Upload
talon
View
293
Download
27
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Variable Speed Drive. Electrical Energy Conversion Research Laboratory Institute of Technology Bandung. Why Variable Speed ?. Perlu ada keselarasan antara karakteristik motor dengan beban; - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Variable Speed Drive
Electrical Energy Conversion Research Laboratory
Institute of Technology Bandung
Why Variable Speed ?
• Perlu ada keselarasan antara karakteristik motor dengan beban;– Karakteristik motor servo, traksi, pompa
hanya tepat digunakan untuk menggerakkan beban dengan karakteristik tertentu.
• Ada kebutuhan untuk penghematan energi dan sistem pengoperasian yang efisien;– Perubahan kecepatan motor pompa,
kendaraan listrik hybrid, aktuator pada sistem kelistrikan otomotif
Why Variable Speed ?• Perlu mengontrol posisi dan kecepatan dalam
suatu proses– Tracking system dalam proses automation
and control, industri manufaktur dan sistem pelacak.
• Perlu mengurangi arus transient dan voltage stresses akibat start-stop motor dan gerakan mekanik yang kasar ;– Motor di pabrik tekstil, kertas dan tembaga
• Gangguan penolakan beban terhadap catu daya yang diberikan akibat ketidakselarasan antara karakteristik motor dengan beban.
Elektronika Daya
Mikroprosessor,
Digital Signal
Processing
Status, parameterEncoder, Dekoder (servo)Tacho
Generator, Tegangan, Arus, dll
Elements of VSD Interaksi kegunaan;
meminimalkan gangguan terhadap sistem lain misal EMI (elektromagnetic Interference)
Controller : Mengendalikan konverter Daya, dengan catu daya didapat dari daya masukan dan pengendalian berdasarkan sensor keluaran konverter daya dan torka serta kecepatan motor, sinyal yang disensor dibandingkan dengan refferensi pada rangkaian kontroller dan error yang dihasilkan dimasukkan ke gate/ base driver pada power konverter.
Diagram Blok VSD
Power Input : Daya masukan yang tersedia umumnya ac 380/220 V, 50 Hz.Power Converter : Konverter daya, bisa rectifiers/penyearah (ac-dc converter), cyclo concerter/ ac chopper (ac-ac converter), tergantung motor yang digunakan.Motor : motor arus searah (dc), motor arus bolak-balik (ac).
VVVF FOR AC DRIVEVVVF FOR AC DRIVE
Pengendalian Motor Induksi
• Motor induksi banyak digunakan sebagai penggerak elektrik karena konstruksinya yang sederhana, kokoh dan murah. Secara umum kecepatan motor induksi tergantung pada kecepatan sinkron yang dapat ditentukan lewat hubungan matematik sebagai berikut :
120s
fNP
(1)
Torka Motor• Torka motor induksi didefinisikan sesuai
dengan persamaan berikut :
2
22
32
r slm
r sl lr
RP ETR L
(2)
sl r
Rangkaian Pengganti Motor Induksi
RsLlr
Lm
Rrs
V E Ir
Summary
Pengendalian motor induksi dapat dilakukan dengan cara :
• Mengubah jumlah kutub motor• Mengubah tegangan sumber• Mengubah frekuensi sumber• Menambahkan tahanan luar
ProblemsDaerah Pengaturan :
• Mengubah jumlah kutub motor
• Mengubah tegangan sumber
• Mengubah frekuensi sumber (OK)
• Menambahkan tahanan luar
2
22
32
r slm
r sl lr
RP ETR L
120s
fNP
/ dijaga tetapE
Daerah pengaturan motor induksi
1,0
1,0 2,50
Frekuensi (p.u)Kompensasiresistansi stator
Tega
ngan
(p.u
)Torka konstan Daya konstan
Arus jangkar
Kurva tegangan
Kurva Torka
VVVF Dengan berkembangnya elektronika daya, pengendalian motor arus bolak-balik dengan cara mengubah tegangan dan frekuensi sumber secara proporsional dapat diimplementasikan. Divais seperti ini umumnya dinamakan Variable Speed Drive (VSD), tetapi karena kendalinya mengubah tegangan dan frekuensi divais ini dinamakan juga Variable Voltage Variable Frequency (VVVF).
VVVF Pengendalian motor AC dengan menggunakan VVVF selain dapat mengendalikan torka dan kecepatan secara baik, juga mempunyai keuntungan lain, antara lain :
Penggunaan energi menjadi efisien, Peningkatan fleksibilitas produksi, Peningkatan umur komponen mekanik,dan Memudahkan untuk pemeliharaan.
