9
1 / 3

VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

1 / 3

Page 2: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Table of Contents

No. Title Page

1 The Accuracy of Production Equine Chorionic Gonadotropin (eCG) Frozen Dryfrom Local Horse for Increasing The Time Onset of Oestrus in Madura Cattle

200 - 207

2 Effect of Infusum Kopi Leaves (Coffea robusta Lindl.) on Blood Glucose Level onThe Mice in Alloxan Induced

208 - 215

3 Comparison of Sperm Quality After Separation X and Y Chromosome BetweenColumn Albumin Method and Electric Separating Sperm (ESS) Method on EkorGemuk Sheep

216 - 223

4 Potential of Vitamin E on Spermatogenic Cell Number in Mice Treated With2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD)

224 - 231

5 The Comparison of Maturation Between Bovine Oocyte Vitrification Before andAfter In Vitro Maturation

232 - 239

6 Potency of Pediococcus pentosaceus Protease on Meat Tenderness andHistological

240 - 247

7 Effect of Vitamin E on Decreased of The Leydig Cell Necrosis Number in MiceTreated with 2,3,7,8-Tetrachlorodibenzo-P-Dioxin (TCDD)

248 - 253

8 The Immunomodulator Potency of Combination of Andrographis paniculata andEchinacea purpurea on Total and Differential Leucocytes Count in Mice with HeatStress

254 - 259

9 The Effect of Various Egg Duck Concentration in Skim Milk As Semen Diluters ofFat-Tailed Sheep for Motility, Viability and Intact Plasma Membrane SpermatozoaBefore Freezing

260 - 265

10 Antibacterial Effect of Mango’s Leaves (Mangifera indica) Extract AgainstStaphylococcus aureus and Escherichia coli

266 - 271

11 Effectiveness of Honey and The Juice of Noni (Morinda Citrifolia Linn) as Well asMixtures of The Number of Bacteria on Chicken Carcasses

272 - 277

12 The Potential of Soursop (Annona muricata Linn.) Leaves Extract AsImmunostimulantin Rabbit PBMC

278 - 285

13 Crude Protein and Crude Fiber in Rice Bran Fermented by Acidothermuscellulolyticus or Aspergillus terreus WPL 109 or WPL 209

286 - 291

14 Level of Contamination of Salmonella Sp in White Prawns (Litopenaeusvannamei) Sold at Some Wet and Modern Market in Surabaya

292 - 297

15 Potensi Alkaloid Achyranthes aspera Linn Terhadap Ekspresi Protein Bax SelKanker Payudara pada Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Benzopyrene

298 - 803

2 / 3

Page 3: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Vol. 7 - No. 3 / 2014-11TOC : 14, and page : 292 - 297

Level of Contamination of Salmonella Sp in White Prawns (Litopenaeus vannamei) Sold at Some Wet and Modern Marketin Surabaya

Perbedaan Tingkat Pencemaran Salmonella Sp. pada Udang Putih (Litopenaeus vannamei) yang Dijual di BeberapaPasar Tradisional dan Modern dari Surabaya

Author :Santi Vidya Lestari | [email protected] Kedokteran HewanSuryanie Sarudji | [email protected] Kedokteran HewanMustofa Helmi Effendi | veteFakultas Kedokteran Hewan

Abstract

The purpose of this study was to determine the contamination level of Salmonella sp. in white prawnssold atwet andmodern markets. Totally of twenty-fourof white prawn sampleswere bought from wet and modern market. Thebacteriological isolation and indetification of Salmonella sp. was determined by inoculation on pre-enrichment andenrichment media, followed by biochemically. The result showed that Salmonella sp. could be detected in the samples ofwet market with percentage of 33.33% while the modern market with 16.67%

Keyword : Salmonella, sp., White, prawns, Wet, Modern, market,

Daftar Pustaka :1. Nugroho, W. S, (2006). Analisis Tingkat Cemaran Salmonella dan Faktor-Faktor Pencemaran Pada Telur Ayam Rasdi Kabupaten Sleman Yogyakarta. . : J. Veteriner. 7 : 47-532. Yustianti, Ibrahim MH, Ruslaini, (2013). Pertumbuhan dan Sintasan Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)Melalui Substitusi Tepung Ikan denganTepung Usus Ayam. . : Jurnal Mina Laut Indonesia 1(1) : 93-1033. Sa’idah. F., S. Yusnita, dan I. Herlinawati, (2011). Hasil Penelitian Cemaran Mikroba Daging Sapi di PasarSwalayan dan Pasar Tradisional. Banjarbaru : Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional V,

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

3 / 3

Page 4: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Veterinaria Medika Vol. 7, No. 3, Nopember 2014

292

Perbedaan Tingkat Pencemaran Salmonella Sp. pada Udang Putih

(Litopenaeus vannamei) yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional

dan Modern dari Surabaya

Level of Contamination of Salmonella Sp in White Prawns (Litopenaeus

vannamei) Sold at Some Wet and Modern Market in Surabaya

1Santi Vidya Lestari,

2Suryanie Sarudji

,

2Mustofa Helmi Effendi

1PPDH

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

1Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Kampus C. Jl. Mulyorejo Surabaya 60115.

Tlp. 0315992785 Fax. 0315991530

Email: [email protected]

Abstract

The purpose of this study was to determine the contamination level of Salmonella sp. in

white prawnssold atwet and modern markets. Totally of twenty-fourof white prawn

sampleswere bought from wet and modern market. The bacteriological isolation and

indetification of Salmonella sp. was determined by inoculation on pre-enrichment and

enrichment media, followed by biochemically. The result showed that Salmonella sp. could be

detected in the samples of wet market with percentage of 33.33% while the modern market

with 16.67%

Keywords : Salmonella sp., white prawns, wet, modern market

–––––––––––––––––––––––––––––––––––

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan

terbesar di dunia, serta menyimpan kekayaan

sumberdaya alam laut yang besar. Salah

satunya adalah sumberdaya udang yang

belum dieksplorasi secara optimal. Indonesia

sebagai negara kepulauan, kedalaman

lautnya relatif dangkal, sehingga merupakan

habitat baik bagi kehidupan udang. Udang

dikenal sebagai komoditi penting dari

sektor perikanan, karena mempunyai nilai

gizi tinggi (Pratiwi, 2008).

Selain itu Yustianti (2013) mengatakan

bahwa udang vannamei (Litopenaeus vannamei)

merupakan salah satu komoditas perikanan

ekonomis penting dikarenakan secara

umum peluang usaha budidaya udang

vannamei tidak berbeda jauh dengan

peluang usaha udang jenis lainnya. Sebab

pada dasarnya udang merupakan komoditi

Page 5: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Santi Vidya Lestari, dkk, Perbedaan Tingkat Pencemaran ….

293

ekspor andalan pemerintah dalam meningkatkan

devisa Negara.

Pasar sebagai salah satu tempat

penjualan udang juga dapat menjadi faktor

dari luar penyebab kerusakan atau tingkat

cemaran bakteri pada udang tersebut.

Masyarakat biasanya memenuhi kebutuhan

sehari-hari salah satunya sumber pangan

dengan membeli kebutuhan tersebut di

pasar. Pasar dibedakan menjadi 2 bagian

yaitu pasar tradisional dan pasar

modern.Pasar tradisional adalah pasar yang

dibangun dan dikelola oleh pemerintah

atau swadaya masyarakat dengan tempat

usaha berupa toko, kios atau los dan tenda

dengan usaha kecil dan modal kecil serta

adanya proses aktivitas jual beli (Zumrotin,

2002). Definisi dari pasar modern itu

sendiri adalah pasar yang dimiliki oleh

pemodal kuat, pada umumnya diisi oleh

pengecer besar baik perusahaan pengecer

dengan skala lokal maupun nasional

(Zumrotin, 2002).

Udang putih yang beredar dipasaran

tidak menutup kemungkinan tercemar oleh

bakteri, diantaranya bakteri Salmonella sp.

sebagai penyebab Salmonellosis. Salmonellosis

merupakan salah satu penyakit yang antara

lain dapat dipindahkan melalui air dan

makan terutama bahan makanan yang

mengalami kesalahan proses penanganan.

Hal ini memberi kesempatan pada

mikroorganisme penyebab untuk tumbuh

dan berpindah ke manusia pada saat

mengkonsumsinya.

Bakteri Salmonella sp dapat

menyerang unggas, mamalia, hewan yang

hidup di air dan manusia. Pada manusia

jika tertular terjadi akibat mengkonsumsi

makanan atau air yang tercemar Salmonella

sp. (Nugroho, 2006).

Semua aktivitas yang berhubungan

dengan bahan makanan harus memenuhi

persyaratan kesehatan masyarakat agar

bahan pangan tersebut tetap sehat dan

dapat dikonsumsi oleh manusia. Sesuai

keputusan Badan POM (Pengawasan Obat

dan Makanan) Nomor HK.00.06.1.52.4011

udang tidak boleh tercemar Salmonella sp.

Dewasa ini peranan dokter hewan dalam

kasus Salmonellosis dan penyakit Zoonosis

Food Borne Disease lainnya sangat

diperlukan terutama, dalam mengontrol

sanitasi, kualitas makanan dan produk

makanan asal hewan, pencegahan, menjamin

kondisi higienis selamapemasaran, serta

mencegah pembusukan yangberasal dari

udara terbuka di tempat pemasaran

(Narumi dkk, 2009).

Materi dan Metode Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai

bulan Agustus-September 2013. Pengambilan

sampel yang berupa udang putih dilakukan

di 3 pasar tradisional A1, A2, A3 dan 3

pasar modern B1, B2, B3 dari Surabaya.

Kemudian penelitian dilakukan di Laboratorium

Bakteriologi dan Mikologi Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Airlangga Surabaya.

Alat dan Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampel berupa udang

putih, sedangkan untuk pembuatan pra

pengayaan dan pengayaan mengunakan

Buffered Pepton Water (BPW), Bismuth

Sulfit Agar (BSA), Tetrathionat Broth,

Briliant Green Agar (BGA), kemudian

media yang digunakan untuk uji

biokimiawi meliputi Triple Sugar Iron

Agar (TSIA), Sulfid Indol Motility (SIM),

Citrate, dan Urease, selain itu bahan lain

Page 6: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Veterinaria Medika Vol. 7, No. 3, Nopember 2014

294

yang menunjang penelitian ini adalah

alcohol 70%, aquadest steril. Peralatan

dalam penelitian ini adalah cawan petri,

mortir, tabung reaksi dan rak, gunting,

pinset, pembakar bunsen, inkubator,

mikroskop, gelas obyek, kapas, tabung

sentrifuge, ose steril, needle steril, pipet

steril, plate steril dan autoclave.

Pelaksanaan Penelitan

Isolasi bakteri dilakukan dengan cara

mengambil isolat dari media Tetrathionat

Broth dengan menggunakan ose steril dan

dipupuk pada media BGA, kemudian

diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.

Identifikasi bakteri dilakukan pada koloni

yang terduga Salmonella yang berwarna

merah muda (pink) pada media BGA,

apabila belum didapatkan koloni terpisah

dari udang yang diduga Salmonella sp,

maka dilakukan tahap berikutnya yaitu

pemurnian selain itu juga dipupuk pada

media BSA. Pengujian secara biokimiawi

dengan memupuk bakteri pada media

Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Sulfide

Indol Motility (SIM), Simon Citrat Agar

(SCA), Urea.

Pengolahan Data

Data yang terkumpul disajikan dalam

bentuk deskriptif yaitu menghitung persentase

udang putih yang tercemar, kemudian

ditampilkan dalam tabel.

Hasil dan Pembahasan

Data yang diperoleh dari hasil

pemeriksaan dengan uji bakteriologis

menunjukkan bahwa udang putih yang

dipasarkan di pasar tradisional dan modern

dari Surabaya tercemar bakteri Salmonella

sp., hal ini dapat ditunjukkan adanya

koloni bulat, kecil, halus pink dan merata

pada media BGA serta hitam pada media

BSA. Hasil pengujian secara biokimiawi

pada media TSIA, SIM, SCA, Urease dari

koloni yang berwarna pink pada media

BGA dan hitam pada media BSA

menunjukkan bahwa koloni tersebut benar-

benar mengandung Salmonella sp. Pada

pemeriksaan pewarnaan Gram bakteri

Salmonella sp. dapat terlihat berwarna

merah berbentuk batang kecil, ada yang

bipolar dan tidak serta soliter letaknya

yang berbentuk batang.

Data yang didapat jumlah sampel

yang positif dipasar modern menunjukkan

hasil pemeriksaan tingkat pencemaran

Salmonella sp. lebih rendah dibandingkan

dengan pasar tradisional (Tabel 1). Hasil

persentase sampel udang putih segar yang

dipasarkan di pasar tradisional dan modern

dari Surabaya ditemukan adanya bakteri

Salmonella sp. juga menunjukkan bahwa

pasar tradisional yang positif 33,33% dan

yang negatif 66,67%, sedangkan pada

pasar modern hasil persentase yang positif

16,67% dan yang negatif 83,33% (Tabel

2).

Tabel 1. Hasil pemeriksaan tingkat pencemaran

Salmonella sp. pada udang putih

segar yang dipasarkan di pasar

tradisional dan modern dari

Surabaya

Ulangan

Bakteri Salmonella sp.

A1 A2 A3 B1 B2 B3

1 - + - - - +

2 - + - - + -

3 + - - - - -

4 - + - - - -

Keterangan: A = Pasar Tradisional

B = Pasar Modern

Tanda (-) = negatif Salmonella sp

Tanda (+) = positif Salmonella sp

Page 7: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Santi Vidya Lestari, dkk, Perbedaan Tingkat Pencemaran ….

295

Persentase tercemarnya Salmonella

sp. dari sampel udang putih pada pasar

tradisional dan modern dari Surabaya

ditampilkan dalam tabel 2.

Tabel 2. Hasil persentase Salmonella sp

sampel udang putih segar yang

dipasarkan di pasar tradisional

dan modern dari Surabaya

Jenis Pasar

Hasil Pengujian

Jumlah

Sampel

Positif Negatif

Pasar

Tradisional

(A)

4

(33,33%)

8

(66,67%)

12

Pasar

Modern (B)

2

(16,67%)

10

(83,33%)

12

Data diatas menunjukkan bahwa

empat sampel udang putih dari pasar

tradisional dan dua sampel udang putih dari

pasar modern positif tercemar Salmonella sp.

Sedangkan hasil uji biokimiawi ditampilkan

secara lengkap pada tabel 4.

Keadaan pasar tradisional yang

merupakan tempat paling tinggi tingkat

pencemarannya disebabkan karena pasar

tersebut terlalu padat sehingga sering

terjadi pencampuran udang putih segar

dengan barang-barang dagangan lainnya,

selain itu keadaan ini ditunjang oleh situasi

dan kondisi pasar yang terlalu kotor dan

tata letak pasar yang masih sederhana dan

tidak teratur (Narumi dkk, 2009). Di pasar

tradisional juga terjadi kontak langsung

antara udang dan pembeli. Selain itu juga

dapat berasal dari tambak dan lingkungan

tempat pembudidaya udang putih, karena

udang yang berasal dari air tempat mereka

hidup mengandung berbagai mikroorganisme.

Keadaan pasar modern yang merupakan

tempat paling rendah tingkat pencemarannya

dikarenakan udang yang dijual disajikan

dalam keadaan tertata rapi dan bersih serta

diletakkan ditempat yang bersuhu dingin

sesuai dengan suhu penyimpanan udang.

