164
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SISWA KELAS IV DI SDN No. 05 TENGADAK KABUPATEN SINTANG S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Oleh: Roswita Verona NIM: 171124036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

KATOLIK MELALUI MODEL CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SISWA

KELAS IV DI SDN No. 05 TENGADAK KABUPATEN

SINTANG

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh:

Roswita Verona

NIM: 171124036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

ii

S K R I P S I

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK MELALUI MODEL

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SISWA

KELAS IV DI SDN No. 05 TENGADAK KABUPATEN SINTANG

Oleh:

Roswita Verona

NIM: 171124036

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

P. Mutiara Andalas, SJ.,S.S.,S.T.D 03 Juli 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

iii

S K R I P S I

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK MELALUI MODEL

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SISWA

KELAS IV DI SDN No. 05 TENGADAK KABUPATEN SINTANG

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Roswita Verona

NIM: 171124036

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada 23 Juli 2021

dan dinyatakan memenuhi syarat.

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Tanda Tangan

Ketua : Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J.

Sekertaris : FX. Dapiyanta, SFK, M.Pd.

Anggota : 1. P. Mutiara Andalas, SJ.,S.S.,S.T.D.

2. Y.H. Bintang Nusantara, S.F.K., M.Hum.

3. Agustinus Rudi Winarto S.Pd., M.A.

Yogyakarta, 23 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

iv

PERSEMBAHAN

Kepada

Pak Dombot selaku Guru PAK

Di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

v

MOTO

“Tuntutan bagi para guru adalah membimbing siswa menemukan pembelajaran

yang berarti sekaligus mendalam, melibatkan dan menghubungkan siswa satu

dengan lainnya serta dengan dunia “

(Instrumentum Laboris, 2015:19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Juli 2021

Penulis

Roswita Verona

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Roswita Verona

NIM : 171124036

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK MELALUI MODEL

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SISWA

KELAS IV DI SDN No. 05 TENGADAK KABUPATEN SINTANG beserta

perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 23 Juli 2021

Yang menyatakan

Roswita Verona

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

viii

ABSTRAK

Skripsi S-1 ini berjudul “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

UNTUK SISWA KELAS IV DI SDN NO. 05 TENGADAK KABUPATEN

SINTANG.” Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) membantu siswa

untuk menemukan makna pengalaman hidup mereka yang bersumber pada ajaran

dalam kitab suci. Namun, pembelajaran cenderung terlalu verbal dan tekstual,

sehingga siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran agama Katolik. Hal ini

berdampak pada pembelajaran menjadi kurang kontekstual dengan kebutuhan

siswa. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik melalui model Contextual Teaching and Learning

(CTL)? Penelitian ini menerapkan desain penelitian Kemmis dan McTaggart yang

terdiri dari dua siklus yang setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi. Metode yang penulis ambil adalah penelitian

tindakan kelas dengan menerapkan tujuh prinsip dari model Contextual Teaching

and Learning, yaitu konstruktivisme, pemodelan, inquiry, bertanya, masyarakat

belajar, refleksi dan penilaian. Subjek dari penelitian ini ialah siswa kelas empat

yang berjumlah 9 orang dan seorang guru Pendidikan Agama Katolik di SDN No.

05 Tengadak Kabupaten Sintang. Penulis mengumpulkan data menggunakan teknik

tes berupa soal esai dan nontes berupa angket serta wawancara. Berdasarkan hasil

riset terhadap siswa kelas empat di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang

ditemukan fakta bahwa rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus

pertama sebesar 59,75 dengan ketuntasan 50%, sedangkan pada siklus kedua

meningkat menjadi 67,85 dengan ketuntasan 71,4%. Terjadi peningkatan hasil

belajar dan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II. Penulis menyimpulkan bahwa

penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan

hasil belajar dan aktivitas belajar Pendidikan Agama Katolik siswa kelas empat di

SDN N0. 05 Tengadak Kabupaten Sintang. Penulis menyarankan saran penerapan

model CTL dalam Pendidikan Agama Katolik, khususnya bagi siswa kelas empat,

untuk membantu mereka menemukan makna hidup

Kata-kata kunci: Minat Belajar, Hasil Belajar, Pendidikan Agama Katolik, Model

Contextual Teaching and Learing (CTL)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis is entitled "EFFORT TO IMPROVE INTEREST IN

LEARNING IN CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION THROUGH THE

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MODEL FOR

CLASS IV STUDENTS OF SDN NO. 05 TENGADAK SINTANG

DISTRICT." The subject of Catholic Religious Education (PAK) helps students

find meaning in their life experiences rooted in the teachings in the scriptures.

However, learning tends to be too verbal and textual, so students are less interested

in participating in Catholic religious learning. It has an impact on learning to be less

contextual to the needs of students. How to increase students' interest in learning

about Catholic Religious Education subjects through the Contextual Teaching and

Learning (CTL) model? This study applies the research design of Kemmis and

McTaggart, which consists of two cycles, each cycle consisting of planning,

implementing actions, observing, and reflecting. The writer uses classroom action

research by applying the seven principles of the Contextual Teaching and Learning

model, namely constructivism, modeling, inquiry, questioning, community learning,

reflection, and assessment. The subjects of this study were fourth-grade students,

totaling nine people, and one Catholic Religious Education teacher at SDN No. 05

Tengadak Sintang Regency. The author collects data using test techniques in the

form of essay questions and non-tests in questionnaires and interviews. Based on

the research results on fourth-grade students at SDN No. 05 Tengadak Sintang

Regency, the average learning outcomes achieved by students in the first cycle was

59.75 with 50% completeness, while in the second cycle is increased to 67.85 with

71.4% completeness. There was an increase in learning outcomes and learning

activities from cycle I to cycle II. The author concludes that the application of the

Contextual Teaching and Learning (CTL) model can improve learning outcomes

and learning activities of Catholic Religious Education in fourth grade students of

SDN N0. 05 Tengadak Sintang Regency. The author suggests suggestions for

applying the CTL model in Catholic Religious Education, especially for fourth

graders, to help them find the meaning of life.

Keywords: Learning Interest, Learning Outcomes, Catholic Religious Education,

Contextual Teaching and Learning (CTL) Model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

x

KATA PENGANTAR

Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena atas

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “UPAYA

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK MELALUI MODEL CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SISWA KELAS IV DI SDN

N0. 05 TENGADAK KABUPATEN SINTANG”. Selama masa pandemi covid-

19 penulis kesulitan bertemu dengan responden karena kebijakan sekolah yang

berubah-ubah, meskipun terkendala waktu penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan lancar. Penyusunan skripsi ini mendapat banyak dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis dengan tulus hati menghaturkan banyak

terima kasih kepada:

1. P. Mutiara Andalas, SJ.,S.S.,S.T.D. selaku dosen pembimbing utama yang

telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran sampai penulisan skripsi

ini selesai.

2. Y.H. Bintang Nusantara, SFK., M.Hum. selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktu dalam

mendampingi penulis selama masa perkuliahan dan saat ujian berlangsung.

3. Agustinus Rudi Winarto S.Pd., M.A. selaku dosen penguji yang telah

bersedia meluangkan waktu dalam mendampingi penulis pada saat ujian

berlangsung.

4. FX. Dapiyanta, SFK, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Metopen

dan Seminar Pendidikan.

5. Seluruh staf dosen Prodi PENDIKKAT-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah membimbing dan

mendidik sampai penulisan skripsi ini selesai.

6. Pak Jailani, S.IP. selaku kepala SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang

yang bersedia meluangkan waktu dan memberikan masukan kepada penulis

untuk dapat melaksanakan penelitian dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xi

7. Pak Dombot, S.Ag. selaku guru agama Katolik di SDN No. 05 Tengadak

Kabupaten Sintang yang bersedia berkerja sama dengan penulis dalam

melakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

8. Siswa-Siswi yang beragama Katolik kelas IV di SDN No. 05 Tengadak

Kabupaten Sintang yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

9. Bapak, Ibu, Kakak, dan Adik yang memberikan semangat dan dukungan

moral, material, dan spiritual selama penulis menempuh studi di Yogyakarta.

Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena

itu, penulis terbuka terhadap segala saran yang bersifat membangun demi perbaikan

skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Yogyakarta, 23 Juli 2021

Penulis

Roswita Verona

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv

HALAMAN MOTO ........................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii

DAFTAR TABEL ….. ..................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

D. Tujuan ............................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

F. Metode Penulisan .............................................................................. 7

G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xiii

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KAJIAN TERKAIT .................. 8

A. Kerangka Teoritis............................................................................... 9

1. Pengertian Minat ..................................................................... 9

2. Pengertian Belajar ................................................................... 9

3. Pengertian Minat Belajar ......................................................... 10

4. Pendidikan Agama Katolik ...................................................... 11

5. Teori Konstruktivisme ............................................................. 14

6. Model Contextual Teaching and Learning (CTL) .................. 19

7. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................................ 24

8. Generasi Z ............................................................................... 26

9. Generasi Alfa ........................................................................... 27

B. Kajian Terkait ................................................................................... 29

C. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 31

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 32

B. Desain Penelitian .............................................................................. 32

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 33

D. Subjek Penelitian .............................................................................. 33

E. Objek Penelitian ................................................................................. 34

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 34

G. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 35

H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xiv

I. Validitas Data ..................................................................................... 38

J. Prosedur Penelitian ............................................................................ 39

K. Indikator Keberhasilan Penelitian ..................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 46

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 47

1. Deskripsi Data Pra Siklus ....................................................... 47

a. Hasil Angket Siswa ............................................................ 47

b. Hasil Wawancara Siswa ..................................................... 48

c. Hasil Wawancara Guru PAK ............................................. 51

2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I ........................ 52

3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...................... 62

4. Hasil Observasi Keterampilan Guru ........................................ 71

B. Pembahasan ....................................................................................... 77

1. Pemaknaan Hasil Temuan Penelitian ...................................... 77

a. Hasil Angket Siswa ........................................................... 77

b. Hasil Wawancara Siswa dan Guru PAK ........................... 78

c. Hasil Aktivitas Siswa ........................................................ 79

d. Hasil Keterampilan Guru PAK .......................................... 83

e. Hasil Belajar Siswa ............................................................ 83

2. Implikasi Hasil Penelitian ........................................................ 84

a. Implikasi Teoritis ............................................................... 84

b. Implikasi Praktis ................................................................ 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xv

3. Usulan Kegiatan ...................................................................... 85

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 93

A. Kesimpulan ....................................................................................... 93

B. Saran ................................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 99

LAMPIRAN

Lampiran 1: Indikator Lembar Wawancara Siswa ............................ (1)

Lampiran 2: Indikator Lembar Wawancara Guru PAK .................... (3)

Lampiran 3: Indikator Ketercapaian PTK dalam

Pembelajaran PAK model CTL .................................... (5)

Lampiran 4: Lembar Angket Minat Belajar PAK .............................. (9)

Lampiran 5: Pedoman Wawancara Siswa .......................................... (11)

Lampiran 6: Pedoman Wawancara Guru PAK …………………….. (12)

Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa ………………………………….. (13)

Lampiran 8: Lembar Jawaban Esai …………………………..…….. (14)

Lampiran 9: Lembar Angket Abay …………………………….……. (15)

Lampiran 10: Lembar Angket Fina ………………………………… (17)

Lampiran 11: Lembar Angket Joni ………………………………… (19)

Lampiran 12: Lembar Angket Mika ……………………….……….. (21)

Lampiran 13: Lembar Angket Lauren ……………………………… (23)

Lampiran 14: Hasil Wawancara Siswa .............................................. (25)

Lampiran 15: Hasil Wawancara Guru PAK ....................................... (34)

Lampiran 16: Hasil Belajar Siklus I Joni Nilai Tertinggi .................. (36)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xvi

Lampiran 17: Hasil Belajar Siklus I Bili Nilai Terendah ................... (37)

Lampiran 18: Hasil Belajar Siklus II Detha Nilai Tertinggi .............. (38)

Lampiran 19: Hasil Belajar Siklus II Bili Nilai Terendah .................. (39)

Lampiran 20: Lembar Persetujuan Penelitian .................................... (40)

Lampiran 21: Foto Penyebaran Angket dan Wawancara Siswa ........ (41)

Lampiran 22: Foto Wawancara Guru PAK tentang Situasi

Siswa Kelas IV ............................................................. (42)

Lampiran 23: Foto Wawancara Guru PAK ........................................ (42)

Lampiran 24: Foto Pelaksanaan Siklus I ............................................ (43)

Lampiran 25: Foto Pelaksanaan Siklus II .......................................... (44)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xvii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Gereja

1. GE : Gravissimum Educationis

2. IL : Instrumentum Laboris

B. Lain-lain

1. CTL : Contextual Teaching and Learning

2. KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

3. KD : Kompetensi Dasar

4. KI : Kompetensi Inti

5. KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum

6. PAK : Pendidikan Agama Katolik

7. PR : Pekerjaan Rumah

8. PTK : Penelitian Tindakan Kelas

9. RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

10. SD : Sekolah Dasar

11. SDN : Sekolah Dasar Negeri

12. WIB : Waktu Indonesia bagian Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Langkah-langkah Pengumpulan Data .......................................... 35

Tabel 2: Kriteria Deskriptif Lembar Angket Minat Belajar PAK .............. 37

Tabel 3: Klarifikasi Lembar Observasi Keterampilan Guru dan

Aktivitas Siswa ............................................................................. 37

Tabel 4: Kriteria Hasil Belajar Siswa ......................................................... 38

Tabel 5: Kategori Penilaian Hasil Belajar Siswa ....................................... 38

Tabel 6: Taraf Keberhasilan Tindakan dalam Proses Pembelajaran .......... 45

Tabel 7: Data Angket Minat Belajar PAK ................................................. 47

Tabel 8: Persentase Kategori Minat Belajar Siswa .................................... 48

Tabel 9: Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas IV SDN No. 05

Tengadak ...................................................................................... 55

Tabel 10: Hasil Observasi Aktivitas Pada Siklus I Untuk Siswa Kelas IV

SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang .................................. 56

Tabel 11: Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas IV SDN No. 05

Tengadak Kabupaten Sintang ....................................................... 65

Tabel 12: Hasil Observasi Aktivitas Pada Siklus II Untuk Siswa Kelas IV

SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang .................................. 66

Tabel 13: Hasil Observasi Keterampilan Guru Pada Siklus 1 Mata Pelajaran

PAK Setelah diterapkan Model CTL ........................................... 71

Tabel 14: Data Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ................................. 79

Tabel 15: Data Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ...................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Siklus Kegiatan PTK ..................................................................... 39

Diagram 1: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ................................................ 56

Diagram 2: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ............................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

SDN No. 05 Tengadak berada di Dusun Mekar Jaya, Desa Laman Raya,

Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Desa

Laman Raya memiliki dua dusun yakni dusun Mekar Jaya dan dusun Tengadak.

Asal usul nama Tengadak diperoleh warga setempat dari nama salah satu ikan yang

hidup di sungai sekitar kampung. Dusun Tengadak terdiri dari beberapa sungai

kecil yaitu sungai Engkelinau, Sokik, Toluk Tokam, dll. Bagi warga setempat,

sungai menjadi sumber hidup mereka khususnya yang hidup di ladang dan memiliki

perkebunan karet. Pada umumnya mata pencaharian warga lokal yakni berladang

dan menyadap karet.

Keseharian dari sebagian besar anak-anak di Tengadak ketika pagi hari

saat sekolah diliburkan semasa pandemi yakni mereka membantu orang tua

menyadap karet atau hanya mengikuti orang tua ke kebun dan bermain disekitar

kebun karet. Selain itu, saat sore hari mereka bermain-main di hutan atau pinggiran

sungai, dan di lapangan milik sekolah. Di lain pihak, hanya beberapa anak yang

memiliki gawai. Namun, umumnya anak-anak lebih tertarik bermain di luar rumah

daripada bermain dengan gawai yang mereka miliki. Berdasarkan pengamatan

penulis, anak-anak seringkali membuat mainan dari bahan-bahan alam seperti

mobil dari bahan kayu atau pelepah pisang, pletokan dari bambu, dsb. Terkait

dengan permainan, anak-anak di Tengadak juga mengisi kesehariannya untuk

mencari ikan di sungai bersama teman sebaya atau orang tua. Oleh sebab itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

2

kehidupan anak di Tengadak sungguh dekat dengan alam dan sebagian anak lebih

tertarik dengan permainan di luar rumah daripada bermain menggunakan gawai.

Sebelum terjadi pandemi covid-19 di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten

Sintang diadakan pelajaran secara luring selama 6 hari dalam seminggu yakni pada

hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Durasi waktu berakhirnya pelajaran

ditentukan berdasarkan peraturan sekolah, misalnya untuk kelas I-III pada pkl.

10.00 WIB dan kelas IV-VI pkl. 11.30-12.00 WIB. Berdasarkan pengalaman

penulis yang pernah mengajar di sekolah pada bulan Februari-Mei 2017, para guru

umumnya menggunakan model belajar verbal dan tekstual. Selain itu, berdasarkan

wawancara dengan guru PAK pada tanggal 18 April 2021 menyatakan bahwa ia

kurang menggunakan fasilitas yang telah tersedia di sekolah, sehingga hal ini

menyebabkan model belajar menjadi terlalu tekstual dan verbal. Oleh sebab itu,

yang menjadi hambatan dari para guru untuk tanggap akan kebutuhan siswa sesuai

dengan generasi ialah kurangnya kemampuan dari guru terhadap penggunaan

teknologi yang dapat menunjang proses belajar mengajar.

Setelah terjadi pandemi covid-19 pembelajaran hanya dilaksanakan

selama empat hari dalam seminggu yakni pada hari Senin sampai Kamis dan dibagi

dalam beberapa kelompok kelas. Pada hari Senin siswa yang hadir terdiri dari kelas

I-III, hari Selasa siswa kelas IV sampai VI, dan berlaku untuk hari Rabu dan Kamis.

Namun, mulai bulan April sampai Juni, semua kegiatan pembelajaran ditiadakan

dan hanya para guru serta staf sekolah yang masuk ke sekolah. Tentu hal ini

menyebabkan berkurangnya waktu mengajar dari guru kepada siswa. Selain itu,

berdasarkan pengamatan penulis, selama masa pandemi siswa lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

3

diberikan Pekerjaan Rumah (PR) dan akhirnya yang mengerjakan tugas tersebut

ialah orang tua dari siswa. Terkait dengan hal ini, nilai siswa menjadi turun dan

kurang dapat mencukupi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah

ditargetkan. Di lain pihak, para guru kesulitan menerapkan pembelajaran secara

daring karena mayoritas orang tua berasal dari kalangan menengah ke bawah yang

sebagian besar buta huruf dan teknologi, sehingga sulit untuk melaksanakan kelas

secara online.

Ada sebuah fenomena yakni untuk kelas VI diberikan fasilitas berupa

tablet yang digunakan untuk mengakses materi pembelajaran saat pembelajaran di

kelas. Program ini bagi siswa kelas VI dan tidak ditujukan bagi kelas lainnya seperti

kelas I-V. Tentunya fenomena ini menimbulkan kesenjangan bagi kelas-kelas lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAK, diperoleh fakta bahwa kelas I-V

yang dinilai belum dapat diberikan kepercayaan untuk menggunakan fasilitas tablet

dari sekolah. Akan tetapi, program ini tidak berjalan sesuai dengan rencana sekolah

karena kurangnya kualitas para guru terhadap perkembangan teknologi, sehingga

pelaksanaan program menjadi terkendala.

Berdasarkan peraturan dari kepala sekolah SDN No. 05 Tengadak

Kabupaten Sintang, penerimaan bagi siswa kelas I SD minimal berusia 6 tahun,

sehingga usia untuk siswa kelas IV berkisar antara tahun 2009-2012. Menurut Mark

McCrindle, generasi Z dimulai pada tahun 1998-2009 sedangkan untuk generasi

Alfa dimulai pada tahun 2010-sekarang (McCrindle, 2014:220-222). Oleh karena

itu, usia siswa dari kelas IV ini menunjukkan bahwa mereka berada diantara

generasi Z akhir dan generasi Alfa awal. Ada persamaan dari kedua generasi yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

4

mereka terbiasa akan kehadiran media digital dalam hidupnya, sehingga

keberadaan gawai khususnya di masa kini menjadi hal yang lumrah. Selain itu,

kebiasaan mereka berdampak pada minat belajar yang berkaitan dengan teknologi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang guru PAK pada 18 April

2021 diperoleh sebuah fakta bahwa siswa kelas IV berjumlah sekitar 9 orang dan

hanya beberapa yang memiliki gawai. Guru PAK menyatakan bahwa ia tidak

menggunakan tablet saat kelas PAK karena tidak dapat menggunakannya, sehingga

program tablet juga tidak terlaksana di kelas PAK. Oleh sebab itu, pembelajaran

menjadi kurang sambung dengan karakteristik dari siswa pada generasi Z akhir dan

generasi Alfa awal. Selain itu, Guru PAK menyatakan bahwa hanya menggunakan

satu sumber belajar yakni buku paket, sehingga pembelajaran menjadi terlalu

tekstual dan kurang menyentuh kebutuhan dan kehidupan siswa.

Pada saat siswa memiliki daya tarik terhadap suatu mata pelajaran maka ia

memiliki minat pada objek tertentu, sehingga ia akan tertarik untuk mendalami

mata pelajaran tersebut. Salah satu hal yang tampak apabila seorang siswa tertarik

terhadap mata pelajaran tertentu ialah sering bertanya, mencari tahu dari berbagai

sumber, serius memperhatikan saat guru sedang menjelaskan materi, dll. Perubahan

seperti inilah yang menunjukkan bahwa siswa berminat terhadap pelajaran meski

tidak langsung terbentuk minat terhadap pelajaran tertentu. Oleh karena itu, dapat

diartikan bahwa minat sungguh bersifat pribadi atau personal, sehingga siswa harus

benar-benar menyadari dan mengetahui minatnya sendiri supaya dapat terdorong

untuk semangat belajar sesuai dengan keinginannya bukan paksaan dari luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

5

Dalam pembelajaran PAK di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang,

guru PAK menyatakan bahwa ia hanya beracuan pada satu sumber yakni buku

paket dan tidak menggunakan sumber lain. Tentu model pembelajaran yang terlalu

teoritis ini menjadi kurang diminati siswa, sehingga untuk dapat meningkatkan

minat siswa terhadap mata pelajaran PAK maka diperlukan model pembelajaran

yang tanggap akan kebutuhan siswa. Melalui model pembelajaran yang dipilih

sesuai kebutuhan siswa agar siswa dapat mengaplikasikan materi PAK dalam aksi

nyata. Kompetensi yang ingin dicapai menyangkut peningkatan minat belajar PAK

yang berdampak pada peningkatan prestasi siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator

dan siswa yang bertindak melaksanakan materi PAK dalam kehidupannya. Oleh

sebab itu, pembelajaran alamiah yang dekat dengan kehidupan siswa sesuai untuk

digunakan dalam mata pelajaran PAK, maka dapat disimpulkan bahwa guru

hendaknya menggunakan model kontekstual agar siswa mampu menemukan

sendiri makna materi PAK dalam hidup sehari-hari.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka berikut ini

penguraian dari masalah-masalah yaitu:

1. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran PAK.

2. Pembelajaran terlalu tekstual dan verbal.

3. Pembelajaran kurang kontekstual dengan kebutuhan siswa berdasarkan

generasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

6

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik melalui model Contextual Teaching and Learning

(CTL)?

D. Tujuan Penulisan

1. Peningkatan minat belajar PAK bagi siswa kelas IV melalui model CTL.

2. Peningkatan keterampilan guru PAK melalui model CTL.

3. Peningkatan hasil belajar PAK bagi siswa kelas IV melalui model CTL.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

a. Membantu siswa meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran

PAK.

b. Membantu siswa memahami kesinambungan antara kisah Yesus dalam Kitab

Suci dan pengalaman hidupnya.

c. Membantu siswa membangun pengetahuannya terhadap pembelajaran PAK

melalui kesehariannya.

