140
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATA DIKLAT PERAWATAN DAN PERBAIKAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK PIRI SLEMAN TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Strata 1 Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif DISUSUN OLEH: LATIFUL ANSOR 09504245002 / PKS JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

  • Upload
    hacong

  • View
    246

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATA DIKLAT

PERAWATAN DAN PERBAIKAN KELISTRIKAN OTOMOTIF

SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

SEPEDA MOTOR SMK PIRI SLEMAN

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Strata 1

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

DISUSUN OLEH:

LATIFUL ANSOR

09504245002 / PKS

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang memiliki seluruh jiwa dan karena rahmat serta karuniaNyalah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Bapak dan Ibu tercinta

Yang dengan penuh kesabarannya selalu membimbing dan mengarahkan ananda, memberi kasih sayang, sehingga ananda bisa seperti sekarang ini. ’’Doa dan kasih sayang Bapak dan Ibu adalah anugerah tertiggi dalam hidupku”

Kakak dan Adikku

Kakakku (mbak muhsinatun) dan adikku (rizqi) terima kasih karena kalianlah sebagai penghibur, pemberi semangat dan kebahagiaan sejatiku

Keluarga besar Buat keluarga semuanya yang telah mendorong dan mendoakan sehingga penulis mampu dan berusaha tegar menghadapi kehidupan ini

My Love Buat Kasihku (Purnami Prasetyo Rahayu) terimakasih atas motivasinya, sehingga karya sederhana ini akhirnya bisa terselesaikan

PKS ‘09 Buat Semuanya terima kasih atas kebersamannya selama ini canda, tawamu tidak akan pernah terlupakan terima kasih atas dukungannya dan semoga sukses selalu

Almamaterku Buat Bapak pembimbing (Sukaswanto M.Pd) Trimakasih karena bimbingannya skripsi ini terselesaikan

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

MOTTO

Artinya : Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai pakaian dan

tidur untuk istirahat dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha)”

(QS. Al Furqaan : 47)

Meraih kesuksesan perlu kesabaran dan keuletan. Orang yang sukses

bukan tidak pernah jatuh, orang sukses adalah orang yang tidak pernah

berpikir dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh (gagal) ia bangkit kembali,

belajara dari kesalahannya dan bergerak maju

menuju inovasi yang lebih baik.”

(Abu Al – Ghifari)

“Luangkanlah waktu untuk berdoa

Doa adalah kekuatan terbesar di muka bumi”

(Penulis)

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATA DIKLAT

PERAWATAN DAN PERBAIKAN KELISTRIKAN OTOMOTIF

SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

SEPEDA MOTOR SMK PIRI SLEMAN

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh :

Latiful Ansor

09504245002

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program

Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah diterapkan

pembelajaran kontekstual, dengan batasan materi melakukan perbaikan sistem

pengapian.

Penelitian ini dilakukan di SMK PIRI, Sleman, dengan subjek penelitian

adalah siswa kelas XI sebanyak 30 siswa. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian tindakan kelas, model pembelajaran yang digunakan adalah dengan

pembelajaran kontekstual. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus. Langkah-langkah

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal siswa, selanjutnya pemberian materi yang diajarkan, diskusi

kelompok, mengisi LKS dan mempresentasikan hasil diskusi. Tahap selanjutnya

adalah postest, untuk mengetahui pemahaman serta keberhasilan belajar yang

telah dicapai siswa.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada

mata diklat perawatan dan berbaikan kelistrikan otomotif menggunakan penerapan

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) ini menunjukkan hasil belajar

siswa yang mengalami kenaikan dari tiap siklusnya. Hal ini bisa dilihat dari

peningkatan rata-rata nilai hasil belajar, pada siklus I sebesar 6,43; siswa yang

mencapai nilai KKM sebesar 40%, siklus II sebesar 7,13; siswa yang mencapai

nilai KKM 66% dan pada siklus III sebesar 7,63; siswa yang mencapai nilai KKM

sebear 80%. Kesimpulan penelitian ini adalah hasil belajar siswa dapat

ditingkatkan melalui strategi pembelajaran contextual teaching and learning

(CTL).

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Karunia-Nya

dan Rahmat-Nya, sehingga Tugas Akhir Skripsi ini dapat terselesaikan tanpa ada

halangan yang berarti sampai tersusunnya laporan ini.

Keberhasilan Tugas Akhir Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini diucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan, dan saran yang diberikan hingga Tugas

Akhir Skripsi ini dapat berjalan dengan lancar

1. Prof. Dr. Rachmat Wahab selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Wardan Suyanto, Ed.D, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta

3. Martubi, M.Pd, M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Sukaswanto, M.Pd, selaku pembimbing yang dengan kesabarannya selalu

memberikan saran, kritik serta masukan yang dapat mendukung terselesainya

tugas akhir skripsi ini.

5. Ayah, Ibu dan Adik yang selalu memberikan dorongan, baik spiritual maupun

material untuk penyelesaian penyusunan Tugas Akhir Skripsi.

6. Teman-teman PKS 09. Agung, Giri, Dwi kurniawan, Hadi wahyanto, Reza,

Sandra dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberi

dukungan dan semangatnya dapat terselesaikannya Tugas Akhir Skripsi ini.

7. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikanya pembuatan Proyek

Akhir maupun dalam penyusunan Tugas Akhir Skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Dalam penulisan laporan ini masih kurang dari sempurna sehingga perlu

pembenahan. Oleh karena itu segala kritik, saran, dan himbauan yang

konstruktif sangat diharapkan untuk kesempurnaan mendatang.

Yang terakhir, semoga laporan yang telah disusun ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan terutama sebagai bekal pengalaman bagi

saya sendiri.

Yogyakarta, Mei 2011

Penulis

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................

viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Batasan Masalah .................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................. 9

A. Deskripsi Teoritis .................................................................................... 9

Makna Belajar dan Mengajar .......................................................... 9

Makna Pembelajaran ....................................................................... 12

Pentingnya pembelajaran ................................................................. 13

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Pengertian konteks ........................................................................... 14

Pembelajaran kontekstual ................................................................ 15

Kecenderungan Pemikiran ............................................................... 24

Prestasi belajar ............................................................................ 26

Pengertian Prestasi Belajar ................................................. 26

Faktor Pengaruh Prestasi Belajar ....................................... 29

Pengukuran Prestasi Belajar ............................................... 36

Kerangka Pikir ........................................................................................ 38

Hipotesis Tindakan ................................................................................. 39

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 40

Jenis Penelitian .................................................................................. 40

Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 42

Rancangan Penelitian ........................................................................ 42

Data dan Sumber Data ..................................................................... 53

Instrumen Penelitian ........................................................................ 53

Prosedur Penelitian ......................................................................... 54

Analisis Data.................................................................................... 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 57

Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan ........................................... 57

Hasil Penelitian ……………………… ................................................. 59

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Siklus 1 ………………………………………………….. ........ 59

Siklus 2 …………………………………………………… ....... 67

Siklus 3 …………………………………………………… ....... 74

Pembahasan …………………………………………………… ........... 80

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 84

Simpulan ………………………………………………………… ....... 84

Keterbatasan penelitian ……………………………………………… .. 85

Implikasi ………………………………………….. ............................... 85

Saran ……………………………………………………………. ......... 86

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. 1. Pernyataan Judgement dosen 1…………… …………. ........... 89

Lampiran 2. Pernyataan Judgement dosen 2 ………….…………… .......... 90

Lampiran 3. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa siklus 1...…. .......... 91

Lampiran 4 . Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa siklus 2 ….. .......... 92

Lampiran 5 . Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa siklus 3 ….. .......... 93

Lampiran 6. Daftar Hadir Siswa ……………….…………............. .............. 94

Lampiran 7. Silabus ……………………………………..……… ................. 95

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……..…….......... ............ 98

Lampiran 9. Daftar Nilai Pretest dan Postest……………………………… 125

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian BAPPEDA ……………………………. 126

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian Sekretariat Daerah .................................. 128

Lampiran 12. Surat Izin Penelitian Fakultas Teknik………………………. 129

Lampiran 13. Kartu bimbingan proyek akhir skripsi……………………….. 130

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembagian Kelompok………. ........................................................ 64

Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 ………… .......... 67

Tabel 3. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1.................................................. 67

Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2.. ......................... 71

Tabel 5 . Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ……………………..…........... 71

Tabel 6 . Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 3 …….…… ........ 78

Tabel 7. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 3………….................................... 79

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Prosedur Penelitian ...................................................... 43

Gambar 2. Grafik Presentase Aktivitas Siswa Dalam Proses

Pembelajaran . ............................................................................. 81

Gambar 3. Grafik Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa ................................ 83

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan masalah yang komplek, antara lain mencakup

beberapa persoalan mulai dari kurikulum pendidikan, para guru, keadaan

masyarakat dan juga soal politik. Walaupun kurikulumnya baik, tetapi jika

guru kemampuannya kurang dalam menyampaikan ilmu kepada anak

didiknya, maka kurikulum yang baik itu tidak banyak manfaatnya. Bila

kurikulumnya baik para gurupun bermutu, namun jika para murid pada

umumnya bersifat santai, malas belajar dan tidak disiplin, maka kedua faktor

yang terdahulupun tidak akan banyak manfaatnya. Mendangkalnya mutu

pendidikan sampai saat sekarang ini, sekiranya juga merupakan akibat dari

politik pemerintah yang berupa pemerataan pendidikan yang lebih

mengutamakan memperbanyak materi pelajaran daripada menghidupkan

kemampuan (kompetensi) anak didik.

Dengan mengamati sikap pemerintah saat ini, pemerintah sudah

memandang tiba saatnya untuk memperbaiki mutu pendidikan, misalnya

dengan mengadakan berbagai macam workshop kepada para guru dari semua

tingkatan perguruan. Pemerintahpun merencanakan memperbaiki penghasilan

para guru di tahun depan atau pada masa-masa yang akan datang,

sebagaimana yang disebutkan dalam UU tentang Standar Pendidikan Nasional

dan UU tentang Guru. Hal ini penting sekali, karena bagaimana mungkin para

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

guru dapat mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya kepada tugas-

tugasnya apabila mereka terus terbebani oleh beban hidup yang berat.

Tetapi tindakan perbaikan dari pemerintah saja tidak cukup. Semua

wajib membantu usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan para guru dari semua tingkatan perguruan, antara lain wajib

bekerja penuh dedikasi, berdisiplin dan senantiasa meningkatkan

pengetahuannya, sedangkan para orang tua wajib membantu dalam

menegakkan disiplin belajar dan perilaku putra-putrinya.

Salah satu jenjang pendidikan menengah di Indonesia adalah Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan adalah jenjang

pendidikan menengah sederajat dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang

bertanggung jawab menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai

kemampuan, keterampilan, dan keahlian sehingga lulusannya mampu

mengembangkan kemampuannya dalam memasuki dunia kerja. Tujuan dari

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan siswa untuk disiapkan menjadi tenaga kerja tingkat menengah

yang terampil, terdidik, dan profesional serta mampu mengembangkan diri

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah

Menengah Kejuruan terbagi dalam beberapa konsentrasi.

Meskipun demikian, pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan

Nasional telah banyak berusaha mengatasi permasalahan pendidikan yang

dihadapinya terutama masalah relevansi dan kualitas pendidikan pada

berbagai tingkat dan jenis pendidikan. Upaya tersebut antara lain berupa

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

pembaharuan kurikulum dan metodologi pengajaran, pengadaan buku

pelajaran dan buku bacaan berkualitas, penyelenggaraan berbagai

penataran/pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, pengadaan alat

peraga, peningkatan manajemen sekolah, pemberian penghargaan kepada

sebagian sekolah yang berkualitas, dan berbagai macam bantuan lainnya.

Cukup banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah, akan tetapi dampaknya

terhadap kualitas proses dan hasil belajar siswa belum optimal. Hal inilah

yang membuat pemerintah terus berusaha mencari solusi yang terbaik untuk

memecahkan masalah pendidikan tersebut. Salah satu wujud upaya tersebut

yaitu berupa pengembangan kurikulum, model-model pembelajaran dan

pendekatan atau strategi pembelajaran.

Persoalan mendasar yang hingga kini masih sangat dilematis dan kerap

dihadapi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di dalam proses belajar

mengajar, adalah membangun suasana pembelajaran yang aktif-partisipatif,

yang mampu melibatkan siswa dalam interaksi dialogis dan berkualitas

dengan guru, dan atau antar siswa. Akibatnya, iklim kelas pembelajaranpun

kurang menarik, menyenangkan, dan membetahkan bagi siswa. Siswa hanya

menjadi penerima pasif, kurang responsif, dan ada kecenderungan untuk

menolak berinteraksi dengan guru. Persoalan tersebut juga dihadapi oleh para

Guru di SMK PIRI SLEMAN.

Dari beberapa kali pengamatan ditemukan kenyataan sebenarnya bahwa

pada setiap proses belajar mengajar, siswa cenderung pasif, kurang

menunjukkan gairah, minat, dan antusiasme untuk belajar. Interaksi memang

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

kadang terjadi, sejauh karena diminta atau ditunjuk oleh guru. Selain itu, ada

indikasi munculnya kejenuhan dan kebosanan pada diri siswa untuk belajar

yang dampak lebih jauhnya siswa banyak yang membolos atau meninggalkan

pelajaran, hal inilah yang menyebabkan prestasi belajar mereka

menurun/rendah. Fenomena ini, telah lama dirasakan dan telah berlangsung

lama. Untuk mengubah siswa agar mau berpartisipasi-aktif dalam

pembelajaran dirasakan sangat sulit. Untuk itu harus ada usaha menemukan

pendekatan atau strategi pembelajaran yang tepat dan cocok yang dapat

diterima oleh siswa, sehingga siswa dapat merasa bersemangat dan

berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Setelah mencari dan membaca dari berbagai sumber tertarik pada

strategi pembelajaran konstektual. Dari pemahaman yang didapat tentang

strategi pembelajaran konstektual tersebut, diharapkan dengan penggunaan

pendekatan ini dalam proses belajar mengajar akan mampu membangun

kreatifitas murid agar dapat menjadi pembelajaran yang aktif-partisipatif.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi permasalahan-

permasalahan yang muncul sebagai berikut:

Pertama, pemerintah kurang memperhatikan sekolah-sekolah dalam

proses pembelajaran, pada waktu mengajar guru hanya menerangkan saja dan

kurang memperhatikan siswanya, orang tua siswa kurang memperhatikan

anaknya, seolah-olah orang tua siswa tidak mengetahui sejauh mana anaknya

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

sekolah, yang diperhatikan orang tua pada umumnya hanya berangkat dan

pulang sekolah.

Kedua, pada waktu proses pembelajaran guru kurang memotivasi siswa,

sehingga aktivitas belajar siswa di kelas siswa cenderung pasif, kurang

menunjukkan gairah, minat, dan antusiasme untuk belajar dan mengarah pada

aktivitas negatif. Aktivitas negatif harus dihilangkan, karena akan membawa

pengaruh buruk pada saat siswa bekerja.

Ketiga, dalam proses pembelajaran di SMK Piri Sleman guru masih

menggunakan metode mengajar konvensional yaitu ceramah dan banyak

menjelaskan, siswa hanya diajak untuk mendengarkan, mencatat tanpa

aktivitas yang lebih menantang. Hal itu membuat siswa cepat merasa bosan

dalam proses pembelajaran sehingga kesulitan dalam membangun suasana

pembelajaran yang aktif-partisipatif, yang mampu melibatkan siswa dalam

interaksi dialogis dan berkualitas dengan guru, dan atau antar siswa.

Keempat, belum ditemukanya strategi pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa yang diterapkan dalam proses belajar

mengajar siswa Sekolah SMK Piri Sleman dan juga kurangnya pemanfaatan

media pembelajaran oleh guru. Hal itu mengakibatkan siswa dalam menerima

pelajaran cepat merasa bosan, karena waktu pembelajaran teori yang terlalu

lama.

Kelima, belum diterapkannya metode pembelajaran melalui strategi

pembelajaran kontekstual, siswa akan belajar dengan lebih baik bila mana apa

yang dipelajari oleh siswa berhubungan dengan apa yang mereka telah ketahui

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

siswa juga akan berperan aktif dapat mengkontruksi sendiri pemahaman

mereka tentang apa yang telah di ajarkan oleh guru.

C. Batasan Masalah

Menyadari adanya keterbatasan baik dalam hal waktu dan sangat

luasnya permasalahan yang ada, maka perlu difokuskan pada suatu

permasalahan sehingga memungkinkan permasalahan yang dihadapi dapat

diungkap dan dapat dipecahkan. Kegiatan penelitian difokuskan pada upaya

meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran kontekstual

pada mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif kompetensi

dasar melakukan perbaikan sistem pengapian kelas XI Program Keahlian

Teknik Sepeda Motor SMK Piri Sleman.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian ini, maka dapat

dirumuskan; Apakah pendekatan/strategi pembelajaran kontekstual dapat

meningkatkan hasil belajar perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif

siswa kelas II Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Piri Sleman

Tahun Ajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian, tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang

dapat dijadikan sebagai petunjuk, agar penelitian ini dapat berjalan sesuai

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

dengan yang diinginkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah

1. Mengetahui proses pembelajaran pada kelistrikan sepeda motor melalui

strategi pembelajaran kontekstual.

2. Mengetahui peningkatan prestasi hasil belajar pada kelistrikan sepeda

motor.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini baik manfaat

teoritis atau pun manfaat praktis. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah:

Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan mengembangkan ilmu tentang metodologi penelitian

pendidikan yang telah didapatkan selama kuliah, serta dapat dijadikan

sebagai referensi dalam menambah pengetahuan di bidang pendidikan dan

memberikan sumbang pikir bagi penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

Bagi guru, sebagai masukan guru kelas dalam mengatasi kesulitan

belajar siswanya sehingga melalui pendekatan/strategi pembelajaran

kontekstual ini diharapkan mampu membangun suasana pembelajaran

yang aktif-partisipatif, yang mampu melibatkan siswa dalam interaksi

dialogis dan berkualitas dengan guru, dan atau antar siswa.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Makna Belajar dan Mengajar

Menurut Darsono (2001:64), belajar dan mengajar adalah dua

aktivitas yang hampir tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya,

terutama dalam prakteknya di sekolah-sekolah. Bahkan apabila keduanya

telah digerakkan secara sadar dan bertujuan, maka rangkaian interaksi

belajar-mengajar akan segera terjadi. Sehubungan dengan hal ini ada

baiknya kedua istilah tersebut untuk dibahas.

a Belajar

Di dalam dunia pendidikan belajar tidak hanya di sekolah saja,

tetapi terjadi di tiga pusat yang lazim disebut dengan Tri Pusat

pendidikan. Tri pusat pedidikan adalah tempat anak mendapatkan

pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, baik yang

bersifat formal maupun non formal yaitu, (1) pendidikan dari dalam

keluarga yang biasa disebut dengan pendidikan informal, (2)

pendidikan di sekolah (formal), dan (3) pendidikan dalam masyarakat

(non formal). Dalam pendidikan informal, peran anggota keluarga

sangat besar, terutama orang tua karena orang tua merupakan pendidik

yang pertama dan utama (S. Nasution, 2000:24).

Menurut Darsono (2001:70), proses belajar seseorang dapat

dipengaruhi oleh faktor dari luar dan faktor dari dalam diri orang

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

tersebut dimana keduanya saling berinteraksi. Faktor dari luar

(eksternal) yaitu stimulus dan lingkungan dalam acara belajar, dan

faktor dari dalam (internal) yaitu faktor yang menggambarkan keadaan

dan proses kognitif siswa. Keadaan internal menunjukkan pengetahuan

dasar (yang berkaitan dengan hahan ajar), sedangkan proses kognitif

menunjukkan bagaimana kemampuan siswa mengolah/mencerna

bahan ajar.

Pengetahuan merupakan akibat dari konstruksi kognitif dari

suatu kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktifitas seseorang.

Dengan demikian belajar bukan sekedar melibatkan hubungan antara

stimulus dan respon saja, tetapi juga melibatkan proses berpikir yang

sangat kompleks ( Darsono,75, 2001).

b Mengajar

Menurut Darsono (2001:64), istilah belajar dapat diartikan

sebagai proses penambahan pengetahuan. Senada dengan nuansa

penafsiran terhadap belajar seperti itu, maka “mengajar “ pun pernah

dapat juga diartikan sebagai proses pemberian atau penyampaian

pengetahuan. Dengan demikian dari penafsiran di atas maka membawa

konsekuensi logis terhadap situasi belajar–mengajar yang diwujudkan

oleh guru, yakni proses belajar-mengajar (PBM).

Menurut Menurut Darsono (2001:80) sampai saat ini masih

banyak yang terjadi di dalam PBM yang bersifat teacher-centered,

dimana guru selalu menjadi pusat dari PBM trersebut. Guru berperan

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

sebagai pemberi informasi sebanyak-banyaknya kepada para siswa

(information givers) atau dengan nama lain sebagai instructor. Oleh

sebab itu, sumber belajar yang digunakan, maksimal hanya sebatas

pada buku yang dipakai dan PBM selalu di dalam kelas. Bahkan,

banyak diantara guru-guru yang menjadikan dirinya sebagai satu-

satunya sumber belajar. Akibatnya, siswa-siswa menjadi individu-

individu yang pasif, kedaulatan merekapun pada akhirnya harus tunduk

pada kekuasaan guru. Mereka tidak dididik untuk berfikir kritis,

berlatih menemukan konsep atau prinsip, ataupun untuk

mengembangkan kreatifitasnya. Mereka tidak dipersiapkan untuk

menghadapi kehidupan yang perubahan-perubahannya sangat cepat,

bahkan dapat terjadi dalam hitungan detik seperti sekarang ini. Hal ini

bisa terjadi pada masa mendatang, karena dengan penerapan konsep

mengajar semacam itu, siswa-siswa tidak dididik untuk belajar sebagai

manusia seutuhnya, sementara kita berharap agar kelak siswa-siswa

menjadi orang-orang yang terdidik, tidak sekedar tersekolah atau

belajar.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka mengajar

sepantasnya dipandang sebagai upaya atau proses yang dilakukan oleh

seorang guru untuk membuat siswa-siswanya belajar. Dalam hal ini

guru berupaya untuk membelajarkan siswa-siswanya, dan sebaliknya

para siswa menjadi pembelajar-pembelajar yang aktif, kritis dan

kreatif. Dengan cara ini interaksi belajar mengajar dapat terjadi, dan

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

pengajaran tidak lagi bersifat teacher-centered, karena telah bergeser

pada kontinum pengajaran yang lebih bersifat student-centered.

2. Makna Pembelajaran

Istilah pembelajaran mengundang berbagai kontroversi diberbagai

kalangan pakar pendidikan, terutama di antara guru-guru di sekolah. Hal

ini disebabkan oleh demikian luasnya ruang lingkup pembelajaran,

sehingga yang menjadi subyek belajar atau pembelajarpun bukan hanya

siswa dan mahasiswa, tetapi juga peserta penataran/pelatihan atau

pendidikan dan pelatihan (diklat), kursus, seminar, diskusi panel,

symposium, dan bahkan siapa saja yang berupaya membelajarkan diri

sendiri.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

membelajarkan subyek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain,

dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subyek

didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien (Depdiknas, Model pembelajaran IPA SD, 2003).

Dengan demikian, jika pembelajaran dianggap sebagai suatu sistem, maka

berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir

antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode

pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas,

evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya bila

pembelajaran dianggap sebagai suatu proses, maka pembelajaran

merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan program

pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson

plan) berikut penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat peraga,

dan alat-alat evaluasi. Persiapan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan

guru untuk membaca buku-buku atau media cetak lainnya yang berkaitan

dengan materi pelajaran yang akan disajikan kepada para siswa dan

mengecek jumlah dan keberfungsian alat peraga yang akan digunakan.

Setelah persiapan tersebut, guru melaksanakan kegiatan-kegiatan

pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah

dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, struktur dan dan situasi

pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh

pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah

dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen

guru yang bersangkutan, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa. Jadi

semuanya itu akan menentukan terhadap struktur pembelajaran.

3. Pentingnya Pembelajaran

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran

bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.

Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya,

bukan mengetahui-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan

materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi

gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan

jangka panjang.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa

mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan

strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai

sebuah tim yang bekerjasama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi

anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru (baca: pengetahuan dan

keterampilan) datang dari 'menemukan sendiri', bukan dari apa kata guru.

Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan

kontekstual. Kontekstual hanya sebuah strategi pembelajaran. Seperti

halnya strategi pembelajaran yang lain. Kontekstual dikembangkan dengan

tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna.

Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum

dan tatanan yang ada. Berikutnya akan dibahas persoalan yang berkenaan

dengan pendekatan kontekstual dan implikasi penerapannya (Elane

B.Johnson,Ph.D,2002).

4. Pengertian Konteks

Kontekstual adalah salah satu prinsip pembelajaran yang

memungkinkan siswa belajar dengan penuh makna. Dengan

memperhatikan prinsip kontekstual, proses pembelajaran diharapkan

mendorong siswa untuk menyadari dan menggunakan pemahamannya

untuk mengembangkan diri dan menyelesaikan berbagai persoalan yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip kontekstual sangat

penting untuk segala situasi belajar (Elane B.Johnson,Ph.D,2002).

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

5. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual sebagai salah satu strategi dalam proses

pembelajaran bermula dari pandangan ahli pendidikan klasik John Dewey

yang pada tahun 1916 mengajukan teori kurikulum dan metodologi

pengajaran yang berhubungan dengan pengalaman dan minat siswa.

Filosofi pembelajaran kontekstual berakar dari paham progresivisme John

Dewey. Intinya, siswa akan belajar dengan baik bilamana apa yang

dipelajari oleh mereka berhubungan dengan apa yang telah mereka

ketahui, serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam

proses belajar di sekolah.

Pembelajaran kontekstual tidak ada sebuah definisi atau pengertian

tunggal. Setiap pakar dan komunitas pakar memberikan definisi beragam.

Namun mereka bersepakat bahwa hakekat pembelajaran kontekstual

adalah sebuah sistem yang mendorong pembelajaran untuk membangun

keterkaitan, independensi, relasi-relasi penuh makna antara apa yang

dipelajari dengan realitas, lingkungan personal, sosial dan kultural yang

terjadi sekarang ini (Moh.Imam Farisi,2005).

Beberapa definisi pembelajaran kontekstual yang pernah ditulis

dalam beberapa sumber, Kontekstual dan penerapannya dalam KBK:

a. Sistem CTL merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan

membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka

pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan

mereka sehari-hari yaitu, dengan konteks lingkungan pribadinya,

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

sosialnya, dan budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, system

CTL akan menuntun siswa melalui kedelapan komponen utama CTL:

melakukan hubungan yang bermakna, mengerjakan pekerjaan yang

berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerjasama, berpikir kritis dan

kreatif, memelihara/ merawat pribadi siswa, mencapai standar yang

tinggi, dan menggunakan assessment autentik.

b. Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa

memperkuat, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan

keterampilan akademisnya dalam berbagai latar sekolah dan diluar

sekolah untuk memecahkan seluruh persoalan yang ada dalam dunia

nyata. Pembelajaran kontekstual terjadi ketika siswa menerapkan dan

mengalami apa yang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah

riel yang berasosiasi dengan peranan dan tanggung jawab mereka

sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, siswa, dan selaku

pekerja. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual menekankan

berfikir tingkat tinggi, transfer pengetahuan melalui disiplin ilmu, dan

mengumpulkan, menganalisis dan mensintesiskan informasi dan data

dari berbagai sumber dan sudut pandang.

c. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual adalah suatu konsep belajar

mengajar yang membantu guru menghubungkan isi pelajaran dengan

situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan-

hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan siswa

sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, dan pekerja serta

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

meminta ketekunan belajar. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual

dilakukan dengan berbasis masalah, menggunakan cara belajar yang

diatur sendiri, berlaku dalam berbagai macam konteks, memperkuat

pengajaran dalam berbagai konteks kehidupan siswa, menggunakan

penilaian autentik, dan menggunakan pula kelompok belajar yang

bebas.

Diantara pokok-pokok pandangan progresivisme antara lain:

a Siswa belajar dengan baik apabila mereka secara aktif dapat

mengkonstruksi sendiri pemahaman mereka tentang apa yang

diajarkan oleh guru.

b Anak harus bebas agar bisa berkembang wajar.

c Penumbuhan minat melalui pengalaman langsung untuk

merangsang belajar.

d Guru sebagai pembimbing dan peneliti.

e Harus ada kerjasama antara sekolah dan masyarakat.

f Sekolah progresif harus merupakan laboratorium untuk melakukan

eksperimen.

Selain teori progresivisme John Dewey, teori kognitif juga

melatarbelakangi filosofi pembelajaran kontekstual. Siswa akan belajar

dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di

kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri. Siswa menunjukkan

hasil belajar dalam bentuk apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat

mereka lakukan. Belajar dipandang sebagai usaha atau kegiatan intelektual

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

untuk membangkitkan ide-ide yang masih laten melalui kegiatan

introspeksi.

Melalui landasan filosofi konstrukivisme, CTL dipromosikan

menjadi alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi CTL, siswa

diharapkan belajar melalui mengalami, bukan menghafal. Pembelajaran

konstektual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari, dengan melibatkannya dalam tujuh komponen utama

pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Contructivism), bertanya

(Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning

Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic

Assesment) (Elaine B. Johnson,Ph.D,2002).

Menurut filosofi konstruktivisme, pengetahuan bersifat non-objektif,

temporer, berubah, dan tidak menentu. Kitalah yang memberi makna

terhadap realitas yang ada. Pengetahuan tidak pasti dan tidak tetap. Belajar

adalah pemaknaan pengetahuan, bukan perolehan pengetahuan dan

mengajar diartikan sebagai kegiatan atau proses menggali makna, bukan

memindahkan pengetahuan kepada orang yang belajar. Otak atau akal

manusia berfungsi sebagai alat untuk melakukan interpretasi sehingga

muncul makna yang unik.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Salah satu prinsip paling penting dari psikologi pendidikan adalah

guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada

siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri.

Guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang

membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi

siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan

atau menerapkan sendiri ide-ide, dan dengan mengajak siswa agar

menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk

belajar. Guru dapat memberikan kepada siswa tangga yang dapat

membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tetapi

harus diupayakan agar siswa sendiri yang memanjat tangga tersebut

(Elaine B. Johnson,Ph.D,2002).

Dengan paham konsrukivisme, siswa diharapkan dapat membangun

pemahamannya sendiri dari pengalaman atau pengetahuan terdahulu.

Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-

pengalaman belajar bermakna ( akomodasi ). Siswa diharapkan mampu

mempraktekkan pengetahuan / pengalaman yang telah diperoleh dalam

konteks kehidupan. Siswa diharapkan juga melakukan refleksi terhadap

strategi pengembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian, siswa

dapat memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan yang

dipelajari. Pemahaman ini diperoleh siswa karena ia dihadapkan kepada

lingkungan belajar yang bebas yang merupakan unsur yang sangat

esensial.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

6. Beberapa Strategi Pengajaran yang Dapat Dikembangkan Melalui

Pembelajaran Kontekstual (Eline B.Jhnson,Ph.D,2002).

a Pembelajaran berbasis masalah.

Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, siswa

terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih

dahulu. Kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan-

permasalahan yang muncul. Setelah itu, tugas guru adalah merangsang

siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada.

Tugas guru adalah mengarahkan siswa untuk bertanya, membuktikan

asumsi, dan mendengarkan perspektif yang berbeda dengan mereka.

b Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman

belajar.

Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai

konteks lingkungan siswa antara lain di sekolah, keluarga, dan

masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan

kesempatan bagi siswa untuk belajar di luar kelas. Misalnya, siswa

keluar dari ruang kelas dan berinteraksi langsung untuk melakukan

wawancara. Siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman

langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar

merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka

mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan

materi pembelajaran.

c Memberikan aktivitas kelompok.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Aktivitas belajar secara kelompok dapat memperluas perspektif

serta membangun kecakapan interpersonal untuk berhubungan dengan

orang lain. Guru dapat menyusun kelompok terdiri dari tiga, lima

maupun delapan siswa sesuai dengan tingkat kesulitan penugasan.

d Membuat aktivitas belajar mandiri.

Peserta didik tersebut mampu mencari, menganalisis dan

menggunakan informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa bantuan

guru. Supaya dapat melakukannya, siswa harus lebih memperhatikan

bagaimana mereka memproses informasi, menerapkan strategi

pemecahan masalah, dan menggunakan pengetahuan yang telah

mereka peroleh. Pengalaman pembelajaran kontekstual harus

mengikuti uji-coba terlebih dahulu; menyediakan waktu yang cukup,

dan menyusun refleksi, serta berusaha tanpa meminta bantuan guru

supaya dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri

(independent learning).

e Membuat aktivitas belajar bekerjasama dengan masyarakat.

Sekolah dapat melakukan kerja sama dengan orang tua siswa

yang memiliki keahlian khusus untuk menjadi guru tamu. Hal ini perlu

dilakukan guna memberikan pengalaman belajar secara langsung

dimana siswa dapat termotivasi untuk mengajukan pertanyaan. Selain

itu, kerja sama juga dapat dilakukan dengan institusi atau perusahaan

tertentu untuk memberikan pengalaman kerja. Misalnya meminta

siswa untuk magang di tempat kerja.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

f Menerapkan penilaian autentik.

Dalam pembelajaran kontekstual, penilaian autentik dapat

membantu siswa untuk menerapkan informasi akademik dan

kecakapan yang telah diperoleh pada situasi nyata untuk tujuan

tertentu. Menurut Johnson (2002: 165), penilaian autentik memberikan

kesempatan luas bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka

pelajari selama proses belajar-mengajar. Adapun bentuk-bentuk

penilaian yang dapat digunakan oleh guru adalah portfolio, tugas

kelompok, demonstrasi, dan laporan tertulis.

Portfolio merupakan kumpulan tugas yang dikerjakan siswa

dalam konteks belajar di kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan

untuk mengerjakan tugas tersebut supaya lebih kreatif. Mereka

memperoleh kebebasan dalam belajar. Selain itu, portfolio juga

memberikan kesempatan yang lebih luas untuk berkembang serta

memotivasi siswa. Penilaian ini tidak perlu mendapatkan penilaian

angka, melainkan melihat pada proses siswa sebagai pembelajar aktif.

Sebagai contoh, siswa diminta untuk melakukan survey mengenai

jenis-jenis pekerjaan di lingkungan rumahnya.

Tugas kelompok dalam pembelajaran kontekstual berbentuk

pengerjaan proyek. Kegiatan ini merupakan cara untuk mencapai

tujuan akademik sambil mengakomodasi perbedaan gaya belajar,

minat, serta bakat dari masing-masing siswa. Isi dari proyek akademik

terkait dengan konteks kehidupan nyata, oleh karena itu tugas ini dapat

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

meningkatkan partisipasi siswa. Sebagai contoh, siswa diminta

membentuk kelompok proyek untuk menyelidiki penyebab

pencemaran sungai di lingkungan siswa.