Udang putih segar di pasar modern dapat

dinyatakan expired apabila sudah lebih

dari 1 minggu telah terjadi perubahan

bentuk, warna, dan bau sehingga dilakukan

pembuangan atau pemusnahan pada udang

putih tersebut sesuai standar, dengan

demikian dapat dipastikan bahwa tidak ada

penyebaran mikroba (Sa’idah dkk, 2011).

Tabel 4. Hasil Uji Biokimiawi Salmonella sp. dari Udang Putih di Pasar Tradisional dan

Modern dari Surabaya

Ulangan Pertama

Sampel TSIA Urease SIM Citrat BSA

Miring Tegak Gas H2s

A2 Alkalis Asam + + - + - + + +

B3 Alkalis Asam + + - + - + + +

Ulangan Kedua

Sampel TSIA Urease SIM Citrat BSA

Miring Tegak Gas H2s Motil Indol H2s

A2 Alkalis Asam - + - + - + - +

B2 Alkalis Asam + + - + - + + +

Page 8: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Veterinaria Medika Vol. 7, No. 3, Nopember 2014

296

Ulangan Ketiga

Sampel TSIA Urease SIM Citrat BSA

Miring Tegak Gas H2s Motil Indol H2s

A1 Alkalis Asam - + - + - + + +

Ulangan Keempat

Sampel TSIA Urease SIM Citrat BSA

Miring Tegak Gas H2s Motil Indol H2s

A2 Alkalis Asam - + - + - + + +

Keterangan: A= Pasar Tradisional , B= Pasar Modern

Kemunduruan mutu udang dengan

mudah dapat diketahui dengan memperhatikan

rupa dan warna udang yang masih dalam

keadaan beku yaitu dengan terlihatnya bagian

permukaan yang memutih (Wahyudi dan

Wijandi, 2003).

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Udang putih yang dijual di tiga pasar

tradisional dan modern di Surabaya positif

tercemar Salmonella sp. Adapun tingkat

pencemaran yang tinggi berada di pasar

tradisional (33,33%) sedangkan pasar

modern yang positif (16,67%). Secara

deskriptif terdapat perbedaan persentase

dari sampel udang putih yang tercemar

Salmonella sp. yang dijual di pasar

tradisional dan modern. Persentase

tertinggi terjadi di pasar tradisional.

Daftar Pustaka

Narumi. H.E, Zuhriansyah, dan I. Mustofa.

2009. Deteksi Pencemaran Bakteri

Salmonella sp. Pada Udang Putih

(Panaeus merguiensis) Segar di

Pasar Tradisional Kotamadya Surabaya.

Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan

1(1).

Nugroho, W. S. 2006. Analisis Tingkat

Cemaran Salmonella dan Faktor-

Faktor Pencemaran Pada Telur

Ayam Ras di Kabupate Sleman

Yogyakarta. J. Veteriner. 7 : 47-53.

Pratiwi, R. 2008. Aspek Biologi Udang

Ekonomis Penting. Oseana. 33(2) :

15–24

Sa’idah. F., S. Yusnita, dan I. Herlinawati.

2011. Hasil Penelitian Cemaran

Mikroba Daging Sapi di Pasar

Swalayan dan Pasar Tradisional.

Balai Penyidikan dan Pengujian

Veteriner (BPPV) Regional V,

Banjarbaru.

Wahyudi dan Wijandi. 2013. Memilah dan

Membersihkan Udang. Bagian

Pengembangan Kurikulum. Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan.

Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah. Departemen

Pendidikan Nasional.

Yustianti, Ibrahim MH, Ruslaini. 2013.

Pertumbuhan dan Sintasan Larva

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Melalui Substitusi Tepung Ikan

denganTepung Usus Ayam. Jurnal

Mina Laut Indonesia 1(1) : 93-103.

Page 9: VetMed8045-26995ef2c5fullabstract.pdf

Santi Vidya Lestari, dkk, Perbedaan Tingkat Pencemaran ….

297

Zumrotin, K.S. 2002. Pola Keterkaitan

Pasar Modern dengan Pasar Swalayan.

Diklat Manajemen Pasar Daerah.

Badan Pendidikan dan Pelatihan

Departemen Dalam Negeri.