Upload
vuongminh
View
228
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV PADA MATERI POKOK OPERASI
BILANGAN BULAT DENGAN METODE PERMAINAN
DI SD NEGERI BENTARSARI 03 KECAMATAN SALEM
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Oleh
Widyawati Sulistianingsih 1402907209
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2009
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa isi skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat pada
skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, Agustus 2009 Widyawati Sulistianingsih NIM 1402907209
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui untuk diuji
Tegal, Agustus 2009 Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Noening Andrijati, M.Pd. Drs. Utoyo NIP 132050634 NIP 131691549
Mengetahui Ketua Jurusan
Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. NIP 131106346
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian Ketua, Sekretaris, Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. NIP 130781006 NIP 131106346 Pembimbing I, Penguji Utama, Dra. Noening Andrijati, M.Pd. Drs. Yuli Witanto NIP 132050634 NIP 131781965 Pembimbing II, Penguji I, Drs. Utoyo Drs. Utoyo NIP 131691549 NIP 131691549 Penguji II, Dra. Noening Andrijati, M.Pd. NIP 132050634
v
MOTTO
“Barang siapa yang ingin mencapai kebahagiaan di dunia maka dengan ilmu,
barang siapa ingin mencapai kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu, dan
barang siapa ingin mencapai kebahagiaan keduanya maka dengan ilmu”
(Wiwin)
“Suka bekerja itu lebih baik daripada orang yang suka menghayal tanpa ada
bukti nyata”.
(Wiwin)
“Akar pendidikan itu sangat pahit tapi buahnya manis sekali”
(Wiwin)
PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Keluarga tercinta yang telah mendukung
dalam pembuatan skripsi ini.
2. Semua teman-teman seperjuangan
3. Sahabatku yang selalu memberi
semangat dan dukungan.
4. Seseorang yang berada jauh di Negeri
Jiran.
vi
PRAKATA
Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV Pada Materi Pokok Operasi Bilangan Bulat dengan
Metode Permainan di SD Negeri Bentarsari 03 Kecamatan Salem”.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, tidak lepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof.Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si.
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Drs. Hardjono, M.Pd.
3. Ketua Jurusan, Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.
4. Pembimbing I, Dra. Noening Andrijati, M.Pd. yang telah banyak memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. Pembimbing II, Drs. Utoyo yang telah banyak memberikan bimbingan dan
petunjuk kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Siswanto, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Negeri Bentarsari 03 Kecamatan
Salem Kabupaten Brebes yang telah memberi ijin dalam penelitian.
7. Rekan-rekan guru SD Negeri Bentarsari 03 yang telah membantu
terlaksananya penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun material.
Akhirnya setelah skripsi ini tersusun besar harapan penulis semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan dan bagi para pembaca
yang budiman.
Tegal, Agustus 2009
Penyusun
vii
ABSTRAK
Sulistianingsih, Widyawati. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV pada Materi Pokok Operasi Bilangan Bulat dengan Metode Permainan di SD Negeri Bentarsari 03 Kec. Salem. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Dra. Noening Andrijati, M.Pd.; 2. Drs. Utoyo, 92 halaman.
Kata Kunci : Belajar Matematika, Metode Permainan
Sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri Bentarsari 03 masih mengalami kesulitan dalam memahami matematika, sehingga nilai rata-rata hasil belajar siswa ≤ 65. Dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar siswa masih rendah maka perlu diterapkan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menggunakan metode permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar serta aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Bentarsari 03 melalui metode permainan pada materi Operasi Bilangan Bulat. Tujuan penelitian ini secara umum adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika yang aktif di kelas yang ditandai adanya interaksi guru dan siswa serta peran metode permainan, sehingga dapat meningkatkan hasil atau prestasi siswa dalam pembelajaran matematika.
Metode Penelitian Tindakan Kelas ini ditempuh dalam dua siklus, setiap siklusnya terdapat 4 tahapan yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, pengamatan, dan refleksi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bentarsari 03 Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2008/2009 yang terdiri dari 26 orang siswa.
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa 74,1 dengan persentase 46%, aktivitas siswa dengan nilai 64,3 dan kemampuan guru pada siklus I dengan nilai 58,5. Hasil penelitian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 82,3 dengan persentase ketuntasan 88% sudah memenuhi indikator kinerja dengan nilai rata-rata aktivitas siswa 83,5 dan kemampuan guru dengan nilai 84,5.
Adapun simpulan dari penelitian ini adalah dengan penggunaan metode permainan melalui alat peraga kartu bilangan bulat dan papan berpaku akan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam materi pokok bilangan bulat. Oleh karena itu disarankan agar guru memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan interaksi aktif dengan sumber-sumber dalam pembelajaran hendaknya dalam membelajarkan bilangan bulat guru dapat menggunakan metode permainan sebagai alternatif pentingnya.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
PERNYATAAN ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
PRAKATA ................................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 6
A. Kerangka Teori ................................................................... 6
B. Kerangka Berpikir ............................................................... 16
C. Hipotesis ............................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 18
A. Rancangan Penelitian .......................................................... 18
B. Perencanaan Tahap Penelitian ............................................. 19
C. Subjek Penelitian ................................................................ 22
D. Tempat Penelitian ............................................................... 22
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................... 22
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 23
G. Indikator Keberhasilan ........................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 26
A. Hasil Penelitian ................................................................... 26
ix
B. Pembahasan ........................................................................ 34
BAB V PENUTUP ................................................................................ 39
A. Kesimpulan ......................................................................... 39
B. Saran .................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 40
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Ijin Penelitian
2. Daftar Peserta Tes
3. RPP Siklus I
4. Kisi-Kisi Soal Siklus I
5. Lembar Kerja Siklus I
6. Kunci Jawaban Siklus I
7. Lembar Soal Siklus I
8. Kunci Jawaban Soal Siklus I
9. Lembar Soal Tes Formatif Siklus I
10. Lembar Jawab Soal Tes Formatif Siklus I
11. Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
12. Lembar Observasi terhadap Peserta didik Siklus I
13. Lembar Pengamatan KBM Siklus I
14. RPP Siklus II
15. Kisi-Kisi Soal Siklus II
16. Lembar Kerja Siklus II
17. Lembar Jawab Siklus II
18. Lembar Soal Siklus II
19. Kunci Jawaban Soal Siklus II
20. Lembar Soal Tes Formatif Siklus II
21. Lembar Jawab Soal Tes Formatif Siklus II
22. Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
23. Lembar Observasi terhadap peserta didik Siklus II
24. Lembar Pengamatan KBM Siklus II
25. Analisis Hasil Ulangan Matematika Siklus I dan II
26. Foto-Foto
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal bagi seorang anak
yang berada pada masa perkembangan. Di sekolah dasar anak dikenalkan berbagai
macam pengetahuan dan keterampilan. Salah satu keterampilan yang diutamakan
adalah keterampilan berhitung matematika.
Secara nyata matematika sangat diperlukan dalam kehidupan manusia,
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Karena itu matematika perlu dibekalkan
kepada peserta didik sejak Sekolah Dasar (SD). Pengajaran matematika
pendidikan dasar terutama di SD memegang peranan yang sangat penting karena
pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Oleh karena
itu pembelajaran di SD diupayakan semenarik mungkin dan sejelas mungkin agar
dapat dipahami siswa dengan baik sehingga konsep yang mereka peroleh tidak
mudah terlupakan.
Secara teknis proses pembelajaran adalah interaksi aktif antara tenaga
pengajar dan siswa, dimana tenaga pengajar mengelola sumber-sumber belajar
(termasuk dirinya sendiri) guna memberikan pengalaman belajar kepada siswa
(Suryabarata, 1989 : 12). Proses Pembelajaran merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
2
Dalam hal ini guru tidak hanya sekedar menyampaikan pesan berupa materi
pelajaran, melainkan menanamkan konsep pada siswa yang sedang belajar.
Namun di lapangan menunjukkan banyaknya keluhan dari siswa tentang
pelajaran matematika yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Keluhan ini
secara langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar matematika pada setiap jenjang pendidikan. Pernyataan di atas
didukung oleh kenyataan di lapangan yang menunjukkan bahwa prestasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri Bentarsari 03 dalam pembelajaran matematika pada
operasi bilangan bulat tentang membaca, menulis lambang bilangan negatif dan
lawan suatu bilangan baru mencapai 38% sedangkan 62% masih dikategorikan
belum memahami materi operasi bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
kelas yang mampu dicapai siswa pada tahun pelajaran 2007/2008, untuk semester
gasal sebesar 61 dan untuk semester genap sebesar 64 berarti bahwa rata-rata
kelas yang dicapai siswa rendah, karena kurang dari 65 yang merupakan batas
ketuntasan minimal mata pelajaran matematika
Kegagalan dan kesulitan belajar matematika yang dialami siswa terutama
pada materi operasi bilangan bulat, menurut Noening Andrijati (2007 : 12)
penyebab kegagalan belajar matematika khususnya pada materi operasi bilangan
bulat karena pada kenyataannya pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah
masih bercorak tradisional. Demikian pula dalam pembelajarannya, guru masih
menggunakan pembelajaran klasik dengan metode ceramah, sehingga tidak bisa
menjembatani kesenjangan materi dan kemampuan berpikir siswa. Konsep yang
diterima verbalistik, interaksi belajar didominasi guru, siswa menjadi pasif tidak
3
berani bertanya maupun mengeluarkan pendapat, interaksi siswa-siswa kurang
terbangun.
Konsep dasar matematika bersifat abstrak, sedangkan menurut teori
perkembangan Peaget siswa sekolah dasar berusia sekitar 7 – 12 tahun masih
berada pada tahap operasional konkrit, sehingga siswa sangat memerlukan benda-
benda konkrit atau peristiwa-peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu dalam menyampaikan dan menanamkan konsep matematika sedapat
mungkin guru melibatkan anak secara langsung untuk menemukan sehingga siswa
belajar dari mengalami.
Agar mampu melaksanakan pembelajaran matematika dengan baik
seorang guru harus dapat menentukan metode pengajaran yang merupakan salah
satu dari komponen pengajaran. Metode permainan merupakan salah satu metode
yang sesuai, di mana siswa merupakan sentral kegiatan pembelajaran, sehingga
dalam pembelajaran siswa harus dibuat aktif dan kreatif untuk melakukan
percobaan, mengamati dan mengeluarkan pendapat, serta menumbuhkan
kreatifitas siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Guru hanya
berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Dengan demikian konsep yang
diperoleh siswa bukan hasil mengingat tetapi hasil dari menemukan sendiri,
sehingga konsep yang diterima tidak mudah terlupakan.
Dengan metode permainan, hasil pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan penguasaan siswa pada pokok bahasan operasi bilangan bulat. Hal
inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV pada Materi
4
Pokok Operasi Bilangan Bulat dengan Metode Permainan di SD Negeri Bentarsari
03”. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka penelitian ini akan
dilaksanakan melalui tindakan kelas.
B. Rumusan Masalah Dan Pemecahannya
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas
adalah Bagaimana upaya yang ditempuh guru untuk meningkatkan kemampuan
hasil belajar siswa kelas IV pada materi pokok operasi bilangan bulat bagi siswa
kelas IV SD Negeri Bentarsari 03 ?.
Untuk memecahkan masalah tersebut, dengan mengkaji latar belakang dan
uraian lain sebelumnya, maka fokus dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil dan aktivitas belajar matematika pada operasi bilangan bulat
dengan mencoba menerapkan metode permainan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas IV
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada materi pokok operasi
bilangan bulat.
b. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi upaya peningkatan
mutu pendidikan pada pengajaran matematika dalam materi pokok operasi
bilangan bulat dengan menggunakan metode permainan,adapun manfaat yang
diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa
a. Meningkatnya penguasaan materi pembelajaran matematika pada
operasi bilangan bulat dan mampu membaca dan menulis bilangan
negatif dan lawan suatu bilangan yang ditunjukkan dengan
meningkatnya hasil belajar siswa.
b. Meningkatnya aktivitas belajar siswa
2. Bagi Guru
Manfaat yang diperoleh guru, antara lain :
a. Guru memperoleh acuan mengenai penggunaan metode permainan
dalam mengajar.
b. Guru semakin berani untuk mengambil alternatif pemilihan metode
pembelajaran yang tepat.
3. Bagi Sekolah
Manfaat yang diperoleh sekolah antara lain :
a. Munculnya budaya meneliti sekolah
b. Meningkatkan prestasi sekolah
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Para ahli mengemukakan definisi yang berbeda-beda, namun ada
kesepakatan diantara mereka yang mengatakan bahwa perbuatan belajar
mengandung perubahan dalam diri seseorang yang telah melakukan
perbuatan belajar (Tim Dirjen KAI, 2002 : 25).
Secara psikologis belajar dapat dairtikan sebagai suatu proses
memperoleh perubahan tingkah laku untuk memperoleh pola respons yang
baru diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.
Perubahan sebagai akibat perbuatan belajar dapat bersifat :
a. Intensional
Sifat intensional berarti peubahan itu terjadi karena pengalaman
atau praktik yang dilakukan pelajar dengan disadari, bukan kebetulan.
b. Positif Aktif
Sifat positif berarti perubahan itu bermanfaat sesuai dengan
harapan pelajar, disamping menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih
baik dibandingkan yang telah ada sebelumnya. Sifat aktif berarti
perubahan itu terjadi karena usaha yang dilakukan pelajar, bukan
terjadi dengan sendirinya.
7
c. Efek Fungsional
Sifat efektif berarti perubahan itu memberikan pengaruh dan
manfaat bagi pelajar. Adapun sifat fungsional berarti perubahan itu
relatif tetap serta dapat dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan.
Perubahan dalam belajar berbentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, pengetahuan, atau apresiasi (penerimaan atau
penghargaan). Perubahan tersebut dapat meliputi keadaan dirinya,
pengetahuannya atau perbuatannya. Perubahan tersebut juga dapat
bersifat pengadaan, penambahan, ataupun perluasan, artinya di dalam
diri orang yang belajar terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan belajar.
Sebelum perubahan tingkah laku, proses belajar mengajar akan
membentuk berbagai macam kemampuan sebagai hasil belajar. Gagne
(dalam Rosyidi, 2004 : 10) menyebutkan ada lima macam kemampuan
manusia yang merupakan hasil belajar, yaitu :
(1) Keterampilan intelektual, sejumlah pengetahuan mulai baca tulis, hitung sampai kepada pemikiran yang rumit.
(2) Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berfikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
(3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta serta konsep-konsep.
(4) Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah antara lain menggunakan jangka, mengetik dan sebagainya.
(5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang.
Berkaitan dengan belajar tentunya tidak lepas dari pembelajaran,
kata pengajaran dengan pembelajaran bermakna hampir sama, namun
8
esensinya relatif berbeda. Bila dalam pengajaran guru lebih banyak
menyampaikan sejumlah ide atau gagasan-gagasan, siswa bertindak
pasif sementara guru aktif. Sedangkan dalam pembelajaran siswa
dapat porsi banyak dari guru, bahkan mereka harus dominan dalam
kegiatan belajar mengajar, siswa berperan lebih aktif sebagai
pembelajaran dan fungsi guru lebih pada sebagai fasilitator dan
dinamisator (Suherman dkk. 2001 : 254).
Dalam kaitan dengan perkembangan peserta didik, proses
pembelajaran memiliki fungsi :
a) Pengembangan, yakni membantu peserta didik, proses
pembelajaran dengan potensi dan keunikannya.
b) Peragaman, yaitu membantu peserta didik memilih arah
perkembangan yang dapat sesuai dengan potensi dan peluang yang
diperolehnya.
c) Integritas, yaitu membawa keragaman perkembangan ke arah dan
tujuan yang sesuai dengan eksistensi kehidupan manusia
(Kartadinata dan Dantes, 1996/1997 : 48).
2. Teori Belajar Matematika
Teori belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan
intelektual (mental) anak. Pada prinsipnya teori belajar tentang apa yang
terjadi dan apa yang dapat dilakukan pada usia tertentu (Suherman dkk,
2001 : 30). Maksudnya kesiapan anak pada usia “Siap” untuk menerima
pelajaran matematika.
9
Matematika sebagai salah satu bidang studi yang memiliki obyek
kajian yang abstrak dalam menyampaikan materinya perlu diketahui
terlebih dahulu cara siswa dalam belajar matematika. Hal ini agar konsep-
konsep dalam matematika perlu tertanam dengan baik.
Dengan menguasai teori pembelajaran, maka dapat mengetahui
kemampuan yang telah dimiliki siswa bagaimana proses berfikirnya
disamping itu dapat pula mengetahui bagaimana menciptakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan tujuan pembelajaran.
Menurut Suherman dkk (2001 : 31) ada beberapa teori belajar
matematika :
a. Teori Thorndike
Belajar itu harus dengan pengaitan antara pelajaran yang akan
dipelajari anak didik dengan pelajaran yang telah diketahui atau yang
telah dipelajari sebelumnya. Makin kuat kaitannya makin baik ia
belajar. Penekanan dari teori Thorndike bahwa setiap pelajaran harus
“dilatih dihafalkan” dengan cara stimulus respon berupa hadiah
dengan nilai yang baik.
b. Teori Jean Piaget
Teori J. Piaget disebut teori kognitif atau intelektual atau teori
belajar dan disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan anak.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Piaget mengemukakan bahwa ada
empat tahap perkembangan kognitif dan setiap individu yang
berkembang.
10
(1) Tahap sensori motor (Sensory Motoric Stage), dari lahir sampai
usia ± 2 tahun.
Pada tahap ini akan mengembangkan konsep dasarnya melalui
interaksi dengan dunia fisik. Para guru menyadari bahwa sejak
usia dini dasar-dasar pertumbuhan mental dan belajar matematika
sudah mulai dikembangkan.
(2) Tahap Pra Operasional (Pre Operational Stage), dari 2 – 7 tahun
pada tahap ini anak sudah mengenal ide tentang “kekekalan”,
“tidak berubah” atau “konservasi” yang sederhana walaupun
belum sempurna benar. Anak tidak melihat bahwa banyaknya
objek adalah tetap dan tidak berubah, tanpa memperhatikan
susunan ruang yang ditempati objek tadi.
(3) Tahap Operasi Konkret (Concrete Operational Stage), dari usia 7
– 12 tahun.
Selama tahap ini anak mengembangkan konsep dengan
menggunakan benda-benda konkret untuk menyelidiki hubungan
dan model-model ide abstrak.
Tahap ini disebut tahap “operasi konkret” karena anak mulai
berpikir logis dengan manipulasi benda-benda konkret.
(4) Tahap Operasi Formal (Formal Operation Stage), dari usia 12
tahun – dewasa.
Anak sudah mulai mampu berfikir abstrak, dia dapat menyusun
hipotesis dan hal-hal yang abstrak menjadi dunia real (nyata), dan
11
tidak terlalu bergantung pada benda-benda konkrit (Muchtar A
Karim, 1997 : 19 – 22).
c. Teori Van Hiele
Menurut Van Hiele, tiga unsur utama dalam pengajaran
geometri yaitu waktu, materi pengajaran dan metode pengajaran yang
diterapkan. Jika ditata secara terpadu akan dapat meningkatkan
kemampuan berpikir anak kepada tingkat yang lebih tinggi. Van Hiele
menyatakan bahwa terdapat 5 tahap belajar anak dalam belajar
geometri, yaitu :
(1) Tahap Pengenalan (Visualisasi)
Dalam tahap ini akan mulai belajar mengenal suatu bentuk
geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui
adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang dilihatnya.
(2) Tahap Analisis
Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal sifat-sifat yang
dimiliki benda geometri yang diamatinya. Ia sudah mampu
menyebutkan keteraturan yang terdapat pada benda geometri itu.
(3) Tahap Pengurutan (dedukasi informasi)
Pada tahap ini anak mulai mampu melaksanakan penarikan
kesimpulan yang kita kenal dengan sebutan berfikir. Namun
kemampuan ini belum berkembang secara penuh. Satu hal yang
perlu diketahui adalah, anak pada tahap ini sudah mulai mampu
mengurutkan.
12
(4) Tahap Deduksi
Dalam tahap ini sudah mampu menarik kesimpulan secara
deduktif, yakni penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat
umum menuju hal-hal bersifat khusus.
(5) Tahap Akurasi
Dalam tahap ini anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya
ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu
pembuktian. Tahap akurasi merupakan tahap berfikir yang tinggi,
rumit dan kompleks. Oleh karena itu tidak mengherankan jika
tidak semua anak, meskipun sudah duduk di bangku sekolah
lanjutan atas masih belum sampai pada tahap berfikir ini.
3. Metode Mengajar Matematika
Metode mengajar adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan
suatu materi (pelajaran) kepada peserta didik, karena penyampaian itu
berlangsung dalam interaksi edukatif. Metode mengajar dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan dalam mengadakan hubungan dengan peserta
didik dan saat berlangsungnya pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses interaksi edukatif antara guru dengan
peserta didik. Oleh karena itu, metode mengajar yang baik adalah metode
yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi peserta didik (Tim Dirjen
KAI, 2002 : 88).
Pemilihan metode mengajar yang tepat terkait dengan efektifitas
pengajaran. Ketepatan penggunaan metode mengajar dipengaruhi oleh
13
banyak faktor, meliputi sifat dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai,
kebutuhan untuk memperkaya pengalaman belajar seperti meningkatkan
motivasi peserta didik, kemampuan peserta didik, pengelolaan waktu dan
bahan materi yang akan disampaikan. Dengan demikian, jika pengetahuan
tentang metode dapat diaplikasikan dengan tepat maka pembelajaran akan
semakin efektif dan efisien.
Metode mengajar yang diterapkan dalam suatu pengajaran dikatakan
efektif bila menghasilkan sesuatu dengan yang diharapkan atau dengan
kata lain tujuan tercapai, makin tinggi kekuatannya untuk menghasilkan
sesuatu makin efektif metode tersebut.
Sedangkan metode mengajar dikatakan efisien jika persiapannya dalam
menghasilkan sesuai yang diharapkan itu relatif menggunakan tenaga, usaha
pengeluaran biaya, dan waktu minimum atau semakin kecil tenaga, usaha
biaya dan waktu yang dikeluarkan semakin efisien metode itu.
4. Metode Permainan
Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam
bentuk permainan. Metode permainan dalam pembelajaran dapat
memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap materi operasi
bilangan bulat.
Salah satu prinsip pengajaran berhitung di SD adalah latihan-latihan
sangat penting untuk memanfaatkan pengertian dan keterampilan. Latihan
akan sangat efektif apabila dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip
14
penciptaan suasana yang baik. Berlatih secara berkala, teratur dengan
mengulang kembali secara ringkas akan mendorong kegiatan belajar
karena timbul rasa menyayangi dan menghindarkan kelelahan.
Demikian pula hasil belajar yang baik, juga berpengaruh terhadap hasil
belajar berikutnya. Hal ini terjadi karena hasil belajar yang baik akan
membuahkan motivasi yang lebih kuat pula dalam diri siswa yang akan
mempengaruhi hasil belajar selanjutnya. http:/lib. atmajaya. ac. id/default.
aspx?.
a. Pengertian pembelajaran melalui metode permainan
Secara umum media pembelajaran adalah sebuah alat yang
mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran adalah sebuah
proses komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana
penyampaian pesan/media.
Menurut H. Malik (1994) media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran
dan perasaan siswa belajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
Anggani Sudono mengemukakan bahwa media pembelajaran
atau sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk
memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada siswa;
antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, nara sumber,
benda atau hasil-hasil budaya. http: //bocahkecil. info/media
pembelajaran dan alat-alatpermainan.html.
15
b. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode permainan
(1) Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan informasi tentang materi yang
dipelajari. Guru menggunakan metode permainan dalam
pembelajaran matematika dapat membantu siswa lebih menguasai
materi operasi bilangan bulat.
(2) Guru menggunakan metode permainan dalam pembelajaran
matematika dapat membantu siswa lebih menguasai materi
operasi bilangan bulat.
Guru dalam mengajar penggunaan media alat permainannya diambil
dari benda-benda yang ada di sekitar anak, mudah dijangkau,
sehingga dapat membantu siswa dalam mengenal, membaca,
menulis lambang bilangan negatif dan lawan suatu bilangan pada
materi operasi bilangan bulat.
(3) Guru dalam mengajar penggunaan media alat permainannya
diambil dari benda-benda yang ada di sekitar anak, mudah
dijangkau, sehingga dapat membantu siswa dalam mengenal,
membaca, menulis lambang bilangan negatif dan lawan suatu
bilangan pada materi operasi bilangan bulat.
(4) Guru menerapkan metode permainan dibuat secara bervariasi
sehingga mampu menarik minat siswa, tidak menimbulkan
kejenuhan dan siswa semakin tergantung dalam mengikuti
pembelajaran matematika, pada materi operasi bilangan bulat.
16
(5) Guru menjelaskan aturan permainan disertai dengan peragaan
terlebih dahulu oleh guru, dan dalam penjelasannya menggunakan
bahasa yang jelas dan sederhana.
(6) Guru memberi bimbingan bagi siswa yang mempunyai
kemampuan berpikir kurang dan memberi pujian terhadap siswa
yang berani untuk menjawab/melaksanakan tugas dengan baik.
c. Teknik Penilaian dalam pembelajaran permainan
Dalam pembelajaran metode permainan siswa mendapat nilai
pribadi, dan kelompok, guru dapat menilai dari beberapa aspek yaitu
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Adapun teknik penilaian
yaitu, teknis tes dan non tes, teknik tes terdiri dari tertulis dan non
tertulis, sedangkan non tertulis terdiri dari tes lisan dan perbuatan.
B. Kerangka Berpikir
Karakteristik matematika yang abstrak menyebabkan materi matematika sulit
untuk dipahami oleh siswa SD yang masih berada pada tahap berpikir konkrit.
Demikian pula dalam pembelajarannya, guru masih menggunakan pembelajaran
klasik dengan metode ceramah sehingga tidak bisa menjembatani kesenjangan materi
dan kemampuan berpikir siswa. Konsep yang diterima cenderung verbalistik,
interaksi belajar didominasi guru, guru menjadi pasif tidak berani bertanya maupun
mengeluarkan pendapat, interaksi siswa-siswa kurang terbangun.
Dengan pembelajaran melalui metode permainan, belajar dengan
melibatkan anak secara langsung menggunakan kartu bilangan bulat
17
memungkinkan siswa untuk lebih aktif, kreatif, dalam menemukan dan
memecahkan permasalahan atau kesulitan yang dihadapi.
Dengan mencoba menerapkan pembelajaran melalui metode permainan,
guru akan lebih bersemangat, lebih mempersiapkan diri dan lebih meningkatkan
kompetensi profesionalisme guru.
Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan pembelajaran
melalui metode permainan akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika di SD.
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
“Dengan metode permainan, maka hasil belajar matematika pada materi pokok
operasi bilangan bulat di kelas IV SD Negeri Bentarsari 03 dapat meningkat”.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Prosedur kerja dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri
dari 2 siklus. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Prosedur kerja tersebut secara garis besar dapat dijelaskan
dengan skema sebagai berikut :
Implementasi Tindakan
Perencanaan Observasi
Refleksi
Keterangan : Skema siklus diatas tidak hanya 1 siklus tapi merupakan 2 siklus
tindakan.
Penelitian direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I
terdiri dari 3 pertemuan, 2 pertemuan pembelajaran dan 1 pertemuan untuk
tes formatif. Siklus II terdiri dari 3 pertemuan, 2 pertemuan pembelajaran
19
dan 1 pertemuan digunakan untuk tes formatif. Setiap siklus melalui 4
tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
B. Perencanaan Tahap Penelitian
1. Perencanaan Siklus 1
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah, mendiagnosis masalah dan
mengembangkan pemecahan masalah.
2) Merancang rencana pembelajaran sesuai materi pada saat
pelaksanaan siklus I.
3) Merancang alat peraga, bahan, dan lembar kegiatan siswa.
4) Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa
5) Menyusun tes formatif
b. Pelaksanaan.
1) Menyiapkan rencana pembelajaran
2) Menyiapkan alat peraga, bahan dan lembar kegiatan siswa
3) Mengadakan presensi siswa
4) Menggunakan tahap-tahap pada model pembelajaran melalaui
metode permainan dalam pembelajaran.
5) Siswa mengerjakan tes formatif.
c. Pengamatan
1) Hasil belajar siswa
a) Rata-rata kelas
20
b) Banyaknya siswa yang tuntas belajar (skor ≥ 65%).
c) Persentase tuntas belajar secara klasikal.
2) Aktivitas Siswa
a) Kehadiran peserta didik
b) Perhatian saat mengikuti pelajaran
c) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan
d) Keberanian siswa dalam mengungkapkan ide dan memberikan
respon.
3) Performansi guru dalam proses belajar mengajar
a) Menguasai materi
b) Penguasaan metode pembelajaran
d. Refleksi
Refleksi merupakan langkah utama menganalisis semua kegiatan
yang dilakukan disiklus 1. Analisis dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan unsur-unsur yang diamati pada siklus I,
kemudian guru merefleksikan hasil analisis tersebut untuk
merencanakan tindakan berikutnya.
2. Perencanaan Siklus II
a. Perencanaan
1) Merancang rencana pembelajaran sesuai hasil refleksi
2) Merancang alat peraga, bahan, dan lembar kegiatan siswa.
3) Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan
4) Performansi pengajar
21
5) Menyusun tes formatif II
b. Pelaksanaan.
1) Menyiapkan rencana pembelajaran
2) Menyiapkan alat peraga, bahan dan lembar kegiatan siswa
3) Mengadakan presensi siswa
4) Menggunakan tahap-tahap pada model pembelajaran melalui
metode permainan dalam pembelajaran.
5) Siswa mengerjakan tes formatif II.
c. Pengamatan
1) Hasil belajar siswa
a) Rata-rata kelas
b) Banyaknya siswa yang tuntas belajar (skor > 65%).
c) Presentase tuntas belajar secara klasikal.
2) Aktivitas Siswa
a) Kehadiran peserta didik
b) Perhatian dan sungguh-sungguh saat belajar di kelas
c) Keberanian siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan
d. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan
yang dilakukan pada siklus II. Selain untuk mengetahui pencaoaian
hasil belajar siswa, analisis juga dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar di kelas
pada siklus II.
22
Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus I dan II
terhadap hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan perfomansi
guru, maka peneliti akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan
tercapai/tidak. Jika hasil belajar, aktivitas siswa, dan perfomansi guru
sesuai indikator (meningkat) maka model pembelajaran melalui
metode permainan yang diterapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika SD.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV SD Negeri Bentarsari 03
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes sebanyak 24 terdiri dari 16 siswa laki-
laki dan 10 siswa perempuan.
D. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Bentarsari 03
Kecamatan Salem, penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu bulan
Februari s.d Mei 2009.
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data kualitatif
Dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan terhadap aktivitas
belajar matematika siswa dan performansi guru.
23
b. Data kuantitatif
Dalam penelitian ini berupa skor hasil tes siklus I dan II serta rata-rata
nilai tes.
2. Sumber Data
a. Hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
b. Hasil pengamatan performansi guru
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes formatif
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap
perolehan hasil belajar matematika siswa materi pokok bilangan bulat
dengan metode permainan. Soal tes terdiri dari 15 butir berbentuk isian
dengan 4 alternatif.
b. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengungkap aktivitas belajar
matematika siswa dan penampilan guru dalam pembelajaran dengan
metode permainan.
c. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi kemampuan awal
siswa sebelum penelitian dan daftar nama siswa yang menjadi subyek
dalam penelitian ini.
F. Teknik Analisis Data
Rumus-rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil belajar :
24
1. Untuk Menentukan Nilai Akhir Hasil Belajar yang diperoleh masing-
masing siswa adalah :
NA = soalbobotx
SmSp
Keterangan :
NA : nilai akhir
Sp : nilai perolehan
Sm : Skor maksimal
Bobot soal : bobot soal keseluruhan
2. Untuk Menentukan Tingkat Tuntas Belajar Klasikal Kelas dalam
Penerimaan Pelajaran :
SNNANR =
Keterangan :
NR : Nilai rata-rata
SN : Jumlah Siswa
NA : Nilai Akhir
G. Indikator keberhasilan
Pembelajaran melalui metode permainan dikatakan efektif untuk
meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi bilangan bulat apabila :
1. Hasil Belajar Siswa
a. Rata-rata kelas sekurang-kurangnya 65
b. Persentase tuntas klasikal sekurang-kurangnya 70% .
25
2. Aktifitas Belajar Siswa
Skor rata-rata aktivitas siswa ≥ 2,5
3. Performansi Guru dalam Pembelajaran Nilai Kinerja Guru Minimal B.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil tes formatif dan observasi pada
siklus I dan siklus II. Hasil tes berupa penyelesaian soal-soal lawan bilangan,
lambang bilangan dan garis bilangan yang berhubungan dengan operasi bilangan
bulat. Beserta hasil observasi berupa pengamatan oleh guru kepada siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar.
1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a. Paparan Hasil
Data tentang hasil belajar siswa diperoleh melalui skor tes
formatif. Tes formatif berbentuk essay yang terdiri dari 15 butir soal.
Selanjutnya skor tes formatif dari 26 siswa tersebut dikelompokkan
berdasarkan kriteria ketuntasan belajar individu.
Siswa dikatakan tuntas belajar, jika skor tes lebih dari atau sama
dengan 65. Sebaliknya, jika skor tes kurang dari 65 maka dikatakan
bahwa siswa tersebut tidak tuntas belajar. Berdasarkan kriteria tersebut
dapat ditunujukkan bahwa pada siklus I siswa yang tuntas belajar
individu sebanyak 14 siswa (54%), sedangkan siswa yang tidak tuntas
belajar sebanyak 12 siswa (46%) dengan nilai rata-rata 58,9 sehingga
belum memenuhi indikator yang ditentukan yaitu 65.
27
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa
Prestasi Belajar Sebelum Siklus I
Banyak Siswa Persentase Banyak
Siswa Persentase
Skor < 65 14 54% 12 46% Skor ≥ 65 12 46% 14 54% Jumlah siswa yang tuntas belajar 12 46% 14 54%
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 14 54% 12 46%
Nilai rata-rata 58,9 74,1
b. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran
1) Lembar Observasi Siswa
Lembar Observasi siswa dibuat dengan tujuan untuk
memudahkah penulis dalam pencatatan hasil pengamatan terhadap
aktivitas siswa yang diteliti. Data yang diperoleh merupakah hasil
pengamatan langsung penulis terhadap siswa di dalam kelas yang
menjadi objek penelitian.
Berikut ini adalah lembar observasi siswa yang sudah diisi dari
hasil pengamatan. Materi pengamatan berupa aktivitas siswa dalam
pembelajaran, antara lain respon dan sikap siswa terhadap mata
pelajaran matematika, peran aktif siswa dalam pembelajaran
matematika, respon dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunkan metode permainan, peran aktif siswa dalam
belajar menggunakan media kartu bilangan dan papan berpaku,
keberanian siswa untuk bertanya kepada guru, keberanian siswa dalam
memberikan jawaban atas pertanyaan guru.
28
Tabel hasil pengamatan aktivitas siswa setelah pembelajaran
dengan metode permainan
Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Aktivitas yang diamati Hasil
Pengamatan Siklus I
Persentase Pengamatan
Siklus 1 1 Respons dan sikap siswa terhadap
pelajaran matematika 64 64%
2 Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika
65 65%
3 Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode permainan
63 63%
4 Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan bulat dan papan berpaku
65 65%
5 Keberanian siswa untuk bertanya pada guru
65 65%
6 Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru
64 64%
Jumlah 386 386% Rata-rata 64,3 64,3%
2) Performansi Guru
Data performansi guru dalam pembelajaran diperoleh melalui
hasil pengamatan tentang performansi guru dalam penggunaan metode
permainan. Pada siklus I, diperoleh skor rata-rata performansi guru
dalam penggunaan metode permainan 58,5. Hal ini berarti guru sudah
dapat menggunakan tahap-tahap pendekatan dengan cukup baik.
Tabel 3. Hasil Observasi Performansi Guru
Performansi Guru Nilai Performansi Siklus I Dalam penggunaan metode permainan
58,5
Skor rata-rata 58,5
29
c. Refleksi
Hambatan yang dihadapi mereka adalah membaca, menulis
lambang bilangan yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat.
Untuk memecahkan masalahnya mereka ada kesulitan dalam
memahami operasi bilangan bulat. Siswa belum bisa membedakan
antara soal mana yang cara pemecahannya dengan bilangan negatif dan
soal mana yang cara pemecahannya dengan bilangan positif. Inilah yang
menjadi refleksi untuk perbaikan pembelajaran pada siklus ke II.
Kegiatan pembelajaran pada operasi bilangan bulat ini didahului
oleh beberapa kegiatan latihan yaitu dengan menggunakan kartu
bilangan, papan berpaku, siswa secara bergantian mengambil kartu
bilangan untuk membedakan bilangan negatif dan positif dengan kartu
bilangan, papan berpaku yang sudah disediakan oleh guru. Sehingga
siswa aktif dalam pembelajaran, di sini guru hanya sebagai fasilitator.
Pada awalnya ada 15% siswa dalam menggunakan kartu bilangan atau
papan berpaku tidak relevan dan membuat kegiatan lain, karena
mereka belum memahami penuh kegiatan yang akan dilakukan.
Setelah guru memberikan penjelasan tentang langkah-langkah
menggunakan kartu bilangan atau papan berpaku dan memberikan
contoh cara menggunakannya, maka kegiatan pembelajaran berjalan
dengan baik.
Dalam mengerjakan tes formatif, siswa terfokus pada soal-soal
yang telah diberikan oleh guru dan siswa bertanggung jawab dalam
30
mengerjakan tugasnya, dikerjakan sendiri-sendiri walaupun ada
beberapa siswa yang bertanya kepada teman sebangkunya. Siswa
dapat mengerjakan tes formatif dengan tepat waktu, kemudian guru
menganalisis hasil tes tersebut.
d. Revisi
Dalam Siklus I ini yang perlu direvisi adalah tentang pemecahan
masalah yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat kemudian
hal ini akan dibahas dalam siklus II.
2. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus II
Hasil Penelitian Tes Siklus II adalah kemampuan membandingkan
dua bilangan bulat dan mengurutkan dengan menggunakan kartu bilangan
bulat, penggaris dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
operasi bilangan bulat ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
a. Paparan Hasil Belajar
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa
Prestasi Belajar Siklus I Siklus II
Banyak Siswa Persentase Banyak
Siswa Persentase
Skor < 65 12 46% 3 11% Skor ≥ 65 14 54% 23 88% Jumlah siswa yang tuntas belajar 12 46% 23 88%
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 14 54% 3 12%
Nilai rata-rata 74,1 82,3
31
Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh setelah siswa
melakukan evaluasi akhir siklus II. Nilai rata-rata hasil evaluasi akhir
siklus II sebesar 82,3 sedangakan prosentase hasil belajar pada siklus
II sebesar 88%, naik 38% dari prosentase pada siklus I sebesar 46%.
Berarti ada kenaikan 38% dari prosentase ketuntasan belajar pada
siklus I sebesar 46% .
b. Observasi Proses Pembelajaran
1) Hasil observasi siswa
Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Aktivitas yang diamati Hasil
Pengamatan Siklus I
Hasil Pengamatan
Siklus II 1 Respons dan sikap siswa terhadap
pelajaran matematika 64 83
2 Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika
65 85
3 Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode permainan
63 85
4 Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan bulat dan papan berpaku
65 83
5 Keberanian siswa untuk bertanya pada guru
65 80
6 Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru
64 85
Jumlah 386 501 Rata-rata 64,3 83,5
Karena skor rata-rata siswa mencapai 83,5 dari skor maksimal 4 maka
dapat dikatakan pembelajaran berjalan dengan baik. Kegiatan
prosentasenya juga berjalan dengan baik, sehingga pembelajaran pada
siklus II berlangsung baik.
32
2) Hasil Observasi Performansi Guru
Tabel 6. Hasil Observasi Performansi Guru
Performansi Guru Nilai Performansi Siklus I
Nilai Performans Siklus II
Dalam penggunaan metode permainan 58,5 84,5
Skor rata-rata 58,5 84,5
Guru melakukan tahapan-tahapan pembelajaran dengan metode
permainan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata
pengamatan pembelajaran untuk guru, sebesar 3,25. Guru
menyampaikan semua tujuan yang akan dicapai, memotivasi siswa
agar giat belajar dan memberi bimbingan siswa secara merata. (Hasil
observasi selengkapnya ada pada lampiran).
c. Refleksi
Kegiatan berhitung dengan menggunakan kartu bilangan bulat
atau penggaris dalam menyelesaikan soal perbandingan dua bilangan
bulat dan mengurutkan bilangan yang berhubungan dengan operasi
bilangan bulat, siswa sudah dapat memecahkan masalahnya dan
memahami soal mana yang berhubungan dengan operasi bilangan
bulat.
Kegiatan pembelajaran ini didahului oleh beberapa kegiatan
latihan menyelesaikan soal perbadingan dua bilangan bulat dan
mengurutkan bilangan yang berhubungan dengan operasi bilangan
bulat dengan menggunakan kartu bilangan bulat atau penggaris. Guru
terus menerus memberikan contoh soal perbandingan dua bilangan
33
bulat dan mengurutkan bilangan agar siswa paham, dan dapat soal
mana yang berhubungan dengan membandingkan dua bilangan bulat
dan soal mana yang berhubungan dengan mengurutkan bilangan.
Siswa secara bergantian mengambil kartu bilangan bulat sesuai soal
yang diberikan oleh guru dan mengambil kartu bilangan bulat sesuai
dengan jawaban yang diinginkan. Kegiatan ini berjalan dengan baik.
Dalam mengerjakan tes formatif, siswa terfokus pada soal-soal
yang diberika oleh guru dan siswa bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugasnya, mengerjakan soal sendiri-sendiri. Siswa selesai
mengerjakan tes formatif dengan tepat waktu. Kemudian guru
menganalisis hasil tes tersebut.
d. Revisi
Dalam siklus II ini tidak ada yang perlu direvisi karena sudah
mencapai indikator keberhasilan.
B. Pembahasan
1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Pada penelitian dengan metode permainan ini, penelitian dituntut
ketelitian dan kecermatan mengamati dan mencatat suatu proses dari
kegiatan yang terjadi. Untuk itu, peneliti akan memaparkan hasil temuan.
a. Temuan dari Hasil Dokumentasi
34
Dari analisis dokumen berupa nilai ulangan harian sebelum
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan diperoleh hasil
sebagai berikut :
1) Nilai rata-rata kelas = 58,9
2) Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 14 siswa
3) Persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 54 %
Dari analisis dokumen berupa tes akrhir setiap siklus setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan diperoleh hasil
sebagai berikut :
1) Nilai rata-rata kelas = 74,1
2) Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 12 siswa
3) Persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 54 %
Pada akhir siklus II
1) Nilai rata-rata kelas = 82,3
2) Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 23 siswa
3) Persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 = 88%
b. Temuan dari Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Penelitian akan memaparkan hasil observasi setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan pada operasi
bilangan bulat. Hasil pengamatan sebagai berikut :
Pada siklus I skor rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran
yaitu 2,11, sedangkan pada siklus II skor rata-rata aktivitas siswa
dalam pembelajaran yaitu 3,11. Berarti ada peningkatan rata-rata
35
sebesar 1. Siswa sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan
baik.
Aktivitas siswa diantaranya yaitu :
1) Respons dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika sangat
baik.
2) Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika sangat baik.
3) Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode permainan sangat baik.
4) Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu
bilangan bulat dan papan berpaku sangat baik.
5) Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan
guru sangat baik.
6) Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan
guru sangat baik.
c. Temuan dari Hasil Observasi Performansi Guru
Temuan hasil observasi performansi guru setelah pembelajaran
dengan metode permainan pada siklus I skor rata-ratanya yaitu 2,25,
sedangkan pada siklus II skor rata-ratanya adalah 3,25 hal ini berarti ada
peningkatan 1,00. Dapat dinyatakan bahwa guru sudah melaksanakan
tahap-tahap pembelajaran metode permainan dengan baik.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Dari hasil pengamatan diperoleh data kuantitatif, ternyata siswa kelas
IV SD Negeri Bentarsari 03 dengan menggunakan metode permainan
36
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran
Matematika pokok bahasan operasi bilangan bulat.
Pernyataan tersebut dapat dibuktikan lewat pembahasan data yang
diperoleh di lapangan. Data yang dimaksud terdiri dari 2 macam yaitu:
a. Data yang diperoleh sebelum pembelajaran dengan metode permainan.
b. Data yang diperoleh setelah pembelajaran dengan metode permainan.
1) Pembahasan Tes Formatif Siswa
Dari temuan dokumen yang berupa nilai rata-rata tes
formatif sebelum pembelajaran dengan metode permainan dan
hasil tes setelah pembelajaran dengan metode permainan terdapat
perubahan sebagai berikut :
a) Nila rata-rata kelas meningkat
b) Jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65, meningkat
c) Persentase siswa dengan nilai rata ≥ 65, meningkat
Dari perubahan yang terjadi, dapat ditunjukkan dengan
adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran
dengan menggunakan metode permainan.
2) Pembahasan Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari temuan data yang telah dipaparkan di atas, penelitian
dapat memperoleh hasil bahwa setelah pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan terdapat perubahan-perubahan
sebagai berikut :
a) Respons dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika, baik.
37
b) Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika, baik.
c) Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode permainan, baik.
d) Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu
bilangan bulat dan papan berpaku, baik.
e) Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan
guru, baik.
f) Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan
guru, baik.
3) Pembahasan Hasil Observasi Guru
Dari temuan hasil observasi performansi guru, guru sudah
dapat melaksanakan tahap-tahap pembelajaran metode permainan
dengan baik, sesuai dengan prosedur yang ada.
38
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan data yang telah dipaparkan di depan, akhirnya
peneliti dapat mengambil simpulan bahwa:
1. Penggunaan metode permainan dapat meningkatkan hasil belajar
matematika terutama pada materi pokok bilangan bulat. yang ditunjukkan
dengan:
a. Meningkatnya nilai rata-rata kelas sebesar 58,9 menjadi 82
b. Meningkatnya jumlah siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 sebanyak 11
dari 12 siswa menjadi 23 siswa.
c. Meningkatnya persentase siswa dengan nilai rata-rata ≥ 65 sebanyak
42% dari 46% menjadi 88%.
2. Penggunaan metode permainan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
yaitu:
a. Meningkatnya respon dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika.
b. Meningkatnya peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika.
c. Meningkatnya respon dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode permainan.
d. Meningkatnya peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media
kartu bilangan bulat dan papan berpaku.
39
e. Meningkatnya keberanian siswa untuk bertanya pada guru.
f. Meningkatnya keberanian siswa dalam memberikan jawaban atau
pertanyaan guru.
3. Penggunaan metode permainan dapat meningkatkan kinerja guru dari
yang tidak tahu tahap-tahap pembelajaran metode permainan menjadi tahu
dan dapat melaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan kepada
semua guru, khususnya di SDN Bentarsari 03 Kecamatan Salem Kabupaten
Brebes untuk menggunakan metode permainan sebagai alternatifnya.
40
DAFTAR PUSTAKA
Anilah Sri W. (1987). Media pendidikan. Jakarta Universitas Terbuka.
Anonim. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta; Depdiknas.
Darhim. 1993. Media Pembelajaran/Alat Peraga.
http://bocahkecil,info/mediapembelajaran-danalat-alatpermainan.html.
http:/lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?.
Karim A. Muchtar, dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarta : Dirjen Dikti
Mungin Edi Wibowo, dkk. 2007. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang :
UNNES.
Noening Andrijati, 2007. Usulan Penelitian Tindakan Kelas. Semarang : UNNES.
Sa’dijah Cholis, 2003. Pendidikan Matematika II. Jakarta : Dirjen Dikti
Sugandi Achmad, dkk. 2007. Teori Pembelajaran. UPT MKK UNNES.
Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Sumantri Mulyani, 2001. Strategi Belajar Mengajar.
Suryabarata, Sumadi. 1983. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Winataputra, Udin. S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka
41
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SALEM
SD NEGERI BENTARSARI 03 Alamat : Jl. Agus Miftah No 1, Desa Bentarsari, Kec. Salem, Kab. Brebes 52275
SURAT KETERANGAN Nomor : 000/ /2009
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri Bentarsari 03 Kec.
Salem menerangkan bahwa :
Nama : Widyawati Sulistianingsih
NIM : 1402907209
Jurusan : Pendidikan Sekolah Dasar
Fakultas : FKIP UNNES Semarang
Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Bentarsari
03 untuk penyusunan Skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV PADA MATERI
POKOK OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE
PERMAINAN DI SD NEGERI BENTARSARI 03 KEC. SALEM”.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Bentarsari, Juli 2009 Kepala SD Negeri Bentarsari 03
Siswanto, S.Pd. NIP 19640318 198608 1 001
B R E B E S
Lampiran 1
42
DAFTAR PESERTA TES
No Nama Siswa Jenis Kelamin Kode Siswa Urut Induk L P
1 2086 Winingsih P M1 2 2089 Yudi Guntara L M2 3 2080 Juwanti Epitasari P M3 4 2078 Indi Agustin P M4 5 2085 Wiko Susanto L M5 6 2090 Anang Nugroho L M6 7 2091 Asep Sunandar L M7 8 2093 Dede Kurniawan L M8 9 2094 Denil Cahya M. L M9
10 2095 Enda L M10 11 2096 Epi Sundari P M11 12 2097 Indri Denis P. P M12 13 2098 Indra Kosasih L M13 14 2099 Lina Okustiana P M14 15 2101 Nana Munawaroh P M15 16 2102 Nenden Mufliha P M16 17 2103 Nindin Faturohman L M17 18 2104 Reza Febriansah L M18 19 2105 Restu Fauzi L M19 20 2107 Rangga Sinungka L M20 21 2108 Sutrisno L M21 22 2109 Saepul Rohman L M22 23 2110 Sidul Ulum L M23 24 2112 Windi Agustin P M24 25 2113 Wildan Mubarok L M25 26 2114 Egi Prayoga L M26
Lampiran 2
43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
Operasi Bilangan Bulat
II. Kompetensi Dasar
Mengurutkan bilangan bulat
III. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca bilangan bulat lima bilangan melalui
penjelasan guru.
2. Peserta didik dapat menulis bilangan bulat lima bilangan melalui contoh
dari guru.
3. Peserta didik dapat menentukan bilangan bulat pada garis bilangan dengan
mengamati peragaan kartu bilangan bulat dari guru.
4. Peserta didik dapat menentukan lawan bilangan negatif lima bilangan
melalui penjelasan guru.
IV. Indikator
Mampu membaca dan menulis lambang bilangan negatif dan lawan suatu bilangan
V. Materi Pembelajaran
1. Pembacaan bilangan bulat a. -3 dibaca negatif tiga b. -7 dibaca negatif tujuh
Lampiran 3
44
c. 10 dibaca sepuluh d. 0 dibaca nol
2. Penulisan bilangan bulat
a. Negatif sembilan ditulis -9 b. Negatif sebelas ditulis -11 c. Positif 20 ditulis 20 d. Nol ditulis 0
3. Letak bilangan bulat pada garis bilangan
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 Bilangan bulat negatif Nol Bilangan bulat positif
4. Lawan bilangan bulat a. 1 lawan dari -1 b. 2 lawan dari -2 c. 3 lawan dari -3 d. 4 lawan dari -4 e. 5 lawan dari -5 f. 6 lawan dari -6
VI. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
d. Pemberian tugas VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit) a. Pra KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
- Guru mengatur kelas - Mengkondisikan siswa atau peserta didik
- Menyiapkan alat pembelajaran.
b. Apersepsi
- Apa nama lain dari bulat anak-anak ?
45
2. Kegiatan inti (15 menit) a. Informasi
- Guru menginformasikan materi yang akan disampaikan
- Guru menjelaskan tentang cara membaca bilangan bulat
- Siswa bergantian mengerjakan latihan di papan tulis
- Siswa memperhatikan peragaan guru menggunakan kartu
bilangan bulat untuk menentukan letak bilangan bulat.
b. Pengerjaan
Siswa dapat membaca bilangan bulat lima bilangan
c. Motivasi
Selama pembelajaran berlangsung, siswa diberi motivasi verbal dan
nonverbal.
3. Kegiatan Akhir (15 menit) a. Guru menyimpulkan isi materi
b. Siswa mengerjakan evaluasi
c. Analisis hasil evaluasi
d. Guru menutup pelajaran
VIII. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a. Drs. Mangatur Sinaga, dkk 2006, Matematika 4 untuk kelas 4,
Jakarta : Erlangga halaman 137-147
b. M. Khafid Suyati. 2004. Matematika 4 SD kelas 4. Jakarta Erlangga
halaman 100-113
2. Media
a. Kartu bilangan
b. Papan berpaku
IX. Penilaian 1. Prosedur Tes
a. Tes awal : tidak ada
46
b. Tes Proses : ada dalam kegiatan inti
c. Tes akhir : ada dalam kegiatan akhir
2. Jenis Tes : lisan dalam kegiatan/tulis dalam tes akhir
3. Bentuk Tes :
1. a. Objektif : Pilihan ganda 5 nomor 1 – 5
b. Isian : 3 Nomor 6-8
2. Subjektif
a. Uraian : 2 Nomor, No. 9 - 10
4. Alat Tes :
1. Soal tes :
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban
yang benar!
1. Lawan dari bilangan lima adalah …
a. 5 c. 6
b. -5 d. 16
2. Lambang bilangan negatif 2 puluh tiga ditulis …
a. -23 c. -25
b. 23 d. 3
3.
-3 -2 …. ….
Bilangan bulat yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas adalah …
a. -2 dan -1 c. 0 dan 1
b. -2 dan 0 d. -1 dan 0
4. 3, -1, 4, -5, 2, 0,1 bilangan tersebut bila diurutkan dari yang terkecil
adalah ….
a. 3, -1, 4, -5, 2, 0, 1 c. 4, 3, 2, -1, -5
b. 4, 3, 2, -1, -5, 0 d. -5, -1, 0, 1, 2, 3, 4
5. Bilangan -25 dibaca ….
a. kurang dari dua puluh lima c. positif dua puluh lima
b. dua puluh dan lima d. negatif dua puluh lima
47
II. Isislah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
6. Lawan dari 35 adalah ….
7. Lambang bilangan yang ditulis di sebelah kiri nol disebut bilangan
bulat ….
8. -1, 6, 4, -2, 3, 0, 2 lambang bilangan tersebut bila diurutkan dari yang
terbesar adalah ….
III. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar !
9. Tulislah bilangan dari -4 sampai 4 !
Jawab ….
10. Buatlah garis bilangan yang memuat bilangan bulat -4 sampai 5 !
Jawab ….
2. Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. b 4. d
2. a 5. d
3. d
II. Isian
6. 35
7. Negatif
8. 6, 4, 3, 2, 0, -1, -2
III. Uraian
9. -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4 10.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
3. Kriteria Penilaian I. Setiap soal yang dijawab benar, skor 1 maksimal : 5 II. Setiap soal yang dijawab benar, skor 2 maksimal : 6 III. Setiap soal yang dijawab benar, skor 3 maksimal : 6
Jumlah skor maksimal = 17
48
Nilai Akhir = 100x
17diperolehyangskorJumlah
Tabel Penilaian No Skor Nilai No Skor Nilai 1 1 5,8 10 10 58,8 2 2 11,7 11 11 64,7 3 3 17,6 12 12 70,5 4 4 23,5 13 13 76,4 5 5 29,4 14 14 82,3 6 6 35,2 15 15 88,2 7 7 41,2 16 16 94,1 8 8 47,0 17 17 100 9 9 52,9
Mengetahui Bentarsari, 7 April 2009 Kepala Sekolah Mahasiswa,
Siswanto, S.Pd. Widyawati Sulistianingsih NIP 131512438 NIM 1302907209
49
KISI-KISI SOAL TES SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD
Kelas Semester : IV/II
Pokok Bahasan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mampu membaca dan menulis lambang
bilangan negatif
2. Mengurutkan bilangan bulat
No Kompetensi yang
diujikan Materi Indikator
No
Soal
1 Siswa mampu
mengurutkan bilangan
bulat
Operasi
bilangan
bulat
1. Siswa dapat menentukan
lawan bilangan
2. Siswa dapat menentukan
bilangan negatif
3. Siswa dapat membedakan
bilangan positif atau
negatif
4. Siswa dapat menentukan
urutan bilangan positif
atau negatif
5. Siswa dapat mengurutkan
bilangan pada garis
bilangan.
1
2
3
4
5
Lampiran 4
50
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD
Kelas Semester : IV/II
Pokok Bahasan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mampu membaca dan menulis lambang
bilangan negatif
2. Mengurutkan bilangan bulat
Petunjuk : Kerjakan dengan baik dan benar!
1. Negatif tiga puluh sembilan = ….
2. Lawan dari 27 adalah ….
3.
… -4 -3 -2 … 0 … 2 … … 5
4. Bardi berdiri di titik 4 kemudian melangkah 5 satuan ke kiri. Di titik berapa
Bardi berdiri sekarang?
5. Tulislah bilangan dari -8 sampai 5!
Lampiran 5
51
LEMBAR JAWAB SISWA SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD
Kelas Semester : IV/II
Pokok Bahasan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mampu membaca dan menulis lambang
bilangan negatif
2. Mengurutkan bilangan bulat
1. -39
2. 27
3. -5, -1, 1, 3, 4
4. -5
5. -8, -7, -6, -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5
Lampiran 6
52
LEMBAR SOAL SISWA SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/ Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membaca dan menulis lambang bilangan
negatif dan lawan suatu bilangan.
Petunjuk : Kerjakan dengan baik dan benar!
1. Lawan dari 35 adalah …
2. lambang bilangan yang ditulis di sebelah kiri nol disebut bilangan bulat …
3. -1, 6, 4, -2, 3, 0, 2 lambang bilangan tersebut bila di urutkan dari yang terbesar
adalah …
4. Tulislah bilangan dari -4 sampai 4 !
5. Buatlah garis bilangan yang memuat bilangan bulat -4 sampai 5 !
Lampiran 7
53
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membaca dan menulis
lambang bilangan negatif dan lawan
suatu bilangan.
1. 35
2. Negatif
3. 6, 4, 3, 2, 0, -1, -2
4. -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4
5.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Lampiran 8
54
LEMBAR SOAL TES FORMATIF SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membaca dan menulis
lambang bilangan negatif dan lawan
suatu bilangan.
Petunjuk Kerjakan soal di bawah ini dengan benar ! 1. Lambang bilangan negatif empat puluh delapan adalah ….
2. Lambang bilangan negatif tiga puluh enam adalah ….
3. Lambang bilangan positif dua puluh satu adalah ….
4. Lambang bilangan positif tujuh belas adalah ….
5. Lawan dari bilangan 48 adalah ….
6. Lawan dari bilangan 36 adalah ….
7. Dua satuan ke kiri dari 0 adalah ….
8. Tujuh satuan ke kanan dari 0 adalah ….
9. Lima satuan ke kiri dari 0 adalah ….
10. Enam satuan ke kanan dari bilangan -4 adalah bilangan ….
11. Fany dan Feri berdiri di titik nol. Fani melangkah sampai titik 5 dan Fery
melangkah ke titik -7. Siapa yang terjauh dari titik nol ?
12. Bardi berdiri di titik 4. Kemudian melangkah 5 satuan ke kiri. Di titik berapa
Bardi sekarang ?
13. Ali berdiri di titik -5, dan Tono berdiri di titik 6. siapa yang paling dekat ke
titik nol?
14. Buatlah garis bilangan yang memuat bilangan bulat -9 sampai 6!
15. Buatlah garis bilangan yang memuat bilangan bulat -6 sampai 7!
Lampiran 9
55
LEMBAR JAWAB TES FORMATIF SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membaca dan menulis
lambang bilangan negatif dan lawan
suatu bilangan.
1. -48
2. -36
3. 21
4. 17
5. -48
6. -36
7. -2
8. 7
9. -5
10. 2
11. Feri
12. -1
13. Ali
14.
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
15.
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Lampiran 10
56
LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN METODE PERMAINAN UNTUK GURU SIKLUS I
Hari/tanggal : Nama Guru : Widyawati Sulistiangsih Sekolah/Kelas : SDN Bentarsari 03/IV
Tahapan Aspek yang diamati Skor 1 2 3 4
Tahap 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Tahap 2 Menyajikan informasi Tahap 3 Evaluasi Tahap 4 Memberikan penghargaan
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4
Tidak ada deskriptor yang tampak Satu deskriptor tampak Dua deskriptor tampak Tiga deskriptor tampak
Penialian
Skor rata-rata = %5,5825,2
49
===soalbutirJumlah
totalSkor
Pengamat, Suyati, A.Ma.Pd. NIP 131032675
Lampiran 11
57
DESKRIPTOR LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK GURU
Indikator : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 1. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 2. Guru memberikan motivasi belajar untuk siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar
siswa Indikator : Menyajikan Informasi 1. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi 2. Guru menyajikan materi dengan menggunakan alat peraga 3. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi dan
menyajikan materi dengan menggunakan alat peraga. Indikator : Evaluasi 1. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari 2. Guru mengadakan kuis individu Indikator : Memberikan penghargaan 1. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif 2. Guru memberikan penghargaan kepada siswa terkompak, teraktif dan termaju.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4
Tidak ada deskriptor yang tampak Satu deskriptor tampak Dua deskriptor tampak Tiga deskriptor tampak
Lampiran 12
58
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I Kelas yang diobservasi : IV Sekolah : SDN Bentarsari 03 Tahun Pelajaran : 2008/2009 Mata Pelajaran : Matematika
No SiswaAspek yang Diamati
A B C D E F 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jumlah Skor rata-
rata
Persentase
Lampiran 13
59
Keterangan : a) Respons dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika b) Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika c) Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode permainan d) Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan bulat dan
papan berpaku e) Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru f) Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4
Tidak ada deskriptor yang tampak Satu deskriptor tampak Dua deskriptor tampak Tiga deskriptor tampak
Penialian
Skor rata-rata = 3,64
6386
==soalbutirJumlah
totalSkor
Bentarsari, 27 April 2008 Observer Peneliti Suyati, A.Ma.Pd. Widyawati Sulistianingsih NIP 131032675 NIM 1402907209
60
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SIKLUS I
No Aktivitas Siswa Nilai Kualitatif Alasan K C B 1 Menguasai konsep dan
simbol matematika V Kurang menguasai konsep
dan simbol-simbol matematika
2 Memberikan latihan penggunaan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari
V Dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar guru kurang melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
3 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
V Dalam aktivitas belajar mengajar guru kurang melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
4 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
V Dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar guru kurang melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
5 Penampilan guru dalam pembelajaran
V Dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar penampilan guru kurang menarik
Lampiran 14
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / II Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
a. Standar Kompetensi
Operasi Bilangan Bulat
b. Kompetensi Dasar
Mengurutkan bilangan bulat
c. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan 4 bilangan bulat melalui penjelasan guru.
2. Peserta didik dapat menajwab pertanyaan-pertanyaan secara lisan melalui contoh dari guru.
3. Pesrta didk dapat menentukan tanda > (lebih dari) atau < (kurang dari) dengan benar melalui peragaan guru.
d. Indikator
Mampu membandingkan dua bilangan bulat dan mengurutkan sekelompok bilangan bulat
e. Materi Pembelajaran
1. Membandingkan dua bilangan bulat a. -2 < 1 b. 3 > 0 c. 2 > -2 d. -3 > -4
Lampiran 14 Lampiran 15
62
2. Mengurutkan sekelompok bilangan bulat dari terkecil atau sebaliknya a Terdapat bilangan bulat 1) -5, 1, -7, 2, 10 2) -6, -10, -3, 1, 6, 5 Jika diurutkan dari yang terkecil 1) -7, -5, 1, 2, 10 2) -10, -6, -3, 1, 5, 6 Jika diurutkan dari yang terbesar 1) 10, 2, 1, -5, -7 2) 6, 5, 1, -3, -6, -10
3. Membandingkan dua bilangan bulat pada garis bilangan
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 Jika suatu bilangan terletak di sebelah kanan bilangan lain, maka nilai bilangan itu lebih besar Misal : 2 > 1; -1 > 2 Sebaliknya, bila suatu bilangan terletak di sebelah kiri bilangan lain, maka nilai bilangan itu lebih kecil Misal : 4 < 6; -3 < -2; -6 < -3
VI. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Demonstrasi c. Tanya jawab d. Pemberian tugas
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Pra KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
- Guru mengatur kelas
- Mengkondisikan siswa atau peserta didik
- Menyiapkan alat pembelajaran.
b. Apersepsi
63
- Bilangan apa yang termasuk dalam bilangan bulat?
2. Kegiatan inti (15 menit)
a. Informasi
- Guru menginformasikan materi yang akan disampaikan
- Guru menjelaskan tentang membandingkan dua bilangan bulat
dan mengurutkan sekelompok bilangan bulat.
- Siswa memperhatikan contoh dari guru
- Siswa bergantian mengerjakan latihan di papan tulis.
d. Pengerjaan
Siswa dapat membandingkan dan mengurutkan empat bilangan bulat.
e. Motivasi
Selama pembelajaran berlangsung, siswa diberi motivasi verbal dan
nonverbal.
3. Kegiatan Akhir (15 menit) a. Guru menyimpulkan isi materi
b. Siswa mengerjakan evaluasi
c. Analisis hasil evaluasi
d. Guru menutup pelajaran
VIII. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber :
a. M. Khafid Suyati, 2006. Matematika 4 untuk SD kelas 4. Jakarta
Erlangga. halaman 114 – 115.
b. M. Kafid Kasri, Tuwimbaning 2006 Super Matematika untuk SD
kelas 4, Jakarta Erlangga. Halaman 91 – 92.
2. Media : a. Kartu bilangan bulat
b. penggaris
IX. Penilaian
1. Prosedur Tes
a. Tes awal : tidak ada
64
b. Tes Proses : ada dalam kegiatan inti
c. Tes akhir : ada dalam kegiatan akhir
2. Jenis Tes : lisan dalam kegiatan/tulis dalam tes akhir
3. Bentuk Tes : 1. a. Objektif : Pilihan ganda 5 nomor 1 – 5
b. Isian : 3 Nomor 6-8 2. Subjektif
a. Uraian : Nomor, No. 9 - 10 4. Alat Tes :
1. Soal tes :
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar! 1. Bilangan -3 lebih kecil dari …
a. -6 c. -4 b. -5 d. -2
2. -11 … 6 a. Lebih besar c. lebih kecil b. Sama dengan d. lawan dari
3. 9 12 5 -3
Pada kartu bilangan di atas, bilangan yang lebih besar dari 5 adalah … a. -12 c. -3 b. 9 d. tidak ada
4. Urutan bilangan pada soal nomor 3 mulai dari yang terkecil adalah … a. 9, -12, 5, -3 c. -12, 9, 5, -3 b. -12, 5, -3, 9 d. 12, -3, 5, 9
5. Tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik pada bilangan bulat di samping adalah … -3 …3 a. < c. = b. > d. ><
II. Isislah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
6. (-8) … (-12) tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik
disamping adalah ….
65
7. Jika bilangan terletak di sebelah kanan bilangan lain, maka nilai
bilangan itu lebih …
8. Urutan bilangan 15, 11, 21, 14, 2, 3 mulai dari yang terbesar
adalah…
IV. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar !
9. Tulis perbandingan bilangan bulat dari -6 dan -3
Jawab ….
10. Buatlah garis bilangan untuk membandingkan dua bilangan bulat !
Jawab ….
2. Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. d 4. d
2. e 5. c
3. b
II. Isian
6. <
7. besar
8. 21, 15, 14, 11, 3, 2
III. Uraian
9. Kurang dari
10.
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
3. Kriteria Penilaian
I. Setiap soal yang dijawab benar, skor 1 maksimal : 5
II. Setiap soal yang dijawab benar, skor 2 maksimal : 6
III. Setiap soal yang dijawab benar, skor 3 maksimal : 6
Jumlah skor maksimal = 17
66
Nilai Akhir = 100x
17diperolehyangskorJumlah
No Skor Nilai No Skor Nilai 1 1 5,8 10 10 58,8 2 2 11,7 11 11 64,7 3 3 17,6 12 12 70,5 4 4 23,5 13 13 76,4 5 5 29,4 14 14 82,3 6 6 35,2 15 15 88,2 7 7 41,2 16 16 94,1 8 8 47,0 17 17 100 9 9 52,9
Mengetahui Bentarsari, 11 Mei 2009 Kepala Sekolah Mahasiswa,
Siswanto, S.Pd. Widyawati Sulistianingsih NIP 131512438 NIM 1302907209
67
KISI-KISI SOAL TES SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD
Kelas Semester : IV/II
Pokok Bahasan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mampu membandingkan dua bilangan
bulat dan mengurutkan sekelompok
bilangan bulat
2. Mengurutkan bilangan bulat
No Kompetensi yang
diujikan Materi Indikator
No
Soal
1 Siswa mampu
mengurutkan bilangan
bulat
Operasi
bilangan
bulat
1. Siswa dapat menentukan
tanda pertidaksamaan
2. Siswa dapat menentukan
nilai bilangan
3. Siswa dapat menentukan
urutan bilangan dari yang
terbesar.
4. Siswa dapat menentukan
urutan bilangan positif
atau negatif.
5. Siswa dapat
membandingkan dua
bilangan positif atau
negatif dengan
menggunakan garis
bilangan.
1
2
3
4
5
Lampiran 16
68
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas Semester : IV/II
Pokok Bahasan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mampu membandingkan dua bilangan
bulat dan mengurutkan sekelompok
bilangan bulat
2. Mengurutkan bilangan bulat
Petunjuk : Kerjakan dengan baik dan benar!
1. 2 … -10 tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping
adalah ...
2. -5 … 1 tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping
adalah …
3. Tulis perbandingan bilangan bulat dari -6 dan -4
4. Tulis perbandingan bilangan bulat dari -7 dan 8
5. Urutan bilangan 10, 14, 9, 12, 6, 3,1 mulai dari yang terbesar adalah …
Lampiran 17
69
LEMBAR JAWAB SIKLUS II
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas Semester : IV/II
Pokok Bahasan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mampu membandingkan dua bilangan
bulat dan mengurutkan sekelompok
bilangan bulat
2. Mengurutkan bilangan bulat
4. >
5. <
6. Kurang dari
7. Kurang dari
8. 14, 12, 10, 9, 6, 3, 1
Lampiran 18
70
LEMBAR SOAL SISWA SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membandingkan dua bilangan bulat dan
mengurutkan sekelompok bilangan bulat.
Petunjuk : Kerjakan dengan baik dan benar
1. (-8) … (-12) tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik
disamping adalah …
2. Jika bilangan terletak di sebelah kanan bilangan lain, maka nilai bilangan itu
lebih …
3. Urutan bilangan 15, 11, 21, 14, 2, 3, mulai dari yang terbesar adalah …
4. Tulis perbandingan bilangan bulat dari -6 dan -3!
5. Buatlah garis bilangan untuk membandingkan dua bilangan bulat !
Lampiran 19
71
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membandingkan dua bilangan bulat dan
mengurutkan sekelompok bilangan bulat
1. >
2. Besar
3. 21, 15, 14, 11, 3, 2
4. Kurang dari
5.
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Lampiran 20
72
LEMBAR SOAL TES FORMATIF SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membandingkan dua bilangan bulat dan
mengurutkan sekelompok bilangan bulat.
Petunjuk Kerjakan soal di bawah ini dengan benar ! 1. -4 … -6 tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping
adalah.
2. -3 … -3 tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping
adalah.
3. -8 … -9 tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping
adalah.
4. -6 … 3 tanda pertidaksamaan yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping
adalah.
5. Tulis perbandingan bilangan bulat dari -3 dan 2 ….
6. Tulis perbandingan bilangan bulat dari 4 dan -6 ….
7. Tulis perbandingan bilangan bulat dari -2 dan -5 ….
8. Tulis perbandingan bilangan bulat dari -6 dan -6 ….
9. Urutan bilangan 9, 6, 7, 4, 3, 1, mulai dari yang terbesar adalah ….
10. Urutan bilangan 12, 9, 6, 10, 5, 8, 2, 3 mulai dari yang terbesar adalah ….
11. Urutan bilangan 6, 4, 7, 3, 2 mulai dari yang terbesar adalah ….
12. Jika bilangan terletak di sebelah kiri bilangan lain, maka nilai bilangan itu
lebih ….
13. Urutan bilangan -6, 5, -7, 3, -2, 4, mulai dari yang terkecil adalah ….
14. Urutan bilangan -12, -9, 10, 7, -6, 4, -2, 1 mulai dari yang terkecil adalah ….
15. Urutan bilangan -5, -3, 2, -1, -4, 6, -8 mulai dari yang terkecil adalah ….
Lampiran 21
73
LEMBAR JAWAB TES FORMATIF SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : IV / II
Pokok Bahsan : Operasi Bilangan Bulat
Sub Pokok Bahasan : 1. Mengurutkan bilangan bulat
2. Mampu membandingkan dua bilangan bulat dan
mengurutkan sekelompok bilangan bulat.
1. >
2. =
3. >
4. <
5. kurang dari
6. lebih dari
7. kurang dari
8. sama dengan
9. 9, 7, 6, 4, 3, 1
10. 12, 10, 9, 8, 6, 5, 3, 2
11. 7, 6, 4, 3, 2
12. kecil
13. -7, -6, -2, 3, 4, 5
14. -12, -6, -2, 1, 4, 7, 10
15. -8, -5, -3, -1, 2, 4, 6
Lampiran 22
74
LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN METODE PERMAINAN UNTUK GURU SIKLUS II
Hari/tanggal : Nama Guru : Widyawati Sulistiangsih Sekolah/Kelas : SDN Bentarsari 03/IV
Tahapan Aspek yang diamati Skor 1 2 3 4
Tahap 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Tahap 2 Menyajikan informasi Tahap 3 Evaluasi Tahap 4 Memberikan penghargaan
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4
Tidak ada deskriptor yang tampak Satu deskriptor tampak Dua deskriptor tampak Tiga deskriptor tampak
Penialian
Skor rata-rata = %5,8425,3
415
===soalbutirJumlah
totalSkor
Pengamat, Suyati, A.Ma.Pd. NIP 131032675
Lampiran 23
75
DESKRIPTOR LEMBAR PENGAMATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK GURU
Indikator : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 1. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 2. Guru memberikan motivasi belajar untuk siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar
siswa Indikator : Menyajikan Informasi 1. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi 2. Guru menyajikan materi dengan menggunakan alat peraga 3. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi dan
menyajikan materi dengan menggunakan alat peraga. Indikator : Evaluasi 1. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari 2. Guru mengadakan kuis individu Indikator : Memberikan penghargaan 1. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif 2. Guru memberikan penghargaan kepada siswa terkompak, teraktif dan termaju.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4
Tidak ada deskriptor yang tampak Satu deskriptor tampak Dua deskriptor tampak Tiga deskriptor tampak
Lampiran 24
76
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II Kelas yang diobservasi : IV Sekolah : SDN Bentarsari 03 Tahun Pelajaran : 2008/2009 Mata Pelajaran : Matematika
No SiswaAspek yang Diamati
A B C D E F 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jumlah Skor rata-
rata
Persentas
Lampiran 25
77
Keterangan : A. Respons dan sikap siswa terhadap pelajaran matematika B. Peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika C. Respons dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode permainan D. Peran aktif siswa dalam belajar menggunakan media kartu bilangan bulat dan
papan berpaku E. Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru F. Keberanian siswa dalam memberikan jawaban atas pertanyaan guru
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4
Tidak ada deskriptor yang tampak Satu deskriptor tampak Dua deskriptor tampak Tiga deskriptor tampak
Penialian
Skor rata-rata = 5,83
6501
==soalbutirJumlah
totalSkor
Bentarsari, 11 Mei 2009 Observer Peneliti Suyati, A.Ma.Pd. Widyawati Sulistianingsih NIP 131032675 NIM 1402907209
78
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SIKLUS II
No Aktivitas Siswa Nilai Kualitatif Alasan K C B 1 Menguasai konsep dan
simbol matematika V Kurang menguasai konsep
dan simbol-simbol matematika
2 Memberikan latihan penggunaan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari
V Guru sudah memberikan latihan penggunaan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari
3 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
V Dalam kegiatan pembelajaran guru benar-benar sudah melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
4 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
V Pada akhir pembelajaran guru melaksanakan penilaian/evaluasi
5 Penampilan guru dalam pembelajaran
V Dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar penampilan guru benar-benar menarik bagi siswa.
Lampiran 26
79
HASIL NILAI SIKLUS I DAN II
No Nama Siswa Nilai Tes Formatif
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Winingsih 69 76 88 2 Yudi Guntara 66 65 88 3 Juwanti Epitasari 56 71 76 4 Indi Agustin 38 59 71 5 Wiko Susanto 38 59 71 6 Anang Nugroho 56 59 76 7 Asep Sunandar 31 59 65 8 Dede Kurniawan 31 59 65 9 Denil Cahya M. 23 41 53 10 Enda 25 47 59 11 Epi Sundari 88 100 100 12 Indri Denis P. 88 100 100 13 Indra Kosasih 88 100 88 14 Lina Okustiana 63 82 94 15 Nana Munawaroh 81 100 94 16 Nenden Mufliha 56 68 71 17 Nindin Faturohman 25 59 100 18 Reza Febriansah 81 94 88 19 Restu Fauzi 56 59 76 20 Rangga Sinungka 38 59 100 21 Sutrisno 88 100 100 22 Saepul Rohman 56 59 65 23 Sidul Ulum 81 59 59 24 Windi Agustin 88 100 100 25 Wildan Mubarok 66 100 100 26 Egi Prayoga 67 94 94 Jumlah 1.532 1.928 2.141 Rata-rata 58,9 74,1 82,3 Jumlah siswa yang tuntas belajar 12 14 23 Persentase tuntas belajar 46 54 88 Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
14 12 3
Persentase tidak tuntas belajar 54 46 12
Lampiran 27
80
Keterangan :
x100siswaJumlah
tuntastidanyangsiswaJumlahbelajartuntastidakPersentase
x100%siswaJumlah
belajartuntasyangsiswaJumlahbelajartuntasPersentase
siswaJumlahsiswaseluruhJumlahkelasrataNilairata
=
=
=−