57
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON PENGURANGAN (POHRANG) SISWA KELAS I MI/SD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: WINDI YANTI NIM 11150183000051 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON

PENGURANGAN (POHRANG) SISWA KELAS I MI/SD

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

WINDI YANTI

NIM 11150183000051

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2020

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,
Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,
Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

i

ABSTRAK

WINDI YANTI (11150183000051), Upaya Meningkatan Pemahaman Konsep Pengurangan dengan Alat Peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) Siswa Kelas I MI/SD. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari peningkatan pemahaman konsep dengan menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Penelitian ini dilakukan di SDN Sudimara 7 Ciledug, Tangerang pada tahun pelajaran 2019/2020. Pengumpulan data pemahaman konsep pengurangan dilakukan dengan menggunakan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman konsep pengurangan siswa dengan menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG). Dengan nilai rata-rata kelas 81,4 pada siklus I dan 89,7 pada siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) dapat meningkatkan pemahaman konsep pengurangan siswa.

Kata Kunci: Alat Peraga, Pohon Pengurangan (POHRANG), Pemahaman konsep

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

ii

ABSTRACT

WINDI YANTI (11150183000051), Efforts to Improve Understanding of

the Concept of Reduction with Reduction Tree Teaching Aids (POHRANG) for

Class I MI / SD Students. Essay, Department of Teacher Education Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State University

Syarif Hidayatullah Jakarta.

The purpose of this research is to study the increase in understanding of

concepts by using the Tree Reduction Props (POHRANG). The method used in

this research is Classroom Action Research (CAR), which was conducted in 2

cycles. This research was conducted at SDN Sudimara 7 Ciledug, Tangerang in

the 2019/2020 school year. Data collection on understanding the concept of

reduction is carried out using tests.

The results showed that there was an increase in understanding of the

concept of reducing students by using the Tree Reduction teaching aid

(POHRANG). With an average grade of 81.4 in the first cycle and 89.7 in the

second cycle. The conclusion of this study is the learning of mathematics by using

the Tree Reduction teaching aids (POHRANG) can improve students'

understanding of the concept of reduction.

Keywords: Props, Tree Reduction (POHRANG), concept understanding

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT telah

memberikan segala rahmat, taufik, hidyaah dan karunia-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan

pada umatnya yang selalu setia mengikuti petunjuknya sampai akhir zaman.

Alhamdulillah skripsi yang berjudul: “Upaya Meningkatan Pemahaman

Konsep Pengurangan dengan Alat Peraga Pohon Pengurangan (POHRANG)

Siswa Kelas I MI/SD” dapat penulis selesaikan dengan baik. Penulis sangat

terbantu oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian skripsi dan turut

membantu memberikan saran dan bimbingan, penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag. selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK).

2. Bapak Asep Ediana Latip, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan motivasi dan arahan kepada

penulis.

3. Bapak Dindin Ridwanudin, M.Pd. Dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan motivasi, arahan dan semangat kepada penulis.

4. Bapak Dr. Fauzan M.A, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan arahan,

bimbingan, motivasi, dan sabar dalam membimbing peneliti sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak Fatkhul Arifin M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan arahan,

bimbingan, motivasi, dan sabar dalam membimbing peneliti sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di UIN Syarif Hidayatullah di Jurusan PGMI yang

telah memberikan bantuan dan dukungannya.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

iv

7. Ibu Nadwah, S.Pd selaku kepala sekolah dan segenap dewan guru SDN

Sudimara 7 Ciledug, terutama Ibu Hj. Sri Mulyani S.Pd dan Ibu Yuniwal

Syarief S.Pd yang telah mengizinkan dan memberikan masukan selama proses

penelitian di sekolah tersebut.

8. Teruntuk kedua orang tua tercinta Ayahanda Usman dan Ibunda Nurhayati

yang selalu mendo’akan, memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan,

baik moril maupun materil yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

9. Seluruh siswa kelas I.I SDN Sudimara 7 Ciledug Kota Tangerang Tahun ajaran

2019/2020 yang senantiasa belajar dengan baik selama proses pembelajaran.

10. Tri Anzani Ashari, Khairunnisa, Dinda Muzdalifah, Suci Ariani dan Risna

Pauziyanasari selaku sahabat seperjuangan di bangku kuliah yang selalu

memberikan dukungan, bantuan dan motivasi yang luar biasa.

11. Abdul Muti yang selalu memberikan semangat dan dukungannya sehingga

penulis bisa termotivasi menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan PGMI 2015 yang tidak bisa penulis sebutkan satu-

persatu namun tidak mengurangi rasa persaudaraan kita. Semoga kita semua

dapat menggapai kesuksesan bersama.

13. GIGI FAMS yang selalu memberikan semangat yang luar biasa.

14. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. semoga

Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu

terselesainya skripsi ini. semoga semua kebaikannya dijadikan amal shaleh dan

senantiasa diberikan kemuliaan, Amin.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan

ketidaksempurnaan tulisan ini. semoga karya kecil ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin ya robbal’alamin.

Tangerang Selatan, 18 Januari 2020

Penulis

Windi Yanti

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR BAGAN ....................................................................................... ix

DAFTAR DIAGRAM................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian...................................................... 5

C. Pembatasan Fokus Penelitian ....................................................................6

D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................................. 6

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ..................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .......................... 8

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ................................................ 8

1. Pemahaman Konsep Matematika ......................................................... 8

2. Pembelajaran Matematika di MI/SD .................................................... 11

3. Operasi Hitung Pengurangan Matematika ............................................ 13

4. Media Pembelajaran, Alat Peraga dan Alat Peraga Pohon Pengurangan

(POHRANG) ....................................................................................... 14

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 21

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 24

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 25

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 26

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ................................. 27

C. Subjek Penelitian ...................................................................................... 28

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................ 28

E. Tahap Intervensi Tindakan ....................................................................... 29

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................................. 30

G. Data dan Sumber Data .............................................................................. 30

H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 30

I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 31

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ........................................................ 32

K. Analisis Data dan Interpretasi Data ........................................................... 34

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................................................... 35

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................ 36

A. Profil Sekolah ........................................................................................... 36

B. Deskripsi Data .......................................................................................... 36

C. Analisis Data ............................................................................................ 66

D. Pembahasan ............................................................................................. 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 74

A. Kesimpulan .............................................................................................. 74

B. Implikasi dan Saran .................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 76

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian........................................................................ 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Pengurangan ............................ 32

Tabel 3.3 Uji Reabilitas ................................................................................ 33

Tabel 3.4 Daya Pembeda............................................................................... 34

Tabel 3.5 Arti Penguasaan yang Dicapai ....................................................... 35

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru Siklus I ........................................................ 44

Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I ...................................................... 47

Tabel 4.3 Skor Pemahaman Siklus I .............................................................. 49

Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru Siklus II ...................................................... 58

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II ..................................................... 61

Tabel 4.6 Skor Pemahaman Siklus II ............................................................. 62

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus I dan II.............................................. 66

Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus I dan II ............................................ 67

Tbael 4.9 Hasil Tes Evaluasi Siklus I dan II .................................................. 69

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat Peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) .......................... 20

Gambar 4.1 Hasil Pemahaman Terjemahan Siklus I ...................................... 50

Gambar 4.2 Hasil Pemahaman Penafsiran Siklus I ........................................ 51

Gambar 4.3 Hasil Pemahaman Ekstrapolasi Siklus I ..................................... 52

Gambar 4.4 Hasil Pemahaman Terjemahan Siklus II ..................................... 64

Gambar 4.5 Hasil Pemahaman Penafsiran Siklus II ....................................... 64

Gambar 4.6 Hasil Pemahaman Ekstrapolasi Siklus II .................................... 65

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 24

Bagan 3.1 Model Siklus Kurt Lewin ............................................................. 28

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Observasi Guru Siklus I dan II ......................................... 67

Diagram 4.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I dan II ........................................ 68

Diagram 4.3 Hasil Tes Evauasi Siklus I dan II .............................................. 70

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat

Lampiran 2 Hasil uji anates

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lampiran 5 Lembar wawancara dan observasi pra penelitian

Lampiran 6 Lembar observasi guru dan siswa

Lampiran 7 Hasil wawancara dan observasi pra penelitian

Lampiran 8 Hasil observasi guru dan siswa

Lampiran 9 Lembar soal

Lampiran 10 Hasil evaluasi siklus I

Lampiran 11 Hasil evaluasi siklus II

Lampiran 12 Dokumentasi

Lampiran 13 Uji referensi

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah suatu interaksi antara guru dengan siswa, siswa

dengan siswa serta siswa dengan lingkungannya. Kegiatan pembelajaran di

SD adalah proses pertama siswa menggali kemampuan dasar sejak dini. Di

dalam kegiatan pembelajaran guru mempunyai peran penting untuk

mengimplementasikan suatu strategi pembelajaran agar tercapainya tujuan

pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya dalam Susanto tanpa guru, sebagus

dan idealnya suatu strategi, maka strategi itu tidak mungkin bisa

diaplikasikan. “Keberhasilan suatu strategi pembelajaran akan tergantung

pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik

pembelajaran”1. Guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat

sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar siswa bisa memahami materi

tersebut dengan lebih mudah. Kenyataannya sekarang ini dalam kegiatan

pembelajaran masih banyak guru yang menggunakan strategi pembelajaran

yang kurang tepat. Hadi dalam Dyahsih menyatakan bahwa proses

“pembelajaran matematika selama ini yang terjadi belum sesuai dengan

yang diharapkan yaitu masih berpusat pada guru.”2 Guru hanya menjelaskan

kemudian meminta siswa mencatat dan memberikan soal latihan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah tentang “prinsip pembelajaran adalah dari

guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka

sumber belajar”3. Siswa tidak hanya mendapatkan informasi pembelajaran

1Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013, h. 32 2 Dyahsih Alin Sholihah, Ali Mahmudi, “Keefektifan Expperiential Learning Pembelajaran

Matematika MTS Materi Bangun Ruang Sisi Datar”, Jurnal Riset Pendidikan Matematika 2 no.2, (2015), h. 175-185

3 Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016, h. 2

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

2

dari guru saja melainkan bisa mendapatkan informasi dari mana saja salah

satunya dari benda-benda yang ada di sekitarnya.

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting dalam

pendidikan. Pada kurikulum SD diketahui bahwa “pembelajaran

matematika membangun kemampuan dasar yang kokoh tentang

pemahaman konsep, ide-ide, gagasan, aturan-aturan, logika dalam

matematika, menggunakan penalaran dan pembuktian untuk memecahkan

masalah kehidupan.”4 Dengan mempelajari matematika diharapkan siswa

mempunyai rasa ingin tahu, teliti, disiplin dan percaya diri. Namun

terkadang siswa masih mengganggap matematika itu sulit, tidak

menyenangkan dan bahkan menyeramkan karena tidak sedikit siswa yang

kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan matematika.

Ini mengakibatkan siswa sulit memahami suatu konsep matematika yang

telah dipelajari, rendahnya pemahaman konsep siswa juga karena terlalu

banyak materi yang harus difahami oleh siswa dengan alokasi waktunya

terbatas. “Programme For International Students Assesment (PISA) tahun

2015 melaporkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 63 dari 70 negara

untuk matematika”5 Ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa

di Indonesia masih tergolong rendah. Karena kajian matematika juga

bersifat abstrak siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang

berkaitan dengan matematika Marti dalam Rostina berpendapat bahwa

“objek matematika yang bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan

tersendiri yang harus dihadapi peserta didik dalam mempelajari

matematika”6. Sedangkan pada usia MI/SD pembelajaran matematika harus

berdasarkan benda konkret. Menurut Piaget dalam Syamsu “masa ini berada

pada tahap operasi konkret, yang ditandai dengan kemampuan (1)

mengklasifikasikan (mengelompokkan) benda-benda berdasarkan ciri yang

4 Dyah Tri Wahyuningtyas dan Raddin, Nur Shinta, “Pelatihan Media Pembelajaran

Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 Bagi Guru Sekolah Dasar di Gugus 9 Kecamatan Sukun Malang”, Jurnal Dedikasi 14, (2017), h. 8-11

5 Yeni Rachmawati, Ika Maylasari, Rini Sulistyowati, dkk, Potret Pendidikan Indonesia

Statistik Pendidikan 2018, (Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2018), h. 4 6 Rostina Sundayana, Media Pembelajaran Matematika, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 3

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

3

sama; (2) menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau

menghitung) angka-angka atau bilangan; dan (3) memecahkan masalah

(problem solving) yang sederhana.”7

Pemahaman konsep dalam matematika dimaknai sebagai

kemampuan yang berkenaan dengan memahami ide-ide matematika yang

meyeluruh dan fungsional. Bruner dalam Zubaidh berpendapat bahwa

“belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-

struktur serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur

tersebut. Menurut Bruner pemahaman atas suatu konsep beserta strukturnya

menjadikan materi itu lebih mudah diingat dan dapat dipahami lebih

komprehensif.”8 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika harus ditekankan pada pemahaman konsep yang baik agar siswa

bisa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan matematika dan

masalah-masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

"Menurut Heruman dalam matematika setiap siswa yang baru

memahami konsep abstrak maka perlu segera diberi penguatan, agar

mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat

dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk itu perlu dilakukan

pembelajaran secara langsung melalui perbuatan dan pengertian, bukan

hanya sekedar hafalan atau menngingat fakta saja, karena jika pembelajaran

hanya sekedar menghafal atau mengingat fakta saja akan mudah dilupakan

siswa”9 Pembelajaran matematika harus ditekankan pada pemahaman

konsep yang baik dan benar sehingga siswa dapat mengetahui konsep dan

menempatkan konsep untuk memecahkan masalah matematika.

Meningkatkan pemahaman konsep siswa dapat dilakukan dengan berbagai

cara bisa dengan menggunakan media atau alat peraga yang menarik,

menggunakan metode atau strategi yang menyenangkan sehingga siswa

7 Syamsu Yusuf, Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, cet. 1, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011), h. 61 8 Zubaidah Amir dan Risnawati, Psikologi Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta:

Aswaja Pressindo, 2016), h. 105 9 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), h.2

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

4

lebih semangat dalam mengikuti pelajaran. Dalam tahap awal pemahaman

konsep diperlukan aktivitas-aktivitas konkret yang mengantar siswa kepada

pengertian konsep dan diimplementasikan dalam suasana yang

menyenangkan, oleh karena itu peneliti merekomendasikan penggunaan

alat peraga pada materi pembelajaran matematika. Menurut Estiningsih

dalam Nasaruddin “alat peraga merupakan media pembelajaran yang

mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari”10 .

Berdasarkan observasi11 yang dilakukan peneliti di kelas I.I SDN

Sudimara 7 Ciledug Kota Tangerang guru belum maksimal dalam

melakukan proses pembelajaran terlihat bahwa guru belum menggunakan

media atau alat peraga yang inovatif untuk menyampaikan materi

pembelajaran, dan juga masih kurangnya fasilitas yang terdapat di sekolah

tersebut seperti belum adanya proyektor, kelas yang digunakan masih

bergantian. Guru lebih dominan menjelaskan materi dengan metode

ceramah, memberikan contoh dipapan tulis meminta siswa menyalinnya

dibuku tulis, memberikan latihan kemudian memberikan PR. Selain itu dari

31 siswa dikelas masih ada sekitar 25 siswa yang mendapatkan skor di

bawah rata-rata, terlihat siswa kesulitan pada saat mengerjakan soal yang

telah dipelajari ini disebabkan karena siswa belum memahami konsep

dasarnya.

Berdasarkan keterangan wali kelas12 kelas I.I SDN Sudimara 7, Kota

Tangerang dalam kegiatan pembelajaran guru jarang sekali menggunakan

alat peraga, karena keterbasan waktu dalam kegiatan pembelajaran guru

lebih sering menggunakan buku paket, dan kegiatan pembelajaran juga

hanya berlangsung biasa saja yaitu guru menjelaskan dan siswa

memperhatikan.

10 Nasaruddin, “Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika”, Jurnal al-

Khwarizmi III, ed. 2, (2015), h. 21-30 11 Observasi Pendahuluan pada pembelajaran tanggal 18-19 September 2019 di kelas I.I

SDN Sudimara 7 Ciledug Kota Tangerang 12 Wawancara pendahuluan dengan wali kelas kelas I.I SDN Sudimara 7 Ciledug Kota

Tangerang tanggal 16 September 2019

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

5

Dimana kegiatan belajar mengajar seperti ini kurang efektif

dilakukan karena siswa merasa cepat bosan dan kurangnya semangat dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran terlihat dari siswa yang masih berbicara

dengan temannya serta bercanda dengan temannya dan juga siswa terlihat

kesulitan menyelesaikan soal yang diberikan. Sehingga siswa kurang

memahami konsep dari materi yang dijelaskan oleh guru. Dengan alat

peraga siswa terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan siswa bisa

lebih mudah memahami kajian matematika yang bersifat abstrak menjadi

yang lebih konkret. Alat peraga bisa meningkatkan dan mengarahkan

perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi

yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya dan menanamkan

konsep yang benar kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian yang

berkaitan dengan pemahaman konsep siswa terhadap materi pengurangan

dengan judul: “Upaya Meningkatan Pemahaman Konsep Pengurangan

dengan Alat Peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) Siswa Kelas I

MI/SD”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat diidentifikasikan area dan fokus penelitian sebagai berikut:

1. Siswa belum memahami konsep.

2. Kurangnya fasilitas di sekolah.

3. Strategi pembelajaran yang kurang tepat.

4. Siswa menganggap pelajaran matematika sulit.

5. Alat peraga digunakan untuk menjelaskan materi yang bersifat abstrak

menjadi lebih konkret.

6. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

7. Guru belum menggunakan media atau alat peraga yang inovatif.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

6

Agar masalah dalam penelitian dapat terarah dengan jelas maka

lingkup dalam permasalahan ini akan dibatasi hanya pada permasalahan

pemahaman konsep melalui alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG),

yaitu:

1. Penggunaan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) dalam materi

pengurangan.

2. Pemahaman Konsep matematika siswa kelas I.

3. Pokok bahasan yang akan diteliti adalah tentang konsep dasar

pengurangan untuk kelas I.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi area dan fokus penelitian dan pembatasan

focus penelitian, maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Apakah alat peraga

Pohon Pengurangan (POHRANG) dapat meningkatkan pemahaman konsep

siswa?”.

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas

maka peneliti merumuskan tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui

apakah alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) dapat meningkatkan

pemahaman konsep pengurangan siswa”.

Adapun Kegunaan penelitian ini di harapkan mampu memberikan

masukan secara teoritis dan praktis diantaranya, yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini memperkuat teori-teori pemahaman

konsep pelajaran matematika materi pengurangan dengan penerapan alat

peraga Pohon Pengurangan (POHRANG).

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah:

a. Bagi peneliti, sebagai referensi dalam pembelajaran di kelas untuk

meningkatkan pemahaman konsep matematika materi pengurangan.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

7

b. Bagi guru, dapat menjadi masukan dalam memperbaiki dan

meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pelajaran matematika

materi pengurangan melalui penerapan alat peraga Pohon

Pengurangan (POHRANG).

c. Bagi siswa, diharapkan siswa dapat meningkatkan pemahaman

konsep pada pelajaran matematika materi pengurangan.

d. Bagi lembaga pendidikan atau sekolah yang terkait, hasil penelitian

ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran demi

peningkatan mutu pendidikan khususnya pada pelajaran matematika

materi pengurangan.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman konsep merupakan salah satu hal yang penting

sebagai dasar dalam pencapaian hasil belajar siswa. Pemahaman

menurut Bloom dalam Susanto diartikan sebagai “kemampuan untuk

menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari”13. Selain itu

menurut Sierpinska dalam Fatqurhohman “pemahaman merupakan

suatu hal yang nyata sebagai pengalaman mental seseorang yang

potensial atau aktifitas kognitif yang berlangsung pada waktu yang

lebih panjang”14. Hamzah berpendapat pemahaman juga diartikan

sebagai “kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,

menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri

tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.”15

Berdasarkan definisi ini, pemahaman diartikan sebagai

kemampuan untuk menguasai atau menangkap makna dari setiap hal

atau materi yang dipelajari. Pemahaman merupakan salah satu tolak

ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

Konsep sangat penting untuk seseorang, karena dengan konsep

seseorang dapat berkomunikasi dengan sesama, kemudian juga dapat

berpikir, belajar, membaca dan lain sebagainya. Russeffendi dalam

Ruminda mengemukakan “konsep sebagai ide abstrak yang

memungkinkan kita mengklasifikasi objek-objek serta

mengklasifikasikan apakah objek-objek tersebut termasuk ke dalam ide

13 Susanto, op. cit., h. 6 14 Fatqurhohman, “Pemahaman Konsep Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Masalah

Bangun Datar”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 4, no.2, (2016), h.127-133 15 Hamzah B. Uno, Sutardjo Atmowidjoyo dan Nina Lamatenggo, Pengembangan

Kurikulum Rekayasa Pedagogik dalam Pembelajaran, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018), h. 148

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

9

abstrak”16. Indrawan berpendapat “konsep adalah sebuah ide dari hasil

abstraksi berpikir suatu keadaan atau yang menjadi kajian sebuah

ilmu”17. Sedangkan menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid

Sumaatmadja “konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam

pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian”18.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep

adalah suatu pemikiran, gagasan atau pengertian dan

mengklasifikasikan objek-objek termasuk ke dalam bentuk abstrak atau

konkret.

Menurut Lestari dan Yudhanegara dalam Budi mengatakan

bahwa “kemampuan pemahaman matematis adalah kemampuan

menyerap dan memahami ide-ide matematika”19.

Menurut NCTM pemahaman matematik adalah menjelaskan

suatu konsep baik secara lisan dan tulisan serta mampu membuat

contoh yang berkaitan dengan konsep tersebut, kemudia mampu

mengubah penjelasan kedalam suatu konsep yang bisa berupa dengan

model, diagram dan simbol, serta mengubah suatu bentuk representasi

ke bentuk representasi yang lain, mengenal berbagai makna dan

interpretasi konsep, mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan

mengenal syarat-syarat yang menentukan suatu konsep, bisa

membandingkan dan membedakan antara satu konsep dengan konsep

yang lain. 20

16 Ruminda Hutagalung, “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Melalui Pembelajaran Guided Discovery Berbasis Budaya Toba di SMP Negri 1 Itukka”, Jurnal

MES (journal of Mathematics Education and Science) 2, no. 2, (2017), h. 70-76 17 Rully Indrawan, Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

campuran untuk manajemen, Pembangunan, dan Pendiidkan (Revisi), (Bandung: Refika Aditama, 2017), h.11

18 Susanto, op. cit., h. 8 19 Budi Febriyanto, Yuyun Dwi Haryanti, Oom Komalasari, “Peningkatan Pemahaman

Konsep Matematis Melalui Penggunaan Media Kantong Bergambar Pada Materi Perkalian Bilangan Di Kelas II Sekolah Dasar”, Jurnal Cakrawala Pendas 4, no. 2, (2018), h. 32-44

20 Deka Purnama Sari, N. Nurochmah, H. Haryadi, S. Syaiturjim, “Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Pendekatan Pembelajaran Student Teams Achivement

Division”, Jurnal Riset Pendidikan Matematika 3, no.1, (2016), h. 16-22

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

10

Jadi pemahaman konsep matematika adalah kemampuan

menjelaskan gagasan yang konkret menjadi yang lebih abstrak dengan

kata lain siswa mampu menjelaskan materi matematika yang telah

dipelajari dengan bahasanya sendiri tanpa mengubah makna dari materi

tersebut. Pada pembelajaran matematika pemahaman matematis siswa

sangatlah penting, materi-materi yang telah disampaikan kepada siswa

bukan hanya untuk dihafalkan tetapi lebih dari itu, sehingga siswa dapat

memahami materi-materi yang telah disampaikan. Oleh karena itu

siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melakukan

keterkaitan tersebut agar siswa lebih mudah memahami materi yang

akan diajarkan.

Berdasarkan Depdiknas dalam Vivi, ada beberapa indikator

yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan apakah seseorang

sudah memahami konsep tersebut atau belum. Beberapa indikator

tersebut misalnya menyatakan ulang sebuah konsep seseorang bisa

dikatakan memahami konsep apabila dia bisa menjelaskan kembali

konsep tersebut, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu

(sesuai dengan konsepnya) yaitu seseorang bisa mengelompokkan

suatu objek sesuai dengan konsep yang telah dipelajari, memberi

contoh dan bukan contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam

berbagai bentuk representasi matematis, mengembangkan syarat perlu

dan syarat cukup suatu konsep, menggunakan, memanfaatkan dan

memilih prosedur atau operasi tertentu.21

Indikator pemahaman konsep menurut Bloom sebagai

berikut:22

a. Penerjemaham (translation), yaitu menterjemahkan konsepsi

abstrak menjadi suatu model. Misalnya dari lambang ke arti. Dengan

21 Vivi Utari, Ahmad Fauzan, Media Rosha, “Peningkatan Kemampuan Pemahaman

Konsep Melalui Pendekatan PMR dalam Pokok Bahasan Prisma dan Limas”, Jurnal Pendidikan

Matematika, 1, no.1, (2012), h. 33-38 22 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: CV Alfabeta, 2011), h.157

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

11

penerjemaham ini siswa bisa mengartikan sebuah konsep materi

yang telah dipelajari.

b. Penafsiran (interpretation), yaitu kemampuan untuk mengenal dan

memahami ide utama suatu komunikasi, misalnya diberikan suatu

diagram, tabel, grafik atau gambar-gambar dan ditafsirkan. Dengan

penafsiran ini siswa mampu mengaitkan konsep materi yang telah

dipelajari dengan konsep materi yang akan dipelajari.

c. Ekstrapolasi (extrapolation), yaitu menyimpulkan dari sesuatu yang

telah diketahui. Dengan ekstrapolasi ini siswa dapat menyimpulkan

materi yang telah dipelajari dengan bahasanya sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pemahaman konsep merupakan salah satu aspek penting dalam

pembelajaran, salah satu tujuan pengajaran yang penting adalah

membantu siswa memahami konsep. Pemahaman konsep akan

berkembang apabila guru dapat mengeksplorasi topik pelajaran secara

mendalam dan memberi contoh yang tepat dan menarik dari suatu

konsep. Dalam penelitian ini pemahaman konsep yang digunakan

adalah pemahaman menurut Bloom, yaitu penerjemahan, penafsiran

dan ekstrapolasi.

2. Pembelajaran Matematika di MI/SD

Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah antara guru

dengan siswa yang mengandung makna kegiatan belajar mengajar.

Dimana kegiatan belajar adalah dilakukan oleh siswa sedangkan

kegiatan mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai “seperangkat peristiwa yang

dirancang untuk memprakarsai, menggiatkan dan mendukung kegiatan

belajar siswa (manusia yang belajar)”23 Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa

23 Dina Gasong, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta, Deepublish, 2018), h. 5

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

12

“pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”24

Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang

bertolak dari logika berfikir. Matematika berkaitan dengan logika, ide,

struktur, bentuk dan konsep yang berkaitan dan berhubungan satu

dengan lainnya. Matematika mengembangkan aspek kognitif

seseorang, mulai dari aspek pengetahuan hingga pada aspek aplikasi.

Dalam matematika, salah satu aspek kognitif yang akan dicapai adalah

pemahaman.

Menurut piaget anak berusia 7 sampai 11 tahun berada pada

tahap perkembangan kognitif operasional konkret dimana anak pada

usia tersebut berada pada kemampuan berpikir secara logis jadi anak

belum memahami sesuatu yang abstrak. Kemampuan-kemampuan baru

termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat balik pemikiran tidak

lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu

dibatasi oleh keegosentrisan.25

Menurut Bruner, dalam Wahab ada “tiga proses kognitif yang

terjadi dalam kegiatan belajar, yaitu: (1) proses perolehan informasi

baru, (2) proses mentransformasikan informasi yang diterima dan (3)

menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.”26

Di dalam kegiatan pembelajaran ada kerjasama antara guru

dengan siswa dan keduanya harus sama-sama memahami dan berusaha

untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang telah ditentukan. Oleh

karena itu baik guru maupun siswa dalam proses pembelajaran harus

saling memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya untuk

keberhasilan belajar. “Pembelajaran matematika adalah suatu proses

24 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan dan Ratih Ayu Apsari, Belajar dan

Pembelajaran, (Depok: Rajawali Pers, 2018), cet. 1, h. 108 25 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 71 26 A. Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013),

h. 23

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

13

belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan

berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi matematika.”27

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah proses yang sengaja dirancang oleh guru untuk

menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan siswa

melaksanakan kegiatan belajar.

3. Operasi Hitung Pengurangan Matematika

Pengurangan adalah kebalikan dari penjumlahan, biasanya

hasilnya akan lebih sedikit dari jumlah kumpulan benda yang dikurangi.

“Pengurangan bilangan bulat dapat diibaratkan sebagai penambahan

dengan lawan bilangan pengurangnya.”28

Contoh:

8 – 3 = 5, dan 15 – 12 = 3

Keterangan:

Lambang bilangan 8, 3 dan 5 merupakan sama-sama bilangan bulat

Lambang bilangan 15, 12 dan 3 merupakan sama-sama bilangan

bulat

Jadi, terbukti bahwa pada pengurangan berlaku sifat tertutup.

27 Susanto, op. cit., h.186-187 28 Tatang Herman, dkk, Pendidikan Matematika I, (Bandung: UPI Press, 2010), h. 17

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

14

4. Media Pembelajaran, Alat Peraga dan Alat Peraga Pohon

Pengurangan (POHRANG)

a. Media Pembelajaran

Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran, oleh

karena itu sebelum membahas lebih jauh tentang alat peraga akan

diuraikan pembahasan terhadap media pembelajaran terlebih dahulu.

Kata “media berasal dari Bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar””29. “Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan

(Association of Education and Communication Technology/AECT)

di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran

untuk proses transmisi.”30 “Menurut Briggs menyatakan bahwa

media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan

serta merangsang peserta didik untuk belajar.”31 Media dalam

pembelajaran adalah segala bentuk komunikasi yang dapat

digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi kepada siswa

agar siswa bisa termotivasi untuk belajar. Dengan menggunakan

media pembelajaran memudahkan guru untuk menyampaikan materi

dan siswa juga tidak merasa cepat bosan di dalam proses

pembelajaran.

Untuk itu, terdapat beberapa kriteria yang patut diperhatikan

dalam memilih media yaitu sebagai berikut:32

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Pemilihan media

hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di

capai.

29 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), h. 120 30 Gde Putu Arya Oka, Media dan Multimedia Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish,

2017), h. 4 31 Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 122 32 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2016), cet.2 ed.2, h.80-81

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

15

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

prinsip atau generalisasi. Media pembelajaran yang digunakan

harus tepat sesuai dengan materi yang diajarkan.

3) Praktis, luwes dan bertahan. Media pembelajaran yang digunakan

harus tahan lama dan praktis sehingga mudah digunakan oleh

guru.

4) Guru terampil menggunakannya. Seorang guru harus terampil

menggunakan media pembelajaran yang dipilihnya sehingga

siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

5) Pengelompokan sasaran. Seorang guru harus bisa menyesuaikan

penggunaan media tersebut apakah cocok untuk digunakan secara

kelompok atau individu.

6) Mutu teknis. Pngembangan media visual harus memenuhi

persyaratan teknis tertentu.

Menurut Fathurrohman dan Sutikno fungsi media

pembelajaran adalah:33

1) Menarik perhatian siswa. Hendaknya media yang digunakan

dapat menarik perhatian siswa agar siswa senang dalam belajar

materi yang diajarkan

2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses

pembelajaran. Media yang digunakan harus praktis dan mudah

digunakan sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang

diajarkan

3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan). Media yang

digunakan harus menyajikan pesan secara jelas

33 Nining Setyowati, Bambang Eko Susilo, Masrukan, “Penggunaan Alat Peraga untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Materi Peluang”, Jurnal Matematika Kreatif-

Inovatif 7, no. 1, (2016), h. 24-30

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

16

4) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif. Penggunaan

media dalam pembelajaran hendaknya membuat kegiatan

pembelajaran menjadi lebih komunikatif dan produktif.

5) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

6) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar. Dengan

menggunakan media pembelajaran siswa tidak merasa cepat

bosan memperlajari materi tersebut.

7) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu atau

menimbulkan gairah belajar.

8) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam. Setiap siswa

mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda dengan

menggunakan media dapat mengatasi gaya belajar yang berbeda-

beda tersebut

9) Meningkatkan kadar keaktifan atau keterlibatan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Menggunakan media dalam pembelajaran

dapat membuat siswa lebih aktif melakukan.

b. Alat Peraga

“Alat peraga adalah benda atau alat-alat yang diperlukan

untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.”34 “Alat peraga

berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata

pelajaran dalam proses belajar mengajar”.35 “Ahli psikologi

Jeromene Bruner mengemukakan bahwa alat peraga memberikan

pengalaman konkret yang memudahkan siswa belajar, yaitu

mencapai penguasaan, mengingat dan memahami simbol-simbol

34 Imroatus Solichah, Alat Peraga untuk Pelajar Tunarungu Penggunaan Bentuk Dua

Dimensi Bangun Datar Pada Siswa Tunarungu, (Jawa Timur: Media Guru, 2014), h. 17 35 Suwardi, Masni Erika Firmiana, Rohayati, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga terhadap

Hasil Pembelajaran Mantematika pada Anak Usia Dini”, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora 2, no.4, (2014), h. 297-305

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

17

yang abstrak”36. Jadi alat peraga adalah sesuatu yang bisa membantu

guru untuk menjelaskan kajian matematika yang bersifat abstrak

menjadi bersifat konkret agar siswa bisa lebih mudah memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Alat peraga membantu guru

menyampaikan konsep pembelajaran dengan lebih mudah sehingga

bisa meningkatkan pemahaman siswa dan bisa meningkatkan nilai

siswa.

Manfaat dari penggunaan alat peraga dalam pengajaran

matematika, diantaranya adalah sebagai berikut:37

1) Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak

mengikuti pelajaran dengan gembira, sehingga minatnya dalam

mempelajari matematika semakin besar. Dengan perasaan yang

gembira anak akan mudah menerima materi yang diajarkan

sehingga bisa memberikan dampak yang positif terhadap

pembelajaran matematika tersebut.

2) Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk

konkret, maka siswa akan lebih mudah memahami dan mengerti

materi yang telah disampaikan oleh guru terutama pada kelas

rendah.

3) Alat peraga dapat membantu daya tilik ruang, karena tidak

membayangkan bentuk-bentuk geometri terutama bentuk

geometri ruang, sehingga melalui benda-benda konkret ataupun

gambar bisa membantu daya tiliknya dan pembelajaran juga bisa

lebih efektif.

36 Rusmawati, “Penggunaan Alat Peraga Langsung pada Pembelajaran Matematika dengan

Materi Pecahan sederhana untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, Jurnnal Ilmu Pendidikan

Sosial, Sains dan Humaniora 3, no.2, (2017), h. 307-314 37 Tri Murddiyanto, Yudi Mahatma, “Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk

Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Sarwahita 11, no.1, (2014), h. 38-43

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

18

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga

adalah sebagai berikut:38

1) Tahan lama, berarti alat peraga yang di buat menggunakan bahan-

bahan yang kuat yang tidak mudah robek ataupun rusak.

2) Bentuk dan warna menarik. Alat peraga harus memiliki bentuk

dan warna yang menarik agar siswa merasa tertarik dan senang

menggunakannya.

3) Sederhana dan mudah dikelola. Alat peraga yang di buat haruslah

sederhana dan mudah dikelola sehingga tidak memberatkan guru

dalam penggunaannya.

4) Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak. Ukuran alat

peraga harus disesuaikan dengan ukuran fisik anak tidak terlalu

kecil atau pendek dan tidak terlalu besar atau panjang.

5) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk riil,

gambar atau diagram. Alat peraga yang digunakan hendaknya

bisa membuat materi menjadi lebih riil dan konret agar siswa

lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

6) Sesuai dengan konsep matematika. Alat peraga yang digunakan

harus sesuai dengan konsep matematika yang dipelajari sehingga

lebih mudah penggunaannya.

7) Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas. Alat

peraga yang digunakan hendaknya bisa memberikan penjelasan

konsep sehingga siswa bisa lebih mudah memahami materi yang

diajarkan.

8) Peragaan itu dapat menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir

abstrak siswa. Dengan penggunaan alat peraga tersebut

diharapkan bisa mengembangkan pemikiran siswa yang abstrak

menjadi lebih konkret.

38 Nasaruddin, op. cit., h. 24-25

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

19

9) Bila kita mengharapkan agar peserta didik belajar aktif

(individual atau berkelompok) alat peraga yang digunakan dapat

diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dan

dicopot (diambil dari susunannya). Agar siswa bisa mengalami

langsung tentang materi yang dipelajarinya sehingga siswa lebih

cepat memahami konsep materi yang diajarkan.

10) Kadangkala alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak).

Dalam satu jenis alat peraga terkadang bisa digunakan untuk

beberapa materi sehingga lebih banyak manfaatnya dan

memudahkan guru dalam menyampaikan materi-materi

tersebut.

Dari uraian di atas diharapkan dengan bantuan penggunaan

alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan solusi bagi guru

yang kesulitan mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa, dan

juga agar siswa bisa menjadi lebih aktif di dalam proses

pembelajaran dengan penggunaan bantuan alat peraga dapat menarik

perhatian siswa sehingga siswa menjadi lebih mau tahu tentang apa

yang ia pelajari sehingga proses pembelajaran bisa lebih hidup dan

banyak interaksi antara siswa dengan guru.

c. Alat Peraga Pohon Pengurangan (POHRANG)

Alat peraga pohrang kepanjangan dari pohon pengurangan

yang merupakan pengembangan dari media pohon hitung. “Pohon

hitung merupakan suatu media pembelajaran yang berbentuk pohon,

dilengkapi dengan kantong dan kartu angka berbentuk buah-buahan

yang dapat dilepas pasangkan”39. Pohon pengurangan adalah alat

peraga yang berbentuk seperti pohon dengan kartu yang dibentuk

seperti buah. Alat peraga ini dibuat sendiri oleh penulis dan

39 Ockti Syafitri, Rohita dan Nila Fitria, “Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep

Lambang Bilangan 1-10 Melalui Permainan Pohon Hitung pada Anak Usia 4-5 Tahun di BKB PAUD Harapan Bangsa”, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora 4, no.3, (2018), h. 193-205

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

20

berfungsi untuk mengajarkan konsep operasi pengurangan

matematika kelas I. Alat peraga ini terbuat dari bahan sederhana

seperti sterofom dan karton. Materi pengurangan pada kelas I masih

berupa pengurangan tanpa teknik meminjam dan bukanlah termasuk

topik yang terlalu sulit untuk diajarkan di sekolah dasar, akan tetapi

dalam mengajarkan topik tersebut guru harus menggunakan alat

peraga pembelajaran yang benar, agar siswa lebih memahami materi

tersebut. Karena pada penelitian ini menggunakan alat peraga Pohon

Pengurangan (POHRANG) maka pemberian konsep ini

menggunakan alat peraga pohrang. Adapun bentuk jadi alat peraga

ini tampak seperti gambar berikut:

Gambar 2.1 Alat Peraga Pohon Pengurangan (POHRANG)

Ilustrasi penggunaan Pohon Pengurangan (POHRANG)

adalah sebagai berikut:

1) Dalam alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) ada dua

macam buah yaitu buah yang berwarna kuning berarti buah yang

sudah masak dan buah yang berwarna hijau berarti buah yang

belum masak

2) Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok agar

mengerjakannya lebih mudah

3) Misalkan diberikan soal 25 – 12? Maka buah yang sudah masak

(berwarna kuning) digantungkan di pohon pengurangan sebanyak

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

21

25 buah kemudian buah yang belum masak (berwarna hijau)

digantungkan sebanyak 12 buah di atas buah yang sudah masak

kemudian dihitung sisa buah yang sudah masaknya (berwarna

kuning) ada 13 buah. Maka jawaban dari soal di atas adalah 13.

4) Misalkan diberikan soal 30 – 20? Maka buah yang sudah masak

(berwarna kuning) digantungkan di pohon pengurangan sebanyak

30 buah kemudian buah yang belum masak (berwarna hijau)

digantungkan sebanyak 20 buah di atas buah yang sudah masak

kemudian dihitung sisa buah yang sudah masaknya (berwarna

kuning) ada 10 buah. Maka jawaban dari sal di atas adalah 10.

5) Ulangi peragaan tersebut beberapa kali hingga siswa benar-benar

paham

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Erlina40 Jurnal Pinus tahun 2018 yang berjudul Meningkatkan

Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media Pohon

Hitung Anak Kelompok B Di TK Baptis Setia Bakti Kota Kediri.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa adanya

peningkatan presentase hasil rata-rata skor penelitian pada siklus I dan II,

dimana Siklus I mencapai 66,25% sedangkan siklus II presentase rata-rata

siswa menjadi 83,75%. Perbedaan penelitian Erlina dengan penelitian ini

adalah pada penelitian Erlina menggunakan media pohon hitung sedangkan

penelitian ini menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG)

yang merupakan pengembangan dari media pohon hitung dan juga pada

penelitian Erlina untuk meningkatkan kemampuan kognitif mengurutkan

bilangan sedangkan pada penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman

konsep pengurangan siswa.

40 Erlina, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui

Media Pohon Hitung Anak Kelompok B Di TK Baptis Setia Bakti Kota Kediri”, Jurnal Pinus 3, no.2, (2018), h. 73-78

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

22

Fitri Marfuah, Hera Heru41 Jurnal AUDI tahun 2016 yang berjudul

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada Anak Usia

Dini Menggunakan Media Pohon Hitung di Kelompok Bermain Pelangi

Aisyiyah Jumantoro. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terlihat

bahwa melalui penggunaan media pohon hitung dapat meningkatkan

kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini, hal ini

dibuktikan bahwa adanya peningkatan pada siklus I ke siklus II meningkat

sebesar 25,03%, siklus II ke siklus III mengalami peningkatan 50, secara

keseluruhan kemampuan mengenal bilangan anak mencapai 95,83%.

Perbedaan penelitian Fitri Marfuah dan Hera Heru adalah pada penelitian

Fitri Marfuah dan Hera Heru menggunakan media pohon hitung sedangkan

penelitian ini menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG)

yang merupakan pengembangan dari media pohon hitung dan juga pada

penelitian Fitri Marfuah dan Hera Heru untuk meningkatkan kemampuan

mengenal bilangan pada anak usia dini sedangkan pada penelitian ini untuk

meningkatkan pemahaman konsep pengurangan siswa.

Ruminda Hutagalung42 Jurnal MES (Journal of Mathematics

Education and Science) tahun 2017 yang berjudul Peningkatan Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Guided

Discovery Berbasis Budaya Toba di SMP Negeri 1 Tukka. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa peningkatan kemampuan

pemecahan masalah matematik sisiwa yang diajar melalui model PBM

memiliki rata-rata 0,7675 lebih tinggi daripada siswa yang diajar melalui

PK dengan rata-rata 0,2973 pada taraf signifikan 0,000. Perbedaan

penelitian Ruminda Hutagalung dengan penelitian ini adalah pada

41 Fitri Marfuah, Hera Heru, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada

Anak Usia Dini Menggunakan Media Pohon Hitung di Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro”, Jurnal AUDI 2, no.1, (2016), h. 1-8

42 Ruminda Hutagalung, “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Guided Discovery Berbasis Budaya Toba di SMP Negeri 1 Tukka”, Jurnal

MES (Journal of Mathematics Education and Science) 2, no. 2, (2017), h. 70-77

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

23

penelitian Ruminda Hutagalung menggunakan pembelajaran Guided

Discovery Berbasis Budaya Toba sedangkan pada penelitian ini

menggunakan alat Peraga Pohon Pengurangan (POHRANG).

Novika Andhani, Epon Nur’aeni L43 Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru

Sekolah Dasar tahun 2019 yang berjudul Peningkatan Pemahaman Konsep

Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat melalui Alat Peraga Papan

Garis Bilangan. Berdasarkan hasil penelitian yag dilakukan terlihat bahwa

pemahaman siswa pada konsep operasi hitung pengurangan bilangan bulat

di kelas eksperimen dengan menggunakan alat peraga papan garis bilangan

lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol tanpa menggunakan

alat peraga papan garis bilangan, dengan nilai rata-rata 78,60 untuk kelas

eksperimen dan 66,54 untuk kelas kontrol. Perbedaan penelitian Novika

Andhani dan Epon Nur’aeni L adalah pada penelitian Novika Andhani dan

Epon Nur’aeni L menggunakan alat peraga papan garis bilangan sedangkan

pada penelitian ini menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan

(POHRANG).

Derar Serhat, Muhammed Syam Qasem AlMdallal44 International

Journal of Mathematics Treads and Technology tahun 2014 yang berjudul

The Effect of Using Concept Maps on Advancing Students’ Conceptual

Understanding of Euler Circuit. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan terlihat bahwa adanya peningkatan pemahaman konsep siswa

dengan menggunakan peta konsep tentang konsep sirkuit Euler dengan nilai

rata-rata 0,73 sebelum dilakukan tindakan dan nilai rata-rata 1,92 setelah

dilakukan tindakan. Perbedaan penelitian Derar Serhat dan Muhammed

Syam Qasem AlMdallal dengan penelitian ini adalah pada penelitian Derar

43 Novika Andhani, Epon Nur’aeni L, “Peningkatan Pemahaman Konsep Operasi Hitung

Pengurangan Bilangan Bulat melalui Alat Peraga Papan Garis Bilangan”, Jurnal Ilmiah Pendidikan

Guru Sekolah Dasar 6, no. 1, (2019), h. 1-8 44 Derar Serhat, Muhammed Syam Qasem AlMdallal, “The Effect of Using Concept Maps

on Advancing Students’ Conceptual Understanding of Euler Circuit”, International Journal of

Mathematics Treads and Technology 15, no. 1, (2014), h. 31-37

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

24

Serhat dan Muhammed Syam Qasem AlMdallal melihat pengaruh

penggunaan peta konsep untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

sedangkan pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman

konsep pengurangan siswa dengan alat peraga Pohon Pegurangan

(POHRANG).

C. Kerangka Berpikir

Secara singkat peran alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG)

dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa, dapat

disampaikan melalui bagan sebagai berikut:

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah guru masih

menggunakan pembelajaran konvensional biasanya guru menggunakan

metode ceramah kemudian mejelaskan dan memberi contoh soal.

Pembelajaran seperti ini kurang menarik bagi siswa dan pada akhirnya

siswa sulit memahami materi pelajaran dengan sulit memahami materi

pelajaran siswa mendapatkan nilai di bawah KKM, dalam hal ini tentang

materi pengurangan.

Dengan kondisi seperti ini maka perlu diadakan perubahan dalam

penyajian materi, apalagi pada pembelajaran matematika, agar materi

pembelajaran lebih mudah diserap siswa dan lebih mudah dimengerti oleh

1. Kajian Matematika Bersifat Abstrak

2. Masih Menggunakan Metode Konvensional yaitu Ceramah

3. Menghafal Konsep

Pemahaman Konsep Rendah

Penggunaan alat peraga

Pohrang

Pemahaman Konsep

Meningkat

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

25

siswa. Oleh karena itu peneliti ingin memberikan satu solusi yaitu dengan

menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) pada

pembelajaran matematika materi pengurangan. Alat peraga adalah sesuatu

yang bisa membantu guru untuk menjelaskan matematika yang bersifat

abstrak menjadi lebih jelas. Alat peraga ini di buat dengan semenarik

mungkin. Dengan menggunakan alat peraga siswa bisa merasakan, melihat

dan mengamati langsung. Dengan menggunakan alat peraga penulis

mengharapkan adanya perubahan dalam suasana pembelajaran, perhatian

dan konsentrasi belajar siswa, serta perolehan nilai siswa yang terus

meningkat yang akhirnya batas ketuntasan kriteria minimal dapat dicapai

bahkan dilampaui oleh siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian tentang pembelajaran materi pengurangan dan

pemahaman konsep matematika di tingkat dasar maka dapat dipahami

bahwa dalam proses pembelajaran diperlukan adanya suatu alat peraga. Di

mana dalam penelitian ini alat peraganya adalah Pohon Pengurangan

(POHRANG). Sebagaimana telah diuraikan di atas, maka hipotesis tindakan

dalam penelitian ini yaitu melalui pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman konsep siswa.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sudimara 7 yang berada di Jl.

Raden Fatah No. 4 Kelurahan Sudimara Barat Kecamatan Ciledug Kota

Tangerang. Pada siswa kelas I.I dengan jumlah siswa 31 orang. Penelitian

ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019-2020.

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Mei

Juni

Juli

Agu

stus

Sept

embe

r

Okt

ober

Nov

embe

r

Des

embe

r

Janu

ari

1 Penyusunan proposal

skripsi

X X X X

2 Permohonan izin

penelitian

X

3 Pra tindakan X X

4 Pengumpulan data

siklus I

X

5 Refleksi tindakan X

6 Pengumpulan data

siklus II

X

7 Pengolahan data X

8 Penyusunan hasil

penelitian

X

9 Konsultasi pembimbing X X

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

27

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode penelitian digunakan untuk mendapatkan suatu data. Secara

umum “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”45. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Kemmis dan Mc. Taggart

dalam Muslich berpendapat “PTK adalah studi yang dilakukan untuk

memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan

secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri”46. Rancangan

siklus penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model Kurt Lewin.

Kurt Lewin dalam Wina menjelaskan bahwa ada “empat hal yang harus

dilakukan dalam proses penelitian tindakan, yakni perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi”47. Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan

dalam proses peelitian tindakan:

Tahap I: Perencanaan tindakan (planning) adalah suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi pengamatan. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKPD), menggali informasi melalui guru kelas, mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi guru dan siswa Tahap II: Pelaksanaan tindakan (acting) adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHON PENGURANGAN) Tahap III: Observasi (observing) adalah pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran di kelas secara bersamaan sebagai peneliti dan observasi terhadap perubahan perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian. Peneliti diamati oleh observer yaitu wali kelas I.I. Tahap IV: Refleksi (reflection) adalah rekomendasi atas hasil evaluasi analisis data observasi belajar siswa guna ditindaklanjuti

45 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2018), h.2 46 Manur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 8 47 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prenada Media, 2016), h. 43

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

28

pada siklus berikutnya dengan berdiskusi dengan observer pada hasil pengamatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari tindakan tersebut.48

Model Kurt Lewin dapat digambarkan sebagai berikut:49

Bagan 3.1

Model Siklus Kurt Lewin

C. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas I.I SDN

Sudimara 7 Kota Tangerang yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari 19 siswa

perempuan dan 12 siswa laki-laki.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai pelaku tindakan

sebagai perancang dan pelaksana kegiatan, yaitu membuat perencanaan

kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil

48 Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014), h.26-

27 49 Tukiran Taniredja, Irma Pujiati, dan Nyata, Penelitian Tindakan Kelas Untuk

Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis dan Mudah, (Bandung: Alfabeta, CV, 2013), h. 23

Observasi

Refleksi

Perencanaan Siklus I

Terus Menerus

Tindakan

Tindakan

Observasi

Refleksi

Perencanaan Siklus II

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

29

penelitian. Peneliti berkolaborasi dengan wali kelas sebagai observer.

Sebagai observer yaitu memberi peniliaian terhadap peneliti dalam proses

pembelajaran berlangsung.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap intervensi tindakan penelitian yang akan dilakukan selama

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Pendahuluan

a. Peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran

Matematika berlangsung

b. Peneliti melakukan wawancara dengan guru

c. Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa

dalam kegiatan belajar mengajar Matematika dari hasil observasi awal

2. Siklus

a. Perencanaan tindakan

1) Merencanakan pembelajaran

2) Menentukan pokok pembahasan

3) Membuat rencana pembelajaran

4) Membuat instrumen penelitian

5) Menyiapkan sumber belajar

6) Mengembangkan bagian format observasi pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan

1) Melaksanakan proses pembelajaran

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran

3) Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran

c. Observasi

Melakukan observasi dengan mencatat proses pembelajaran yang

sedang berlangsung

d. Refleksi

1) Menganalisis data pada siklus I

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

30

2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

3) Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah tercapai dan yang

belum tercapai serta kekurangan atas permasalahan yang muncul

pada siklus I dan merencanakan tindakan untuk siklus berikutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah meningkatnya

pemahaman siswa terhadap konsep pengurangan sebanyak 100% dengan

rata-rata kelas di atas 85 melalui penerapan alat peraga Pohon Pengurangan

(POHRANG) dalam pembelajaran matematika.

G. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data: terdapat dua buah data pada penelitian ini yaitu data tes dan non

tes. Data tes diperoleh dari tes hasil belajar dan data nontes dalam

penelitian ini berupa observasi, dokumentasi dan wawancara yang

dilakukan sebelum dan selama pembelajaran berlangsung.

2. Sumber data: sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas I.I SDN

Sudimara 7 Ciledug Kota Tangerang, peneliti, dan wali kelas I.I SDN

Sudimara 7 Ciledug Kota Tangerang sebagai observer.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti

menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut:

1. Lembar Tes

Lembar tes soal diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi hasil

pembelajaran.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

31

2. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dan observasi kegiatan guru.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti otentik dalam penelitian.

Dalam mendokumentasikannya peneliti dibantu oleh teman sejawat

dalam kegiatan pembelajaran.

4. Lembar wawancara

Lembar wawancara disusun untuk menjadi pedoman peneliti saat

melakukan wawancara

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini

dilakukan dengan cara tes dan non tes. “Tes merupakan suatu cara yang

dilakukan oleh guru untuk mengukur prestasi belajar siswa”.50 Pada teknik

pengumpulan data melalui tes yaitu berupa soal dalam bentuk isian singkat

yang diujikan setiap akhir siklusnya.

Sedangkan teknik nontes yang didapatkan peneliti berupa observasi

dan wawancara. “Observasi adalah metode yang meliputi kegiatan

pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh

alat indra, dapat dilakukan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba dan pengecap”51. Teknik observasi digunakan untuk mengamati

aktivitas guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

“Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada obyek penelitian dan mencatat atau merekam jawaban

yang di berikan.”52 Wawancara dilakukan dengan wali kelas untuk

mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran di kelas.

50 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 118 51 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rajagrafiindo Persada, 2016), h. 12 52 Mahmud, Metode Penelitian Pendidik, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 173

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

32

Tabel 3.2

Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Pengurangan

No Indikator Dimensi Pemahaman Bentuk

soal

Jumlah

soal Translation Interpretation Ekstrapolation

1 Menerjemahkan

sebuah gambar

1 dan 2 Isian 2

2 Menghitung

pengurangan 1

angka dan 2

angka

3 dan 4 Isian 2

3 Menghitung

masalah yang

berkaitan

dengan

pengurangan

dalam

kehidupan

sehari-hari

5 dan 6 Isian 2

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non tes. Tes berupa uji

hasil belajar dan instrumen non tes berupa pedoman observasi untuk

mengamati aktivitas siswa dan guru ketika proses pembelajaran

berlangsung. Sebelum instrumen tersebut digunakan, peneliti menguji coba

soal-soal yang akan diberikan menggunakan uji validitas, reabilitas soal,

tingkat kesukaran dan daya pembeda.

1. Uji Validitas

“Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa

yang hendak diukur. Dalam Bahasa Indonesia valid disebut dengan

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

33

istilah sahih”53. Pengujian validitas soal ini menggunakan bantuan

ANATES Versi 4.

2. Uji Reabilitas

“Reabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada

subjek yang sama”54. Pengujian uji reabilitas soal ini menggunakan

bantuan ANATES Versi 4. Kriteria uji reabilitas adalah sebagai berikut:55

Tabel 3.3 Uji Reabilitas

Kriteria Keterangan

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Sedang

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Kurang

3. Uji Taraf Kesukaran

“Azwar mengatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal adalah

proporsi antara banyaknya peserta tes yang menjawab butir soal dengan

benar dengan banyaknya peserta tes.”56 Pengujian taraf kesukaran soal

ini menggunakan bantuan ANATES Versi 4.

Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut:57

a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,15 adalah soal sangat sukar

b. Soal dengan P 0,15 sampai 0,30 adalah soal sukar

c. Soal dengan P 0,30 sampai 0,60 adalah soal sedang

d. Soal dengan P 0,60 sampai 0,85 adalah soal mudah

53 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016),

h.80 54 Ibid,, h. 104 55 Ibid., h.101 56 Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal dan

Reabilitas Tes Bentuk Pilihan Ganda Biasa dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi”, Jurnal Sosio e-Kons 6, no. 1, (2014), h. 41-55

57 Ibid., h.208

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

34

e. Soal dengan P 0,85 sampai 1,00 adalah soal sangat mudah

4. Daya Pembeda

“Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir soal

untuk membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan

perbedaan yang ada dalam kelompok itu.”58 Pengujian daya pembeda

soal ini menggunakan bantuan ANATES Versi 4.

Kriteria daya pembeda ditentukan sebagai berikut:59

Tabel 3.4 Daya Pembeda

Kriteria Keterangan

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada penelitian ini analisis data observasi yang digunakan sebagai

berikut:

1. Analisis Data Observasi

Data observasi merupakan data yang didapat dari hasil observasi

tentang keterlaksananya pembelajaran matematika dengan menggunakan

alat peraga pohrang berdasarkan lembar observasi. Data yang diberi

tanda checklis akan diberikan skor 1. Cara menghitung presentase

skornya yaitu:60

P = 𝐹

𝑁 × 100%

P = presentase skor observasi tiap pertemuann

58 Bagiyono, “Analisis Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan

Radiografi Tingkat 1”, Jurnal Widyanuklida 16, no. 1, (2017), h.1-12 59 Ibid., h. 218 60 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008), h.43

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

35

F = frekuensi yang akan dicari presentasenya

N = Number pf Cases (Jumlah Frekuensi)

Tabel 3.5 Arti Penguasaan yang di capai

Presentase yang diperoleh Keterangan

90-100 Baik Sekali

80-89 Baik

70-79 Cukup

<70 Kurang

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Penelitian ini rencananya terdiri dari dua siklus, akan tetapi jika telah

dilakukan sampai siklus II namun hasilnya belum mencapai kriteria

keberhasilan yaitu peningkatan pemahaman konsep siswa materi

pengurangan dengan rata-rata kelas di atas 85 maka perlu adanya perbaikan

dengan melanjutkan ke tahap siklus selanjutnya. Penelitian ini akan

dianggap cukup jika telah berhasil meningkatkan pemahaman konsep

materi pengurangan dengan indikator yang telah ditentukan.

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

mempersiapkan instrumen penelitian seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), soal tes isian pemahaman konsep materi pengurangan,

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan lembar observasi untuk guru dan

siswa.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menggunakan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) yang

dilakukan melalui dua siklus terhadap materi pengurangan kepada siswa

kelas I SDN Sudimara 7 Kecamatan Ciledug Kota Tangerang dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran menggunakan alat peraga Pohon

Pengurangan (POHRANG) dapat meningkatkan pemahaman konsep

pengurangan siswa yang terlihat dari perolehan rata-rata pemahaman

konsep siswa sebesar 81,4 dengan observasi harian guru 82,8% dengan

kategori baik dan observasi harian siswa 81,25% dengan kategori baik pada

siklus I intervensi yang diharapkan belum tercapai. Pada siklus II rata-rata

pemahaman konsep siswa sebesar 89,7 dengan observasi harian guru 94,7%

dengan kategori baik sekali dan observasi harian siswa 97,9% dengan

kategori baik sekali. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II mengalami

peningkatan rata-rata nilai pemahaman konsep siswa, Observasi harian guru

dan observasi harian siswa. Hal ini sesuai dengan intervensi yang

diharapkan yaitu, indikator keberhasilan siswa kelas I SDN Sudimara 7

Ciledug mengalami ketuntasan pemahaman konsep pengurangan siswa

sebanyak 100% dengan rata-rata kelas di atas 85 Dengan demikian

penggunaan alat peraga Pohon Pengurangan (POHRANG) pada materi

pengurangan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.

