Upload
vongoc
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
VISUALISASI CERITA SEJARAH SUMPAH PALAPA MELALUI MEDIA KOMIK
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III
Desain Komunikasi Visual Jurusan Seni Rupa
Oleh :
BRAMANTYA PERDANA PUTRA C. 9505024
PROGRAM STUDI D III DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Konsep Karya Tugas Akhir Dengan Judul
VISUALISASI CERITA SEJARAH SUMPAH PALAPA MELALUI MEDIA KOMIK
Disetujui untuk dipertahankan oleh Dewan Penguji
Pembimbing Tugas Akhir I
Arief Iman Santoso, S.Sn
Pembimbing Tugas Akhir II
Anugrah Irfan Ismail, S.Sn NIP. 19790327 200501 1 002 NIP. 19830722 008121 003
Mengetahui
Koordinator Tugas Akhir
Arief Iman Santoso, S.Sn NIP. 19790327 200501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Pengantar Karya Tugas Akhir
Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir
Pada tanggal,
Panitia Penguji
Ketua Sidang Tugas Akhir Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum (…………………….) NIP. 19751201 200112 1 002 Sekretaris Sidang Tugas Akhir Esty Wulandari, S.Sos, M.Si (…………………….) NIP. 19791109 200801 2 015 Pembimbing Tugas Akhir I Arief Iman Santoso, S.Sn (…………………….) NIP. 19790327 200501 1 002 Pembimbing Tugas Akhir II Anugrah Irfan Ismail, S.Sn (…………………….) NIP. 19830722 008121 003
Mengetahui Ketua Program Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa D3 Desain Komunikasi Visual
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D Andreas Slamet Widodo S.Sn, M.Hum NIP. 19600328198601 1 1001 NIP. 19751201 200112 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S. Al Mujaadilah: 11)
”Bekerja keras tidak akan membuat kita mati tetapi yang akan membuat kita mati
adalah kebosanan” (David Olgivly)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini saya persembahkan untuk semua keluargaku yang selalu mendukungku dan pujaan hatiku yang selalu memberiku semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul VISUALISASI CERITA SEJARAH
SUMPAH PALAPA MELALUI MEDIA KOMIK. Shalawat serta salam juga
penulis haturnya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
pengikutnya sampai akhir jaman. Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai
gelar Ahli Madya Diploma III program studi D3 Desain Komunikasi Visual,
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan,
dorongan, bimbingan serta kritik dan saran dari semua pihak yang telah
membantu penulis, baik lingkungan kampus maupun lingkungan dari luar kampus
Universitas Sebelas Maret. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa UNS.
2. Andreas Slamet Widodo S.Sn, M.Hum selaku Ketua Program Studi D
III Desain Komunikasi Visual.
3. Arief Iman Santoso, S.Sn selaku Pembimbing I dan Koordinator
Tugas Akhir yang senantiasa membimbing dan mengarahkan hingga
selesainya Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Anugrah Irfan Ismail, S.Sn selaku Pembimbing Akademis sekaligus
Pembimbing II yang senantiasa membimbing dan mengarahkan
hingga selesainya Tugas Akhir ini.
Banyak kekurangan yang dimiliki oleh penulis dalam pengerjaan Tugas
Akhir ini untuk itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun
dari anda.
Surakarta,
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………. v
KATA PENGANTAR …………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah……………………………………….. 2
C. Tujuan…………………………………………………….. 3
BAB II IDENTIFIKASI DATA……………………………………... 4
A. Data Produk ……………………………………………..... 4
B. Target Market ……………………………………………. 9
C. Komparasi ……………………………………………….. 10
BAB III KONSEP PERANCANGAN………………………………… 14
A. Gagasan Visual Karya ……………………………………. 14
1. Sinopsis Cerita (Ringkasan Cerita) …………………… 14
2. Storyline ……………………………………………….. 19
B. Konsep Visual Karya ………………………………………. 26
1. Teknik Gambar …………………………………………. 26
2. Rekomendasi Desain ….……………………………..…. 26
3. Gaya Gambar …………………………………………… 27
C. Perencanaan Desain pra Komik…………………………….. 29
1. Desain Logo Judul……………………………………... 29
2. Desain Karakter…………………………………….….. 30
3. Karakter Background ………………………………….. 36
D. Detail Teknis Karya ……………………………………….. 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
E. Perencanaan Media ………………………………………….. 38
1. Tujuan Media ……………………………………………. 38
2. Media Penunjang (Media Promosi) ……………………… 39
F. Target Karya ………………………………………………… 44
G. Perancangan Desain Promosi Penunjang ……………………. 45
BAB IV VISUALISASI KARYA ……………………………………… 49
A. Visualisasi Rancangan Komik…………………………….. 49
1. Tumbnail ( Sket Kasar )………………………………… 49
2. Karya Jadi…………………………………………….. 50
3. Cover dan Back Cover Komik………………………… 52
4. Logo Judul…………………………………………….. 53
B. Visualisasi Rancangan Desain Promosi Penunjang ……….. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………. 64
A. Kesimpulan………………………………………………… 64
B. Saran ………………………………………………………. 64
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 66
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komik bisa dikatakan sebuah novel bergambar, dimana gambar sangat
berperan dalam sebuah cerita yang dibuat oleh pengarangnya. Dalam pembuatan
sebuah komik seorang artis komik berperan sebagai pengarang cerita sekaligus
artis gambar dalam sebuah komik. Banyak sekali jenis atau gaya penggambaran
sebuah komik, mulai dari yang bergaya kartun imajinasi sampai gambar realis,
setiap komik memiliki gaya gambar yang berbeda-beda, namun demikian semua
itu kembali lagi kepada ciri khas artis pembuat komik tersebut.
Di dunia komik terdapat dua aliran komik, yaitu komik Industri dan komik
underground. Komik Industri yang penulis ketahui, dalam pemasaran sebuah
komik melalui label-label industri yang ada, dari segi gambar dan cerita, komik
industri menganut aturan yang ada, yang jelas pada intinya komik industri hanya
sekedar untuk meraih untung yang banyak dari penjualan sebuah komik. Berbeda
dengan komik underground atau bisa kita sebut dengan komik indie, munculnya
komik underground adalah dari rasa pemberontakan dari aturan komik yang ada.
Dari segi gambar dan cerita komik underground hanya membutuhkan idealisme
artis, tak jarang komik underground mempunyi ilustrasi yang tidak wajar dan
ceritanya pun bersifat imajinasi dari artis pembuat komik. Disisi lain penjualan
komik underground hanya dijual dikalangan minoritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk menceritakan kembali
bagaimana perjuangan Patih Gajah Mada mempersatukan Nusantara kita ke dalam
komik berdasarkan sejarah yang ada, sehingga masyarakat tahu betul bagaimana
perjuangan Patih Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara kita yang pada
akhir-akhir ini sering timbul konflik horizontal di sekitar kita, agar masyarakat
sadar betul apa arti persatuan dan kesatuan bangsa. Sengaja penulis mengambil
cerita tentang bagaimana perjuangan Patih Gajah Mana pada masa itu,
dikarenakan pengorbanan yang begitu besar yang di lakukan Patih Gajah Mada
demi bersatunya Nusantara, dan juga untuk meramaikan industri komik di
Indonesia. Penulis sedikit banyak mengetahui kondisi dunia komik di Indonesia
semakin lama semakin didominasi oleh komik luar, penulis berharap dengan
adanya komik ini disamping masyarakat dapat menghargai apa arti persatuan dan
kesatuan bangsa, juga untuk mengenalkan kepada dunia bahwa negara kita
memiliki bermacam-macam kebudayaan yang luhur sekaligus meramaikan dunia
komik di Indonesia agar komik Indonesia semakin dikenal dinegara sendiri dan
bisa bersaing dengan komik-komik dari luar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat konsep perancangan visual cerita sejarah Sumpah
Palapa melalui media komik ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
2. Bagaimana memvisualisasikan cerita sejarah Sumpah Palapa menjadi
cerita yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat dengan tidak
merubah cerita yang ada ?
