Uu Pemilu 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bhvk,cvkh

Citation preview

UNDANG UNDANG DEMA FKIP UNSTENTANG

PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARETBAB I

KETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :

1. Pemilihan umum mahasiswa FKIP UNS adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa FKIP UNS dalam Keluarga Besar Mahasiswa FKIP UNS.

2. Pemilihan umum selanjutnya disingkat pemilu.

3. Dewan Mahasiswa FKIP UNS, Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP UNS dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP UNS secara berurutan selanjutnya disebut DEMA FKIP UNS, BEM FKIP UNS dan Presiden BEM FKIP UNS.

4. KPU adalah Komisi Pemilihan Umum.

5. PPU adalah Panitia Pemilihan Umum.

6. Panwaslu adalah panitia pengawas pemilu .

7. Mahasiswa adalah mahasiswa yang masih dalam masa studi Universitas Sebelas Maret.8. Peserta pemilu adalah partai mahasiswa, mahasiswa utusan HMJ/HMP/UKM dan peserta pemilu independen yang terdaftar dan disahkan oleh KPU.

9. Pemilih adalah seluruh mahasiswa FKIP UNS (S1 Reguler dan Swadana) yang masih aktif kuliah.

10. Kampanye pemilu mahasiswa FKIP UNS adalah serangkaian kegiatan peserta pemilu FKIP UNS untuk mensosialisasikan program-programnya.

11. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS merupakan tempat pemilih memberikan suara pada hari pemungutan suara

12. Pemilu mahasiswa FKIP UNS menggunakan sistem distrik dan proporsional.

13. Sistem distrik adalah sistem pemilihan dimana daerah pemilihan dibagi menjadi distrik-distrik atau Jurusan dalam FKIP.

14. Sistem Proporsional adalah sistem pemilihan yang didasarkan pada akumulasi perolehan suara yang sah dan atau urutan teratas perolehan suara Partai.15. Stambuss accord adalah penggabungan sisa hasil penghitungan suara antara 2 (dua) atau lebih partai mahasiswa di Pemilu mahasiswa FKIP UNS.

Pasal 2

Pemilu mahasiswa FKIP UNS diselenggarakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Pasal 3Pemilu mahasiswa FKIP UNS dilaksanakan untuk memilih anggota DEMA FKIP UNS serta Presiden BEM FKIP UNS.

Pasal 4Pemilu mahasiswa FKIP UNS dilaksanakan setiap akhir periode kepengurusan DEMA FKIP UNS serentak di lingkungan KBM FKIP UNS pada hari efektif belajar mengajar dengan tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Pasal 5

1. Anggota DEMA FKIP UNS dipilih dengan menggunakan sistem distrik dan proporsional.

2. Presiden BEM FKIP UNS dipilih dengan menggunakan sistem proporsional.

BAB II

DAERAH PEMILIHANPasal 6

Pemilu mahasiswa FKIP UNS dilaksanakan di tingkat Fakultas.

BAB III

PESERTA PEMILU MAHASISWA FKIP UNSPasal 7

Kepartaian Mahasiswa

1. Partai mahasiswa dapat menjadi peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS apabila telah memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Kepartaian Mahasiswa.

2. Partai mahasiswa atau koalisi partai mahasiswa dapat mengajukan calon Presiden BEM dan/atau calon DEMA FKIP UNS.

Pasal 8

Mahasiswa Utusan HMP/HMJ/UKM1. Mahasiswa utusan HMP/HMJ/UKM dapat menjadi peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS apabila telah memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Mahasiswa Utusan HMP/HMJ/UKM.2. Mahasiswa untusan HMP/HMJ/UKM hanya bisa menjadi mencalonkan diri sebagai anggota DEMA FKIP UNS.Pasal 9

Peserta Pemilu Independen

1. Peserta pemilu independen dapat menjadi peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS apabila telah memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Peserta Pemilu Independen.

2. Perseorangan dapat mencalonkan diri menjadi Presiden BEM FKIP UNS sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Peserta Pemilu Independen.

BAB IVSYARAT PENCALONAN PESERTA DAN JADWAL PEMILU FKIP UNS

Bagian pertama

Pencalonan DEMA FKIP UNS

Pasal 10

1. Syarat Partai mahasiswan yang mencalonkan sebagai peserta Pemilu mahasiswa FKIP UNS adalah mendaftarkan diri kepada KPU dengan melampirkan:

a. AD/ ART Partai

b. Visi dan misi Partai

c. Stuktur Kepengurusan

d. Identitas dan lambang Partai

e. Program Partai

f. Foto kopi surat pengesahan dari DEMA FKIP UNS

g. Syarat-syarat lebih lanjut ditentukan lebih lanjut oleh KPU

2. Syarat utusan HMP/HMJ/UKM yang mencalonkan diri sebagai peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS adalah mendaftarkan diri kepada KPU dengan melampirkan:

a. Tidak terancam drop out dibuktikan dengan KRS terakhir

b. Foto kopi karmas pendukung minimal 25 orang

c. Curruculum vitae

d. Visi dan misi

e. Syarat-syarat lebih lanjut ditentukan oleh KPU

Bagian kedua

Pencalonan PRESIDEN BEM FKIP UNS

Pasal 11

1. Syarat pencalonan Presiden BEM FKIP UNS yang dicalonkan oleh partai adalah mendaftarkan kepada KPU dengan melampirkan:a. Pernyataan dari Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa yang mendukung pencalonannya

b. Mengisi formulir Pendaftaran yang disediakan oleh KPU

c. tidak terancam drop out dibuktikan dengan KRS terakhir

d. Visi dan misi calon Presiden BEM FKIP UNS

e. Syarat-syarat lebih lanjut ditentukan oleh KPU

2. Syarat pencalonan Presiden BEM FKIP UNS perseorangan adalah mendaftarkan diri dengan melampirkan:

a. tidak terancam drop out dibuktikan dengan KRS terakhir

b. Foto kopi karmas pendukung minimal 50 orang

c. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh KPU

d. Visi dan misi calon Presiden BEM FKIP UNS

e. syarat-syarat lebih lanjut ditentukan oleh KPU

Bagian Ketiga

Jadwal Pemilu Mahasiswa FKIP UNS

Pasal 121. Jadwal waktu pendaftaran Partai Mahasiswa untuk menjadi peserta Pemilu mahasiwa FKIP UNS ditetapkan oleh KPU

2. Penetapan nomor urut Peserta Pemilu mahasiswa FKIP UNS dilakukan melalui undian oleh KPU dan dihadir oleh seluruh Partai Mahasiswa peserta Pemilu mahasiswa FKIP UNSBAB VHAK MEMILIHPasal 13Setiap mahasiswa FKIP UNS (S1 Reguler dan Swadana) mempunyai hak memilih.

BAB VIPENYELENGGARAAN PEMILU MAHASISWA FKIP UNSBagian Pertama

Umum

Pasal 141. Pemilu mahasiswa FKIP UNS diselenggarakan oleh KPU yang bersifat independen.

2. KPU bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemilu mahasiswa FKIP UNS.

3. Dalam melaksanakan tugasnya, KPU menyampaikan laporan dalam tahap penyelenggaraan pemilu mahasiswa FKIP UNS kepada DEMA FKIP UNS.

4. Dalam pelaksanaan pemilu mahasiswa FKIP UNS, KPU membentuk PPU.

Pasal 151. KPU beranggotakan mahasiswa FKIP UNS selain anggota DEMA yang berjumlah 11 orang, dipilih melalui uji kelayakan dan kepatutan yang diatur oleh DEMA FKIP UNS.

2. Keanggotaan KPU terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dibantu seorang wakil merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota, bendahara merangkap anggota dan para anggota.

3. Ketua, wakil, sekretaris dan bendahara KPU dipilih dari dan oleh anggota.

4. Setiap anggota KPU mempunyai hak suara yang sama.5. Tidak sedang menduduki jabatan struktural dan fungsional BEM FKIP UNS dan DEMA FKIP UNS.Pasal 16Syarat untuk menjadi anggota KPU :

1. Mahasiswa FKIP UNS dibuktikan dengan fotokopi kartu mahasiswa.

2. Mempunyai integritas yang kuat, jujur dan adil.

3. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya pemilu mahasiswa FKIP UNS.

4. Mempunyai pengetahuan yang memadai tentang sistem kepartaian, serta sistem dan proses pelaksanaan pemilu mahasiswa FKIP UNS.5. Tidak menjadi pengurus partai mahasiswa FKIP UNSPasal 171. Setiap mahasiswa FKIP UNS yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 16 berhak untuk menjadi anggota KPU.

2. Setiap mahasiswa calon anggota KPU mendaftarkan diri kepada DEMA FKIP UNS.

3. Untuk bisa ditetapkan menjadi anggota KPU, DEMA FKIP UNS mengadakan uji kelayakan dan kepatutan kepada calon anggota KPU.

4. Penetapan keanggotaan KPU dilakukan oleh DEMA FKIP UNS.

5. Masa keanggotaan KPU berakhir maksimal 1 bulan setelah penyelenggaraan pemilu mahasiswa FKIP UNS dan dapat diperpanjang apabila dibutuhkan.

Pasal 18Tugas KPU adalah :

1. Merencanakan penyelenggaraan pemilu mahasiswa FKIP UNS2. Menetapkan jadwal waktu pendaftaran peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS.2. Membentuk dan mengkoordinasikan kerja PPU dan Panwaslu.

3. Melaporkan penyelenggaraan pemilu mahasiswa FKIP UNS kepada DEMA FKIP UNS.

4. Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilu mahasiswa FKIP UNS.

5. Menetapkan jumlah Tempat Pemungutan Suara.

6. Menetapkan waktu, tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye.

7. Menetapkan waktu pemungutan suara.

8. Menyeleksi dan menetapkan peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS.

Pasal 19Wewenang KPU adalah :

1. Meminta laporan hasil kerja dari PPU.

2. Meminta laporan hasil pengawasan Panwaslu.

3. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu mahasiswa FKIP UNS.

4. Menetapkan hasil-hasil pemilu mahasiswa FKIP UNS.5. Memutus sengketa pemilu mahahiswa FKIP UNS.Pasal 201. Anggota KPU berhenti antarwaktu karena :

a. Meninggal dunia

b. Mengundurkan diri

c. Melanggar sumpah/janji

d. Melanggar kode etik

e. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 162. Pemberhentian anggota KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh DEMA FKIP UNS.

Pasal 21Untuk menjaga indenpedensi, integritas dan kredibilitas, KPU menyusun kode etik yang bersifat mengikat dan wajib dipatuhi oleh KPU.

Pasal 221. Keuangan KPU bersumber dari dana FKIP UNS.

2. KPU wajib melaporkan penggunaan keuangan pemilu mahasiswa FKIP UNS kepada DEMA FKIP UNS.3. Sebelum menjalankan tugas, anggota KPU dilantik dengan mengucapkan sumpah atau janjiBagian Kedua

Panitia Pemilu Mahasiawa FKIP UNS

Pasal 231. PPU dibentuk oleh KPU untuk membantu menyelenggarakan pemilu mahasiswa FKIP UNS.

2. PPU bertanggung jawab kepada KPU.

3. Jumlah anggota PPU sebanyak-banyaknya 30 orang.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai PPU diatur oleh KPUPasal 25Syarat untuk menjadi anggota PPU :

1. Mahasiswa FKIP UNS dibuktikan dengan fotokopi kartu mahasiswa.

2. Mempunyai integritas yang kuat, jujur dan adil.

3. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya pemilu mahasiswa FKIP UNS.

4. Mempunyai pengetahuan yang memadai tentang sistem kepartaian, serta sistem dan proses pelaksanaan pemilu mahasiswa FKIP UNS.

5. Tidak menjabat sebagai anggota KPU.

Pasal 261. Setiap mahasiswa FKIP UNS yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 25 berhak untuk menjadi anggota PPU.

2. Setiap mahasiswa calon anggota PPU mendaftarkan diri kepada KPU.

3. Penetapan keanggotaan PPU dilakukan oleh KPU.

4. Masa keanggotaan PPU berakhir maksimal 15 hari setelah penyelenggaraan pemilu mahasiswa FKIP UNS dan dapat diperpanjang apabila dibutuhkan.

Pasal 27Tugas PPU adalah :

1. Melakukan segala persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan pemilu mahasiswa FKIP UNS.

2. Melaksanakan tahapan-tahapan pemilu mahasiswa FKIP UNS.

3. Mengumpulkan dan menghitung hasil pemungutan suara.

4. Mensosialisasikan hasil-hasil pemilu mahasiswa FKIP UNS.

5. Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada KPU.

BAB VIIJUMLAH KURSI

Pasal 281. Jumlah kursi anggota DEMA adalah sebanyak 32 kursi.

2. Jumlah kursi anggota DEMA FKIP UNS ditentukan sebagai berikut :

a. Perwakilan partai berjumlah 18 kursi

b. Perwakilan mahasiswa utusan HMP/HMJ berjumlah 12 kursi (1 jurusan = 2 kursi)

BAB VIII

KAMPANYE

Pasal 29

1. Dalam penyelenggaraan pemilu mahasiswa FKIP UNS, dapat diadakan kampanye pemilu mahasiswa FKIP UNS yang dilakukan oleh peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS

2. Dalam kampanye pemilu mahasiswa FKIP UNS, mahasiswa mempunyai kebebasan untuk menghadiri kampanye

3. Materi kampanye berisi visi, misi dan program peserta pemilu FKIP UNS

4. Kampanye pemilu mahasiswa FKIP UNS dilakukan dengan cara edukatif

5. Kampanye dilakukan maksimal 7 hari dan berakhir 2 hari sebelum pemungutan suara

6. Pedoman dan jadwal pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh KPU dengan memperhatikan usul dari peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS

Pasal 30

Kampanye pemilu mahasiswa FKIP UNS dapat dilakukan dengan cara :

1. Kampanye dialogis;

2. Kampanye pemasangan alat peraga;3. Kampanye massal;

4. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan

Pasal 31

Segala macam kegiatan kampanye dan peralatan harus sudah dibersihkan 2 hari sebelum hari pemungutan suara oleh peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS

BAB IX

PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL PEMILU MAHASISWA FKIP UNSBagian pertama

Pemungutan SuaraPasal 32

1. Pemungutan suara untuk pemilihan anggota DEMA FKIP UNS dan Presiden BEM FKIP UNS dilakukan secara serentak selama 2 hari

2. Dalam pemungutan suara, setiap pemilih memberikan hak pilihnya di TPS masing-masing

3. Waktu pemungutan suara bagi pemilihan anggota DEMA FKIP UNS dan Presiden BEM FKIP UNS ditetapkan oleh KPU

Pasal 33

Setiap peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS mengirimkan saksi dengan menyerahkan surat mandat dari peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS kepada PPU

Pasal 34

1. Surat suara digunakan sebagai sarana untuk memberikan suara dalam pemilu mahasiswa FKIP UNS.2. Surat suara pemilu mahasiswa FKIP UNS untuk anggota DEMA FKIP UNS memuat nomor, tanda gambar, nama caleg dan nama partai mahasiswa peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS

3. Surat suara pemilu mahasiswa FKIP UNS untuk Presiden BEM FKIP UNS memuat nomor, foto dan nama calon Presiden BEM FKIP UNS

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai surat suara ditentukan oleh KPU.Pasal 35

1. Pemberian suara dilakukan di TPS pada hari pemungutan suara2. Pemberian suara pemilu mahasiswa FKIP UNS untuk anggota DEMA FKIP UNS dilakukan dengan memberi tanda contreng pada salah satu tanda gambar, nomor, atau nama partai mahasiswa peserta pemilu mahasiswa FKIP UNS.

3. Pemberian suara pemilu mahasiswa FKIP UNS untuk Presiden BEM FKIP UNS dilakukan dengan memberi tanda contreng pada salah satu foto, nama, atau nomor salah satu calon Presiden BEM FKIP UNS.4. Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain saat memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh PPU.5. Di sekitar TPS dipasang contoh surat suara untuk pemilihan anggota DEMA FKIP UNS dan Presiden BEM FKIP UNS

6. Tata cara pemberian dan pemungutan suara lebih lanjut diatur oleh KPU

Pasal 36

1. TPS berada di tempat yang mudah dijangkau, serta menjamin setiap pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil

2. Jumlah, lokasi, bentuk dan letak TPS ditetapkan oleh KPU dengan dibantu oleh PPUPasal 37

1. Untuk keperluan pemungutan suara dalam pemilihan anggota DEMA FKIP UNS dan Presiden BEM FKIP UNS disediakan kotak suara untuk tempat surat suara yang digunakan oleh pemilih

2. Jumlah, jenis, bentuk, ukuran dan warna kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU

Pasal 38

Ketentuam lebih lanjut mengenai pemungutan suara diatur oleh KPU.

Pasal 39

1. Surat suara untuk pemilihan anggota DEMA FKIP UNS dan Presiden BEM FKIP UNS dinyatakan sah apabila :

a. Surat suara ditandatangani PPU;

b. Terdapat tanda contreng pada nomor, gambar partai atau nama calon anggota DEMA FKIP UNS dan tanda contreng pada foto, nama, atau nomor calon Presiden BEM FKIP UNS pada kolom yang disediakan;

c. Surat suara dilengkapi cap/stempel KPU

2. Teknis pelaksanaan tentang ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut oleh KPU

Bagian KeduaPerhitungan Suara

Pasal 40

1. Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh PPU setelah pemungutan suara berakhir

2. Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh PPU dan dapat dihadiri oleh saksi dan atau peserta Pemilu FKIP UNS, Panwaslu, dan Mahasiswa

3. Ketentuan lebih lajjut mengenai perhitungan suara diatur lebuh lanjut oleh KPU.

Bagian Ketiga

Penetapan dan Pengumuman Hasil Hasil Pemilu Mahasiswa FKIP UNS

Pasal 411. Pelaksanaan penetapan hasil Pemilu Mahasiswa FKIP UNS dilakukan oleh KPU

2. Pelaksanaan penetapan hasil penghitungan suara dilakukan ditempat dan keadaan yang memungkinkan semua yang hadir dapat menyaksikan penetapan hasil penghitungan suara

3. Dalam pelaksanaan penetapan hasil penghitungan suara dapat dihadiri oleh saksi dan atau peserta Pemilu FKIP UNS.

4. Segera setelah hasil penghitunga suara ditetapkan, KPU mengumumkan hasil kepada seluruh mahasiswa paling lambat 2 hari setelah penetapan hasil penghitungan suara

5. Apabila terdapat keberatan dari peserta Pemilu FKIP UNS, Panwaslu, atau Mahasiswa FKIP UNS atas hasil Pemilu FKIP UNS, maka pengajuan keberatan tersebut dapat diajukan kepad KPU maksimal 2 hari setelah penetapan hasil Pemilu FKIP UNS.

BAB X

PENETAPAN PEROLEHAN KURSI DEMA FKIP UNS

Pasal 42

1. Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DEMA FKIP UNS didasarkan atas seluruh hasil penghitungan suara sah yang diperoleh peserta Pemilu Mahasiswa FKIP UNS

2. Penentuan perolehan kursi anggota DEMA FKIP UNS yang berasal dari

a. Partai Mahasiswa, didasarkan pada jumlah surat suara yang sah dibagi dengan kuota kursi proporsional (bilangan pembagi)

b. Mahasiswa Utusan HMP/HMJ/UKM, didasarkan pada jumlah perolehan surat suara yang sah dibagi kuota kursi distrik.

3. Dua atau lebih Partai Mahasiswa dapat menggabungkan sisa suaranya (stambus accord) untuk mendapatkan kursi anggota DEMA FKIP UNS

4. Ketentuan penggabungan sisa surat suara disertai dengan pernyataan dari partai-partai terkait kepada KPU.

BAB XI

PENETAPAN PEROLEHAN SUARA PRESIDEN BEM FKIP

Pasal 43

1. Penentuan perolehan suara Presiden BEM FKIP UNS diperoleh dari urutan teratas akumulasi perolehan suara yang sah.

2. Apabila terdapat dua atau lebih calon Presiden BEM FKIP UNS yang mendapat suara sah yang sama, maka diadakan pemilihan ulang untuk calon tersebut, sehingga didapatkan satu calon yang mendapat suara sah terbanyak untuk menjadi Presiden BEM FKIP UNS.

BAB XII

PENGHITUNGAN DAN PEMUNGUTAN SUARA ULANG

Pasal 44

1. Penghitungan ulang surat suara di TPS dilakukan apabila hasil penelitian dan pemeriksaan terbukti terdapat penyimpangan sebagai berikut:

a. Penghitungan suara dilkukan secara tertutup

b. Saksi dan atau peserta Pemilu FKIP UNS, Panwaslu, dan Mahasiswa FKIP UNS yang hadir tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas; dan atau

c. Terjadi ketiidakkonsistenan dalam penghitungan suara yang sah dan surat suara yang tidak sah

2. Segera setelah selesai dilakukan penghitungan suara di semua TPS, maka akan dilakukan rekapitulasi ulang secara keseluruhan ditingkat fakultas oleh PPU yang dapat dihadiri oleh saksi peserta Pemilu FKIP UNS, Panwaslu, dan Mahasiswa FKIP UNS.

3. Pelaksanaan penghitungan ulang secara keseluruhan ini dilkukan ditempat dan keadaan yang memungkinkan semua dapat hadir

Pasal 45

Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila:

1. Terjadi kerusuhan

2. Seorang pemilih meanggunakan hak pilih lebih dari satu kali; dan atau

3. Kejadian lain yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan

Pasal 46

Penghitungan dan pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada pasal 44 dan pasal 45 dilaksanakan selambat-lambatnya 2 hari setelah pemungutan suara

BAB XIII

PENGAWASAN PEMILU MAHASISWA FKIP UNS

Bagian Pertama

Panitia Pengawas Pemilu Mahasiswa FKIP UNS

Pasal 47

1. Untuk melakukan pengawasan Pemilu FKIP UNS, dibentuk Panitia Pengawas Pemilu yang selanjutnya disebut Panwaslu.

2. Panwaslu dibentuk oleh KPU

3. Panwaslu melaporkan hasil pemantauannya kepada KPU

4. Jumlah anggota Panwaslu sebanyak-banyaknya 10 orang

5. Keanggotaan Panwaslu terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dibantu seorang wakil merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota, dan anggota.

6. Ketua, wakil, dan sekretaris, dipilih dari dan oleh anggota

7. Setiap anggota Panwaslu mempunyai hak suara yang sama

8. Panwaslu wajib mematuhi segala peraturan yagng ditentukan oleh KPU dan peraturan perundang-undangan

9. Ketentuan lebih lanjut mengenai panwaslu diatur lebih lanjut oleh KPUBagian Kedua

Pengawas Independen

Pasal 481. Mahasiswa FKIP UNS dapat melakukan pengawasan terhadap Pemilu FKIP UNS dengan membentuk lembaga Pemantau Pemilu FKIP UNS yang bersifat Independent

2. Tata cara pembentukan lembaga Pemantau Pemilu Independent diatur dan ditetapkan oleh KPU

3. Pemantau Independen Pemilu FKIP UNS mendafarkan diri kepada KPU .

BAB XIV

PELANGGARAN DAN SANKSI

Bagian Pertama

Pelanggaran

Pasal 49Di dalam Pemilu FKIP UNS dilarang:

1. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, dan atau peserta Pemilu FKIP UNS yang lain

2. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun antar kelompok mahasiswa

3. Mengganggu ketertiban umum

4. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaaan kekerasan kepada saesaeorang, sekelompok anggota mahasiswa, dan atau peserta Pemilu FKIP UNS yang lain

5. Merusak dan atau menghilangkan peralatan kampanye peserta Pemilu FKIP UNS yang lain

6. Merusak dan atau menghentikan kegiatan perkuliahan

7. Menjanjikan dan atau memberi uang untuk mempengaruhi pemilih

Pasal 501. Peserta Pemilu FKIP UNS yang terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada pasal (49) dinyatakan batal sebagai peserta Pemilu FKIP UNS

2. Tata cara pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU

Pasal 51Laporan pelanggaran Pemilu FKIP UNS yang diterima KPU dapat diajukan oleh:

1. Mahasiswa FKIP UNS

2. Pengawas Pemilu FKIP UNS

3. Peserta Pemilu FKIP UNS

Pasal 521. Laporan sebagaimana dimaksud pada pasal (51) disampaikan kepada KPU selambat-lambatnya 2 hari sejak terjadinya pelanggaran Pemilu FKIP UNS

2. Tata cara pelaporan sebagaimana dimaksut pada ayat 1 lebih lanjut diatur oleh KPU

Pasal 531. KPU mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima

2. KPU memutuskan untuk menindaklanjuti atautidak menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya dua hari setelah laporan diterima

3. Jika KPU memerlukan keterangan tambahan dari pelapor untuk melengkapi laporannya, putusan sebagimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan selambat-lambatnya dua hari setelah laporan diterima

4. Laporan yang bersifat sengketa akan diselesaikanoleh KPU maksimal tiga hari setelah laporan diterima

Bagian Kedua

Sanksi

Pasal 54Sanksi atas pelanggaran berupa:

1. Teguran lisan

2. Peringatan tertulis 1

3. Peringatan tertulis 2

4. Skorsing

5. Pembatalan

Pasal 551. Sanksi sebagaimana dimaksud pada pasal (56) bisa dikenakan kepada Partai Mahasiswa peserta Pemilu FKIP UNS, Mahasiswa FKP UNS, saksi Partai Mahasiswa Peserta Pemilu FKIP UNS, Panwaslu dan juga PPU

2. Tata cara pemberian sanksi akan ditetapkan oleh KPU

BAB XV

SENGKETA PEMILU

Pasal 56

1. Baik peserta Pemilu baik Partai Mahasiswa maupun perseorangan dapat mengajukan keberatan terhadap hasil penghitungan suara

2. Keberatan terhadap hasil penghitungan suara diajukan kepada KPU paling lambat 2x24 jam sejak penetapan oleh KPU

3. Pengajuan keberatan terhadap hasil penghitungan suara setelah 2x24 jam tidak diterima oleh KPU

4. Penetapan kedua hasil Pemilu UNS dilakukan apabila terjadi sengketa dan merubah hasil penetapan sebelumnya

5. Penetapan kedua hasil pemilu mahasiswa FKIP UNS dilaksanakan selambat-lambatnya setelah sengketa diputuskan.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 59

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Undang-undang ini akan diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis tentang Pemilu FKIP UNS oleh KPU

2. Undang-undang ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.