Vitamin e Sebagai Antioksidan

Embed Size (px)

Citation preview

VITAMIN E SEBAGAI ANTIOKSIDANVitamin E (tokoferol), antioksidan yang paling banyak di alam. Vitamin E adalah suatu zat penyapu radikal bebas yang lipofilik. Vitamin ini berfungsi sebagai pelindung terhadap perioksidasi lemak di dalam membrane. Dari tiga vitamin yang memiliki kemampuan berfungsi sebagai antioksidan dan menghentikan reaksi berantai radikal bebas (vitamin E, vitamin C, dan karotenoid), vitamin E adalah satu-satunya yang berperan fisiologis sematamata untuk menyingkirkan radikal bebas. Vitamin E terdiri dari struktur tokoferol, dengan berbagai gugus metil yang melekat padanya, dan sebuah rantai sisi fitil. Diatara struktur tersebut, tokoferol- adalah antioksidan yang paling kuat. Vitamin E adalah penghenti reaksi penyebar radikal bebas yang efisien di membran lemak karena bentuk radikal bebas distabilkan oleh resonansi. Oleh karena itu, radikal vitamin E memiliki kecenderungan kecil untuk mengekstraksi sebuah atom hydrogen dari senyawa lain dan menyebarkan reaksi. Malahan, radikal vitamin E dapat berinteraksi secara langsung dengan radikal peroksi lemak sehingga ia kehilangan atom hidrogen lainnya, dan menjadi tokoferil kuinon yang teroksidasi sempurna.Vitamin E diserap dari traktus gastrointestinal melalui mekanisme yang serupa dengan mekanisme pada penyerapan vitamin larut-lemak lainnya, dan selanjutnya memasuki aliran darah lewat system aliran limfe dengan mula-mula terikat kilokrom dan kemudian -lipoprotein plasma. Sebenarnya kadar vitamin E dalam plasma memiliki korelasi dengan kadar lipid plasma. Vitamin tersebut disimpan dalam semua jaringan, dan simpanan jaringan dapat memberikan perlindungan terhadap defisiensi vitamin untuk periode waktu yang lama. Kira-kira vitamin tersebut diekskresikan dalam empedu dan sisanya diekskresikan sebagai glukoronida dalam urin.Vitamin E dijumpai dalam makanan di dalam fraksi lemak beberapa minyak nabati dan di hati, kuning telur, dan padi-padian. Vitamin ini diserap bersama dengan lemak, dan defisiensi simptomatik (bergejala) berikaitan dengan malansorpsi lemak. Vitamin E beredar dalam darah dalam partikel lipoprotein. Defisiensi vitamin E menimbulkan sindrom neurologis.Referensi B. Marks, Dawn, dkk. (2000). Biokimia Kedoketran Dasar. Jakarta: EGCIsselbacher, dkk. (1999). Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam: (Harrison's Principles of Internal Medicine). Jakarta: EGC