C. Tujuan
1. Membuat konsep perancangan visual untuk cerita sejarah Sumpah Palapa
melalui media komik.
2. Menciptakan visualisasi cerita Sejarah Sumpah Palapa menjadi cerita yang
menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB II
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Produk
Perkembangan komik lokal di Indonesia sangatlah memprihatinkan,
banyak dari masyarakat lebih memilih komik dari luar ketimbang komik hasil
karya anak bangsa sendiri, Padahal dari segi artwork dan cerita komik lokal
tidaklah kalah dibanding komik luar, malahan komik lokal sangatlah merakyat
dikarenakan banyak komik lokal mengambil cerita yang berasal dari sekitar
masyarakat Indonesia, baik yang bertemakan sejarah maupun cerita rakyat,
sedangkan komik luar sering mengambil cerita-cerita fantasi atau berdasar
imajinasi artis komik tersebut.
Sekarang dinegara kita komik yang bertemakan sejarah jarang ditemui,
dikarenakan banyak artis komik dinegara kita dalam berkarya hanya menuruti
idealismenya sendiri. Tak jarang anak-anak sekarang mengetahui kejadian-
kejadian sejarah hanya dari bangku sekolah, padahal dunia komik sangatlah dekat
dengan dunia anak. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab komik-komik
yang bertemakan sejarah kurang diminati oleh masyarakat Indonesia.
Cerita Sumpah Palapa itu sendiri terdapat beberapa versi yang berasal dari
sumber yang berbeda, dan pada tugas akhir ini penulis mengambil cerita sejarah
Sumpah Palapa dari salah satu sumber untuk divisualisasikan menjadi komik
tanpa mengurangi inti dari cerita sejarah Sumpah Palapa. Alasan penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
memvisualisasikan cerita sejarah Sumpah Palapa dikarenakan dalam cerita
Sumpah Palapa Gajah Mada sebagai Mahapatih Majapahit bersumpah untuk
menaklukkan kerajaan-kerajaan (negara) di Nusantara dibawah kekuasaan
Majapahit yang menjadi cikal bakal adanya negara Indonesia, juga memaknai
sifat pengorbanan Gajah Mada yang begitu besar demi tercapainya persatuan dan
kesatuan Nusantara dan untuk menimbulkan rasa memiliki cerita-cerita sejarah
Nusantara kita.
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan atau sumpah yang dikemukakan
oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi
Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M). Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks
Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi :
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah
Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah
ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo,
ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
Terjemahannya :
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia
Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan)
melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru,
Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru
akan) melepaskan puasa".
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah
Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum
dikuasai Majapahit.
Arti nama-nama tempat
Gurun = Nusa Penida
Seran = Seram
Tanjung Pura = Kerajaan Tanjungpura, Ketapang, Kalimantan Barat
Haru = Sumatra Utara (ada kemungkinan merujuk kepada Karo)
Pahang = Pahang di Semenanjung Melayu
Dompo = Sebuah daerah di pulau Sumbawa
Bali = Bali
Sunda = Kerajaan Sunda
Palembang = Palembang atau Sri Wijaya
Tumasik = Singapura (Sumber : http://id.wikipedia.org)
Berdasarkan cerita yang sarat dengan makna, maka komik Sumpah Palapa
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tema Cerita
Komik ini mengangkat kisah perjuangan Gajah Mada dalam
mempersatukan Nusantara yang sekarang ini jarang penulis temui ceritanya
diberbagai media dan sedikit ditambah imajinasi penulis dengan tanpa
mengurangi pesan yang terkandung didalamnya dan cerita sebenarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita
dengan mengikuti perjalanan hidup karakter tokoh utama. Alur cerita
sebagian besar berupa alur cerita lurus dan berdasarkan sejarah yang ada
untuk membawa pikiran pembaca memahami isi cerita dengan baik.
2. Fungsi
Fungsi utama dalam perancangan komik Sumpah Palapa adalah
pelestarian budaya sekaligus memaknai arti persatuan dan kesatuan, serta
fungsi komik sebagai media hiburan, mengingat komik merupakan media
yang efektif dalam membentuk mentalitas pembacanya.
Visualisasi Komik
Komik ini berbentuk komik buku dengan patokan ukuran komik model
Amerika 17,5 cm x 25 cm, tebal halaman 43 halaman, adapun bentuk visualisasi
dari komik ini melalui kriteria sebagai berikut :
1) Tehnik Gambar
Tehnik gambar menggunakan tehnik manual pada perancangan bentuk
sketsa, kemudian proses layout dan finishing menggunakaan tehnik digital
dengan komputer.
2) Typografi
Typografi dalam halaman cover meliputi judul, credits, (keterangan
tentang writer, penciler, inker, dan sebagainya) dan indica (keterangan tentang
penerbit, waktu terbit, pemegang hak cipta, dan sebagainya), sedangkan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
hal isi digunakan untuk keperluan lattering yang meliputi kalimat dialog,
narasi, sound effect, dan sebagainya. Untuk mendukung kesan yang akan
disampaikan dalam sebuah pesan, typografi disesuaikan dengan karakter
pesan tersebut.
3) Gaya Gambar
Gaya gambar menggunakan jenis semi realis adalah perpaduan antara gaya
gambar kartun dan realis, mengacu komik-komik Amerika. Alasan
menggunakan gaya tersebut adalah untuk menekankan gagasan dalam konsep
dan sasaran yang akan dituju.
4) Desain Properti
Desain properti berupa kostum, aksesoris dan latar belakang. Desain
disesuaikan dengan tema dan jaman pada saat terjadi pada cerita tersebut.
5) Desain Karakter
Desain karakter disesuaikan dengan tema dan ditambah imajinasi penulis.
6) Layout
Cara membaca komik ini sesuai dengan cara membaca yang lazim dengan
komik di Indonesia, dari ke kiri ke kanan, dan atas kebawah, halaman dimulai
dari lembaran pertama sebuah cover depan dan berakhir pada lembaran
sebelum cover belakang. Bentuk panel dibuat bervariasi disesuaikan dengan
ilustrasi dan kesan yang akan disampaikan. Panel dalam komik ini dibuat
bervariasi, tidak hanya menggunakan bentuk kotak dengan ukuran yang sama,
dan gambar dibuat melebihi pada garis panel, hal itu dimaksudkan agar
pembaca tidak merasa bosan. Sudut padang yang digunakan meliputi sudut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
pandang mata burung (tampak atas), sudut pandang manusia (tampak normal),
sudut pandang mata katak (tampak bawah), hal itu dimaksudkan agar
menimbulkan kesan ruang, dan lebih menarik untuk menyimaknya.
7) Pesan Komik
Komik begitu melekat pada anak-anak dan remaja, sebuah masa yang haus
akan keinginan bermain dan berfantasi. Mungkin atas dasar demikianlah
komik memiliki kekuatan yang boleh dikatakan bisa untuk berimajinasi.
Sebuah spirit seorang bocah yang serba ingin tahu dan penuh dengan
imajinasi.sementara dipihak lain komik juga mendapat image sebagai
penghambat pelajaran anak, karena dianggap membuat malas, membuang-
buang waktu dan mengurangi minat baca buku pelajaran sekolah. Lepas dari
permasalahan nilai baik dan buruknya penilaian komik, komik Sumpah Palapa
mengandung pesan tentang sifat rela berkorban demi rasa persatuan dan
kesatuan bangsa.
B. Target Market
1. Target Market
Sasaran utama perencanaan komik Sumpah Palapa adalah seluruh
masyarakat disamping mereka lebih mengenal nama tokoh dan cerita dalam
sebuah peristiwa sejarah yang sangat berpengaruh terhadap bangsa Indonesia,
dan juga mereka dapat menyadari apa arti dari rasa persatuan dan kesatuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
yang kini kian hari semakin memudar dari masyarakat Indonesia. Target
market tersebut dapat ditinjau dalam segmentasi sebagai berikut :
1) Demografi
a) Jenis kelamin : Laki-laki
b) Golongan usia : 15 - 25 tahun
c) Pendidikan : SMP – Perguruan tinggi
d) Agama : Semua agama
e) Status Sosial : Status sosial menengah sampai atas
2) Geografi : Kota-kota besar di Jawa Tengah
khususnya di Kota Solo.
3) Psikografi : Remaja atau dewasa yang senang
membaca kisah sejarah serta berpandangan
luas dan cinta terhadap budaya dan produk
lokal.
C. Komparasi
Berikut ini beberapa komik yang memiliki kesamaan, baik secara visual
maupun cerita sejarah. Adapun kompetitor komik yang menjadi acuan dalam
perencanaan komik Sumpah Palapa ini, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
1. Komparasi
Judul komik : DIPONEGORO Pangeran dari Tegalrejo
Tema komik : Perjuangan / aksi
Format komik : Komik buku
Ukuran komik : 21 cm x 27,5 cm
Gaya gambar : Semi realis
Artis gambar : Dodol, Tommy, Slamet, Didin, Arif dkk.
Visualisasi : Kover full color, 32 halaman isi full color
Penerbit : Pustaka Lebah, November 2007
Kelebihan : Gaya gambar semi realis dan pewarnaan
yang cerah membuat komik
DIPONEGORO Pangeran dari Tegalrejo
membuat lebih fresh dan enak dibaca oleh
pembaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Kekurangan : Visualisasi cerita kedalam komik dirasa
kurang mendetail dibanding cerita sejarah
yang sebenarnya.
2. Komparasi
Judul komik : Pandawa Sedo ( Pandawa Mati )
Tema komik : Cerita Mahabarata / aksi
Format komik : Komik buku
Ukuran komik : 21 cm x 27,5 cm
Gaya gambar : Realis
Visualisasi : Kover full color, halaman isi hitam putih
Pengarang : RA. Kosasih
Distributor : Vindo Comics.
Kelebihan : Gaya gambar realis membuat komik lebih
hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kekurangan : Dunia pewayangan Mahabarata identik
dengan masyarakat Jawa. Jadi untuk
masyarakat diluar Jawa dirasa kurang
tertarik dengan adanya komik wayang
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A. Gagasan Visual Karya
Gagasan visual komik Sumpah Palapa yang akan menjadi prioritas utama
adalah perancangan seluruh materi dengan menggunakan desain karakter,
visualisasi dan berdasar cerita yang sebenarnya.
1. Sinopsis Cerita (Ringkasan Cerita)
Pesatnya perkembangan Kerajaan Majapahit bukan berarti tidak terjadi
konflik di dalam kerajaan. Banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh
pengikut Kerajaan yang merasa tidak puas terhadap pemerintahan Kerajaan
Majapahit. Diantara sekian banyak pemberontakan yang terjadi dan kesemuanya
berhasil ditaklukan oleh pasukan Bhayangkara yang dipimpin Gajah Mada,
walaupun pemberontakan berhasil ditaklukan masih ada saja pemberontakan
terjadi, hingga pada pemberontakan Sadeng dan Keta yang juga berhasil
dihentikan oleh Gajah Mada menjadi prestasi yang membanggakan bagi seorang
patih biasa. Atas jasa dari Gajah Mada yang begitu besar terhadap Kerajaan
Majapahit, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit (Tahun 1258
Saka/1336 Masehi).
Pada saat pengangkatan tersebut Gajah Mada mengucapkan Sumpah
Amukti Palapa dihadapan Sang Raja dan disaksikan oleh para mentri dan pejabat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
lainnya, yang isinya adalah “ Sira Gajah Mada Pepatih amangkubumi tan ayun
amukti palapa, sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti
palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring
Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti
palapa ”. (Beliau, Gajah Mada sebagai patih Amangkubumi tidak ingin
melepaskan puasa, Gajah Mada berkat bila telah mengalahkan (menguasai)
Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa, bila telah mengalahkan Gurun,
Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa).
Setelah pesta pengangkatan Gajah Mada menjadi Mahapatih di Kerajaan
Majapahit, Gajah Mada beserta bala tentaranya mulai menyusun strategi untuk
menaklukkan seluruh kerajaan di Nusantara satu persatu. Seiring dengan
takluknya kerajaan-kerajaan di Nusantara, Kerajaan Majapahit mulai memperkuat
seluruh armada perangnya, baik dari armada perang darat maupun armada perang
laut demi mempertahankan kekuasannya di Nusantara dengan jalan merekrut
prajurit dari sebagian pasukan-pasukan kerajaan yang berhasil ditaklukan
Kerajaan Majapahit.
Tetapi sumpah yang diucapkan Gajah Mada belumlah sempurna,
dikarenakan kerajaan Sunda belum takluk kepada Majapahit, mendengar
keinginan Gajah Mada tersebut Raja Hayam Wuruk mencegah niat Gajah Mada
yang ingin menaklukan Kerajaan Sunda, dikarenakan Hayam Wuruk lebih
memilih langkah-langkah diplomasi dengan hendak menikahi Putri Dyah Pitaloka
(putri Kerajaan Sunda). Akan tetapi Gajah Mada menolak niat dari Hayam Wuruk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tersebut, Gajah Mada lebih menginginkan Putri Dyah Pitaloka sebagai
persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit atas takluknya Kerajaan Sunda.
Tetapi Hayam Wuruk lebih memegang pendiriannya untuk melamar Putri Dyah
Pitaloka, selang berapa lama Hayam Wuruk mengirim utusan kerajaan ke
Kerajaan Sunda untuk melamar Putri Dyah Pitaloka. Keputusan sepihak tersebut
bukanlah tanpa dasar, Hayam Wuruk menginginkan Putri Dyah Pitaloka
disamping terpesona kecantikannya juga dikarenakan selama menjabat sebagai
Raja Majapahit, Hayam Wuruk belum mempunyai seorang permaisuri.
Akhirnya utusan Kerajaan Majapahit sempai di Kerajaan Sunda setelah
perjalanan yang panjang. Mendengar niat dari Raja Hayam Wuruk tersebut Raja
Sunda Linggabuwana menyetujuinya dan segera untuk berkunjung ke Kerajaan
Majapahit. Kemudian utusan Raja Hayam Wuruk tersebut segera kembali ke
Kerajaan Majapahit untuk menyampaikan kabar balasan dari Raja Sunda.
Selang berapa lama rombongan Kerajaan Sunda beserta Putri Dyah
Pitaloka bertolak ke Kerajaan Majapahit menggunakan kapal yang jumlah
totalnya mencapai 2000 kapal berikut kapal kecil yang mengangkut segala sesuatu
yang diperlukan. Sementara itu di Kerajaan Majapahit sendiri disibukkan
mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan rombongan
Kerajaan Sunda dan para tamu. Sesampainya di Majapahit rombongan Kerajaan
Sunda diterima dan ditempatkan di Pesanggrahan Bubat.
Melihat Raja Sunda datang ke Pesanggrahan Bubat beserta permaisuri dan
Putri Dyah Pitaloka dengan diiringi sedikit prajurit, maka timbul niat lain dari
Mahapatih Gajah Mada yaitu untuk menguasai Kerajaan Sunda, dengan maksud
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
untuk memenuhi Sumpah Palapa yang dibuatnya pada saat pengangkatannya
sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit, dikarenakan sekian banyak kerajaan di
Nusantara yang sudah berhasil ditaklukan hanya Kerajaan Sunda yang belum
dikuasai oleh Majapahit. Dengan maksud tersebut dibuatlah alasan oleh Gajah
Mada yang menganggap bahwa kedatangan rombongan Kerajaan Sunda di
Pesanggrahan Bubat sebagai bentuk penyerahan diri Kerajaan Sunda kepada
Majapahit. Gajah Mada mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Putri Dyah
Pitaloka bukan sebagai pengantin, tetapi sebagai tanda takluknya Kerajaan Sunda
dan mengakui superioritas Kerajaan Majapahit atas Sunda di Nusantara.
Setelah mendengar kabar dari Majapahit tentang keinginan Gajah Mada
tersebut Raja Linggabuana segera menuju ke Kerajaan Majapahit guna
memastikan kabar tersebut disertai 300 serdadu beserta tiga pejabat Kerajaan
Sunda. Kemudian terjadi insiden perselisihan antara Linggabuana dengan Gajah
Mada. Perselisihan ini diakhiri dengan dimaki-makinya Gajah Mada oleh
Linggabuana yang terkejut bahwa kedatangan mereka hanya untuk memberikan
tanda takluk dan mengakui superioritas Majapahit, bukan karena undangan
sebelumnya, namun Gajah Mada tetap dalam posisi semula bahwa Kerajaan
Sunda harus takluk dibawah Kerajaan Majapahit. Belum Hayam Wuruk memberi
putusannya, Gajah Mada sudah mengerahkan pasukannya (Pasukan Bayangkara)
untuk menyerang rombongan Kerajaan Sunda yang datang ke Kerajaan Majapahit
dan mengancam Raja Linggabuana untuk mengakui superioritas Majapahit. Demi
mempertahankan kehormatan sebagai ksatria Sunda, Linggabuana menolak
tekanan tersebut. Kemudian terjadilah peperangan yang tidak seimbang antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Gajah Mada dengan pasukannya yang berjumlah besar melawan Linggabuana
dengan pasukan pengawal kerajaan (Balamati) yang berjumlah kecil serta para
pejabat dan mentri kerajaan yang ikut dalam kunjungan itu. Dalam peristiwa
tersebut Linggabuana terbunuh oleh Gajah Mada sedangkan ketiga pajabat
Kerajaan Sunda juga tewas di medan perang. Setelah terjadinya peperangan yang
tidak seimbang itu terjadi, ternyata ada salah satu prajurit Sunda yang pura-pura
mati diantara mayat-mayat yang tergeletak di medan pertempuran, yang kemudian
lolos dan melaporkan keadaan kepada Ratu dan Putri Dyah Pitaloka yang berada
di Pesanggrahan Bubat. Mereka bersedih hati setalah mendengar kabar buruk
tersebut dan kemudian bunuh diri, semua istri para perwira Sunda pergi ke medan
perang dan melakukan bunuh diri masal diatas jenazah suami mereka masing-
masing. Hayam Wuruk merasa cemas setelah mendengar kabar tersebut, ia
kemudian menuju ke Pesanggrahan Bubat dan menemukan Putri Dyah Pitaloka
yang akan menjadi calon istrinya tewas bunuh diri, saat itu juga Hayam Wuruk
meratapinya hingga air mata Hayam Wuruk mengucur tak terhentikan.
Akibat peristiwa yang terjadi di Pesanggrahan Bubat tersebut, hubungan
HayamWuruk dan patihnya Gajah Mada merenggang. Gajah Mada dalam kondisi
tekanan yang sangat berat dari Kerajaan Majapahit, Dia dijadikan tumpuan atas
kesalahannya dan dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Mahapatih Kerajaan
Majapahit. Gajah Mada akhirnya disingkirkan dari Majapahit agar kehormatan
Kerajaan Majapahit tetap terjaga dimata kerajaan-kerajaan di dunia. Sebelum dia
dikenai hukuman oleh Kerajaan Majapahit, Gajah Mada melarikan diri menuju ke
barat ke arah tanah kelahirannya di Jawa Barat. Disana Gajah Mada merenungi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
kesalahan yang diperbuatnya, hingga suatu saat dia terbunuh oleh orang-orang
Sunda yang mengetahui keberadaanya di Jawa Barat. (Rangkuman dari berbagai
sumber).
2. Storyline
Hal 1 : Pesatnya perkembangan Kerajaan Majapahit bukan berarti tidak
terjadi konflik didalam kerajaan, banyak terjadi pemberontakan
yang dilakukan oleh pengikut kerajaan yang tidak puas dengan
pemerintahan. Dan kesemuannya dapat ditumpas oleh Gajah
Mada beserta pasukan Bayangkara.
Hal 2 : Pemberontakan yang terhebat adalah pembrontakan Sadeng dan
Keta, yang hampir membunuh Hayam Wuruk. Itupun juga dapat
digagalkan oleh Gajah Mada yang notabennya adalah patih biasa.
Hal 3 : Atas jasa Gajah Mada yang berhasil menggagalkan
pemberontakan, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih
Kerajaan Majapahit.
Hal 4 : Gajah Mada disambut sangat meriah oleh masyarakat Majapahit.
Hal 5 : Didalam kerajaan, Gajah Mada disambut oleh Raja Hayam
Wuruk beserta pejabat kerajaan lainnya.
Hal 6 : Upacara pengangkatan disaksikan oleh Raja dan seluruh pejabat
kerajaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Hal 7 : Pada waktu upacara pengangkatan berlangsung, Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Palapa sebagai bukti kesetiaan kepada
Kerajaan Majapahit.
Hal 8 : Majapahit mengadakan pesta perayaan atas diangkatnya Gajah
Mada menjadi Mahapatih yang dilaksanakan semalam suntuk.
Hal 9 : Sehari setelah pesta perayaan atas pengangkatannya sebagai
Mahapatih Majapahit, Gajah Mada mulai mengatur strategi untuk
menaklukkan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Hal 10 : Gajah Mada mulai menaklukkan satu persatu kerajaan-kerajaan
di Nusantara.
Hal 11 : Satu per satu kerajaan di Nusantara mengakui superioritas
Majapahit.
Hal 12 : Dibawah pimpinan Gajah Mada, Majapahit menjadi kerajaan
yang sangat kuat.
Hal 13 : Majapahit mulai memperkuat bala tentarannya dengan merekrut
prajurit-prajurit dari kerajaan-kerajaan yang berhasil
ditaklukannya
Hal 14 : Suatu hari Hayam Wuruk mengadakan rapat evaluasi kerajaan
yang dihadiri pejabat-pejabat kerajaan tak terkecuali Gajah
Mada.
Hal 15 : Didalam rapat tersebut Gajah Mada mengemukakan
keinginannya untuk menaklukkan Kerajaan Sunda yang belum
ditaklukkan guna menyempurnakan sumpah yang diucapkannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Hayam Wuruk menolak tersebut, dan lebih memilih langkah-
langkah diplomasi dengan menikahi putri Kerajaan Sunda Putri
Dyah Pitaloka. Gajah Mada menolaknya, Gajah Mada lebih
setuju jika Putri Dyah Pitaloka menjadi persembahan dari
Kerajaan Sunda atas Superioritas Majapahit. Terjadilah
perdebatan yang sangat alot antara Hayam Wuruk dan Gajah
Mada yang disaksikan pejabat-pejabat kerajaan. Ditengah-tengah
perdebatan, Hayam Wuruk tanpa memperdulikan pendapat Gajah
Mada menyuruh utusan kerajaan untuk melamar putri Kerajaan
Sunda.
Hal 16 : Berangkatlah utusan kerajaan tersebut. Perjalanannya sangat
jauh, melewati hutan dan pegunungan. Utusan kerajaan
Majapahit akhirnya sampai ke Kerajaan Sunda.
Hal 17 : Utusan kerajaan menyampaikan keinginan Hayam Wuruk untuk
melamar Putri Dyah Pitaloka. Raja Sunda Linggabuana gembira
mendengar kabar tersebut dan menerima lamaran tersebut dan
segera akan berkunjung ke Majapahit.
Hal 18 : Utusan kembali ke Majapahit, dan sesampainya di Majapahit.
Hal 19 : Utusan menyampaikan kabar tersebut kepada Hayam Wuruk.
Hal 20 : Keesokan harinya Majapahit mulai sibuk mempersiapkan segala
sesuatu untuk menyambut rombongan Kerajaan Sunda.
Hal 21 : Rombongan Kerajaan Sunda bertolak ke Majapahit
menggunakan kapal yang jumlah totalnya ada 2000 kapal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Hal 22 : Selang berapa lama rombongan Kerajaan Sunda sampai ke
Majapahit, mereka diterima oleh Gajah Mada.
Hal 23 : Rombongan Kerajaan Sunda ditempatkan di Pesanggrahan Bubat
yang terletak lumayan jauh dari pusat Kerajaan Majapahit.
Hal 24 : Gajah Mada melihat rombongan Kerajaan Sunda di
Pesanggrahan Bubat hanya diiringi sedikit prajurit kerajaan, dan
muncul niat lain untuk mengalahkan Kerajaan Sunda demi cita-
cita Sumpah Palapa.
Hal 25 : Gajah Mada kembali ke Kerajaan Majapahit beserta utusan dari
Kerajaan Sunda untuk melaporkan kedatangan rombongan
Kerajaan Sunda. Kemudian Gajah Mada membuat pernyataan
bahwa kedatangan rombongan Kerajaan Sunda sebagai bentuk
penyerahan diri kepada Majapahit.
Hal 26 : Tanpa disadari ada utusan dari Kerajaan Sunda yang mendengar
pernyataan Gajah Mada, utusan Kerajaan Sunda segera kembali
ke Pesanggrahan Bubat dan mengabarkan berita tersebut kepada
Linggabuana.
Hal 27 : Mendengar kabar tersebut Linggabuana merasa tidak percaya dan
memutuskan untuk pergi ke Kerajaan Majapahit beserta beberapa
pejabat Kerajaan Sunda dan 300 prajurit Balamati guna
memastikan kabar tersebut.
Hal 28 : Sesampai di Kerajaan Majapahit, Linggabuana memastikan kabar
tersebut, dan diiyakan oleh Gajah Mada tanpa persetujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Hayam Wuruk. Seketika itu juga terjadilah perselisihan antara
Linggabuan dan Gajah Mada, hingga Gajah Mada dicaci maki
oleh Linggabuana. Hayam Wuruk belum memberi keputusan,
Gajah Mada sudah memberi perintah kepada pasukan
Bayangkara untuk menyerang rombongan Kerajaan Sunda yang
datang ke Kerajaan Majapahit dan mengancam Linggabuana.
Hal 29 : Dan terjadilah pertempuran yang tidak seimbang antara prajurit
Majapahit yang berjumlah besar, melawan rombongan Kerajaan
Sunda.
Hal 30 : Terjadi duel antara Gajah Mada dan Linggabuana, mereka
masing-masing mengeluarkan jurus pamungkas.
Hal 31 : Pada duel tersebut Linggabuana tewas ditangan Gajah Mada dan
prajurit Kerajaan Sunda banyak yang mati, Linggabuana
terbunuh oleh Gajah Mada dan para pejabat Kerajaan Sunda ikut
terbunuh dalam peperangan yang tidak seimbang tersebut.
Hal 32 : Ternyata diantara jasad-jasad prajurit Sunda ada yang masih
hidup dan pura-pura mati, yang kemudian lolos dan melaporkan
keadaan yang terjadi kepada Ratu dan Putri Dyah Pitaloka yang
berada di Pesanggrahan Bubat.
Hal 33 : Mendengar kabar tersebut mereka bersedih hati dan kemudian
mereka bunuh diri, semua istri para perwira Kerajaan Sunda
pergi ke medan perang dan melakukan bunuh diri masal diatas
jenazah suami mereka masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Hal 34 : Mendengar kabar tersebut Hayam Wuruk merasa cemas dan
memutuskan untuk menuju ke Pesanggrahan Bubat, dan dia
menemukan Putri Dyah Pitaloka calon istrinya tewas bunuh diri,
pada saat itu juga Hayam Wuruk meratapi kepergian calon
istrinya tersebut.
Hal 35 : Setelah terjadi perang tersebut Hayam Wuruk menyuruh seluruh
armada perangnya untuk mundur dan membersihkan jenazah dan
sisa-sisa peperangan.
Hal 36 : Setelah sekian lama peperangan di Pesanggrahan Bubat terjadi,
Hayam Wuruk mengadakan rapat intern yang dihadiri seluruh
pejabat Kerajaan Majapahit tanpa dihadiri Mahapatih Kerajaan
Majapahit Gajah Mada.
Disisi lain Gajah Mada menyendiri dikamarnya meratapi dan
menyesali atas kesalahan yang diperbuatnya.
Hal 37 : Pada malam harinya, karena rasa bersalahnya yang teramat besar
kepada Hayam Wuruk dan Kerajaan Majapahit, Gajah Mada
meninggalkan Kerajaan Majapahit secara diam-diam.
Hal 38 : Keesokan harinya di Kerajaan Majapahit ketika akan menyidang
Gajah Mada dihadapan seluruh pejabat Kerajaan Majapahit,
Gajah Mada menghilang. Disetiap tempat di Kerajaan sudah
dicari tetapi tiada yang menemukan Gajah Mada, Kemudian
Hayam Wuruk membiarkan Gajah Mada pergi dengan maksud
agar Gajah Mada merenungi keselahannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Hal 39 : Disi lain Gajah Mada menruskan perjalanannya kembali ke
daerah asalnya di daerah Jawa Barat. Daerah demi daerah dia
lewati sebagai pengembara, dan akhirnya dia sampai di Jawa
Barat.
Hal 40 : Di Jawa Barat dia menetap dan menjalani kehidupannya sebagai
orang biasa. Suatu ketika ada orang Sunda yang mengetahui
keberadaan Gajah Mada, dan berkeinginan untuk membunuhnya.
Dikarenakan dendam yang telah banyak membunuh orang-orang
Sunda dalam perang Bubat.
Hal 41 : Secara diam–diam orang Sunda tersebut membunuh Gajah Mada
dari belakang.
Hal 42 : Gajah Mada akhirnya meninggal terbunuh oleh orang Sunda
tersebut.
Hal 43 : Terlepas dari dosa yang teramat besar, Gajah Mada berhasil
mempersatukan Nusantara yang menjadi cikal bakal berdirinya
negara Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
B. Konsep Visual Karya
1. Tehnik Gambar
Tehnik gambar menggunakan tehnik manual pada perancangan bentuk
sketsa, kemudian proses colouring, layout, dan finishing menggunakan tehnik
digital dan komputer grafis.
2. Rekomendasi Desain
Komik yang menjadi rekomendasi desain untuk pembuatan komik
Sumpah Palapa adalah DIPONEGORO Pangeran dari Tegalrejo karya Dodol,
Tommy, Slamet, Didin, Arif dkk. Komik ini memiliki kelebihan pada cerita,
pewarnaan dan angel gambarnya. Komik ini menggambarkan perjuangan
pangeran DIPONEGORO pada waktu jaman penjajahan. Penggambaran tokoh
semi realis dan menggunakan pewarnaan yang sederhana membuat gambarnya
lebih menarik untuk dibaca. Pengambilan angle-nya juga lain dari komik-
komik yang lain. Komik lain angel-nya lebih standart, seperti : birds eye,
close up, close shot, samping kanan-kiri-depan-belakang membuat komik ini
sangat bagus digunakan sebagai acuan dan kompetitor.
Contoh komik :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3. Gaya Gambar
Gaya gambar yang dipakai penulis menggunakan karakter semi realis.
Disamping untuk mempertegas gambar, alasan penggunaan karakter sendiri
dimaksudkan untuk memperkuat ciri khas gaya gambar penulis. Untuk
memberi kesan berbeda dengan komikus-komikus lain yang pada saat ini
terpengaruh oleh gaya gambar manga komik yang pada saat ini sedang trend
dan marak-maraknya.
Karena alasan untuk memberikan sesuatu yang berbeda yang lebih fresh
merupakan salah satu strategi pemasaran.
Contoh gambar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
a. Pewarnaan Komik
Halaman isi komik Sumpah Palapa adalah full colour dengan cover
dan back cover full colour. Pemakaian format tersebut karena Komik akan
lebih menarik, gambar dan adegan pertempuran akan lebih nyata.
Membantu penulis dalam menyampaikan pesan komik lewat ilustrasi
gambar akan mudah dimengerti dan diterima.
b. Layout Komik
1. Layout halaman
Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang
lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
Halaman dimulai dari lembaran pertama setelah cover depan dan berakhir
satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
ilustrasi yang ditampilkan. Penomoran halaman pada tengah bawah, tapi
tidak semua halaman terdapat nomor halaman. Pemberian halaman
tergantung pada ilustrasi atau panel yang ditampilkan.
2. Layout Panel
Perancangan panel dalam komik ini mayoritas menggunakan panel
berbentuk segi empat, namun juga mempertimbangkan perancangan
desain panel yang variatif agar mampu menunjukkan berbagai suasana.
Dalam hal ini disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam cerita komik.
Jenis sudut pandang yang digunakan adalah : long shot, close up, close
shot, medium shot, bird’s eye, zoom in dan lensa cembung untuk adegan
percakapan, perkelahian, dramatisasi suasana dan sebagainya. Selain itu
juga menggunakan sudut pandang perspektif untuk mempertajam sense
pembaca dalam memahami adegan didalam cerita.
C. Perancangan Desain pra-Komik
1. Desain Logo Judul
a. Font (Typhography)
Font yang digunakan untuk logo judul Sumpah Palapa, menggunakan
Thalia Bold. Alasan memakai font itu karena bentuk yang bertemakan
kerajaan jaman dulu, mudah dibaca dan berkesan etnik. Sehingga font
Thalia Bold cocok untuk komik bertemakan sejarah.
Contoh :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
2. Desain Karakter
Konsep Karakter :
Penciptaan Desain Karakter
Desain karakter didalam komik sangat penting, dalam menentukan
desain karakter, penulis berpatokan kepada sasaran atau fokus konsumen yang
akan dituju, dalam hal ini adalah remaja atau dewasa yang senang dan gemar
membaca komik ataupun mereka yang senang membaca cerita sejarah.
Dalam pembuatan desain karakter, penulis menggunakan gaya semi
realis, alasan penulis menggunakan gaya gambar semi realis adalah untuk
menambah greget dari cerita sejarah Sumpah Palapa agar terkesan nyata.
Sumber ide perancangan karakter komik yang dirancang penulis merupakan
dari berbagai sumber, baik berupa gambar maupun film–film bertemakan
kerajaan yang divisualisasikan dengan sedikit tambahan imajinasi penulis.
a. Karakter Protagonis
1) Raja Hayam Wuruk (Raja Majapahit)
Karakter Hayam Wuruk dibuat penulis sedemikian rupa
berdasarkan imajinasi dari penulis, dikarenakan hampir tidak ada
informasi yang digunakan penulis sebagai acuan dalam pembuatan
karakter tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Raja Hayam Wuruk
Usia : 30 – 35 tahun
Ciri khas : Rambut hitam, berkumis lebat, kulit sawo matang,
berbadan tegap perkasa, berperawakan atletis,
menggunakan jubah kebesaran kerajaan Majapahit yang
terbuat dari emas dan ditengahnya terdapat batu rubi
yang besar melambangkan kekayaan dan kekuatan
kerajaan Majapahit, mengenakan mahkota kerajaan.
Sifat : Bijaksana dalam membuat keputusan, ambisius, cinta
kepada rakyat, tegas, cerdik dan cekatan dalam
menguasai situasi, banyak belajar dari pengalaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1) Raja Linggabuana
Karakter Linggabuana dibuat penulis sedemikian rupa berdasarkan
imajinasi dari penulis, dikarenakan hampir tidak ada informasi yang
digunakan penulis sebagai acuan dalam pembuatan karakter tersebut.
Raja Linggabuana
Usia : 39 – 45 tahun
Ciri khas : Rambut hitam, bentuk muka bulat, berkumis tipis, kulit
kuning seperti orang Sunda pada umumnya, tegap,
berperawakan atletis, menggunakan jubah kebesaran
kerajaan Sunda yang terbuat dari emas dan ditengahnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
terdapat batu permata berwarna biru langit,
menggunakan selendang disamping pinggangnya.
Sifat : Bijaksana, cinta terhadap rakyat dan keluarga, tegas,
pemikir.
2) Putri Dyah Pitaloka
Karakter Putri Dyah Pitaloka dibuat penulis sedemikian rupa
berdasar imajinasi penulis, dikarenakan tidak adanya informasi sebagai
acuan dalam pembuatan karakter.
Usia : 27 – 30 tahun
Ciri khas : Rambut berwarna hitam panjang, mata sayu, kulit
kuning langsat, lemah lembut, memakai mahkota putrid
kerajaan.
Sifat : Baik hati, ramah, peduli dengan sesama, tidak banyak
bicara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Putri Dyah Pitaloka
b. Karakter Antagonis
1) Gajah Mada
Karakter Gajah Mada dibuat sedemikian rupa oleh penulis berdasar
data yang diperoleh dari berbagai sumber sejarah ditambah sedikit
imajinasi penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gajah Mada
Usia : 55 – 65 tahun
Ciri khas : Rambut hitam, sorot mata tajam, berkulit sawo matang,
tegap, berperawakan atletis, menggunakan kalung patih
kerajaan Majapahit yang terbuat dari emas dan
ditengahnya terdapat batu rubi, mengenakan ikat kepala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
yang terbuat dari emas bertahtakan batu rubi
ditengahnya.
Sifat : Ambisius, serius, pemikir, cerdik dalam memikirkan
strategi perang, disiplin, keras kepala.
1. Karakter Background
Rancangan ini meliputi latar belakang dalam komik yang disesuaikan
dengan setting kerajaan Majapahit pada tahun Tahun 1258 Saka/1336
Masehi dan berdasar imajinasi dari penulis didukung dengan refrensi dari
komik-komik dan film yang bertemakan serupa.
Karakter background berdasar imajinasi penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
D. Detail Teknis Karya
1. Desain Cover dan Back Cover Komik
a. Ukuran komik adalah 18,5 cm x 25 cm.
b. Format cover dan back cover portrait atau vertical.
c. Cover dan back cover full colour.
d. Typography adalah Thalia Bold.
e. Tehnik visualisasi.
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
f. Illustrasi berupa tampilan karakter komik.
g. Realisasi cetak separasi empat warna.
h. Media/bahan cover dan back cover berupa kertas glossy 100 gr dengan
laminasi doff halus.
2. Perancangan Visual Halaman Komik
a. Komik berisi 43 halaman.
b. Ukuran komik adalah 17,5 cm x 25 cm.
c. Format halaman komik berupa portrait atau vertikal.
d. Arah baca dari kiri ke kanan dan atas ke bawah.
e. Pewarnaan full colour.
f. Typography.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
1) Font pengisi balon teks, kotak keterangan maupun sound effect
bentuknya sangat sederhana, tidak kaku, familiar karena sering dipakai
dalam pembuatan komik. Ramping dan lentur tidak membuat mata
cepat lelah, dan yang jelas tidak membuat jenuh dan bosan untuk
mengikuti alur cerita.
Contoh : Comic Sans MS
AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQq
RrSsTtUuVvWwXxYyZz
1234567890
g. Tehnik Visualisasi
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
h. Realisasi cetak sparasi satu warna.
i. Media/bahan berupa kertas glossy 80 gr.
j. Tehnik jilid buku.
E. Perencanaan Media
1. Tujuan Media
Semakin berkembangnya studio komik dan komikus lokal baru dengan
berbagai macam kemampuan dan tema cerita komik yang variatif, maka
diperlukan perencanaan media yang tepat dan efektif bagi komik Sumpah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Palapa, sehingga mampu dapat melestarikan budaya sekaligus memaknai arti
persatuan dan kesatuan karena generasi muda lebih mencintai budaya luar.
Adapun perencanaan media bertujuan untuk :
a. Menjangkau sasaran atau target marketing yang sudah ditetapkan.
b. Menyampaikan pesan moral yang positif kepada para peminat komik.
c. Meningkatkan penjualan komik dengan visualisasi dan promosi yang
mampu menarik konsumen.
d. Mengoptimalkan peran media yang ada pada titik pembelian agar mampu
menjadi media yang interaktif.
e. Melestarikan budaya sekaligus memaknai arti persatuan dan kesatuan,
khususnya bagi generasi muda.
2. Media Penunjang (media promosi)
Sebuah komik yang berhasil haruslah melalui proses kreatif yang baik
dimana tema, gambar, penyajian dan pesan moral yang ada pada komik dapat
disampaikan secara langsung kepada para pembaca.
Maka dari itu untuk memuaskan selera pembaca komik Sumpah Palapa
yang ditargetkan kepada generasi muda, penulis membuat media penunjang
komik ataupun desain sekunder dari komik Sumpah Palapa. Adapun media
tersebut meliputi:
a. Poster
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Media ini membuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai
pelengkap utama sebuah komik dengan tetap mengacu pada obyektifitas
pesan yang disampaikan.
Penekanan unsur visual yang lebih besar dibanding unsur verbal
adalah sebagai point of view dalam sebuah poster komik. Poster dibuat
dengan format portrait dengan ukuran 60 cm x 40 cm dengan visualisasi
karakter utama komik beserta logo. Poster memiliki kelebihan sebagai
media promosi yang efektif, antara lain :
1) Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penempatannya.
2) Penekanan pada unsur visual senagai point of view dapat
menyampaikan pesan secara langsung.
3) Visualisasi yang menarik mampu menarik perhatian khalayak ramai.
b. Leaflet
Media alternatif pilihan dalam bentuk leaflet yang berukuran 20 cm
x 10 cm, berisikan tentang promosi dari komik Sumpah Palapa dan
dibagikan kepada khalayak ramai sehingga dapat menimbulkan
keingintahuan masyarakat tentang adanya komik Sumpah Palapa
c. X Banner
Media ini adalah sebagai media promosi yang efektif untuk di pajang
di dalam sebuah toko buku, karena selain unik juga desain yang eye
catching. X Banner dibuat dengan format portrait dengan ukuran 60 cm x
160 cm dengan visualisasi karakter komik beserta logo komik Sumpah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Palapa. X-Banner memiliki kelebihan senagai media promosi yang efektif,
antara lain :
1) Penekanan pada unsur visual sebagai point of view dapat
menyampaikan pesan secara langsung.
2) Visualisasi yang menarik mampu menarik perhatin khalayak di dalam
toko buku.
d. Sticker
Media ini merupakan sarana komunikasi yang relatif murah dan
efektif. Karena diberikan secara cuma-cuma dan ditambah dengan
visualisasi yang menarik, maka konsumen tidak akan keberatan untuk
menempelkan sticker tersebut pada tempat yang diinginkannya. Sticker
dibuat dengan ukuran yang variatif. Kelebihan media ini :
1) Meningkatkan kedekatan komik kepada para pembacanya.
2) Murah dan efektif sebagai media promosi komik, karena dapat
ditempalkan dimana saja.
e. Book Mark
Media ini juga merupakan media promosi yang relatif murah klarena
diberikan secara cuma-Cuma. Book Mark dibuat dengan format portrait
dan landscape ukuran 4,5 cm x 20 cm, dengan visualisasi karakter komik
beserta logo judul. Kelebihan media Book Mark :
1) Murah efektif dan tidak memakan tempat yang besar.
2) Digunakan sebagai pembatas halaman komik, buku, novel atau
majalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
f. Pin
Media ini mungkin media promosi yang paling trend saat ini. Cukup
murah dan dapat digunakan sebagai aksesoris. Pin dibuat dengan diameter
5,8 cm dengan visualisasi karakter komik dan logo judul serta slogannya.
Kelebihan media pin :
1) Sangat fleksibel dan dapat digunakan senagai pelengkap penampilan.
2) Desain dan visualisasinya yang menarik dapat menarik perhatian
konsumen pelajar maupun mahasiswa, laki-laki maupun perempuan.
g. T Shirt
Media ini adalah pelengkap dari komik Sumpah Palapa, namun
dijual secara terpisah. Dengan dibuatnya t-shirt ini, diharapkan akan
menambah akan menambah kedekatan pembaca dengan komik Sumpah
Palapa ini dibuat dengan ukuran S dan L dengan visualisasi karakter
komik berwarna beserta logo judul. Kelebihan media t shirt adalah :
1) Dapat menarik perhatian konsumen apabila dikenakan dan sesuai
dengan selera, baik laki-laki atau perempuan.
2) Sangat eye catching sehingga mudah untuk menarik perhatian
konsumen lainnya.
h. Mug
Media ini juga merupakan media pelengkap dari komik Sumpah
Palapa, namun dijual secara terpisah. Dengan dibuatnya mug ini,
diharapkan akan menambah kedekatan pembaca dengan komik Sumpah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Palapa. Dengan visualisasi karakter komik berwarna beserta logo judul.
Kelebihan media mug adalah :
1) Dapat dijadikan koleksi bagi komsumen penggemar komik sesuai
mdengan selera, baik laki-laki atau perempuan.
2) Sangat eye catching sehingga mudah untuk menarik perhatian
konsumen lainnya.
3) Bisa selalu digunakan untuk tempat minum, maka konsumen akan
selalu melihat dan ingat dengan koimk Sumpah Palapa.
i. Gantungan Kunci
Media ini juga merupakan media promosi yang menarik karena
mudah dibawa kemana-mana. Dengan dibuatnya gantungan kunci ini
diharapkan pembaca akan selalu ingat dengan komik Sumpah Palapa,
pembaca akan melihat karakter tokoh komik. Media ini juga akan
menumbuhkan rasa keingintahuan ataupun menarik perhatian khalayak
umum, untuk bertanya apa itu komik Sumpah Palapa, dan kemudian
mencari informasi dan membacanya.
j. Iklan Kolom Koran
Media iklan kolom koran digunakan untuk mempromosikan adanya
komik Sumpah Palapa kepada masyarakat pembaca koran di Jawa Tengah
khususnya Kota Solo sebagai target market komik Sumpah Palapa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
F. Target Karya
1. Visualisasi rancangan komik berupa 43 halaman + 2 halaman Cover dan back
cover.
2. Desain cover dan back cover full colour.
3. Desain karakter komik.
4. Desain properti.
5. Desain lingkungan.
6. Perancangan desain promosi peunujang, berupa :
a. Poster
b. X-Banner
c. Sticker
d. Book Mark
e. Pin
f. T-Shirt
g. Mug
h. Gantungan Kunci
i. Leaflet
j. Iklan Kolom Koran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
G. Perancangan Desain Promosi Penunjang
1. Poster
a. Ukuran poster adalah A3.
b. Format poster portrait.
c. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
1) Teknik visualisasi.
2) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
d. Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
e. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
f. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
g. Media/bahan berupa kertas Glossy paper 120 gr.
2. X Banner
a. Ukuran X Banner adalah 160 x 60 cm.
b. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
1) Teknik visualisasi.
2) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
c. Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
d. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
e. Media/bahan berupa Frontlit Econom.
3. Sticker
a. Ukuran sticker adalah variatif.
b. Format sticker landscpe.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
c. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
d. Teknik visualisasi.
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
e. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
f. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
g. Media/bahan berupa kertas sticker HVS dengan laminasi doff kasar.
4. Book Mark
a. Ukuran book mark adalah 4,5 x 20 cm.
b. format book mark portrait dan landscape.
c. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
d. Teknik visualisasi.
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
e. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
f. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
g. Media/bahan berupa kertas glossy 100 gr dengan laminasi doff halus.
5. Pin
a. Diameter 5,8 cm.
b. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
c. Teknik visualisasi
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
d. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
e. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
f. Media/bahan kertas inject paper 70 gr dan lempengan pin.
6. T shirt
a. Ukuran kaos All size.
b. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
c. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
d. Media/bahan berupa kain katun.
7. Mug
a. Ukuran desain adalah 20 x 8 cm.
b. Ilustrasi berupa logo judul dan karakter komik.
c. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
d. Teknik visualisasi
1) Manual (sket pensil kemudian kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
8. Gantungan Kunci
a. Diameter 4,4 cm
b. Ilustrasi berupa tampilan logo dan karakter komik.
c. Typhography adalah jenis Thalia Bold.
d. Teknik visualisasi.
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS2 dan Illustrator CS2.
9. Leaflet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
a. Typhography adalah jenis Thalia Bold dan Last Word
b. Teknik visualisasi.
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS dan Illustrator CS2.
c. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
d. Ukuran Leaflet 20 x 10 cm.
10. Iklan Kolom Koran
a. Typhography adalah jenis Thalia Bold dan Last Word
b. Teknik visualisasi.
1) Manual (sket pensil kemudian ditinta).
2) Finishing dengan software Photoshop CS dan Illustrator CS2.
c. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
d. Ukuran Iklan kolom kmoran 2 kolom x 16,5 cm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sejarah Nusantara hanya bisa kita ketahui dan pelajari hanya dari bangku
sekolah dan buku cerita yang amat sangat terbatas. Kurangnya minat membaca
dikalangan generasi muda dan generasi penerus yang membuat kisah-kisah
tersebut terlupakan. Bahkan multimedia dirasa kurang mengekspos. Bahkan
komik-komik lokal yang menyuguhkan cerita sejarah di Indonesia kurang
mendapat respon dari generasi muda. Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia
banyak terdapat komik yang mengambil tema tokoh–tokoh fantasi, yang sudah
banyak beredar dikalangan masyarakat. Serbuan komik bertemakan tokoh fantasi
membuat masyarakat lupa akan cerita–cerita sejarah Nusantara. Hal ini membuat
penulis terdorong untuk memvisualisasikan cerita sejarah Sumpah Palapa kedalam
komik agar masyarakat tidak lupa akan sejarah Nusantara kita.
B. Saran-saran
Dengan adanya komik Sumpah Palapa ini, penulis berharap kita sebagai
bangsa yang menghargai budaya Indonesia agar lebih mengetahui bagaimana
sejarah-sejarah Nusantara yang menjadi cikal bakal berdirinya negara Indonesia.
Untuk merangsang kembali minat masyarakat untuk menimbulkan rasa memiliki
sejarah Nusantara maka untuk mencapai hal tersebut maka langkah-langkah yang
perlu dilakukan antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1. Perlunya komik sebagai upaya menumbuhkan kecintaan dan rasa
mamiliki masyarakat untuk mengenang, mempelajari dan menghargai
nilai-nilai luhur dari sejarah Nusantara.
2. Perlunya konsep karya visual yang lebih kreatif dalam perancangan
komik sehingga mampu membangkitkan kembali gairah
menumbuhkan jiwa dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa sudah
kian terkikis.
3. Penulis berharap pada pembuatan komik selanjutnya agar lebih matang
dalam konsep dan lebih baik dalam penegerjaan proses produksinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
DAFTAR PUSTAKA Dodol, Tommy, Slamet, Didin, Arif dkk. 2007. DIPONEGORO pangeran dari
Tegalrejo, Jakarta: Pustaka Lebah. Iskandar, Yoseph. 1987. Perang Bubat, Bandung: Majalah Mangel.
McFarlen, Tood. 1992. SPAWN #1, Jakarta: PT. Putria Media Kreasi.
Mcloud, Scott. 2001. Understanding Comic, Jakarta : K.P Gramedia.
RA. Kosasih. 1993. Pandawa Sedo, Jakarta: Vindo Comics.
Samin A. 1985. Gajah Mada. Sejarah Perjuangan Tokoh Nusantara, Jakarta: Bahtera Jaya.
Scott Campbell, J. 1999. GEN 13, Jakarta: PMK Comics.
Winardi. 1992.Promosi dan reklame, Bandung: Mandar maju.
Wong, Tony. 2000. Pedang Maha Dewa II, Jakarta: M&C Comics.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Palapa. Rabu/25 Mei 2011/15.00.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Mada. Rabu/25 Mei 2011/15.00.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Bubat. Rabu/25 Mei 2011/15.00.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kidung_sunda. Jumat/27 Mei 2011/10.42.