17
VESIKOLITHIASIS A. DEFINISI Batu perkemihan dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem perkemihan (ginjal, ureter, kandung kemih), tetapi yang paling sering ditemukan ada di dalam ginjal (Long, 1996:322). Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri ( Sjamsuhidajat dan Wim de Jong, 1998:1027). Pernyataan lain menyebutkan bahwa vesikolitiasis adalah batu kandung kemih yang merupakan keadaan tidak normal di kandung kemih, batu ini mengandung komponen kristal dan matriks organik (Sjabani dalam Soeparman, 2001:377). Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat defisiensi substansi tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat atau ketika terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah terjadinya kristalisasi dalam urin (Smeltzer, 2002:1460). Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua ginjal akibat adanya obstruksi

VESIKOLITHIASIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

Page 1: VESIKOLITHIASIS

VESIKOLITHIASIS

A. DEFINISI

Batu perkemihan dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem perkemihan (ginjal,

ureter, kandung kemih), tetapi yang paling sering ditemukan ada di dalam ginjal (Long,

1996:322).

Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher

kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan berhenti dan

menetes disertai dengan rasa nyeri ( Sjamsuhidajat dan Wim de Jong, 1998:1027).

Pernyataan lain menyebutkan bahwa vesikolitiasis adalah batu kandung kemih yang

merupakan keadaan tidak normal di kandung kemih, batu ini mengandung komponen kristal

dan matriks organik (Sjabani dalam Soeparman, 2001:377).

Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat defisiensi substansi

tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat atau ketika

terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah terjadinya

kristalisasi dalam urin (Smeltzer, 2002:1460).

Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua ginjal

akibat adanya obstruksi (Smeltzer, 2002:1442). Long, (1996:318) menyatakan sumbatan

saluran kemih yang bisa terjadi dimana saja pada bagian saluran dari mulai kaliks renal

sampai meatus uretra. Hidronefrosis adalah pelebaran/dilatasi pelvis ginjal dan kaliks,

disertai dengan atrofi parenkim ginjal, disebabkan oleh hambatan aliran kemih. Hambatan ini

dapat berlangsung mendadak atau perlahan-lahan, dan dapat terjadi di semua aras (level)

saluran kemih dari uretra sampai pelvis renalis (Wijaya dan Miranti, 2001:61).

Vesikolithotomi adalah alternatif untuk membuka dan mengambil batu yang ada di

kandung kemih, sehingga pasien tersebut tidak mengalami gangguan pada aliran

perkemihannya Franzoni D.F dan Decter R.M.

Page 2: VESIKOLITHIASIS
Page 3: VESIKOLITHIASIS

B. ETIOLOGI

Menurut Smeltzer (2002:1460) bahwa, batu kandung kemih disebabkan infeksi, statis

urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme

kalsium).

Faktor- faktor yang mempengaruhi menurut Soeparman (2001:378) batu kandung kemih

(Vesikolitiasis) adalah

1. Hiperkalsiuria

Suatu peningkatan kadar kalsium dalam urin, disebabkan karena, hiperkalsiuria

idiopatik (meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan tinggi natrium, kalsium dan

protein), hiperparatiroidisme primer, sarkoidosis, dan kelebihan vitamin D atau kelebihan

kalsium.

2. Hipositraturia

Suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih,

khususnya sitrat, disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe I (lengkap atau tidak

lengkap), minum Asetazolamid, dan diare dan masukan protein tinggi.

3. Hiperurikosuria

Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memacu pembentukan

batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.

4. Penurunan jumlah air kemih

Dikarenakan masukan cairan yang sedikit.

5. Jenis cairan yang diminum

Page 4: VESIKOLITHIASIS

Minuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan jus

anggur.

6. Hiperoksalouria

Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini disebabkan

oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium intestinal, dan penyakit usus

kecil atau akibat reseksi pembedahan yang mengganggu absorbsi garam empedu.

7. Ginjal Spongiosa Medula

Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik (tidak

dijumpai predisposisi metabolik).

8. Batu Asan Urat

Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan

hiperurikosuria (primer dan sekunder).

9. Batu Struvit

Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih dengan organisme

yang memproduksi urease.

Kandungan batu kemih kebayakan terdiri dari :

1. 75 % kalsium.

2. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium Amonium Fosfat).

3. 6 % batu asam urat.

4. 1-2 % sistin (cystine).

Page 5: VESIKOLITHIASIS
Page 6: VESIKOLITHIASIS

C. MANIFESTASI KLINIS

Batu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan iritasi dan berhubungan

dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria, jika terjadi obstruksi pada leher kandung

kemih menyebabkan retensi urin atau bisa menyebabkan sepsis, kondisi ini lebih serius yang

dapat mengancam kehidupan pasien, dapat pula kita lihat tanda seperti mual muntah, gelisah,

nyeri dan perut kembung (Smeltzer, 2002:1461).

Jika sudah terjadi komplikasi seperti seperti hidronefrosis maka gejalanya tergantung

pada penyebab penyumbatan, lokasi, dan lamanya penyumbatan. Jika penyumbatan timbul

dengan cepat (Hidronefrosis akut) biasanya akan menyebabkan koliks ginjal (nyeri yang luar

biasa di daerah antara rusuk dan tulang punggung) pada sisi ginjal yang terkena. Jika

penyumbatan berkembang secara perlahan (Hidronefrosis kronis), biasanya tidak

menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan tulang punggung.

Selain tanda diatas, tanda hidronefrosis yang lain menurut Samsuridjal

(http://www.medicastore.com, 26 Juni 2006) adalah:

1. Hematuri.

2. Sering ditemukan infeksi disaluran kemih.

3. Demam.

4. Rasa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal.

5. Mual.

6. Muntah.

7. Nyeri abdomen.

8. Disuria.

9. Menggigil.

Page 7: VESIKOLITHIASIS

D. PATHOFISIOLOGI

Kelainan bawaan atau cidera, keadan patologis yang disebabkan karena infeksi,

pembentukan batu disaluran kemih dan tumor, keadan tersebut sering menyebabkan

bendungan. Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran kemih baik itu yang

disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor serta kelainan metabolisme dapat

menyebabkan penyempitan atau struktur uretra sehingga terjadi bendungan dan statis

urin. Jika sudah terjadi bendungan dan statis urin lama kelamaan kalsium akan

mengendap menjadi besar sehingga membentuk batu (Sjamsuhidajat dan Wim de Jong,

2001:997).Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

kemudian dijadikan dalam beberapa teori (Soeparman, 2001:388):

1. Teori Supersaturasi

Tingkat kejenuhan komponen-komponen pembentuk batu ginjal mendukung

terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya agregasi

kristal dan kemudian menjadi batu.

2. Teori Matriks

Matriks merupakan mikroprotein yang terdiri dari 65 % protein, 10 % hexose, 3-5

hexosamin dan 10 % air. Adanya matriks menyebabkan penempelan kristal-kristal

sehingga menjadi batu.

3. Teori Kurangnya Inhibitor

Pada individu normal kalsium dan fosfor hadir dalam jumlah yang melampaui

daya kelarutan, sehingga membutuhkan zat penghambat pengendapan. fosfat

mukopolisakarida dan fosfat merupakan penghambat pembentukan kristal. Bila

terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.

4. Teori Epistaxy

Page 8: VESIKOLITHIASIS

Merupakan pembentuk batu oleh beberapa zat secara bersama-sama. Salah satu

jenis batu merupakan inti dari batu yang lain yang merupakan pembentuk pada

lapisan luarnya. Contoh ekskresi asam urat yang berlebih dalam urin akan

mendukung pembentukan batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan

kalsium.

5. Teori Kombinasi

Batu terbentuk karena kombinasi dari bermacam-macam teori diatas.

Page 9: VESIKOLITHIASIS

E. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pasien dengan BSK dapat bervariasi mulai tanpa kelainan fisik sampai

tanda-tanda sakit berat tergantung pada letak batu dan penyulit yang ditimbulkan.

1. Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris, anemia, syok

2. Pemeriksan fisik khusus urologi :

a. Sudut kosto vertebra : nyeri tekan , nyeri ketok, pembesaran ginjal

b. Supra simfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli-buli penuh

c. Genitalia eksterna : teraba batu di uretra

d. Colok dubur : teraba batu pada buli-buli (palpasi bimanual)

Page 10: VESIKOLITHIASIS

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjangnya dilakukan di laboratorium yang meliputi pemeriksaan:

1. Urine

a. Ph lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organisme dapat

berbentuk batu magnesium amonium phosphat, ph yang rendah menyebabkan

pengendapan batu asam urat.

b. Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada penderita dengan batu,

bila terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat.

c. Biakan urin : untuk mengetahui adanya bakteri yang berkontribusi dalam proses

pembentukan batu saluran kemih.

d. Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah terjadi

hiperekskresi.

2. Darah

a. Hb akan terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis.

b. Lekosit terjadi karena infeksi.

c. Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal.

d. Kalsium, fosfat dan asam urat.

3. Radiologis

a. Foto BNO/IVP untuk melihat posisi batu, besar batu, apakah terjadi bendungan

atau tidak.

Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat dilakukan, pada keadaan ini

dapat dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan dengan antegrad pielografi

tidak memberikan informasi yang memadai.

b. PV (Pem Postvoid) : mengetahui pengosongan kandung kemih

Page 11: VESIKOLITHIASIS

c. Sistokopi : Untuk menegakkan diagnosis batu kandung kencing.

d. Foto KUB : Menunjukkan ukuran ginjal ureter dan ureter, menunjukan adanya

batu.

e. Endoskopi ginjal : Menentukan pelvis ginjal, mengeluarkan batu yang kecil.

f. EKG : Menunjukan ketidak seimbangan cairan, asam basa dan elektrolit.

g. Foto Rontgen : Menunjukan adanya di dalam kandung kemih yang abnormal.

h. IVP ( intra venous pylografi ) : Menunjukan perlambatan pengosongan kandung

kemih,membedakan derajat obstruksi kandung kemih divertikuli kandung kemih

dan penebalan abnormal otot kandung kemih.

i. Vesikolitektomi ( sectio alta ) : Mengangkat batu vesika urinari atau kandung

kemih.

j. Litotripsi bergelombang kejut ekstra korporeal : Prosedur menghancurkan batu

ginjal dengan gelombang kejut.

k. Pielogram retrograd.

4. USG (Ultra Sono Grafi)

Untuk mengetahui sejauh mana terjadi kerusakan pada jaringan ginjal.

5. Riwayat Keluarga

Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita batu saluran kemih,

jika ada untuk mengetahui pencegahan, pengobatan yang telah dilakukan, cara

mengambilan batu, dan analisa jenis batu.

Page 12: VESIKOLITHIASIS

G. PENGOBATAN

Menurut Soeparman ( 2001:383) pengobatan dapat dilakukan dengan :

1. Mengatasi Simtom

2. Ajarkan dengan tirah baring dan cari penyebab utama dari vesikolitiasis, berikan

spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin, bila terjadi koliks ginjal dan

tidak di kontra indikasikan pasang kateter.

3. Pengambilan Batu

a. Batu dapat keluar sendiri. Batu tidak diharapkan keluar dengan spontan jika

ukurannya melebihi 6 mm.

b. Vesikolithotomi.

c. Pengangkatan Batu

1) Lithotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal

Prosedur non invasif yang digunakan untuk menghancurkan batu.

Litotriptor adalah alat yang digunakan untuk memecahkan batu tersebut,

tetapi alat ini hanya dapat memecahkan batu dalam batas ukuran 3 cm ke

bawah. Bila batu di atas ukuran ini dapat ditangani dengan gelombang kejut

atau sistolitotomi melalui sayatan prannenstiel. Setelah batu itu pecah

menjadi bagian yang terkecil seperti pasir, sisa batu tersebut dikeluarkan

secara spontan.

2) Metode endourologi pengangkatan batu

Bidang endourologi mengabungkan ketrampilan ahli radiologi

mengangkat batu renal tanpa pembedahan mayor. Batu diangkat dengan

forseps atau jarring, tergantung dari ukurannya. Selain itu alat ultrasound

dapat dimasukkan ke selang nefrostomi disertai gelombang ultrasonik untuk

menghancurkan batu.

Page 13: VESIKOLITHIASIS

3) Ureteroskopi

Ureteroskopi mencakup visualisasi dan akses ureter dengan memasukkan

alat ureteroskop melalui sistoskop. Batu dapat dihancurkan dengan

menggunakan laser, litotrips elektrohidraulik, atau ultrasound kemudian

diangkat.

d. Pencegahan (batu kalsium kronik-kalsium oksalat)

1) Menurunkan konsentrasi reaktan (kalsium dan oksalat)

2) Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentuk batu yaitu sitrat (kalium

sitrat 20 mEq tiap malam hari, minum jeruk nipis atau lemon malam hari),

dan bila batu tunggal dengan meningkatkan masukan cairan dan

pemeriksaan berkala pembentukan batu baru.

3) Pengaturan diet dengan meningkatkan masukan cairan, hindari masukan soft

drinks, kurangi masukan protein (sebesar 1 g/Kg BB /hari), membatasi

masukan natrium, diet rendah natrium (80-100 meq/hari), dan masukan

kalsium.

4) Pemberian obat. Untuk mencegah presipitasi batu baru kalsium oksalat,

disesuaikan kelainan metabolik yang ada.

Page 14: VESIKOLITHIASIS

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Batu Kandung Kemih atau Buli-buli atau Vesikolithiasis. Diakses pada tanggal

23 April dari http://   dokterugm.wordpress.com/2010/04/23/batu-kandung-kemih-atau-batu-bul ...

Anonim, 2009. Vesikolithiasis. Diakses pada tanggal 23 Maret 2012 dari http://   askep-

asuhankeperawatan.blogspot.com/2009/10/vesikolithiasis.html   -   162k   –

R. Sjamsuhidayat, Wim de Jong, 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Penerbit Buku

Kedokteran, EGC, Jakarta.