Efisiensi energi VVVF
20 40 60 80 100
20
40
60
80
100
Faktor Beban (%)
Rasio
Kons
umsi
Daya
(%)
Kecepatan konstan
Kecepatan diatur
Efek konservasi energi
Skema umum VVVF
MACLINE C
Bridge Rectifiers Inverter
D1 D3 D5
D2 D4 D6
T1 T3 T5
T2 T4 T6
• Skema VVVF yang digunakan untuk pengendali arus bolak-balik (AC Drive) dilukiskan seperti pada Gb. 5. Bridge Rectifier yang terdiri dari enam buah dioda yang dihubung jembatan berfungsi untuk mengkonversikan tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah (Penyearah). Untuk meratakan tegangan keluaran dipasang tapis kapasitor elektrolitik C pada terminal keluaran penyearah. Jika nilai kapasitor tersebut cukup besar, tegangan searah yang dihasilkan adalah :
3 2 3d llE E
VVVF
Tegangan searah keluaran bridge rectifiers setelah ditapis dengan kapasitor C, selanjutnya dikonversi menjadi tegangan bolak-balik oleh Inverter. Tegangan bolak-balik dan frekuensi keluaran inverter dapat bervariasi sesuai dengan kendali inverter tersebut. Inverter dikendalikan dengan menggunakan teknik modulasi lebar pulsa (PWM).
VVVF
Teknik
PWM
• Teknik PWM pada sistem VVVF diperlihatkan seperti pada Gb.6. Suatu gelombang referensi tiga-fasa dibandingkan dengan gelombang pembawa (carrier) berupa gelombang segitiga frekuensi tinggi. Misal untuk fasa U jika nilai sesaat gelombang referensi fasa U (Eu) lebih tinggi dari nilai sesaat gelombang segitiga (Ecarr) maka transistor T1 akan menerima sinyal ON, pada kondisi ini tegangan fasa U relatif terhadap titik tengah tegangan sumber akan bernilai +Ed/2. Sedangkan jika nilai sesaat gelombang referensi fasa U (Eu) lebih rendah dari nilai sesaat gelombang segitiga (Ecarr) maka transistor T2 akan menerima sinyal ON, pada kondisi ini tegangan fasa U relatif terhadap titik tengah tegangan sumber akan bernilai -Ed/2. Komponen dasar gelombang tegangan keluaran VVVF akan mempunyai nilai sebagai berikut :
.1 sin2
4dph
Ev k t 5r
c
VkV
PWM
• Pada persamaan (4) dan (5); adalah frekuensi sudut gelombang referensi, Vr dan Vc masing-masing adalah amplitudo gelombang referensi dan gelombang pembawa. Jadi, komponen dasar gelombang tegangan keluaran VVVF dapat diatur besar dan frekuensinya dengan cara mengatur amplitudo dan frekuensi gelombang referensi. Rasio antara frekuensi gelombang pembawa dan frekuensi gelombang referensi akan menentukan kualitas modulasi yang didapat. Untuk VVVF yang menggunakan transistor bipolar umumnya frekuensi gelombang pembawa atau frekuensi switching yang digunakan sebesar 5 kHz. Karena faktor modulasi maksimum adalah satu, maka tegangan keluaran maksimum VVVF adalah :
.max3 3 3
0,8322 2
(6)d llll ll
E EV E
PWM
Skema umum VVVF
MACLINE C
Bridge Rectifiers Inverter
D1 D3 D5
D2 D4 D6
T1 T3 T5
T2 T4 T6
3 2 3d llE E
.max3 3 3
0,8322 2
d llll ll
E EV E
MODEL VSDMODEL VSD
IECS
MAC-LINE
DC-LINKConverter
Pengendali
Inveter
Pengendali
Gb.2.1 Diagram blok sederhana IECS
IECS
MACLINE C
L
Aru s Be b a n
KONVERTER INVERTER
ke ndalikonv e r te r
ke ndaliin v e rte r
PW MPu lsa G a te
TeganganA C 3 f asa
TeganganDC
Gb.2.2 Rangkaian umum pengendali motor
Sinyal Converter
MACLINE C
L
Aru s Be b a n
KONVERTER INVERTER
ke ndalikonv e rte r
ke nda liin v e r te r
PW MPu lsa G a te
TeganganA C 3 f as a
TeganganDC
Sinyal Inverter
MACLINE C
L
Aru s Be b a n
KONVERTER INVERTER
ke ndalikonv e rte r
ke nda liin v e r te r
PW MPu lsa G a te
TeganganA C 3 f as a
TeganganDC
Kendali Inverter
+
-
Arus ak tual PW M
Siny al pem bawa
• VSD-SPEED START 2000 adalah peralatan untuk mengendalikan motor elektrik AC.