Dalam penilaian melalui demonstrasi, siswa diminta

menampilkan hasil penugasan kepada orang lain mengenai kompetensi

yang telah mereka kuasai. Para penonton dapat memberikan evaluasi

pertunjukkan siswa. Sebagai contoh, siswa diminta membentuk

kelompok untuk membuat naskah drama dan mementaskannya dalam

pertunjukan drama.

Bentuk penilaian yang terakhir adalah laporan tertulis. Bentuk

laporan tertulis dapat berupa surat, petunjuk pelatihan teknis, brosur,

essai penelitian, essai singkat.

Menurut Brooks&Brooks di dalam Johnson (2002: 172), bentuk

penilaian seperti ini lebih baik dari pada menghafalkan teks, siswa

dituntut untuk menggunakan ketrampilan berpikir yang lebih tinggi

agar dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan penjabaran yang telah dikemukakan diatas,

kurikulum berbasis kompetensi perlu dikembangkan supaya dapat

diterapkan secara efektif di dalam proses belajar mengajar. Guru

sebagai pelaksana kurikulum dapat menerapkan strategi pembelajaran

kontekstual supaya dapat memberikan bentuk pengalaman belajar.

Dengan demikian, siswa diharapkan dapat memiliki kecakapan untuk

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

memecahkan permasalahan hidup sesuai dengan kegiatan belajar yang

mengarahkan siswa untuk terlibat secara langsung dalam konteks

rumah, masyarakat maupun tempat kerja.

7. Kecenderungan Pemikiran Tentang Belajar dalam Pembelajaran

Kontekstual.

Pendekatan kontekstual mendasarkan dari pada kecendrungan

pemikiran tentang belajar sebagai berikut.

a Proses Belajar

1) Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus

mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.

2) Anak belajar dari mengalami. Anak mencatatr sendiri pola-pola

bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan di beri begitu saja dari

guru.

3) Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki ole seseorang

yang terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam

tentang sesuatu persoalan (subject matter).

4) Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau

proposisi yang terpisah, tetapi menceerminkan keterampilan yang

dapat diterapkan.

5) Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyilapi

situasi baru.

6) Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur

otak itu berjalan seiring perkembangan organisasi pengetahuan dan

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

keterampilan seseorang. Untuk itu perlu dipahami, strategi belajar

yang salah dan terus menerus dipajankan akan mempengaruhi

struktur otak, yang pada akhirnya mempengaruhi cara orang

berprilaku.

7) Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu

yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dcengan ide-ide.

b Transfer Belajar

Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian

orang lain.

1) Keterampilan dan penetahuan itu diperluas dari konteks yang

terbatas (sempit), sedikit demi sedikit.

2) Yang penting bagi siswa tahu 'untuk apa' ia belajar, dan'bagaimana'

ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu.

3) Siswa sebagai pembelajar.

4) Manusia mempunya kecendrungan untuk belajar dalam bidang

tertentu, dan seorang anak mempunyai kecendrungan untuk belajar

dengan cepat hal-hal baru.

5) Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari

sesuatu yang baru. Akan tetapi untuk hal-hal yang sulit, strategi

belajar amat penting.

6) Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara

'yang baru' dan yang sudah diketahui.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

7) Tugas guru memfasilitasi : agar informasi baru bermakna, memberi

kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide

mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi

mereka sendiri.

c Pentingnya lingkungan belajar.

Belajar efektif itu di mulai dari lingkungan belajar yang berpusat

pada siswa. Dari "guru akting didepan kelas, siswa menonton: ke

"siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan". Pengajaran

harus berpusat pada "bagaimana cara" siswa menggunakan

pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan

dibandingkan hasilnya. Umpan balik amat penting bagi siswa, yang

berasal dari proses penilaian (assessment) yang benar. Menumbuhkan

komunitas belajar dalam bentuk Lima Elemen Belajar yang Bersifat

Konstruktivistik.

8. Prestasi Belajar

a) Pengertian Prestasi Belajar.

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah

laku/penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya

sedangkan dalam arti luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi seutuhnya kemudian

dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan

materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman A.M 1996:22-23).

Menurut Colin Rose, (2002: 11). Belajar adalah petualangan

seumur hidup, perjalanan explorasi tanpa akhir untuk menciptakan

pemahaman personal kita sendiri. Berdasarkan pendapat di atas maka

dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku yang disebabkan oleh adanya pengalaman dan latihan. Perubahan

tersebut berlaku baik perubahan secarajasmani maupun rohani yang

merupakan reaksi terhadap perubahan terhadap perubahan keadaan.

Sedangkan prestasi belajar bisa dimaknai sebagai kemampuan

individu untuk menangkap (menyerap) materi pelajaran yang ia

pelajari dalam proses belajar mengajar. Adapun ukuran tinggi

rendahnya prestasi belajar individu atau siswa yang sedang belajar

bisa dilihat dari banyak tidaknya materi pelajaran yang dikuasai

setelah terjadinya proses pembelajaran.

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yakni “prestatie”

kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil

usaha (Zainal Arifin, 1990:2-3). Prestasi belajar ialah perubahan

kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan peserta

didik dalam melakukan kegiatan belajar.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Prestasi belajar dapat diperoleh dengan perangkat tes. Hasil tes

tersebut dapat memberikan informasi mengenai kemampuan atau

perubahan tingkah laku dari hasil belajar. Siswa dikatakan telah

berhasil dalam belajar manakala prestasinya menunjukkan nilai yang

tinggi atau sesuai dengan target yang telah dirumuskan dalam tujuan

pembelajaran. Prestasi belajar dapat digunakan sebagai alat untuk

mengevaluasi pembelajaran yang direncanakan guru. Dari hasil

evaluasi ini dapat digunakan sebagai acuan untuk perbaikan metode,

melengkapi sumber belajar, sarana dan prasarana, media pendidikan,

alat peraga sertapenguasaan bahan yang akan disampaikan kepada

siswa.

Untuk mendapatkan suatu prestasi tidaklah semudah yang

dibayangkan, karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan

dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi.

Menurut Zainal Arifin, (1990:3-4) prestasi belajar mempunyai

fungsi utama, antara lain: prestasi belajar sebagai indikator kualitas

dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, lambang

pemusatan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi

pendidikan, indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan

dan Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

kecerdasan anak didik.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Cronbach di dalam Zainal Arifin (1990:4) kegunaan prestasi

belajar banyak ragamnya, antara lain:

1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dan pengajar.

2) Untuk keperluan diagnosis.

3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.

4) Untuk keperluan seleksi.

5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.

6) Untuk menentukan isi kurikulum.

7) Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah.

Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui

sejauhmana siswa telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut

sebagai prestasi belajar. Seperti yang dikatakan oleh Winkel

(1984:102) bahwa proses belajar yang dialami oleh siswa

menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan

pemahaman, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan. Adanya

perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh

siswa terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh

guru. Melalui prestasi belajar siswa dapat mengetahui kemajuan-

kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-

faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sumadi Suryabrata, (2006 :

233) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan

prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor

internal dan factor eksternal:

1) Faktor Internal.

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi

dua kelompok,yaitu:

a) Faktor fisiologis.

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor

yang berhubungan dengan kesehatan dan panca indera.

Kesehatan badan.

Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu

memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya.

Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi

siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya

memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan

pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar

metabolisme dalam tubuhnya.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Panca indera.

Berfungsinya panca indera merupakan syarat

dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem

pendidikan dewasa ini di antara panca indera itu yang

paling memegangperanan dalam belajar adalah mata dan

telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang

dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan

pendengaran.

2) Faktor psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa, antara lain adalah:

a) Inteligensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa

mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang

dimiliki siswa. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk

menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk

mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan

itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.

Hennmon di dalam Saifuddin Azwar (1996:5)

mengatakan bahwa inteligensi terdiri atas dua macam faktor

yaitu kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan

pengetahuan yang telah diperoleh.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

George D. Stoddard di dalam Saifuddin Azwar (1996:6)

mengatakan inteligensi sebagai bentuk kemampuan untuk

memahami masalah-masalah yang bercirikan:

1. Mengandung kesukaran.

2. Kompleks, yaitu mengandungbermacam jenis tugas yang

harus dapat diatasi dengan baik dalam arti bahwa individu

yang inteligen mampu menyerap kemampuan baru dan

memadukannya dengan kemampuan yang sudah dimiliki

untuk digunakan dalam menghadapi masalah.

3. Abstrak, yaitu mengandung simbol-simbol yang

memerlukan analisis dan interpertasi.

4. Ekonomis, yaitu dapat diselesaikan dengan menggunakan

proses mental yang efisien dari segi penggunaan waktu.

5. Diarahkan pada suatu tujuan.

6. Mempunyai nilai sosial, yaitu cara dan hasil pemecahan

masalah dapat diterima oleh nilai dan norma sosial.

7. Berasal dari sumbernya, yaitu pola fikir yang

membangkitkan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan lain.

Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi

belajar seorang siswa, dimana siswa yang memiliki taraf

inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk

mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

b) Sikap

Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara

tertentu terhadap hal-hal tertentu. Menurut Saifuddin Azwar

(1997:5) sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi

terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Sikap yang

pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan

faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi

belajarnya.

c) Motivasi

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat

non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah

atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Sumadi Suryabrata dalam kutipan Djaali (2007:101)

motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang

yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna

pencapaian suatu tujuan.

Greenberg dalam kutipan Djaali (2007:101) motivasi

adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan

memantapkan perilaku ke arah suatu tujuan.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

3) Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal

lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang

akan diraih, antara lain adalah:

1). Faktor lingkungan keluarga

a) Sosial ekonomi keluarga

sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih

berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik,

mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah.

b). Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi

cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya

pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang

mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

c). Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat

berprestasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara

langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak

langsung, seperti hubungan keluarga yang harmonis.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

2). Faktor lingkungan sekolah

a) Sarana dan Pra Sarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP

akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah,

selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar

sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.

b) Kompetensi Guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih

prestasi, kelengkapan sarana dan pra sarana tanpa disertai kinerja

yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang

siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di

sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga

pendidik yang berkualitas, yang dapat memenuhi rasa ingin

tahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya

berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar

yang menyenangkan.

c) Metode Mengajar

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan

materi tersebut kepada siswa. Menurut Hasibuan dan Moedjiono

(2004:3), mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Metode mengajar yang lebih interaktif sangat diperlukan

untuk menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Hasibuan dan Moedjiono (2004:3) mengatakan

bahwa metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian

dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi

belajar mengajar. Sedangkan faktor yang paling penting adalah

faktor guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas,

memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa

menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan

cenderung tinggi, paling tidak siswa tersebu tidak bosan dalam

mengikuti pelajaran.

3) Faktor lingkungan masyarakat

a) Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik.

Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan

enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung

memandang rendah pekerjaan guru/pengajar.

b) Partisipasi terhadap pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung

kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan

anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu

pengetahuan.

c. Pengukuran prestasi belajar

Dalam dunia pendidikan, menilai/mengukur merupakan salah satu

kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu

proses belajar dan mengajar. Di Indonesia kegiatan menilai prestasi belajar

bidang akademik di sekolah-sekolah dicatat dalam sebuah buku laporan

yang disebut rapor. Dalam rapor dapat diketahui sejauh mana prestasi

belajar seorang siswa, apakah siswa tersebut berhasil atau gagal dalam

suatu mata pelajaran.

Wand and Brown di dalam Zainal Arifin(1990:6); Measure is the act

or process of ascertaining the extent or quantity of something” yang

artinya pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk memastikan

luas atau kuantitas sesuatu. Robert L. Ebel di dalam Syaifuddin Azwar

(1998 :14) fungsi utama tes prestasi adalah mengukur prestasi belajar pada

siswa.

Syaifuddin Azwar (1998 :11) menyebutkan bahwa ada beberapa

fungsi penilaian dalam pendidikan, yaitu:

a. Penilaian berfungsi selektif (fungsi sumatif)

Fungsi penilaian ini merupakan pengukuran akhir dalam suatu

program dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah siswa dapat

dinyatakan lulus atau tidak dalam program pendidikan tersebut. Dengan

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

kata lain penilaian berfungsi untuk membantu gurumengadakan seleksi

terhadap beberapa siswa, misalnya:

1). Memilih siswa yang akan diterima di sekolah.

2). Memilih siswa untuk dapat naik kelas.

3). Memilih siswa yang seharusnya dapat beasiswa.

b. Penilaian berfungsi diagnostik

Fungsi penilaian ini selain untuk mengetahui hasil yang dicapai

siswa juga mengetahui kelemahan siswa sehingga dengan adanya

penilaian, maka guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan

masing-masing siswa. Jika guru dapat mendeteksi kelemahan siswa.

maka kelemahan tersebut dapat segera diperbaiki.

c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan (Placement)

Setiap siswa memiliki kemampuan berbeda satu sama lain.

Penilaian dilakukan untuk mengetahui dimana seharusnya siswa

tersebut ditempatkan sesuai dengan kemampuannya yang telah

diperlihatkannya pada prestasi belajar yang telah dicapainya.

B. Kerangka Pikir

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada aspek

kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Proses belajar mengajar

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam

kelas sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Tujuan

ini telah direncanakan oleh guru secara sistematik dan terarah kepada

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

peserta didik atau siswa sebagai individu. Keberhasilan suatu aktivitas

akan teridentifikasi oleh tercapai tidaknya tujuan yang hendak dicapai.

Pencapaian tujuan belajar biasanya terukur dalam bentuk prestasi belajar.

Hasil belajar siswa mencerminkan pemahaman siswa terhadap

bidang studi yang dipelajarinya. Semakin dalam pemahaman siswa maka

akan semakin baik pula prestasi yang diperoleh. Prestasi belajar dapat

diperoleh dengan perangkat tes. Hasil tes tersebut dapat memberikan

informasi mengenai kemampuan atau perubahan tingkah laku dari hasil

belajar. Siswa dikatakan telah berhasil dalam belajar manakala prestasinya

menunjukkan nilai yang tinggi atau sesuai dengan target yang telah

dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Prestasi belajar dapat digunakan

sebagai alat untuk mengevaluasi pembelajaran yang direncanakan guru.

Dari hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai acuan untuk perbaikan

metode, melengkapi sumber belajar, sarana dan prasarana, media

pendidikan, alat peraga serta penguasaan bahan yang akan disampaikan

kepada siswa.

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan

siswa memperkuat, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan

keterampilan akademisnya dalam berbagai latar sekolah dan diluar sekolah

untuk memecahkan seluruh persoalan yang ada dalam dunia nyata.

Pembelajaran kontekstual terjadi ketika siswa menerapkan dan mengalami

apa yang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah riel yang

berasosiasi dengan peranan dan tanggung jawab mereka sebagai anggota

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

keluarga, anggota masyarakat, siswa, dan selaku pekerja. Pengajaran dan

pembelajaran kontekstual menekankan berfikir tingkat tinggi, transfer

pengetahuan melalui disiplin ilmu, dan mengumpulkan, menganalisis dan

mensintesiskan informasi dan data dari berbagai sumber dan sudut

pandang.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut: Dengan penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran mata

diklat Perawatan dan Perbaikan Kelistrikan Otomotif maka akan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang akan

dilakukan dalam penelitian. Untuk mendapatkan kebenaran yang representatif

dalam penelitian dan mengarah pada tujuan harus memilih proses pembelajaran

pada mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif secara tepat.

Memilih prosedur penelitian yang tepat merupakan bagian yang ikut menentukan

tingkat kebenaran hasil penelitian. Oleh karena itu penjelasan mengenai prosedur

penelitian sebagai pertanggungjawaban metode yang digunakan sangat

diperlukan. Prosedur penelitian sebagai pertanggungjawaban metode penelitian

adalah jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, desain

penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis

data.

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dimaksudkan untuk memberi informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya untuk perawatan dan perbaikan

kelistrikan otomotif melalui pendekatan kontekstual. Penelitian ini

difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar

siswa SMK Piri Sleman tahun ajaran 2010/2011 menggunakan metode

pembelajaran kontekstual pada mata diklat perawatan dan perbaikan

kelistrikan otomotif.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Secara garis besar, terdapat empat langkah dalam melaksanakan

penelitian tindakan kelas, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Kegiatan perencanaan antara lain: identifikasi masalah, perumusan

masalah dan analisis penyebab masalah, dan pengembangan intervensi.

Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, di mana, oleh

siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tindakan perencanaan

yang peneliti lakukan antara lain adalah merencanakan identifikasi

masalah yang dihadapi guru dan siswa selama proses pembelajaran,

rencana penyusunan perangkat pembelajaran, rencana penyusunan alat

perekam data, dan merencanakan pelaksanaan pembelajaran siklus belajar.

2. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan (intervensi) dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki

masalah. Di sini, langkah-langkah praktis tindakan diuraikan dengan jelas.

Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

mengenakan tindakan di kelas. Di sini peneliti melakukan analisis dan

refleksi terhadap permasalahan temuan observasi awal dan melaksanakan

apa yang sudah direncanakan pada kegiatan planning.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan merupakan kegiatan pengambilan data untuk memotret

seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu

intervensi terus dimonitor secara reflektif. Kegiatan yang dilakukan pada

tahap pengamatan ini yaitu: pengumpulan data, mencari sumber data, dan

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

analisis data. Pada langkah ini, peneliti selaku observer bersama observer

lain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa secara kontinu.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan

yang terjadi pada siswa, suasana kelas. Pada tahap ini, peneliti menjawab

pertanyaan mengapa (why) dilakukan penelitian, bagaimana (how)

melakukan penelitian, dan seberapa jauh (to what extent) intervensi telah

menghasilkan perubahan secara signifikan. Di sini peneliti melakukan

analisis dan refleksi terhadap permasalahan dan kendala-kendala yang

dihadapi di lapangan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK PIRI Sleman selama satu bulan

yaitu pada bulan Maret 2011 sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas

XI SM-A (Sepeda Motor A) SMK PIRI Sleman yang berjumlah 30 siswa.

C. Rancangan Penelitian

Prosedur kerja dalam penelitian tindakan mempunyai tahapan-tahapan

yang harus dilakukan dalam suatu siklus. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang mana dalam satu

siklus ke siklus berikutnya harus ada perbedaan tindakan yang dilakukan.

Dalam penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan melibatkan guru

bidang studi untuk melakukan penelitian. Peran guru bidang studi dalam PTK

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

ini bertindak sebagai pengajar, sedangkan peneliti dibantu dua rekan sebagai

observer, kegiatan yang diamati meliputi aktivitas belajar siswa dan

peningkatan hasil belajar siswa sebagai variabel utama dalam penelitian ini.

Kegiatan yang dilakukan pada masing-masing siklus meliputi perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi. Prosedur kerja tersebut secara garis besar

dapat dijelaskan dengan deskripsi umum penelitian tindakan kelas (Suharsimi

Arikunto, 2010: 74).

Gambar 1. Diagram Prosedur Penelitian

Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dilakukan pretes sebelum

tindakan pada tiap siklus. Sedangkan pada akhir pelaksanaan tindakan

dilakukan postes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Terdapat

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

dua hal yang diamati dalam penelitian ini, yaitu peningkatan hasil belajar dan

teknis pelaksanaan pembelajaran melalui strategi pembelajaran konstekstual

model siklus belajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Secara rinci kegiatan pada masing-masing siklus dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Observasi awal

Tujuan pelaksanaan kegiatan observasi awal adalah untuk

memperoleh informasi mengenai keadaan kelas penelitian saat kegiatan

belajar mengajar. Selain melakukan pengamatan secara langsung, peneliti

juga mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran kelistrikan

motor untuk memperoleh informasi tentang perkembangan belajar

permasalahan-permasalahan yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi awal kemudian dilakukan identifikasi

terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru dalam kegiatan

belajar mengajar untuk perbaikan. Hasil dari refleksi observasi awal ini

digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana tindakan pada siklus I.

2. Siklus I

a. Rencana Tindakan I

Tindakan yang direncanakan pada pelaksanaan adalah sebagai

berikut

1) Mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru bidang

studi kemudian merumuskan masalah.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

2) Bersama guru berkolaborasi menerapkan pendekatan kontekstual

sebagai solusi pemecahan masalah.

3) Persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti: rencana

pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan untuk

percobaan dan menyiapkan instrument.

b. Pelaksanaan Tindakan I

1) Pendahuluan

Membuka pelajaran, memotivasi dan apersepsi

a) Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta

mengerjakan soal pretest.

b) Guru menanyakan kepada siswa apa alasan para siswa

mengambil Program Keahlian Teknik Sepeda Motor.

c) Guru menanyakan kepada siswa pekerjaan apa yang diinginkan

setelah lulus SMK.

2) Inti

a) Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.

b) Guru mendemontrasikan cara melakukan pengukuran terhadap

komponen pengapian sepeda motor.

c) Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota setiap

kelompok 6 siswa.

d) Guru membagikan LKS, komponen pengapian dan alat

ukurnya dilanjutkan dengan penjelasan materi diskusi dan

membimbing kelompok.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

e) Presentasi hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas.

3) Penutup

a) Menyimpulkan kembali hasil diskusi kelas.

b) Siswa diminta mengerjakan soal postets.

c. Observasi I

Pada tahap ini dua orang pengamat melakukan pengamatan

terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan aktivitas

siswa secara kontinu. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran siklus belajar dan lembar

catatan lapangan.

d. Analisis dan refleksi I

Berdasarkan hasil pengamatan seluruh kegiatan yang sudah

dilakukan selanjutnya dilakukan analisis, pemaknaan, penjelasan dan

penyimpulan data. Hasil kesimpulan yang didapat berupa tingkat

keefektifan rancangan pembelajaran yang dibuat dan daftar

permasalahan serta kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Hasil

ini kemudian dijadikan dasar untuk melakukan perencanaan pada

siklus II. Analisis dilakukan secara deskripsi terhadap data

pengamatan, yaitu dengan menghitung persentase skor indikator yang

muncul dari aspek-aspek yang diukur.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

3. Siklus II

a. Rencana Tindakan II

Rencana kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

menentukan alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus I dan mengembangkan perangkat pembelajaran

pada siklus I yang dinilai kurang baik. Kegiatan ini meliputi:

1) Pendahuluan

Membuka pelajaran, memotivasi dan apersepsi

a) Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta

mengerjakan soal pretest.

b) Apa yang anda lakukan ketika merasakan sakit?

c) Apa yang dilakukan dokter ketika memeriksa sakit anda?

2) Inti

a) Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.

b) Guru mendemontrasikan cara melakukan pengukuran

terhadap komponen pengapian sepeda motor.

c) Guru membentuk masyarakat belajar dengan anggota setiap

kelompok 6 siswa.

d) Guru membagikan LKS, komponen pengapian dan alat

ukurnya dilanjutkan dengan penjelasan materi diskusi dan

membimbing kelompok.

e) Presentasi hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

3) Penutup

a) Menyimpulkan kembali hasil diskusi kelas.

b) Siswa diminta mengerjakan soal posttest.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sesuai

dengan rencana tindakan II, yaitu:

1) Pendahuluan

Membuka pelajaran, memotivasi dan apersepsi

a) Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta

mengerjakan soal pretest.

b) Guru menanyakan kepada siswa apa yang anda lakukan ketika

merasakan sakit?

c) Apa yang dilakukan dokter ketika memeriksa sakit anda?

2) Inti

a) Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.

b) Guru mendemontrasikan cara melakukan pengukuran terhadap

komponen pengapian sepeda motor.

c) Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota setiap

kelompok 6 siswa.

d) Guru membagikan LKS, komponen pengapian dan alat

ukurnya dilanjutkan dengan penjelasan materi diskusi dan

membimbing kelompok.

e) Presentasi hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

3) Penutup

a) Menyimpulkan kembali hasil diskusi kelas.

b) Siswa diminta mengerjakan soal postets.

c. Analisis dan refleksi II

Berdasarkan hasil pengamatan seluruh kegiatan yang sudah

dilakukan selanjutnya dilakukan analisis, pemaknaan, penjelasan dan

penyimpulan data. Analisis terhadap peningkatan hasil belajar

dilakukan dengan:

1) Membandingkan hasil pretest postes siklus I dan pretest postest

siklus II.

2) Membandingkan nilai pretes dan postes pada tiap siklus.

3) Membandingkan ketuntasan siswa pada tiap siklus.

Hasil analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan kesimpulan

akhir dari kegiatan pada siklus II.

4. Siklus III

a. Rencana Tindakan III

Rencana kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

menentukan alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus II dan mengembangkan perangkat

pembelajaran pada siklus I yang dinilai kurang baik. Kegiatan ini

meliputi:

1) Pendahuluan

Membuka pelajaran, memotivasi dan apersepsi

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

a) Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta mengerjakan

soal pretest.

b) Apa yang dilakukan dokter ketika memeriksa sakit anda?

2) Inti

a) Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.

b) Guru mendemontrasikan cara melakukan pengukuran terhadap

komponen pengapian sepeda motor.

c) Guru membentuk masyarakat belajar dengan anggota setiap

kelompok 6 siswa.

d) Guru membagikan LKS, komponen pengapian dan alat ukurnya

dilanjutkan dengan penjelasan materi diskusi dan membimbingan

kelompok.

e) Presentasi hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas.

3) Penutup

a) Menyimpulkan kembali hasil diskusi kelas.

b) Siswa diminta mengerjakan soal postest.

b. Pelaksanaan Tindakan III

Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada siklus III ini sesuai

dengan rencana tindakan III, yaitu:

1) Pendahuluan

Membuka pelajaran, memotivasi dan apersepsi

a) Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta mengerjakan

soal pretes.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

b) Guru menanyakan kepada siswa apa alasan para siswa mengambil

Program Keahlian Teknik Sepeda Motor.

c) Guru menanyakan kepada siswa pekerjaan apa yang diinginkan

setelah lulus SMK.

2) Inti

a) Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.

b) Guru mendemontrasikan cara melakukan pengukuran terhadap

komponen pengapian sepeda motor.

c) Guru membentuk masyarakat belajar dengan anggota setiap

kelompok 6 siswa.

d) Guru membagikan LKS, komponen pengapian dan alat ukurnya

dilanjutkan dengan penjelasan materi diskusi dan membimbing

kelompok.

e) Presentasi hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas.

3) Penutup

a) Menyimpulkan kembali hasil diskusi kelas.

b) Siswa diminta mengerjakan soal postest.

c. Observasi III

Pada tahap ini dua pengamat melakukan pengamatan terhadap

aktivitas siswa saat pelajaran. Pengamatan dilakukan dengan

menggunakan pedoman lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

siklus belajar dan lembar catatan lapangan. Pelaksanaan tindakan III

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

ini sesuai dengan rencana tindakan III yang dibuat berdasarkan revisi

dari hasil analisis dan refleksi pada siklus II.

d. Analisis dan refleksi III

Berdasarkan hasil pengamatan seluruh kegiatan yang sudah

dilakukan selanjutnya dilakukan analisis, pemaknaan, penjelasan dan

penyimpulan data. Analisis terhadap peningkatan prestasi belajar

dilakukan dengan:

1) Membandingkan hasil pretes postes siklus II dan pretes postes

siklus III.

2) Membandingkan nilai pretes dan postes pada tiap siklus.

3) Membandingkan ketuntasan siswa pada tiap siklus.

Hasil analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan kesimpulan

akhir dari kegiatan pada siklus III.

D. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang mengikuti

proses belajar mengajar. Pada penelitian ini ada 2 variabel yang diamati, yaitu

pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar dengan metode pembelajaran

melalui strategi pembelajaran kontekstual.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dalam pemecahan masalah dipenelitian ini adalah:

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Instrumen lembar observasi aktivitas belajar siswa pada pelaksanaan

pembelajaran dengan metode belajar kontekstual digunakan sebagai

pedoman dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran oleh guru, serta

perilaku siswa. Lembar observasi aktivitas belajar berisikan aktivitas pada

tahapan pembelajaran yaitu pada saat membuka, inti dan menutup.

Aktivitas siswa yang diamati yaitu bertanya, menjawab pertanyaan,

mengemukakan ide atau tanggapan dan aktif dalam berdiskusi.

2. Instrumen Alat Ukur Kemampuan

Instrumen tes obyektif dengan pertanyaan yang mengacu pada

indikator pembelajaran. Tes ini dilakukan untuk melihat hasil belajar

siswa. Tes dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu: sebelum tindakan

dilakukan (pretest) untuk mengetahui hasil belajar awal siswa, dan

sesudah pelaksanaan tindakan (postes), dimaksudkan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk pengumpulan data yang

berkaitan dengan penerapan model pembelajaran melalui strategi

pembelajaran konstekstual yang dilakukan oleh peneliti dan dua observer.

Peneliti dan observer mengisi lembar observasi yang telah dibuat dengan

mengamati semua aktivitas belajar siswa pada waktu proses pembelajaran

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

berlangsung. Teknik tes digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan

dengan hasil belajar siswa.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Data observasi aktivitas siswa yang diambil dalam penelitian ini adalah

hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa selama proses

pembelajaran di dalam kelas pada setiap siklus. Pedoman penilaian lembar

observasi/pengamatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus adalah

sebagai berikut:

a) Skor 1: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 0-7 siswa.

b) Skor 2: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 8-14 siswa

c) Skor 3: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 15-21 siswa.

d) Skor 4: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 22-30 siswa

Penentuan skor tentang aktivitas siswa di atas berdasarkan pada jumlah

siswa yang berjumlah 30 siswa. Untuk persentase aktivitas siswa selama

pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

%100penilaianskor jumlah

maksimalpengamatanskor jumlah xpresentase

2. Terhadap data hasil tes prestasi belajar siswa, dilakukan analisis dengan

menentukan rata-rata nilai tes, peningkatan (gain) dari pretes dan postes

pada siklus I, II dan III, serta jumlah (persentase) siswa yang tuntas belajar

pada siklus I, II dan III. Kemudian membandingkan hasil yang diperoleh

pada siklus I, II dan III.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan

Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu peneliti melalukan pra

observasi siswa di kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor kelas A

(SM-A) SMK Piri Sleman Yogyakarta. Berdasarkan hasil pra observasi

tersebut peneliti mendapatkan hasil bahwa kondisi di kelas pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru yang mengajar di kelas

menggunakan metode konvensional yaitu metode pembelajaran yang

digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Kegiatan belajar hanya bersifat

satu arah yaitu transfer ilmu dari guru ke siswa, dimana guru bertindak

sebagai penyampai informasi tunggal dan siswa sebagai pendengar, sering

siswa keluar kelas, suasana kelas gaduh banyak siswa yang ngobrol berbisik

bisik dengan teman sebelahnya namun membahas hal lain selain pelajaran,

ada beberapa siswa yang tiduran kelihatan sangat malas mengikuti pelajaran,

tidak ada interaksi keaktifan siswa dalam hal membahas pelajaran.

Setelah proses pembelajaran selesai maka peneliti menemui guru

pengampu mata diklat PPKO. Kemudian menyampaikan tujuan dan

maksud kedatangannya yaitu akan melakukan penelitian dan kemudian

meminta waktu untuk melakukan wawancara mengenai pelaksanaan

pembelajaran, guru menanggapi dengan senang kedatangannya kemudian

menanyakan kendala-kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran

meminta rekap hasil belajar siswa. Dari rekap nilai hasil ulangan, materi

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif Kelas XI Program Keahlian

Teknik Sepeda Motor Kelas A (SM-A) SMK Piri Sleman Yogyakarta

diperoleh skor rata-rata nilai yaitu 5,80 pada standar kompetensi melakukan

perbaikan sistem pengapian. Skor yang diperoleh siswa ini megindikasikan

bahwa hasil belajar perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa

masih rendah.

Dilihat dari kondisi siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar

pada umumnya masih bersikap pasif, mengantuk, dan berbicara sendiri pada

saat penyampaian materi, siswa cuma mendengarkan dan mencatat setelah

diperintah oleh guru yang mengakibatkan siswa tidak fokus dalam pelajaran.

Suasana kelas sepi, siswa takut mengemukakan pendapatnya walaupun

sudah diberikan kesempatan oleh guru atau ditunjuk secara langsung.

Kondisi belajar mengajar di atas dikarenakan proses pembelajaran yang

belum sesuai diperkirakan karena metode pembelajaranya.

Maka bersama guru dan kolaborator peneliti mendiskusikan tentang

perubahan metode pembelajarannya dan metode pembelajaran yang

digunakan adalah metode yang dirasa mampu membuat siswa menjadi aktif,

kreatif dan membantu siswa dalam menghubungkan pelajaran dengan situasi

di dunia nyata dan aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari, pembelajaran

ini memungkinkan siswa belajar dengan penuh makna. Karena proses

pembelajaran maka lebih bermakna dan siswa dapat mengalami apa

yang dipelajarinya bukan mengetahuinya.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Jumlah siswa sepeda motor kelas XI-A (SM-A) kelas XI SMK Piri

Sleman Yogyakarta sebanyak 30 peserta didik yang terdiri dari 29 orang

laki-laki dan 1 orang perempuan. Pelaksanan pembelajaran perawatan dan

perbaikan kelistrikan otomotif dilaksanakan setiap hari senin 45 menit x 4

jam pelajaran.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dan

tanggapan guru mata diklat perbaikan dan perawatan kelistrikan otomotif

kelas XI Progam Keahlian Teknik Sepeda Motor A(SM-A) SMK Piri

Sleman Yogyakarta yang terlibat dalam penelitian ini. Penelitian ini sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetesi

melakukan perbaikan sistem pengapian dengan pendekatan kontekstual di

SMK Piri Sleman Yogyakarta Program Keahlian Teknik Sepeda Motor

Kelas XI-A (SM-A) dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian tindakan

kelas ini meliputi tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Data hasil penelitian ini diperoleh dari observasi terhadap proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi sebagai pengajar dan

penulis sebagai pengamat (observer) dan dibantu dua orang teman untuk

membantu melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

1. Siklus I

Penelitian pada siklus I dilakukan dengan: a) identifikasi

permasalahan menyangkut bahan ajar dan strategi pembelajaran yang

akan digunakan dalam pembelajaran; b) menyajikan materi pelajaran

tentang pengapian sepeda motor, meliputi; menyiapkan bahan ajar,

menyiapkan koponen pengapian dan alat ukur; c) melakukan observasi

atau pengamatan aktivitas siswa sebagai dampak penerapan pendekatan

kontekstual; d) Mempersiapkan alat evaluasi berupa butir-butir soal

untuk tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa dengan pembelajaran kontekstual.

a. Studi Pendahuluan

Kegiatan pembelajaran di sekolah pada umumnya masih

menggunakan model pembelajaran konvensional, dengan metode

ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Dalam pembelajaran

pendidik masih menjadi pusat (teacher centered). Proses

pembelajaran menjadi kurang bermakna, karena pendidik kurang

menekankan makna dari materi pembelajaran kepada siswa.

Pendidik kurang memberi motivasi kuat, sehingga aktivitas belajar

siswa kurang. Mengidentifikasi masalah berdasarkan pengalaman

guru sepeda motor kelas XI-A (SM-A) selama mengajar perbaikan

dan perawatan kelistrikan otomotif, hasil observasi pendahuluan

yang disepakati antara guru dan peneliti bahwa permasalahan kelas

perlu diatasi, yaitu usaha peningkatan hasil belajar siswa dalam

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

pembelajaran teori mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan

otomotif standar kompetensi melakukan perbikan sistem pengapian.

1) Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran kurang.

2) Banyak siswa yang malu dan takut bertanya, walaupun guru

sering meminta untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.

3) Siswa tidak mau menjawab pertanyaan dari guru, jika tidak

ditunjuk.

4) Keaktifan siswa dalam mengemukakan ide tidak terlihat.

Berdasarkan permasalahan yang disimpulkan antara peneliti

dan guru bidang studi adalah cara untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa pada pembelajaran teori mata diklat perawatan

dan perbaikan kelistrikan otomotif standar kompetensi memperbaiki

sistem pengapian, maka direncanakan penelitian tindakan dengan

menerapkan pendekatan kontekstual sebagai solusi pemecahan

masalah.

b. Perencanaan Tindakan

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa diperlukan

perencanaan yang matang agar siswa menjadi aktif dalam proses

pembelajaran, yaitu dengan pendekatan kontekstual. Dalam

pendekatan kontekstual guru mengajak siswa untuk mencari

pelajaran mereka sendiri dan dikaitkan dengan kehidupan nyata

siswa, dengan rencana tindakan sebagai berikut:

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

1) Guru menjelaskan proses dan cara pembelajaran dengan

pendekatan kontekstual, yaitu mencari pelajaran yang berkaitan

dengan kehidupan nyata siswa.

2) Guru menjelaskan materi pelajaran pokok bahasan pengapian

menggunakan korek gas.

3) Guru membentuk kelompok kecil atau masyarakat belajar

dengan anggota setiap kelompok 5 orang siswa dengan

pengelompokan sesuai nomor presensi.

4) Siswa mempraktikkan demontrasi dari guru, mengisi lembar

kerja siswa (LKS) secara berkelompok dan mendiskusikan

permasalahan yang ada didalamnya.

5) Siswa menyampaikan hasil diskusi dan siswa lain menanggapi.

6) Mempersiapkan alat evaluasi berupa butir-butir soal untuk

pretest dan postest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa dengan pembelajaran kontekstual.

Perencanaan pada siklus I meliputi : 1). Waktu pelaksanaan;

2). Materi pelajaran; 3). Metode Pembelajaran; 4). Langkah-langkah

kegiatan; dan 5). Penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran.

3. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari senin, tanggal 14

Maret 2011 mulai pukul 8.30 WIB sampai dengan 11.45 WIB. Jumlah

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

siswa yang hadir 30 orang siswa, dari 30 orang siswa. Dalam penelitian

ini yang bertindak sebagai pemberi tindakan atau pengajar adalah guru

sepeda motor kelas XI-A (SM-A) SMK Piri Sleman. Langkah yang

dilakukan pada tahap ini adalah guru melakukan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) meliputi

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Mata pelajaran yang disampaikan pada siklus 1 adalah.

Melakukan perbaikan sistem pengapian pada kompetensi

mengidentifikasi komponen sistem pengapian. Pada siklus 1

pembelajaran diawali guru dengan membaca basmallah dan salam

pembuka, dilanjutkan dengan pretest untuk mengetahui kemampuan

awal siswa, selanjutnya guru memberikan gambar rangkaian komponen

pengapian ke siswa kemudian siswa diminta unutuk melengkapi gambar

komponen serta menjelaskan fungsi komponen sesuai pengetahuan

siswa selama 15 menit tanpa penjelasan dari guru.

Guru menjelaskan cara melengkapi gambar komponen tersebut

tetapi kemudian dihapus, siswa diberikan waktu selama 20 menit untuk

melengkapi kembali gambar tersebut serta menjelaskannya, setelah itu

siswa dihadapkan pada stand pengapian, siswa diberi watu selama 40

menit untuk melakukan observasi tentang segala sesuatu tentang

pengapian dari komponen dan jalur kabelnya, siswa diminta membuat

hipotesis dugaan sementara tentang komponen pengapian, kemudian

siswa dikasih waktu selama 10 menit pergi ke perpus untuk mencari

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

data yang relevan dari sumber yang relevan kemudian siswa diminta

menyimpulkannya.

Guru mempersilahkan siswa selama 20 menit untuk mengajukan

pertanyaan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan komponen

sistem pengapian tetapi sebelum siswa bertanya, guru memancing

dengan memberi pertanyaan kesiswa kemudian guru menunjuk salah

satu siswa untuk menjawab. Selama 30 menit guru menciptakan

masyarakat belajar dengan membentuk kelompok belajar, pada

kelompok tersebut siswa diminta menjadi nara sumber dan menjelaskan

fungsi komponen pengapian secara bergantian, kemudian siswa diminta

mencatat semua informasi yang telah didapat dari nara sumber atau dari

kelompok lain, setelah itu guru memberikan waktu selama 10 menit ke

siswa untuk mencatat hasil pelajaran serta memberi saran terhadap

pelajaran yang telah dilakukannya, kemudian siswa mengerjakan soal

postest selama 20 menit, setelah akhir pelajaran guru mengucapkan

salam dan siswa menjawab dengan bersama- sama.

Tabel: 1 Pembagian Kelompok

No Kelompok I Kelompok II Kelompok III

1 Af Den Her

2 Ar Ddk Hen

3 Is Dod Her

4 Bon Dni Hut

5 Cah Est Jaal

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

No Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI

1 Lut Rm Son

2 M Bu Roh Sup

3 M Riz Rom Tot

4 Muh Ros Wib

5 Nur Sep Yan

4. Observasi

Pengumpulan data dilakukan oleh observer beserta dua rekan

yang membantu observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Pada awal pembelajaran, observasi dilakukan terhadap pendidik dalam

kegiatan pendahuluan dan diteruskan dengan pretest, kegiatan inti dan

kegiatan penutup dilakukan postest. Aktivitas belajar siswa selama

pembelajaran yang diamati adalah aktivitas positif. Pada siklus I

observer menyimpulkan kinerja pendidik untuk kegiatan pendahuluan

cukup baik. Kegiatan inti guru meliputi mendemonstrasikan dilakukan

guru dengan cukup baik, namun pada waktu diskusi guru kurang

membimbing, sehingga banyak kelompok yang ramai dan cara guru

bertanya cenderung menilai belum mengarahkan. Kegiatan penutup

guru dilakukan dengan cukup baik.

Observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dalam menemukan

materi pelajaran melalui aktivitas bertanya ada dua siswa. Hal itu

karena siswa belum terbiasa, siswa hanya menerima pelajaran dari

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

guru. Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru ada empat orang

siswa dari delapan pertanyaan yang diajukan guru secara lisan, namun

jawaban masih kurang tepat dan pertanyaan guru masih cenderung

menilai belum mengarahkan siswa untuk menemukan materi sendiri.

Dalam mengungkapkan ide atau tanggapan dan berdiskusi masih

rendah. Hal itu dikarenakan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran

menggunakan pendekatan kontekstual yang diterapkan pada mata diklat

perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif. Di bawah ini dapat

dilihat hasil aktivitas belajar siswa siklus I.

Tabel 2. aktivitas belajar Siswa Siklus I

No Indikator Jumlah siswa Skor Aktivitas (%)

1 Bertanya 2 1

25

2 Menjawab pertanyaan 4 1

3 Mengemukakan ide

atau tanggapan

3 1

4 Aktif dalam berdiskusi 7 1

Dalam proses pembelajaran siswa juga masih banyak yang ramai

pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran kurang

kondusif. Hal itu mengakibatkan masih banyak siswa belum bisa

menemukan materi yang disajikan serta menghubungkan dengan

kehidupan nyata, aktivitas belajar siswa pada siklus I masih rendah

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

untuk itu perlu dilakukan perencanaan siklus II untuk meningkatkan

aktivitas siswa dengan penerapan pendekatan kontekstual.

Tabel 3. Nilai tes hasil belajar siklus I

Keterangan/Nilai

SIKLUS I

Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Jumlah peserta tes 30 30 -

Rata-rata 5,33 6,43 1.20

Σ nilai ≥ 7.0 2 8 6

Dari tabel 1 di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata tes akhir siswa

pada siklus I adalah 6,43 sedangkan untuk jumlah siswa yang mendapat

nilai ≥ 7.0 (jumlah siswa yang memenuhi nilai) pada siklus saat tes

akhir tercatat 8 siswa. Untuk data nilai pretest dan postest siklus I

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

5. Refleksi

Pada siklus I ini kebanyakan siswa tidak mau bertanya walaupun

ada materi yang belum jelas, sehingga siswa masih kesulitan dalam

mengkonstruksikan dan menemukan pelajaran pada diri mereka.

Seharusnya siswa banyak bertanya, karena dengan bertanya siswa akan

semakin kritis. Kerja sama antar siswa dalam masyarakat belajar belum

terlihat, karena yang aktif hanya anak tertentu saja. Tidak hanya itu, siswa

dalam mengungkapkan ide masih rendah dan dalam persentasi masih

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

banyak yang belum sesuai dengan materi yang disampaikan, artinya

siswa masih kesulitan dalam menemukan materi yang disajikan dan

unutuk menghubungkan dengan kehidupan nyata.

Hasil belajar yang didapat dari hasil tes akhir menunjukkan

peningkatan walaupun tidak besar, kemungkinan penyebab terjadinya hal

ini siswa masih belum siap dalam proses pembelajaran dengan metode

yang baru. Nilai di atas rata-rata nilai berjumlah 8, siswa yang mengikuti

yaitu 30.

Kesimpulan pada siklus I tentang kinerja guru yang menerapkan

pendekatan kontekstual dan aktivitas siswa di dalam pelaksanaannya

adalah:

1) Dalam membimbing siswa guru membantu mengkonstruksi

pelajaran dengan kehidupan nyata siswa masih kurang, siswa masih

enggan bertanya walau para siswa belum paham dan pemahaman

mereka masih salah. Hal itu ditunjukkan banyak siswa yang salah

menjawab pertanyaan dari guru dan pada waktu menyampaikan

hasil belajar hasilnya kurang memuaskan, dari kelompok satu

sampai empat masih kurang sesuai dengan materi yang

disampaikan.

2) Siswa dalam menemukan materi pelajaran yang telihat semangat

berdiskusi baru ada tujuh orang siswa, mereka berani mencoba

menggunakan berbagai sumber belajar yang mereka punya dan

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

tidak bartanya pada guru, sehingga saat presentasi materi yang

disimpulkan oleh siswa berbeda dengan matari yang seharusnya.

3) Pertanyaan guru untuk membimbing siswa agar dapat menemukan

materi pelajaran sendiri belum nampak dan dari delapan pertanyaan

yang diajukan cenderung menilai siswa, sehingga perlu

direncanakan pertanyaan agar siswa lebih termotivasi untuk

menemukan materi pelajaran sendiri dan aktivitas belajar siswa

semakin meningkat.

4) Masyarakat belajar sudah terbentuk dengan membagi siswa dalam

kelompok belajar, namun siswa masih banyak yang ramai dan guru

kurang membimbing jalannya belajar. Hal itu disebabkan karena

diskusi belum pernah dilakukan pada pembelajaran sebelumnya.

5) Permodelan dilakukan oleh guru dengan mendemonstrasikan secara

langsung, harusnya guru menjadikan siswa yang paling menonjol

dalam kelompok sebagai model untuk setiap kelompok. Dengan

tujuan meringankan tugas guru dan dapat meningkatkan aktivitas

dalam belajar.

6) Refleksi dilakukan oleh siswa melalui presentasi, yang hasilnya

kurang memuaskan. Hal itu karena siswa belum terbiasa, sehingga

aktivitas siswa dalam pembelajaran kontekstual masih rendah.

7) Penilaian sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik

dan hasilnya adalah aktivitas dan rata-rata hasil belajar siswa masih

rendah. Hal itu dikarenakan siswa belum bisa menemukan meteri

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

pelajaran mereka sendiri dan mengaitkan dengan kehidupan nyata

siswa.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi kegiatan guru dan aktivitas belajar

siswa pada silkus I peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar

siswa belum mencapai indikator keberhasilan, maka akan dilanjutkan

ke siklus II sebagai bahan perbaikan dan peningkatan dari siklus I.

Pada siklus II diberikan dengan materi gangguan pada sistem

pengapian. Perbaikan -perbaikan yang dilakukan oleh guru dan

peneliti yang direncanakan dalam siklus II agar siswa lebih aktif dan

lebih bisa mengkonstruksikan pembelajaran sendiri diantaranya:

1) Guru memotivasi siswa untuk bertanya, agar tidak terjadi

kesalahan waktu siswa menyimpulkan materi pelajaran.

2) Guru merancang pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk

menemukan bukan menilai.

3) Guru dibantu oleh observer dan kedua rekan observer untuk

mendampingi jalannya belajar kelompok, agar belajar kelompok

lebih maksimal.

4) Siswa yang menonjol/lebih pandai dari anggota kelompoknya

dijadikan model dalam kelompoknya.

5) Guru berkeliling untuk mendekati siswa yang ramai, agar lebih

aktif dalam belajar.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

6) Mempersiapkan alat evaluasi berupa butir-butir soal untuk tes

awal(pretest) dan tes akhir (postest)untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran

kontekstual.

Perencanaan pada siklus I meliputi : 1). Waktu pelaksanaan; 2).

Materi pelajaran; 3). Metode Pembelajaran; 4). Langkah-langkah

kegiatan; dan Penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran

b. Pelaksanaan Tindakan

Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah guru melakukan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP meliputi kegiatan

pendahuluan, pretest kegiatan inti,kegiatan penutup dan postest.

Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari senin, tanggal 21

Maret 2011 mulai pukul 10.15 WIB sampai dengan 12.45 WIB. Pada

siklus II ini materi yang disampaikan adalah gangguan pada sistem

pengapian. Pembelajaran pada siklus II dengan pendekatan

kontekstual dan merupakan perbaikan dari siklus I, yaitu kekurangan-

kekurangan pada pelaksanaan tindakan kelas siklus I dibenahi guru

dan peneliti yang akan diterapkan pada pembelajaran siklus II ini.

Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka dan siswa

serentak membalas salam dari guru. Pembelajaran dilanjutkan dengan

pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa, memotivasi agar

siswa lebih banyak bertanya sebelum merumuskan. Kemudian guru

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

mengawali pelajaran dengan mendemontrasikan cara melakukan

pengukuran dan mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada komponen

pengapian sepeda motor selama 15 menit, sesekali guru memberi

pertanyaan kemudian siswa menjawab berdasarkan apa yang siswa

ketahui sebelumnya, tapi siswa menjawab bersamaan.

Kemudian guru menunjuk siswa yang paling menonjol atau yang

dianggap paling bisa untuk memperagakan cara melakukan

pemeriksaan pada sistem pengapian selama 20 menit kemudian siswa

diminta memperhatikan dengan teliti apa yang telah dilakukan

temannya dalam memperagakannya, selanjutnya siswa dihadapkan pada

stand pengapian, guru menjelaskan bahwa komponen pengapian pada

stand tidak berfungsi, kemudian siswa diberi waktu selama 40 menit

untuk melakukan observasi tentang komponen dan fungsi komponen

sarta jalur kabel ke masing – masing komponen, kemudian siswa

membuat dugaan penyebab busi tidak keluar percikan bunga api, siswa

melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengecekan

kabel dan pengukuran komponen untuk menyakinkan bahwa dugaan

tersebut benar atau salah, kemudian siswa menyimpulkannya, setelah

itu guru memberikan kesempatan siswa selama 20 menit untuk bertanya

tentang kegiatan yang telah dilakukannya.

Guru bertanya pada siswa tentang fungsi komponen dan cara

memeriksanya, siswa diminta menjawab pertanyaan dari guru sesuai

urutan tempat duduk, kemudian guru bertanya ke siswa pada bagian apa

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

yang belum paham, siswa diminta mencatat apa yang telah siswa

pahami selama 10 menit, kemudian siswa diminta mengerjakan soal

postest selama 20 menit, dan diakhir pembelajaran guru mengucapkan

salam dan siswa menjawab secara bersama – sama.

c. Observasi

Pengumpulan data dilakukan oleh observer pada saat proses

pembelajaran berlangsung, pada siklus II pada awal pembelajaran,

observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II aktivitas belajar siswa

dalam mengkonstuksi pelajaran melalui aktivitas bertanya mencapai

delapan siswa, menjawab pertanyaan dari siswa dan guru ada sebelas

siswa dengan sembilan pertanyaan guru dan lima pertanyaaan siswa,

mengungkapkan ide atau tanggapan siswa masih kesulitan hanya ada

empat dan aktivitas dalam berdiskusi terlihat ada lima belas siswa

yang aktif memanfaatkan berbagai sumber belajar. Untuk lebih jelasnya

di bawah ini dapat dilihat hasilnya.

Tabel 4. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II

No Indikator Jumlah siswa Skor Aktivitas (%)

1 Bertanya 8 2

50

2 Menjawab pertanyaan 11 2

3 Mengemukakan ide

atau tanggapan

4

1

4 Aktif dalam berdiskusi 15 3

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Aktivitas belajar siswa pada siklus II selama proses pembelajaran

berlangsung mengalami peningkatan mencapai 50%. Dalam proses

pembelajaran siswa yang ramai semakin sedikit, karena guru dan

observer menegur dengan mendatangi siswa yang ramai, sehingga

pembelajaran menjadi kondusif dan saat persentasi hanya kelompok dua

dan tiga yang masih salah dalam menyimpulkan materi yang dikaitkan

dengan dunia nyata.

Dari pelaksanaan hasil tes siklus II tercatat rata-rata nilai menjadi

7,13. Tes diikuti oleh 30 siswa. Nilai yang dicapai pada siklus II dengan

ketentuan lebih atau sama dengan 7.0 sesuai dengan nilai minimum ada

20 Siswa atau 66%. Data nilai pretest dan postest siklus II selengkapnya

dapat dilihat pada lampiaran 16 halaman 143.

Tabel 5. Nilai tes hasil belajar siklus II

Keterangan/Nilai

SIKLUS II

Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Jumlah peserta tes 30 30 -

Rata-rata 6,7 7,13 1.06

Σ nilai ≥ 7.0 2 18 16

d. Refleksi

Pada siklus II siswa diajak belajar secara berkelompok dengan

lima orang siswa setiap kelompok dan dibagi sesuai nomor presensi

untuk mempraktikkan demontrasi guru, mengisi LKS, mendiskusikan

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

kemudian menyampaikan hasil belajar di depan kelas agar siswa bisa

menemukan materi yang disajikan dan menghubungkan dengan

kehidupan nyata para siswa. Kinerja guru dari pembukaan, memberikan

materi dan menutup pelajaran cukup bagus, untuk membimbing diskusi

siswa mulai kondusif karena guru dibantu oleh observer dan dua rekan

observer, siswa mulai bisa mengkontruksi pelajaran yang diberikan

namun kelompok dua dan tiga masih salah dalam merumuskan materi

yang dikaitkan dengan kenyataan siswa.

Pada siklus ini siswa banyak bertanya untuk menguji hipotesis

mereka dalam mengkonstuksikan dan menemukan pelajaran pada diri

mereka mengalami peningkatan, yaitu lima belas siswa. Kerjasama

antar siswa dalam belajar kelompok diskusi sudah terlihat kondusif,

karena dalam diskusi guru dibantu observer dan dua rekan observer.

Siswa dalam mengungkapkan ide makin terlihat, artinya siswa mulai

bisa dalam menemukan materi yang disajikan oleh guru dan

menghubungkan dengan kehidupan nyata.

Kesimpulan pada siklus II tentang kinerja guru yang menerapkan

pendekatan kontekstual dan aktivitas siswa di dalam pelaksanaannya

1) Dalam membimbing siswa, guru membantu mengkonstruksikan

pelajaran siswa sendiri sudah bagus, dalam membimbing siswa saat

berdiskusi juga sudah bagus, namun perlu ditingkatkan agar semua

siswa bisa merumuskan pelajaran mereka sendiri. Siswa bertanya

untuk menguji hipotesis makin terlihat. Hal itu ditunjukkan pada

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

waktu presentasi siswa melakukannya dengan hasil makin baik dan

sesuai dengan materi yang disampaikan, hanya kelompok dua dan

tiga yang salah menyimpulkan materi pelajaran.

2) Siswa dalam menemukan materi pelajaran yang telihat semangat

berdiskusi mengalami peningkatan menjadi lima belas siswa, siswa

mencoba menggunakan berbagai sumber belajar yang mereka

punya dan mulai bartanya pada guru dan hasilnya saat presentasi

yang dilakukan siswa hasilnya makin baik dan sesuai dengan

materi yang disampaikan.

3) Pertanyaan guru untuk membimbing siswa agar dapat menemukan

materi pelajaran sendiri sudah bagus, dari pertanyaan yang

diajukan sudah tidak menilai siswa, namun mengarahkan agar

siswa aktif menemukan materi pelajaran sendiri dan mengaitkan

dengan situasi nyata.

4) Masyarakat belajar sudah terbentuk dengan membagi siswa dalam

kelompok diskusi dan dua puluh siswa aktif dalam berdiskusi serta

menggunakan berbagai sumber belajar.

5) Permodelan dilakukan oleh guru dengan mendemonstrasikan secara

langsung dan guru menjadikan siswa yang paling menonjol dalam

kelompok sebagai model untuk setiap kelompok. Untuk kelompok

dua dan tiga perlu dilakukan penggantian anggota kelompok karena

aktivitas ke dua kelompok tersebut dinilai kurang dan dalam

menyimpulkan materi masih salah.

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

6) Refleksi dilakukan oleh siswa melalui presentasi, yang hasilnya

makin memuaskan. Hal itu karena aktivitas siswa dalam

pembelajaran kontekstual mengalami peningkatan. Hanya

kelompok dua dan tiga yang masih salah dalam menyimpulkan

pelajaran.

7) Penilaian sebenarnya dilakukan guru dan siswa dengan baik dan

hasilnya adalah aktivitas dan rata-rata hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dan siswa banyak yang sudah bisa

menemukan pelajaran mereka sendiri, namun kelompok dua dan

tiga masih kesulitan dalam menyimpulkan palajaran dengan

mengaitkan pada dunia nyata.

3. Siklus III

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi kegiatan guru dan aktivitas belajar

siswa pada silkus II peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa

belum mencapai indikator keberhasilan dan masih ada kelemahan,

maka akan dilanjutkan untuk ke siklus III sebagai bahan perbaikan

dan peningkatan dari siklus II. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan

oleh guru dan peneliti yang direncanakan dalam siklus III.

Aktif dan bisa menyimpulkan pembelajaran sendiri diantaranya:

1) Merubah susunan kelompok kecil atau masyarakat belajar, agar

keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan dan memudahkan

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran dengan mengaitkan

pada dunia nyata.

2) Membimbing siswa yang masih kurang aktif dan yang masih

ramai, dengan cara lebih sering berkeliling untuk membimbing

jalannya belajar.

Perencanaan pada siklus III meliputi : 1). Waktu pelaksanaan;

Materi pelajaran; 3). Metode Pembelajaran; 4). Langkah-langkah

kegiatan; dan 5). Penilaian. Langkah-langkah kegiatan; dan Penilaian.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah guru melakukan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang meliputi kegiatan

pendahuluan dan pretest untuk mengatahui kemampuan awal siswa,

kegiatan inti dan kegiatan penutup pada kegiatan penutup dilakukan

postest. Tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari senin,

tanggal 28 Maret 2011 mulai pukul 10.15 WIB sampai dengan 12.45

WIB. Pembelajaran pada siklus III dengan pendekatan kontekstual

dan merupakan perbaikan dari siklus II, yaitu kekurangan-kekurangan

pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II dibenahi antara guru dan

peneliti yang akan diterapkan pada siklus III ini. Guru mengawali

pembelajaran dengan salam pembuka dan siswa serentak membalas

salam dari guru. Pelajaran dilanjutkan dengan melakukan pretest

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

kemudian guru mendemontrasikan komponen pengapian selama 15

menit dengan bercerita tentang sepeda motor yang mogok saat

melintas dijalan yang banjir kemudian siswa ditugaskan untuk

menemukan masalah yang dialami pada motor tersebut dari sistem

pengapiannya sesuai dengan pemahaman siswa sebelumnya.

Guru membagikan komponen pengapian ke siswa, kemudian

guru membagikan LKS, siswa deberi waktu selama 40 menit untuk

melakukan pengamatan terhadap komponen pengapian yang telah

disajikan guru, siwa diminta untuk melakukan pengamatan membuat

hipotesis dugaan sementara tentang kerusakan yang terjadi pada

komponen pengapian tersebut, siswa mencari data yang relevan dari

buku dan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen

pengapian tersebut. Kemudian guru mendemontrasikan busi yang

mati, dan siswa diberi waktu selama 20 menit untuk mengajukan

pertanyaan tentang busi tersebut, namun sebelumnya guru

memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa, dan guru menunjuk

siswa untuk menjawab.

Guru menciptakan masyarakat belajar dengan membuat

kelompok belajar selama 5 menit yang terdiri dari 6 kelompok,

kemudian dari kelompok tersebut menjadi nara sumber untuk

menjelaskan masalah yang terjadi pada komponen pengapian dan cara

menyelesaikannya selama 25 menit, siswa yang belum paham tentang

masalah komponen pengapian disuruh bertanya pada teman

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

sekelompok, kelompok lain atau mencari sumber buku, kemudian

siswa mencatat hasil semua informasi yang didapat dari teman atau

hasil shearing yang dilakukannya, setelah itu siswa menyampaikan

hasil diskusi kelompok ke siswa lain di depan kelas, dan siswa lain

menanggapinya.

Siswa yang dianggap paling bisa di kelompoknya untuk

dijadikan medel pembelajaran yaitu siswa tersebut menerangkan cara

– cara melakukan pemeriksaan komponen pengapian dan solusinya,

kemudian siswa disuruh memperhatikan model tersebut, kemudian

siswa lain menanggapinya, guru mengumpulkan hasil belajar

kelompok dan memberitahukan kelompok mana yang penyampaian

hasil belajarnya paling bagus dan bisa mengkontruksikan dengan

dunia nyata, kemudian siswa diminta mengerjakan soal postest selama

20 menit, diakhir pembelajaran guru mengucapkan salam dan siswa

menjawab bersamaan.

c. Hasil Observasi

Pengumpulan data dilakukan oleh observer pada saat proses

pembelajaran berlangsung, pada siklus III observasi aktivitas belajar

siswa pada siklus III. Untuk aktivitas bertanya ada tujuh belas siswa

yang bertanya antar teman dan bertanya pada guru, aktivitas

menjawab pertayaan ada dua puluh dua siswa dari empat pertanyaan

yang diajukan oleh guru dan sebelas pertanyaan siswa pada saat

presentasi, aktivitas mengungkapkan ide atau tanggapan ada sembilan

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

siswa dan yang aktif dalam berdiskusi ada dua lima siswa, jadi

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual bisa meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar dan siswa dapat menemukan materi

pelajaran dengan sendiri serta dapat mengaitkan dengan dunia nyata

siswa. Dibawah ini dapat dilihat hasil aktivitas belajar siswa.

Tabel 6. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus III

No Indikator Jumlah siswa Skor Aktivitas (%)

1 Bertanya 19 3

81,25

2 Menjawab pertanyaan 23 4

3 Mengemukakan ide

atau tanggapan

9

2

4 Aktif dalam berdiskusi 28 4

Aktivitas belajar siswa pada siklus III selama proses

pembelajaran berlangsung sangat tinggi, hal itu terlihat pada jumlah

siswa yang melakukan aktivitasnya keseluruhan melampoi indikator

keberhasilan yang ingin dicapai. Hal itu membuktikan bahwa siswa

sudah bisa menyimpulkan materi pelajarannya sendiri. Dalam proses

pembelajaran siswa sudah tidak banyak yang ramai, sehingga

pembelajaran menjadi semakin kondusif peningkatan aktivitas belajar

menjapai 81,25%.

Dari pelaksanaan hasil tes siklus III. tercatat rata - rata nilai

menjadi 7,63. Tes diikuti oleh 30 siswa. Nilai yang di atas standar

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

menjadi 4 siswa. Nilai yang dicapai pada siklus III dengan ketentuan

lebih atau sama dengan 7.0 sesuai dengan nilai minimum ada 22

siswa atau mencapai 80%.

Tabel 7. Nilai tes hasil belajar siklus III

Keterangan/Nilai

SIKLUS III

Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Jumlah peserta tes 30 30

Rata-rata 6,13 7,63 1,97

Σ nilai ≥ 7.0 8 22 14

d. Refleksi

Pada siklus III ini siswa diajak belajar secara berkelompok

dengan lima orang siswa dan dibagi sesuai nomor presensi, dan

mempresentasikan hasil diskusi untuk menyimpulkan materi pelajaran

sendiri dilakukan dengan baik. Kinerja guru dari pembukaan,

memberikan materi dan menutup pelajaran sudah sangat bagus.

Siswa sudah tidak kesulitan dalam menyimpulkan materi

pelajaran pada diri mereka, itu dibuktikan dengan banyaknya siswa

yang bertanya untuk menyamakan pemahaman dan terlihat semakin

kritis.

Kerjasama antar siswa sangat bagus. Hampir semua siswa

menjawab pertanyaan baik dari siswa atau dari guru. Tidak hanya itu

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

siswa dalam mengungkapkan ide juga sudah bagus, artinya siswa tidak

kesulitan dalam menyimpulkan materi pelajaran mereka sendiri.

Kesimpulan siklus III dengan diskusi kelompok, siswa sudah bisa

menyimpulkan materi pelajaran sendiri dengan baik. Berdasarkan

pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus III menunjukkan bahwa

indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah tercapai, maka penelitian

dihentikan pada siklus ini.

C. Pembahasan

Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil

tindakan kelas yang dilakukan. Hal-hal yang dibahas dalam pembahasan

adalah sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis

tindakan. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dan

tanggapan guru mata pelajaran teori perawatan dan perbaikan kelistrikan

otomotif program keahlian teknik sepeda motor A (SM-A) SMK Piri Sleman

Yogyakarta yang terlibat dalam penelitian ini serta diperoleh dari profil kelas

sebelum dan sesudah penelitian.

Pembelajaran yang dilaksanakan dengan pendekatan kontekstual di

SMK Piri Sleman Yogyakarta selama tindakan sudah mengalami

peningkatan. Guru sudah cukup memberikan dorongan dan motivasi kepada

siswa dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa agar aktif dalam

pembelajaran, aktivitas bertanya, aktivitas menjawab pertanyaan dan siswa

aktivitas dalam menghadapi pelajaran yang disampaikan oleh guru serta

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Siklus I

Siklus 2

Siklus 325

50

81

mengkaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata, siswa sudah bisa

mengkonstruksikan pelajaran mereka sendiri.

Aktivitas belajar siswa dalam mata diklat perawatan dan perbaikan

kelistrikan otomotif dapat dilihat saat siswa mengerjakan soal-soal yang

diberikan guru, menjawab pertanyaan guru, maju ke depan kelas untuk

menjelaskan pada siswa lain, memberikan tanggapan tentang jawaban siswa

lain, mengemukakan ide atau tanggapan pada guru, membuat kesimpulan

materi baik secara mandiri atau kelompok dan aktif memanfaatkan sumber

belajar yang ada di sekitar.

Peningkatan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan pembenahan gaya

mengajar guru yaitu: sebelum penelitian tindakan guru mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran yang konvensional yaitu guru yang aktif

dalam pembelajaran kemudian diganti dengan pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

kontekstual. Aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami

peningkatan.

Gambar 2: Grafik persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

Penjelasan dari grafik di atas dapat dikemukakan bahwa dengan

pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

7,13

6,43

7,63

sebelum tindakan, tindakan siklus I sampai tindakan siklus III aktivitas belajar

siswa terjadi peningkatan dan telah melebihi indikator keberhasilan yaitu

mencapai 81,25%.

Berdasarkan peningkatan banyaknya aktivitas siswa tersebut

menunjukkan bahwa pembelajaran teori perawatan dan perbaikan kelistrikan

otomotif melalui pendekatan kontekstual dapat membuat siswa semakin aktif

dan siswa dapat menyimpulkan materi pelajaran sendiri dengan dikaitkan pada

dunia nyata.

Hasil belajar meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas belajar

siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat direkam dengan

diadakannya tes hasil belajar berupa tes akhir(postest). Tes akhir

(postest)dilakukan pada akhir pembelajaran untuk dapat mengetahui seberapa

besar siswa dapat menangkap dan memahami materi. Hasil belajar siswa dari

data observasi, siklus 1, sklus 2 dan siklus 3 mengalami peningkatan, sehingga

dengan metode pembelajaran kontekstual para siswa dapat lebih memahami

materi dalam proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa sangat

dipengaruhi oleh pembelajaran kontekstual karena berkaitan langsung dengan

apa yang dialami siswa dalam kehidupan sehari hari.

Gambar 3: Grafik nilai rata-rata hasil belajar

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Penerapan pembelajaran menggunakan metode kontekstual

meningkatkan keaktifan positif siswa hal itu dapat di lihat dari tiap

siklus keaktifan siswa yang positif meningkat dari siklus I sebesar 25%,

siklus II sebesar 50%dan siklus III sebesar 81% Pembelajaran juga lebih

efektif dengan ditunjukkan siswa cepat beradaptasi dari pembelajaran

pasif menjadi pembelajaran yang aktif.

2. Penerapan pembelajaran menggunakan metode kontekstual dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas kelas XI-A Teknologi Sepeda

motor (SM-A) SMK PIRI 1 Sleman. Hasil belajar tersebut dibuktikan

dengan peningkatan hasil rata-rata nilai tes akhir pada akhir setiap siklus

selalu meningkat, yaitu nilai rata-rata siklus 1 sebesar 6,43, siklus 2

sebesar 7,13 dan siklus 3 sebesar 7,63. Jadi dengan semakin

meningkatnya keaktifan positif siswa juga meningkatkan hasil belajar

siswa.

B. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran

melalui strategi pembelajaran kontekstual pada mata diklat perawatan dan

perbaikan kelistrikan otomotif baru diterapkan pada materi melakukan

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

perbaikan sistem pengapian. Sehingga diharapkan untuk kedepannya model

pembelajaran ini dapat diaplikasikan pada materi-materi yang lain

C. Implikasi

Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan, bahwa untuk memperoleh

kualitas pembelajaran yang baik harus selalu diciptakan interaksi langsung

antar individu dengan cara melihat hasil tes awal. Dimana hasil tes awal

setiap individu dijadikan acuan dalam penyelesaian suatu permasalahan

dalam pembelajaran dengan diskusi. Dengan kata lain dalam suatu kelompok

diskusi siswa ada yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah, sehingga

mampu berinteraksi dan saling membantu dalam penyelesaian suatu masalah.

Penerapan model pembelajaran kontekstual ini dapat digunakan sebagai

acuan dalam pembelajaran perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif di

lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan karena dapat meningkatkan aktivitas

dan prestasi belajar siswa.

D. Saran

1. Kepada siswa, agar selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran kontekstual

berlangsung, diantaranya aktif dalam berdiskusi, bertanya, mengemukakan

ide atau tanggapan dan aktif dalam menjawab pertanyaan.

2. Kepada para guru mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan

otomotif, agar mencoba menerapkan pembelajaran kontekstual sebagai

alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

3. Kepada pihak sekolah, agar mencoba mengembangkan pembelajaran

kontekstual sebagai upaya pengembangan sekolah, utamanya untuk

peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

DAFTAR PUSTAKA

Sardiman, A M. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Nurhadi, dkk. (2004). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning/CTL) dalam penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press.

Madya dan Suwarsih. (1994). Panduan Penelitian Tindakan.Yogyakarta:

Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sumadi Suryabrata (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta:Raja Grafindo Persada

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Eline,B.,Jhonson (2002). Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC.

Rose, Colin&Nichel,Malcolm J (2002) Accelerated learning for the 21st century

(belajar cepat abad 21). Bandung: Nuansa.

Saifuddin Azwar. (1996). Fungsi dan pengembangan tes prestasi. Ygyakarta:

Pustaka Pelajar Offet.

Depdiknas (2002) Pendekatan Kontekstual (contextual teaching and

learning(CTL). Jakarta: Dirjen Dikdasmen Pendidikan Kejuruan Pertama.

Dimyati dan Mudjiono (2002). Belajar dan Pembelajarannya. Cet.2. Jakarta: PT

Renika Cipta.

Zainal Arifin. (1990). Metode Mengajar (Evaluasi Instruksional, Prinsip, Teknis,

Prosedur). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Azwar Saifuddin. (1997). Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djali, H. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Perkasa.

Azwar Saifuddin. (1998). Tes Prestasi (Fungsi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Hasibuan dan Moedjiono. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nasution, S. (1992). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Bandung : Penerbit Bumi Angkasa.

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 105: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 106: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 107: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 108: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 109: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

AHMAD HARDI , Bc.IP, SH, MM NIP

040 066 158

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

SILABUS KOMPETENSI KEJURUAN (PPKO) NAMA SEKOLAH : SMK PIRI SLEMAN MATA DIKLAT : Perawatan dan Perbaikan Kelistrikan Otomotif KELAS / SEMESTER : XI/2 STANDAR KOMPETENSI : 14. Melakukan perbaikan ringan pada rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen KODE KOMPETENSI : 021.KK.14 ALOKASI WAKTU : 24 x 45 menit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KKM MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR TM PS PI

14.1 Mengindentifikasi sistem kelistrikan dan instrumen

Komponen sistem kelistrikan dan instrumen diamati secara cermat

Komponen-komponen sistem kelistrikan dan instrumen diamati secara cermat

Fungsi sistem kelistrikan dan instrumen dipahami secara benar

Prinsip kerja rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen dipahami dengan benar

Cara kerja sistem kelistrikan dan instrumen dipahami secara benar

7.00 Fungsi dari sistem kelistrikan dan instrumen

Prinsip kerja sistem kelistrikan dan instrumen

Fungsi sistem kelistrikan dan instrumen rangkaian sistem kelistrikan dan

instrumen prosedur identifikasi sistem kelistrikan

dan instrumen ohm,volt,amper lampu relay flaser saklar/panel kontrol indikator sistem kelistrikan kabel standar/kabel body meter bensin hukum ohm

Menjelaskan prinsip dasar sistem kelistrikan dan instrumen

mengamati komponen sistem kelistrikan dan instrumen

menjelaskan fungsi dari sistem kelistrikan dan instrumen beserta komponen-komponennya

menjelaskan prinsip kerja sistem kelistrikan dan instrumen

mempelajari rangkaian pada sistem kelistrikan dan instrumen

mendiskusikan hubungan antara ohm,volt,dan ampere

Tes Tertulis Tes Lisan Penugasan Unjuk Kerja

4 2(2) 2(4) Modul sistem kelistrikan dan instrumen

Modul accesoris sepeda motor

Spesifikasi teknis sistem kelistrikan dan instrumen sesuai jenis kendaraan

Jobsheet sistem kelistrikan

Job sheet instrumen dan accessoris

Unit Sepeda motor

White board Lembar kerja Gambar konstruksi

14.2 Mendiagnosis gangguan pada rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen

Komponen sistem sistem kelistrikan dan instrumen diperiksa dengan benar

komponen sistem kelistrikan dan instrumen dibongkar sesuai dengan prosedur yang benar

Menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem sistem kelistrikan dan instrumen pengisian

7.00 Prosedur trouble shooting sistem kelistrikan dan instrumen

Prosedur diagnosa sistem kelistrikan dan instrumen Pengukuran tegangan output kumparan pengisian

ohm,volt,amper lampu relay flaser saklar/panel kontrol

Spesifikasi teknis sistem sistem kelistrikan dan instrumen sesuai dengan pabrikan

Menguji kerja sistem kelistrikan dan instrumen

Mencari kerusakan yang terjadi pada sistem kelistrikan dan instrumen

Melakukan pengamatan lengsung terhadap komponen-komponen sistem kelistrikan dan instrumen

Melakukan pengukuran komponen-komponen sistem kelistrikan dan instrumen

Menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem kelistrikan dan instrumen

Membandingkan hasil praktek dengan spesifikasi teknis sesuai dengan jenis sepeda motor yang ada

Menentukan langkah perbaikan sesuai dengan mengikuti

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

4 2(2) 2(4) Modul sistem kelistrikan dan instrumen

Modul accesoris sepeda motor

Spesifikasi teknis sistem kelistrikan dan instrumen sesuai jenis kendaraan

Jobsheet sistem kelistrikan

Job sheet instrumen dan accessoris

Unit Sepeda motor

White board Lembar kerja Gambar konstruksi

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

prosedur

14.3 Memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen.

Komponen sistem kelistrikan dan instrumen diperiksa sesuai buku manual

Komponen sistem kelistrikan dan instrumen diperbaiki sesuai buku manual

Komponen sistem kelistrikan dan instrumen diganti sesuai dengan prosedur yang benar apabila terjadi kerusakan

sistem kelistrikan dan instrumen diuji dengan benar

Prosedur pemeriksaan sistem kelistrikan dan instrumen

Prosedur perbaikan sistem kelistrikan dan instrumen

Memeriksa komponen sistem kelistrikan dan instrumen

Memperbaiki komponen sistem kelistrikan dan instrumen Mengukur tegangan pengsian

Melakukan pemeriksaan komponen sistem kelistrikan dan instrumen

Melakukan pengukuran komponen sistem kelistrikan dan instrumen

Mempelajari cara memperbaiki komponen-komponen sistem kelistrikan dan instrumen dari buku manual

Melaksanakan perbaikan komponen sistem kelistrikan dan instrumen

Melaksanakan pengukuran komponen sistem kelistrikan dan instrumen

Mengganti komponen sistem kelistrikan dan instrumen yang rusak

Menguji sistem kelistrikan dan instrumen

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

4 2(2) 2(4) Modul sistem kelistrikan dan instrumen

Modul accesoris sepeda motor

Spesifikasi teknis sistem kelistrikan dan instrumen sesuai jenis kendaraan

Jobsheet sistem kelistrikan

Job sheet instrumen dan accessoris

Unit Sepeda motor

White board Lembar kerja Gambar konstruksi

Mengetahui, Kepala Sekolah

Drs. H. Asrori, MA NIP. 1980923 198703 1 004

Sleman,16 Agustus 2010 Guru Mata Pelajaran

Aris Sulistiyanto, S. Pd. T. NIP.

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK PIRI SLEMAN MATA DIKLAT : Perawatan dan Perbaikan Kelistrikan Otomotif KELAS / SEMESTER : XI/1 STANDAR KOMPETENSI : 15. Melakukan perbaikan sistem starter KODE KOMPETENSI : 021.KK.15 ALOKASI WAKTU : 14 x 45 menit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KKM MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI

15.1 Mengidentifikasi komponen sistem starter

Komponen sistem starter dijelaskan dengan sesuai dengan informasi manual

Jenis system starter dijelaskan sesuai dengan informasi manual

Cara kerja motor starter dijelaskan sesuai dengan benar

7.00 Motor starter

Switch starter

Jenis jenis system starter

Cara kerja motor starter

Penjelasan fungsi sistem starter

Mengamati sistem dan komponen motor starter

Mempelajari komponen-komponen sistem stater

Mempelajari fungsi komponen-komponen motor starter

Mempelajari jenis jenis system starter

Mempelajari cara kerja system starter menurut buku manual

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

2 1(2) 1(4) Modul sistem starter

Spesifikasi teknis sistem starter sesuai jenis kendaraan

Jobsheet perbaikan sistem starter

Unit sepeda motor

LCD

Laptop

Whiteboard Lembar kerja Gambar

konstruksi

15.2 Mendniagnosis gangguan pada system starter

Pemeriksaan rangkaian sistem starter dijelaskan dengan benar

Pemeriksaan komponen-komponen rangkaian starter dijelaskan dengan benar

7.00 Prosedur pemeriksaan rangkaian sistem starter

Prosedur pemeriksaan komponen-komponen rangkaian starter

kerusakan rangkaian sistem starter

Melaksanakan pemeriksaan rangkaian sistem starter dengan benar

Mendiskusikan hasil pemeriksaan rangkaian system starter

Melaksanakan pemeriksaan komponen sistem starter

Mendiskusikan macam kerusakan system starter

Tes Tertulis Tes Lisan Penugasan Unjuk Kerja

2 1(2) 1(4) Modul sistem starter

Spesifikasi teknis sistem starter sesuai jenis kendaraan

Jobsheet perbaikan sistem starter

Unit sepeda motor

Whiteboard Lembar kerja Gambar

konstruksi

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KKM MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI

15.3 Memperbaiki gangguan system starter

Perbaikan rangkaian sistem starter dilakukan sesuai SOP

Perbaikan komponen-komponen sistem starter dilakukan sesuai SOP

7.00 Prosedur perbaikan rangkaian system starter

Prosedur perbaikan komponen komponen sistem starter

Melakukan pemeriksaan komponen sistem starter

Melakukan pengukuran komponen sistem starter

Mempelajari cara memperbaiki komponen-komponen sistem starter dari buku manual

Melaksanakan perbaikan komponen sistem starter

Mengganti komponen sistem starter yang rusak

Menguji sistem starter dengan tanpa beban dan menguji starter dengan beban

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

4 1(2) 1(4) Modul sistem starter

Spesifikasi teknis sistem starter sesuai jenis kendaraan

Jobsheet perbaikan sistem starter

Unit sepeda motor

Whiteboard Lembar kerja Gambar

konstruksi

Mengetahui, Kepala Sekolah

Drs. H. Asrori, MA NIP. 1980923 198703 1 004

Sleman,16 Agustus 2010 Guru Mata Pelajaran Aris Sulistiyanto, S. Pd. T. NIP.

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK PIRI SLEMAN MATA DIKLAT : Perawatan dan Perbaikan Kelistrikan Otomotif KELAS / SEMESTER : XI/2 STANDAR KOMPETENSI : 16. Melakukan perbaikan sistem pengisian KODE KOMPETENSI : O21.KK.16 ALOKASI WAKTU : 14 x @ 45 menit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KKM MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI

16.1 Mengidentifikasi komponen system pengisian

Fungsi sistem pengisian dijelaskan dengan benar

Komponen-komponen sistem pengisian diidentifikasi dengan

benar

Cara kerja sistem pengisian

dijelaskan dengan benar

7.00 Fungsi sistem pengisian

Identifikasi komponen-komponen sistem pengisian

Cara kerja sistem pengisian

Sistem pengisian fasa tunggal

Mempelajari fungsi sistem pengisian dari buku manual

Mengidentifikasi komponen komponen sistem pengisian baterai

Mempelajari cara kerja sistem pengisian

Test lisan Penugasan Portofolio

2 1(2) 1(4) Modul sistem pengisian baterai

Spesifikasi pabrikan sistem pengisian sesuai jenis kendaraan

Jobsheet perbaikan sistem pengisian

Unit sepeda motor

Multimetere Whiteboard Lembar kerja Gambar

konstruksi

16.2 Mendiagnosis gangguan pada system pengisian

Komponen sistem pengisian diperiksa dengan benar

komponen sistem pengisian dibongkar sesuai dengan prosedur yang benar

Menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem pengisian

7.00 Prosedur trouble shooting sistem pengisian

Prosedur diagnosa sistem pengisian

Pengukuran tegangan output kumparan pengisian

Rectifier/dioda/kiprok

Arus pengisian

Spesifikasi teknis sistem pengisian sesuai dengan pabrikan

Menguji kerja sistem pengisian

Mencari kerusakan yang terjadi pada sistem pengisian

Melakukan pengamatan lengsung terhadap komponen-komponen sistem pengisian

Melakukan pengukuran komponen-komponen sistem pengisian

Menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem pengisian

Membandingkan hasil praktek dengan spesifikasi teknis sesuai dengan jenis sepeda motor yang ada

Menentukan langkah perbaikan sesuai dengan prosedur yang benar

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

2 1(2) 1(4) Modul sistem pengisian baterai

Spesifikasi pabrikan sistem pengisian sesuai jenis kendaraan

Jobsheet perbaikan sistem pengisian

Unit sepeda motor

Multimetere Whiteboard Lembar kerja Gambar

konstruksi

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KKM MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI

16.3 Memperbaiki gangguan system pengisian

Komponen Sistem pengisian diperiksa sesuai buku manual

Komponen sistem pengisian diperbaiki sesuai buku manual

Komponen sistem pengapian diganti sesuai dengan prosedur yang benar apabila terjadi kerusakan

Sistem pengapian diuji dengan benar

7.00 Prosedur pemeriksaan sistem pengisian baterai

Prosedur perbaikan sistem pengisian baterai

Memeriksa komponen sistem pengisian

Memperbaiki komponen sistem pengisian

Mengukur tegangan pengsian

Mengukur amper pengisian

Mengukur tahanan rectifier

Mengukur tahanan kumparan pengisian (alternator)

Electrolit baterai

Melakukan pemeriksaan komponen sistem pengisian baterai

Melakukan pengukuran komponen sistem pengisian baterai

Mempelajari cara memperbaiki komponen-komponen sistem pengisian dari buku manual

Melaksanakan perbaikan komponen sistem pengisian

Melaksanakan pengukuran tahanan kumparan pengisian (alternator)

Melaksanakan pengukuran tahanan rectifier/kiprok

Mengganti komponen sistem pengisian yang rusak

Menguji sistem pengisian

Mempelajari pengukuran tegangan alternator dengan menggali dari buku petunjuk praktek

Mempelajari pengukuran amper pengisian dari buku petunjuk praktek

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

4 1(2) 1(4) Modul sistem pengisian baterai

Spesifikasi pabrikan sistem pengisian sesuai jenis kendaraan

Jobsheet perbaikan sistem pengisian

Unit sepeda motor

Multimetere

LCD

Laptop Lembar kerja Gambar

konstruksi

whiteboard

Mengetahui, Kepala Sekolah

Drs. H. Asrori, MA NIP. 1980923 198703 1 004

Sleman,16 Agustus 2010 Guru Mata Pelajaran

Aris Sulistiyanto, S. Pd. T. NIP.

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK PIRI SLEMAN MATA DIKLAT : Perawatan dan Perbaikan Kelistrikan Otomotif KELAS / SEMESTER : XI/1 STANDAR KOMPETENSI : 17. Melakukan perbaikan sistem pengapian KODE KOMPETENSI : 021.KK.17 ALOKASI WAKTU : 21 x 45 menit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KKM MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR TM PS PI

17.1 Mengindentifikasi komponen sistem pengapian

Fungsi sistem pengapian dijelaskan dengan benar

Komponen-komponen sistem

pengapian konvensional dan

elektronik (CDI=capasitor discharge

Ignition) diidentifikasi dengan benar

Cara kerja sistem pengapian

konvensional dan elektronik (CDI=

capasitor discharge ignition) dijelaskan dengan benar

7.00 Fungsi sistem pengapian

Identifikasi komponen-komponen sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik (CDI=capasitor discharge ignition)

Cara kerja/prinsip kerja sistem pengapian konvensional dan pengapian electronik (CDI=capasitor discharge ignition)

Pengapian sumber AC dan DC

CDI 3 pin

CDI 5 pin

CDI 7 pin

Mempelajari fungsi sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition) dari buku manual

Mengamati komponen-komponen sistem pengapian konvensional dan elektronik

Mengidentifikasi komponen komponen sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition)

Mempelajari cara kerja sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition)

Membedakan antara sistem pengapian konvensional dengan pengapian elektronik

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

4 2(2) 1(4) Modul sistem pengapian konvensional

Modul sistem pengapian elektronik (CDI=capasitor discharge ignition)

Job sheet sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik

Spesifikasi teknis pabrikan sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik’

Unit sepeda motor

Spesial tool

White board

Lembar kerjaGambar konstruksi

17.2 Mendiagnosis gangguan pada sistem pengapian

Komponen sistem pengapian konvensional dan electronik (CDI= capasitor discharge ignition) diperiksa dengan benar

komponen sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition) dibongkar sesuai dengan prosedur yang benar

Menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan pengapian electronik (CDI= capasitor discharge ignition)

7.00 Prosedur trouble shooting sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition)

Prosedur diagnosa sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition)

Timing ignition

Pengukuran tahanan primari coil dan sekundary coil

Pengukuran tegangan output exiter

Pengukuran celah platina

Pengukuran CDI unit

Spesifikasi teknis sistem pengapian konvensional dan sistem pengapian elektronik sesuai dengan pabrikan

Menguji kerja sistem pengapian konvensional maupun pengapian elektronik

Mencari kerusakan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan sistem pengapian elektronik

Mengamati langsung terhadap komponen-komponen sistem pengapian konvensioanal dan pengapian konvensional

Melakukan pengukuran komponen-komponen sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik

Menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik

Menganalisa kerusakan yang

Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Unjuk Kerja

4 2(2) 1(4) Modul sistem pengapian konvensional

Modul sistem pengapian elektronik (CDI=capasitor discharge ignition)

Job sheet sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik

Spesifikasi teknis pabrikan sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik’

Unit sepeda motor

Spesial tool

White board

Multimeter

Timinglight

Feeler gauge Lembar kerja Gambar konstruksi

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

terjadi pada sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik

Membandingkan hasil praktek dengan spesifikasi teknis sesuai dengan jenis sepeda motor yang ada

Menentukan langkah perbaikan sesuai dengan prosedur

17.3 Memperbaiki gangguan sistem pengapian

Komponen Sistem pengapian diperiksa sesuai buku manual

Komponen sistem pengapian diperbaiki sesuai buku manual

Prosedur pemerikasaan sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition)

Prosedur perbaikaa sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik (CDI =kapasitor discharge ignition)

Timing ignition

Pengukuran tahanan primari coil dan sekundary coil

Pengukuran tegangan output exiter

Tahanan Kumparan pengapian (spull)

kemagnetan

Pengukuran celah platina

Pengukuran CDI unit

Spesifikasi teknis sistem pengapian konvensional dan sistem pengapian elektronik sesuai dengan pabrikanMemeriksa komponen sistem pengapian

Test jalan

Mengamati langsung terhadap komponen-komponen sistem pengapian konvensioanal dan pengapian konvensional

Melakukan pengukuran komponen-komponen sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik

Menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik

Melaksanakan pengukuran komponen-komponen pengapian (baterai/spull,CDI/platina, ignition coil,busi)

Melaksanakan perbaikan komponen-komponen sistem pengapian konvensional dan elektronik

Memeriksa saat pengapian

Test lisan Penugasa Laporan praktik

4 2(2) 1(4) Modul sistem pengapian konvensional

Modul sistem pengapian elektronik (CDI=capasitor discharge ignition)

Job sheet sistem pengapian konvensioanal dan pengapian elektronik

Spesifikasi teknis pabrikan sistem pengapian konvensional dan pengapian elektronik’

Unit sepeda motor

Spesial tool

White board

Multimeter

Timinglight

Feeler gauge

Lembar kerja

Gambar konstruksi

Mengetahui, Kepala Sekolah

Drs. H. Asrori, MA NIP. 1980923 198703 1 004

Sleman,16 Agustus 2010 Guru Mata Pelajaran

Aris Sulistiyanto, S. Pd. T. NIP.

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 119: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Siklus I

Mata Diklat : PPKO

Standar Kompetensi : Melakukan perbaikan sistem pengapian

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi komponen sistem pengapian

Satuan Pendidikan : SMK

Kelas / semester : XI/Genap

Model Pembelajaran : Siklus Belajar

Alokasi Waktu : 4 jam

II. Indikator:

1 Siswa mempu menjelaskan fungsi sistem pengapian

2 Siswa mampu memahami komponen-komponen sistem pengapian konvensional dan elektronik

3 Siswa mampu menjelaskan cara kerja sistem pengapian konvensional dan elektronik

III. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan fungsi dari komponen-komponen system pengapian.

2. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

IV. Materi Pokok

1. Fungsi sistem pengapian

2. Komponen sistem pengapian

V. Metode Pembelajaran

Penbelajaran Kontekstual, dikaitkan dengan dunia nyata, demontrasi, diskusi, praktik dan presentasi.

VI. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN WAKT

U

A. Pendahuluan

Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta mengerjakan

soal pretes.

Guru menanyakan apa alasan siswa mengampil jurusan teknik

sepeda motor.

Pekerjaan apa yang diinginkan siswa setelah lulus dari SMK.

20’

10’

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

a. Demonstrasi

1. Guru meletakkan korek gas di atas meja. Selanjutnya

menanyakan pada siswa

- kalian tahu alat ini ?

- mengapa alat ini dapat menghasilkan api atau percikan bunga

api ketika roda gir di putar?

2. Guru mengambil korek gas tersebut lalu memutar roda,

sehingga korek mengeluarkan api atau percikan api.

Selanjutnya guru menanyakan pada siswa “apa yang

menyebabkan korek gas ini dapat menyala atau keluar

percikan api?

3. Guru menampung semua jawaban siswa beserta alasannya.

diharapkan akan muncul jawaban karena ada suatu rangkaian

atau komponen pada korek gas menyababkan korek gas

tersebut dapat menyala atau keluar percikan bunga api’).

B. Kegiatan inti

a. konstruktivisme

pada langkah ini guru memberi kesempatan siswa menemukan

dan menerapkan idenya sendiri, siswa diberikan tugas berdiskusi

secara kelompok diberikan gambar komponen tanpa rangkaian,

kemudian siswa diminta untuk melengkapi dan menjelaskan cara

kerja komponen sesuai apa yang telah diketahuinya ( tanpa

keterangan secara detail) kemudian hasilnya di diskusikan secara

kelompok

b. Pemodelan (modeling)

guru menyajikan gambar komponen yang belum lengkap,

kemudian guru melengkapi gambar tersebut dan menjelaskan

cara melengkapinya setelah itu dihapus, kemudian siswa diminta

untuk melengkapi kembali sacara indifidu

c. Inkuiri

pada tahapan ini siswa dihadapkan pada komponen pengapian

kemudian siswa diberikan kesempatan untuk melakukan

observasi tentang segala sesuatu tentang pengapian (jalur

kabel,komponen), kemudian guru mempersilahkan murid untuk

bertanya dan siswa membuat hipotesis dugaan sementara tentang

20’

15’

20’

40’

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

komponen pengapian, kemudian siswa diminta ke perpus untuk

mencari data yang relevan dari sumber data yang relevan dan

siswa menyimpulkan hasil akhir pembelajaran.

d. Bertanya

pada bagian ini siswa dihadapkan pada gambar sistem

pengapian, kemudian guru mempersilahkan siswa untuk

mengajukan pertanyaan, namun sebelumnya guru memancing

dengan memberikan pertanyaan tentang pengapian, dengan

menunjuk pada salah satu siswa untuk menjawab.

e. Masyarakat belajar

pada komponen ini guru menciptakan kelompok belajar yang

terdiri dari 6 kelompok kemudian dari kelompok belajar tersebut

siswa disuruh mejadi nara sumber dan menjelaskan fungsi

komponen pengapian secara bergantian kemudian siswa mencatat

informasi yang didapat dari narasumber.

C. Penutup

1) Refleksi

pada langkah ini guru menyuruh siswa unutk mencatat hasil

pembelajaran dibukunya dan guru memberikan tugas untuk

menulis saran pembelajaran yang telah dilakukannya

2) penilaian autentik

guru membagikan soal postest ke siswa yang bertujuan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswanya.

20’

30’

10

20

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Rencana Pembelajaran Siklus II

Mata Diklat : PPKO

Standar Kompetensi : Melakukan perbaikan sistem pengapian

Kompetensi Dasar : Gangguan pada sistem pengapian

Satuan Pendidikan : SMK

Kelas / semester : XI/Genap

Model Pembelajaran : Siklus Belajar

Alokasi Waktu : 4 jam

II. Indikator:

1 Siswa mempu menjelaskan cara memeriksa komponen sistem pengapian konvensional dan

elektronik.

2 Siswa mampu memahami komponen-komponen sistem pengapian konvensional dan elektronik.

3 Siswa mampu menentukan gangguan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan

elektronik.

III. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat memahami fungsi sistem pengapian.

b. Siswa dapat mengetahui dan memeriksa komponen-komponen sistem pengapian.

c. Dapat lebih aktif dalam pembelajaran.

IV. Materi Pokok

Pemeriksaan sistem pengapian

V. Metode Pembelajaran

Penbelajaran Kontekstual, dikaitkan dengan dunia nyata, demontrasi, diskusi, praktik dan presentasi.

VI. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN WAKT

U

A. Kegiatan Pendahuluan

- Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta mengerjakan

soal pretest.

- Apa yang anda lakukan ketika merasakan sakit?

- Apa yang dilakukan dokter ketika memeriksa sakit anda?

20’

10’

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Demonstrasi

Guru menunjukkan kepada siswa bahwa korek gas yang dipegang

tidak dapat mengeluarkan bunga api dan tidak bisa menyala

Guru bertanya:

- Mengapa korek gas ini tidak dapat menyala atau mengeluarkan

bunga api?

- Bagaimana cara mencari kerusakan pada korek gas ini?

Diharapkan siswa menjawab:

- Karena ada rangkaian yang rusak atau komponen yang rusak

Guru menunjukkan kebenaran jawaban siswa dengan melakukan

demonstrasi .

Guru menegaskan pada siswa bahwa komponen sistem pengapian

juga bisa mengalami kerusakan-kerusakan, sehingga perlu

dilakukan perbaikan ataupun perawatan bahkan ada yang harus di

ganti.

B. Kegiatan inti

1) kontruktivisme

pada langkah ini guru memulai dengan menjelaskan materi ajar

siklus II dilakukan oleh guru dengan mendemontrasikan cara

mengukur dan mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada

komponen komponen pengapian sepeda motor. Sesekali guru

memberi pertanyaan kemudian siswa menjawab berdasarkan apa

yang siswa ketahui sebelumnya, tapi siswa menjawab bersamaan.

2) Pemodelan

pada langkan ini guru memperagakan cara melakukan

pemeriksaan pada sistem pengapian dan siswa harus

memperhatikan dengan teliti apa saja yang dilakukan guru ketika

memeriksa gangguan pada sistem pengapian

3) Inkuiri

pada langkah ini siswa dihadapkan pada stand pengapian,

kemudian guru menjelaskan bahwa komponen pengapian pada

stand tidak berfungsi, kemudian siswa diminta untuk melakukan

observasi tentang komponen dan fungsi komponen sarta jalur

kabel ke masing – masing komponen, guru mempersilahkan siswa

untuk bertanya jika masih ada yang belum jelas, kemudian siswa

membuat dugaan penyebab busi tidak keluar percikan bunga api

selanjutnya siswa melakukan pengumpulan data yaitu dengan

melakukan pengecekan kabel dan pengukuran komponen untuk

25’

15’

20

40

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

menyakinkan bahwa dugaan tersebut benar atau salah, kemudian

siswa menyimpulkannya.

4) Bertanya

pada langkah ini guru member kesempatan kesiswa untuk

bertanya tentang kegiatan yang telah dilakukannya, kemudian

guru bertanya pada siswa tentang fungsi komponen dan cara

memeriksanya, siswa diminta menjawab pertanyaan dari guru

sesuai urutan tempat duduk, hal ini bertujuan untuk mengecek

pemahaman siswa, membangkitkan respon kepada siswa,

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa.

5) Masyarakat

belajar pada langkah ini guru membuat kelompok belajar

kemudian dari kelompok tersebut siswa saling bertukar informasi

atau shearing tentang cara memperbaiki sistem pengapian sesuai

dengan pemahaman mereka baik dengan kelompoknya atau

dengan kelompok lain kemudian siswa memahami dan mencatat

informasi yang didapat dari shearing atau diskusi tersebut.

C. Penutup

1) Refleksi pada langkah ini guru menyanyakan bagian

mana yang belum paham, kemudian siswa diminta

mencatat apa yang telah siswa pahami dan ketahui.

2) kemudian guru melakukan penilaian yang sebenarnya

pada langlah ini guru memberikan soal postest ke siswa

untuk mengetahui peningkatan hasil siswa.

-

20

30’

10’

20

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Rencana Pembelajaran Siklus III

Mata Diklat : PPKO

Standar Kompetensi : Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian

Kompetensi Dasar : Memperbaiki gangguan sistem pengapian

Satuan Pendidikan : SMK

Kelas / semester : XI/Genap

Model Pembelajaran : Siklus Belajar

Alokasi Waktu : 4 x 45

II. Indikator:

1. Komponen sistem pengapian di periksa sesuai buku manual.

2. Komponen sistem pengapian diperbaiki sesuai buku manual.

III. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan cara memeriksa sistem pengapian.

2. Siswa dapat menjelaskan cara memperbaiki komponen system pengapian sesuai buku manual.

3. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

IV. Materi Pokok

1. Pemeriksaan komponen pengapian.

2. Perbaikan komponen system pengapian.

V. Metode Pembelajaran :

Penbelajaran Kontekstual, dikaitkan dengan dunia nyata, demontrasi, diskusi, praktik dan presentasi.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

D. Kegiatan Pendahuluan

- Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa diminta

mengerjakan soal pretes.

- Apa yang anda lakukan ketika merasakan sakit?

- Apa yang dilakukan dokter ketika memeriksa sakit anda?

Demonstrasi

Guru menunjukkan kepada siswa bahwa korek gas yang

dipegang tidak dapat mengeluarkan bunga api dan tidak bisa

menyala

Guru bertanya:

- Mengapa korek gas ini tidak dapat menyala atau

mengeluarkan bunga api?

20’

10’

25’

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

- Bagaimana cara mencari kerusakan pada korek gas ini?

Diharapkan siswa menjawab:

- Karena ada rangkaian yang rusak atau komponen yang

rusak.

Guru menunjukkan kebenaran jawaban siswa dengan

melakukan demonstrasi.

Guru menegaskan pada siswa bahwa komponen sistem

pengapian juga bisa mengalami kerusakan-kerusakan,

sehingga perlu dilakukan perbaikan ataupun perawatan

bahkan ada yang harus diganti.

E. Kegiatan inti

1) Kontruktivisme

Pada langkah ini guru mendemontrasikan komponen

pengapian dengan bercerita tentang sepeda motor yang

mogok saat melintas dijalan yang banjir kemudian siswa

ditugaskan untuk menemukan masalah yang dialami pada

motor tersebut dari sistem pengapiannya sesuai dengan

pemahaman siswa.

2) Pemodelan.

Pada tahapan ini guru menunjuk siswa yang dianggap paling

bisa di kelompoknya untuk dijadikan medel pembelajaran

yaitu siswa tersebut menerangkan cara – cara melakukan

pemeriksaan komponen pengapian dan solusinya, kemudian

siswa disuruh memperhatikan model tersebut, kemudian

siswa lain menanggapinya.

3) Inkuiri

pada langkah ini guru membagikan komponen pengapian ke

siswa, kemudian guru membagikan LKS kemudian siswa

melakukan pengamatan terhadap komponen pengapian yang

telah disajikan guru, siwa diminta untuk melakukan

pengamatan membuat hipotesis dugaan sementara tentang

kerusakan yang terjadi pada komponen pengapian tersebut,

kemudian siswa mencari data yang relevan dari buku dan

dengan melakukan pengukuran terhadap komponen

pengapian tersebut. terhadap komponen pengapian

kemudian siswa diminta

4) Bertanya:

guru mendemontrasikan busi yang mati, kemudian siswa

15’

20’

40’

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang busi tersebut,

namun sebelumnya guru memberikan pertanyaan pancingan

kepada siswa, dan guru menunjuk siswa untuk menjawab.

5) Masyarakat belajar

Pada langkah ini guru menciptakan kelompok belajar yang

terdiri dari 6 kelompok, kemudian dari kelompok tersebut

menjadi narasumber untuk menjelaskan masalah yang terjadi

pada komponen pengapian dan cara menyelesaikannya, siswa

yang belum paham tentang masalah komponen pengapian

disuruh bertanya pada teman sekelompok atau kelompok lain

atau mencari sumber buku, kemudian siswa mencatat hasil

semua informasi yang didapat dari teman atau hasil shearing

yang dilakukannya, kemudian siswa menyampaikan hasil diskusi

kelompok ke siswa lain di depan kelas, dan siswa lain

menanggapinya.

F. Penutup

1. Refleksi pada langkah ini, guru mengajak siswa mengingat apa

yang telah dipelajarinya dan mencatat kemudian siswa

menghubungkannya dengan dunia nyata.

2. Penelaian

siswa diminta mengerjakan soal postest

20’

30’

10’

20’

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah

Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa

DARTAR NILAI SISWA

No Nama SIswa Siklus I Siklus II Siklus III

pretest postest pretest postest pretes posttest

1 Afr 5 5,5 5,5 7,5 6 7

2 Arn 4,5 5,5 6,5 7,5 6,5 7,5

3 Ari 4 6,5 6 7 6,5 7,5

4 Bnd 5,5 6 7 7,5 7 8

5 Chy 5 6,5 5 6,5 6,5 7,5

6 Den 6,5 6,5 6 6,5 6 7,5

7 Did 6 7 6,6 7,5 6 7,5

8 Dod 4,5 6,5 6,6 7 6,5 6,5

9 Don 5,5 6,5 6,5 6,5 6,5 7

10 Est 6,5 6 6,5 7 6 7,5

11 Her 6 7,5 7 7,5 6,5 8,65

12 Hen 4 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5

13 Her 5,5 5,5 6 7,5 6 7

14 Hut 4,5 5 6 7 6,5 7,5

15 Jaal 5,5 6 6 6,5 6 6,5

16 Lut 6 6 6,5 7,5 7 7

17 Bdi 6 7,5 6 7 6,5 7

18 Riz 6,5 6,5 6,5 6,5 7 7,5

19 Muh 5 7,5 7 8 6 6,5

20 Nur 4,5 6,5 6 7 6,5 8

21 Rah 5 5 6,5 7 6 7

22 Roh 7 5,5 5,5 6 6 7,5

23 Rom 5,5 7 7 7,5 6 7

24 Ros 4,5 6,5 6 6,5 6,5 7,5

25 Sep 4,5 6,5 6,5 6,5 7 6,5

26 Son 5,5 6,5 6 7,5 7 8

27 Sup 6,5 6,5 6 8 6,5 7,5

28 Tot 4 7 6,5 7,5 6,5 7,5

29 Wib 6,5 7,5 6,5 7 6 8,5

30 Yan 4 5,5 7 7,5 7 7,5

Sleman,……..

Guru Mata Pelajaran

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 130: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 131: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 132: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 133: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 134: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 135: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 136: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 137: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 138: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 139: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah
Page 140: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA … · mata diklat perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK PIRI Sleman setelah