B. Implikasi dan Saran

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga Pohon

Pengurangan (POHRANG) dapat meningkatkan pemahaman konsep dasar,

dalam penelitian ini yakni konsep dasar pengurangan. Dengan alat peraga

siswa dapat melihat langsung bagaimana cara mengerjakan materi

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

75

pengurangan tersebut. Apabila dalam kegiatan pembelajaran menggunakan

benda-benda yang konkret maka siswa akan lebih mudah memahami materi

yang diajarkannya. Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin meningkatkan kualitas proses

pembelajaran tentang pengurangan dengan menggunakan alat peraga Pohon

Pengurangan (POHRANG) karena penggunaan alat peraga pada usia

MI/SD sangat tepat dan efisien.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penelitian ini memberikan

manfaat kepada beberapa pihak, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah dapat menyediakan fasilitas berupa alat dan bahan

pendukung untuk guru membuat alat peraga serta referensi teknik

mengajar yang lebih bervariasi.

2. Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan alat peraga Pohon

Pengurangan (POHRANG) dapat meningkatkan pemahaman

konsep siswa materi pengurangan sehingga alat peraga ini bisa

digunakan untuk mengatasi masalah terkait dengan materi

pengurangan.

b. Diharapkan siswa terbiasa belajar dengan menggunakan alat

peraga lain yang lebih kreatif dan inovatif

3. Bagi Siswa

Materi pengurangan membutuhkan pemahaman siswa dalam

menguasai konsep dasarnya terlebih dahulu. Oleh karena itu sebelum

melanjutkan pada materi yang lebih tinggi penting untuk mempelajari

konsep dasar pengurangan terlebih dahulu.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai gambaran untuk menjadi guru

professional yang selalu melakukan penelitian untuk mengatasi

masalah yang ada di kelas dan diharapkan juga dapat menerapkan

beragam variasi alat peraga lainnya yang lebih inovatif dan kreatif.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

76

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Zubaidah dan Risnawati. Psikologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. 2016.

Andhani, Novika, Epon Nur’aeni L. Peningkatan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat melalui Alat Peraga Papan Garis Bilangan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar 6, no. 1. (2019).

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2016.

Bagiyono. Analisis Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1. Jurnal Widyanuklida 16, no. 1. (2017).

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2013.

Dwiantara, Gede Ardi, La Masi. Pengaruh Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Open-Ended Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan

Matematika 4, no. 1. (2016).

Erlina. Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media Pohon Hitung Anak Kelompok B Di TK Baptis Setia Bakti Kota Kediri. Jurnal Pinus 3, no. 2. (2018).

Fatqurhohman. Pemahaman Konsep Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Datar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 4, no. 2. (2016).

Febriyanto, Budi, Yuyun Dwi Haryanti, Oom Komalasari. Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Melalui Penggunaan Media Kantong Bergambar Pada Materi Perkalian Bilangan Di Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal

Cakrawala Pendas 4, no. 2. (2018).

Gasong, Dina, Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish. 2018.

Hanifah, Nani. Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal dan Reabilitas Tes Bentuk Pilihan Ganda Biasa dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal Sosio e-Kons 6, no. 1. (2014).

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

77

Herman, Tatang, dkk. Pendidikan Matematika I. Bandung: UPI Press. 2010.

Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h.2

Hutagalung, Ruminda. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Guided Discovery Berbasis Budaya Toba di SMP Negri 1 Itukka. Jurnal MES (journal of Mathematics Education and

Science) 2, no. 2. (2017).

Indrawan, Rully. Poppy Yaniawati. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif

dan campuran untuk manajemen, Pembangunan, dan Pendiidkan (Revisi). Bandung: Refika Aditama. 2017.

Jufri, A. Wahab Jufri. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta. 2013.

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. 2016. cet.2 ed.2.

Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016. Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 2016

Mahmud. Metode Penelitian Pendidik. Bandung: Pustaka Setia. 2011.

Marfuah, Fitri, Hera Heru. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Pada Anak Usia Dini Menggunakan Media Pohon Hitung di Kelompok Bermain Pelangi Aisyiyah Jumantoro. Jurnal AUDI 2, no. 1. (2016).

Murdiyanto, Tri, Yudi Mahatma. Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Sarwahita 11, no. 1. (2014).

Muslich, Manur, Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. 2016.

Nasaruddin. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal al-

Khwarizmi III, ed. 2. (2015).

Observasi Pendahuluan pada pembelajaran tanggal 18-19 September 2019 di kelas I.I SDN Sudimara 7 Ciledug

Oka, Gde Putu Arya. Media dan Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish. 2017.

Parwati, Ni Nyoman, I Putu Pasek Suryawan dan Ratih Ayu Apsari. Belajar dan

Pembelajaran. Cet.1. Depok: Rajawali Pers. 2018.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

78

Rachmawati, Yeni, Ika Maylasari, Rini Sulistyowati, dkk, Potret Pendidikan

Indonesia Statistik Pendidikan 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 2018.

Rusmawati. Penggunaan Alat Peraga Langsung pada Pembelajaran Matematika dengan Materi Pecahan sederhana untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains dan Humaniora 3, no.2. (2017).

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta. 2011.

Sari, Deka Purnama, N. Nurochmah, H. Haryadi, S. Syaiturjim. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Pendekatan Pembelajaran Student Teams Achivement Division. Jurnal Riset Pendidikan Matematika 3, no. 1. (2016).

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media. 2016.

Serhat, Derar, Muhammed Syam Qasem AlMdallal. The Effect of Using Concept Maps on Advancing Students’ Conceptual Understanding of Euler Circuit., International Journal of Mathematics Treads and Technology 15, no. 1. (2014).

Setyowati, Nining, Bambang Eko Susilo, Masrukan. Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Materi Peluang. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 7, no.1. (2016).

Solichah, Imroatus. Alat Peraga untuk Pelajar Tunarungu Penggunaan Bentuk

Dua Dimensi Bangun Datar Pada Siswa Tunarungu. Jawa Timur: Media Guru. 2014.

Sholihah, Dyahsih Alin, Ali Mahmudi. Keefektifan Expperiential Learning Pembelajaran Matematika MTS Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal

Riset Pendidikan Matematika 2, no. 2. (2015).

Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidika. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2018.

Sundayana, Rostina. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. 2013.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. 2013.

Suwardi, Masni Erika Firmiana, Rohayati. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga terhadap Hasil Pembelajaran Mantematika pada Anak Usia Dini. Jurnal Al-

Azhar Indonesia Seri Humaniora 2, no. 4. (2014).

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN DENGAN ALAT PERAGA POHON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52040... · 2020. 8. 25. · Kata Kunci: Alat Peraga,

79

Syafitri, Ockti, Rohita dan Nila Fitria. Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Lambang Bilangan 1-10 Melalui Permainan Pohon Hitung pada Anak Usia 4-5 Tahun di BKB PAUD Harapan Bangsa. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri

Humaniora 4, no. 3. (2018).

Tampubolon, Saur. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2014.

Taniredia, Tukiran, Irma Pujiati, dan Nyata. Penelitian Tindakan Kelas Untuk

Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis dan Mudah. Bandung: Alfabeta. CV. 2014.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. 2012.

Uno, Hamzah B, Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2010.

Uno, Hamzah B, Sutardjo Atmowidjoyo dan Nina Lamatenggo. Pengembangan

Kurikulum Rekayasa Pedagogik dalam Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada. 2018.

Utari, Vivi, Ahmad Fauzan, Media Rosha. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Melalui Pendekatan PMR dalam Pokok Bahasan Prisma dan Limas. Jurnal Pendidikan Matematika 1, no. 1. (2012).

Wahab, Rohmalina. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafiindo Persada. 2016

Wahyuningtyas, Dyah Tri dan Raddin, Nur Shinta. Pelatihan Nedia Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 Bagi Guru Sekolah Dasar di Gugus 9 Kecamatan Sukun Malang. Jurnal Dedikasi 14. (2017).

Wawancara pendahuluan dengan wali kelas I.I SDN Sudimara 7 Ciledug Kota Tangerang tanggal 16 September 2019

Yusuf, Syamsu, Nani M. Sugandhi. Perkembangan Peserta Didik. cet. 1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011.