15
VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ DIBANDINGKAN CT SCAN KEPALA PADA DIAGNOSIS JENIS PATOLOGI STROKE DI RSUD Dr. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : Dian Putri Permatasari J 500 090 116 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

  • Upload
    vumien

  • View
    230

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ DIBANDINGKAN CT SCAN

KEPALA PADA DIAGNOSIS JENIS PATOLOGI STROKE DI RSUD Dr.

MOEWARDI

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh :

Dian Putri Permatasari

J 500 090 116

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan
Page 3: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

ABSTRAK

Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj

Dibandingkan CT Scan Kepala Pada Diagnosis Jenis Patologi Stroke Di

RSUD Dr. Moewardi.

Latar belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian dan

kecacatan yang utama di Indonesia. Setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia,

satu diantaranya karena stroke. Stroke dapat didiagnosis dengan CT scan, MRI

dan skor klinis. Ketika CT scan dan MRI tidak tersedia, skor klinis dapat

digunakan untuk memprediksi jenis stroke. Adalah skor stroke Siriraj salah satu

skor untuk mendiagnosis jenis patologi stroke.

Metode. Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan desain penelitian berupa

cross sectional, dimana penentuan sampelnya dengan menggunakan teknik

consecutive sampling. Penelitian dilakukan di rekam medis RSUD Dr. Moewardi

pada tanggal 27 Agustus-Oktober 2012.

Hasil. Hasil penelitian didapatkan sampel penelitian yang memenuhi kriteria

inklusi sebanyak 145 orang, terdiri dari 75 sampel stroke perdarahan intraserebral

dan 70 sampel stroke infark serebri. Dalam mendiagnosis stroke perdarahan

intraserebral, skor Stroke Siriraj mempunyai validitas, sensitivitas: 53,33%,

spesifitas: 87,14%, nilai duga positif: 81,63%, nilai duga negatif: 63,54%, rasio

kemungkinan positif: 4,15, rasio kemungkinan negatif: 0,54. Sedangkan dalam

mendiagnosis stroke hemoragik, skor ini mempunyai validitas, sensitivitas:

78,57%, spesifitas: 64,00%, nilai duga positif: 67,07%, nilai duga negatif:

76,19%, rasio kemungkinan positif: 2,18, rasio kemungkinan negatif: 0,33.

Akurasi keseluruhan dari skor stroke Siriraj dalam mendiagnosis jenis patologi

stroke adalah 73,08%.

Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa skor stroke Siriraj

dibandingkan CT scan kepala mempunyai validitas cukup baik dalam

mendiagnosis stroke infark serebri, sedangkan dalam mendiagnosis stroke

perdarahan intraserebral validitas skor ini kurang baik.

Kata kunci: Stroke, CT scan, Skor Stroke Siriraj

Page 4: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

ABSTRACT

Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. The validity of Siriraj Stroke

Score Compared Head CT Scan In The Diagnosing Pathological Type of

Stroke at the Dr. Moewardi District Hospital.

Background. Stroke is one of the main cause of death and disabilities in

Indonesia. Every 7 death , one of them caused by stroke. Stroke can be diagnosed

with head CT scan, MRI and clinical score. If head CT scan and MRI unavailable,

clinical score can be used to predict stroke. Is Siriraj stroke score one of the score

to diagnose pathological types of stroke.

Methods. This study is a diagnostic test with a cross-sectional study design, in

which the determination of the sample is by using consecutive sampling. The

research was conducted at the Dr. Moewardi District Hospital medical record on

the 27th of August to October 2012.

