21
PROSES PEMBELAJARAN ANSAMBEL GESEK DI DWIPANTARA MALANG JAWA TIMUR TUGAS AKHIR Program studi S-1 Seni Musik Oleh: Gilang Sangsaka Jati NIM : 1011580013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/622/1/BAB 1.pdfuntuk memotivasi peserta didik dan pengembangan kreativitas dengan tujuan mendidik dan membimbing

  • Upload
    vannhi

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PROSES PEMBELAJARAN ANSAMBEL GESEK DI DWIPANTARA MALANG JAWA TIMUR

TUGAS AKHIR Program studi S-1 Seni Musik

Oleh:

Gilang Sangsaka Jati

NIM : 1011580013

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2015

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

ii

PROSES PEMBELAJARAN ANSAMBEL GESEK DI DWIPANTARA MALANG JAWA TIMUR

Oleh :

Gilang Sangsaka Jati

NIM : 1011580013

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri jenjang sarjanam pada Program Studi S1 Seni Musik dengan

Konsentrasi Musikologi

Program Studi S1 Seni Musik

Diajukan kepada:

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2015

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

iv

“ ingkar komitmen ialah dusta pada Tuhan dan diri sendiri”

Karya ini kupersembahkan untuk:

Ayahku Alm. Amir Katamsi

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

kuasa-Nya kepada penulis sehingga dalam penulisan mulai dari proses penelitian

hingga penyusunan penulisan skripsi yang berjudul Proses Pembelajaran

Ensambel Musik Gesek di Dwipantara Malang Jawa Timur ini dapat selesai.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihia-pihak yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Dr. Andre Indrawan, M. Hum., M. Mus selaku Ketua Jurusan Musik dan A.

Gathut Bintarto, S. Sos., S. Sn., M. A selaku Sekretaris Jurusan Musik yang

telah membantu selama menempuh masa perkuliahan dan tugas akhir skripsi

ini.

3. Drs. Siswanto, M Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan saran serta kemudahan dalam proses penyususanan tugas

akhir skrispi ini.

4. Drs. FX. Nugroho H.P., M.Sn selaku Dosen Pembimbing II yang sudah

meluangkan waktunya untuk terus membimbing penulis dalam proses

penulisan tugas akhir skripsi ini.

5. Linda Sitinjak S.Sn.,M.Sn. selaku dosen wali yang selalu memberikan dan

membimbing selama masa perkuliahan.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

vi

6. Drs. Kristiyanto Christinus, M.A. selaku dosen mayor yang memberikan

motivasi dan ilmu selama menempuh perkuliahan praktek.

7. Drs. IGN. Wiryawan Budhiana, M.Hum selaku dosen yang telah memberikan

masukan dalam kelancaran tugas akhir saya.

8. Para Dosen Jurusan Musik atas ilmu, jasa, dan waktu yang telah diberikan

selama masa perkuliahan.

9. Para Karyawan Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, dan Perpustakaan

Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan dan

kemudahan bagi penulis untuk memenuhi syarat-syarat pengajuan tugas

akhir.

10. Dwipantara yang telah memberikan izin dan waktunya dalam proses

penelitian sehingga berjalan lancar tugas akhir saya.

11. Agung Siregar selaku Founder Dwipantara yang telah memberikan izin dan

waktunya dalam proses penelitian sehingga berjalan lancar skripsi saya.

12. Kedua orang tua, Alm. Amir Katamsi dan Kartiningsih yang tiada hentinya

mendoakan dan memotivasi.

13. Eki Satria yang membantu saya dalam kelancaran menyelesaikan penulisan

tugas akhir skripsi ini.

14. Keluarga Ngayogstringkarta yang telah memotivasi.

15. Teman-teman angkatan 2011 untuk proses, pengalaman, dan pembelajaran

bersamanya selama masa perkuliahan.

16. Semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan dalam bentuk

apapun yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

vii

Harapan penulis agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-

pihak yang membutuhkan. Penulis memohon maaf apabila terdapat

kesalahan dan ada yang kurang berkenan karena menyadari dalam

penulisan ini terdapat banyak kekurangan. Penulis juga mengharapkan

kritik dan saran yang dapat membangun.

Yogyakarta, Juni 2015

Gilang Sangsaka Jati

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

viii

INTISARI

Pembelajaran merupakan suatu aktivitas atau proses yang berpengaruh terhadap perubahan sikap atau pengetahuan peserta pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sebuah proses pembelajaran terdiri atas beberapa komponen yang berhubungan satu dengan yang lain yaitu tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Tujuan Pembelajaran di Dwipantara merupakan salah satu bentuk wadah mengaplikasikan dari pembelajaran Instrumen Individu dan untuk melatih kemampuan bermain secara ansembel, serta melatih kerja sama antar peserta didik baik secara musikal maupun non musikal. Serta bertujuan untuk memotivasi peserta didik dan pengembangan kreativitas dengan tujuan mendidik dan membimbing siswa-siswa untuk meningkatkan ketrampilan dalam bermain musik serta sarana pembentukan karakter siswa yang meliputi: kekompakkan, kedisiplinan, kebersamaan, dan kerjasama. Dari hasil pembelajaran ini diharapkan peserta didik mampu bermain ansambel gesek dengan baik serta dapat memainkan instrumen dengan teknik yang benar.

Kata kunci: Dwipantara, Pembelajaran, Ansambel Gesek

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................ v

INTISARI ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xi

DAFTAR NOTASI ............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

F. Metode Penelitian ....................................................................... 7

G. Sistematika Penulisan ................................................................ 9

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

x

BAB II LANDASAN TEORI

A. Ansambel Gesek ...................................................................... 10

B. Belajar dan Pembelajaran .......................................................... 16

C. Pendekatan Konsep Pembelajaran Musik ................................. 18

D. Pengertian Orkestra ................................................................... 34

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ...................................................................... 35

B. Tujuan, Metode, dan Materi Pembelajaran ............................... 36

C. Tahap-Tahap Pembelajaran ....................................................... 40

D. Hasil Pembelajaran ................................................................... 46

E. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran ........ 48

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................... 52

B. SARAN ..................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 55

LAMPIRAN ...............................................................................................