2. Bagi guru

a. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian tindakan kelas.

b. Memotivasi untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran yang kreatif dalam

rangka meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

7

F. Metode Penulisan

Metode penulisan menggunakan statistik deskripsi yang mengandung data

berupa angka, tabel, diagram, dan gambar. Setelah itu, pengolahan data berupa

penguraian, penjelasan, dan deskripsi data yang berfungsi untuk menyederhanakan

data statistik dari penelitian. Dalam penulisan ini pembahasan mengenai learning

mendapatkan persentase sebesar 80-85%, sedangkan untuk teaching hanya dibahas

dengan persentase sekitar 15-20%.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini “Upaya Meningkatkan Minat Belajar

dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik melalui Model Contextual

Teaching and Learning (CTL) untuk Siswa Kelas IV di SDN No. 05 Tengadak

Kabupaten Sintang”. Bab I berisi pendahuluan. Bab II berisi kerangka teoritis dan

kajian terkait. Bab III berisi metodologi penelitian. Bab IV berisi hasil penelitian,

pembahasan penelitian dan usulan kegiatan. Bab V berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN KAJIAN TERKAIT

Dalam Bab I penulis telah memaparkan latar belakang penelitian setelah

covid-19 masuk ke SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang pada tahun 2021

menyebabkan banyak perubahan dalam peraturan sekolah. Salah satu peraturan

sekolah sebelum UAS ialah meliburkan seluruh proses pembelajaran mulai dari

April-Juni dan siswa hanya mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), sehingga nilai

siswa dalam PAK menjadi rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik melalui model Contextual Teaching and Learning

(CTL)? Tujuan dari penelitian ini yakni 1) Peningkatan minat pembelajaran PAK

2) Peningkatan hasil belajar PAK bagi siswa kelas IV melalui model CTL. Salah

satu manfaat dari penelitian bagi siswa ialah membantu siswa membangun

pengetahuannya terhadap pembelajaran PAK melalui kesehariannya, sedangkan

bagi guru adalah memotivasi untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran yang

kreatif dalam rangka meningkatkan kualitas minat dan hasil belajar siswa.

Pada Bab II ini penulis akan memaparkan kerangka teoritis yang terdiri

dari pengertian minat, pengertian belajar, pengertian minat belajar, Pendidikan

Agama Katolik (PAK), teori konstruktivisme, model Contextual Teaching and

Learning (CTL), PTK, generasi Z, dan generasi Alfa. Bab ini juga menampilkan

kajian terkait penerapan model CTL dan model pembelajaran kooperatif tipe

jigasaw.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

9

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Minat

Minat menurut Slameto (2010:180), ialah “rasa suka yang berlebih serta

adanya rasa keterikatan terhadap sesuatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh” (Irawati, 2018:10). Minat merupakan hal yang dilihat dalam diri sendiri

dan memiliki hubungan dengan hal yang ada di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan maka semakin besar minat.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat

adalah suatu kecenderungan dari individu yang penuh dengan pengolahan mental

dan diwujudkan dalam tindakan yang nyata untuk meraihnya. Minat dapat

ditunjukkan dengan adanya sebuah perhatian, rasa suka, keterlibatan dan tertarik

seseorang terhadap sesuatu serta ikut berpartisipasi terhadap ketertarikannya

tersebut. Selain itu, minat muncul karena ada respon dalam diri atas rangsangan

dari luar tanpa paksaan.

2. Pengertian Belajar

Menurut Winkel (Armin Unaaha, 2011:11), “belajar adalah suatu aktivias

mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungannya,

yang mampu menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, nilai dan sikap” (Tiffany, 2017). Perubahan tersebut bersifat secara

relatif konstan dan berbekas. Menurut Malik dalam Susanto (2013-3-4),

menyatakan bahwa “belajar merupakan modifikasi atau memperteguh perilaku

melalui pengalaman” (Apriani, 2016:15). Terkait dengan hal tersebut maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

10

pengalaman dapat mempengaruhi perilaku. Oleh karena itu, belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman yang berulang-ulang

dan berusaha mencapai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, perubahan cenderung

membekas atau menetap menjadi suatu hasil pengalaman dari interaksi individu dan

lingkungan sekitarnya.

3. Pengertian Minat Belajar

Menurut Slameto (2010:180) “minat adalah suatu rasa lebih suka dan

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh” (ibid, 10).

Gagne dalam Susanto (2013:1) menyatakan bahwa “belajar merupakan proses

seorang dalam perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman” (Irawati,

2018:15). Oleh sebab itu, minat belajar adalah suatu gejala psikologi yang terjadi

di dalam diri seseorang dengan menampakkan beberapa gejala seperti gairah,

kemauan, keterlibatan, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses

perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari

pengetahuan dan pengalaman. Siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran

tertentu akan lebih lama bertahan dalam konsentrasi karena ia cenderung menyukai

pelajaran tersebut. Minat berperan penting dalam mengambil keputusan berpikir

dan menentukan arah dalam segala aktivitas termasuk dalam proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

11

4. Pendidikan Agama Katolik

Semua orang Katolik berhak untuk untuk menerima pendidikan secara

Katolik (Gravissinum Educationis, 1963:32). Pendidikan menjadi aspek penting

dalam kehidupan dan menjadi hak setiap orang. Tujuan pendidikan ialah “mencapai

pembinaan pribadi manusia dalam perspektif tujuan terakhirnya dan demi

kesejahteraan kelompok-kelompok masyarakat, mengingat bahwa manusia

termasuk anggotanya, dan bila sudah dewasa ikut berperan menunaikan tugas

kewajibannya” (GE, 1963:31). Terkait dengan hal ini, tujuan pendidikan erat

kaitannya dengan mengingatkan bahwa kodrat manusia ialah sebagai makhluk

sosial. Lembaga pendidikan seperti “sekolah dan universitas merupakan tempat

penyebaran pengetahuan yang utama, tetapi pengetahuan telah mengalami beberapa

perubahan besar yang mempengaruhi pendekatan pendidikan” (IL, 2015:21) artinya

pendekatan pendidikan dapat mengubah pengetahuan.

Pendidikan Agama Katolik diibaratkan dengan “Gereja yang harus hadir

dengan kasih-keprihatinan dan bantuannya yang istimewa bagi siswa khususnya

yang menempuh studi di sekolah-sekolah bukan Katolik” (GE, 1963:38). Terkait

dengan hal tersebut, PAK memiliki peranan dalam memberikan perhatian bagi

semua siswa Katolik yang bukan hanya studi di sekolah Katolik tetapi juga di

sekolah non Katolik. Dokumen GE menyatakan bahwa kehadiran Gereja perlu

dinyatakan melalui kesaksian hidup mereka yang mengajar dan membimbing para

siswa melalui kegiatan kerasulan sesama siswa atau melalui pelayanan para imam

dan kaum awam (ibid). Oleh sebab itu, PAK merupakan Gereja bagi siswa karena

terjadi pengungkapan pengalaman hidup guru yang membawa siswa untuk terlibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

12

dalam merasul dan melayani berdasarkan panggilannya, sehingga PAK tidak

semata-mata hanya bersifat akademik.

Ada beberapa tuntutan bagi para guru yaitu harus “memiliki kemampuan

untuk menciptakan, menemukan, mengelola lingkungan pembelajaran yang

menyediakan banyak peluang, mampu menghargai keberagaman para siswa,

membimbing mereka menemukan pembelajaran yang berarti dan mendalam,

mendampingi siswa menuju tujuan mulia dan menantang, menghargai harapan-

harapan siswa, melibatkan dan menghubungkan siswa satu dengan lainnya serta

dengan dunia “ (IL, 2015:19). Oleh sebab itu, guru PAK perlu mendapatkan

pelatihan khusus agar sungguh memahami tugasnya mendampingi siswa dalam

iman sebagai seorang Katolik dan hubungannya dengan dunia.

Tema besar dari pendidikan agama Katolik dan budi pekerti mencakup 4

yakni pribadi dan lingkunganku, Yesus Kristus, masyarakat, dan Gereja.

(Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, 2017:v). Berikut ini tema-tema yang

menjadi materi dalam pendidikan agama katolik dan budi pekerti, antara lain:

a. Tema pribadi dan lingkunganku

1) Aku bangga diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki.

2) Lingkungan turut mengembangkan diriku sebagai perempuan atau laki-laki.

3) Bersyukur sebagai perempuan atau laki-laki.

4) Kemampuan dan keterbatasanku.

5) Mengembangkan kemampuan diri.

6) Aku membutuhkan orang lain.

7) Mengembangkan diri dengan bekerjasama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

13

b. Yesus Kristus

1) Allah menyampaikan sepuluh firman-Nya sebagai pedoman hidup.

2) Bangsa Israel memasuki tanah terjanji.

3) Allah memberkati para pemimpin Israel: Samuel, Saul dan Daud.

4) Yesus: pemenuhan janji Allah.

5) Yesus mewartakan kerajaan Allah melalui perumpamaan.

6) Mukjizat-mukjizat Yesus.

c. Masyarakat

1) Hormat kepada orang tua.

2) Cinta kepada sesama.

3) Menghormati hidup.

4) Menghormati milik orang lain.

d. Gereja

1) Ungkapan syukur tokoh-tokoh perjanjian lama.

2) Doa syukur Gereja.

3) Doa pribadi.

4) Doa bersama.

5) Doa spontan.

Dalam usulan kegiatan penulis mengambil tema mukjizat-mukjizat Yesus

dan diperoleh dari tema pokok yakni Yesus Kristus. Selain itu, dalam siklus I dan

siklus II penulis menggunakan tema yang serupa dengan usulan kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

14

5. Teori Konstruktivisme

Menurut Jean Piaget “teori konstruktivistik menekankan proses untuk

menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan” (Dahar,

1989:159). Teori konstruktivisme memahami belajar yakni kegiatan manusia

membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada

pengetahuan sesuai dengan pengalamannya (Hidayanti, 2014:12). Menurut

Richardson (1997:3) menyatakan bahwa constructivism as the position that

“individuals create their own understandings, based upon the interaction of what

they already know and believe, and the phenomena or ideas with which they come

on contact” artinya konstruktivisme merupakan sebuah keadaan saat individu

menciptakan pemahaman mereka sendiri berdasarkan pada apa yang mereka

ketahui dan percayai, serta ide dan fenomena dimana mereka berhubungan

(Wardoyo, 2013).

Pada umumnya teori konstruktivisme memahami bahwa penekanan dari

belajar ialah proses dan bukan hasil. Terkait dengan proses yang melibatkan cara

dan strategi belajar serta hasil belajar sebagai tujuan pembelajaran keduanya

memiliki kepentingan yang sama (Adisusilo, 2021:32). Siswa mengontruksi atau

membangun pemahaman berdasarkan pengalamannya agar memperoleh

pengetahuan. Oleh sebab itu, belajar menurut teori konstruktivisme bukan hanya

menghafal tetapi proses mengontruksi pengetahuan melalui pengalaman. Berikut

ini hal-hal penting dari teori konstruktivisme, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

15

a. Ciri-ciri

Handayani & Sujatmiko dalam Suparno (1997:49), menyatakan ciri-ciri

konstruktivisme yaitu:

1) Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah

ada sebelumnya.

2) Belajar merupakan panafsiran personal tentang dunia.

3) Belajar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan

berdasarkan pengalaman.

4) Pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan makna melalui berbagai

informasi atau menyepakati suatu pandangan dalam berinteraksi atau berkerja

sama dengan orang lain.

b. Proses Belajar

Purnamasari (2011:8) menjabarkan proses belajar dari teori

konstruktivisme yakni:

1) Peran siswa

Belajar adalah suatu proses pembentukan pengetahuan. Terkait dengan

pembentukan pengetahuan menjadi tugas siswa. Siswa harus aktif melalukan

kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang

dipelajari.

2) Peran guru

Guru berperan dalam membantu agar proses konstruksi pengetahuan oleh

siswa dapat membentuk pengetahuannya. Selain itu, guru harus lebih memahami

cara pandang siswa dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

16

3) Sarana belajar

Peranan utama dalam kegiatan belajar ialah aktivitas siswa dalam

mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Terkait dengan pembentukan konstruksi

tersebut memerlukan bantuan seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan

fasilitas lainnya. Salah satu hal yang dapat mengganti pengalaman siswa yakni

melalui film, TV, audio, dll.

4) Evaluasi

Dalam teori konstruktivime, lingkungan belajar sangat mendukung

munculnya berbagai pandangan terhadap realitas, konstruksi pengetahuan dan

aktivitas-aktivitas lain yang berdasar pada pengalaman (Handayani & Sujatmiko,

2019:109).

c. Metode mengajar dalam pembelajaran

Menurut Handayani & Sujatmiko (2019:109), menyatakan bahwa

“penerapan teori konstruktivisme dalam pembelajaran akan lebih banyak

menggunakan metode inquiry (menemukan) dan akan dibantu metode-metode lain

yang akan dilaksanakan secara integratif dan diperkirakan mampu dilaksanakan

oleh guru mitra peneliti dan siswa di lapangan.” Berikut ini penjelasan metode-

metode, antara lain:

1) Tanya jawab (Questioning)

Bertanya merupakan metode utama dalam teori konstruktivisme untuk

mengukur pengenalan siswa terhadap konsep-konsep pada topik pembelajaran yang

akan dipelajari. Selain itu, bertanya ialah kegiatan untuk menggali informasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

17

mengkonfirmasi hal-hal yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada hal-

hal yang belum diketahui.

2) Penyelidikan/menemukan (Inquiry)

Pengetahuan ataupun keterampilan yang diperoleh siswa sebagai hasil dari

penyelidikan harus sampai pada menemukan sendiri dan bukan hasil mengingat

fakta. Terkait dengan hal ini guru harus merancang kegiatan yang menemukan

berbagai materi yang diajarkan. Belajar dengan menggunakan metode inquiry pada

umumnya merujuk pada cara siswa menemukan sendiri pengetahuannya.

3) Komunitas belajar (Learning community)

Belajar kelompok atau komunitas belajar merupakan pembelajaran dengan

bekerjanya sejumlah siswa yang sudah terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil

untuk mencapai tujuan tertentu bersama-sama (Moejiono, 1991/1992:50). Kerja

kelompok memunculkan terjadi kerja sama antar siswa, persaingan yang sehat dan

dapat meningkatkan motivasi belajar antar anggota kelompok (Handayani &

Sujatmiko, 2019:109).

d. Tujuan

Menurut Fita (2020) tujuan dari teori konstruktivistik sebagai berikut:

1) Adanya motivasi yang ditujukan untuk siswa dengan memahami belajar

sebagai tanggung jawab dirinya sendiri.

2) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

3) Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman suatu

konsep secara lengkap.

4) Lebih menekankan proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

18

e. Prinsip-prinsip

1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.

2) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya

dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.

3) Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi

perubahan konsep ilmiah.

4) Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.

5) Mencari dan menilai pendapat siswa.

f. Aplikasi teori dalam pembelajaran

1) Membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang sudah ditetapkan, dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya.

2) Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya minat untuk membuat

hubungan ide-ide atau gagasan-gagasan, kemudian memformulasikan

kembali ide-ide tersebut, serta membuat kesimpulan-kesimpulan.

3) Guru dan siswa mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia adalah kompleks,

beragam pandangan tentang kebenaran dari berbagai pemahaman.

4) Guru mengakui bahwa proses belajar serta penilaianya merupakan suatu

usaha yang kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak mudah dikelola

(Fita, 2020)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

19

6. Model Contextual Teaching and Learning (CTL)

a. Pengertian model pembelajaran CTL menurut beberapa ahli

Ciri khas dari model CTL menurut Sanjaya (2007:258), ialah “belajar

dalam CTL bukan hanya sekedar duduk, mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar

adalah proses berpengalaman secara langsung” (2014). Selain itu, model CTL

adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan

siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajarinya dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehingga siswa didorong

untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Model pembelajaran CTL menawarkan bentuk pembelajaran yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata siswa. Model CTL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi yang

dipelajarinya dan menghubungkan serta menerapkannya dalam kehidupan mereka,

sehingga materi pelajaran akan bermakna bagi siswa. Oleh sebab itu, peran siswa

dalam pembelajaran CTL adalah sebagai subjek yang menemukan dan membangun

sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya. Belajar bukanlah menghafal dan

mengingat fakta-fakta, tetapi belajar adalah upaya untuk mengoptimalkan potensi

siswa baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

b. Peran Guru di Kelas

Peran seorang guru dalam dinamika belajar ialah membantu

menghubungkan antara pengetahuan yang baru dan yang sudah diketahui oleh

siswa. Selain itu, tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

20

kesempatan kepada siswa untuk menemukan, menerapkan ide mereka sendiri, dan

menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri. Ada “3 tantanggan

bagi guru PAK, yakni proses pendidikan, situasi anak generasi Z dan Alfa serta

situasi masa pandemi covid-19” (Suparno, 2021). Proses pendidikan khususnya

PAK bertujuan supaya siswa aktif mengenal Yesus sebagai sumber imannya,

sedangkan tugas guru PAK ialah membantu siswa supaya beriman (ibid). Pada

umumnya anak generasi Z dan Alfa memiliki pengertian awal karena telah dibekali

oleh teknologi yang biasa mereka akses, maka kelas perlu menjadi ruang yang

demokratis artinya mereka mengolah secara mandiri materi pembelajaran yang

guru berikan sehingga sampai pada kebenaran. Menurut Santosa dalam Andalas

(2020), bagi seorang guru perlu dilakukan pendekatan yang mengena bagi siswi

sesuai dengan generasinya.

Alih-alih mengawali kelas dengan berbicara kepada siswa-siswi, guru

mengawali kelas dengan mendengarkan mereka. Ia meluangkan waktu

untuk mendengarkan gagasan-gagasan awal siswa-siswi terkait konten

pembelajaran. Gagasan-gagasan awal mereka berarti karena memperkaya

konten pembelajaran. Konteks mempengaruhi konten yang guru perlu

mengelolanya menjadi aktivitas pembelajaran dalam kolaborasi dengan

siswa-siswi (Santosa, 2020).

Gambaran proses pembelajaran bagi siswa generasi Z dan Alfa, mereka

perlu untuk menemukan makna materi pelajaran secara mandiri meski tentunya

dibantu oleh guru. Pembelajaran PAK yang sungguh kontekstual dapat membantu

mereka menemukan kebenaran terhadap suatu materi yang dipelajarinya. Oleh

sebab itu, diperlukan sebuah model pembelajaran yang dapat memotivasi mereka

untuk lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

21

c. Penerapan Pendekatan CTL di Kelas

Adapun berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menerapkan

pendekatan kontekstual di kelas, antara lain:

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara

bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan

dan keterampilan barunya.

2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiry untuk semua topik.

3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

4. Ciptakan masyarakat belajar.

5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara (2014).

d. Prinsip-prinsip Contextual Teaching and Learning (CTL)

Menurut Nurdyansyah & Fahyuni (2016) ada 7 komponen dalam model

pembelajaran CTL adalah konstruktivisme (Construktivism), menemukan (Inquiry),

bertanya (Questioning), masyarakat belajar (Learning Comunity), pemodelan

(Modeling), refleksi (Reflection), dan penilaian yang autentik (Authentic

Assessment). Ada 7 prinsip pembelajaran kontekstual yang harus dikembangkan

oleh guru yaitu:

a) Konstruktivisme

Adalah landasan berfikir dalam CTL yaitu pengetahuan yang dibangun

oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang

terbatas disesuaikan dengan kehidupan siswa. Siswa perlu memiliki pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

22

awal untuk dapat mengembangkan pengalaman baru yang dihubungkan dengan

pengalaman yang dialami. Prinsip ini dapat dipengaruhi oleh dua faktor yakni

faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakupi kesehatan tubuh, psikis,

emosional, sedangkan faktor eksternal mencakup kondisi lingkungan dari siswa.

b) Inquiry (menemukan)

Ialah kegiatan inti dari CTL yakni ada upaya untuk menemukan sekaligus

memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-

kemampuan lain yang diperlukan bukan hanya hasil belajar artinya proses

menemukan kebenaran yang sungguh penting dan tidak hanya hasil belajar yang

dapat memenuhi KKM yang ditargetkan.

c) Bertanya

Menurut Muchith (2008:43), pertanyaan yang diajukan oleh guru atau

siswa harus dijadikan alat atau pendekatan untuk menggali informasi yang

kaitannya dengan kehidupa nyata (Nurdyansyah & Fahyuni, 2016:42). Pada

umumnya pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu berawal dari bertanya.

Dalam penerapannya di dalam kelas, pertanyaan yang diajukan oleh guru atau siswa

dapat dijadikan suatu pendekatan untuk menggali informasi dalam kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari. Tugas guru ialah membimbing siswa melalui

pertanyaan guna menemukan kaitan antara materi pembelajaran dalam

hubungannya ke dalam dunia nyata.

d) Masyarakat Belajar

Kehidupan manusia erat kaitannya dengan makhluk lain atau yang

umumnya sering disebut makhluk sosial karena ketergantungannya dengan pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

23

lain. Prinsip ini mengutamakan pada model interaksi dari banyak arah misalnya

interaksi antara guru dan siswa atau sebaliknya, serta interaksi antar siswa. Akan

tetapi, interaksi ini tidak hanya terjadi di dalam kelas melainkan juga dapat terjadi

di luar kelas misalnya dengan keluarga, masyarakat, dan gereja.

e) Pemodelan

Prinsip ini kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

kebutuhan siswa yang semakin beragam. Guru bukan lagi sebagai satu-satunya

sumber belajar bagi siswa karena memiliki keterbatasan dalam memberikan

pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh sebab itu, prinsip ini dapat

dijadikan salah satu alternatif untuk mengembangkan pembelajaran siswa supaya

dapat meminimalisir keterbatasan yang dimiliki oleh guru.

f) Refleksi

Adalah cara berfikir tentang segala hal yang telah terjadi atau baru saja

terjadi artinya berfikir tentang apa yang telah dipelajari di masa lalu, lalu kemudian

mengendapkannya menjadi suatu pengetahuan yang baru sekaligus menjadi rivisi

atas pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Pada prinsip ini, siswa diberikan

kesempatan untuk mencerna, menimbang, membandingkan, menghayati dan

melakukan diskusi dengan dirinya sendiri.

g) Penilaian Sebenarnya

Prinsip ini berfungsi untuk mendapatkan informasi kualitas proses dan

hasil pembelajaran melalui penerapan model CTL. Penilaian ini memberikan

gambaran terhadap pengalaman belajar siswa, sehingga dengan terkumpulnya

berbagai data informasi maka semakin akurat pula pemahaman guru tentang proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

24

belajar dan hasil belajar dari setiap siswa. Oleh sebab itu, guru dapat mengetahui

kemajuan, kemunduran dan kesulitan siswa dalam belajar supaya dapat melakukan

upaya-upaya perbaikan serta penyempurnaan proses pembelajaran selanjutnya

(Nurdyansyah & Fahyuni, 2016:39-46).

7. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Stephen Kemmis (1988:6), menyatakan bahwa penelitian tindakan

berbentuk “spiral” yang terdiri dari: pengamatan, perencanaan, tahap tindakan awal,

memonitor, merefleksi, memikirkan kembali dan evaluasi (Aqib & Amrullah,

2018:10). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)

adalah penelitian tindakan yang berlangsung di dalam kelas. Tujuan PTK ialah

untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran, sedangkan fokus

PTK yakni pada proses pembelajaran di kelas. Menurut Suharsimi (2002:84-85),

menjabarkan PTK melalui penggabungan tiga kata yakni “Penelitian”, “Tindakan”,

dan “Kelas” yang dimaknai berikut: pertama, penelitan adalah kegiatan mencermati

suatu objek dengan menggunkan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah. Kedua,

tindakan merupakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, misalnya pengaplikasian suatu rangkaian siklus kegiatan. Ketiga, kelas

ialah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pembelajaran

yang sama dari guru yang sama pula (Wijaya & Syahrum, 2013:39-40).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

25

1. Komponen dalam PTK

a. Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang mengikuti proses

pembelajaran, contohnya minat belajar dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran.

b. Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau

memimbing siswa, misalnya keterampilan guru selama mengajar di dalam

kelas.

c. Materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau

pemberian tugas kepada siswa, misalnya penyajian materi.

d. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang

mengajar dengan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu,

contohnya permasalahan tentang penggunaan media pembelajaran dan

sumber belajar.

e. Hasil pembelajaran, dapat dicermati melalui peninjauan kognitif yang harus

ditingkatkan melalui PTK.

f. Lingkungan, dalam lingkup di kelas, sekolah, dan tempat tinggal supaya

lingkungan menjadi lebih kondusif (Wijaya & Syahrum, 2013:40-42).

2. Karakteristik PTK

a. PTK merupakan kegiatan yang berupaya memecahkan masalah pembelajaran

dengan dukungan ilmiah.

b. PTK merupakan bagian penting upaya pengembangan profesi guru melalui

aktivitas berfikir kritis dan sistematis serta membelajarkan guru untuk guru

untuk menulis dan membuat catatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

26

c. Persoalan yang dipermasalahkan dalam PTK berasal dari adanya

permasalahan nyata dan actual dalam pembelajaran di kelas.

d. Adanya kolaborasi antara guru dan penulis dalam hal pemahaman,

kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya

melahirkan kesamaan tindakan (Wijaya & Syahrum, 2013:46-47).

Kegiatan PTK pada dasarnya merupakan kegiatan yang menggunakan

siklus berkelanjutan karena tuntutan peningkatan dan pengembangan merupakan

tantangan sepanjang waktu.

8. Generasi Z

Mark McCrindle berpendapat bahwa generasi ini dimulai pada tahun

1998-2009 (McCrindle, 2014:220). Dalam kaitannya dengan identitas, generasi Z

terbagi atas dua dunia yang dijalani secara bersamaan yakni identitas “di kehidupan

nyata” dan “di kehidupan online/maya” (Seemiller & Grace, 2019:31). Dari kedua

identitas tersebut, terbentuk karakter dari generasi Z yang saling bertolak belakang.

Bagi generasi ini keberadaan identitas di kehidupan online memberikan

kenyamanan yang memunculkan sikap individual. Selain itu, berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Goes to College Study terhadap responden di

Generasi Z sekitar 74% responden dikumpulkan dan diperoleh sebuah fakta bahwa

generasi Z akan termotivasi apabila ia dapat memperoleh pencapaian tertentu dan

mendapatkan pujian atas pencapaiannya tersebut, sehingga inilah yang menjadi

salah satu penyebab yang mendorong motivasinya untuk terus berkembang (ibid,

33).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

27

Dalam seminar tentang “menjadi guru agama yang diskretif bagi generasi

Z-Alfa” menyatakan tentang karakteristik anak generasi Z yang identik dengan

kehidupannya dalam dunia maya. Seorang narasumber bernama Rm. Paul Suparno

menyatakan sebagai berikut:

“Ciri anak generasi Z, yakni multifaset (dapat mengerjakan beberapa

pekerjaan diwaktu yang sama), komunikasi yang luas (sering

berkomunikasi dengan banyak kalangan), ingin diakui, cinta kebebasan,

menggunakan bahasa tulis (lebih tertarik menggunakan gadjet daripada

berbicara langsung), dan memiliki ambisi yang tinggi. Namun, mereka

mudah bosan akan acara yang tetap, sehingga ini mempengaruhi pelajaran

khususnya PAK.”

Ciri khas dari anak generasi Z ini ialah ketergantungannya pada gawai

seperti yang telah dipaparkan di atas, karena gawai telah mendominasi kehidupan

anak pada generasi ini. Oleh karena itu, mereka akan mudah percaya dengan media

online daripada orang-orang yang ia temui di dunia nyata seperti orang tua, saudara,

tetangga, dll. Tentu hal ini juga berpengaruh pada kegiatan belajar di kelas karena

mereka dapat dengan lebih mudah mengetahui segala sesuatu melalui gawai yang

dapat diakses dengan lebih mudah. Siswa kelas IV di SDN No. 05 Tengadak

Kabupaten Sintang kurang berminat dengan gawai dan mereka lebih tertarik dengan

permainan yang di luar rumah. Terkait dengan hal ini, siswa tidak tergantung

dengan gawai dan kurang cocok disandingkan dengan ciri khas dari anak generasi

Z yang tergantung pada gawai.

9. Generasi Alfa

Berdasarkan pengelompokan generasi menurut Mark McCrindle generasi

ini lahir pada tahun 2011-2024 (McCrindle, 2014:222). Generasi Alfa erat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

28

kaitannya dengan perkembangan teknologi yang membentuk wataknya dalam

hidup sehari-hari. Pada umumnya generasi ini memiliki karakteristik yakni tidak

suka peraturan, menyukai hal yang instan, mengerti teknologi sekaligus mudah

bosan (Retna Irawati, 2021). Anak pada usia generasi Alfa menyukai kebebasan,

sehingga ia sangat tertarik pada sesuatu yang dapat diperoleh dengan instan dan

tanpa perlu ada ikatan yang dapat membuat mereka terikat. Sehubungan dengan hal

tersebut generasi Z dan generasi Alfa juga bersikap individual karena gawai yang

telah menjadi salah satu kebutuhan hidupnya. Dampak positif dari perkembangan

teknologi bagi anak generasi ini ialah mereka lebih cepat beradaptasi daripada

generasi sebelumnya yang terlalu terpaku pada media sosial atau online.

Berdasarkan hasil riset, McCrindle dan Fell menyatakan bahwa “generasi

Alfa memiliki lima karakteristik yakni digital, sosial, global, mobile, dan visual”

(Rukmini, 2021:7). Selain itu, ada “dampak positif dari pandemi masa kini bagi

generasi ini yaitu pembentukan menjadi remaja yang resiliens (dapat menyesuaikan

diri) dan mudah belajar hal baru” (ibid). Oleh sebab itu, generasi ini dinilai

merupakan generasi yang lebih cerdas dibandingkan dengan generasi-generasi

sebelumnya. Dalam kaitannya dengan teknologi, sebagian besar anak kelas IV di

Tengadak tidak memiliki gawai atau hanya milik orang tuanya, sehingga hanya

beberapa dari lima karakteristik dari generasi Alfa yang sambung dengan ciri siswa.

Namun, salah satu persamaan yang menjadi ciri dari siswa kelas IV di Tengadak

ialah memiliki jiwa sosial yang tinggi, misalnya ikut membantu temannya membuat

mainan dari kayu, bambu, dsb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

29

B. Kajian Terkait

1. Arif Gunawan adalah penulis dari penelitian yang berjudul “Penerapan Model

CTL (Contextual Teaching and Learning) menggunakan CD Interaktif untuk

meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Plumbon 02 Kabupaten

Semarang” menyatakan bahwa:

Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan penerapan model

CTL (Contextual Teaching and Learning) menggunakan CD interaktif

pada siswa kelas V SD Negeri Plumbon 02 Kabupaten Semarang, b)

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan penerapan model

CTL (Contextual Teaching and Learning) menggunakan CD interaktif

pada siswa kelas V SD Negeri Plumbon 02 Kabupaten Semarang, c) Hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan penerapan model CTL

(Contextual Teaching and Learning) menggunakan CD interaktif pada

siswa kelas V SD Negeri Plumbon 02 Kabupaten Semarang. (hlm. 62).

Skripsi di atas memiliki kesamaan dengan penelitian milik penulis dalam

aspek variable atau faktor yang diselidiki yakni keterampilan guru selama siklus,

aktivitas siswa selama siklus, dan hasil belajar siswa setelah tindakan. Selain itu,

teknik pengumpulan data yang berupa tes, observasi, dan catatan lapangan. Namun,

ada perbedaan pada bagian faktor minat belajar yang penulis tambahkan pada pra

siklus berupa angket dan wawancara.

2. Eli Ermawati merupakan penulis dari penelitian yang berjudul “Upaya

meningkatkan minat belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran

contextual teaching and learning pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri

173490 Simbara Kec. Tarabintang Kab. Humbahas Hasundutan T.P 2015/2016”

menyatakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

30

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut: a) rendahnya minat belajar

siswa pada mata pelajaran IPA b) guru belum menerapkan model

pembelajaran yang sesuai untuk menumbuhkan minat belajar IPA

dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang model-model pembelajaran

c) Siswa lebih banyak menghafal (verbalistik) sehingga menghasilkan

tataran tingkat belajar yang rendah (hlm. 4).

Pada bagian latar belakang dalam skripsi di atas, penulis menemukan

kesamaan pada bagian rendahnya minat belajar siswa dan guru belum menerapkan

model pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar. Hal yang hampir

serupa juga penulis kemukakan pada bagian identifikasi masalah yakni siswa

kurang berminat belajar PAK dan guru PAK kurang menerapkan model

pembelajaran yang dapat menyentuh kebutuhan siswa. Akan tetapi, pada bagian

rumusan masalah memiliki perbedaan, sehingga teknik analisis data yang

digunakan juga berbeda.

C. Hipotesis Tindakan

1. Penerapan desain model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik.

2. Penerapan desain model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) tidak dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam Bab II penulis telah memaparkan kerangka teoritis dan kajian

terkait. Kerangka teoritis terdiri dari pengertian minat, pengertian belajar,

pengertian minat belajar, PAK, teori konstruktivisme, model Contextual Teaching

and Learning (CTL), Penelitian Tindakan Kelas (PTK), generasi Z, generasi Alfa,

sedangkan kajian terkait terdiri dari penerapan model CTL dan model pembelajaran

kooperatif tipe jigasaw. Siswa yang memiliki minat belajar terhadap mata pelajaran

tertentu akan bertahan lama dalam memperhatikan karena ia cenderung menyukai

pelajaran tersebut. PAK menekankan relasi siswa dengan iman dan dengan dunia.

Konstruktivisme ialah sebuah keadaan ketika seseorang menciptakan pemahaman

mereka sendiri berdasarkan yang mereka ketahui dan percayai, ide dan fenomena

saat mereka berhubungan. Salah satu karakteristik PTK ialah upaya pengembangan

profesi guru melalui aktivitas berfikir kritis dan sistematis. Salah satu karakteristik

dari generasi Z yang memiliki kesamaan dengan generasi Alfa ialah akrab dengan

teknologi meski siswa di Tengadak sebagian besar kurang tertarik terhadap

teknologi. Hipotesis tindakan dari penelitian ini ialah penerapan desain model

pembelajaran CTL dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada mata

pelajaran PAK atau dapat berlaku sebaliknya.

Pada Bab III ini penulis akan memaparkan tentang jenis penelitian, desain

penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, teknik

pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, validitas data,

prosedur penelitian dan indikator keberhasilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

32

A. Jenis Penelitian

Menurut Kemmis (1988:6), “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam

situasi-situasi sosial untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri oleh guru,

yang dengan demikian akan diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai

praktik dan situasi tempat praktik tersebut dilaksanakan” (Aqib & Amrullah,

2018:10). PTK menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL)

pada mata pelajaran PAK. PTK menyangkut 4 aspek yaitu perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi.

B. Desain Penelitian

Definisi penelitian tindakan menurut Taggart (1991), ialah “action

research is concerned equally changing individuals, on the one hand, and on the

other, the culture of the groups, institutions and societies to which they belong”

artinya bahwa penelitian tindakan berkaitan dengan perubahan yang sama terhadap

individu, di satu sisi, dan di sisi lain, budaya kelompok, institusi, dan masyarakat

tempat mereka berada (Wardoyo, 2013). Penulis menggunakan penelitian tindakan

untuk mengaplikasi pembelajaran PAK dengan model CTL melalui penerapan 7

prinsip dalam CTL yakni konstruktivisme, pemodelan, inquiry, bertanya,

masyarakat belajar, refleksi dan penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

33

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung di SD Negeri 05 Tengadak, Dusun Mekar Jaya,

Desa Laman Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Provinsi

Kalimantan Barat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian berlangsung pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

Waktu penelitian mulai awal Mei 2021 - Juni 2021.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ialah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam

sebuah penelitian. Selain itu, sampel sebagai bagian dari populasi yang dipelajari

dalam suatu penelitian. Menurut Djarwanto (1994:420), “populasi adalah jumlah

keseluruhan dari individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti”

(Syafnidawaty, 2020). Oleh sebab itu, subjek dari penelitian ini ialah siswa kelas

IV tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 9 orang siswa, jumlah siswa laki-laki

3 siswa, sedangkan jumlah siswa perempuan sebanyak 6 siswa. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kolaborator ialah orang yang berkerja

sama dengan penulis. Selain itu, kolaborator dari penulis adalah pak Dombot, S.Ag.

seorang guru agama Katolik di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang yang

telah bertugas sejak tahun 2000 – sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

34

E. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:20) “objek penelitian atau variable penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang yang telah ditetapkan oleh

penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Syafnidawaty, 2020).

Oleh sebab itu, pengertian dari objek dalam penelitian ini ialah suatu hal yang

ditujukan untuk diteliti dengan tujuan mendapatkan kesimpulan atas data yang

diperoleh. Objek dari penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar siswa

kelas IV di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang terhadap mata pelajaran PAK

melalui model CTL.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Menurut Sugiyono (2013199), “kuesioner atau angket adalah suatu teknik

pengumpulan data dengan melakukan pemberian pertanyaan atay pernyataan

tertulis kepada responden agar mendapatkan jawaban” (Mingseli, 2021). Dalam

penelitian ini, penulis menyebarkan angket sebelum tindakan di kelas. Penulis

menyebarkan angket kepada siswa di rumah mereka masing-masing.

2. Wawancara

Menurut Esterberg (2002), “wawancara merupakan pertemuan dua orang

atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab” (Sugiyono,

2018:231). Dalam penelitian ini wawancara berlangsung sebelum tindakan di kelas.

Penulis melakukan wawancara dengan siswa dan guru PAK di rumah mereka

masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

35

3. Observasi

Nasution (1988), menyatakan bahwa “observasi merupakan fakta

mengenai dunia kenyataan” (Sugiyono, 2018:226). Dalam penelitian ini observasi

berlangsung selama siklus. Terkait dengan pelaksanaan siklus yang menjadi subjek

yang observasi ialah keterampilan guru dan aktivitas siswa.

4. Tes Tertulis

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan lembar kerja siswa atau esai

saat pelaksanaan tindakan di kelas. Penyebaran lembar kerja siswa berlangsung saat

pelaksanaan tindakan di kelas dan siswa mengerjakan bersama teman sebangkunya.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang penelitian ini ialah angket, wawancara, lembar kerja siswa,

lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi keterampilan guru. Dalam

siklus I mata pelajaran PAK sudah menggunakan model CTL dan mengerjakan esai

secara berkelompok, sedangkan untuk siklus II menggunakan diskusi secara

berkelompok dan mencari contoh materi dalam Kitab Suci. Berikut ini langkah-

langkah pengumpulan data, yaitu:

Tabel 1: Langkah-langkah Pengumpulan Data

No. Pembelajaran Data Sumber

Data

Instrumen

1. Pra-

Pembelajaran

Angket dan

wawancara

Kolaborator

dan Siswa

Lembar angket dan

lembar wawancara

2. Proses

Pembelajaran

Observasi Kolaborator

dan Siswa

Lembar observasi

aktivitas siswa dan

lembar observasi

keterampilan guru

3. Hasil

Pembelajaran

Tes tertulis Siswa Lembar kerja siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

36

H. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara statistik deskripif dan kualitatif.

Statistik deskripif adalah prosedur yang memuat angka, berfungsi

menyederhanakan, meringkas dan menyusun data numerik dalam jumlah yang

relatif besar. Pada umumnya, teknik analisis ini digunakan untuk mencari rata-rata

atau KKM dari suatu pembelajaran. Terdapat tiga kategori dasar statistik deskriptif

yaitu 1) ukuran nilai atau kecenderungan pusat 2) ukuran dispersi atau persebaran

3) ukuran hubungan. Ukuran kecenderungan pusat adalah prosedur statistik yang

menunjukkan nilai tunggal, aspek, atau nilai lazim tentang sekelompok individu.

Nilai-nilai tunggal digunakan untuk mendeskripsikan tingkat prestasi, ketercapaian,

sikap atau opini dari sekelompok partisipan. Ada tiga ukuran kesenderungan pusat

yaitu rata-rata, median dan modus. Ukuran persebaran cenderung mengukur

kemunculan keseragaman di dalam sekelompok nilai. Ukuran hubungan ialah

mengukur hubungan antara variable. Data ditampilkan secara visual dengan

mengggunakan grafik seperti diagram batang atau diagram lingkaran.

Penelitian statistik deskriptif yang terdiri dari tiga kategori yakni 1) ukuran

nilai atau kecenderungan pusat 2) ukuran dispersi atau persebaran 3) ukuran

hubungan. Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan ukuran

kecenderungan pusat. Namun, ukuran persebaran dan ukuran dalam penelitian ini

tidak digunakan. Penulis menggunakan analisis data statistik deskriptif kategori

ukuran kecenderungan pusat untuk mengolah hasil belajar siswa. Berikut ini rumus

dalam ukuran kecenderungan pusat, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

37

Rumus Menentukan Mean Berdasarkan Ukuran Kecenderungan Pusat

𝑀𝑒 =∑x i

N

Me = Mean (rata-rata) xi = Nilai x ke i sampai ke n

∑ = Jumlah N = Jumlah individu

Analisis data kualitatif terdiri dari data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification. Data reduction (reduksi data) adalah merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, membuat kategorisasi, dan data yang tidak penting

akan dibuang. Data display (penyajian data) merupakan penyajian dalam bentuk

tabel, grafik, dan sejenisnya. Conclusion drawing/verification adalah penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila berlaku sebaliknya. Berikut ini

pemaparan data kualitatif, yakni:

Tabel 2: Kriteria Deskriptif Lembar Angket Minat Belajar PAK

Skor Keterangan Minat

80 – 100 Sangat Berminat

60 – 79 Berminat

40 – 59 Cukup Berminat

20 – 39 Kurang Berminat

0 – 19 Tidak Berminat

Tabel 3: Klarifikasi Lembar Observasi Keterampilan Guru dan Aktivitas

Siswa

Skala Penilaian Kategori

3,1 – 4 Baik Sekali

2,1 – 3 Baik

1,1 – 2 Cukup

0,1 – 1 Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

38

Tabel 4: Kriteria Hasil Belajar Siswa

Nilai Akhir Kriteria Hasil Belajar

> 70 Tuntas

< 70 Tidak Tuntas

Tabel 5: Kategori Penilaian Hasil Belajar Siswa

Persentase Ketuntasan Kategori

> 80 Sangat Baik

60 – 80 Baik

40 – 60 Cukup

20 - 40 Kurang

< 20 Sangat Kurang

I. Validitas Data

Valid artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur yang seharunya

di ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data itu valid. Instrumen yang valid memiliki validitas internal dan validitas

eksternal. Validitas internal merupakan kriteria yang ada di dalam instrumen secara

rasional (teoritis) telah mencerminkan yang diukur, sedangkan validitas eksternal

ialah kriteria di dalam instrumen kinerja dari subjek yang ingin diteliti.

Dalam penelitian ini validitas internal terdapat pada lampiran 1: indikator

lembar wawancara siswa dan lampiran 2: indikator lembar wawancara guru PAK

menunjukkan bahwa setiap indikator beracuan pada teori-teori yang saling

berkaitan. Validitas eksternal terdapat pada lampiran 3: indikator ketercapaian PTK

dalam pembelajaran PAK model CTL menunjukkan bahwa setiap indikator dalam

lembar observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru beracuan pada kinerja dari

subjek yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

39

J. Prosedur Penelitian

Berikut penjabaran dari praktik PTK model Kemmis & McTaggart, yakni:

Siklus I

Siklus II

Gambar 1: Siklus Kegiatan PTK

Setelah permasalahan ditetapkan, maka pelaksanaan siklus I terdiri atas

empat kegiatan. Apabila dalam siklus I sudah diketahui keberhasilan dan hambatan

dalam tindakan, penulis kemudian menelaah permasalahan baru dan dapat

menentukan rancangan berikutnya. Pelaksanaan tindakan siklus II umumnya siklus

II ditujukan untuk memperbaiki hambatan yang terjadi dalam siklus I. Setelah

melaksanakan siklus II dan penulis belum puas, maka dapat dilanjutkan pada siklus

Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Refleksi

I

Permasalahan

Permasalahan

baru, hasil

Refleksi

Bila Permasalahan

Belum

Terselesaikan

Pengamatan/

Pengumpulan

Data I

Perencanaan

Tindakan II Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

Pengumpulan

Data II

Dilanjutkan ke Siklus

Berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

40

III dan tahapannya sama dengan siklus-siklus sebelumnya. Berikut ini rincian

kegiatan dari PTK, sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

1) Menelaah materi pembelajaran PAK kelas IV semester genap yang akan

dilakukan penelitian dan menelaah indikator-indikator pembelajaran.

Indikator merupakan penanda ketercapaian suatu Kompetensi Dasar (KD).

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan

indikator yang telah ditetapkan. RPP adalah program perencanaan yang

disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap

muka untuk satu pertemuan atau lebih.

3) Mengamati keseharian siswa kelas IV Tengadak di luar sekolah.

4) Merancang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran PAK dengan

menggunakan metode belajar Contextual Teaching and Learning (CTL).

5) Merancang pokok-pokok materi “Mukjizat-Mukjizat Yesus” yang terdiri dari:

mengenal arti dan ciri-ciri dari mukjizat, mengingat pengalaman menerima

mukjizat, mencari contoh-contoh mukjizat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru,

dan merumuskan sikap yang tepat saat menerima mukjizat.

6) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

b. Tahap Tindakan

1) Penelitian ini menggunakan RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan

dan pelaksanakan pembelajaran menggunakan model CTL.

2) Dilaksanakan dalam dua siklus.

3) Siklus pertama diterapkan pembelajaran PAK dengan model CTL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

41

4) Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang kurang

baik dalam siklus pertama dan agar. Siklus kedua ini mengupayakan supaya

siswa dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas saat pembelajaran PAK.

c. Tahap Observasi

Dalam tahap ini, peneliti dan guru melakukan kolaborasi untuk mengamati

siswa. Selain itu, peneliti juga mengamati guru PAK mengajar saat di kelas. Tahap

observasi meliputi kegiatan mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru

dalam mengajar. Hal yang diamati meliputi keterampilan guru dan lembar observasi

aktivitas siswa pada siklus I dan II melalui penerapan model CTL.

d. Tahap Refleksi

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan penulis dalam tahap ini, yakni:

1) Mengkaji hasil belajar PAK siswa dan hasil pengamatan guru.

2) Melihat ketercapaian indikator.

3) Melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II agar terjadi peningkatan

hasil belajar dan aktivitas siswa.

e. Pelaksanaan Tahap dalam Siklus 1

1) Tahap Perencanaan Siklus I

a) Membuat RPP dengan tema materi “Mukjizat-Mukjizat Yesus”.

b) Mengamati keseharian siswa kelas IV Tengadak di luar sekolah.

c) Mendiskusikan RPP dengan guru PAK.

d) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran.

e) Menyiapkan lembar kerja siswa dan lembar observasi.

2) Tahap Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

42

a) Menggunakan konsep belajar secara berkelompok melalui model CTL .

b) Siklus I ini berlangsung selama 1 kali pertemuan.

c) Berikut ini prosedur pelaksanaannya, antara lain:

Pengkondisian kelas

Salam dan doa.

Mengenalkan materi yang akan disampaikan.

Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.

Konstruktivisme

Guru memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa tentang mukjizat-

mukjizat yang pernah siswa alami.

Membimbing pemodelan

Guru meminta siswa untuk menyebutkan contoh-contoh mukjizat yang

pernah mereka alami.

Menerapkan inquiry (menemukan)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi materi

mukjizat-mukjizat yang pernah dialaminya dengan mukjizat-mukjizat Yesus

dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.

Memotivasi siswa bertanya

Guru memberikan waktu untuk sesi tanya jawab sehubungan dengan materi

supaya dapat mengetahui pengetahuan siswa sesudah mengeksplorasi materi.

Menciptakan masyarakat belajar

Guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa.

Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

43

Merefleksi diri

Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya.

Guru memberikan rangkuman.

Mengadakan penilaian

Guru memberikan evaluasi untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi.

3) Tahap Observasi

a) Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran dan diskusi antar siswa.

b) Mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran.

4) Tahap Refleksi

a) Mengevaluasi hasil observasi.

b) Menganalisis hasil pembelajaran.

c) Memperbaiki kelemahan siklus I untuk keberhasulan siklus berikutnya.

f. Pelaksanaan Tahap dalam Siklus II

1) Tahap Perencanaan

a) Menyusun RPP yang telah diperbaiki.

b) Mengamati keseharian siswa kelas IV Tengadak di luar sekolah.

c) Menelaah hasil penelitian pada siklus I agar siklus II dapat mencapai target

yang diinginkan.

d) Menyiapkan lembar kerja siswa dan lembar observasi.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Pengkondisian Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

44

Salam dan doa.

Memperkenalkan materi yang akan dipelajari.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

b) Konstruktivisme

Guru mengajak seluruh siswa untuk berpendapat mengenai materi yang telah

diajarkan pada siklus I.

c) Membimbing pemodelan

Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok mencari

perikop dalam Kitab Suci tentang mukjizat-mukjizat Yesus.

d) Menerapkan inquiry (menemukan)

Setiap siswa dalam kelompok masing-masing menyebutkan perikop dalam

Kitab Suci Perjanjian Baru tentang mukjizat-mukjizat Yesus.

e) Memotivasi siswa untuk bertanya

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang ciri-ciri

mukjizat yang belum dipahami.

Siswa diminta membantu dalam menjawab pertanyaan temannya.

f) Menciptakan masyarakat belajar

Setiap kelompok diberikan lembar kerja dan diminta untuk berdiskusi

menyelesaikan lembar kerja bersama-sama.

g) Merefleksi diri

Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil kelompok di depan kelas.

Siswa membuat kesimpulan tentang hasil diskusi.

Siswa bersama-sama dengan guru merangkum materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

45

h) Penilaian

Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui daya serap siswa.

3) Tahap Observasi

a) Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran dan diskusi antar siswa.

b) Mengamati keterampilan guru dalam mengajar.

4) Tahap Refleksi

a) Mengevaluasi hasil observasi.

b) Menganalisis hasil pembelajaran.

K. Indikator Keberhasilan Penelitian

1. Keterampilan guru dalam mata pelajaran PAK meningkat dan kategori yang

diperoleh sekurang-kurangnya baik.

2. Minat siswa yang ditandai dari aktivitas saat pembelajaran meningkat dan

kategori yang diperoleh sekurang-kurangnya baik.

3. Hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan KKM yang ditargetkan

sebesar 70.

Rumus Menentukan Ketuntasan Klasikal

𝑃 =∑Siswa yang tuntas belajar

∑Siswa𝑥100%

Tabel 6: Taraf Keberhasilan Tindakan dalam Proses Pembelajaran

No. Pencapaian Tujuan

Pembelajaran

Skor/

Nilai

Kualifikasi Tingkat Keberhasilan

Pembelajaran

1. 85-100 % 4 Baik

Sekali

Berhasil

2. 65-84 % 3 Baik Berhasil

3. 55-64 % 2 Cukup Tidak Berhasil

4. 0-54 % 1 Kurang Tidak Berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab III penulis telah menjabarkan jenis penelitian, desain

penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek, objek, teknik pengumpulan data,

instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, validasi, prosedur PTK, dan

indikator keberhasilan. Penulis menggunakan jenis peneitian tindakan kelas dan

desain penelitian tindakan. Tempat penelitian berlangsung di SDN No. 05

Tengadak Kabupaten Sintang, sedangkan waktu penelitian dari awal Mei - Juni

2021. Subjek dari penelitian ialah siswa kelas IV yang beragama Katolik berjumlah

9 siswa, sedangkan objek dari penelitian adalah minat belajar dan hasil belajar siswa

kelas IV di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang terhadap mata pelajaran PAK

melalui model CTL. Teknik pengumpulan data terdiri dari angket, wawancara,

observasi dan tes tertulis. Penulis menggunakan instrumen penelitian berupa lembar

wawancara, lembar angket, lembar kerja siswa, lembar observasi aktivitas siswa,

dan lembar observasi keterampilan guru. Penelitian ini menggunakan teknik

analisis data statistik deskriptif dan kualitatif. Validasi yang terdiri dari dua yakni

internal dan eksternal.

Prosedur PTK terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,

dan refleksi. Salah satu indikator keberhasilan ialah minat siswa yang ditandai dari

aktivitas saat pembelajaran meningkat dan kategori yang diperoleh sekurang-

kurangnya baik. Pada Bab IV penulis akan menjabarkan hasil penelitian,

pembahasan dan usulan kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

47

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data Pra Siklus

Pra siklus ini merupakan penelitian sebelum melaksanakan siklus I yang

ditandai melalui wawancara dengan siswa dan guru PAK. Selain itu, penyebaran

angket ditujukan bagi siswa dan penulis menghampiri setiap rumah siswa sebelum

pelaksanaan tindakan di kelas. Tujuan dari penyebaran angket dan wawancara ialah

mengukur minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAK serta mengetahui

pendapat guru mengenai reaksi siswa selama mengikuti pelajaran PAK. Berikut ini

hasil angket dan wawancara, antara lain:

a. Hasil Angket Siswa

Penyebaran angket ditujukan bagi 9 siswa yang tersebar dari beberapa

dusun dan desa yang berbeda, sehingga durasi waktu dari penyebaran angket

menjadi bervariasi. Angket terdiri dari 3 bagian yakni minat belajar, model CTL

dalam pembelajaran PAK, dan lain-lain (PAK yang kontekstual). Pada bagian

angket terdapat pernyataan yang mengandung 7 prinsip dalam model CTL yang

bertujuan untuk mengukur minat siswa terhadap PAK pra siklus dengan penerapan

model CTL. Berikut ini hasil data angket minat belajar terhadap PAK, yakni:

Tabel 7: Data Angket Minat Belajar PAK

No. Nama Siswa Skor Kategori

1. Selianus Abay 53 Cukup Berminat

2. Meidora Eqiola 62 Berminat

3. Flaviana Fina 72 Berminat

4. Joni Ade Saputra 64 Berminat

5. Mika 63 Berminat

6. Lauren Sia Munila Septi 64 Berminat

7. Berna Detha Barasa 71 Berminat

8. Karen Febrianti 60 Berminat

9. Bili 53 Cukup Berminat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

48

Berdasarkan tabel 10 diolah persentase banyaknya siswa dari masing-

masing kategori minat sebelum tindakan di kelas. Persentase minat belajar terhadap

PAK bertujuan untuk menentukan minat belajar siswa pra siklus. Berikut ini tabel

yang menunjukkan persentase minat belajar siswa terhadap PAK, yaitu:

Tabel 8: Persentase Kategori Minat Belajar Siswa

Kriteria Sebelum Penelitian

Jumlah Siswa Persentase (%)

Sangat Berminat 0 0

Berminat 7 77,8

Cukup Berminat 2 22,2

Kurang Berminat 0 0

Tidak Berminat 0 0

Total 9 100

b. Hasil Wawancara Siswa

Setelah menyebarkan angket, penulis melakukan wawancara dengan siswa

di rumah mereka masing-masing. Ada beberapa aspek dalam wawancara, yaitu:

1) Minat Belajar PAK

Berdasarkan hasil wawancara, semua siswa mengungkapkan bahwa

mereka sering mendengarkan guru PAK mengajar di kelas. Salah satu penyebab

siswa sering mendengarkan guru PAK ialah pembelajaran PAK menarik dan unik.

Pernyataan itu sesuai dengan ungkapan oleh Fina (lampiran 14:27), sebagai berikut:

Sering, pelajarannya menarik.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Mika (lampiran 14:29) saat wawancara di

rumahnya:

Sering, karena pelajarannya unik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

49

Menurut Winkel (2014:218) minat ialah kecenderungan subjek yang

menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang studi atau pokok bahasan tertentu

dan merasa senang mempelajari suatu materi (Tiffany, 2017). Minat belajar siswa

terhadap mata pelajaran PAK juga dapat dilihat dari hasil wawancara yang

menunjukkan bahwa semua siswa menyatakan PAK sebagai mata pelajaran

favoritnya di sekolah. Salah satu penyebab siswa tertarik belajar PAK ialah dapat

menambah wawasan tentang iman. Sesuai dengan pernyataan dari Abay (lampiran

14:25) saat wawancara di rumahnya:

Sangat favorit, PAK mengajarkan banyak ilmu pengetahuan

dan menambah wawasan tentang iman.

Pernyataan lain juga diungkapkan oleh Mika (lampiran 14:29), sebagai berikut:

Favorit, karena pelajarannya menyenangkan.

Hal tersebut juga dikuatkan dengan hasil angket dari Mika pada hari Kamis

06 Mei 2021. Awalnya penulis menyebarkan angket dan selanjutnya melakukan

wawancara. Setelah data digabungkan maka diperoleh fakta bahwa kedua data

mengenai minat belajar PAK serupa atau memiliki jawaban yang cenderung sama.

2) CTL dalam PAK

Muchith (2008:43) menyatakan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh

guru atau siswa harus dijadikan alat atau pendekatan untuk menggali informasi

yang ada kaitannya dengan kehidupan nyata (Nurdyansyah & Fahyuni, 2016:42).

Hasil wawancara mengungkapkan bahwa ada beberapa siswa yang menyatakan

tidak pernah bertanya selama pembelajaran PAK dan ada yang sebaliknya. Salah

satu alasan siswa tidak pernah bertanya diungkapkan oleh Joni (lampiran 14:28),

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

50

Enggak pernah, takut dimarah biasanya kalau sering nanya guru bilang:

kuping kamu enggak dengar kah?

Hal tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan dari Mika (lampiran

14:29), yakni:

Sering, nanya yang enggak dimengerti.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh fakta bahwa pengetahuan tidak

hanya diperoleh siswa di sekolah tetapi dapat diperoleh dari luar seperti dari orang

tua atau teman sebaya. Berikut ini ungkapan dari Abay (lampiran 14:25), yakni:

Pernah tapi jarang, karena kalau mengerjakan sendiri biar cepat

memahami materi pelajaran.

Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber dan tidak hanya di

dalam lingkup sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, siswa menyadari bahwa

untuk menggali pengetahuan harus terlebih dahulu ditanyakan dan dapat ditanyakan

ke orang lain selain guru.

3) Lain-lain (PAK yang kontekstual)

Hasil wawancara menunjukkan bahwa umumnya siswa sudah menerapkan

ajaran dalam Kitab Suci dalam hidupnya sehari-hari. Salah satu ajaran Kitab Suci

yang banyak diungkapkan oleh siswa ialah 10 perintah Allah. Berikut ini

pernyataan dari Lauren (lampiran 14:30), sebagai berikut:

Sudah, contohnya berdoa, sembayang, dengan orang tua harus baik, sopan

santun, enggak boleh mencuri, enggak boleh sombong.

Berdasarkan hasil wawancara maka diperoleh fakta bahwa beberapa

materi PAK dapat melekat dalam ingatan siswa. Salah satu materi PAK yang sering

siswa ungkapkan ialah perintah Allah ke-7 tentang jangan mencuri dan perintah ini

terus mereka hidupi dalam kesehariannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

51

c. Hasil Wawancara Guru PAK

Wawancara berlangsung pada hari senin tanggal 17 Mei 2021 dengan

durasi waktu sekitar 30 menit. Lokasi pelaksanaan wawancara di warung guru PAK

dan penulis. Oleh sebab itu, beberapa kali wawancara tidak berjalan dengan lancar

karena hambatan dari luar seperti kedatangan pembeli dan suara kendaraan yang

berisik. Akan tetapi, kegiatan wawancara dapat berlangsung sebagaimana mestinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAK ditemukan sebuah fakta bahwa

siswa umumnya sering mendengarkan saat guru mengajar, sehingga hal ini serupa

dengan hasil wawancara dengan siswa. Berikut ini pernyataan guru PAK (lampiran

15:35), yakni:

Sering mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.

Guru PAK mengemukakan pernyataan tentang persentase siswa yang

menyatakan PAK sebagai mata pelajaran favorit (lampiran 15:35), sebagai berikut:

80%, PAK cara mengajar bervariasi dengan nyanyian, pelajaran dilakukan

di luar kelas, doa, dll.

Berdasarkan hasil wawancara, guru PAK menyatakan bahwa mayoritas

siswa aktif bertanya saat pembelajaran PAK. Berikut ini pernyataan guru PAK

(lampiran 15:35), yaitu:

Siswa selalu aktif bertanya untuk mengetahui seberapa materi

pengetahuan berkaitan dengan pelajaran.

Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber dan tidak hanya

diperoleh dari guru, sehingga proses siswa untuk belajar menjadi lebih kaya dan

kompleks. Hasil wawancara dengan guru PAK tentang keterlibatan orang lain di

luar sekolah dalam mengerjakan tugas siswa (lampiran 15:36), sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

52

Meminta agar siswa di rumah atau lingkungan dapat bekerja sama dengan

orang tua atau yang lain supaya materi pelajaran mudah dipahami.

Saat materi pelajaran diaplikasikan ke kehidupan nyata maka materi

tersebut sungguh bermakna dan tahan lama dalam ingatan siswa. Berikut ini

pernyataan dari guru PAK terhadap pendapatnya mengenai pengaplikasian materi

PAK dalam kehidupan siswa (lampiran 15:36):

Sudah diterapkan dalam hidup sehari-hari, misalnya a) mengucapkan doa

saat mau tidur dan makan b) membantu orang tua kerja di kebun c)

sembayang hari minggu atau menguduskan hari Tuhan d) menolong teman.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAK, siswa diajak untuk

membantu orang-orang disekitarnya dan rutin sembayang pada hari Minggu. Selain

itu, mengaplikasikan materi PAK dalam hidup imannya secara pribadi seperti

berdoa saat makan.

2. Deskripsi Hasil Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dengan menggunakan model Contextual Teaching

and Learning (CTL) dan diuraikan hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan beracuan pada kompetensi dasar dan indikator

pelajaran PAK bagi siswa kelas IV.

2) Menyusun dan menyiapkan lembar esai bagi siswa.

3) Menyusun dan menyiapkan 2 lembar observasi yakni lembar observasi

keterampilan guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

53

b. Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan catatan lapangan dilaksanakan pada;

Hari/Tanggal : 25 Mei 2021

Pokok bahasan : Mukjizat-Mukjizat Yesus

Kelas/Semester : IV/Genap

Waktu : 2 x 60 menit

Jumlah Responden : 8 Siswa

Uraian kegiatan : kegiatan pada pertemuan ini meliputi pra KBM, kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir

c. Pra Tindakan

Sebelum memulai pembelajaran guru mengucapkan salam, menunjuk

salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka, dan guru mengecek kehadiran

siswa dengan memanggil nama mereka satu persatu.

d. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mengulang materi “Perumpamaan” secara

singkat. Materi ini merupakan materi sebelum “mukjizat-mukjizat Yesus” dengan

beracuan pada buku paket. Kemudian guru bertanya sebagai berikut “sebutkan

perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam Kitab Suci!” dengan semangat siswa

menyebutkan satu persatu perumpamaan di dalam buku paket. Kegiatan selanjutnya

yakni guru memberikan peneguhan terkait materi perumpamaan dengan membaca

dalam buku paket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

54

e. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini guru menyampaikan materi tentang mukjizat-

mukjizat Yesus dengan banyak membahas tentang mukjizat-mukjizat yang

dilakukan oleh Yesus dalam kitab suci dan dalam buku paket. Di lain pihak, guru

juga beracuan pada RPP yang telah penulis rancang. Selain itu, guru menjelaskan

maksud dari kutipan teks kitab suci yang telah dibacakan oleh para siswa.

Kemudian guru menyampaikan arti dari mukjizat beserta ciri-cirinya dengan

menyertakan contoh yang sesuai dengan pengalaman siswa. Guru memberikan

peneguhan sesuai dengan yang tertera di dalam buku paket dan menyampaikannya

kepada siswa kelas IV.

Setelah guru membahas materi, penulis menyampaikan kembali materi

sesuai dengan pertanyaan yang tertera di dalam esai. Penulis membagi siswa ke

dalam 4 kelompok yang beranggotakan 2 orang. Penulis membagikan lembar kerja

siswa berupa pertanyaan esai yang telah disiapkan dan siswa diminta untuk

mengerjakan soal secara berkelompok tetapi menulis secara pribadi masing-masing

jawaban dalam lembar kerja siswa. Akan tetapi, umumnya siswa mengerjakan

sendiri pertanyaan esai yang telah dibagikan dan kurang mau berdiskusi dengan

kelompoknya. Ketika siswa sedang mengerjakan soal dan berdiskusi dengan

kelompoknya, guru dan penulis berkeliling mengamati sekaligus memberikan

arahan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang kurang dimengerti siswa.

Kegiatan inti selanjutnya ialah salah seorang perwakilan kelompok

ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Situasi

diskusi berjalan dengan kondusif. Selanjutnya penulis memberikan rangkuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

55

singkat mengenai materi, kemudian dilengkapi oleh pengawas dan ditambahkan

oleh guru. Pengawas ini bertugas untuk mengawasi proses kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru.

f. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini pengawas mengajak siswa bernyanyi bersama

dengan lagu “dalam Yesus kita bersaudara” sambil berdiri dan bertepuk tangan

dibangkunya masing-masing. Kemudian kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa

penutup yang dibawakan oleh pengawas. Setelah itu, siswa diminta guru untuk

masuk pada hari Selasa depan, dan penulis meminta siswa untuk membawa Kitab

Suci sekaligus belajar kembali materi mukjizat-mukjizat Yesus.

g. Paparan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I tentang hasil belajar PAK materi

mukjizat-mukjizat Yesus dengan model CTL dalam menerima pembelajaran.

Selengkapnya dapat dibaca pada tabel berikut:

Tabel 9: Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas IV SDN No. 05 Tengadak

No. Pencapaian Siklus I

1. Rata-rata 59,75

2. Nilai terendah 13

3. Nilai tertinggi 75

Berdasarkan tabel di atas pada siklus I, nilai terendah adalah 13 dan nilai

tertinggi 75 dengan rata-rata nilai 59,75 hal ini menunjukkan bahwa siswa yang

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 anak (50%) dan siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 anak (50%) dari total 8 siswa yang hadir

pada siklus I. Selain itu, kita dapat melihat data dalam grafik berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

56

Diagram 1: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

h. Deskripsi Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Observasi aktivitas siswa diamati dengan menggunakan lembar

pengamatan observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 10 indikator dengan subjek

berjumlah 8 orang siswa. Indikator aktivitas siswa melalui penerapan prinsip-

prinsip model CTL untuk pelajaran PAK. Dari observasi aktivitas siswa pada siklus

I dapat dirumuskan bahwa aktivitas siswa kelas IV di SDN No. 05 Tengadak

Kabupaten Sintang dalam proses belajar sebagai berikut:

Tabel 10: Hasil Observasi Aktivitas Pada Siklus I Untuk Siswa Kelas IV di

SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang

No

.

Aktivitas Siswa Perolehan

Skor

Jumlah

Skor

Rata-

rata

Skor

1 2 3 4

1. Mempersiapkan diri untuk menerima

pembelajaran (aktivitas emosional)

2 6 22 2,75

2. Menunjukkan reaksi mengerti materi

yang disampaikan oleh guru

8 24 3

3. Mengingat/merenungkan

pengalamannya tentang materi

(konstruktivisme)

4 4 12 1,5

Sales

Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

57

4. Menyebutkan contoh-contoh

pengalaman dirinya tentang materi

(pemodelan)

6 2 10 1,25

5. Menemukan hubungan materi dan

pengalaman hidupnya

(inquiry/menemukan)

5 3 19 2,37

6. Aktif bertanya (termotivasi bertanya) 7 1 9 1,12

7. Aktif dalam diskusi kelompok

(masyarakat belajar)

6 2 10 1,25

8. Mempresentasikan hasil kerja

kelompok (refleksi)

4 4 20 2,5

9. Mengerjakan soal esai (penilaian) 8 24 3

10. Menanggapi proses pembelajaran

dengan penuh semangat dan tekun

mendengarkan

5 3 19 2,37

Dari data tabel di atas diketahui bahwa skor untuk aktivitas siswa pada

siklus I rata-rata berkisar 2,1 maka dapat dikategorikan baik. Perolehan masing-

masing skor aktivitas siswa dalam tabel di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (aktivitas emosional)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 22 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,75. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator mempersiapkan diri untuk

menerima pelajaran. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 2 berjumlah 2 orang,

sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 6 orang. Deskripsi

yang tampak ketika pengamatan ialah siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran.

Selain itu, sebelum guru hadir ke dalam kelas, siswa duduk di kursi secara

berpasangan sesuai dengan kehendaknya sendiri. Ketika guru masuk ke dalam kelas,

siswa duduk dibangkunya sekaligus mempersiapkan alat-alat untuk kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

58

Menunjukkan reaksi mengerti materi yang disampaikan oleh guru

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 24 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 3. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1, 2 dan 4 pada indikator menunjukkan reaksi

mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Di lain pihak siswa yang

mendapatkan skor 3 berjumlah 8 orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan

pada awal pelajaran umumnya siswa menunjukkan reaksi memahami materi ketika

guru menjelaskan dan mereka semua menjawab pertanyaan yang guru ajukan

dengan beracuan pada buku paket yang mereka miliki. Selain itu, mereka juga

menunjukkan reaksi bersemangat ketika menjawab pertanyaan guru dan proses

pembelajaran kondusif.

Mengingat/merenungkan pengalamannya tentang materi (konstruktivisme)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 12 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 1,5. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 3 dan 4 pada indikator mengingat/merenungkan

pengalamannya tentang materi. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 1

berjumlah 4 orang, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor 2 berjumlah 4

orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah siswa umumnya hanya

antusias mendengarkan penjelasan dari guru yang sesuai di dalam buku. Selain itu,

tidak ada waktu hening untuk mengingat dan merenungkan tentang materi yang

telah didengarkan oleh siswa, sehingga siswa hanya menerima pelajaran saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

59

Menyebutkan contoh-contoh pengalaman dirinya tentang materi (pemodelan)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 10 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 1,25. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 3 dan 4 pada indikator menyebutkan contoh-contoh

pengalaman dirinya tentang materi. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 1

berjumlah 6 orang, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor 2 berjumlah 2

orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah mayoritas siswa kurang

mampu memberikan contoh pengalaman dirinya yang berkaitan dengan materi.

Oleh sebab itu, siswa cenderung bingung ketika diminta untuk sharing

pengalamannya karena guru lebih banyak menjelaskan mengenai materi.

Menemukan hubungan materi dan pengalaman hidupnya

(inquiry/menemukan)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 19 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,37. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator menemukan hubungan materi

dan pengalaman hidupnya. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 2 berjumlah 5

orang, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 3 orang.

Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah siswa kesulitan dalam

menghubungkan materi dengan pengalaman hidupnya karena materi lebih banyak

berkaitan dengan teks kitab suci. Oleh karena itu, siswa menjadi kesulitan ketika

diminta untuk menceritakan pengalaman hidupnya yang berkaitan dengan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

60

Aktif bertanya (termotivasi bertanya)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 9 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 1,12. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 3 dan 4 pada indikator aktif bertanya. Di lain pihak,

siswa yang mendapat skor 1 berjumlah 7 orang, sedangkan untuk siswa yang

mendapatkan skor 2 berjumlah 1 orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan

ialah siswa aktif mendengarkan dan seringkali juga menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Namun, umumnya siswa kurang berminat untuk bertanya

kepada guru mengenai materi. Oleh sebab itu, siswa menjadi pasif ketika materi

telah selesai dijelaskan oleh guru.

Aktif dalam diskusi kelompok (masyarakat belajar)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 10 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 1,25. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 3 dan 4 pada indikator aktif dalam diskusi kelompok.

Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 1 berjumlah 6 orang, sedangkan untuk

siswa yang mendapatkan skor 2 berjumlah 2 orang. Deskripsi yang tampak ketika

pengamatan ialah mayoritas siswa mengerjakan esai secara individu meski telah

dibentuk kelompok tetapi mereka memilih untuk mengerjakan secara personal.

Mempresentasikan hasil belajar kelompok (refleksi)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 20 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,5. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator mempresentasikan hasil

belajar kelompok. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 2 berjumlah 4 orang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

61

sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 4 orang. Deskripsi

yang tampak ketika pengamatan ialah perwakilan setiap kelompok yang terdiri dari

4 orang untuk mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas. Kegiatan

presentasi hanya berisi tentang penyampaian hasil kerja kelompok dan tidak ada

sesi tanya jawab antar kelompok.

Mengerjakan soal esai (penilaian)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 24 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 3. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1, 2 dan 4 pada indikator mengerjakan soal esai. Di

lain pihak siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 8 orang. Deskripsi yang

tampak ketika pengamatan ialah semua siswa mengerjakan soal esai dengan

khusyuk. Selain itu, mereka aktif bertanya tentang soal yang kurang mereka

mengerti, sehingga penulis dan guru memberikan jawaban secara lebih sederhana.

Menanggapi proses pembelajaran dengan penuh semangat dan tekun

mendengarkan

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 19 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,37. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator menanggapi proses

pembelajaran dengan penuh semangat dan tekun. Di lain pihak, siswa yang

mendapat skor 2 berjumlah 5 orang, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor

3 berjumlah 3 orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah ada beberapa

siswa yang menunjukkan kurang berminatnya terhadap mata pelajaran PAK, tentu

hal ini juga berdampak pada keterlibatannya selama kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

62

3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Hasil Siklus II

Siklus II dilaksanakan dengan menggunakan model CTL (Contextual

Teaching and Learning) dan diuraikan hasil penelitiannya, sebagai berikut:

a. Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menyusun RPP perbaikan dengan materi tentang mukjizat-mukjizat Yesus.

2) Memadukan hasil siklus I agar siklus II lebih efektif.

3) Menyiapkan lembar kerja siswa.

4) Menyiapkan lembar observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan catatan lapangan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : 02 Juni 2021

Pokok bahasan : Mukjizat-Mukjizat Yesus

Kelas/Semester : IV/Genap

Waktu : 2 x 60 menit

Jumlah Responden : 7 Siswa

Uraian kegiatan : kegiatan pada pertemuan ini meliputi pra KBM, kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

c. Pra Tindakan

Sebelum memulai pelajaran, guru menandatangai buku mingguan setiap

siswa. Kemudian penulis melanjutkan dengan salam dan doa pembuka. Penulis

menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa secara spontan. Kegiatan

pembelajaran selanjutnya diserahkan oleh guru kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

63

d. Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan, penulis mengulangi materi mukjizat secara singkat

yakni tentang arti dan ciri-ciri mukjizat. Tujuan dari kegiatan ini ialah

menumbuhkan kembali ingatan siswa yang telah mempelajari materi yang sama

pada siklus I. Namun, sebagian besar siswa lupa ketika ditanya oleh penulis, meski

ada seorang siswa yang masih ingat tentang pengertian dari mukjizat. Kegiatan

selanjutnya ialah penulis memberikan kata-kata sederhana dan memberikan contoh-

contoh mukjizat dalam kehidupan siswa sehari-hari yang membantu mereka

memahami materi.

e. Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini penulis menyampaikan materi tentang mukjizat-

mukjizat Yesus dengan meminta siswa untuk mencari contoh-contohnya dalam

Kitab Suci. Ketika bagian ini, penulis mengarahkan siswa untuk mencari contoh

mukjizat-mukjizat Yesus dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dan meminta siswa

membacakan hasil temuan teks Kitab Suci. Kemudian penulis mengajak siswa

untuk merenungkan tentang pengalaman-pengalamannya menerima mukjizat dan

mukjizat-mukjizat Yesus dalam Kitab Suci. Selain itu, penulis bertanya mengenai

tujuan Yesus melakukan mukjizat dan memberikan mukjizat serta dijelaskan oleh

penulis. Penulis memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang belum mereka pahami.

Setelah membahas materi penulis menjelaskan kembali mengenai arti, ciri-

ciri dan contoh mukjizat-mukjizat Yesus dalam Kitab Suci. Kegiatan selanjutnya

ialah ice breaking berupa senam dengan durasi waktu 2 menit. Kemudian penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

64

membagi siswa ke dalam 4 kelompok tetapi kegiatan ini terkendala karena

mayoritas siswa memilih untuk mengerjakan esai secara pribadi. Penulis

membagikan lembar kerja siswa berupa pertanyaan esai yang telah disiapkan. Siswa

diminta untuk mengerjakan soal secara berkelompok ataupun sendiri dalam lembar

kerja siswa. Ketika siswa sedang mengerjakan soal dan berdiskusi dengan

kelompoknya atau fokus mengerjakannya sendiri, penulis berkeliling mengamati

diskusi sekaligus memberikan penjelasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang

kurang dimengerti siswa.

Kegiatan inti selanjutnya ialah menunjuk perwakilan kelompok atau

siswa-siswa yang pada siklus I belum mempresentasikan hasil diskusi atau

pekerjaannya secara pribadi di depan kelas. Situasi diskusi berjalan dengan

kondusif. Selanjutnya penulis memberikan rangkuman singkat mengenai materi.

f. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini, penulis menunjuk salah satu siswa untuk

memimpin doa penutup secara spontan. Selain itu, para siswa mulai berkemas,

menyimpan Kitab Suci dan buku paket ke tempatnya. Kegiatan selanjutnya ialah

bernyanyi bersama lagu “jalan serta Yesus” dan melakukan gerakan dengan

mengambarkan gerak kereta api. Pada waktu, siswa antusias dan kegiatan ini

disaksikan oleh guru. Kemudian siswa memberikan salam berbaris kepada penulis.

g. Paparan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II tentang hasil belajar PAK

materi mukjizat-mukjizat Yesus dengan model CTL (Contextual Teaching and

Learning) dalam menerima pembelajaran. Selengkapnya dapat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

65

Tabel 11: Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas IV SDN No. 05

Tengadak Kabupaten Sintang

No. Pencapaian Siklus I

1. Rata-rata 67,85

2. Nilai terendah 20

3. Nilai tertinggi 90

Berdasarkan tabel di atas pada siklus II, nilai terendah adalah 20 dan nilai

tertinggi 90 dengan rata-rata nilai 67,85 hal ini menunjukkan bahwa siswa yang

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 5 anak (71,4%) dan siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 2 anak (28,6%) dari total 7 siswa yang hadir

pada siklus II. Selain itu, kita dapat melihat data dalam grafik berikut:

Diagram 2: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

h. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran

Observasi aktivitas siswa diamati dengan menggunakan lembar

pengamatan observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 10 indikator dengan subjek

berjumlah 7 orang siswa. Indikator aktivitas siswa melalui penerapan prinsip-

prinsip model CTL untuk pelajaran PAK. Dari observasi aktivitas siswa pada siklus

Sales

Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

66

II dapat dirumuskan bahwa aktivitas siswa kelas IV di SDN No. 05 Tengadak dalam

proses belajar sebagai berikut:

Tabel 12: Hasil Observasi Aktivitas Pada Siklus II Untuk Siswa Kelas IV di

SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang

No

.

Aktivitas Siswa Perolehan

Skor

Jumlah

Skor

Rata-

rata

Skor 1 2 3 4

1. Mempersiapkan diri untuk

menerima pembelajaran (aktivitas

emosional)

7 21 3

2. Menunjukkan reaksi mengerti

materi yang disampaikan oleh guru

1 6 20 2,85

3. Mengingat/merenungkan

pengalamannya tentang materi

(konstruktivisme)

3 4 18 2,57

4. Menyebutkan contoh-contoh

pengalaman dirinya tentang materi

(pemodelan)

7 21 3

5. Menemukan hubungan materi dan

pengalaman hidupnya

(inquiry/menemukan)

2 5 19 2,71

6. Aktif bertanya (termotivasi

bertanya)

5 2 9 1,28

7. Aktif dalam diskusi kelompok

(masyarakat belajar)

5 2 11 1,57

8. Mempresentasikan hasil kerja

kelompok (refleksi)

7 21 3

9. Mengerjakan soal esai (penilaian) 7 21 3

10. Menanggapi proses pembelajaran

dengan penuh semangat dan tekun

mendengarkan

3 4 18 2,57

Dari data tabel di atas diketahui bahwa skor untuk aktivitas siswa pada

siklus II rata-rata berkisar 2,55 maka dapat dikategorikan baik. Perolehan masing-

masing skor aktivitas siswa dalam tabel di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

67

Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (aktivitas emosional)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor 21 dan dengan

jumlah perolehan rata-rata yakni 3. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak ada siswa

yang mendapat skor 1, 2 dan 4 pada indikator mempersiapkan diri untuk menerima

pelajaran. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 3 berjumlah 7 orang artinya

semua siswa dalam indikator ini berprilaku baik. Deskripsi yang tampak ketika

pengamatan ialah siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai bahkan

mereka mendahului kedatangan penulis dan guru. Ketika penulis masuk ke kelas,

siswa duduk dibangkunya sekaligus mempersiapkan alat-alat untuk kegiatan belajar.

Menunjukkan reaksi mengerti materi yang disampaikan oleh guru

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 20 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,85. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator menunjukkan reaksi mengerti

materi yang disampaikan oleh guru. Di lain pihak siswa yang mendapatkan skor 2

berjumlah 1 orang, sedangkan untuk skor 3 berjumlah 6 orang. Deskripsi yang

tampak ketika pengamatan pada awal pelajaran ialah sebagian besar siswa

menunjukkan reaksi mengerti ketika penulis bertanya tentang materi. Selain itu,

mereka juga menunjukkan reaksi bersemangat ketika menjawab pertanyaan penulis,

sehingga proses pembelajaran menjadi cukup kondusif.

Mengingat/merenungkan pengalamannya tentang materi (konstruktivisme)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 18 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,57. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator mengingat/merenungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

68

pengalamannya tentang materi. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 2

berjumlah 3 orang, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 4

orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah siswa menunjukkan reaksi

bersemangat tetapi sebagian besar siswa lupa akan materi minggu lalu karena

mereka tidak belajar di rumah terlebih dahulu. Penulis menjelaskan ulang materi

secara singkat dan meminta mereka melakukan hening guna merenungkan materi

yang telah didengarkan dan menghubungkannya dalam pengalaman hidupnya.

Menyebutkan contoh-contoh pengalaman dirinya tentang materi (pemodelan)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 21 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 3. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1, 2 dan 4 pada indikator menyebutkan contoh-

contoh pengalaman dirinya tentang materi. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor

3 berjumlah 7 orang artinya dalam indikator ini siswa umumnya berperilaku baik.

Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah setiap siswa diminta penulis

menyebutkan pengalamannya menerima mukjizat. Sebagian besar siswa dapat

menjelaskan pengalamannya menerima mukjizat, tetapi beberapa siswa lainnya

dibantu oleh penulis dan siswa lain untuk memberikan sharing mengenai materi.

Menemukan hubungan materi dan pengalaman hidupnya

(inquiry/menemukan)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 19 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,71. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator menemukan hubungan materi

dan pengalaman hidupnya. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 2 berjumlah 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

69

orang, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 5 orang.

Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah siswa sudah dapat menghubungkan

materi dengan pengalaman hidupnya karena sudah lebih dahulu dijelaskan oleh

penulis. Selain itu, penulis mengajak siswa untuk mencari teks mengenai mukjizat

dalam Kitab Suci dan menyebutkannya secara spontan. Pada bagian ini penulis

memberikan arahan mengenai cara mencari Teks Kitab suci dan cara menyebutkan

kutipan dalam teks kitab suci.

Aktif bertanya (termotivasi bertanya)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 9 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 1,28. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 3 dan 4 pada indikator aktif bertanya. Di lain pihak,

siswa yang mendapat skor 1 berjumlah 5 orang, sedangkan untuk siswa yang

mendapatkan skor 2 berjumlah 2 orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan

ialah siswa aktif mendengarkan dan seringkali juga menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh penulis, siswa

berpendapat bahwa mereka bingung mengenai hal-hal yang kurang dipahaminya,

sehingga dalam indikator ini siswa cenderung pasif.

Aktif dalam diskusi kelompok (masyarakat belajar)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 11 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 1,57. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 2 dan 4 pada indikator aktif dalam diskusi kelompok.

Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 1 berjumlah 5 orang, sedangkan untuk

siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 2 orang. Deskripsi yang tampak ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

70

pengamatan ialah mayoritas siswa mengerjakan esai secara individu dan menolak

berdiskusi dalam. Ada satu kelompok yang saling melengkapi jawaban teman

kelompoknya, sehingga mereka memperoleh nilai yang dapat memenuhi KKM.

Mempresentasikan hasil belajar kelompok (refleksi)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 21 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 3. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1, 2 dan 4 pada indikator mempresentasikan hasil

belajar kelompok. Di lain pihak, siswa yang mendapat skor 3 berjumlah 7 orang

artinya prilaku siswa saat indikator ini ialah baik. Deskripsi yang tampak ketika

pengamatan ialah perwakilan setiap kelompok yang terdiri dari 3 orang yang belum

mempresentasikan hasil kelompoknya pada siklus I. Kegiatan presentasi hanya

berisi tentang penyampaian hasil kerja kelompok dan tidak ada sesi tanya jawab

antar kelompok.

Mengerjakan soal esai (penilaian)

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 21 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 3. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1, 2 dan 4 pada indikator mengerjakan soal esai. Di

lain pihak siswa yang mendapatkan skor 3 berjumlah 7 orang. Deskripsi yang

tampak ketika pengamatan ialah semua siswa mengerjakan soal esai dengan

khusyuk. Selain itu, mereka aktif bertanya tentang pertanyaan yang kurang mereka

mengerti, sehingga penulis memberikan jawaban secara lebih sederhana. Di lain

pihak, mereka antusias mencari jawabannya dalam buku paket dan Kitab Suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

71

Menanggapi proses pembelajaran dengan penuh semangat dan tekun

mendengarkan

Dalam indikator ini, aktivitas siswa memperoleh skor berkisar 18 dan

dengan jumlah perolehan rata-rata yakni 2,57. Berdasarkan hasil pengamatan, tidak

ada siswa yang mendapat skor 1 dan 4 pada indikator menanggapi proses

pembelajaran dengan penuh semangat dan tekun. Di lain pihak, siswa yang

mendapat skor 2 berjumlah 3 orang, sedangkan untuk siswa yang mendapatkan skor

3 berjumlah 4 orang. Deskripsi yang tampak ketika pengamatan ialah ada beberapa

siswa yang menunjukkan kurang berminatnya terhadap mata pelajaran PAK, tentu

hal ini juga berdampak pada keaktifannya selama kegiatan pembelajaran. Namun,

pada siklus II siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran PAK, sehingga

berdampak pada hasil belajar dan keaktifan selama proses pembelajaran.

4. Hasil Observasi Keterampilan Guru

Tabel 13: Hasil Observasi Keterampilan Guru Pada Siklus 1 Mata Pelajaran

PAK Setelah diterapkan Model CTL

No. Keterampilan Guru Nilai Keteran

gan

1. Keterampilan membuka pelajaran 3

Skala

Penilaian

1 =

kurang

2 =

cukup

3 = baik

4 = baik

sekali

2. Keterampilan dalam menghubungkan materi

dengan kehidupan siswa

2

3. Keterampilan dalam menggali pengalaman siswa

(konstruktivisme)

3

4. Keterampilan dalam mengajak siswa sharing

tentang materi (pemodelan)

3

5. Keterampilan dalam mengarahkan siswa

menemukan hubungan antara pengalaman hidupnya

dan materi (inquiry/menemukan)

4

6. Keterampilan bertanya (memotivasi siswa bertanya) 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

72

7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok

(masyarakat belajar)

2

8. Keterampilan dalam merangkum materi setelah

dipresentasikan oleh beberapa kelompok siswa

(refleksi)

3

9. Keterampilan dalam memberikan evaluasi berupa

esai (penilaian)

2

10. Keterampilan dalam mengadakan variasi 2

Jumlah 21

Rata-rata 2,1

Kategori Baik

Dari data tabel di atas diketahui bahwa skor untuk keterampilan guru pada

siklus I rata-rata berkisar 2,1 maka dapat dikategorikan baik.

Perolehan masing-masing skor keterampilan guru dalam tabel di atas dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

Keterampilan membuka pelajaran

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam membuka

pelajaran memperoleh nilai berkisar 3 dengan kategori baik. Perolehan nilai ini

berdasarkan pengamatan penulis dari reaksi siswa ketika guru memulai

pembelajaran yang disambut dengan antusias dan semangat dari siswa. Di lain

pihak, siswa juga menunjukkan ketertarikannya terhadap pelajaran sebab mereka

umumnya membawa dan menyiapkan alat-alat belajar dengan cukup lengkap.

Keterampilan dalam menghubungkan materi dengan kehidupan siswa

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam

menghubungkan materi dengan kehidupan siswa memperoleh nilai berkisar 2

dengan kategori cukup. Perolehan nilai ini berdasarkan pengamatan penulis dari

sumber materi yang menjadi acuan mengajar yang hanya berasal dari buku paket

PAK. Ketika penulis membaca, menyimak sekaligus mendengarkan guru mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

73

umumnya guru masih banyak menjelaskan materi dari teks Kitab Suci dan masih

kurang dalam memberikan alternatif dari kehidupan disekitar siswa. Oleh sebab itu,

pembelajaran menjadi searah atau terlalu tekstual karena hanya beracauan pada satu

sumber saja.

Keterampilan dalam menggali pengalaman siswa (konstruktivisme)

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam menggali

pengalaman siswa memperoleh nilai berkisar 3 dengan kategori baik. Perolehan

nilai ini berdasarkan pengamatan penulis pada saat akhir pelajaran, guru

memberikan contoh-contoh sederhana yang akrab bagi kehidupan siswa meski

masih kurang bervariasi. Selain itu, tidak ada media menyebabkan penyampaian

materi untuk menggali pengalaman siswa menjadi kurang maksimal dan terlalu

verbal. Di lain pihak, guru tidak memberikan cukup waktu bagi siswa untuk

mengendapkan materi dan merenungkan pengalamannya yang berhubungan

dengan materi.

Keterampilan dalam mengajar siswa sharing tentang materi (permodelan)

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam mengajar

siswa sharing tentang materi memperoleh nilai berkisar 3 dengan kategori baik.

Perolehan nilai ini berdasarkan pengamatan penulis dari reaksi siswa yang menjadi

diam ketika diminta untuk sharing pengalaman hidupnya yang berkaitan dengan

materi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa siswa dibantu dalam memahami

materi saat diberikan contoh secara sederhana terlebih dahulu. Di lain pihak, untuk

siswa kelas IV masih kurang tahan lama dalam mengingat materi, sehingga perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

74

dijelaskan secara berulang-ulang supaya mereka dapat mengendapkan di dalam

pikirannya.

Keterampilan dalam mengarahkan siswa menemukan antara pengalaman

hidupnya dan materi (inquiry/menemukan)

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam mengarahkan

siswa menemukan antara pengalaman hidupnya dan materi memperoleh nilai

berkisar 4 dengan kategori baik sekali. Perolehan nilai ini berdasarkan pengamatan

penulis dari contoh-contoh yang diberikan oleh guru yang dibahasakan secara

sederhana dengan menyesuaikan usia dari siswa yang diajar. Pemilihan contoh yang

cukup tepat ini membantu siswa memahami materi secara lebih mudah, meski

memerlukan pengulangan untuk beberapa kali tetapi cara ini cukup efektif.

Keterampilan bertanya (memotivasi siswa bertanya)

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam bertanya

memperoleh nilai berkisar 2 dengan kategori cukup. Perolehan nilai ini berdasarkan

pengamatan penulis dari keterampilan guru dalam merangkai pertanyaan-

pertanyaan yang ditujukan bagi siswa. Pada umumnya isi pertanyaan guru masih

kurang dalam membangkitkan semangat siswa untuk tergerak bertanya mengenai

hal-hal yang kurang dipahami. Selain itu, guru tidak memberikan waktu bagi siswa

untuk bertanya, sehingga guru yang menjadi lebih dominan bertanya kepada siswa

daripada sebaliknya yakni siswa yang bertanya kepada guru.

Keterampilan membimbing diskusi kelompok (masyarakat belajar)

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam membimbing

diskusi kelompok memperoleh nilai berkisar 2 dengan kategori cukup. Perolehan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

75

nilai ini berdasarkan pengamatan penulis saat masuk pada indikator ini yang

memberikan arahan mengenai diskusi kelompok karena penulis juga ikut ambil

bagian dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru hanya membantu menjelaskan

pertanyaan dalam lembar kerja siswa. Oleh sebab itu, pada bagian indikator ini guru

hanya bertugas membantu penulis agar diskusi dapat berjalan dengan kondusif.

Keterampilan dalam merangkum materi setelah dipresentasikan oleh

beberapa kelompok siswa (refleksi)

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam merangkum

materi setelah dipresentasikan oleh beberapa kelompok siswa memperoleh nilai

berkisar 3 dengan kategori baik. Perolehan nilai ini berdasarkan pengamatan

penulis dari pemilihan kata-kata yang singkat sekaligus menyempurnakan

rangkuman materi dari penulis dan pengawas. Ketika presentasi ada seorang

pengawas guru PAK yang ikut mendengarkan jalannya presentasi, sehingga yang

memberikan rangkuman materi ada 3 orang yakni penulis, pengawas guru PAK,

dan guru PAK tersebut. Oleh sebab itu, rangkuman materi menjadi sangat kaya dan

sering melengkapi, sehingga guru memberikan rangkuman lebih singkat dari yang

lainnya.

Keterampilan dalam memberikan evaluasi berupa esai (penilaian)

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam memberikan

evaluasi berupa esai memperoleh nilai berkisar 2 dengan kategori cukup. Perolehan

nilai ini berdasarkan pengamatan penulis dari keterlibatan guru yang membantu

menyebarkan soal esai dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan

oleh siswa. Selain itu, guru menjelaskan ulang secara singkat mengenai materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

76

berhubungan dengan pertanyaan dalam lembar kerja siswa. Guru memberikan sesi

kegiatan diskusi kelompok dan penyebaran lembar kerja siswa kepada penulis.

Keterampilan dalam mengadakan variasi

Bagian indikator ini menunjukkan keterampilan guru dalam mengadakan

memperoleh nilai berkisar 2 dengan kategori cukup. Perolehan nilai ini berdasarkan

pengamatan penulis dari sumber yang hanya beracuan pada buku paket, tidak ada

media, dan hanya mengunakan contoh atau cerita yang sederhana. Oleh sebab itu,

pelajaran menjadi terlalu verbal dan kurang bervariasi. Hal ini juga menyebabkan

siswa menjadi kesulitan untuk menggali pengalamannya yang berkaitan dengan

materi sebab mereka kurang memahami makna dari materi. Namun, intonasi dari

guru ketika memberikan contoh dan cerita cukup menarik bagi siswa, sehingga

mereka tertarik untuk mendengarkan pelajaran PAK.

Dalam siklus II, pelaksanaan tindakan sepenuhnya dilakukan oleh penulis

dan guru PAK tidak masuk ke dalam kelas. Oleh karena itu, data observasi

keterampilan guru pada siklus II menjadi ditiadakan. Kebijakan mengenai penulis

melaksanakan siklus II sepenuhnya diperoleh dari guru sebab ia memiliki urusan

yang mendesak dan tidak dapat ditinggalkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

77

B. PEMBAHASAAN

1. Pemaknaan Hasil Temuan Penelitian

Penelitian ini menggunakan model Contextual Teaching and Learning

(CTL) untuk mata pelajaran PAK dengan menerapkan 7 prinsip penting dari CTL

yakni konstruktivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi

dan penilaian sebenarnya.

a. Hasil Angket Siswa

Pada umumnya mayoritas siswa sering mendengarkan selama

pembelajaran PAK. Sebagian siswa menilai bahwa mata pelajaran PAK merupakan

pembelajaran yang unik. Selain itu, siswa mengakui bahwa pembelajaran yang

menarik menjadikan mereka betah untuk mendengarkan materi, sehingga siswa

memperhatikan guru yang mengajar. Dalam pembelajaran PAK, semua siswa

menyatakan bahwa mata pelajaran PAK merupakan pelajaran favorit bagi mereka.

Beberapa siswa menyadari bahwa mata pelajaran PAK membantu untuk mengenal

imannya dan menarik untuk dipelajari. Ada beberapa siswa menyatakan bahwa

tidak pernah bertanya selama pembelajaran PAK yang disebabkan karena guru

sering marah ketika pembelajaran, sehingga siswa menjadi takut untuk bertanya

saat pembelajaran PAK kepada guru di kelas.

Sumber pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai cara, salah satunya

ialah meminta bantuan atau bertanya kepada orang lain. Dalam kaitannya dengan

pembelajaran, siswa dapat memperoleh pengetahuan tidak hanya dari guru tetapi

dari orang lain seperti orang tua atau teman sebaya. Mayoritas siswa sudah mencari

pengetahuan di luar dari sekolah, sehingga pengetahuan mereka menjadi lebih kaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

78

dan beragam. Salah satu materi PAK yang umumnya siswa terapkan dalam

kehidupannya ialah perintah Allah ke-7 yakni jangan mencuri. Ada beberapa siswa

yang mengakui bahwa mereka telah menerapkan materi PAK dalam kehidupannya

sehari-hari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas IV

SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang cenderung mengaplikasikan materi PAK

yang sambung dengan kesehariannya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hanya

beberapa materi PAK yang masih siswa ingat dan diterapkan dalam kehidupannya.

b. Hasil Wawancara Siswa dan Guru PAK

Dalam pembelajaran PAK, guru menyatakan bahwa mayoritas siswa

sering mendengarkan saat pembelajaran di kelas. Pada umumnya siswa sering

memperhatikan guru yang mengajar dengan khusyuk, sehingga pembelajaran

menjadi kondusif. Selain itu, sekitar 80 % siswa kelas IV dianggap memilih PAK

sebagai mata pelajaran favoritnya. Salah satu penyebab PAK menjadi mata

pelajaran favorit ialah pembelajaran yang bervariasi di dalam dan di luar kelas. Hal

ini selaras dengan pembahasan hasil wawancara dari siswa, sehingga dapat

dinyatakan bahwa mayoritas siswa mendengarkan dan menyatakan PAK sebagai

mata pelajaran favorit benar adanya. Namun, guru menyatakan bahwa semua siswa

kelas IV aktif bertanya saat pembelajaran PAK di kelas. Sehubungan dengan hal

ini, beberapa siswa mengatakan bahwa mereka tidak pernah bertanya saat pelajaran

PAK, sehingga pernyataan dari kedua sumber berbeda.

Ada berbagai macam sumber untuk dapat dijadikan acuan pengetahuan

yang tidak hanya diperoleh di sekolah tetapi di luar sekolah. Salah satu cara untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

79

memperoleh pengetahuan ialah melalui bertanya kepada orang lain seperti orang

tua atau lainnya. Hal ini selaras dengan hasil pembahasan wawancara siswa bahwa

siswa kelas IV sudah dapat mencari pengetahuan di luar sekolah. Guru PAK

mengungkapkan ada 3 relasi untuk menerapkan materi pembelajaran PAK yakni

relasi dengan diri sendiri, relasi dengan sesama manusia, dan relasi dengan Tuhan.

Oleh sebab itu, pembelajaran PAK yang berelasi tiga ini dapat lebih kontekstual

dan menyentuh hati siswa kelas IV di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang.

c. Hasil Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran PAK melalui model CTL dari siklus

I dan II dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 14: Data Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

No. Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II

1. Mempersiapkan diri untuk menerima

pembelajaran (aktivitas emosional)

2,75 3

2. Menunjukkan reaksi mengerti materi yang

disampaikan guru

3 2,85

3. Mengingat/merenungkan pengalamannya

tentang materi (konstruktivisme)

1,5 2,57

4. Menyebut contoh-contoh pengalaman

dirinya tentang mukjizat (pemodelan)

1,25 3

5. Menemukan hubungan materi dan

pengalaman hidupnya (inquiry/menemukan)

2,37 2,71

6. Aktif bertanya (termotivasi bertanya) 1,12 1,28

7. Aktif dalam diskusi kelompok (masyarakat

belajar)

1,25 1,57

8. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 2,5 3

9. Mengerjakan soal esai (penilaian) 3 3

10. Menanggapi proses pembelajaran dengan

penuh semangat dan tekun mendengarkan

2,37 2,57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

80

Berdasarkan tabel di atas aktivitas siswa dalam pembelajaran PAK setelah

penerapan model CTL mengalami peningkatan pada beberapa indikatornya. Pada

siklus I siswa yang hadir berjumlah 8 orang, sedangkan pada siklus II terjadi

penuruanan kehadiran siswa yang berjumlah 7 orang.

Ada peningkatan pada indikator mempersiapkan diri untuk menerima

pembelajaran yang ditunjukkan dari kenaikan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I

memperoleh skor 2,75 kategori cukup, sedangkan dalam siklus II terjadi

peningkatan dengan skor 3 kategori baik. Deskripsi yang tampak adalah siswa

datang tepat waktu sebelum pembelajaran dimulai, siswa menyiapkan bahan dan

alat-alat yang diperlukan untuk belajar, siswa tertib masuk ke kelas dan duduk

berpasang-pasangan dengan rapi.

Ada penurunan pada indikator menunjukkan reaksi mengerti materi yang

disampaikan oleh guru yang ditunjukkan dari penurunan skor rata-rata setiap siklus.

Siklus I memperoleh skor 3 kategori baik, sedangkan dalam siklus II terjadi

penurunan dengan skor 2,85 kategori cukup. Deskripsi yang tampak ketika

pembelajaran ialah siswa terlihat berkurang antusiasnya dalam menanggapi materi

yang disampaikan oleh penulis dibandingkan saat diajar oleh guru.

Pada indikator mengingat atau merenungkan pengalamannya tentang

materi (konstruktivisme) terjadi peningkatan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I

memperoleh skor 1,5 kategori kurang, sedangkan dalam siklus II terjadi

peningkatan dengan skor 2,57 kategori cukup. Deskripsi yang tampak ialah siswa

diberikan waktu untuk merenungkan pengalamannya, penulis menjelaskan materi

secara sederhana dan penulis memberikan contoh-contoh yang berhubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

81

dengan materi. Oleh karena itu, siswa antusias untuk hening dan mengendapkan

yang telah diajarkan oleh penulis.

Ada peningkatan pada indikator menyebutkan contoh-contoh pengalaman

dirinya tentang materi yang ditunjukkan dari kenaikan skor rata-rata setiap siklus.

Siklus I memperoleh skor 1,5 kategori kurang, sedangkan dalam siklus II terjadi

peningkatan dengan skor 3 kategori baik. Deskripsi yang tampak adalah semua

siswa ditunjuk untuk mensharingkan pengalamannya menerima mukjizat. Pada

umumnya siswa terlihat antusias dalam mensharingnya pengalamannya dan

beberapa siswa membantu temannya yang kesulitan untuk menemukan

pengalamannya tentang menerima mukjizat.

Pada indikator menemukan hubungan materi dan pengalaman hidupnya

(inquiry) terjadi peningkatan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor

2,37 kategori cukup, sedangkan dalam siklus II terjadi peningkatan dengan skor

2,71 kategori cukup. Deskripsi yang tampak ialah siswa antusias menjawab

pertanyaan dari penulis dan menambahkan jawaban sesuai dengan pemahaman

yang mereka peroleh ketika pembelajaran.

Ada peningkatan pada indikator aktif bertanya (termotivasi bertanya) yang

ditunjukkan dari kenaikan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor

1,12 kategori kurang, sedangkan dalam siklus II terjadi peningkatan dengan skor

1,28 kategori kurang. Deskripsi yang tampak adalah siswa kurang antusias ketika

sesi pertanyaan karena mereka cenderung bingung karena kebiasaan hanya

menerima atau mendengarkan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

82

Pada indikator aktif dalam diskusi kelompok (masyarakat belajar) terjadi

peningkatan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor 1,25 kategori

kurang, sedangkan dalam siklus II terjadi peningkatan dengan skor 1,57 kategori

kurang. Deskripsi yang tampak ialah siswa menolak untuk mengerjakan tugas

secara berkelompok dan memilih untuk mengerjakan secara pribadi. Namun, ada

salah satu kelompok yang saling membantu mengerjakan lembar kerja.

Ada peningkatan pada indikator mempresentasikan hasil kerja kelompok

yang ditunjukkan dari kenaikan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh

skor 2,5 kategori cukup, sedangkan dalam siklus II terjadi peningkatan dengan skor

3 kategori baik. Deskripsi yang tampak adalah semua siswa antusias untuk

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas dan beberapa siswa ingin

presentasi kembali meski telah presentasi pada siklus I.

Pada indikator mengerjakan soal esai (penilaian) terjadi skor yang stabil

rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor 3 kategori baik, sedangkan dalam

siklus II terjadi peningkatan dengan skor 3 kategori baik. Deskripsi yang tampak

ialah semua siswa mengerjakan esai dengan antusias dan mencari jawabannya di

dalam buku paket dan Kitab Suci. Selain itu, mereka aktif bertanya ketika kesulitan

dalam memahami soal lembar esai

Ada peningkatan pada indikator menanggapi proses pembelajaran dengan

penuh semangat dan tekun mendengarkan yang ditunjukkan dari kenaikan skor

rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor 2,37 kategori cukup, sedangkan

dalam siklus II terjadi peningkatan dengan skor 2,57 kategori cukup. Deskripsi yang

tampak adalah siswa menunjukkan reaksi berupa antusias dalam mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

83

pembelajaran. Selain itu, siswa tekun mendengarkan sekaligus memperhatikan guru

dan penulis yang mengajar.

d. Hasil Keterampilan Guru PAK

Dalam siklus I keterampilan guru masuk dalam kategori baik dengan

menilai 10 aspek keterampilan. Pada umumnya guru PAK dapat memberikan cerita

yang menarik, sehingga siswa menjadi tertarik untuk mendengarkan. Namun, guru

terlalu terpaku pada satu sumber yakni buku paket yang mayoritas materi berisi

bacaan Kitab Suci dan kurang membahas kehidupan siswa. Selama proses

pembelajaran dalam siklus I guru lebih banyak berbicara, sehingga interaksi

menjadi searah. Pada siklus II, guru PAK tidak masuk ke kelas, sehingga

pengajaran sepenuhnya dilakukan oleh penulis. Oleh sebab itu, tidak ada

perbandingan observasi keterampilan guru karena dalam siklus II tidak ada data.

e. Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model CTL terhadap

mata pelajaran PAK bagi siswa kelas IV dari siklus I dan siklus II, sebagai berikut:

Tabel 15: Data Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No. Data Hasil Belajar Siklus I Siklus II

1. Nilai Rata-rata 59,75 67,86

2. Nilai Terendah 13 20

3. Nilai Tertinggi 75 90

4. Kategori Ketuntasan Minimum

(KKM)

70 70

5. Siswa yang Tuntas Belajar 4 5

6. Siswa yang Tidak Tuntas Belajar 4 2

Persentase Ketuntasan 50 % 71,4 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

84

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa setelah penerapan model

CTL dalam pembelajaran PAK terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Terkait

dengan hal tersebut ada peningkatan persentase ketuntasan pada siklus II.

Pada siklus I, hasil belajar PAK dengan materi mukjizat-mukjizat Yesus

memperoleh ketuntasan sebesar 50 % dengan nilai rata-rata 59,75. Siswa yang

tuntas sebanyak 4 anak dan tidak tuntas sebanyak 4 anak, serta jumlah seluruh siswa

yakni 8 anak. Dalam siklus II hasil belajar PAK dengan materi mukjizat-mukjizat

Yesus memperoleh ketuntasan sebesar 71,4 % dengan nilai rata-rata 67,86. Siswa

yang tuntas sebanyak 5 anak dan tidak tuntas sebanyak 2 anak, serta jumlah seluruh

siswa yakni 7 anak.

Dari data hasil belajar maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAK

melalui penerapan model CTL bagi siswa kelas IV dapat terjadi peningkatan.

Peningkatan hasil belajar yang signifikan dari siklus I dan siklus II membuktikan

bahwa penerapan model CTL kelas IV berhasil untuk diterapkan dalam

pembelajaran PAK.

2. Implikasi Hasil Penelitian

a. Implikasi Teoritis

Penerapan model CTL dapat meningkatkan aktivitas siswa, minat belajar

dan hasil belajar siswa kelas IV di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang

terhadap mata pelajaran PAK. Melalui penerapan model CTL guru dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Penerapan 7 prinsip dalam model CTL seperti konstruktivisme, pemodelan, inquiry,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

85

bertanya, masyarakat belajar, refleksi dan penilaian, dapat menciptakan

pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Adanya pembagian

kelompok yang memampukan setiap anggotanya dapat saling bertukar pemahaman

mengenai materi, sehingga masing-masing siswa dapat aktif berkerjasama untuk

menemukan jawaban yang tepat.

b. Implikasi Praktis

Melalui penerapan model CTL, ada temuan-temuan positif yang mengarah

pada perbaikan dalam kualitas pembelajaran PAK. Penelitian ini dapat menambah

pemahaman guru terhadap model pembelajaran yaitu upaya meningkatkan minat

belajar terhadap mata pelajaran pendidikan agama katolik bagi siswa kelas IV di

SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang. Hasil belajar siswa pada siklus I

diperoleh nilai rata-rata 59,75 dengan presentasi ketuntasan 50 % , sedangkan

dalam siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 67, 86 dengan presentasi ketuntasan

71,4 %.

C. USULAN KEGIATAN

Setelah menerapkan model CTL pada mata pelajaran PAK bagi siswa

kelas IV dengan materi mukjizat-mukjizat Yesus maka terjadi peningkatan hasil

belajar siswa. Namun, dalam siklus II tidak ada peningkatan keterampilan, sehingga

diperlukan tindakan untuk melakukan siklus ke III. Berikut ini usulan RPP bagi

pelaksanaan siklus III, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS III

Sekolah : SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/Semester : IV / Genap

Materi Pokok : Mukjizat-Mukjizat Yesus

Alokasi Waktu : 2 JP x 35 Menit

Hari/Tanggal : Selasa, 04 Juni 2021

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat

bermain.

KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

87

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.6 Beriman kepada Yesus yang mewartakan karya

keselamatan dengan perumpamaan dan

mukjizat

Menceritakan kembali Mukjizat Yesus

menyembuhkan hamba

perwira Kaprenaum

(Mat. 8:5-10)

Menceritakan kembali

mukjizat Yesus

menyembuhkan orang

kerasukan setan dan

orang-orang sakit (Luk.

4:31-44)

Menjelaskan hubungan mukjizat dan Sabda

Yesus

2.6 Peduli terhadap Yesus yang mewartakan karya

keselamatan dengan perumpamaan dan

mukjizat

3.6 Memahami makna perumpamaan-

perumpamaan dan mukjizat-mukjizat Yesus

sebagai perwujudan karya keselamatan Allah

4.6 Melakukan aktivitas (misalnya bernyanyi/

membuat puisi/ bermain peran/ menceritakan

kembali, dsb) yang mencermin-kan

penghayatan atas perumpamaan dan mujizat

yang dilakukan Yesus sebagai pemenuhan janji

Allah

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1. Menceritakan kembali Mukjizat Yesus menyembuhkan hamba perwira

Kaprenaum (Mat. 8:5-10) dan mukjizat Yesus menyembuhkan orang

kerasukan setan dan orang-orang sakit (Luk. 4:31-44).

2. Menjelaskan hubungan mukjizat dan Sabda Yesus.

3. Menceritakan pengalaman mendapatkan mukjizat.

4. Menemukan hubungan antara pesan mukjizat Yesus dan pengalamannya

mendapatkan mukjizat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

88

D. Materi Pembelajaran

Mukjizat-mukjizat Yesus.

1. Arti mukjizat.

2. Ciri-ciri mukjizat.

3. Contoh-contoh mukjizat di Tengadak.

4. Mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Yesus dalam Kitab Suci Perjanjian

Baru.

E. Strategi Pembelajaran

Strategi : Contextual Teaching and Learning.

Metode : tanya - jawab, tes tertulis, diskusi kelompok, penjelasan, dan

presentasi.

F. Media Pembelajaran

1. Media : lembar kerja siswa (esai), lembar observasi, CD proyektor, dan

video animasi tentang mukjizat-mukjizat Yesus.

2. Alat : spidol, papan tulis, bolpoint, laptop, dan infokus.

G. Sumber Belajar

1. Buku Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti Siswa Kelas IV,

Kemendikbud, Tahun 2017.

2. Kitab Suci.

3. Lingkungan setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

89

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Penulis dan guru menggunakan konsep belajar secara berkelompok melalui

model CTL.

2. Siklus III ini dilaksanakan selama 1x pertemuan dan perbaikan dari siklus I

dan siklus II.

3. Berikut ini prosedur pelaksanaannya, antara lain:

a. Kegiatan Pembuka

1) Pengkondisian kelas

a) Salam dan doa.

b) Mengenalkan materi yang akan disampaikan:

Arti mukjizat.

Ciri-ciri mukjizat.

c) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti

1) Konstruktivisme

a) Guru memberikan pertanyaan untuk menggali pengalaman siswa tentang

mukjizat-mukjizat yang pernah dialaminya.

b) Pertanyaan:

Ceritakan pengalaman anak-anak mendapatkan mukjizat!

c) Beberapa contoh mukjizat di Tengadak:

Saat menanam biji karet di kebun memerlukan kesabaran dalam

menunggu pertumbuhan untuk menjadi pohon karet yang dapat

menghasilkan getah berlimpah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

90

Sungai diibaratkan dengan sumber kehidupan yang menghasilkan ikan-

ikan sebagai lauk pauk bagi manusia. Sungai bagi warga di Tengadak

menjadi mukjizat yang mendatangkan sukacita karena menghasilkan

makanan dan minuman dari aliran sungai yang masih alami.

2) Membimbing permodelan

Siswa diminta untuk menyebutkan contoh-contoh mukjizat dalam Kitab

Suci, antara lain:

a) Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira (Matius 8:5-10).

b) Yesus mengusir setan (Lukas 31-44).

c) Yesus sumber air hidup (Yohanes 4:10-14).

d) Perumpamaan tentang seorang penabur (Lukas 8:4-15).

3) Menerapkan inquiry

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi materi

mukjizat-mukjizat yang pernah dialaminya dengan mukjizat-mukjizat Yesus dalam

Kitab Suci Perjanjian Baru.

a) Marilah merenungkan pengalaman anak-anak tentang mukjizat dan mukjizat

yang telah Yesus lakukan dalam Kitab Suci!.

b) Menonton video animasi tentang mukjizat-mukjizat Yesus.

c) Berikut ini salah satu penjelasan perikop mukjizat Yesus dalam Kitab Suci,

yaitu:

Dalam pembicaraan Yesus dengan seorang perempuan Samaria, Yesus

menyatakan bahwa diri-Nya adalah sumber air hidup (Yohanes 4:10-

14). Di Tengadak, sungai menjadi sumber hidup bagi warga sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

91

Yesus Kristus menjadi sumber hidup iman orang Katolik dalam segi

rohani, sedangkan sungai menjadi sumber hidup manusia dalam segi

jasmani, sehingga keduanya saling dibutuhkan oleh manusia.

Petani diibaratkan dengan seorang yang menabur benih (Lukas 8:4-15)

yang berharap akan menghasilkan panenan melimpah. Di Tengadak,

umumnya petani menanam karet dari lahan belas ladang. Tanah baik

akan menghasilkan padi, sayuran, dan karet yang subur. Sikap dari

petani yang dapat diteladani adalah sikap sabar dan usaha kerja keras

dalam mengusahan tanah yang baik.

4) Memotivasi siswa bertanya

Guru memberikan waktu untuk kegiatan bertanya jawab sehubungan

dengan materi supaya dapat mengetahui pengetahuan siswa sesudah

mengeksplorasi materi.

5) Menciptakan masyarakat belajar

a) Guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa.

Menjelaskan ulang materi: arti mukjizat, ciri-ciri mukjizat, contoh-

contoh mukjizat di Tengadak, dan contoh-contoh mukjizat Yesus dalam

Kitab Suci.

b) Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok belajar dan menyebarkan

lembar kerja siswa.

6) Merefleksi diri

a) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

92

b) Guru meminta siswa menyampaikan temuan-temuannya atau hal-hal yang

diperoleh selama pembelajaran.

7) Mengadakan penilaian

Guru memberikan pertanyaan terkait materi untuk mengukur daya serap

siswa terhadap materi pelajaran.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneguhan.

2) Doa Penutup.

I. Tahap Observasi

1. Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran.

2. Memantau diskusi antar siswa.

3. Mengamati aktivitas guru selama pembelajaran.

J. Tahap Refleksi

1. Mengevaluasi hasil observasi.

2. Menganalisis hasil pembelajaran.

Tengadak, 04 Juni 2021

Mengetahui

Kepala SDN No. 05 Tengadak Guru Mata Pelajaran PAK

Jailani, S.IP. Dombot, S.Ag.

NIP. 196807071992031014 NIP. 196912312000031013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

BAB V

PENUTUP

Dalam Bab IV penulis telah memaparkan hasil penelitian, pembahasan

penelitian dan usulan kegiatan. Salah satu hasil penelitian yang diperoleh ialah

terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa pada siklus II.

Selain itu, pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model CTL

pada pembelajaran PAK berhasil. Oleh karena itu, usulan kegiatan yang penulis

pilih adalah RPP siklus III tetapi belum terlaksana karena kebijakan sekolah yang

meliburkan semua kegiatan pembelajaran selama masa pandemi covid-19. Dalam

Bab V penulis akan menjabarkan kesimpulan dari Bab I sampai IV dan saran bagi

beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Setelah virus korona masuk ke Indonesia, penulis melakukan penelitian di

SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang yang menerapkan kebijakan yakni

meliburkan seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga guru hanya

memberikan siswa PR. Ada beberapa akibat dari penerapan kebijakan tersebut,

salah satunya ialah siswa kesulitan belajar mandiri di rumah, sehingga nilai mereka

menjadi rendah. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya nilai siswa yakni

fasilitas sekolah yang kurang memadai untuk melakukan pembelajaran

menggunakan teknologi atau pembelajaran daring. Selain itu, guru hanya

menggunakan satu sumber belajar, sehingga kehidupan siswa kurang dibahas saat

pembelajaran PAK. Oleh sebab itu, siswa menjadi kurang berminat terhadap mata

pelajaran PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

94

Pada umumnya minat ditunjukkan dengan adanya sebuah perhatian, rasa

suka, keterlibatan dan rasa tertarik seseorang terhadap sesuatu serta ikut

berpartisipasi terhadap ketertarikannya tersebut. Siswa yang memiliki minat

terhadap mata pelajaran akan lebih lama bertahan dalam memperhatikan dan

mendengarkan karena ia cenderung menyukai pelajaran tersebut. Teori

konstruktivisme merupakan proses membangun pengetahuan berdasarkan

pengalaman yang diterapkan dalam model CTL. Selain itu, tema pokok untuk siswa

kelas IV mata pelajaran PAK mengutamakan pemahaman mengenai pribadi dan

lingkungan siswa, Yesus Kristus sebagai pusat iman Katolik, masyarakat, dan

Gereja Katolik. Oleh sebab itu, PAK bukan semata-mata sebagai pembelajaran

yang bersifat akademis melainkan berisi ungkapan pengalaman hidup sekitar siswa

yang menjadi acuan pengetahuan dan pengerak supaya siswa dapat ikut terlibat

merasul di tengah dunia sebagai seorang Katolik.

Model CTL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan

pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi yang dipelajarinya,

menghubungkan dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dalam CTL

terdapat 7 prinsip yang membantu siswa kelas IV untuk mampu memahami materi

pelajaran PAK sesuai dengan pengalaman hidupnya. Di lain pihak, kebutuhan siswa

dapat dilihat dari karakteristik berdasarkan generasi, bagi siswa kelas IV yang

usianya berada di antara 2 generasi yakni generasi Z dan generasi Alfa. Pada

umumnya generasi Z dan Alfa memiliki karakteristik yang cenderung sama yakni

memiliki dua kehidupan di dunia nyata dan dunia maya. Namun, bagi siswa kelas

IV di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang, kehidupan mereka lebih dominan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

95

pada dunia nyata sebab lebih tertarik bermain di luar rumah daripada bergantung

dengan gawai. Dalam penelitian ini penerapan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV

pada mata pelajaran PAK atau dapat berlaku sebaliknya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang ditujukan bagi siswa kelas IV di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten

Sintang. Penelitian terbagi menjadi tiga bagian yakni 1) pra siklus dengan meneliti

minat belajar PAK, 2) pelaksanaan siklus dengan mengamati aktivitas siswa dan

keterampilan guru PAK, 3) setelah siklus dengan meneliti hasil lembar kerja siswa.

Penelitian minat belajar PAK hanya dilakukan satu kali dengan melakukan

penyebaran angket dan wawancara kepada siswa serta wawancara kepada guru

PAK. Pada saat pelaksanaan tindakan di kelas, penulis melakukan observasi

aktivitas siswa dan keterampilan guru PAK, kemudian penulis berkolaborasi

dengan guru dalam mengajar pembelajaran PAK. Setelah pelaksanaan siklus,

penulis meneliti hasil lembar kerja siswa. Pelaksanaan tindakan menggunakan

model CTL dengan menerapkan 7 prinsip dalam CTL yang mengutamakan

hubungan materi PAK dalam kehidupan siswa sehari-hari. Penerapan penelitian

tindakan di kelas menggunakan dua siklus yang ditujukan untuk membandingkan

siklus I dan siklus II, sehingga tampak peningkatan yang ditargetkan oleh penulis.

Namun, dalam siklus II masih belum memenuhi target, maka penulis merancang

siklus III sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya.

Setelah menyebarkan angket kepada siswa, penulis menemukan fakta

bahwa hampir semua siswa kelas IV berminat dan tertarik terhadap mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

96

pembelajaran PAK meski saat penyebaran angket belum dilaksanakan tindakan.

Berdasarkan hasil angket pembelajaran PAK sudah menarik bagi siswa, sehingga

tidak penyebaran angket kembali setelah pelaksanaan siklus di kelas. Selain itu,

berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang menguatkan pernyataan dalam

hasil angket maka diperoleh fakta bahwa mayoritas siswa berminat belajar

pembelajaran PAK. Namun, beberapa siswa mengakui bahwa mereka lebih sering

mendengarkan guru dan kurang aktif dalam hal bertanya karena berbagai alasan

mulai dari faktor internal yakni dirinya sendiri atau faktor eksternal seperti perilaku

guru PAK. Terkait dengan hal tersebut siswa tetap tertarik terhadap pelajaran PAK

dan menjadi salah satu mata pelajaran favorit bagi semua siswa kelas IV khususnya

yang beragama Katolik serta beberapa materi diterapkan dalam kehidupan siswa

sehari-hari. Di lain pihak, dari hasil wawancara dengan guru PAK diperoleh

pernyataan bahwa mayoritas siswa sering mendengarkan saat pembelajaran PAK

dan berasumsi bahwa sebagian besar siswa mengakui PAK sebagai mata pelajaran

favoritnya, maka hal ini selaras dengan pernyataan siswa dalam angket dan

wawancara. Oleh karena itu, pernyataan siswa dan guru PAK dapat disimpulkan

menjadi pernyataan yang benar dan sesuai dengan fakta di lapangan.

Penulis menerapan tindakan di kelas melalui dua siklus dengan pemberian

materi yang sama meski dalam siklus II ada beberapa tambahan yang bertujuan

untuk memperbaiki siklus sebelumnya. Pada siklus I dan siklus II terjadi

peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, tetapi dalam hal keterampilan

guru PAK tidak ada perbandingan siklus karena saat siklus II yang mengajar PAK

hanya penulis. Dalam siklus I terjadi kolaborasi antara penulis dan guru PAK,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

97

sedangkan dalam siklus II tidak ada kolaborasi. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki

siklus sebelumnya maka diperlukan pelaksanaan siklus III agar terjadi peningkatan

keterampilan guru.

Model CTL menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar

siswa agar pembelajaran PAK dapat sambung dengan kehidupan siswa. Mayoritas

siswa sudah berminat terhadap pembelajaran PAK bahkan sebelum tindakan di

kelas. Berdasarkan hasil PTK dalam mata pelajaran PAK tentang materi mukjizat-

mukjizat Yesus melalui penerapan model CTL maka dapat disimpulkan bahwa ada

peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari

perbandingan hasil siklus II dan siklus sebelumnya. Selain itu, peningkatan minat

belajar juga dapat dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa yang menunjukkan

bahwa ada semangat dan keaktifan siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II.

Oleh sebab itu, penelitian ini berhasil karena terjadi peningkatan persentase dalam

aktivitas belajar dan hasil belajar setelah penerapan tindakan kelas menggunakan

model CTL.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di SDN No. 05 Tengadak Kabupaten Sintang,

penulis bermaksud memberikan saran kepada beberapa pihak berikut ini:

1. Bagi Guru PAK

a. Guru hendaknya mampu mengelola materi pembelajaran dengan

menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL), sehingga

pembelajaran dapat menjadi semakin bermakna dan lebih tahan lama dalam

ingatan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

98

b. Guru hendaknya menggunakan desain tampilan yang menarik dengan

menggunakan media dan sumber yang bervariasi, sehingga proses

pembelajaran menjadi lebih menarik dan diminati oleh banyak siswa.

c. Guru hendaknya mengenal karakter siswa yang disesuaikan dengan

generasinya supaya dapat sungguh mengetahui kebutuhan siswa.

d. Guru dapat menggunakan model CTL pada setiap pembelajaran PAK.

Melalui model CTL, guru dapat membantu siswa untuk menemukan makna

materi PAK dalam hidupnya.

2. Bagi Siswa Kelas IV

a. Siswa mampu menanyakan hal-hal yang kurang jelas dan belum dipahami

sesuai dengan materi yang disampaikan.

b. Siswa dapat lebih percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya,

menanggapi pendapat siswa lain dan menghargai pendapat orang lain ketika

berbicara.

c. Siswa dapat memahami materi dalam mata pelajaran PAK berdasarkan

pengalaman hidupnya.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah meningkatkan fasilitas media pembelajaran atau alat peraga yang

bervariasi serta berbasis teknologi, sehingga kegiatan pembelajaran dapat

terlaksana dengan kondusif, interaktif dan efektif.

b. Sekolah memberikan pelatihan kepada guru untuk meningkatkan kualitas

mengajar sesuai dengan generasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal & Amrullah, Ahmad. (2018). PTK Penelitian Tindakan Kelas Teori

dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Buku Guru

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti edisi revisi 2017. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

MA, Amir Hamzah. (2019). PTK Tematik Integratif Kajian teori dan praktik.

Malang: Literasi Nusantara.

Nurdyansyah & Fahyuni, Eni Fariyarul. (2016). Inovasi Model Pembelajaran.

Sidoarjo: Nizamial Learning Center.

Santosa, Edi, & et all. (2020). Mendidik generasi milenial cerdas berkarakter.

Yogyakarta: Kanisius.

Seemiller, Corey & Grace, Meghan. (2019). Generation Z a century in the making.

New York: Routledge.

Stillman, David & Stillman, Jonah. (2018). Generasi Z. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. (2018). Motode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Wardoyo, Sigit Mangun. (2013). Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung:

Alfabeta.

Wijaya, H. Candra & Syahrum. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Citapustaka Media Perintis.

Wijaya, Tri. (2019). Panduan Praktis Menyusun Silabus, RPP, dan Penilaian Hasil

Belajar. Yogyakarta: Noktah.

Ermawati, Eli . (2016). UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

melalui PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING pada MATA PELAJARAN IPA KELAS

IV SD NEGERI 173490 SIMBARA KEC. TARABINTANG KAB.

HUMABAS HASUNDUTAN T.P 2015/2016. Diunduh dari

http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/21535 pada 18 Juni 2021.

Gunawan, Arif. (2013). PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING) MENGGUNAKAN CD INTERAKTIF untuk

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD

NEGERI PLUMBON 02 KABUPATEN SEMARANG. Skripsi

dipublikasikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Irawati, Magdalena. (2018). PROFIL MINAT dan HASIL BELAJAR SISWA

dalam PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP 5

YOGYAKARTA pada POKOK BAHASAN PENYAJIAN DATA dengan

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN KAHOOT. Skripsi

dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rifai, Elizer. (2014). UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI

SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS melalui METODE KOOPERATIF

MODEL THINK PAIR SHARE pada KELAS VII SMPN 17

SURAKARTA SEMESTER 2 TAHUN 2013/2014. Diunduh dari 30-89-

1-PB.pdf pada 29 September 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

100

(2014). Artikel tentang Pendidikan dan Guru. Dari

http://bumipendidik.blogspot.com/2014/07/model-pembelajaran-ctl-

contextual.html pada 12 September 2020.

Adi. (2020). Dari

https://adifunlearning.blogspot.com/2020/01/macam-macam-model-

pembelajaran-beserta.html pada 12 September 2020.

Anis, Harisah. (2020). Dari

https://www.tripven.com/pembelajaran-ctl/ pada 24 September 2020.

Aprudin. (2012). Dari http://007indien.blogspot.com/2012/06/konsep-

pembelajaran-contextual-teaching.html pada 13 September 2020.

Fita, Rossi. (2017). Dari

https://eprints.uny.ac.id/7637/3/BAB%202%20-%2008601247038.pdf

pada 25 September 2020.

Handayani, Mentari Deka & Sujatmiko, Wiji. (2019). Dari

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11187/16.pdf?s

equence=1&isAllowed=y pada 27 Juli 2021.

McCrindle, Mark. (2014). Dari

https://www.researchgate.net/publication/328347222_The_ABC_of_XY

Z_Understanding_the_Global_Generations pada 28 April 2021.

Mingseli. (2021). Dari https://www.mingseli.id/2021/01/pengertian-kuesioner-

menurut-para-ahli.html pada 30 Juli 2021 pada 30 Juli 2021.

Mulyana, Aina. (2020). Dari

https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-

behavioristik/teori-belajar-kognitif/teori-belajar-konstruktivistik pada 25

September 2020.

Syafnidawaty. (2020). Diunduh dari https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-

populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/ pada 18 Juni 2021.

Suparno, Paul, & Santo, F. Emanuel Da, & Irawati, C. Retna. (2021). Seminar

Menjadi guru agama yang diskretif bagi generasi Z-Alpha. Diunduh dari

https://youtube/RFzSgegWH3I pada 13 Maret 2021.

Tiffany. (2017). Dari

https://dosenpsikologi.com/pengertian-minat-menurut-para-ahli pada 12

September 2020.

Instrumentum Laboris. (2014). Mendidik di masa kini dan masa depan: semangat

yang diperbaharui. Penerjemah: R.P. F.X. Adisusanto, SJ & Bernadeta

Harini Tri Prasasti. Jakarta: Dokpen KWI.

Konsili Vatikan II. (1963). Intermirifica Gravissimum Educationis dokumen-

dokumen konsili vatikan II. Penerjemah: R. Hardawiryana, SJ. Jakarta:

Dokpen KWI.

Rukmini, Elisabeth. (2021, 01 Juli). Lautan Biru Generasi Alfa. Kompas, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(1)

Lampiran 1: Indikator Lembar Wawancara Siswa

No. Indikator Pertanyaan

1. Minat belajar

PAK

1. Apakah saat pelajaran PAK adik sering mendengarkan

guru?

2. Apakah PAK menjadi salah satu mata pelajaran favorit

atau kurang favorit bagi adik?

3. Apakah materi pelajaran PAK mudah untuk dipahami?

4. Apakah adik sudah lebih dahulu belajar PAK di

rumah?

2. Contextual

Teaching and

Learing

(CTL)

5. Apakah adik sudah lebih dahulu memahami materi

PAK sebelum dijelaskan oleh guru?

6. Apakah guru memberikan banyak cerita guna

membantu adik memahami materi PAK?

7. Apakah dalam setiap pertemuan di kelas guru sering

memberikan tugas-tugas yang berbeda?

8. Bagaimana tanggapan guru ketika adik kesulitan

mengerjakan tugas?

9. Apakah adik sering memberi pertanyaan kepada guru

ketika pelajaran PAK?

10. Apakah guru sering memberikan pertanyaan diawal

pelajaran?

11. Apakah melalui kerja kelompok adik dapat

memahami materi PAK?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(2)

12. Selain guru, apakah adik pernah meminta bantuan

kepada orang tua untuk mengerjakan tugas?

13. Apakah adik diberikan kebebasan untuk

menggunakan gedjet di kelas PAK?

14. Pernahkah adik mencari informasi tentang pelajaran

PAK di internet?

15. Apakah guru PAK memberikan tanggapan atas tugas

yang telah adik kerjakan?

16. Bagaimana tanggapan guru PAK terhadap tugas yang

telah adik kerjakan?

17. Penilaian seperti apa yang sudah guru berikan kepada

adik?

18. Bagaimana perasaan adik ketika dipuji oleh orang

lain karena mendapatkan nilai yang tinggi?

3. Lain-lain

(PAK secara

kontekstual)

19. Apakah materi PAK sering dihubungkan dengan

kehidupan adik sehari-hari?

20. Sudahkah adik melaksanakan ajaran kitab suci dalam

hidup sehari-hari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(3)

Lampiran 2: Indikator Lembar Wawancara Guru PAK

No. Indikator Pertanyaan

1. Minat belajar

PAK

1. Apakah siswa sering mendengarkan ketika pelajaran

PAK?

2. Berapakah persentase (%) bagi siswa kelas IV yang

menganggap PAK menjadi mata pelajaran favorit dan

kurang favorit?

3. Menurut bapak, apakah materi pelajaran PAK mudah

untuk dipahami oleh siswa?

4. Menurut bapak, apakah siswa sudah belajar PAK di

rumah sebelum masuk sekolah?

2. Contextual

Teaching and

Learing

(CTL)

5. Apakah siswa sudah memahami materi PAK sebelum

dijelaskan di kelas?

6. Dalam pembelajaran PAK, sudahkah bapak

memberikan contoh yang bervariasi?

7. Sudahkah bapak memberikan tugas-tugas yang

inovatif kepada siswa kelas IV?

8. Bagaimana tanggapan bapak terhadap siswa yang

kesulitan mengerjakan tugas?

9. Apakah siswa aktif bertanya ketika pelajaran PAK?

10. Apakah bapak sering memberikan pertanyaan diawal

pelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(4)

11. Menurut bapak, apakah kerja kelompok dapat

membantu siswa untuk memahami materi PAK?

12. Sudahkah bapak mengarahkan siswa untuk meminta

bantuan kepada orang lain dalam mengerjakan tugasnya

di luar sekolah?

13. Apakah siswa diberikan kebebasan untuk

menggunakan gedjet di kelas?

14. Apakah bapak sering mencari informasi tentang

pelajaran PAK di internet?

15. Apakah bapak memberikan tanggapan atas tugas

yang telah siswa kerjakan?

16. Bagaimana tanggapan bapak terhadap tugas yang

telah siswa kerjakan?

17. Penilaian seperti apa yang sudah bapak berikan

kepada siswa?

18. Bagaimana reaksi siswa ketika mendapatkan pujian

karena mendapatkan nilai yang tinggi?

3. Lain-lain

(PAK secara

kontekstual)

19. Sudahkah materi PAK dihubungkan dengan

kehidupan siswa sehari-hari?

20. Apakah siswa sudah dapat melaksanakan ajaran kitab

suci dalam kehidupannya sehari-hari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(5)

Lampiran 3: Indikator Ketercapaian PTK dalam Pembelajaran PAK Model

CTL

Instrumen Aktivitas Siswa

No. Aktivitas Siswa Indikator

1. Persiapan diri

sebelum

pembelajaran

a. Siswa duduk di bangku dengan tertib

b. Siswa menyiapkan buku dan alat-alat tulis sebelum

pembelajaran dimulai

2. Menunjukkan

reaksi mengerti

materi

a. Siswa rutin membaca sumber belajar

b. Siswa rutin memperhatikan guru/penulis ketika

pembelajaran

3. Konstruktivisme a. Siswa dapat mengingat pengalamannya terkait

materi

b. Siswa dapat merenungkan pengalamannya terkait

materi

4. Pemodelan a. Dapat menyebutkan contoh-contoh pengalaman

dirinya tentang materi

b. Dapat membantu temannya menyebutkan contoh-

contoh pengalaman terkait materi

5. Inquiry/menemu

kan

a. Dapat menemukan hubungan materi dan

pengalaman hidupnya

b. Dapat menyebutkan hubungan materi dan

pengalaman hidupnya

6. Bertanya a. Siswa aktif bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(6)

b. Siswa aktif menjawab pertanyaan

7. Masyarakat

belajar

a. Dapat aktif dalam diskusi kelompok

b. Dapat berkerja sama dalam diskusi kelompok

8. Refleksi a. Dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok

b. Dapat memberikan alasan terhadap hasil diskusi

kelompok

9. Penilaian a. Dapat mengerjakan lembar kerja berupa soal esai

b. Dapat menjawab lembar kerja dengan lengkap dan

benar

10. Tanggapan atas

pembelajaran

a. Siswa bersemangat selama pembelajaran

b. Siswa selalu mendengarkan guru/penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(7)

Instrumen Keterampilan Guru

No. Keterampilan

Guru

Indikator

1. Membuka

pembelajaran

a. Membimbing siswa dalam menyiapkan sumber

belajar

b. Mencipta suasana kelas yang tertib

2. Menghubungkan

materi dan

kehidupan siswa

a. Menjelaskan materi dalam sumber belajar dengan

bahasa yang lebih sederhana

b. Membimbing siswa dalam memahami materi

3. Konstruktivisme a. Membimbing siswa untuk mengingat

pengalamannya terkait materi

b. Membimbing siswa untuk merenungkan

pengalamannya terkait materi

4. Pemodelan a. Membimbing siswa untuk dapat menyebutkan

contoh-contoh pengalaman dirinya tentang

materi

b. Membimbing siswa untuk membantu temannya

menyebutkan contoh-contoh pengalaman terkait

materi

5. Inquiry/

menemukan

a. Membimbing siswa untuk menemukan hubungan

materi dan pengalaman hidupnya

b. Membimbing siswa untuk menyebutkan

hubungan materi dan pengalaman hidupnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(8)

6. Bertanya a. Membimbing siswa untuk aktif bertanya

b. Membimbing siswa untuk aktif menjawab

pertanyaan

7. Masyarakat

belajar

a. Membimbing siswa untuk aktif dalam diskusi

kelompok

b. Membimbing siswa untuk berkerja sama dalam

diskusi kelompok

8. Refleksi a. Membimbing siswa untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompok

b. Membimbing siswa untuk memberikan alasan

terhadap hasil diskusi kelompok

9. Penilaian a. Membimbing siswa untuk mengerjakan lembar

kerja berupa soal esai

b. Membimbing siswa untuk menjawab lembar

kerja dengan lengkap dan benar

10. Variasi dalam

pembelajaran

a. Mencipta situasi kelas yang interaktif

b. Menambahkan cerita-cerita yang menarik sesuai

dengan kehidupan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(9)

Lampiran 4: Lembar Angket Minat Belajar PAK

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK)

A. Tujuan Penyebaran Angket

Untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pelajaran pendidikan agama

katolik (PAK).

B. Identitas Responden

Nama :

Kelas : IV (Empat)

C. Petunjuk Pengisian

1. Berikanlah jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi anda.

2. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda.

3. Keterangan pilihan jawaban:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

D. Angket Minat Belajar PAK

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

Minat Belajar

1. Saya selalu mendengarkan guru saat pelajaran

PAK

2. PAK adalah mata pelajaran yang menarik

3. Materi PAK sulit untuk dipahami

4. Saya selalu belajar PAK di rumah sebelum

masuk sekolah

CTL

5. Saya sudah lebih dahulu memahami materi

PAK sebelum dijelaskan oleh guru

6. Guru selalu memberikan contoh-contoh yang

membantu saya memahami materi

7. Guru sering memberikan tugas-tugas yang

berbeda untuk setiap pertemuan di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(10)

8. Guru selalu membantu ketika saya kesulitan

mengerjakan tugas

9. Saya rutin bertanya kepada guru

10. Guru sering memberikan pertanyaan diawal

pelajaran

11. Melalui kerja kelompok saya dapat memahami

materi PAK

12. Saya sering bertanya kepada orang tua untuk

tugas yang sulit dimengerti

13. Ketika di kelas saya diperbolehkan

menggunakan gedjet untuk mencari materi

PAK di internet

14. Saya sering mencari informasi tentang

pelajaran PAK di internet

15. Guru PAK selalu memberikan tanggapan atas

tugas yang telah saya kerjakan

16. Tanggapan dari guru mendorong saya untuk

lebih giat belajar

17. Guru selalu memberikan nilai atas tugas yang

telah saya kerjakan

18. Pujian dari guru dan teman-teman membuat

saya semangat belajar

Lain-lain

19. Materi PAK sering dihubungkan dengan

kehidupan sehari-hari

20. Saya selalu mencontoh ajaran kitab suci dalam

hidup sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(11)

Lampiran 5: Pedoman Wawancara Siswa

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

1. Apakah saat pelajaran PAK adik sering mendengarkan guru?

2. Apakah PAK menjadi salah satu mata pelajaran favorit atau kurang favorit

bagi adik?

3. Apakah materi pelajaran PAK mudah untuk dipahami?

4. Apakah adik sudah lebih dahulu belajar PAK di rumah?

5. Apakah adik sudah lebih dahulu memahami materi PAK sebelum dijelaskan

oleh guru?

6. Apakah guru memberikan banyak cerita guna membantu adik memahami

materi PAK?

7. Apakah dalam setiap pertemuan di kelas guru sering memberikan tugas-tugas

yang berbeda?

8. Bagaimana tanggapan guru ketika adik kesulitan mengerjakan tugas?

9. Apakah adik sering memberi pertanyaan kepada guru ketika pelajaran PAK?

10. Apakah guru sering memberikan pertanyaan diawal pelajaran?

11. Apakah melalui kerja kelompok adik dapat memahami materi PAK?

12. Selain guru, apakah adik pernah meminta bantuan kepada orang tua untuk

mengerjakan tugas?

13. Apakah adik diberikan kebebasan untuk menggunakan gedjet di kelas PAK?

14. Pernahkah adik mencari informasi tentang pelajaran PAK di internet?

15. Apakah guru PAK memberikan tanggapan atas tugas yang telah adik kerjakan?

16. Bagaimana tanggapan guru PAK terhadap tugas yang telah adik kerjakan?

17. Penilaian seperti apa yang sudah guru berikan kepada adik?

18. Bagaimana perasaan adik ketika dipuji oleh orang lain karena mendapatkan

nilai yang tinggi?

19. Apakah materi PAK sering dihubungkan dengan kehidupan adik sehari-hari?

20. Sudahkah adik melaksanakan ajaran kitab suci dalam hidup sehari-hari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(12)

Lampiran 6: Pedoman Wawancara Guru PAK

PEDOMAN WAWANCARA GURU PAK

1. Apakah siswa sering mendengarkan ketika pelajaran PAK?

2. Berapakah persentase (%) bagi siswa kelas IV yang menganggap PAK

menjadi mata pelajaran favorit dan kurang favorit?

3. Menurut bapak, apakah materi pelajaran PAK mudah untuk dipahami oleh

siswa?

4. Menurut bapak, apakah siswa sudah belajar PAK di rumah sebelum masuk

sekolah?

5. Apakah siswa sudah memahami materi PAK sebelum dijelaskan di kelas?

6. Dalam pembelajaran PAK, sudahkah bapak memberikan contoh yang

bervariasi?

7. Sudahkah bapak memberikan tugas-tugas yang inovatif kepada siswa kelas

IV?

8. Bagaimana tanggapan bapak terhadap siswa yang kesulitan mengerjakan

tugas?

9. Apakah siswa aktif bertanya ketika pelajaran PAK?

10. Apakah bapak sering memberikan pertanyaan diawal pelajaran?

11. Menurut bapak, apakah kerja kelompok dapat membantu siswa untuk

memahami materi PAK?

12. Sudahkah bapak mengarahkan siswa untuk meminta bantuan kepada orang

lain dalam mengerjakan tugasnya di luar sekolah?

13. Apakah siswa diberikan kebebasan untuk menggunakan gedjet di kelas?

14. Apakah bapak sering mencari informasi tentang pelajaran PAK di internet?

15. Apakah bapak memberikan tanggapan atas tugas yang telah siswa kerjakan?

16. Bagaimana tanggapan bapak terhadap tugas yang telah siswa kerjakan?

17. Penilaian seperti apa yang sudah bapak berikan kepada siswa?

18. Bagaimana reaksi siswa ketika mendapatkan pujian karena mendapatkan nilai

yang tinggi?

19. Sudahkah materi PAK dihubungkan dengan kehidupan siswa sehari-hari?

20. Apakah siswa sudah dapat melaksanakan ajaran kitab suci dalam

kehidupannya sehari-hari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(13)

Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa

Nama:

Umur:

LEMBAR ESAI

1. Apa pengertian dari mukjizat?

Jawaban: ……………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………

2. Sebutkan mukjizat-mukjizat yang telah dilakukan oleh Yesus dalam kitab

suci perjanjian baru!

Jawaban: ……………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………

3. Jelaskan tentang pengalaman menerima mukjizat!

Jawaban: ……………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………

4. Sebutkan ciri-ciri dari mukjizat!

Jawaban: ……………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………

5. Bagaimana sikap yang baik ketika menerima mukjizat?

Jawaban: ……………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(14)

Lampiran 8: Lembar Jawaban Esai

LEMBAR JAWABAN ESAI

Materi : Mukjizat-Mukjizat Yesus

No. Indikator Jawaban Esai Skor

1. 1.6. Beriman kepada Yesus

yang mewartakan karya

keselamatan dengan

perumpamaan dan

mukjizat

1. Suatu tanda yang terjadi di luar

akal manusia dan dipercayai

sebagai sesuatu yang datang dari

Allah

20

2. 4.6. Peduli terhadap Yesus

yang mewartakan karya

keselamatan dengan

perumpamaan dan

mukjizat

2.Contohnya:

a. Yesus mengubah air menjadi

anggur (Yoh. 2:1-10)

b. Yesus menyembuhkan anak

seorang pegawai istana (Yoh.

4:46-53)

c. Yesus menyembuhkan seorang

lumpuh di Betesda (Yoh. 6:1-15)

d. Yesus berjalan di atas air

(Yoh.6:16-21)

20

3. 3.6. Memahami makna

perumpamaan-

perumpamaan dan

mukjizat-mukjizat Yesus

sebagai perwujudan karya

keselamatan Allah

3. Misalnya ketika diberikan

teman makanan

20

4. 4. Cirinya:

a. Kejadian yang di luar akal

sehat manusia

b. Berasal dari Tuhan

c. Terjadi tiba-tiba tanpa ada

unsur kesengajaan

d. Sebagai bukti kebenaran

ajaran Allah

20

5. 4.6 Melakukan aktivitas

(misalnya

bernyanyi/membuat

puisi/bermain

peran/menceritakan

kembali, dsb) yang

mencerminkan

penghayatan atas

perumpamaan dan

mukjizat yang dilakukan

Yesus sebagai pemenuhan

janji Allah

5. Kepada sesama bersikap

menghargai, berterima kasih,

menghormati, sedangkan kepada

Tuhan bersikap bersyukur kepada

Tuhan

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(15)

Lampiran 9: Lembar Angket Selianus Abay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(17)

Lampiran 10: Lembar Angket Flaviana Fina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(19)

Lampiran 11: Lembar Angket Joni Saputra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(21)

Lampiran 12: Lembar Angket Mika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(22)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(23)

Lampiran 13: Lembar Angket Lauren Sia Munila Septi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(24)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(25)

Lampiran 14: Hasil Wawancara Siswa

A. Nama : Selianus Abay

Usia : 9 thn

Durasi : 28 Menit

Tanggal : 04 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Saat pertama kali ke rumah Abay, ia bersama dengan kakaknya. Penulis

berbincang-bincang dengan Abay dan sang kakak. Setelah itu, penulis meminta

sang kakak untuk mendokumentasikan wawancara dan penyebaran angket serta

meminta Abay untuk menyiapkan diri. Pada saat mulai mengisi angket sang kakak

meminta Abay untuk menganti baju, sehingga kegiatan wawancara menjadi

tertunda. Saat wawancara berlangsung kedua orang tua Abay sampai ke rumah,

sehingga wawancara tertunda sebab penulis menjelaskan maksud dari wawancara

dan angket yang ditujukan bagi anaknya. Oleh sebab itu, durasi waktu wawancara

lebih lama dari perkiraan penulis karena menjelaskan setiap pertanyaan dalam

pedoman wawancara.

Jawaban

1. Sering, karena mendengarkan guru penting supaya mengisi materi pelajaran

2. Sangat favorit, PAK mengajarkan banyak ilmu pengetahuan dan menambah

wawasan tentang iman

3. Mudah

4. Sering, baca Kitab Suci dan baca buku doa sehari-hari. Untuk buku paket

tidak ada difotocopy

5. Tidak paham materi

6. Banyak, jadi mudah dipahami

7. Jarang, tugasnya mencatat perumpamaan, mengisi soal perumpamaan

8. Kadang membantu, menjelaskan ulang materi, mengulang soal atau

mengucapkan kembali soal

9. Tidak pernah, karena bingung mau nanya apa

10. Sering bertanya soal materi

11. Iya, lebih mudah memahami karena saling membantu

12. Pernah tapi jarang, karena kalau mengerjakan sendiri biar cepat memahami

materi pelajaran

13. Enggak (tidak) pernah, Enggak diperbolehkan

14. Enggak pernah

15. Setiap hari

16. Kalau nilai rendah belajar lebih giat, kalau nilai tinggi terus semangat belajar

17. Ngasi nilai, motivasi, tugas

18. Senang, terus belajar giat

19. Sering

20. Sudah pernah, contohnya ajaran cinta kasih dengan menyayangi dan menjaga

mama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(26)

B. Nama : Meidora Eqiola

Usia : 11 thn

Durasi : 20 Menit

Tanggal : 04 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Saat pertama kali ke rumah Yola, penulis bertemu dengan orang tua dan

berbincang-bincang dengan mereka mengenai maksud kedatangan penulis untuk

mewawancarai dan menyebarkan angket kepada Yola. Selain itu, penulis meminta

Yola untuk menyiapkan diri. Pada saat menunggu Yola mempersiapkan diri, orang

tua Yola memberikan snack dan minuman. Durasi waktu wawancara lebih lama

dari perkiraan penulis karena menjelaskan setiap pertanyaan dalam pedoman

wawancara. Ketika wawancara berlangsung, penulis sambil berbincang-bincang

dengan orang tua Yola, sehingga durasi waktu wawancara menjadi lebih lama dari

yang diperkirakan.

Jawaban

1. Sering, kan kita harus dengerin guru supaya tahu jawabannya

2. Favorit, karena agama kita sendiri

3. Tidak terlalu, contoh-contohnya jarang dipahami, lain pertanyaan lain juga

contohnya

4. Iya, kadangnya belajar dengan teman, kadang di rumah

5. Sudah, karena sudah belajar dulu di buku

6. Pernah

7. Iya, beda

8. Kasi cerita, disuruh kita baca yang belum dipahami

9. Enggak, kalau yang sudah aku pahami enggak

10. Sering, biasanya nanya sudah ngerjakan tugas atau belum

11. Mudah memahami materi, kan banyak orangnya jadi mudah memahaminya

12. Pernah, yang masih aku mampu cari enggak nanya tapi kalau enggak mampu

cari baru nanya

13. Enggak boleh, kalau pake hp curang

14. Tidak pernah

15. Pernah, sering

16. Banding-bandingkan dengan yang nilai tinggi dan rendah

17. Nilai, penjelasan

18. Senang, aku makin semangat untuk belajar

19. He eh

20. Sudah, ajaran Kitab Suci tentang enggak boleh melawan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(27)

C. Nama : Flaviana Fina

Usia : 9 thn

Durasi : 22 Menit

Tanggal : 06 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Pertemuan dengan Fina berlangsung di rumah Mika. Fina dan Joni

dijemput oleh kakak Mika. Sebelum menjemput mereka, penulis sudah

menjelaskan maksud kedatangan yakni untuk menyebarkan angket dan

mewawancarai siswa kelas IV agama Katolik. Oleh sebab itu, mereka bertiga

diwawancarai dan mengisi angket secara bersama-sama. Pada awalnya penulis

meminta fina untuk diwawancarai lebih dahulu, sementara yang lainnya mengisi

angket. Ketika sesi wawancara, beberapa kali Mika dan Joni membantu Fina

menjawab pertanyaan, sehingga Fina mengikuti jawaban dari temannya. Setelah

wawancara dan mengisi angket penulis memberi mereka snack.

Jawaban

1. Sering, pelajarannya menarik

2. Favorit, pelajaran agama perlu kan Tuhan menyuruh untuk belajar agama

3. Mudah, banyak cerita yang dipahami

4. Belajar, belajar dengan mamaku

5. Belum, belum ngasi tahu materinya

6. Iya

7. Enggak, tugas menjawab pertanyaan dengan essay biasanya diucapkan

8. Marah, kalau misalnya enggak ngerjain PR ditanya: kenapa kamu enggak

ngerjain PR? Terus dihukum ke luar kelas

9. Pernah, sekali-sekali jak soalnya ada yang mudah ada yang enggak

10. Pernah, aku kelupai (lupa)

11. Biasanya mudah, biasanya enggak. Soalnya ada kawan yang bodoh

12. Pernah, sering karena tugasnya

13. Enggak boleh, karena enggak boleh bawa hp takut bodoh dan enggak

konsen ke mata pelajaran

14. Pernah, sering karena ada pelajaran yang sulit

15. Pernah

16. Senang, bilang bagus kerjaanmu Fin

17. Nilai bagus, teman-teman bangga

18. Senang, bahagia

19. Sering

20. Pernah waktu itu, ajaran Kitab Suci nya aku kelupai (lupa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(28)

D. Nama : Joni Ade Saputra

Usia : 10 thn

Durasi : 18 Menit

Tanggal : 06 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Pertemuan dengan Joni berlangsung di rumah Mika. Joni dan Fina

dijemput oleh kakak Mika. Sebelum menjemput mereka, penulis sudah

menjelaskan maksud kedatangan yakni untuk menyebarkan angket dan

mewawancarai siswa kelas IV agama Katolik kepada kakak Mika, sehingga sang

kakak menjelaskan secara singkat kepada Fina dan Joni. Joni berada pada nomor

urut ke-2 untuk diwawancarai setelah Fina, sedangkan Mika menunggu giliran

untuk diwawancarai. Ketika sesi wawancara, beberapa kali Mika dan Fina

membantu Joni menjawab pertanyaan, sehingga Joni mengikuti jawaban dari

temannya. Pada saat selesai wawancara, Joni dicari oleh mamanya karena sudah

menjelang malam dan belum pulang. Oleh karena itu, Joni menjelaskan bahwa ia

sedang belajar pelajaran agama Katolik. Setelah wawancara dan mengisi angket

penulis memberikan mereka snack.

Jawaban

1. Sering, karena pelajarannya bagus dan menarik

2. Pelajaran favorit, karena senang belajarnya

3. Mudah, karena tidak ada materi yang sulit

4. Belum, karena pak Dombot tidak bilang suruh belajar di rumah

5. Belum, karena guru belum menjelaskan

6. Banyak, dia (guru PAK) menjelaskan sikit-sikit (sedikit-sedikit)

7. Enggak, dia (guru PAK) memberi soal yang sama misalnya essay dengan

jawaban dan pertanyaannya sama

8. Dia membantu bilang atau menjelaskannya

9. Enggak pernah, takut dimarah biasanya kalau sering nanya guru bilang:

kuping kamu enggak dengar kah

10. Enggak, biasanya langsung masuk materi

11. Lebih mudah, karena pikirannya banyak kalau kerja kelompok

12. Pernah

13. Enggak boleh, takut enggak konsen ke materi pelajaran

14. Pernah

15. Pernah

16. Bilang nilai bagus, teman bahagia

17. Nilai bagus, kalau banyak salah nilainya jelek

18. Senang, bahagia

19. Tidak

20. Sudah, belajar jangan mencuri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(29)

E. Nama : Mika

Usia : 10 thn

Durasi : 16 Menit

Tanggal : 06 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Pada saat ke rumah Mika, penulis menjelaskan maksud kedatangan

kepada kakak Mika, sehingga kakak Mika dengan sigap menjemput Joni dan Fina.

Kemudian sembari menunggu kakak Mika menjemput Joni dan Fina, penulis

meminta Mika menyiapkan diri. Setelah mereka berkumpul penulis menjelaskan

secara singkat akan hal-hal yang akan dilakukan bersama mereka. Mika berada

diurutan terakhir untuk diwawancarai tetapi sudah mengisi angket. Pada waktu

Mika diwawancarai hari sudah malam, sehingga Mika hanya menjawab pertanyaan

dengan singkat dan penulis sedikit mengurangi pertanyaan yang lebih mendalam.

Setelah selesai wawancara dan mengisi angket penulis memberikan mereka snack.

Kemudian penulis berpamitan kepada tuan rumah untuk pulang.

Jawaban

1. Sering, karena pelajarannya unik

2. Favorit, karena pelajarannya menyenangkan

3. Mudah, karena tidak ada yang sulit

4. Iya, belajar di rumah dulu

5. Enggak, karena enggak tahu materinya

6. Sering

7. Enggak, karena hanya menyuruh mengerjakan tugas. Tugasnya tentang

pertanyaan esai

8. Dia (guru PAK) marah, bilang: kenapa kamu enggak memahami pelajarannya?

9. Sering, nanya yang enggak dimengerti

10. Enggak, duluan ngecek PR

11. Enggak ada kerja kelompok

12. Pernah, enggak sering karena kadangnya pelajaran mudah kadang sulit

13. Enggak boleh pakai hp, karena masih di sekolah

14. Pernah

15. Iya

16. Lupa

17. Nilai bagus dan kadang nilai yang jelek, kadang ngasi (memberikan) pujian

juga

18. Senang, bahagia

19. Pernah

20. Pernah, tentang jangan mencuri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(30)

F. Nama : Lauren Sia Munila Septi

Usia : 9 thn

Durasi : 18 Menit

Tanggal : 08 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Saat berada di rumah Detha, penulis meminta Detha untuk menghubungi

Lauren supaya dapat diwawancarai bersama-sama. Pada awalnya kami video call

dan kemudian Detha chat kepada Lauren agar segera datang ke rumahnya karena

ada penulis yang akan mengajar PAK. Kemudian penulis menunggu kedatangan

Lauren di rumah Detha yang diantar oleh ibunya menggunakan sepeda motor.

Ketika bertemu penulis menjelaskan dengan singkat maksud kedatangan yakni

melakukan wawancara dan menyebarkan angket. Penulis meminta Lauren untuk

diwawancara lebih dahulu, sembari Detha mengisi angket. Proses wawancara

sempat terganggu karena ada adik-adik yang ikut mendengarkan sekaligus bermain

disekitar kami tetapi dapat berjalan dengan lancar. Selesai wawancara penulis

meminta Lauren untuk mengisi angket dan setelah mengisi angket penulis

memberikan ia snack.

Jawaban

1. Sering, biar bisa tahu jawabannya

2. Favorit, biar bisa tahu tentang agama Katolik

3. Lumayan susah, kurang mengerti materinya

4. Enggak, gara-gara enggak ada buku paketnya

5. Kadang paham, biasanya sudah belajar

6. Biasanya banyak, biasanya enggak

7. Iya, kayak ada tugas tentang Musa, misalnya pertanyaan soal kelahiran Musa

gitu

8. Biasanya sih dikasih tahu, dijelaskan, dikasih paham

9. Sering, hanya tulisan yang susah-susah dibaca

10. Kadang nanya, kadang enggak, nanya tugas yang kemarin gimana? Sudah

selesai belum?

11. Mudah, karena kerja sama

12. Pernah, biasanya nanya ke bapak

13. Enggak, enggak pernah bawa hp soalnya enggak ada hp

14. Pernah, sering kalau pas di rumah

15. Iya

16. Disuruh kumpulkan

17. Ngasih (diberi) nilai, kadang ngasi pujian

18. Senang

19. Sering, contohnya sering enggak sembayang, sering enggak belajar

20. Sudah, contohnya berdoa, sembayang, dengan orang tua harus baik, sopan

santun, enggak boleh mencuri, enggak boleh sombong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(31)

G. Nama : Berna Detha Barasa

Usia : 10 thn

Durasi : 20 Menit

Tanggal : 08 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Sebelum ke rumah Detha, penulis menghubungi sang ibu melalui pesan

Whatshapp. Kemudian penulis ke rumah Detha dan menyampaikan maksud

kedatangan yakni mewawancarai dan menyebarkan angket kepada Detha. Penulis

menunggu Detha yang sedang bermain dan kedatangan Lauren. Saat menunggu

penulis berbincang-bincang dengan ibu-ibu di rumah sekitar 30-an menit. Ketika

Lauren datang, penulis berbincang dengan mereka berdua sekaligus meminta

mereka untuk mempersiapkan diri membawa bolpoint dan memakai masker.

Kemudian Detha mengisi angket dan penulis memberikan kebebasan untuk

bertanya yang tidak dipahami. Selain itu, penulis melakukan wawancara kepada

Detha, ketika wawancara sang ibu membantu penulis menjelaskan salah satu

pertanyaan kepada Detha. Setelah selesai wawancara saya memberikan ia snack.

Jawaban

1. Sering, biar memahami apa yang guru kasih tahu

2. Favorit banget, karena sering mengerjakan buku mingguan, mengetahui

tanggal dan bulan kelahiran Tuhan Yesus

3. Lumayan mudah, karena pas mau berangkat sekolah sudah mempelajari mata

pelajaran agama

4. Iya, sudah belajar sebelum sekolah

5. Belum, karena belum dijelaskan oleh guru

6. Iya, tentang Musa, kenaikan Tuhan Yesus, hari lahir Yesus

7. Iya, misalnya tentang Musa, tugas-tugas mingguan

8. Memberitahu, misalnya disuruh memahaminya, belajar lebih giat

9. Kadangnya sering kadangnya enggak, karena di rumah sudah belajar. Soalnya

kadang ngerjain tugas

10. Sering, biasanya nanya buku mingguan dan PR. Kalau misalnya belum

ngerjakan PR disuruh kerjakan. Hukuman yang di luar kelas itu untuk tugas

buku minggu

11. Enggak juga sih, kadangnya guru cepat pulang karena ada kegiatan lain. Jadi

suruh kerja kelompok di luar sekolah, maka sering lupa kerjakan

12. Pernah, nanya sama mama kadang sama bapak, kadang sama teman

13. Enggak boleh, katanya kalau pake hp bisa nyontek atau pas guru jelaskan

main hp atau nonton aneh-aneh

14. Jarang juga sih karena ada jawabannya dalam buku paket

15. Iya

16. Senang, kadangnya yang enggak ngerjakan reaksinya kadang marah kadang

enggak, cuma ngasi (diberi) tahu ngerjakan di rumah

17. Nilai, pujian

18. Semakin belajar lebih giat

19. Iya, misalnya mematuhi orang tua, melaksanakan yang dikasi (diberi) tahu

orang tua, tidak pernah mencuri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(32)

20. Sudah, misalnya berdoa, sembayang, tidak pernah sombong, berbuat baik dan

belajar lebih giat

H. Nama : Karen Febrianti

Usia : 12 thn

Durasi : 20 Menit

Tanggal : 16 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Sebelum bertemu, kami sudah beberapa kali berencana untuk bertemu

tetapi kesulitan untuk menyamakan waktu senggang. Ketika sampai ke rumah

Karen penulis bertemu dengan Karen dan meminta ia mempersiapkan diri. Sembari

menunggu penulis juga mempersiapkan diri. Pada saat akan melakukan wawancara

dan menyebarkan angket, penulis menjelaskan maksud kedatangan kepada kedua

orang tua Karen. Penulis memberikan kebebasan kepada Karen untuk memilih

antara mengisi angket atau wawancara lebih dahulu. Setelah selesai wawancara dan

pengisian angket, penulis memberikan snack kepada Karen. Saat penulis bersiap

untuk pulang, tetangga Karen meminta untuk singgah di rumahnya karena sedang

berlangsung masa lebaran.

Jawaban

1. Sering, agar saya bisa

2. Favorit, karena suka dan ingin mengetahuinya

3. Mudah, karena bisa dipelajari

4. Sudah, agar di sekolah bisa belajar lagi

5. Sudah, karena takut di sekolah dipelajari lagi maka diulang di rumah

6. Ada, sering. Agar kami memahami semua pelajaran, cerita soal belajar di

rumah setiap hari, agar pelajaran agama dapat nilai yang bagus

7. Tidak, karena kalau belajar berbeda-beda takut temannya enggak bisa.

Biasanya tugasnya mencatat rangkuman, membuat doa untuk kedua orang tua

8. Dibilang untuk cari jawaban dibuku pas baca rangkuman

9. Enggak, kecuali kesulitan belajar jak

10. Enggak, pertama kami berdoa, kedua mengulangi mata pelajaran, kalau ada

PR membahas PR

11. Mudah, karena penjelasannya sangat mudah bagi kami

12. Sering, nanya ke Mika, kalau disekitar rumah nanya ke bibi yang disamping

rumah

13. Tidak, karena saat mata pelajaran tidak boleh main hp

14. Jarang, cari dibuku terus

15. Pernah

16. Bilang kayak gini: belajar lagi

17. Biasanya ucapan selamat, bilang: selamat ya belajar lebih semangat agar

dapat nilai lebih tinggi

18. Senang, karena saya merasa bersyukur mendapatkan nilai tinggi dari biasanya

19. Sering, biasanya mematuhi kehidupan sehari-hari, mempelajari hidup yang

baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(33)

20. Sudah pernah, misalnya tentang Bunda Maria untuk mendoalan kami atau

mendoakan yang sudah meninggal disisi Bapa kami

I. Nama : Bili

Usia : 10 thn

Durasi : 21 Menit

Tanggal : 17 Mei 2021

Deskripsi Situasi :

Sebelum pertemuan, penulis sudah beberapa kali ke rumah Bili tetapi tidak

bertemu karena Bili yang sering bermain di luar rumah. Saat berpapasan dengan

Bili, penulis berpesan bahwa akan ke rumahnya pada malam hari. Pada saat malam

hari penulis bertemu dengan Bili sekeluarga, sehingga penulis meminta ijin

sekaligus menyampaikan maksud kedatangan yakni mewawancara dan

menyebarkan angket kepada Bili. Penulis menjelaskan secara teknis pengisian

angket dan dilanjutkan dengan wawancara. Setelah membaca lembar angket, Bili

meminta ibunya untuk membantu untuk mengisi tetapi sang ibu mememberi

kebebasan agar Bili mengisi secara mandiri. Saat selesai wawancara dan pengisian

angket, penulis memberikan snack kepada Bili.

Jawaban

1. Sering, biar lebih pintar

2. Favorit, pelajaran agama seru dan lama juga. Kadang ngantuk, kadang

enggak

3. Mudah, kan bisa cepat mikirnya misalnya jawabannya kayak mana

4. Enggak pernah, karena malas

5. Kadangnya belum, kadangnya bisa karena nyari di buku paket

6. Iya, kadangnya banyak kadang sedikit

7. Kadangnya beda, kadangnya sama. Kadang tugas membaca buku paket,

membaca kitab suci, menghafal doa misalnya doa untuk ayah

8. Kadangnya bantu menjelaskan

9. Jarang, kadang malu

10. Sering, nanya ngerejakan buku mingguan dan PR gitu

11. Enggak, kawannya enggak mau bilang

12. Pernah, sama bapak

13. Enggak, enggak boleh nanti disita

14. Enggak pernah, Cuma nyari di buku jak soalnya enggak punya hp sendiri

15. Iya

16. Nanya kamu ngerjakan PR enggak Bili? Aku jawab kadangnya enggak

kadangnya ngerjakan. Kadangnya bilang bagus terus dinilai

17. Nilai angka, pujian

18. Senang, bahagia

19. Jarang, soal perintah Allah. Materi lainnya aku lupa

20. Pernah, menghafalkan 10 perintah Allah yang tentang perintah jangan

mencuri, materi tentang mukjizat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(34)

Lampiran 15: Hasil Wawancara Guru PAK

Hasil wawancara Guru PAK

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah siswa sering

mendengarkan ketika

pelajaran PAK?

Sering mendengarkan apa yang

disampaikan oleh guru

2. Berapakah persentase (%)

bagi siswa kelas IV yang

menganggap PAK menjadi

mata pelajaran favorit dan

kurang favorit?

80%, PAK cara menajar bervariasi

dengan nyanyian, pelajaran dilakukan di

luar kelas, doa, dll.

3. Menurut bapak, apakah materi

pelajaran PAK mudah untuk

dipahami oleh siswa?

Ada materi yang mudah ada juga yang

sulit dicerna oleh siswa

4. Menurut bapak, apakah siswa

sudah belajar PAK di rumah

sebelum masuk sekolah?

Selalu diberi tugas di rumah dan ketika

di sekolah tugas itu dikoreksi oleh guru

5. Apakah siswa sudah

memahami materi PAK

sebelum dijelaskan di kelas?

Perlu penjelasan materi PAK, supaya

siswa dapat memahami pelajaran

6. Dalam pembelajaran PAK,

sudahkah bapak memberikan

contoh yang bervariasi?

Sudah, misalnya pelajaran menghafal

doa, belajar di luar kelas dan kegiatan

sekolah minggu

7. Sudahkah bapak memberikan

tugas-tugas yang inovatif

kepada siswa kelas IV?

Sudah, tugas menghafal doa, membuat

catatan mengikuti sembayang hari

minggu

8. Bagaimana tanggapan bapak

terhadap siswa yang kesulitan

mengerjakan tugas?

Bagi siswa yang agak lemah atau kurang

perlu diberi pendampingan khusus

kepada individu supaya sama dengan

yang lain dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM)

9. Apakah siswa aktif bertanya

ketika pelajaran PAK?

Siswa selalu aktif bertanya untuk

mengetahui seberapa materi

pengetahuan berkaitan dengan pelajaran

10. Apakah bapak sering

memberikan pertanyaan

diawal pelajaran?

Ya, perlu diberi pertanyaan sebelum

pelajaran materi baru disampaikan,

terutama pelajaran yang berkaitan

dengan pelajaran minggu lalu

11. Menurut bapak, apakah kerja

kelompok dapat membantu

siswa untuk memahami materi

PAK?

Kerja kelompok sangat membantu,

dalam pemahaman materi pelajaran,

sehingga materi mudah diserap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(35)

12. Sudahkah bapak mengarahkan

siswa untuk meminta bantuan

kepada orang lain dalam

mengerjakan tugasnya di luar

sekolah?

Meminta agar siswa di rumah atau

lingkungan dapat bekerja sama dengan

orang tua atau yang lain supaya materi

pelajaran mudah dipahami

13. Apakah siswa diberikan

kebebasan untuk

menggunakan gedjet di kelas?

Hp diberi kebebasan pada siswa untuk

dipakai di kelas, agar siswa dapat

mencari pengetahuan di luar materi

pelajaran dari internet

14. Apakah bapak sering mencari

informasi tentang pelajaran

PAK di internet?

Selalu menggunakan internet untuk

mencari sumber inspirasi

15. Apakah bapak memberikan

tanggapan atas tugas yang

telah siswa kerjakan?

Tugas belajar di rumah berupa PR selalu

diberikan pada siswa

16. Bagaimana tanggapan bapak

terhadap tugas yang telah

siswa kerjakan?

Ada tugas yang dikerjakan oleh siswa

sendiri ada juga tugas yang dikerjakan

orang tua

17. Penilaian seperti apa yang

sudah bapak berikan kepada

siswa?

Tigas aspek: sikap, keterampilan dan

pengetahuan

18. Bagaimana reaksi siswa

ketika mendapatkan pujian

karena mendapatkan nilai

yang tinggi?

Sangat gembira, siswa merasa tenang

ketika mendapat pujian dan kadang

diberi penghargaan bagi yang nilainya

tinggi dengan memberikan uang kepada

siswa (hadiah)

19. Sudahkah materi PAK

dihubungkan dengan

kehidupan siswa sehari-hari?

Sudah, terutama yang berkaitan dengan

hidup mengereja

20. Apakah siswa sudah dapat

melaksanakan ajaran kitab

suci dalam kehidupannya

sehari-hari?

Sudah diterapkan dalam hidup sehari-

hari, misalnya a) mengucapkan doa saat

mau tidur dan makan b) membantu orang

tua kerja di kebun c) sembayang hari

minggu atau menguduskan hari Tuhan d)

menolong teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(36)

Lampiran 16: Hasil Belajar Siklus I Joni Saputra Nilai Tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(37)

Lampiran 27: Hasil Belajar Siklus I Bili Nilai Terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(38)

Lampiran 18: Hasil Belajar Siklus II Berna Detha Barasa Nilai Tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(39)

Lampiran 19: Hasil Belajar Siklus II Bili Nilai Terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(40)

Lampiran 20: Lembar Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(41)

Lampiran 21: Foto Penyebaran Angket dan Wawancara Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(42)

Lampiran 22: Foto Wawancara Guru PAK tentang Situasi Siswa Kelas IV

Lampiran 23: Foto Wawancara Guru PAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(43)

Lampiran 24: Foto Pelaksanaan Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DA

(44)

Lampiran 25: Foto Pelaksanaan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI