7
TUGAS MITIGASI BENCANA SEMBURAN LUMPUR Virgian Rahmanda 1215051054 A. Pengertian Semburan Lumpur Semmburan Lumpur adalah perpindahan material lepas yang bercampur dengan air dengan kecepatan relatif tinggi yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan dibawah dan dipermukaan bumi. Meterial yang merupakan campuran antara batuan, tanah, lumpur dan air mengalir degan cepat dengan bentuk seperti lidah. Karena mudflow tersebut mempunyai densitas yang tinggi, maka aliran tersebut dapat mengangkut bongkah yang besar, pohon-pohon atau bahkan bangunan besar seprti rumah. B. Penyebab Terjadinya Semburan Lumpur Pengeboran yang tidak sesuai dengan standar pengeboran Gempa Bumi C. Tanda-Tanda Terjadinya Semburan Lumpur [Semburan Lumpur Lapindo] Rovicky Dwi Putrohari, seorang geolog independen, menulis bahwa di lokasi sumur Porong-1, tujuh kilometer sebelah timur Banjar Panji-1, terlihat tanda-tanda geologi yang menunjukkan luapan lumpur pada zaman dulu, demikian analisisnya. Rovicky mencatat sebuah hal yang mencemaskan: semburan lumpur di Porong baru berhenti dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun. D. Kronologis terjadinya Semburan Lumpur [Lapindo]

VIRGIAN RAHMANDA_TUGAS 9_MITIGASI BENCANA SEMBURAN LUMPUR.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • TUGAS MITIGASI BENCANA SEMBURAN LUMPUR

    Virgian Rahmanda

    1215051054

    A. Pengertian Semburan Lumpur

    Semmburan Lumpur adalah perpindahan material lepas yang bercampur dengan air dengan

    kecepatan relatif tinggi yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan dibawah dan

    dipermukaan bumi. Meterial yang merupakan campuran antara batuan, tanah, lumpur dan air

    mengalir degan cepat dengan bentuk seperti lidah. Karena mudflow tersebut mempunyai

    densitas yang tinggi, maka aliran tersebut dapat mengangkut bongkah yang besar, pohon-pohon

    atau bahkan bangunan besar seprti rumah.

    B. Penyebab Terjadinya Semburan Lumpur

    Pengeboran yang tidak sesuai dengan standar pengeboran

    Gempa Bumi

    C. Tanda-Tanda Terjadinya Semburan Lumpur

    [Semburan Lumpur Lapindo] Rovicky Dwi Putrohari, seorang geolog independen, menulis bahwa

    di lokasi sumur Porong-1, tujuh kilometer sebelah timur Banjar Panji-1, terlihat tanda-tanda

    geologi yang menunjukkan luapan lumpur pada zaman dulu, demikian analisisnya. Rovicky

    mencatat sebuah hal yang mencemaskan: semburan lumpur di Porong baru berhenti dalam

    rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun.

    D. Kronologis terjadinya Semburan Lumpur [Lapindo]

  • Setidaknya ada 3 aspek yang menyebabkan terjadinya semburan lumpur panas tersebut.

    Pertama, adalah aspek teknis. Pada awal tragedi, Lapindo bersembunyi di balik gempa tektonik

    Yogyakarta yang terjadi pada hari yang sama. Hal ini didukung pendapat yang menyatakan

    bahwa pemicu semburan lumpur (liquefaction) adalah gempa (sudden cyclic shock) Yogya yang

    mengakibatkan kerusakan sedimen. Namun, hal itu dibantah oleh para ahli, bahwa gempa di

    Yogyakarta yang terjadi karena pergeseran Sesar Opak tidak berhubungan dengan Surabaya.8

    Argumen liquefaction lemah karena biasanya terjadi pada lapisan dangkal, yakni pada sedimen

    yang ada pasir-lempung, bukan pada kedalaman 2.000-6.000 kaki.9 Lagipula, dengan merujuk

    gempa di California (1989) yang berkekuatan 6.9 Mw, dengan radius terjauh likuifaksi terjadi

    pada jarak 110 km dari episenter gempa, maka karena gempa Yogya lebih kecil yaitu 6.3 Mw

    seharusnya radius terjauh likuifaksi kurang dari 110 Km.10 Akhirnya, kesalahan prosedural yang

    mengemuka, seperti dugaan lubang galian belum sempat disumbat dengan cairan beton sebagai

    sampul.11 Hal itu diakui bahwa semburan gas Lapindo disebabkan pecahnya formasi sumur

    pengeboran.12 Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo harus sudah memasang casing 30 inchi

    pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inchi pada 1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385 kaki

    dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki.13 Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari

  • kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka belum memasang casing 9-5/8 inci. Akhirnya,

    sumur menembus satu zona bertekanan tinggi yang menyebabkan kick, yaitu masuknya fluida

    formasi tersebut ke dalam sumur. Sesuai dengan prosedur standar, operasi pemboran

    dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup & segera dipompakan

    lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Namun,

    dari informasi di lapangan, BOP telah pecah sebelum terjadi semburan lumpur. Jika hal itu benar

    maka telah terjadi kesalahan teknis dalam pengeboran yang berarti pula telah terjadi kesalahan

    pada prosedur operasional standar.14

    Kedua, aspek ekonomis. Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak

    Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk BP-MIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas

    bumi. Saat ini Lapindo memiliki 50% participating interest di wilayah Blok Brantas, Jawa

    Timur.15 Dalam kasus semburan lumpur panas ini, Lapindo diduga sengaja menghemat biaya

    operasional dengan tidak memasang casing. Jika dilihat dari perspektif ekonomi, keputusan

    pemasangan casing berdampak pada besarnya biaya yang dikeluarkan Lapindo. Medco, sebagai

    salah satu pemegang saham wilayah Blok Brantas, dalam surat bernomor MGT-088/JKT/06,

    telah memperingatkan Lapindo untuk memasang casing (selubung bor) sesuai dengan standar

    operasional pengeboran minyak dan gas. Namun, entah mengapa Lapindo sengaja tidak

    memasang casing, sehingga pada saat terjadi underground blow out, lumpur yang ada di perut

    bumi menyembur keluar tanpa kendali.16

    Ketiga, aspek politis. Sebagai legalitas usaha (eksplorasi atau eksploitasi), Lapindo telah

    mengantongi izin usaha kontrak bagi hasil/production sharing contract (PSC) dari Pemerintah

    sebagai otoritas penguasa kedaulatan atas sumberdaya alam.17

    E. Karakteristik Semburan Lumpur

    Komposisi Mud Volcano ini terdiri atas semua material yang dikeluarkan dari perut bumi baik

    berupa masa padat, plastis, cair, dan gas. Masa padat berupa bebatuan, garam sedangkan masa

    plastis berupa bubur lempung. Sebaliknya masa cair dapat berupa air (air tanah, air

    magmatik/vulkanik dan air laut) sedangkan masa gas berupa gas metan, hidrat dan gas belerang.

    Munculnya Mud Volcano ini dipicu adanya bubur lumpur yang bercampur dengan kantong-

    kantong gas (metan) yang mengalami kelebihan tekanan terkubur di bawah permukaan, berusah

    keluar kepermukaan bumi. Konduit untuk keluarnya lumpur tersebut yang berupa bukaan atau

    rekahan terbentuk akibat proses tektonik/pembentukan patahan atau struktur antiklin.

    F. ELEMEN DAN AKTIFITAS YANG PALING RENTAN :

    a) Rumah, Gedung, Pabrik dan bangunan yang lainnya

    b) Tidak berfungsinya sarana pendidikan

  • c) Sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon)

    d) Terhambatnya arus transportasi dan perhubungan

    e) Perusakan lingkungan dan gangguan kesehatan

    f) Pabrik yang tergenang menghentikan aktivitas produksi

    G. Konsekuensi Kerusakan

    Kehilangan Tempat Tinggal

    Terputusnya Transportasi

    Tertimbunnya bangunan-bangunan ( Pabrik, Perkantoran, Sekolah dan Rumah Warga)

    Masyarakat kehilangan mata pencaharian

    Kesehatan menjadi terganggu

    kehilangan memperoleh akses pendidikan dan informasi,

    H. Dampak Semburan Lumpur

    Bencana lumpur lapindo yang tadinya hanya menggenangi 4 desa sekarang telah meluas menjadi

    16 desa, hal ini berarti lebih dari 728 hektar telah tergenangi. Dalam area yang tergenangi ini

    tidak hanya terdapat rumah penduduk saja, namun ada sarana pendidikan, pabrik, dan kantor

    pemerintahan yang juga ikut tergenang. Dengan keadaan ini secara otomatis akan banyak

    penduduk yang bukan hanya kehilangan tempat tinggalnya namun juga kehilangan mata

    pencahariannya dan akan ada banyak anak yang kehilangan tempat mereka untuk menuntut

    ilmu.

    Bencana lumpur lapindo juga telah mencemari lingkungi sekitar dari wilayah yang digenangi,

    seperti areal persawahan dan ladang milik warga. Banyak ternak milik warga yang ikut mati

    dalam bencana ini. Menurut Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), secara umum pada area luberan

    lumpur dan sungai Porong telah tercemar oleh logam kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang cukup

    berbahaya bagi manusia apalagi dengan kadar yang jauh di atas ambang batas. Lumpur lapindo

    juga memiliki kadar PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene) dalam lumpur Lapindo yang

    mencapai 2000 kali di atas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Kandungan PAH sangat

    berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Berikut akibat yang dapat diakibatkan oleh zat PAH bagi

    manusia da lingkungan ,yaitu:

    Biokumulasi dalam jaringan lemak manusia dan hewan

    Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit, jika terjadi kontak langsung dengan zat PAH

    Terjadi permasalahan reproduksi

    Memperbesar kemungkinan terkena kanker

  • Terjadinya bencana lumpur lapindo ini juga telah menggangu aktivitas perekonomian di Jawa

    Timur. Hal ini dikarenakan ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak

    ditentukan. Seperti yang kita tahu, kota Surabaya merupakan ibukota dari Jawa Timur, sehingga

    banyak sekali aktivitas perekonomian yang berjalan disana. Dengan ditutupnya jalan tol

    Surabaya-Gempol, secara otomatis mengakibatkan banyak kemacetan yang terjadi, terutama di

    jalan alternatif menuju Surabaya. Penutupan jalan tol ini juga berdampak pada aktivitas produksi

    di kawasan Mojokerto dan Pasuruan yang merupakan salah satu kawasan industri utama yang

    ada di Jawa Timur. Bencana lumpur lapindo ini juga telah membuat tanah di wilayah yang

    tergenangi menjadi ambles dan merusak beberapa pipa air milik PDAM. Sebuah sutet milik PLN

    juga ikut terendam dalam bencana ini. Hal ini mengakibatkan warga di sekitar jalan raya porong

    kesulitan dalam mendapatkan air bersih, listrik, dan jaringan telepon.

    Problema sosial yg terjadi diantaranya adalah :

    1. Fenomena korban bencana lumpur yang tinggal di pengungsian yaitu keresahan, gangguan

    kesehatan, potensi konflik, aktivitas reproduktif dan ekonomis yang terganggu, mulai

    terlihat adanya gejala stress dan gangguan jiwa yang berpotensi menimbulkan instabilitas

    sosial politik

    2. Perubahan struktur sosial masyarakat yaitu meningkatnya jumlah pengangguran akibat

    tidak produktifnya sektor pertanian dan industri yang menjadi tumpuan hidup mereka),

    dan pendidikan

    Bencana lumpur lapindo juga memiliki beberapa dampak positif, yaitu :

    Mineral Lumpur lapindo tersebut dapat digunakan untuk pembuatan bodi keramik dengan

    pembakaran antara suhu 800-900oC dan untuk pembuatan keramik hias dengan pembakaran

    suhu 1400oC serta pembuatan batu bata, batako dan genteng.

    Mineral lumpur lapindo dapat dikembangkan untuk dijadikan sumber daya energi non

    konvensional,yaitu dalam pembuatan baterai seperti baterai yang diciptakan oleh Aji Christian

    Bani Adam, Oki Prisnawan, Yoga Pratama dan Umarudin. Baterai ini telah menjadi juara kedua

    dari kompetisi Technopreneurship Pemuda 2012. Baterai tersebut memanfaatkan pasta yang

    telah mereka hasilkan dari lumpur lapindo. Baterai ini akan bertahan hidup selama pasta itu

    kering dan kemudian baterai akan mati. Baterai ini dapat menyala selama 5 jam non stop.

    I. Mitigasi Bencana Semburan Lumpur

    1. Penghentian Semburan Lumpur

    2. Penanganan Genangan Lumpur

  • Langkah penanganan genangan lumpur diutamakan untuk faktor-faktor Berikut :

    1. Perlindungan lingkungan

    2. Perbaikan saluran irigasi

    3. Pengelolaan lumpur

    4. Pemantauan lingkungan

    5. Pengelolaan lumpur lebih lanjut (pemanfaatan).

    Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penanganan genangan lumpur sebagai

    berikut:

    a. Semburan belum dapat diatasi dengan metode penanganan subsurface;

    b. Volume luapan lumpur yang terus bertambah

    c. Kapasitas pond dan kekuatan tanggul penahan yang terbatas

    d. Peningkatan kekhawatiran masyarakat dan keselamatan manusia

    e. Rusaknya fasilitas dan infrastruktur penting yang ada

    f. Antisipasi musim hujan yang diperkirakan datang pada bulan Desember.

    Skenario penghentian semburan lumpur

    Skenario pertama, menghentikan luapan lumpur dengan menggunakan snubbing.

    Snubbing unit adalah suatu sistem peralatan bertenaga hidraulik yang umumnya

    digunakan untuk pekerjaan well-intervention & workover (melakukan suatu pekerjaan

    ke dalam sumur yang sudah ada). Snubbing unit ini digunakan untuk mencapai

    rangkaian mata bor seberat 25 ton dan panjang 400 meter yang tertinggal pada

    pemboran awal.

    Skenario kedua dilakukan dengan cara melakukan pengeboran miring (sidetracking)

    menghindari mata bor yang tertinggal tersebut.

    Skenario ketiga, pada tahap ini, pemadaman lumpur dilakukan dengan terlebih dulu

    membuat tiga sumur baru (relief well).

    Antisipasi kegagalan menghentikan semburan lumpur

    Pilihan pertama adalah meneruskan upaya penangangan lumpur di lokasi semburan

    dengan membangun waduk tambahan di sebelah tanggul-tanggul yang ada sekarang.

  • Pilihan kedua adalah membuang langsung lumpur panas itu ke Kali Porong. Sebagai

    tempat penyimpanan lumpur, Kali Porong ibarat waduk yang telah tersedia, tanpa perlu

    digali, memiliki potensi volume penampungan lumpur panas yang cukup besar.