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

xi

DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 1. Body Biola

B. Gambar 2. Lubang F/ F- hole

C. Gambar 3. Brigde

D. Gambar 4. Sound Post

E. Gambar 5. Neck

F. Gambar 6. Fingerboard

G. Gambar 7. Bagian Nut

H. Gambar 8. Bagian Pegs

I. Gambar 9. Bagian Tailpiece

J. Gambar 10. Bagian Chinrest

K. Gambar 11. Bagian End Pin

L. Gambar 12. Cara memegang Instrumen Biola

M. Gambar 13. Cara memegang Bow

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

xii

DAFTAR NOTASI

A. Notasi 1. Tangga Nada G mayor teknik Detache

B. Notasi 2. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not ½

C. Notasi 3. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not ¼

D. Notasi 4. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not 1/

E. Notasi 5. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not 1/16

F. Notasi 6. Tangga Nada G mayor teknik Detache legato nilai nada not 1/16

G. Notasi 7. Tangga Nada G mayor teknik Legato nilai nada not 1/16

H. Notasi 8. Tangga Nada G mayor teknik Spicato nilai nada not 1/

I. Notasi 9. Tangga Nada G mayor teknik Spicato Legato nilai nada not 1/16

J. Notasi 10. Tangga Nada G mayor teknik Legato Spicato nilai nada not

1/16

K. Notasi 11. Tangga Nada G mayor teknik Detache pola ritme satu

L. Notasi 12. Tangga Nada G mayor teknik Detache pola ritme dua

M. Notasi 13. Tangga Nada G mayor teknik Detache not triplet

N. Notasi 14. Tangga Nada G mayor teknik Spicato not triplet

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan

manusia. Pendidikan akan menjadi sarana manusia dalam memperbaiki

kualitas kehidupannya karena pada hakekatnya manusia merupakan salah satu

makhluk yang bisa dididik dan belajar. Menurut syah (2010), pendidikan

merupakan salah satu sarana untuk seseorang dalam mewujudkan kegiatan

belajar atau proses pembelajaran secara aktif dalam mengembangkan potensi

yang ada pada dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang

diperlukan diri seseorang. Pembelajaran dalam pendidikan sangat penting bagi

seseorang untuk terus maju dan berkembang dalam berpikir menjalani hidup

ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu dengan belajar seseorang dapat

tumbuh dan berkembang, sehingga ia dapat mengeksplorasi, memilih, dan

menetapkan keputusan-keputusan dalam kehidupannya.

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang

digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.

Seni sudah ada di seluruh dunia dan tumbuh sepanjang masa, sejak manusia

lahir dan hidup bermasyarakat. Sedangkan seni itu sendiri merupakan bagian

dari kebudayaan yang sudah ada dan berkembang dalam kehidupan

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

2

masyarakat. Kesenian merupakan bagian integral dari kebudayaan secara

menyeluruh yang dalam pengertianya bahwa kesenian terintegrasi struktual

dan kejiwaan dalam system kebudayaan yang didukung oleh masyarakat.

Begitu juga sama seperti pendidikan, pendidikan juga tumbuh sepanjang

masa. Sejak lahir manusia telah mendapat pendidikan yang dimulai dari

pendidikan di lingkungan keluarga. Pendidikan ini sering disebut pendidikan

sistematik, factual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki.

Musik adalah hal yang paling nyata dan senantiasa hadir dalam kehidupan.

Alam, tercipta dengan kekayaan nuansa irama musik. Manusia sejatinya, tak

bisa lepas dari bunyi-bunyian yang terdengar setiap saat dengan aneka jenis

frekuensi, durasi, tempo dan irama. Demikian halnya dengan tubuh manusia,

memilki bunyi, irama, denyut jantung, dan pita suara yang dapat diatur sesuai

dengan keinginannya. Sebuah gambaran betapa pentingnya peranan musik

dalam kehidupan. Musik merupakan bagian penting dalam aktivitas budaya

suatu masyarakat. Musik digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau pun

pemikiran. Musik juga digunakan dalam acara resmi ataupun sekedar untuk

relaksasi. Musik merupakan alat komunikasi. Selain dapat menciptakan

suasana yang menyenangkan, bermain musik juga dapat berpengaruh aspek

fisik dan psikologis. Pengaruh musik terhadap fisik tidak ragukan lagi. Musik

merupakan salah satu stimulasi yang membuat seseorang berespons secara

fisik.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

3

Ensamble gesek adalah ensambel yang terdiri dari instrumen gesek yaitu

violin, cello dan double bass. Format ensemble gesek sudah ada sejak abad ke

16, Hal ini di tandai oleh komposer pada era itu yang sudah membuat

komposisi untuk format ensemble gesek, sebagai contoh komposisi J.S Bach

yang berjudul Frendenberg. Dalam ensemble gesek instrumen-instrumen yang

termasuk dalam ensemble gesek memiliki perannya masing-masing biasanya

di kelompokan menjadi tiga peran Violin 1 berperan sebagai melodi, violin 2

dan viola sebagai rhythm, cello dan D. Bass sebagai low section. Namun pada

perkembangan jaman peran-peran tersebut dapat berubah-ubah dan tidak

tentu.

Seperti yang terjadi di kota Malang Jawa Timur, telah berdiri sebuah

Institut yang memiliki program di bidang pendidikan kesenian terutama di

bidang musik. Pada tanggal 14 Maret 2010 didirikan Malang Youth Orchestra

oleh Agung Siregar. Pada awalnya Orkestra ini hanya memiliki beberapa

anggota dari 3 sekolah. Pada tahun 2011 Orkestra ini mulai mendapat banyak

dukungan dari beberapa orang yang mau terlibat sebagai volunteer. Orkestra

ini mulai berkembang baik organisasi, kuantitas dan kualitas. Orkestra ini juga

mendapat dukungan donasi dari beberapa orang dan lembaga yang

memungkinkan Orkestra ini dapat bertumbuh dengan lebih baik lagi. Pada

perjalanannya Orkestra ini sudah menjadi bintang tamu dan pengiring dalam

beberapa event lokal seperti event tahunan sekolah, graduation maupun konser

musik dengan konsep klasik. Pada tahun 2012 Malang Youth Orchestra

berganti nama menjadi Dwipantara Youth Orchestra. Pergantian nama

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

4

tersebut dikarenakan orkestra ini memiliki visi yang besar dalam art project

bagi bangsa ini. Dwipa yang berarti pulau, Antara yang berarti gugusan.

Dwipantara memiliki arti Nusantara atau Archipelago, Indonesia adalah

negara kepulauan yang besar. Dwipantara Youth Orchestra merupakan bagian

dari Dwipantara Art Project for Indonesia yang merupakan sebuah proyek seni

dan pendidikan seni yang turut serta mensejahterakan bangsa. Menjadi akses

bagi anak-anak Indonesia dari berbagai golongan, secara khusus dari golongan

tidak mampu untuk dapat turut serta menikmati dunia seni.

Sebuah Orkestra sebagai media pendidikan belum cukup lazim di

Indonesia. Hal ini terinspirasi dari gerakan “EL SISTEMA” di Venezuela

yang telah menggerakkan ratusan ribu anak-anak muda untuk bertumbuh

melalui media musik. Orkestra Dwipantara mengambil peran yang sama

dengan harapan dapat menggerakan anak-anak muda Indonesia untuk tumbuh

melalui media musik. Hingga saat ini Dwipantara sudah membina sekitar 120

anak yang tergabung dalam berbagai kelas pembinaan maupun kelas

perfomance. Dwipantara memiliki visi yakni ‘Terwujudnya sebuah pendidikan

karakter melalui media seni dan budaya, sehingga dapat memiliki citra diri

yang kuat dan memberi dampak positif bagi perkembangan Bangsa

Indonesia.’ Adapun Dwipantara memiliki misi yakni ‘Mewujudkan

pengembangan potensi diri, Memperjuangkan nilai-nilai karakter : jujur, adil,

disiplin, menghargai sesama dan kepekaan sosial, Memprogramkan

pembinaan karakter yang berkesinambungan, Meningkatkan kreatifitas dan

inovasi melalui media pendidikan, seni, budaya dan lingkungan, Menyediakan

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

5

dan menyumbangkan tenaga yang kopenten dalam pendidikan seni, budaya

dan lingkungan serta pengelolaan yayasan, Mengadakan dan mengembangkan

sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, Mengusahakan keakraban,

kerjasama dan saling peduli diantara keluarga besar Dwipantara, Bermitra

dengan lembaga yang memiliki visi yang sama dalam mengembangkan talenta

kaum muda Indonesia, Menghasilkan seniman-seniman yang berdediaksi buat

kemajuan bangsa dan negara RI.’

Untuk system Pembelajaran pada lembaga Dwipantara hampir sama

dengan kursus pada umumnya. Tingkat dasar pada Dwipantara yaitu tingkat I

hingga tingkat VIII. Setiap tingkatan di lembaga Dwipantara memiliki

kesulitannya masing-masing. Dalam Pembelajaran di Dwipantara setiap

tingkatan mengadakan pertemuan minimal satu kali seminggu atau lebih

karena lembaga Dwipantara merupakan tempat berbagi Ilmu dan untuk setiap

kelas dibatasi maksimal dua orang dan satu jam pertemuan agar dapat lebih

maksimal.

Dengan adanya gambaran tersebut, penulis mengangkat permasalahan

ini sebagai judul skripsi yaitu: “Proses Pembelajaran Ansambel Gesek Di

Dwipantara Malang Jawa Timur ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disimpulkan rumusan

masalah sebagai berikut :

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

6

1. Mengapa pembelajaran Ensembel gesek penting untuk peserta didik di

Dwipantara Malang Jawa Timur ?

2. Bagaimana Pembelajaran Ensembel gesek di Dwipantara Malang

Jawa Timur?

3. Faktor-faktor apa yang menghambat dan mendukung Pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

1. Mengidentifiasi pentingnya Pembelajaran Ensembel gesek bagi peserta

didik di Dwipantara.

2. Bagaimana pendekatan pembelajaran yang diterapkan di Dwipantara.

3. Menganalisa factor-faktor yang menghambat dan mendukung

Pembelajaran di Dwipantara.

D. Manfaat Penelitian

1. Membantu meningkatkan peserta didik dalam bidang musik maupun

manajemen organisasi, pendidikan, dan event organizer.

2. Membantu mengatasi berbagai masalah dalam musik di antara lain

teknik. Interpretasi dalam ansambel maupun individual yang dihadapi

anggota terkait peningkatan SDM.

3. Membangun demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara melalui kegiatan bermusik.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

7

E. Tinjauan Pustaka

1. John Higgins. Essential Elements For String. Hal Leonard

Corporation, Milwaukee 1995. Buku ini menjadi sumber acuan

pembelajaran biola di Bina Bangsa School.

2. Moh Natsir. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta 1985. Buku ini

menerangkan tentang metode penelitian kualitatif - deskriptif yang

akan digunakan. Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang menggunakan pengamatan dan pengolahan data.

Sedangkan metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa

3. Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. PT RINEKA

CIPTA, Jakarta 2013. Buku ini menerangkan tentang belajar dan

pembelajaran. Belajar merupakan proses internal siswa dan pembelajaran

kondisi eksternal belajar.

F. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan

metode kualitatif-deskriptif, yaitu dengan teknik pengumpulan data

berupa observasi lapangan, studi pustaka, wawancara, serta dokumentasi.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan

pengamatan dan pengolahan data. Salah satu sifat dari metode tersebut adalah

bahwa data itu merupakan data yang memiliki kandungan yang kaya, multi –

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

8

dimensional, dan kompleks. Sedangkan metode penelitian deskriptif adalah

suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set

kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa (Moh Natsir, 1985:

63).

Langkah-langkah yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Studi pustaka : menggali informasi dari berbagai buku mengenai

pendidikan musik secara umum dan pedoman sekolah inernasional

sebagai bahan acuan dan informasi yang didapat dari sumber – sumber

tertulis.

2. Observasi : melihat dan mengamati proses pengajaran kelas musik untuk

mengetahui suasana dan proses pembelajaran yang berlangsung di

Dwipantara.

3. Wawancara : wawancara yang dilakukan adalah sebagai usaha

untuk mengumpulkan informasi secara lebih akurat dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan kepada narasumber yang potensial

memberikan informasi yang lebih detail dan mendalam. Pada tahap ini

dilakukan dialog secara langsung dengan obyek penelitian yaitu kepala

sekolah, guru serta para siswa siswi.

4. Dokumentasi : selain teknik menyaring data melalui observasi dan

wawancara, diperlukan juga data – data visual proses pembelajaran kelas

musik tersebut.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

9

G. Sistematik Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk menyusun hasil seluruh tahap-tahap

yang telah dilakukan observasi. Penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab

yaitu, sebagai berikut :

1. Bab I adalah pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II berisi tentang pengertian ansambel musik, pembelajaran,

pendekatan pembelajaran musik, dan pengertian orchestra.

3. Bab III berisi pembelajaran ansambel gesek, tujuan pembelajaran,

bahan pembelajaran, metode pembelajaran, pendekatan konsep

pembelajaran.

4. Bab IV penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran dan lampiran.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA