14
VITAMIN Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: • Larut lemak : vit A, D, E dan K • Larut air : vit B kompleks dan vit C Tiamin (vitamin B1) Kebutuhan sehari Kebutuhan minimum adalah 0,3 mg/1000 kcal, sedangkanAKG di Indonesia ialah 0,3-0,4 mg/hari untuk bayi, 1,0mg/hari untuk orang dewasa dan 1,2 mg/hari untuk wanitahamil. Farmakokinetik Pada pemberian parenteral, absorbsinya cepat dansempurna. Absorbsi per oral maksimum 8-15 mg/hari yangdicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satuhari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringantubuh. Efek samping Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah pemberian IV dosis besar. Sediaan Tiamin HCl (vit B1, aneurin HCl) tersedia dalam bentuktablet 5- 500 mg, larutan steril 100-200 mg untukpenggunaan parenteral, dan eliksir 2-25 mg/ml. dosis 2-5 mg/hari (pencegahan) dan 5-10 mg tiga kalisehari (pengobatan) Indikasi Wanita hamil yang kurang gizi Penderita emesis gravidarum Riboflavin (vitamin B2) Kebutuhan sehari

Vitamin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin vitamin

Citation preview

Page 1: Vitamin

VITAMIN

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan:

• Larut lemak : vit A, D, E dan K

• Larut air : vit B kompleks dan vit C

Tiamin (vitamin B1)

Kebutuhan sehari

Kebutuhan minimum adalah 0,3 mg/1000 kcal, sedangkanAKG di Indonesia ialah 0,3-

0,4 mg/hari untuk bayi, 1,0mg/hari untuk orang dewasa dan 1,2 mg/hari untuk wanitahamil.

Farmakokinetik

Pada pemberian parenteral, absorbsinya cepat dansempurna. Absorbsi per oral

maksimum 8-15 mg/hari yangdicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satuhari

sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringantubuh.

Efek samping

Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah pemberian IV dosis besar.

Sediaan

• Tiamin HCl (vit B1, aneurin HCl) tersedia dalam bentuktablet 5-500 mg, larutan steril

100-200 mg untukpenggunaan parenteral, dan eliksir 2-25 mg/ml.

• dosis 2-5 mg/hari (pencegahan) dan 5-10 mg tiga kalisehari (pengobatan)

Indikasi

• Wanita hamil yang kurang gizi

• Penderita emesis gravidarum

Riboflavin (vitamin B2)

Kebutuhan sehari

Minimum 0,3 mg/1000 kcal.

Farmakokinetik

Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsidengan baik dan distribusi

merata di seluruh jaringan.

Indikasi

• Untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2yang sering menyertai pellagra atau

defisiensi vitaminB-kompleks lainnya, sehingga riboflavin diberikanbersama vitamin

lainnya.

• Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/hari.

Page 2: Vitamin

Asam Nikotinat (Niasin)

Kebutuhan sehari

Kebutuhan minimal asam nikotinat untuk mencegah pellagrarata-rata 4,4 mg/1000 kcal,

pada dewasa asupan minimal 13mg.

Farmakokinetik

Niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi. Ekskresinya melaluiurin, sebagian kecil dalam

bentuk utuh dan sebagian lainnyadalam bentuk berbagai metabolitnya.

Sediaan dan posologi

• Tablet niasin mengandung 25-750 mg. Sediaan untuk injeksimengandung 50 atau 100

mg niasin/ml. Tablet niasinamid 50-1000 mg, dan larutan untuk injeksi mengandung 100

mg/ml.

• Untuk pengobatan pellagra pada keadaan akut dianjurkandosis oral 50 mg diberikan

sampai 10 kali sehari, atau 25 mgniasin 2-3 kali sehari secara intravena.

Piridoksin (vitamin B6)

Kebutuhan sehari

Kira-kira 2 mg/100 mg protein.

Farmakokinetik

Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin mudah diabsorbsi melalui salurancerna. Ekskresi

melalui urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksatdan piridoksal.

Efek samping

Dapat menyebabkan neuropati sensorik atau sindrom neuropati dalamdosis antara 50

mg-2 g per hari untuk jangka panjang.

Sediaan dan indikasi

• Tablet piridoksin HCl 10-100 mg dan sebagai larutan steril 100 mg/mlpiridoksin HCl

untuk injeksi.

• Untuk mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6 diberikan bersamavitamin B

lainnya atau sebagai multivitamin untuk pencegahan danpengobatan defisiensi vitamin

B-kompleks. Indikasi lain untuk mencegahatau mengobati neuritis perifer oleh obat,

misalnya setelah pemberianobat isoniazid.

Page 3: Vitamin

Asam pantotenat

Kebutuhan sehari

Kebutuhan sehari 5-10 mg.

Farmakokinetik

• Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan distribusinya ke seluruh tubuh dengan kadar 2-

45mcg/g. Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urindan 30% melalui tinja.

Sediaan

• Dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dandalam bentuk larutan steril untuk injeksi

dengan kadar50 mg/ml.

Biotin

• Gejala defisiensi biotin :dermatitis, sakitotot, rasa lemah, anoreksia, anemiaringan.

• Berfungsi sebagai koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi.

• Jumlah biotin yang diperlukan sehariberkisar antara 150-300 g.

Kolin

Fungsinya:

• Sebagai prekursor asetilkolin.

• Dalam metabolisme lemak, kolin berkhasiat lipotropik(dapat menurunkan kadar lemak dalam

hati) dalampengobatan penyakit hati seperti sirosis hepatis,hepatitis.

• Dalam metabolisme intermedier, sebagai donor metildalam pembentukan berbagai asam

amino esensial.

Kebutuhan

• Kebutuhan tubuh sehari-hari belum dapat ditentukan,tetapi dalam makanan sehari-hari rata-

rata terdapat500-900 mg.

• Penggunaan per oral cukup aman dengan LD50 200-400 g.

Inositol

• Sudah sejak lama diketahui bahwa penderita diabetes mengekskresi inositol dalam

urinedengan kadar tinggi. Inositol merupakanisomer glukosa dan dalam badan mudahberubah

menjadi inositol.

• Gejala defisiensi inositol yang terlihat padahewan coba adalah gangguan

pertumbuhan,alopesia dan gangguan laktasi.

VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)

Defisiensi

• Defisiensi dicegah dengan pemberian sayur-mayur atau buah-buahan segar.

Page 4: Vitamin

• Bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor

danantioksidan.

• Gejala awal adalah malaise, mudah tersinggung, gangguan emosi, artralgia,

hiperkeratosisfolikel rambut, perdarahan hidung dan petekie. Skorbut terlihat bila kadar vitamin

C padaleukosit dan trombosit < 2 mg/dl dan ini terjadi setelah mendapat diet yang

tidakmengandung vitamin C selama 3-5 bulan. Orang tua, alkoholisme, penderita

penyakitmenahun sangat peka terhadap timbulnya skorbut.

Farmakokinetik

• Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Ekskresi melalui urine dalam bentuk utuh danbentuk

garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4mg%.

Kebutuhan sehari

• AKG vitamin C ialah 35 mg untuk bayi dan meningkat sampai kira-kira 60 mg pada

dewasa.Kebutuhan akan vitamin C meningkat 300-500% pada penyakit infeksi, tuberkulosis,

tukakpeptik, penyakit neoplasma, pasca bedah atau trauma, pada hipertiroid, kehamilan

danlaktasi. Pada masa hamil dan laktasi diperlukan tambahan vitamin C 10-25 mg/hari.

Efek samping

• Dosis lebih dari 1 g/hari dapat menyebabkan diare dan dapat meningkatkan

bahayaterbentuknya batu ginjal, karena sebagian vit C dimetabolisme dan diekskresi

sebagaioksalat.

Sediaan dan indikasi

• Dalam bentuk tablet & larutan mengandung 50-1500 mg. Untuk sediaan suntik mengandung

vitamin C 100-500 mg.

• Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan skorbut.

VITAMIN A

Sumber

• berasal dari karoten (provitamin A)

• terdapat pada mentega, telur, hati dan daging

• terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya retinol (vitamin A1) dan 3-dehidroretinol (vitamin

A2). Asam retinoat (tretinoin, isotretinoin) merupakan hasiloksidasi group alkohol dari retinol.

Farmakodinamik

• untuk regenerasi pigmen retina mata dalam proses adaptasi gelap.

• Retinol (vitamin A1) memegang peranan penting pada kesempurnaan fungsi danstruktur sel

epitel, karena retinol berperan dalam diferensiasi sel dan proliferasiepitel.

Page 5: Vitamin

• Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang, alat reproduksi dan perkembangan

embrio.

Defisiensi

• Terjadi bila :

1. kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu (sirosis hati)

2. terdapat defisiensi protein (transport)

3. absorpsi di usus terganggu

4. asupan vitamin A yang kurang.

• Gejala yang paling dini berupa buta senja. . Defisiensi lebih berat menyebabkan gangguan

pada mata yang berupa xeroftalmia, timbulnya bercak Bitot, keratomalasia, dan akhirnya

kebutaan.

Hipervitaminosis A

• terjadi akibat penggunaan vitamin A lebihdari 700-3000 IU/kg/hari untuk beberapabulan

sampai beberapa tahun.

• kerusakan hati pada anak dapat timbulkarena penggunaan vitamin A dengandosis yang

sesuai AKG untuk orangdewasa selama beberapa tahun dandengan dosis 5 kali AKG selama

7-10tahun pada orang dewasa.

Lanjutan Vitamin A:

Kebutuhan manusia

• wanita 500 RE dan pria 600 RE.

• Dosis karoten yang diperlukan kurang lebih 2 kali dosis

vitamin A.

Farmakokinetik

• diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna dan kadarpuncak dalam plasma setelah 4 jam

• Absorpsi berkurang bila diet kurang mengandungprotein, atau pada penyakit infeksi tertentu,

dan padapenyakit hati seperti hepatitis, sirosis hati atau obstruksibiliaris.

• disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlahkecil ditemukan juga di ginjal, adrenal,

paru, lemakintraperitoneal dan retina.

Lanjutan Vitamin A:

Indikasi

• untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.

• tetapi retinol sejumlah 20.000 IU/hari selama 1 atau 2bulan pada bayi atau anak sehat dengan

makanan yangbaik dapat menimbulkan gejala keracunan.

Page 6: Vitamin

• Gejala defisiensi vitamin A pada anak diberikan secarasuntikan sebanyak 100.000 unit untuk

satu kalipemberian dan dilanjutkan dengan pemberian oral.Tambahan suntikan 20.000 unit tiap

minggu dapatdianjurkan.

• Pemberian vitamin E bersama dengan vitamin A dapatmeningkatkan efektivitas vitamin A dan

mencegah ataumengurangi kemungkinan terjadinya hipervitaminosis A.

• Vitamin A juga digunakan untuk pengobatan penyakitkulit tertentu seperti akne, psoriasis, dan

iktiosis.

Lanjutan Vitamin A:

Posologi

• tersedia secara oral, suntikan dan topikal.

• Vitamin A kapsul mengandung 3-15 mg retinol (10.000-

50.000 IU) per kapsul.

• Pada defisiensi berat, dosis pemberian IM pada orangdewasa dan anak berusia lebih dari 8

tahun: 50.000-100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan 50.000 IU/hari untuk 2 minggu.

Pada anak 1-8 tahun diberikan dosis 5.000-15.000 IU/hari untuk 10 hari dan bayi 5.000-

10.000 IU/hari untuk 10 hari.

• Dosis oral pada orang dewasa dan anak lebih dari 8tahun ialah 100.000 IU/hari selama 3 hari

diikuti dengan50.000 IU/hari selama 2 minggu, dilanjutkan dengan10.000-20.000 IU/hari untuk 2

bulan.

VITAMIN D

• Berguna untuk mencegah dan mengobatirakitis (dicegah ataupun diobati denganminyak ikan

atau dengan sinar matahariyang cukup).

Farmakodinamik

• Pengatur homeostatik kalsium plasma.

• Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfatmelalui usus halus.

• Pengaturan kadar kalsium plasmadipengaruhi juga oleh hormon paratiroid(HPT) dan

kalsitonin.

Lanjutan vitamin D

Defisiensi

• Terjadi penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnyamerangsang sekresi HPT yang berakibat

meningkatnyareabsorpsi tulang.

• Pada bayi dan anak mengakibatkan gangguan pertumbuhan tulang (penyakit rakitis).

Page 7: Vitamin

• Berkurangnya kalsifikasi menyebabkan deformitas tulang seperti kifosis, skoliosis, tulang

tasbeh pada dada, kraniotabes pada anak usia dibawah 1 tahun dan genu varus atau genu

valgus pada anak yang sudah dapat berjalan.

Lanjutan vitamin D

Hipervitaminosis D

• Gejalanya berupa hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak (ginjal, pembuluh

darah, jantung dan paru), anoreksia, mual, diare, sakit kepala, hipertensi dan

hiperkolesterolemia.

Kebutuhan sehari

• 400 unit/hari.

Lanjutan vitamin D

Farmakokinetik

• Absorpsi melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan sempurna.

Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore akan mengganggu

absorpsi vitamin D.

• Disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh, untuk menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme

lebih dahulu melalui serangkaian proses hidroksilasi di ginjal dan hati.

• Ekskresi melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.

Lanjutan vitamin D

Sediaan dan indikasi

• Tersedia dalam beberapa macam bentuk sediaan

• Selain untuk pencegahan dan pengobatan rakitis, vitamin D antara lain digunakan

untuk osteomalasia, hipoparatiroidisme dan tetani infantil, dan untuk keadaan lain dengan

alasan penggunaan yang belum atau tidak diketahui misalnya pada psoriasis, artritis, dan hay

fever.

Lanjutan vitamin D

• Pada rakitis, dosis 1.000 unit/hari akan mengembalikan kadar kalsium dan fosfat plasma

menjadi normal setelah ±10 hari, sedangkan hasil pemeriksaan radiologik akan menunjukkan

penyembuhan dalam waktu 3 minggu.

• Hipoparatiroidisme diperlukan 50.000-250.000 unit (dosis penunjang).

• Tambahan vitamin D diperlukan pada masa hamil, laktasi dan pada orang tua agar asupan

vitamin D per hari 400 IU.

Page 8: Vitamin

• Pada bayi prematur atau bayi yang mendapat ASI dalam jumlah yang tidak cukup diperlukan

dosis pencegahan 400 IU/hari.

• Bayi yang kemungkinan besar mengalami rakitis (sindrom malabsorpsi, lahir dari ibu yang

mengalami defisiensi vitamin D) memerlukan sampai 30.000 IU/hari.

VITAMIN E

• Terdapat pada telur, susu, daging, buah-buahan, kacang-kacangan dan sayur-sayuran,

misalnya selada dan bayam.

Farmakodinamik

• Sebagai antioksidan, mencegah oksidasi bagian sel yang penting atau mencegah

terbentuknya hasil oksidasi yang toksik (hasil peroksidasi asam lemak tidak jenuh).

• Defisiensi biasanya lebih sering disebabkan oleh gangguan absorpsi, misalnya steatore,

obstruksi biliaris dan penyakit pankreas.

• Bayi prematur dengan makanan yang kaya asam lemak tidak jenuh ganda dan kurang vitamin

E akan mengalami lesi kulit, anemia hemolitik dan udem.

Larutan Vitamin E

Kebutuhan sehari

• Asupan 10-30 mg cukup untuk mempertahankan kadar normal di dalam darah.

Farmakokinetik

• Diabsorpsi baik melalui saluran cerna. Dalam darah terutama terikat dengan beta-lipoprotein

dan didistribusi ke semua jaringan.

• Kebanyakan diekskresi secara lambat ke dalam empedu, sedangkan sisanya diekskresi

melalui urine sebagai glukuronida dari asam tokoferonat atau metabolit lain.

Larutan Vitamin E

Sediaan dan indikasi

• Terdapat dalam bentuk d atau campuran d dan I isomer dari tokoferol, -tokoferol asetat, -

tokoferol suksinat.

• Sediaan oral (tablet dan kapsul) mengandung 30-

1.000 IU. Suntikan (larutan) mengandung 100 atau 200 IU/ml.

• Indikasi pada keadaan defisiensi yang dapat terlihat dari kadar serum yang rendah dan atau

peningkatan fragilitas eritrosit terhadap hydrogen peroksida (pada bayi prematur dengan berat

badan yang rendah, pada penderita-penderita dengan sindrom malabsorpsi dan steatore, dan

penyakit dengan gangguan absorpsi lemak).

VITAMIN K

• Vitamin K alam:

Page 9: Vitamin

1. vitamin K1 (filokuinon=fitonadion) Digunakan untuk pengobatan Terdapat pada kloroplas

sayuran berwarna hijau dan buah-buahan.

2. vitamin K2 (senyawa menakuinon) Disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri gram-

positif.

Lanjutan Vitamin K

Farmakodinamik

• Berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa faktor pembekuan darah yaitu protrombin,

faktor VII (prokonvertin), farktor IX (faktor Christmas) dan faktor X (faktor Stuart) yang

berlangsung di hati.

Kebutuhan manusia

• Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar 50% dari kebutuhan vitamin K per hari. Lanjutan

Vitamin K

Defisiensi

• Menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa faktor pembekuan darah

• Defisiensi vitamin K terjadi karena:

1. Gangguan absorbsi vitamin K

2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis

3. Pemakaian antikoagulan

Farmakokinetik

• Absorpsi melalui usus sangat tergantung dari kelarutannya.

• Absorpsi filokuinon dan menakuinon berlangsung baik bila ada garam-garam empedu,

sedangkan menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun tidak ada

empedu. Lanjutan Vitamin K

Sediaan dan indikasi

• Tablet fitonadion 5 mg. Emulsi fitonadion mengandung 2 atau 10 mg/ml(parenteral)

• Tablet menadion 2,5 dan 10 mg. Larutan menadion dalam minyak yang mengandung 2,

10, dan 25 mg/ml (IM)

• Tablet menadion natrium bisulfit 5 mg. Larutan menadion natrium bisulfit mengandung 5 dan

10 mg/ml (parenteral)

• Tablet menadiol natrium difosfat 5 mg. Larutan menadiol natrium difosfat yang mengandung 5

dan 10 mg/ml (parenteral)

Lanjutan Vitamin K

• Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K.

Page 10: Vitamin

• Pada bayi baru lahir hiprotrombinemia terjadi karenab belum adanya bakteri yang mensintesis

vitamin K dan tidak adanya depot vitamin K. Filokuinon merupakan obat terpilih untuk tindakan

pencegahan tersebut dan diberikan sejumlah 0,5-1 mg IM atau IV segera setelah bayi

dilahirkan.

• Dilakukan juga pada bayi prematur atau bayi aterm yang dilahirkan dengan bantuan forseps

atau ekstraksi vakum, dan diberikan dengan dosis 2,5 mg untuk 3 hari berturutturut.

• Untuk pengobatan perdarahan pada bayi dapat diberikan 1 mg IM atau IV dan bila perlu dapat

diulangi setelah 8 jam.

MINERAL

Kalsium

• Untuk absorpsi diperlukan vitamin D

• Kebutuhan kalsium meningkat pada masa pertumbuhan, selama laktasi dan pada wanita

pascamenopause.

• Bayi yang mendapat susu buatan memerlukan tambahan kalsium.

Fosfor

• Terdapat pada semua jaringan tubuh dan di dalam tulang dan gigi dalam jumlah yang hampir

sama dengan kalsium.

• Fosfor penting sebagai buffer cairan tubuh.

• Perbandingan kandungan kalsium dan fosfor dalam makanan dianjurkan 1 : 1.

Magnesium

• Magnesium mengaktivasi banyak system enzim (misalnya alkali fosfatase, leusin

aminopeptidase) dan merupakan kofaktor yang penting pada fosforilasi oksidatif, pengaturan

suhu tubuh, kontraktilitas otot dan kepekaan saraf.

• Hipomagnesemia meningkatkan kepekaan saraf dan transmisi neuromuskuler. Pada keadaan

defisiensi berat mengakibatkan tetani dan konvulsi.

Kalium

• Perbedaan kadar kalium (kation utama dalam cairan intrasel) dan natrium (kation utama dalam

cairan ekstrasel) mengatur kepekaan sel, konduksi impuls saraf dan keseimbangan dan

volume cairan tubuh.

• Hipokalemia dapat terjadi pada anak-anak yang makanannya tidak mengandung protein.

Penyebab hipokalemia yang paling sering adalah terapi diuretik terutama tiazid.

• Penyebab hipokalemia lain adalah diare yang berkepanjangan terutama pada anak,

hiperaldosteronisme, terapi cairan parenteral yang tidak tepat atau tidak mencukupi,

penggunaan kortikosteroid atau laksan jangka lama.

Page 11: Vitamin

• Hiperkalemia disebabkan gangguan ekskresi kalium oleh ginjal yang dapat terjadi pada pasien

dengan insufisiensi korteks adrenal, gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik terminal, suplementasi

vitamin K yang tidak sesuai dosis atau indikasinya, atau penggunaan antagonis aldosteron

Natrium

• Natrium penting untuk membantu mempertahankan volume dan keseimbangan cairan tubuh.

• Kadarnya dalam cairan tubuh diatur oleh mekanisme homeostatik.

• Pembatasan natrium seringkali dianjurkan pada pasien gagal jantung kongestif, sirosis hati

dan hipertensi.