Upload
letuong
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
MENGGAGAS GOVERNMENT RELATIONS MUTUALISTIK
ANTARA BURUH DAN PEMERINTAH DALAM RANGKA
MENGURANGI DAMPAK NEGATIF AKSI UNJUK RASA DI
BATAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Yusra Nurvita Purwani 20120530090, angkatan 2012
Noviarin Cerahwati 20120510086, angkatan 2012
Susanna 20110530195, angkatan 2011
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
i
PENGESAHAN USULAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : Menggagas Government Relations
Mutualistik antara Buruh dan
Pemerintah dalam rangka Mengurangi
Dampak Negatif Aksi Unjuk Rasa di
Batam
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Yusra Nurvita Purwani
b. NIM : 20120530090
c. Jurusan : Ilmu Komunikasi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No. HP : Gamping Utara Nomor 7, Ambar
Ketawang, Sleman, DI Yogyakarta
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Filosa Gita Sukmono, S.Ikom, MA
b. NIDN : 0506028701
c. Alamat Rumah dan No. HP : Jongke Lor RT 02 RW 26, Sendangadi,
Mlati, Sleman, DI Yogyakarta /
+62 852 9393 2429
Yogyakarta, Maret 2014
Menyetujui,
Wakil Dekan II Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(Bambang Wahyu Nugroho, S.IP., M.A)
NIP/NIK. 163 067
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Yusra Nurvita Purwani)
NIM. 20120530090
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Sri Atmaja P. Rosyidi, Ph. D.
NIK. 123 046
Dosen Pendamping
(Filosa G. Sukmono, S.Ikom, MA)
NIDN.0506028701
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ...................................................................................... 3
BAB 2. GAGASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan .................................................. 3
2.2 Solusi yang Pernah Diterapkan ..................................................................... 4
2.3 Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki melalui Gagasan Baru ................ 5
2.4 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Implementasi ........................................... 6
2.5 Langkah-langkah Strategis ............................................................................ 7
BAB 3. KESIMPULAN .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10
LAMPIRAN .................................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ....................... 11
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas .......... 15
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim ......................................................... 16
iii
RINGKASAN
Kota Batam adalah salah satu daerah yang menjadi destinasi utama para
pencari kerja di Indonesia. Perusahaan di bidang industri, perdagangan alih kapal,
dan pariwisata sangat berkembang pesat di Batam. Iming-iming upah minimum
kota (UMK) Batam yang terbilang tinggi pun menjadi daya tarik tersendiri bagi
para pencari kerja. Padahal, biaya hidup di kota Batam mendapat predikat sebagai
yang tertinggi ke-5 (lima) di Indonesia. Biaya hidup yang tinggi, ditambah lagi
dengan beban buruh yang masih harus menafkahi keluarganya di daerah asal
mereka, menjadi alasan utama buruh untuk menuntut kenaikan UMK setiap
tahunnya.
Berdasarkan pemikiran Marxist, Serikat buruh merupakan salah satu
bagian dalam kelompok penekan (pressure group) karena tidak berkuasa atas alat
produksi. Ketiadaan nilai berita serikat buruh –tidak seperti pengusaha,
pemerintah dan partai politik— membuat mereka berusaha untuk meraih
publisitas media. Salah satu aksi yang mereka lakukan untuk mendapatkan
publisitas adalah unjuk rasa. Seakan sudah menjadi agenda rutin, setiap tanggal 1
Mei dan di penghujung tahun, para buruh menggelar aksi unjuk rasa untuk
menyuarakan aspirasinya. Akan tetapi, aksi para buruh ini turut diwarnai dengan
aksi kekerasan, perusakan, blockade jalan, sweeping dan sebagainya. Aksi-aksi
yang merugikan banyak pihak ini tentu saja harus segera diatasi, setidaknya
diminimalisir oleh pemerintah.
Dalam rangka menyusun gagasan untuk menjawab masalah perburuhan di
Batam, tim penulis gagasan menggali data dari berbagai sumber, kajian pustaka
dan melakukan observasi. Sebelumnya, Pemerintah telah menghadirkan LKS
Tripartit sebagai solusi untuk menjawab persoalan mengenai perburuhan. Hanya
saja, pemerintah cenderung lebih berperan sebagai fasilitator antar pihak-pihak
terkait –buruh dan pengusaha—untuk bermediasi dalam bentuk rapat yang sering
kali berujung deadlock.
Oleh karena itu, penulis memberi gagasan kepada pemerintah untuk segera
mendirikan sebuah lembaga khusus yang melibatkan akademisi, buruh,
pengusaha, tokoh masyarakat, LSM dan Ormas, serta unsur pemerintah itu
sendiri. Nantinya, lembaga khusus tersebut mendapatkan anggaran dari APBD
dan berhak membuat kebijakan yang diperkuat dengan Peraturan Daerah dalam
angka menjaga stabilitas dan kondusifitas kota Batam sebagai daerah investasi.
Dengan dukungan dari stake holder yang ada serta didukung dengan teknik
implementasi yang terstruktur, maka tim yakin gagasan ini akan berjalan efektif
dan sesuai dengan yang diharapkan.
Kata kunci: Unjuk Rasa, Buruh, Kebijakan, Pemerintah
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis
karena berada di jalur pelayaran dunia Internasional. Kota Batam yang memiliki
luas wilayah seluas 3.990 km², terdiri dari daratan seluas 1.040 km² dan lautan
seluas 2.950 km² ini percaya diri mengikrarkan dirinya sebagai Kota Industri,
Perdagangan Alih Kapal dan Pariwisata.
(Skpd.batamkota.go.id/bapeda/files/2011/01/1.-Ulasan-Geografis.pdf diakses
tanggal 1 Maret 2014)
Seiring dengan majunya perindustrian dan pesatnya perdagangan,
ditambah lagi dengan upah minimum kota (UMK) Batam yang selalu mengalami
kenaikan signifikan, menjadikan kota ini sebagai salah satu daerah destinasi para
pencari kerja. Adapun UMK Batam adalah sebesar Rp. 1.402.000 pada tahun
2012, Rp. 2.040.000 pada tahun 2013 dan sebesar Rp. 2.422.092 pada tahun 2014
(SK Gubernur Kepulauan Riau tentang Penetapan Upah Minimum Kota Batam
Nomor 555 Tahun 2011, Nomor 752 Tahun 2012 dan Nomor 984 Tahun 2013).
Namun kenaikan UMK Batam tersebut di atas turut disertai dengan
terjadinya inflasi. Laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2013 di kota
Batam adalah sebesar 6,43 persen dan laju inflasi ―year on year‖ (Oktober 2013
dibanding dengan Oktober 2012) di kota Batam sebesar 6,87 persen
(http://kepri.bps.go.id/post/495?title=Oktober-2013%2C-Batam-Inflasi-0%2C27-
Persen diakses pada tanggal 10 Maret 2014).
Inflasi yang memberi pengaruh terhadap tingginya biaya hidup di Batam,
terus saja membebani buruh meskipun UMK turut mengalami kenaikan. Apalagi,
buruh yang didominasi oleh pendatang, juga harus membiayai keluarga mereka di
daerah asal mereka. Oleh karena itu, buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh
seperti Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Serikat Buruh
Seluruh Indonesia (SBSI) di Batam, berusaha untuk menjaga agar pendapatan
minimal mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan dalam memperoleh kehidupan
yang layak. Akhirnya, buruh berusaha menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk
1
rasa yang rutin mereka lakukan setiap tanggal 1 Mei dalam rangka Hari Buruh
Internasional dan di penghujung tahun.
Akan tetapi dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh, seringkali
diwarnai dengan aksi kekerasan seperti yang mereka lakukan pada Kamis
(28/11/2013) yakni dengan cara memblokir akses jalan satu-satunya menuju
bandara Hang Nadim, Batam. Selain itu, buruh juga melakukan aksi sweeping
terhadap karyawan yang masih bekerja di kawasan industri Kabil dan bertindak
anarkis dengan melempar batu dan bom molotov (haluankepri.com/tajuk/55525-
buruh-kembali-anarkis.html diakses pada tanggal 5 Maret 2014)
Serangkaian aksi anarkis yang dilakukan para buruh, merupakan tindakan
di luar batas kewajaran dan telah menimbulkan kerugian materiil dan moriil yang
tidak terkira bagi warga Batam, khususnya warga yang tidak ikut andil dalam aksi
unjuk rasa. Akibat aksi ini, selain banyak akses jalan yang terganggu, juga banyak
korban luka serta fasilitas umum yang rusak.
Tidak hanya masyarakat kota Batam yang beranggapan bahwa buruh-
buruh sepertinya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi, namun juga para investor
asing yang tidak lagi melihat daya tarik dan kenyamanan dalam menanamkan
modalnya di kota Industri ini. Padahal, menurut Tambunan (2006) terdapat
sejumlah faktor yang berpengaruh pada baik-tidaknya iklim investasi di Indonesia
yaitu stabilitas politik dan sosial, juga stabilitas ekonomi, kondisi infrastruktur
dasar (listrik, telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan), berfungsinya
sektor pembiayaan dan pasar tenaga kerja (termasuk isu-isu perburuhan), regulasi
dan perpajakan, birokrasi (dalam waktu dan biaya yang diciptakan), masalah good
governance termasuk korupsi, konsistensi serta adanya kepastian dari kebijakan
pemerintah, adalah beberapa hal yang sangat dipertimbangkan investor sebelum
menanamkan investasinya. Berkurangnya daya tarik Batam sebagai daerah
investasi, tentu saja telah dimanfaatkan oleh sejumlah kawasan industri yang ada
di Negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
berupaya untuk menggagas government relations mutualistik antara buruh dan
pemerintah dalam rangka untuk mengurangi dampak negatif aksi unjuk rasa di
Batam.
2
1.2 Tujuan dan Manfaat
Penulisan gagasan tertulis ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Membantu pemerintah dalam mencegah dan meminimalisir kerugian dari
dampak aksi anarki unjuk rasa buruh
2. Mengedukasi buruh agar dapat memperoleh publisitas media massa tanpa
harus melakukan aksi-aksi yang berdampak pada citra negatif Serikat
buruh
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga
stabilitas dan kondusifitas kota Batam sebagai daerah investasi
4. Melahirkan kajian tentang kebijakan pemerintah yang dapat dijadikan
sebagai referensi untuk memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan.
BAB 2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Serikat Buruh adalah salah satu bagian dalam kelompok penekan
(pressure group). Kelompok penekan bisa diartikan sebagai sekumpulan orang
yang terorganisir dalam sebuah organisasi yang memiliki orientasi, tujuan, dan
nilai-nilai yang sama (Fajar Junaedi, 2013: 151)
Kelompok penekan dapat dilihat sebagai kelas yang tidak menguasai alat
produksi. Berdasarkan pemikiran Marxist, kelas yang menguasai alat produksi
merupakan kelas yang mengontrol alat produksi mental (Marx dan Engels dalam
Storey [ed], 1995: 196). Oleh karena itu, kelompok penekan berada dalam posisi
yang berbeda dengan pemerintah, partai politik, dan pengusaha yang memiliki
akses kuat pada media massa sehingga akan jauh lebih mudah mendapatkan
publisitas. Karena keterbatasan tersebut, maka kelompok penekan berusaha
mendapat publisitas dengan berbagai cara, misalnya dengan penyebaran brosur,
pemasangan spanduk, unjuk rasa, happening art, penyebaran rilis berita, dan
konferensi pers.
Aksi unjuk rasa adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh
kelompok penekan agar suara mereka diberitakan oleh media. Selain itu, aksi
boikot, membakar ban bekas, dan konvoi menggunakan separuh badan jalan juga
3
sering dilakukan oleh kelompok penekan untuk mendapatkan porsi pemberitaan
yang lebih banyak. Publisitas yang dikehendaki oleh serikat buruh tentu saja
adalah publisitas tuntutan yang mereka suarakan, seperti tuntutan kenaikan upah
serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. Publisitas yang demikian ini
diharapkan dapat menaikkan posisi tawar serikat buruh ketika berhadapan dengan
pemerintah. Sayangnya, bukan tuntutan yang memperoleh publisitas, melainkan
aksi kekerasan yang terjadi dalam unjuk rasa. Jika porsi publisitas yang berkaitan
dengan aksi kekerasan dalam unjuk rasa lebih banyak daripada tuntutan yang
disuarakan, maka sesungguhnya tujuan untuk mendapatkan publisitas tidak
tercapai.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh serikat buruh di Batam umumnya
terjadi secara massif dalam dua waktu, yakni pada peringatan Hari Buruh
Internasional tanggal 1 Mei dan di penghujung tahun. Aspirasi yang mengemuka
terutama adalah standar gaji yang masih belum layak, kondisi kerja yang tidak
baik, dan penghapusan tenaga kerja alih daya (out sourching).
Langkah pemerintah yang masih jauh dari harapan belum mampu
mengatasi masalah perburuhan di Batam. Isu perburuhan yang semakin tidak
terkontrol ini dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial Batam sebagai
daerah investasi.
2.2 Solusi yang Pernah Diterapkan
Walikota Batam menghadirkan solusi dalam mengatasi permasalahan
perburuhan berupa Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit sejak tahun 2012 hingga
sekarang. LKS Tripartit didirikan sebagai solusi setelah terjadinya aksi anarkis
buruh dalam unjuk rasa pada tahun 2011.
LKS Tripartit adalah lembaga yang bertumpu pada meleburnya unsur
pengusaha, buruh dan pemerintah. LKS Tripartit ini ditujukan untuk membahas
semua permasalahan ketenagakerjaan yang ada melalui rapat dan pertemuan yang
digelar setiap dua bulan, dalam rangka untuk membangun hubungan multilateral
agar berbagai permasalahan ketenagakerjaan bisa diantisipasi sejak awal.
Namun upaya pemerintah dengan melahirkan LKS Tripartit ini belum
efektif, dibuktikan dengan semakin tidak terkendalinya situasi perburuhan di
4
Batam. Tidak efektifnya LKS Tripartit sebagai solusi dikarenakan pemerintah
hanya berperan sebagai fasilitator dalam lembaga tersebut. Selain itu, LKS
Tripartit yang terdiri atas tiga unsur, yakni pemerintah, pengusaha dan buruh,
terlihat tidak adil jika dilihat dari sisi buruh. Karena berdasarkan pemikiran
Marxist, pemerintah dan pengusaha adalah penguasa alat produksi. Oleh karena
itu, di dalam lembaga tersebut buruh tetap berada pada posisi yang
termarginalkan. Alhasil, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh LKS Tripartit
tentu saja sering tidak menguntungkan bagi buruh.
2.3 Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki melalui Gagasan Baru
Selama ini, buruh yang diwakili oleh Serikat Buruh hanya fokus pada satu
nilai berita, yakni kriminalitas. Padahal dengan melakukan aksi-aksi kriminalitas
malah akan mencoreng citra Serikat Buruh, sehingga akan mendapatkan
penolakan dari masyarakat. Penolakan dari masyarakat ini, tentu saja dapat
mengurangi jumlah massa buruh sebagai kelompok penekan. Selain itu, unjuk
rasa anarki juga dapat memberi dampak buruk bagi masyarakat kota Batam secara
umum. Maka melalui gagasan ini, buruh dapat menyampaikan aspirasi dan
aduannya ke sebuah lembaga khusus yang memang menaruh konsentrasi pada isu-
isu perburuhan dan bekerja secara independen.
Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit yang dilahirkan pemerintah sebagai
solusi sebelumnya, merupakan lembaga yang terlalu ―elit‖ bagi buruh. Oleh
karena itu, menjadi sangat penting memperbaiki lembaga ini agar benar-benar
dapat menjadi saluran komunikasi bagi buruh dalam menyampaikan aspirasinya.
Jika lembaga ini benar-benar dapat menjalankan fungsinya dengan adil dan benar,
tentu saja akan efektif dalam mengurangi aksi unjuk rasa buruh yang berdampak
negatif bagi stabilitas dan kondusifitas Batam sebagai daerah investasi.
Melalui kampanye, penggerak gagasan dapat membentuk persepsi
masyarakat agar peduli dan mau turut andil dalam menjaga stabilitas dan
kondusifitas kota Batam. Dengan terbentuknya persepsi ini, maka masyarakat
akan menggalang kekuatan untuk mencegah dan menolak aksi-aksi yang
mengancam kenyamanan kota Batam. Selain itu, masyarakat akan dengan mandiri
bergerak melakukan evaluasi atas kinerja pemerintah dan membantu pemerintah
5
dalam memberi ide-ide pembangunan agar Batam senantiasa memiliki daya tarik
lebih untuk menarik lebih banyak investasi, dalam rangka menjaga terpenuhinya
lapangan kerja.
2.4 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Implementasi
a. Serikat Buruh
Serikat buruh adalah organisasi yang mewadahi aspirasi buruh
untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah. Maka untuk
implementasi gagasan ini, serikat buruh memiliki peran besar dalam
mengurangi dampak negatif aksi unjuk rasa.
b. Pemerintah Kota Batam
Penggagas pendirian lembaga khusus untuk menyelesaikan
permasalahan perburuhan dan membangun kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah
c. Pengusaha
Pengusaha adalah pihak yang sangat terkait dalam isu-isu
perburuhan. Maka keterlibatan pengusaha dalam implementasi gagasan
menjadi sebuah keharusan agar tidak adanya ketimpangan ketika
implementasi gagasan
d. Organisasi Non Pemerintah / LSM dan Ormas
Keterlibatan Organisasi non pemerintah dan Ormas dalam
implementasi gagasan ini sangat penting, mengingat mereka adalah
organisasi yang mewakili masyarakat
e. Akademisi
Akademisi di sini adalah orang-orang yang ahli di bidang ekonomi,
hukum dan komunikasi. Karena ketiga bidang ini sangat berkaitan dengan
relasi buruh, pengusaha dan pemerintah
f. Media massa
Media massa diperlukan sebagai alat publikasi gagasan agar dapat
menjangkau seluruh elemen masyarakat
6
2.5 Langkah-langkah Strategis
Dalam rangka menjaga stabilitas dan kondusifitas kota Batam dan
mencegah dampak negatif aksi unjuk rasa buruh, Pemerintah dapat melakukan
dua hal, yaitu:
a. Membuat lembaga khusus
Pemerintah mendirikan lembaga atau komisi khusus yang menjadi saluran
komunikasi dan informasi serta memiliki kewenangan untuk mengatur
kebijakan dan memberi sanksi dalam rangka menjaga stabilitas dan
kondusifitas kota Batam, khususnya mengenai isu-isu perburuhan. Adapun
langkah yang diambil adalah:
1) Pemerintah meminta akademisi yang ahli di bidang ekonomi, hukum
dan komunikasi untuk menjadi pantia penyusunan lembaga khusus ini
2) Kaum akademisi kemudian memilih 5 orang perwakilan dari lintas
sektor yakni pemerintah, pengusaha, LSM, Serikat buruh dan Ormas
secara objektif untuk mengisi lembaga tersebut. Kemudian kita sebut
tim ini sebagai tim 5 (lima)
3) Kaum akademisi mengajukan ke Pemerintah, kemudian Pemerintah
mengesahkannya lewat Peraturan Daerah dan menganggarkannya lewat
APBD
4) Tim 5 bertugas menyusun aturan main lembaga khusus ini, kemudian
menyampaikannya ke Pemerintah untuk disahkan dan diberikan
kekuatan hukum formal dalam bentuk Perda
5) Aturan main lembaga ini dapat melibatkan seluruh stakeholder yang
ada seperti kaum akademis, perwakilan buruh, LSM, Ormas,
pemerintah dan pengusaha sehingga hasilnya benar-benar dapat
mengakomodir semua kepentingan masyarakat
6) Tim 5 diberikan hak mengelola anggaran sendiri secara mandiri,
pengawasnya sekaligus mitranya adalah DPRD dan Pemerintah Kota
Batam
7
b. Melakukan kampanye
Lembaga khusus (Tim 5) yang didirikan tersebut di atas, juga melakukan
kampanye sosial dalam rangka mengajak masyarakat untuk turut andil
dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas kota Batam sebagai daerah
investasi. Kampanye dilakukan dengan menggunakan seluruh saluran
komunikasi yang ada, yakni media dan sosialisasi langsung kepada
masyarakat. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1) Tim 5 menyusun rencana strategi kampanye sosialisasi lembaga ini
ke seluruh stakeholder
2) Tim 5 menggandeng pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi
gagasan untuk mempercepat dan mempermudah jalannya program
3) Tim 5 mensosialisasikan dalam bentuk pelatihan bagi organisasi
buruh tentang teknis-teknis pengaduan permasalahan buruh kepada
Tim 5
4) Lewat media, tim 5 menyampaikan kepada seluruh masyarakat
bahwa Tim 5 adalah lembaga taktis dan teknis yang dapat bekerja
cepat dan tepat jika ada masalah pelanggaran hak-hak buruh
5) Tim 5 menggandeng akademisi dan tokoh-tokoh organisasi
masyarakat untuk ikut mendukung agenda-agenda Tim 5 dalam
menyelesaikan masalah perburuhan di kota Batam
6) Tim 5 harus menyelesaikan sedikitnya 3 kasus besar permasalahan
buruh di Kota Batam untuk meyakinkan kepada stakeholder
tentang independennya lembaga ini dari intervensi pemerintah dan
pengusaha, serta meyakinkan kepada publik bahwa lembaga ini
benar-benar efektif menjawab persoalan relasi buruh dan
pengusaha
8
BAB 3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang Diajukan
Serikat buruh seringkali menyampaikan aspirasinya dengan melakukan
aksi unjuk rasa. Selain untuk mendapatkan publisitas media, buruh juga berusaha
untuk menekan pemerintah agar aspirasi mereka segera ditindaklanjuti. Padahal,
kalau saja pemerintah cepat merespon dan menindaklanjuti keluhan para buruh,
buruh tidak perlu ―capek‖ melakukan serangkaian aksi yang seringkali berdampak
negatif bagi stabilitas sosial di kota Batam.
Melihat kondisi tersebut, maka tim penulis menawarkan gagasan untuk
membuat lembaga khusus yang fokus menangani permasalahan perburuhan. Oleh
karena itu, untuk merealisasikan gagasan ini maka perlu adanya dukungan serta
peran dari pihak-pihak terkait, seperti: pemerintah, pengusaha, serikat buruh,
LSM, Ormas, dan akademisi.
3.2 Teknik Implementasi yang akan Dilakukan
Untuk mengimplementasikan gagasan, maka diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut: (1) Mengintegrasikan stake holders, (2) menyusun langkah
strategis, (3) pelaksanaan gagasan, dan (4) evaluasi
3.3 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Dampak dan Manfaat)
Adapun manfaat yang dihasilkan dari adanya lembaga khusus ini adalah
seluruh kepentingan stakeholders terakomodir, mengurangi aksi anarkis dalam
unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh, serta menjadikan Batam lebih kondusif dan
ramah investasi. Namun, kelompok buruh bisa jadi menolak gagasan ini karena
dianggap sebagai agenda setting pemerintah dan pengusaha. Begitu juga dengan
pihak pengusaha, eksistensi gagasan ini akan dinilai sebagai ancaman bagi
pengusaha.
Sedangkan dampak positifnya, gagasan ini dapat menjadi solusi dalam
menyelesaikan permasalahan perburuhan di Batam. Selain itu, lembaga khusus ini
juga akan mengakomodir hak-hak buruh dan pengusaha.
9
DAFTAR PUSTAKA
Junaedi, Fajar. 2013. Komunikasi Politik: Teori, Aplikasi dan Strategi di
Indonesia. Yogyakarta: Buku Litera
Tambunan, Tulus. 2006. Iklim Investasi di Indonesia: Masalah, Tantangan dan
Potensi. Artikel dalam www.kadin-indonesia.or.id
Batam Kota. Ulasan Geografis, diakses tanggal 1 Maret 2014.
<Skpd.batamkota.go.id/bapeda/files/2011/01/1.-Ulasan-Geografis.pdf >
BPS Kepri. Oktober 2013: Batam Inflasi 0,27 Persen, diakses tanggal 10 Maret
2014 <http://kepri.bps.go.id/post/495?title=Oktober-2013%2C-Batam-
Inflasi-0%2C27-Persen>
Haluan Kepri. Buruh Kembali Anarkis, diakses tanggal 5 Maret 2014
<haluankepri.com/tajuk/55525-buruh-kembali-anarkis.html>
Gubernur Kepulauan Riau. Nomor 555 Tahun 2011. Surat Keputusan Gubernur
Kepulauan Riau tentang Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Batam
Tahun 2012.
Gubernur Kepulauan Riau. Nomor 752 Tahun 2012. Surat Keputusan Gubernur
Kepulauan Riau tentang Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Batam
Tahun 2013.
Gubernur Kepulauan Riau. Nomor 984 Tahun 2013. Surat Keputusan Gubernur
Kepulauan Riau tentang Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Batam
Tahun 2014.
10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
1.1 Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yusra Nurvita Purwani
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu Komunikasi
4 NIM 20120530090
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batam, 28 Mei 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP +62 857 6536 1093
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 008
Batam
SMP Negeri 011
Batam
SMKS Muhammadiyah
Batam
Jurusan Teknik Informasi
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.
Yogyakarta, 15 Maret 2014
Pengusul,
(Yusra Nurvita Purwani)
11
1.2 Anggota Peneliti 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Noviarin Cerahwati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Hubungan Internasional
4 NIM 20120510086
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batam, 23 November 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP +62 897 602 4029
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 012
Batam
SMP Negeri 011
Batam
SMA Muhammadiyah
Batam
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Yogyakarta, 15 Maret 2014
Pengusul,
(Noviarin Cerahwati)
12
1.3 Anggota Peneliti 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Susanna
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu Komunikasi
4 NIM 20110530195
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batam, 30 Juli 1991
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP +62 822 2682 9773
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 010
Batam
SMP Negeri 009
Batam
SMAS Muhammadiyah
Batam
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1997-2003 2003-2006 2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Yogyakarta, 15 Maret 2014
Pengusul,
(Susanna)
13
1.4 Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Filosa Gita Sukmono, S.Ikom, MA
2 NIDN 0506028701
3 Instansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
4 Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi, 6 Februari 1987
5 Jenis Kelamin L
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085293932429
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas
Muhammadiyah
Malang
Universitas Gadjah
Mada
Bidang Ilmu Komunikasi Media and Cultural
Studies
Tahun Masuk-
Lulus
2005-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 International
Conference on
Media in
Multicultural Society
Sexuality on Underwear
Advertisement
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta, 2012
2 Media Baru : Studi
Teoritis dan Telaah
dari Perspektif
Politik dan
Sosiokultural
Ruang Publik Alternatif
dalam Cyber Space
Universitas Gadjah
Mada, 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis
Yogyakarta, 15 Maret 2014
Dosen Pendamping,
(Filosa Gita Sukmono, S.Ikom., MA)
14
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Yusra
Nurvita
Purwani /
20120530090
Ilmu
Komunikasi
Sosial 12 Mempersiapkan
seluruh
kebutuhan
penulisan
gagasan
Mengkoordinir
tim dalam
penulisan
gagasan
Memeriksa hasil
akhir penulisan
gagasan
2 Noviarin
Ceahwati /
20120510086
Hubungan
Internasional
Sosial 12 Membantu ketua
dalam
mempersiapkan
kebutuhan
penulisan
gagasan
Menganalisis
kondisi terkini
pencetus
gagasan dan
solusi yang
pernah
diterapkan
sebelum gagasan
3 Susanna /
20110530195
Ilmu
Komunikasi
Sosial 12 Mengidentifikasi
pihak-pihak
yang terlibat
dalam
implementasi
gagasan
Menganalisis
langkah-langkah
strategis yang
harus dilakukan
dalam
implementasi
gagasan
15
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PENULIS GAGASAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yusra Nurvita Purwani
NIM : 20120530090
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM GAGASAN TERTULIS saya
dengan judul: ―Menggagas Government Relations Mutualistik antara Buruh dan
Pemerintah dalam rangka Mengurangi Dampak Negatif Aksi Unjuk Rasa di
Batam‖ yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Yogyakarta, Maret 2014
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Sri Atmaja P. Rosyidi, Ph. D.
NIK. 123 046
Yang menyatakan,
(Yusra Nurvita Purwani)
NIM. 20120530090