Upload
kelton
View
73
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
UPAYA PERCEPATAN IMPLEMENTASI PROGRAM FEED THE WORLD DI PROVINSI SUMATERA SELATAN. DITINJAU DARI KESIAPAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SESUAI POTENSI DAERAH. Disampaikan oleh. H. ALEX NOERDIN GUBERNUR SUMATERA SELATAN. Posisi Strategis Sumatera Selatan. THAILAND. LAOS. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
UPAYA PERCEPATAN IMPLEMENTASI UPAYA PERCEPATAN IMPLEMENTASI PROGRAM FEED THE WORLDPROGRAM FEED THE WORLD DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
H. ALEX NOERDINGUBERNUR SUMATERA
SELATAN
Disampaikan oleh
DITINJAU DARI KESIAPAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-DITINJAU DARI KESIAPAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANUNDANGAN SESUAI SESUAI POTENSI DAERAHPOTENSI DAERAH
Grissik Palembang
Semarang
Pacific Ocean
AUSTRALIA
Indian Ocean
Bangkok
Phnom Penh
Ban Mabtapud
Ho Chi Minh City
CAMBODIA
VIETNAM
THAILAND LAOS
Khanon
Songkhla
Erawan
Bangkot
Lawit
Jerneh
WESTMALAYSIA
Penang
Kerteh
Kuala Lumpur
Manila
Philipines
South
China
Sea
Natuna Alpha
Kota KinibaluBRUNEI
Bandara Seri Begawan
BintuluEAST
MALAYSIA
Kuching
Banda Aceh
Lhokseumawe
Medan
Duri
Padang
S U M A T R A Jambi
BintanSINGAPORE
Samarinda
Balikpapan
AttakaTunu
BekapaiKALIMANTAN
Banjarmasin
Manado
SULAWESI
Ujung Pandang
BURU SERAM
Ternate HALMAHERA
Sorong
PAPUA
JakartaJ A V A Surabaya
Bangkalan
BALI SUMBAWA
Pagerungan
LOMBOK
Cirebon
FLORES
SUMBATIMOR
I N D O N E S I A
Duyong
West Natuna
Port Klang
Dumai
Batam
Guntong
MADURA
Jayapura
Merauke
PALEMBANG
480 Km
725 Km 450 Km
D
LUASLUAS WILAYAH WILAYAH 87. 017 Km87. 017 Km22
LUASLUAS WILAYAH WILAYAH 87. 017 Km87. 017 Km22
ADMINISTRASI 11 Kab, 4 Kota 216 Kecamatan 379 Kelurahan 2.677 Desa
ADMINISTRASI 11 Kab, 4 Kota 216 Kecamatan 379 Kelurahan 2.677 Desa
JUMLAH JUMLAH PENDUDUPENDUDUKK7.471.107 Jiwa7.471.107 Jiwa
JUMLAH JUMLAH PENDUDUPENDUDUKK7.471.107 Jiwa7.471.107 Jiwa
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, 2009
VISI PROVINSI SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATANSUMATERA SELATANSEJAHTERA DAN TERDEPANSEJAHTERA DAN TERDEPAN
BERSAMA MASYARAKAT CERDASBERSAMA MASYARAKAT CERDASYANG BERBUDAYAYANG BERBUDAYA
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, 2009
PROGRAM PEMBANGUNAN PENDIDIKANPROGRAM PEMBANGUNAN PENDIDIKANPROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN
MASYARAKATMASYARAKATPROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIANPROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIANPROGRAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA PROGRAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA
ENERGIENERGIPROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI
PENGOLAHAN DAN MANUFAKTURPENGOLAHAN DAN MANUFAKTURPROGRAM REVITALISASI LEMBAGA PROGRAM REVITALISASI LEMBAGA
KEPELATIHAN DAN KETRAMPILANKEPELATIHAN DAN KETRAMPILAN
PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Tujuan RPJM 2009-2013
SasaranSasaran RPJM RPJM
Mewujudkan daerah surplus pangan yang Mewujudkan daerah surplus pangan yang berkelanjutan dan komoditas perdagangan berkelanjutan dan komoditas perdagangan yang berdaya saing tinggiyang berdaya saing tinggi
•Terpenuhinya pangan bagi Terpenuhinya pangan bagi masyarakat Sumatera Selatan sesuai masyarakat Sumatera Selatan sesuai dengan kelayakan baku gizi yang baikdengan kelayakan baku gizi yang baik
•Terwujudnya Sumatera Selatan Terwujudnya Sumatera Selatan sebagai pemasok pangan yang sebagai pemasok pangan yang handal yang memperkuat ketahanan handal yang memperkuat ketahanan pangan nasional.pangan nasional.
•Terpenuhinya pangan bagi Terpenuhinya pangan bagi masyarakat Sumatera Selatan sesuai masyarakat Sumatera Selatan sesuai dengan kelayakan baku gizi yang baikdengan kelayakan baku gizi yang baik
•Terwujudnya Sumatera Selatan Terwujudnya Sumatera Selatan sebagai pemasok pangan yang sebagai pemasok pangan yang handal yang memperkuat ketahanan handal yang memperkuat ketahanan pangan nasional.pangan nasional.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, 2009
RPJMRPJM DI BIDANG PANGANDI BIDANG PANGAN
TATA RUANG SUMATERA SELATAN
Perda No:5 Tahun 1994Tentang: Rencana Struktur Tata Ruang Provinsi Daerah Tingkat I Sumsel
LUAS WILAYAH : 8.701.742 HaLUAS WILAYAH : 8.701.742 Ha
14,6 %14,6 %
4,3 %4,3 %
81,1 %81,1 %
Pemanfaatan Ruang Kawasan Budidaya Pertanian
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, 2010
Total Luas (ha) %
1 Pertanian Lahan Basah 784.003,73 9,01 2 Pertanian Lahan Kering 541.158,58 6,22 3 Perkebunan 3.185.446,45 36,61 4 Perikanan 57.473,21 0,66 5 Hutan Produksi Tetap + HTI 1.669.370,00 19,18 6 Areal Produksi Terbatas 236.382 2,72 7 Hutan Prod. Konversi/ APL 584.523,00 6,72
7.058.356,97 81,11
Kawasan Budidaya Pertanian
TOTAL
KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN SUMSEL
1. 1. TANAMAN PANGAN (PADI)TANAMAN PANGAN (PADI)
Luas Lahan Sawah : 799.593 Ha
Sementara Tidak Sementara Tidak Diusahakan (STD)Diusahakan (STD)
Lahan Sawah Lahan Sawah ProduktifProduktif
KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN SUMSEL
Luas Lahan Sawah Produktif : Luas Lahan Sawah Produktif : 530.204 Ha 530.204 Ha
Produksi 3.080.366 ton GKG ≈ 1.956.032 ton beras
Konsumsi 709.053 ton
Surplus Surplus 1.246.979 ton1.246.979 ton
IrigasiIrigasi
Tadah HujanTadah Hujan
Lebak/Polder
Lebak/Polder
Pasang SurutPasang Surut
KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN SUMSEL
Luas Lahan STD (sementara tidak diusahakan) : Luas Lahan STD (sementara tidak diusahakan) : 269.389 Ha269.389 Ha
Lebak/PolderLebak/PolderPasang SurutPasang Surut
Tadah HujanTadah Hujan
2. 2. KOMODITAS PERKEBUNANKOMODITAS PERKEBUNAN & HORTIKULTURA & HORTIKULTURA
Potensi Lahan Perkebunan dan Hortikultura : 3.185.446 HaPotensi Lahan Perkebunan dan Hortikultura : 3.185.446 Ha
Kelapa SawitKelapa Sawit
KaretKaret
KopiKopiHortikulturaHortikultura
Lain-lainLain-lain
3. 3. KOMODITAS KOMODITAS PETERNAKANPETERNAKAN
POPULASI POPULASI (ekor)(ekor)
PRODUKSIPRODUKSI
unggasunggas
Kambing, Domba, BabiKambing, Domba, Babi
4. 4. KOMODITAS PERIKANANKOMODITAS PERIKANAN
PERIKANAN TANGKAPPERIKANAN TANGKAP(88.468 ha)(88.468 ha)
PERIKANAN BUDIDAYAPERIKANAN BUDIDAYA252.468 ha252.468 ha
TambakTambak
KolamKolam
sawahsawah
karambakaramba
Pen system
Pen systemKJAKJA
dA
5. 5. KEHUTANANKEHUTANAN
Hutan ProduksiHutan Produksi
POTENSI LAHAN KEHUTANANPOTENSI LAHAN KEHUTANAN3.760.662 ha (43,22 % dari wilayah Sumatera Selatan)3.760.662 ha (43,22 % dari wilayah Sumatera Selatan)
Produksi TetapProduksi Tetap
Produksi KonversiProduksi Konversi
Hutan Hutan KonservasiKonservasi
Produksi Terbatas
Produksi Terbatas
HTIHTIHutan Lindung
Hutan Lindung
KONDISI INFRASTRUKTUR
Jalan Nasional 1.298 km Jalan Provinsi 1.748 km Jalan Kab/Kota 15.202 km Jalan non status 275 km
Transportasi Air (18,21 %) Pelabuhan Sungai : Boom Baru kapasitas 500 TFEUS (Twenty Feet
Equivalent Unit).
TRANSPORTASITRANSPORTASI
Transportasi Darat (18.523 Km) 81,79 % akses transportasi
Transportasi Air (18,21 %)
JARINGAN DAN IRIGASIJARINGAN DAN IRIGASI
LUAS BAKU LAHAN DAERAH IRIGASI LUAS BAKU LAHAN DAERAH IRIGASI & RAWA : 715.975 Ha& RAWA : 715.975 Ha
PRODUKSI PADI PRODUKSI PADI (GABAH KERING GILING)(GABAH KERING GILING)
PotensiPotensi
DimanfaatkanDimanfaatkan PRODUKSIPRODUKSI
POTENSI PRODUKSIPOTENSI PRODUKSI
Sasaran Produksi Komoditi Pertanian Unggulan Th. 2014
Program Sumsel Lumbung PanganNo. Komoditi Program/Kegiatan/Upaya
1. Padi Optimasi Lahan 4.204.025 ton GKG ≈ 2.656.944 ton beras
Cetak Sawah Baru
Intensifikasi
2. Jagung Pengembangan Pola Kemitraan 186.000 ton pipilan kering
3. Sayuran Utama Pengembangan Sentra Produksi 92.591 ton sayuran
4. Buah-buahan unggulan Kawasan Pengembangan 4.843.000 ton buah segar
Hortikultura
5. Karet Revitalisasi/Rehabilitasi 1.074.290 ton Crumb Rubber
6. Kelapa Sawit 2.400.000 ton CPO
7. Kopi 160.886 ton biji kering
8. Gula Akselerasi Produksi Gula 120.000 ton gula
9. Ternak Integrasi Sapi-Sawit 83.146 ton daging
10. Ikan/Udang Tambak 69.390 ton udang
Budidaya Perikanan 183.077 ton ikan segar
11. Hutan Tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI) 8.000.000 m3 kayu bulat
Sasaran Produksi 2014
Pembangunan Terminal Peti Kemas Pengembangan Kawasan Industri Tanjung Api-Api
1. 1. TransportasiTransportasi
Pengembangan Jaringan Irigasi Pengembangan Tata Air Pasang Surut
3. 3. Jaringan IrigasiJaringan Irigasi
4. 4. Pengembangan Jalan Produksi/Jalan Usaha TaniPengembangan Jalan Produksi/Jalan Usaha Tani
2. Kawasan Industri/Agroindustri :2. Kawasan Industri/Agroindustri :
Pembangunan Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api kapasitas 3.000 TFEUS (Twenty Feet Equivalent Unit).
Pembangunan Rel Kereta Api Double Track menuju Pelabuhan Tanjung Api-api
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENDUKUNG SUMSEL LUMBUNG PANGAN
Sinkronisasi & Harmonisasi Sinkronisasi & Harmonisasi PeraturanPeraturan
(beberapa pengalaman di Sumatera Selatan)(beberapa pengalaman di Sumatera Selatan)
o Dana APBD menjadi simpanan abadi (dana beku) pada bank Sumsel, bunga dana beku disubsidikan kepada pinjaman petani, simpanan dana beku akan dicairkan kepada Pemerintah Daerah setelah petani melunasi kredit dalam masa yang telah disepakati. Pola ini telah berjalan dari tahun 2005 sampai dengan 2007, sejak tahun 2008 tidak dilanjutkan lagi karena tidak mendapat persetujuan Departemen Keuangan dan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
o Solusi yang diupayakan yaitu : Pemerintah Kabupaten Muara Enim memberikan penjaminan kepada pihak bank penyalur kredit berupa premi asuransi sebesar 1,5 persen dari besarnya pinjaman petani. Premi dibayarkan dalam bentuk Dana Bantuan Sosial kepada Asuransi untuk menjamin pinjaman petani.
o Pemprov Sumsel mengusulkan untuk menghidupkan kembali dana CESS, yaitu suatu pungutan terhadap komoditas ekspor/perdagangan antar pulau komoditas pertanian/perkebunan yang dikembalikan kepada pembangunan komoditas tersebut.
o Pemerintah dalam perhitungan Dana Alokasi Umum agar areal produktif pertanian/perkebunan dijadikan sebagai faktor yang menguntungkan.
Kebijakan PermodalanKebijakan Permodalan
o Model Gerbang Serasan (Gerakan Pembangunan Bumi Serasan Sekundang) Model Gerbang Serasan (Gerakan Pembangunan Bumi Serasan Sekundang) Kab. Muara Enim, OKU (Peremajaan Karet Partisipatif) dan MUBA. Kab. Muara Enim, OKU (Peremajaan Karet Partisipatif) dan MUBA.
o Pengembangan karet rakyat melalui dana CSR/Community Social Pengembangan karet rakyat melalui dana CSR/Community Social Responsibility (Conocco Philips)Responsibility (Conocco Philips)
o Model Integrasi Sapi-Sawit (Kemitraan Perusahaan Inti dengan petani plasma) di 8 Kab, Model Integrasi Sapi-Sawit (Kemitraan Perusahaan Inti dengan petani plasma) di 8 Kab,
Musi Rawas, OKU Timur, OKU, Lahat, Muara Enim, OKI, MUBA dan Banyuasin. Musi Rawas, OKU Timur, OKU, Lahat, Muara Enim, OKI, MUBA dan Banyuasin.
oDi Kabupaten MUBA, pelaksanaan model Integrasi Sapi-Sawit (ISS) yang menjadi avalis adalah KUD Perkebunan Sawit, sampai saat ini pencairan kredit masih dalam proses . Pihak Perbankan mensyaratkan agunan berupa HGU dari perusahaan perkebunan, namun HGU sudah diagunkan untuk kredit pembangunan kebun sawit.
oPada tgl 22 Desember 2009, bertempat di Bank Indonesia Sumatera Selatan, telah dilakukan pertemuan antara Pihak Perbankan, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi, Pengusaha Perkebunan Sawit, KUD, GAPKI. Tetapi belum ditemukan solusi mengenai pembiayaan atau kredit untuk Integrasi Sapi-Sawit (ISS).
oHasil studi kelayakan mengenai Integrasi Sapi-Sawit sangat layak untuk diimplementasikan dan sudah disosialisasikan kepada stake holder.
Kebijakan di bidang Pengembangan SDMKebijakan di bidang Pengembangan SDM
o Mewujudkan daerah yang memiliki sumberdaya manusia handal dengan Mewujudkan daerah yang memiliki sumberdaya manusia handal dengan produktivitas tinggi yang bermartabat dan berkeadilan, yaitu :produktivitas tinggi yang bermartabat dan berkeadilan, yaitu :
Daerah dengan masyarakat sehat, berpendidikan tinggi dan berwawasan informasi Daerah dengan masyarakat sehat, berpendidikan tinggi dan berwawasan informasi terdepan.terdepan.
Daerah yang masyarakatnya memiliki kemampuan daya saing tinggi, kreatif dan Daerah yang masyarakatnya memiliki kemampuan daya saing tinggi, kreatif dan produktif.produktif.
1.1. Kebijakan Kebijakan Prioritas Pembiayaan Fiskal dan Insentif Fiskal Provinsi dan Kabupaten/Kota
2. Kebijakan Permodalan dan Investasi Pertanian
3. Kebijakan Pemasaran
4. Kebijakan Riset dan Pengembangan
5. Kebijakan Produksi Bersih dan Kelestarian Lingkungan
6. Kebijakan Perlindungan Pemanfaatan Lahan dan Air
7. Kebijakan tata Guna Lahan dan Penetapan Lahan Pertanian Berkelanjutan
8. Kebijakan Infrastruktur
9. Kebijakan Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil
10. Kebijakan Pengembangan Agroindustri
SINKRONISASI SINKRONISASI & HARMONISASI & HARMONISASI KEBIJAKANKEBIJAKAN
Kebijakan UU No. 41 Tahun 2009 (Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) Diperlukan investasi Pemerintah di bidang infrastruktur di wilayah sentra produksi pangan untuk melindungi konversi lahan pangan ke sektor lain.
Perda No. 6 th 2007 tentang Arah Kebijakan Sumatera Selatan Lumbung Pangan 2006-2025
Perda Provinsi Sumatera Selatan No. 13 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008-20013
Pergub No. 63 tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber daya Lokal di Sumatera Selatan (tindak lanjut Perpres No. 22 tahun 2009 pasal 3 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.
Pergub No. 71 Tahun 2008 Tentang Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD)
SK Gub No. 11 Tahun 2004 Tentang Dewan Ketahanan Pangan
Beberapa Peraturan Perundangan Beberapa Peraturan Perundangan mendukung pembangunan di mendukung pembangunan di
bidang pertanian bidang pertanian