• Metode pengendaliannya menggunakan Flux vektor kontrol dengan teknik PWM.
• Pengendali ini mempunyai ciri antara lain ; Sistem kendali loop tertutup dan pengontrolan torka secara tak langsung.
• Dilengkapi dengan operator interface
VSD- SPEEDSTART 2000 (Pemeliharaan & Troubleshooting)
Konfigurasi VSD-SPEEDSTART 2000
T1(U)
T2(V)
T3(W)
L1(R)
L2(S)
L3(T)
MCCB
M
Output Transf ormer(When used)
AC
Line (3 Phase)
Retif ier Inverter
Trafo
MACLINE C
L
Rectifier INVERTER
6 Pulsa
Konfigurasi VSD-SPEEDSTART 2000 12 Pulsa
MCCB
L1(R)
L2(S)
L3(T)
T1(U)
T2(V)
T3(W)
M
L12
L22
L32
Output Transf ormer(When used)
AC
Line (9 Phase)
Trafo
InverterRetif ier
Service
Troubleshooting
Troubleshooting
• Troubleshooting adalah penelusuran untuk mencari kesalahan penyebab gangguan dengan maksud memperbaiki kesalahan tersebut.
Penyebab Gangguan
Konverter Beban
Pengendali
SumberDaya masukan Daya keluaran
ii
Referensi
Pengukuran
vi vo
SinyalKendali
io
VSD
Kondisi Gangguan
1. Akselerasi, berjalan normal, dekselerasi atau bahkan ketika belum dijalankan.
2. Ketika mengubah frekuensi keluaran3. VSD belum terhubung ke motor4. VSD sudah terhubung ke motor,
tetapi motor tersebut belum dibebani.
OVERCURRENT (ACC) or DC OVERCURRENT(ACC)
MACLINE C
L
Rectifier INVERTERIdc > 215 % Idc Nominal
Io >215 % Io Nominal
Arus lebih pada sisi keluaran inverter atau penyearah saat akselerasi
Periksa : Apakah setting Acceleration Time terlalu pendek ?
Periksa jika ada kontaktor terpasang antara VSD dengan Periksa jika ada kontaktor terpasang antara VSD dengan motor.motor.
Periksa apakah motor tersumbat gerakannya Periksa apakah motor tersumbat gerakannya (blok rotor)(blok rotor) Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.
OVERCURRENT (DEC) or DC OVERCURRENT (DEC)
MACLINE C
L
Rectifier INVERTERIdc > 215 % Idc Nominal
Io > 215 % Io Nominal
ArusArus lebih pada sisi keluaran inverter atau penyearah lebih pada sisi keluaran inverter atau penyearah saat saat dekselerasidekselerasi
Periksa : Apakah setting Periksa : Apakah setting Deceleration TimeDeceleration Time terlalu pendek ? terlalu pendek ?
Periksa Periksa Braking Resistor (optional)Braking Resistor (optional)Periksa apakah motor tersumbat gerakannya Periksa apakah motor tersumbat gerakannya (blok rotor)(blok rotor)
Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.
OVERCURRENT (RUN) or DC OVERCURRENT (RUN)
MACLINE C
L
Rectifier INVERTER
Idc > 215 % Idc Nominal Io > 215 % Io Nominal
ArusArus lebih pada sisi keluaran inverter atau penyearah lebih pada sisi keluaran inverter atau penyearah saat sedang saat sedang beroperasiberoperasi
Periksa apakah motor tersumbat gerakannya (blok rotor) Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.
U-PHASE SHORT-CIRCUIT or V-PHASE SHORT-CIRCUIT or W-PHASE SHORT-CIRCUIT
• Hubung singkat pada transistor inverterPeriksa Transistor:
MACLINE C
L
Rectifier INVERTER
LOAD-END OVERCURRENT
Hubung singkat pada transistor inverter dan motorPeriksa :
MACLINE C
L
Rectifier INVERTER
Apakah terminal keluaran VSD short ?Megger Motor (sebelumnya lepas motor dari VSD dan
lepas kapasitor koreksi daya (jika ada)
OVER VOLTAGE (ACC) or OVER VOLTAGE (RUN)
• Bus DC 787 VDC
MACLINE C
L
Rectifier INVERTEROvervoltage or Spiked
++ Reaktor atau pindah
tap trafo++ dinamic braking resistor (optional)
OVER VOLTAGE (DEC)
• Bus DC 787 VDC
MACLINE C
L
Rectifier INVERTEROvervoltage or Spike
++ Reaktor atau pindah
tap trafo++ dinamic braking resistor (optional)
setting Deceleration Time terlalu pendek
INVERTER OVERLOAD
VSD dibebani > 100% dari kapasitas nominalnya, umumnya indikasi yang ditunjukkan overcurrent atau
dapat juga tegangan keluarannya bernilai nol.
MACLINE C
L
Rectifier INVERTER
MOTOR OVERLOAD
Jika motor dibebani > 100 % dari kapasitas motor, temperatur lebih akan terjadi pada motor, indikasi
yang ditunjukkan “motor overload” disini pada dasarnya adalah kejadian temperatur lebih tersebut.
Periksa :Apakah memang over temperature atau setting pada
operator interface-nya yang disetting rendah.
INVERTER OVERHEAT
Penyebabnya temperature heatsink melebihi 900.Periksa :
Apakah beberapa fan ada yang tidak berfungsi dan bersihkan heatsink dari sesuatu yang menghambat
aliran udara ke heatsink tersebut.
Apakah thermistor pada heatsink rusak?
EMERGENCY OFFMungkin tombol STOP ditekan Mungkin tombol STOP ditekan
Komponen Elektronika Daya
Sistem Elektronika Daya
PemrosesDaya Beban
Pengendali
Sumber
Daya masukan Daya keluaran
ii io
Referensi
Pengukuran
vi vo
SinyalKendali
KOMPONEN ELEKTRONIKA DAYA
• RESISTOR• KAPASITOR• INDUKTOR• DIODA• THYRISTOR• BJT , MDs• MOSFET• IGBT
Resistor
IER Ω A B
Simbol
Macam-macam resistor
¼ W ½ W 1 W 2 W 5 W
Karbon Keramik
c i n c in ke -1a n g ka ke-1
c i n c in ke -2an gka ke-2
c in c i n ke -3ba nya kn ya no l
c in c i n ke -4T o le ra n s i
S ud a h d i tu l isde ng a n a n g ka
Cara membaca resistor
Variable ResistorPotensiometer
1
2
3
Simbol
Potens iometer Tr impot
Bentuk Fisik
KAPASITOR
Simbol VQC Farad
Michel Faraday
TantalumElektrolit
Polar
MKMMKP Millar
non Polar
Induktor
dtdi
Lv LL
intiuda r a
intim a gnetik
inti m a gne tikde nga n ga p
Simbol
induktor peredam 50 Hz8 H, r= 350
induktor peredamf rek. Radio 42 uH
induktor peredam 50 Hz5 mH, r= 50
Indukto r fi lter 24mH / 32 A Indukto r filte r 5 m H/ 15 A
Memperkirakan Nilai Induktor
r
p
prNrL
109..39,0 22
2.39,0)109(
rLprN
Susunan belitan induktor inti udara
Dioda
A K
+ -vD
iD
/ /
R ev ers ebloc k ing
region
v rated
vFvD
iD
I
0
(a ) (b )
(a )
vD
iD
0
(c )
0 t
trr
iD
iRm
dioda turn-off
Schottky diodes
Fast-recovery diodes
Line-frequency diodes
Gb.1.13 Dioda : (a) simbol, (b) karakteristik arus-tegangan, (c) karakteristik ideal.
Dioda
Vin Vo
Thyristor
(a)
A K
+ -vAK
iAiG
//
Reversebreakdown
voltage
vFvAK
iA
I
0
(b)
vAK
iA
0
(c)
//
Forwardbreakdown
voltage
Reverseblockingregion
Reversebreakdown
Off-onOff-on
On-state
Reverseblockingregion
Forwardbocking
Gb.1.16 Thyristor, (a) symbol, (b) karakteristik i-v, (c) .karakteristik ideal
Thyristor
Bentuk Fisik
BJT
Gb.118 BJT: (a) simbol, (b) karakteristik i-v, (b) karakteristik ideal
Gb.119 Konfigurasi darlington : (a) Darlington (b) Triple darlington
FEhCI
BI BJT MDs
BJT
Bentuk Fisik
MOSFET
Gb.121 MOSFET: (a) simbol, (b) karakteristik i-v, (b) karakteristik ideal
Gb.1.22 Bentuk fisik MOSFET
IGBT
Gb.1.21 IGBT: (a) simbol, (b) karakteristik i-v, (b) karakteristik ideal
IGBT
Gb.1.22 Bentuk fisik IGBT
IGBT
Gb.1.22 Bentuk fisik IGBT
Pengujian Komponen
Pengujian Thyristor Daya
A K
G
BATT12 V
Lampu12 V/12 W
S1
Pengujian Transistor Daya
C E
BATT12 V
Lampu12 V/12 W
S1
BR
BATT9 V
Pengujian Sementara
C1 B1
E1/C2
B2 E2
Transistor Modul TOSHIBA-MG30G1JL1
Nila Display