Results. The result showed that the study sample fullfill the inclusion criteria as

much as 145 people, consist of 75 samples intracerebral haemorrhagic stroke and

cerebral infarction stroke 70 samples. In the diagnosis of intracerebral

haemorrhagic stroke, Siriraj stroke score has validity, sensitivity: 53,33%,

specificity: 87,14%, positive predictive value: 81,63%, negative predictive value:

63,54%, positive likelihood ratio: 4,15, negative likelihood ratio: 0,54. While the

diagnosis of haemorrhagic stroke cerebral infarction, this score had validity,

sensitivity: 78,57%, specificity: 64,00%, positive predictive value: 67,07%,

negative predictive value: 76,19%, positive likelihood ratio: 2,18, negative

likelihood ratio: 0,33. Overall accuracy of the Siriraj stroke score in diagnosing

pathological types of stroke is 73,08%.

Conclusions. This study concluded that the Siriraj stroke scores than head CT

scan has a pretty good validity in diagnosing stroke cerebral infarction, whereas in

the diagnosis of intracerebral haemorrhagic stroke has a validity score poorly.

Key words: Stroke, CT scan, Siriraj Stroke Score

BAB I

Page 5: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

PENDAHULUAN

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di negara maju, setelah penyakit

jantung dan kanker (Ginsberg, 2008). Computerized Tomography scanning (CT

scan) tanpa kontras pada kepala merupakan pemeriksaan baku emas untuk

menentukan jenis patologi stroke, lokasi, dan ekstensi lesi serta menyingkirkan

lesi non vaskular (Lumbantobing, 2004). Ketika CT scan tidak tersedia, skor

klinis dapat digunakan untuk memprediksi jenis stroke, meskipun tidak sempurna

(Nouira et al., 2009). Skor stroke Siriraj merupakan salah satu skor untuk

mendiagnosis jenis patologi stroke (Gofir, 2009).

Maka dapat dirumuskan masalah: “Bagaimana validitas skor stroke Siriraj

dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke di RSUD Dr.

Moewardi?”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas skor stroke Siriraj

dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke di RSUD Dr.

Moewardi yang mencakup sensitivitas, spesifitas dan akurasi. Manfaat dalam

penelitian ini diantaranya:

1. Merupakan sarana pendidikan mahasiswa dalam melatih cara berpikir dan

meneliti sebagai upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan serta mengasah

daya analisa peneliti.

2. Masyarakat mendapatkan layanan diagnostik penunjang yang sederhana,

tepat, cepat dan murah, khususnya dalam mendiagnosis patologi stroke.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak fokal maupun global akut

dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang sebelumnya tanpa

peringatan; dan yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat atau

kematian; akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan atau non

perdarahan (Junaidi, 2003). Menurut WHO (2005), penyakit serebrovaskular

termasuk stroke adalah pembunuh nomor 2 di dunia. WHO memperkirakan 5,7

juta kematian terjadi akibat stroke pada tahun 2005 dan itu sama dengan 9,9 %

dari seluruh kematian. Lebih dari 85% kematian ini terjadi pada orang yang hidup

di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah dan sepertiga diantaranya

terjadi pada usia <70 tahun. Insiden stroke meningkat secara eksponensial dengan

bertambahnya usia (Lumbantobing, 2004).

Menurut Misbach (1999) dan Junaidi (2003) ), klasifikasi stroke antara lain:

a. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya: stroke iskemik dan

hemoragik.

b. Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu: serangan iskemik

sepintas/TIA, Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND),

Progressive stroke atau stroke in evolution, dan Complete stroke.

c. Berdasarkan sistem pembuluh darah: sistem karotis dan sistem

vertebrobasiler.

Page 6: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Diagnosis dapat ditegakkan dengan: temuan klinis, CT scan, pungsi lumbal,

MRI, neurosonografi dan pencitraan metabolik (Lumbantobing, 2004).

Computerized Tomography scanning (CT scan) tanpa kontras pada kepala

merupakan pemeriksaan baku emas untuk menentukan jenis patologi stroke,

lokasi, dan ekstensi lesi serta menyingkirkan lesi non vaskular (Lumbantobing,

2004). Pada stroke iskemik, tampak gambaran daerah hipodens, batas tegas,

karena terjadi edema vasogenik yang sesuai dengan daerah yang divaskularisasi

(Rasad, 2006). Pada stroke hemoragik, tampak daerah hiperdens karena terjadi

konsolidasi di ruang interstisial, yang kadang disertai tekanan ke daerah

sekitarnya ke arah kontralateral (Malueka, 2007).

