisfaction terhadap E-Loyalty
menunjukkan hasil sebesar 0,334 dan
probabilitas 0,00 < 0,05. Dengan
demikian hipotesis 5 diterima sesuai
dengan prosedur pengujian secara parsial
(Uji t) apabila sig value < 0,05 berarti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
Nilai Akuisisi (X1)
E-Satisfaction (Z)
Nilai Transaksi (X2)
E-Loyalty (Y)
0,303 (S)
0,303 (S)
0,286 (S) 0,334 (S)
0,269 (S)
0,357 (S)
0,249 (S)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
231
terikat adalah tidak signifikan, maka Ha4
diterima dan Ho4 ditolak.Individual. hasil
ini seksual dengan penelitian yang
dilakukan oleh Schnaars dalam Komara
(2013, p.110) menjelaskan bahwa
terciptanya kepuasan pelanggan dapat
memberikan beberapa manfaat, di
antaranya terciptanya loyalitas pelanggan
terhadap suatu produk tertentu dan
membentuk suatu rekomendasi dari mulut
ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan.
Selanjutnya pada Hipotesis
keenam, E-Satisfaction berperan sebagai
mediasi secara parsial pada hubungan
Nilai Akuisisi dan E-Loyalty. Peran
mediasi E-Satisfacction cukup besar,
besarnya pengaruh sebesar 0,269 < 0,05.
Dengan demikian hipotesis 6 diterima
sesuai dengan prosedur pengujian secara
parsial (Uji t) apabila sig value < 0,05
berarti pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat adalah signifikan, maka
Ha6 diterima dan Ho6 ditolak. Hasil
penelitian ini sesuai dengan yang
dilakukan oleh Pontevia, Goala, dan
Poncin (2013) Kami juga mengharapkan
E-satisfaction untuk memediasi secara
total hubungan antara nilai akuisisi yang
dirasakan dan nilai transaksi yang
dirasakan dengan e-loyalty.
Pada Hipotesis ketujuh E-
Satisfaction berperan sebagai mediasi
secara parsial pada hubungan Nilai
Transaksi dan E-Loyalty. Peran mediasi
E-Satisfaction cukup besar, besarnya
pengaruh sebesar 0,249 < 0,05. Dengan
demikian hipotesis 7 diterima sesuai
dengan prosedur pengujian secara parsial
(Uji t) apabila sig value < 0,05 berarti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah signifikan, maka Ha7
diterima dan Ho7 ditolak. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
pontevia, Goala dan poncin (2013)
mereka mendapatkan bahwa nilai E-
satisfaction menurunkan pengaruh nilai
transaksi terhadap E - Loyalti seseorang
dalam membeli
Namun melihat dari rendahnya
nilai pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen menyatakan
bahwa terdapat pengaruh variabel lain
yang memiliki pengaruh lebih besar
terhadap variabel dependen pada
mahasiswa FEB unsyiah. Seperti variabel
motivasi, Harga dan lain-lain
PENUTUP
Berdasarkan dari hasil penelitian,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada hasil analisis menunjukkan
Nilai Akuisisi berpengaruh signifikan
terhadap E-Satisfaction. pada E-
Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
2. Pada hasil analisis menunjukkan
Nilai Transaksi berpengaruh
signifikan terhadap E-Satisfaction
pada E-Commerce Shopee di
kalangan Mahasiswa Universitas
Syiah Kuala
3. Pada hasil analisis menunjukkan
Nilai Akuisisi berpengaruh signifikan
terhadap E-Loyalty pada E-
Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
4. Pada hasil analisis menunjukkan
Nilai Transaksi berpengaruh
signifikan terhadap E-Loyalty pada E-
Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
5. Pada hasil analisis menunjukkan E-
Satisfaction berpengaruh signifikan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
232
positif terhadap E-Loyalty pada E-
Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
6. Berdasarkan hasil analisis mediasi
menunjukkan E-Satisfaction
memediasi secara parsial (partial
mediation) hubungan Nilai Akuisisi
terhadap E-Loyalty pada E-
Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
7. Berdasarkan hasil analisis mediasi
menunjukkan E-Satisfaction
memediasi secara parsial (partial
mediation) hubungan Nilai Transaksi
terhadap E- Loyalty pada E-
Commerce Shopee di kalangan
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
Sehingga peneliti mengemukakan
beberapa saran yang dapat digunakan
untuk keperluan penelitian, sebagai
berikut:
1. Pada variabel Nilai Akuisisi, item
pernyataan “Saya merasa puas
dengan barang yang saya beli karna
kegunaannya lebih dari ekspektasi”
memiliki nilai rata-rata yang terendah
dibandingkan item yang lain, peneliti
menyarankan untuk kedepannya
Vendor Shoppee memperbanyak
barang yang sering digunakan
konsumen untuk meningkatkan
kepuasan dalam diri konsumen. Dan
pada Item pertanyaan “Barang yang
saya beli di website ini memiliki nilai
yang bagus” dan “Pembelian ini
memiliki penawaran yang baik
dibandingkan dengan yang lain“
memiliki nilai rata – rata tertinggi,
dimana peneliti menyarankan untuk
selalu mempertahankan ini di website
nya.
2. Pada variabel Nilai Transaksi, item
pernyataan “Produk atau jasa yang di
beli layak dengan pengorbanan yang
saya lakukan” memiliki nilai rata-rata
yang terendah dibandingkan item
yang lain, peneliti menyarankan
untuk kedepannya vendor Shoppee
meningkatkan kualitas produk yang
ditampilkan agar konsumen lebih
meningkatkan ketertarikan
konsumen. Dan pada Iten pertanyaan
“Harga yang dibayarkan masih fair
jika dipertimbangkan dengan
performa produk atau jasa tersebut”
memiliki nilai rata – rata tertinggi,
dimana peneliti menyarankan untuk
mempertahankan harga yang dipatok
dalam aplikasi dan websitenya.
3. Pada Variabel E-Satisfaction, item
pernyataan “Website ini telah
memenuhi ekspektasi saya” memiliki
nilai rata-rata yang tertinggi. Peneliti
memberikan saran Dimana agar
vendor Shoppee terus
mempertahankan kualitas dan
tampilan website dan aplikasinya
agar tetap diminati oleh konsumen
untuk membeli produk.
4. Pada variabel E-Loyalty item
pernyataan “Jika saya akan
melakukan pembelian, saya akan
memilih website yang sama”
memiliki nilai rata-rata terendah
dibandingkan item yang lain. Peneliti
menyarankan untuk meperbaiki
sistem pembelian produk agar lebih
mempercepat dan mempermudan
dalam transaksi di websitenya.
REFERENSI
Audrain-Pontevia, A.-F., N’Goala, G., &
Poncin, I. (2013). A good deal
online: The Impacts of acquisition
and transaction value on E-
satisfaction and E-loyalty. Journal of
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
233
Retailing and Consumer Services,
20(5), 445–452.
Baron, R. M. and Kenny, D. A. (1986).
The Moderator-Mediator Variable
Distinction in Social Psychological
Research: Conceptual, Strategic, and
Statistical Considerations. Journal of
Personality and Social Psychology,
51(6), 1173-1182.
Chi, S. C., Jiun, W. C., & Lin, Y. (2015).
Female Online Shoppers: Examining
the Mediating Roles of e-
Satisfaction and e-Trust on e-
Loyalty. Internet Research, Vol.
23(4), 542 - 561.
Cooper, Donald R. & Pemela S.
Schindler. 2003. Business Research
Methods,.International Edition. New
York: McGraw-Hill, Inc.
Cooper, Donald R. & Pamela S.Schindler.
(2006). Bussines Research Methods,
9th edition. New York: McGraw-Hill
International Edition.
Darke, Peter & Dahl, Darren. (2003).
Fairness and Discounts: The
Subjective Value of a Bargain.
Journal of Consumer Psychology.
13, 328-338.
Ferdinand, Augusty. (2006). Metode
Penelitian Manajemen. Semarang:
Badan. Penerbit Universitas
Diponegoro.
Fornell, C., Johnson, M.D., Anderson,
E.W., Cha,J., Bryant, B.E., (1996).
The customer satisfaction index:
nature, purpose and findings. Journal
of Marketing, 60 (4), 7–18.
Ghalandari, Kamal. (2012). The Effect
of Performance Expectancy, Effort
Expectancy, Social Influence and
Facilitating Conditions on
Acceptance of E-Banking Services
in Iran: the Moderating Role of Age
and Gender. Middle-East. Journal of
Scientific Research.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS
(Edisi Ketiga). Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS
(Edisi Keempat). Semarang:Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Grewal, D., Monroe, K.B., Krishnan, R.,
(1998). The effects of price-
comparison advertising on buyer's
perceptions of acquisition value,
transaction value, and behavioral
intentions. Journal of Marketing 62
(2), 46–59.
Griffin, Jill. (2003). Customer Loyalty:
Menumbuhkan Dan
Mempertahankan Pelanggan.
Jakarta, Airlangga.
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M.,
& Sarstedt, M. (2014). A Primer on
Partial
Hansen, E., & Jonsson, E. 2013. E-
Loyalty in Fashion e-Commerce: An
Investigation in How to Create
ELoyalty. Master Thesis. Linnaeus
University
Jogiyanto, Hartono. (2006). Analisis &
Desain Sistem Informasi:
Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
Andi Offset.
