7
MAKALAH ANALISI TEORI MALTUS TENTANGG POPULASI PENDUDUK DARI SUDUT PANDANG IPS Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS Pengampu: Prof. Dr. Suyahmo Oleh: Muhammad Zoher Hilmi 0301513035 Chairul Anam 0301513018 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS. Analisis Teori Malthus Tentang Penduduk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Kuliah PPS IPS UNNESAnalisis Teori Maltus Tentangg Populasi Penduduk Dari Sudut Pandang IPS

Citation preview

Page 1: Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS. Analisis Teori Malthus Tentang Penduduk

MAKALAH

ANALISI TEORI MALTUS TENTANGG POPULASI PENDUDUK DARI

SUDUT PANDANG IPS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS

Pengampu:

Prof. Dr. Suyahmo

Oleh:

Muhammad Zoher Hilmi 0301513035

Chairul Anam 0301513018

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS. Analisis Teori Malthus Tentang Penduduk

Analisis Teori Maltus Tentangg Populasi Penduduk Dari Sudut Pandang IPS

Sebelum menganalisis perlu kita ketahui pertumbuhan penduduk diakibatkan

oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Akan tetapi dalam

pembahasan yang akan kami bahas ini ialah terkait dengan fertilitas yang berkaitan

dengan teori Malthus tentang penduduk.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk dibeberapa bagian di dunia ini

menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Dibeberapa bagian didunia ini

telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan para

ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari faktor-faktor yang menyebabkan

kemiskinan tersebut. Khususnya dalam pembahasan ini yang akan dikaji ialah tentang

teori Malthus yang terkenal penganutnya dengan penganut aliran Malthusian. Orang

yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert

Malthus.

Malthus mengatakan bahwa penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang)

apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi

dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Tingginya pertumbuhan

penduduk ini disebabkan karena hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan

tidak bisa dihentikan. Disamping itu Malthus berpendapat bahwa untuk hidup manusia

memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih

lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan

pembatasan terhadap pertumbuahan penduduk, maka manusia akan mengalami

kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan manusia.

Untuk dapat keluar dari permasalahan kekurangan pangan tersebut,

pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Menurut Malthus pembatasan tersebut dapat

dilaksanakan dengan cara yaitu preventive checks, dan positive checks. preventive

checks adalah pengurangan penduduk melalui kelahiran. Sementara itu positive checks

adalah pengurangan penduduk melalui proses kematian. Apabila disuatu wilayah

jumlah penduduk melebihi jumlah persedian bahan pangan, maka tingkat kematian akan

meningkat mengakibatkan terjadinya kelaparan, wabah penyakit dan lain sebagainya.

Page 3: Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS. Analisis Teori Malthus Tentang Penduduk

Proses ini akan terus berlangsung sampai jumlah penduduk seimbang dengan persedian

bahan pangan.

Penduduk yang banyak merupakan penyebab kemiskinan, karena laju

pertumbuhan penduduk yang mengikuti deret ukur tak akan pernah terkejar oleh

pertambahan makanan dan pakaian yang hanya bertambah secara deret hitung.

Teori Malthus pada dasarnya ada dua hal yang menjadi gagasannya yaitu

1. Manusia selalu memerlukan sandang pangan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya

2. Nafsu seksual antara jenis kelamin akan selalu ada dan tidak akan berubah

sifatnya

Berbagai masalah dalam masyarakat akan timbul sebagai akibat adanya tekanan

penduduk tersebut. Pada gilirannya, hal itu dapat menyebabkan tekanan yang

berkelanjutan terhadap standar hidup manusia, baik dalam artian ruang maupun output.

Anehnya, dalam menghadapi masalah, orang selalu menyalahkan keadaan dan

lingkungan. Akan tetapi, tidak pernah menyalahkan dirinya sendiri. Apa yang bisa

dilakukan manusia agar terhindar dari beragai persoalan ekonomi dan masyarakat?

Dalam Essay on the Principles of Population (1796) Malthus menguraikan bahwa satu-

satunya cara untuk menghindar dari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan

kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau keluarga berencana (KB)

menurut istilah saat ini. Beberapa jalan keluar yang ia tawarkan adalah menunda usia

perkawinan dan mengurangi jumlah anak. Pembatasan seperti ini disebut Malthus

sebagai pembatasan moral. Kalau hal ini tidak dilakukan, demikian Malthus

menguraikan, persoalan ini akan diselesaikan secara alamiah, antara lain akan timbul

perang (kehidupan yang semakin keras disebabkan terlalu banyak manusia), epidemic,

kekurangan pangan, dan sebagainya.

Pandangan Malthus di atas oleh sebagian pakar dipandang terlalu pesimis.

Dalam kenyataan, produktivitas tenaga kerja meningkat dari tahun ke tahun, dimulai

dengan “Revolusi Industri” pada abad ke-18 dan terakhir “Revolusi Hijau” (penemuan

bibit-bibit baru yang lebih unggul) serta “Revolusi Biru” (penyediaan sarana irigasi

untuk back-up revolusi hijau tersebut). Kenyataannya berbagai konflik yang terjadi di

Page 4: Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS. Analisis Teori Malthus Tentang Penduduk

atanah air seperti di Ambon, Papua, Aceh, atau yang sekarang lebih popular dengan

Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan daerah-

daerah lain di Indonesia, konflik antaragama, antarras atau antarsuku dan

antarkampung, sebetulnya adalah manifestasi dari terlalu banyaknya manusia di suatu

wilayah. Jumlah manusia yang tak terkendalikan, menimbulkan perang, konflik,

terorisme, kerusakan, perampokan dan berbagai penyakit sosial lainnya. Di Indonesia

korban yang jauh sudah ratusan ribu. Tidak terhitung di dalamnya rumah penduduk,

toko, kantor, dan fasilitas lainnya yang rusak. Daftar kerusakan dan kesusahan semakin

bertambah. Korban banjir dan tanah longsor yang sering melanda tanah air kita akhir-

akhir ini. Dikaitkan dengan teori Malthus di atas, mungkin saja semua ini merupakan

“cara alam” untuk mengatasi masalah, karena kita tak mampu mengendalikan jumlah

kelahiran.

Melihat teori Malthus dari sudut pandang IPS sekalipun dari segi agama

menganggap itu adalah merupakan anugrah tuhan yang tidak perlu dibatasi akan tetapi

agama juga sepakat bahwa demi kemaslahatan ummat yaitu adanya kesepakatan antara

laki-laki dan perempuan untuk menghentikan kehamilan akan tetapi itu tidak untuk

menghentikannya secara mutlak, berkaitan dengan hal tersebut pandangan IPS bahwa

dalam IPS memperhatikan pada bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih

baik bagi dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana memecahkan masalah,

bagaimana orang hidup bersama, bagaimana orang mengubah dan diubah oleh

lingkungannya.

Dengan melihat berbagai fenomena yang terjadi saat sekarang ini bahwa banyak

bencana alam, kerusuhan dimana terjadi ini inilah yang dipandang Malthus sebagai cara

alam untuk mengurangi penduduk di dunia ini. Hal tersebut tidak diinginkan oleh IPS

karena IPS adalh untuk kebaikan dan kedamain manusia dengan saling menghargai dan

saling menghormati dan membentuk suatu kehidupan yang layak dan damai. Begitu

juga dengan semua agama tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Sekalipun dalam

agam menganggap bahwa itu merupakan anugrah tuhan yang tidak perlu ditolak, tapi

disilain agama juga tidak menginginkan perpecahan, dan timbulnya berbagai macam

bencana yang akan terjadi. Yang paling penting ialah bagaimana menjadikan hal

Page 5: Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan prinsip IPS. Analisis Teori Malthus Tentang Penduduk

tersebut untuk menjaga harkat dan martabat manusia untuk memberikan hidup layak

dan aman.

IPS juga dalam hal ini adalah hadir untuk menciptakan keseimbangan sehingga

tidak terjadi ketimpangan di satu pihak, maka IPS tidak bisa lepas dari fenomena-

fenomena yang terjadi adalah untuk memperbaiki kehidupan yang telah lalu dan

menjadikan masa depan menjadi lebih baik. Maka jumlah penduduk yang terus

bertambah dan makin padat sangat mengganggu daya dukung dan daya tampung

lingkungan yang tersedia sehingga keseimbangan yang diharapkan IPS tidak terwujud.