Pemeriksaan CT scan ini mempunyai keterbatasan, yaitu tidak dapat

memberikan gambaran yang jelas pada onset kurang dari enam jam pada stroke

iskemik, tidak semua rumah sakit memiliki, mahal, ketergantungan pada operator

dan ahli radiologi, memiliki efek radiasi dan tidak untuk pemeriksaan rutin

skrining stroke iskemik (Eastwood, 2003 & Wijman, 2000).

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan desain penelitian berupa cross

sectional. Penelitian ini telah dilakukan di bagian rekam medik RSUD Dr.

Moewardi pada bulan 27 Agustus - Oktober tahun 2012. Sampel dalam penelitian

ini ialah pasien stroke yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Januari sampai

Desember tahun 2011 di poliklinik dan bangsal saraf RSUD Dr. Moewardi

sebanyak 145 sampel, dimana pengambilan sampel tersebut dengan cara teknik

consecutive sampling. Kriteria inklusinya: semua pasien stroke sesuai dengan

kriteria WHO, melakukan pemeriksaan CT scan kepala dalam waktu <14 hari

setelah timbulnya serangan (onset), dan usia >45 tahun, baik laki-laki maupun

perempuan. Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara analisis deskriptif

dan analisis statistik untuk menilai sensitivitas dan spesifitas skor stroke Siriraj

dalam penegakan diagnosis stroke pada pasien stroke dibanding dengan baku

emas (CT Scan), ditampilkan dengan tabel 2 x 2, dan kemudian dianalisa dengan

bantuan software SPSS 19 for Windows yakni dengan uji chi square.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi data

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

Laki-laki 39 52,63 37 52,17

Perempuan 36 47, 37 33 47,82

Jumlah 75 100 70 100

Page 7: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Tabel 4.1 dan grafik 4.1 di atas menunjukkan bahwa menurut jenis

kelamin didapatkan kejadian stroke perdarahan intraserebral pada laki-laki

sebanyak 39 sampel (52,63%) dan pada perempuan sebanyak 36 sampel

(47,37%). Pada kejadian stroke infark serebri pada laki-laki di dapatkan 37

sampel (52,17%) dan pada perempuan sebanyak 33 sampel (47,82%).

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Menurut Usia

Usia

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

45-54 20 26,67 16 22,86

55-64 24 32 18 25,71

65-74 20 26,67 25 35,71

≥75 11 14,67 11 15,71

Jumlah 75 100 70 100

Tabel 4.2 dan grafik 4.2 di atas menunjukkan bahwa menurut usia

didapatkan bahwa kejadian stroke perdarahan intraserebral terbanyak pada

kelompok usia 55-64 tahun dengan persentase 32% dan paling sedikit pada

kelompok usia ≥75 tahun dengan persentase 14,67%. Pada kejadian stroke

infark serebri, persentase terbanyak pada kelompok usia 65-74 tahun

dengan persentase 35,71% dan persentase paling kecil pada kelompok usia

≥75 tahun dengan persentase 15,71%.

Tabel 4.3 Distribusi Sampel Stroke Menurut Kesadaran

Kesadaran

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

Composmentis 25 33,33 52 74,29

Somnolen 15 20 11 15,71

Sopor/koma 35 46,67 7 10

Jumlah 75 100 70 100

Tabel 4.3 dan grafik 4.3 di atas menunjukkan bahwa menurut

kesadarannya didapatkan bahwa pada kejadian stroke perdarahan

intraserebral terbanyak pada kelompok sopor/koma yaitu 35 sampel dengan

persentase 46,67% dan paling sedikit pada kelompok somnolen yaitu 15

sampel dengan persentase 20%. Pada kejadian stroke infark serebri,

persentase terbanyak pada kelompok composmentis yaitu 52 sampel

Page 8: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

dengan persentase 74,29% dan paling sedikit pada kelompok sopor/koma

yaitu 7 sampel dengan persentase 10%.

Tabel 4.4 Distribusi Sampel Stroke Menurut Gejala Sakit Kepala

Sakit kepala

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

Ya 42 53 27 38,57

Tidak 35 46,67 43 61,43

Jumlah 75 100 70 100

Tabel 4.4 dan grafik 4.4 di atas menunjukkan bahwa menurut gejala

sakit kepala didapatkan kejadian stroke perdarahan intraserebral dengan

sakit kepala sebanyak 42 sampel (56%) dan yang tidak sakit kepala

sebanyak 35 sampel (46,67%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan

sakit kepala sebanyak 27 sampel (38,57%) dan yang tidak sakit kepala

sebanyak 43 sampel (61,43%).

Tabel 4.5 Distribusi Sampel Stroke Menurut Gejala Vomitus

Vomitus

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

Ya 33 44 14 20

Tidak 42 56 56 80

Jumlah 75 100 70 100

Tabel 4.5 dan grafik 4.5 di atas menunjukkan bahwa menurut gejala

vomitus didapatkan kejadian stroke perdarahan intraserebral dengan

vomitus sebanyak 33 sampel (44%) dan yang tidak vomitus sebanyak 42

sampel (56%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan vomitus

sebanyak 14 sampel (20%) dan yang tidak vomitus sebanyak 56 sampel

(80%).

Tabel 4.6 Distribusi Sampel Stroke Menurut Tekanan Darah Diastolik

Tekanan Darah

Diastolik

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

≤100 53 70,67 52 74,29

>100 22 29,33 18 25,71

Jumlah 75 100 70 100

Page 9: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Tabel 4.6 dan grafik 4.6 di atas menunjukkan bahwa menurut

tekanan darah diastolik didapatkan kejadian stroke perdarahan intraserebral

dengan tekanan darah diastolik ≤100 sebanyak 53 sampel (70,67%) dan

tekanan darah diastolik >100 sebanyak 22 sampel (29,33%). Pada kejadian

stroke infark serebri dengan tekanan darah diastolik ≤100 sebanyak 52

sampel (74,29%) dan tekanan darah diastolik >100 sebanyak 18 sampel

(25,71%).

Tabel 4.7 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Diabetes Melitus

Diabetes

Melitus

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

Ya 7 9,33 13 18,57

Tidak 68 90,67 57 81,43

Jumlah 75 100 70 100

Tabel 4.7 dan grafik 4.7 di atas didapatkan kejadian stroke

perdarahan intraserebral dengan riwayat diabetes melitus sebanyak 7

sampel (9,33%) dan yang tidak mempunyai riwayat diabetes melitus

sebanyak 68 sampel (90,67%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan

riwayat diabetes melitus sebanyak 13 sampel (18,57%) dan yang tidak

mempunyai riwayat diabetes melitus sebanyak 57 sampel (81,43%).

Tabel 4.8 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Hipertensi

Hipertensi

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

Ya 44 58,67 46 65,71

Tidak 31 41,33 24 34,29

Jumlah 75 100 70 100

Tabel 4.8 dan grafik 4.8 di atas didapatkan kejadian stroke

perdarahan intraserebral dengan riwayat hipertensi sebanyak 44 sampel

(58,67%) dan yang tidak mempunyai riwayat hipertensi sebanyak 31

sampel (41,33%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan riwayat

hipertensi sebanyak 46 sampel (65,71%) dan yang tidak mempunyai

riwayat hipertensi sebanyak 24 sampel (34,29%).

Page 10: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Tabel 4.9 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Angina/Penyakit

Jantung

Angina/penyakit

jantung

Stroke perdarahan

intraserebral

Stroke infark serebri

serebri

Frekuensi % Frekuensi %

Ya 5 6,67 15 21,43

Tidak 70 93,33 55 78,57

Jumlah 75 100 70 100

Tabel 4.9 dan grafik 4.9 di atas didapatkan kejadian stroke

perdarahan intraserebral dengan riwayat /penyakit jantung sebanyak 5

sampel (6,67%) dan yang tidak mempunyai riwayat /penyakit jantung

sebanyak 70 sampel (93,33%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan

riwayat angina/penyakit jantung sebanyak 15 sampel (21,43%) dan yang

tidak mempunyai riwayat angina/penyakit jantung sebanyak 55 sampel

(78,57%).

Tabel 4.10 Hasil Penelitian

CT scan

Total ICH Infark

Skor Stroke Siriraj ICH 40 9 49

Infark 26 55 81

Uncertain 9 6 15

Total 75 70 145

2. Analisis Data

Tabel 4.11 Tabel 2x2 Skor Stroke Siriraj terhadap Stroke Perdarahan

Intraserebral (ICH)

CT scan

Total ICH Non ICH

Skor Stroke Siriraj ICH 40 9 49

Non ICH 35 61 96

Total 75 70 145

Validitas stroke perdarahan intraserebral (ICH)= Sensitivitas: 53,33%,

spesifitas: 87,14%, nilai duga positif: 81,63%, nilai duga negatif:

63,54%, rasio kemungkinan positif: 4,15, rasio kemungkinan negatif:

0,54.

Page 11: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Tabel 4.12 Tabel 2x2 Skor Stroke Siriraj terhadap Stroke Infark

Serebri

CT scan

Total Infark Non Infark

Skor Stroke Siriraj Infark 55 27 82

Non Infark 15 48 63

Total 70 75 145

Validitas stroke infark serebri = Sensitivitas: 78,57%, spesifitas:

64,00%, nilai duga positif: 67,07%, nilai duga negatif: 76,19%, rasio

kemungkinan positif: 2,18, rasio kemungkinan negatif: 0,33.

Tabel 4.13 Tabel Penghitungan Akurasi Keseluruhan Skor Stroke

Siriraj

ICH (n=75) Infark (n=70)

<-1 26 55

-1,1 9 6

>1 40 9

Akurasi keseluruhan dari skor stroke Siriraj: 95/130 = 73,08%.

Tabel 4.14 Tabel Uji Chi Square Skor Stroke Siriraj terhadap Jenis

Patologi Stroke

CT scan

Total

p ICH Infark

Skor Stroke

Siriraj

ICH 40 9 49 0,000

Infark 26 55 81

Uncertain 9 6 15

Total 75 70 145

Didapatkan hasil p = 0,000, yakni p<0,05 yang berarti terdapat

hubungan yang bermakna antara skor stroke Siriraj dengan diagnosis jenis

patologi stroke.

Pembahasan

Menurut Caplan (2000), perbandingan antara penderita stroke pria dan wanita

di Amerika Serikat adalah 1,2 : 1. Menurut National Stroke Association (2009),

setiap tahun sekitar 55.000 lebih wanita dibanding pria memiliki stroke, namun

kejadian stroke lebih tinggi pada pria daripada wanita di usia muda. Menurut

National Stroke Association (2009), stroke dapat terjadi pada siapa saja, namun

risiko stroke meningkat dengan usia. Setelah usia 55, risiko stroke dua kali lipat

untuk setiap dekade seseorang. Menurut Aliah et al., (2007) & Dewanto et al.

(2009): kesadaran pada stroke perdarahan intraserebral biasa hilang

Page 12: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

(sopor/koma), sedangkan pada stroke infark serebri kesadaran dapat hilang, gejala

sakit kepala pada stroke perdarahan intraserebral bersifat hebat, sedangkan pada

stroke infark serebri gejala sakit kepala bersifat ringan, gejala vomitus pada

stroke perdarahan intraserebral lebih sering, sedangkan pada stroke infark serebri

gejala vomitus tidak ada kecuali lesi di batang otak, Diabetes Melitus dapat

menyebabkan stroke iskemik karena terbentuknya plak aterosklerosis pada

dinding pembuluh darah yang disebabkan gangguan metabolisme glukosa

sistemik (Junaidi 2003).

Tekanan darah tinggi menyebabkan stres pada dinding pembuluh darah. Hal

tersebut dapat merusak dinding pembuluh darah, sehingga bila kolesterol atau

substansi fat-like lain terperangkap di arteri otak akan menghambat aliran darah

otak, yang akhirnya dapat menyebabkan stroke (National Stroke Association,

2009). Beberapa keuntungan yang dimiliki skor stroke Siriraj dalam mendiagnosis

stroke yakni lebih mudah, murah, dan lebih sederhana karena hanya mempunyai 5

variabel dibanding dengan skor Guy Hospital (Junaidi, 2003).

Kelebihan penelitian ini dibanding penelitian sebelumnya antara lain

penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, rumus sampel uji

diagnostik yang lebih terstruktur dan menggunakan teknik pengambilan sampel

non-probability sampling yang terbaik yaitu consecutive sampling. Sedangkan

kelemahan penelitian ini antara lain dikarenakan dalam pengukuran penelitian

diagnostik ini tidak dilakukan dengan sistem double blinded, tidak menggunakan

data primer dari pasien baru yang diduga stroke, sampel yang diambil baru

mewakili 1 rumah sakit atau diperlukan sampel yang lebih besar.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

1. Validitas skor stroke Siriraj dalam mendiagnosis stroke perdarahan

intraserebral (ICH) yakni mempunyai sensitivitas: 53,33%, spesifitas:

87,14%, nilai duga positif: 81,63%, nilai duga negatif: 63,54%, rasio

kemungkinan positif: 4,15, rasio kemungkinan negatif: 0,54. Validitas

skor stroke Siriraj dalam mendiagnosis stroke infark serebri yakni

mempunyai sensitivitas: 78,57%, spesifitas: 64,00%, nilai duga positif:

67,07%, nilai duga negatif: 76,19%, rasio kemungkinan positif: 2,18,

rasio kemungkinan negatif: 0,33. Akurasi keseluruhan dari skor stroke

Siriraj dalam mendiagnosis jenis patologi stroke adalah 73,08%.

2. Skor stroke Siriraj mempunyai validitas yang cukup baik dalam

mendiagnosis stroke infark serebri jika dibandingkan CT scan kepala.

Skor stroke Siriraj mempunyai validitas yang kurang baik dalam

mendiagnosis stroke perdarahan intraserebral jika dibandingkan CT

scan kepala.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara skor stroke Siriraj dengan

diagnosis jenis patologi stroke.

Page 13: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Saran dari penelitian ini adalah

1. Skor stroke Siriraj dapat digunakan sebagai alternatif alat diagnostik dalam

mendiagnosis patologi stroke terutama stroke infark serebri, karena

mempunyai sensitivitas yang cukup baik, lebih cepat, lebih mudah, lebih

murah dan lebih sederhana daripada skor stroke lainnya dalam

mendiagnosis patologi stroke.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang validitas skor stroke Siriraj

dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke, dengan

menggunakan pengukuran penelitian secara blinded, menggunakan data

primer, dan dalam jumlah sampel yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Adams R.D., Victor M., Rapper A.H., 2004. Cerebrovascular Disease. Principles

of Neurology. 6th ed. New York: Mc Graw-Hill Book pp: 423-57.

Aliah, A., Kuswara, F.F., Limoa, R.A., Wuysang, G., 2007. Gangguan Peredaran

Darah Otak. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press pp: 81-102.

Allen, C. M. C., 1983. Clinical Diagnosis of The Acute Stroke Syndrome.

Quartely J Med. 208: 515-23.

Badam, P., Solao, V., Pai, M., Kalantri, S.P., 2003. Poor Accuracy of The Siriraj

and Guy’s Hospital Stroke Scores In Distinguishing Haemorrhagic From

Ischaemic Stroke In A Rural, Tertiary Care Hospital. The National

Medical Journal of India. 16: 8–12.

Bick R.L., Baker W.F., 2002. Clinical Approach to The Patient with Thrombosis,

Thromboembolus and Pulmonary Embolus. Bick RL, editor. Disorders of

Thrombosis and Hemostasis. 3rd

ed. Philadelphia: Lippincott Williams &

Wilkins pp: 251-64.

Bongard, F., 2008. Current Diagnosis and Treatment Critical Care. 3th

ed. New

York: Mc Graw-Hill pp: 684.

Caplan, L.R., 2000. Caplan’s Stroke: A Clinical Approach, Heinemann:

Boston Butterwoth.

Connor, M.D. et al, 2007. Accuracy of the Siriraj and Guy's Hospital Stroke

Scores in Urban South Africans. Journal of American Heart Assosiation.

38: 62-68.

Dahlan, M.S., 2009. Penelitian Diagnostik. Jakarta: Salemba Medika.

Departemen Kesehatan R.I., 2007. Indonesia Bangun Rumah Sakit OtakNasional.

http://depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1705-indonesia-bangun-

rumah-sakit-pusat-otak-nasional-national-brain-centre-hospital-.html.

Jakarta (April, 2012)

Dewanto, G., Suwono, W.J., Riyanto, B., Turana, Y., 2009. Stroke/Gangguan

Peredaran darah Otak. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana

Penyakit Saraf. Jakarta: EGC pp: 24-36.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2010. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009. Available from:

http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/2009/Profil_2009.pdf.

(Juni 2012).

Page 14: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Dorland, W.A., 2002. Kamus Kedokteran Dorland. 29th ed. Jakarta: EGC.

Eastwood J.D., 2003. Stroke: CT and MR Imaging of The Whole Body. 4thed.

Philadelphia, USA: Mosby Inc pp: 246-80.

Feigin, V., 2006. Stroke. Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan

Pemulihan Stroke. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer pp: 1,15-7,72,85-6.

Gilroy, J., 2000. Intracerebral Pontine And Intracerebellar Hemorrhage. Basic

Neurology. 3rd

ed. New York: McGraw-Hill pp: 169-74.

Ginsberg, L., 2008. Stroke. Lecture Notes Neurologi. 8th ed. Jakarta: Erlangga pp:

89-99.

Gustaviani, R., 2006. Diabetes Melitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.

4thed. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Guyton & Hall , 2007. Jantung. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC pp: 107-19.

Hawkins G.C., Bonita R., Broad J.P., Anderson N.E., 1995. Inadecuacy of

Clinical Scoring System to Differentiate Stroke Subtypes in Population

Based Studies. Stroke. 26: 1338-42.

Junaidi, I., 2003. Panduan Praktis Pencegahan Dan Pengobatan Stroke. Jakarta:

Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia.

Kolapo, K. O., Ogun, S.A., Danesi, M.A., Osalusi, B.S., Odusote, K.A., 2006.

Validation Study of the Siriraj Stroke Score in African Nigerians and

Evaluation of the Discriminant Values of Its Parameters. Journal of

American Heart Assosiation. 37: 1997-2000

Lamsudin, R., 1997. Algoritma stroke Gadjah Mada – Penerapan Klinis Untuk

Membedakan Stroke Perdarahan Intraserbral dengan Stroke Iskemik Akut

dan Infark. Berkala Ilmu Kedokteran. 29: 11-6.

Lumbantobing, S.M., 2004. Stroke. Neurogeriatri. 1sted. Jakarta: Badan Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pp: 93-127.

Lumbantobing, S.M., 2003. Stroke, Bencana Peredaran Darah Di Otak. Jakarta:

Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Malueka, R.G., 2007. Kasus cito. Radiologi Diagnostik. Yogyakarta: Pustaka

Cendekia Press pp: 134.

Mardjono, M. & Sidharta, P., 2006. Gambaran Hematom Pada Trauma Kepala.

Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat pp: 144-5.

Misbach, J., 1999. Stroke. Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen, Jakarta:

Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

National Stroke Association, 2009. Public Stroke Prevention Guidelines.

http://www.stroke.org/site/PageServer?pagename=RISK. (Maret 2012)

Nouira, S., Boukef, R., Bouida, W. et al., 2009. Accuracy of Two Scores in the

Diagnosis of Stroke Subtype in a Multicenter Cohort Study. Ann Emerg

Med. 53: 373-78.

Nyandaiti, Y.W. & Bwala, S.A., 2008. Validation Study of the Siriraj Stroke

Score in North-east Nigeria. Nigerian Journal of Clinical Practice. 11(3):

pp: 176-80.

Pierce, A.G., & Neil, R.B., 2007. Klaudikasio. At a Glance Ilmu Bedah. 3thed.

Jakarta: Erlangga pp: 50-1.

Poungvarin, N., Viriyavejakul, A., Komontri, C., 1991. Siriraj Stroke Score and

Page 15: VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ …eprints.ums.ac.id/22642/21/naskah_publikasi.pdfABSTRAK Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan

Validation Study to Distinguish Supratentorial Hemorrhage from

Infarction. BMJ. 302:1565-7.

Rahman, A.M., 2006. Angina. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. 4thed.

Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Rasad, S., 2006. Tomografi Komputer Kepala. Radiologi Diagnostik. Jakarta:

Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pp: 368,382.

Riset Kesehatan Dasar, 2007. Laporan Nasional 2007. Diunduh dari:

http://id.scribd.com/doc/25886294/Riskesda-laporanNasional. (Juni, 2012)

Rowland, L.P., 2000. Vascular Disease. Merritt’s Neurology. 10thed.

Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins pp: 250-261.

Sastroasmoro, S., 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 2thed. Jakarta:

CV Sagung Seto.

Sherin, A., Khan, A., Rehman, S., Shah, N.H., Shabbier, G., Zarif, M., 2011.

Comparibility and Validity of Siriraj Stroke Score and Allen Stroke Score

in Differentiation of Acute Ischemic and Haemmorhagic Stroke. JPMI.

25:206-16.

Sidharta, P., 2009. Stroke. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Jakarta: Dian

Rakyat pp: 260.

Sjahrir, H., 2008. Nyeri Kepala dan Vertigo Spesifikasi, Terapi dan

Pengobatannya. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press.

Strong K., Mathers C., Bonita R., 2007. Preventing Stroke: Saving Lives Around

The World. Lancet Neurol. 6: 182-7.

United Stated. Department of Health and Human Services, 2004. The Seventh

Report Of Joint National Committee (JNC) On Prevention, Detection,

Evaluation, And Treatment Of High Blood Pressure. NIH publication. No.

04-5230.

Wells P.S., Anderson D.R., Rodger M., Forgie M., Kearon C., Dreyer J., et al.,

2003. Evaluation of D-Dimer in The Diagnosis of Suspected Deep-Vein

Thrombosis. N Engl J Med. 349: 1227-35.

Wijman C.A., Babikian V.L., Winter M.R., Pochay V.E., 2000. Distribution of

Cerebral Microembolism in The Anterior and Middle Cerebral Arteries.

Acta Neurol Scand. 101: 122-27.

World Health Organization, 2005. The WHO STEPwise Approach to Stroke

Surveillance. Available from: http://www.whoint/chp/steps/Stroke/en/

(Juni 2012)

World Health Organization, 2004. Estimated Proportional Mortality WHO South

East Asia Region. Available from:

https://apps.who.int/infobase/Mortality.aspx?l=&Group1=RBTCntyByRg

&DDLCntyByRg=SEAR&DDLCntyName=1005&DDLYear=2004&Text

BoxImgName=go. (Juni 2012)

World Health Organization, 2002. Global Burden of Stroke. Available from:

www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_15_burden_stroke.pd

f. (Maret 2012)