Komara, Anton Tirta. (2013). Pengaruh E-
Service Quality Dan E-recovery
Service Quality terhadap E-
satisifaction Serta Implikasinya Pada
E-loyalty Pelanggan Maskapai
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
234
Penerbangan Air Asia. Jurnal
Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship
7(2)
Kotler, Philip. (2003). Manajemen
Pemasaran: Jilid 1. Edisi Milenium.
Jakarta. Prehallindo.
Lam, Shun & Shankar, Venkatesh &
Erramilli, Krishna & Murthy, Bvsan.
(2004). Customer Value,
Satisfaction, Loyalty, and Switching
Costs: An Illustration From a
Business-to-Business Service
Context. Journal of The Academy of
Marketing Science - J Acad Mark
Sci. 32. 293-311..
Lichtenstein, D.R., Netemeyer, R.G.,
Burton, S., (1990). Distinguishing
coupon prone- ness from value
consciousness: an acquisition-
transaction utility theory per-
spective. Journal of Marketing 54
(3), 54–67.
Lu, L. C., Chang, H. H., & Yu, S. T.
(2013). Online Shopper's Perceptions
of e-Retailers' Ethics, Cultural
Orientation, and Loyalty An
Exploratory Study in Taiwan.
Internet Research, 23(1), 47-68.
Malhotra, Yogesh. (2003). Measuring
Knowledge Assets of a Nation:
Knowledge Systems for
Development. Research Papers
Prepared for the Invited Keynote
Presentation at Meeting Knowledge.
Mano, H., Elliott, M.T., (1997). Smart
shopping: the origins and
consequences of price savings. in
Merrie Brucks and Deborah. In:
MacInnis, J. (Ed.), Advances in
Consumer Research, 24, 504–510.
Martinez, P., & Bosque, I. R. (2013). CSR
and Customer Loyalty: The Roles of
Trust, Customer Identification with
the Company and Satisfaction.
International Journal of Hospitality
Management, 35, 89-99.
Monroe, K.B., Krishnan, R., 1985. The
effects of price on subjective product
evaluations. In: Jacob Jacoby,
Olson, Jerry C. (Eds.), Perceived
Quality: How Consumers View
Stores and Merchandise. Lexington
Books, 209–232.
Peter, Paul J dan Jerry C Olson.2014.
Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran 2.Edisi 9. Jakarta:
Salemba Empat.
Prayitno. (2015). Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Reputasi Perusahaan
terhadap Kepuasan Konsumen
dengan Kepercayaan Sebagai
Variabel Moderasi. Jurnal Ekonomi
dan Kewirausahaan , 15(3), 321-
328.
Reichheld, F.F., Schefter, P. (2000). E-
Loyalty. Harvard Business Review,
78(4)
Sabiote, Carmen M., Dolores M.F., J.
Alberto Castaneda. (2012). E-service
quality as antecedent to e-satisfaction
The moderating effect of culture.
Online Information Review, 36(2)
Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. (2010).
Metodologi Penelitian Pendekatan.
Praktis dalam Penelitian.
Yogyakarta: Andi.
Sekaran, Uma. (2009). Research Methods
for Business: Metodologi Penelitian
untuk Bisnis. Edisi 4. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Schaupp, LC. and F. Bèlanger.
(2005). A conjoint analysis of online
consumer satisfaction. Journal of
Electronic Commerce Research. 6
(2). 95-111.
Setyaningsih, O. (2014). Pengaruh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 220-235 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
235
Persepsi Kualitas Pelayanan e-
Commerce terhadap Kepuasan
Pelanggan, Kepercayaan, dan
Loyalitas pada Produk Fashion.
Jurnal Bisnis dan Manajemen, 14(2),
67-80.
Thaler, R.H., (1983). Transaction utility
theory. In: Richard, P.Bagozzi,
Alice, M.Tybout (Eds.), Advances in
Consumer Research Volume 10.
Association for Consumer Research,
Provo UT, 229–232.
Thaler, R.H., (1985). Mental accounting
and consumer choice. Marketing
Science 4, 199–214
Tjiptono,Fandy. (2015). Strategi
Pemasaran. Yogyakarta:CV Andi.
Tjiptono,Fandy dan Gregorious Chandra.
2015. Service Manajemen
Mewujudkan Layanan Prima.
Yogyakarta: CV Andi.
Wong, K. K. (2015). Mediation analysis,
categorical moderation analysis, and
higher
Weaver, R., & Frederick, S. (2012). A
Reference Price Theory of the
Endowment Effect. Journal of
Marketing Research, 49(5), 696–707
Xia, L., Kukar-Kinney, M., Monroe, K.B.,
(2010). Effects of consumers' efforts
on price and promotion fairness
perceptions. Journal of Retailing, 86
(1), 1–10