20
LAPORAN JAGA : KASUS PENGANIAYAAN (26 MEI 2015) Residen Jaga : dr. Devi Novianti Santoso dr. Wian Pisia Anggreliana dr. Raja Al Fath Widya Iswara

VH 26052015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vhhhh

Citation preview

LAPORAN JAGA :KASUS PENGANIAYAAN (26 MEI 2015)

Residen Jaga :dr. Devi Novianti Santosodr. Wian Pisia Anggrelianadr. Raja Al Fath Widya Iswara

IDENTITAS

Masuk di instalasi gawat darurat hari Rabu 27 Mei 2015, pukul 18.30 WIB

Nama : Tn. AS

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 52 tahun

Ciri Rambut : Lurus, pendek, berwarna hitam

Warna kulit : Sawo matang

Alamat : Gidangelo RT 001/RW 001, Kec. Welahan, Kab. Jepara – Jawa Tengah

KRONOLOGIS PERISTIWA

Pada tanggal 27 Mei 2015 pukul 01.30 korban mengaku satu jam sebelum masuk rumah sakit korban dibanting oleh seseorang yang sempat beradu mulut dengan korban hingga jatuh dengan posisi terduduk. Korban mengeluh keluarnya darah dan rasa nyeri di sekitar liang dubur korban. Korban mengatakan darah yang keluar cukup banyak sehingga korban sering mengeringkannya dengan tissue.

PEMERIKSAAN FISIK• Kesadaran : Sadar penuh

• Tanda Vital

• Tekanan Darah : 120/80 mmHg• HR : 88 x/menit• RR : 20 x/menit• Suhu : 36,7 ºC

• Bokong : Tidak ada kelainan

• Dubur

• Lingkaran Dubur : Di sekitar lingkar dubur korban mengaku terasa nyeri, tetapi pada pemeriksaan tidak didapatkan jejas luka, tidak ada memar, tidak ada luka lecet, didapatkan bercak berwarna merah pada celana dalam hernia

• Liang Dubur : Tidak ada kelainan

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan – temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas korban tersebut maka saya simpulkan bahwa korban adalah seorang laki-laki, umur lima puluh dua tahun, warna kulit sawo matang, kesan gizi cukup.

Dari pemeriksaan didapatkan tidak ada kelainan yang dapat menyebabkan halangan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

PEMBAHASAN

Dalam Undang-Undang tidak memberikan perumusan apa yang dinamakan penganiayaan. Namun menurut Jurisprudensi pengadilan maka yang dinamakan penganiayaan adalah :

1. Sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan)

2. Menyebabkan rasa sakit

3. Menyebabkan luka-luka

Sudut medik : Luka merupakan kerusakan jaringan (baik disertai atau tidak disertai diskontinuitas permukaan kulit) akibat trauma.

Sudut hukum : Luka merupakan kelainan yang dapat disebabkan oleh suatu tindak pidana, baik yang bersifat intensional (sengaja), recklessness (ceroboh) atau negligence (kurang hati-hati).

• Luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencahariannya.

Luka ringan

• Luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya untuk sementara waktu.

Luka sedang

• Luka yang diuraikan dalam pasal 90 KUHP

Luka berat

KRITERIA LUKA BERAT (PASAL 90 KUHP)Luka berat terdiri atas :

• Luka atau penyakit yang tidak dapat diharapkan akan sembuh sempuna

• Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut

• Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya

• Kehilangan salah satu dari panca indera

• Cacat besar atau kudung

• Lumpuh

• Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu lamanya

• Keguguran atau kematian janin seorang perempuan

Undang-Undang Penganiayaan Pasal 351 s/d 355 KUHP adalah sebagai berikut:

- Pasal 351 KUHP - Pasal 352 KUHP : Penganiayaan ringan,- Pasal 353 KUHP : Penganiayaan berencana,- Pasal 354 & 355 KUHP : Penganiayaan berat

BAB XX : PENGANIAYAAN (KUHP)Pasal 351:

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

(4)Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 352 :

(1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.

(2) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 353 :

(1) Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

(3) Jika perbuatan itu mengkibatkan kematian yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Pasal 354 :

(1) Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun.

Pasal 355 :

(1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lams lima belas tahun.

Pasal 356 :

Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat ditambah dengan sepertiga:

1. Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya yang sah, istrinya atau anaknya;

2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena menjalankan tugasnya yang sah;

3. Jika kejahatan itu dilakukan dengan memberikan bahan yang herbahaya bagi nyawa atau kesehatan untuk dimakan atau diminum.

TERIMA KASIH